Top Banner
FARMAKOGNOSI Ilmu tentang bahan obat alam hayati
75

FARMAKOGNOSI 1

Aug 13, 2015

Download

Documents

gek_ari_2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FARMAKOGNOSI 1

FARMAKOGNOSI

Ilmu tentang bahan

obat alam hayati

Page 2: FARMAKOGNOSI 1

• Pharmacon, yang berarti obat, dan

• Gnosis, yang berarti pengetahuan

Jadi secara harfiah, farmakognosi

dapat diartikan sebagai pengetahuan

tentang obat.

Page 3: FARMAKOGNOSI 1

BATASAN ILMU FARMAKOGNOSI

• Dalam perkembangan lebih lanjut terjadi penggolongan dan pengelompokan ilmu-ilmu farmasi, dan farmakognosi menjadi ilmu dengan batasan sebagai berikut:

• Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang bahan obat alam hayati, dapat berasal dari alam nabati dan dapat dari alam hewani. Sebagian besar berasal dari alam nabati atau alam tumbuhan

Page 4: FARMAKOGNOSI 1

Farmakognosi sebagai ilmu

Farmakognosi mempelajari:• Tumbuhan/hewan sebagai sumber bahan obat• Cara penyiapan bahan obat dari tumbuhan / he-

wan, termasuk cara membuat simplisia, sediaan galenik dan persyaratan mutunya

• Cara identifikasi bahan, untuk mengetahui ke-aslian bahan, simplisia dan sediaan galenik ser-ta kemungkinan pemalsuannya

• Kandungan kimia, khasiat dan kegunaannya

Page 5: FARMAKOGNOSI 1

Bahan obat hayati dapat berbentuk:

1.Bahan segar. Sekarang sudah jarang sekali dijumpai. Sebagai contoh daun sirih secara tradisional digunakan untuk obat hidung ber-darah atau ramuan obat batuk

2.Simplisia, bahan tumbuhan/hewan yang dike-ringkan tanpa mengalami proses lain.

3.Sediaan galenik bahan tumbuhan/hewan dalam bentuk dekok, infus, tingtur dan ekstrak.

4.Bahan kimia murni hasil isolasi dari bahan tum-buhan/ hewan seperti alkaloid, karbohidrat, gli-kosida, antibiotika, vitamin dll.

Page 6: FARMAKOGNOSI 1

Bentuk-bentuk simplisia

Simplisia nabati berbentuk:*Tanaman/tumbuhan utuh yang dikeringkan

(Herba)*Bagian tanaman yang dikeringkan, dapat

berbentuk akar (Radix), umbi akar (Tube-ra), umbi daun (Bulbus), akar rimpang (Rhizoma), kulit batang/cabang (Cortex), kayu (Lignum), daun (Folium), bunga (Flos), buah (Fructus), biji (Semen), dll

Page 7: FARMAKOGNOSI 1

Simplisia dan persyaratannya

• Simplisia mempunyai khasiat atau kegu-naan karena adanya kandungan kimia yang berkhasiat. Mutu simplisia sangat bergantung pada asal tanaman, kadar zat berkhasiat dan proses pembuatannya.

• Asal tanaman, ialah kemurnian jenis/va-rietas tanaman dan tempat tumbuhnya. Kadar zat berkhasiat bergantung pada proses pembuatan simplisia.

Page 8: FARMAKOGNOSI 1

Persyaratan dan mutu simplisia

Persyaratan mutu simplisia dan cara pene-

tapan mutunya dapat dilihat di buku-buku: Farmakope Indonesia FI, Ekstra Farma-kope Indonesia EFI, Materia Medika Indo-nesia MMI,atau buku-buku lain yang diakui sah di Indonesia. Demikian juga cara pem-buatan sediaan galenik dan cara penetap-an mutu sediaan galenik

Page 9: FARMAKOGNOSI 1

Dalam mempelajari Farmakognosi pembagian kuliah berdasarkan kandungan kimia bahan:

1.Minyak atsiri dan damar2.Karbohidrat, terutama sebagai bahan

makanan dan bahan pembantu sediaan obat

3.Glikosida, senyawa alam, gabungan senyawa gula (glikon) dan bukan gula (aglikon).

4,Alkaloid, senyawa alam yang dalam struk-turnya ada unsur N dan bersifat alkalis

Page 10: FARMAKOGNOSI 1

Fitokimia sebagai pendukung Farmakognosi

Kandungan senyawa dalam tumbuhan dipe-

lajari secara khusus dalam fitokimia. Fitoki-

mia mempelajari tentang senyawa kandung-

an tumbuhan, cara isolasi, cara pemurnian,

cara identifikasi antara lain dengan elusidasi

struktur, cara penetapan kadar dan biosinte-

sis senyawa kimia dalam tumbuhan hidup.

Page 11: FARMAKOGNOSI 1

Minyak atsiri

Minyak atsiri ialah zat yang berbentuk cairan

atau padat yang mudah menguap, berasal

dari tumbuhan dan berbau seperti tumbuhan

asalnya.

Page 12: FARMAKOGNOSI 1

Istilah minyak atsiri dalam berbagai bahasa

Istilah dalam bahasa:

• Indonesia: minyak atsiri, minyak menguap.

