Top Banner

of 21

EVI AGRESI

Jul 14, 2015

Download

Documents

Veny Di Hatiqu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TUGAS MANDIRIUJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) (AL-ISLAM)

Disusun oleh: NAMA NPM KELAS SEMESTER : SUSI DWI RIANTI : 09211308 :A : IV

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2011

SOAL SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) AL-ISLAM1. Sebutkan firman Allah SWT mengenai sumber kebenaran Islam dan masalah

pokok dalam kebenaran islam? 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sebutkan dan jelaskan persiapan-persiapan dalam pernikahan dan kendalakendala dalam pernikahan? Sebut dan jelaskan sifat-sifat laki-laki saleh dan wanita saleha? Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat wanita shaleha menurut islam? Jelaskan menurut Quran tentang wanita yang muslimah? Jelaskan tujuan pernikahan menurut islam? Jelaskan Hukum nikah kawin dalam islam? Sebutkan dan jelaskan syarat syah dalam pernikahan? Rukun nikah terdiri dari apa saja?Jelaskan!

10. Sebutkan dan jelaskan adabdalam meminang? 11. Jelaskan yang dimaksud dengan mahar? 12. Jelaskan tentangpesta pernikahan yang diridhoi Allah? 13. Jelaskan dasar hukum perkawinan wanita musyrikiyah dan kitabiyah? 14. Jelaskan yang dimaksud dengan monogami dan poligami dalam islam? 15. Jelaskan yang dimaksud dengan homosek,lesbiaan? 16. Apakah yang dimaksud dengan anak zina dan dasar hukumnya? 17. Sebutkan beberapa hal dalam pengaturan kelahiran? 18. Sebutkan tuntunan-tuntunan dalam islam menyambut kelahiran anak dalam islam? 19. Apa yang dimaksud dengan wanita karir dan kepemimpinannya?

ii

Jawaban: 1.

Artinya:(Dan) janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. (QS. Al Isra 36)

iii

Artinya: (Dan) kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. (QS. Yunus 36)

Masalah ini termasuk masalah pokok (ushul), sebab menjadi dasar bagi seorang Muslim untuk menarik keyakinan atas hukum-hukum amaliahnya. Apabila landasan suatu hukum sudah salah, maka seluruh hukum-hukum cabang yang dihasilkannya menjadi salah pula. Oleh sebab itu menetapkan sumber syariat Islam tidak dapat dilakukan berdasarkan persangkaan ataupun dengan dugaan belaka.

2.

Persiapan-persiapan dalam pernikahan antara lain: a. Persiapan Mental Sebelum mempersiapkan mental atau psikologis Anda secara matang. Ingat, pasangan Anda akan memiliki berbagai karakter yang berbeda dengan diri Anda. Karenanya, Anda harus siap menerima perbedaan pasangan Anda.Tidak ada salahnya Anda membaca buku-buku psikologi, untuk memahami perbedaan sifat laki-laki dan perempuan. Anda juga bisa melakukan diskusi dengan saudara atau teman yang sudah terlebih dahulu menjalani mahligai rumah tangga. Mintalah saran kepada mereka, terkait dengan masalah ini. b. Persiapan Keilmuan Persiapan pernikahan yang satu ini tidak kalah penting. Ya, masalah keilmuan. Anda perlu banyak membaca buku seputar kehidupan rumah tangga, bagaimana mengatur masalah keuangan, bagaimana pola hidup sehat, bagaimana merawat rumah dan bayi, apa saja kewajiban suami istri, dan sebagainya.Anda tidak bisa mengandalkan belajar sambil berjalan, tanpa membekali diri sama sekali. Khawatirnya, hal remeh yang seharusnya bisa Anda selesaikan sendiri, akan semakin rumit dengan selalu meminta tolong pihak ketiga dalam menyelesaikan problem pernikahan Anda kelak.

