Top Banner
ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN WAKAF UANG TUNAI (Studi Kasus Badan Wakaf Uang Tunai Majelis Ulama Indonesia Yogyakarta) Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Agama dan Lintas Budaya Minat Ekonomi Islam Diajukan oleh: Jauhar Faradis 08/278039/PMU/05741 Kepada SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010
180

Faradis Thesis

Jul 01, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Faradis Thesis

ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN

WAKAF UANG TUNAI(Studi Kasus Badan Wakaf Uang Tunai Majelis Ulama Indonesia Yogyakarta)

TesisUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi Agama dan Lintas BudayaMinat Ekonomi Islam

Diajukan oleh:Jauhar Faradis

08/278039/PMU/05741

KepadaSEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2010

Page 2: Faradis Thesis
Page 3: Faradis Thesis

iii

Page 4: Faradis Thesis

iv

Halaman Persembahan

Kupersembahkan tesis ini untuk:

v Ummi Hj. Durratul Yatimah (di Pekalongan) yang telah sabarmendidik dan membesarkan ananda. Sembah Sungkem dariAnanda.

v Ayahanda K.H. Masykur Thoha yang telah sabar mendidikdan membesarkan ananda. Sembah Sungkem dari Ananda.

v Kakak-kakakku M. Ulwan , Qurratul Aeni, Khairul Anamdan Maskur.

v Keponakanku yang lucu-lucu: AA Dymasy, Neng Qori’ dandedek Almer.

v Para Guru yang telah memberikan ilmunya kepada anandav Almamater tercinta UGM dan STIA Al Husain Magelang

Semoga Ilmu yang ananda peroleh dapat bermanfaat bagi Agama, Nusadan Bangsa Amin....

Page 5: Faradis Thesis

v

PRAKATA

.

.

..

Puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan nikmat,

rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tesis ini.

S}alawat serta salam selalu tersanjungkan kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW. Yang dengan kegigihan dan kesabaranya membimbing

dan menuntun manusia kepada hidayah-Nya.

Meskipun penyusun tesis ini baru merupakan tahap awal dari sebuah

perjalanan panjang cita-cita akademis, namun penyusun berharap semoga karya

ilmiah ini mempunyai nilai kemanfaatan yang luas bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang Wakaf Uang-Tunai.

Keseluruhan proses penyusunan karya ilmiah ini telah melibatkan

berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penyusun menghaturkan

terima kasih kepada:

1. Direktur dan jajaran civitas akademika Sekolah Pascasarjana Universitas

Gadjah Mada.

2. Bapak Prof. Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc. Selaku Ketua Program Ekonomi

Islam sekaligus sebagai pembimbing yang dengan sabar telah membaca,

mengoreksi, dan memberikan bimbingan kepada penyusun demi

terselesainya penyusunan tesis ini.

Page 6: Faradis Thesis

vi

3. Bapak Drs. Dumairy, M.A. sekretaris Program Ekonomi Islam.

4. Bapak Duddy Roesmara Donna, SE., M.Si. Selaku pembimbing yang

dengan sabar telah membaca, mengoreksi, dan memberikan bimbingan

kepada penyusun demi terselesainya penyusunan tesis ini.

5. Bapak Drs. H.Harsoyo, M.Si., Drs. H.M. Halimi Djazim Hamidi, MM.,

mas Zaki serta staff Badan Wakaf Uang-Tunai Majelis Ulama Indonesia

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penyusun demi

terselesainya penyusunan tesis ini.

6. KH. M. Yusuf Chudlori, M. Ali Wafa, S.Si., M.Kom., mbak Nafir, serta

dosen dan staf STIA Al Husain Magelang yang telah memberikan

kesempatan penyusun untuk menempuh Strata 2.

7. Prof. Yudian Wahyudi, Ph.D., Dr.Phil. Sahiron, H. Agus Muh. Najib, Hj.

Fatma Amelia, serta pengurus dan santri NAWESEA English Pesantren

yang senantiasa memberikan dorongan baik moral maupun spiritual.

8. Bapak K.H. Masykur Thoha (Alm), Ibu Hj. Durratul Yatimah dan kakak-

kakak tercinta (M. Ulwan, S. H.I., Teteh., Qurratul Aeni, S. Kep., N.S.,

Khairul Anam, S. H.I. dan Maskur) yang senantiasa memberikan

dorongan baik moral, spiritual maupun materi.

9. Para Guru M. Salamuddin (Alm), Ust. Hisyam Ima, dan masih banyak

lagi yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

10. Para pengurus IAEI Komisariat UGM yang senantiasa saling

memberikan dorongan agar terselesainya tesis ini.

Page 7: Faradis Thesis

vii

11. Teman-teman, Timbul, Aya’, Mahrus, Hasbul, dan masih banyak lagi

yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Mudah-mudahan jasa-jasa mereka mendapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT. Amin. Terakhir kali, penyusun menyadari bahwa tesis ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang

membangun sangat penyusun harapkan.

Yogyakarta, 01 Juni 2010 H 18 Jumadil Akhir 1431 H

Penyusun

(Jauhar Faradis)

Page 8: Faradis Thesis

viii

ABSTRACT

This research is based on the lackness of societie’s understanding toward cashwakf and its big chance. The purpose of this research is to analyze the recentcondition of Money-Cash Wakf Board at Indonesion Religious Affair (MUI)Yogyakarta, to know the preference of Wakif (the giver of wakf) toward the productof money-cash wakf accumulation and to understand the factors causing wakfpreference toward the product of money-cash wakf,.

The method of this research is SWOT analysis, frequency distribution andfactors analysis, and is applied in the Province of Yogyakarta include: YogyakartaCity, Sleman, Kulonprogo, Bantul and Gunung Kidul Regency.

The results of this research are firstly, the strategy which is used to accumulatecash-money wakf which applied at Money-Cash Wakf Board at Indonesion ReligiousAffair (MUI) Yogyakarta is “waiting” the ball and “Calling For” the ball, secondly,the societies’ preference toward product of money-cash wakf is an eternal productcash-money wakf, Thirdly, the determinants of Wakif preferencies toward Money-Cash Wakf are: wakif’s attitude factor, complain factor, productive action factor,equity factor, product characteristic factor, and religiousity factor as well asgenerosity factor.

Key word: Money Cash, Factor Analysis, Preference.

Page 9: Faradis Thesis

ix

INTISARI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman masyarakatterhadap wakaf tunai dan besarnya potensi wakaf tunai. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis kondisi BWU-T MUI DIY, mengetahui preferensi wakif terhadapproduk penghimpunan wakaf tunai dan mengenalisis faktor-faktor yang mempengaruhipreferensi wakif terhadap produk wakaf uang-tunai

Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan ini, adalah modelanalisis SWOT, distribusi frekuensi dan analisis faktor. Penelitian ini dilakukan diwilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi: Kota Yogyakarta, Kab.Sleman, Kab. Kulonprogo, Kab. Bantul dan Kab. Gunung Kidul.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Strategi penghimpunan wkafuang-tunai yang dilakukan di BWU-T MUI DIY adalah metode “menunggu bola”dan metode “menjemput bola”. Kedua, preferensi masyarakat akan produk wakafuang-tunai adalah produk wakaf uang-tunai yang tetap (abadi). Ketiga faktor-faktoryang mempengaruhi preferensi wakif terhadap produk wakaf uang-tunai adalah:faktor perilaku wakif, faktor komplain, faktor kegiatan produktif, faktor kekayaan,faktor karakteristik produk, faktor religiusitas dan faktor kedermawanan.

Kata Kunci:Wakaf Uang, Analisis Faktor, Preferensi

Page 10: Faradis Thesis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………...…….. ii

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………... iii

PERSEMBAHAN ………………………………………………………………….. iv

PRAKATA …………………………………………………………………..……… v

ABSTRACT ………………………………………………………………………... viii

INTISARI …………………………………………………………………………... ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...….... x

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ……………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………. 1

1.2. Perumusan Masalah……………………….……………………….... 5

1.3. Tujuan Penulisan …………………………………………………… 5

1.4. Manfaat Penulisan …………………………………………….......... 5

1.5. Sistematika Penulisan …………………………………………...….. 5

BAB II TINJAUAN LITERATUR …………………………………………….. 7

2.1. Tinjauan Pustaka …………………………………………...…….…. 7

2.2. Landasan Teori ………………………………….……………........ 13

2.2.1. Wakaf Uang ………………………………………………... 13

Page 11: Faradis Thesis

xi

2.2.1.1. Pengertian Wakaf ………………………………... 13

2.2.1.2. Landasan Hukum Wakaf ……………………….… 15

2.2.1.3. Syarat dan Rukun Wakaf ………………………… 17

2.2.1.4. Perbedaan Wakaf dengan Shodaqah dan Hibah...... 23

2.2.1.5. Konsep Wakaf Tunai …………………………….. 24

2.2.1.6. Sertifikasi Wakaf Tunai ………………………..… 29

2.2.1.7. Pengelolaan Wakaf Tunai ………………………... 32

2.2.1.8. Fundraising Wakaf Tunai ………………………... 36

2.2.2. Strategi Pemasaran ……………………………………….… 46

2.2.3. Kepuasan Konsumen (Wakif) …………………………….... 53

2.3. Deskriptif BWU-T MUI DIY………………………….………….. 55

2.3.1. Pedoman BWU-T MUI DIY ………………………………... 55

2.3.2. Deskripsi Produk BWU-T MUI DIY ………………………. 58

2.3.3. Hasil Rapat Program Kerja ………………………………….. 60

2.3.4. Pengurus BWU-T MUI DIY ………………………………… 64

2.3.5. Mekanisme Kerja ……………………………………………. 66

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………..… 69

3.1. Pendekatan…………………………………………………………. 70

3.2. Objek dan Subjek ………………………………………………….. 70

3.3. Jenis Penulisan …………………………………………………….. 71

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran …………………………….. 71

3.5. Populasi dan Sampel ………………………………………………. 73

3.6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data………………………………. 75

Page 12: Faradis Thesis

xii

3.7. Teknik dan Metode Analisis Data ……………………………….... 77

3.7.1. Analisis SWOT ……………………………………………… 77

3.7.2. Distribusi Frekuensi …………………………………………. 78

3.7.3. Analisis Faktor ………………………………………………. 79

3.7.3.1. Jenis analisis faktor ………………………………... 80

3.7.3.2. Metode analisis faktor ……………………………... 82

3.7.3.3. Penentuan jumlah faktor …………………………… 82

3.7.3.4. Rotasi faktor ……………………………………….. 83

3.7.3.5. Penentuan faktor yang baik ………………………... 84

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................…………. 85

4.1. Analisis SWOT ………………………………………………...….. 854.2. Distribusi Frekuensi ……………………………………….………. 924.3. Analisis Faktor …………………………………………………… 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................……... 112

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 1125.2. Saran .................................................................................……….. 113

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 120

Page 13: Faradis Thesis

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

I. Daftar Gambar

2.1. Bank Sebagai Penerima dan Penyalur……………………………….. 35

2.2. Lembaga Sebaga Penerima dan Penyalur…………………………… 36

2.3. Mekanisme Kerja BWU-T MUI DIY ………………………………. 66

3.1. Skema Penelitian ……………………………………………………. 69

3.2. Pengelompokan Peubah Dalam Analisis Faktor…………………….. 80

4.1. Karakteristik Jenis Kelamin ………………………………………… 95

4.2. Berwakaf ………………………………..…………………………... 96

4.3. Kesediaan Wakaf Uang ……………..………………………………. 97

4.4. Wakaf Uang Tetap …………………………………………………... 98

4.5. Wakaf Uang Sementara ……………………………………………... 99

4.6. Besaran Wakaf ……………………………………………………… 99

I. Daftar Tabel

2.1. Keaslian ……………………………………………………………… 9

2.2. Perbedaan Wakaf Dengan Shodakah/Hibah ……………………….. 23

3.1. Matriks Analisis Swot ……………………………………………… 77

4.1. Penerapan Analisis SWOT ……………………..…………………... 92

4.2. Karakteristik Demografi ……………………………………………. 94

4.3. Potensi Wakaf …………………………………………………….. 100

4.4. Statistik ………………………………………………………..…... 100

4.5. Religiusitas ……………………………………..…………………. 101

4.6. Karakteristik Produk ………………………………………..…….. 103

Page 14: Faradis Thesis

xiv

4.7. Persepsi Wakif ……………………………………..…………...… 104

4.8. Perilaku Wakif ……...……………………………………..……… 106

4.9. Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 1 ………………...……. 108

4.10. Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 2 ……………….……. 110

4.11. Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 3 ……………….……. 112

4.12. Rotated Component Matrix 1 ……………………………………. 116

4.13. Rotated Component Matrix 2 ……………………………………. 117

4.14. Rotated Component Matrix 3 ……………………………………. 118

4.15. Rotated Component Matrix 4 ……………………………………. 119

4.16. Rotated Component Matrix 5…………………………….………. 120

4.17. Total Variance Explained …………………………………….…. 122

4.18. Faktor Terbentuk ………………………………………………… 123

4.19. Penamaan Faktor yang Terbentuk ……………………………….. 125

4.20. Total Variance Explained …………………………………….…. 125

Page 15: Faradis Thesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Wakaf merupakan salah satu lembaga sosial Islam yang sangat

dianjurkan dalam ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseorang sebagai sarana

penyaluran rezeki yang diberikan oleh Allah kepadanya (Nasution dan Hasanah,

2005). Wakaf juga salah satu instrument untuk menciptakan keadilan dan

kesejahteraan dalam bidang ekonomi. Ciri utama wakaf adalah ketika wakaf

telah ditunaikan terjadi pergeseran kepemilikan dari pemiliknya pibadi menuju

kepemilikan masyarakat muslim yang diharapkan abadi dan memberikan

manfaat yang berkelanjutan. Melalui wakaf diharapkan terjadi proses distribusi

manfaat bagi masyarakat secara luas, dari manfaat pribadi menuju masyarakat

manfaat (Esposito, 2001).

Wakaf tunai (cash waqf atau waqf al-awqud) adalah wakaf yang

dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk

uang tunai, termasuk dalam pengertian uang adalah surat berharga (Sudarsono,

2008). Wakaf tunai merupakan salah satu lembaga sosial ekonomi Islam yang

potensinya belum sepenuhnya digali dan dikembangkan (Donna, 2008).

Menurut Antonio (2004) menyatakan bahwa setidaknya ada empat

manfaat utama dari wakaf uang dewasa ini. Pertama, wakaf uang jumlahnya bisa

bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas sudah bisa mulai

Page 16: Faradis Thesis

2

memberikan dana wakafnya tanpa harus menjadi tuan tanah terlebih dahulu.

Kedua, melalui wakaf uang, aset-aset yang berupa tanah kosong bisa segera

mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah untuk menjadi

lahan pertanian. Ketiga, dana wakaf tunai juga bisa membantu sebagian lembaga-

lembaga pendidikan Islam yang cash-flownya terkadang kembang-kempis dan

menggaji civitas akademikanya secara ala kadarnya. Keempat, pada gilirannya

Insya Allah umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dunia

pendidikan tanpa harus terlalu bergantung pada pemerintah.

Di Indonesia, wakaf tunai bukan lagi merupakan masalah. Hal ini karena

sudah adanya dasar hukum yaitu:

1. Nabi SAW bersabda “Apabila manusia meninggal dunia, maka terhentilah

kesempatannya untuk mendapatkan nilai pahala dari amalannya, kecuali tiga

hal, yaitu; sedekah yang mengalirkan pahala terus menerus (wakaf), ilmu

yang diajarkan dan bermanfaat bagi orang lain dan anak yang shaleh yang

mendoakan kedua orang tuanya” (H.R. Muslim).

2. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum

kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang

kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S. Ali

Imran: 92).

3. Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

4. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Wakaf.

Page 17: Faradis Thesis

3

5. Fatwa MUI tanggal 28 Safar 1423 H/11 Mei 2002 tentang Wakaf yang berisi

memperbolehkan wakaf uang tunai.

Pada saat ini, berdasarkan data yang ada di Departemen Agama Republik

Indonesia, jumlah tanah wakaf di Indonesia mencapai sebanyak 403.845 lokasi

dengan luas 1.566.672.406 m . Pengelolaan terhadap wakaf yang sudah berjalan

selama ini biasanya ditangani oleh para nadzir wakaf. Pada umumnya wakaf

diserahkan untuk tempat ibadah, pendidikan dan pemakaman.

Oleh karena itu, kondisi wakaf di Indonesia saat ini perlu mendapatkan

perhatian ekstra, terutama adanya wacana wakaf tunai yang dipelopori oleh Prof.

Dr. M.A. Manan, merupakan momen yang sangat tepat untuk mengembangkan

instrument wakaf untuk membangun kesejahteraan umat (Wadjdy dan Mursyid,

2007).

Di Indonesia, wacana wakaf tunai (cash waqf) masih relatif baru, wakaf

yang populer mengenai tanah dan bangunan yang diperuntukkan tempat ibadah,

rumah sakit dan pendidikan. Potensi wakaf tunai di Indonesia diperkirakan cukup

besar. Nasution (2009) mengatakan, bila ada 15 juta umat muslim dan setiap

bulannya mereka menyisihkan Rp. 25.000 tiap bulannya, maka potensi wakaf

tunai mencapai Rp. 3 triliun dalam setahunnya. Apabila potensi wakaf tunai

dapat digali, maka akan menggerakkan roda perekonomian umat Islam. Untuk

itu, diperlukan adanya mekanisme khusus yang mampu menciptakan kucuran

aset pada kelompok miskin.

Page 18: Faradis Thesis

4

Dalam rangka pengembangan wakaf secara maksimal, sebagaimana

amanat Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf, diperlukan

lembaga profesional pengelola wakaf. Salah satu lembaga yang kini menangani

pengelolaan wakaf, khususnya wakaf uang tunai adalah Badan Wakaf Uang

Tunai Majlis Ulama Indonesia Yogyakarta (BWU-T MUI DIY) yang

bekerjasama dengan Bank BPD Syariah DIY sebagai pengelolanya.

BWU-T MUI DIY mempunyai dua produk dalam pengumpulan wakaf

tunai yaitu; wakaf tetap dan wakaf sementara. Dalam pelaksanaannya sehari-hari

BWU-T MUI DIY bekerjasama dengan Bank BPD Syariah penyimpan dan

sirkulasi dana. Dana yang terkumpul di BWU-T MUI DIY sebesar Rp.

200.000.000,- dana tersebut disimpan di Bank BPD Syariah dalam bentuk

deposito. Seiring berjalannya waktu, BWU-T MUI DIY mendapatkan kendala

terutama dalam hal penghimpunan wakaf tunai. Hal ini dikarekan belum

tersosialisasinya konsep wakaf tunai dengan baik di masyarakat.

Dana wakaf tunai dapat digunakan untuk dana produktif dan dana sosial.

Dana produktif meliputi bisnis riil dan investasi produk keuangan syariah.

Sedangkan dana sosial meliputi pendidikan dan kesehatan. Selain zakat, wakaf

tunai juga menjadi salah satu alternatif untuk mengentaskan kemiskinan. Wakaf

tunai merupakan alat yang menjamin terjadinya aliran kekayaan dari kelompok

the have kepada kelompok the have not (Donna, 2008).

Page 19: Faradis Thesis

5

Berdasarkan penjelasan di atas menimbulkan adanya pertanyaan

bagaimanakah Strategi Pengumpulan Wakaf Tunai di Badan Wakaf MUI DIY

dengan adanya perkembangan wacana wakaf.

1.2.Perumusan Masalah

Setelah memahami dan mengkaji latar belakang masalah di atas, maka

penyusun diidentifikasi ke dalam pokok masalah yang menjadi motivasi dalam

penyusunan tesis ini, yakni:

1. Bagaimana preferensi Wakif terhadap produk dari Badan Wakaf Uang

Tunai MUI DIY?

2. Bagaimana strategi penghimpunan wakaf tunai di Badan Wakaf Uang

Tunai MUI DIY?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kondisi BWU-T MUI DIY

2. Mengetahui preferensi wakif terhadap produk penghimpunan wakaf tunai.

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi wakif terhadap

produk wakaf uang-tunai

1.4.Kegunaan Penelitian

1. Memberikan kontribusi ilmiah dalam kajian stategi pungumpulan wakaf

tunai bagi Badan Wakaf Uang Tunai.

2. Memberikan kontribusi ilmiah dalam kajian pengetahuan dan preferensi

serta respon masyarakat terhadap konsep wakaf uang tunai.

Page 20: Faradis Thesis

6

1.5. Sistematika Pembahasan

Tesis ini terdiri dari lima bab dan disusun berdasarkan sistematika sebagai

berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur, berisi tentang

tinjauan pustaka, landasan teori dan gambaran umum Badan Wakaf Uang Tunai

MUI Yogyakarta. Bab III Metode Penelitian, yang menguraikan pendekatan

penelitian, obyek dan subjek penelitian, jenis penelitian, jenis dan teknik

pengumpulan data, serta teknik dan metode analisis data. Bab IV Analisa Data

dan Pembahasan, yang menguraikan tentang pengujian hasil analisis serta

pembahasan analisis data. Bab V Kesimpulan dan Saran, yang menguraikan

tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bab sebelumnya.

Page 21: Faradis Thesis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Banyak gagasan mengenai wakaf yang dikemukakan untuk

mengantisipasi perkembangan zaman. Sebagian ulama membolehkan wakaf uang

(dinar dan dirham) seperti ulama mazhab Maliki dan ulama mazhab Hanafi.

Sedangkan di Indonesia, sebagai suatu pranata dalam Islam, wakaf telah

dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam sejak agama Islam masuk di

Indonesia. Berdasarkan data yang ada di Departemen Agama RI jumlah tanah

wakaf di Indonesia sebanyak 403.845 lokasi, dengan luas 1.566.672.406 .

Menurut Ali (2006) menyebutkan ada tiga sumber pengetahuan yang

patut dikaji untuk memahami lembaga wakaf di Indonesia, yaitu (1) Ajaran Islam

yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis atau Al-Sunnah serta Ijtihad para

Mujtahid, (2) Peraturan Perundang-undangan, baik yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Belanda dahulu maupun yang dikeluarkan oleh Pemerintah

Indonesia, dan (3) Wakaf yang tumbuh dalam mayarakat Indonesia (Ali, 1988).

Selanjutnya salah satu penelitian tentang wakaf di Indonsia yang patut

dicermati adalah penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhadi dalam disertasinya

yang berjudul “Pengembangan Wakaf dalam Rangka Pelaksanaan Undang-

undang Pokok Agraria di Kabupaten Bantul”. Dari penelitian ini ditemukan

Page 22: Faradis Thesis

8

bahwa: 1) Sebagian besar tanah wakaf yang menjadi obyek penelitian belum

mempunyai kepastian hukum karena tidak mempunyai sertifikat tanah. Di

Kabupaten Bantul tanah wakaf yang bersertifikat baru 61,18%, di seluruh

Indonesia yang bersertifikat baru 31,2%, sebagian besar disebabkan tidak adanya

dokumen tertulis yang lengkap tentang wakaf tanah tersebut. 2) Sebagian besar

tanah wakaf digunakan untuk tempat ibadah seperti masjid, langgar atau

musholla. 3) Tanah wakaf di Bantul dikelola oleh Nadzir yang tidak jelas

eksistensi dan tugas serta kewajibannya. Banyak tugas Nadzir yang dirangkap

oleh takmir masjid sehingga tidak ada pengembangan tanah wakaf dalam

peningkatan hasil guna dan daya guna (Suhadi, 2002).

Hasanah (2005) menjelaskan bahwa salah satu kendala yang mendasar

dalam pengelolaan wakaf di Indonesia adalah kemampuan nadzir wakaf yang

sangat minim sekali dan masih bersifat tradisional, baik yang bertkaitan dengan

aspek pemahaman terhadap wakaf itu sendiri maupun aspek keterampilan dalam

menjalankan roda kenazdiran. Ditinjau dari aspek pemahaman, pada umumnya

umat Islam di Indonesia termasuk para nazdir masih banyak yang memahami

bahwa wakaf itu hanya berupa harta benda yang tidak bergerak saja, seperti tanah

atau berupa suatu bangunan. Padahal untuk mengelola harta benda tidak bergerak

diperlukan wakaf benda bergerak seperti misalnya uang, saham dan lain-lain.

Sedangkan Nasution (2009) menyatakan dan memperkirakan bahwa

potensi wakaf tunai di Indonesia yang bisa dihimpun dari 10 juta penduduk

muslim Indonesia saja sekitar 3 triliun rupiah per tahun. Hal ini senada juga

Page 23: Faradis Thesis

9

disampaikan oleh Telaga yang menjelaskan bahwa potensi wakaf tunai di

Indonesia mencapai 7,2 triliun rupiah per tahun. Dengan asumsi bahwa penduduk

muslim yang melakukan wakaf tunai mencapai 20 juta saja dari total keseluruhan

penduduk muslim Indonesia. Hal itu terwujud dengan cara 20 juta penduduk

muslim menyisihkan dana Rp. 1000,00 per hari atau berarti Rp. 30.000,00 per

bulan, yang berarti dalam setahun akan terkumpul sebanyak 7,2 triliun rupiah.

Sedemikian besarnya potensi yang dikandung, maka pengelola secara tekun,

amanah, professional dan penuh komitmen akan mampu melepaskan bangsa

Indonesia dari ketergantungan terhadap hutang luar negeri sehingga menjadi

lebih mandiri dan bermartabat (Nasution, 2009. dalam www.tazkiaonline.com).

Tabel 2.1Keaslian

Nama Tahun Judul Metode Temuan/HasilM.A.Mannan

1999 SertifikasiWakaf Tunai-SebuahInovasiInstrumenKeuanganIslam

a. Menghidupkan kembali“ruh” wakaf yang telahhilang.

b. Mengubah paradigma(kebiasaan) bahwa wakafdiperuntukkan hanya untukorang kaya saja.

NenengHasanah

2004 EfektifitasPengelolaandanPemanfaatanHarta Wakaf(Studi Kasusdi PPAttaqwaBekasi)

Penelitian inimerupakanpenelitiankualitatif denganpendekatanmanajemen,historis sertapendekatansosiologis

a. Sistem pengelolaan hartawakaf di PP Attaqwa masihmenggunakan sistemtradisional, dengan kata lainbelum menggunakan sistemmodern yang dapatmengefektifan danmemberdayakan harta wakafyang ada saat ini agar lebihproduktif.

b. Pengelolaan yang dilakukan

Page 24: Faradis Thesis

10

oleh PP Attaqwa saat ini,sudah selesai denganketentuan syariat Islam.

c. Manfaat harta wakaf yangdikelola oleh PP Attaqwasaat ini belum dapatdiefektifan seluruhnya,disebabkan karena adanyabeberapa kendala dariberbagai pihak, baik pihakpengelola (SDM) maupundari pihak tanah (SDA)

d. Peran harta wakaf yangdikelola oleh PP Attaqwabelum bisa meningkatkantaraf hidup baik santri, gurumaupun pengelola.

AlidaPalilati

tt PengaruhNilaiPelanggan,KepuasanTerhadapLoyalitasNasabahTabunganPerbankan diSulawesiSelatan

Penelitian inimerupakan tipepenelitianpengujianhipotesismenegnai NilaiPelanggan,KepuasanPelanggan,LoyalitasPelanggan padanasabah BankUmum di wilayahPropinsi SulawesiSelatan

a. Tingkat kepuasan adequatemaupun desired untuknasabah berada di bawahharapan yang diinginkanbank.

b. Ada dua bentuk (pola)hubungan antara variableNilai dengan variable Loyal,yaitu pertama hubungantidak langsung yangsignifikan negatif antaravariabel nilai pelanggandengan loyalitas melaluivariabel kepuasan sebagaivariabel moderator; keduahubungan langsung yangsignifikan positif antara nilaidengan loyalitas

c. Faktor yang mempengaruhiterbesar (dominan) terhadaptingkat kepuasan adequatemaupun kepuasan desiredadalah variabelprofesionalitas staff dalammelaksanakan tugasnya.

Page 25: Faradis Thesis

11

BernasekAlexandra

2003 Banking onSocialChange:GrameenBankLending toWomen

Bank Grameen diBangladeshmenjadi modelinternasionalsebagai strategianti kemiskinan.Adapun strategiyang digunakanadalah pemberianpinjaman kepadakaum perempuanuntukmeningkatkankesejahteraankeluarga mereka

Bank Grameen berhasilmeningkatkan kesejahteraannasabah perempuan dankeluarganya. Disamping itu,bank Grameen juga telahmeningkatkan status sosialperempuan. Ha ini terbuktidengan menurunnya jumlahperkawinan dini (anak) sertamereka memiliki akses yanglebih besar untuk pendidikananaknya.

Parasuraman,dkk.

1996 TheBehavioralConsequences of ServiceQuality

Penelitian inimenggunakanpenelitiankuantitatif untukmelihat hubunganperilakupelangganterhadap kualitaslayanan denganmenggunakanmodel variabelloyalitas,membayar lebih,pindah, responeksternal danrespon internal

Perilaku pelanggan berhubungansecara agregat terhadap kualitaslayanan. Misalnya dengankualitas layanan yang bagusmemungkinkan seseorang untukberani membayar lebih. Namunada beberapa komponen yangmenjadi kekuatan dalam menilaiperilaku pelanggan yaitu beralihke perusahaan lain (pindah),membayar lebih dan reponeksternal.

Ruth N.BoltondanJames H.Drew

1991 ALongitudinalAnalysis ofthe Impact ofServiceChanges onCustomerAttitudes

Penelitian inimenggunakanmodel kepuasanpelanggan danperubahan sikapdengan alatanalisislongitudinal

Perubahan penilaian terhadapkualitas pelayanan yang cepatakan berakibat juga terhadappelayanan itu sendiri. Sikapdipengaruhi kuat olehperformance ratings.

WilliamA.Mindak

1971 Marketing'sApplicationto Fund

Penelitian inimenggunakananalisis faktor

Teknik dan filosofi dapatditerapkan untuk ide-ide sosial.Suatu produk akan melalui tiga

Page 26: Faradis Thesis

12

dan H.MalcolmBybee

Raising dengan variabelkekhususan,bungan danbelievability

tahapan yaitu; pertumbuhan,kematangan dan penurunan.

ClaesFornell

1992 A NationalCustomerSatisfactionBarometer:The SwedishExperience

Penelitian inimenggunakanpenelitiankuantitatif denganvariabel kepuasanpelanggan danloyalitas

Negara industri banyak yangtidak mengharapkan perbaikanbesar dalam produktivitasmelainkan berkonsentrasi padakualitas produksi. Hal inidikarenakan jika kualitas diakuioleh pembeli, maka kepuasanpelangganpun tercapai. Adapunpelanggan di Swedia tidakterlalu puas dengan banyakproduk dan layanan. Sebelumkualitas ditingkatkan, maka yangterlebih dahulu adalahproduktivitasnya.