• Inggris: volatile oil, essential oil.

• Perancis: huilles essentielle, essence, par-fum naturelle.

• Jerman: Aetherische Oele

• Latin: Olea volatilia

Page 13: FARMAKOGNOSI 1

Kegunaan dan manfaat minyak arsiri

• Wangi-wangian atau parfum: Oleum Ro-sae, Oleum Geranii, Olem Jasmini, Ole-um Cananga, Oleum Pogostemoni (Pat-chouli Oil), Oleum Santali, Oleum Lavan-dulae, Oleum Neroli, Oleum Bergamottae.

• Obat gosok/campuran balsem: Oleum Ca-juputi,Oleum Eucalypti, Mentholum, Cam-phor, Gandapura.

Page 14: FARMAKOGNOSI 1

Korigensia sediaan Farmasi dan makanan/minuman

• Oleum Rosae, Oleum Menthae, Oleum Citri, Oleum Aurantii, Oleum Cinnamomi, Oleum Anisi, Oleum Foeniculi, Oleum Caryophylli, Oleum Cinnamomi, Oleum Caryophylli, Oleum Myristicae, Oleum Macidis, Oleum Menthae piperitae.

Page 15: FARMAKOGNOSI 1

Antiseptik, Antelmintik, Karminatif.

• Antiseptik: Piperis betle Folium, Thymi Herba, Serpylli Herba, Oleum Thymi.

• Antelmintik: Cinae Flos (Mungsi Arab), Oleum Chenopodii, Curcumae aerugino-sae Rhizoma, Zingiber purpurei Rhizoma

• Karminatif: Zingiberis Rhizoma, Piperis nigri Fructus, Piperis longi Fructus.

Page 16: FARMAKOGNOSI 1

Diaforetik/antipiretik, sedatif, antiasmatik, hepatoprotektif.

• Diaforetik/antipiretik: Chamomillae Flos (bunga kamil), Blumeae Folium (daun sembung).

• Sedatif: Valerianae Radix, Myristicae Se-men, Oleum Myristicae.

• Antiasmatik: Cubebae Fructus.• Hepatoprotektif: Corcumae xanthorrhizae

Rhizoma (temu lawak), Curcumae Rhizo-ma (kunyit).

Page 17: FARMAKOGNOSI 1

Rempah-rempah/bumbu masak.

• Piperis nigri Fructus, Piperis albi Fructus (lada), Galangae Rhizoma (lengkuas), Myristicae Semen (biji pala), Coriandri Fructus (ketumbar), Coptici Fructus (jin-tan), Caryophylli Flos (cengkeh), Zingibe-ris Rhizoma (jahe), Gastrochili Rhizoma (kencur), Boesenbergiae Rhizoma (kunci), Allii Bulbus (bawang putih), Allii ascalonii Bulbus (bawang merah).

Page 18: FARMAKOGNOSI 1

Komponen minyak atsiri:

1. Senyawa golongan terpen (hemiterpen, monoterpen, seskuiterpen).

2. Senyawa fenilpropan.

3. Senyawa dengan kandungan nitrogen (N) yang mudah menguap

4. Senyawa yang mengandung unsur Sulfur (S) dan mudah menguap.

Page 19: FARMAKOGNOSI 1

Senyawa Terpena. Hemiterpen (senyawa dengan kerangka 5C).

b. Monoterpen (senyawa dengan kerangka 10C).• Monoterpen alifatik/asiklik: geraniol, nerol,si-

tronelol,linalool,sitral,neral,sitronelal.• Monoterpen monosiklik: limonen,mentol,terpi-

neol,karvon,sineol,felandren.• Monoterpen bisiklik: kamfer,borneol,pinen,sa-

binen,karen,tuyon, tuyol. c. Seskuiterpen (senyawa dengan kerangka 15C):

santonin,artemisin,artemisinin, kadinen,kariofilen,santalol,santalon,zingiberen,kurkumen,guazulen,azulen,kamazulen,kadinol.

Senyawa dengan kerangka 20C berupa zat padat yang tidak lagi mudah menguap dan secara umum termasuk komponen damar.

Page 20: FARMAKOGNOSI 1

Cara uji minyak atsiri

• 1, Organoleptik, diuji dengan menggunakan in-dera kita secara langsung, ialah dengan melihat bentuk warna dan baunya.

• 2. Dengan KLT. Minyak atsiri kita periksa de-ngan menggunakan alat kromatografi yang sesuai, disemprot dengan pereaksi anisaldehid asam sulfat. Umumnya menunjukkan kromato-gram dengan warna noda dengan Rf yang khas untuk komponen minyak atsiri yang diperiksa

Page 21: FARMAKOGNOSI 1

Cara produksi minyak atsiri

• Cara produksi minyak atsiri ada beberapa cara atau metode.

1. Cara destilasi dengan air dan uap air. Cara ini yang paling umum dilakukan, dan ada 2 cara:

a. Destilasi dilakukan dengan menggunakan air dan uap air, ialah dengan menggunakan dan-dang destilasi dengan bahannya tercelup di bagian airnya. Waktu airnya mendidih, minyak atsirinya ikut menguap dan ikut terkondensasi bersama uap airnya, dan akan memisah de-ngan bagian airnya setelah mendingin.