iv

c. Persiapan Fisik Masalah fisik juga tidak bisa dianggap sebelah mata. Meski ada yang mengatakan bahwa setiap lelaki dan perempuan dewasa pasti sudah siap untuk menjalankan kehidupan rumah tangga, nyatanya tidak demikian. Kesehatan fisik sangat penting sebagai unsur persiapan pernikahan yang tidak boleh dilewatkan, utamanya bagi perempuan. Kecukupan gizi untuk kehamilan, hendaknya diperhatikan dan dijaga jauh sebelum melangsungkan pernikahan. Dengan demikian, akan terlahir bayi yang sehat dari rahimnya. d.Persiapan Finansial Persiapan pernikahan terakhir adalah masalah finansial. Kita tidak mungkin mengandalkan orang lain untuk menutupi biaya pernikahan, maupun kehidupan Anda dan pasangan selanjutnya. Karenanya, Anda harus realistis dalam mempersiapkan pesta yang akan Anda buat.Sesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Anda tidak perlu berhutang sana-sini hanya untuk memenuhi ego Anda. Alangkah lebih baik jika Anda menggunakan anggaran pesta pora meriah, untuk modal usaha yang menjamin keberlangsungan rumah tangga Anda kedepan. Kendala-kendala dalam pernikahan antara lain: 1.Kurang Kepercayaan Kepercayaan adalah bagian yang sangat penting dari hubungan. Kepercayaan menjadi masalah ketika pasangan yang satu merasa yang lainnya tidak jujur, atau tidak memperhatikan kepentingannya. Anda dan pasangan anda perlu bertanya kepada satu sama lain tentang perasaan anda dan apa yang anda alami.

2.Masalah Seks Sifat seks dapat berubah dalam perjalanan hubungan. Perjalanan waktu mempengaruhi seksualitas. Kebanyakan pasangan tidak mempertahankan rasa kangen seperti yang mereka rasakan untuk pertama kalinya.

3.Kurang Komunikasi v

Penting untuk meluangkan waktu paling sedikit 5menit setiap hari untuk membicarakan topic yang di luar pekerjaan, jadwal anda, dan anak-anak.

4.Masalah Uang Buatlah daftar tujuan jangka panjang dan jangka pendek dan rencana berapa banyak yang akan dibelanjakan dan bagaimana cara menabung.

5.Membagi Tugas Diskusikan harapan anda masing-masing, jika realita tidak sesuai harapan, daripada frustasi, lebih baik cari solusi bersama yang dapat memecahkan masalah.

6.Mengatasi Konflik Pastikan anda benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan pasangan anda, bukan memikirkan jawaban anda ketika pasangan anda bicara. Jaga komunikasi terbuka.

Mempertahankan Kecocokan Kecocokan tidak selalu punya hobi atau minat yang sama, tapi mempunyai sikap dan nilai-nilai yang sama. Pasangan yang merasakan hal yang sama tentang suatu masalah, misalnya anak, agama, berkemungkinan lebih besar tetap bersama.

3. Sifat-sifat laki-laki yang saleha yaitu: 1. Mencari Nafkah Tugas mencari nafkah dibebankan kepada kaum lelaki karena kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fisik dan akal fikirannya. Oleh itu lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan

vi

pertahanan kehidupannya terutama kepada keluarga, agama, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin bagi kaum wanita. 2. Berjihad Fiisabilillah Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila berjuang menegakkan agama Allah sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang hamba Allah dengan gelar paling indah yaitu MUJAHIDIN. 3. Melindungi Dan Membela Kaum Yang Lemah Dan Tertindas Sememangnya sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakluki negara-negara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan tersebut. 4. Memimpin & Mendidik Anak & Istri Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga anak / isteri yang tidak soleh/solehah menyadari akan kesalahannya dan menggantikan cara hidupnya menjadi anak/isteri soleh/solehah. Mendidik anak/isteri dengan bijaksana sehingga dia menyadari makna yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya. Sabda Rasulullah: Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku. ( HR Ibnu Majah ) Tauladan Rasulullah dalam kehidupan berkeluarga: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah. Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga. Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.

vii

4. Ciri-ciri wanita yang shaleha yaitu:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya

- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya. - Wajib menutup aurat - Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah - Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa - Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa - Berbuat baik kepada ibu & bapa - Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang - Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa - Bersikap baik terhadap tetangga 2. Taat kepada suami - Memelihara kewajipan terhadap suami - Sentiasa menyenangkan suami - Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah. - Tidak cemberut di hadapan suami. - Tidak menolak ajakan suami untuk tidur - Tidak keluar tanpa izin suami. - Tidak meninggikan suara melebihi suara suami - Tidak membantah suaminya dalam kebenaran - Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya. - Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantik 5. Menurut Quran wanita yang muslimah Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah Subhaanahu wataala yang mulia. Karakteristik wanita berbeda dari laki-laki dalam beberapa hukum misalnya aurat wanita berbeda dari aurat laki-laki. Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam islam. Islam sangat menjaga harkat, martabat seorang wanita. Wanita

