Top Banner
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG MAKALAH TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FARAMODYTA BARCELL NIM 2010/57769 PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
50

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

Nov 06, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

2

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN

VANDALISME DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN

DOKUMENTASI KOTA PADANG

MAKALAH TUGAS AKHIR

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

FARAMODYTA BARCELL

NIM 2010/57769

PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

i

Page 3: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

i

ABSTRAK

Faramodyta Barcell, 2013. “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tindakan

Vandalisme di Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang”. Makalah. Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Kearsipan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.

Makalah ini membahas tentang faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan

vandalisme di kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang. Kajian

ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) faktor-faktor penyebab terjadinya

tindakan vandalisme dikantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang,

(2) langkah-langkah yang harus dilakukan pustakawan untuk mengatasi

vandalisme terhadap koleksi di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang.

Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan pustakawan

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang. Penganalisisan

data dilakukan secara deskriptif.

Berdasarkan penganalisisan data, disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

Pertama, faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme disebabkan oleh

faktor dari pemustaka dan faktor dari pustakawan. Faktor dari pemustaka meliputi

kurangnya kesadaran dari pemustaka dalam menggunakan koleksi perpustakaan,

kekecewaan pemustaka terhadap pelayanan pustakawan, koleksi yang diminati

dan usia pemustaka yang kebanyakan anak-anak remaja yang merupakan

penyebab terjadinya vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

di Kota Padang. Sedangkan faktor dari pustakawan meliputi lemahnya

pengawasan pustakawan terhadap pemustaka dan koleksi perpustakaannya,

kurang tegasnya peraturan perpustakaan, petugas perpustakaan yang kurang

profesional dan kurangnya pengamanan dari pihak perpustakaan. Kedua, cara-cara

mengatasi tindakan vandalisme yaitu dengan meningkatkan sistem keamanan

elektronik seperti pemasangan sensor matric, sensor alarm, dan CCTV.

Mengadakan sosialisasi peningkatan kesadaran pemustaka untuk menjaga koleksi

seperti pendidikan pemakai, talkshow, workshop, seminar dan pelatihan.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang masih melimpahkan rahmat dan

nikmat-Nya kepada umat-Nya. Shalawat beserta salam tercurahkan kepada

Rasulullah saw yang telah memberikan penulis kesempatan dan kemudahan

dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Faktor-faktor

Penyebab Terjadinya Tindakan Vandalisme di Kantor Arsip Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang” ini disusun di samping sebagai syarat memperoleh

gelar Ahli Madya, juga bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran yang

berguna bagi pihak yang ingin mempelajari manfaat perpustakaan.

Selama melakukan penelitian ini, banyak kendala yang ditemui. Namun

dengan berbekal keyakinan, kesabaran dan bantuan berbagai pihak penulis penulis

dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama menyelesaikan

makalah ini antara lain : (1) Marlini, S.IPI., MLIS, selaku pembimbing; (2) Dr.

Ngusman, M.Hum dan Zulfadli, S.S., M.A, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah; (3) Desmice, BAC, selaku Pimpinan

Perpustakaan; (4) Murniati Akas, S.pd, dan Amran, A.Md, selaku Pustakawan di

Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang; (5) seluruh dosen

yang mengajar di Program Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Penulis berharap semoga bantuan, bimbingan, dan motivasi yang diberikan

menjadi amal ibadah di sisi Allah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

iii

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita

semua serta bagi pengkajian Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan.

Padang, Juni 2013

Penulis

Page 6: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ........................................................................ 3

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 4

F. Metode Penulisan ......................................................................... 16

BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Penyebab Tindakan Vandalisme di Kantor

Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang ..................... 17

B. Cara Mengatasi Tindakan Vandalisme di Kantor Arsip

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang ............................... 29

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 31

B. Saran ............................................................................................ 32

KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

Page 7: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buku yang dilipat ................................................................................ 18

Gambar 2. Buku yang distabillo.......................................................................... 21

Gambar 3. Buku yang diwarnai .......................................................................... 23

Gambar 4. Buku yang dirobek ............................................................................ 24

Gambar 5. Buku yang digaris bawahi dengan ballpoint ..................................... .26

Gambar 6. Buku yang dicoret-coret.......................................................................28

Page 8: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan sebagai lembaga yang mengumpulkan, mengelola dan

mengatur media, baik cetak maupun non cetak, merupakan sumber informasi,

media pendidikan, media rekreasi dan media riset bagi masyarakat. Masyarakat

sebagai pengguna perpustakaan tidak terbatas pada kelompok tertentu dan bebas

digunakan oleh siapapun mulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, pegawai

bahkan tokoh masyarakat. Mengingat beragamnya pengguna perpustakaan, maka

koleksi perpustakaan itu rawan terhadap kerusakan. Kerusakan koleksi pada

perpustakaan tidak saja disebabkan oleh faktor alam namun faktor manusia juga

bisa menyebabkan kerusakan koleksi perpustakaan.

Bertambah banyaknya jumlah koleksi di perpustakaan dan berbagai

macam aturan yang diterapkan terhadap pemustaka maka muncul perilaku

pemustaka yang menyimpang yaitu menyalahgunakan koleksi. Perilaku

penyalahgunaan koleksi ini selain merugikan pihak perpustakaan juga merugikan

pemustaka lain. Tindakan pengrusakan terhadap koleksi perpustakaan bermacam-

macam bentuknya. Diantaranya adalah vandalisme. Menurut Obiagwu (1992:292)

vandalisme adalah tindakan perusakan bahan pustaka dengan menulisi, mencorat-

coret, memberi tanda khusus, membasahi, membakar, dan lain-lain. Mengenalkan

virus secara sengaja pada program komputer atau menekan disket database juga

termasuk perbuatan vandalisme.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

2

Bahan pustaka merupakan unsur penting dalam suatu perpustakaan, selain

gedung atau ruangan, peralatan, tenaga dan anggaran. Bahan pustaka memerlukan

konservasi agar lebih awet sehingga kandungan informasinya tetap terjaga dan

bermanfaat bagi pemustaka. Buku merupakan salah satu jenis koleksi bahan

pustaka yang paling banyak terdapat di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang. Sekitar 7% dari total koleksi sebanyak 8781

eksemplar buku yang ada di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang telah rusak akibat tindakan vandalisme. Dari 7% buku yang rusak itu 4%

diantaranya adalah koleksi buku fiksi dan sisanya koleksi buku umum. Kerusakan

tersebut diantaranya adalah buku yang diberi tanda dengan ballpoint dan stabillo,

adanya buku yang diwarnai dengan pensil warna, pelipatan halaman buku dan

adanya coretan atau gambar-gambar yang dapat merusak informasi buku.

Vandalisme yang telah terjadi pada buku dapat mengurangi kualitas dan merusak

informasi yang ada di dalamnya sehingga perlu diadakan pemeliharaan bahan

pustaka untuk melestarikan kandungan informasi yang ada pada bahan pustaka

dan mengusahakan agar bahan pustaka tidak mengalami kerusakan.