Page 22: FARMAKOGNOSI 1

b. Destilasi dengan uap air yang dibuat de-ngan menggunakan ketel uap yang terpi-sah dengan dandang destilasi. Bahan/ simplisia dalam dandang dilewati uap air dan minyak atsirinya ikut menguap ke arah kondensator. Setelah kondensasi dan mendingin minyak atsirinya bisa di-pisahkan dari air kondensat.

Page 23: FARMAKOGNOSI 1

2. Minyak atsiri diekstraksi dari bahan/ simplisia dengan pelarut yang nonpolar yang mempunyai titik didih yang rendah (lebih rendah dari titik didih minyak atsi- rinya). Setelah proses ekstraksi selesai pelarutnya dipisahkan dengan disuling secara terfraksi untuk memisahkan mi-nyak atsiri dari pelarutnya.

Page 24: FARMAKOGNOSI 1

3. Minyak atsiri diproduksi dengan cara me-meras atau mengepres dari bahan tum-buhan yang segar. Cara ini digunakan un-tuk memproduksi minyak atsiri seperti Ole-um Citri, Oleum Aurantii, Oleum Orantio-rum, yang diperas dari kulit buah jeruk se-bagai bahan asalnya. Cara pemerasan ba-han ini juga dilakukan untuk memproduk-si Oleum Macidis dari Macis (selaput biji pala) yang segar.

Page 25: FARMAKOGNOSI 1

4. Cara enfleurage. Cara ini hanya digunakan untuk pro-duksi minyak melati (Oleum Jasmini) yang tidak tahan terhadap pemanasan. Komponen minyak yang berbau harum akan terurai karena pemanasan pada waktu disu-ling. Cara produksinya ialah dengan menaburkan bahan pada papan yang dilumuri dengan campuran lemak se-tengah padat, dimasukkan dalam kotak yang dapat ter-tutup rapat selama 24 jam. Minyak atsirinya akan me-nguap dan terlarut dalam lemak setengah padat terse-but. Setelah itu bahan diganti dengan bahan baru/segar dan diproses lagi selama 24 jam secara berulang sam-pai lemaknya jenuh mengandung minyak atsiri. Minyak atsirinya lalu diekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sesuai dan minyak dipisahkan dengan didestilasi secara terfraksi.

Page 26: FARMAKOGNOSI 1

SIMPLISIA DENGAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI

Simplisia dengan kandungan hemiterpenValerianae Radix (akar Valerian)Nama Tanaman : Valeriana officinalis Familia : ValerianaceaeDaerah asal : Eropa dan Asia beriklim sedangYang digunakan : Akar dan Rhizoma keringKandungan minyak atsiri dengan: bornil asetat, bornil

formiat, bornil butirat, valepotriat (senya-wairidoid) valtrat, dihidrovaltrat, aseto valtrat dll.

Guna: Sedatif, antispasmodik, karminatif.Sediaan: Tinctura Valeriane

Page 27: FARMAKOGNOSI 1

Minyak Atsiri dengan monoterpen asiklik:

Monoterpen asiklik atau alifatik dengan ru-mus dasar 10 C : geraniol, nerol, citro-nelol, linalool, citral, neral, citronelal.

Minyak atsiri golongan ini : Oleum Rosae, Oleum Geranii, Oleum Lavandulae, Ole-um Neroli, Oleum Bergamottae.

Page 28: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Rosae (minyak mawar).Tanaman: Rosa gallica, R.damascena,

R.centifolia, R.alba.Familia : RosaceaeYang digunakan: minyak atsiri hasil destilasi uap

daun mahkota bunga.Daerah asal : Hongaria, Perancis Selatan,

Tunisia, Ing-gris, India.Kandungan: geraniol, citonellol, nerol, linalool,

eugenol, citral.Guna: parfum, korigens makanan dan

minuman, cosmetic.

Page 29: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Geranii (minyak geranium). Tanaman: Pelargonium odoratissimum,

P.krappeanum, P.crispum, P.graveolens.Familia : GeraniaceaeDaerah asal : Perancis, Aljazair (Afrika Utara),

Kenya, TURKI, Reunion, India Timur.Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap

daun dan ranting daun.Kandungan: geraniol, citronellol,linalool,

terpineol, citral, borneol.Guna: pengganti Oleum Rosae, untuk parfum,

korigens sediaan farmasi, makanan dan minuman, cosmetics.

Page 30: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Citronellae (minyak sere, minyak citronella)Nama Tanaman : Andropogon nardus var. genuinus,

Cympogon nardus.Familia: Gramineae (Poaceae)Daerah asal: Indonesia (Java citronella)dan Sri Lanka (Ceylon Citronella)Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap air

daun tanaman.Kandungan : geraniol 26-44 % citronellol 23-50 %Guna : insect repellant (pengusir serangga) parvum sabun cuci.

Sere bumbu : Andropogon nardus var.ceriferus, Cymbopogon citratus

Page 31: FARMAKOGNOSI 1

Pohon Eucalyptus citriodora (Myrtaceae),

Destilasi uap air daunnya menghasilkan minyak atsiri 1-2 % dengan bau sangat mirip dengan minyak sere atau Oleum Citronellae karena mempunyai kandungan utama yang sama dengan minyak sere, terutama citronellol dan geraniol.