viii

yang mulia dalam islam adalah wanita muslimah yang sholihah.Wanita muslimah tidak cukup hanya dengan muslimah saja, tetapi haruslah wanita muslimah yang sholihah karena banyak wanita muslimah yang tidak sholihah. Allah Subhaanahu wataala sangat memuji wanita muslimah, muminah yang sabar dan khusyu. Bahkan Allah Subhaanahu wataala mensifati mereka sebagai para pemelihara yang taat. Allah Subhaanahu wataala berfirman: Artinya: Maka wanita yang sholihah adalah yang taat, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka. (QS. An Nisa:34).Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang paling berharga, sebaik-baik perhiasan. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, artinya: Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah. 6.Tujuan pernikahan dalam islam yaitu: Fitrah manusia Menyukai lawan jenis dan kemudian menikah adalah hal yang wajar, dan memang fitrah manusia. Pernikahan adalah jalan hidup yang memang harus terjadi untuk memenuhi Ibadah Dalam agama Islam, masa hidup seseorang haruslah dipergunakan untuk beribadah. Salah satu ibadah tersebut adalah menikah. Sebuah rumah tangga adalah ladang amal dan pahala, karena itu pernikahan sangat dianjurkan. Anda masih bingung kenapa pernikahan adalah lahan pahala? Coba bayangkan bila Anda sudah menikah, Anda bisa saling berbagi ilmu dengan pasangan, mengontrol emosi, mengajarkan kebaikan pada pasangan, melakukan shalat berjamaah, mendidik anak secara Islami, dan masih banyak amalan lainnya yang tentu akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Bahkan, banyak hadits yang mengatakan tentang Rasulullah SAW yang pernah bersabda bahwa berhubungan dengan pasangan setelah menikah adalah hal yang sunnah dan tentu mendapat pahala. kebutuhan hidup, baik kebutuhan rohani maupun jasmani.

ix

Memperoleh keturunan Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk mendapatkan anak atau keturunan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh generasi penerus keluarga. Yang dimaksud keturunan tentu saja seorang anak yang shalih dan shalihah dan bisa meneruskan perjuangan agama Islam. Untuk mendapatkan generasi yang berkualitas, Anda dan pasangan harus kompak dalam mengajarkan pendidikan agama. Di sinilah letak tanggung jawab orang tua yang pastinya akan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT. Menghindari zina Salah satu tujuan menikah juga untuk membentengi diri dari hal-hal yang negatif dan mengundang dosa. Anda jangan berpiki bahwa zina itu hanyalah berhubungan badan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Saling bersentuhan, berpandangan, atau bahkan memenuhi hati dan pikiran dengan bayangan lawan jenis adalah salah satu bentuk zina kecil. Untuk menghindari dosa, Rasulullah pun menganjurkan untuk segera menikah. Dengan adanya ikatan pernikahan, Anda dan pasangan pun menjadi halal. Tak hanya halal, malah akan dinilai ibadah bila Anda dan pasangan selalu berdekatan dan harmonis. Menciptakan keluarga Islami Tujuan pernikahan yang lain adalah untuk membentuk keluarga yang Islami. Rumah tangga Islami adalah sebuah rumah tangga yang berjalan sesuai dalam koridor agama Islam. Pernikahan hanya akan dinilai ibadah dan mendapat pahala apabila suami istri tersebut mampu mengamalkan segala hal yang positif yang memang menjadi ajaran agama. Itulah beberapa tujuan pernikahan menurut agama Islam yang sudah sepatutnya untuk dipahami. Bila suatu saat nanti ketika Anda sudah menikah dan Anda mengalami perselisihan dengan pasangan, cobalah untuk kembali mengingatingat dan memahami tujuan pernikahan. Hal ini akan bisa meredam emosi, ego, dan tentunya kembali berusaha untuk membangun keharmonisan keluarga.