Dari hasil tinjauan yang didapatkan pada Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang terlihat adanya koleksi perpustakaan yang rusak akibat

tindakan vandalisme. Tindakan vandalisme tersebut bisa disebabkan dari

pemustaka maupun dari perpustakaan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut,

penulis tertarik membahas tentang, Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tindakan

Vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas perumusan masalah dari

penulisan makalah ini adalah: 1) Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya

tindakan vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang? 2) Apakah langkah-langkah yang harus dilakukan pustakawan untuk

mengatasi vandalisme terhadap koleksi di Kantor Arsip Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan

dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan faktor-

faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang. 2) Mendeskripsikan langkah-langkah yang harus

dilakukan pustakawan untuk mengatasi vandalisme terhadap koleksi di Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan bisa bermanfaat bagi berbagai pihak

diantaranya:

1. Untuk pustakawan, sebagai pedoman di dalam bidang perpustakaan untuk

memelihara dan melestarikan bahan pustaka.

2. Untuk pembaca, makalah ini dapat mengetahui faktor-faktor apa saja

penyebab terjadinya tindakan vandalisme dan apa saja bentuk-bentuk tindakan

vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

4

3. Untuk penulis, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

mengetahui cara merawat dan melestarikan bahan pustaka.

E. Tinjauan Pustaka

1. Klasifikasi Pemustaka

Salah satu syarat umum dari sebuah perpustakaan adalah adanya

pemustaka atau pengguna jasa perpustakaan. Pemustaka terdiri dari personal, anak

sekolah, pekerja kantoran dan masyarakat umum yang ingin memenuhi kebutuhan

informasinya dan menjadikan perpustakaan menjadi sumber belajar dan

pengetahuan. Sulistyo-Basuki (1992:199) memberi pengertian pengguna adalah

orang yang ditemuinya tatkala orang tersebut memerlukan dokumen primer atau

menghendaki penelusuran bibliografi.

Pemustaka adalah orang atau badan yang menggunakan

perpustakaan. Hermawan dan Zen (2006:14-15) membagi pemustaka

perpustakaan menjadi lima kelompok yaitu: (a) anggota. Pemustaka adalah

mereka yang telah menjadi anggota perpustakaan; (b) pembaca. Orang

yang membaca berbagai jenis bahan pustaka yang tersedia di

perpustakaan; (c) pelanggan. Dalam hal ini, perpustakaan menganggap

pemustaka sebagai pelanggan yang harus dilayani. (d) klien. Dalam hal ini,

hubungan perpustakaan dengan pemustaka sudah seperti hubungan

pengacara (ahli hukum) dengan orang yang dibelanya. Posisi pustakawan

sudah sebagai penasehat; (e) patron. Pada dasarnya patron ini lebih kepada

orang-orang yang peduli dan ikut menyesponsori perpustakaan. Selain itu,

satu lagi kelompok pemustaka yaitu perusak, karena ada juga pemustaka

yang menjadi perusak (destroyers) bahan pustaka.

Pemustaka menurut UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

pasal 1 ayat (9) adalah perseorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga

yang memanfaatkan dasilitas layanan perpustakaan.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

5

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemustaka yaitu

orang atau badan yang menggunakan dan berhubungan dengan perpustakaan baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam hubungannya dengan kebutuhan

informasi. Pemustaka merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam

penggunaan dan penangan bahan pustaka. Apabila melakukan kesalahan dan

kekeliruan dalam melakukan perannya maka dapat menyebabkan rusak dan

hilangnya bahan pustaka.

2. Pengertian Bahan Pustaka

Bahan pustaka merupakan salah satu inti dari objek perpustakaan yang

nantinya akan dimanfaatkan oleh pemustaka sebagai sumber informasi dan akan

diproses oleh pustakawan sebagai pengolahan bahan pustaka. Bahan pustaka yang

masuk ke perpustakaan wajib diolah dengan baik agar proses temu kembali

informasinya nanti berjalan lancar dan mewujudkan tertib administrasi. Sulistyo-

Basuki (1991) memberikan suatu pengertian bahan pustaka yaitu: (1) karya cetak,

yang meliputi buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah);

(2) karya non cetak, yang meliputi karya rekam seperti piringan hitam, rekaman

audio, kaset, dan video; (3) bentuk mikro, seperti mikrofilm,mikrofis; (4) elektro

seperti disket, pita magnetik (sekarang ada bentuk digital yaitu multimedia).

Berdasarkan UU Nomor 43 tahun 2007 pasal 1 ayat (10) bahan perpustakaan

adalah semua hasil karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam.

Menurut Bafadal (2005:27) bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini

bergantung dari mana kita meninjaunya. Jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari

Page 13: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

6

bentuk fisiknya dan dari isinya. (1) Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan

pustaka bisa dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut. (a) Bahan-bahan

pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa

Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama,

buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam. (b) Bahan-bahan pustaka bukan

berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam. Bahan-

bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi menjadi dua

kelompok sebagai berikut: (a) bahan-bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah,

brosur, laporan, karangan-karangan, kliping; (b) bahan-bahan berupa alat

pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projector, film

strip projector. (2) Ditinjau dari isi, bahan pustaka dapat dibagi ke dalam dua

kelompok: (a) bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi atau disebut buku-buku

fiksi, seperti buku cerita anak-anak, cerpen dan novel; (b) bahan-bahan pustaka

yang isinya nonfiksi atau disebut buku-buku nonfiksi, seperti buku referensi,

kamus, bibliografi, ensiklopedi, majalah dan surat kabar.

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

bahan pustaka merupakan suatu karya cetak maupun non-cetak yang menjadi

subyek sumber informasi pada suatu perpustakaan yang dimanfaatkan oleh

pemustaka dan dikelola dengan baik berdasarkan informasi yang sesuai dan

menurut aturan yang berlaku oleh pihak perpustakaan itu sendiri.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

7

3. Pengertian Vandalisme

Dengan bertambahnya koleksi buku di perpustakaan dan berbagai macam

aturan yang diterapkan terhadap pemustaka maka muncul perilaku pemustaka

yang menyimpang yaitu menyalahgunakan koleksi. Perilaku penyalahgunaan

koleksi ini selain merugikan pihak perpustakaan, sebenarnya juga merugikan

pemustaka lain bahkan dapat merugikan diri sendiri. Salah satu perilaku

pemustaka yang sangat merugikan inilah yang dinamakan vandalisme.

Obiagwu (1992:292) vandalisme adalah tindakan perusakan bahan pustaka

dengan menulisi, mencorat-coret, memberi tanda khusus, membasahi, membakar

dan lain-lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:1110) kata vandalisme

berasal dari kata dasar vandal yang berarti perusak, kemudian mendapat akhiran

isme maka mengandung arti perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya

seni dan barang-barang berharga lainnya. Pengertian lain tentang vandalisme

adalah penambahan, penghapusan, atau pengubahan isi yang secara sengaja

dilakukan untuk mengurangi kualitas (wikipedia.org).

Sedangkan menurut Dictionary for Library and Information Science,

(dalam Listiyani 2010:24) vandalisme adalah kerusakan pada koleksi

perpustakaan, perabot, atau fasilitas perpustakaan yang dilakukan dengan sengaja,

dan biasanya dimotivasi oleh kemarahan atau kebencian dari pelaku.

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

vandalisme adalah suatu bentuk tindakan kejahatan dan penyalahgunaan koleksi

bahan pustaka yang meliputi mencoreti, memberi warna, memberi gambar-

Page 15: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

8

gambar yang tidak bermakna, sehingga dapat mengurangi kualitas dan merusak

informasi yang ada di dalam buku.

