Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan Indonesia suatu bangsa ialah derajat kesehatan anak, yang biasa diukur melalui angka kematian anak, cermin dunia kedokteran kali ini menyoroti berbagai masalah kesehatan anak dari berbagai aspek, masalah diare tentu menjadi fokus utama, disamping penyakit-penyakit lain seperti pneumonia, campak, malaria dan malnutrisi. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh (Depkes RI, 1997). Berbagai faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat (Depkes RI, 1994). 1
33

Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Dec 12, 2014

Download

Documents

ellyannurasmar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator kesehatan Indonesia suatu bangsa ialah derajat

kesehatan anak, yang biasa diukur melalui angka kematian anak, cermin

dunia kedokteran kali ini menyoroti berbagai masalah kesehatan anak dari

berbagai aspek, masalah diare tentu menjadi fokus utama, disamping

penyakit-penyakit lain seperti pneumonia, campak, malaria dan malnutrisi.

Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali.

Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat

mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh (Depkes RI, 1997).

Berbagai faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah

faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi

dan perilaku masyarakat (Depkes RI, 1994).

Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi setiap tahunnya dari 1

sampai 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare

infeksi. Tingginya kejadian diare di negara barat ini oleh karena foodborn

infections dan waterborn infections. Diare infeksi di negara berkembang

menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak-

anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara

1

Page 2: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahunnya (diare

akut) (WHO, 2002).

Di negara berkembang kebanyakan disebabkan oleh lima hal, atau

kombinasi dari mereka yaitu : Pnumonia, diare, campak, malaria dan

malnutrisi. Di seluruh dunia 3 dari 4 anak yang pergi ke sentral pengobatan

penderita setidaknya satu dari kondisi di atas. Banyak dari kematian ini dapat

dicegah dengan manajemen kesehatan yang lebih baik (WHO, 1997). Diare

adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak dengan

perkiraan 1,3 milyar dan 3,2 kematian tiap tahun pada balita. Keseluruhan

anak-anak mengalami rata-rata 3,3 diare per tahun. Tetapi di beberapa

tempat dapat lebih dari 9 per tahun. Penyebab utama kematian karena diare

adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui

tinjanya (Hendarwanto, 2003)

Di Indonesia setiap anak mengalami diare 1,6 – 2 kali setahun. Hasil

dari SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) di Indonesia angka kematian

diare anak balita dan bayi per mil per tahun berturut-turut menunjukkan

angka sebagai berikut : 6,6 (anak balita) 22 (bayi) pertahun 1980; 3,7 (bayi)

pada tahun 1992 ; 1 (anak balita) dan 8 (bayi) pada tahun 1995. Menurut

Departemen Kesehatan di 8 propinsi pada tahun 1989, 1990 dan 1995

berturut-turut morbiditas diare menunjukkan 78,5%, 103% dan 100%. Apalagi

dengan terjadinya krisis ekonomi yang melanda di negara-negara Asia

dimana Indonesia yang terparah, angka kejadian diare menunjukkan

2

Page 3: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

kenaikan. Bahkan gangguan kesehatan maupun penyakit yang terkait

dengan diare seperti gangguan gizi dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan

Akut) (Depkes RI, 1999).

Provinsi Sumatera Utara mencatat penderita diare pada tahun 2005

sebanyak 168.072 orang. 11 Kabpuaten/Kota dinyatakan Kejadian Luar

Biasa diare pada tahun 2005 dengan 926 kasus, dan angka kematian 25

orang termasuk di Kota Sibolga. Penderita terbanyak pada tahun 2005

terdapat di Kota Medan dengan jumlah 38.012 orang (Depkes RI, 2005).

Sibolga merupakan daerah yang rentan terserang penyakit menular

antara lain diare. Dinas Kesehatan Kota Sibolga mencatat sebanyak 212

pasien diare selama tahun 2007. Dan pada tahun 2008 jumlah pasien diare

pada balita 167 orang dan tahun 2009 pada Bulan Januari sampai Maret

jumlah pasien diare pada balita berjumlah 62 orang. Data tersebut

berdasarkan tersebut berdasarkan pendataan di RSU. dr. F. L. Tobing

Sibolga dan puskesmas yang menyebar di Kota Sibolga (Dinkes Sibolga,

2007-2008)

Berdasarkan hal tersebut dengan berbagai masalah dan penyebab

terjadinya diare, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian

yaitu tentang “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Diare pada Balita di

RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009”.