DodikAgungIndra danTriGunarsih

tt PengaruhKualitasPelayananTerhadapKepuasanNasabahKreditPerorangandanKelompokpada PD PBRBank PasarKabupatenKaranganyar

Penelitian inimerupakan tipepenelitianpengujianhipotesismenegnaipengaruhkepuasan nasabahterhadapReability,Respoansiveness,Empaty,Assurance danTangibe padanasabah PD PBRBank PasarKabupatenKaranganyar

a. Variabel bebas Reability,Respoansivenes, Empaty,Assurance dan Tangibesecara individu berpengaruhsecara signifikan terhadapkepuasan nasabah.

b. Variabel bebas Reability,Respoansiveness, Empaty,Assurance dan Tangibesecara bersama-samaberpengaruh secarasignifikan terhadap kepuasandebitur

MonzerKahf

Financing theDevelopmentof AwqafProperty

Pengembanganharta wakafdilakukan dengancara tradisionaldan modern

a. Cara tradisional dengan caramenciptakan produk wakafbaru, mengganti sebuahwakaf, dan cara Ijaratain(Dual Lease Payment)

b. Cara modern dengan cara

Page 27: Faradis Thesis

13

Murabahah Pembiayaan,Istisna, Mudharabah olehnadzir dengan pemodal, dancara Long lease

JauharFaradis

2010 AnalisisStrategiPenghimpunan WakafTunaiStudi KasusPada BadanWakaf UangTunai MUIDIY

Penelitian inimenggunakandua pendekatansekaligus, yaitukualitatif yangmanamenggunakanalat analisisswot sertapendekatankuantitaif, disinipenyusunmenggunakanalat analisisdistribusifrekuensi dananalisis faktor.

a. Mengetahui preferensi wakifterhadap produkpenghimpunan wakaf tunai.

b. Menyusun produkpenghimpunan wakaf tunaiyang sesuai denganpreferensi masyarakat.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Wakaf Uang

2.2.1.1. Pengertian Wakaf Uang

Wakaf berasal dari kata kerja yaitu waqafa, yaqifu, waqfan

yang berarti berhenti, berdiam ditempat atau menahan (Warson,

1989). Adapun pengertian wakaf menurut istilah adalah sebagai

berikut;

1. Wakaf berarti atau menahan harta yang dapat diambil

manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan yang

Page 28: Faradis Thesis

14

mubah, serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridaan Allah

swt (Basyir, 1987 dalam Usman, 2009).

2. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan

dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu

sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau

kesejahteraan umum menurut syariah (Pasal 1 butir 1 UU No.

41 Tahun 2004 tentang Wakaf)

3. Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok

orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda

miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna

kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai

dengan ajaran Islam (Fatma MUI tentang Wakaf Uang)

4. Abu Hanifah berpendapat bahwa wakaf merupakan

penghentian secara hukum harta benda tidak bergerak dari

pemiliknya (wakif) dan menyedekahkan manfaatnya untuk

kepentingan umum (Wahbah Az-Zuhaily, tt)

5. Jumhur ulama (Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan,

golongan Syafi’iyyah dan golongan Hanabilah) berpendapat

bahwa wakaf adalah menahan harta yang memungkinkan

diambil manfaatnya, tetapi tetap ‘ainnya, dibelanjakan wakif

untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan diwakafkannya

Page 29: Faradis Thesis

15

harta tersebut, maka secara hukum wakif tidak mempunyai hak

kepemilikan sedangkan kepemilikannya diserahkan (milik)

Allah swt. (Muhammad Abu Zahra, dalam Wakaf Tunai

Inovasi Finansial Islam, 2005).

6. Golongan Malikiyyah berpendapat bahwa wakaf yaitu

mentasarrufkan manfaat harta wakif kepada orang yang berhak

secara berjangka waktu sesuai dengan kehendak wakif.

7. Golongan Hanafi berpendapat bahwa wakaf adalah menahan

benda wakif serta menyedekahkan manfaatnya untuk kebaikan

(Lubis dkk., 2010).

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, maka

yang dimaksud wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau

kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian

dari benda miliknya dan melembagakannya untuk dapat diambil

manfaatnya sesuai dengan kehendak wakif, serta dimaksudkan

untuk mendapatkan rida dari Allah swt.

2.2.1.2. Landasan Hukum Wakaf Uang

Di dalam al-Qur’an, wakaf tidak dijelaskan secara jelas

dan tegas, namun ada beberapa ayat yang digunakan oleh para ahli

sebagai landasan disyari’atkannya wakaf. Sebagaimana dalam

ayat-ayat berikut:

Page 30: Faradis Thesis

16

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah

kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya

kamu mendapat kemenangan” (Q.S. al-Hajj, 77)

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian

dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan

janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan

dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan

ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (Q.S. al-

Baqarah, 267)

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang

sempurna), sebelu kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu

cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya

Allah mengetahuinya” (Q.S. Ali ‘Imran, 92)

Sedangkan hadis yang dipakai sebagai dasar hukum wakaf

uang, yaitu:

1. Hadis Riwayat Muslim

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw,

bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amal

perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu

Page 31: Faradis Thesis

17

yang bermanfaat dan anak soleh yang mendo’akan

orangtuanya”.

2. Hadis Riwayat Bukhari, Muslim

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., berkata, bahwa sahabat Umar

ra., memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian

menghadap Rasulullah untuk memohon petunjuk. Umar

berkata: “Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di

Khaibar, dan saya belum pernah mendapatkan tanah sebaik itu,

maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku (Ya

Rasulullah)?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Bila kamu

suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu dan kamu sedekahkan

(hasilnya)”. Kemudian Umar melakukan sedekah, tidak dijual,

tidak juga dihibahkan dan juga tidak diwariskan. Berkata Ibnu

Umar: Umar menyedekahkannya untuk orang-orang fakir,

kaum kerabat, budak belia, sabilillah, ibnu sabil, dan tamu. Dan

tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah

wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan secara

baik (sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud

menumpuk harta.

2.2.1.3. Rukun dan Syarat Wakaf uang

Page 32: Faradis Thesis

18

Pada dasarnya rukun dan syarat wakaf uang adalah sama

dengan rukun dan syarat wakaf tanah. Adapun rukun wakaf uang

adalah:

1. Ada orang yang berwakaf (wakif)

Wakif adalah orang (pihak) yang mewakafkan harta

miliknya. Menurut Pasal 7 UU No. 41 tahun 2004 tentang

Wakaf, wakif terdiri dari tiga yaitu perseorangan, organisasi

dan badan hukum.

Wakif perseorangan haruslah memenuhi syarat untuk

mewakafkan hartanya, diantaranya; mempunyai kecakapan

untuk melakukan “tabarru’” yaitu melepaskan hak milik tanpa

mengharapkan imbalan materi. Orang dapat dikatakan

mempunyai tabarru’ adalah merdeka, tidak terhalang

melakukan perbuatan hukum, benar-benar pemilik harta yang

diwakafkan, berakal sehat, baligh dan rasyid (Nasution dan

Hasanah, 2005)1. Oleh karena itu syarat yang paling terpenting

dari wakif adalah kecakapan bertindak, telah dapat

mempertimbangkan baik buruknya perbuatan yang dilakukan

serta pemilik harta yang diwakafkan.

1 Orang dikatan baligh apabila sudah berumur 15 tahun. Sedangkan yang dimaksud rasyidadalah cerdas atau kematangan dalam bertindak. Baca juga Muhammad Daud Ali “Sistem EkonomiIslam Zakat dan Wakaf” UI Press Jakarta, 2006.

Page 33: Faradis Thesis

19

Wakif yang berupa organisasi dapat melakukan wakaf

apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan

harta benda milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar

organisasi yang bersangkutan (Pasal 8 butir 2 UU. No. 41 th

2004 tentang Wakaf).

Wakif yang berupa badan hukum dapat melakukan wakaf

apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan

harta benda milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar

badan hukum yang bersangkutan (Pasal 8 butir 3 UU. No. 41 th

2004 tentang Wakaf).

2. Ada harta yang diwakafkan (mauquf)

Harta yang diwakafkan merupakan hal yang terpenting

dalam perwakafan. Namun harta yang diwakafkan baru sah

apabila terpenuhi syarat berikut (Ali, 2006): pertama, benda

yang diwakafkan harus bersifat ekonomis, tetap zatnya dan

boleh dimanfaatkan menurut ajaran Islam. Kedua, harta yang

diwakafkan harus jelas wujudnya dan pasti batas-batasnya.

Ketiga, harta tersebut harus benar-benar kepunyaan wakif dan

bebas dari segala beban. Keempat, harta yang diwakafkan harus

kekal (tidak bergerak). Akan tetapi menurut Ulama Hanafiyyah

benda bergerak dapat diwakafkan dalam beberapa hal: pertama,

keadaan harta bergerak mengikuti benda bergerak (benda

Page 34: Faradis Thesis

20

tersebut mempunyai hubungan dengan sifat diam ditempat dan

tetap). Kedua, benda bergerak tersebut berdasarkan atsar yang

memperbolehkan wakaf senjata dan binatang untuk berperang.

Ketiga, benda tersebut mendatangkan pengetahuan (Nasution

dan Hasanah ed., 2005).

Sedangkan menurut Pasal 16 UU No. 41 tahun 2004

tentang Wakaf menyebutkan bahwa harta benda wakaf terdiri

dari dua yaitu:

a. Benda tidak bergerak meliputi:

1) Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku baik yang sudah

maupun yang belum terdaftar

2) Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas

tanah sebagaimana dimaksud pada angka 1

3) Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah

4) Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5) Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan

syariah dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

b. Benda bergerak meliputi:

1) Uang

Page 35: Faradis Thesis

21

2) Logam mulia

3) Surat berharga

4) Kendaraan

5) Hak atas kekayaan intelektual

6) Hak sewa

7) Benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Ada tempat ke mana diwakafkan harta itu/tujuan wakaf

(mauquf ‘alaih) atau peruntukan harta benda wakaf.

Syarat mauquf ‘alaih adalah qurbat atau pendekatan diri

kepada Allah. Peruntukan wakaf dapat dibagi menjadi dua

macam; wakaf khairy dan wakaf dzurry. Wakaf khairy adalah

wakaf dimana yang wakifnya tidak membatasi sasaran

wakafnya untuk pihak tertentu tetapi untuk kepentingan umum.

Sedangkan wakaf dzurry adalah wakaf dimana wakifnya

membatasi sasaran wakafnya untuk pihak tertentu yaitu

misalnya untuk keluarga keturunannya (Sudarsono, 2008).

4. Ada akad/pernyataan wakaf (sighat) atau ikrar wakaf (Usman,

2009).

Sighat merupakan peryataan wakif yang merupakan tanda

penyerahan barang atau benda yang diwakafkan. Wakif dalam

melakukan ikrarnya harus jelas yakni (1) melepaskan haknya

Page 36: Faradis Thesis

22

atas pemilikan benda yang diwakafkan, dan (2) menentukan

peruntukan benda itu apakah khusus kepentingan orang-orang

tertentu ataukah untuk kepentingan masyarakat umum (Ali,

2006).

Di samping empat rukun di atas, ada hal penting untuk

dibahas yakni nadzir wakaf. Walaupun ulama klasik tidak

memasukkan nadzir sebagai rukun wakaf, namun nadzir

merupakan unsur yang sangat penting dalam perwakafan, karena

berkembang tidaknya harta wakaf sangat bergantung pada nadzir

wakaf (Hasanah, dalam Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam,

2005). Sedangkan dalam Pasal 6 UU No. 41 tahun 2004 tentang

Wakaf menambahkan satu nusur lagi yaitu mengenai jangka

waktu wakaf.

Adapun syarat sahnya perwakafan adalah sebagai berikut:

a. Perwakafan benda itu tidak dibatasi untuk jangka waktu

tertentu saja, tetapi untuk selama-lamanya (Ali, 2006). Namun

demikian menurut Imam Malik berpendapat bahwa wakaf

boleh dibatasi waktunya (Zahra dalam Nasution dan Hasanah

ed. 2005).

b. Tujuan harus jelas. Jika tidak menyebutkan tujuan secara jelas,

maka perwakafan tidak sah.

Page 37: Faradis Thesis

23

c. Wakaf harus segera dilaksanakan setelah ikrar wakaf

dinyatakan oleh wakif tanpa menggantungkan pelaksanaannya

pada suatu peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan

datang.

d. Wakaf yang sah wajib dilaksanakan, karena ikrar wakaf yang

dinyatakan oleh wakif berlaku seketika dan untuk selama-

lamanya (Ali, 2006).

2.2.1.4. Perbedaan Wakaf dengan Shadaqah dan Hibah

Kadangkala pengertian wakaf dirancukan dengan

pengertian shadakah dan hibah. Padahal antara wakaf, sedekah

dan hibah tersebut terdapat perbedaan-perbedaan penting, yaitu;

Page 38: Faradis Thesis

24

Tabel 2.2Perbedaan Wakaf dengan Shadakah/Hibah

Wakaf Shadaqah/Hibah

Menyerahkan kepemilikan suatu

barang kepada orang lain

Menyerahkan kepemilikan suatu

barang kepada pihak lain

Hak milik atas barang

dikembalikan kepada Allah

Hak milik atas barang diberikan

kepada penerima shadaqah/hibah

Objek wakaf tidak boleh

diberikan atau dijual kepada

pihak lain

Objek shadaqah/hibah boleh

diberikan atau dijual kepada pihak

lain

Manfaat barang biasanya

dinikmati untuk kepentingan

sosial

Manfaat barang dinikmati oleh

penerima shadaqah/hibah

Objek wakaf biasanya kekal

zatnya

Objek shadaqah/hibah tidak harus

kekal zatnya

Pengelolaan objek wakaf

diserahkan kepada administrator

yang disebut nadzir/mutawalli

Pengelolaan objek shadaqah/hibah

diserahkan kepada si penerima

Sumber: Karim Business Consulting, 2003

2.2.1.5. Konsep Wakaf Uang

Umumnya wakaf dikenal sebagai wakaf benda tidak

bergerak yang berupa properti seperti tanah dan bangunan, namun

sesuai dengan berkembangan zaman, wacana wakaf mulai

berkembang yaitu adanya wacana wakaf uang tunai. Secara umum

definisi wakaf tunai adalah penyerahan hak milik berupa uang

tunai kepada seseorang atau nadzir dengan ketentuan bahwa hasil

Page 39: Faradis Thesis

25

atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan

ajaran syariat Islam dengan tidak mengurangi ataupun

menghilangkan jumlah pokoknya.

Hukum mewakafkan uang tunai merupakan permasalahan

yang diperdebatkan di kalangan ulama fikih. Hal ini disebabkan

karena cara yang lazim dipakai oleh masyarakat dalam

mengembangkan harta wakaf berkisar pada penyewaan harta

wakaf, seperti tanah, gedung, rumah dan semacamnya. Oleh

karenanya, sebagian ulama kurang menerima ketika ada di antara

ulama yang berpendapat bahwa hukumnya mewakafkan uang

dirham dan dinar adalah boleh. Dengan uang sebagai aset wakaf,

maka penggunaannya akan berhubungan dengan praktek riba.

Adapun alasan ulama yang tidak membolehkan berwakaf

dengan uang antara lain (Nasution dan Hasanah ed., 2005):

1) Bahwa uang bisa habis zatnya sekali pakai. Uang hanya bisa

dimanfaatkan dengan membelanjakannya sehingga bendanya

lenyap. Sedangkan inti ajaran wakaf adalah pada

kesinambungan hasil dari modal dasar yang tetap lagi kekal,

tidak habis dipakai. Oleh karena itu ada persyaratan agar benda

yang akan diwakafkan itu adalah benda yang tahan lama, tidak

habis pakai.

Page 40: Faradis Thesis

26

2) Uang seperti dirham dan dinar diciptakan sebagai alat tukar

yang memudahkan orang melakukan transaksi jual beli, bukan

untuk ditarik manfaatnya dengan mempersewakan zatnya.

Dalam al-Is’af fi Ahkam al-Awqaf, al-Tharablis

mengungkapkan bahwa sebagian ulama klasik merasa aneh ketika

mendengar fatwa yang dikeluarkan oleh Muhammad bin Abdullah

al-Anshari, murid dari zufar, sahabat Abu Hanifah, tentang

bolehnya berwakaf dalam bentuk uang kontan dirham atau dinar,

dan dalam bentuk komoditas yang dapat ditimbang dan ditakar,

seperti makanan gandum. Mereka merasa aneh karena tidak

mungkin untuk mempersewakan benda-benda seperti itu, oleh

karena itu mereka segera mempermasalahkan dengan

mempertannyakan apa yang dapat dilakukan dengan dana tunai

dirham? Atas pertanyaan ini Muhammad bin Abdullah al-Anshari

menjelaskan dengan mengatakan, “Kita investasikan dana

tersebut dengan cara mudharabah dan labanya kita sedekahkan.

Kita jual benda makanan itu, harta kita putar dengan usaha

mudharabah kemudian hasilnya disedekahkan” (Nasution dan

Hasanah ed., 2005).

Di kalangan Malikiyyah popular pendapat yang

membolehkan, berwakaf dalam bentuk uang tunai seperti dilihat

dalam kitab Al-Majmu’ oleh Imam Nawawi yang mengatakan,

Page 41: Faradis Thesis

27

“dan para sahabat kita berbeda pendapat tentang berwakaf

dengan dana dirham dan dinar. Orang yang membolehkan

mempersewakan dirham dan dinar membolehkan berwakaf

dengannya dan yang tidak memperbolehkan mempersewakan

tidak mewakafkan.” Ibnu Taimiyah dalam al-Fatwa,

meriwayatkan satu pendapat dari kalangan Hanafi yang

membolehkan berwakaf dalam bentuk uang dan hal yang sama

dikatakan pula oleh Ibnu Qudamah dalam bukunya al-Mughni

(Nasution dan Hasanah, 2005).

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam memfatkan

wakaf uang merujuk pada pendapat ulama berikut, yaitu;

1) Pendapat Imam al-Zuhri (w. 124 H.) bahwa mewakafkan dinar

hukumnya boleh, dengan cara menjadikan dinar tersebut

sebagai modal usaha, kemudian keuntungannya disalurkan

pada mauquf’alaih.

2) Mutaqaddimin dari ulama madzhab Hanafi membolehkan

wakaf uang dinar dan dirham sebagai pengecualian, atas dasar

istihsan bi al-‘urfi, berdasarkan atsar Abdullah bin Mas’ud ra.,

bahwa “apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, maka

dalam pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang

buruk oleh kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah pun

buruk”.

Page 42: Faradis Thesis

28

3) Pendapat sebagian ulama madzhab al-Syafi’i: “Abu Tsyar

meriwayatkan dari Imam al-Syafi’i tentang kebolehan wakaf

dinar dan dirham (uang)”.

Sebelum memfatwakan wakaf uang, Majelis Ulama

Indonesia juga mempertimbangkan hal-hal berikut:

a) Bahwa bagi mayoritas umat Islam Indonesia, pengertian wakaf

yang umum diketahui, antara lain, adalah: yakni “menahan

harta yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya, dengan

cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut,

disalurkan pada sesuatu yang mubah (tidak diharamkan) yang

ada” (al-Ramli dalam Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj)

atau “wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok

orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda

miliknya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum

lainnya sesuai dengan ajaran Islam” dan “Benda wakaf adalah

segala benda, baik bergerak atau tidak bergerak, yang memiliki

daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan bernilai menurut

ajaran Islam” (Pasal 215 angka 1 dan 4 Bab I Buku III

Kompilasi Hukum Islam); sehingga atas dasar pengertian

tersebut, bagi mereka hukum wakaf uang (waqfal-nuqud, cash

wakaf) adalah tidak sah.

Page 43: Faradis Thesis

29

b) Bahwa wakaf uang memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan

kemaslahatan besar yang tidak dimiliki oleh benda lain.

c) Bahwa oleh karena itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia

memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum wakaf

uang untuk dijadikan pedoman oleh masyarakat.

2.2.1.6. Sertifikasi Wakaf Uang

Wakaf tunai merupakan salah satu usaha yang tengah

dikembangkan dalam rangka meningkatkan peran wakaf dalam

bidang ekonomi. Salah satu model mobilisasi wakaf tunai adalah

sertifikasi wakaf tunai. Adapun tujuan dari produk sertifikasi

wakaf tunai adalah sebagai berikut (Strategi Pengembangan

Wakaf Tunai di Indonesi, 2006):

1. Penggalangan tabungan sosial dan men-transformasikan

tabungan sosial menjadi modal sosial serta membantu

mengembangkan pasar modal sosial.

2. Meningkat investasi sosial.

3. Menyisihkan sebagian keuntungan dari sumber daya orang

kaya (berkecukupan) mengenai tanggung jawab sosial mereka

terhadap masyarakat sekitarnya.

4. Menciptakan integritas antara keamanan sosial serta

meningkatkan kesejahteraan umat.

Page 44: Faradis Thesis

30

Operasional kerja dari sertifikasi wakaf tunai adalah

dengan menerbitkan sertifikat dengan nilai nominal yang berbeda-

beda untuk kelompok sasaran yang berbeda-beda (Wadjdy dan

Mursyid, 2007). Beberapa pedoman operasional Sertifikasi Wakaf

Tunai yang dipraktekkan Social Investment Bank Ltd (SIBL)

antara lain (Mannan, 1998):

1. Wakaf Tunai harus dipandang sebagai sumbangan

(endowment) yang sesuai dengan syariah, bank akan mengelola

wakaf atas nama wakif.

2. Wakaf dapat diberikan berulang kali dan rekening yang dibuka

sesuai dengan nama yang diberikan wakif.

3. Wakif diberi kebebasan untuk memilih sasaran wakaf baik

sasaran yang sudah teridentifikasi oleh SIBL atau sasaran

lainnya yang sesuai dengan syariah. Adapun sasaran wakaf

yang sudah berhasil diidentifikasi oleh SIBL secara umum

antara lain: Rehabilitasi Keluarga (Family Rehabilitation),

Pendidikan dan Kebudayaan (Education and Culture),

Kesehatan dan Sanitasi (Health and Sanitation), dan Pelayanan

Sosial (Social Utility Service).

4. Dana Wakaf Tunai akan mendapat keuntungan pada tingkat

yang paling tinggi yang ditawarkan oleh bank dari waktu ke

waktu.

Page 45: Faradis Thesis

31

5. Dana wakaf akan tetap dan hanya dana yang berasal dari

keuntungan yang akan dibagikan kepada sasaran yang telah

dipilih wakif. Keuntungan yang belum sempat dibagikan

otomatis akan digabungkan, dengan dana wakaf yang sudah

ada yang akan mendapatkan keuntungan yang lebih

berkembang sepanjang waktu.

6. Wakif juga dapat menerima bank untuk menyalurkan seluruh

keuntungan yang diperoleh kepada sasaran yang telah

ditentukan oleh wakif.

7. Wakif mempunyai kesempatan memberi wakaf tunai sepanjang

waktu. Walaupun tidak, wakif akan memberikan wakaf sebesar

yang dia inginkan dan akan mulai dengan nilai minimum wakaf

sebesar Rp. 1000. Wakaf berikutnya akan sebesar Rp. 1000

pula atau kelipatannya.

8. Wakif mempunyai hak untuk memberikan perintah pada bank

untuk mengambil dana wakaf dari rekening lainnya di SIBL

secara rutin.

9. Wakaf tunai harus diterima dalam bentuk endowment recipth

voucher tertentu dan satu sertifikat untuk seluruh nilai harus

diterbitkan ketika wakaf tersebut diberikan.

Page 46: Faradis Thesis

32

10. Prinsip dan ketentuan mengenai Rekening Wakaf Tunai

berdasarkan amandemen dan akan dievaluasi dari waktu ke

waktu.

2.2.1.7. Pengelolaan Wakaf Uang

Pada kejayaan Islam, wakaf juga pernah mencapai

kejayaan walaupun pengelolaannya masih sangat sederhana.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka berkembang

pula pemikiran mengenai objek wakaf yang dulunya masyarakat

hanya mengenal wakaf berupa harta tidak bergerak sekarang

masyarakat dikenalkan dengan wakaf tidak bergerak seperti wakaf

uang. Salah satu pengelolaan wakaf uang dengan cara investasi.

Pengelolaan dana wakaf sebagai instrumen investasi menjadi

menarik, karena benefit dari investasi tersebut dapat dinikmati

oleh masyarakat dimana saja baik lokal, regional maupun

internasional (Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf,

2006).

Inti ajaran yang terkandung dalam amalan wakaf itu sendiri

mengehendaki agar harta wakaf itu tidak boleh hanya dipendam

tanpa hasil yang akan dinikmati oleh al-mauquf’alaih. Semakin

banyak hasil harta wakaf yang dapat dinikmati orang, akan

semakin besar pula pahala yang akan mengalir kepada pihak

wakif. Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan harta wakaf

Page 47: Faradis Thesis

33

merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pengelola

(nadzir) (Nasution dan Hasanah ed., 2005).

Terdapat dua macam praktik wakaf yaitu wakaf mutlaq dan

wakaf muqayyad. Wakaf mutlaq adalah praktik wakaf dimana

wakif menyerahkan sepenuhnya kepada si nadzir untuk

mengelolanya tanpa batas. Sedangkan wakaf muqayyad adalah

wakaf dimana wakif mensyaratkan agar harta yang diwakafkan itu

hanya boleh dikelola dengan cara tertentu dan diberikan kepada

pihak tertentu.

Pengelolaan wakaf tunai dapat dilakukan melalui

perbankkan syari’ah maupun lembaga swasta.

1. Wakaf uang di kelola bank syariah

Bank syariah hanya menjadi nadzir penerima dan

penyalur. Sedangkan fungsi pengelola dana akan dilakukan

oleh lembaga lain, misalnya Badan Wakaf Nasional (BWN),

yang sendirinya tanggung jawab pengelolaan dan termasuk

hubungan kerjasama dengan lembaga penjamin berada pada

BWN. Beberapa peran yang bisa di unggulkan bila wakaf tunai

dikelola oleh bank (Sudarsono, 2007):

a. Jaringan kantor.

b. Kemampuan sebagai Fund Manager.

c. Pengalaman, jaringan informasi dan peta distribusi.

Page 48: Faradis Thesis

34

d. Citra positif.

Adapun tujuan bank syariah sebagai pengelola dana

wakaf tunai, yaitu (Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di

Indonesia, 2006):

i. Menyediakan jasa layanan perbankan dengan menerbitkan

sertifikat wakaf tunai dan melakukan manajemen terhadap

dana wakaf tersebut.

ii. Membangun melakukan mobilisasi tabungan sosial dan

melakukan transformasi dari tabungan sosial ke modal.

iii. Memberikan benefit kepada masyarakat khususnya,

masyarakat miskin melalui optimalisasi sumber daya

masyarakat kaya.

iv. Membantu perkembangan pasar modal sosial (social capital

market).

Skema alternatife bila bank syariah sebagai nadzir

penerima dan penyalur dana wakaf

Page 49: Faradis Thesis

35

Gambar 2.1Bank sebagai penerima dan penyalur

2. Wakaf uang di kelola lembaga swasta

Lembaga swasta mengelola sendiri dana yang diterima

muwakif dengan system musyarakah atau mudharabah tanpa

mengurangi nilai aset wakaf. Adapun keunggulan dari wakaf

tunai yang dikelola oleh swasta adalah (Sudarsono, 2007):

a. Sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.

b. Ada control langsung oleh masyarakat.

c. Menumbuhkan solidaritas masyarakat.

Wakif

LembagaPenjamin

Rugi Laba

Pengelolaan Dana

Badan Wakaf Nasional

Bank Syariah Al-Mauquf’alaih

Page 50: Faradis Thesis

36

Gambar 2.2Lembaga sebagai Penerima dan Penyalur

2.2.1.8. Fundraising Wakaf Uang

1. Pengertian Fundraising

Fundraising merupakan pengumpulan dana. Fundraising

Campain berarti kampanye pengumpulan dana (Echols dan

Shadily, 2005). Fundraising juga dapat diartikan sebagai

kegiatan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat dan

sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok,

organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan

digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional

organisasi/lembaga sehingga mencapai tujuannya.

2. Tujuan Fundraising

Wakif

LembagaPenjamin

Rugi Laba

Pengelolaan Dana

Badan Usaha Lembaga SwastaMisalnya Pendidikan

Lembaga SwastaMisalnya Pendidikan

Al-Mauquf’alaih

Page 51: Faradis Thesis

37

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dari fundraising bagi

sebuah organisasi pengelolaan wakaf adalah sebagai berikut

(Purwanto, 2009):

a. Pengumpulan dana. Dana yang dimaksudnya disini bukanlah

uang saja, tetapi dana dalam arti luas. Termasuk di dalamnya

barang dan atau jasa yang memiliki nilai materi.

b. Menghimpun para wakif. Badan wakaf yang baik adalah

badan wakaf yang setiap hari memiliki data pertambahan

wakif. Dengan bertambahnya wakif secara otomatis akan

bertambah pula jumlah dana yang terhimpun.

c. Meningkatkan citra lembaga badan wakaf. Aktivitas

fundraising yang dilakukan oleh sebuah organisasi

pengelola badan wakaf, baik langsung maupun tidak

langsung akan membentuk citra organisasi itu sendiri.

d. Ketika sebuah badan wakaf melakukan penghimpunan dana

wakaf, maka ada tujuan jangka panjang untuk menjaga

loyalitas wakif agar tetap memberikan sumbangan dana

wakafnya kepada badan wakaf.

e. Unsur-unsur fundraising

Ada beberapa unsur penting dalam fundraising

adalah:

a) Kebutuhan wakif

Page 52: Faradis Thesis

38

Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta

benda miliknya (Pasal 1 butir 2 UU No. 41 tahun 2004

tentang Wakaf). Wakif yang memahami Islam dengan

baik akan banyak bertanya tentang bagaimana

pelaksanaan pengelolaan serta pendistribusian wakaf

yang dikelola oleh badan wakaf. Mereka menginginkan

pengelolaan dan pendistribusiannya sesuai dengan

tuntunan syariah dan diterima oleh Allah swt. Sehingga

apabila pengelolaan dan pendistribusian sesuai dengan

syariah, mereka akan senantiasa berwakaf.

Adapun sesuatu yang dibutuhkan wakif adalah

sebagai berikut (Purwanto, 2009):

i. Laporan dan pertangungjawaban

Sesuatu yang dibutuhkan wakif adalah laporan dan

pertanggungjawaban. Kredibilitas badan wakaf bisa

runyam apabila para wakif sudah tidak ada

kepercayaan lagi kepada badan wakaf. Salah satu

menjaga kepercayaan wakif adalah dengan cara

menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban.

Karena dari laporan dan pertanggungjawaban

tersebut, wakif dapat memberikan penilaian

Page 53: Faradis Thesis

39

sejauhmana kiprah lembaga wakaf melakukan

pendistribusiannya.

ii. Manfaat bagi kaum umat

Kebutuhan wakif yang lain adalah manfaat dana

wakaf yang diberikan wakif bagi kaum dhuafa.

