Top Banner
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam “ASLI” Klaten) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Anggun Septiani NIM: 142114108 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

Nov 07, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI SIMPAN PINJAM

(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam “ASLI” Klaten)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Anggun Septiani

NIM: 142114108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

i

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI SIMPAN PINJAM

(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam “ASLI” Klaten)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Anggun Septiani

NIM: 142114108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu

kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah

apa yang dikarunikan kepadamu pada saat itu juga, sebab

bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus”

(Markus 13:11)

“Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya

datang pengetahuan dan kepandaian”

(Amsal 2:6)

“Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada

sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak

ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.”

(Matius 10:26)

“Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena

kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu

takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.”

(1 Petrus 3:14)

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Kedua orangtuaku T. Gunadi dan S. Listyarini

Keluarga Besarku

Sahabat-sahabatku

Keluarga besar Akuntansi FE USD Angkatan 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan rahmat, bertkat dan kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul EVALUASI EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI

SIMPAN PINJAM Studi Kasus di Koperasi Asli.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian

kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

viii

4. Lisa Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membantu serta membimbing penulis selama proses

belajar dan pengembangan diri.

5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari.,MM.,Ak.,CA, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh dosen dan karyawan sektretariat Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempattan untuk berbagi ilmu

pengetahuan.

7. Selaku manajer dan staff Koperasi Simpan Pinjam Asli yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Papa Teofilus Gunadi, Mama Susana Listyarini, dan keluarga besar yang

selalu mendukung dan mendorong serta mendoakan penulis hingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

9. Paguyuban Shine of Java yaitu Eka Kristiastanti, Stella Prastica, Christy

Putri Kusumaningtiyas, yang selalu memberi semangat dan dukungan dari

awal perkuliahan sampai akhir untuk dapat menyelesaikan skripsi.

10. Trio Cendol’s yaitu Arvienda Elsa Azuba dan Yulia Christin yang selalu

ada untuk berkeluh kesah tentang apapun.

11. My Support System Pego-pego yaitu Chatarina Endang Sri Mranani,

Maudiana, Romi Damar, Danu Agil, Agata Ari H, Pury Arta, Grace Nesia,

Yonastio Danar, yang selama 10 tahun telah menemani dari terbit dan

tenggelamnya sang surya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. Iii

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS.............................................. Iv

HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI………........................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR......................................................... vii

DAFTAR ISI............................................................................................. x

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xv

ABSTRAK................................................................................................ xvi

ABSTRACT.............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................ 3

C. Batasan Masalah........................................................... 3

D. Tujuan Penelitian......................................................... 4

E. Manfaat Penelitian....................................................... 4

F. Sistematika Penulisan................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal........................... 7

2. Tujuan Pengendalian Internal................................ 8

3. Komponen Pengendalian Internal.......................... 8

B. Efektivitas Pengendalian Internal 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xi

C. Koperasi

1. Pengertian Koperasi............................................... 15

2. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam...................... 15

3. Tujuan Koperasi..................................................... 15

D. Kredit

1. Pengertian Kredit................................................... 16

2. Unsur-unsur Kredit................................................. 17

3. Prinsip Pemberian Kredit....................................... 18

4. Prosedur Pemberian Kredit.................................... 20

5. Pemberian Kredit................................................... 23

6. Jenis-jenis Kredit.................................................... 23

E. Pengendalian Internal Pemberian Kredit....................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian............................................................... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................... 27

C. Subyek dan Obyek Penelitian....................................... 27

D. Proses Penelitian....................................... 28

E. Data Penelitian.............................................................. 28

F. Cara Pengumpulan Data................................................ 29

G. Populasi dan Sampel…................................................. 29

H. Penjelasan Operasional................................................. 30

I. Teknik Analisis Data..................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan........................................................ 44

B. Dasar Hukum................................................................. 45

C. Visi dan Misi................................................................. 45

D. Gedung.......................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xii

E. Kepengurusan................................................................ 46

F. Produk Koperasi Simpan Pinjam Asli........................... 53

G. Keanggotaan.................................................................. 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Pemberian Kredit KSP Asli

1. Dokumen-dokumen dalam Pemberian Kredit........ 55

2. Fungsi-fungsi yang terkait Pemberian Kredit........ 56

3. Catatan Akuntansi Pemberian Kredit..................... 58

4. Prosedur Pemberian Kredit.................................... 59

B. Evaluasi Pengendalian Internal Pemberian Kredit

1. Lingkungan Pengendalian...................................... 86

2. Penaksiran Risiko................................................... 88

3. Aktivitas Pengendalian........................................... 95

4. Informasi dan Komunikasi..................................... 100

5. Pemantauan............................................................ 104

C. Uji Kepatuan Sampling

1. Menentukan attribute yang akan diuji.................... 108

2. Menentukan populasi............................................. 108

3. Menentukan Tingkat Keandalan............................ 109

4. Menentukan Sampel Pertama................................. 109

5. Membuat Tabel Stop-or-go decision….................. 109

6. Evaluasi Hasil Pemeriksaan Sampel...................... 111

D. Pembahasan

1. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO 116

2. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal......... 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xiii

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................... 135

B. Keterbatasan Peneliti..................................................... 136

C. Saran.............................................................................. 136

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 137

LAMPIRAN.............................................................................................. 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Besarnya Sampel Minimum untuk Menguji Kepatuhan.......... 40

Tabel 3.2 Stop-or Go Decision………………….................................... 40

Tabel 3.3 Attribute Sampling...………………….................................... 41

Tabel 4.1 Predikat Penilaian Kesehatan KSP “Asli”………................... 44

Tabel 4.2 Deskripsi Tugas setiap Pengurus KSP “Asli” ......................... 48

Tabel 4.3 Info Bunga dan Biaya Administrasi......................................... 53

Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Komponen Lingkungan Pengendalian.... 83

Tabel 5.2 Tabel Perbandingan Komponen Penilaian Risiko................... 89

Tabel 5.3 Tabel Perbandingan Komponen Aktivitas Pengendalian........ 96

Tabel 5.4 Tabel Perbandingan Komponen Informasi dan Komunikasi... 101

Tabel 5.5 Tabel Perbandingan Komponen Pemantauan.......................... 105

Tabel 5.6 Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Internal............ 110

Tabel 5.7 Attribute Sampling................................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Bagan Organisasi KSP Asli................................................ 51

Gambar 4.2 Bagan Organisasi Operasional KSP Asli............................ 51

Gambar 4.3 Struktur Organisasi KSP Asli.............................................. 52

Gambar 5.1 Gambar Flowchat Pinjaman Agunan Tunai........................ 64

Gambar 5.2 Gambar Flowchat Pinjaman Debitur Baru.......................... 73

Gambar 5.3 Gambar Flowchat Pinjaman Kendaraan Bermotor............. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xvi

ABSTRAK

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN

KREDIT DI KOPERASI SIMPAN PINJAM

(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam “ASLI” Klaten)

Anggun Septiani

NIM: 142114108

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui pengendalian internal

pemberian kredit di Koperasi Simpan Pinjam “Asli” Klaten sudah memenuhi

unsur-unsur COSO; 2) mengetahui efektivitas pengendalian internal pemberian

kredit yang telah diterapkan oleh Koperasi simpan pinjam “Asli” Klaten

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk

menjawab permasalahan yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif

komparatif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

komponen pengendalian internal, dokumen dan catatan pemberian kredit, dan

bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit. Teknik analisis komparatif

digunakan untuk membandingkan praktik yang telah dilakukan dengan teori yang

ada. Uji kepatuhan dilakukan dengan menggunakan metode stop-or-go sampling.

Attribute yang digunakan dalam uji kepatuhan ada lima yaitu pemberian nomor

urut, kelengkapan dokumen pendukung, bukti hasil survey, tanggal pengesahan

dan pemberian otorisasi. Sampel yang digunakan dalam pengujian ini

menggunakan tingkat keandalan sebesar 95% dan AUPL sebesar 5% sehingga

didapatkan jumlah sampel sebanyak 60 sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal dalam pemberian

kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Asli Klaten telah diterapkan sesuai dengan

unsur-unsur pengendalian internal COSO. Dari hasil uji kepatuhan yang telah

dilakukan diketahui bahwa pengendalian internal sistem pemberian kredit efektif.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian lima attribute yang tidak ditemukan

adanya kesalahan dalam pemeriksaan, di mana AUPL sama dengan DUPL, yaitu

sebesar 5%.

Kata kunci : Koperasi, Pemberian Kredit, Pengendalian Internal, Sistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

xvii

ABSTRACT

The Evaluation of Internal Control’s Effectivity in Loans-giving System at

Credit Union

(A Case Study at “ASLI” Klaten Credit Union)

Anggun Septiani

NIM: 142114108

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2018

The purposes of this research were: 1) to find out the internal control of

loans at “Asli” Klaten Credit Union has fulfilled the COSO elements; 2) to find

out the effectiveness in the internal control of loans-giving system that have been

applied by ASLI” Klaten Credit Union.

The type of this research was a study case. The data collection methods

used in this research were interviews and documentations. The methods of data

analysis done to answer the problems are descriptive and comparative analysis.

Descriptive analysis was by describing components of internal control, document,

loan data record, and other related parts of loaning system. Comparative analysis

used by comparing practices that have been done using existed theories.

Compliance test is conducted using stop-or-go sampling method. Five attributes

are used for the compliance test; there are serial numbers, completion of

supporting documents, proof of survery result, the date of validation, and

authorization. The amount of samples used in this test were determined using of

reability of 95% and AUPL of 5% having obtained 60 samples.

The result of this research shows that the internal control of loans-giving

system at “Asli” Klaten Credit has been applied according to COSO elements of

internal control. Based compliance test that have been done, the internal control

of loans-giving system is effective. The result of the test show, that there are no

any mistakes found from the attribute, where the AUPL is 5% and it is equal with

DUPL.

Keywords: Credit Union, Internal Control, Loans-giving, System.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi sebagai badan usaha senantiasa harus diarahkan dan didorong

untuk ikut berperan secara nyata meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan anggotanya agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan

kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan

ekonomi masyarakat. Definisi koperasi menurut Undang-undang Koperasi

no. 25 tahun 1992 pasal 1, adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi berperan ikut membangun tatanan perekonomian nasional,

maka diharapkan pihak koperasi harus dapat menciptakan kebijakan dan tata

cara pemberian kredit yang baik. Kebijakan pemberian kredit berjalan baik

dengan adanya kerjasama yang erat dari semua anggota dengan fungsinya

masing-masing. Kebijakan pemberian kredit yang diterapkan akan semakin

efektif apabila dalam koperasi terdapat pengendalian internal yang baik.

Koperasi yang baik adalah koperasi yang saling menguntungkan, maksud

dari saling menguntungkan adalah terjadinya simbiosis mutualisme antara

koperasi dan nasabahnya maupun koperasi dengan pihak interen agar

koperasi tersebut bisa menjaga kekayaan organisasi, memeriksa ketelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

2

dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Untuk mendukung berjalannya pemberian kredit yang sehat, koperasi

harus melakukan pengawasan serta pembinaan selama proses pemberian

kredit berlangsung. Pemberian kredit yang sehat dilakukan untuk mencegah

adanya risiko kredit yang telah mengalami kemacetan. pengendalian internal

diperlukan sebagai dasar kegiatan operasional koperasi yang sehat dan aman

dalam manajemen koperasi.

Salah satu kegiatan utama dan merupakan sumber pendapatan bagi

Koperasi simpan pinjam “Asli” Klaten dengan memberikan jasa pinjaman

kredit. Jenis-jenis kredit yang ada dalam Koperasi simpan pinjam “Asli” ini

ada beberapa macam, seperti kredit usaha, kredit konsumsi/umum, dan

kredit flexy. Pengambilan keputusan yang tepat dalam suatu pemberian

kredit kepada calon nasabah merupakan terlaksananya dengan baik

penyaluran kredit yang diberikan Koperasi simpan pinjam “Asli” Klaten

oleh pihak manajemen.

Penulis tertarik melakukan penelitian terkait dengan pengendalian

internal pemberian kredit karena adanya kemungkinan pemberian fasilitas

kredit di Koperasi Simpan Pinjam “Asli” menghadapi permasalahan yaitu

resiko kredit yang terdapat kemungkinan kredit yang telah disalurkan tidak

kembali sesuai dengan yang dipinjamkan, sehingga penulis ingin menilai

dan mengevaluasi apakah pengendalian internal yang diterapkan sudah

berjalan dan sesuai dengan teori COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

3

Pengendalian internal yang efektif dapat menjamin terjadinya pelaporan

keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan

koperasi terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, serta mengurangi resiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan

pelanggaran. Terjaminnya efektivitas pengendalian internal pemberian

kredit yang berkesinambungan, koperasi harus melakukan tinjauan serta

melaksanakan pengendalian internal kredit yang mencakup semua aspek

pengkreditan sehingga dapat dipastikan bahwa pemberian kredit yang

dilakukan oleh koperasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. Rumusan masalah

Latar belakang masalah mendasari rumusan masalaah dalam penelitian yang

dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian internal pemberian kredit di Koperasi simpan

pinjam Asli Klaten sudah memenuhi unsur-unsur COSO?

2. Apakah pengendalian internal pemberian kredit diterapkan secara efektif

di Koperasi simpan pinjam Asli Klaten?

C. Batasan Masalah

Pengendalian internal dalam penelitian ini adalah lima komponen

pengendalian internal menurut COSO, yaitu lingkungan pengendalian,

penilaian risiko, aktivitas pengendalian internal, informasi dan komunikasi,

serta pemantauan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

4

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada aktivitas pemberian kredit

yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam “Asli” yang meliputi aktivitas

pelayanan pemberian kredit pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul

17.00 WIB. pengendalian internal atas pemberian kredit periode 2017 pada

Koperasi simpan pinjam “Asli” Klaten. Jadi, jika pengendalian internal telah

diterapkan dengan baik maka diharapkan untuk pengendalian internal secara

keseluruhan juga baik.

D. Tujuan Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengendalian internal pemberian

kredit di Koperasi simpan pinjam “Asli” Klaten sudah memenuhi unsur-

unsur COSO.

