Top Banner
LAPOR.AN PEN,ELITIAN OLEH SOEDJOKO .Da •. FA&.ULTAS &.EHUT ANAN goy ltiPADA. LEMBAGA PENELITIAN CNIVBI.IITAS . OADJAH . . YOOYAK.ARTA · 1 tl4 . (,]f. thM: f c.,
37

(,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

Jan 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

LAPOR.AN PEN,ELITIAN

~,.9U&AN OLEH

SOEDJOKO .Da •.

FA&.ULTAS &.EHUT ANAN goy

ltiPADA.

LEMBAGA PENELITIAN :· CNIVBI.IITAS . OADJAH . MAD~ .

YOOYAK.ARTA ·

1 tl4 .

(,]f. ~3/

thM:

f c.,

Page 2: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

I , .J

KATA PENGANTAR

Penelitian ini dapat dilaksanakan berkat adanya pem~ biayaan dari Lemba0a Penelitian Universitas Gadjah Mada. Penelitian telah dilakukan di laboratorium Teknologi Benih Tanaman Hutan, dan Rumah kaca, Jurusan Silvikultur, Faku}:, tas Kehutanan UGM.

Dengan telah diselesaikannya penelitian ini penulis menyampa'ikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang

·sebesar-besarnya kepada:

l. Bapak Direktur Lembaga Penelitian UGM 2. Bapak Dekan Fakultas Kehutanan UGN 3. Ibu Ir.Ny. Oemi Haniin Soeseno, sebagai pembimbing pe~

nelitian 4. Sdr. Wongsorejo dan Kadiran yang ielah membantu didalam

pelaksanaan penelitian ini.

Semoga laporan ini ada manfaatnya.

Yogyalcarta, .Turri 1984

Penulis,

Soedj oko Dirdj osoemarto:

• I

Page 3: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

~ 0 0 Q Q u 0 • • ~ 0

oowuuuv .... ou

u 0 • 0 • 8 Ill G 0 0 0

0 0 Q 0 ., u 4,1 0 • •

0 v ., Q u • 0 ~ • • • 0 • 0 0 w 0 •

TINJAUAN PUSTAKA u 0 • • 0 0 0 • • 0

BAHAN DAN METODA PENELITIAN o U U V V ~ 'o U G ·e

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN • u o • g • u • u u •

DAFTAR PUSTAKA

" . 0 Q ~ u g • • •

iii

ii

iii · iv vii

1

4

11 13 26

27.

Page 4: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

iv

DAFTAR ~ DAFTAR

Halaman 1. Prosen Kecambah Rata-rata Benih Pinus Setelah

Di Luar DOS o • u • o • • • • • • o ~ • o •

2. Analisi·s Keragaman Prosen Kecambah Benih Pinus 3. Rata-Ratn Kadar Air Benih Pinus Setelah Dike-

keluarkan Dari DOS 0 ~ 0 u 0 v ~ Q ~ 0 • 0

4. Analisis Keragaman Kadar Air Benih Pinus .. 5. Analisis Keragaman Regresi Model Y = b

0 +

blU + b2'.V _+ b3K + b4 UW .. • .. ., " .. .. o • o

6. Analisis Keragaman Regresi Model Y = b0

+ b1U + b

2 \v .. .. • .. • .. • u • .. .. • .. .. .. .. .. .. •

?. Data Jalannya Perkecambahan Benih Pinus Berda ...... sarkan Variasi Umur. · Simpan dan VJaktu Fenabu,t: an, Setelah Berada Di Luar DOS o ~ .....

Page 5: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

v

INTI SARI

Permasalahan di dalam usaha penyimpanan benih Ri~ -~kusii. Jungh et de Vries di DOS (Dry Cold Storage) ada­lah belum diketahuinya batas waktu umur simpan yang masih diperbolehlmn selama di DOS dan batas waktu benih pinus tsb harus sudah disemaikan setelah berada di luar DOS. Disamping itu hubungan antara kadar air benih dengan ang­ka pros·en kecambah berdasarkan variasi umur simpan dan waktu penaburan setelah benih berada di luar DOS perlu p~ la diketahui.

Penelitien ini dimaksudkan untuk menje.wab permasalah an di etas dengan jalan mengecambahkan benih··benih pinus yang ada di DOS~UPB (Unit Produksi Benih) Semarang yaitu yang telah berumur simpan 6,7,18 dan 40 bulan. Benih~be­

nih dari setiap umur simpan tersebut dikecambahlwn pada medium pasir berturut~turut setelah 1,8,1~ 1 22 dan 29 hari sejak benih tersebut berada di luar DOS, sebanyak 100 bu­tir masing-masing dan dengan tiga kali ulangan. 4 x 5 percobaan !aktorial dengan 4 taraf faktor umur simpan dan 5 taraf faktor \'17aktu penaburan, dipergunakan dengan ranca ngan Acak lenglwp. Ana lis is regresi dipakai untuk menga~ nalisa hubungan antara kadar air dengan angka prosen ke• cambah berdasarkan umur simpan dan waktu penaburan.

Basil penelitian yang diperoleh ialah: 1. Benih pinus yang disimpan di DOS~UPB Semarang dengan

kondisi temperatur 4°0 dan kelembaban relatif 40%, sa~ pai dengan umur simpan 18 bulan masih dapat diperguna':"" kan sebagai bahan benih untuk tujuan penanaman reboas~ si maupun penghijauan. Akan tetapi pemakaian benih yang telah berumur simpan sampai dengan 40 bulan di DOS tersebut untuk.tujuan serupa, supaya dihindarkan.

2. Batas waktu terakhir harus sudah disemaikan bagi benih pinus yang disimpan di DOS-UPB Semarang sam:B?i dengan umur simpan 18 bulan maksimum adalah 15 ha~i, sejak beniJ:l. dike luarkan dari DOS.

Page 6: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

vi

3. Hubungan antara kadar air benih dengan prosen kecambah

benih pinus yang didasarkan pada umur simpannya di da~

lam DCS dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 82,69 -0,91 U ~ 6, 95 \v, dimana U adalah umur simp an dan W ada lah waktu penaburan, dengan R2 sebesar 82,20%.

. '

Page 7: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

vii

SUMMARY

The problems of ~Jnus merkus:iJ:. seeds in DOS (Dry Cold Storage) was determining the last limiting time for stor­ing in DOS and the limiting of germinating time t.fter pine seeds in outside of DOS. Also, the correlation between water seed content with germination procent based on the variation of storing ages and the variation of germinating times after seeds in outside of DOS, was still needed for observation.

This eA~eriment was aimed for approaching those pro­blems above, by germinating of pine seeds stored in DOS of the production Seed Unit of Perum Perhutani II, for 6 1 7, 18, and 40 months old. Each storing age was c;erminated on sandy medium after 1, 8, 15, 22, and 29 days seeds were taken out from DOS. A 4 x·5 factorial experiment tvith four levels of the storing ~es factor and five levels of the germinating times factor, was used in this experiment with main layout Completely Randomized Design. Each treai ment consist of three replications with ioo seeds for one replication. Regression analysis was used for analysing of correlation between water seed content with germination procent based on variation of storing seed ages in DOS and germinating time after seeds in outside of DOS.