Apakah dana yang diberikan hanya sekedar untuk

mencukupi kebutuhan sesaat atau malah sudah

dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan jangka

panjang.

iii. Pelayanan yang berkualitas

Salah satu kekuatan yang mendorong wakif untuk

mengeluarkan dana wakaf adalah pelayanan yang

baik yang diberikan oleh badan wakaf kepada para

wakif. Kemudahan yang diberikan dalam melakukan

transaksi pembayar, pembayaran wakaf melalui kartu

kredit atau transfer melalui ATM, layanan jemput

wakaf bagi yang sibuk untuk keluar melakukan

pembayaran wakaf, membuka konsultasi wakaf bagi

para wakif dan calon wakif merupakan salah satu

upaya bagi badan wakaf untuk memberikan

pelayanan yang baik kepada para wakif.

iv. Silaturahmi dan komunikasi

Page 54: Faradis Thesis

40

Silaturahmi dan komunikasi merupakan hal penting

bagi peningkatan pendapatan dana wakaf. Dengan

silaturahmi dan komunikasi badan wakaf dapat

memberikan penjelasan panjang lebar terhadap wakif

dan calon wakif tentang program dan kegiatan yang

akan dan sudah dilakukan oleh badan wakaf.

b) Segmentasi

Segmentasi pasar merupakan suatu proses

mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen

menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang

memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,

perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran

spesifik (Tjiptono, dkk., 2008).

c) Identitas calon wakif

Wakif merupakan kekuatan yang besar bagi

badan wakaf dalam melanjutkan untuk tercapainya

tujuan jangka panjang suatu badan wakaf. Oleh karena

itu dibutuhkan wakif yang loyal terhadap badan wakaf.

Dalam menentukan calon wakif badan wakaf harus

memahami calon wakif.

Adanya pemilihan database calon wakif akan

sangat membantu para petugas fundraising dalam

Page 55: Faradis Thesis

41

menentukan target dan sasaran. Ada beberapa cara yang

dapat mengetahui profil calon wakif yaitu; pertama,

melihat database yang ada misalnya; nama, alamat,

nomor telpon dan lain-lain., kedua, perantara pihak

ketiga., ketiga, bertanya kepada orang-orang terdekat

dari calon wakif.

Selain itu identifikasi calon wakif juga sebagai

sarana memperkuat ukhuwah islamiyah. Dimana

ukhuwah islamiyah memiliki tingkatan yaitu (Purwanto,

2009):

i. Ittishal (hubungan antar manusia)

ii. Taaruf (saling berkenalan antara pengelola badan

wakaf dengan calon wakif)

iii. Tafahun (saling memahami)

iv. Taawun (saling tolong-menolong antar manusia baik

sebagai, pengelola badan wakaf, wakif maupun

maukuf alaih)

v. Takaful (senasib dan penaggungan)

vi. Tauhidush shufuf (kesatuan barisan)

d) Positioning

Positioning atau posisi pasar adalah bagaimana

sebuah perusahaan memposisikan dirinya dengan para

Page 56: Faradis Thesis

42

pesaing untuk memenuhi kebutuhan para pembeli dalam

target pasar.

e) Produk

Produk adalah hal yang dapat ditawarkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan wakif. Produk-

produk pengelolaan wakaf merupakan produk

pelayanan yang memudahkan wakif dalam menyalurkan

harta wakafnya. Adapun unsur produk dalam

pengelolaan wakaf antara lain (Purwanto, 2009):

i. Produk harus menjadi wahana pengelolaan dan

penyalur wakaf.

ii. Produk badan wakaf harus menjadi wahana

kepedulian sosial.

iii. Produk badan wakaf harus berbentuk dan dalam

kemasan modern.

iv. Produk yang digulirkan menjadi program yang

memiliki keunggulan.

v. Produk harus memberikan pertanggungjawaban yang

jelas.

vi. Produk menjadi pencitraan bagi badan wakaf.

f) Harga dan biaya transaksi

Page 57: Faradis Thesis

43

Harga bagi wakif adalah besaran nilai yang

harus dikurbankan oleh seorang wakif untuk menikmati

jasa penyaluran wakaf melaui badan wakaf. Penetapan

harga merupakan strategi kunci di dalam sebuah badan

wakaf sebagai konsekuensi dari regulasi, persaingan,

rendahnya minat orang untuk berwakaf, serta peluang

bagi badan wakaf untuk menetapkan positiongnya.

Badan wakaf dalam melakukan pengumpulan dana

seyogyanya meminimalisir biaya yang harus

dikeluarkan oleh wakif. Untuk meminimalisir biaya

yang dikeluarkan wakif, dapat dilakukan strategi subsidi

dalam mengatasi biaya transaksi. Maksudnya dalam

membiayai suatu program dan kegiatan, badan wakaf

harus mempertimbangkan kemampuan biaya, kebutuhan

dan keinginan wakif.

g) Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam

manajemen pemasaran yang sangat penting

dilaksanakan oleh perusahaan (badan wakaf) dalam

memasarkan produk jasa kepada konsumen (wakif).

Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat

komunikasi antar pengelola wakaf dengan wakif,

Page 58: Faradis Thesis

44

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi wakif

dalam kegiatan pembeliaan atau penggunaan jasa sesuai

dengan keinginan dan kebutuhannya (Lupitoadi dan

Hamdani, 2008). Promosi yang dianggap paling bagus

bagi badan wakaf adalah silaturahmi, hal ini

dikarenakan silaturahmi merupakan perintah agama,

komunikasi lisan secara langsung antar badan wakaf

dengan wakif. Mempengaruhi wakif dengan tatap muka

akan memungkinkan terjadinya umpan balik yang akan

membantu petugas untuk menyesuaikan, menganalisis

kebutuhan, keinginan para wakif (Purwanto, 2009).

Sedikitnya ada empat macam sarana promosi yang

dapat digunakan oleh badan wakaf yaitu (Arif, 2010):

i. Periklanan (advertising), digunakan untuk

menanamkan citra jangka panjang serta suatu cara

yang efisien untuk mencapai sejumlah calon wakif

baik yang berada di pusat kota, pinggiran kota

sampai wilayah pedesaan.

ii. Promosi penjualan (sales promotion), sebagai sarana

yang lebih komunikatif dan intensif.

iii. Penjualan pribadi (personal selling), merupakan cara

yang paling efektif untuk memberikan informasi

Page 59: Faradis Thesis

45

kepada konsumen, menanamkan pilihan pembeli,

keyakinan pembeli, dan tindakan pembeli pada

tingkat tertentu dalam proses pembelian.

iv. Publisitas (publicity), mempunyai nilai kepercayaan

yang tinggi bisa menjangkau banyak pihak, dan

mempunyai banyak potensi untuk mendramatisasi

suatu perusahaan atau produk.

h) Maintance

Maintance merupakan upaya badan wakaf untuk

senantiasa menjalin hubungan baik dengan wakif, agar

supara wakif tetap loyal terhadap badan wakaf. Jika

wakif loyal, maka seiring dengan tingkat pertumbuhan

dan perkembangan badan wakaf, penghimpunan dana

wakafpun akan meningkat. Menurut Purwanto

keloyalan OPZ (zakat infaq, shadaqah dan wakaf)

disebabkan karena beberapa hal, diantaranya (Purwanto,

2009):

i. Amanah dan jujur

ii. Penampilan dan petugasnya yang menarik

iii. Petugasnya ramah-ramah

iv. Laporan diberikan tepat waktu

v. Mudah dalam pembayarannya

Page 60: Faradis Thesis

46

2.2.2. Strategi Pemasaran

Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata strategeia

(stratus artinya ‘militer’ dan ag artinya ‘memimpin’), yang secara lengkap

bermakna seni atau ilmu untuk menjadi seorang pemimpin atau jendral

(dalam militer) (Tjiptono, 1995). Kemudian lambat laun pengertian dari

bahasa Yunani tersebut diintrodusir ke dalam bahasa Indonesia dan

mengalami pengertian ulang menjadi strategi dalam arti sebuah taktik atau

cara untuk mencapai tujuan.

Kata pemasaran (marketing) dapat dijelaskan melalui dua

terminology, yaitu dalam term sosial dan manajerial. Dalam terminology

sosial, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

penciptaan, penawaran atau mempertukarkan secara bebas produk yang

bernilai dengan pihak lain (Khotler, 2002). Sedangkan pengertian secara

manajerial, Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran

sebagai proses pelaksanaan dan perencanaan pemikiran, penetapan harga,

promosi serta penyaluran barang atau barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memenuhi sasaran individu maupun organisasi (Bennet,

dalam Khotler, 2002).

Strategi pemasaran sendiri didefinisikan secara beragam oleh para

ahli, di antaranya adalah menurut Sumarni strategi pemasaran mengandung

tiga unsur penting yaitu strategi pasar sasaran, strategi posisi bersaing dan

Page 61: Faradis Thesis

47

strategi marketing mix. Hal ini terlihat dari pengertian yang diberikannya

yaitu: “strategi pemasaran adalah seleksi atas pasar sasaran, penentuan

posisi bersaing dan pengembangan suatu marketing mix yang efektif untuk

mencapai dan melayani nasabah-nasabah yang dipilih” (Sumarni, 2002)

Sedangkan menurut Kuncoro dan Suhardjono, pengertian strategi

pemasaran adalah (Kuncoro dan Suhardjono, 2002):

“Strategi pemasaran merupakan cara-cara yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan pemasaran bank yaitu dengan melakukan langkah-

langkah seperti segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, menetapkan

posisi pasar, menetapkan strategi memasuki pasar dan mengembangkan

bauran pemasaran ”

Pembahasan mengenai strategi pemasaran meliputi 3 hal yaitu

sebagai berikut:

a. Pembuatan sasaran pemasaran

Sasaran pemasaran dalam setiap pasar dinyatakan dari segi

penjualan, kontribusi laba serta tujuan kualitatif serta membangun citra

sebuah produk. Sasaran yang dimaksud dalam pembuatan sasaran

pemasaran ini meliputi dua kelompok yaitu sasaran prestasi pasar dan

sasaran penunjang pasar. Sasaran prestasi pasar ini dimaksudkan untuk

memperoleh hasil yang lebih spesifik seperti hasil penjualan dan adanya

laba. Sedangkan sasaran penunjang pemasaran dimaksudkan untuk hasil

prestasi akhir membangun kesadaran pelanggan dan ikut sertanya

Page 62: Faradis Thesis

48

pelanggan dalam kaitannya dengan perusahaan (Culliga, alih bahasa

Hermoyo, 1996).

b. Langkah-langkah strategi pemasaran

Langkah-langkah strategi pemasaran meliputi tiga hal penting,

yaitu: segmentasi, targeting dan positioning.

1) Segmentasi

Segmentasi pasar merupakan suatu proses mengelompokkan

pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau

segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,

keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran

spesifik (Tjiptono, dkk., 2008). Adapun manfaat dari segmentasi

pasar antara lain (Lupioadi dan Hamdani, 2009):

i. Mendesain jasa yang lebih resposif terhadap kebutuhan pasar.

ii. Menganalisa pasar.

iii. Menemukan peluang.

iv. Menguasai posisi yang superior (unggul) dan kompetitif.

v. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien.

Dalam melakukan segmentasi pasar dapat didasarkan pada

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002):

a) Segmentasi geografis, maksudnya membagi pasar berdasarkan

geografisnya misalnya desa-kota.

Page 63: Faradis Thesis

49

b) Segmentasi demografis, maksudnya membagi pasar berdasarkan

variabel-variabel kependudukan, misalnya; usia, jenis kelamin,

pendidikan, pendapatan dan lain-lain.

c) Segmentasi psikologi, maksudnya menbagi pasar berdasarkan

faktor-faktor psikologi, misalnya; gaya hidup, kelas sosial dan

sebagainya.

d) Segmentasi manfaat, maksudnya bahwa manfaat yang dicari

konsumen dari produk ataupun jasa adalah alasan utama yang

mendasari mereka untuk membeli produk (Lupioadi dan

Hamdani, 2009)

e) Segmen pengguna. Segmen ini berfokus pada jenis dan batasan

penggunaan seperti pengguna berat, pengguna menengah,

pengguna ringan atau bukan pengguna bagi jasa tersebut.

Adapun faktor dominan yang sering digunakan dalam

melakukan segmentasi adalah tingkat pendapatan masyarakat, tingkat

kepentingan, tingkat status sosialnya serta tingkat brand awcreness

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002).

2) Targeting

Targeting atau pembidikan pasar adalah merupakan

kelanjutan dari usaha segmentasi. Pada proses targeting ini seluruh

peluang-peluang yang terlihat saat melakukan segmentasi akan

dievaluasi untuk memutuskan berapa banyak dan pasar mana yang

Page 64: Faradis Thesis

50

akan menjadi pasar sasaran yang sesuai dengan produk-produk yang

dibutuhkan oleh pasar sasaran tersebut. Menurut Kuncoro sedikitnya

ada tiga strategi yang akan digunakan dalam penentuan pasar yaitu

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002):

a) Pemasaran serba sama. Pemilihan ini dilakukan karena perbedaan

segmen pasar tidak menyolok. Sehingga dengan satu tawaran

produk wakaf tunai dapat menarik sebagian besar wakif.

b) Pemasaran serba aneka. Hal ini dilakukan karena segmen pasar

yang ada tidak dapat digabungkan, sehingga harus didesain

produk jasa wakaf tunai untuk masing-masing segmen pasar.

c) Pemasaran terpusat. Cara ini dilakukan karena hanya ada satu

segmen pasar yang paling menguntungkan. Sehingga produk jasa

yang ditawarkan hanya dipusatkan pada pasar tertentu.

Adapun menurut Tjiptono untuk memilih atau membidik

pasar sasaran adalah sebagai berikut (Tjiptono, dkk., 2008):

a) Pemilihan pasar dengan fokus pada satu kelompok yang

mempunyai kebutuhan hampir sama dengan tujuan untuk

mendominasi produk tersebut (Single Segment Concertration).

b) Pemilihan pasar dengan fokus pada jumlah segmen yang menarik

dan berpotensi untuk menghasilkan uang (Selective

Specialization).

Page 65: Faradis Thesis

51

c) Pemilihan pasar dengan fokus menjual produk tertentu yang

ditujukan pada beberapa segmen (Product specialization).

d) Pemilihan pasar dengan fokus melayani banyak kebutuhan dari

suatu segmen tertentu (Maket Specialization).

e) Pemilihan pasar dengan melayani seluruh kelompok pelanggan

dengan semua produk yang mereka butuhkan (Full Market

Coverage).

3) Positioning

Positioning atau posisi pasar adalah bagaimana sebuah

perusahaan memposisikan dirinya dengan para pesaing untuk

memenuhi kebutuhan para pembeli dalam target pasar. Positioning

tidak dilakukan pada produk perusahaan tersebut tetapi dilakukan

untuk membuat opini pada pikiran konsumen. Hal ini penting

dilakukan untuk membentuk image tentang produk atau bisnis di

dalam pikiran konsumen, sehingga nantinya perusahaan dapat

menentukan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan persepsi

konsumen mengenai produk atau bisnis tersebut.

Ada tiga langkah dalam melaksanakan positioning, yaitu

(Kotler, 2002):

a) Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat

ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing. Mengenali

keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan nilai yang

Page 66: Faradis Thesis

52

terbesar dengan cara mengadakan perbedaan, yaitu; diferensiasi

produk, jasa, personal serta diferensiasi citra.

b) Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat menonjol.

Pertimbangan memilih keunggulan kompetitif yang paling

menonjol adalah berapa banyak perbedaan yang dipromosikan

dan perbedaan mana yang dipromosikan.

c) Menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target

pasar.

c. Formulasi strategi pemasaran

Formulasi dalam strategi pemasran adalah kumpulan petunjuk

dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan

program pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) dengan

peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang

lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan

bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.

Adapun untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif,

suatu perusahaan menggunakan variable-variabel bauran pemasaran

(marketing mix) yang terdiri atas (Bygrave, dalam Menggagas Bisnis

Islami, 1995):

1) Produk (product): barang/jasa yang ditawarkan

2) Harga (price) yang ditawarkan

Page 67: Faradis Thesis

53

3) Saluran distribusi (placement) yang digunakan dan tersedia bagi para

pelanggan

4) Promosi (promotion): iklan, personal selling, promosi penjualan dan

promosi.

2.2.3. Kepuasan Konsumen (Wakif)

Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang

menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima

dan yang diharapkan (Kotler, 1997). Tingkat kepuasan pelanggan yang

tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran

pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga,

mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang

diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatnya

efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, 1992).

Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah

persepsi pelanggan mengenai kualitas (Triton, 2008). Menurut Kotler ada

beberapa cara untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui peningkatan

kualitas pelayanan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak

manajemen dan pelanggan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk

menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan. Yang

dimaksud di dalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku,

Page 68: Faradis Thesis

54

kemampuan dan pengetahuan dari semua sumber daya manusia

yang ada.

3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

keluhan. Dengan cara membentuk sistem saran dan kritik.

4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan

partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran. Perusahaan

menghubungi pelanggan setelah proses pelayanan terjadi untuk

mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan (accountable).

Perusahaan menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk

mengetahui perkembangan pelayanannya (proactive). Sedangkan

partnership marketing adalah pendekatan dimana perusahaan

membangun kedekatan dengan pelanggan yang bermanfaat untuk

meningkatkan citra dan posisi perusahaan di pasar.

Kepuasan dan ketidak puasan pelanggan akan suatu produk jasa

akan memberikan dampak tersendiri kepada prilaku pelanggan terhadap

produk tersebut, misalnya bagaimana pelanggan melakukan pembelian

kembali. Untuk menguji besarnya dimensionalitas pendorong prilaku

pelanggan Parasuraman, dkk. membuat analisis faktor pendorong prilaku

pelanggan. Hal ini dikarenakan pendorong tersebut didesain untuk

mewakili lima kategori dimensi prolaku pelanggan (loyalitas terdiri lima

item, beralih produk terdiri dua item, kemauan untuk membayar lebih

terdiri dua item, respon eksternal untuk penyelesaian masalah terdiri dari

Page 69: Faradis Thesis

55

tiga item dan respon internal untuk penyelesaian masalah terdiri dari satu

item) yang merupakan rekonfigurasi 13 item.

Ketiga belas faktor pendorong dibentuk dengan maksud untuk

menstandari jangkauan atau lebarnya prilaku pelanggan dan

dikelompokkan dalam empat kategori yaitu; komunikasi dari mulut ke

mulut (word-of-mouth communication), keinginan membeli (purchase

intentions), sensitivitas terhadap harga (price sensitivity), dan prilaku

pengaduan (complaning behavior).

2.3. Deskriptif BWU-T MUI DIY

2.3.1. Pedoman BWU-T MUI DIY

Sesuai Pedoman BWU-T MUI DIY yang berisi tentang

pedoman pengelolaan wakaf uang tunai menyebutkan bahwa salah satu

bentuk wakaf yang praktis dan diperbolehkan dalam islam adalah

wakaf uang tunai. Wakaf uang disamping memberikan dampak dan

hasil bagi orang yang berwakaf (wakif), maka apabila dapat dikelola

dengan baik akan dapat memberikan dampak dan hasil untuk

kesejahteraan umat.

Untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan wakaf uang ini,

maka diperlukan pengelolaan yang professional. Untuk itu, Majelis

Ulama Indonesia membentuk lembaga sosial dan ekonomi keagamaan

yang bernama Badan Wakaf Uang-Tunai (BWU-T) yang diatur dalam

pedoman sebagai berikut:

Page 70: Faradis Thesis

56

2.3.1.1. Nama, status dan tempat kedudukan

a. Lembaga ini bernama Badan Wakaf Uang-tunai disingkat

BWU-T MUI DIY.

b. Status BWU-T MUI adalah Nadhir Wakaf dan sifat BWU-T

adalah lembaga otonom yang independent di bawah MUI

Propinsi DIY.

c. BWU-T MUI berkedudukan di Yogyakarta.

2.3.1.2. Asas, tujuan, sifat dan usaha

a. BWU-T berasaskan Islam

b. Tujuan BWU-T adalah meningkatnya kesejahteraan

masyarakat melalui pengelolaan wakaf uang-tunai

c. Usaha BWU-T

1. Melakukan penyuluhan tentang wakaf uang-tunai

2. Mendorong dan memberikan bimbingan kepada orang

untuk melaksanakan wakaf uang-tunai

3. Melaksanakan pengelolaan wakaf uang-tunai secara

profesional:

a) Menerima wakaf uang-tunai

b) Memelihara dan memberdayakan wakaf uang-tunai

menjadi wakaf yang produktif

c) Mentasarufan hasil wakaf produktif untuk

kemaslahatan umat dan pengembangan Agama.

Page 71: Faradis Thesis

57

2.3.1.3. Organisasi

a. BWU-T dibentuk oleh Dewan Pimpinan MUI Propinsi

DIY

b. BWU-T dapat dibentuk di Kabupaten dan Kota sebagai

Cabang oleh MUI Kabupaten/Kota, setelah mendapat izin

dari BWU-T dan MUI Propinsi DIY.

2.3.1.4. Manfaat

1. Bagi wakif memberikan amalan yang tidak terputus

pahalanya ('amal jariyah)

2. Bagi UMKM dapat menggerakkan bisnis riil yang sesuai

dengan syari’ah sehingga menciptakan lapangan pekerjaan

dan dampak positif lainnya

3. Bagi mauquf’alaih (penerima manfaat dari keuntungan

dana wakaf yang diinvestasikan ke bisnis riil) dapat

memberikan bantuan sosial yang bersifat langsung.

2.3.1.5. Sasaran wakaf

1. Orang (individu)

2. Sekelompok individu

2.3.1.6. Peruntukan manfaat sasaran wakaf

1. Bantuan beasiswa pendidikan

2. Pelayanan kesehatan gratis

3. Dan lainnya yang berorientasi pada kesejahteraan umat

Page 72: Faradis Thesis

58

4. Bantuan kesejahteraan bagi kaum dhuafa

2.3.2.Deskripsi produk BWU-T MUI DIY

Wakaf tunai produktif, merupakan wakaf uang yang dikelola

secar produktif pada bisnis yang sesuai denga syari’ah islam, baik

secara langsung maupun melalui produk keuangan syari’ah yang

keuntungannya ditujukan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan.

Pengelolaan dilakukan nadzir (pengelola dana wakaf) secara

profesional dengan sirkulasi dana melaui Bank BPD DIY Syari’ah.

Laporan keuangan dipublikasikan secara berkala melalui media cetak.

2.3.2.1. Prosedur mewakafkan uang

1. Wakif dapat mewakafkan uangnya melalui:

Wakif datang sendiri atau mewakilkan kepada orang lain

yang diberi surat kuasa ke outlet Bank BPD DIY Syari’ah,

Jl. Cik Ditiro No. 34 Yogyakarta atau seluruh Kantor

Cabang atau Cabang Pembantu Bank BPD DIY.

2. Wakif akan mengisi lembaran Akad Ikrar Wakaf (AIW)

dan mendapatkan sertifikat wakaf uang-tunai. Bagi yang

menyetor dikantor cabang akan mendendapatkan sertifikat

wakaf uang-tunai paling lambat satu minggu setelah

penyetoran.

3. Menyerakan fotocopy indentitas (KTP/SIM/Paspor).

Page 73: Faradis Thesis

59

4. Mengisi slip setoran ke rekening 500-262-777-1 atas nama

BWUT-MUI DIY kemudian menyetorkan ke teller.

2.3.2.2. Keunggulan

1. Lebih akuntabel karena bekerjasama dengan Bank.

2. Transparan, pertanggungjawaban dilaporkan satu tahun

sekali melaui media massa.

3. Dana dikelola secara professional oleh nadzir yang dalam

sirkulasi dananya bekerjasama dengan Bank BPD DIY

Syari’ah.

4. Pentasarufannya kepada kaum dhuafa, bisa untuk

pengembangan pemberdayaan ekonomi ummat maupun

untuk konsumtif.

5. Dana wakaf tidak berkurang, karena menggunakan prinsip

“menahan pokoknya dan menyalurkan hasilnya”

2.3.2.3. Contoh penggalangan dana

Penggalangan dana dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Untuk sekolah (siswa maupun mahasiswa) dengan

mengumpulkan infaq sebulan sekali sebesar @ Rp. 1.000,-.

2. Infaq diambil dari kegiatan-kegiatan tertentu.

3. Untuk Pegawai Negeri/Karyawan/Karyawati dengan

mengumpulkan infaq sebulan sekali sebesar @ Rp. 10.000.

atau seikhlasnya.

Page 74: Faradis Thesis

60

2.3.3. Hasil rapat program kerja

Berdasarkan hasil keputusan rapat mengenai Program Kerja

BWU-T MUI DIY yang dilaksanakan di Sekretariat Masjid

P.Diponegoro Kompleks Balaikota, Jalan Kenari No. 56 bahwa:

BWU-T MUI DIY bertujuan meninggkatkan kesejahteraan

masyarakat dan mengembangkan agama Islam melalui wakaf

uang/tunai. Yang memiliki tujuan penetapan Garis-garis Besar

Program Kerja BWU-T MUI DIY adalah terbinanya umat Islam yang

berkualitas tinggi, terciptanya sumber daya muslim yang berakhlah

mulia dan terwujudnya kemampuan kesejahteraan ekonomi umat

dalam bentuk:

“Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengalaman ajaranIslam dalam setiap pribadi muslim di Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta yang tercermin dalam tindakan dan perilaku dalamkehidupan sehari-hari”.

Ruang lingkup Program BWU-T MUI DIY adalah sebagai

berikut:

A. Kesekretariatan

1. Mengefektifan pemanfaatan dan kegiatan kantor BWU-T

2. Melakukan pembinaan persidangan BWU-T

3. Melakukan pembinaan administrasi BWU-T

4. Mengefektifan penggunaan anggaran BWU-T

B. Seksi Penyuluhan

Page 75: Faradis Thesis

61

1. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta,

BUMN/BUMD dan lembaga keagamaan Islam untuk

mensosialisasikan tentang pentingnya wakaf uang tunai bagi

umat Islam.

2. Mendorong umat Islam untuk melaksanakan wakaf uang tunai

sesuai dengan kemampuan setiap pribadi umat Islam.

C. Seksi Usaha

1. Mengusahakan agar umat Islam di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta melaksanakan wakaf uang tunai.

2. Mengusahakan bantuan dari pemerintah Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

D. Seksi Pengelolaan

Melakukan pengelolaan secara efektif, transparan, akuntabel baik

penerimaan, pembukuan maupun pelaporan.

E. Seksi Penelitian dan Pengembangan

1. Mengadakan sarasehan wakaf tunai, bekerjasama dengan

lembaga keagamaan Islam.

2. Melakukan penelitian terhadap calon penerima wakaf uang

tunai baik untuk usaha produktif maupun konsumtif.

F. Seksi Pentasarufan

Melakukan pentasarufan tepat sasaran baik untuk usaha produktif

(pengembangan modal) maupun untuk penerima konsumtif.

Page 76: Faradis Thesis

62

Adapun Rencana Kegiatan BWU-T MUI DIY Tahun 2008

M/1429 H dari setiap bagian BWU-T MUI DIY tercermin sebagai

berikut:

A. Sekretariat

1. Melalui Ketua MUI Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

meminta kepada Gubernur Propinsi DIY untuk mengeluarkan

himbauan/instruksi kepada umat Islam, khususnya kepada PNS

beragama Islam, diwilayah Propinsi DIY untuk melaksanakan

wakaf uang tunai.

2. Menetapkan Kantor Sekretariat Pusat BWU-T MUI di Jalan

Kapas No. 3 Yogyakarta, Umbulharjo HP 08122974328 dan

Kantor cabang di Masjid P.Diponegoro Komplek Balaikota No.

56 Yogyakarta, HP 081578834255.

3. Melengkapi alat kantor seperti kop surat, amplop, cap stempel

dan lain-lain.

4. Apabila wakaf uang tunai telah berjalan dengan baik, maka akan

mengangkat seorang manajer untuk menjalankan mekanisme

wakaf uang tunai secara efektif.

5. Mencetak lieflet BWU-T dan spanduk untuk disebarkan kepada

umat Islam di DIY.

6. Membuka rekening BWU-T di Bank BPD Syari’ah DIY Jalan

Cik Ditiro atas nama Drs. H. Harsoyo, M.Si.

Page 77: Faradis Thesis

63

B. Seksi Penyuluhan

1. Mengadakan penyuluhan wakaf uang tunai kepada pegawai

pemerintah melalui pengajian pejabat/karyawan dan karyawan

PLN, BI dan Telkom melalui kegiatan pengajian di masing-

masing instansi.

2. Menyebarkan lieflet kepada umat Islam di wilayah Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Mencari sponsorsip dan melakukan pendekatan kepada para

pejabat untuk ikut berpartisipasi terhadap BWU-T.

C. Seksi Usaha

Secara aktif melakukan pendekatan kepada pimpinan sekolah,

instansi pemerintah/swasta dan panitia hari raya qurban dan lain

sebagainya untuk melakukan wakaf tunai.

D. Seksi Pengelolaan

Melakukan pencatatan/pembukuan secara tepat sesuai dengan

ketentuan pembukuan yang benar dan melaporkan keadaan

penerimaan wakaf uang tunai secara berkala kepada masyarakat.

E. Seksi Penelitian dan Pengembangan

1. Mengadakan penelitian terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi

organisasi BWU-T.

2. Menyediakan data dan informasi untuk kepentingan organisasi.

3. Menyiapkan Blueprint/ Profil BWU-T.

Page 78: Faradis Thesis

64

F. Seksi Pentasarufan

1. Melakukan pentasarufan kepada lembaga ekonomi produktif

untuk mengembangkan usaha (bagi hasil)

2. Memberikan bantuan konsumtif kepada lembaga pendidikan dan

dakwah Islam untuk meningkatkan dakwah amar ma’ruf nahi

mungkat.

2.3.4. Pengurus BWU-T MUI DIY

Kepengurusan BWU-T MUI DIY terdiri atas: Dewan

Penasehat (Ketua, Sekertaris dan anggota Dewan), Dewan

Pelaksana (Ketua/Wakil Ketua, Sekretasi/Wakil Sekretaris,

Bendahara/Wakil Bendahara serta seksi-seksi antara lain Seksi

Penyuluhan, Usaha, Pengelolaan, Penelitian dan Pengembangan

serta Seksi Pentasarufan).

I. Dewan Pertimbangan Syari’ah

1. Ketua : Drs. H.M. Thoha Abdurrahman

2. Sekretaris Dewan : KRT. Drs. H. Ahmad Muhsin K.

3. Anggota Dewan : a. Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid

b. H. Herry Zudianto, SE., Akt., MM

c. Drs. H. Syafaruddin Alwi, M.Si.

d. Drs. H. Barmawi Mukri, SH.,M.Ag.

e. GBPH. H. Joyokusumo

f. Dr. H. Agung Danarto

Page 79: Faradis Thesis

65

g. Prof. Dr. Ainun Naim, MBA

II. Dewan Pelaksana

1. Ketua : Drs. H. Harsoyo, M.Si.

Wakil ketua : Drs. H.M. Halimi Djazim Hamidi, MM

2. Sekretaris : Drs. Rifa’I Abu Bakar, MA

Wakil sekretaris : Muh. Yusuf Wibisono, SE

3. Bendahara : Kompol. Dra. Hj. Saryanti Yuhana

Wakil bendahara : Drs. H.M. Wijdan Al Arifin

4. Seksi-seksi:

a. Seksi Penyuluhan

1) Drs. H. Sunardi Syahuri

2) Dr. H. Muhammad, M.Ag.