2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal

pemberian kredit yang telah diterapkan oleh Koperasi simpan pinjam

“Asli” Klaten

E. Manfaat Peneltian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah

pengetahuain dan memperoleh pemahaman mengenai koperasi. Selain itu

penelitian ini berguna sebagai bahan penulisan praskripsi yang menjadi

syarat untuk mencapai gelar Sarjana.

2. Bagi Koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

5

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk menilai

sistem pemberian kredit yang telah diterapkan dan untuk meningkatkan

pengendalian atas pemberian kredit didalam koperasi.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi untuk mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian

selanjutnya dan menjadi salah satu informasi yang dapat memberikan

wawasan dalam bidang akuntansi.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang

mendukung dari hasil pustaka.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang

diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa

data.

Bab IV : Gambaran Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

6

Bab ini berisi tentang sejarah singkat koperasi, maksud

dan tujuan koperasi, struktur organisasi koperasi, dan

ketenagakerjaan.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang hasil penelitian, analisis data

dana pembahasannya.

Bab VI : Penutup

Bab ini merupakan penutup dari penulisan yang berisi

tentang kesimpulan dari hasil analisis dan saran bagi

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal

Pengertian pengendalian internal menurut International standards of

Auditing (ISA) yang dikutip oleh Tuanakotta (2013: 126) adalah proses

yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh TCWG,

manajemen dan karyawan lain untuk memberikan asuransi yang

memadai tentang tercapainya tujuan efisiensi operasi, dan kepatuhan

terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan. Istilah

pengendalian internal bermakna satu atau beberapa unsur pengendalian

internal.

Pengertian pengendalian internal menurut COSO (Commite of

Sponsoring Organization of Treadway Commission) dalam Moeller

(2009: 30-31) adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi,

manajemen, dan personal lainnya, yang dirancang, untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan

operasi (operations), pelaporan (reporting), dan kepatuhan (compliance).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

8

2. Tujuan pengendalin internal menurut COSO dalam Amin (2014: 23),

yaitu:

a. Tujuan Operasi (Operations/performance objective) yaitu adanya

aktivitas yang efisien dan efektif dalam hubungannya dengan misi

dasar dan kegiatan usaha organisasi, termasuk standar kinerja dan

pengamanan sumber daya.

b. Tujuan Pelaporan (Information/financial reporting objectives), yaitu

adanya informasi mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen

yang bebas dan dapat dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk

penyiapan laporan keuangan yang handal serta mencegah penggelapan

informasi kepada publik.

c. Tujuan Kepatuhan (Compliance objectivies), yaitu adanya kepatuhan

kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan

bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum, peraturan,

rekomendasi dari regulator, kebijakan dan prosedur intern perusahaan.

3. Komponen Pengendalian Internal

Komponen pengendalian internal menurut COSO dalam Moeller

(2009: 38-57), pengendalian internal mempunyai lima komponen sebagai

berikut:

a. Lingkungan Pengendalian (Control environment)

Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses dan

struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

9

internal di seluruh organisasi. Ada lima prinsip yang berkaitan dengan

lingkungan pengendalian dalam COSO (2013), yaitu:

1) Komitmen terhadap integritas dan nilai etika

Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-

nilai etika.

2) Melaksanakan tanggung jawab pengawasan

Dewan pengawas independen terhadap manajemen dan

melaksanakan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja

pengendalian internal.

3) Menetapkan struktur, wewenang dan tanggung jawab.

Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai

tujuan.

4) Komitmen terhadap kompetensi.

Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarrik,

mengembangkan, dan mempertahankan individu yang kompeten.

5) Mendorong akuntabilitas atas sistem pengendalian internal.

Organisasi mendorong individu mengemban akuntabilitas atas

tanggung jawabnya terhadap pengendalian internal.

b. Penilaian risiko (risk asesment)

Penilaian risiko adalah identifikasi, analisis dan manajemen risiko

entitas yang relevan dengan menyusun laporan keuangan yang

disajikan secara wajar sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

10

umum. Proses penilaian risiko entitas harus memperhatikan keadaan

internal dan eksternal yang dapat sangat mempengaruhi

kemampuannya dalam mencatat, memproses dan melaporkan data

keuangan yang konsisten, dan asersi manajemen dalam laporan

keuangan. Contoh-contoh risiko seperti itu adalah sistem informasi

yang baru atau diperbaiki, teknologi baru, dan personil baru. Dengan

demikian, penilaian risiko membentukdasar untuk menentukan

bagaimana risiko akan dikelola.

Ada empat prinsip yang berkaitan dengan penilaian risiko dalam

COSO (2013), yaitu:

1) Menentukan tujuan

Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk

memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko

2) Mengidentifikasi dan menganalisis risiko

Organisasi mengidentifikasi risiko pencapaian tjuan di seluruh

entitas dan menganalisa risiko sebagai dasar untuk menentukan

bagiamana risiko harus dikelola.

3) Menilai risiko fraud

Organisasi mempertimbangkan potensi terjadinya fraud dalam

menilai risiko terhadap pencapaian tujuan.

4) Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

11

Organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan yang

dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal secara

signifikan.

c. Aktivitas pengendalian (control activities)

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi risiko yang

dapat menghalangi entitas mencapai tujuannya. Secara umum aktivitas

pengendalian terdiri dari kategori berikut:

1. Penelaahan kinerja: kinerja aktual dapat dibandingkan dengan

kinerja yang telah dianggarkan, diramalkan periode sebelumnya,

dan berbagai jenis data yang dapat dihubungkan satu sama lain.

2. Pemrosesan informasi: aktivitas pengendalian ini digunakan untuk

mengecek otorisasi, akurasi, dan kelengkapan transaksi.

3. Pengendalian fisik: aktivitas ini terdiri dari pengamanan aktiva

secara fisik, termasuk perlindungan yang memadai atas akses ke

aktiva dan catatannya, seperti keamanan fasilitas, otorisasi

keprogram komputer dan berkas data.

4. Pemisahan tugas: tugas harus dipisahkan untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya kesalahan dan usaha untuk

menyembunyikan kesalahan dan penyimpangan tugas oleh orang-

orang terkait.

Ada tiga prinsip yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian

dalam COSO (2013), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

12

1) Mengembangkan kegiatan pengendalian

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian

yang berkontribusi memitigasi risiko sampai tingkat yang dapat

diterima.

2) Mengembangkan kontrol umum atas teknologi

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian

umum atas teknologi informasi untuk mendukung tercapainya

tujuan.

3) Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur

Orgnanisasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui

kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur

untuk menerapkan kebijkan.

d. Informasi dan komunikasi (information and communication)

Sistem informasi yang efektif berupaya untuk mentapkan metode

serta catatan yang akan mencapai tujuan-tujuan seperti

mengidentifikasi, menggambarkan transaksi secara rinci atas dasar

ketepatan waktu, mengukur nilai transaksi, menentukan periode

transaksi, menyajikan pengungkapan.

Komunikasi melibatkan penyediaan informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi pelaporan keuangan oleh pihak-pihak terkait dari

suatu entitas secara tepat waktu. Ada tiga prinsip yang berkaitan

dengan informasi dan komunikasi dalam COSO (2013), yaitu:

1) Menggunakan informasi yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

13

Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan

informasi yang berkualitas dan relevan untuk mendukung

berfungsinya seluruh komponen pengendalian internal.

2) Komunikasi internal yang efektif.

Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal,

termasuk tujuan dan tanggung jawab pengendalian internal,

yang diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.

3) Komunikasi eksternal yang efektif.

Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai hal

terkait dengan berbagai hal yang dapat mempengaruhi

berfungsinya seluruh komponen pengendalian internal.

e. Pemantauan (monitoring)

Pemantauan adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau

beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan

apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal ada

dan berfungsi.

Evaluasi berkelanjutan dibangun dalam proses bisnis pada tingkat

yang berbeda dari entitas, memberikan informasi yang tepat waktu,

sedangkan evaluasi terpisah dilakukan secara periodic, akan bervariasi

dalam lingkup frekuensi tergantung pada penilaian risiko, efektivitas

evaluasi yang berkelajutan dan pertimbangan manajemen lainnya,

temuan akan dievaluasi terhadap kriteria yang ditetapkan oleh

regulator. Kriteria yang diakui badan penetapan standar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

14

manajemen dan dewan direksi dan kekurangan dikomunikasikan

kepada manjemen dan dewan direksi yang sesuai. Ada dua prinsip

yang berkaitan dengan pengawasan dalam COSO (2013), yaitu:

1) Evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah

Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi

berkelanjutaan dan/atau terpisah untuk memastikan apakah

komponen pengendalian internal eksis dan berfungsi baik.

2) Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan.

Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan

pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak

yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif,

termasuk manajemen senior dan dewan direksi.

B. Efektivitas pengendalian internal

Efektivitas menurut Amirah Ahmad (2013: 5) adalah suatu keadaan yang

menunjukkan tingkat keberhasilan (atau kegagalan) kegiatan manajemen

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Pengujian

pengendalian dilakukan untuk menguji keefektifan pengendalian internal

yang sudah dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan

dari pengujian pengendalian internal yaitu untuk memperoleh bukti atau

keyakinan yang memadai tentang sudah dilakukannya prosedur

pengendalian internal dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

15

C. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Definisi Koperasi menurut UU No. 25/1992 koperasi adalah badan

usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

2. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman

yang sebanyak mungkin memberikan manfaat dengan syarat-syarat yang

mudah dan ringan, selain itu koperasi simpan pinjam hanya bertugas

menyimpan, menyediakan, dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi

anggota dan masyarakat umum (Theodulus, 2008:8).

3. Tujuan koperasi

Tujuan koperasi Indonesia dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang

koperasi pasal 3 disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,

serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan maksmur berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

16

D. Kredit

1. Pengertian Kredit

Istilah kredit memiliki makna yang beraneka ragam. Berawal dari kata

“kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang mempunyai arti

“kepercayaan” sedangkan dalam bahasa Latin “creditum” yang berarti

kepercayaan akan kebenaran.

Definisi kredit menurut Iswi Hariyani (2010: 10), sebagai berikut:

“Kredit yang diberikan oleh bank didasari atas kepercayaan sehingga

pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan kepada nasabah.”

Definisi kredit menurut PAPI revisi 2001 yang di kutip oleh Eddie

Rinaldy (2009: 29) sebagai berikut: “Kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian

hasil keuntungan.”

Berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 1998 tentang perubahan

atas Undang-Undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan, “Kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

17

2. Unsur-unsur Kredit

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit

menurut Kasmir (2012: 87) adalah:

a. Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di

masa datang.

b. Kesepakatan

Unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

Kesepakatan ini di tuangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-

masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka Waktu

Pemberian kredit pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Risiko

Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu

tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang

jangka waktu suat kredit semakin besar risikonya, demikian

sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan perusahaan, baik risiko

yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak

disengaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

18

e. Balas Jasa

Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit, atau

jasa yang biasa kita kenal dengan nama bunga.

3. Prinsip pemberian Kredit

Penilaian dari pinsip-prinsip dalam pemberian kredit yang

mengandung risiko menurut Tantri dan Abdullah (2012: 172), terdiri

dari:

a. Character/Watak, dalam hal ini adalah watak dari calon debitur,

apakah calon debitur memiliki history pinjaman yang baik.

b. Capacity/Kemampuan, yaitu kemampuan calon nasabah dalam

membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya

mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada

akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit

yang disalurkan.

c. Capital/Modal, yaitu sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki

nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

d. Colleteral/Jaminan, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah

baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.

e. Condition of Economic/Kondisi Ekonomi. Penilaian kredit hendaknya

juga menilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan

datang sesuai sektor masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

19

Dengan analisis tujuh P (7p) yaitu:

a. Personality

Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan

nasabah dalam menghadapi masalah. Menilai nasabah dari segi

kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun maasa

lalunya.

b. Party

Nasabah diklasifikasi dalam golongan-golongan tertentu berdasarkan

modal, loyalitas dan karakternya. Sehingga nasabah dapat

digolongkan ke dalam golongan tertentu karena mendapatkan fasilitas

yang berbeda dari bank.

c. Purpose

Nasabah memiliki tujuan dalam pengambilan kredit, termasuk kredit

yang diinginkan. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam.

Sebagai ontoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif,

atau produktif dan lain sebagainya.

d. Prospect

Nasabah dinilai melalui usahanya dimasa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, memiliki prosepek atau tidak. Hal ini

penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa

mempunyai prospek, bukan hanya bank yang dirugikan, tetapi juga

nasabah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

20

e. Payment

Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kedit. Semakin banyak sumber penghasilan kredit

semakin baik. Jika salah satu usahanya merugi maka akan ditutupi

oleh usaha lainnya.

f. Profitability

Nasabah dianalisis melalui kemampuan dalam mencari laba.

Profitability diukur dari satu periode ke periode lainnya apakah akan

tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit

yang akan diperolehnya.

g. Protection

Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan

asuransi kredit dengan jaminan kredit yang diberikan dengan suatu

jaminan. Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan

jaminan mendapat perlindungan. Jaminan tersebut dapat berbentuk

barang berwujud atau bukan berwujud atau jaminan orang.

4. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit secara umum menurut Abdullah dan Tantri

(2012: 177), dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan

pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian ditinjau dari segi tujuannya

apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara umum akan dijelaskan

prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

21

a. Penerimaan proposal pengajuan kredit

Nasabah mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam

suatu proposal. Proposal pengajuan kredit tersebut hendaknya

mencakup latar belakang perusahaan yang meliputi riwayat hidup

singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama

pengurus berikut tingkat pendidikannya, perkembangan perusahaan

serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta. Maksud

dan tujuan apakah untuk memperbesar omset penjualan atau

meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru serta

tujuan lainnya.

b. Penyelidikan berkas pinjaman

Penyelidikan berkas pinjaman bertujuannya untuk mengetaui apakah

berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan. Jika

menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah

diminta untuk segera melengkapi dan apabila sampai batas waktu

yang telah ditentukan tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut,

maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan pihak perbankan untuk meyakinkan berkas-

berkas yang dikirm sudah lengkap dan sesuai dengan yang diajukan

pihak perbankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

22

d. On the spot

Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai

objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian dicocokan

dengan hasil wawancara. Pada saat akan melakukan on the spot

nasabah sebaikanya jangan diberitahu, sehingga apa yang ada

dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

e. Keputusan kredit

Keputusan kredit adalah menentukan apakah kredit akan diberikan

atau ditolah, jika diterima akan dipersiapkan administrasinya dalam

keputusan kredit ini biasanya akan mencakup jumlah uang yang akan

diterma, jangka waktu kredit, dan biaya-biaya yang harus dibayar.

f. Penandatanganan akta kredit

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari keputusan kredit, maka

sebelum kredit itu dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah

menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek, dan

surat perjanjian, penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan

debitur secara langsung maupun melalui notaris.

g. Realisasi kredit

Realisasi kredit ini diberikan setelah penandatanganan surat-surat

yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di

bank yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

23

5. Pemberian Kredit

Pemberian kredit yang ditetapkan pada koperasi terdiri atas suatu

prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok koperasi. Urutan langkah dalam prosedur pengkreditan yang

harus ditangani yaitu: tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan

analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, perncairan

kredit, administrasi, pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit.