3

Page 4: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian di atas, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya

Diare pada Balita di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009?”.

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Diare pada

Balita di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009.

C.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya diare pada balita

berdasarkan pendidikan ibu di RSU. dr. F.L. Tobing Sibolga

Tahun 2009

b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya diare pada balita

berdasarkan pekerjaan ibu di RSU. dr. F.L. Tobing Sibolga

Tahun 2009.

c. Untuk mengetahui jumlah penderita diare berdasarkan umur

pada balita di RSU. dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009.

d. Untuk mengetahui penyebab terjadinya diare pada balita

berdasarkan laktosa (susu kaleng) di RSU. dr. F.L. Tobing

Sibolga Tahun 2009.

4

Page 5: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

D. Manfaat Penelitian

D.1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti sebagai

penyelesaian tugas akhir Program D.III Kebidanan.

D.2. Bagi Tempat Penelitian

Dapat dijadikan sebagai upaya dasar dalam upaya pencegahan dan

pengobatan serta pengawasan bagi ibu balita baik yang terkena

diare maupun yang tidak terkena diare.

D.3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai upaya untuk menambah kelengkapan

kepustakaan.

D.4. Bagi Mahasiswa

Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

5

Page 6: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Diare

A.1. Defenisi

Diare adalah sindrome penyakit yang ditandai dengan perubahan

bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair dan bertambahnya

frekuensi berak dari biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari (Depkes RI,

1990).

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan

atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih

banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja) (Hendarwanto, 1996).

Diare adalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada

bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi proses encer dapat

berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

(Ngastiyah, 2005).

A.2. Insiden

Penyakit diare merupakan penyebab no 2 angka kesakitan dan angka

kematian pada anak-anak, khususnya dikalangan usia anak dibawah 5 tahun.

Insiden penyakit diare di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan

negara lain didapatkan angka kesakitan berkisar 150-430/1000 penduduk

pertahun. Sedangkan angka kematian mencapai 23-75/1000 penduduk

pertahun. Di Rumah Sakit Daerah Kota Sibolga Tahun 2008 terdapat kasus

6

Page 7: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

penderita diare pada balita 167 orang dan tahun 2009 mulai Bulan Januari

sampai Maret berjumlah 62orang (Dinkes Sibolga, 2008-2009).

A.3. Etiologi

Etiologi dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Pendidikan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hermin (1994), ditemukan bahwa

kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP keatas mempunyai

kemungkinan 1,25 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baikpada

balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan Sd

kebawah. Dari penelitian Cholis Bachroen dan Soemantri (1993) diketahui

pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak

balita, begitu pula hasil penelitian Sunoto dan Hatinah (1990).

2. Faktor Pekerjaan

Ayah dan ibu yang bekerja Pegawai negeri atau Swasta rata-rata

mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang

bekerja sebagai buruh atau petani. Jenis pekerjaan umumnya berkaitan

dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Tetapi ibu yang bekerja harus

membiarkan anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai resiko

lebih besar untuk terpapar dengan penyakit (Giyantini, 2000).

7

Page 8: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

3. Faktor Umur Balita

Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Hasil

analisis lanjut SDKI (1994) didapatkan bahwa umur balita 12-24 bulan

mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali dibanding anak umur 25-59

bulan.

4. Faktor Lingkungan

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan.

Dua faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih dan pembuangan tinja.

Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan prilaku manbusia.

Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta

berakumulasi dengan prilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui

makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit

diare (Depkes RI, 2002).

5. Faktor Gizi

Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena

itu, pengobatan dengan makanan yang baik merupakan komponen utama

penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang gizinya kurang

sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena

dehidrasi dan malnutrisi (Suharyono, 1989). Faktor gizi dilihat berdsarkan

status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = <90-70, buruk = <70 dengan BB

per TB (Dyumadias, 1990).