3) Drs. H.A. Zuhdi Muhdlor, SH., M.Hum.

b. Seksi Usaha

1) Drs. Ali Mahsun

2) Mujiarto, S.Sos

3) Drs. H. Harun Ghozali, MM

c. Seksi Pengelola

1) Drs. H. Kharis Kaharuddin, MM

2) Ir. Herma Parwaji

3) Drs. Ahmad Nur Umam, MM

d. Seksi Litbang

Page 80: Faradis Thesis

66

1) H.E. Zaenal Abidin, SH., SU., MPA

2) Duddy Roesmara Donna, SE., M.Si.

3) M. Bekti Hendriyanto, SE., M.Sc.

e. Seksi Pentasarufan

1) Drs. H. Tarmudji, MA

2) Drs. H. Sugito, M.Si.

3) Drs. H. Djufri Arsyad

2.3.5. Mekanisme Kerja

Gambar 2.3Mekanisme Kerja BWU-T MUI DIY

BADAN WAKAF UANG/TUNAI MUI PROVINSI DIY

MEKANISME KERJA

5

Waqif/ YangMewakafkan Al Mawquf

Alaih/YangMenerimaManfaat

NADZIR

BANK SYARIAH

Lembaga Penjamin/Takaful

Bisnis & Investasi

LABA

RUGI

DEWANPENGAWAS

AKUNTANPUBLIK

Aliran Dana

Fungsi Pengawasan

MUI DIY DANBPD DIY SYARIAH

Keterangan:

A. Mekanisme aliran dana wakaf uang-tunai dimulai dari:

1. Wakif menyalurkan dana wakaf uang-tunai tersebut kepada

nadzir (BWU-T MUI DIY) dan oleh nadzir diinvestasikan ke

Page 81: Faradis Thesis

67

dalam rekening tabungan investasi di Bank BPD DIY Syariah

atas nama BWU-T MUI DIY.

2. Setelah dana terkumpul, pihak Bank BPD DIY syariah akan

mengelola lagi dana tersebut ke produk bisnis dan investasi,

salah satunya ke dalam produk Tabungan Mudharabah dan

Deposito Mudharabah.

3. Pembagian keuntungan antara BWU-T MUI DIY dengan Bank

BPD DIY syariah berdasarkan akad bagi hasil yang besarnya

ditentukan oleh Equivalent Rate perbulan. Dari laba bagi hasil

tersebut akan disalurkan sesuai dengan peruntukan wakaf baik

berupa bantuan untuk pengembangan perekonemian umat,

konsumtif maupun untuk bantuan lainnya.

4. Selain diinvestasikan di produk keuangan syariah, dana wakaf

juga dapat dikelola dengan cara menginvestasikan ke bisnis riil.

Namun sampai saat ini untuk penginvestasian dalam bentuk

bisnis riil belum terlaksana, hal ini dikarenakan tidak

mencukupinya dana wakaf uang-tunai. Jika bisnis tersebut

mempunyai laba maka laba tersebut akan disalurkan sesuai

dengan peruntukan wakaf.

5. Dalam pengelolaan dana, nilai pokok dari wakaf uang-tunai

tersebut tidak boleh berkurang nominalnya, yang disalurkan

hanya keuntungan dari bisnis dan investasi tersebut.

Page 82: Faradis Thesis

68

B. Mekanisme fungsi pengawasan BWU-T MUI DIY

Dewan Pengawas dan Akuntan Publik akan memerikasa

laporan keuangan, dan kemajuan usaha yang dijalankan oleh BWU-

T MUI DIY setiap periode tertentu (minimal setahun sekali).

(wawancara denga Bapak Harsoyo pada tanggal 17 Februari 2010

di Bank BPD DIY Syariah).

Page 83: Faradis Thesis

69

BAB III

METODE PENELITIAN

Berdasarkan kepada tinjauan kepustakaan serta penelitian terdahulu yang telah

dilakukan oleh peneliti lain maka dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian

ini seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.1Skema Penelitian

Rumusan masalah

Tujuan

Metode

Strategi penghimpunanwakaf tunai

Kualitatif Kuantitatif

Preferensi wakif terhadapproduk penghimpunan

wakaf tunai

Data primerData

Angket (kuesioner)Pengumpulan dataObservasi, wawancara,dokumentasi

Data primer dan sekunder

Alat analisis Distribusi frekuensiAnalisis faktor

Analisis SWOT

Kesimpulan / Implikasi

Page 84: Faradis Thesis

70

3.1. Pendekatan Penulisan

Secara umum metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,

yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan

dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

(Sugiyono, 2008).

Dalam penelitian dikenal adanya dua metode, yaitu metode kuantitatif

dan metode kualitatif. Dalam metode kuantitatif data disusun, diubah, dan

dianalisis dalam bentuk angka. Sedangkan dalam metode kualitatif data

dikumpulkan, disusun dan dianalisis dalam bentuk kata-kata atau gambar.

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan sekaligus. Pendekatan

kuantitatif digunakan sebagai bahan telaah diskriptif, untuk mengukur preferensi

para wakif terhadap produk dari BWU-T MUI DIY. Sedangkan pendekatan

kualitatif digunakan sebagai bahan analisi strategi pengumpulan wakaf uang

tunai di BWU-T MUI DIY.

3.2. Objek dan Subjek Penulisan

Objek penelitian dalam penelitan ini adalah Badan Wakaf Uang Tunai

MUI DIY sebagai Nadzir. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah para

Page 85: Faradis Thesis

71

pemberi wakaf (wakif), serta pengurus BWU-T MUI DIY terdiri dari ketua,

sekretaris dan anggota.

3.3. Jenis Penulisan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), yaitu

sumber datanya didapat langsung dari lapangan. Dalam hal ini BWU-T MUI

DIY menjadi sumber datanya.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas

peningkatan dana wakaf uang, maksudnya seberapa besar peluang peningkatan

dana wakaf uang yang berhasil dikumpulkan. Sedangkan variabel bebas yang

digunakan pada penelitian ini adalah variabel perspektif wakif, yang meliputi;

1. Variabel Religiusitas

2. Variabel Brand Association

a) Karekteristik Produk Wakaf Uang

b) Persepsi Wakif terhadap Wakaf Uang

3. Variabel Perilaku Wakif

a) Loyalitas

b) Membayar Lebih

c) Pindah

d) Respon Eksternal

e) Respon Internal

Page 86: Faradis Thesis

72

Untuk memahami dari masing-masing variabel bebas tersebut, akan

dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel bebas, sebagai

berikut:

3.4.1. Operasional Konsep

a. Religiusitas, adalah untuk mengetahui religiusitas responden dalam

menunaikan ajaran agama Islam dan pemahaman umum mengenai

wakaf. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala likert dengan

jenjang 1 s/d 5.

b. Brand Association, adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan

mengenal merek (Aaker, 1991). Variabel ini berkaitan dengan persepsi

yang terbentuk dalam benak responden mengenai karakteristik atau

atribut-atribut yang dimiliki oleh merek dalam hal ini produk wakaf

uang tunai. Karekterisrik dapat berupa julukan, ciri khas, karekteristik

pemakaiannya dsb. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala

likert dengan jenjang 1 s/d 5.

Penelitian brand association Wakaf Uang ini akan mengukur beberapa

hal sebagai berikut:

i. Karakteristik Produk Wakaf Uang

ii. Persepsi Wakif Terhadap Wakaf Uang

c. Perilaku Wakif. Parasuraman dkk., membuat analisis faktor pendorong

perilaku wakif untuk menguji besarnya dimensionalitas dari masing-

masing bagian faktor pendorong. Hal ini disebabkan karena pendorong

Page 87: Faradis Thesis

73

tersebut didesain untuk mewakili lima kategori dimensi perilaku wakif.

Kelima kategori tersebut adalah loyalitas (dengan lima item), membayar

lebih (dengan dua item), pindah (dengan dua item), respon eksternal

(dengan tiga item) dan respon internal hanya terdiri satu item yang

berpengaruh (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008).

3.4.2. Pengukuran

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert yaitu skala

yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut

(Sugiyono, 2008). Tingkat pengukuran data dalam skala liktert adalah

ordinal sehingga apabila akan dianalisis dengan statistik parametik, harus

dinaikkan terlebih dahulu menjadi skala interval (Suliyanto, 2005). Adapun

penilaian dalam skala liktert adalah sebagai beriktu:

a. Sangat setuju skor 5

b. Setuju skor 4

c. Ragu-ragu skor 3

d. Tidak setuju skor 2

e. Sangat tidak setuju skor 1

3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah himpunan seluruh atau semua individu yang sesuai dengan

karakteristik penelitian yang dapat memberikan informasi atau data untuk

Page 88: Faradis Thesis

74

diteliti (Soeratno dan Arsyad, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasinya adalah pengurus wakaf dan wakif.

3.5.2. Sampel

Sampel merupakan cuplikan dari populasi yang jumlahnya terbatas yang

terpilih atau dipilih dari populasi individu tertentu (Soeratno dan Arsyad,

2008). Untuk sampel yang digunakan sesuai dengan jumlah variabel,

dimana jumlah sampel minimal adalah empat sampai lima kali jumlah

variabel (Suliyanto, 2005). Dalam hal ini penyusun menggunakan sampel

200 yang responden yang disebar ke berbagai daerah Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu;

a. Kota Yogyakarta sebanyak 40 responden

b. Kabupaten Sleman sebanyak 40 responden

c. Kabupaten Kulumprogo (Wates) sebanyak 40 responden

d. Kabupaten Bantul sebanyak 40 responden

e. Kabupaten Gunung Kidul (Wonosari) sebanyak 40 responden

3.5.3. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan

sampling Non Probabilitas Sampling dengan teknik convenience sampling,

yaitu berkaitan dengan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan

(Soeratno dan Arsyad, 2008).

3.6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.Jenis Pengumpulan

Page 89: Faradis Thesis

75

Jenis pengumpulan data yang digunakan adalah:

1) Data primer, data yang diambil langsung dari sumber/responden melalui

kuesioner, wawancara maupun dokumentasi yang berkaitan dengan

BWU-T MUI DIY. Kuesioner dibuat dalam dua model, pertanyaan

dalam bentuk terbuka (open ended questions) dan pertanyaan tertutup

(closed ended questions). Pertanyaan terbuka berisi item identitas

responden, sedangkan pertanyaan tertutup meminta responden memilih

salah satu jawaban dari 4 (empat) alternatif jawaban sehubungan dengan

pandangan mereka mengenai wakaf uang tunai.

Dalam penyusunan kuesioner skala yang dipakai adalah skala likert,

yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut (Sugiyono, 2008):

1 = Sangat setuju

2 = setuju

3 = ragu-ragu

4 = tidak setuju

5 = Sangat tidak setuju

2) Data sekunder, data yang diambil dari analisa dokumen dan studi

pustaka. Dalam memperoleh data sekunder penyusun melakukan

penelusuran terhadap buku-buku, tesis, makalah, jurnal, website ataupun

data-data cetak lainnya yang berhubungan dengan BWU-T.

3.6.2. Tehnik Pengumpulan Data

Page 90: Faradis Thesis

76

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian terpenting

dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

terdiri dari kuesioner, wawancara, dan kepustakaan. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada nara sumber untuk dijawabnya (Sugiyono

2008). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari narasumber. Kuesioner disebarkan sebanyak

200 responden.

2) Wawancara. Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari responden. Wawancara dilakukan dengan cara

bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi

dan keterangan.

Dalam penulisan tesis ini penyusun akan melakukan wawancara

kepada pihak BWUTMUIY sebagai sumber objek penelitian yang

dalam hal ini sebagai pengelola.

3) Kepustakaan. Kepustakaan yaitu pengumpulan data berupa peraturan

perundang-undangan dan bahan-bahan yang terkait serta teori-teori

yang mendukung penelitian tersebut. Penelitian kepustakaan dilakukan

dengan tujuan untuk memperoleh data skunder, yaitu data yang berupa

Page 91: Faradis Thesis

77

bahan-bahan kepustakaan umum yang diperoleh melalui studi

kepustakaan (library research). Data skunder merupakan data primer

yang diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data

primer atau oleh pihak lain.

3.7. Teknik dan Metode Analisis Data

Teknik dan metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.7.1. Analisis SWOT

Analisis ini menggunakan instrument analisis SWOT (Rangkuti,

1999). Dari data yang terkumpul, kemudian penyusun menganalisisnya

dengan memperhatikan Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) BWUTMUIY. Sehingga

melalui analisis swot ini dapat dengan mudah diketahui peta

BWUTMUIY dalam strateginya menghimpun wakaf uang tunai.

Tabel 3.1Matriks Analisis SWOT

Strengths (S)Daftar semua kekuatanyang dimiliki BWU-TMUI DIY

Weakness (W)Daftar semua kelemahanyang dimiliki BWU-TMUI DIY

Opportunities (O)Daftar semua peluangyang dapatdiidentifikasi

Strategi SOGunakan semua kekuatanyang dimiliki untukmemanfaatkan peluangyang ada

Strategi WOAtasi semua kelemahandengan memanfaatkansemua peluang yang ada

Threats (T)Daftar semuaancaman yang dapatdidentifikasi

Strategi STGunakan semua kekuatanuntuk menghindar darisemua ancaman

Strategi WTTekan semua kelemahandan cegah semuaancaman

Sumber: Kuncoro dan Suhardjono, 2002

Page 92: Faradis Thesis

78

3.7.2. Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi bertujuan untuk mengorganisasikan data

secara sistematik ke dalam berbagai macam klasifikasi tanpa mengurangi

informasi yang ada dari data tersebut (Saleh, 2004).

Adapun cara menentukan distribusi frekuensi adalah sebagai

berikut:

1. Tentukan Range atau jangkauan rata-rata (r)

2. Tentukan banyak kelas (k)

Rumus Strugess:

K = 1 + 3,3log n

3. Tentukan lebar kelas (c)

c = r/k

4. Tentukan limit bawah kelas pertama dan kemudian batas bawah

kelasnya

5. Tambah batas bawah kelas pertama dengan lebar kelas untuk

memperoleh batas kelas atas

6. Tentukan limit atas kelas

7. Tentukan nilai tengah kelas

8. Tentukan frekuensi

3.7.3. Analisis Faktor

Page 93: Faradis Thesis

79

Menurut Kastaman, dkk., (2003), analisis faktor adalah suatu

metode umum statistik multivariat yang bertujuan untuk menganalisis

variansi maksimum dan mereproduksi korelasi dari serangkaian peubah

pengamatan. Pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk

mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk

dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang

mempengaruhi suatu komponen variabel yang diringkas menjadi

beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Menurut Suliyanto

untuk melakukan penelitian dengan mengunakan analisis faktor, maka

jumlah sampel minimal 4 sampai 5 kali jumlah variabel (Sulianto, 2005).

Reduksi peubah yang diperoleh dengan menggunakan model

analisis faktor tersebut dapat dijelaskan melalui contoh berikut:

Sumber: Suliyanto, 2005

Gambar 3.2Pengelompokan Peubah Dalam Analisis Faktor

Page 94: Faradis Thesis

80

3.7.3.1. Jenis analisis faktor. Berdasarkan jenisnya, terdapat dua jenis

analisis faktor yaitu analisis faktor eksploratif (Exploratory

Faktor Analysis-EFA) dan analisis faktor konfirmatif

(Confirmatory Faktor Analysis-CFA). Menurut Kerlinger dalam

Amirudin (2009), analisis faktor eksploratif diartikan sebagai

penggunaan analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor apa

yang melandasi sehimpunan variabel atau sehimpunan ukuran,

sedangkan analisis faktor konfirmatif adalah pengunaan analisis

faktor untuk menguji hipotesis mengenai struktur faktor dalam

sehimpunan data. Analisis faktor yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Exploratory Faktor Analysis (EFA).

Menurut Supranto dalam Amirudin (2009), bahwa di dalam

analisis faktor eksploratori, secara a priori tidak ada hipotesis

yang berkenaan dengan komposisi atau struktur, sebaliknya

dalam analisis konfirmatori memerlukan secara eksplisit formula

atau perumusan hipotesis yang berkenaan dengan struktur yang

mendasari. Jadi, analisis faktor konfirmatori memerlukan

spesifikasi mengenai banyaknya faktor terlebih dahulu serta

komposisinya, sedangkan analisis faktor eksploratori tidak

mengunakan. Oleh karena itu, ada lima langkah dalam analisis

faktor eksploratori yaitu:

Page 95: Faradis Thesis

81

a. Memilih variabel, dengan cara melihat determinansinya

mendekati nol, nilai kaiser-meyer-olkin measure of sampling

adequacy (KMO). KMO merupakan sebuah indeks

perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien

parsialnya secara keseluruhan. Untuk dapat dilakukan analisis

faktor, KMO dianggap cukup apabila nilai KMO 0,5. Serta

measure of adequacy (MSA). MSA merupakan sebuah

indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan

korelasi parsialnya secara parsial setiap item/variabel, nilai

MSA dianggap cukup apabila nilai MSA 0,5, jika variabel

tersebut kurang dari 0,5 maka harus dikeluarkan (Suliyanto,

2005).

b. Mengekstraksi faktor

c. Mempertahankan faktor yang penting

d. Merotasi faktor

e. Memberi arti hasil penemuan.

3.7.3.2. Metode analisis faktor. Metode yang digunakan dalam analisis

faktor ini adalah Principal Component Analysis (PCA). Metode

ini bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor

yang akan dihasilkan. Menurut Cooper dan Emory (1998),

metode PCA mentransformasi sebuah himpunan variabel

kedalam sebuah himpunan baru yang berisi variabel majemuk

Page 96: Faradis Thesis

82

atau komponen utama yang tidak saling berkorelasi dengan yang

lainnya. Semua variabel kombinasi linier tersebut yang disebut

faktor, menerangkan varians dalam keseluruhan data.

Semakin besar bobot suatu variabel terhadap faktor, maka

menunjukkan semakin erat variabel tersebut terhadap faktor yang

terbentuk, demikian juga sebaliknya.

3.7.3.3. Penentuan jumlah faktor. Untuk menentukan berapa faktor yang

akan diidentifikasikan sebagai faktor yang mendominasi,

ditentukan dengan nilai karakteristik (eigenvalue). Salah satu

kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah faktor

yang akan mendominasi adalah dengan menetapkan nilai

eigenvalue 1 (Sulianto, 2005). Bila dari hasil analisis faktor

diperoleh jumlah faktor cukup banyak dan faktor tersebut perlu

dibatasi lagi hingga jumlah tertentu, maka penentuan jumlah

faktor dapat dilakukan dengan menetapkan persentase variansi

tertentu secara subjektif (Dillon dan Goldstein dalam Kastaman

dkk., 2003). Untuk dapat menentukan berapa jumlah faktor yang

diambil berdasarkan percentage of variance, maka faktor

tersebut harus memiliki nilai persentase varian 0,5 dan apabila

mengunakan kriteria kumulatif persentase varian besarnya nilai

kumulatif varian 60 persen (Suliyanto, 2005).

Page 97: Faradis Thesis

83

3.7.3.4. Rotasi faktor. Analisis faktor menghasilkan faktor matriks yang

berisi faktor loading atau koefisien bobot kontribusi suatu

variabel terhadap faktor. Agar mudah dipahami, dilakukan rotasi

faktor, sehingga faktor matriks yang sebelumnya kompleks

menjadi lebih simpel. Menurut Suliyanto (2005), untuk

mempermudah pembuatan (asumsi) interpretasi mengenai faktor

rotasi orthogonal menghasilkan faktor-faktor yang tidak

berkorelasi satu sama lain, maka metode rotasi yang dipakai

dalam analisis faktor adalah metode orthogonal rotation

varimax. Asumsi ini sebenarnya kurang realistis, namun

demikian metode ini lebih stabil. Sedangkan menurut Ghozali

(2009), karena penelitian bertujuan untuk mengurangi jumlah

variabel asli (awal), maka pilihan rotasi yang cocok adalah

orthogenal. Prosedur ini merupakan metode orthogonal dengan

cara memutar sumbu ke kanan sampai 900 yang berusaha

meminimumkan banyaknya variabel dengan muatan tinggi (high

loading) pada suatu faktor (Sulianto, 2005).

3.7.3.5. Penentuan faktor yang terbaik. Menurut Suliyanto, untuk

menamai faktor yang telah terbentuk dapat dilakukan dua cara

yaitu: cara pertama, memberi nama faktor yang dapat mewakili

nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut. Cara

kedua, melihat variabel yang memiliki nilai faktor loading

Page 98: Faradis Thesis

84

tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak dimungkinkan untuk

memberi nama faktor yang dapat mewakili semua variabel yang

membentuk faktor tersebut.

Page 99: Faradis Thesis

85

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BWU-T MUI DIY sebagai pengelola wakaf uang, mempunyai peranan yang

penting bagi peningkatan penghimpunan maupun pengelolaan wakaf uang yang

maksimal. Dalam kegiatan sehari-hari BWU-T MUI DIY berkerjasama dengan

Bank BPD DIY Syariah baik dalam penghimpunan maupun dalam pengelolaan.

Untuk semetara ini yang digunakan oleh BWU-T MUI DIY adalah Tabungan

Mudharabah dan Deposito Mudharabah.

Pada bab ini akan memaparkan analisis hasil penelitian yang diperoleh dari

data kuisioner, yang dianalisis dengan meode penelitian yang dipilih untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada penelitian ini. Pertama,

mengenai strategi penghimpunan wakaf uang-tunai. Kedua, Preferensi wakif

terhadap produk wakaf uang-tunai.

Untuk keperluan tersebut akan dilakukan analisis secara ilmiah dengan

menggunakan analisi distribusi frekuensi, analisis SWOT dan analisis faktor.

4.1. Analisis SWOT

Melihat potensi dana wakaf yang sangat besar, maka perlu ada

profesionalisasi dalam penghimpunan maupun pengelolaannya. Efektifitas dan

efisiensi penghimpunan dan pengelolaan dana wakaf sangat perpengaruh

kepada kinerja dari pengurus badan wakaf uang-tunai. Jika dana yang terhimpun

sedikit, maka dapat dipastikan bahwa perkembangan wakaf uang-tunai akan

terhambat, khususnya dalam pemberdayaan umat maupun dalam pembiayaan

Page 100: Faradis Thesis

86

operasional pelaksanaan wakaf uang-tunai. Dalam pelaksanaannya baik dari

segi penghimpunan maupun segi pengelolaan BWU-T MUI DIY bekerjasama

dengan Bank BPD DIY Syariah.

Pengurus BWU-T MUI DIY untuk sementara menggunakan beberapa

cara dalam menghimpun dana wakaf dari masyarakat yaitu:

Pertama, metode ”menunggu bola”, artinya pengurus BWU-T MUI DIY

menunggu wakif yang dengan sukarela menyerahkan sebagian hartanya untuk

diwakafkan. Metode ini diawali dengan membuka rekening di Bank BPD DIY

Syariah atas nama BWU-T MUI DIY. Sehingga menjadi alternatif yang mudah

bagi masyarakat yang ingin mewakafkan uangnya, para calon wakif bisa

langsung datang ke Bank BPD DIY Syariah atau ke kantor cabang pembantu

Bank BPD DIY yang melayani wakaf uang-tunai.

Kedua, metode ”jemput bola”, artinya pengurus BWU-T MUI DIY

bersikap proaktif untuk mendapatkan calon wakif dan menghimpun dana wakaf

uang-tunai. Metode ini dilakukan dengan cara mendatangi instansi-instansi

pemerintah maupun swasta untuk mensosialisasi wakaf uang-tunai dan

memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dengan harapan mendapatkan dana

wakaf secara rutin dengan sistem pemotongan sekian persen dari gaji sesuai

dengan keikhlasan mereka (wawancara dengan Bapak Halimi, ketua BWU-T

MUI DIY, pada tanggal 20 Februari 2010 di Bank BPD DIY Syariah).

Pada perkembangannya, kedua metode tersebut berjalan sejalan. Proses

sosialisasi terus dilakukan dengan cara sosialisasi dalam forum-forum resmi

maupun tidak resmi di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut

Page 101: Faradis Thesis

87

Zaki per bulan April sudah terkumpul dana wakaf uang-tunai sebesar Rp.

224.000.000. dan telah memperoleh hasil sebesar Rp. 6.000.000. serta

disalurkan kepada 20 orang usaha mikro di wilayah Kabupaten Bantul dan

Kabupaten Sleman (wawancara dengan Bapak Zaki pada tanggal 15 Mei 2010

di Bank BDP DIY Syariah).

Analisis SWOT adalah salah satu alat analisis manajerial dalam rangka

merumuskan kebijakan strategi perusahaan. Dalam perkembangannya alat ini

tidak saja dipergunakan pada perusahaan, tetapi kegunaannya telah meluas pada

berbagai jenis dan ukuran organisasi. Analisis ini berusaha memadukan

interaksi antara faktor-faktor internal kelembagaan dan faktor-faktor eksternal

untuk memahami dimensi kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesess),

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) suatu organisasi untuk

selanjutnya dirumuskan strategi yang relevan dalam rangka mencapai tujuan

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002).

Keempat aspek tersebut diatas merupakan faktor–faktor strategi suatu

perusahaan/organisasi. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategis (strategic planning) harus menganalisis faktor-

faktor strategis perusahaan/organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan) dalam kondisi saat ini.

Analisis SWOT (strengh, weakness, opportunity, dan thread)

nampaknya diperlukan untuk mengukur Strategi BWU-T MUI DIY dalam

menjalankan misinya. Analisis ini merupakan salah satu model untuk

Page 102: Faradis Thesis

88

menunjukkan mendeteksi kekuatan, kelemahan yang dimiliki oleh sebuah

organisiasi. Selain itu, analisis SWOT juga berfungsi untuk menunjukkan sisi-

sisi peluang dan tantangan yang dimiliki BWU-T MUI DIY.

4.1.1. Strength

Kekuatan terbesar yang dimiliki oleh metode ”jemput bola” adalah

adanya interaksi langsung dengan calon wakif dengan cara mendatangi

langsung ke instansi-intansi baik negeri maupun swasta untuk

memberikan motivasi untuk berpartisipasi dengan harapan mendapatkan

dana wakaf secara rutin dalam penghimpunan dana dengan sistem

pemotongan sekian gaji dari masyarakat sesuai dengan kesepakatan, yang

dihimpun oleh bendahara intansi dan disetor ke BWU-T MUI DIY setiap

bulannya dengan atas nama instansi terkait.

Sedangkan kekuatan terbesar yang dimiliki oleh metode

”menungu bola” adalah adanya kerjasama dengan lembaga keuangan

syariah yaitu Bank BPD DIY Syariah. Hal ini dilakukan karena LKS

(Bank BPD DIY Syariah) dalam Investasi wakaf setidaknya memiliki

beberapa keunggulan yang diharapkan dapat mengoptimalkan operasional

Investasi wakaf sebagai berikut (Sudarsono, 2008):

a. Jaringan Kantor

Jaringan kantor Bank BPD DIY Syariah luas mencapai lebih 100

kantor di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena

itu, fenomena ini merupakan faktor penting dalam mengoptimalkan

sosialisasi penggalangan dana wakaf serta penyalurannya.

Page 103: Faradis Thesis

89

b. Kemampuan Sebagai Fund Manager

Bank BPD DIY Syariah adalah lembaga pengelola dana masyarakat.

Dengan sendirinya, lembaga tersebut haruslah merupakan lembaga

yang memiliki kemampuan untuk mengelola dana dan dihaharapkan

dapat berperan sebagai lembaga alternatif yang mampu mengelola

dana wakaf tunai yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan kepada

publik, khususnya kepada wakif.

c. Pengalaman, Jaringan Informasi dan Peta Distribusi

Bank BPD DIY Syariah adalah lembaga perbankan yang memiliki

pengalaman, informasi, serta peta distribusi yang cukup luas sehingga

pengelolaan wakaf tunai diharapkan tidak saja akan mengoptimalkan

pengelolaan dana saja, akan tetapi juga dapat mengefektifkan

penyalurannya sesuai dengan yang diinginkan.

d. Citra Positif

Dengan adanya ketiga hal di atas, diharapkan akan menimbulkan citra

positif pada gerakan wakaf tunai itu sendiri maupun pada perbankan

syariah pada khususnya.

4.1.2. Weakness

Kalaulah dianggap kelemahan, ada beberapa titik yang bisa

disampaikan di sini.

a. BWU-T MUI DIY belum mempunyai legalitas dari pemerintah

(legalitas masih di urus namun sampai sekarang belum keluar).

b. BWU-T MUI DIY merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan

Page 104: Faradis Thesis

90

masyarakat agar masyarakat memperoleh pemahaman tentang wakaf

tunai dan termotivasi untuk menyalurkan sebagian hartanya untuk

membantu kesejahteraan kaum dhuafa.

c. Bank BPD DIY Syariah hanya menjadi nadzir penerima dan penyalur

sedangkan fungsi pengelola dana akan dilakukan oleh BWU-T MUI

DIY yang dengan sendirinya tanggung jawab pengelola termasuk

hubungan kerjasama dengan lembaga penjamin berada pada BWU-T

MUI DIY. Kondisi ini menjadi kelemahan karena perlu terjalinan

hubuangan diantara dua institusi sehingga berdampak pada lambatnya

penyaluran dana wakaf.

4.1.3. Opportunity

Dengan dikembangkannya wakaf tunai, maka akan didapat

sejumlah keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Wakaf uang jumlahnya bisa bervariasi sehingga seseorang yang

memiliki dana terbatas sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya

tanpa harus menunggu menjadi orang kaya atau tuan tanah terlebih

dahulu, sehingga dengan program wakaf tunai akan memudahkan si

pemberi wakaf atau wakif untuk melakukan ibadah wakaf. Misalnya

besaran nominal dari Rp. 100.000. - Rp. 100.000. tergantung tingkat

penghasilan masyarakat.

b. Dana wakaf tunai juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga

pendidikan Islam, perekonomian kaum dhuafa (usaha mikro).

4.1.4. Threat

Page 105: Faradis Thesis

91

Rumitnya pengurusan legalitas badan wakaf uang-tunai.

Prosedurnya berbelit dan tidak simpel. Birokrasi yang tidak efesien ini

membuat BWU-T MUI DIY belum mempuyai legalitas.

Hasil temuan survei ini mengkonfirmasi bahwa kerangka fikih

wakaf yang dianut masyarakat lebih dekat dengan bangunan fikih Mazhab

Syafi’i yang lebih kaku dalam memahami berbagai persoalan wakaf.