Daerah asal : Guatemala, Australia, Bra-silia, Kongo, Afrika Selatan.

Guna: pengganti minyak sere atau Oleum Citro-nellae

Page 32: FARMAKOGNOSI 1

Oleum neroli

Tanaman: Citrus aurantium subspec.amarum.

Familia: Rutaceae

Daerah asal : Eropa Selatan

Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap air bunga tanaman

Kandungan : pinen, kamfen, limonen, nerol, linalool, terpineol, geraniol, nerolidol dan ester-esternya.

Guna : parfum (bahan Eau de Cologne)

Page 33: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Bergamottae

Tanaman : Citrus aurantium subspec.bergamiaFamilia : RutaceaeDaerah asal : Eropa SelatanYang digunakan : minyak atsiri hasil pemerasan kulit

buah segarKandungan : limonene, linalil asetatGuna : parfum (bahan Eau de Cologne)

Eau de Cologne dibuat dari : Oleum Bergamottae, Oleum Limonum, Oleum Neroli, Oleum Rosmarini, Olum Thymi dilarutkan dalam ethanol 90%.

Page 34: FARMAKOGNOSI 1

Minyak atsiri dengan monoterpen monosiklik

Monoterpen monosiklik komponen minyak atsiri dengan rumus dasar 10 C ; limonen, menthol, terpineol, karvon,sineol, felandren

Oleum Aurantii (minyak jeruk manis)Tanaman : Citrus sinensis Familia : RutaceaeDaerah asal : Eropa Selatan (Italia, Perancis), Amerika Utara (Florida, California)Yang digunakan:minyak yang diperas dari kulit jeruk

segar.Kandungan : limonen, desilaldehid, linalool, metil

anranilat.Guna : korigensia sediaan farmasi, makanan dan

minuman

Page 35: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Aurantiorum (bitter orange oil).

Tanaman : Citrus vulgaris,Citrus aurantium subspec.amarum

Familia : Rutaceae

Daerah asal : Perancis Selatan

Yang digunakan : minyak perasan kulit buah segar.

Kandungan : limonen dll.

Guna : korigens sediaan farmasi, makanan dan minuman.

Page 36: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Citri (minyak jeruk sitrun).Tanaman : Cirus limonFamilia : RutaceaeDaerah asal : Italia, Spanyol, Florida dan

California (AS).Yang digunakan : minyak atsiri hasil

perasan buah segar.Kandungan : limonen, pinen, felandren

sitral, metilheptenon, seskuiterpen.Guna : aromatikumobat, makanan dan

minuman.

Page 37: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Mentae (minyak permen).Tanaman : Mentha piperita var. officinalis, M.piperita var

vulgaris, M.arvensis var.glabrata, M.arvensis var piperacens.

Familia : Lamiaceae (LabiataeDaerah asal : Eropa (Inggris, Jerman), Asia Jepang, Taiwan, Thailand).

Yang digunakan : minyak atsirihasil destilasi uap pucuk tanaman segar.

Kandungan : mentol, ester mentol.Guna : karminatif antseptik, stimulans, korigens makanan,

minuman dan sediaan farmasi, korigens pasta gigi.

Mentol : sering digunakan sebagai pengganti Oleum Menthae. Dulu diisolasi dari tanaman Mentha sp. Sekarang banyak diproduksi dengan sintesis dari limonen, pinen atau reduksi senyawa timol. Mentol banyak digunakan sebagai pengurang rasa sakit dan gatal dalam bedak tabur dan obat gosok.

Page 38: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Cajuputi (minyak kayu putih)Tanaman : Melaleuca leucodendraFamilia : MyrtaceaeDaerah asal : Australia dan pulau-pulau sekitar. Banyak

ditanam di Indonesia, di Maluku (Buru, Seram, Ambon, Banda), Jawa Timur dan Yogyakarta.

Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap ranting dan daun tanaman.

Kandungan : sineol, pinen, dan senyawa terpen lain. Kadar sineol 50-60 %.

Guna : obat gosok dan campuran obat gosok, bahan untuk minyak telon.

Melaleucae Fructus (mrica bolong)Buah kayu putih, buah Melaeuca leucodendra yang

dikeringkan. Banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional atau jamu.

Kandungan : minyak atsiri dengan sineol.Guna : karminatif, aromatikum.

Page 39: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Eucalypti (minyak eucalipti).Tanaman : Eucalyptus globulusFamilia : MyrtaceaeDaerah asal : Australia, Eropa Selatan, Amerika

Utara (California). Di Indonesia ditemukan di daerah pegunungan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap daun dan ranting tanaman.

Kandungan : sineol 60-70 %, pinen dan senyawa terpen lain.

Guna : stimulans, antseptik, obat gosok.

Page 40: FARMAKOGNOSI 1

Galangae Rhizoma (lengkuas).Tanaman : Languas galanga, Alpinia galanga,

Alpinia offinarum.Familia : Zingiberaceae.Daerah asal : Asia TenggaraYang digunakan : rhizoma yang dikeringkanKandungan : minyak atsiri dengan sineol,

eugenol, zat pedas galangol, galangin dan kamferid yang tidak berasa.

Guna : stimulans, karminatif, bumbu masak, tradisional sebagai anti jamur pada kulit seperti panu dan kadasan.