8

Page 9: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

6. Faktor Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor-faktor

penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari

keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk,

tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan

kesehatan (Suharyono, 1991).

7. Faktor Makanan/minuman yang dikonsumsi

Kontrak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air

minum yang tidak dimasak dapat juga terjadi sewaktu mandi dan

berkumur.

Kontak kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain

apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut dipakai

untuk memegang makanan. Kontaminasi alat-alat makan dan dapur

(Depkes RI, 1990).

Bakteri yang terdapat pada saluran cerna:

Bakteri : Etamuba coli, salmonella, sigella

Virus : Enterovirus, rota virus

Parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris) Jamur (Candida albikan).

8. Faktor terhadap Laktosa (Susu kaleng)

Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan.

Pada bayi yang tidak diberi ASI resiko untuk menderita diarelebih besar

9

Page 10: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita

dehidrasi berat juga lebih besar. Menggunakan botol susu, penggunaan

botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman sehingga menyebabkan

diare. Dalam ASI mangandung antibodi yang dapat melindungi kita

terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella dan V. Cholerae.

A.4. Gejala dan Tanda Klinis

Gejala-gejala yang ditunjukkan penderita diare antara lain :

1. Anak cengeng

2. Suhu meningkat

3. Nafsu makan kurang

4. Buang air besar menjadi kehijauan, karena tercampur empedu.

5. Muntah

Bila keadaan semakin berat akan terjadi dehidrasi dengan gejala-gejala :

1) Rasa haus

2) Mulut kering

3) Mata cekung

4) Pada anak kelhiangan berat badan normal

5) Bibir kering

6) Nadi cepat dan lemah (Arif Mansjoer, 2000).

10

Page 11: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Ada tiga kemungkinan klasifikasi untuk dihidrasi pada anak dengan diare :

Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda

berikut :

Letargis atau tidak sadar

Mata cekung

Tidak bisa minum atau malas minum.

Cubitan kulit perut kembalinya sangat

lambat.

Dehidrasi Berat

Terdapat dua tau lebih dari tanda-tanda

berikut ini :

Gelisah, rewel/mudah marah

Mata cekung

Haus, minum dengan lahap.

Cubitan kulit perut kembali lambat

Dehidrasi ringan/sedang

Tidak cukup tanda-tanda untuk

diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat

atau ringan/sedang.

Tanpa dehidrasi

(Depkes RI, 2000)

A.5. Diagnosa

Untuk membuat diagnosa sering dilakukan beberapa pemeriksaan

antara lain:

a. Anamnese :

1. Siapa yang terkena diare ?

11

Page 12: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

2. Dimana terjadinya kontak dengan mikroorganisme ?

3. Apa yang dimakan dan diminum sebelum terkena diare ?

4. Sudah berapa kali buang air besar dalam 24 jan terakhir ?

b. Pemeriksaan fisik

1. Penimbangan BB

2. Pengukuran vital sign

3. BAB (warna dan konsistensi)

4. BAK (warna dan frekuensi)

c. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan faeces untuk mencari kuman penyebab diare.

2. Pemeriksaan darah, darah perifer lengkap dan elektrolit terutama

natrium, kalium, fosfor dalam darah (Arif Manjoer, 2001).

A.6. Komplikasi

Akibat diare terjadi kehilangan cairan dan eletrolit secara mendadak

dapat terjadi komplikasi seperti :

A.6.1. Dehidrasi

A.6.1.1. Dehidrasi ringan

Biasanya ditandai dengan meningkatnya rasa haus dan

gelisah turgor kulit mungkin sedikit berkurang.

A.6.1.2. Dehidrasi sedang

Biasanya mata sangat cekung dan tanpa air mata dan lidah

sangat kering, pernafasannya cepat dan dalam. Penderita

12

Page 13: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

(yang sadar), sangat haus, pada bayi ubun-ubun kecil sangat

cekung. Bila ada syok hipopolemik, tekanan darah sistol yang

diukur dilengan sangat rendah atau tidak teraba lengan dan

kaki dingin dan basah, kuku jari-jari mungkin biru (sianosis)

(Arif, 2000).