x

7. Hukum nikah kawin dalam islam Yaitu: Mungkin masih banyak yang belum tahu Hukum Pernikahan atau Perkawinan Menurut Islam, saya yakin banyak anak muda zaman sekarang tidak mengerti akan Hukum Pernikahan yang sebenarnya jika ditanya, dalam hal ini saya bukan menggurui seseorang namun hanya sekedar berbagi informasi tentang adanya hukum pernikahan atau perkawinan menurut agama islam yang perlu diketahui semua orang, pernikahan di dalam agama islam adalah suatu yang wajib hukumya, namun banyak juga pendapat lain dari berbagai sumber mengenai hukum nikah ini, mari kita tengok satu persatu yang perlu anda ketahui mengenai Hukum Pernikahan dan Perkawinan Dalam Islam tersebut. sebelum menikah mungkin kedua mempelai telah banyak mempersiapkan segala sesuatunya seperti memakai Busana Modern atau Kebaya dengan Motif Batik agar suatu pernikahan kelihatan sempurna, dalam hal itu tidak ketinggalan orang mencari Contoh Undangan Pernikahan. Alabik,, mari kita lihat hukum dari pernikahan perkawinan menurut agam islam dibawah ini. Semua akan sangat tergantung dari kondisi dan situasi seseorang dan permasalahannya. Apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi, mari kita bedah satu persatu. 8. Syarat-syarat sah dalam pernikahan diantaranya: A. Syarat-Syarat Sah Perkawinan/Pernikahan 1. Mempelai Laki-Laki / Pria - Agama Islam - Tidak dalam paksaan - Pria / laki-laki normal - Tidak punya empat atau lebih istri - Tidak dalam ibadah ihram haji atau umroh - Bukan mahram calon istri - Yakin bahwa calon istri halal untuk dinikahi - Cakap hukum dan layak berumah tangga - Tidak ada halangan perkawinan xi

2. Mempelai Perempuan / Wanita - Beragama Islam - Wanita / perempuan normal (bukan bencong/lesbian) - Bukan mahram calon suami - Mengizinkan wali untuk menikahkannya - Tidak dalam masa iddah - Tidak sedang bersuami - Belum pernah li'an - Tidak dalam ibadah ihram haji atau umrah 3. Syarat Wali Mempelai Perempuan - Pria beragama islam - Tidak ada halangan atas perwaliannya - Punya hak atas perwaliannya 4. Syarat Bebas Halangan Perkawinan Bagi Kedua Mempelai - Tidak ada hubungan darah terdekat (nasab) - Tidak ada hubungan persusuan (radla'ah) - Tidak ada hubungan persemendaan (mushaharah) - Tidak Li'an - Si pria punya istri kurang dari 4 orang dan dapat izin istrinya - Tidak dalam ihram haji atau umrah - Tidak berbeda agama - Tidak talak ba'in kubra - Tidak permaduan - Si wanita tidak dalam masa iddah - Si wanita tidak punya suami 5. Syarat-Syarat Syah Bagi Saksi Pernikahan/Perkawinan - Pria / Laki-Laki - Berjumlah dua orang - Sudah dewasa / baligh - Mengerti maksud dari akad nikah - Hadir langsung pada acara akad nikah

xii

6. Syarat-Syarat/Persyaratan Akad Nikah Yang Syah : - Ada ijab (penyerahan wali) - Ada qabul (penerimaan calon suami) - Ijab memakai kata nikah atau sinonim yang setara. - Ijab dan kabul jelas, saling berkaitan, satu majelis, tidak dalam ihrom haji/umroh. B. Rukun-Rukun Pernikahan/Perkawinan Sah - Ada calon mempelai pengantin pria dan wanita - Ada wali pengantin perempuan - Ada dua orang saksi pria dewasa - Ada ijab (penyerahan wali pengantin wanita) dan ada qabul (penerimaan dari pengantin pria) C. Pantangan / Larangan-Larangan Dalam Pernikahan/Perkawinan - Ada hubungan mahram antara calon mempelai pria dan wanita - Rukun nikah tidak terpenuhi - Ada yang murtad keluar dari agama islam D. Menurut Undang-Undang Perkawinan - Perkawinan/pernikahan didasari persetujuan kedua calon mempelai - Bagi calon yang berusia di bawah 21 tahun harus punya izin orang tua atau wali yang masih ada hubungan darah dalam garis keturunan lurus atau melalui putusan pengadilan - Umur atau usia minimal untuk menikah untuk pria/laki-laki berusia 19 tahun dan untuk wanita/perempuan berumur paling tidak 16 tahun. 9. Rukun nikah adalah bagian dari sesuatu, sedang sesuatu itu takkan ada tanpanya.Dengan demikian, rukun perkawinan adalah ijab dan kabul yang muncul dari keduanya berupa ungkapan kata (shighah). Karena dari shighah ini secara langsung akan menyebabkan timbulnya sisa rukun yang lain. o Ijab: ucapan yang terlebih dahulu terucap dari mulut salah satu kedua belah pihak untuk menunjukkan keinginannya membangun ikatan. o Qabul: apa yang kemudian terucap dari pihak lain yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan/ setuju atas apa yang tela siwajibkan oleh pihak pertama.