Page 41: FARMAKOGNOSI 1

Cardamomi Fructus (kapulaga sabrang).Tanaman : Elettaria cardamomum.Familia : ZingiberaceaeDaerah asal : India, Srilangka dan Guatemala.Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan.Kandungan : minyak atsiri dengan sineol, terpineol, terpinil

asetat, borneol.Guna : karminatif, aromatikum, bumbu makanan dan

minuman.

Kapulaga, buah Amomum cardamomum dan Aframomum sp.Guna : bumbu masak dan bahan obat tradisional (jamu),

karminatif.

Page 42: FARMAKOGNOSI 1

Piperis nigri Fructus (lada hitam, merica, pepper)Tanaman : Piper nigrumFamilia : PiperaceaeDaerah asal : Asia Selatan, Asia tenggara, Amerika

Selatan (Brasilia).Yang digunakan : buah tua yang dikeringkan.Kandungan : minyak atsiri 1-2,5 % dengan faneldren,

piperin (alkaloid), kavisin (zat pedas).Guna bumbu masak, stomakikum, karminativum,

aromatikum.

Piperis albi Fructus (lada putih).Tanaman : Piper nigrumFamilia : PiperaceaeYang digunakan : buah masak yang sudah dihilangkan

perkarpium dan mesokarpiumnya dan dikeringkan.Kandungan dan kegunaan : sama dengan lada hitam.

Page 43: FARMAKOGNOSI 1

Piperis longi Fructus (cabe jamu, cabe Jawa, long pepper)

Tanaman: Piper longum, Piper retrofractum, Piper offinarum.

Familia : PiperaceaeYang digunakan : tongkol buah dengan

buah-buahnya yang masak dikeringkan.Kandungan dan kegunaan : sama dengan

Piperis nigri Fructus. Sering serbuknya dipakai untuk mengganti atau memalsu serbuk lada.

Page 44: FARMAKOGNOSI 1

Curcumae Rhizoma (temulawak)

Asal tanaman ; Curcuma xanthorrhiza

Familia : Zingiberaceae

Daerah asal : Asia Tenggara

Yang digunakan : rhizoma yang dikeringkan

Kandungan : minyak atsiri dengan kurkumen, felandren, dan zat warna kurkumin.

Guna : untuk minuman dengan khasiat hepatoprotektif, antiinflamasi dan antialergi

Page 45: FARMAKOGNOSI 1

Curcumae domesticae Rhizoma (kunyit, turmuric)

Asal tanaman : Curcuma domestica, Curcuma longaFamilia : ZingiberaceaeDaerah asal : Asia Selatan dan Asia Tenggara. Juga

terdapat di Tahiti dan Guatemala.Yang digunakan : rhizoma segar dan yang dikeringkan.Curcumae domesticae Rhizoma (kunyit)Kandungan : minyak atsiri dengan kurkumen dan

felandren dan zat warna kurkumin.Guna : terutama untuk bumbu masak. Secara tradisional banyak digunakan sebagai bahan

jamu dan berkhasiat sebagai hepatoprotektif dan antialergi. Sebagai minuman tradisional kunyit asam dan sinoman.

Page 46: FARMAKOGNOSI 1

Minyak atsiri dengan senyawa terpen bisiklik : kamfer, borneol dan pinen

Kamfer (Camphora) : merupakan contoh komponen minyak atsiri yang berbentuk padat namun mudah menguap apabila dipanasi.

Dulu diproduksi dengan destilasi kayu tanaman Laurus camphora dari familia Lauraceae.

Sekarang diproduksi melalui proses sintesis atau semisintesis.

Guna : analgesik lokal dalam lotion, bedak tabur dan campuran obat gosok.

Borneol (kapur barus). Dulu banyak diproduksi dari getah Dryobalanops camphora (pohon kamfer) dari familia Dipterocarpaceae sebagai bahan dasar untuk pembuatan kamfer

Page 47: FARMAKOGNOSI 1

Blumeae Folium (daun sembung manis)

Tanaman : Blumea balsamifera

Familia : Compositae (Asteraceae)

Yang digunakan : daun dan pucuk daun yang dikeringkan.

Kandungan : minyak atsiri dengan borneol.

Guna : bahan obat tradisional/jamu untuk diaforetik, obat batuk, masuk angin.

Page 48: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Rosmarini (minyak rosmarin)

Tanaman : Rosmarinus officinalis.

Familia : Labiatae (Lamiaceae)

Minyak atsiri hasil destilasi uap air pucuk dan daun tanaman.

Daerah asal: Perancis, Spanyol, Tunisia, Maroko.

Kandungan : borneol dan bornil asetat

Guna : stimulans, karminatif, diaforetik.

Page 49: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Terebinthinae (minyak terpentin)

Tanaman : Pinus merkusii (Indonesia), Pinus maritima, Pinus pinaster, Pinus nigra (Eropa, Perancis), Pinus palustris (California,AS).

Familia : PinaceaeKandungan : minyak atsiri terutama dengan pinenCara produksi : batang dilukai dan getahnya dikumpul-

kan sebagai terpentin dan didestilasi dengan uap air. Yang tertinggal sebagai benda padat damar/resin kolofon (colophonium).

