Top Banner
Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis Oleh : Sari Prawiraningrum Pembimbing : dr.Agus Soedomo Sp.S (K)
40

Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Feb 23, 2016

Download

Documents

radley

Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis. Oleh : Sari Prawiraningrum Pembimbing : dr.Agus Soedomo Sp.S (K). Multiple sclerosis (MS) merupakan salah satu kondisi inflamatorik yang menyerang myelin sistem saraf pusat (SSP) - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Oleh : Sari PrawiraningrumPembimbing : dr.Agus Soedomo Sp.S (K)

Page 2: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Multiple sclerosis (MS) merupakan salah satu kondisi inflamatorik yang menyerang myelin sistem saraf pusat (SSP)

• Abnormalitas pergerakan mata (eye movementabnormalities) salah satu manifestasi MS yang dapat dijumpai baik pada saat onset atau selama periode berlangsungnya penyakit

Page 3: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• gangguan-gangguan yang terjadi pada pasien-pasien MS antara lain gaze shifting, gaze holding, dan ocular alignment

Page 4: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

OFTALMOPLEGIA INTERNUKLEAR

• Oftalmoplegia internuklear (internuclear ophthalmoplegia; INO) menunjukkan gangguan pada pergerakan/sakade horisontal yang cepat dan terkoordinasi yang terjadi akibat keterlambatan atau keterbatasan aduksi

• Berlangsungnya conjugate adduction pada horizontal saccades difasilitasi oleh serangkaian interneuron yang berada dalam nukleus abducens

Page 5: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Serabut saraf tersebut membentang dan menyeberangi linea mediana dan berlanjut melalui contralateral medial longitudinal fasciculus (MLF) dari pons menuju subnukleus rektus medial dari komplek motorik okuler pada mesensefalon

• MLF memiliki lapisan myelin yang ekstensif guna transmisi neural yang cepat untuk aduksi satu mata dan aduksi mata yang lain agar tetap sinkron

Page 6: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• berlangsungnya gangguan pada kecepatan transmisi tersebut melalui MLF dapat mengakibatkan terjadinya gejala asinkron seperti terjadinya ocular misalignment selama berlangsungnya horizontal saccades

• Defisit aduksi pada kasus INO dapat termanifestasi sebagai keterlambatan selama berlangsungnya horizontal duction

Page 7: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Pasien-pasien yang menderita INO unilateral umumnya tidak mengalami eksotropia yang signifikan pada pandangan primer

• Berbeda pada lesi MLF bilateral yang seringkali dapat menyebabkan terjadinya eksotropia (lihat Gambar 3)

Page 8: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis
Page 9: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• misalignment yang disebabkan oleh INO dapat mengakibatkan terjadinya sejumlah gejala oftalmik yang berbeda-beda, diantaranya berupa pandangan kabur, diplopia, gangguan pada stereopsis, dan astenopia

• Sejumlah pasien yang menderita INO dapat saja memiliki respons horizontal pursuit, optokinetik, dan vestibulookularis yang masih normal

Page 10: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• INO sering dihubungkan dengan terjadinya nistagmus horisontal patologis yang dapat dijumpai lebih prominen pada mata yang mengalami abduksi

• Nistagmus fase lambat seringkali terjadi menuju arah yang berlawanan dengan arah pandangan yang dilakukan, dan disertai dengan berlangsungnya quick saccades yang searah dengan arah pandangan yang dilakukan

Page 11: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Pada pasien-pasien yang menderita INO seringkali dijumpai terjadinya abnormalitas pada pons atau mesensefalon yang dapat dideteksi dengan MRI

Page 12: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

NUCLEAR OR FASCICULAR OCULAR MOTOR PALSY

• MS dapat menyebabkan terjadinya acquired strabismus yang dapat bermanifestasi sebagai nuclear or fascicular ocular motor palsy, salah satu dari tiga nervi okularis motorik

• Pada kasus lesi nervus ke-6 menyebabkan terjadinya gangguan abduksi dari mata ipsilateral, tetapi tidak mempengaruhi aduksi mata lainnya