xiii

10. Adab dalam meminang yaitu: 1. Melihat calon/ wanita. Melihat yang dimaksudkan disini adalah meliht diri wanita yang ingin dinikahi dengan tetap berpanutan pada aturan syari Dari Anas bin Malik, ia berkata,Mughirah bin Syubah berkeinginan untuk menikahi seorang perempuan. Lalu rasulullah Saw. Bersabda,Pergilah untuk melihat perempuan itu karena dengan melihat itu akan memberikan jalan untuk dapat lebih membina kerukunan antara kamu berdua. Lalu ia melihatnya, kemudian menikahi perempuan itu dan ia menceritakan kerukunannya dengan perempuan itu.(HR. Ibnu Majah: dishohihkan oleh Ibnu Hibban, dan beberap hadits sejenis juga ada misalnya diriwayatkan Oleh Tirmidzi dan Imam Nasai)) 2. Tidak melamar wanita yang telah dilamar Lelaki lain (meskipun belum memberi jawaban). Meminang/melamar ini berarti melamar secara resmi. Dari Abu Hurairah, Ia berkata,Rasulullah SAW bersabda,Seorang lelaki tidak boleh meminang perempuan yang telah dipinang saudaranya(HR. Ibnu Majah) 3. Merahasiakan pelamarannya (tidak mengumumkan ke orang banyak) Dari Ummu Salamah berkata bahwa Rasulullah SAWbersabda,Kumandangkanlah pernikahan dan rahasiakanlah peminangan. 4. Wanita yang dilamar terbebas dari segala mawani` (pencegah) dari sebuah pernikahan. Misalnya wanita itu sedang menjadi istri seseorang. Atau wanita itu sudah dicerai atau ditinggal mati suaminya, namun masih dalam masa `iddah. Selain itu wanita yang dilamar tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang masih menjadi mahram bagi seorang laki-laki. Maka di dalam Islam tidak dikenal ada seorang laki-laki meminang adiknya sendiri, atau ibunya sendiri atau bibinya sendiri. 5. Wanita melamar laki-laki Secara syari tidak masalah. Dari Tsabit, ia berkata,Kami duduk bersama dengan Anas bin Malik yang disebelahnya ada seorang anak perempuannya. Lalu Anas berkata, datanglah seorang perempuan kepada Nabi SAW, lalu ia menawarkan dirinya kepada beliau, kemudian perempuan itu berkata,Wahai Rasulullah maukah tuan mengambil diriku? Kemudian anak perempuan Anas menyeletuk,Betapa tidak malunya perempu itu! Lalu Anas menjawab,Perempuan itu lebih baik daripada kamu. Ia menginginkan rasulullah, karena itu ia menawarkan dirinya kepada beliau. (HR. Ibnu Majah). Hal ini

xiv

menunjukkan betapa hukum Islam sangat menjunjung tinggi hak wanita. Mereka tidak hanya berhak dilamar tetapi juga memiliki hak untuk melamar lelaki yang disukainya.