4. Bentuk-bentuk Vandalisme

Seiring dengan banyaknya tindakan vandalisme yang terjadi di sebuah

perpustakaan, maka vandalisme dapat dibagi dalam beberapa bentuk berdasarkan

tindakan pengrusakan yang dilakukan pemustaka terhadap buku. Bentuk- bentuk

vandalisme yang sering terjadi di perpustakaan dijelaskan oleh Fatmawati

(2007:4) ada delapan bentuk, yaitu: (a) coret-coret tulisan atau penodaan yang

menggunakan ballpoint, spidol, stabillo, maupun pensil warna, (b) pelipatan

halaman tertentu, (c) pengguntingan gambar-gambar tertentu, (d) perobekan pada

halaman tertentu, (e) pengeratan dan pembetotan halaman, (f) memanfaatkan

kartu anggota perpustakaan milik orang lain, (g) buku yang tidak dikembalikan,

dan h) Penjiplakan atau plagiat karya ilmiah.

Melandaskan argumen pada Sri Hartati (Juni 2007) mengemukakan bentuk

vandalisme yang diistilahkan dengan penyalahgunaan koleksi yang sering ditemui

ada empat bentuk, yaitu: (a) coret-mencoret buku, (b) mutilasi atau penyobekan

buku, (c) peminjaman tidak sah, dan (d) pencurian koleksi oleh pemustaka.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa bentuk-

bentuk vandalisme itu meliputi: Pertama, coret-mencoret buku menggunakan

tinta, ballpoint, spidol, stabillo dan pensil warna. Kedua, melipat halaman

tertentu. Ketiga, penyobekan halaman tertentu. Keempat, penjiplakan atau plagiat

hasil karya seseorang.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

9

5. Faktor-faktor Penyebab Vandalisme

Koleksi perpustakaan bisa mengalami kerusakan yang tidak hanya bisa

disebabkan oleh alam misalnya sinar matahari langsung dan kelembaban udara,

melainkan juga disebabkan oleh manusia. Manusia dalam hal ini adalah sebagai

pengguna perpustakaan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada koleksi

perpustakaan. kerusakan koleksi fisik perpustakaan dapat berupa antara lain

dokumen kotor, halaman robek dan lain-lain. Bahkan manusia yang tidak

bertanggungawab dapat menyebabkan hilangnya bahan pustaka dari perpustakaan.

Adanya berbagai bentuk tindakan vandalisme di perpustakaan

disebabkan oleh beberapa faktor: (1) karena faktor lingkungan dan stress;

(2) karena seseorang mengalami frustasi, fase kebingungan (mayoritas

dialami oleh remaja); (3) karena pemustaka atau pengguna (user) tidak

bisa melawan petugas, sehingga langsung ke koleksi; (4) karena terbentur

aturan atau tata tertib perpustakaan yang berlaku misalnya: tidak diizinkan

fotokopi, dan ketentuan buku yang bisa dipinjam keluar; (5) karena

pemustaka atau pengguna banyak dikecewakan oleh pelayanan

perpustakaan; (6) karena pemustaka atau pengguna tidak bisa

mendapatkan sesuai harapan. (Fatmawati, 2007:2)

Menurut Herziansyah (2008:3) kerusakan bahan pustaka disebabkan dari

pemanfaatan dan perlakuan terhadap bahan pustaka yang kurang tepat.

Perilaku vandalisme di perpustakaan dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, baik yang berasal dari pemustaka sendiri maupun yang berasal dari

perpustakaan. Menurut Daryono (2010) faktor-faktor yang menyebabkan tindakan

vandalisme tersebut adalah:

a. Faktor Dari Pemustaka

Pemustaka merupakan orang atau badan yang menggunakan dan berhubungan

dengan perpustakaan. Pemustaka bisa saja menjadi faktor penyebab kerusakan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

10

bahan pustaka. Kerusakan bahan pustaka yang paling banyak dilakukan

pemustaka adalah vandalisme. Berikut beberapa faktor vandalisme yang berasal

dari pemustaka yaitu:

(1) Kurangnya kesadaran pemustaka. Kurangnya kesadaran pemustaka akan

pentingnya sebuah informasi dalam perpustakaan yang sebenarnya milik bersama

dimana koleksi yang mereka vandal menyebabkan orang lain tidak bisa

mengakses lagi, mereka tidak menyadari kemungkinan suatu informasi

dibutuhkan juga telah divandal pemustaka lain. Seandainya pemustaka

perpustakaan menyadari akibat perbuatan vandalisme yang mereka lakukan itu

merugikan diri sendiri maka koleksi perpustakaan di perpustakaan akan lengkap.

(2) Kekecewaan terhadap layanan perpustakaan. Faktor kecewa ini juga dapat

menyebabkan pemustaka melakukan tindakan vandal terhadap koleksi

perpustakaan. Kekecewaan bisa terjadi karena kebutuhan informasi yang mereka

cari tidak ketemu, sehingga mereka merasa kecewa dan melakukan tindakan

vandal. Kekecewaan pemustaka juga bisa terjadi akibat petugas perpustakaan

yang kurang ramah terhadap pemustaka, seperti sikap cuek dan tidak mau

membantu kesulitan pemustaka. Faktor ini biasanya terjadi karena pustakawan

perpustakaan terlalu kaku dengan aturan yang ada dan tidak ada toleransi. Contoh

pemustaka yang terlambat mengembalikan buku cukup lama terkena sanksi denda

cukup banyak, bahkan banyaknya denda tersebut melebihi dari harga buku yang

mereka pinjam akan tetapi petugas tidak memiliki kebijaksanaan. Pemberlakuan

aturan seperti ini justru dapat menyebabkan pemustaka marah dan bisa melakukan

tindakan vandal terhadap koleksi yang ada.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

11

(3) Adanya kesempatan. Kesempatan juga merupakan faktor pemustaka

melakukan tindakan vandalisme. Sebenarnya pemustaka tidak ada niat untuk

melakukan vandal, akan tetapi karena kurang atau tidak adanya pengawasan maka

mereka iseng-iseng melakukan vandal. Apabila kesempatan pertama mereka akan

mencari kesempatan lagi, bahkan lama-lama mereka akan mencari-cari

kesempatan.

b. Faktor Dari Perpustakaan

Selain faktor dari pemustaka, vandalisme bisa juga datang dari perpustakaan itu

sendiri. Berikut faktor dari perpustakaan:

(1) Lemahnya pengawasan. Faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme dan

pencurian buku diantaranya adalah akibat lemahnya pengawasan petugas baik

terhadap pemustakanya maupun terhadap koleksinya. Longgarnya pengawasan

terhadap pemustaka dan koleksi yang akan dibawa keluar perpustakaan maupun

koleksi yang dikembalikan menjadi penyebab banyaknya buku-buku hilang.

Begitu juga lemahnya pengawasan pemustaka di rak-rak koleksi atau di meja-

meja baca dapat menyebabkan pemustaka dengan leluasa merobek sebagian

halaman buku.

(2) Petugas yang kurang profesional. Layanan terhadap pemustaka yang terlalu

birokratis dapat menyebabkan layanan menjadi lambat, sehingga pemustaka

merasa kesulitan dan tidak sabar yang akhirnya dapat mengakibatkan pemustaka

mengambil jalan pintas dengan membawa buku keluar tanpa melalui prosedur

yang sah. Akibat terbenturnya dengan tata tertib perpustakaan yang berlaku

seperti tidak boleh fotokopi, koleksi tertentu tidak boleh dipinjam dan ketentuan

Page 19: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

12

jumlah maksimal buku yang dipinjam juga menyebabkan pemustaka melakukan

tindakan vandalisme.