The conclusion were: 1. Pinus merkusii seeds until 18 moths old stored in DOS

with 4 °0 temperature and 4096 relative humidity, were still valuable for planting material. However, the older pine seeds until 40 months old was unusable.

2. The limiting time of 18 months pine seeds old in DOS for sowing in seed-bed maximum were t\-TO weeks after seeds taken out from Des.

3. The correlation between water seed content 1:1i th · germi~· nation procent based on th~ variation of storing seed

Page 8: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

vi iii.

ages in DOS, could be expressed as Y = 82,69 ~ 0,91U - 6,95W, -vrith R2 = 82,20%, which U is storing age of seed and VJ is germinating time of seeds.

Page 9: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

1

PENDAHULUAN

R,inqs. ,!!l_e_r~us;i.i Jungho et de Vries sebagai jenis tanaE . an reboasasi dan penghijauan di Indonesia, di dalam peny~ bar luasannya dipergunakan benih yang harus berkualita b~ ik dan dalam jumlah yang menQukupi. Di dalam praktek ke­hutanan penanaman jenis Pinus merkusi~ tersebut berupa bi bit yang disemaikan terleb:ih dahulu benih-benihnya di su~ tu persemaian selama lebih kurang satu tahun. ~~· ~ !E_sii Jungh et de Vries ini yang untuk selanjutnya d.i da ... lam loporan ini akan disebut dengan pinus hanya mempunyai 0

musim berbuah satu kali dalam setahun. Salah satu sifat bijinya adalah mempunyai umur kehidupan atau nlongevity" yang tidak terlalu lama. Juga produksi buah atau bijinya dalam satu musim panenan tidaklah menentu, kadang sangat banyak, tapi juga tidak jarang hanya sedikit saja. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini, maka perlu ada usaha penyimpanan biji atau benih pinus. Maksud dari penyimpan an ini adalah untuk memperpanjang umur kehidupan biji di samping sebagai usaha mencukupi akan kebutuhan benih pinus dalam jumlah yanc besar di seluruh Indonesia. Seperti di ketahui bahwa pinus ini merupakan jenis tanaman hutan yang pada saat ini menduduki prioritas utama di dalam usaha re­boasasi dan penghijauan lahan-lahan kosong di Indonesia.

Di dalam usaha penyimpanan benih pinus ini pemerintah telah menempuh suatu cara yang mahal dan mutakir, yaitu dengan menyimpan benih pinus tersebut dalam suatu· "Dry Cold Storage 11 atau disingkat D.c.s. di beberapa kota di Indonesia, seperti Semarang, Ponorogo, Bandung dan Banda

0 Aceh. Akan tetapi yang menjadi masalah di sini ialah bag wa batas umur simpan benih pinus ini belumlah diketahui, bila disimpan di dalam DOS. Di samping itu belum juga d! lcetahui bates waktu kapan benih harus sudah disemaikan b!_ la benih sudah dikeluarkan dari dalam DOS. Hal ini sangat penting, mengingat akan sukar dan mana.d.nya pengumpulan b~ nih pinus ini. Kecti~l.i itu di dalam setiap label benih

I

Page 10: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

2

yang dikeluarkan dari DCS ini harus rnemuat pula keterang­an batas waktu benih harus sudah disemaikan setelah tang­gal pengeluaran dari dalam DCS.

Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu memecahkan kedua permasalahan tersebut diatas, berdasarkan umur sim­pan benih pinus yang ada di DCS Semarang, Jawa Tengah, ya i tu dengan jalan mengecambahkan benih~~benih yang telah berumur simpan di DCS : 6 ; 7 ; 18 ; dan 40 bulan sejak pengunduhan. Disamping itu benih~benih dari setiap umur simpan tersebut ditabur atau dikecambahkan pada hari ke: 1 ; 8 ; 15 ; 22 ; dan 29, sejak dikeluarkan dari dalam DCS• Dengan demikian ada 20 macam kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang tiga kali dan tiap ulangan terdi ri dari 100 butir pinus. Rancangan penelitian diperguna­kan Rancangan Faktorial dengan desain pokok acak lengkap. Prosen kecambah dan kadar air benih pinus pada setiap va­riasi waktu penaburan diukur untuk mengetahui hubungan ag tara pengaruh kadar air biji terhadap besarnya prosen ke~ cam bah.

Perkecambahan benih dilakukan dalam medium pasir, da lam bak perkecambahan dirumah kaca selama dua bulan, de­ngan maksud disamping dapat mengetahui kemampuan benih ug tuk berkecambah, juga untuk mengetahui kemampuan selanju_t. nya dari kecambah tersebut menjadi bibit relatif. Namun untuk kepentingan praktek, maka yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah angka banyaknya kecambah sampai de­ngan umur 3 bulan, yang merupakan angka kemampuan benih menjadi bibit relatif. Kata relatif dipergunakan disini, karena seharusnya jangka pengamatan untuk mengetahui ke~ mampuan benih menjadi bibit pada pinus itu adalah 12 bu­lan. Padahal penelitian ini hanya berjangka delapan bu­lan. Didalam penelitian ini angka kemampuan benih menja­di bibit relatif dinyatakan dalam istilah prosen kecambah.

Dengan demikian tujuan penelitian ini ialah untuk me­

ngetahui:

Page 11: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

1. prosen kecambah benih pinus berdasarkan variasi waktu umur simpan di DOS.

3

2. batas waktu benih pinus harus sudah disemaikan setelah dikeluarkan dari DOSa

3. hubungPn antara kadar air benih dengan angka prosen k~ cambah berdasarkan variasi umur simpan di DOS dan vari asi waktu penaburan setelah dikeluarkan dari DOS.

. I

Page 12: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

4

~NJAUAN PUSTAKA

Pinus ~erk~~i Jungh et de Vries, yang se1anjutnya akan disebut pinus, merupakan jenis t.anaman as1i yang tu_!!! buh di pu1au Sumatera, yaitu di Aceh, Tapanu1i dan Kerin­ci. Sekarang jenis ini sudah meluas ke seluruh Indonesia dan sekitarnya, baik penyebaran vertikal•maupun horisontal o1eh aktivitas manusia (11).

• Di da1am keputusan Lokakarya Pemilihan Jenis Tanaman

Reboasasi, Penghijauan dan Rutan Rakyat tahun 1979 1 diny~

takan bahwa pinus merupakan sa1ah satu jenis utama untuk tujuan reboasasi dan penghijauan di Indonesia (1).

Peranan tanaman pinus ini senwkin besar di Indonesia, ditunjukkan oleh adanya usaha pembangunan kebun benih pi­nus di Jember, Baturaden dan Sumedang yang masing-masing seluas 100 hektar 1 merupakan kebun benih pertama di Indo­nesia untuk tanaman kehutanan (2). Bahkan banyak negara lain yang juga menaruh perhatian terhadap pinus ini (15).

Namun 1 sa1ah satu sifat biji pinus ini mempunyai umur kehidupan (longevity) yang relatif pendek, yaitu kurang lebih 2-3 bulan saja (19). Oleh karena itu sebelum biji disemaikan biasanya benih.disimpan lebih dulu untuk dapat memenuhi jumlah yang diperlukan disamping sambi1 menunggu persiapan persema:lan dan penyesuaian dengan waktu penana}l! an di1apangan nantinya.