11. Mahar adalah tanda kesungguhan seorang laki-laki untuk menikahi seorang wanita. Allah Subhanahu wa Taala telah berfirman, Berikanlah mahar (maskawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang wajib. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (Qs. An-Nisa : 4) Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan memberikan mahar kepada wanita yang hendak dinikahi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mahar merupakan syarat sah pernikahan. Pernikahan tanpa mahar berarti pernikahan tersebut tidak sah, meskipun pihak wanita telah ridha untuk tidak mendapatkan mahar. Jika mahar tidak disebutkan dalam akad nikah maka pihak wanita berhak mendapatkan mahar yang sesuai dengan wanita semisal dirinya (Abdurrahman bin Nashr as-Sadi dalam Manhajus Salikiin hal. 203). 12. Dalam Al quranul Karim, lebih dari 140 ayat Allah taala berbicara tentang urusan rumah tangga atau yang dimaksud dengan pesta pernikahan, ini menunjukkan perhatian Islam yang besar terhadap perkara ini, kalau kita rinci antara lain perkaraperkara tersebut adalah berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. Pandangan Islam tentang pernikahan Hikmah dan tujuan disyariatkannya menikah Kiat memilih calon pasangan Bimbingan Islam dalam acara pernikahan kehidupan rumah tangga

13. Dasar Hukum serta Pengertian Wanita Musyrikah dan Kitabiyah

xv

Mengenai status hukum menikahi perempuan musyrikah, didasari firman Allah SWT:

(221: ) Janganlah kalian menikahio perempuan musyrikah sehingga mereka beriman dan sungguh budak yang beriman itu terlebih baik dibandingkan dengan perempuan musyrikat sekalipun dia membuatmu kagum, dan janganlahkalian menikahi (anak perempuan kalian)dengan lelaki musyrik sehingga mereka beriman, sunguh budak lelaki yang beriman itu lebih baik dari pada lelaki musyrik sekalipun dia membuatmu terkagum, mereka itu membawamu ke neraka, sedangkan Allah akan membawamu ke arah syurga dan pengampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menjelaskan tandatandanya kepada manusia supaya mereka berfikir. (QS. alBaqoroh : 221) Mengenai ayat di atas Said bin Jubeir mengatakan bahwa makna

adalah para wanita penyembah berhala. Hal senada juga diungkapkan olehIbrahim ketika ditanya oleh Hammad. Beliau menjelaskan bahwa adalah orang-orang Majusi dan para penyembah berhala. Ada juga yang mendefinisikan kata

dengan semua pemeluk agama yang tidak mempunyai kitab suci.Dari beberapa penjelasan para ulama di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan adalah : para wanita pemeluk agama selain Islam dan tidak memiliki kitab suci, seperti Majusi, para penyembah berhala dan

xvi

sebagainya. Berbeda dengan ahli kitab ( kitabiyah ) yang di antaranya adalah Nasrani dan Yahudi karena mereka adalah pemeluk agama Samawi dan memiliki kitab suci sehingga para ulama tidak memasukkannya ke dalam golongan dan memiliki status hukum yang berbeda juga. Firman Allah SWT :

( 5 : )Pada hari ini dihalalkan bagimu mkakan yang baik-baik dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi al Kitabitu halal bagimu dan makanan kamu halal pula bagi mereka. Dan dihalalkan bagimu mengawini wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orangorang yang diberikan kitab sebelum kamu, ( QS. al-Maidah : 5 )

Namun, ada juga para ulama yang tidak membedakan antara dengan wanita kitabiyah, bagi mereka yang disebut dengan adalah semua wanita pemeluk agama selain Islam tanpa terkecuali termasuk ahli kitab ( kitabiyah ). Perbedaan pendapat ini Insya Allah akan diurai lebih mendalam pada pembahsan berikutnya. 14. Asas Monogami telah diletakkan oleh Islam sejak 15 abad yang lalu sebagai salah satu asas dalam Islam yang bertujuan untuk landasan dan modal utama dalam membina kehidupan rumah tangga yang harmoni, sejahtera dan bahagia. Islam memandang poligami lebih banyak membawa risiko mudarat daripada manfaatnva. Kerana manusia itu menurut fitrahnya (human nature) mempunyai watak cemburu, iri hati, dan suka mengeluh. Watak-watak tersebut, akan mudah timbul dengan kadar tinggi, jika hidup dalam keluarga yang berpoligami. Dengan demikian, poligami itu boleh menjadi sumber konflik dalam kehidupan berkeluarga, baik konflik antara suami denganister-isteri dan anak-anak dari isteri-isterinyaa,

xvii

mahupun

konflik

antaraisteri

beserta

anak

masing

masing.