Sistem pemberian kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang

memadai. Dokumen dalam pemberian kredit menurut Yosef, (2013: 15)

adalah:

a. Surat permohonan nasabah

b. Daftar isian dari koperasi

c. Daftar lampiran sesuai jenis kredit

d. Surat jaminan

e. Dokumen penyidikan dan analisis

f. Surat keputusan

g. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit

6. Jenis-jenis Kredit

Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang di peroleh menurut Kasmir

(2012: 90), kredit dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Kredit Komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai

kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk kredit revolving maupun

kredit non-revolving. Yang dimaksud kredit revolving adalah kredit yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

24

dananya dapat ditarik berulang-ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik

sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan debitur.

Sedangkan kredit non-revolving adalah kredit yang dananya dilakukan

sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian

barang tertentu bukan keperluan usaha (akvitas yang produktif)

melainkan untuk pemkaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang

bersifat non-revolving.

Pengembalian kredit menurut jangka waktunya menurut Kasmir (2012:

90), dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

maksimum satu tahun.

2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

dari tiga tahun.

3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari

tiga tahun.

E. Pengendalian Internal Pemberian Kredit

Pengendalian internal pemberian kredit menurut Mulyono (2001:460)

dalam Theodulus (2008: 37) yaitu salah satu fungsi manajemen dalam

usahanya untuk penjagaan dan pengamanan dalam pengelolaan kekayaan

koperasi dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien, guna

menghindarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan cara

mendorong dipatuhinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perkreditan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

25

ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang

benar.

Pengendalian internal pada pemberian kredit dapat dilakukan dua bagian

yang berwenang, yaitu pengendalian oleh direksi atau pejabat dan satuan

pengendalian intern.

1. Pengendalian oleh Direksi atau Pejabat koperasi

Pengendalian yang dilakukan oleh Direksi dan/atau pejabat yang

menangani perkreditan secara berjenjang sekurang-kurangnya meliputi

hal-hal berikut:

a. Memantau dan mengawasi kesesuaian proses pemberian kredit,

dokumentasi dan administrasi kredit, pemantauan debitur, penanganan

kredit bermasalah, dan penyelesaian kredit telah sesuai dengan

kebijakan perkreditan dan/atau peruaturan/perundangan undangan

yang berlaku.

b. Memberi perinatan dini kepada pejabat atau pegawai terkait apabila

ditemukan kualitas kredit debitur berpotensi mengalami penurunan.

c. Memantau dan mengawasi secara khusus atas pemberian kredit

kepada pihak yang terkait.

d. Melakukan evaluasi atas pegawai yang menempati jenjang jabatan di

bidang perkreditan dengan kompetensinya.

e. Mengawasi perilaku pegawai perkreditan, apabila terjadi pelanggaran.

f. Mengevaluasi kebijakan, prosedur, organisasi dan manajemen

perkreditan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

26

2. Satuan pengendalian internal

Tugas dan wewenang satuan pengendalian internal adalah:

a. Melakukan pengecekan terhadap berkas permohonan kredit dan

berkas kredit yang telah dicairkan.

b. Melakukan pemeriksaan atas proses pemberian kredit.

c. Melakukan pemeriksaan atas angsuran kredit

d. Melakukan pemeriksaan atas pelunasan kredit

e. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap jaminan

f. Melakukan konfirmas terhadap debitur

g. Dalam rangka pengawasan terhadap kredit bermasalah, bersama-sama

dengan bagian terkait melakukan pemeriksaan on site maupun off site.

h. Mengkoordinasi tindak lanjut atas hasil pemeriksaan eksternal

i. Membuat laporan hasil pemeriksaan rutin kepada direksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif

komparatif. Dikatakan studi kasus karena merupakan penelitian

terhadap suatu obyek pada kurun waktu tertentu dalam sebuah

perusahaan, dalam hal ini penulis meneliti pemberian kredit yang

dilaksanakan atau diterapkan pada Koperasi Simpan Pinjam “Asli”

Klaten.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pusat Koperasi simpan

pinjam “Asli” Klaten

Jl. Pemuda No.185, Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan

April tahun 2018

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang bekerja pada

bagian yang menangani pemberian kredit perusahaan, antara lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

28

direktur utama, kepala personalia, kepala administrasi kredit,

bagian administrasi kredit angsuran.

2. Obyek Penelitian

Prosedur pemberian kredit koperasi, dokumen pemberian kredit

dan catatan pemberian kredit.

D. Proses Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode stop-or-go sampling, yaitu metode untuk menentukan adanya

penyimpangan atau menentukan jumlah penyimpangan tertentu yang

telah ditetapkan.

Desain penelitian merupakan suatu pedoman langkah-langkah

proses yang harus dilakukan dalam melakukan analisis data hasil

penelitian. Langkah-langkah dalam menggunakan metode stop-or-go-

sampling yaitu: 1) menentukan desired upperprecision limit dan

tingkat keandalan; 2) menggunakan tabel besarnya sampel minimum

untuk pengujian pengendalian guna menentukan sampel pertama yang

harus diambil; 3) membuat tabel stop-or-go decision; dan yang

terakhir adalah 4) mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.

E. Data Penelitian

Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder, dimana

data primer diperoleh langsung dari perusahaan meliputi wawancara

langsung terhadap pihak manajemen dan karyawan perusahaan di

lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil olahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

29

yang sudah ada di lokasi penelitian berupa dokumen-dokumen dan

prosedur.

F. Cara Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada subjek penelitian

dan fungsi terkait dengan pemberian kredit.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumentasi lain yang

terkait dengan pemberian kredit.

G. Populasi dan Sampel

Populasi berupa dokumen pokok dan catatan yang berhubungan

dengan pemberian kredit di Koperasi simpan pinjam Asli Klaten.

Sampel berisi tentang dokumen perjanjian pemberian kredit

sebanyak 60 lembar dokumen. Angka 60 didapat dari tabel besarnya

sampel minimum dengan tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan

DUPL sebesar 5%. Tingkat keandalan dan DUPL tersebut dipilih

karena kepercayaan peneliti terhadap aktivitas pengendalian internal

pemberian kredit. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

random sampling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

30

H. Penjelasan Operasional

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek

pengamatan dan faktor yang berperan dalam peristiwa yang terjadi.

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Evaluasi

Evaluasi menurut Arikunto (2008: 2) merupakan kegiatan

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan

alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Efektivitas

Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa

kegiatan yang dijalankannya. (Sondang, 2008:4)

3. Pengendalian internal

Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua

metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan

untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan

keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi operasi, dan

mendorong ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan. (James

Hall, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

31

4. Efektivitas pengendalian internal

Pengujian pengendalian dilakukan untuk menguji keefektifan

pengendalian internal yang sudah dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Tujuan dari pengujian pengendalian internal

yaitu untuk memperoleh bukti atau keyakinan yang memadai

tentang sudah dilakukannya prosedur pengendalian internal dengan

baik.

5. Kredit

Berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang No 7 tahun 1992 tentang

perbankan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

6. Koperasi

Definisi koperasi menurut Undang-undang Koperasi no. 25

tahun 1992 pasal 1, adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

32

7. Koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memberikan

pinjaman sebanyak mungkin untuk memberikan manfaat dengan

syarat-syarat yang mudah dan ringan, selain itu koperasi simpan

pinjam hanya bertugas menyimpan, menyediakan atau

mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota dan masyarakat

umum. (Theodulus, 2008:8)

8. Pengendalian internal Kredit

Pengendalian internal kredit yaitu salah satu fungsi manajemen

dalam usahanya untuk penjagaan dan pengamanan dalam

pengelolaan kekayaan koperasi dalam bentuk perkreditan yang

lebih baik dan efisien, guna menghindarkan terjadinya

penyimpangan-penyimpangan dengan cara mendorong dipatuhinya

kebijakan-kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta

mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar.

(Theodulus, 2008:36-37)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

33

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada adalah dengan teknik analisis deskriptif

komparatif dan pengujian kepatuhan. Teknik analisis deskriptif

komparatif digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai

kesesuaian sistem pemberian kredit dengan kajian teori. Sedangkan,

pengujian kepatuhan akan digunakan untuk menjawab pertanyaan

mengenai efektivitas pengendalian internal yang ditetapkan.

1. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yang pertama

dengan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu dengan

membandingkan dan memberi gambaran secaara lengkap hasil

penelitian. Peneliti akan melakukan beberapahan tahapan sebagai

berikut:

a. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian

Internal pada Pemberian Kredit.

Peneliti mempersiapkan data hasil wawancara berupa

penjelasan jawaban.

b. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara

mengenai Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit.

Peneliti akan menguraikan hasil wawancara agar lebih mudah

dipahami untuk proses pengolahan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

34

c. Merbandingkan hasil deskripsi data dengan 5 komponen

pengendalian internal beserta masing-masing prinsip

komponen menurut COSO yaitu:

1) Lingkungan pengendalian

Di dalam lingkungan pengendalian tersebut, terdapat

lima prinsip yang berkaitan yaitu:

a) Komitmen terhadap integritas dan nilai etika

Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas

dan nilai-nilai etika.

b) Melaksanakan tanggung jawab pengawasan

Dewan pengawas independen terhadap manajemen dan

melaksanakan pengawasan terhadap pengembangan

dan kinerja pengendalian internal.

c) Menetapkan struktur, wewenang dan tanggung jawab.

Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan,

struktur, jalur pelaporan, kewenangan dan tanggung

jawab dalam mencapai tujuan.

d) Komitmen terhadap kompetensi.

Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarrik,

mengembangkan, dan mempertahankan individu yang

kompeten.

e) Mendorong akuntabilitas atas sistem pengendalian

internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

35

Organisasi mendorong individu mengemban

akuntabilitas atas tanggung jawabnya terhadap

pengendalian internal.

2) Penilaian Risiko

Dalam penilaian risiko tersebut, terdapat empat

prinsip yang terkait antara lain:

a) Menentukan tujuan

Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang

cukup untuk memungkinkan identifikasi dan penilaian

risiko

b) Mengidentifikasi dan menganalisis risiko

Organisasi mengidentifikasi risiko pencapaian tjuan di

seluruh entitas dan menganalisa risiko sebagai dasar

untuk menentukan bagiamana risiko harus dikelola.

c) Menilai risiko fraud

Organisasi mempertimbangkan potensi terjadinya fraud

dalam menilai risiko terhadap pencapaian tujuan.

d) Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan

signifikan

Organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi

perubahan yang dapat mempengaruhi sistem

pengendalian internal secara signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

36

3) Aktivitas pengendalian

Dalam aktivitas pengendalian, terdapat tiga prinsip

yang berkaitan antara lain:

a) Mengembangkan kegiatan pengendalian

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan

pengendalian yang berkontribusi memitigasi risiko

sampai tingkat yang dapat diterima.

b) Mengembangkan kontrol umum atas teknologi

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan

pengendalian umum atas teknologi informasi untuk

mendukung tercapainya tujuan.

c) Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur

Orgnanisasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui

kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan

prosedur untuk menerapkan kebijkan.

4) Informasi dan komunikasi

Dalam informasi dan komunikasi, terdapat tiga

prinsip yang terkaitan yaitu:

a) Menggunakan informasi yang relevan

Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan

menggunakan informasi yang berkualitas dan relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

37

untuk mendukung berfungsinya seluruh komponen

pengendalian internal.

b) Komunikasi internal yang efektif.

Organisasi mengkomunikasikan informasi secara

internal, termasuk tujuan dan tanggung jawab

pengendalian internal, yang diperlukan untuk

mendukung fungsi pengendalian internal.

c) Komunikasi eksternal yang efektif.

Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai

hal terkait dengan berbagai hal yang dapat

mempengaruhi berfungsinya seluruh komponen

pengendalian internal.

5) Pemantauan

Dalam komponen pemantauan juga terdapat dua

prinsip yang berkaitan antara lain:

a) Evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah

Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan

evaluasi berkelanjutaan dan/atau terpisah untuk

memastikan apakah komponen pengendalian internal

eksis dan berfungsi baik.

b) Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan.

Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan

kekurangan pengendalian internal secara tepat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

38

kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk

mengambil tindakan korektif, termasuk manajemen

senior dan dewan direksi.

d. Menganalisis data hasil perbandingan yang telah

dideskripsikan.

Peneliti menganallisis data hasil perbandingan sesuai

dengan table perbandingan yang telah dibuat dan

memberikan gambaran secara lengkap mengenai

pengendalian internal yang diterapkan di KSP “Asli” apakah

sudah diterapkan atau belum sesuai dengan prinsip

pengendalian internal menurut COSO.

2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalah

yang kedua adalah:

a. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu:

1) Attribute I : Pemberian nomor urut dan penggunaanya

dapat dipertanggungjawabkan.

2) Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit,

dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang

diperlukan, antara lain fotocopy KTP, fotocopy KK,

fotocopy slip gaji, surat jaminan (bisa berupa sertifikat

tanah, BPKP), serta Surat Kuasa Menjual Jaminan (SKMJ).

3) Attribute III : Bukti hasil survey (berupa foto fisik

jaminan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

39

4) Attribute IV : Tanggal pengesahan surat keputusan kredit.