Oara penyimpanan yang biasa dilakukan yaitu cara ke­ring kamar atau kering dingin. Oara kedua ini karena pe£ alatannya yang mahal, mengakibatkan jumlah benih yang di­simpan terbatas, sehingga harga benih menjadi sangat mahal.

Idea1nya 1 agar diperoleh prosen kecambah yang tinggi, seharusnya dipergunakan benih yang masih baru dipungut. Hal ini didasarkan pada hasi1 penelitian Soedjoko (19) yang menyatakan bahwa benih pinus yang masih baru, mempu­nyai prosen kecambah sebesar 88% 1 sedang setelah berumur 2 bulan menjadi 60% dan pada bulan ketiga tinggal 38 %,

Page 13: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

5

bila benih tersebut tidak disimpan dengan baik. Akan te­tapi pada prakteknya benih yang digunakan sebagai bahan tanaman reboasasi dan penghijauan berasal dari berbagai

umur simpan, maupun berbagai sumber benih.

Beberapa penelitian tentang cara penyimpanan maupun jenis wadRh penyimpan benih pinus ini telah dilakukan oleh Suhardi (20), dan kemudian diteruskan oleh Hendromono (7). Kesimpulan yang mereka peroleh ialah.bahwa jenis wadah ti~ dak berpengaruh nyata terhadap kemampuan berkecambah benih bila disimpan dalam "Dry Cold Storage·' (DOS), akan tetapi ada kecenderungan bahwa viabilitas semakin menurun sampai bulan ke 12.

Berikut ini akan diuraikan tentang morphologi biji pinus, masalah penyimpanan biji dan masalah perkecambahan­nya ..

1. Morphologi Biji ~in~ !!!._e_E.kusii Jungh. et de Vriese

Biji ~:_~.t!.~S.. :merkusii Jungh. et de Vriese mempunyai sayap, letaknya berpasang-pasangan dalam lajur sisik b~ ah, mempunyai bentuk bulat panjang dan agak gepen~ de~ ngan panjang biji antara 4--7 mm, lebar ± 4- mm serta t~ bal + 2 mm. Sayap pada biji P~~~ ~erk~~ ini bentu! nya tak simetris mempunyai ukuran panjang 1,5 - 2 em, lebar 5 ~ 8 mm yang warnanya kekuningukuningan dan be­ning (4-; 13).

Seperti yang terdapat pada jenis pinus lainnya, biji-biji Pinus merkusii terdiri dari beberapa bagian

~......_... ............ ~ ...__:....;;;._..;...::..,=

(17) yaitu : basian luar biji disebut kulit biji atau testa, yang kekerasannya antara satu jenis dengan lain­nya berbeda-beda. Bagian dalam setelah testa disebut nucellus. Jaringan ini merupakan bagian penting yang mendukung embryo, setela~ itu didapati gametophyt beti na yang lazimnya pada Angiospermae dikenal dengan nama endosperm. Jaringan ini berisi cadangan makanan berupa lemak, protein dan karbohidrat. Pada bagian tengah teE

Page 14: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

6

dapat embryo yang nantinya tumbuh rnenjadi tanarnan yang terdiri dari plumulae, cotyledon dan radicle.

2. Perlakuan Benih Sebelum Dimasukkan Ke dalam,Dry Cold Storage.

Benih yang akan disimpan sebelumnya dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran. Sayapnya dibuang dengan jalan menggosok~gosok benih-benih tersebut. Kebersih­an benih merupakan salah satu syarat penting bagi ke­berhasilan penyimpanan, sebab kotoran dapat berfungsi sebagai tempat persembunyian itisek dan fungi (8). Ke­mudian benih~benih tersebut diSeleksi satu persatu dan dilakukan dengan hati~hati, karena dapat menyebabkan cacat benih yang akan menyebabkun penurunan daya keca~ bah benih.

Untuk penyimpanan yang lama, pengeringan benih di lakukan sampai benih mencapai kadar air tertentu.. Ka­dar air optimum untuk setiap jenis benih satu dengan

. \t

jenis yang lainnya berbeda (14).

Kegiatan metabolisrne dapat dikurangi dengan jalan rnenurunkan kadar air benih. Dengan berkurangnya kegi­atan metabolisrne rnaka konsurnsi energi dari cadangan rna . -kanan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pe-meliharaan viabilitas benih (16).

fJ!enurut Huss yang dikutip oleh Kramer dan Kozlow~ ki (9) beberapa benih jenis konifer yang alcan disimpan,

· lebih baik dilceringkan sarnpai lcadar airnya kurang dari 8% atau 9%, terutama apabila suhu penyimpanan di atas titik beku.

3. Penyimpanan Benih.

Untuk menghadapi masa berbuah Pinus ~.r~us~~ yang

tidak tetap 1 mus~rn tanam yang tidak bersamaan dengan rnusirn panen a tau benih harus diangkut s ampai jarak ja­uh dan lain-lainnya, maka adanya tempat penyimpanan be

\ j

Page 15: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

7

nih sangat diperlukan.

Penyimpanan benih dapat berhasil dengan baik bila da pat mencegah respirasi yang luar biasa dan a'ktifitas bio­

. kimia yang tidak diinginkan, serta semua faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respirasi berada pada level yang menguntungkan.

3.1~ Tujuan penyimpanan benih.

Tujuan penyimpanan benih ialah :. a. menjaga atau melindungi benih agar tetap dalam ke

adaan baik selama disimpan, yaitu selama waktu mu lai dikumpulkan sampai ditanam di lapangan

b. melindungi benih dari kerusakan oleh burung-burung, serangga-serangga dan binatang ~ binatang' ·linnya ~

c. untuk mencukupi persediaan benih yang ·dibutuhkan selama tidak ada musim berbuah, maupun panen yang tidak mencukupi.

3.2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyimpanan be nih.

Selain faktor kemasakan benih, kesehatan benih dun perlakuan benih sebelum disimpan, ada beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi daya kecam bah benih selama disimpan ialah : kadar air beniht.: suhu dan kelembaban ruang penyimpanan (12; 22).

3.2.1. Kadar air benih.

Benih tanaman pada umumnya memerlukan•ka dar air yang rendah dalam penyimpanannya •. ,

Kadar air yang tinggi di dalam benih da­pat mempe!'cepat pernafasan. Dengan naiknya kadar air 1% saja pernafasan sudah naik 2 ka­li, 2% naik 4 kali dan 3% naik 10 kalinya (22). Bila pernafasan terlalu besar, maka b~ nih akan banyak kehilangan energi, akibatnya

1 ~ .,

Page 16: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

benih akan tidak mampu lagi berkecambah. Di California, biji Coniferae pada saat dipungut kadar airnya 8%, dan kadar air ini sudah baik untuk penyimpanan (22).

3.2.2. Suhu.

Suhu rendah merupakan keadaan uta.ma yang lain untuk mempertahankan daya kecambah benih selama dalam penyimpanan (12).