A.7. Penatalaksanaan

Dasar pengobatan diare adalah :

A.7.1. Pemberian cairan

1. Cairan peroral

a. Formula lengkap, mengadung NaCl,NaHCO3,KCL dan

Glukosa. Formula ini disebut oralit.

b. Formula sederhana hanya mengandung NaCl, Sukrosa, garam

dan sebagainya. Berikan cairan yang lebih dari biasanya

segera setelah diare.

Formula lengkap dan sedehana ini diberikan pada pasien diare

tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan dan berat.

2. Cairan parental

Pada pasien dengan dehidrasi berat, cairan yang diberikan secara

parental.jenis cairannya adalah RL (Ringer Lactate) jumlah cairan

yang akan diberikan tergantung dari tingkat dehidrasi sesuai

dengan umur dan berat badan.

13

Page 14: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

A.7.2. Pengobatan Deuretik

Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB <7

Kg, jenis makanan :

Susu (ASI atau formula yang mengandung lactose rendah).

Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat

(Nasi tim) untuk anak di atas 1 tahun dengan BB lebih dari 7 kg

jenis makanan.

Makanan padat atau makanan cair/susu dengan kebiasaan

makan di rumah.

A.7.3. Obat-obatan

Prinsip-prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang

hilang melalui tinja atau muntah. Dengan cairan yang mengandung

elektrolit dan glukosa atau karbohidrat (gula, air tajin, dan tepung

beras).

1. Obat anti sekresi

a) Acetosal, dosis : 25 mg/tahun dengan dosis maksimum 30 mg.

b) Klorptomazin, dosis : 0,5 – 1 mg/kg/BB/hari

2. Antibiotika

Pada umumnya tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas

(Ngastiyah, 2005).

14

Page 15: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep tentang faktor-faktor penyebab terjadinya diare pada

balita di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009

Variabel Independen

Variabel Dependen

Keterangan : : variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

B. Defenisi Operasional

15

1. Pendidikan Ibu2. Pekerjaan ibu3. Umur balita4. Laktosa (susu kaleng)

1. Kependudukan2. Peradangan usus3. Immuno defisiensi4. Makanan/minuman5. Lingkungan6. Status gizi7. Sosial ekonomi

Diagnosa Diare

Page 16: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

B.1. Pendidikan ibu

Pendidikan adalah pendidikan formal yang ditempuh ibu berdasarkan

ijazah terakhir yang dikategorikan :

a. Pendidikan Dasar : SD - SMP

b. Pendidikan Menengah : SMA Sederajat

c. pendidikan Tinggi : D III, S I

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Ordinal

B.2. Pekerjaan ibu

Pekerjaan ibu adalah suatu kegiatan sehari-hari yang rutini ibu setiap

harinya.

a. IRT

b. Buruh

c. Wiraswasta

d. PNS

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Ordinal

B.3. Umur Balita

Umur adalah usia penderita dihitung sejak lahir sampai terjadinya diare:

16

Page 17: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

a. 0-2 tahun

b. 2-4 tahun

c. 4-5 tahun

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Interval

B.4. Laktosa (Susu kaleng)

Laktosa (susu kaleng) adalah tidak memberikan ASI secara penuh 4-6

bulan pertama kehidupan sehingga tidak didapatkan antibiotik seperti

yang ada dalam ASI maupun alergi terhadap susu sapi.

a. ASI

b. Laktosa (susu kaleng)

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Nominal

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi deskriptif yaitu penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor resiko untuk terjadinya

penyakit tersebut dengan memilih kasus yaitu diare pada balita

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D.1. Lokasi Penelitian

17

Page 18: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Lokasi yang dipilih untuk menjadi tempat penelitian adalah RSU. Dr. F.