Dalam hal wakaf uang, misalnya, mazhab ini cenderung berkeberatan

karena uang dianggap tidak lestari dan cepat habis. Wakaf uang

sesungguhnya telah eksis sejak beberapa abad silam di beberapa negara

Muslim seperti Turki. Namun di Indonesia, baru tahun 2002, wakaf uang

dibolehkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kerangka fikih wakaf ini membuat baik para wakif masih ragu-

ragu untuk mengeluarkan wakaf uang-tunai maupun para nazhir yang

masih ragu-ragu terkait dengan perlunya penukaran harta wakaf dengan

yang lebih produktif serta perubahan peruntukan wakaf untuk tujuan

kemaslahatan yang lebih besar.

Analisis SWOT di atas apabila diringkas seperti tabel di bawah ini:

Page 106: Faradis Thesis

92

Tabel 4.1Penerapan Analisis SWOT

Strengths (S)• Metode jemput bola

BWU-T MUI DIYberinteraksilangsung dengancalon wakif.

• Metode menunggubola BWU-T MUIDIY bekerja samadengan Bank BPDDIY Syariah.

• Surat EdaranGubernur DIY

Weakness (W)• BWU-T MUI DIY

belum mempunyailegalitas.

• Pemahamanmasyarakat masihkaku (wakaf hanyaberupa tanah dansejenisnya).

Opportunities (O)• Wakaf tidak hanya

untuk orang yangkaya danmempunyai tanahluas.

• Dana wakaf uangdapat untukpendidikanmaupun membantuperekonomiankaum dhuafa.

Strategi SOBekerja sama denganBank BPD DIY Syariahdalam menghimpun danmengelola dana wakaf

Strategi WOWakaf uang tidak hanyauntuk orang kayakarena nominalnya bisadipecah sampai Rp.100.000.

Threats (T)• Belum adanya

legalitas.• Adanya ulama

yang tidakmembolehkannyawakaf uang tunai.

Strategi STSurat Edaran Gubernursebagai penggantisementara legalitas

Strategi WTPemahaman masyarakatmengenai wakaf uangditingkatkan dengancara sosialisasi

4.2. Distribusi Frekuensi

Pada sub bab ini akan dibahas preferensi wakif terhadap produk wakaf

uang-tunai dari 200 responden yang berada di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarata (Kota Yogyakarata, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo,

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul) baik yang bekerja sebagai

Page 107: Faradis Thesis

93

wiraswasta maupun Pegawai Negeri Sipil, sehingga dianggap bisa mewakili

obyek penelitian ini.

Berdasarkan data kuisioner yang telah diolah, diperoleh gambaran

secara sederhana berkaitan dengan informasi jenis kelamin, persetujuan

wakaf uang, kesediaan besaran wakaf uang dan preferensi responden terhadap

wakaf uang-tunai berdasarkan pertama variabel religiusitas meliputi:

menghadiri kegiatan religius (P1), nilai religius lebih penting dari materi

(P2), orang muslim minimal sholat malam 3 kali dalam sebulan (P3), orang

muslim minimal puasa selain ramadhan 3 kali dalam sebulan (P4), zakat,

infaq, sedekah (wakaf uang) seimbang (P5), infaq, sedekah (wakaf uang)

lebih besar dibanding zakat (P6), objek wakaf berkembang yaitu wakaf uang

(P7), pengenalan wakaf uang dihimpun oleh badan wakaf dan dikelola oleh

perbankan syariah (P8)., kedua variabel karakteristik produk meliputi: wakaf

hanya tanah (P9), kegiatan agama bagi orang kaya (tanah luas) untuk amal

sholeh (P10), wakaf dilakukan oleh orang kaya (P11), baru mengenal wakaf

uang (P12), produk wakaf uang (P13), wakaf uang lebih praktis dibandingkan

dengan tanah (P14), wakaf uang mudah pembayarannya (P15), perbedaan

wakaf uang dan sedekah (P16), wakaf uang saingan dari zakat dan infaq

(P17)., ketiga variabel persepsi wakif meliputi: tertarik wakaf uang tetap

(P18), tertarik wakaf uang sementara (P19), ingin mengetahui prosedur (P20),

makna wakaf uang (P21), lembaga wakaf (P22), kelola untuk pemberdayaan

(P23), produk bank (P24), kegiatan produktif (P25), instrument investasi

(P26)., dan ketiga variabel perilaku wakif meliputi: mensosialisasikan kepada

Page 108: Faradis Thesis

94

orang lain (P27), merekomendasikan kepada orang lain (P28), mendorong

teman untuk berwakaf (P29), mempertimbangkan produk wakaf uang (P30),

berwakaf uang lebih banyak (P31), tetap akan berwakaf (P32), berwakaf

uang lebih banyak (P33), tetap akan berwakaf (P34), berwakaf lebih dari

harga (P35), beralih ke badan wakaf lain jika terjadi masalah (P36), mengeluh

kepada wakif lain (P37), mengeluh kepada badan wakaf Indonesia (P38) dan

mengeluh kepada BWU-T MUI DIY (P39). Semua data responden dapat

dirangkum dalam Tabel berikut, yaitu:

Tabel 4.2Karakteristik Demografi

Karakteristik Uraian Jumlah Persen (%)Jenis kelamin Laki-laki 120 60

Perempuan 80 40Berwakaf Sudah 36 18

Belum 164 82Kesediaan berwakaf uang

tunaiSetuju 132 66

Ragu-ragu 47 23,5Tidak setuju 21 10,5

Wakaf uang tetap Setuju 91 45,5Ragu-ragu 79 39

Tidak Setuju 31 15,5Wakaf uang sementara Setuju 40 20

Ragu-ragu 99 49,5Tidak setuju 61 30,5

Potensi wakaf < 500 rb 132 66500 rb -1 jt 37 18,5

> 1 jt 10 5Sumber: Data Primer

4.2.1. Jenis Kelamin

Dari 200 responden, ternyata karakteristik responden

berdasarkan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 120 responden

atau 60%, sedang perempuan sebanyak 80 responden atau sebesar 40%.

Page 109: Faradis Thesis

95

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa karakteristik jenis kelamin laki-

laki lebih dominan. Sebagaimana tertuang dalam gambar berikut:

Gambar 4.1Karakteristik Jenis Kelamin (dalam persen)

Sumber: Data Primer

4.2.2. Berwakaf

Dari karakteristik berwakaf seorang responden, terlihat bahwa

responden yang sudah berwakaf sebanyak 36 responden atau 18%,

sedangkan responden yang belum berwakaf sebesar 164 responden atau

82%. Berdasarkan karakterisitik berwakaf seorang responden, terlihat

bahwa mayoritas responden belum pernah berwakaf, yaitu sebesar 82%.

Gambaran sudah berwakaf atau belum seorang responden, tergambar

dalam gambar di bawah ini.

,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

laki-laki perempuan

Page 110: Faradis Thesis

96

Gambar 4.2Berwakaf

Sumber: Data Primer

4.2.3. Kesediaan Berwakaf Uang-Tunai

Preferensi responden yang tidak setuju terhadap item kesediaan

berwakaf uang sebanyak 21 responden atau 10,5%, yang memilih ragu-

ragu sebanyak 47 responden atau 23,5% dan responden yang memilih

setuju sebanyak 132 responden atau 66%. Berdasarkan item persetujuan

wakaf uang, terlihat bahwa responden yang setuju untuk berwakaf uang

lebih banyak dibandingan responden yang ragu-ragu maupun yang

tidak setuju. Hal ini berarti bahwa perkembangan wakaf uang-tunai di

Daerah Istimewa Yogyakarta masih terbuka lebar dan mempunyai

potensi yang tinggi. Adapun gambar umumnya dapat disajikan dalam

gambar berikut:

sudah18%

belum82%

Page 111: Faradis Thesis

97

Gambar 4.3Kesediaan Berwakaf Uang

Sumber: Data Primer

4.2.4. Wakaf Uang tetap

Preferensi responden yang tidak setuju terhadap item wakaf

uang tetap sebanyak 31 responden atau 15,5%, yang memilih ragu-ragu

sebanyak 79 responden atau 39% dan responden yang memilih setuju

sebanyak 91 responden atau 45,5%. Berdasarkan item wakaf uang

tetap, terlihat bahwa responden yang tertarik terhadap wakaf uang tetap

setuju lebih banyak dibandingan responden yang ragu-ragu maupun

yang tidak tertarik. Walaupun disini persentasenya tidak dominan.

Sebagaimana tergambar di bawah ini:

tidaksetuju10%

netral24%

setuju66%

Page 112: Faradis Thesis

98

Gambar 4.4Wakaf Uang Tetap (dalam persen)

Sumber: Data Primer

4.2.5. Wakaf Uang Sementara

Preferensi responden yang tidak setuju terhadap item wakaf

uang sementara sebanyak 61 responden atau 30,5%, yang memilih

ragu-ragu sebanyak 99 responden atau 49,5% dan responden yang

memilih setuju sebanyak 40 responden atau 20%. Berdasarkan item

wakaf uang sementara, terlihat bahwa responden yang ragu-ragu

terhadap ketertarikannya terhadap wakaf uang-tunai sementara. Hal ini

dipilih karena anggapan masyarakat bahwa jika masih membutuhkan

uang maka mereka akan memilih wakaf uang-tunai sementara. Namun

jika lagi tidak membutuhkan uang banyak (ada sisa uang) maka

memilih wakaf uang-tunai tetap. Adapun gambar umumnya dapat

disajikan dalam gambar berikut:

,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

tidak setuju netral setuju

Page 113: Faradis Thesis

99

Gambar 4.5Wakaf Uang Sementara

Sumber: Data Primer

4.2.6. Potensi Wakaf

Gambar karakteristik responden menurut potensi wakaf

disajikan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.6Potensi Wakaf

Sumber: Data Primer

Dilihat dari prosentase besaran wakaf para responden dimaksud

masing-masing adalah besaran wakaf kurang dari lima ratus ribu

sebesar 132 responden atau 66%, sebanyak 37 responden, antara 500 rb

tidaksetuju30%

netral50%

setuju20%

< 500 rb74%

500 rb - 1jt

21%

> 1 jt5%

Page 114: Faradis Thesis

100

– 1 jt sebesar 18,5% atau sebanyak 37 responden, di atas satu juta

rupiah sebesar 5%. Sedangkan sisanya yaitu 21 responden atau 10,5%

tidak menyebutkan besaran wakaf, karena responden tidak menyetujui

tentang adanya produk wakaf uang-tunai. Adapun untuk melihat

besaran wakaf yang lebih rinci dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.3Potensi Wakaf

S

sumber: Data Primer

Tabel 4.4Statistik

Potensi WakafMean 635.586,59Median 100.000,00Mode 100.000Std. Deviation 2.018.998,129Range 19.995.000Minimum 5.000Maximum 20.000.000

Sumber: Data Primer

Jumlah (Rp) Frekuensi Persen5.000 5 2,5

10.000 33 16,515.000 9 4,520.000 10 5,025.000 6 3,030.000 1 ,550.000 14 7,075.000 4 2,0

100.000 34 17,0150.000 7 3,5200.000 3 1,5250.000 5 2,5400.000 1 ,5500.000 9 4,5700.000 1 ,5

1.000.000 27 13,53.000.000 2 1,05.000.000 4 2,07.000.000 1 ,5

10.000.000 2 1,020.000.000 1 ,5Total 179 89,5

Page 115: Faradis Thesis

101

Dari tabel di atas menunjukkan rata-rata hitung (mean) potensi

wakaf uang sebesar 635.586,59. Nilai tengah (median) sebesar 100.000.

Nilai data frekuensi tertinggi (mode) sebesar 100.000. Std. deviation

(nilai yangmenunjukkan tingkat variasi kelompok atau ukuran standar

penyimpangan dari reratanya) sebesar 2.018.998,129. Range sebesar

19.995.000. Minimum potensi wakaf sebesar 5.000 dan maximum

putensi wakaf sebesar 20.000.000.

Tabel 4.5Religiusitas (dalam persen)

Sumber: Data Primer

Berdasarkan variabel religiusitas menunjukkan responden yang

setuju dengan item menghadiri kegiatan religius (P1) sebesar 51%,

ragu-ragu sebesar 16,5% dan tidak setuju sebesar 32,5%. Responden

yang setuju dengan item nilai religius lebih penting dari materi (P2)

Keterangan Tidaksetuju

Ragu-ragu

Setuju

Menghadiri kegiatan religius (P1) 32,5 16,5 51Nilai religius lebih penting darimateri (P2)

8 22 70

Orang muslim minimal sholatmalam 3 kali dalam sebulan (P3)

49 25,5 25,5

Orang muslim minimal puasaselain ramadhan 3 kali dalamsebulan (P4)

38 27 35

Zakat, infaq, sedekah (wakafuang) seimbang (P5)

8,5 15,5 76

Infaq, sedekah (wakaf uang) lebihbesar dibandingkan zakat (P6)

20,5 36 43,5

Objek wakaf berkembang yaituobjek wakaf uang (P7)

10,5 19 70,5

Wakaf uang dihimpul oleh badanwakaf dan dikelola olehperbankan syariah (P8)

12 25,5 62,5

Page 116: Faradis Thesis

102

sebesar 70%, ragu-ragu sebesar 22% dan tidak setuju sebesar 8%.

Responden yang setuju dengan item orang muslim minimal sholat

malam 3 kali dalam sebulan (P3) sebesar 25,5%, ragu-ragu sebesar

25,5% dan tidak setuju sebesar 49%. Respon yang setuju dengan item

orang muslim minimal puasa selain ramadhan 3 kali dalam sebulan (P4)

sebesar 35%, ragu-ragu sebesar 27% dan tidak setuju sebesar 38%.

Responden yang tidak setuju dengan item zakat, infaq, sedekah (wakaf

uang) seimbang (P5) sebesar 8,5%, ragu-ragu sebesar 15,5% dan setuju

sebesar 76%. Responden yang tidak setuju dengan item infaq, sedekah

(wakaf uang) lebih besar dibandingkan zakat (P6) sebesar 20,5%, ragu-

ragu sebesar 36% dan setuju sebesar 43,5%. Responden yang setuju

dengan item objek wakaf berkembang yaitu objek wakaf uang (P7)

sebesar 70,5%, ragu-ragu sebesar 19% dan yang tidak setuju sebesar

10,5%. Sedangkan responden yang setuju dengan item wakaf uang

dihimpun oleh badan wakaf dan dikelola oleh perbankan syariah (P8)

sebesar 62,5%, ragu-ragu sebesar 25,5% dan yang tidak setuju sebesar

12 %.

Page 117: Faradis Thesis

103

Tabel 4.6Karakteristik Produk (dalam persen)

Keterangan Tidak setuju Ragu-ragu SetujuWakaf hanya Tanah (P9) 25,5 15,5 59Kegiatan agama bagiorang kaya (tanah luas)untuk amal sholeh (P10)

52,5 14 33,5

Wakaf dilakukan olehorang kaya (P11)

60,5 13 26,5

Baru mengenal wakafuang (P12)

16,5 20,5 63

Produk wakaf uang (P13) 11,5 23 65,5Wakaf uang lebih praktisdibandingkan tanah(P14)

8 29,5 62,5

Wakaf uang mudahpembayarannya (P15)

10 23,5 66,5

Perbedaan wakaf uangdan sedekah (P16)

7,5 28,5 64

Wakaf uang saingan darizakat dan infaq (P17)

65 24.5% 10,5

Sumber: Data Primer

Berdasarkan variabel karakteristik produk menunjukkan

responden yang setuju dengan item wakaf hanya tanah (P9) sebesar

59%, ragu-ragu sebesar 15,5% dan tidak setuju sebesar 25,5%.

Responden yang setuju dengan item kegiatan agama bagi orang kaya

(tanah luas) untuk amal sholeh (P10) sebesar 35,5%, ragu-ragu sebesar

14% dan tidak setuju sebesar 52,5%. Responden yang setuju dengan

item wakaf dilakukan oleh orang kaya (P11) sebesar 26,5%, ragu-ragu

sebesar 13% dan tidak setuju sebesar 60,5%. Respon yang setuju

dengan item baru mengenal wakaf uang (P12) sebesar 63%, ragu-ragu

sebesar 20,5% dan tidak setuju sebesar 16.5%. Responden yang tidak

setuju dengan item produk wakaf uang (P13) sebesar 11,5%, ragu-ragu

Page 118: Faradis Thesis

104

sebesar 23% dan setuju sebesar 65,5%. Responden yang tidak setuju

dengan item wakaf uang lebih praktis dibandingkan tanah (P14) sebesar

8%, ragu-ragu sebesar 29,5% dan setuju sebesar 62,5%. Responden

yang setuju dengan item wakaf uang mudah pembayarannya (P15)

sebesar 66,5%, ragu-ragu sebesar 23,5% dan yang tidak setuju sebesar

10%. Responden yang setuju dengan item perbedaan wakaf uang dan

sedekah (P16) sebesar 64%, ragu-ragu sebesar 28.5% dan yang tidak

setuju sebesar 17,5%. Sedangkan responden yang tidak setuju dengan

item wakaf uang saingan dari zakat dan infaq (P17) sebesar 65%, ragu-

ragu sebesar 24,5% dan setuju sebesar 10,5%.

Tabel 4.7Persepsi Wakif (dalam persen)

Keterangan Tidaksetuju

Ragu-ragu

Setuju

Tertari wakaf uang tetap(P18)

15,5 39 45,5

Tertarik wakaf uangsementara (P19)

30,5 49,5 20

Ingin mengetahui prosedur(P20)

5,5 20 74,5

Makna wakaf uang (P21) 13 44,5 42Lembaga wakaf (P22) 13,5 34,5 52Kelola untuk pemberdayaan(P23)

10,5 28,5 61

Produk Bank (P24) 16 39 45Kegiatan Produktif (P25) 6,5 19,5 74Instrument Investasi (P26) 10 21,5 68,5Sumber: Data Primer

Dari data di atas mengenai variabel persepsi wakif menunjukkan

responden yang setuju dengan item tertarik wakaf uang tetap (P18)

sebesar 45,5%, ragu-ragu sebesar 39% dan tidak setuju sebesar 15,5%.

Page 119: Faradis Thesis

105

Responden yang setuju dengan item tertarik wakaf uang sementara

(P19) sebesar 20%, ragu-ragu sebesar 49,5% dan tidak setuju sebesar

30,5%. Responden yang setuju dengan item ingin mengetahui prosedur

(P20) sebesar 74,5%, ragu-ragu sebesar 20% dan tidak setuju sebesar

5,5%. Respon yang setuju dengan item makna wakaf uang (P21)

sebesar 42%, ragu-ragu sebesar 44,5% dan tidak setuju sebesar 13%.

Responden yang tidak setuju dengan item lembaga wakaf (P22) sebesar

13,5%, ragu-ragu sebesar 34,5% dan setuju sebesar 52%. Responden

yang tidak setuju dengan item kelola untuk pemberdayaan (P23)

sebesar 10,5%, ragu-ragu sebesar 28,5% dan setuju sebesar 61%.

Responden yang setuju dengan item produk bank (P24) sebesar 45%,

ragu-ragu sebesar 39% dan yang tidak setuju sebesar 16%. Responden

yang setuju dengan item kegiatan produktif (P25) sebesar 44%, ragu-

ragu sebesar 19,5% dan yang tidak setuju sebesar 6,5%. Sedangkan

responden yang tidak setuju dengan item instrument investasi (P26)

sebesar 10%, ragu-ragu sebesar 21,5% dan setuju sebesar 68,5%.

Page 120: Faradis Thesis

106

Tabel 4.8Perilaku Wakif (dalam persen)

Keterangan Tidaksetuju

Ragu-ragu

Setuju

Mensosialisasikan kepada orang lain(P27)

8 47 45

Merekomendasikan kepada orang lain(P28)

10 55 35

Mendorong teman untuk berwakaf(P29)

9,5 57,5 33

Mempertimbangkan produk wakafuang (P30)

10,5 53,5 36

Berwakaf uang lebih banyak (P31) 6,5 50 43.5Tetap akan berwakaf (P32) 13,5 64,5 22Berwakaf lebih dari harga (P33) 18,5 59 22,5Berwakaf lebih sedikit (P34) 45,5 45 9,5Beralih ke badan wakaf lain (P35) 21,5 67 11,5Beralih ke badan wakaf lain jikaterjadi masalah (P36)

12.5 51.5 36

Mengeluh kepada wakif lain (P37) 13,5 51 35,5Mengeluh kepada badan wakafIndonesia (P38)

12 40,5 47,5

Mengeluh kepada BWU-T MUI DIY(P39)

7 34,5 58.5

Sumber: Data Primer

Tabel variabel perilaku wakif di atas menunjukkan responden

yang setuju dengan item mensosialisasikan kepada orang lain (P27)

sebesar 45%, ragu-ragu sebesar 47% dan tidak setuju sebesar 8%.

Responden yang setuju dengan item merekomendasikan kepada orang

lain (P28) sebesar 35%, ragu-ragu sebesar 55% dan tidak setuju sebesar

10%. Responden yang setuju dengan item mendorong teman untuk

berwakaf (P29) sebesar 33%, ragu-ragu sebesar 57,5% dan tidak setuju

sebesar 9,5%. Respon yang setuju dengan item mempertimbangkan

produk wakaf uang (P30) sebesar 36%, ragu-ragu sebesar 53,5% dan

Page 121: Faradis Thesis

107

tidak setuju sebesar 10,5%. Responden yang tidak setuju dengan item

berwakaf uang lebih banyak (P31) sebesar 6.5%, ragu-ragu sebesar

50% dan setuju sebesar 43,5%. Responden yang tidak setuju dengan

item tetap akan berwakaf (P32) sebesar 13,5%, ragu-ragu sebesar

64.5% dan setuju sebesar 22%. Responden yang setuju dengan item

berwakaf lebih dari harga (P33) sebesar 22,5%, ragu-ragu sebesar 59%

dan yang tidak setuju sebesar 18,5%. Responden yang setuju dengan

item berwakaf lebih sedikit (P34) sebesar 9,5%, ragu-ragu sebesar

45,5% dan yang tidak setuju sebesar 45%. Responden yang tidak setuju

dengan item beralih ke badan wakaf lain (P35) sebesar 21,5%, ragu-

ragu sebesar 67% dan setuju sebesar 11,5%. Responden yang tidak

setuju dengan item beralih ke badan wakaf lain jika terjadi masalah

(P36) sebesar 12,5%, ragu-ragu sebesar 51,5% dan yang setuju sebesar

36%. Responden yang setuju dengan item mengeluh kepada wakif lain

(P37) sebesar 35,5%, ragu-ragu sebesar 51% dan yang tidak setuju

sebesar 13,5%. responden yang tidak setuju dengan item mengeluh

kepada badan wakaf Indonesia (P38) sebesar 12%, ragu-ragu sebesar

40,5% dan yang setuju sebesar 47,5%. Sedangkan responden yang tidak

setuju dengan item mengeluh kepada BWU-T MUI DIY (P39) sebesar

7%, ragu-ragu sebesar 34,5% dan yang setuju sebesar 58,5%.

4.3. Analisis Faktor

4.3.1. Uji Korelasi Antar Variabel

Page 122: Faradis Thesis

108

Prinsip utama dalam analisis faktor adalah korelasi, artinya

variabel yang memiliki korelasi erat akan membentuk suatu faktor,

sedang variabel yang ada dalam suatu faktor akan memiliki korelasi

yang lemah dengan variabel yang terdapat pada faktor yang lain

(Suliyanto, 2005). Oleh karena itu, dalam penelitian ini diharapkan

bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai korelasi tinggi antar

variabel.

Tabel 4.9Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 1

Kode Item Anti Image Matrics Comunalities

P1 Menghadiri kegiatan religius 0,417a 0,759P2 Nilai religious lebih penting dari

materi0,536a 0,651

P3 Orang muslim minimal sholatmalam 3 kali dalam sebulan

0,689a 0,735

P4 Orang muslim minimal puasaselain ramadhan 3 kali dalamsebulan

0,700a 0,748

P5 Zakat, infaq, sedekah (wakafuang) seimbang

0,683a 0,622

P6 Infaq, sedekah (wakaf uang)lebih besar dibandingkan zakat

0,856a 0,574

P7 Objek wakaf berkembang yaituobjek wakaf uang

0,716a 0,632

P8 Wakaf uang dihimpul olehbadan wakaf dan dikelola olehperbankan syariah

0,813a 0,642

P9 Wakaf hanya Tanah 0,673a 0,669P10 Kegiatan agama bagi orang kaya

(tanah luas) untuk amal sholeh0,563a 0,786

P11 Wakaf dilakukan oleh orangkaya

0,552a 0,770

P12 Baru mengenal wakaf uang 0,471a 0,698P13 Produk wakaf uang 0,594a 0,656P14 Wakaf uang lebih praktis 0,805a 0,594

Page 123: Faradis Thesis

109

dibandingkan tanahP15 Wakaf uang mudah

pembayarannya0,724a 0,681

P16 Perbedaan wakaf uang dansedekah

0,617a 0,438

P17 Wakaf uang saingan dari zakatdan infaq

0,497a 0,663

P18 Tertari wakaf uang tetap 0,824a 0,635P19 Tertarik wakaf uang sementara 0,580a 0,708P20 Ingin mengetahui prosedur 0,777a 0,611P21 Makna wakaf uang 0,798a 0,617P22 Lembaga wakaf 0,630a 0,680P23 Kelola untuk pemberdayaan 0,686a 0,542P24 Produk Bank 0,806a 0,644P25 Kegiatan Produktif 0,764a 0,662P26 Instrument Investasi 0,845a 0,583P27 Mensosialisasikan kepada orang

lain0,772a 0,608

P28 Merekomendasikan kepadaorang lain

0,718a 0,724

P29 Mendorong teman untukberwakaf

0,754a 0,731

P30 Mempertimbangkan produkwakaf uang

0,794a 0,745

P31 Berwakaf uang lebih banyak 0,762a 0,778P32 Tetap akan berwakaf 0,736a 0,664P33 Berwakaf lebih dari harga 0,736a 0,745P34 Berwakaf lebih sedikit (P34) 0,462a 0,738P35 Beralih ke badan wakaf lain 0,439a 0,751PP36 Beralih ke badan wakaf lain jika

terjadi masalah0,581a 0,742

P37 Mengeluh kepada wakif lain 0,790a 0,730P38 Mengeluh kepada badan wakaf

Indonesia0,732a 0,788

P39 Mengeluh kepada BWU-T MUIDIY

0,711a 0,738

Sumber: Data Primer

Dari hasil anti-image correlation dan communalities terdapat

nilai korelasi dibawah 0,5 (yang berwarna buram) yaitu 0,417 (P1),

Page 124: Faradis Thesis

110

0,471 (P12), 0,438 (P16), 0,497 (P17), 0,463 (P34) dan 0,439 (P35).

Untuk itu variabel P1, P12,P17, P34 dan P35, kita keluarkan dari

analisis dan hanya akan melakukan analisis faktor dengan variabel P2,

P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P13, P14, P15, P18, P19, P20,P21,

P22, P23, P24, P25, P26, P27, P28, P29, P30, P31, P32, P33, P36, P37,

P38 dan P39.

Tabel 4.10Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 2

Kode Item Anti Image Matrics CommunalitiesP2 Nilai religious lebih penting dari

materi0,678a 0,625

P3 Orang muslim minimal sholatmalam 3 kali dalam sebulan

0,695a 0,718

P4 Orang muslim minimal puasaselain ramadhan 3 kali dalamsebulan

0,730a 0,780

P5 Zakat, infaq, sedekah (wakafuang) seimbang

0,733a 0,662

P6 Infaq, sedekah (wakaf uang)lebih besar dibandingkan zakat

0,870a 0,587

P7 Objek wakaf berkembang yaituobjek wakaf uang

0,794a 0,516

P8 Wakaf uang dihimpul olehbadan wakaf dan dikelola olehperbankan syariah

0,866a 0,581

P9 Wakaf hanya Tanah 0,652a 0,668P10 Kegiatan agama bagi orang

kaya (tanah luas) untuk amalsholeh

0,558a 0,789

P11 Wakaf dilakukan oleh orangkaya

0,556a 0,761

P13 Produk wakaf uang 0,703a 0,619P14 Wakaf uang lebih praktis

dibandingkan tanah0,809a 0,612

P15 Wakaf uang mudahpembayarannya

0,773a 0,723

P18 Tertarik wakaf uang tetap 0,872a 0,477P19 Tertarik wakaf uang sementara 0,594a 0,574

Page 125: Faradis Thesis

111

P20 Ingin mengetahui prosedur 0,773a 0,655P21 Makna wakaf uang 0,839a 0,546P22 Lembaga wakaf 0,744a 0,658P23 Kelola untuk pemberdayaan 0,841a 0,421P24 Produk Bank 0,790a 0,507P25 Kegiatan Produktif 0,759a 0,657P26 Instrument Investasi 0,838a 0,560P27 Mensosialisasikan kepada orang

lain0,819a 0,647

P28 Merekomendasikan kepadaorang lain

0,749a 0,686

P29 Mendorong teman untukberwakaf

0,804a 0,699

P30 Mempertimbangkan produkwakaf uang

0,805a 0,609

P31 Berwakaf uang lebih banyak 0,795a 0,736P32 Tetap akan berwakaf 0,754a 0,695P33 Berwakaf lebih dari harga 0,790a 0,655PP36 Beralih ke badan wakaf lain jika

terjadi masalah0,671a 0,652

P37 Mengeluh kepada wakif lain 0,824a 0,718P38 Mengeluh kepada badan wakaf

Indonesia0,725a 0,758

P39 Mengeluh kepada BWU-T MUIDIY

0,720a 0,685

Sumber: Data Primer

Dari hasil di atas walaupun anti-image correlation sudah

memenuhi syarat yaitu di atas 0,5 namun pada communalities terdapat

nilai dibawah 0,5 (yang berwarna buram) yaitu 0,477 (P18), dan 0,421

(P23). Untuk itu variabel P18 dan P23, kita keluarkan dari analisis dan

hanya akan melakukan analisis faktor dengan variabel P2, P3, P4, P5,

P6, P7, P8, P9, P10, P11, P13, P14, P15, P19, P20,P21, P22, P24, P25,

P26, P27, P28, P29, P30, P31, P32, P33, P36, P37, P38 dan P39.