Da1am keadaan 1embab 1 kenaikkan suhu akan menaikkan aktifitas biologis benih1 aktilitas jamur dan insekta, sehingga semakin tinggi ka­dar air semakin buruk pengaruh suhu itu (22).

8

Untuk beberapa jenis pohon nampaknya suhu penyimpanan di atas 5°0 kurang baik untuk menja ga viabi1itasnya, karena pernafasan meningkat dan alctifi tas mikro organisme bertambah tinggi (24).

Penyelidikan \·Jormwald di Philipina ter­hadap benih Pinus merkusii menunjukkan bahwa p~ nyimpanan dengan suhu rendah ternyata 1ebih ba­ik bi1a dibandingkan dengan penyimpanan pada SR hu kamar, .setelah 2 bulan (17).

3.2.3. Ke1embaban.

Benih yang disimpan dalam keadaan udara yang lembab biasanya akan segera kehi1angan da­ya kecambahnya dan dengan sendirinya kualitas benih akan turun (22).

Pada benih yang higroskopis, kadar airnya akan seimbang dengan lembab relatif udara seki­tarnya. Selama kadar air berada di bawah kese­imbangan lembab relatif udara, uap air akan be£ pindah dari udara kebenih, dan ini akan menurug kan 1embab relatif ·udara dan menaikkan kadar

Page 17: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

9

air benih. Sebaliknya apabila kadar air benih berada di atas keseimbangan lembab relatif uda­ra, uap air akan berpindah dari benih ke udara sehingga kadar air benih turun dan lembab rela­tif udara naik (5)o

4. Perkecambahan

Perkecambahan benih merupakan suatu proses dimana embryo mulai tumbuh 9 yang dapat ditandai dengan keluar nya calon akar dan calon tunas dari kulit benih (9). Oleh Soedjoko (18), di tambahkan bah'!tJa perkecambahan b2, nih adalah suatu bentuk awal dari embryo yang berkem­bang menjadi se~uatu yang baru, yaitu tanaman yang se~ purna. Pada mulanya presen perkecambahan diawali de-­ngan terjadinya proses imbibisi yang menyebabkan kulit biji dengan air, keadaan temperatur yang baik dan ada­nya oksigen di dalam biji terjadi proses perubahan zat kemikalia. Zymogens dirubah menjadi enzim yang kemud! an aktif dengan terjadinya pertambahan air oleh adanya hydrasi. Per·sediaan makanan menjadi larutan dan berge rak ke arah sel yang mulai tumbuh. Sel-sel embryo mu­lai mengembang, selanjutnya diikuti dengan pembelahan jaringan meristem. Dengan pertambahan ukurant radicle keluar melalui kulit biji yang sudah pecah.

4.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan.

Proses perkecambahan benih dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Fak tor dalam itu terdiri dari : faktor dormancy, umur dan kemasakkan biji, sedang faktor·-faktor luar ag tara lain : temperatur, kelembaban, oksigen dan cahaya (3; 13).

Menurut Kramer dan Kozlowski (9), proses phy­siologis yang terjadi di dalam perkecambahan dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 18: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

10

1. mula-mula biji menyerap air melalui kulit bi ji secara imbibisi

2. sel~·sel dan kelompok sel dalam biji mulai membesar

3. perkembangan dalam pembentukah enzym dan ke~ giatan enzym serta pencernaan atau pengubah~ an cadangan makanan

4. peredaran makanan ke daerah pertumbuhan 5• perkembangan dalam respirasi dan assimilasi 6- pertumbuhan kelompok·~kelompok sel dan pembe-

saren dari sel-sel tersebut ?~ differensiasi dari sel-sel menjadi berbagai

jaringan dan organ-organ dari sebuah semai.

4.2. Jalannya perkecambahang

Pada awalnya jumlah benih yang berkecambah sedi kit tetapi makin lama meningkat sampai mencapai jumlah

maksimum dan kemudian berangsur-angsur jumlahnya menu . -

run dan akhirnya hanya beberapa saja yang berkecam­bah (18) .•

Perkecambahan dikatakan efektif apabila terjadi dalam waktu singkat dan mulai berkecambah segera se­telah ditabur.

Penelitian ini ditunjang oleh beberapa peneliti an terdahulu yaitu yang telah dilakukan oleh Zakaria Achmad (25). Benih Pinus merkusii dalam kantong plas tik yang disimpan pad; suh;;~~dah (10°0 - ?0 0) tidak mengalami perubahan kadar air benih. Sedangkan benih benih yang disimpan di dalam ruangan dengan suhu ka­mar dalam wadah atau tempat penyimpanan apapun kadar airnya cenderung bertambah sesuai dengan lamanya pe­nyimpanan. Lama waktu penyimpanan benih-benih baik dalam suhu rendah maupun suhu kamar memberikan peng~ ruh nyata terhadap penurunan hasil perkecambahan, m~ kin lama benih disimpa~ ~akin besar pengaruhnya ter~ hadap penurunan daya kecambah.

Page 19: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

BAHAN DAN METODA PENELITIAN

Pene1itian ini dilakukan di laboratorium Tekhologi Benih Tanaman Kehutanan dan Rumah kaca, Jurusan Silvikul­tur, Fakultas Kehutanan, UGM.

Bahan penelitian yang diperguhakan ialah benih-benih pinus yang berasal dari Paninggaran, yang telah disimpan di DOS (Dry Cold Storage) Unit Produksi Benih, Perum Per­hutani Unit I Jawa Tengah di Semarang. Variasi umur sim­pan benih yang dipergunakan ialah benih berumur simpan 40 ; 18 ; 7 dan 6 bulan. Benih-benih tersebut disimpan di dalam kantong plastik yang ditaruh dalam kaleng tertu­tup rapat dan berada dalam ruangan DOS yang bersuhu 4°0 dan berkelembaban relatif sebesar 40%.

Benih pinus yang akan dipergunakan di dalam peneliti an ini diambil dari kaleng-kaleng yang berada di dalam .r~ ang DOS tersebut, sebanyak 1000 gram untuk masing-masing umur simpan. Kemudian benih sejum1ah ini dibagi.menjadi lima bagian yang sama dan masing-masing disimpan dalam kantong plastik yang terikat rapat-rapat •. Setiap bagian dari lima bagian benih pinus dari masing-masing umur sim­pan, kemudian dikecambahkan dalam medium pasir di rumah kaca pada hari ke : 1 ; 8 ; 15 ; 22 ; dan 29 setelah di­keluarkan dari ruang DOS.

Pada waktu setiap akan dikecambahkan benih-benih da­ri tiap umur simpan tersebut dianalisa kadar airnya. Ca­ra rnenghitung kadar air benih pinus di dasarkan pada berat keringnya, dengan mempergunakan rumus :

Berat basah - ~er~t key.~n~ x 100%. ~era~ ~er~ng .

Sampel yang dipergunakan seberat 5 gram dan diulang tiga kali.

