Top Banner
Prof. Prof. dr. Nazar Moesbar, SpB, dr. Nazar Moesbar, SpB, SpOT. SpOT.
54

f r a k t u r

Dec 08, 2015

Download

Documents

Jennifer Wooten

tfddskhhgg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: f r a k t u r

Prof.Prof.dr. Nazar Moesbar, SpB, dr. Nazar Moesbar, SpB, SpOT.SpOT.

Page 2: f r a k t u r

FrakturFraktur

• DefenisiDefenisi

Fraktur merupakan gangguan Fraktur merupakan gangguan kontinuitas kortek tulangkontinuitas kortek tulang

Page 3: f r a k t u r

Prinsip – Prinsip yang harus Prinsip – Prinsip yang harus diketahui pada Fraktur.diketahui pada Fraktur.

Penyebab/ Etiologi terjadinya fraktur :Penyebab/ Etiologi terjadinya fraktur :

• 1.Trauma1.Trauma

• 2.Stress berulang2.Stress berulang

• 3.Pathologis3.Pathologis

Page 4: f r a k t u r

Type fraktur :Type fraktur :

• 1. Complete1. Complete

Tulang terpisah menjadi dua fragmen atau Tulang terpisah menjadi dua fragmen atau lebihlebih

• 2. Incomplete2. Incomplete

Tulang tidak terpissah komplit dan masihTulang tidak terpissah komplit dan masih ada periosteum yang utuh.ada periosteum yang utuh.

Page 5: f r a k t u r

Jenis – Jenis pergeseran fragmen Jenis – Jenis pergeseran fragmen fraktur :fraktur :

• Translation – shifted sideways, backwardsTranslation – shifted sideways, backwards

• AngulationAngulation

• RotationRotation

• DistractionDistraction

Page 6: f r a k t u r

Fase – fase penyembuhan frakturFase – fase penyembuhan fraktur : :

• HematomaHematoma

• Inflamasi dan proliferasi selInflamasi dan proliferasi sel• Pembentukan kallus muda (wooven bone)Pembentukan kallus muda (wooven bone)

• KonsolidasiKonsolidasi

• RemodellingRemodelling

Page 7: f r a k t u r

Tanda – tanda fraktur :Tanda – tanda fraktur :

• Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

• Look :Look : Dengan inspeksi swelling, hematom, Dengan inspeksi swelling, hematom, derformitas, continuitas kulit.derformitas, continuitas kulit.

• Feel :Feel : Secara palpasi dapat ditemukan Secara palpasi dapat ditemukan tanda – tanda nyeri tekan, dan ada tanda – tanda nyeri tekan, dan ada tidaknya gangguan NVDtidaknya gangguan NVD

• Move :Move : Krepitasi dan pergerakan abnormal Krepitasi dan pergerakan abnormal

Page 8: f r a k t u r

Pemeriksaan Radiologis :Pemeriksaan Radiologis : Tujuan pemeriksaan radiologi : Tujuan pemeriksaan radiologi :

1. Konfigurasi garis fraktur1. Konfigurasi garis fraktur..

2. Perencanaan 2. Perencanaan tindakan/pengobatan definitiftindakan/pengobatan definitif

Untuk membuat pemeriksaan radiologis Untuk membuat pemeriksaan radiologis suatu fraktur harus dipenuhi Rule of suatu fraktur harus dipenuhi Rule of two :two :

− Two ViewsTwo Views

− Two JointsTwo Joints

− Two Limbs ( Untuk Anak – anak )Two Limbs ( Untuk Anak – anak )

Page 9: f r a k t u r

Pembagian Fraktur Secara Klinis :Pembagian Fraktur Secara Klinis :

• Fraktur tertutup / closed fractur : tidak ada Fraktur tertutup / closed fractur : tidak ada hubungan fragmen tulang dengan dunia luar.hubungan fragmen tulang dengan dunia luar.

• Fraktur terbuka / open fractur : ada hubungan Fraktur terbuka / open fractur : ada hubungan fragmen tulang dengan dunia luar.fragmen tulang dengan dunia luar.