Page 126: Faradis Thesis

112

Tabel 4.11Hasil Uji Anti Image Matrics Correlation 3

Kode Item Anti Image Matrics CommunalitiesP2 Nilai religious lebih penting dari

materi0,644a 0,700

P3 Orang muslim minimal sholatmalam 3 kali dalam sebulan

0,687a 0,715

P4 Orang muslim minimal puasaselain ramadhan 3 kali dalamsebulan

0,723a 0,782

P5 Zakat, infaq, sedekah (wakaf uang)seimbang

0,723a 0,685

P6 Infaq, sedekah (wakaf uang) lebihbesar dibandingkan zakat

0,864a 0,588

P7 Objek wakaf berkembang yaituobjek wakaf uang

0,798a 0,517

P8 Wakaf uang dihimpul oleh badanwakaf dan dikelola oleh perbankansyariah

0,852a 0,569

P9 Tanah 0,638a 0,673P10 Kegiatan agama bagi orang kaya

(tanah luas) untuk amal sholeh0,556a 0,790

P11 Wakaf dilakukan oleh orang kaya 0,555a 0,758P13 Produk wakaf uang 0,684a 0,626P14 Wakaf uang lebih praktis

dibandingkan tanah0,812a 0,621

P15 Wakaf uang mudahpembayarannya

0,770a 0,745

P19 Tertarik wakaf uang sementara 0,607a 0,564P20 Ingin mengetahui prosedur 0,763a 0,622P21 Makna wakaf uang 0,848a 0,557P22 Lembaga wakaf 0,744a 0,657P24 Produk Bank 0,784a 0,552P25 Kegiatan Produktif 0,744a 0,706P26 Instrument Investasi 0,831a 0,647P27 Mensosialisasikan kepada orang

lain0,803a 0,633

P28 Merekomendasikan kepada oranglain

0,747a 0,670

P29 Mendorong teman untuk berwakaf 0,798a 0,708

Page 127: Faradis Thesis

113

P30 Mempertimbangkan produk wakafuang

0,814a 0,606

P31 Berwakaf uang lebih banyak 0,782a 0,733P32 Tetap akan berwakaf 0,758a 0,701P33 Berwakaf lebih dari harga 0,783a 0,651PP36 Beralih ke badan wakaf lain jika

terjadi masalah0,663a 0,662

P37 Mengeluh kepada wakif lain 0,824a 0,724P38 Mengeluh kepada badan wakaf

Indonesia0,728a 0,779

P39 Mengeluh kepada BWU-T MUIDIY

0,720a 0,683

Sumber: Data Primer

Hasil KMO MSA tersebut diatas 0,5 yaitu 0,758, tetap

signifikan (angka signifikan adalah 0,000), dan dapat dipercaya bahwa

antar variabel terdapat korelasi. Menurut Prabawati, ed. (2010),

mengatakan karena KMO MSA dan Bartlett s test of sphericity sudah

memnuhi syarat yaitu lebih dari 0,5 (0,758) dan nilai signifikannya

adalah 0,000, maka analisis faktor dapat dilanjutkan.

4.3.2. Penentuan Jumlah Faktor

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya jumlah

faktor yang terbentuk. Ada beberapa pendekatan dalam penentuan

jumlah faktor yaitu penentuan berdasarkan Apriori, Eigenvalue, Scree

Plot, dan berdasarkan Persentase Varian (Suliyanto, 2005). Namun

penyusun mengunakan pendekatan berdasarkan eigenvalue (jumlah

varian yang dijelaskan oleh setiap faktor). Variabel dapat dianggap

suatu faktor apabila memiliki eigenvalue 1, sebaliknya jika nilai

eigenvaluenya < 1 maka variabel tersebut tidak dapat dimasukkan

dalam suatu faktor (Suliyanto, 2005).

Page 128: Faradis Thesis

114

Dari output tersebut dapat diperoleh sebelas faktor yang masing-

masing mempunyai persentase varian (jumlah variasi yang

berhubungan pada suatu faktor yang dinyatakan dalam persentase)

sebesar 21,142 persen; 7,661 persen; 7,040 persen; 6,354 persen, 4,855

persen, 4,577 persen, 3,978 persen; 3,891 persen, 3,553 persen dan

3,473 persen, sehingga total persentase varian kesebelas faktor tersebut

adalah 66,5305 persen.

Setelah diketahui bahwa ada 10 faktor adalah jumlah yang

paling optimal, maka perlu dilihat component matrix yang

menunjukkan distribusi 31 item pertanyaan pada 10 faktor yang

terbentuk. Component matrix digunakan untuk mendistribusikan

variabel-variabel yang telah diekstrak kedalam faktor yang telah

dibentuk berdasarkan loading faktornya. Loading dengan nilai terbesar

berarti mempunyai peranan utama pada faktor tersebut. Variabel yang

memiliki loading < 0,5 dianggap tidak memiliki peranan yang berarti

terhadap faktor terbentuk sehingga variabel tersebut dapat diabaikan

dalam pembentukan faktor (Suliyanto, 2005). Keketigapuluhempat item

pertanyaan tersebut dimasukkan dalam faktor yang memiliki loading

faktor terbesar.

Berdasarkan tabel component matrix menunjukan bahwa masih

ada item pertanyaan yang belum jelas akan dimasukkan kedalam faktor

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, atau 10 Yaitu P3 (0,489), P4 (0,437), P5 (0,456),

P6 (0,446), P14 (0,481), P20 (0,460), dan P24 (0,483). Item tersebut

Page 129: Faradis Thesis

115

tidak jelas karena sama-sama memiliki nilai dibawah 0,5. Disamping itu

masih ada nilai yang di atas 0,5 berada di dua tempat yaitu P39 dengan

nilai 0,5 berada di faktor 1 dan nilai 0,621 berada di faktor 2 Oleh

karena harus diulang lagi dengan membuang item P39.

4.3.3. Rotasi Faktor

Untuk mempermudah interpretasi dilakukan rotasi faktor,

sehingga faktor matriks yang sebelumnya kompleks menjadi lebih jelas

untuk dimasukkan dalam faktor tertentu (Ghozali, 2009). Ada dua

model rotasi yaitu; pertama, Rotasi Orthogonal yaitu memutar sumbu

90° (Quartimax, Varimax dan Equamax). Kedua, Rotasi Oblique yaitu

memutar sumbu kekanan tetapi tidak harus 90° (Oblimin, Promax dan

Orthoblique) (Ghozali, 2009). Adapun model yang digunakan dalam

analisis faktor ini adalah metode orthogonal rotation varimax

procedure. Hal ini karena penyusun ingin mencari pengelompokkan

baru variabel awal menjadi variabel yang jumlahnya semakin sedikit

(Ghozali, 2009). Prosedur ini merupakan metode orthogonal dengan

cara memutar sumbu ke kanan sampai 90º yang berusaha

meminimumkan banyaknya variabel dengan muatan tinggi (high

loading) pada suatu faktor. Tujuannya adalah untuk mempermudah

pembuatan interpretasi mengenai faktor, sehingga rotasi orthogonal

menghasilkan faktor-faktor yang tidak berkorelasi satu sama lain atau

korelasi antar faktor nol (Suliyanto, 2005).

Page 130: Faradis Thesis

116

Tabel 4.12Rotated Component Matrix*1

Component1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P2 0,735P3 0,795P4 0,814P5 0,745P6 0,579P7 0,552P8P9 0,602P10 0,862P11 0,846P13 -0,677P14 0,738P15 0,788P19P20 0,595P21P22 0,714P24 0,540P25 0,718P26 0,653P27P28 0,719P29 0,762P30 0,721P31 0,500P32 0,746P33 0,620P36 0,783P37 0,832P38 0,684* Rotated Component Matrix adalah komponen matrix yang telah dirotasi digunakan untukmenentukan koefisien bobot kontribusi suatu variabel terhadap faktor yang sebelumnya kecilsemakin diperkecil, dan koefisien bobot kontribusi suatu variabel terhadap faktor yangsebelumnya besar semakin diperbesar.Semua kolom ada nilainya, karena kurang dari nilai mutlak yaitu 0,5 maka tidak ditampilkan.Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel rotated component matrix, menunjukan

bahwa komponen matrix hasil dari proses rotasi (rotated component

matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.

Page 131: Faradis Thesis

117

Namun berdasarkan tabel rotated component matrix di atas menunjukan

bahwa masih ada item pertanyaan yang memiliki loading < 0,5 yaitu P8

(0,449), P13 (-0,677), P19 (0,484), P21 (0,440) dan P27 (0,356), maka

diperlukan lagi melakukan rotated component matrix dengan

membuang item tersebut.

Tabel 4.13Rotated Component Matrix 2

Component1 2 3 4 5 6 7 8

P2 0,758P3 0,785P4 0,818P5 0,622P6 0,612P7P9 0,547 0,517P10 0,847P11 0,839P14 0,705P15 0,804P20 0,549P22 0,540P24P25 0,772P26 0,707P28 0,735P29 0,766P30 0,726P31 0,502P32 0,764P33 0,624P36 0,781P37 0,845P38 0,677

Semua kolom ada nilainya, karena kurang dari nilai mutlak yaitu 0,5 maka tidakditampilkan.Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel rotated component matrix, menunjukan

bahwa komponen matrix hasil dari proses rotasi (rotated component

Page 132: Faradis Thesis

118

matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.

Namun berdasarkan tabel rotated component matrix di atas menunjukan

bahwa masih ada item pertanyaan yang memiliki loading < 0,5 yaitu

P24 (0,365) dan ada dua nilai sekaligus dalam satu item yaitu P9 (0,547

dan 0,517), maka diperlukan lagi melakukan rotated component matrix

dengan membuang item di atas.

Tabel 4.14Rotated Component Matrix 3

Component1 2 3 4 5 6 7 8

P2 0,646P3 0,847P4 0,784P5 0,766P6 0,542P10 0,881P11 0,866P14 0,744P15 0,775P20 0,619P22 0,620P25 0,778P26 0,716P28 0,740P29 0,761P30 0,740P31P32 0,757P33 0,613P36 0,747P37 0,855P38 0,732

Semua kolom ada nilainya, karena kurang dari nilai mutlak yaitu 0,5 maka tidakditampilkan.Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel rotated component matrix, menunjukan

bahwa komponen matrix hasil dari proses rotasi (rotated component

Page 133: Faradis Thesis

119

matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.

Namun berdasarkan tabel rotated component matrix di atas menunjukan

bahwa masih ada item pertanyaan yang memiliki loading < 0,5 yaitu

P31 (0,474), maka diperlukan lagi melakukan rotated component

matrix.

Tabel 4.15Rotated Component Matrix 4

Semua kolom ada nilainya, karena kurang dari nilai mutlak yaitu 0,5 maka tidakditampilkan.Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel rotated component matrix, menunjukan

bahwa komponen matrix hasil dari proses rotasi (rotated component

matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.

Namun berdasarkan tabel rotated component matrix di atas menunjukan

bahwa masih ada item pertanyaan yang memiliki loading < 0,5 yaitu P6

Component1 2 3 4 5 6 7

P2 0,714P3 0,827P4 0,802P5 0,747P6P10 0,881P11 0,868P14 0,732P15 0,805P20 0,543P22 0,557P25 0,774P26 0,739P28 0,748P29 0,776P30 0,744P32 0,741P33 0,608P36 0,752P37 0,857P38 0,736

Page 134: Faradis Thesis

120

(0,499), maka diperlukan lagi melakukan rotated component matrix

dengan membuang item P6.

Tabel 4.16Rotated Component Matrix 5

Component1 2 3 4 5 6 7

P2 0,762P3 0,822P4 0,825P5 0,739P10 0,882P11 0,868P14 0,731P15 0,804P20 0,531P22 0,585P25 0,769P26 0,737P28 0,751P29 0,775P30 0,743P32 0,746P33 0,617P36 0,756P37 0,858P38 0,733

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel rotated component matrix, menunjukan

bahwa komponen matrix hasil dari proses rotasi (rotated component

matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.

Menurut Ghozali (2009), matrix korelasi secara keseluruhan

digunakan untuk menentukan apakah variabel tersebut dapat dilakukan

analisis faktor atau tidak. Uji KMO Measure of sampling and Bartlett s

test of sphericity digunakan untuk menguji apakah antar variabel

tersebut mempunyai korelasi. Sedangkan uji measure of sampling

Page 135: Faradis Thesis

121

adequacy (MSA) digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel

dan dapat tidaknya analisis faktor dilakukan (Suliyanto, 2005). Nilai

MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA < 0,50, maka analisis

faktor tidak dapat dilakukan.

Berdasarkan hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan bartlett s

test menunjukan bahwa angka KMO Measure of sampling and

Bartlett s test berada pada nilai 0,715 dengan tingkat signifikan 0,000,

sedangkan berdasarkan hasil yang terlihat dalam tabel Total

Variance Explained menunjukan bahwa dari 20 pertanyaan yang

dianalisis ternyata ada 7 faktor atau komponen yang eigenvalue-nya

lebih dari satu, yaitu faktor pertama yang mempunyai eigenvalue =

4,394, faktor kedua mempunyai eigenvalue = 1,888, faktor ketiga

mempunyai eigenvalue = 1,803, faktor keempat mempunyai eigenvalue

= 1,608, faktor kelima mempunyai eigenvalue = 1,394, faktor keenam

mempunyai eigenvalue = 1,175, dan faktor ketuju mempunyai

eigenvalue = 1,061.

Page 136: Faradis Thesis

122

Tabel 4.17Total Variance Explained

Component Initial EigenvaluesTotal % of Variance Cumulative %

1 4,394 21,968 21,9682 1,888 9,439 31,4073 1,803 9,015 40,4224 1,608 8,041 48,4635 1,394 6,969 55,4326 1,175 5,875 61,3077 1,061 5,305 66,6128 ,940 4,701 71,3139 ,894 4,469 75,781

10 ,737 3,687 79,46911 ,694 3,471 82,94012 ,591 2,956 85,89613 ,479 2,395 88,29114 ,412 2,061 90,35215 ,389 1,946 92,29916 ,363 1,815 94,11317 ,331 1,655 95,76818 ,304 1,522 97,29019 ,276 1,379 98,67020 ,266 1,330 100,000

Page 137: Faradis Thesis

123

Tabel 4.18Faktor Terbentuk

Komponen Eigenvalue(jumlah varianyang dijelaskan

oleh setiapfaktor)

Item Faktor loading(koefisien bobotkontribusi suatuvariabel terhadap

faktor)

Faktor 1 4,394

Merekomendasikan kepadaorang lain (P28)

0,751

Mendorong teman untukberwakaf (P29)

0,775

Mempertimbangkan produkwakaf uang (P30)

0,743

Tetap akan berwakaf (P32) 0,746Berwakaf uang lebih banyak(P33)

0,617

Faktor 2 1,888

Beralih ke badan wakaf lainjika terjadi masalah (P36)

0,756

Mengeluh kepada wakif lain(P37)

0,858

Mengeluh kepada badanwakaf Indonesia (P38)

0,733

Faktor 3 1,803

Ingin mengetahui prosedur(P20)

0,531

Lembaga wakaf (P22) 0,585Kegiatan Produktif (P25) 0,769Instrument Investasi (P26) 0,737

Faktor 4 1,608

Kegiatan agama bagi orangkaya (tanah luas) untuk amalsholeh (P10)

0,882

Wakaf dilakukan oleh orangkaya (P11)

0,868

Faktor 5 1,394

Wakaf uang lebih praktisdibandingkan tanah (P14)

0,731

Wakaf uang mudahpembayarannya (P15)

0,804

Faktor 6 1,175

Orang muslim minimal sholatmalam 3 kali dalam sebulan(P3)

0,822

Orang muslim minimal puasaselain ramadhan 3 kali dalamsebulan (P4)

0,825

Faktor 7 1,061

Nilai religious lebih pentingdari materi (P2)

0,762

Zakat, infaq, sedekah (wakafuang) seimbang (P5)

0,739

Sumber: Data Primer

Page 138: Faradis Thesis

124

4.3.4. Penamaan Faktor yang Terbentuk

Untuk menamai faktor yang telah dibentuk dalam analisis

faktor, dapat dilakukan dua cara yaitu: Pertama, dengan cara memberi

nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk

faktor-faktor tersebut; Kedua, berdasarkan variabel yang memiliki nilai

faktor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak dimungkinkan

untuk memberikan nama faktor yang dapat mewakili semua variabel

yang membentuk faktor tersebut (Suliyanto, 2005).

Berdasarkan faktor yang terbentuk menunjukan bahwa ada yang

dapat mewakili dan ada yang tidak dapat mewakili, sehingga

penamaannya sebagai berikut:

Page 139: Faradis Thesis

125

Tabel 4.19Penamaan Faktor yang Terbentuk

Komponen Item Terdiri dari Nama Faktor

Faktor 1

Merekomendasikan kepada orang lain (P28)

Perilaku WakifMendorong teman untuk berwakaf (P29)Mempertimbangkan produk wakaf uang (P30)Tetap akan berwakaf (P32)Berwakaf uang lebih banyak (P33)

Faktor 2Beralih ke badan wakaf lain jika terjadi masalah (P36)

PengaduanMengeluh kepada wakif lain (P37)Mengeluh kepada badan wakaf Indonesia (P38)

Faktor 3

Ingin mengetahui prosedur (P20)Kegiatanproduktif

Lembaga wakaf (P22)Kegiatan Produktif (P25)Instrument Investasi (P26)

Faktor 4Kegiatan agama bagi orang kaya (tanah luas) untuk amalsholeh (P10) KekayaanWakaf dilakukan oleh orang kaya (P11)

Faktor 5 Wakaf uang lebih praktis dibandingkan tanah (P14) KarakteristikProdukWakaf uang mudah pembayarannya (P15)

Faktor 6Orang muslim minimal sholat malam 3 kali dalamsebulan (P3) ReligiusitasOrang muslim minimal puasa selain ramadhan 3 kalidalam sebulan (P4)

Faktor 7 Nilai religius lebih penting dari materi (P2) KedermawananZakat, infaq, sedekah (wakaf uang) seimbang (P5)

Sumber: Data Primer

Tabel.4.20Total Variance Explained

component Rotation Sums of SquaredLoadings

Total% of

VarianceCumulative

%1 2,909 14,543 14,5432 2,022 10,110 24,6523 1,995 9,974 34,6264 1,754 8,769 43,3955 1,648 8,241 51,6366 1,632 8,159 59,7947 1,363 6,817 66,612

Sumber: Data Primer

Dari output di atas diperoleh tujuh faktor yang masing-masing

mempunyai persentase varian (jumlah variasi yang berhubungan pada

suatu factor yang dinyakatakan dalam persentase) sebesar 14,543

Page 140: Faradis Thesis

126

persen, 10,110 persen, 9,974 persen, 8,769 persen, 8,241 persen, 8,159

persen, dan 6,817 persen. Sehingga total persentase varian ketujuh

faktor tersebut adalah 66,612 persen Jadi, rotated component matrix

berhasil mereduksi 20 item pertanyaan menjadi 7 faktor yaitu:

Tabel 4.18 dan 4.19 mengambarkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi Preferensi Wakif terhadap produk dari Badan Wakaf

Uang-Tunai MUI DIY disebabkan oleh beberapa faktor sesuai dengan

urutan persentase varian berikut:

1. Faktor Perilaku wakif dengan persentase varian sebesar 14,543%,

berdasarkan analisis faktor ada lima item pertanyaan yang

membentuk faktor perilaku wakif yaitu; merekomendasikan kepada

orang lain (P28), mendorong teman untuk berwakaf (P29),

mempertimbangkan produk wakaf uang (P30), tetap akan berwakaf

(P32), dan berwakaf uang lebih banyak (P33).

2. Faktor Pengaduan dengan persentase varian sebesar 10,110%,

berdasarkan analisis faktor ada tiga item pertanyaan yang

membentuk faktor komplain yakni; beralih ke badan wakaf lain jika

terjadi masalah (P36), mengeluh kepada wakif lain (P37) dan

mengeluh kepada badan wakaf Indonesia (P38).

3. Faktor Kegiatan Produktif dengan persentase varian sebesar 9,974%,

faktor ini dibentuk dari empat item pertanyaan yakni; ingin

mengetahui prosedur wakaf uang (P20), lembaga wakaf (P22),

kegiatan produktif (P25) dan instrumen investasi (P26).

Page 141: Faradis Thesis

127

4. Faktor Kekayaan dengan persentase varian sebesar 8,769%, terdiri

dari dua item pertanyaan yaitu kegiatan agama bagi orang kaya

(tanah luas) untuk amal sholeh (P10) dan wakaf dilakukan orang

kaya (P11).

5. Faktor Karakteristik Produk dengan persentase varian sebesar

8,241%, terdiri dari dua item yaitu; obyek wakaf berkembang yaitu

objek wakaf uang lebih prkatis dibandingkan tanah (P14) dan wakaf

uang mudah pembayarannya (P15).

6. Faktor Religiusitas dengan persentase varian sebesar 8,159%, terdiri

dari dua item pertanyaan yaitu orang muslim minimal sholat malam

3 kali dalam sebulan (P3) dan orang muslim minimal puasa selain

ramadhan 3 kali dalam sebulan (P4).

7. Faktor Kedermawanan dengan persentase varian sebesar 6,817%,

terdiri dari dua item pertanyaan tentang nilai religius lebih penting

dari materi (P2) dan zakat, infaq dan sedekah (wakaf uang) seimbang

(P5).

Page 142: Faradis Thesis

128

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka penyusun dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

1. Berdasarkan analisis SWOT BWU-T MUI DIY menunjukkan bahwa:

strengths (kekuatan) BWUT MUI DIY adalah bekerjasama dengan Bank

BPD DIY Syariah dan adanya surat edaran Gubernur DIY. Weaknesses

(kelemahan) yang dimiliki BWU-T MUI DIY adalah belum adanya

legalitas serta masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap porduk

wakaf tunai. Opportunities (peluang) yang dimiliki oleh BWU-T MUI

adalah Wakaf tidak hanya untuk orang yang kaya dan mempunyai tanah

luas dan dana wakaf uang dapat untuk pendidikan maupun membantu

perekonomian kaum dhuafa. Sedangkan threats (ancaman) yang dimiliki

adalah belum adanya legalitas dan adanya ulama’ yang tidak membolehkan

wakaf tunai. Adapun strategi penghimpunan wakaf uang-tunai yang

dilakukan oleh BWU-T MUI DIY adalah pertama, metode ”Jemput Bola”

dan kedua, metode ”Menunggu Bola”

2. Berdasarkan hasil dari analisis distribusi frekuensi menunjukkan bahwa

responden yang sudah berwakaf sebesar 82% sedangkan yang belum

berwakaf sebesar 18%. Kesediaan untuk berwakaf uang-tunai sebesar 66%,

ragu-ragu sebesar 3,5% dan yang tidak setuju dengan kesediaan untuk

Page 143: Faradis Thesis

129

berwakaf sebesar 10,5%. Adapun responden yang menyetujui produk

wakaf uang tetap sebesar 45,5%, ragu-ragu sebesar 39% dan renponden

yang menolak sebesar 15,5%. Sedangkan responden yang setuju dengan

wakaf uang sementara sebesar 20%, ragu-ragu sebesar 49,5% dan yang

menolak sebesar 30,5% responden. Hal ini berarti bahwa preferensi wakif

terhadap produk wakaf uang-tunai adalah produk wakaf uang-tunai tetap

(abadi) sebesar 45,5%.

3. Berdasarkan analisis faktor menunjukkan bahwa minat wakif untuk

berwakaf uang disebabkan oleh beberapa faktor sesuai dengan urutan

persentase varian berikut:

a. Faktor Perilaku wakif dengan persentase varian sebesar 14,543%,

berdasarkan analisis faktor ada lima item pertanyaan yang membentuk

faktor perilaku wakif yaitu; merekomendasikan kepada orang lain,

mendorong teman untuk berwakaf, mempertimbangkan produk wakaf

uang, tetap akan berwakaf, dan berwakaf uang lebih banyak.

b. Faktor Pengaduan dengan persentase varian sebesar 10,110%,

berdasarkan analisis faktor ada tiga item pertanyaan yang membentuk

faktor komplain yakni; beralih ke badan wakaf lain jika terjadi masalah,

mengeluh kepada wakif lain dan mengeluh kepada badan wakaf

Indonesia.

c. Faktor Kegiatan Produktif dengan persentase varian sebesar 9,974%,

faktor ini dibentuk dari empat item pertanyaan yakni; ingin mengetahui

Page 144: Faradis Thesis

130

prosedur wakaf uang, lembaga wakaf, kegiatan produktif dan instrumen

investasi.

d. Faktor Kekayaan dengan persentase varian sebesar 8,769%, terdiri dari

dua item pertanyaan yaitu kegiatan agama bagi orang kaya (tanah luas)

untuk amal sholeh dan wakaf dilakukan orang kaya.

e. Faktor Karakteristik Produk dengan persentase varian sebesar 8,241%,

terdiri dari dua item yaitu; wakaf uang lebih prkatis dibandingkan tanah

dan wakaf uang mudah pembayarannya.

f. Faktor Religiusitas dengan persentase varian sebesar 8,159%, terdiri

dari dua item pertanyaan yaitu orang muslim minimal sholat malam 3

kali dalam sebulan dan orang muslim minimal puasa selain ramadhan 3

kali dalam sebulan.

g. Faktor Kedermawanan dengan persentase varian sebesar 6,817%, terdiri

dari dua item pertanyaan tentang nilai religius lebih penting dari materi

dan zakat, infaq dan sedekah (wakaf uang) seimbang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang dicapai dalam penelitian

ini, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. BWU-T MUI DIY lebih memprioritaskan produk wakaf uang tetap

dibandingkan wakaf uang sementara.

2. BWU-T MUI DIY lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

3. Berdasarkan analisis faktor BWU-T MUI DIY dalam mengembangkan

produk wakaf uang harus memperhatikan hal-hal berikut ini: pertama,

Page 145: Faradis Thesis

131

menyelami perilaku wakif. kedua, mekanisme komplain harus jelas,

ketiga, memperhatikan produktifitas dalam penyaluran.

Page 146: Faradis Thesis

132

DAFTAR PUSTAKA

Ali, I.B. 2009, Waqf a Sustainable Development Institution for Muslim Communities.http.//tkaafultt.org.

Ali, Muhammad Daud, 1988, “System Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf”, cet.1Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Amirudin, 2009, Identifikasi dan Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiSinkronisasi Dokumen Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah denganDokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon AnggaranSementara (Studi Kasus Propinsi D.I Yogyakarta TA 2008). Tesis S-2Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (tidakdipublikasikan).

Antonio, Muhammad Syafi’I, 2004, “Cash Waqf dan Anggaran Pendidikan”,makalah dalam Kumpulan Hasil Seminar Perwakafan, Tim Depag RI. DirjenBimas Islam dan Penyelenggaran Haji, Jakarta.

Anwar, Syamsul, 2007, Studi Hukum Islam Kontemporer, RM Books, Jakarta.

Arif, M.Nur Riyanto al, 2010, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Alfabeta,Bandung.

Budi, Triton P, 2006, ”SPSS 13.0 Terapan,” Riset Statistik Parametrik, Andi,Yogyakarta

Bennet, Peter D. 1995, Dictionary of Marketing, American Marketing Association,Chicago

Bernasek Alexandra, Banking on Social Change: Grameen Bank Lending to Women,International Journal of Politics, Culture, and Society, Vol. 16, No. 3,diakses pada tanggal 29/03/2010

Bolton Ruth N. dan James H. Drew, A Longitudinal Analysis of the Impact ofService Changes on Customer Attitudes, The Journal of Marketing, Vol. 55,No. 1 (Jan., 1991), diakses pada tanggal 14/04/2010

Cizakca, Murat, 1995, “Cash Waqfs of Buras, 1555-1823” Journal of the Ekonomicand Sosial History of the Orient.Vol. 338 bab. 3. diakses pada tanggal14/04/2010

Page 147: Faradis Thesis

133

Cizakca, Murat, 2000, A History of Philantrophic Foundations: The Islamic Worldfrom Sevent Century to the Present, Bogazici University Press, Istambul,Turki.

Cooper, Donal R., dan Emory, C. William, 1998, Metode Penelitian Bisnis, Jilid 2,Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Culligan, Mattew J. 1996, Manajemen Back to Basic, alih bahasa Hermoyo, MitraUtama, Jakarta.

Djunaidi, Achmad dan Thobieb Al-Asyhar, 2006, Menuju Era Wakaf Produktif(Sebuah Upaya Progresif untuk Kesejahteraan Umat), Mitra Abadi Press,Jakarta.

Donna, D.R., 2008, “Penerapan Wakaf Tunai pada Lembaga Keuangan PublikIslam”. Journal of Islamic Business and Economics, Vol.1, No.1.

Donna, D.R., 2008, The Dynamic Optimization of Cash Waqf Management: anOptimal Control Theory Approach, http.//lebi.fe.ugm.ac.id.

Esposito, John L. ed., 2001, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, Mizan,Bandung.

Fatwa Majelis Ulama’ Indonesia Tanggal 11 Mei 2002 Tentang Wakaf Uang.

Fornell Claes, A National Customer Satisfaction Barometer: The SwedishExperience, The Journal of Marketing, Vol. 56, No. 1 (Jan., 1992), diaksespada tanggal 14/04/2010

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, CetakanIV, Edisi Keempat, BP UNDIP, Semarang.

Ghozali, Imam, 2008, Struktural Equation Modeling, Badan Penerbit UniversitasDiponegoro, Semarang.

Hasanah, Uswatun, “Strategi Pengembangan Ekonomi Dhu’afa MelaluiPengembangan Wakaf Produktif”, makalah disampaikan pada seminarnasional tentang zakat dan wakaf tunai produktif sebagai sistem pengelolaanekonomi umat, diselenggarakan oleh Yayasan Amal Ihsan Fi SabilillahYogyakarta, 11 juni 2005

http://www.jstor.org/

Page 148: Faradis Thesis

134

Jusmaliani, ed., 2008. Investasi Syari’ah (Implementasi, Konsep pada Kenyataanempirik), Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Kahf, Monzer, Financing the Development of Awqaf Property,http://kahf.net/papers.html. diakses pada tanggal 02/02/2010

Kahf, Monzer, Waqf and Its Sociopolitical Aspects, http://kahf.net/papers.html.diakses pada tanggal 02/02/2010

Kahf, Monzer, Towards the Revival of Awqaf: A Few Fiqhi Issues to Reconsider,http://kahf.net/papers.html. diakses pada tanggal 02/02/2010

Kastaman, R., Kramadibrata, Ade M., Susanto, A., Permana, Y., dan Bambang, 2003,Studi Percepatan Investasi Industri Akibat Asuransi Teknologi (ASTEKNO)dan Perlindungan Pengetahuan Tradisional (LINTRAD), Laporan AkhirPenelitian, Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Khotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Koentjaraningrat, 1989, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, 2002, Manajemen Perbankan: Teori danAplikasi, BPFE, Yogyakarta.

Lubis, Suhrawardi K dkk., 2010, Wakaf dan Pemberdayaan Umat, Sinar Grafika,Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, 2008, Manajemen Pemasaran Jasa, SalembaEmpat, Jakarta.

Mannan, M.A., tt, Sertifikasi Wakaf Tunai Sebuah Inovasi Instrumen KeuanganIslam, CIBER PKTTI-UI, Jakarta.

Mindak William A. dan H. Malcolm Bybee, Marketing's Application to FundRaising, The Journal of Marketing, Vol. 35, No. 3 (Jul., 1971) diakses padatanggal 14/04/2010

Mubarok, Jaih, 2008, Wakaf Produktif, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Nasution, Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah (ed)., 2006, Wakaf Tunai InovasiFinansial Islam (Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan KesejahteraanUmat, Program Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, Jakarta.

Page 149: Faradis Thesis

135

Nasution, Edwin, “Potensi Wakaf Tunai Di Indonesia”dalam www.tazkiaonline.comdiakses pada 27 Oktober 2009.