5) Attribute V : Pemberian tanda tangan oleh pihak yang

berwenang.

b. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.

Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem pemberian

kredit, populasi yang akan diambil sampelnya adalah semua

dokumen perjanjian kredit beserta dokumen pendukung lainnya

selama periode 2017.

c. Menentukan tingkat keandalan DUPL, dalam pengujian

kepatuhan akan digunakan tingkat keandalan (R%) 95% dan

DUPL sebesar 5%.

Tingkat keandalan atau R sebesar 95% berarti terdapat

resiko sebesar 5% dalam mempercayai pengendalian intern

yang sebenarnya tidak efektif.

d. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel

besarnya sampel minimum.

Dengan tingkat keandalan (R%) 95% dan DUPL 5%, maka

menurut tabel sampel minimum, besarnya sampel yang dapat

diambil adalah sebanyak 60 buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

40

Tabel 3.1. Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian

Kepatuhan

(Zero Expected Occurrences)

Acceditable Upper

Precision Limit

Sample Size Bazed on Confidance Levels

90% 95% 97,50%

10% 24 30 37

9 27 34 42

8 30 38 47

7 35 43 53

6 40 50 62

5 48 60 74

4 60 75 93

3 80 100 124

2 120 150 185

1 240 300 370

Sumber: Mulyadi,2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat,Jakarta (Hal 265)

e. Membuat tabel Stop or Go Decision

Tabel 3.2. Tabel Stop-Or-Go Decision

S

u

m

b

e

r

:

M

u

l

y

a Sumber: Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta (Hal

266)

a) Pada jumlah 60 sampel pertama, jika auditor tidak menemukan

kesalahan atau AUPL=DUPL, maka pengambilan sampel

dihentikan.

Langkah Besarnya

sampel

kumulatif

yang

digunakan

Berhenti jika

kesalahan

kumulatif

yang terjadi

sama dengan

Lanjutkan ke

langkah

berikutnya

jika kesalahan

yang terjadi

sama dengan

Lanjutkan

ke langkah

5 jika

kesalahan

paling tidak

sebesar

1 60 0 1 4

2 96 1 2 4

3 126 2 3 4

4

156 3 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

41

AUPL dihitung dengan rumus = Confidence level factor at

desired reliability for occurance observed / sample size.

Menurut tabel 3.1, confidence level factor pada R=95% dan

tingkat kesalahan=0 adalah 3. Maka AUPL = 3/60 = 5%. Jika

kesalahan yang dijumpai 0 dan DUPL=AUPL maka

pengambilan sampel dihentikan.

Tabel 3.3 Attribute Sampling for Determining Stopor Go

Sampling Sample Size and Upper Precision Limit Population

Occurance Rate Base on Sample Result

Number of

occurance

Convidance levels

90% 95% 97,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

-

-

51

2,4

3,9

5,4

6,7

8,0

9,3

10,6

11,8

-

-

61,5

3,0

4,8

6,3

7,8

9,2

10,6

11,9

13,2

-

-

64,5

3,7

5,6

7,3

8,8

10,3

11,7

13,1

14,5

-

-

67,0

Sumber: Mulyadi dalam Paskarani (2014:89)

b) Jika kesalahan sampel = 1 maka confidence level factor pada

R=95% adalah 4,8 dan AUPL = 4,8/60 = 8%. Karena AUPL >

DUPL maka perlu mengambil keputusan dengan rumus

Sample size = Confidence level factor at desired reliability for

occurance observed / DUPL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

42

Maka besar sampel 4,8/5% = 96. Angka sampel kemudian

dicantumkan dalam kolom besarnya sampel kumulatif yang

digunakan pada tabel 3.1.

Jika kesalahan pada 96 sampel = 1, maka AUPL = 4,8/96 =

5%. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel

dihentikan.

c) Jika pemeriksaan 96 sampel pada langkah 2 ditemukan 2

kesalahan ,maka perlu mengambil sampel tambahan. Besarnya

sampel dihitung dengan 6,3/5% = 126. Angka sampel ini

kemudian dicantumkan dalam kolom besarnya sampel

kumulatif yang digunakan pada tabel 3.1.

Jika kesalahan pada 126 sampel = 2, maka AUPL = 6,3/126 =

5%. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel

dihentikan.

d) Jika pemeriksaan 126 sampel pada langkah 3 ditemukan 3

kesalahan ,maka perlu mengambil sampel tambahan. Besarnya

sampel dihitung dengan 7,8/5% = 156. Angka sampel ini

kemudian dicantumkan dalam kolom besarnya sampel

kumulatif yang digunakan pada tabel 3.1.

Jika kesalahan pada 156 sampel = 3, penulis akan mengambil

keputusan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif,

dan penulis akan menghentikan pengambilan sampel karena

AUPL = DUPL. Namun jika kesalahan pada 156 sampel= 4,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

43

maka AUPL menjadi 5,9% (9,2/156). Dalam keadaan ini

penulis beralih ke langkah lima yaitu mengambil kesimpulan

bahwa elemen sistem pengendalian internal yang diperiksa

tidak dapat dipercaya atau penulis dapat menggunakan metode

fixed sample size attribute sampling sebagai alternatif.

f. Evaluasi hasil pemeriksaan sampel

Evaluasi dilakukan dengan membandingkan tingkat

kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan

tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL). Bila AUPL=DUPL,

maka pengendalian internal efektif. Tapi jika AUPL>DUPL

maka pengendalian internal belum efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

44

BAB IV

Gambaran Umum Perusahaan

A. Sejarah Perusahaan

Berdiri pada tanggal 23 September 2003 yang diberntuk dari beberapa

karyawan asli motor grup dibawah asli grup yang mempunyai konsumen

banyak, kemudian dikelola dalam suatu koperasi.

Asli grup terdri dari 1 kantor pusat dan 5 kantor cabang pembantu.

Kantor pusat terletak di Jalan Pemuda no. 185 Klaten Tengah, Klaten.

Kantor-kantor cabang pembantu tersebut diantara terletak berada:

1. Jl. Solo-Jogja Km.21 Karang, Delanggu

2. Jl. Cawas – Sukoharjo No.9 Barepan, Cawas

3. Jl. Solo-Semarang Km.24 Mojosongo, Boyolali

4. Jl. KH. Samanhudi No. 38 Sukoharjo

5. Jl. Jogja-Solo 17 Prambanan

Tabel 4.1. Predikat penilaian kesehatan KSP Asli sebagai berikut:

Tahun Skor Predikat

2012 83,05 Sehat

2013 82,40 Sehat

2014 82,50 Sehat

2015 75,55 Cukup Sehat

2016 76,95 Cukup Sehat

Sumber: KSP “Asli” Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

45

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

2. Peraturan Pemerintahan Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

3. Akta Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Asli yang telah didaftar pada

tanggal 23 September 2003 dengan nomor 4037/BH/KDK. 11/I/2003. Di

Kantor Menteri Negara Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia, Dinas Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Propinsi Jawa Tengah.

4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Simpan Pinjam

Asli tanggal 15 April 2003 beserta perubahannnya.

5. Risalah Rapat Anggota Tahunan tanggal 3 Mei 2008.

C. Visi dan Misi

Visi

Menjadi lembaga jasa keuangan yang sehat, mandiri dan terpercaya di

perkoperasian Indonesia.

Misi

1. Menjadi koperasi yang bertumpu pada praktek terbaik manajemen.

2. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan anggota yang berkualitas

bertumpu pada praktek terbaik sumber daya manusia.

3. Mengembangkan jaringan usaha dengan pembukaan cabang baru dan

produk yang menarik dan inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

46

D. Gedung

Koperasi Simpan Pinjam Asli Klaten pada tanggal 23 September 2003

sampai sekarang berkantor di satu rumah Jalan Pemuda no 185 Klaten

Tengah, yang sampai sekarang tetap menjadi kantor pusatnya.

E. Kepengurusan

Koperasi Simpan Pinjam Asli mempunyai enam orang pengurus yang

terdiri dari pelindung/penasehat, badan pengawas, pengurus, manager,

officer, dan petugas. Masing-masing pengurus mempunyai tugas dan

wewenang masing-masing. Adapun tugas dan wewenag pengurus sebagai

berikut:

1. Pelindung/penasehat

a. Mengawasi pelaksanaan tugas pengurus dan badan pengawas baik

secara langsung atau tidak langsung

b. Memberikan pengarahan atau teguran secara lisan atau tertulis.

c. Menjadi penengah atau penyelesai secara tuntas masalah yang timbul

karena perbedaan pendapat antara anggota badan pengawas, antara

anggota badan pengurus maupun antara anggota koperasi secara

keseluruhan.

2. Badan Pengawas

a. Mengadakan pemeriksaan minimal 3 bulan sekali dan dapat

menggunakan jasa pihak lain yang disetujui oleh penasehat.

b. Membuat laporan tertullis hasil pemeriksaan kepada

pellindung/penasehat diketahui oleh pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

47

c. Merahasiakan hasil pengawasan dan pemeriksaannya.

3. Pengurus

a. Menghimpun ususl-usul anggota baik yang diberikan di dalam

maupun diluar rapat anggota sepanjang menyangkut kepentingan

koperasi.

b. Mengindahkan pengarahan dan teguran dari penasehat dan atau

pejabat yang berwenang.

c. Mempertimbangkan nasehat dari konsultan.

d. Mempertimbangkan saran dari dewan pengawas.

e. Membuat peraturan khusus.

4. Manager

Pejabat yang diberi wewenang dan kuasa dari pengurus koperasi

untuk mengelola koperasi dan bertanggung jawab secara langsung

kepada pengurus koperasi.

5. Officer

Pejabat yang mempunyai tugas untuk mengkoordinir kegiatan petugas

yang ada dibawahnya untuk melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban

sesuai bidang tugasnya.

Officer bertanggung jawab secara langsung kepada manager.

6. Petugas

Petugas pelaksana yang dalam struktur organisasi berada dibawah

koordinasi officer. Petugas bertanggung jawab secara langsung kepada

officer yang membawahinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

48

Berikut adalah tabel tentang deskripsi tugas setiap bagian di Koperasi

Simpan Pinjam Asli.

Tabel 4.2. Deskripsi dari Tugas setiap pengurus di Koperasi Simpan

Pinjam Asli.

Bagian Deskripsi tugas yang dijalankan

a. Ketua 1) Memimpin jalannya segala bentuk siding,

rapat, maupun pertemuan-pertemuan resmi

yang diselenggarakan KSP Asli.

2) Bersama-sama dengan sekretaris dan bendahara

mewakili koperasi dalam hal penandatangan

segala bentuk kerjasama dan kemitraan dengan

pihak lain selama menguntungkan koperasi.

3) Bersama-sama pengurus yang lain mengadakan

pembinaan kepada anggota maupun calon

anggota dalam meningkatkan kesadaran

beranggota koperasi.

4) Menjaga stabilitas organisasi kelebagaan dan

usaha koperasi.

5) Ketua bertanggung jawab langsung pada

pencapaian tujuan, visi dan misi koperasi yang

telah diamanatkan oleh Rapat Anggota

Tahunan.

6) Bersama-sama pengurus yang lain membahas,

mengoreksi serta memberikan persetujuan atas

RAPB berserta perubahannya yang dibuat oleh

operasinal (Manager).

7) Melaporkan segala kegiatan usaha koperasi

dalam bentuk laporan pertanggungjawaban

pengurus kepada Rapat Anggota Tahunan.

8) Menjadi supervise langsung dari Manager.

9) Bersama dua orang pengurus lain menjadi

supervise untuk persetujuan batas maksimum

pemberian kredit dengan jumlah tertentu.

b. Sekretaris 1) mencatata serta mendokumentasikan hasill

jalannya segala bentuk siding, rapat, maupun

pertemuan-pertemuan resmi yang

diselenggarakan KSP Asli.

2) Bersama-sama dengan ketua dan bendahara

mewakili koperasi dalam hal penandanganan

segala bentuk kerjasama kemitraan dengan

pihak lain selama menguntungkan koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

49

3) Bersama-sama pengurus yang lain mengadakan

pembinaan kepada anggota maupun calon

anggota dalam meningkatkan kesadaran

beranggota koperasi.

4) Menjadi supervisi terhadap pengelolaan buku

administrasi organisasi koperasi.

5) Menjadi supervisi langsung terjadap Manajer

personalia.

6) Supervisi terhadap segala bentuk surat keluar

KSP Asli

7) Bersama pengurus yang lain membahas,

mengoreksi serta memberikan persetujuan atas

RAPB beserta perubahannya yang dibuat oleh

operasional.

8) Supervisi langsung terhadap segala bentuk

rancangan laporan pertanggungjawaban

pengurus yang dibuat oleh operasional sebelum

dibahas dalam rapat pengurus untuk menjadi

bahan laporan pertanggungjawaban pengurus

kepada rapat anggota tahunan.

9) Bersama dua orang pengurus lain menjadi

supervisi untuk persetujuan batas maksimum

pemberian kredit dengan jumlah tertentu.

c. Bendahara 1) Mencatat serta mendokumentasikan segala

bentuk biaya untuk keperluan pengurus dalam

melaksanakan tugas koperasi termasuk

didalamnya biaya-biaya untuk siding, rapat,

maupun pertemuan resmi yang diselenggarakan

KSP Asli.

2) Bersama dengan ketua dan bendahara mewakili

koperasi dalam hal penandatangan segala

bentuk kerjasama kemitraan dengan pihak lain

selama menguntungkan koperasi.

3) Bersama pengurus yang lain mengadakana

pembinaan kepada anggota maupun calon

anggota dalam meningkatkan kesadaran

beranggota koperasi.

4) Menjadi supervisi terhadap pengelolaan buku

administrasi usaha dan administrasi pembukuan

koperasi.

5) Menjadi supervisi untuk pengadaan aktiva tetap

yang diusulkan manager sebelum diajukan ke

rapat pengurus untuk disetujui.

6) Menjadi supervisi langsung terhadap manager

funding dan manager kredit.

7) Supervisi terhadap segala bentuk biaya umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

50

yang melebihi kewenangan manager KSP Asli.

d. Ketua bidang

organisasi dan

kelembagaan

1) Supervisi terhadap kelengkapan organisasi dan

kelembagaan KSP Asli.

