FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA PADA CLEANING SERVICE DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2013 SKRIPSI OLEH : WANI RAS.H NIM : 09C10104091 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA PADA CLEANING SERVICE DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH SKRIPSI
71
Embed
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA …repository.utu.ac.id/671/1/kata persembahan.pdf · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA ... SKRIPSI OLEH : WANI RAS.H
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJAPADA CLEANING SERVICE DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH
TAHUN 2013
SKRIPSI
OLEH :
WANI RAS.HNIM : 09C10104091
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJAPADA CLEANING SERVICE DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH
SKRIPSI
OLEH :
WANI RAS.HNIM : 09C10104091
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SarjanaKesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Teuku Umar
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR2013
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :Kedua orang tuaku, untuk ibu yang senantiasa memberikan doadan kasih sayang sepanjang jalan. Untuk Ayahku yang selalumemberikan yang terbaik hingga rela berkorban jiwa, tenaga,
pikiran, harta bahkan nyawa untuk putra-putrinya…Ya Allah jadikanlah mereka sebagai penghubung ridho-Mu.
Untuk Abangku Ramli, trimakasih atas nasihat dan ilmu nyaAdikku Dede yang telah memberikan banyak motivasi
&menjadi teman berbagi,Serta adikku yang paling kecil Arfi selalu memberi semangat penuh.
Ya Allah berikan yang terbaik untuk hidup mereka.Untuk sahabatku & teman-teman ‘09 di FKM UTUterima kasih atas segala do’a, kebaikan, pengorbanan, kasih
sayang, kebersamaan dan suka duka dalam menorehkan warna-warni kehidupanKU.
Keberhasilan adalah hak bagi siapapun yangmau bersusah-susah dahulu dalam mengejar
keberhasilannya. Orang-orang yang akan dapatmenikmati keberhasilan hanyalah orang yang memiliki
cita-cita dan tekad yang kuat serta mau merasakankesusahan terlebih dahulu demi mencapai
keberhasilannya tersebut.Jangan menyerah! Bukankah dengan semakin
larutnya malam pertanda akan segera memasuki waktusubuh dan sebentar lagi cahaya fajar akan segera
menyingsing…
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : WANI RAS.H
Tempat / Tgl. Lahir : Sinabang, 06 November 1991
Agama : Islam
Alamat : Jln. Sisinganmangaraja, Lr.BKKBN
Status : Belum Kawin
Jumlah saudara kandung : 4 (Empat)
Nama Orang Tua
Ayah : HASLI
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Ibu : RASMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
MIN DRIEN RAMPAK 6 TAHUN T.A. 1997 – 2003
SMP NEGERI 3 MEULABOH 3 TAHUN T.A. 2003 – 2006
MAN – 1 MEULABOH 3 TAHUN T.A. 2006-2009
ABSTRAK
Wani Ras.H. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja PadaCleaning Service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2013. Di bawahbimbingan pak Sufyan Anwar, SKM, MARS dan pak Jun Musnadi Is, SKM.
Kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan kesejateraan fisik, mentaldan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya. Dengan melihatkesehatan kerja pada cleaning service dapat pencegahan terhadap ganguankesehatan kerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagipekerja dalam pekerjaanya dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatandan penempatan serta pemeliharaan pekerjaan dalam suatu lingkungan kerja yangdisesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologi. Adanya iritasi pada kulit 10orang (62,5%). Dan pernah mengalami tertusuk jarum suntik 15 orang (93,74%),merasa nyeri pada pinggang, tangan, bahu, sakit dada, dan pening 24 orang(100%).Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain cross sectionalyaitu menganalisa hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatankerja pada cleaning service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Populasi dalampenelitian ini adalah total populasi atau seluruh petugas cleaning service di RSUDCut Nyak Dhien Meulaboh pada saat penelitian dilakukan yaitu mulai 18 Junisampai 24 Juni 2013 yang berjumlah 24 responden, dan disajikan dalam bentuktabel dengan analisa statistik menggunakan uji Chi Square dengan tingkatkepercayaan 95% (α : 0,05).Hasil penelitian dari analisa univariat diperoleh bahwa distribusi kesehatan kerjapada cleaning service yang dominasi dengan kategori beban kerja yang sesuai 19orang (79,17%), lingkungan kerja yang baik 4 orang (16,7%), dan yangmenggunakan APD 8 orang (33,33%). Dari hasil uji chi square didapatkan tidakada hubungan antara beban kerja dengan kesehatan kerja pada cleaning servicedengan nilai x2 Hitung 0,20 (x2 Hitung < x2 Tabel), ada hubungan antaralingkungan kerja dengan kesehatan kerja pada cleaning service dengan nilai x2
Hitung 6,4 (x2 Hitung > x2 Tabel), ada hubungan antara penggunaan APD dengankesehatan kerja pada cleaning service dengan nilai x2 Hitung 5,67 (x2 Hitung > x2
Tabel).Dari hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola atau pengurus bidangkebersihan Rumah Sakit lebih memerhatikan kesehatan kerja karyawannyadengan meningkatkan kesadaran pada petugas cleaning service bahwa pentingnyakesehatan dalam bidang pekerjaanya.