Guna : minyak terpentin (Oleum Terebinthinae) diguna-kan sebagai minyak cat dan kolofon (Colophonium) damar bahan cat supaya berkilau.

Page 50: FARMAKOGNOSI 1

Simplisia dan minyak atsiri dengan seskuiterpen (15 C)

Cubebae Fructus (ketumbar, tailed pepper)Tanaman : Piper cubebaFamilia : PiperaceaeDaerah asal : Asia Tenggara (Jawa, Sumatra,

Kalimantan), Asia Selatan (India, Sri Lanka)Yang digunakan : buah tua yang dikeringkanKandungan : minyak atsiri 6-8 %, dengan kadi-

nen, seskuiterpen), sabinen, karen, sineol, terpineol.

Guna : diuretik, ekspektorans, antirema, anti-asma, ramuan jamu pernapasan

Page 51: FARMAKOGNOSI 1

Zingiberis Rhizoma (jahe, ginger)

Tanaman : Zingiber officinaleFamilia : ZingiberaceaeDaerah asal : Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika

Selatan (Jamaika), Afrika.Yang digunakan : rhizoma segar dan yang dikeringkan.Kandungan : 1-3 % minyak atsiri dengan kandungan

felandren dan kamfer (monoterpen), zingiberen (seskuiterpen), zingeron dan gingerol (rasa pedas).

Guna : korigens rasa, aroma pada makanan dan minuman, karminatif, stimulans, manisan.

Sangat disukai berbagai bangsa. Di Indonesia sebagai minuman jahe wangi, serbat, ronde, bajigur,kopi jahe, permen jahe, STMJ, sebagai penghangat tubuh dengan diminum (Tolak Angin) dll.

Page 52: FARMAKOGNOSI 1

Cinae Flos (mungsi Arab)

Tanaman : Artemisia cina

Familia : Compositae (Asteraceae)

Daerah asal : Turkestan, Asia Kecil

Yang digunakan : bunga komposit kering

Kandungan : minyak atsiri dengan santo-nin (seskuiterpen padat), resin dll.

Guna : antelmintik (anti Ascaris

Page 53: FARMAKOGNOSI 1

Millefolii Herba (daun seribu).

Tanaman : Achillea millefoliumFamilia : Compositae (Asteraceae)Daerah asal : Amerika, Eropa, Asia.Kandungan : minyak atsiri dengan azulen

(seskuiterpen), sineol dan zat pahit.Guna : diaforetik, emenagogum,

kolagogum, hemostatikum, amarum. Bahan jamu terutama untuk pengatur haid wanita.

Page 54: FARMAKOGNOSI 1

Chamomillae Flos (bunga kamil)

Tanaman asal ; Matricaria chamomillaDaerah asal : Eropa dan Asia yang beriklim

sedangKandungan : minyak atsiri 0,1-1,2 %, warna biru

karena kandungan azulen dan kamazulen (senyawa seskuiterpen)

Guna : diaforetik, karminatif, emenagogum, antispasmodik,.

Di Eropa sangat populer sebagai bahan minumaqn teh kamil (Kamillentee) untuk obat antiflu.

Page 55: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Santali (minyak cendana)

Asal tanaman : Santalum albumFamilia : SantalaceaeDaerah asal : Indonesia (NTT) dan Sri LankaYang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap bagian

kayu tanamanKandungan : alfa dan beta santalol, santenon, santalon

(senyawa seskuiterpen)Guna : dulu sebagai obat antiinfeksi saluran urin

(antilues), umumnya dimasukkan dalam kapsul.Sekarang sebagai bahan wangi-wangian (aromatikum),

juga untuk digunakan dalam acara keagamaan (religi).

Page 56: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Vetiverae (minyak vetiver)

Asal tanaman : Vetivera zizanioides, Adropogon zizanioides.

Familia : Gramineae (Poaceae)Daerah asal : Indonesia (Jawa), India (Asia Selatan),

Haiti, Brasilia, Donimika, Reunion (Amerika Selatan).Kandungan : seskuiterpen alfa dan beta vetivon, veti-

venol, vetivenilvetivenat, vetiven da asam benzoat.Guna : parfumeri, kosmetika, fiksatif alami.Sangat disukai orang Eropa karena baunya yang

“oriental”

Page 57: FARMAKOGNOSI 1

ARTEMISININ (Qing Hau Su)

Asal tanaman : Artemisia annuaFamilia : Compositae (Asteraceae)Daerah asal : CinaDulu dikenal sebagai obat tradisional Cina untuk

antipiretik dan antimalaria. Sejak tahun 1979 diisolasi dan diteliti para peneliti Cina dan dipastikan khasiatnya dan diakui oleh WHO sebagai antimalaria yang aktif pada Plasmodium yang sudah resisten terhadap antimalaria sintetik seperti chloroquine, resochin, fansidar dll.

Page 58: FARMAKOGNOSI 1

Simplisia dengan fenilpropan,

Caryophylli Flos, Caryophyllum (cengkeh).Asal tanaman : Syzygium aromaticum, Eugenia caryophyllata,

Caryophyllus aromaticus.Familia : MyrtaceaeYang digunakan : kuncup bunga yang dikeringkan.Daerah asal : Indonesia, Sri Lanka, Zanzibar, Pomba (Tanzania)

dan Malagasi (Madagaskar)Kandungan :minyak atsiri 14-20 % dengan komponen utama

eugenol (80-90 %), asetil eugenol, eugenin, seskuiterpen alfa dan beta kariofilen. Zat samak asam galotanat.