2) Supervisi terhadap penerimaan keanggotaan

KSP Asli sebelum diajukan ke rapat pengurus

untuk disetujui.

3) Menjadi supervisi langsung terhadap manager

operasional.

4) Bersama pengurus yang lain mengadakan

pembinaan kepada anggota maupun calon

anggota dalam meningkatkan kesadaran

beranggota koperasi.

e. Ketua bidang

usaha dan

pengembangan

jaringan.

1) Supervisi terhadap rencana pengembangan

jaringan usaha pembukaan kantor cabang,

cabang pembantu dan kantor pelayanan kas

KSP Asli.

2) Supervisi terhadap pengembangan kebutuhan

teknologi informasi KSP Asli.

3) Bersama pengurus lain membahas, mengoreksi

serta memberikan persetujuan atas RAPB

beserta perubahannya yang dibuat oleh

operasional (manager).

Sumber: UU KSP “Asli” Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

51

Gambar 4.1 Bagan Organisasi KSP Asli

Sumber: UU KSP “Asli” Klaten

Gambar 4.2 Bagan Organisasi Operasional KSP Asli

Sumber: UU KSP “Asli” Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

52

Gambar 4.3. Struktur Organisasi KSP Asli

Sumber: UU KSP “Asli” Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

53

Tabel 4.3. Info Bunga Pinjaman dan Biaya Administrasi

No. Plafond Pinjaman Jasa Pinjaman Biaya Administrasi

1 Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- 2% 3,5%

2 >.Rp. 5000.000,- s/d Rp. 10.000.000,- 1,75% 3,5%

3 >. Rp. 10.000.000,- 1,50% 3,5%

Sumber: KSP “Asli” Klaten

F. Produk Koperasi Simpan Pinjam Asli Klaten

Unit kerja Koperasi Simpan Pinjam Asli sebagai berikut:

1. Unit pinjaman:

a. Berdasarkan Jenisnya: Surut dan Tetap

b. Berdasarkan Penggunaannya: Modal usaha, Konsumtif, Kredit

kendaraan bermotor, dan Kredit voucher (khusus anggota).

2. Unit Tabungan:

a. Tabungan Sitampan (simpanan harian)

b. Simpanan berjangka

c. Antariksa (arisan gugur)

G. Keanggotaan

Anggota koperasi adalah orang-orang / badan hukum koperasi

yang memiliki kepentingan yang sama yaitu sebagai pemilik dan

sekaligus pengguna jasa. Persyaratan menjadi anggota:

a. Mengisi formulir permohonan anggota

b. Mengisi buku koperasi

c. Membayar simpanan pokok sebersar Rp 25.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

54

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Pemberian Kredit KSP Asli Klaten

Kredit yang diberikan oleh KSP Asli kepada anggota yaitu pinjaman

surut, pinjaman tetap, pinjalam modal usaha, pinjaman konsumtif, pinjaman

kendaraan bermotor, dan pinjaman voucher. Pinjaman Surut diberikan

dengan tidak menetapkan jumlah pembayaran pokok dan bunga, boleh

hanya membayar pokoknya saja, boleh membayar bunga nya saja. Pinjaman

tetap diberikan dengan menetapkan jumlah pokok dan bunga yang selalu

sama setiap bulannya. Pinjaman modal usaha bertujuan untuk membantu

anggota mendapatkan modal usaha. Pinjaman konsumtif bertujuan untuk

membantuk kebutuhan konsumtif anggota. Pinjaman kendaraan bermotor

memiliki tujuan untuk membantu anggota dalam mendapatkan kendaraan

bermotor yang diinginkan. Pinjaman voucher diberikan khusus untuk

pegawai KSP Asli yang bertujuan untuk memfasilitasi pegawai dalam

meningkatkan kebutuhan pegawai tersebut.

Pemberian kredit dapat diberikan dengan melengkapai dokumen dalam

pengajuan kredit. Dokumen merupakan secarik kertas yang digunakan untuk

merekam terjadinya transasksi yang pertama kalinya sebagai dasar

pencatatan dalam catatan. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan

dalam sistem informasi permohonan kredit pada Koperasi Simpan Pinjam

“Asli” adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

55

1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit

a. Surat Permohonan Pinjaman (Aplikasi Pinjaman)

Formulir aplikasi pinjaman adalah formulir yang diisikan dan

ditandatangani oleh calon debiur untuk mengajukan permohonan

pinjaman. Surat Permohonan Pinjaman berisikan tentang data diri

anggota, data suami/istri (bila telah menikah), data keuangan anggota

yang ada di KSP Asli, jumlah pinjaman yang diajukan, jenis pinjaman

dan tujuan pinjaman, serta jangka waktu pembayaran.

Formulir surat permohonan pinjaman ini telah disediakan oleh KSP

Asli untuk diisi dan dilengkapi oleh calon debitur bila mengajukan

pinjaman.

b. Hasil Survei Anggota

Dokumen ini berisi mengenai penilaian survei yang telah dilakukan

oleh bagian kredit dalam mewawancarai tetangga dan dengan melihat

langsung keadaan dilapangan. Dokumen tersebut berisikan mengenai

informasi yang menyangkut kesehatan kredit, seperti prospek usaha

(bila untuk membangun atau mengembangkan usaha), barang jaminan

serta rencana pengembalian fasilitas kredit yang akan diberikan oleh

calon debitur.

c. Persetujuan Pinjaman

Dokumen ini berisikan analisis berdasarkan permohonan pinjaman

dengan memperhatikan kelengkapan administrasi, catatan dari bagian

kredit yang telah dirapatkan. Dalam dokumen persetujuan pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

56

pula diputuskan besar nilai pinjaman yang disetujui oleh pihak KSP

Asli.

d. Perjanjian Kredit

Dokumen ini berisi tentang pasal-pasal yang mengatur tentang

perjanjian kredit yang dilakukan antara koperasi dengan debitur dan

ditandatangani oleh pihak koperasi dan debitur.

e. Berita Acara Serah Terima Jaminan

Dokumen ini berisi mengenai penyerahan jaminan berupa STNK

asli, sertifikat tanah dan bangunan kepada KSP Asli yang dilakukan

oleh debitur. Apabila pinjaman dan bunga angsuran telah dilunasi oleh

debitur, maka jaminan langsung dikembalikan kepada pemilik.

f. Kuitansi Pencairan Kredit

Kuitansi dibuat oleh sub bagian kredit yang digunakan sebagai

bukti bahwa koperasi telah mencairkan kredit kepada debitur.

Selain dokumen-dokumen yang terkait diatas, terdapat fungsi sistem

akuntansi yang terkait pemberian kredit di Koperasi Simpan Pinjam Asli,

diantaranya yaitu:

2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam pemberian kredit di Koperasi Simpan

Pinjam Asli

a. Fungsi marketing kredit

Fungsi marketing bertugas memeriksa kelengkapan persyaratan

permohonana kredit dan melakukan survey kepada pemohon kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

57

Sehingga fungsi marketing ni selain mencari nasabah atau calon

pemohon kredit juga melakukan tugas menyurve calon pemohon

kredit.

b. Fungsi analis kredit

Fungsi analis kredit bertugas dalam menganalisa permohonan kredit

baik permohonan baru maupun tambahan kredit

c. Fungsi komite kredit

Fungsi komite kredit bertugas untuk merekomendasikan kepada

Manager koperasi apakah permohonan pinjaman dapat disetujui atau

ditolak berdasarkan hasil evaluasi nota analisa pinjaman yang dibuat

oleh pejabat dan atau petugas analisa pinjaman.

d. Fungsi Administrasi Kredit

Fungsi administrasi kredit bertugas dalam membuat perjanjian kredit

dan melaksanakan pengikatan agunan, mengantisipasi dan

menyelesaikan permasalan hokum yang timbul dalam hal

hubungannya dengan masalah perkreditan.

e. Fungsi manager

Fungsi manager bertugas dalam melaksanakan wewenang dan kuasa

dari pengurus koperasi untuk bertanggung jawab secara langsung

dalam keputusan perkreditan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

58

Terdapat 4 jenis catatan akuntansi yang digunakan dalam permberian

kredit di Koperasi Simpan Pinjam Asli, yaitu:

3. Catatan akuntansi yang digunakan pada Koperasi Simpan Pinjam Asli

Klaten adalah

a. Buku kas

Catatan dalam buku kas digunakan untuk mendebit rekening kas

apabila terjadi penerimaan kas atau saat pelunasan dan mengkreditt

rekening kas apabila terjadi pengeluaran kas atau saaat pemberian

kredit.

b. Rekapitulasi kredit

Catatan dalam rekapitulasi kredit digunakan untuk merekap kembali

kredit yang diberikan, kemudian mengakumulasikan jumlah kredit

setiap bulannya.

c. Ikhtisar kredit dan pelunasan

Catatan akuntansi yang berisi saldo awal yang diambil dari saldo akhir

bulan rekapitulasi kredit yang diberikan berdasarkan golongan kredit.

Data pelunasan piutang diambil dari saldo akhir bulan rekapitulasi

kredit dan taksiran.

d. Laporan harian kas

Catatan akuntansi ini berisi tentang saldo awal kantor perhari dan

mencatat pengeluarannya sehingga didapat saldo akhir pada hari itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

59

Selanjutnya, terdapat prosedur dalam pemberian pinjaman terdiri dari 3

jenis, yaitu pinjaman agunan tunai, pinjaman debitur baru, dan pinjaman

kendaraan bermotor.

4. Prosedur pemberian pinjaman

Ada 3 prosedur pemberian pinjaman yang akan diuraikan dibawah

ini, prosedur tersebut adalah Pinjaman Agunan Tunai, Pinjaman Debitur

Baru, dan Pinjaman Kendaraan Bermotor. Uraian dan flowchat untuk

masing-masing prosedur akan diuraikan sebagai berikut:

a. Pinjaman Agunanan Tunai (PAT):

1) Permohonan Kredit

a) Marketing pinjaman meneliti keabsahan atas Bilyet Simpanan

Berjangka yang akan dijadikan agunan atau meneliti bahwa

calon debitur yang bersangkutan adalah benar-benar anggota

simpanan antariksa.

b) Apabila berdasarkan penelitian tersebut dapat dinyatakan

memenuhi syarat sebagaimana disebutkan tersebut, selanjutnya

calon debitur diminta untuk mengisi formulir aplikasi pinjaman.

c) Marketing pinjaman menerima kembali formulir aplikasi

pinjaman yang telah ditandatangani calon debitur dan

meneliti/mengecek kebenaran pengisisannya.

2) Nota analisa pinjaman

a) Analisis Pinjaman (ANP) membuat/mengisi nota analisa

pinjaman agunan tunai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

60

b) Selanjutnya Analisis Pinjaman menyerahkan nota analisa yang

telah ditandatangani oleh Analisis Pinjaman Operasional

(ANPO) kepada komite pinjaman yang akan membahas dan

membuat rekomendasi kepada manager sesuai keputusan Rapat

Komite Kredit (RKK).

3) Keputusan pinjaman

a) Berdasarkan nota analisa pinjaman serta rekomendasi dari Rapat

Komite Kredit, manager atau pejabat pemegang kewenangan

mengambil keputusan apakah menyetujui atau menolak

permohanan pinjaman tersebut sesuai limit kewenagan yang

dimilikinya.

b) Apabila limit permohonan pinjaman melebihi kewenangannya,

manager akan meneruskan nota analisa beserta rekomendasi

Rapat Komite Kredit kepada pemegang kewenagnan yang lebih

tinggi.

c) Bila permohonan pinjaman ditolak, maka manager menugaskan

Administrasi Pinjaman (ADP) untuk membuat Surat Penolakan

Pinjaman (SPK) untuk disampaikan kepada calon debiur.

d) Bila permohonan pinjamamn disetujui maka manager

menugaskan ADK untuk membuat Surat Persetujuan Pinjaman

(SPP).

e) Apabila calon debitur menyetujui ketentuan dan persyaratan

yang tertera dalam Surat Persetujuan Pinjaman, maka debitur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

61

diminta untuk menandatangani dan mengembalikan Surat

Persetujuan Pinjaman.

4) Penandatangan Perjanjian Pinjaman

a) Analisis Pinjaman (ANP) menerima Surat Persetujuan Pinjaman

yang telah ditandangani oleh calon debitur dan meminta kepada

calon debitur untuk menunjukkan dan menyerahkan dokumen

asli sesuaidengan yang dipersyaratkan dalam Surat Persetujuan

Pinjaman, memenuhi kewajiban yang disyaratkan dalam Surat

Persetujuan Pinjaman seperti biaya administrasi dan asuransi,

serta calon debitur diminta untuk mengisi formulir calon

anggota koperasi.

b) Analisis Pinjaman (ANP) membuat Beerita Acara Serah Terima

Dokumen (BAST).

c) Berita Acara Serah Terima (BAST) berikut dokumen pendukung

beserta bukti pemenuhan persyaratan pinjaman oleh Analisis

Pinjaman (ANP) kemudian diserahkan kepada Administrasi

Kredit (ADK) untuk dilakukan compliance review dengan

mengisi formulir pemenuhan persyaratan dokumen.

d) Administrasi Kredit (ADK) setelah meyakini kebenaran dan

kelengkapan dokumen pinjaman tersebut selanjutnya

menyiapkan perjanjian pinjaman dan pengikatan agunan.

e) Penandatangan perjanjian Pinjaman dilaksanakan antara

pemegang kewenangan dan calon debitur dan meminta calon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

62

debitur untuk menyerahkan buki asli barang agunan pinjaman

untuk dilaksanakan pengikatan agunan dan menutup asuransi

kerugian dan asuransii jiwa.

5) Dokumentasi dan Administrasi

a) Dokumen legal seperti Nota Analisa Pinjaman seperti lembar

keputusan, perjanjan pinjaman, dan dokumen agunan dikelolah

bagian Administrasi Kredit (ADK)

b) Bagian Administrasi Kredit (ADK) akan mempersiapkan dan

memonitor pelaksanaan pengikatan agunan pinjaman sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, melaksakan dan memonitor

penutupan asuransi, masa berlaku asuransi dan pengurusan

klaim asuransi sesuai dengan ketentuan, melakukan penelitian

pemenuhan syarat pencairan pinjaman, dan melaksakan

pencatatan serta penyimpanan asli perjanjian pinjaman dan

dokumen agunan pinjaman.