Petugas yang kurang profesional dalam memberikan layanan seperti tidak

simpati, rendahnya kualitas layanan, petugas tidak bisa membantu kesulitan

pemustaka sehingga mereka tidak puas. Rasa ketidakpuasan ini dapat

menyebabkan mereka melakukan perusakan bahan perpustakaan.

c. Faktor Lain

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya vandalisme yaitu:

(1) Faktor lingkungan. Faktor lingkungan diantaranya adalah karena kondisi

ekonomi pemustaka, faktor sosial masyarakat, lingkungan tata letak perpustakaan

yang kurang tepat.

(2) Stress. Orang yang sedang stress, frustasi, kebingungan, marah serta kecewa

dapat melampiaskan dengan melakukan perusakan koleksi. Tindakan vandalisme

yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut biasanya bukan karena informasi

yang dibutuhkan tetapi benar-benar untuk merusaknya dengan tidak memikirkan

akibatnya.

(3) Tersumbatnya komunikasi. Ketidakharmonisan hubungan antara pustakawan

dengan pemustaka dapat menimbulkan sikap apriori dari pemustaka terhadap

perpustakaan yang pada akhirnya pemustaka tidak mempunyai rasa memiliki

terhadap koleksi. Pustakawan dalam suatu perpustakaan adalah sebagai mediator

yang menghubungkan perpustakaan sebagai komunikator terhadap pemustaka

sebagai komunikan. Untuk itu para pustakawan harus mampu membantu

Page 20: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

13

kepentingan pemustaka sehingga komunikasi antara pemustaka dengan

perpustakaan tidak tersumbat.

Faktor pendorong penyalahgunaan koleksi di perpustakaan adalah hal-hal

yang mendorong atau yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan koleksi di

perpustakaan. Faktor ini mencakup: kemudahan akses, koleksi yang diminati, usia

pemustaka, jam buka operasional, kurangnya pengamanan, kurangnya pelatihan

staf dalam pencegahan kejahatan, fasilitas fotokopi, desain gedung dan ruang,

serta peraturan perpustakaan. Lincoln, (dalam Listiyani 2010:29-30)

Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Seminar Vandalisme di

Perpustakaan, Agustini (2012) mengatakan bahwa tindakan vandalisme

disebabkan karena banyaknya aturan yang ada di perpustakaan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan faktor-faktor terjadinya

vandalisme bisa disebabkan oleh: kekecewaan pengunjung terhadap layanan

perpustakaan, kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya sebuah informasi,

lemahnya pengawasan petugas perpustakaan baik terhadap pemustakanya maupun

koleksinya, kondisi ekonomi pemustaka yang lemah dan stress, frustasi, marah,

kecewa serta tersumbatnya komunikasi juga merupakan faktor penyebab

terjadinya vandalisme.

6. Cara Mengatasi Tindakan Vandalisme

Perilaku vandalisme terhadap koleksi bahan perpustakaan dapat terjadi di

semua jenis dan bentuk perpustakaan, baik perpustakaan tersebut masih kecil

maupun sudah besar. Untuk mengatasi berbagai bentuk vandalisme yang sangat

Page 21: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

14

merugikan perpustakaan dan pemustaka perpustakaan yang lain perlu dilakukan

upaya-upaya pencegahan dan pengamanan. Noerhayati (1989:307-308)

mengemukakan bahwa kerusakan disebabkan oleh kekuatan mekanis dan

pengotoran oleh tangan manusia yang dapat dicegah dengan jalan. Pertama,

menanamkan kesadaran book preservation baik pada orang yang menggunakan

buku maupun terhadap staf perpustakaan. Kedua, melatih diri sendiri untuk

mencintai buku mengingat peranannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,

sebagai sumber informasi, pelangsung kehidupan Perguruan Tinggi yang perlu

dijaga dan diamankan bersama; Ketiga, juga bagi pemakai buku, hendaknya

diperhatikan bagaimana cara memakai buku yang baik, seperti: (1) cara membuka

buku; (2) jangan menyelipkan pensil, mistar atau penggaris, karet penghapus dan

barang-barang lain ke dalam buku; (3) buku harus dihindarkan dari tangan

berminyak (bekas memegang makanan), jangan dikenakan air, bahkan

pencegahan terhadap kebakaran sangat penting diperhatikan.

Rahayuningsih (2007:135) menjelaskan bahwa kerusakan yang disebabkan

oleh manusia dapat dihindari dengan meningkatkan kesadaran para pengguna

perpustakaan, misalnya dengan mengadakan acara pendidikan pengguna

perpustakaan, talkshow, workshop, seminar, dan pelatihan.

Menurut Daryono (2010) hal-hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan

(preventif) dapat berupa tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Pengamanan fisik: Pertama, melarang pemustaka memakai jaket dan

membawa tas, stopmap atau yang sejenis ke dalam ruang koleksi. Kedua,

Page 22: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

15

menyediakan petugas khusus untuk melakukan pengecekan pada saat pemustaka

keluar perpustakaan.

b. Pengamanan terhadap sistem: Pertama, menyediakan alat-alat pengendali

dalam sistem. Kedua, melakukan pemasangan security system seperti sensor

matric dan sensor alarm pada pintu keluar perpustakaan.

Pencegahan dan pengamanan terhadap perilaku vandalisme di perpustakaan dapat

berupa tindakan (action) sebagai berikut: (1) Perlu adanya mentalitas intelektual

pemustaka agar tidak melakukan vandalisme terhadap koleksi bahan

perpustakaan. (2) Sikap dan perilaku pustakawan atau petugas perpustakaan yang

selalu mengadakan pengontrolan terhadap pemustaka baik dalam ruangan maupun

pintu keluar. (3) Pada jenis koleksi tertentu dapat dilakukan layanan sistem

tertutup (close access). (4) Membuat tata tertib tertulis dan sanksi yang jelas bagi

yang melakukan pelanggaran. (5) Mengontrol penggunaan kartu anggota baik

yang manual maupun yang terotomasi agar mereka tidak menggunakan kartu

anggota orang lain. (6) Pintu masuk selalu tertutup, hanya pemustaka yang

mempunyai kartu yang bisa masuk perpustakaan. (7) Menyediakan ruang baca

yang representatif yang terpisah dengan rak-rak koleksi. (8) Pemasangan cermin

cembung (cannex mirror) pada tempat-tempat tertentu. (9) Pemasangan CCTV

camera di ruang koleksi.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

cara mengatasi tindakan vandalisme bahan pustaka dapat dilakukan untuk

meminimalkan jumlah koleksi yang rusak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:

Pertama, mengatur tata ruang layanan perpustakaan sedemikian rupa sehingga

Page 23: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

16

tidak memungkinkan pemustaka melakukan tindakan vandalisme. Kedua,

membuat tata tertib tertulis dan sanksi yang jelas bagi yang melakukan

pelanggaran. Ketiga, menyediakan fasilitas mesin fotokopi yang memadai, dengan

harga terjangkau dan hasil yang memuaskan. Keempat, menempatkan pengawasan

pustakawan di rak koleksi dan meja baca agar bisa mengontrol pemustaka agar

tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kelima, memeriksa setiap bahan

pustaka yang telah selesei dipinjam pemustaka. Keenam, memberikan

pengetahuan tentang preservasi dan konservasi bahan pustaka kepada pustakawan.