Page 13: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

One and half syndrome

Page 14: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Pada kasus kelemahan nervus ke-3, dapat menyebabkan defisit parsial pada elevasi, depresi, aduksi, atau elevasi palpebra pada mata ipsilateral

• lesi pada nervus ke-3 dapat menyebabkan terjadinya kelemahan rectus superior bilateral, karena serabut-serabut yang berasal dari subnukleus rectus superior berjalan melalui nukleus kontralateral dan bergabung dengan nervus kontralateralnya, Selain itu, juga dapat menyebabkan terjadinya ptosis bilateral

Page 15: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Blefarospasme dapat disebabkan oleh lesi MS yang terjadi pada batang otak, akibat denervasi supersensitivitas nukleus facialis atau disinhibisi nervus facialis

• Terjadinya blefaroklonus disertai nyeri terutama yang melibatkan okuli orbikulasris juga dapat dijumpai terjadi pada MS

Page 16: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Lesi pada nukleus nervus ke-4 atau fasikulus proksimal dapat menyebabkan berlangsungnya hiperdeviasi mata kontralateral

Page 17: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

SKEW DEVIATION• pada kasus INO dapat ditemukan

terjadinya skew deviation karena MLF sendiri tersusun dari beberapa jaras utrikularis yang meregulasi posisi vertikal mata, yang juga diregulasi oleh interneuron-interneuron yang berasal dari nukleus abducens menuju subnukleus rectus medial

Page 18: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis
Page 19: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

NISTAGMUS• Gaze holding yang normal dimediasi oleh

sejumlah velocity-position neural integrators; untuk horizontal gaze, struktur-struktur penting yang terlibat terdapat dalam medula oblongata dan untuk vertical gaze, terdapat pada mesensefalon

Page 20: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Salah satu pola nistagmus yang paling umum dijumpai adalah gaze-evoked nystagmus

• Downbeat nystagmus seringkali disebabkan oleh sebuah lesi serebelar atau serviko-medularik

• upbeat nystagmus lebih jarang dijumpai terjadi, dimana biasanya diakibatkan oleh lesi-lesi pada pontomedular atau pontomesensefalik

• Onset terjadinya nistagmus biasanya sesuai dengan karakteristik dan lokasi yang terjadi selama beberapa bulan pertama

Page 21: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

SACCADIC ACCURACY• accuracy of saccadic excursions yang

normal berada dibawah kontrol dari sejumlah input yang beradsal dari nuklei fastigialis posterior dan vermis dorsalis yang terdapat pada serebelum

• Disfungsi dari jaras jaras tersebut menyebabkan hypermetric saccadic dan hypometric saccadic

Page 22: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

SACCADIC INTRUSIONS• Fiksasi pandangan yang stabil diregulasi

oleh sekelompok neuron yang dikenal dengan nama pause-cell neurons, yang dapat dijumpai dalam raphe pontinus

• Disfungsi yang terjadi pada pause cells tersebut dapat mengakibatkan berlangsungnya extraneous saccades yang dapat mengganggu fiksasi pandangan

Page 23: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

IMPAIRED SMOOTH PURSUIT AND IMPAIRED SUPPRESSION OF THE VESTIBULO-OCULAR

REFLEX• Smooth pursuit movementsyang terjadi

berfungsi untuk meminimalkan retinal slippage dari sebuah target yang bergerak

• Hal tersebut umumnya diregulasi oleh area-area kortikal dan subkortikal, termasuk diantaranya adalah frontal eye fields, nukleus pontinus dorsolateral, flokulus serebelar dan vermis dorsalis, nuklei vestibularis, dan tentunya nuklei okuler motorik

Page 24: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• Lesi-lesi yang terjadi pada jaras-jaras tersebut umum dijumpai terjadi pada MS dan sering menyebabkan low-gain pursuit, yaitu pergerakan mata relatif tidak proporsional dan lebih lambat dibandingkan dengan target yang bergerak

• Kompensasi Low gain pursuit dijumpai pergerakan kepala untuk mempertahankan fiksasi target penglihatan yang bergerak