6) Pencairan Pinjaman

a) Pencairan pinjaman dapat dilaksanakan setelah debitur

menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman dan memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan.

b) Debitur telah menyerahkan bukti asli barang agunan pinjaman

dan telah dilakukan pengikatannya

c) Debitur telah menyelesaikan kewajiban asuransi dan melunasi

biaya-biaya lainnya sesuai yang dipersyaratkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

63

d) Pencairan pinjaman merupakan wewenang manager oleh

karenanya pencairan pinjaman harus diketahui dan ditandangani

manager.

7) Monitoring dan Pelaporan Pinjaman

a) Memantau kepatuhan debitur terhadap pemenuhan dokumen

legal sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman

b) Mereview kebenaran penetapan kolektibilitas pinjaman

c) Melaksanakan fungsi penagihan debitur dengan kolektibilitas

lancer dan fungsi pelaporan pinjaman unuk kebutuhan pihak

intern dan pihak ekstern

d) Mengelola data pinjaman

e) Melakukakan monitoring terhadap jangka waktu pinjaman dan

masa laku agunan dan asuransi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

64

Mulai

Calon Anggota

Data Pendukung

Aplikasi Pinjaman

Data Pendukung

Aplikasi Pinjaman

Marketing Kredit

Pra Kualifikasi

SesuaiAplikasi Pinjaman

Aplikasi Pinjaman

Analisa Kredit

Sesuai

Analis Kredit

Surat Penolakan

Komite Kredit

Formulir Analisa Pinjaman

Rapat Komite

Sesuai

Formulir RKK

Formulir RKK

Proses Evaluasi Manager

Surat Penolakan

Gambar 5.1 Flowchart Pemberian Kredit Agunan Tunai

Ditolak Disetujui

Ditolak Disetujui

Ditolak

Disetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

65

Calon Anggota Analis KreditAdministrasi

KreditManager

Gambar 5.1 Flowchart Pemberian Kredit Agunan Tunai

(lanjutan)

Formulir RKK

Di evaluasi

Sesuai

Surat Penolakan

Formulir RKK

Buat Perjanjian

Pinjaman dan

peningkatan

agunan

Surat

Persetujuan

Surat Perjanjian

Pinjaman

Surat Perjanjian

Pinjaman Surat Perjanjian

Pinjaman

Diteliti dan

Disetujui

Cek Dokumen

dan pengikatan

Memo Realisasi

Kredit

Memo Realisasi

Kredit

Kasir

Memo Realisasi

Kredit

UangUang

Ditolak

Disetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

66

b. Pinjaman untuk Debitur Baru

1) Pemasaran Pinjaman

Marketing Pinjaman atau petugas yang ditunjuk melakukan

pemasaran pinjaman secara proaktif, antara lain melalui unjungan

kepada calon debitur, melakukan penawaran melalui surat atau

telepon, pertemuan, member get member, dan melalui sarana

premasaran lainnya.

2) Pra-Kualifikasi

Marketing Plinjaman melakukan pra-kualifikasi terhadap calon

debitur dan usahanya apakah telah memenuhi ketentuan umum

perpinjaman yang berlaku, antara lain dengan meyakini hal-hal

berikut:

a) Umur minimum 21 tahun atau pernah menikah (untuk calon

usaha perseorangan)

b) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Indonesia

(untuk usaha perseorangan).

c) Memiliki surat ijin sesuai dengan bidang usahanya.

d) Memiliki asset yang dapat diagunkan

e) Mempunyai usaha untuk tujuan produktif dan telah berjalan baik

minimum selama dua tahun, yang diyakini dengan melakukan

kunjungan ke lokasi usaha calon debitur.

f) Memiliki usaha yang tidak tergolong usaha yang dilarang sesuai

ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

67

g) Memiliki penghasilan tetap (bagi pemohon pinjaman konsumtif)

yang dapat dibuktikan jumlahnya dengan slip gaji dari

perusahaan dimana dia bekerja.

3) Permohonan Pinjaman

Apabila setelah pra kualifikasi calon debitur dipandang memenuhi

persyaratan untuk diproses lebi lanjut, maka:

a) Calon debitur diminta untuk mengisi formulir aplikasi pinjaman

secara lengkap

b) Marketing Pinjaman menerima aplikasi pinjaman yang telah

diisi secara lengkap dilampiri persyaratan yang diperlukan dan

ditandatangani oleh calon debitur.

c) Marketing Pinjaman memastikan atau mengecek kelengkapan

dan kebenaran data yang diperlukan.

d) Selanjutnya Marketing Pinjaman menyerakan formulir aplikasi

pnjaman beserta seluruh dokumen pendukungnya ke Bagian

Analis Pinjaman.

4) Verifikasi Data dan Dokumen

Analisis Pinjaman melakukan verifikasi teradap akurasi dan

kebenaran data dan dokumen yang disampaikan oleh Marketing

Pinjaman dengan melaksanakan kunjungan nasabah atau caallon

debitur untuk mengetahui dan mengamati secara langsung terhadap

lokasi dan kondisi usaha untuk mengetahui atau memperoleh data

mengenai calon debitur benar-benar belum memperoleh fasilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

68

pinjaman dari lembaga keuangan lain, calon debitur mempunyai

usaha dann tujuan produktif, layak untuk dibayar dan sudah

berjalan minimal 2 tahun, dan usaha calon debitur merupakan tidak

usaha yang dilarang sesuai ketentuan pemerintah.

5) Nota analisa pinjaman

Apabila berdasarkan observasi dan penilaian agunan ternyata

permohonan pinjaman tersebut dinilai tidak dapat dipertimbangkan

untuk disetujui atau tidak memenuhi syarat untuk diproses lebih

lanjut, maka analis pinjaman langsung pembuat Surat Penolakan

Pinjaman.

Untuk pinjaman yang dapat diproses lebih lanjut, Analis Pinjaman

menyiapkan nota Analisa Pinjaman yanag dilengkapi dengan

dokumen pendukung dan mengajukannya kepaa Manager untuk

mendapat persetujuan dan keputusan. Selanjutnya, sebelum

mengambil keputusan, manager menyerahkan nota analisa

pinjaman beserta seluruh lampiran kepada Komite Pinjaman ntuk

dibahas dalam Rapat Komite Kredit (RKK).

6) Keputusan Pinjaman

a) Berdasarkan Nota Analisa Pinjaman serta rekomendasi dari

Rapat Komite Kredit, Manager atau Pejabat Pemegang

Kewenangan mengambil keputusan apakah menyetujui atau

menolak permohonan pinjaman tersebut sesuai limit

kewenangan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

69

b) Apabila limit permohonan pinjaman melebihi kewenangannya,

manager akan meneruskan nota analisa beserta rekomendasi

rapat komite kredit pada pemegang kewenangan yang lebih

tinggi.

c) Apabila permohonan pinjaman ditolak, maka manager

menugaskan Adminitrasi Kredit untuk membuat Surat

Penolakan Kredit (SPK) untuk disampaikan kepada calon

debitur.

d) Apabila permohonan pinjaman disetujui maka Manager

menugaskan Administrasi Kredit (ADK) untuk membuat Surat

Persetujuan Pinjaman (SPP) dengan ketentuan calon debitur

menyetujui ketentan dan persyaratan yang tertera dalam Surat

Persetujuan Pinjaman, maka debitur diminta untuk

menandatangani dan mengembalikan Surat Persetujuan

Pinjaman paling lambat 1 bulan sejak tanggal surat, dan apabila

dalam jangka waktu 1 bulan calon debitur belum

mengembalikan Surat Persetujuan Pinjaman makan Surat

Persetujuan Pinjaman tersebut dinyatakan batal secara sepihak

oleh Koperasi.

7) Penandatangan Perjanjian Pinjaman

a) Analisis Pinjaman (ANP) menerima Surat Persetujuan Pinjaman

yang telah ditandangani oleh calon debitur dan meminta kepada

calon debitur untuk menunjukkan dan menyerahkan dokumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

70

asli sesuaidengan yang dipersyaratkan dalam Surat Persetujuan

Pinjaman, memenuhi kewajiban yang disyaratkan dalam Surat

Persetujuan Pinjaman seperti biaya administrasi dan asuransi,

serta calon debitur diminta untuk mengisi formulir calon

anggota koperasi.

b) Analisis Pinjaman (ANP) membuat Beerita Acara Serah Terima

Dokumen (BAST).

c) Berita Acara Serah Terima (BAST) berikut dokumen pendukung

beserta bukti pemenuhan persyaratan pinjaman oleh Analisis

Pinjaman (ANP) kemudian diserahkan kepada Administrasi

Kredit (ADK) untuk dilakukan compliance review dengan

mengisi formulir pemenuhan persyaratan dokumen.

d) Administrasi Kredit (ADK) setelah meyakini kebenaran dan

kelengkapan dokumen pinjaman tersebut selanjutnya

menyiapkan perjanjian pinjaman dan pengikatan agunan.

e) Penandatangan perjanjian Pinjaman dilaksanakan antara

pemegang kewenangan dan calon debitur dan meminta calon

debitur untuk menyerahkan buki asli barang agunan pinjaman

untuk dilaksanakan pengikatan agunan dan menutup asuransi

kerugian dan asuransii jiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

71

6) Dokumentasi dan Administrasi

a) Dokumen legal seperti Nota Analisa Pinjaman seperti lembar

keputusan, perjanjan pinjaman, dan dokumen agunan dikelolah

bagian Administrasi Kredit (ADK)

b) Bagian Administrasi Kredit (ADK) akan mempersiapkan dan

memonitor pelaksanaan pengikatan agunan pinjaman sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, melaksakan dan memonitor

penutupan asuransi, masa berlaku asuransi dan pengurusan

klaim asuransi sesuai dengan ketentuan, melakukan penelitian

pemenuhan syarat pencairan pinjaman, dan melaksakan

pencatatan serta penyimpanan asli perjanjian pinjaman dan

dokumen agunan pinjaman.

7) Pencairan Pinjaman

a) Pencairan pinjaman dapat dilaksanakan setelah debitur

menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman dan memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan.

b) Debitur telah menyerahkan bukti asli barang agunan pinjaman

dan telah dilakukan pengikatannya

c) Debitur telah menyelesaikan kewajiban asuransi dan melunasi

biaya-biaya lainnya sesuai yang dipersyaratkan.

d) Pencairan pinjaman merupakan wewenang manager oleh

karenanya pencairan pinjaman harus diketahui dan ditandangani

manager.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

72

8) Monitoring dan Pelaporan Pinjaman

f) Memantau kepatuhan debitur terhadap pemenuhan dokumen

legal sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman

g) Mereview kebenaran penetapan kolektibilitas pinjaman

h) Melaksanakan fungsi penagihan debitur dengan kolektibilitas

lancer dan fungsi pelaporan pinjaman unuk kebutuhan pihak

intern dan pihak ekstern

i) Mengelola data pinjaman

j) Melakukakan monitoring terhadap jangka waktu pinjaman dan

masa laku agunan dan asuransi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

73

Mulai

Calon Anggota

Data Pendukung

Aplikasi Pinjaman

Data Pendukung

Aplikasi Pinjaman

Marketing Kredit

Pra Kualifikasi

SesuaiAplikasi Pinjaman

Aplikasi Pinjaman

Analisa Kredit

Sesuai

Analis Kredit

Surat Penolakan

Komite Kredit

Formulir Analisa Pinjaman

Rapat Komite

Sesuai

Formulir RKK

Formulir RKK

Proses Evaluasi Manager

Surat Penolakan

Gambar 5.2 Flowchart Pemberian Kredit Debitur Baru

Ditolak Disetujui

Ditolak Disetujui

Ditolak

Disetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

74

Calon Anggota Analis Kredit Administrasi Kredit Manager

Gambar 5.2 Flowchart Pemberian Kredit Debitur Baru (lanjutan)

Formulir RKK

Di evaluasi

Sesuai

Surat Penolakan

Formulir RKK

Buat Perjanjian Pinjaman

Surat Persetujuan

Surat Perjanjian Pinjaman

Surat Perjanjian Pinjaman Surat Perjanjian

Pinjaman

Diteliti dan Disetujui

Cek Dokumen dan pengikatan

Memo Realisasi Kredit

Memo Realisasi Kredit

Kasir

Memo Realisasi Kredit

UangUang

Selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

75

c. Pinjaman Kendaraan Bermotor (PKB):

1) Permohonan Pinjaman

a) Marketing Pinjaman meneliti bahwa calon peminjam yang

bersangkutan adalah anggota simpanan anatariksa dan paling

tidak sudah terdaftar sebagai calon anggota koperasi.

b) Apabila berdasarkan penelitian calon dapat dinyatakan

memenuhi syarat, selanjutnya calon peminjam diminta untuk

mengisi formulir aplikasi pinjaman.

c) Petugas marketing menerima kembali formulir aplikasi

pinjaman yang telah ditandangani calon peminjam dan

meneliti/mengecek kebenaran pengisian serta data

pendukungnya.

2) Nota analisa pinjaman

a) Analisis Pinjaman (ANP) meneliti aplikasi pinjaman beserta

kelengkapan dokumen pendukungnya.

b) Analisis Pinjaman selanjutnya melakukan penelitian dan

memverifikasi kebenaran data pendukung baik dengan metode

analisa data maupun dengan kunjungan On The Spot (OTS) ke

tempat tinggal calon peminjam.

c) Apabila dari hasil On The Spot dan penelitian dokumen dapat

diproses lebih lanjut maka Analisis Pinjaman akan membuat

nota analisa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

76

d) Selanjutnya, hasil analisa yang dituangkan dalam formulir nota

analisa pinjaman kendaraan bermotor.

e) Nota analisa yang telah ditandatangani oleh analis pinjaman

disertai dokumen pendukungnya, selanjutnya diserahkan kepada

komite pinjaman yang akan membahas dan membuat

rekomendasi kepada manager sesuai keputusan Rapat Komite

Pinjaman (RKP).

f) Rekomendasi Rapat Komite Pinjaman dituangkan dalam

formulir Rapat Komite Pinjaman

3) Keputusan Pinjaman

a) Berdasarkan nota analisa pinjaman serta rekomendasi dari Rapat

Komite Pinjaman, manager atau pejabat pemegang kewenangan

mengambil keputusan apakah menyetujui atau menolak

permohanan pinjaman tersebut sesuai limit kewenangan yang

dimilikinya.

b) Apabila limit permohonan pinjaman melebihi kewenangannya,

manager akan meneruskan nota analisa beserta rekomendasi

Rapat Komite Pinjaman kepada pemegang kewenangan ang

lebih tinggi

c) Bila permooanan pinjamanan ditolak, maka manager

menugaskan bagian Administrasi Pinjaman (ADP) untuk

membuat Surat Penolakan Pinjaman (SPK) untuk disampaikan

kepada calon peminjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

77

d) Bila permohonan pinjaman disetujui maka manager menugaskan

Administrasi Pinjaman untuk membuat Surat Persetujuan

Pinjaman (SPP).