Ketujuh, memberikan pendidikan, talkshow, workshop, dan seminar kepada

pemustaka. Kedelapan, pemasangan sistem keamanan elektronik misalnya

pemasangan CCTV pada tiap-tiap ruangan perpustakaan agar bisa memantau

kegiatan pemustaka di dalam perpustakaan.

F. Metode penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode

deskriptif dengan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati berbagai

macam koleksi perpustakaan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang. Wawancara dilaksanakan dengan pemustaka dan pustakawan di

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

17

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Penyebab Tindakan Vandalisme di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang terdapat koleksi bahan

pustaka rusak akibat perilaku vandalisme meskipun dalam jumlah yang relatif

sedikit. Kerusakan tersebut diantaranya adalah buku yang diberi tanda dengan

ballpoint, adanya coretan dan gambar-gambar yang tidak ada artinya dan adanya

buku yang diwarnai dengan pensil warna. Adapun faktor-faktor penyebab

tindakan vandalisme yang ditemui adalah sebagai berikut.

1. Faktor dari pemustaka

a. Kurangnya kesadaran pemustaka

Kurangnya kesadaran pemustaka merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan terjadinya tindakan vandalisme. Menurut Daryono (2010)

kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya sebuah informasi dalam

perpustakaan yang sebenarnya milik bersama dimana koleksi yang mereka vandal

menyebabkan orang lain tidak bisa mengakses lagi.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang penyebab vandalisme bahan pustaka

cenderung disebabkan oleh kurangnya kesadaran pemustaka. Pemustaka yang

berkunjung ke Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

seenaknya saja bertindak terhadap bahan pustaka tanpa memperdulikan resiko

kerusakan yang akan terjadi terhadap bahan pustaka. Akibat dari kurangnya

Page 25: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

18

kesadaran pemustaka ini koleksi menjadi korban vandalisme yang dapat

merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sebaiknya pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang menciptakan komunikasi yang baik dengan pemustaka dan memberikan

sosialisasi agar pemustaka selalu mempunyai rasa memiliki sekaligus menjaga

koleksi.

Gambar buku yang dilipat di bawah ini merupakan salah satu contoh

kegiatan vandalisme yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran pemustaka dalam

menjaga koleksi di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumetasi Kota Padang.

Gambar 1

Buku yang dilipat

Page 26: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

19

b. Kekecewaan pemustaka terhadap layanan pustakawan

Menurut teori yang telah dikemukan oleh Daryono (2010) kekecewaan

pemustaka bisa terjadi akibat petugas perpustakaan yang kurang ramah terhadap

pemustaka.

Berdasarkan hasil wawancara yang di peroleh dari pemustaka di Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang pustakawan belum begitu

memberikan pelayanan yang prima kepada pemustaka. Masih ada sebagian

pemustaka yang kecewa terhadap pelayanan pustakawan yang tidak bisa

membantu pemustaka dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Akhirnya

pemustaka merasa pustakawan tidak bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan

pemustaka melampiaskan kekecewaannya terhadap koleksi.

Sebaiknya pustakawan sebagai pemberi jasa harus berusaha memberikan

pelayanan sebaik-baiknya dengan sikap ramah dan sopan santun agar

menimbulkan kesan bahwa perpustakaan adalah suatu tempat pemberi jasa yang

bersifat edukatif. Misalnya pustakawan harus lebih peduli terhadap kebutuhan

pemustakanya, memberikan sambutan yang ramah, dan membantu pemustaka

dalam menemukan apa yang hendak dibutuhkan sehingga tidak terjadi niat

pemustaka untuk melampiaskan kekecewaan terhadap koleksi.

c. Usia Pemustaka

Menurut Lincoln (dalam Listiyani, 2010:30) penyalahgunaan koleksi di

perpustakaan rata-rata dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Kenakalan anak dan

remaja memang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya

tindakan kejahatan terhadap koleksi perpustakaan.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

20

Jumlah pengunjung dan peminjam buku di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang dominan berusia anak-anak dan remaja. Usia

anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap perilaku menyimpang karena pada

usia ini seseorang masih dalam keadaan masa transisi dimana secara psikis dan

emosionalnya masih dalam keadaan labil. Jika dikaitkan dengan tindakan

penyalahgunaan koleksi yang terjadi di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang maka perilaku menyimpang yang dimaksud adalah

segala bentuk kenakalan remaja yang menjurus kepada penyalahgunaan koleksi

seperti mencoret-coret buku, mewarnai buku, menandai buku dengan stabillo dan

membuat gambar yang dapat merusak informasi pada buku.

Gambar buku yang distabillo di bawah ini merupakan salah satu contoh

kegiatan vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumetasi Kota Padang

yang disebabkan oleh usia pemustaka yang rata-rata masih anak-anak dan remaja.

Gambar 2

Buku yang distabillo

Page 28: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

21

d. Koleksi yang diminati

Menurut teori yang dijelaskan oleh Lincoln (dalam Listiyani, 2010:29)

koleksi yang mutakhir, kandungan informasi yang sangat up to date, jenis koleksi

yang beraneka ragam dan harganya yang mahal memang sangat potensial untuk

dijadikan sasaran objek pencurian dan perusakan oleh pemustaka.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu pustakawan di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang bahwa koleksi yang banyak rusak

akibat vandalisme adalah koleksi fiksi, karena koleksi fiksi merupakan koleksi

yang paling banyak diminati oleh pengunjung yang berusia anak-anak dan remaja.

Sekitar 7% dari total koleksi sebanyak 8781 eksemplar buku yang ada di Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang telah rusak akibat tindakan

vandalisme. Dari 7% buku yang rusak itu 4% diantaranya adalah koleksi buku

fiksi dan sisanya koleksi buku umum. Jadi sebaiknya pustakawan harus

memberikan pendidikan pemakai kepada pemustaka sebelum pemustaka

meminjam koleksi perpustakaan.

Gambar buku yang diwarnai di bawah ini merupakan salah satu contoh

buku fiksi yang menjadi korban vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumetasi Kota Padang yang disebabkan karena banyaknya buku tersebut

diminati oleh pemustaka. Semakin banyak buku tersebut diminati pemustaka

maka semakin besar peluang untuk terjadinya tindakan vandalisme.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

22

Gambar 3

Buku yang diwarnai

Page 30: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

23

2. Faktor dari pustakawan

a. Lemahnya pengawasan

Menurut Daryono (2010) faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme

dan pencurian buku diantaranya adalah akibat lemahnya pengawasan petugas baik

terhadap pemustakanya maupun terhadap koleksinya.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis dapatkan dari Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang, pustakawan tidak memeriksa

kembali buku yang telah dipinjam pemustaka dan pustakawan tidak mengawasi

pemustaka ketika sedang membaca buku dimeja baca. Akibatnya pemustaka

leluasa melakukan tindakan vandalisme. Untuk itu disarankan agar pustakawan

memeriksa kembali buku yang telah dipinjam oleh pemustaka dan mengawasi

pemustaka di meja baca agar tidak terjadi tindakan penyalahgunaan koleksi.

Gambar buku yang dirobek di bawah ini merupakan salah satu contoh

kegiatan vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumetasi Kota Padang

yang disebabkan oleh lemahnya pengawasan pustakawan terhadap pemustaka.