Kata Kunci : Kesehatan Kerja, Cleaning Service, Lingkungan Kerja
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN KERJA PADA CLEANING SERVICE DI
RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH
Nama Mahasiswa : WANI RAS.H
NIM : 09C10104091
Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota
Sufyan Anwar, SKM, MARS JUN MUSNADI IS, SKM
NIDN. 0121067602 NIDN. 0129068101
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sufyan Anwar, SKM, MARS Marniati, SKM, M.Kes
NIDN. 0121067602 NIDN.
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi Dengan Judul :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA
PADA CLEANING SERVICE DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH
Yang Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : WANI RAS.H
NIM : 09C10104091
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 24 September 2013 dan
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1. Latar Belakang ...................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 71.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 71.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 92.1. Kesehatan Kerja ................................................................................. 9
2.1.1. Definisi Kesehatan Kerja ......................................................... 92.1.2. Tujuan Kesehatan Kerja .......................................................... 112.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja ............ 11
A. Beban Kerja ........................................................................ 11B. Lingkungan Kerja ............................................................... 12C. Kapasitas Kerja ................................................................... 16D. Alat Pelindung Diri ( APD) ................................................ 18
2.1.4 Langkah-Langkah Pengurangan Resiko di Tempat Kerja ....... 192.2 Cleaning Service ............................................................................... 20
2.2.1. Definisi Cleaning Service ....................................................... 202.2.2. Tugas Cleaning Service .......................................................... 202.2.3. Perlengkapan Pelindung Diri Cleaning Service
di Rumah Sakit ...................................................................... 232.2.4. Penyebab Bahaya Terhadap Kesehatan .................................. 242.2.5. Pencegahan dan Pengendalian ................................................ 26
A.Kesehatan Kerja ................................................................... 26B. Kegiatan Kesehatan Kerja .................................................. 26
2.2.6. Penyakit Akibat Kerja .............................................................. 272.3. Kerangaka Teori ................................................................................. 292.3. Kerangka Konsep ............................................................................... 30
BAB III METODE PENILITIAN ...................................................................... 313.1. Jenis dan Rancangan Penilitian ........................................................ 313.2 .Lokasi dan Waktu Penilitian ............................................................ 31
3.2.1. Lokasi Penilitian .................................................................... 313.2.3. Waktu Penilitian .................................................................... 31
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................ 313.3.1. Populasi ................................................................................ 313.3.2. Sampel .................................................................................. 31
3.4. Pengumpulan Data ........................................................................... 323.4.1. Data Primer ............................................................................ 323.4.2. Data Sekunder ........................................................................ 32
3.5. Definisi Operasional ........................................................................ 333.6. Aspek Pengukuran ........................................................................... 343.7. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 374.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 37
4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................... 374.1.2. Analisa Univariat................................................................... 394.1.3. Analisa Bivariat .................................................................... 41
4.2. Pembahasan ...................................................................................... 444.2.1. Pengaruh Beban Kerja dengan Kesehatan Kerja pada
Cleaning Service.................................................................... 434.2.2. Pengaruh Lingkungan Kerja dengan Kesehatan Kerja
Pada Cleaning Service .......................................................... 444.3.3. Pengaruh Penggunaan APD dengan Kesehatan Kerja
Pada Cleaning Service .......................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 465.1. Kesimpulan ....................................................................................... 465.2. Saran-saran ........................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 2.1. Bahaya Potensial Bahan di Rumah Sakit ....................................... .... 15Tabel 3.1. Definisi Operasional ........................................................................... 33Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Kesehatan Kerja Pada Cleaning Service RSUD