Page 10: f r a k t u r

KOMPLIKASI FRAKTURKOMPLIKASI FRAKTUR

EARLY COMPLICATION;EARLY COMPLICATION;

* Cedera Neuro Vascular* Cedera Neuro Vascular

* Luka pada otot sampai kekulit* Luka pada otot sampai kekulit

* Compartement Syndrome* Compartement Syndrome Intermediate Complication;Intermediate Complication;

* Infeksi* Infeksi

* Kaku sendi* Kaku sendi

* Athrofi Otot* Athrofi Otot

Page 11: f r a k t u r

KOMPLIKASI FRAKTURKOMPLIKASI FRAKTUR

Late Complication;Late Complication;

A. Lokal didaerah fraktur;A. Lokal didaerah fraktur;

* Athrofi otot* Athrofi otot

* Kaku Sendi* Kaku Sendi

* Volkmans Kontraktur* Volkmans Kontraktur

B. Remote Komplication;B. Remote Komplication;

* Batu Sal Kemih* Batu Sal Kemih

* Osteoporosis* Osteoporosis

* Trauma Neurosis* Trauma Neurosis

Page 12: f r a k t u r

Fraktur Pada Orang Dewasa :Fraktur Pada Orang Dewasa :

• Special features of fractures and Special features of fractures and dislocations in adultsdislocations in adults

• Fractures less common but more seriousFractures less common but more serious

• Weaker and less active periosteumWeaker and less active periosteum

• Less rapid fracture healingLess rapid fracture healing

• Fewer problems of diagnosisFewer problems of diagnosis

Page 13: f r a k t u r

• No spontaneous correction of residual No spontaneous correction of residual fracture deformitiesfracture deformities

• Differences in ComplicationDifferences in Complication

• Different emphasis on methods of Different emphasis on methods of treatmenttreatment

• Torn ligaments and dislocations less Torn ligaments and dislocations less commoncommon

• Better tolerance of major blood lossBetter tolerance of major blood loss

Page 14: f r a k t u r

1.1. BENNET’S FRACTUREBENNET’S FRACTURE ( Fracture Dislocation ( Fracture Dislocation of The First Carpometacarpal Joint )of The First Carpometacarpal Joint )

• Fraktur disebabkan tekanan longitudinal Fraktur disebabkan tekanan longitudinal sejajar sumbu ibu jari dengan sumbunya sejajar sumbu ibu jari dengan sumbunya dalam keadaan ibu jari fleksidalam keadaan ibu jari fleksi

• DIAGNOSADIAGNOSATanda – tanda fraktur pada persendian Tanda – tanda fraktur pada persendian carpo metacarpal Icarpo metacarpal I

Page 15: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Reduksi tertutup > thumb spica castReduksi tertutup > thumb spica cast

− ORIFORIF

• KOMPLIKASIKOMPLIKASI

− Kaku sendiKaku sendi

− OsteoarthritisOsteoarthritis

Page 16: f r a k t u r

2.2. BASEBALL FINGER ( MALLET FINGER )BASEBALL FINGER ( MALLET FINGER )

• Disebabkan fleksi pasif tiba – tiba pada Disebabkan fleksi pasif tiba – tiba pada distal interphalangeal joint menyebabkan distal interphalangeal joint menyebabkan fraktur avulsi dari basis distal phalangfraktur avulsi dari basis distal phalang

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :Pada fase akut : pemasangan cast pada Pada fase akut : pemasangan cast pada jari dengan distal interphalang ekstensi jari dengan distal interphalang ekstensi dan proximal interphalang difleksikan 90 dan proximal interphalang difleksikan 90 derajatderajat

Page 17: f r a k t u r

3.3. BOXER FRACTUREBOXER FRACTURE

• Fraktur leher metacarpal V ( kelingking ), Fraktur leher metacarpal V ( kelingking ), sering pada petinju.sering pada petinju.

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :− Fragmen fraktur stabil : Reduksi Fragmen fraktur stabil : Reduksi

tertutup disertai pemasangan cast tertutup disertai pemasangan cast selama 3 mingguselama 3 minggu

− Fragmenfraktur tidak stabil : Operasi Fragmenfraktur tidak stabil : Operasi untuk mengkoreksi kelurusan dan rotasiuntuk mengkoreksi kelurusan dan rotasi

Page 18: f r a k t u r

4.4. COLLES’S FRACTURE:COLLES’S FRACTURE:− Fraktur sering terjadi pada dewasa diatas Fraktur sering terjadi pada dewasa diatas

50 tahun. Lebih sering pada wanita.50 tahun. Lebih sering pada wanita.

− Kombinasi proses ketuaan dan post Kombinasi proses ketuaan dan post menopausal osteoporosis.menopausal osteoporosis.