Apabila calon peminjam menyetujui ketentuan dan persyaratan

yang tertera dalam Surat Persetujuan Pinjaman, maka peminjam

diminta untuk menadatangani dan mengembalikan Surat

Perjanjian Pinjaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

78

Calon Aggota Marketing Kredit Analis Kredit Komite Kredit

Data Pendukung

Aplikasi Pinjaman Aplikasi Pinjaman

Pra Kualifikasi

SesuaiAplikasi Pinjaman Aplikasi Pinjaman

Survey Aktifitas usaha dan

Agunan

Analisa Kredit

Template Agunan dan Formulir kunjungan

Sesuai

Surat Penolakan Formulir Analisa Pinjaman

Rapat Komite Audit

Sesuai

Formulir RKK

Formulir RKK

Surat Penolakan

Proses Evaluasi Manager

Ditolak

Ditolak

Disetujii

Disetujui

Ditolak Disetujui

Gambar 5.3 Flowchart Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

79

Calon Aggota Analis Kredit Administrasi Kredit Manager

Gambar 5.3 Flowchart Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (lanjutan)

Proses Evaluasi Manager

Formulir RKK

Di evaluasi

Sesuai

Formulir RKK

Surat Penolakan

Formulir RKK

Cek Kelengkapan dokumen

Buat Persetujuan Pinjaman

Surat Persetujuan

Perjanjian Pinjaman

Perjanjian Pinjaman

Perjanjian Pinjaman

Cek dokumen dan pengikataan

Memo realisasi kredit

Memo realisasi kredit

Kasir

Memo realisasi kasir

uanguang

Ditolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

80

B. Evaluasi Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit

Suatu pengendalian internal dibutuhkan supaya aktivitas yang dilakukan

oleh organisasi dapat terjamin pelaksanaannya dan sesuai dengan kebijakan

yang telah ditetapkan dalam perusahaan.

1. Mempersiapkan data hasil wawancara mengenai Pengendalian Internal

pada Pemberian Kredit.

Langkah yang pertama dipaparkan dalam lampiran berupa tanya jawab

dari narasumber. (lihat pada hal. 134)

2. Menguraikan dan mendeskripsikan data hasil wawancara mengenai

Pengendalian Internal pada Pemberian Kredit.

Dari hasil wawancara dapat diuraikan berdasarkan jawaban dari

nasarumber yaitu standar perilaku diterapkan dengan mematuhi peraturan

yang ada serta kebijakan-kebijakan yang sudah disepakati bersama.

Komite pengawas atau pemeriksa yang independen memberikan

rekomendasi untuk peningkatan efektivitas pengendalian internal dengan

melaporkan hasil pengelolaan usaha yang dilakukan oleh pengurus

kepada Rapat Anggota Tahunan apa adanya, dengan ditandatangi oleh

seluruh pengurus koperasi dan hasil dari pemeriksaan pengawas akan

dilaporkan juga dalam Rapat Anggota Tahunan dengan ditandangani

Ketua Badan Pengawas dan anggota lainnya. Struktur organis menjadi

panduan setiap karyawan koperasi, dengan begitu setiap karyawan

mampu mengerti dan memahami apa tugas, wewenang, dan tanggung

jawab masing-masing karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

81

karyawan yang dapat meningkatkan kompetensi personel yaitu karyawan

yang berkompeten, dengan mereka dapat menyelesaikan pekerjaan

mereka secara benar dan tepat waktu. Komitmen yang ditunjukkan KSP

“Asli” dalam melayani nasabah dengan baik untuk mengurangi risiko

ditunjukkan dengan tidak adanya pelayanan nasabah yang memberikan

kritik dan saran negatif atas pelayanan yang diterima oleh nasabah.

Prosedur kerja KSP “Asli” yang dapat mengurangi risiko fraud dan

error dengan bertanggung jawab dalam melaksanakan pemberian kredit

dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwenang dan jika masih

terjadi fraud dan error akan ditindak tegas dan menelusuri dari mana

kecurangan dan kesalahan terjadi, dan meminta pertanggungjawaban atas

kegiatan yang dilakukan yang dapat merugikan banyak pihak.

Pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh KSP “Asli”

secara komputerisasi dan manual, hal tersebut akan memudahkan untuk

menelurusi apabila terjadi kesalahan. Pengawasan yang dilakukan KSP

“Asli” terhadap kelemahan yang terjadi dalam sistem pengendalian

internal dengan evaluator yang memiliki pengetahuan dasar mengenai

evaluasi yang seharusnya dilakukan, namun untuk memahami apa yang

sedang dinilai, evaluator tidak terlalu memahami permasalahan di setiap

proses yang dilakukan, sehingga dalam proses pengevaluasian evaluator

biasanya mengkonfirmasi atas temuan temuannya dan juga alasan

mengapa ada temuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

82

3. Merbandingkan hasil deskripsi data dengan 5 komponen pengendalian

internal beserta masing-masing prinsip komponen menurut COSO

Langkah ketiga peneliti akan membandingkan pengendalian

internal atas pemberian kredit yang dilakukan oleh KSP “Asli” dengan

pengendalian internal yang telah diterapkan COSO yang ditinjau dari

lima komponen yaitu; Lingkungan Pengendalian, Penaksiran Risiko,

Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pengawasan.

Berdasarkan data yang dihasilkan dari wawancara serta jawaban yang

telah dikonfirmasi, pelaksanaan dan penerapan pengendalian internal atas

pemberian kredit di KSP “Asli” dapat dilihat pada table 5.1, 5.2, 5.3, 5.4,

dan 5.5 yang menunjukkan perbandingan dan penerapan pengendalian

internal atas pemberian kredit pada komponen lingkungan pengendalian,

penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

pemantauan.

4. Menganalisis data hasil perbandingan yang telah dideskripsikan.

Hasil analisis dari lima komponen pengendalian internal, yaitu

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,

informasi dan komunikasi, serta pemantauan diuraikan pada bagian

bawah setelah tabel masing-masing lima komponen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

83

Tabel 5.1 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan Pada KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal

Komponen Lingkungan Pengendalian Menurut COSO

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Lingkungan

Pengendalian

1. Koperasi menunjukkan komitmen

atas integritas dan nilai etika

Koperasi sudah menetapkan standar

perilaku bagi karyawan. Seluruh

karyawan menunjukkan integritas dan

nilai-nilai etika melalui tindakan dan

perilaku dengan menjunjung tinggi

nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan.

Namun, standar perilaku tersebut belum

tertulis dalam peraturan pengendalian

internal pemberian kredit.

Kurang Sesuai

2. Dewan komisaris menunjukkan

independensinya terhadap

manajemen dan melaksakan

pengawasan terhadap

pengembangan dan kinerja

pengendalian internal

Tidak terdapat dewan komisaris dalam

Koperasi Asli Klaten, sehingga Kepala

bagian bertanggungjawab langsung

dalam melaksanakan pengawasan

terhadap proses pemberian kredit.

Kepala bagian turut serta dalam rapat

komite kredit dan memberikan otorisasi

dalam persetujuan kredit.

Kurang Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

84

Tabel 5.1 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan Pada KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal

Komponen Lingkungan Pengendalian Menurut COSO (lanjutan)

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Lingkungan

Pengendalian

3. Manajemen menetapkan, dengan

pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan

tanggung jawab dalam mencapai

tujuan

Koperasi memiliki struktur organisasi

yang jelas, strukutur organisasi tersebut

digunakan untuk menetapkan

kewenangan dan tanggung jawab

masing-masing karyawan untuk

mencapai tujuan koperasi.

Terdapat juga pemisahan tugas untuk

setiap jabatan sehingga jalur pelaporan

yang tercermin dalam struktur

organisasi dapat berjalan lancar.

Sesuai

4. Koperasi menunjukkan komitmen

untuk memperoleh,

mengembangkan, dan

mempertahankan individu

KSP “Asli” memiliki karyawan yang

kompeten dan jujur, tercermin dari

setiap karyawan yang dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik

dan tepat waktu. Namun setiap

pelaksanaannya belum mempunyai

peraturan secara tertulis mengenai

pengendalian internal pemberian kredit.

Kurang Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

85

Tabel 5.1 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan Pada KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal

Komponen Lingkungan Pengendalian Menurut COSO (lanjutan)

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Lingkungan

Pengendalian

5. Koperasi mewajibkan setiap

individu untuk mengemban

akuntabilitas atas tanggung

jawabnya dalam hal pengendalian

internal kaitannya dengan

tercapainya tujuan koperasi

Kepala bagian akan menjalankan

akuntabilitas melalui struktur, otorisasi,

dan tanggungjawab. Seperti dalam

dokumen tertentu harus terdapat

otorisasi dari pihak yang berwenang.

KSP “Asli” juga melakukan evaluasi

kinerja setiap bulannya untuk

melaporkan risiko-risiko baru yang

mungkin muncul terkait pengendalian

inernal atas pemberian kredit.

Risiko tersebut diantaranya seperti

kredit macet.

Sesuai

(Sumber: COSO Framework 2013; data diolah, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

86

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.1 mengenai penerapan

pengendalian internal atas pemberian kredit di tinjau dari komponen

lingkungan pengendalian, di dapat hasil analisis sebagai berikut:

a. Koperasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai

etika

Kedudukan dewan pengawas yaitu direktur utama di KSP “Asli”

Klaten memegang peranan penting dalam memberikan nilai-nilai

keteladanan, khususnya dalam menetapkan dan menjaga tindakan

untuk bersikap jujur serta berkompeten. Adanya hukuman kepada

karyawan yang melakukan tindakan tidak jujur dan melaksanakan

pelatihan bagi karyawan agar kompeten dapat terwujud dalam

koperasi merupakan indikator untuk mencerminkan integritas dan

nilai-nilai etika.

b. Dewan komisaris menunjukkan independensinya terhadap manajemen

dan melaksakan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja

pengendalian internal

Di KSP “Asli” Klaten tidak terdapat dewan komisaris. Rapat rutin

yang diadakan di KSP “Asli” Klaten dapat dilakukan sewaktu-waktu

apabila terdapat masalah yang perlu dibahas ataupun hanya sekedar

evaluasi kinerja masing-masing bagian di KSP “Asli” Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

87

c. Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, jalur

pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan

Di KSP Asli Klaten terdapat unit yang berfungsi untuk

melaksanakan pengendalian internal yang bertugas melaksanakan

pengawasan internalnya dalam menerangkan pembagian tugas

wewenang, dan tanggung jawab dari pengurus masing-masing.

d. Koperasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh,

mengembangkan, dan mempertahankan individu

Pihak manajemen di KSP “Asli” Klaten memberikan pengarahan

mengenai pentingnya komitmen terhadap koperasi. Manajemen

menuntut karyawannya untuk menunjukkan tindakan-tindakan kreatif

untuk mengembangan diri demi menunjang keberhasilan koperasi.

Interaksi tersebut juga diimbangi dengan adanya kunjungan rutin dari

pimpinan koperasi ke kantor-kantor cabang. Ada dan tidaknya

kendala dalam koperasi, pihak penting dalam koperasi akan

melakukan survei rutin setiap harinya. Rapat rutin juga dilakukan

untuk mengevaluasi setiap kendala yang terjadi pada koperasi sesuai

kebutuhan. Reward juga diberikan untuk karyawan yang berprestasi

dalam mampu mewujudkan keberhasilan tujuan koperasi. Reward

tersebut bisa berupa kenaikan pangkat dan gaji sesuai tingkatan yang

sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

88

e. Koperasi mewajibkan setiap individu untuk mengemban akuntabilitas

atas tanggung jawabnya dalam hal pengendalian internal kaitannya

dengan tercapainya tujuan koperasi

KSP “Asli” Klaten merupakan koperasi yang memperhatikan

tanggungjawab atas pekerjaan masing-masing karyawannya. Hal

tersebut dipantau dengan melakukan pemeriksaan pada pekerjaan

karyawan untuk mengetahui kinerja karyawan yang bersangkutan.

Koperasi juga akan melakukan evaluasi sewaktu-waktu untuk

mengevaluasi kinerja karyawan serta melaporkan setiap risiko-risiko

yang akan muncul terkait pengendalian internal atas pemberian kredit.

b. Penaksiran Risiko

Peneliti membandingkan antara teori pengendalian internal komponen

penilaian risiko pengendalian internal menurut COSO dengan

pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit di KSP “Asli” untuk

mengetahui aktivitas yang dilaksanakan. Perbandingan tersebut

dipaparkan dalam tabel 5.2 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

89

Tabel 5.2 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan Pada KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal

Komponen Penilaian Risiko Menurut COSO

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Penilaian Risiko 6. Perusahaan menetapkan tujuan

pengendalian internal secara jelas

sehingga memungkinkan

dilakukannya proses identifikasi

dan penilaian risiko terkait dengan

tujuan

Kepala bagian melakukan rapat rutin

dengan masing-masing kepala bidang

operasional dan pelayanan lainnya

untuk membahas tentang tujuan operasi,

pelaporan, dan kepatuhan yang sudah

disepakati. Namun, dalam praktiknya

koperasi belum mempunyai peraturan

tertulis mengenai hukuman apabilaa

melakukan kecurangan dalam tujuan

pengendalian internal tersebut.