Cut Nyak Dhien Meulaboh ................................................................. 37Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Beban Kerja Pada Cleaning Service RSUD
Cut Nyak Dhien Meulaboh............................................................ 37Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja Pada Cleaning Service RSUD
Cut Nyak Dhien Meulaboh ................................................................ 38Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Penggunaan APD Pada Cleaning Service RSUD
Cut Nyak Dhien Meulaboh ............................................................... 38Tabel 4.5. Distribusi Hubungan Beban Kerja dengan Kesehatan Kerja pada
Cleaning Service RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh ..................... 39Tabel 4.6. Distribusi Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kesehatan Kerja
Pada Cleaning Service RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh .............. 39Tabel 4.7. Distribusi Hubungan Penggunaan APD dengan Kesehatan Kerja
Pada Cleaning Service RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh............... 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 29
Gambar. 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Tabel Skor
Lampiran 3 : Uji Chi Square
Lampiran 4 : Tabel Kai Kuadrat
Lampiran 5 : Master Tabel
Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Penlitian dari Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Lampiran 7 : Surat Balasan Penelitian dari RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Lampiran 8 : Dekomentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan kerja menurut WHO/ILO (1995), kesehatan bertujuan untuk
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekekerja di semua jenis pekerja, pencegahan terhadap
ganguan kesehatan kerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan
bagi pekerja dalam pekerjaanya dari resiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerjaan dalam suatu lingkungan
kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologi, secara ringkas
merupakan penyesuaian pekerjaan pada manusia kepada pekerja dan jabatanya.
(Depkes, 2009)
Dalam UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pasal
165”pengelola tempat kerja melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di Rumah Sakit
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.
(Kepmenkes,2010). Kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan
kesejateraan fisik, mental dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-
baiknya. (Harrington dan Gill, 2003)
UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 dan 87 tentang Ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan) setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, untuk melindungi
keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan. (http//www.jamsosindonesia.com)
Menurut WHO dari 35 juta pekerja di instalansi kesehatan ada 3.000.000
terpanjan darah (2 juta terpanjan virus HBV,0,9 juta terpanjan virus HBC dan
170.000 terpanjan virus HIV/AIDS) dan sekitar 90% terjadi di negara
berkembang. (Kepmenkes, 2010). Hasil laporan National Safety Council (NSC)
tahun 2008 di Israel, angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat
(16.8%) dibandingkan pekerja sektor industri lain. Di Australia, diantara 813
perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS, insiden cedera
musculoskeletal 4.62/100 perawat per tahun. Cedera punggung menghabiskan
biaya kompensasi terbesar, yaitu lebih dari 1 milliar $ per tahun. Khusus di
Indonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya-bahaya di RS belum
tergambar dengan jelas, namun diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para
petugas di RS, sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada di RS. (Depkes,
2009)
Di Indonesia, Rumah Sakit di Jakarta sekitar 65,4% Cleaning Service
menderita dermatitis kontak iritan pada tangan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa petugas fungsional yang diwawancara menyatakan upaya pengendalian
K3RS secara teknik yang laksanakan oleh rumah sakit sangat baik (4,1%), baik
(27,4%), tidak baik (58,9%), dan sangat tidak baik (9,6%). 75,3% responden
menyatakn pengendalian K3RS secara administrasi sangat tidak baik dan sisanya
(24,7%) menyatakan baik, bahkan sangat baik, sebagian besar responden (85%)
menyatakan APD yang disediakan oleh rumah sakit tidak lengkap dan memadai,
kebanyakan mereka tidak memakai APD sewaktu bekerja. (Qomariyatus, 2006)
Menurut Musadad, 2005 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang didalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia, (petugas, pasien dan
pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan, ternyata di samping dapat
menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yang baik
terhadap pasien, juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh buruk
kepada manusia seperti pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan
menghambat proses penyembuhan dan pemulihan penderita. (Yoga, dkk. 2006)
Pekerjaan jasa kebersihan atau cleaning service yang dilakukan setiap hari
meliputi kebersihan dalam dan luar ruangan dengan sistem kontrak bulanan dan
tahunan. (Wikipedia Cleaning Service). Kesehatan kerja yang mencakup angka
kesakitan dan kematian akibat kerja dan akibat hubungan kerja dari International
Labaour Organisation (ILO) yaitu 1,2 juta orang meninggal setiap tahun karena
kecelakaan kerja atau penyakit akibat hubungan kerja (PAHK). Dari 250 juta
kecelakaan, 3000.000 orang meninggal dan sisanya meninggal karena PAHK.