− Terjadi akibat jatuh dalam keadaan Terjadi akibat jatuh dalam keadaan tangan menahan berat badan dalam tangan menahan berat badan dalam posisi pronasi.posisi pronasi.

− Merupakan fraktur pada distal tulang Merupakan fraktur pada distal tulang radius, pada cortico cancellous junction.( 1 radius, pada cortico cancellous junction.( 1 inch dari sendi )inch dari sendi )

− Deformitas “ Dinner Fork Deformity “Deformitas “ Dinner Fork Deformity “

Page 19: f r a k t u r

Fraktur Colles terdiri atas :Fraktur Colles terdiri atas :

− Fraktur radius 2 cm diatas sendi Fraktur radius 2 cm diatas sendi pergelangan tanganpergelangan tangan

− Angulasi ke dorsal Angulasi ke dorsal

− Pergeseran ke dorsal Pergeseran ke dorsal

− Bisa disertai Fraktur prosesus stiloid ulna Bisa disertai Fraktur prosesus stiloid ulna (tidak selalu ) (tidak selalu )

Page 20: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Pemasangan gips diatas siku untuk Pemasangan gips diatas siku untuk fraktur yang tidak displaced. Paling fraktur yang tidak displaced. Paling baik dengan pemasangan fiksasi baik dengan pemasangan fiksasi internal menggunakan plate and internal menggunakan plate and screw.screw.

Page 21: f r a k t u r

• KOMPLIKASIKOMPLIKASI

− Mal unionMal union

− Delayed unionDelayed union

− Kaku sendiKaku sendi

− Carpal tunnel syndromeCarpal tunnel syndrome

− Sudeck’s osteodystrophySudeck’s osteodystrophy

− Ruptur tendon policis longusRuptur tendon policis longus

Page 22: f r a k t u r

5.5. SMITH’S FRACTURESMITH’S FRACTURE

− Disebut juga reverse Colle’s fracture. Disebut juga reverse Colle’s fracture. Tidak sesering CollesTidak sesering Colles

− Biasanya pada laki – laki dewasa mudaBiasanya pada laki – laki dewasa muda

− Akibat terjatuh pada saat lengan bawah Akibat terjatuh pada saat lengan bawah dalam posisi supinasi dan dorsofleksidalam posisi supinasi dan dorsofleksi

− Tidak menunjukan gambaran Dinner Tidak menunjukan gambaran Dinner fork deformityfork deformity

− Terjadi pada metaphysis distal dari Terjadi pada metaphysis distal dari tulang radius. Displacement fragmen tulang radius. Displacement fragmen distal ke anteriordistal ke anterior

Page 23: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Reduksi dengan melakukan traksi Reduksi dengan melakukan traksi dan ekstensi dari pergelangan tangan, dan ekstensi dari pergelangan tangan, kemudian immobilisasi dengan cast kemudian immobilisasi dengan cast selama 6 mingguselama 6 minggu

Page 24: f r a k t u r

6.6. BARTON’S FRACTUREBARTON’S FRACTURE

• Fraktur distal radius dengan fragmen Fraktur distal radius dengan fragmen distal melalui sendi dan terjadi distal melalui sendi dan terjadi pergeseran fraktur serta seluruh pergeseran fraktur serta seluruh komponen sendi ke arah volar.komponen sendi ke arah volar.

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Dapat direduksi dengan mudah namun Dapat direduksi dengan mudah namun mudah terjadi redisplacementmudah terjadi redisplacement

− ORIF dengan anterior buttress plateORIF dengan anterior buttress plate

Page 25: f r a k t u r

7.7. MONTEGGIA FRACTURE DISLOCATIONMONTEGGIA FRACTURE DISLOCATION

• Merupakan fraktur 1/3 proksimal ulna Merupakan fraktur 1/3 proksimal ulna disertai dislokasi radius proksimal ke disertai dislokasi radius proksimal ke anterior atau ke posterioranterior atau ke posterior

• Terjadi akibat hiperpronasi lengan bawah Terjadi akibat hiperpronasi lengan bawah atau trauma langsung pada punggung atau trauma langsung pada punggung lengan bawahlengan bawah

Page 26: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Sebaiknya dengan pemasangan Sebaiknya dengan pemasangan internal fiksisi untuk aligment dan internal fiksisi untuk aligment dan panjang dari tulang ulna.panjang dari tulang ulna.