Sedangkan benih yang dikecambahkan untuk setiap umur simpan sebanyak 300 butir benih dan diulang seQanyak tiga kali pula. Penanaman benih di dalam medium perkecambahan

Page 20: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

12

diusahakan dengan jarak yang cukup uhtuk pertumbuhan sel~ rna beberapa bulan (3 bulan). Sebelum benih-benih dikecam

I -

bahkan,.u~tuk meyakinkan apakah benih---benih sampel terse-but mempunyai homogenitas yang tinggi atau tidak, maka s~ bagian benih dari sampel setiap umur simpan diuji dengan menggunakan sinar X pada alat Seed Radiography. Alasan pengujian ini adalah dikarenakan benih-benih pinus terse­but tidak dikumpulkan dari satu pohon yang sama, melainkan dari banyak pohon-pohon, dan tangan pengumpul benih yang berlainan pula.

Untuk analisis kandungan biji dengah cara analisis ~

abu , tidak dipergunakan datanya untuk pembahasan, dise­babkan hasilnya yang kurang lebih sama untuk setiap umur simpan. 1v1emang menurut para ahli phisiologi biji dikata­kan bahwa walaupun biji sudah mati ternyata juga masih mempunyai kandungan biji yang 1engkap dan baik.

Pengamatan yang di1akukan selama pene1itian ini ia­lah jalannya perkecambahan yang mencakup, waktu mu1aician waktu terakhir berkecambah serta batas 80%. Disamping itu juga dihitung prosen jadi kecambah sete1ah tiga bulan pengamatan. Kadar air yang diukur pada waktu setiap akan mengecambahkan dimaksudkan untuk mengetahui hubungannya dengan angka prosen berkecambah, dan.akan dianalisis de­ngan ana1isis regresi.

Rancangan percobaan yang dipergunakan di da1am pene­litian ini ialah (21) Experimen Faktoria1 dengan desain pokok Acak ~engkap, dengan berisi dua faktor yaitu umur simpan dan waktu penaburan benih sete1ah dike1uarkan dari

DOS. Faktor umur simpan mengandung 4 per1ekuan yaitu : benih-benih yan3 berumur 40 ; 18 ; 7 ; dan 6 bu1anf sedang faktor waktu penaburan benih terdiri dari 5 perlakuan yai-. tu : penaburan pada hari ke-1 ; 8 ; 15 ; 22 ; dan ke 29.

' Dengan demikian di dalem penelitian ini terdapat 4 perla-kuan umur simpan x 5 perlakuan waktu penaburan x 3 ulang­an = 60 perlakuan.

Page 21: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

13

HASIL PEMELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1. Prosen kecambah beniho

Daftar 1. Prosen Kecambah Rata-rata Benih Pinus Setelah Diluar DOS

Umur sim:pan (bulan)

40 18

7 6

--------------~s!!!~-~~!!~£~E~!l--~~---..------Hari keo~u~oSetelah Di1uar DOS .... __ ...... ____ ... _________ &..-__ .................. _ ..... ____ ...... _ ... ____ ..,.

1 8 15 22 29

25,00 25,66 22,66 9,66 0,25 70,33 69,66 60,33 36,66 34,00 74,00 65,66 85,33 71,00 33,00 82,33 82,00 73,00 34,33 21,66

--------- ........-..-....-

Setelah dihitung dengan analisis keragaman, maka di ~

peroleh angka~~angka seperti da1am Daftar 2 dibawah ini ..

Daftar 2. Analisis Keragaman Prosen Kecambah Benih Pinus

Sumber Keragaman db JK RK F cal ------. ... ...........................

_.._._..._ ______ ............. ;.

.Umur simpan (U) 3 10.350,2291 3450,976 233,43 XX

Waktu menanam (W) 4 6.486,'+558 1621,614 109,72 XX

U X W 12 1 .. 849,0297 154,086 10,43 XX

Error 40 591,284L~ 14,780

T o t a 1 59 19.276,9990 -.....................-.........__._ .,._--........___,.,..._. __ ·- ---·---

Keterangan . XX berbeda sangat nyata .. .

Page 22: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

r ·-

14

Dari Daftar 2 dapat diketahui bahwa umur simpan benih dan waktu pe·naburan, masing-masing sangat mempengaruhi teE_

hadap angka prosen benih pada pinus. Lagi pula antara ke­duanya ternyata ada interaksi yang sangat nyata terhadap prosen kecambah yang dihasilkan. Sampai dengan umur 18 b~ lan benih pinus yang disimpan dalam DOS masih dapat diper­tanggung jawabkan prosen kecambahnya. Tetapi sampai umur simpan 40 bulan sudah tidak baik lagi untuk ditanam. Hu­bungan antara rata-rata prosen kecambah benih dengan umur simpan benih dapat diperiksa pada Grafik 1. Sedangkan hu­bungan antara prosen kecambah benih dengan waktu penaburan dapat diperiksa pada Grafik 2.

y

80

60

" I(

40 l(

20

0

6 7

Grafik 1.

Keterangan y = u =

..... , t I f t I ' ., ...

' ' '

18

Hubungan Rata-rata prosen Kecambah Benih (satuan %) dengan Umur Simpan Benih Pinus me_rku_s.i.~ ~ . · .. • .

rata-rata prosen kecambah benih (%) umur simpan benih (bulan)

u

Page 23: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

'.

::. ditabur

0 0"' u •• ditabur =

--..:.......--...... = ditahur

XXXXxx = ditabur

++++++ = ditabur

y

80 ~-,-__ ........_

60

40

20

0

-.'- -' . ..... - .

1

. ' ' ....... ' ',,.'- ...

8

.....

pad a hari

pad a hari

pada hari

pad a hari

pad a hari

. ~ .. • 'i . ,

I •

.... ...

15

..

ke

ke

ke

ke

ke

• ' -~ • •

22

'

1

8

15

22

29

' • • •

15

sete1ah berada di 1uar DOS sete1ah berada di 1uar DOS sete1ah berac'.o. di 1uar DOS sete1ah berada di 1uar DOS sete1ah berada di 1uar DOS

'

29 vJ

Grafik 2. Hubungan Rata-rata prosen Kecambah Benih (satuan 96) dengan Waktu Penaburan benih Pinu§. merkusii, ----4··-----~

Keterangan y = rata~rata pros en kecambah be nih (96) w = vmktu penaburan (hari ke .......... )

+++++++ = umur 40 bulan ____ ._....,._._

= umur 18 bulan

........ = umur 7 bulan

= umur 6 bu1ano

Page 24: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

1.2. Kadar air benih

Daftar 3. Rata-rata Kadar Air Benih Pinus Setelah Dikeluarkan Dari DCS

---·---~...._...._...-.-.&..~-·~·-· ~--·--··-· -------~-------........-__.._..........,._ . ......,__ .... -..-....

Waktu penaburan ___ ...........__ __ .....__ __

16

Umur sim:pan (bulan) hari lee o .... o. setelah diluar DCS

·-~.--~--~------:-;c.--- .

4-0 18

7 6

1

9,10 8,29 8,93.

7,77

8

9,67 6,64-9,4-0

10,26

15 22 29

9,4-3 8,82 11,25 7,4-1 9,4-8 10,29 9,93 10,80 12,4-2 9,56 10,65 10,34-

............____ . .......-....-...,....---...4-.-...-

Setelah dihitung dengan ana1isis keragaman menghasilkan daftar 4 dibawah ini.