Diperkirakan ada 160 juta PAHK baru setiap tahunnya. Sedangkan untuk besaran
masalah kesehatan kerja yang menyangkut angka kesakitan dan kematian akibat
kerja dari beberapa penelitian diperoleh gambaran bahwa lebih dari 50% pekerja
Indonesia peserta jamsostek mengidap penyakit kulit akibat masuknya zat kimia
melalui kulit dan pernafasan. (Depkes RI, 2005).
Bahaya yang potensial (Potensial Hazard) disebabkan oleh faktor biologis
(virus, bakteri dan jamur dll), faktor kimia (antiseptik, gas anestesi dll), faktor
ergonomi (cara kerja yang salah dll), faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik,
getaran dan radiasi dll), faktor psikologi (hubungan sesama pekerja/atasan dll)
dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. (Depkes, 2009)
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki risiko bahaya
kesehatan, sehingga penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah
sakit perlu mendapat perhatian yang serius. Petugas cleaning service adalah salah
satu tenaga kerja yang berisiko tinggi untuk mengalami penyakit akibat kerja.
Melihat kondisi itu, penerapan pemeriksaan kesehatan kerja petugas cleaning
service merupakan aspek penting sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap
potensi bahaya di rumah sakit. (Marfuah, 2010 )
Salah satu tujuan dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah untuk mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pekerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Penyakit Akibat
Kerja (PAK) di rumah sakit dapat menyerang semua tenaga kerja, baik yang
medis (seperti perawat, dokter dan dokter gigi), maupun non medis (seperti
petugas kebersihan (cleaning service) rumah sakit. (Depkes, 2012)
Menurut Anies 2010, petugas kebersihan (cleaning service) mempunyai
resiko untuk terpajan bahan biologi berbahaya (biohazard). Kontak dengan alat
medis sekali pakai (disposable equipment) seperti jarum suntik bekas maupun
selang infus bekas, serta membersihkan seluruh ruangan di rumah sakit dapat
meningkatkan resiko untuk terkena penyakit infeksi bagi petugas kebersihan
(cleaning service) rumah sakit. (Qomariyatus, 2006)
Dampak dari bahaya yang terjadi di atas adalah adanya iritan pada kulit
yang beraksi pada kulit dan menyebabkan fibrosis pada paru-paru serta dermatitis.
Zat pelarut yang digunakan cleaning service akan masuk ke tubuh melalui asupan
cairan, hirupan asap dan penyerapan melalui kulit yang akan menimbulkan efek
racun pada organ seperti hati, ginjal, dan sumsum tulang dan efek iritasi melalui
penghancuran lemak kulit. Serta mikro organisme adanya virus yang
menyebabkan hepatitis A, dan B, AIDS dan bakteri yang menyebabkan antraks
dan tetanus. (Ridley, 2006)
Survey awal di bulan April bahwa petugas cleaning service di RSUD Cut
Nyak Dhien Meulaboh merupakan pekerja kebersihan yang dikelolah oleh pihak
PT.Putra Dwiguna. Petugas cleaning service di RSUD Cut Nyak Dhien Aceh
Barat keseluruhannya berjumlah 24 orang. Secara umum, petugas cleaning
service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh memiliki tugas, antara lain:
membersihkan setiap ruangan di area rumah sakit (in side) sekitar 17 orang,
membersihkan seluruh taman dan halaman yang ada di area rumah sakit (out side)
7 orang, serta mengangkut sampah non medis yang terdapat di area rumah sakit ke
TPS (Tempat Pembuangan Sementara).