Nazir, Habib dan Muhammad Hasanuddin, 2008, Ensiklopedi Ekonomi danPerbankan Syari’ah, Kafa Publishing, Bandung.

Parasuraman, A. Valarie A. Zeithaml, Leonard L. Berry, The BehavioralConsequences of Service Quality, The Journal of Marketing, Vol. 60, No. 2(Apr., 1996) diakses pada 14/04/2010

Purwanto, April, 2009, Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelolaan Zakat,Teras, Yogyakarta.

Prabawati, Ari, 2010, Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian Dengan SPSS17,Andi Offset, Yogyakarta.

Qahaf, Mundzir, 2007, Manajemen Wakaf Produktif, Khalifa, Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 1999, Analisis Swot Tehnik Membedah Kasus Bisnis, GramediaPustaka Utama, Jakarta.

Soeratno dan Lincolin Arsyad, 2008, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi danBisnis, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Sudarsono, Heri, 2007, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi danIlustrasi, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Suhadi, Imam, 2002, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, PT. Dana Bhakti Prima,Yogyakarta.

Suliyanto, 2005, Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran, Ghalia Indonesia, Bogor.

Sumarni, Murti, 2002, Manajemen Pemasaran Bank, Liberty, Yogyakarta.

Tim Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag RI., 2004, Kumpulan HasilSeminar Perwakafan, Direktorat Jenderal Pengembagan Zakat dan WakafDirektorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Jakarta.

Tim Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag RI., 2005, PedomanPengelolaan Wakaf Tunai, Direktorat Jenderal Pengembagan Zakat danWakaf Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,Jakarta.

Page 150: Faradis Thesis

136

Tim Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag RI., 2006, StrategiPengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Jenderal PengembaganZakat dan Wakaf Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam danPenyelenggaraan Haji, Jakarta.

Tim Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag RI, 2006, PerkembanganPengelolan Wakaf di Indonesia, Direktorat Jenderal Pengembagan Zakat danWakaf Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,Jakarta.

Tim Penulis dan Peneliti Center for the Stuy of Religion and Culture (CSRC) UINSyarif Hidayatullah, 2006, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial: Studitentang Potensi, Tradisi dan Pemanfaatan Filantropi Islam di Indonesia.Center for the Stuy of Religion and Culture. Jakarta.

Tjiptono, Fandi, 1995, Strategi Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta

Tjiptono, Fandi, dkk., 2008, Pemasaran Strategik, Andi Offset, Yogyakarta

Triton PB, 2008, Marketing Strategic, Tugu, Yogyakarta.

Undang-undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

Usman, Rachmadi, 2009, Hukum Perwakafan di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Wadjdy, Farid dan Mursyid, 2007, Wakaf Kesejahteraan Umat, Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

W.D.Bygrave The Poetable MBA Enterpreneurship. Dalam menggagas bisnis islami.Jakarta gema insane press 1995

Zuhaili, Wahbah az-, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, cet. III, Damaskus: Dar al-Fikr,t.t.

Page 151: Faradis Thesis

Lampiran

I

Magister Ekonomika Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Yth, saya adalah mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,

saat ini sedang melakukan penelitian tentang Wakaf Uang Tunai di Badan Wakaf Uang Tunai

(BWU-T) Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, khususnya mengenai penghimpunan wakaf

uang. Dengan segala kerendahan hati, saya memohon dapatkah kiranya Bpk/Ibu/Sdr/Sdri

menyisihkan waktu sekitar 10 menit untuk pengisian kuesioner berikut ini. Terima kasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Nama : Jauhar Faradis

NIM : 08/278039/PMU/05741

I. Informasi singkat mengenai wakaf

Diantara jalan kebaikan yang Allah sediakan bagi manusia adalah bersedekah dengan harta

yang dia cintai kepada orang lain. Sedekah dibagi menjadi dua jenis yaitu sedekah wajib dan

sedekah sunah. Salah satu sedekah sunnah adalah wakaf. Pengertian wakaf dalam terminology

adalah menahan/menyerahkan pokok barang dan memberikan manfaatnya. Wakaf sering

diarahkan kepada wakaf barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan. Sekarang ini telah

berkembang pendapat bahwa wakaf dapat juga dilakukan dengan barang bergerak seperti

uang, saham dsb. Salah satu syarat wakaf adalah nilai pokok barang tidak boleh

berkurang/habis nilainya. Berbeda dengan infaq, nilai barang yang diinfaqkan akan habis

terpakai untuk konsumsi, maka dalam wakaf nilai barang tersebut tidak boleh berkurang,

sehingga manfaatnya bisa berlangsung lama (abadi).

BWU-T MUI DIY merupakan suatu lembaga pengelola wakaf uang. Dalam pelaksanaannya

sehari-hari BWU-T MUI DIY bekerjasama dengan Bank BPD Syariah sebagai penyimpan

Page 152: Faradis Thesis

Lampiran

II

dan sirkulasi dana. Dana yang terkumpul di BWU-T MUI DIY sebesar Rp. 224.000.000,-

dengan jumlah wakif 215 orang, dana tersebut disimpan di Bank BPD Syariah dalam bentuk

deposito. BWU-T MUI DIY mempunyai dua produk dalam pengumpulan wakaf uang yaitu;

wakaf uang tetap (abadi) dan wakaf uang sementara (berjangka). Seiring berjalannya waktu,

BWU-T MUI DIY sudah mendapatkan hasil dari dana yang terhimpun sebesar RP.

6.000.000,- dan sudah di salurkan sebesar Rp. 2.000.000,- kepada 5 orang usaha mikro yaitu;

3 orang di daerah Banyusumurp, Imogiri, Bantul dan 2 orang di daerah Jogotirto, Berbah,

Sleman. Untuk sisa dana Insyaallah akan disalurakan pada bulan Mei kepada 15 orang.

II. Petunjuk Pengisian

Petunjuk pengisian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dipilih untuk setiap pertanyaan

yang diajukan. Mohon di isi identitas diri anda yang diperlukan dalam penelitian ini.

Kerahasiaan identitas diri anda sebagai responden akan dijaga dengan sebaik-baiknya

III. Demografi

Pertanyaan umum:

Nama Anda :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Penghasilan Perbulan :

1. Apakah anda sudah berwakaf uang tunai (selain di Badan Wakaf Uang Tunai MUI DIY) ?

a. Sudah b. Belum

2. Setujukah anda untuk berwakaf uang tunai?

a. setuju b. ragu-ragu c. tidak setuju

3. Produk wakaf uang apa yang anda pilih ?

a. Wakaf uang tetap (abadi) b. Wakaf uang sementara (berjangka)

4. Jika anda memilih wakaf uang tetap (abadi) berapa besar anda ingin berwakaf ?

Rp. …………..

Page 153: Faradis Thesis

Lampiran

III

5. Jika anda memilih wakaf uang sementara (berjangka), berapa besar serta berapa lama anda

ingin berwakaf ?

Rp. ……………………… dan …………………………… (th/bl)

IV. Variabel Religiusitas, Karekteristik Produk dan Variabel Persepsi Konsumen

Pertanyaan inti: Setujukah anda jika semua hal di bawah ini merupakan alas an yang

menjadikan anda untuk mau berwakaf uang di BWU-T MUI DIY.

Untuk menjawab, mohon Anda member tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang sesuai

dengan penilaian Anda: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS); 2 = Tidak Setuju (TS);

3 = Netral (N); 4 = Setuju (S); 5 = Sangat Setuju (SS).

Kode No Pertanyaan Jawaban

STS TS N S SS

Religiusitas

Keterlibatan

Religiusitas

1 Orang muslim adalah orang yang sering

menghadiri kegiatan-kegiatan religius

2 Nilai religious lebih penting dari pada

nilai materi

Perhatian

terhadap

Agama

1 Orang muslim adalah orang yang

melakukan shalat malam minimal 3 kali

dalam sebulan

2 Orang muslim adalah orang yang

melakukan puasa selain puasa bulan

ramadhan minimal 3 kali dalam sebulan

Kedermawanan 1 Orang muslim yang dermawan adalah

orang muslim yang mengeluarkan zakat,

infaq dan sedekah (wakaf uang) seimbang

2 Orang muslim yang dermawan adalah

orang muslim yang mengeluarkan infaq

dan sedekah (wakaf uang) lebih besar

dibandingkan mengeluarkan zakat

Pengenalan

Wakaf

1 Setujukah anda jika sesuai perkembangan

zaman maka, objek wakaf juga

Page 154: Faradis Thesis

Lampiran

IV

berkembang yaitu adanya objek wakaf

uang

2 Setujukah saudara jika wakaf uang

dihimpun oleh badan wakaf dan dikelola

oleh perbankan syariah

3 Setujukah anda untuk berwakaf uang

Brand Association

A. Karakteristik Produk

Tanah 1 Yang saya ketahui wakaf hanya berupa

tanah, mesjid, sekolah dan sejenisnya

Agama 2 Yang saya ketahui wakaf merupakan

kegiatan keagamaan yang diperuntukkan

bagi orang yang mempunyai tanah luas

sebagai amal sholeh

Kaya 3 Yang saya ketahui wakaf dilakukan oleh

orang tua atau orang yang mempunyai

tanah luas

Kenal 4 Saya baru mengetahui bahwa selain tanah

uang juga bisa digunakan untuk berwakaf

Produk 5 Saya baru mengetahui bahwa ada dua

produk wakaf uang, yaitu wakaf tetap dan

wakaf sementara

Praktis 6 Jika demikian wakaf uang lebih praktis

dibandingkan dengan wakaf tanah

Mudah 7 Wakaf uang lebih mudah pembayarannya,

misalnya melalui ATM

Beda 8 Saya mengetahui perbedaan antara wakaf

uang dan sedekah, yaitu dalam wakaf

nilai pokoknya tidak boleh berkurang,

sedangkan dalam sedekah, nilai pokoknya

Page 155: Faradis Thesis

Lampiran

V

bisa habis dikonsumsi

Saingan 9 Produk wakaf uang merupakan saingan

dari zakat, infaq (sedekah)

A. Persepsi Konsumen

Tertarik 1 1 Saya lebih tertarik wakaf uang tetap

dibandingkan wakaf uang sementara

Tertarik 2 2 Saya lebih tertarik wakaf uang sementara

dibandingkan wakaf uang tetap

Prosedur 3 Saya ingin mengetahui pembayaran dan

prosedur wakaf uang

Makna 4 Saya telah mengetahui makna wakaf uang

Lembaga 5 Saya mengetahui beberapa lembaga

wakaf yang ada, seperti Badan Wakaf

Uang Tunai Majelis Ulama Indonesia

Kelola 6 Menurut saya pengelolaan wakaf uang

masih kurang, sehingga belum menyentuh

pada aspek pemberdayaan ekonomi umat

yang melibatkan banyak pihak

Bank 7 Menurut saya wakaf uang akan lebih

dikenal jika merupakan bagian dari

produk bank

Produktif 8 Wakaf uang dapat mendorong kegiatan

ekonomi yang produktif, misalnya untuk

perdagangan, pembiayaan

Investasi 9 Wakaf uang dapat menjadi instrument

investasi yang hasil investasi dapat

diberikan kepada masyarakat

Perilaku Konsumen

A. Loyalitas

Item 1 1 Saya akan mensosialisasikan kepada

Page 156: Faradis Thesis

Lampiran

VI

orang lain mengenai keunggulan produk

wakaf uang

Item 2 2 Saya akan merekomendasikan kepada

orang lain untuk menyalurkan wakaf uang

ke Badan Wakaf Uang Tunai MUI

Yogyakarta

Item 3 3 Saya akan mendorong teman untuk

berwakaf di Badan Wakaf Uang Tunai

MUI Yogyakarta

Item 4 4 Saya akan mempertimbangkan produk

Badan Wakaf Uang Tunai MUI

Yogyakarta sebagai pilihan pertama

dalam melaksanakan wakaf uang

Item 5 5 Saya akan berwakaf uang tunai lebih

banyak diwaktu mendatang

B. Membayar Lebih

Item 1 6 Saya tetap akan berwakaf uang di Badan

Wakaf Uang Tunai MUI Yogyakarta

walaupun terjadi kenaikan harga (adanya

kenaikan besaran nominal untuk

mendapatkan sertifikasi wakaf uang

tunai)

Item 2 7 Saya akan membayar (berwakaf) lebih

tinggi dibandingkan dengan harga yang

ditawarkan karena manfaat lain yang

diberikan oleh Badan Wakaf Uang Tunai

Yogyakarta

C. Pindah

Item 1 8 Saya akan berwakaf uang tunai lebih

sedikit diwaktu mendatang

Item 2 9 Saya akan mengalihkan wakaf uang saya

Page 157: Faradis Thesis

Lampiran

VII

kepada badan wakaf uang yang lain

D. Respon Eksternal

Item 1 10 Saya akan beralih ke Badan Wakaf Uang

Tunai yang lain jika mengalami masalah

dengan pelayanan di Badan Wakaf Uang

Tunai MUI Yogyakarta

Item 2 11 Saya akan mengeluh kepada wakif (orang

yang berwakaf) lain jika mengalami

masalah dengan pelayanan di Badan

Wakaf Uang Tunai MUI Yogyakarta

Item 3 12 Saya akan mengeluh/mengadukan kepada

lembaga eksternal, misalnya Badan

Wakaf Indonesia apabila mengalami

masalah dengan pelayanan di Badan

Wakaf Uang Tunai MUI Yogyakarta

E. Respon Internal

Item 1 13 Saya akan mengeluh/mengadukan kepada

pengelola Badan Wakaf Uang Tunai MUI

Yogyakarta apabila mengalami masalah

dengan pelayanan di Badan Wakaf Uang

Tunai MUI Yogyakarta

Deskripsikan kesan Anda terhadap BWU-T MUI DIY!

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Apakah saran dan kritik Anda untuk perbaikan BWU-T MUI DIY?

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Page 158: Faradis Thesis

Lampiran

VIII

Tabel 1KMO and Bartlett's Test 1

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

,707

Bartlett'sTest ofSphericity

Approx. Chi-Square 2874,748

df 741

Sig. ,000

Tabel 2Anti-image Matrices 1

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9Anti-imageCorrelation

P1 .417a -,319 -,123 -,356 ,108 ,014 -,254 ,075 -,008

P2 -,319 .536a ,110 ,122 -,222 -,092 ,124 -,079 ,047P3 -,123 ,110 .689a -,428 ,161 ,008 -,044 -,103 -,015P4 -,356 ,122 -,428 .700a -,281 -,128 ,046 ,020 ,068P5 ,108 -,222 ,161 -,281 .683a -,119 -,134 -,155 -,145P6 ,014 -,092 ,008 -,128 -,119 .856a -,046 -,027 -,154P7 -,254 ,124 -,044 ,046 -,134 -,046 .716a -,168 ,153P8 ,075 -,079 -,103 ,020 -,155 -,027 -,168 .813a ,054P9 -,008 ,047 -,015 ,068 -,145 -,154 ,153 ,054 .673a

P10 -,209 ,044 ,112 ,028 -,087 ,027 ,092 -,031 -,146P11 ,118 ,042 -,036 -,117 ,057 -,010 -,087 ,079 -,074P12 -,085 ,126 ,096 ,007 ,067 -,066 ,076 -,173 -,253P13 ,094 -,133 ,007 -,154 ,001 -,045 -,032 ,111 -,054P14 -,075 ,122 -,049 ,116 -,065 ,027 -,028 -,026 ,051P15 ,197 ,026 ,141 -,183 ,125 -,026 -,314 -,150 -,027P16 -,096 -,001 -,193 ,132 -,130 ,096 ,176 ,093 ,051P17 -,095 ,115 -,139 ,057 ,055 -,210 ,168 -,176 ,007P18 -,015 -,080 ,022 ,025 -,081 ,059 -,187 -,009 -,056P19 ,031 -,060 ,029 -,116 -,018 -,102 -,134 ,148 -,056P20 -,079 -,007 ,037 ,110 ,109 -,023 -,127 -,165 -,142P21 ,085 -,014 -,064 -,049 -,141 ,005 ,152 ,077 ,221P22 ,199 -,108 -,089 -,067 ,137 -,090 -,133 -,052 ,044P23 -,207 ,104 ,077 ,045 -,162 -,030 ,157 -,067 -,104P24 -,021 -,133 ,024 -,039 ,153 -,096 ,086 -,173 -,118P25 ,160 ,021 ,088 ,014 -,050 ,108 -,250 ,001 -,027P26 -,028 -,015 -,084 -,060 -,020 -,133 ,055 -,094 ,029P27 -,073 -,080 -,094 ,059 -,081 -,017 -,025 -,016 ,185P28 ,141 ,031 ,083 -,061 -,061 ,004 ,049 -,049 ,045P29 -,117 ,101 ,015 ,021 -,046 -,019 ,098 -,039 -,043P30 -,163 -,029 -,064 ,167 ,165 -,080 -,130 -,141 -,197P31 ,217 -,221 -,225 -,088 ,072 ,040 ,038 ,187 ,064P32 -,002 -,012 ,036 -,028 ,062 ,112 -,175 ,063 -,047

Page 159: Faradis Thesis

Lampiran

IX

P33 ,023 ,040 ,007 -,070 -,097 -,147 ,093 -,006 ,077P34 -,011 -,062 ,000 ,037 ,177 -,046 -,110 -,108 -,136P35 ,237 -,039 -,167 ,044 -,025 -,011 ,002 ,138 ,041P36 -,101 ,104 ,095 ,039 -,037 ,009 -,007 -,008 ,043P37 ,009 -,020 -,079 -,008 -,010 ,049 -,022 ,046 -,032P38 -,008 ,086 ,018 ,007 -,013 -,006 ,158 -,038 -,014P39 ,160 -,149 -,064 -,058 ,079 -,070 -,230 -,033 -,030

P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18Anti-imageCorrelation

P1 -,209 ,118 -,085 ,094 -,075 ,197 -,096 -,095 -,015

P2 ,044 ,042 ,126 -,133 ,122 ,026 -,001 ,115 -,080P3 ,112 -,036 ,096 ,007 -,049 ,141 -,193 -,139 ,022P4 ,028 -,117 ,007 -,154 ,116 -,183 ,132 ,057 ,025P5 -,087 ,057 ,067 ,001 -,065 ,125 -,130 ,055 -,081P6 ,027 -,010 -,066 -,045 ,027 -,026 ,096 -,210 ,059P7 ,092 -,087 ,076 -,032 -,028 -,314 ,176 ,168 -,187P8 -,031 ,079 -,173 ,111 -,026 -,150 ,093 -,176 -,009P9 -,146 -,074 -,253 -,054 ,051 -,027 ,051 ,007 -,056P10 .563a -,611 -,002 ,054 -,036 ,012 ,033 -,043 ,061P11 -,611 .552a -,119 -,009 ,046 ,095 -,022 -,071 -,065P12 -,002 -,119 .471a -,441 ,089 -,081 ,021 ,164 -,034P13 ,054 -,009 -,441 .594a -,184 ,046 -,038 -,006 -,010P14 -,036 ,046 ,089 -,184 .805a -,395 -,022 ,007 ,035P15 ,012 ,095 -,081 ,046 -,395 .724a -,265 ,109 -,050P16 ,033 -,022 ,021 -,038 -,022 -,265 .617a -,013 -,063P17 -,043 -,071 ,164 -,006 ,007 ,109 -,013 .497a -,251P18 ,061 -,065 -,034 -,010 ,035 -,050 -,063 -,251 .824a

P19 -,165 ,170 -,098 ,144 -,054 ,000 -,069 -,226 ,207P20 -,021 ,009 ,100 ,007 -,055 ,036 -,036 ,021 -,164P21 -,021 ,056 -,135 ,203 -,024 -,133 ,021 ,089 -,138P22 -,050 -,040 ,083 -,107 -,020 ,185 -,052 ,055 -,100P23 ,021 -,023 ,278 -,170 ,113 -,164 ,089 ,119 -,062P24 -,108 ,037 ,109 ,006 -,058 -,100 ,092 -,103 -,086P25 ,070 -,079 -,125 -,016 -,137 ,131 -,116 -,129 ,018P26 -,062 ,101 -,094 -,001 ,015 ,025 -,041 ,093 ,002P27 -,018 -,047 -,204 ,153 -,138 -,004 ,052 -,049 -,049P28 -,030 -,051 ,183 -,153 ,095 -,105 -,084 ,083 -,029P29 -,016 ,030 -,121 ,116 -,058 -,079 ,135 -,196 ,047P30 ,020 -,014 ,142 -,103 -,020 ,073 -,027 ,086 ,039P31 -,126 -,009 -,103 ,048 ,006 -,100 ,100 ,011 -,139P32 ,103 -,107 -,094 ,099 -,075 ,134 -,092 -,115 ,157P33 ,099 ,026 ,145 -,139 ,053 -,063 -,060 ,141 -,185P34 ,081 -,208 ,203 -,069 ,005 ,075 ,037 ,063 ,066P35 -,182 ,170 -,128 ,046 -,057 -,045 ,033 -,141 ,000P36 ,125 -,133 ,269 -,239 ,187 -,056 -,022 ,102 ,012P37 ,050 -,030 -,192 ,054 -,004 -,058 ,045 -,181 ,070

Page 160: Faradis Thesis

Lampiran

X

P38 ,077 ,060 ,011 -,048 -,013 -,055 ,019 ,026 -,008P39 -,226 ,138 -,020 -,001 -,064 ,216 -,146 ,201 ,006

P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27Anti-imageCorrelation

P1 ,031 -,079 ,085 ,199 -,207 -,021 ,160 -,028 -,073

P2 -,060 -,007 -,014 -,108 ,104 -,133 ,021 -,015 -,080P3 ,029 ,037 -,064 -,089 ,077 ,024 ,088 -,084 -,094P4 -,116 ,110 -,049 -,067 ,045 -,039 ,014 -,060 ,059P5 -,018 ,109 -,141 ,137 -,162 ,153 -,050 -,020 -,081P6 -,102 -,023 ,005 -,090 -,030 -,096 ,108 -,133 -,017P7 -,134 -,127 ,152 -,133 ,157 ,086 -,250 ,055 -,025P8 ,148 -,165 ,077 -,052 -,067 -,173 ,001 -,094 -,016P9 -,056 -,142 ,221 ,044 -,104 -,118 -,027 ,029 ,185P10 -,165 -,021 -,021 -,050 ,021 -,108 ,070 -,062 -,018P11 ,170 ,009 ,056 -,040 -,023 ,037 -,079 ,101 -,047P12 -,098 ,100 -,135 ,083 ,278 ,109 -,125 -,094 -,204P13 ,144 ,007 ,203 -,107 -,170 ,006 -,016 -,001 ,153P14 -,054 -,055 -,024 -,020 ,113 -,058 -,137 ,015 -,138P15 ,000 ,036 -,133 ,185 -,164 -,100 ,131 ,025 -,004P16 -,069 -,036 ,021 -,052 ,089 ,092 -,116 -,041 ,052P17 -,226 ,021 ,089 ,055 ,119 -,103 -,129 ,093 -,049P18 ,207 -,164 -,138 -,100 -,062 -,086 ,018 ,002 -,049P19 .580a -,172 -,088 -,089 -,043 -,017 -,027 ,001 ,129P20 -,172 .777a -,118 -,059 -,117 ,005 ,031 -,120 ,088P21 -,088 -,118 .798a -,175 ,042 -,013 -,133 ,119 -,045P22 -,089 -,059 -,175 .630a -,118 ,110 -,009 -,054 -,120P23 -,043 -,117 ,042 -,118 .686a ,051 -,232 ,013 -,041P24 -,017 ,005 -,013 ,110 ,051 .806a -,296 -,032 ,083P25 -,027 ,031 -,133 -,009 -,232 -,296 .764a -,477 -,138P26 ,001 -,120 ,119 -,054 ,013 -,032 -,477 .845a ,038P27 ,129 ,088 -,045 -,120 -,041 ,083 -,138 ,038 .772a

P28 -,219 -,128 ,011 ,109 ,123 -,096 ,143 -,111 -,347P29 ,130 ,164 -,039 -,202 -,043 ,129 -,065 -,001 ,204P30 ,007 ,159 -,122 ,028 -,049 ,013 ,048 -,083 -,174P31 ,037 -,305 ,019 ,201 -,047 ,073 -,107 ,077 -,128P32 ,130 -,034 -,135 -,119 -,102 -,125 ,096 -,056 ,253P33 -,143 ,077 -,032 ,062 ,022 -,106 ,004 -,007 -,207P34 -,107 -,036 -,188 ,233 ,048 ,001 ,013 ,039 -,046P35 ,021 ,066 ,131 -,052 -,154 -,009 ,085 ,065 ,070P36 -,190 ,015 -,048 ,117 ,104 ,042 -,041 -,114 -,177P37 ,000 -,047 -,077 -,049 -,091 -,071 ,142 -,045 ,073P38 -,111 -,068 ,132 -,202 ,055 -,157 ,006 ,097 -,045P39 ,146 ,013 -,153 ,174 -,091 ,031 -,006 ,025 -,067

Page 161: Faradis Thesis

Lampiran

XI

P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36Anti-imageCorrelation

P1 ,141 -,117 -,163 ,217 -,002 ,023 -,011 ,237 -,101

P2 ,031 ,101 -,029 -,221 -,012 ,040 -,062 -,039 ,104P3 ,083 ,015 -,064 -,225 ,036 ,007 ,000 -,167 ,095P4 -,061 ,021 ,167 -,088 -,028 -,070 ,037 ,044 ,039P5 -,061 -,046 ,165 ,072 ,062 -,097 ,177 -,025 -,037P6 ,004 -,019 -,080 ,040 ,112 -,147 -,046 -,011 ,009P7 ,049 ,098 -,130 ,038 -,175 ,093 -,110 ,002 -,007P8 -,049 -,039 -,141 ,187 ,063 -,006 -,108 ,138 -,008P9 ,045 -,043 -,197 ,064 -,047 ,077 -,136 ,041 ,043P10 -,030 -,016 ,020 -,126 ,103 ,099 ,081 -,182 ,125P11 -,051 ,030 -,014 -,009 -,107 ,026 -,208 ,170 -,133P12 ,183 -,121 ,142 -,103 -,094 ,145 ,203 -,128 ,269P13 -,153 ,116 -,103 ,048 ,099 -,139 -,069 ,046 -,239P14 ,095 -,058 -,020 ,006 -,075 ,053 ,005 -,057 ,187P15 -,105 -,079 ,073 -,100 ,134 -,063 ,075 -,045 -,056P16 -,084 ,135 -,027 ,100 -,092 -,060 ,037 ,033 -,022P17 ,083 -,196 ,086 ,011 -,115 ,141 ,063 -,141 ,102P18 -,029 ,047 ,039 -,139 ,157 -,185 ,066 ,000 ,012P19 -,219 ,130 ,007 ,037 ,130 -,143 -,107 ,021 -,190P20 -,128 ,164 ,159 -,305 -,034 ,077 -,036 ,066 ,015P21 ,011 -,039 -,122 ,019 -,135 -,032 -,188 ,131 -,048P22 ,109 -,202 ,028 ,201 -,119 ,062 ,233 -,052 ,117P23 ,123 -,043 -,049 -,047 -,102 ,022 ,048 -,154 ,104P24 -,096 ,129 ,013 ,073 -,125 -,106 ,001 -,009 ,042P25 ,143 -,065 ,048 -,107 ,096 ,004 ,013 ,085 -,041P26 -,111 -,001 -,083 ,077 -,056 -,007 ,039 ,065 -,114P27 -,347 ,204 -,174 -,128 ,253 -,207 -,046 ,070 -,177P28 .718a -,482 -,134 ,015 -,287 ,254 -,021 -,044 ,221P29 -,482 .754a -,232 -,176 ,035 -,214 -,105 ,154 -,102P30 -,134 -,232 .794a -,075 -,129 -,025 ,114 -,182 -,096P31 ,015 -,176 -,075 .762a -,192 -,120 ,351 -,058 -,220P32 -,287 ,035 -,129 -,192 .736a -,467 ,084 -,010 -,059P33 ,254 -,214 -,025 -,120 -,467 .736a -,218 -,120 ,290P34 -,021 -,105 ,114 ,351 ,084 -,218 .462a -,363 ,032P35 -,044 ,154 -,182 -,058 -,010 -,120 -,363 .439a -,293P36 ,221 -,102 -,096 -,220 -,059 ,290 ,032 -,293 .581a

P37 -,010 ,004 ,077 -,080 ,129 -,099 -,051 ,012 -,359P38 ,053 -,114 -,118 ,033 ,076 ,014 -,063 ,168 -,001P39 -,086 -,008 ,154 ,072 -,097 -,015 ,027 -,050 -,163

Page 162: Faradis Thesis

Lampiran

XII

P37 P38 P39Anti-imageCorrelation

P1 ,141 -,117 -,163

P2 ,009 -,008 ,160P3 -,020 ,086 -,149P4 -,079 ,018 -,064P5 -,008 ,007 -,058P6 -,010 -,013 ,079P7 ,049 -,006 -,070P8 -,022 ,158 -,230P9 ,046 -,038 -,033P10 -,032 -,014 -,030P11 ,050 ,077 -,226P12 -,030 ,060 ,138P13 -,192 ,011 -,020P14 ,054 -,048 -,001P15 -,004 -,013 -,064P16 -,058 -,055 ,216P17 ,045 ,019 -,146P18 -,181 ,026 ,201P19 ,070 -,008 ,006P20 ,000 -,111 ,146P21 -,047 -,068 ,013P22 -,077 ,132 -,153P23 -,049 -,202 ,174P24 -,091 ,055 -,091P25 -,071 -,157 ,031P26 ,142 ,006 -,006P27 -,045 ,097 ,025P28 ,073 -,045 -,067P29 -,010 ,053 -,086P30 ,004 -,114 -,008P31 ,077 -,118 ,154P32 -,080 ,033 ,072P33 ,129 ,076 -,097P34 -,099 ,014 -,015P35 -,051 -,063 ,027P36 ,012 ,168 -,050P37 -,359 -,001 -,163P38 .790a -,272 -,182P39 -,272 .732a -,504

Page 163: Faradis Thesis

Lampiran

XIII

Tabel 3Communalities 1

Initial ExtractionP1 1,000 ,759P2 1,000 ,651P3 1,000 ,735P4 1,000 ,748P5 1,000 ,622P6 1,000 ,574P7 1,000 ,632P8 1,000 ,642P9 1,000 ,669P10 1,000 ,786P11 1,000 ,770P12 1,000 ,698P13 1,000 ,656P14 1,000 ,594P15 1,000 ,681P16 1,000 ,438P17 1,000 ,663P18 1,000 ,635P19 1,000 ,708P20 1,000 ,611P21 1,000 ,617P22 1,000 ,680P23 1,000 ,542P24 1,000 ,644P25 1,000 ,662P26 1,000 ,583P27 1,000 ,608P28 1,000 ,724P29 1,000 ,731P30 1,000 ,745P31 1,000 ,778P32 1,000 ,664P33 1,000 ,745P34 1,000 ,738P35 1,000 ,751P36 1,000 ,742P37 1,000 ,730P38 1,000 ,788P39 1,000 ,738