Daftar 4-. Analisis Keragaman Kadar Air Benih Pinus

Sumber keragaman db JK RK F cal.

Umur simpan (U) 3 17,9384- 5,9795 11,5613 XX

Waktu Tabur (VJ) 4- 4-8 ,803Ll- 12,2008 23,5901 XX

U X ~J 12 37,4-121 3,1177 6,0280 XX

Error 4-0 20,6874- 0,5172 4..----~- -...-..- ........ ....__....._...

T o t a 1 59 124-,84-13 ·-----...-----~...._..._._~

Keterangan xx berbeda sangat nyata.

Dari Daftar 4- dapat diketahui bahwa faktor umur simpan be nih dan waktu penaburan ternyata berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air benih pinus yang disimpan dalam Des. Interaksi antara kedua faktor ternyata juga sangat nyata. Hubungan antara kedua faktor ini terhadap kadar air benih ditunjukkan pada Grafik 3 dan 4-.

Page 25: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

Ka

13

5

17

1.3. Hubungan antara prosen kacambah benih dengan kadar air benih ..

Untuk mengetahui hubungari antara prosen kecam­bah dengan kadar air benih,' dilakukan analisis regr§_ si, dengan menggunakan data pengamatan prosen kecam~ bah yang telah di transformasikan ke Arc. Sin Vx. Di dalam analisis ini diajukan model matemdtis sbb:

y = b· 0 + b1U + b2W + b

3K + b 4-ill'I '

dim ana

y = pros en kecambah be nih, satuan Arc. Sin u = umur simpan be nih w = waktu penaburan be nih K = kadar air benih, satuan %0

... "~ .,. ' ' I • • n - ..... -

' - • ' e

• • 1 Qi I, (; • o .. • • r • •· t •

•. , , "f , ' ' ' 29 . . . . f3 ~- .>; .. '(,. f5 >\. ... •

., l(... +·+ t-· .. . - --.. __ ....__22 ·.

' . . . , .

0 ·------------------------------------~------------6 7 18 4-0 u

Grafik 3. Hubungan Rata-rata Kadar Air Benih · (satuan %) dengan Umur Simpan Benih Pinus merkusii~ ....... --.-- --

I i

I

1

Page 26: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

Keterangan

Ka = rata~~rata kadar air be nih U6) u = umur simpan benih (bulan)

++++++ = ditabur pada hari ke 1 setelah berada di 1uar DOS

xxxxxx = ditabur pad a hari ke 8 setelah berada di 1uar DOS

= ditabur pad a hari ke 15 setelah berada di 1uar DOS

-.~- ............... e ditabur pad a hari ke 22 setelah berada di 1uar DOS

lliJI 0 • • • 0 ditabur pada hari ke 29 setelah berada di -1uar DOS.

Ka

13

lO

• ' ' • , ..... ' • t. • . ····· 5

0

1 8 15 22 29 w

Grafik 4. Hubungan Rata-rata Kadar Air Benih (satuan %) dengan Waktu Penaburan Benih Pinus merkusii~

Keterangan

Ka =

~...........-~

rata-rata k~dar air benih (%) 1vaktu penaburan be nih (hari ke ••• o .. )

18.

Page 27: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

------ = umur 40 bulan

0 0 0 " " • = umur l8_bulan ... -~-........ = umur 7 bulan

++++++ = umur 6 bulanu

Analisis keragaman regresi dari model tersebut di atas disajikan dalam Daftar 5 di bawah ini.

19

Daftar 5. Analisis Keragaman Regresi Model Y = b0

+ b1U + b2U + b2W + b3K + b4UVJ.

h ...... _____ ......._... ___ ...... --~-----4-....-.. ----~........____....._ ....

St:J,mber Keragaman db JK RK F cal ---:.. - •••• * •••• .-4

bo l 114586,664

bl/bo 1 10046,275 10046,275 168,49o•

b2/bO' bl 1 5800,471 5800,47], 97,57 ...

b?/bobl• b2 1 67,8981 67,8981 1,14.

b4/bo'bl,b2,b3 1 92,7885 92,7885 1,56 Error 55 3269,5676 59,4466 ......... ~~_._ __ ............_......_._..._.....,_

.........---~ .... ~-_,......-__.

T 0 t a 1 60 133863,6439 ___________ ........_ __ .... ____________ ~-----~--.-......--- ... ...._._ ____ ..;.-_

Cat a tan XX nyata pada taraf uji 0 1 0lu

Dari Daftar 5 dapat diketahui bahwa prosen kecambah henih dipengaruhi sangat nyata oleh faktor umur simpan dan waktu penaburan. Karena variable K dan UW tidak berpenga­ruh nyata pada prosen kecambah benih, maka variable terse­but dikeluarkan dari model :

Dengan demikian dalam analisis selanjutnya diperguna­kan model

Analisis Eeragaman regresi dari model terakhir disajikan pada Daftar 6 berikut.