Setiap harinya petugas cleaning service memulai pekerjaannya pada pukul
05.30-11.30 WIB untuk shift 1 dan pada pukul 14.00-16.00WIB untuk shift 2.
Setelah selesai melakukan pekerjaannya, petugas cleaning service biasanya
beristirahat di sekitar area kerjanya selama jam kerja sambil menunggu bila ada
pekerjaan lain yang harus dilakukan. Petugas kebersihan yang ada di Rumah Sakit
tersebut hanya memakai APD seadanya, mereka mendapatkan dari perawat yang
ada di dalam ruangan mereka bekerja. Biasanya APD yang dipakai seadanya
berupa masker dan sarung tangan yang diperoleh dari perawat dan baju kerja
diperoleh dari pengelolah, sedangkan APD yang diperoleh dari diri sendiri hanya
sandal dan topi. Terjadinya iritasi pada kulit seperti kulit peceh-pecah terdapat 10
orang (62,5%) pada pekerja in side (dalam ruangan). Dan pernah mengalami
infeksi akibat tertusuk jarum suntik 15 orang (93,74%) pada pekerja in side
(dalam ruangan), merasa nyeri pada pinggang, tangan, bahu, sakit dada, dan
pening 24 orang (100%) untuk seluruh pekerja di in side dan out side.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis ingin
mengetahui “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja Pada Cleaning
Service Di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2013”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian merumuskan
permasalahan tentang apa saja yang mempengaruhi kesehatan kerja pada
cleaning service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kesehatan Kerja Pada Cleaning Service Di RSUD Cut Nyak
Dhien Meulaboh Tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kesehatan kerja pada
petugas cleaning service di Di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun
2013.
b. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan kerja
pada petugas cleaning service di Di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Tahun 2013.
c. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan APD terhadap kesehatan kerja
pada petugas cleaning service di Di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan penulis untuk
mengembangkan diri dalam disiplin Ilmu Kesehatan Masyarakat.
b. Sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Referensi bagi
peneliti mengenai hal tersebut.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Untuk mengaplikasikan dan memperdalam ilmu yang dipelajari di bangku
kuliah dengan membandingkan teori yang di dapat dengan keyakinan
dilapangan.
b. Sebagai bahan masukan bagi petugas cleaning service terhadap kesehatan
kerja di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kesehatan Kerja
2.1.1. Definisi Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh
derajat setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha-
usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum. (Suma’mur, 2009). Menurut Harrington dan Gill 2003,
Kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan kesejateraan fisik, mental
dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya.
Penyakit akibat kerja (occupational disesase)merupakan penyakit yang
timbul disebabkan oleh pekerjaan. Seorang pekerja sebelum bekerja dinyatakan
sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kemudian belerja di tempat kerja
yang terdapat faktor penyebab, cepat atau lambat dapat menderita penyakit akibat
kerja. (Silaban, 2012). Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan
kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.
(Widjasena,2012). Kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. (Diah, 2004)
Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, BAB
XII Tentang Kesehatan Kerja Pasal 164 menyebutkan :
1. Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan.
2. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja
di sektor formal dan informal.
3. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
4. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik
darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia.
5. Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2).
6. Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja.
7. Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang
terjadi di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sedangkan pada Pasal 165 menyatakan bahwa :
Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga
kerja.
1. Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat
dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja.
2. Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaan/instansi, hasil
pemeriksaan kesehatan secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. (Depkes, 2009).