Kerana itu, hukum asal dalam perkawinan menurut Islam adalah monogami, sebab dengan monogami akan mudahmengatasi sifat cemburu, iri hati, dan suka mengeluh dalam rumahtangga. 15. Dalam khazanah keilmuan islam khususnya fikih, praktik homoseksual dan lesbian sering diplesetkan sebagai kaum hombreng mudah dicari rujukannya. Kelainan seksual yang dalam Islam ini sering disebut al faahisyah (dosa besar) yang sangat menjijikkan dan bertentangan dengan kodrat dan tabiat manusia. Oleh karenanya para ulama sangat mengutuk, mengecam dan mengharamkannya. Kalau ditelusuri secara gramatikal (bahasa) tidak ada perbedaan penggunaan kata antara homoseksual dan lesbian. Dalam bahasa arab kedua-duanya di namakan al liwath. Pelakunya di namakan al luthiy (lotte). Namun Imam AlMawardi membedakannya. Beliau menyebut homoseksual dengan liwath dan lesbian dengan sihaq atau musaahaqah. (lihat : al hawi al kabir karya al mawardi : juz :13 hal : 474-475). 16. Pengertian dan Dasar Hukum Anak Zina -Jika diteliti secara mendalam, Kompilasi Hukum Islam tidak menentukan secara khusus dan pasti tentang pengelompokan jenis anak, sebagaimana pengelompokan yang terdapat dalam hukum perdata umum. Dalam Kompilasi Hukum Islam selain di.jelaskan tentang kriteria anak sah (yang dilahirkan dalam ikatan perkawinan yang sah), sebagaimana yang dicantumkan dalam Pasal 99 Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi bahwa anak yang sah adalah : 1. Anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah. 2. Hasil pembuahan suami isteri yang di luar rahim dan dilahirkan oleh isteri tersebut. -Juga dikenal anak yang lahir di luar perkawinan yang sah, seperti yang tercantum dalam Pasal 100 Kompilasi Hukum Islam bahwa anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. xviii

-Di samping itu dijelaskan juga tentang status anak dari perkawinan seorang lakilaki dengan perempuan yang dihamilinya sebelum pernikahan. Sebagaimana yang tercantum pada Pasal 53 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam : -Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan setelah anak yang dikandung lahir.

17. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui mengenai Pengaturan Kelahirana yaitu: Melahirkan pada usia 20-35 tahun mengurangi terjadinya kematian. Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara dua persalinan paling sedikit dua tahun. Hamil lebih dari 4 kali dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak. Pelayanan Keluarga Berencana menyediakan informasi dan cara berkeluarga berencana, kapan mulai mempunyai anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, berapa tahun jarak uai antara dua anak, serta kapan berhenti melahirkan anak. Tersedia banyak cara mengikuti Keluarga Berencana yang aman dan sesuai pilihan bagi pasangan suami-istri untuk mencegah kehamilan. Keluarga Berencana merupakan tanggungjawab bersama pasangan suami-istri dan setiap keluarga perlu mengetahui manfaatnya bagi kesehatan. 18.Tuntunan tuntunan dalam menyambut kelahiran dalam islam antara lain: a. Bersedekah b. Mendoakan c. Adzan dan iqomad d. Mengoleskan sesuatu yang manis dimulut bayi 19. Wanita karir Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bekerja dan mencari nafkah adalah kewajiban seorang suami sebagai kepala rumah tangga. Akan tetapi, Islam pada dasarnya tidak melarang wanita untuk bekerja. Wanita boleh bekerja, jika memenuhi syarat-syaratnya dan tidak mengandung hal-hal yang dilarang oleh syariat. Syaikh Abdul Aziz Bin Baz mengatakan: Islam tidak melarang wanita untuk bekerja xix

dan bisnis, karena Alloh jalla waala mensyariatkan dan memerintahkan hambanya untuk bekerja dalam firman-Nya:

Katakanlah (wahai Muhammad), bekerjalah kalian! maka Alloh, Rasul-Nya, dan para mukminin akan melihat pekerjaanmu (QS. At-Taubah:105) Perintah ini mencakup pria dan wanita. Alloh juga mensyariatkan bisnis kepada semua hambanya, Karenanya seluruh manusia diperintah untuk berbisnis, berikhtiar dan bekerja, baik itu pria maupun wanita, Alloh berfirman :

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang tidak benar, akan tetapi hendaklah kalian berdagang atas dasar saling rela diantara kalian (QS. An-Nisa:29). Perintah ini berlaku umum, baik pria maupun wanita.

xx

xxi