− Mobilisasi segera sendi siku, penting Mobilisasi segera sendi siku, penting untuk mencegah kekakuan sendiuntuk mencegah kekakuan sendi

Page 27: f r a k t u r

8.8. GALLEAZI FRACTURE DISLOCATIONGALLEAZI FRACTURE DISLOCATION

• Fraktur 1/3 distal radius disertai Fraktur 1/3 distal radius disertai dislokasi atau subluksasi sendi radio dislokasi atau subluksasi sendi radio ulnar distal.ulnar distal.

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :− Sebaiknya dengan open reduction Sebaiknya dengan open reduction

( operatif ) dan pemasangan ( operatif ) dan pemasangan fiksasi interna.fiksasi interna.

Page 28: f r a k t u r

9.9. FRAKTUR LEHER HUMERUS FRAKTUR LEHER HUMERUS ( COLLUM HUMERI ) ( COLLUM HUMERI )

• Umumnya terjadi pada wanita tua Umumnya terjadi pada wanita tua yang telah mengalami osteoporosisyang telah mengalami osteoporosis

• Terjadi akibat jatuh dengan tumpuan Terjadi akibat jatuh dengan tumpuan tangan sehingga terjadi fraktur tangan sehingga terjadi fraktur transversal humerus dengan atau transversal humerus dengan atau tampa impaksi ke fragmen proksimaltampa impaksi ke fragmen proksimal

Page 29: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Fraktur yang tidak disertai pergeseran Fraktur yang tidak disertai pergeseran dapat dilakukan terapi konservatif dapat dilakukan terapi konservatif dengan arm sling ( mitella ) dan dengan arm sling ( mitella ) dan mobilisasi segera pada sendi bahu.mobilisasi segera pada sendi bahu.

− Bila fraktur disertai dengan pergeseran Bila fraktur disertai dengan pergeseran dapat dipertimbangkan operasidapat dipertimbangkan operasi

Page 30: f r a k t u r

• KOMPLIKASIKOMPLIKASI

− Kekakuan sendi, trauma saraf n. Kekakuan sendi, trauma saraf n. axillaris dan dislokasi sendi bahu.axillaris dan dislokasi sendi bahu.

Page 31: f r a k t u r

10.10. FRAKTUR DIAFISIS HUMERUSFRAKTUR DIAFISIS HUMERUS

• Biasanya terjadi pada 1/3 tengah Biasanya terjadi pada 1/3 tengah humerus dimana trauma bersifat humerus dimana trauma bersifat memuntir menyebabkan fraktur spiral; memuntir menyebabkan fraktur spiral; trauma langsung menyebabkan fraktur trauma langsung menyebabkan fraktur transversal, oblique atau kominutif.transversal, oblique atau kominutif.

• Fraktur patologis biasanya pada 1/3 Fraktur patologis biasanya pada 1/3 proksimal humerusproksimal humerus

Page 32: f r a k t u r

• GAMBARAN KLINIS :GAMBARAN KLINIS :

− Tanda – tanda fraktur dan harus Tanda – tanda fraktur dan harus diperiksa adanya lesi nervus radialis diperiksa adanya lesi nervus radialis terutama pada 1/3 tengah humerus.terutama pada 1/3 tengah humerus.

Page 33: f r a k t u r

• PENGOBATAN :PENGOBATAN :

− Prinsip pengobatan adalah konservatif Prinsip pengobatan adalah konservatif karena angulasi dapat tertutup oleh karena angulasi dapat tertutup oleh otot dan secara fungsional tidak terjadi otot dan secara fungsional tidak terjadi gangguan .gangguan .

− Konservatif dengan U – slab dan Konservatif dengan U – slab dan pemasangan hanging castpemasangan hanging cast

−ORIF .ORIF .

Page 34: f r a k t u r

• INDIKASI OPERASI :INDIKASI OPERASI :

− Fraktur terbukaFraktur terbuka

− Lesi nervus radialis setelah reposisi Lesi nervus radialis setelah reposisi

− Non unionNon union

− Penderita yang ingin cepat aktif Penderita yang ingin cepat aktif

Page 35: f r a k t u r

FRAKTUR PADA ANAKFRAKTUR PADA ANAK

Special features of fractures and dislocations in Special features of fractures and dislocations in childrenchildren

Fractures more commonFractures more commonStronger and more active periosteumStronger and more active periosteum

More rapid fracture healingMore rapid fracture healingSpecial problems of diagnosisSpecial problems of diagnosis

Spontaneous correction of certain Spontaneous correction of certain residual deformitiesresidual deformities