2.1.2. Tujuan Kesehatan Kerja
a) Melaksanakan promosi dan memelihara kesehatan fisik, mental dan
sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya.
b) Mencegah pekerja dari gangguan kesehatan akibat kondisi kerja.
c) Melindungi pekerja terhadap semua faktor resiko bahaya kesehatan.
d) Menempatkan dan memelihara pekerja dalam lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisiologik dan psikologiknya yang secara
singkat dapat dikatakan penyesuaian pekerjaan terhadap manusia dan
setiap manusia dengan pekerjaannya. Agar setiap pegawai merasa aman
dan terlindungi dalam bekerja.
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja
A. Beban Kerja
Beban kerja adalah beban fisik dan mental yang harus di tanggung oleh
pekerja dalam melakukan tugasnya (Depkes,2009). Sedangkan menurut
Suklakmono 2004, tubuh manusia dirancang untuk melakukan pekerjaan, massa
otot beratnya hampir ½ berat badan, memungkinkan dapat menggerakan tubuh.
Setiap beban kerja yang diterima oleh pekerja harus sesuai baik terhadap
kemampuan fisik, kognitif maupun keterbatasan manusia. Faktor yang
mempengaruhi beban kerja yaitu :
a) Tugas-tugas yang bersifat fisik : beban yang diangkat/diangkut, sikap
kerja, alat dan sarana kerja, kondisi/medan kerja, dll.
b) Tugas yang bersifat psikis : tingkat kesulitan, tanggung jawab dll.
c) Organisasi kerja : lamanya waktu kerja, kerja bergilir, system
pengupahan, system kerja, istirahat, system pelimpahan tugas/wewenang.
Menurut Suma’mur 2009, segi-segi terpenting bagi persoalan waktu
kerja meliputi :
1 Lamanya seseorang mampu kerja secara baik pada umumnya 6-8
jam, dalam seminggu seseorang biasanya dapat bekerja dengan baik
selama 40-50 jam.
2 Hubungan di antara waktu pekerja dan istirahat
3 Waktu bekerja sehari menurut periode yang meliputi siang (pagi,
siang, sore) dan malam
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah lingkungan terdekat dari seorang pekerja.
(Kepmenkes,2010). Menurut Harrington dan Gill 2003, Secara garis besar faktor
dan lingkungan kerja yang dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja adalah :
a. Faktor fisik
1. Suara / kebisingan
2. Suhu / iklim : suhu panas, suhu,dingin
a) Sumber panas : Matahari, Tanur, dapur, genset, boiler, Lighting.
b) Tekanan panas dipengaruhi oleh : sumber panas, radiasi matahari,
panas tubuh, kecepatan udara, kelembaban udara
c) Suhu nyaman : 24- 26OC, perbedaan suhu diluar dan di dalam tidak
lebih dari 5OC.
d) Kelembaban udara yang baik : 65-95%
e) Dampak iklim yang buruk
a. Prickly heat/ heat rash/ mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-
bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya
fungsi kelenjar keringat.
b. Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan
sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah.
c. Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit.
d. Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat,
mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung
berdebar, nafas pendek dan cepat, tekanan darah naik atau
turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang
kesadaran.
b. Faktor fisiologik (ergonomik)
Yaitu faktor yang mempengaruhi keserasian antara tenaga dan
pekerjaannya (cara kerja, posisi kerja, alat kerja, beban kerja ) ketidakserasian
dari faktor di atas dapat menimbulkan kecelakaan kerja sakit otot, sakit
pinggang, cedera punggung dan lain-lain.
Menurut Silaban,2012 menyatakan tenosinovitis styloid radial yang
disebabkan gerakan yang berulang-ulang, pengerahan tenaga secara berlebih
dan postur pergerakan tangan yang janggal.
c. Faktor Mental Psikologi
Dapat berupa hubungan kerja yang kurang baik. Sifat pekerjaan yang
monoton, tidak sesuai bakat, kesejahteraan yang kurang dan lain-lain. Faktor
ini selain menurunkan produktivitas, Juga dapat menimbulkan penyakit-
penyakit psikosomatik.
Tabel 2.1. Bahan Potensial Bahaya di Rumah Sakit
No. BahanPotensial
Lokasi Pekerja YangPaling Berisiko
1. Fisik :Bising IPS-RS, Laundri, dapur,
CSSO,gedunggenset,boller,IPAL
Karyawan yangbekerja di lokasitersebut.