Gambar 4

Buku yang dirobek

Page 31: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

24

b. Peraturan perpustakaan

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Sulistyo-Basuki (2005:14)

peraturan perpustakaan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

perpustakaan kepada pemustakanya dalam memanfaatkan perpustakaan yang

bersangkutan. Selain itu, ketentuan ini dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan

untuk kelancaran administrasinya. Ketentuan-ketentuan tersebut menyangkut

keanggotaan, peminjaman dan sebagainya.

Dari hasil observasi yang penulis dapatkan di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang, pustakawan tidak memberikan sanksi yang jelas

kepada pemustaka yang melakukan pelanggaran. Contohnya bagi pemustaka yang

kedapatan mencoret-coret buku, pustakawan hanya menegur tanpa memberikan

sanksi atau denda. Akibatnya pemustaka mengabaikan teguran pustakawan dan

melakukan kembali vandalisme secara berulang-ulang.

Sebaiknya pustakawan memberikan sanksi atau denda yang jelas kepada

pemustaka yang melakukan pelanggaran, agar tidak terjadi tindakan vandalisme.

Gambar buku yang digarisbawahi dengan ballpoint di bawah ini

merupakan salah satu contoh kegiatan vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumetasi Kota Padang yang disebabkan oleh tidak adanya sanksi yang

dikenakan kepada pemustaka yang melanggar peraturan perpustakaan, sehingga

menjadi sebuah kebiasaan bagi pemustaka untuk menggaris bawahi buku.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

25

Gambar 5

Buku yang digarisbawahi dengan ballpoint

c. Petugas yang kurang profesional

Menurut teori yang dijelaskan oleh Daryono (2010) petugas yang kurang

profesional dalam memberikan layanan seperti tidak simpati, rendahnya kualitas

layanan, petugas tidak bisa membantu kesulitan pemustaka sehingga mereka tidak

puas.

Di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang terjadinya

tindakan vandalisme bisa juga disebabkan oleh rendahnya kualitas layanan dan

kurangnya tenaga pustakawan. Kurangnya tenaga pustakawan sangat

mempengaruhi terjadinya tindakan vandalisme di perpustakaan. Kurangnya

pengawasan pustakawan terhadap pemustaka dapat memberikan kesempatan

kepada pemustaka untuk melakukan vandalisme.

Tidak adanya pendidikan pemakai yang di sosialisasikan kepada

pemustaka, juga dapat menjadi faktor vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan

Page 33: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

26

dan Dokumentasi Kota Padang. Tidak adanya pendidikan pemakai menyebabkan

pemustaka tidak mengetahui cara memperlakukan koleksi dengan baik. Akibatnya

informasi yang terkandung didalam koleksi menjadi berkurang dan bukupun

menjadi rusak.

Sebaiknya Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

menambah jumlah tenaga pustakawan profesional agar dapat mengontrol

pemustaka supaya tidak terjadi tindakan vandalisme di perpustakaan. Pustakawan

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang memberikan

pendidikan pemakai sebelum pemustaka memasuki perpustakaan, agar pemustaka

mengetahui cara memperlakukan dan menjaga koleksi dengan baik sehingga tidak

terjadinya vandalisme terhadap koleksi perpustakaan.

d. Kurangnya pengamanan

Kurangnya pengamanan di sebuah perpustakaan dapat menjadi faktor

pencetus tindakan vandalisme terhadap koleksi di sebuah perpustakaan, karena

pemustaka akan leluasa untuk dapat melakukan tindakan tersebut. Lincoln (dalam

Listiyani, 2010:32) mengemukakan bahwa staf perpustakaan yang mengemban

tugas banyak dan sibuk umumnya tidak memiliki waktu untuk mengawasi

pemustaka sehingga kesempatan untuk berbuat kejahatan bagi pemustaka terbuka

lebar.

Dari observasi yang penulis dapatkan dari Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang, bahwa perpustakaan tersebut tidak memiliki sistem

keamanan elektronik seperti sensor matric, sensor alarm, cermin cembung dan

CCTV. Belum tersedianya sistem keamanan yang canggih juga merupakan faktor

Page 34: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

27

terbesar bagi pemustaka dengan mudah melakukan tindakan vandalisme di

perpustakaan karena pemustaka tidak bisa mengontrol seluruh kegiatan pemustaka

di dalam perpustakaan.

Sebaiknya Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

melengkapi fasilitas keamanannya, agar tidak terjadinya tindakan vandalisme

yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Gambar buku yang dicoret di bawah ini merupakan salah satu contoh

kegiatan vandalisme yang disebabkan oleh belum dilengkapinya sistem

pengamanan elektronik di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumetasi Kota

Padang.

Gambar 6

Buku yang dicoret-coret

Page 35: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

28

B. Cara Mengatasi Tindakan Vandalisme di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang

Pemustaka maupun pustakawan harus selalu mempunyai rasa ingin

memiliki dan menjaga semua koleksi yang ada di perpustakaan, sehingga akan

timbul motivasi dari dalam diri pustakawan untuk ikut menjaga, mencegah,

memelihara, atau sedikitnya mengurangi tindakan yang merugikan baik untuk

perpustakaan maupun untuk pengguna perpustakaan itu sendiri.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Rahayuningsih (2007:135)

kerusakan yang disebabkan manusia dapat dihindari dengan meningkatkan

kesadaran pengguna perpustakaan, misalnya mengadakan pendidikan pemakai,

talkshow, workshop, seminar dan pelatihan. Sedangkan Daryono (2010)

menjelaskan untuk mengatasi tindakan vandalisme dapat berupa tindakan-

tindakan seperti pengamanan fisik, pengamanan terhadap sistem dan pengamanan

berupa tindakan.

Dari hasil observasi yang penulis dapatkan di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang kurangnya sistem pengamanan elektronik dan

tidak adanya sosialisasi peningkatan kesadaran pemustaka merupakan faktor

penyebab terjadinya tindakan vandalisme. Tidak adanya alat pengamanan seperti

sensor matric, sensor alarm, dan CCTV dapat mendukung terjadinya tindakan

vandalisme karena tidak adanya pengawasan yang ketat sehingga pemustaka

berkesempatan untuk melakukan tindakan vandalisme. Sedangkan di Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang tidak pernah mengadakan

pendidikan pemakai, talkshow, workshop, seminar dan pelatihan. Tidak adanya

sosialisasi peningkatan kesadaran pemustaka ini dapat juga menimbulkan

Page 36: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

29

tindakan vandalisme karena pemustaka tidak mempunyai rasa cinta terhadap

koleksi dan tidak tahu cara memperlakukan koleksi dengan baik sehingga

informasi yang terkandung didalamnya utuh.