Guna : aromatikum, stmakikum, karminatif, bumbu makanan dan minuman,bahan untuk pembuatan rokok kretek. Bahan untuk pembuatan Oleum Caryophylli

Oleum Caryophylli (minyak cengkeh).Minyak atsiri hasil destilasi uap air cengkeh atau daun cengkeh

untuk aromatikum makanan dan minuman. Sebagai obat teru-tama untuk anestesi pada sakit gigi.

Page 59: FARMAKOGNOSI 1

Calami Rhizoma (dlingo, dringu, Calamus)

Tanaman : Acorus calamusFamilia : AraceaeDaerah asal : India, Eropa, Amerika dan Asia Tenggara

(Indonesia)Yang digunakan : Rhizoma (akar rimpang) yang

dikeringkanGuna : karminatif, stomakik, stimulans, korigens

odoris, bumbu, bahan jamu (obat tradisional) dengan kombinasi yang sangat populer dalam OTI dlingo bengle

Bengle : Rhizoma Zingiber cassumunar, Zingiber purpureum.

Page 60: FARMAKOGNOSI 1

Piperis betle Folium (daun sirih)

Tanaman : Piper betleFamilia : PiperaceaeDaerah asal : Nusantara Asia TenggaraYang digunakan : daun yang dikeringkan, untuk

tradisional daun segar.Kandungan : minyak atsiri, terutama kavikol dan

kavibetol (senyawa fenolik), juga sineol, metilegenol, seskuiterpen karifilin dan kadinen.

Guna : antiseptik (obat kumur), infeksi ISNA (tenggorok dan bronki), stimulans, adstringens, obat batuk.

Bahan utama untuk makan sirih bersama dengan gambir, kapur, biji pinang dan daun saga.

Page 61: FARMAKOGNOSI 1

Anisi stellati Fructus (Illicii Fructus)

Sinonim :Anisi sinensis Fructus, Star Anise, Chinese Anise, Pehkak.

Tanaman : Illcium verumFamilia : MagnoliaceaeDaerah asal : daerah pegunungan Asia Tenggara

(terutama Indocina) dari tanaman liar dan yang diperkebunkan

Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan.Kandungan : minyak atsiri 2,5-5% dengan kandungan

utama anetol. Juga felandren, pinen, hidrokinon, etileter, metilkavikol, minyak lemak dan putih telur.

Guna : korigens bau, karminatif stimulans, bumbu masak, bahan untuk pembuatan Oleum Anisi.

Page 62: FARMAKOGNOSI 1

Anisi Fructus (adas manis, Anisum)

Tanaman : Pimpinella anisum.Familia : Umbelliferae (Apiaceae)Daerah asal : sebelah timur daerah Laut Tengah

(Yunani, Asia Kecil, Mesir), Diusahakan di Eropa Tengah, Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, . Juga di Jepang, India, Rusia, Amerika Utara, Amerika Selatan.

Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan. Kanudungan : minyak atsiri (6 %), dengan kandungan

utama anetol (90 %) dan metilkavikol.Guna : obat batuk, karminatif, stimulans, korigens,

laktagogum, bahan untuk pembuatan Oleum Anisi.

Page 63: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Foeniculi (minyak adas)

Minyak atsiri yang dibuat dengan destilasi uap air buah masak dari Foeniculum vulgare.

Familia : Umbelliferae (Apiaceae)Oleum Foeniculi adalah bahan untuk pembuatan

minyak telon.

Minyak Telon : Oleum Foeniculi Oleum Cajuputi Oleum Cocos (atau minyak lemak lain) dicampur dari 3 bahan tersebut dengan volume sama

Page 64: FARMAKOGNOSI 1

Foeniculi Fructus (buah adas, fenkel, fennel)

Tanaman : Foeniculum vulgareFamili : Umbelliferae (Apiaceae)Daerah asal : India, Jerman, Spanyol,

Italia, Perancis, Yunani, Rumania, Jepang, Argentina.

Kandungan : minyak atsiri (1-3 %) dengan anetol (50 %), fenkon, pinen, dipenten.

Guna : karminatif, ekspektorans, bahan pembuatan Oleum Foeniculi.

Page 65: FARMAKOGNOSI 1

Myristicae Semen (nutmeg, biji pala)

Tanaman : Myristica fragransFamilia : MyristicaceaeDaerah asal : Indonesia (Maluku, Sulawesi Utara,

Kalimantan, Jawa, Sumatra}, Brasilia, Jamaica.Yang digunakan : biji dari buah masak.Kandungan : minyak atsiri (10 %) dengan pinen, kamfen,

dipenten, safrol, egenol, iso egenol.Guna : stimulans, karminatif, penenang, terutama untuk

bumbu masak.

Bahan untuk pembuatann : Oleum Myristicae, hasil destilasiuap air biji. Oleum Myristicae expressum hasil pemerasan biji

segar

Page 66: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Myristicae (minyak pala).