Getaran Ruang mesin dan peralatan yangmenhasilkan getaran (ruanggigi,dll)
Perawat, cleaningservice dll.
2. Kimia :Disinfektan Semua area Petugas kebersihan
(cleaning service)dan perawat.
Cytotoxics Farmasi, tempat pembuanganlimbah, dan bangsal.
Pekerja farmasi,perawat, petugaspengumpulsampah.
Solvents Laboratorum, bengkel kerja dansemua area di RS.
kecelakaan-kerja/ (Diakses pada tanggal 1 April 2013).
Ridley, John.2006.Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar edisi ke 3.
Jakarta:Erlangga.
Rohmahwati, Diah. 2004. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja. http://:journal.lib.unair.ac.id/ (Diakses
pada tanggal 31 maret 2013)
Suma’mur, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT.Toko
Gunung Agung.
Silaban, Gerry. 2012. Keselamatan dan Kesehatan kerja. Medan : Perc. CV.
Prima Jaya.
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, BAB XII Tentang
Kesehatan Kerja Pasal 164.
Widjasena, Bayu. 2012. Kaitan Kesehatan & Keselamatan Kerja Rumah Sakit
Dengan Keselamatan Pasien. FKM UNDIP.
http://www.fkm.undip.ac.id/ ( Diakses pada tanggal 31 maret 2013 )
Yoga, dkk. 2006. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta:Universitas
Indonesia.
KUESIONER PENELITIAN
NAMA : WANI RAS.H
NIM : O9C10104091
FAKULTAS : KESEHATAN MASYARAKAT
Nomor Responden : ................................
A. BEBAN KERJA
No. Daftar PertanyaanJawaban
Sesuai TidakSesuai
1. Apakah lamanya waktu bekerja sesuai dengankondisi kesehatan anda?
2. Apakah lamanya waktu istirahat yang diberikansesuai dengan lamanya anda bekerja?
3. Apakah pekerjaan anda sesuai dengan keahlian anda?4. Kondisi tempat anda bekerja sesuai dengan anda?5. Apakah bahan untuk membersihkan ruangan yang
anda gunakan untuk bekerja sesuai dengan anda dantidak membahayakan kesehatan anda?
6. Apakah alat yang anda gunakan untuk membersihkanruangan sesuai dengan anda dan tidakmembahayakan kesehatan anda?
B. LINGKUNGAN KERJA
No. Daftar Pertanyaan
Jawaban
Baik Tidak
Baik
1. Apakah ruangan yang anda gunakan saat bekerja baik
untuk tubuh anda?
2. Apakah udara ditempat anda bekerja baik untuk
kondisi tubuh anda?
3. Apakah gerakan sama/berulang-ulang baik terhadap
tubuh anda?
4. Apakah anda bekerja di hari libur baik terhadap
kondisi tubuh anda?
5. Apakah upah yang diberikan selama ini baik untuk
kesejahteraan hidup anda dan keluaga anda?