Berdasarkan hasil observasi di atas, sebaiknya pustakawan Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang memfasilitasi perpustakaannya

dengan sistem pengamanan elektronik untuk menghindari terjadinya tindakan

vandalisme. Untuk pustakawan agar bisa memberikan pendidikan pemakai,

memberikan talkshow, workshop, seminar dan pelatihan kepada pemustaka agar

pemustaka mempunyai kesadaran untuk mencintai, menjaga, dan melestarikan

koleksi perpustakaan. Karena sebuah koleksi mengandung informasi penting bagi

diri sendiri dan orang lain baik di masa sekarang maupun di masa yang akan

datang.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

31

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor terjadinya tindakan vandalisme di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang disebabkan oleh faktor dari

pemustaka meliputi kurangnya kesadaran dari pemustaka dalam

menggunakan koleksi perpustakaan, kekecewaan pemustaka terhadap

pelayanan pustakawan, koleksi yang diminati dan usia pemustaka yang

kebanyakan anak-anak dan remaja. Sedangkan faktor dari pustakawan

meliputi lemahnya pengawasan pustakawan terhadap pemustaka dan

koleksi perpustakaannya, kurang tegasnya peraturan perpustakaan, petugas

perpustakaan yang kurang profesional, dan kurangnya pengamanan dari

pihak perpustakaan.

Adapun cara-cara mengatasi tindakan vandalisme yaitu dengan

meningkatkan sistem pengamanan elektronik seperti memasang sensor

matric, sensor alarm, dan CCTV. Mengadakan sosialisasi peningkatan

kesadaran pemustaka untuk menjaga koleksi seperti pendidikan pemakai,

talkshow, workshop, seminar dan pelatihan.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

B. Saran

Untuk mencegah terjadinya tindakan vandalisme maka berdasarkan

simpulan penulis menyarankan:

1. Kepada pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang agar menciptakan komunikasi yang baik dengan

pemustaka dan memberikan sosialisasi agar pemustaka selalu

mempunyai rasa memiliki terhadap koleksi terutama terhadap

pemustaka yang berusia anak-anak dan remaja, memberikan pelayanan

yang prima terhadap pemustaka sehingga tidak terjadi niat pemustaka

untuk melampiaskan kekecewaannya terhadap koleksi, memberikan

pendidikan pemakai kepada pemustaka sebelum pemustaka meminjam

koleksi perpustakaan dan memeriksa kembali buku yang telah

dipinjam serta mengawasi pemustaka di meja baca.

2. Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang sebaiknya

menambah jumlah tenaga pustakawan profesional dan segera

melengkapi sistem keamanan elektronik seperti: sensor matric, sensor

alarm, dan CCTV.

3. Kepada pemustaka Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang agar mempunyai rasa kesadaran untuk menjaga koleksi

perpustakaan dan menanamkan rasa cinta kepada koleksi karena

informasi yang ada pada koleksi berguna untuk masa sekarang dan

akan datang.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

KEPUSTAKAAN

Agustini, Ninis. ”Seminar Vandalisme di Perpustakaan, Pencegahan dan

Penanganannya”. http://www.perpusnas.go.id/BeritaAdd.aspx?id=46.

Diunduh 20 April 2013.

Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara

Daryono. “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tindakan Vandalisme Koleksi

Perpustakaan dan Upaya Pencegahannya”. Media Pustakawan, Vol 17.

No 1, Juni 2010.

https://www.google.com/search?q=faktor+faktor+vandalisme+bahan+pu

staka. Di unduh 28 April 2013.

”Definisi vandalisme dan realitanya”.

http://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=vandalisme&sourcei

d=Mozilla-search. Diunduh 20 April 2013.

Fatmawati, Endang. 2007. “Vandalisme perpustakaan”. Media Informasi. Vol.

XVI. No. 1. Yogyakarta: perpustakaan UGM.

Hartati, Sri. “Mutilasi Buku Tetap Berlangsung”. Kompas, 6 Juni 2007.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan. Jakarta:

Sagung Seto.

Herziansyah, Robby. 2008. “Preservasi Bahan Pustaka”.

http://medfo.net46.net/preservasi%20bahan%20pustaka.pdf. Di unduh 28

April 2013.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta:

Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Listiyani. 2010. ”Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan: Studi Kasus di

Perpustakaan Umum Yayasan Lia Pramuka”. (skripsi). Depok: Jurusan

Ilmu Informasi Perpustakaan FIB UI.

https://www.google.com/search?q=penyalahgunaan%20koleksi%20perp

ustakaan.pdf. Di unduh 28 April 2013.

Obiagwu, Marcell C. 1992. “Library Abuse in Academic Institutions: A

comparative Study”. Rev. 24 (292).

Page 40: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

Rahayuningsih, F (ed). 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Soedibyo, Noerhayati. 1988. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Sulistyo- Basuki. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

LEMBAR OBSERVASI

Hari/ Tanggal: Jumat, 26 April 2013

Tempat : Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Pukul : 10.45 s/d selesai

NO PERNYATAAN YA TIDAK

Faktor-faktor penyebab terjadinya

tindakan vandalisme

1. pengunjung Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang dominan

berusia anak-anak dan remaja.

2 Pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang

memberikan layanan yang memuaskan

terhadap pemustaka.

3. Koleksi bahan pustaka di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang lengkap.

4. Koleksi fiksi merupakan koleksi yang

paling diminati oleh pengunjung di Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi.

5. Pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang mengawasi

pengunjung ketika sedang membaca buku

di meja baca.

6. Coret-mencoret buku merupakan salah satu

bentuk vandalisme yang sering ditemukan

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang

7. Pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang membuat

sanksi yang jelas bagi pemustaka yang

melakukan pelanggaran.

8. Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang memiliki

banyak tenaga pustakawan.

9. Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang menggunakan

alat- alat pengaman seperti: CCTV, cannex

mirror, sensor matric dan sensor alarm.

10. Pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan

Page 42: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

dan Dokumentasi Kota Padang memeriksa

kembali buku yang telah dipinjam

pemustaka.

11. Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang memiliki

banyak pengunjung

12. pustakawan Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang

memberikan pendidikan pemakai,

talkshow, workshop, seminar dan pelatihan

sebelum pemustaka menggunakan fasilitas

perpustakaan.

13. Hanya pemustaka yang memiliki kartu

anggota saja yang boleh memasuki Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang.

Langkah-langkah pencegahan tindakan

vandalisme

14. Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang buka sesuai

dengan jadwal.

15. Proses peminjaman buku di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang sesuai dengan prosedur yang ada.

16. Pustakawan mengawasi pemustaka yang

sedang dalam keadaan stress, frustasi,

kebingungan, dan marah sehingga mereka

melampiaskannya dengan merusak koleksi.

17. Menjaga keharmonisan hubungan antara

pustakawan dengan pemustaka agar

pemustaka mempunyai rasa memiliki

terhadap koleksi.

18. Tata letak lokasi perpustakaan Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang mudah di kunjungi

pemustaka.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden I

Hari/Tanggal: Jumat, 26 April 2013

Tempat: Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Nama : Murniati Akas, S.Pd

Jabatan: Pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang

Pertanyaan:

1. Berapakah jumlah tenaga pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: 2 (dua) orang.

2. Koleksi apa saja yang sering dipinjam pemustaka di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: klasifikasi 813 (fiksi).

3. Apakah Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang sudah

menggunakan alat- alat pengaman seperti: CCTV, cannex mirror, sensor

matric dan sensor alarm?

Jawaban: untuk saat ini Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang belum memiliki alat alat pengaman seperti: CCTV, cannex

mirror, sensor matric dan sensor alarm.

4. Apa saja bentuk-bentuk vandalisme yang terjadi di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: Pertama, pencoretan buku dengan stabillo dan ballpoint. Kedua,

menggaris bawahi kalimat yang ada didalam buku. Ketiga, mewarnai buku

dengan pensil warna. Keempat, memberi lipatan pada halaman tertentu.