L. Tobing Sibolga. Alasan memilih tempat ini sebagai tempat penelitian

adalah karena di RSU. Dr. F. L. Tobing Sibolga terdapat kasus diare pada

anak sejumlah 62 orang pada bulan Januari-Maret tahun 2009, sehingga

berjumlah 62 orang dan responden yang diperlukan untuk penelitian ini

mencukupi serta RSU Dr. F.L. Tobing Sibolga adalah salah satu rumah sakit

pendidikan dan rujukan di wilayah kota Sibolga dan sekitarnya.

D.2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah mlai

April – Juli 2009.

E. Populasi dan Sampel

E.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berobat dan

berkunjung di RSU. Dr. F. L. Tobing Sibolga pada Tahun 2009 (Januari

sampai Maret) yaitu sebanyak 62

Jumlah Diare Pada Balita Tahun 2009

No. Umur Bulan JumlahJanuari Februari Maret Januari Februari Maret

18

Page 19: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

1. 0-2 14 18 2315 22 252. 2-4 1 2 2

3. 4-5 - 2 -Jumlah 15 22 25 62

E.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik

simple random sampling dengan cara :

Dimana : n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Penyimpangan oleh populasi oleh derajat kesehatan

yang digunakan yaitu 0,1.

maka :

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

19

Page 20: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

F.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data yang primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari responden.

F.2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yang pertama

dengan data primer dengan cara mengambil angket dan data sekunder

dengan menggunakan alat ukur kuesioner di isi oleh responden kemudian

dikumpulkan kembali oleh peneliti (Arikunto, 1998).

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

G.1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan untuk memeriksa kuesioner dengan data primer dan data

data sekunder tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara

benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yang

menggambarkan masalah yang diteliti, kemudian dikelompokkan

dengan menggunakan aspek pengukuran.

2. Coding

Data yang telah diedit diubah ke dalam bentuk angka (kode) nama

responden di ubah menjadi nomor.

20

Page 21: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

3. Entry (pemasukan data komputer)

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pemasukan data ke

komputer.

4. Cleaning Data Entry

Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program

komputer guna menghindari terjadinya kesalahan pada pemasukan

data

G.2. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan Bivarate dengan Multivariate yang

dilakukan terhadap lebih dari dua variabel, yaitu hubungan antara satu

variabel terikat (Dependent Variable) dengan beberapa variabel bebas

(Independent Variable).

H. Jadwal Penelitian

KegiatanWaktu Penelitian

Maret April Mei Juni Juli1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan judulPenyiapan izin lokasi

21

Page 22: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Penyusunan proposalPersiapan ujianUjian proposalPengumpulan dataAnalisa dataKonsultasi laporan penelitianSeminar hasil penelitianPenggandaan hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin Ridwan, dkk. 2007, Penyakit Diare Pada Anak. FKMUHM. Makasar. http://www.kalbe.co.id

22

Page 23: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Arif, dkk. 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid. Media Aesculapius. Jakarta.

Arif, dkk. 2003, Kapita Selekta Kedokteran Jilid. Media Aesculapius. Jakarta.

Arikunto, S. 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka cipta, Jakarta.

Depkes RI. 1990, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

_________. 1994, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

_________. 1997, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

_________. 2000, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

_________. 2002, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

_________. 2005, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Dinkes. Kota Sibolga. 2007, Laporan Kegiatan Pemeriksaan Diare. Sibolga.

_________. 2009, Laporan Kegiatan Pemeriksaan Diare. Sibolga.

Dinkes. Sumut, 2005. Hasil Kegiatan dan Masalah-Masalah Kegiatan Diare, Medan

Dyumadias. dkk.1990. Aplikasi Antropometri Sebagai Alat Ukur Status Gizi di Indonesia, Jakarta.

Giyantini, Trisianan. 2000. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Diare Pada Balita. FKUI. Depok

Hendarwanto. 2003. Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. Jakarta.

23

Page 24: Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Pada Balita Di Rsu

Ngastiyah, 2005. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 1994. Jakarta

Suharyono, 1991. Diare Akut. FKUI. Jakarta.

Sunoto, dkk, 1990. Situasi Diare dan KLB 1991. FKUGM. Yogyakarta.

WHO (Unicef), 2002. Pelaksanaan Diare dan Penggunaan Rehidrasi Oral. EGC. Jakarta

24