Differences in complicationsDifferences in complicationsDifferent emphasis on methods of Different emphasis on methods of

treatmenttreatmentTorn ligaments and dislocations less Torn ligaments and dislocations less

commoncommonLess tolerance of major blood lossLess tolerance of major blood loss

Page 36: f r a k t u r

FRAKTUR KHUSUS PADA ANAKFRAKTUR KHUSUS PADA ANAK

− Fraktur yang melibatkan lempeng epiphysisFraktur yang melibatkan lempeng epiphysis

− Birth fracturesBirth fractures

Fraktur lempeng epiphysis Fraktur lempeng epiphysis

− Dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan Dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan

− Daerah paling lemah dari lempeng epiphyseal Daerah paling lemah dari lempeng epiphyseal adalah zone of calcifying cartilage; sehingga adalah zone of calcifying cartilage; sehingga jika terjadi fraktur lempeng epiphysis garis jika terjadi fraktur lempeng epiphysis garis frakturnya melewati zona ini frakturnya melewati zona ini

Page 37: f r a k t u r

Klasifikasi Cedera Lempeng Epiphysis Klasifikasi Cedera Lempeng Epiphysis Salter HarrisSalter Harris

1.1. Salter Harris Type ISalter Harris Type I− Terjadi pemisahan lempeng Terjadi pemisahan lempeng

epiphyseal komplit tanpa disertai epiphyseal komplit tanpa disertai fraktur tulangfraktur tulang

2.2. Salter Harris Type IISalter Harris Type II− Pemisahan lempeng epiphysis disertai Pemisahan lempeng epiphysis disertai

fraktur sebagian metaphysisfraktur sebagian metaphysis

Page 38: f r a k t u r

3.3. Salter Harris Type IIISalter Harris Type III− Fraktur intra articular sebagian Fraktur intra articular sebagian

epiphysis melewati permukaan sendi epiphysis melewati permukaan sendi sampai lempeng epiphysissampai lempeng epiphysis

4.4. Salter Harris Type IVSalter Harris Type IV− Fraktur intra articular sebagian Fraktur intra articular sebagian

epiphysis dengan garis fraktur epiphysis dengan garis fraktur melewati epiphysis, lempeng epiphysis melewati epiphysis, lempeng epiphysis dan sebagian metaphysisdan sebagian metaphysis

5.5. Salter Harris Type VSalter Harris Type V− Crushing of the epiphyseal plateCrushing of the epiphyseal plate

Page 39: f r a k t u r

B

SH

I

SH II

SH VSH IIISH IV

Page 40: f r a k t u r

PROGNOSA TERJADINYA GANGGUAN PROGNOSA TERJADINYA GANGGUAN

PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN

• Jenis cederaJenis cedera

• Umur anakUmur anak

• Supply darah epiphysisSupply darah epiphysis

• Metode reduksiMetode reduksi

• Cedera tertutup atau terbukaCedera tertutup atau terbuka

Page 41: f r a k t u r

BIRTH FRACTURESBIRTH FRACTURES

• Terjadi pada proses persalinan yang Terjadi pada proses persalinan yang sulit dengan bayi yang besar terutama sulit dengan bayi yang besar terutama letak sungsang.letak sungsang.

( Fr. Clavicula, Fr. Humerus Femur )( Fr. Clavicula, Fr. Humerus Femur )

• Multiple fractures biasanya patologis, Multiple fractures biasanya patologis, paling sering akibat osteogenesis paling sering akibat osteogenesis imperfectaimperfecta

Page 42: f r a k t u r

CLAVICULACLAVICULA

• Merupakan tulang yang paling mungkin Merupakan tulang yang paling mungkin terjadi frakturterjadi fraktur

• Dapat dijumpai pseudoparalysisDapat dijumpai pseudoparalysis

• Pengobatan dengan sling dan bandagePengobatan dengan sling dan bandage

Page 43: f r a k t u r

HUMERUSHUMERUS

• Dapat terjadi neuropraxia nervus Dapat terjadi neuropraxia nervus radialis, biasanya sembuhradialis, biasanya sembuh

• Diagnosis secara klinis dan radiologisDiagnosis secara klinis dan radiologis

• Pengobatan dengan bandagePengobatan dengan bandage

Page 44: f r a k t u r

FEMURFEMUR

• Diagnosa klinis tampak tanda – tanda Diagnosa klinis tampak tanda – tanda fraktur ditambah dengan pemeriksaan fraktur ditambah dengan pemeriksaan radiologisradiologis