5. Apakah pustakawan sudah melakukan pendidikan pemakai sebelum

pengunjung masuk ke perpustakaan?

Jawaban: Tidak ada

6. Apakah pustakawan memeriksa kembali buku yang telah dipinjam

pengunjung?

Jawaban: Ada, tetapi belum melakukannya dengan maksimal.

7. Apakah pustakawan telah membuat tata tertib tertulis dan sanksi yang jelas

bagi pemustaka yang melakukan pelanggaran?

Jawaban: Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

sudah memiliki tata tertib tertulis, tetapi tidak ada sanksi yang jelas bagi

pemustaka yang melanggar.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

8. Langkah- langkah apa saja yang dilakukan pustakawan untuk mengatasi

vandalisme terhadap koleksi di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: Memberikan sosialisasi kepada pemustaka (khusunya

pemustaka berusia anak-anak) agar memfotokopi koleksi yang akan

diwarnai.

9. Berapa persen buku yang rusak akibat tindakan vandalisme dalam kurun

waktu 2007-2012 ?

Jawaban: Sekitar 7% dari total koleksi sebanyak 8781 eksemplar buku

yang ada di perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang. Dari 7% buku yang rusak itu 4% diantaranya adalah buku

bacaan anak-anak (buku cerita) dan sisanya koleksi buku umum.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden II

Hari/ Tanggal: Jumat, 26 April 2013

Tempat: Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Nama: Amran, A.Md

Jabatan: Pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang

Pertanyaan:

1. Berapakah jumlah tenaga pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: 2 (dua) orang.

2. Koleksi apa saja yang sering dipinjam pemustaka di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: Koleksi Fiksi klasifikasi 813, koleksi 000 Karya Umum dan

koleksi 200 Agama.

3. Apakah Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang sudah

menggunakan alat- alat pengaman seperti: CCTV, cannex mirror, sensor

matric dan sensor alarm?

Jawaban: Karena keterbatasan dana, sampai sekarang Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang belum memiliki alat alat

pengaman elektronik.

4. Apa saja bentuk-bentuk vandalisme yang terjadi di Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: Pencoretan pada buku dan mewarnai buku.

5. Apakah pustakawan sudah melakukan pendidikan pemakai sebelum

pengunjung masuk ke perpustakaan?

Jawaban: Belum ada

6. Apakah pustakawan memeriksa kembali buku yang telah dipinjam

pengunjung?

Jawaban: Ada

7. Apakah pustakawan telah membuat tata tertib tertulis dan sanksi yang jelas

bagi pemustaka yang melakukan pelanggaran?

Jawaban: Untuk sanksi, Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang tidak memberikan sanksi kepada pemustaka yang melakukan

pelanggaran, hanya memberikan teguran saja kepada pemustaka yang

melakukan pelanggaran.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

8. Langkah- langkah apa saja yang dilakukan pustakawan untuk mengatasi

vandalisme terhadap koleksi di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: Menegur pemustaka tersebut agar tidak merusak koleksi dan

untuk anak-anak usia dini menyarankan agar guru atau orang tuanya untuk

memfotokopi koleksi terlebih dahulu agar tidak terjadi vandalisme

terhadap koleksi tersebut.

9. Berapa persen buku yang rusak akibat tindakan vandalisme dalam kurun

waktu 2007-2012?

Jawaban: Sekitar 7% dari total koleksi sebanyak 8781 eksemplar buku

yang ada di perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang. Dari 7% buku yang rusak itu 4% diantaranya adalah buku

bacaan anak-anak (buku cerita) dan sisanya koleksi buku umum.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden III

Nama: Dwi Astuti Ariyani

Pekerjaan: Siswa SMK N 3 Padang

Pertanyaan:

1. Koleksi apa saja yang sering Anda pinjam di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: cerpen dan buku-buku agama.

2. Apakah pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang sudah memberikan pelayanan yang prima kepada Pemustaka?

Jawaban: pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang belum sepenuhnya melayani pemustaka dengan baik,

pustakawan kebanyak sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pustakawan

hanya menyuruh pemustaka mengisi daftar pengunjung perpustakaan

tanpa menanyai informasi apa yang dibutuhkan pemustaka.

3. Pernahkah Anda melakukan tindakan vandalisme terhadap koleksi di

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang? Jika pernah,

tindakan vandalisme apa yang pernah Anda lakukan?

Jawaban: pernah, saya hanya melipat beberapa halaman cerpen, agar bisa

memudahkan saya untuk mengingat halaman berapa yang sudah di baca

dan memberi stabillo di beberapa halaman buku.

4. Apakah Anda sebagai pemustaka telah menjaga koleksi yang Anda pinjam

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dengan

sebaik-baiknya?

Jawaban: kadang-kadang.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden III

Nama: Nur Asri Wulandari

Pekerjaan: Siswa SMP N 2 Padang

Pertanyaan:

1. Koleksi apa saja yang sering Anda pinjam di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: koleksi fiksi.

2. Apakah pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang sudah memberikan pelayanan yang prima kepada Pemustaka?

Jawaban: belum, contohnya saja pada proses peminjaman. Proses

peminjaman buku di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang masih secara manual, sehingga pemustaka menunggu lama kalau

hendak meminjam buku.

3. Pernahkah Anda melakukan tindakan vandalisme terhadap koleksi di

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang? Jika pernah,

tindakan vandalisme apa yang pernah Anda lakukan?

Jawaban: pernah, menggaris bawahi buku dan melipat halaman buku.

4. Apakah Anda sebagai pemustaka telah menjaga koleksi yang Anda pinjam

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dengan

sebaik-baiknya?

Jawaban: ya, kadang-kadang.

Page 49: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden III

Nama: Viesta Aulia

Pekerjaan: Mahasiswa Universitas Andalas

Pertanyaan:

1. Koleksi apa saja yang sering Anda pinjam di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: koleksi tentang ilmu-ilmu murni.

2. Apakah pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang sudah memberikan pelayanan yang prima kepada Pemustaka?

Jawaban: sudah lumayan, tapi perlu ditingkatkan lagi.

3. Pernahkah Anda melakukan tindakan vandalisme terhadap koleksi di

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang? Jika pernah,

tindakan vandalisme apa yang pernah Anda lakukan?

Jawaban: tidak pernah.

4. Apakah Anda sebagai pemustaka telah menjaga koleksi yang Anda pinjam

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dengan

sebaik-baiknya?

Jawaban: sudah.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI ...

32

DAFTAR WAWANCARA

Responden III

Nama: Amanda Rahayu

Pekerjaan: Siswa SD 1 Kartika Padang

Pertanyaan:

1. Koleksi apa saja yang sering Anda pinjam di Kantor Arsip, Perpustakaan

dan Dokumentasi Kota Padang?

Jawaban: buku cerita Lalabee dan majalah Bobo.

2. Apakah pustakawan di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang sudah memberikan pelayanan yang prima kepada Pemustaka?

Jawaban: sudah.

3. Pernahkah Anda melakukan tindakan vandalisme terhadap koleksi di

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang? Jika pernah,

tindakan vandalisme apa yang pernah Anda lakukan?

Jawaban: pernah, mewarnai buku dan memberi gambar.

4. Apakah Anda sebagai pemustaka telah menjaga koleksi yang Anda pinjam

di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dengan

sebaik-baiknya?

Jawaban: ya, kadang-kadang.