Cairan tidak berwarna atau kuning pucat hasil destilasi uap air tumbukan biji pala.

Bau dan rasa seperti biji pala.

Kandungan : pinen, kamfen (80 %), dipenten (8 %), miristisin, egenol, iso-egenol, safrol.

Guna : korigens, karminatif.

Page 67: FARMAKOGNOSI 1

Penggantian dan pemalsuan biji pala• Biji Myristica argentea dari Papua dari

tanaman liar. Biji lebih panjang dan dikenal dengan nama pala lelaki atau biji pala panjang (long nutmeg).

• Biji Myristica fatua asal Maluku, juga dikenal sebagai biji pala lelaki. Asal pulau Bacan, biji lebih besar dari Myristica fragrans, baunya sama.

* Myristica succedanea, asal Halmahera, Ternate, Tidore. Bau sama dengan biji Myristica fragrans.

* Myristica malabarica, pala Bombay (Mimbay), asal India lebih panjang dari Myristica fragrans, bau kurang harum.

Page 68: FARMAKOGNOSI 1

Macis (mace, foeli, bunga pala)

Aryllus (selaput biji pala) yang dikeringkan.Kandungan : minyak atsiri (7-14 %) dengan

miristisin, asam miristat, pinen, dipenten, miristikol, mimyak lemak, damar dll.

Guna : korigens rasa dan bau, karminatif, bumbu makanan dan minuman.

Oleum Macidis (minyak bunga pala). Dibuat dengan memeras macis yang masih segar, warna kemerahan, rasa dan bau seperti minyak pala.

Page 69: FARMAKOGNOSI 1

Cinnamomi Cortex (cinnamon, kayu manis, keningar, manis jangan)

Tanaman : Cinnamomum zeylanicumFamilia : LauraceaeDaerah asal : Sri Lanka (Ceylon)Yang digunakan : Kulit

batang dan cabang yang dibuang bagian luarnya dan dikeringkan.

Kandungan : minyak atsiri (1 %) dengan sinamilaldehid (33-65 %), egenol, kariofilen, felandren, parasimen, benzaldehid, metilamilketon, linalool dll. Juga mengandung damar, lendir, amilum, tanin, Ca oksalat dll.

Guna : aromatik, korigens rasa dan aroma untuk makanan dan minuman industri, bumbu masak.

Page 70: FARMAKOGNOSI 1

Penggantian dan pemalsuan Cinnamomi Cortex

1. Padang Cassia (Cassia vera, kayu manis Padang), kulit batang dan cabang tanaman Cinnamomum burmanni. Banyak ditanam

di Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau. Diekspor terutama dari pelabuhan Padang. Juga ditanam di Jawa. Kandungan : minyak atsiri dengan komponen utama sinamilaldehid.

Page 71: FARMAKOGNOSI 1

2. Saigon Cinnamon (Cinnamomum USP). Asal tanaman Cinnamomum laurerii dari Indo Cina. Kandungan minyak

atsiri (2-6 %) dengan kandungan utama sinamilaldehid.

3. Cassia Cinnamon (Cassia lignea, Chinese Cassia, Canton Cassia). Tanaman : Cinnamomum cassia dari Indocina dan Cina Selatan. Kandungan minyak atsiri (1-2 %) dengan kandungan utama sinamilaldehid.

Page 72: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Cinnamomi (minyak kayu manis).

Minyak atsiri yang dibuat dari destilasi uap

air Cinnamomi Cortex (Cinnamomum zey-

lanicum) dan/atau daun dan ranting Cinna-

momum cassia dll. Cairan berwarna kuning

coklat, kalau disimpan warna makin tua. Ba-

u dan rasa seperti kayu manis, komponen

utama sinamilaldehid.

Guna : stimulans, aromatikum.

Page 73: FARMAKOGNOSI 1

Thymi Herba (timi, timus, thymus)Tanaman : Thymus vulgaris.Familia : Lamiaceae (Labiatae).Daerah asal : daerah Laut Tengah. Diusahakan

diJerman,Yunani, Spanyol, Perancis, Italia dan Amerika Utara.Yang digunakan : ranting daun yang berbunga.Kandungan : minyak atsiri (0,5-2,5 %) dengan timol (20 %), karvakrol, sineol, pinen, borneol, linalool,

tanin, dll.Guna : antitusif, karminatif, stimulansSediaan : Extractum Thymi liquidum, Sirupus Thymi.

Page 74: FARMAKOGNOSI 1

Oleum Thymi (minyak timi)

Minyak atsiri hasil destilasi uap air daun

dan ranting tanaman Thymus vulgaris.

Cairan warna kuning kemerahan. Digunakan

sebagai antiseptikum, karminatif, stimulans

untuk diminum dan topikal untuk spray dan

linimen.

Page 75: FARMAKOGNOSI 1

Serpylli HerbaSerpylli Herba.

Daun dan pucuk tanaman dari tanaman berbunga.Tanaman : Thymus serpyllum (Lamiaceae)Daerah asal : Eropa, Asia Utara, Amerika Utara.Kandungan : minyak atsiri dengan karvakrol, timol, timen, zat pahit dan tanin.Guna : obat batuk, biasanya dikombinasi dengan Thymi Herba seperti Extractum Thymi Compositum dan Sirupus Thymi Compositus.