Page 164: Faradis Thesis

Lampiran

XIV

Tabel 4Anti-image Matrices 2

P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10Anti-imageCorrelation

P2 .678a ,081 ,013 -,208 -,071 ,023 -,038 ,067 -,006

P3 ,081 .695a -,490 ,173 -,009 -,024 -,082 ,025 ,069P4 ,013 -,490 .730a -,273 -,132 -,073 ,034 ,065 -,034P5 -,208 ,173 -,273 .733a -,092 -,086 -,129 -,113 -,074P6 -,071 -,009 -,132 -,092 .870a -,030 -,081 -,182 ,010P7 ,023 -,024 -,073 -,086 -,030 .794a -,163 ,155 ,069P8 -,038 -,082 ,034 -,129 -,081 -,163 .866a ,009 -,016P9 ,067 ,025 ,065 -,113 -,182 ,155 ,009 .652a -,157P10 -,006 ,069 -,034 -,074 ,010 ,069 -,016 -,157 .558a

P11 ,082 -,013 -,090 ,088 -,029 -,079 ,031 -,123 -,608P13 -,077 ,075 -,159 ,017 -,067 ,014 ,053 -,192 ,078P14 ,097 -,086 ,111 -,066 ,032 -,049 -,005 ,076 -,057P15 ,101 ,157 -,106 ,063 ,020 -,262 -,136 -,030 ,055P18 -,065 -,035 ,032 -,093 ,017 -,148 -,040 -,045 ,039P19 -,037 -,019 -,095 ,004 -,160 -,101 ,111 -,080 -,184P20 -,054 ,025 ,086 ,117 -,008 -,169 -,157 -,127 -,021P21 ,003 -,009 -,035 -,125 ,016 ,149 ,051 ,181 ,024P22 -,045 -,078 ,001 ,069 -,071 -,069 -,024 ,099 -,024P23 ,013 ,046 -,020 -,167 -,012 ,083 -,001 -,053 -,027P24 -,152 ,007 -,051 ,177 -,130 ,083 -,191 -,097 -,126P25 ,099 ,096 ,081 -,080 ,098 -,188 -,036 -,043 ,107P26 -,023 -,058 -,099 -,035 -,110 ,054 -,096 ,008 -,057P27 -,090 -,076 ,016 -,054 -,037 -,043 -,062 ,139 -,033P28 ,052 ,075 ,014 -,098 ,030 ,078 -,011 ,098 ,004P29 ,093 ,028 -,054 ,012 -,075 ,078 -,115 -,089 -,036P30 -,097 -,122 ,143 ,164 -,063 -,182 -,089 -,172 -,030P31 -,133 -,184 -,050 ,005 ,047 ,149 ,208 ,080 -,130P32 ,012 ,010 -,027 ,047 ,104 -,139 ,052 -,054 ,093P33 ,007 -,032 -,020 -,084 -,143 ,063 ,038 ,097 ,125P36 ,054 ,024 ,062 -,046 ,026 -,051 ,079 ,116 ,091P37 ,016 -,091 -,004 ,021 -,001 ,005 -,013 -,084 ,037P38 ,077 ,053 -,023 -,006 ,007 ,147 -,052 -,018 ,109P39 -,127 -,046 ,014 ,034 -,020 -,219 ,004 -,035 -,204

Page 165: Faradis Thesis

Lampiran

XV

P11 P13 P14 P15 P18 P19 P20 P21 P22Anti-imageCorrelation

P2 ,082 -,077 ,097 ,101 -,065 -,037 -,054 ,003 -,045

P3 -,013 ,075 -,086 ,157 -,035 -,019 ,025 -,009 -,078P4 -,090 -,159 ,111 -,106 ,032 -,095 ,086 -,035 ,001P5 ,088 ,017 -,066 ,063 -,093 ,004 ,117 -,125 ,069P6 -,029 -,067 ,032 ,020 ,017 -,160 -,008 ,016 -,071P7 -,079 ,014 -,049 -,262 -,148 -,101 -,169 ,149 -,069P8 ,031 ,053 -,005 -,136 -,040 ,111 -,157 ,051 -,024P9 -,123 -,192 ,076 -,030 -,045 -,080 -,127 ,181 ,099P10 -,608 ,078 -,057 ,055 ,039 -,184 -,021 ,024 -,024P11 .556a -,070 ,067 ,100 -,069 ,144 ,012 ,003 -,010P13 -,070 .703a -,159 -,022 -,010 ,133 ,064 ,157 -,108P14 ,067 -,159 .809a -,412 ,034 -,054 -,069 -,005 -,012P15 ,100 -,022 -,412 .773a -,044 ,007 ,061 -,165 ,130P18 -,069 -,010 ,034 -,044 .872a ,165 -,171 -,102 -,109P19 ,144 ,133 -,054 ,007 ,165 .594a -,173 -,093 -,063P20 ,012 ,064 -,069 ,061 -,171 -,173 .773a -,118 -,044P21 ,003 ,157 -,005 -,165 -,102 -,093 -,118 .839a -,161P22 -,010 -,108 -,012 ,130 -,109 -,063 -,044 -,161 .744a

P23 ,041 -,048 ,081 -,116 -,039 ,001 -,161 ,096 -,115P24 ,047 ,074 -,070 -,055 -,112 -,030 -,003 ,012 ,127P25 -,118 -,087 -,122 ,087 -,021 -,069 ,050 -,152 -,040P26 ,107 -,056 ,026 -,001 ,017 ,023 -,125 ,107 -,062P27 -,072 ,083 -,128 ,016 -,064 ,120 ,103 -,074 -,086P28 -,054 -,102 ,089 -,161 -,003 -,220 -,143 ,013 ,074P29 -,001 ,106 -,054 ,005 ,008 ,098 ,168 -,053 -,147P30 ,048 -,045 -,049 ,092 ,047 ,037 ,153 -,081 ,025P31 ,033 -,022 ,044 -,193 -,176 ,082 -,291 ,050 ,102P32 -,108 ,070 -,071 ,120 ,119 ,108 -,025 -,120 -,141P33 ,012 -,102 ,034 -,085 -,146 -,154 ,072 -,067 ,100P36 -,086 -,150 ,161 -,051 ,039 -,189 ,003 ,000 ,126P37 -,062 -,021 ,011 -,045 ,031 -,054 -,025 -,091 -,021P38 ,042 -,047 -,008 -,042 ,004 -,106 -,090 ,116 -,200P39 ,148 -,046 -,057 ,133 ,058 ,194 ,028 -,198 ,133

Page 166: Faradis Thesis

Lampiran

XVI

P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31Anti-imageCorrelation

P2 ,013 -,152 ,099 -,023 -,090 ,052 ,093 -,097 -,133

P3 ,046 ,007 ,096 -,058 -,076 ,075 ,028 -,122 -,184P4 -,020 -,051 ,081 -,099 ,016 ,014 -,054 ,143 -,050P5 -,167 ,177 -,080 -,035 -,054 -,098 ,012 ,164 ,005P6 -,012 -,130 ,098 -,110 -,037 ,030 -,075 -,063 ,047P7 ,083 ,083 -,188 ,054 -,043 ,078 ,078 -,182 ,149P8 -,001 -,191 -,036 -,096 -,062 -,011 -,115 -,089 ,208P9 -,053 -,097 -,043 ,008 ,139 ,098 -,089 -,172 ,080P10 -,027 -,126 ,107 -,057 -,033 ,004 -,036 -,030 -,130P11 ,041 ,047 -,118 ,107 -,072 -,054 -,001 ,048 ,033P13 -,048 ,074 -,087 -,056 ,083 -,102 ,106 -,045 -,022P14 ,081 -,070 -,122 ,026 -,128 ,089 -,054 -,049 ,044P15 -,116 -,055 ,087 -,001 ,016 -,161 ,005 ,092 -,193P18 -,039 -,112 -,021 ,017 -,064 -,003 ,008 ,047 -,176P19 ,001 -,030 -,069 ,023 ,120 -,220 ,098 ,037 ,082P20 -,161 -,003 ,050 -,125 ,103 -,143 ,168 ,153 -,291P21 ,096 ,012 -,152 ,107 -,074 ,013 -,053 -,081 ,050P22 -,115 ,127 -,040 -,062 -,086 ,074 -,147 ,025 ,102P23 .841a ,020 -,168 ,043 ,003 ,106 -,022 -,138 ,017P24 ,020 .790a -,297 -,003 ,103 -,109 ,116 ,006 ,102P25 -,168 -,297 .759a -,511 -,161 ,159 -,077 ,096 -,176P26 ,043 -,003 -,511 .838a ,014 -,092 ,000 -,081 ,060P27 ,003 ,103 -,161 ,014 .819a -,306 ,163 -,158 -,155P28 ,106 -,109 ,159 -,092 -,306 .749a -,455 -,156 ,034P29 -,022 ,116 -,077 ,000 ,163 -,455 .804a -,218 -,166P30 -,138 ,006 ,096 -,081 -,158 -,156 -,218 .805a -,066P31 ,017 ,102 -,176 ,060 -,155 ,034 -,166 -,066 .795a

P32 -,069 -,122 ,064 -,069 ,247 -,276 ,023 -,131 -,259P33 -,042 -,122 ,050 ,031 -,175 ,202 -,179 -,053 -,018P36 -,011 ,018 ,024 -,076 -,122 ,178 -,038 -,197 -,201P37 -,040 -,077 ,118 -,043 ,031 ,039 -,055 ,118 -,109P38 ,067 -,161 ,008 ,086 -,058 ,064 -,148 -,104 ,064P39 ,148 -,046 -,057 ,133 ,058 ,194 ,028 -,198 ,133

Page 167: Faradis Thesis

Lampiran

XVII

P32 P33 P36 P37 P38 P39Anti-imageCorrelation

P2 ,012 ,007 ,054 ,016 ,077 -,127

P3 ,010 -,032 ,024 -,091 ,053 -,046P4 -,027 -,020 ,062 -,004 -,023 ,014P5 ,047 -,084 -,046 ,021 -,006 ,034P6 ,104 -,143 ,026 -,001 ,007 -,020P7 -,139 ,063 -,051 ,005 ,147 -,219P8 ,052 ,038 ,079 -,013 -,052 ,004P9 -,054 ,097 ,116 -,084 -,018 -,035P10 ,093 ,125 ,091 ,037 ,109 -,204P11 -,108 ,012 -,086 -,062 ,042 ,148P13 ,070 -,102 -,150 -,021 -,047 -,046P14 -,071 ,034 ,161 ,011 -,008 -,057P15 ,120 -,085 -,051 -,045 -,042 ,133P18 ,119 -,146 ,039 ,031 ,004 ,058P19 ,108 -,154 -,189 -,054 -,106 ,194P20 -,025 ,072 ,003 -,025 -,090 ,028P21 -,120 -,067 ,000 -,091 ,116 -,198P22 -,141 ,100 ,126 -,021 -,200 ,133P23 -,069 -,042 -,011 -,040 ,067 -,073P24 -,122 -,122 ,018 -,077 -,161 ,078P25 ,064 ,050 ,024 ,118 ,008 -,024P26 -,069 ,031 -,076 -,043 ,086 ,004P27 ,247 -,175 -,122 ,031 -,058 -,045P28 -,276 ,202 ,178 ,039 ,064 -,146P29 ,023 -,179 -,038 -,055 -,148 ,085P30 -,131 -,053 -,197 ,118 -,104 ,170P31 -,259 -,018 -,201 -,109 ,064 ,039P32 .754a -,458 -,029 ,107 ,090 -,096P33 -,458 .790a ,218 -,067 ,030 -,064P36 -,029 ,218 .671a -,347 ,042 -,200P37 ,107 -,067 -,347 .824a -,275 -,160P38 ,090 ,030 ,042 -,275 .725a -,528P39 -,096 -,064 -,200 -,160 -,528 .720a

Page 168: Faradis Thesis

Lampiran

XVIII

Tabel 5Communalities 2

Initial ExtractionP2 1,000 ,625P3 1,000 ,718P4 1,000 ,780P5 1,000 ,662P6 1,000 ,587P7 1,000 ,516P8 1,000 ,581P9 1,000 ,668P10 1,000 ,789P11 1,000 ,761P13 1,000 ,619P14 1,000 ,612P15 1,000 ,723P18 1,000 ,477P19 1,000 ,574P20 1,000 ,655P21 1,000 ,546P22 1,000 ,658P23 1,000 ,421P24 1,000 ,507P25 1,000 ,657P26 1,000 ,560P27 1,000 ,647P28 1,000 ,686P29 1,000 ,699P30 1,000 ,609P31 1,000 ,736P32 1,000 ,695P33 1,000 ,655P36 1,000 ,652P37 1,000 ,718P38 1,000 ,758P39 1,000 ,685

Page 169: Faradis Thesis

Lampiran

XIX

Tabel 6Anti-image Matrices 3

P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10Anti-imageCorrelation

P2 .644a ,078 ,015 -,217 -,070 ,013 -,040 ,065 -,003

P3 ,078 .687a -,489 ,181 -,008 -,033 -,083 ,026 ,071P4 ,015 -,489 .723a -,278 -,133 -,068 ,035 ,066 -,036P5 -,217 ,181 -,278 .723a -,094 -,090 -,136 -,130 -,076P6 -,070 -,008 -,133 -,094 .864a -,027 -,080 -,182 ,010P7 ,013 -,033 -,068 -,090 -,027 .798a -,172 ,155 ,078P8 -,040 -,083 ,035 -,136 -,080 -,172 .852a ,007 -,014P9 ,065 ,026 ,066 -,130 -,182 ,155 ,007 .638a -,157P10 -,003 ,071 -,036 -,076 ,010 ,078 -,014 -,157 .556a

P11 ,078 -,018 -,088 ,091 -,028 -,094 ,028 -,125 -,607P13 -,077 ,077 -,160 ,008 -,067 ,017 ,053 -,196 ,077P14 ,099 -,089 ,112 -,050 ,033 -,051 -,003 ,082 -,056P15 ,100 ,162 -,108 ,040 ,019 -,265 -,139 -,039 ,055P19 -,027 -,014 -,102 ,021 -,165 -,079 ,119 -,073 -,193P20 -,065 ,027 ,091 ,077 -,008 -,189 -,169 -,148 -,019P21 -,005 -,016 -,030 -,122 ,018 ,130 ,048 ,183 ,031P22 -,051 -,078 ,002 ,040 -,072 -,078 -,030 ,089 -,023P24 -,161 ,002 -,047 ,174 -,128 ,067 -,196 -,102 -,122P25 ,101 ,105 ,080 -,114 ,098 -,183 -,038 -,054 ,105P26 -,022 -,059 -,099 -,027 -,110 ,054 -,096 ,012 -,057P27 -,094 -,078 ,018 -,061 -,036 -,053 -,065 ,137 -,031P28 ,051 ,071 ,016 -,083 ,031 ,071 -,011 ,104 ,007P29 ,094 ,030 -,055 ,009 -,076 ,082 -,115 -,090 -,037P30 -,094 -,116 ,141 ,150 -,066 -,168 -,089 -,179 -,036P31 -,147 -,194 -,044 -,009 ,051 ,125 ,204 ,074 -,125P32 ,021 ,018 -,033 ,048 ,102 -,119 ,057 -,053 ,088P33 -,002 -,035 -,016 -,109 -,143 ,047 ,032 ,090 ,131P36 ,057 ,026 ,061 -,045 ,026 -,045 ,081 ,118 ,089P37 ,019 -,088 -,006 ,018 -,002 ,013 -,012 -,085 ,035P38 ,077 ,051 -,022 ,006 ,008 ,145 -,052 -,014 ,111P39 -,123 -,041 ,010 ,028 -,022 -,209 ,007 -,037 -,209

Page 170: Faradis Thesis

Lampiran

XX

P11 P13 P14 P15 P19 P20 P21 P22 P24Anti-imageCorrelation

P2 ,078 -,077 ,099 ,100 -,027 -,065 -,005 -,051 -,161

P3 -,018 ,077 -,089 ,162 -,014 ,027 -,016 -,078 ,002P4 -,088 -,160 ,112 -,108 -,102 ,091 -,030 ,002 -,047P5 ,091 ,008 -,050 ,040 ,021 ,077 -,122 ,040 ,174P6 -,028 -,067 ,033 ,019 -,165 -,008 ,018 -,072 -,128P7 -,094 ,017 -,051 -,265 -,079 -,189 ,130 -,078 ,067P8 ,028 ,053 -,003 -,139 ,119 -,169 ,048 -,030 -,196P9 -,125 -,196 ,082 -,039 -,073 -,148 ,183 ,089 -,102P10 -,607 ,077 -,056 ,055 -,193 -,019 ,031 -,023 -,122P11 .555a -,069 ,066 ,102 ,157 ,007 -,008 -,013 ,039P13 -,069 .684a -,156 -,028 ,136 ,056 ,162 -,117 ,075P14 ,066 -,156 .812a -,406 -,061 -,051 -,009 ,001 -,068P15 ,102 -,028 -,406 .770a ,015 ,035 -,162 ,113 -,059P19 ,157 ,136 -,061 ,015 .607a -,150 -,078 -,046 -,012P20 ,007 ,056 -,051 ,035 -,150 .763a -,125 -,087 -,020P21 -,008 ,162 -,009 -,162 -,078 -,125 .848a -,165 -,001P22 -,013 -,117 ,001 ,113 -,046 -,087 -,165 .744a ,119P24 ,039 ,075 -,068 -,059 -,012 -,020 -,001 ,119 .784a

P25 -,115 -,097 -,110 ,068 -,066 ,019 -,142 -,064 -,303P26 ,107 -,054 ,022 ,005 ,021 -,118 ,106 -,056 -,002P27 -,077 ,083 -,126 ,013 ,133 ,095 -,082 -,095 ,097P28 -,059 -,097 ,081 -,151 -,224 -,130 ,003 ,088 -,112P29 ,000 ,105 -,053 ,003 ,098 ,171 -,050 -,151 ,118P30 ,058 -,052 -,040 ,080 ,030 ,144 -,065 ,015 ,014P31 ,021 -,023 ,050 -,204 ,115 -,334 ,032 ,086 ,084P32 -,099 ,069 -,071 ,120 ,091 -,016 -,104 -,139 -,109P33 ,004 -,107 ,044 -,099 -,133 ,041 -,079 ,081 -,140P36 -,083 -,150 ,161 -,051 -,198 ,009 ,004 ,131 ,022P37 -,058 -,022 ,013 -,049 -,059 -,027 -,085 -,022 -,074P38 ,039 -,044 -,014 -,034 -,109 -,080 ,112 -,195 -,163P39 ,156 -,049 -,054 ,128 ,188 ,027 -,188 ,133 ,086

Page 171: Faradis Thesis

Lampiran

XXI

P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33Anti-imageCorrelation

P2 ,101 -,022 -,094 ,051 ,094 -,094 -,147 ,021 -,002

P3 ,105 -,059 -,078 ,071 ,030 -,116 -,194 ,018 -,035P4 ,080 -,099 ,018 ,016 -,055 ,141 -,044 -,033 -,016P5 -,114 -,027 -,061 -,083 ,009 ,150 -,009 ,048 -,109P6 ,098 -,110 -,036 ,031 -,076 -,066 ,051 ,102 -,143P7 -,183 ,054 -,053 ,071 ,082 -,168 ,125 -,119 ,047P8 -,038 -,096 -,065 -,011 -,115 -,089 ,204 ,057 ,032P9 -,054 ,012 ,137 ,104 -,090 -,179 ,074 -,053 ,090P10 ,105 -,057 -,031 ,007 -,037 -,036 -,125 ,088 ,131P11 -,115 ,107 -,077 -,059 ,000 ,058 ,021 -,099 ,004P13 -,097 -,054 ,083 -,097 ,105 -,052 -,023 ,069 -,107P14 -,110 ,022 -,126 ,081 -,053 -,040 ,050 -,071 ,044P15 ,068 ,005 ,013 -,151 ,003 ,080 -,204 ,120 -,099P19 -,066 ,021 ,133 -,224 ,098 ,030 ,115 ,091 -,133P20 ,019 -,118 ,095 -,130 ,171 ,144 -,334 -,016 ,041P21 -,142 ,106 -,082 ,003 -,050 -,065 ,032 -,104 -,079P22 -,064 -,056 -,095 ,088 -,151 ,015 ,086 -,139 ,081P24 -,303 -,002 ,097 -,112 ,118 ,014 ,084 -,109 -,140P25 .744a -,511 -,164 ,181 -,081 ,076 -,184 ,057 ,040P26 -,511 .831a ,015 -,098 ,000 -,077 ,064 -,069 ,036P27 -,164 ,015 .803a -,309 ,163 -,157 -,169 ,258 -,187P28 ,181 -,098 -,309 .747a -,455 -,144 ,034 -,273 ,210P29 -,081 ,000 ,163 -,455 .798a -,224 -,167 ,021 -,181P30 ,076 -,077 -,157 -,144 -,224 .814a -,058 -,148 -,054P31 -,184 ,064 -,169 ,034 -,167 -,058 .782a -,243 -,044P32 ,057 -,069 ,258 -,273 ,021 -,148 -,243 .758a -,453P33 ,040 ,036 -,187 ,210 -,181 -,054 -,044 -,453 .783a

P36 ,023 -,077 -,120 ,180 -,039 -,203 -,197 -,034 ,226P37 ,114 -,042 ,033 ,043 -,056 ,112 -,104 ,102 -,065P38 ,020 ,083 -,058 ,057 -,147 -,096 ,065 ,095 ,034P39 -,036 ,006 -,041 -,140 ,083 ,160 ,051 -,109 -,059

Page 172: Faradis Thesis

Lampiran

XXII

P36 P37 P38 P39Anti-imageCorrelation

P2 ,057 ,019 ,077 -,123

P3 ,026 -,088 ,051 -,041P4 ,061 -,006 -,022 ,010P5 -,045 ,018 ,006 ,028P6 ,026 -,002 ,008 -,022P7 -,045 ,013 ,145 -,209P8 ,081 -,012 -,052 ,007P9 ,118 -,085 -,014 -,037P10 ,089 ,035 ,111 -,209P11 -,083 -,058 ,039 ,156P13 -,150 -,022 -,044 -,049P14 ,161 ,013 -,014 -,054P15 -,051 -,049 -,034 ,128P19 -,198 -,059 -,109 ,188P20 ,009 -,027 -,080 ,027P21 ,004 -,085 ,112 -,188P22 ,131 -,022 -,195 ,133P24 ,022 -,074 -,163 ,086P25 ,023 ,114 ,020 -,036P26 -,077 -,042 ,083 ,006P27 -,120 ,033 -,058 -,041P28 ,180 ,043 ,057 -,140P29 -,039 -,056 -,147 ,083P30 -,203 ,112 -,096 ,160P31 -,197 -,104 ,065 ,051P32 -,034 ,102 ,095 -,109P33 ,226 -,065 ,034 -,059P36 .663a -,350 ,043 -,204P37 -,350 .824a -,273 -,165P38 ,043 -,273 .728a -,527P39 -,036 ,006 -,041 -,140

Page 173: Faradis Thesis

Lampiran

XXIII

Tabel 7Communalities 3

Initial ExtractionP2 1,000 ,700P3 1,000 ,715P4 1,000 ,782P5 1,000 ,685P6 1,000 ,588P7 1,000 ,517P8 1,000 ,569P9 1,000 ,673P10 1,000 ,790P11 1,000 ,758P13 1,000 ,626P14 1,000 ,621P15 1,000 ,745P19 1,000 ,564P20 1,000 ,622P21 1,000 ,557P22 1,000 ,657P24 1,000 ,552P25 1,000 ,706P26 1,000 ,647P27 1,000 ,633P28 1,000 ,670P29 1,000 ,708P30 1,000 ,606P31 1,000 ,733P32 1,000 ,701P33 1,000 ,651P36 1,000 ,662P37 1,000 ,724P38 1,000 ,779P39 1,000 ,683

Page 174: Faradis Thesis

Lampiran

XXIV

Tabel 8Component Matrix

Component1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P2 ,236 ,055 ,028 ,122 ,300 -,133 ,122 -,695 ,134 ,043P3 ,375 ,002 ,088 -,331 ,489 -,068 -,039 ,396 -,087 -,218P4 ,437 ,179 -,027 -,136 ,614 -,182 -,051 ,338 ,066 ,088P5 ,381 ,082 -,140 ,240 ,404 -,100 -,036 -,261 ,070 ,456P6 ,446 ,382 -,119 ,126 ,136 -,435 ,005 ,029 ,036 ,063P7 ,531 -,202 -,092 ,303 ,112 ,244 -,027 ,130 -,057 ,042P8 ,509 ,003 -,227 ,408 -,097 -,116 -,052 ,021 -,247 ,075P9 ,047 ,720 -,079 ,104 -,261 -,150 -,093 ,026 ,188 -,033P10 ,086 ,734 -,105 -,121 -,037 ,327 ,177 ,030 -,116 ,255P11 ,036 ,670 -,158 -,266 ,029 ,412 ,004 ,083 -,124 ,135P13 ,292 ,263 ,121 ,128 ,050 -,046 -,612 -,001 ,225 -,103P14 ,481 -,304 -,161 ,285 -,178 ,140 -,119 ,300 ,065 ,173P15 ,515 -,366 -,086 ,232 -,161 ,125 -,041 ,309 ,250 ,287P19 ,306 ,214 ,065 ,136 ,001 -,170 ,554 ,227 ,114 ,040P20 ,460 ,078 ,034 ,238 -,074 ,259 ,447 -,032 ,091 -,254P21 ,533 -,327 ,053 -,132 ,080 ,053 ,329 -,067 -,111 ,102P22 ,374 -,008 -,073 -,043 ,113 -,133 ,049 -,017 -,625 -,293P24 ,483 ,201 -,166 ,300 -,216 -,167 ,147 ,005 ,162 -,193P25 ,560 ,035 -,232 ,384 ,037 ,300 -,118 -,092 -,055 -,269P26 ,581 ,145 -,222 ,265 ,091 ,131 -,146 -,080 -,049 -,338P27 ,583 -,180 ,020 -,088 ,123 ,253 -,141 -,182 -,244 ,247P28 ,605 -,005 -,195 -,306 -,318 -,048 ,050 -,061 -,074 ,238P29 ,595 ,039 -,134 -,406 -,307 -,182 -,110 ,016 -,134 ,110P30 ,554 ,016 -,144 -,366 -,273 -,043 -,217 -,122 -,055 -,051P31 ,580 -,058 ,093 -,369 ,104 ,362 ,043 -,095 ,286 -,120P32 ,551 -,125 -,238 -,447 -,121 -,048 ,087 -,089 ,210 -,218P33 ,570 -,206 -,183 -,278 ,044 -,306 ,034 -,044 ,269 -,047P36 ,323 ,069 ,644 -,082 ,022 ,306 -,098 -,060 ,149 -,050P37 ,437 ,135 ,706 ,015 -,045 -,032 ,038 ,101 ,041 -,011P38 ,442 ,066 ,610 ,142 -,248 -,280 -,027 ,026 -,213 ,018P39 ,500 ,020 ,621 ,076 -,080 -,045 -,024 -,117 -,094 ,099

Page 175: Faradis Thesis

Lampiran

XXV

Tabel 9Rotated Component Matrix 1

Component1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P2 ,735P3 ,795P4 ,814P5 ,745P6 ,579P7 ,552P8P9 ,602P10 ,862P11 ,846P13 -,677P14 ,738P15 ,788P19P20 ,595P21P22 ,714P24 ,540P25 ,718P26 ,653P27P28 ,719P29 ,762P30 ,721P31 ,500P32 ,746P33 ,620P36 ,783P37 ,832P38 ,684

Page 176: Faradis Thesis

Lampiran

XXVI

Tabel 10Rotated Component Matrix 2

Component1 2 3 4 5 6 7 8

P2 ,758P3 ,785P4 ,818P5 ,622P6 ,612P7P9 ,547 ,517P10 ,847P11 ,839P14 ,705P15 ,804P20 ,549P22 ,540P24P25 ,772P26 ,707P28 ,735P29 ,766P30 ,726P31 ,502P32 ,764P33 ,624P36 ,781P37 ,845P38 ,677

Page 177: Faradis Thesis

Lampiran

XXVII

Tabel 11Rotated Component Matrix 3

Component1 2 3 4 5 6 7 8

P2 ,646P3 ,847P4 ,784P5 ,766P6 ,542P10 ,881P11 ,866P14 ,744P15 ,775P20 ,619P22 ,620P25 ,778P26 ,716P28 ,740P29 ,761P30 ,740P31P32 ,757P33 ,613P36 ,747P37 ,855P38 ,732

Page 178: Faradis Thesis

Lampiran

XXVIII

Tabel 12Rotated Component Matrix 4

Component1 2 3 4 5 6 7

P2 ,714P3 ,827P4 ,802P5 ,747P6P10 ,881P11 ,868P14 ,732P15 ,805P20 ,543P22 ,557P25 ,774P26 ,739P28 ,748P29 ,776P30 ,744P32 ,741P33 ,608P36 ,752P37 ,857P38 ,736

Page 179: Faradis Thesis

Lampiran

XXIX

Tabel 13Rotated Component Matrix 5

Component1 2 3 4 5 6 7

P2 ,762P3 ,822P4 ,825P5 ,739P10 ,882P11 ,868P14 ,731P15 ,804P20 ,531P22 ,585P25 ,769P26 ,737P28 ,751P29 ,775P30 ,743P32 ,746P33 ,617P36 ,756P37 ,858P38 ,733

Tabel 14KMO and Bartlett's Test akhir

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

,715

Bartlett'sTest ofSphericity

Approx. Chi-Square 1172,471

df 190

Sig. ,000

Page 180: Faradis Thesis

Lampiran

XXX

Tabel 15Total Variance Explained

component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of SquaredLoadings

Rotation Sums of SquaredLoadings

Total

% ofVarianc

eCumulati

ve % Total

% ofVarian

ceCumulati

ve % Total

% ofVarianc

eCumulative %

1 4,394 21,968 21,968 4,394 21,968 21,968 2,909 14,543 14,5432 1,888 9,439 31,407 1,888 9,439 31,407 2,022 10,110 24,6523 1,803 9,015 40,422 1,803 9,015 40,422 1,995 9,974 34,6264 1,608 8,041 48,463 1,608 8,041 48,463 1,754 8,769 43,3955 1,394 6,969 55,432 1,394 6,969 55,432 1,648 8,241 51,6366 1,175 5,875 61,307 1,175 5,875 61,307 1,632 8,159 59,7947 1,061 5,305 66,612 1,061 5,305 66,612 1,363 6,817 66,6128 ,940 4,701 71,3139 ,894 4,469 75,781

10 ,737 3,687 79,46911 ,694 3,471 82,94012 ,591 2,956 85,89613 ,479 2,395 88,29114 ,412 2,061 90,35215 ,389 1,946 92,29916 ,363 1,815 94,11317 ,331 1,655 95,76818 ,304 1,522 97,29019 ,276 1,379 98,67020 ,266 1,330 100,000