• Pengobatan dengan Traksi BryantPengobatan dengan Traksi Bryant

Page 45: f r a k t u r

FRAKTUR PADA ANAKFRAKTUR PADA ANAK

1.1. Mallet fingerMallet finger

− Dapat terjadi akibat hiperfleksi dari Dapat terjadi akibat hiperfleksi dari distal phalang. Fraktur terjadi melalui distal phalang. Fraktur terjadi melalui lempeng epiphysis. Pengobatan lempeng epiphysis. Pengobatan dengan imobilisasi dalam posisi dengan imobilisasi dalam posisi ekstensi selama 3 minggu.ekstensi selama 3 minggu.

Page 46: f r a k t u r

2.2. Fraktur epiphysis distal radiusFraktur epiphysis distal radius

− Merupakan fraktur type II. Terjadi Merupakan fraktur type II. Terjadi akibat hiperekstensi dan supinasi. akibat hiperekstensi dan supinasi. Reduksi dengan fleksi dan pronasi Reduksi dengan fleksi dan pronasi kemudian immobilisasi dengan kemudian immobilisasi dengan above elbow cast dalam posisi above elbow cast dalam posisi pronasi selama 3 minggupronasi selama 3 minggu

Page 47: f r a k t u r

3.3. Fraktur 1/3 distal Radius dan UlnaFraktur 1/3 distal Radius dan Ulna

Incomplete fracturesIncomplete fractures

Paling sering merupakan buckle type Paling sering merupakan buckle type fracture. Dapat juga berupa fracture. Dapat juga berupa Greenstick fracture dari distal Greenstick fracture dari distal metaphysis radius dan ulna.metaphysis radius dan ulna.

Page 48: f r a k t u r

Complete fracturesComplete fractures

− Fraktur pada metaphysis radius dan Fraktur pada metaphysis radius dan ulna sering terjadi pada anak – anakulna sering terjadi pada anak – anak

− Reduksi kadang sulit dilakukan Reduksi kadang sulit dilakukan karena periosteum yang kuatkarena periosteum yang kuat

− Immobilisasi dengan above elbow Immobilisasi dengan above elbow cast selama 6 minggucast selama 6 minggu

Page 49: f r a k t u r

4.4. Fraktur 1/3 tengah radius dan Fraktur 1/3 tengah radius dan ulnaulna

− Greenstick fractureGreenstick fracture

− Fraktur komplit dari radius dan ulna Fraktur komplit dari radius dan ulna tidak stabil. Immobilisasi dengan tidak stabil. Immobilisasi dengan above elbow cast selama 8 mingguabove elbow cast selama 8 minggu

Page 50: f r a k t u r

5.5. Fraktur Supracondylar HumerusFraktur Supracondylar Humerus

− Merupakan fraktur yang mempunyai Merupakan fraktur yang mempunyai komplikasi yang beratkomplikasi yang berat

− Terjadi akibat terjatuh dalam posisi Terjadi akibat terjatuh dalam posisi fleksi atau ekstensifleksi atau ekstensi

Page 51: f r a k t u r

DIAGNOSADIAGNOSA

− Secara klinis dijumpai tanda – tanda Secara klinis dijumpai tanda – tanda fraktur terutama deformitas dan fraktur terutama deformitas dan pembengkakan pembengkakan

− Radiologis tampak jelas displacement Radiologis tampak jelas displacement fragmen fraktur tetapi kerusakan soft fragmen fraktur tetapi kerusakan soft tissue tidak jelastissue tidak jelas

Page 52: f r a k t u r

PENGOBATANPENGOBATAN

− Fraktur yang undispleced hanya Fraktur yang undispleced hanya memerlukan immobilisasi dengan memerlukan immobilisasi dengan lengan dalam posisi fleksi selama 3 lengan dalam posisi fleksi selama 3 mingguminggu

− Jika fragmen distal bergeser ke medial Jika fragmen distal bergeser ke medial immobilisasi dalam posisi pronasi, jika immobilisasi dalam posisi pronasi, jika ke lateral dalam posisi supinasike lateral dalam posisi supinasi

Page 53: f r a k t u r

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

1.1. Volkmann’s ischemia Volkmann’s ischemia

( Compartment syndrome )( Compartment syndrome )

2.2. Cedera saraf periferCedera saraf perifer

3.3. Mal unionMal union

Page 54: f r a k t u r