Page 28: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

Daftar 6. 'Analisis Keragaman regr~si Model Y = b0 + b1U + b2W

20

~~~~----·-·----~-----------~~---------------·----~~~-----Sumber Keragaman . db JK RK F cal

bo bl/bo.

1

1

1

114586,644-10046,275 58000,4707

3430,2542

10046,275 58000,4707

60,179

166,93 XX

96,39 XX b2/bo, bl Error 57

Dari Daftar 6 ini dapat diketahui bahwa pengaruh vari able U ·d,an W sangat nyata. Koefisien determinasi (R) se­besar 82,t20%. Ini berarti hanya 1?,80/6 sampel yang diper­gunakan berupa variasi rahdo~. Selanjutriya dari perhitungan koefisien Regresi :diperoleh angka .... ahgka sebagai berikut :

bo ::::: 89;69

bl = -d.92 b') =· -6,95

c:..

Sehingga diperoleh persamaan yang dapat dipakai untuk menaksir besarnya prosen kecambah benih dalam bentuk

y = 82,69 ~ 0,92 u - 6,95 w

1.4. Jalannya perkecambahano

Jalannya perkecambahan dapat dikatakan baik ka­lau periode perkecambahan yaitu selisih waktu antara waktu mulai berkecambah sampai dengan waktu berakhir­nya perkecambahan, terjadi dalam waktu yang pendek atau serentak, segera setelah benih-benih dikecambah­kan/ditabur.

Data tentang jalannya perkecambahan ben.ih pinus berdasarkan variasi umur simpan dan variasi waktu pe­naburan, dapat diperiksa dalam Daftar 7. Disini nam-

Page 29: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

21

pak bahwa untuk waktu mulai berkecambahnya ada perbeda an, demikian pula untuk periode perkecambahannya.

Daftar 7. Data Jalannya Perkecambahan Benih Pinus, Berdasarkan Variasi Umur Simpnn dan \vak~ tu Penaburan, Setelah Benih Berada Di Luar DOS.

~---·-·--- .-... .... _ .... __________ ----------; Ditabur U r a i a n Umur simpan benih pada (bulan) hari. -...........----4---

ke • 0 \I "' 40 18 7 6

1 Hulai berkecambah hari ke 8 6 4 4 Periode perkecambahan (ha ri)

...... 20 22 20 26

Bat as 8096, hari ke .... 14 .14 14 14

2 Mu1ai berkecambah~ hari ke 8 4 6 L:

Periode perkecambahan (h.§. l'i) 26 22 22 18 Bat as 8096, hari ke 20 10 10 12

15 Mu1ai berkecambah, hari ke G 4 4 4 Periode perkecambahan (ha ri) · 16 18 18 22 Bat as 8096, hari ke 14 12 10 10

22 Mulai berkecambah, hari ke 8 6 6 4 Periode perkecambahan (h~ ri) 16 24 20 18 Bat as 80%, hari ke 14 22 14 14

29 Mu1ai berkecambah, hari ke - 8 6 4 Periode perkecambahan (h.§. ri) 26 16 16 Bat as 8096, hari ke 22 10 12

j I

l

Page 30: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

22

Sedang batas 80%, adalah waktu kapan kelompok benih yang berkecambah telah mencapai sebanyak 80% dari total prosen perkecambahan. Ada pendapat bahwa benib-benih yang berkecambah setelah waktu tersebut, tidak akan meng­hesilkan bibit atau tanaman yang baik.

2,. Pembahasan

2.1. Prosen kecambah benih.

B~rdasarkan hasil analisis keragaman terhadap prosen kecambah benih pinus, seperti pada Dafter 2 dimuka, ternyata faktor umur simpan dan faktor \vaktu penaburan setelah benih dikeluarkan dari DOS sarigat memberikan pengaruh yang sangat nyata. Demikian pula ternyata antara kedua faktor terse­but terdapat suatu interak?i yang sangat nyata. Adanya ihteraksi yang nyata ini ditunjukkan oleh adanya perubahan angka prosen kecambah benih dari waktu petiaburan pertama dengan yang berikutnya. Dari gtafik 1, nampak adanya kecenderungan yang makin menurun dengan semakin lamanya benih pinus disimpan di dalam DOS maupun semal~in lamanya benih pinus dibiarkan terlalu lama berada di luar DOS. Hal ini kiranya wajar, karena biji itu suatu benda hidup yang selalu mengadakan respirasi moupun met~ bolisme didalam dirinya, yang aktifitasnya., besar

.. kecilnya tergantung dari keadaan lingkungan dise­kitarnya (23). Fade umumnya pada suhu yang mende kati titik baku dengan kelembaban yang sangat reg dah,~kedua prosen tersebut sangatlah kecil. Na­mun karena terlalu lamanya proses tersebut berja­lan, toh makin lama juga akan makin berkurang pu­la persediaan cadangan tenaganya. Atau ada ke­mungkinan bahwa alat DOS nya yang tidak berjalan normal sesuai dengan fungsinya. Namun dari hasil pengecekan yang pernah dilakukan selama 12 bulan menunjukkan, bahwa DOS di Semarang tersebut beJ:J~

1

I 1

J

Page 31: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

23

lan normal seperti ditunjukkan oleh hasil penelitian Suhardi (20)~ dan oleh Hendromono (7).

Pada Grafik 2, ditunjukkan bahwa benih-benih pi nus yang telah berumur simpan 64 7 .dan 18 bulan, pa­da waktu penaburan hari ke l,.ke-8 dan ke-15 masih mempunyai angka pros en kecambah yang 6096 keatas. Berarti sampai dengan umur simpan 18 bulan di DOS dan benih~-benih terse'but setelah sampai dua minggu berada diluar DOS, masih dalam keadaan baik.; Standard ten­tang benih dianggap baik yang dikeluarkan oleh.DITSI (Direktorat Reboasasi dan Rehabilitasi) adalah bila prosen kecambah benih tersebut 60% keatas. Akan te­tapi benih~benih yang berumur simpan 18 bulan terse~ but berada diluar DOS sudah lebih dari 15 hari, maka prosen kecambahnya sudah merosot sekali. Prosen ke­cambah pada waktu penaburan hari ke~22 dan ke-29 s~ dah jauh dibawah yai tu maksimum hanya 3096. Dengan demikian dapatlah dipakai sebagai petunjuk, bahwa di luar DOS selambat-lambatnya hari ke~l5 benih tersebut harus sudah ditanamo

Pada Grafik 2 nampak benih yang disimpan selama 8 bulan, mempunyai prosen kecambah 65jS pada waktu P£. naburan hari ke 8, tetapi pada waktu penaburan hari ke 15, prosen kecambahnya naik menjadi 85%. Hal ini diduga mungkin disebabkan oleh adanY.a populasi benih sampel yang tidak seragam, karena benih-benih pinus ini biasanya dinduh dari banyak pohon induk dan macam macam umur pohon induk yang berbeda-beda. Dugaan se macam ini juga dinyatakan pula oleh Hari Soeseno (6), bahwa setiap individu benih yang satu dengan yang 1~ in adalah tidak sama benar, sehingga adanya perbeda-. an kemunduran prosen kecambah benih yang seumur itu dapat terjadi karena tidak adanya keseragaman dari , setiap individu benih.

Page 32: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

24

Benih .... benih yang berumur simpan 40 bulan, memp~ nyai prosen kecambah yang sangat rendah, sehingga 1£_ bih baik atau seharusnya benih-benih yang sudah ber­umur simpan setua ini tidak usah dipergunakan sebagai bahan pe~tanaman lagi.

2.2. Kadar air benih.

Dari hasil analisis keragaman kadar air benih pinus seperti pada Daftar 4, dapat diketahui bahwa faktor umur simpan dari waktu penaburan benih berpe­ngaruh sangat nyata terhadap kadar airnya. Interak­si yang nyata juga ditunjukkan oleh adanya perubahan kadar air yang tidak sama antara waktu penaburan yang satu dengah waktu penaburan berikutnya 1 pada berbagai umur simpan benih, seperti narnpak pada Grafik 4.

Perubahan kadar air benih ini diduga disebabkan oleh adanya perubahan kelernbaban nisbi yang terjadi setelah benih berada diluar DCSt seperti dinyatakan oleh Wakeley (24).