C. PENGGUNAAN APD
No. Daftar PertanyaanJawaban
Ya Tidak
1. Apakah alat pelindung diri disediakan ditempat kerjaanda ?
2. Apakah di saat bekerja anda memakai sarung tangan?
3. Apakah ditempat kerja anda memakai masker?
4. Apakah ditempat kerja anda memakai sandal atausepatu saat bekerja?
5. Apakah anda menggunakan penutup kepala saatbekerja?
6. Apakah anda memiliki pakaian kerja saat bekerja?
7. Apakah anda diwajibkan untuk memakai APD saatbekerja?
8. Apakah tersedia sabun dan sapu tangan olehpengelolah/pengurus cleaning service?
9. Apakah anda mendapatkan sistem jaminan pelayankesehatan?
TABEL SKOR
No. Variabel yang ditelitiNomor Urut
Pertanyaan
Bobot SkorRentang
A B
1. Beban Kerja
1 1 0
6:2 =3
Sesuai = >3
Tidak Sesuai = ≤3
2 1 0
3 1 0
4 1 0
5 1 0
6 1 0
2. Lingkungan Kerja 1 1 0
5:2 = 2,5
Baik = >3
Tidak Baik = ≤3
2 1 0
3 1 0
4 1 0
5 1 0
3. Penggunaan APD
1 1 0
9:2 = 4,5
Ya = >5
Tidak = ≤5
2 1 0
3 1 0
4 1 0
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
9 1 0
4. Kesehatan Kerja
20:2=10
Tidak Baik > 10
Baik ≤ 10
Perhitungan Chi-squareUji Variabel 1 :
Tabel hasil perhitungan Chi-square Hubungan Beban Kerja denganKesehatan Kerja Pada Cleaning Service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.Kesehatan KerjaBeban Kerja Baik Tidak Baik Total X2
O = Frekuensi Nilai pengamatanE = Frekuensi Nilai Harapan
a x dOR = =
b x c
Hₒ ditolak / Ha diterima : Ada hubungan antara variabel yang ditelitiHₒ diterima / Ha ditolak : Tidak ada hubungan antara variabel yang ditelitidf/dk : (kolom – 1) (baris -1) = (2 -1) (2 -1) = 1x1 = 1
Tab (3,841)Keputusan : Hₒ diterimaKesimpulan : Tidak ada hubungan antara beban kerja dengan kesehatan kerja.
Perhitungan Chi-squareUji Variabel 2:Tabel hasil perhitungan Chi-square Hubungan Lingkungan Kerja denganKesehatan Kerja Pada Cleaning Service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.Kesehatan KerjaLingkunganKerja
Baik Tidak Baik Total X2Hit X2
Tabel ORN % N % N %
Baik 3 75 1 25 4 1006,4 3,841 10,2Tidak Baik 3 25 17 85 20 100
Total 6 18 24 100
(O – E )²Rumus : X² = ∑
E
Ket : X2Hit = Chi Square
O = Frekuensi Nilai pengamatanE = Frekuensi Nilai Harapan
a x dOR = =
b x c
Hₒ ditolak / Ha diterima : Ada hubungan antara variabel yang ditelitiHₒ diterima / Ha ditolak : Tidak ada hubungan antara variabel yang ditelitidf/dk : (kolom – 1) (baris -1) = (2 -1) (2 -1) = 1x1 = 1
Oa = 3Ea = 4 x 6 = 1
24
Oc = 3Ec = 20 x 6 = 5
24Ob = 1Eb = 4 x 18 = 3
24
Od = 17Ed = 20 x 18 = 15
24
(3 – 1)² + (1 – 3)² + (3 – 5)² + (17 – 15)²X² =
1 3 5 15= 4 + 1,33 + 0,8 + 0,27= 6,4
Maka : X2Hit (6,4) > X2
Tab (3,841)Keputusan : Hₒ ditolakKesimpulan : Ada hubungan antara lingkungan kerja dengan kesehatan kerja
Perhitungan Chi-squareUji Variabel 3 :
Tabel hasil perhitungan Chi-square Hubungan Penggunaan APD denganKesehatan Kerja Pada Cleaning Service di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.Kesehatan KerjaPenggunaanAPD
O = Frekuensi Nilai pengamatanE = Frekuensi Nilai Harapan
a x dOR = =
b x c
Hₒ ditolak / Ha diterima : Ada hubungan antara variabel yang ditelitiHₒ diterima / Ha ditolak : Tidak ada hubungan antara variabel yang ditelitidf/dk : (kolom – 1) (baris -1) = (2 -1) (2 -1) = 1x1 = 1
Oa = 4Ea = 8 x 6 = 2
24
Oc = 2Ec = 16 x 6 = 4
24Ob = 4Eb = 8 x 18 = 6
24
Od = 14Ed = 16 x 18 = 12
24
(4 - 2)² + (4 - 6)² + (2 -4)² + (14 – 12)²X² =
2 6 4 12= 2 + 0,67 + 1 + 2= 5,67
Maka : x² hitung (5,67) > x² tabel (3,841)Keputusan : Hₒ ditolakKesimpulan : Ada hubungan antara penggunaan APD dengan kesehatan kerja