Page 25: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

RINGKASAN• Terdapat beberapa bentuk abnormalitas

pergerakan mata yang umum dijumpai terjadi pada pasien-pasien MS

• Lesi-lesi demyelinasi yang disebabkan oleh MS → INO, ocular misalignment, nistagmus patologis, impaired saccades, saccadic intrusions, maupun impaired pursuit

Page 26: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• pemeriksaan neuro-oftalmika pada pasien-pasien MS yang mengalami keluhan visual dapat berkontribusi bagi dihasilkannya diagnosis yang benar dan memantau progresifitas penyakit

Page 27: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

TERIMA KASIH

Page 28: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Jaras syaraf• Akson dari rods dan cones nervus

optikus traktus optikus berakhir di korpus genikulatum lateralis thalamus

• Serat hemiretina nasalis bersilang di khiasma optikum

• Thalamus: serat traktus genikulokalkarina– separo nasal mata kontralateral + separo

temporal mata ipsilateral– berakhir di lobus oksipitalis

Page 29: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis
Page 30: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Gerakan mata mendapat pengaruh :• hemisfer serebri gerakan sakadik, pursuit

halus, dan konvergensi• labirin reflek vestibulookular

Gerakan mata konjugat lateral ponsGerakan mata vertikal dan konvergensi

midbrain

Page 31: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Empat tipe utama gerakan mata:• Sakadik gerakan mata cepat ke arah target

visual (seperti jari pemeriksa)• Pursuit mempertahankan kedua fovea

mengikuti targetPursuit halus mengikuti objek yang bergerak

pelan• Vestibulo-okular reflex (VOR) gerakan

okulosefalik, dengan gerakan kepala subyek secara pasif

• Konvergensi menggerakkan obyek secara pelan di depan hidung subyek

Page 32: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Gerakan mata lateralFinal common pathway: struktur

• dimulai dari nukleus abdusen• Nukleus abdusen mengandung 1. motoneuron nervus abdusen

asal dari nukleus, pertama dari fasikulus nervus abdusen (anterior melalui bagian bawah dari paramedian pontine reticular formation (PPRF) di tegmentum pons medial bawah basis pons anterior medula-pons nervus abdusen rektus lateral ipsilateral

Page 33: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

2. neuron internuklearmenyilang setinggi nukleus abdusen, melewati medial longitudinal fasiculus (MLF) kontralateral di pons dan mesensefalon bawah, sebelum diproyeksikan ke motoneuron rektus medial di nukleus okulomotor kontralateral berjalan medial melalui fasikulus nervus okulomotor di anterior midbrain nervus okulomotor, muncul dari batang otak di upper midbrain

Page 34: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Paralisis adduksi akibat oftalmoplegia internuklear

• Lesi MLF internuclear ophthalmoplegia (INO): 1. paralisis adduksi dari mata ipsilateral untuk semua gerakan mata konjugat, dengan keutuhan konvergensi 2. nistagmus horisontal di mata kontralateral saat mata berabduksi

Page 35: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

• INO unilateral disertai skew deviation, dengan hipertropia di sisi lesi

• INO bilateral nistagmus vertikal (gaze-evoked)

• INO diplopia atau oskilopsia

Page 36: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

36

SAKADIK

• Kendali kortikal sakadik horizontal pada lobus frontal/frontal eye field (area 8 brodmann)

• Tiap hemisfer memiliki sebuah frontal eye field– Terletak di posterior gyrus frontal kedua dan

berbatasan dengan gyrus presentralis

Page 37: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

37

• Dua area kortikal lain berperan dalam sakadik– Supplementary eye field pada supplementary

motor area gerak sakadik yg dikoordinasikan dgn kepala

– Parietal eye field untuk sakadik reflek ke target visual

Sakadik lanjutan . . .

Page 38: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

38

Page 39: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis

Sindrom one and a half• lesi di kedua nukleus abdusen dan MLF

ipsilateral sindroma one and a half paralisis komplit dari gerakan mata konjugat lateral pada satu arah (lesi nukleus abdusen) dan INO di sisi yang lain (lesi MLF)

• Penyebab : iskemik batang otak, multiple sclerosis, tumor, hemoragi, trauma, atau infeksi

Page 40: Eye Movement Abnormalities in Multiple Sclerosis