2.3. Hubungan antara prosen kecambah dengan kadar air be­nih.

Dengan mengajukan model matematis Y = b0 + b1U + b2vl + b3K + b4uw, dimana Y-prosen kecambah, U-umur simpan, W-waktu penaburan, K-kadar air dan UW - inte­raksi umur simpan dengan waktu tabur, dapat diketahui' bahwa prosen kecambah benih pinus sangat dipengaruhi oleh faktor umur simpan dan waktu penaburan. Sedang faktor kadar air dan interaksi antara umur simpan de~ ngan waktu tabur tidak berpengaruh terhadap prosen kecambah (Daftar 5).

Dari hasil analisis berikutnya setelah lC d.an Uvv dikeluarkan dari model pertama, model menjadi Y • b0 + b

1U + b2w, seperti dalam daftar 6., Hasilnya menu!!.

jukkan bahwa faktor U dan W sangat berpengaru:h nyata

I

1 i 1

I ' j ~ 1

1 1

J

Page 33: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

25

. 2 terhadap proseq. kecambah benih (Y), dengan R sebesar 82,20%. Ini bei'arti hanya 17,80% yang·merupakan variasi random. Sedang 82,20% merupakan ketinggian akan kecermat an dari model yang diajukan. Dari hasil perhitungan per­samaannya lalU menjadi Y = 82,69 - 0 1 92 U ~ 6,95 w.

Dengan mddel tersebut kini dapat ditaksir besarnya prosen kecambah benih dalam satuan prosen. Untuk benih baru? prosenkecambah maksimumnya sebesar 82 1 69% •. Koefi~ sien W negatif pula, ini artinya semakin lambat waktu pe­naburan benih setelah benih berada diluar DOS~ prosen ke­cambahnya se~akin kecil.

Page 34: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

26

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Benih E~2£ ~kusii Jungh et de Vries, sampai dengan umur simp an 18 bulan di dalam 11Dry Cold Storage 11 a tau DCS yang bersuhu 4°0 dan berkelembaban rel;mtif 40%, rna sih dapat dipergunakan untuk bahan·tanaman di dalam usaha reboasasi dan penghijauan di Indonesia. Tetapi pemakaian benih pinus yang telah berumur simpan sampai dengan 40 bulan di dalam DCS yang sama untuk tu juan serupa diatas, harus dihindarkan.

2. Batas waktu terakhir harus sudah disema.ikan bagi benih­benih pinus yang disimpan dalam DCS .di Semarang sampai dengan umur simpan 18 bulan, adalah maksimu.m 15 hari, ~ejak benih-benih tersebut dikeluarkan dari ruang DOS.

3. Hubungan antara kadar air benih dengan prosen kecambah benih pinus yang didasarkan pada umur simpannya di da­lam DCS dapat dinyatakan dalam persamaan :Oegresi : Y = 82;69 - 0,9~ U w 6,95 w. dimana U adalah umur sim­pan sederigkan 1tl adalah waktu penaburan, dengan R2 seb~ sar 82,2096.

4. Disarankan agar pada setiap pengiriman benih pinus ke suatu daerah pemesan, pihak DCS-UPB Semarang melampir­kan label yang memuat keterangan tentang umur simpan benih dan batas waktu terakhir kapan benih tersebut ha­rus sudah ditanam di persemaian, untuk menghindarkan adanya kesalahpahaman.

5. Benih-benih pinus yang sudah terlalu lama disimpan di dalam nos, perlu diadakan seleksi kembali untuk menda­patkan prosen kecambah yang lebih baik, atau kalau us~ ha tersebut tidak menguntungkan benih-benih tersebut 1~ bih baik dilenyapkan untuk menghindarkan adanya pembo­rosan temp at, dan biaya •.

6. Perlu diadakan pula suatu penelitian serupa terbadap benih-benih pinus yang berasal dari daerah yang lain, maupun benih-benih dari jenis tanaman yang lain. 1

I .i

Page 35: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

27

DAFTAR PUST.AlKA

1. Anonim. 1979. Preceding Lokakarya Pemilihan Jenis Tanaman Reboasasi dan Penghijauan dan Hutan Rakyat. Yayasan Penerbitan :B'ak.Kehutanan UGM, Yogyakarta.

2. Anonim. 1979. Laporan studi kelayakan pembangunan ke bun benih Pinus merkusii Jungh et de Vries di~ Jawa .. DITS!, D!'TjmJ Itenutanan, Jakarta.

3. Baker, Frederick, S.F.E., 1950, Principles of SilVi­culture, Me Graw Hill Book Company Inc, New York •.

4. Hardjodarsono, 1968, Tusam, Work shop pengembangari. hutan Pinus merkusii di Sarangan fl1adiun, jilid II•

11. Pramoe

Page 36: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

28

18. Soeseno, Oemi Haniin,. 1975, Masalah mutu dan penguj~ an benih untuk. reboisasi dan penghijauan, Di•. sampaikan pada lokakarya benih tanaman rebois~ si dan penghijauan Cipanas-Cianjur.

13. -~~--- - dan o Chafid Fandeli, 19?6~ ;'Cat at-an singkat persemaian Pinus merkusii, Jurusan Pembinaan Hut an Fakul taS1t'eh'lit·a·nanlrni versi tas Gadjah lViada, Yogyakarta.

14. · ·~---------~ , 1976, Masalah mutu dan pengUJl.an be-nih untuk reboisasi dan penghijauan, Yayasan Pembina Faku1tas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakartao

15. ~._. · ·--~---~ dan S.Sastrosoemarto, 1977, Identifika si permasalahan pemu1iaan tanaman kehutanan. Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Fakultas Ke­hutanan UGM, Yogyakarta.

16. Syafi'i Manan 1 Ir. Msc, 1976 1 Masa1ah Pembinaan Ke­lestarJ..an Ekosistem hutan, Departemen Manaje­men Hutan, Faku1tas Kehutanan 1 Institut Perta­nian Boger.

17. Soekotjo, Ir., 1977, Pinus !!leiJ~.i.i_, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UnJ..versJ..tas Gadjah Mada, Yogyakarta.

18. Soedjoko D.s. Ir., 1975, Asistensi Perlceaombahan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

19. -----~ ............... _........ 1977, Usaha memperpanjang longevity biji beberapa jenis tanaman kehutanan penting dengan berbagai cara penyimpanan. Laporan pene1itian PPPT""UGM 1'976/1977, No.42, Lembaga Pene1itian UGM, Yogyakarta.

Suhardi, 1977t Pengaruh macam wadah benih di dalam "seed dry cold storage" terhadap viabilitas biji Pinus merkusii Jungh.et de Vriese, Skrip~­si (tidak diterbitkan), Faku1tas Kehutanan

. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

21. Snedecor, G.W. and W.G. Cochran, 1968, Statistical . methods, The Iowa USA.

22. Titik Sudarti Sudikno, 1975.1 Penyimpanan Biji 1 Pena­taran Purna Sarjana ~embinaan Hutan Tropika Indonesia I, Faku1tas Kehutanan Universita~ Gadjah Mada, Yogyakarta.

1 l l ~ l I

' l ·j

l i j

l '; I

I l I l

l j

Page 37: (,]f. ~3/ thM: LAPOR.AN PEN,ELITIAN f c.,...KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR SUMMARY PENDAHULUAN DAFTAR ISI ~ 0 0 Q u 0 • • ~ 0 oowuuuv .... ou u 0 • 8 Ill G 0 0 0 Q 0

29

23. Tourney, J. vi. and Korstian, 1956, ... Seeding and p~ting in the prac:tiqe of' F:o~s-cr;y, Chapman Hlll :19mi­red, New Ybrk John_ Willey &4 Sons, Inc Lon~•

' 24. Wakeley, c, Philips, 1954, Planting the Shoutern Pines, Forest Service, US Departement of Agriculture.

25. Zakaria Achmad, 1976. Pengaruh jenis ,·wadah dan vari-· asi suhu penyimpanan terhadap viabilitas benih Pinus merkusii. Skripsi mahasiswa Fakultas"Ke­nuxanan~~. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.-

.j

.I

• ••• • l ......... lb ... J

i' f

·j·,· ' ' .. ' .:·,t ,; _.,

- + :-_- -·.''.·.··· ' ... ,

. . .', '" ~