Kurang Sesuai

7. Koperasi mengidentifikasi risiko

pencapaian tujuan di seluruh

entitas dan menganlisa risiko

sebagai dasar untuk menentukan

bagaimana risiko-risiko harus

dikelola

KSP “Asli” menganalisis faktor internal

dan eksternal dimana seluruh karyawan

ikut serta berkontribusi dalam

menganalisis potensi risiko kredit

mengalami kemacetan yang sudah

terlihat dan akan terlihat. Dengan

melakukan identifikasi dan

menganalisis risiko, maka koperasi akan

mengetahui bagaimana risiko tersebut

harus dikelola.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

90

Tabel 5.2 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan Pada KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal

Komponen Penilaian Risiko Menurut COSO (lanjutan)

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Penilaian Risiko 8. Koperasi mempertimbangkan

potensi terjadinya fraud dalam

menilai risiko

Koperasi melakukan rapat rutin untuk

melakukan evaluasi kinerja dan

melaporkan setiap risiko baru yang

muncul seperti tidak adanya pelaporan

yang sesuai, atau tidak ada otorisasi dari

salah satu pihak berwenang. Namun,

koperasi belum memiliki peraturan

tertulis mengenai penyalahgunaan

teknologi yang dilakukan oleh

karyawannya. Sehingga pengendalian

internal belum maksimal.

Kurang Sesuai

9. Koperasi mengidentifikasi dan

menilai perubahan-perubahan yang

dapat mempengaruhi sistem

pengendalian internal secara

signifikan

Adanya perubahan model bisnis kantor

pusat akan menanyakan kepada kantor

cabang tentang keadaan dilapangan

sehingga perubahan yang signifikan

akan dianalisis oleh divisi-divisi yang

terkait. Gaya kepemimpinan juga bisa

mempengaruhi sistem pengendalian

internal, dan apa yang dilakukan

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

91

pimpinan akan dilakukan juga pada

staff-staffnya, maka gaya

kepemimpinan yang dirasa baik dengan

tidak melanggar peraturan yang telah

ditetapkan dapat diikuti oleh para staff-

staffnya.

(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

92

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.2 mengenai penerapan

pengendalian internal atas pemberian kredit di tinjau dari komponen

penilaian risiko, di dapat hasil analisis sebagai berikut:

a. Koperasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk

mampu mengidentifikasikan dan menilai risiko yang terkait dengan

tujuan

Koperasi menetapkan tujuan operasi yang berhubungan dengan

efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan operasi.

Pemimpin cabang serta-merta membuat jadwal rapat rutin dengan

masing-masing kepala bidang operasional dan pelayanan lainnya guna

membahas tentang tujuan operasi, pelaporan, dan kepatuhan yang

telah disepakati sehingga koperasi dengan mudah dapat

mengidentifikasi penilaian risiko yang terkait dengan tujuan

pengendalian. Tujuan pelaporan yaitu menciptakan pelaporan

keuangan yang sederhana dalam bentuuk laporan laba rugi, serta

tujuan kepatuhan yang berkenaan dengan keseuaian kegiatan koperasi,

sehingga koperasi dapat mempertimbangkan risiko yang mungkin

terjadi atas pemberian kredit dengan membentuk aktivitas

pengendalian menghadapi risiko tersebut.

b. Koperasi mengidentifikasi risiko terkait pencapaian tujuan organisasi

pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis risiko sebagai dasar

untuk menentukan bagaimana risiko tersebut dikelola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

93

KSP “Asli” Klaten memiliki 4 divisi, yaitu divisi operasional,

divisi funding, divisi lending, dan divisi pembukuan. Masing-masing

divisi tersebut melaporkan rencana kegiatan yang sudah dibahas

dengan para staff lainnya.

Koperasi telah mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang

mungkin akan terjadi dengan melihat potensi-potensi risiko yang sudah

terlihat dan akan terlihat. Risiko yang mungkin terjadi di KSP “Asli” bisa

berasal dari kejadian internal dan eksternal, seperti kredit yang

bermasalah dimana sebagian nasabah yang tidak dapat melunasi

kreditnya yang disebabkan oleh berbagai hal seperti nasabah meninggal

dunia, nasabah pindah alamat tanpa pembeeritahuan, maupun nasabah

yang mengalami kebangkrutann dalam usahanya. Untuk mengatasi kredit

macet tersebut maka pihak koperasi melakukan beberapa langkah yaitu:

1) Menagih ataau mendatangi nasabah 1-3 kali.

2) Memberikan surat tagihan

3) Memberikan surat panggilan untuk datang ke KSP “Asli” Klaten.

4) Memberikan surat peringatan I dengan batas pembayaran.

5) Memberikan surat peringatan II dengan batas pembayaran.

6) Memberikan surat peringatan III dengan batas pembayaran, surat ini

merupakan peringatan yang terakhir; dan

7) Apabila gagal, maka langkah terakhir yaitu dengan melelang jaminan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

94

c. Koperasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam penaksiran

resiko untuk mencapai tujuan

KSP “Asli” Klaten selalu mempertimbangkan faktor-faktor risiko dalam

melakuan penilaian risiko baik dari internal maupun eksternal. Faktor

internalnya berasal dari karyawan baru dalam melakukan aktivitas

pemberian kredit dengan menerapkan sistem informasi yang baru,serta IT

yang kadaluarsa akan mengganggu kelancaran pelayanan anggota dalam

proses pelayanan. Faktor lain dalam operasional seperti kemudahan

pengambilan data maupun dokumen milik KSP “Asli” dengan tujuan

pribadi tanpa diantisipasi dengan password untuk setiap computer

sehingga bisa diakses oleh banyak pihak yang tidak bertanggungjawab

terhadap komputer itu. Kecurangan dapat terjadi karena timbulnya

dorongan serta tekanan bagi pelaku, oleh sebab itu menilai dorongan dan

tekanan yang menyebabkan terjadinya kecurangan sangat diperlukan

untuk meminimalkan terjadinya kecurangan.

d. Koperasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang

bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan

Pergantian kepala cabang akan mempengaruhi berubahnya model

bisnis dalam organisasi, karena perlu dilakukannya penyesuaian denga

tugas dan wewenang pada masing-masing karyawan supaya risiko

terjadi kesalahan dalam memantau serta melaksanakan tugas dan

wewenang dapat diminimalisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

95

Gaya mempimpin kepala cabang kepada masing-masing karyawan

tentulah berbeda, dan dapat di ikuti semua karyawan selama gaya

memimpin kepala cabang tidak melanggar peraturan yang sudah

diterapkan oleh kantor pusat.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan yang ditetapkan

melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang membantu

memastikan bahwa arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap

pencapaian tujuan organisasi.

Dengan begitu, peneliti membandingkan antara teori pengendalian

internal komponen aktivitas pengendalian internal menurut COSO

dengan pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit di KSP

“Asli” untuk mengetahui aktivitas yang dilaksanakan. Perbandingan

tersebut dipaparkan dalam tabel 5.3 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

96

Tabel 5.3 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan di KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal COSO

Komponen Aktivitas Pengendalian

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Aktivitas Pengendalian 10. Koperasi memilih dan

mengembangkan aktivitas

pengendalian yang mendukung

upaya mitigasi risiko sehingga

risiko berada pada level yang dapat

diterima

Koperasi telah memahami risiko yang

mungkin terjadi dari hasil analisis dan

penilaian risiko yang dilakukan,

sehingga risiko dapat dihindari dengan

berbagai macam aktivitas pengendalian.

Misalnya, setiap dokumen memiliki

nomor urut tercetak guna mengurangi

terjadinya risiko kecurangan.

Sesuai

11. Koperasi telah memilih dan

mengembangkan aktivitas

pengendalian umum dengan

menggunakan teknologi untuk

mendukung tercapainya tujuan.

Dokumen asli akan disimpan di ruang

penyimpanan surat-surat berharga.

Namun dalam ruangan penyimpanan

surat-surat berharga tidak memiliki

keamanan khusus karena tidak hanya

staff-staff yang berkepentingan saja

yang dapat memasuki ruangan tersebut

namun bagian yang terkait juga bisa

memasuki ruangan tersebut, sehingga

pengendalian internal dalam hal ini

belum maksimal.

Kurang Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

97

Tabel 5.3 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan di KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal COSO

Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Aktivitas Pengendalian 12. Koperasi menerapkan kegiatan

pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang

diharapkan, dan dalam prosedur

yang relevan untuk melaksanakan

kebijakan tersebut

Koperasi telah menetapkan karyawan

yang berkompeten dibidangnya untuk

melakukan aktivitas pengendalin sesuai

dengan jadwal dan waktu yang telah

ditetapkan. Jadwal dan waktu tersebut

juga dipengaruhi oleh waktu nasabah,

karena saling menyesuaikan waktu

untuk melakukan survey dan

wawancara, sehingga masing-masing

karyawan memiliki jadwal yang

berbeda-beda.

Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

98

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.3 mengenai penerapan

pengendalian internal atas pemberian kredit di tinjau dari komponen

aktivitas pengendalian, di dapat hasil analisis sebagai berikut:

a. Koperasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang

berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan pada

level yang dapat diterima

Koperasi telah mempelajari dan memahami risiko yang mungkin

terjadi dari hasil analisis dan penilaian risiko yang dilakukan, sehingga

risiko dapat dihindari dengan berbagai macam aktivitas pengendalian

dan berada pada level yang dapat diterima oleh koperasi. Misalnya,

setiap dokumen memiliki nomor urut tercetak guna memudahkan

dalam pencarian dan mengurangi terjadinya risiko kecurangan.

b. Koperasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian

umum dengan menggunakan teknologi untuk mendukung tercapainya

tujuan.

Sistem penyimpanan catatan maupun dokumen merupakan bagian

penting bagi koperasi. Pencatatan KSP ”Asli” dilakukan secara

komputerisasi. Untuk penyimpanan dokumen asli dan dokumen kerja

akan disimpan di ruangan khusu penyimpanan surat-surat berharga.

Dokumen asli yaitu dokumen jaminan kredit yang berupa BPKB, surat

berharga, dan segala macam sertifikat. Sedangkan dokumen kerja

merupakan dokumen pendukung untuk melengkapi persyaratan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

99

pengajuan kredit, yang berupa tembusan, dan surat perjanjian antara

calon nasabah dengan pihak manajemen KSP “Asli”.

KSP “Asli” juga menggunakan software tertentu untuk menginput

seperti data nasabah,dan menghitung angsuran kredit yang akan

dibayar nasabah. Penggunaan software tersebut terdapat pembatasan

akses dimana hanya orang yang berwenang yang dapat mengakses

software tersebut.

Pemeliharaan teknologi dilakukan oleh bagian TI, sehingga apabila

melukan pembaharuan sistem akan dilakukan pada akhir pekan,

supaya tidak mengganggu layanan kantor.

c. Koperasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang

menetapkan apa yang diharapkan, dan dalam prosedur yang relevan

untuk melaksanakan kebijakan tersebut

Masing-masing karyawan memiliki tugas dan tanggungjawab

yang berbeda. Tanggungjawab pada jabatan merupakan cara untuk

menunjukkan independensi dari setiap karyawan bagian pemberian

kredit. Koperasi telah menetapkan karyawan yang berkompeten

dibidangnya untuk melakukan aktivitas pengendalin sesuai dengan

jadwal dan waktu yang telah ditetapkan. Jadwal dan waktu tersebut

juga dipengaruhi oleh waktu nasabah, karena saling menyesuaikan

waktu untuk melakukan survey dan wawancara, sehingga masing-

masing karyawan memiliki jadwal yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

100

Pengendalian tidak hanya dilakukan oleh kepala bagian, namun

seluruh karyawan. Masing-masing karyawan bagian pemberian kredit

dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melaksanakan tindakan

pengendaalian internal pemberian kredit.

4. Infomasi dan komunikasi

KSP “Asli” Klaten menggali informasi lengkap mengenai anggotanya,

informasi berasal dari sumber internal dan eksternal. Informasi

ditanyankan langsung pada anggota, serta diperoleh dari orang lain

seperti tetangga sekitar, dengan mendatangi langsung ke tempat anggota

yang mengajukan permohonan kredit (on the spot).

Untuk mengetahui informasi dan komunikasi yang dilakukan, peneliti

membandingkan antara teori pengendalian internal komponen informasi

dan komunikasi menurut COSO denga penerapan pengendalian internal

yang diterapkan oleh KSP “Asli” Klaten yang dipaparkan dalam tabel 5.4

berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

101

Tabel 5.4 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan di KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal COSO

Komponen Informasi Dan Komunikasi

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Informasi dan

Komunikasi

13. Koperasi menghasilkan dan

menggunakan informasi yang

relevan dan berkualitas untuk

mendukung fungsi pengendalian

internal

Petugas pemberian kredit

mengidentifikaasi informasi dengan

bukti observasi langsung ke tempat

jaminan, tempat usaha dan tempat

tinggal calon nasabah.

Data yang dimiliki untuk proses

pemberian kredit sudah harus valid,

karena sudah dilakukan konfirmasi atas

data yang diberikan nasabah.

Sesuai

14. Koperasi mengkomunikasikan

informasi secara internal, termasuk

tujuan dan tanggung jawab

pengendaliann internal yang

diperlukan untuk mendukung

fungsi pengendalian internal

Kepala bagian mengadakan rapat rutin

bersama para staff dan kepala bidang

pelayanan dan juga operasional, serta

melakukan briefing sebelum kantor

dibuka bersama semua karyawan.

Namun dalam implementasinya, rapat

tersebut tidak tertulis dalam peraturan

bahwa kapan rapat tersebut akan

dilaksanakan setiap minggunya.

Kurang Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

102

Tabel 5.4 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan di KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal COSO

Komponen Informasi Dan Komunikasi (lanjutan)

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Informasi dan

Komunikasi

15. Koperasi berkomunikasi dengan

pihak luar mengenai berbagai hal

yang dapat mempengaruhi fngsi

komponen pengendalian internal

KSP “Asli” memiliki informasi dengan

pihak eksternal karena koperasi

bergerak dibidang jasa, jadi memiliki

hubungan dari berbagai pihak eksternal.

Sehingga pihak ekternal disini hanya

sebagai perantara untuk menjalin

kerjasama bukan untuk melakukan

pengendalian internal di luar koperasi.

Kurang Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

103

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.3 mengenai penerapan

pengendalian internal atas pemberian kredit di tinjau dari komponen

aktivitas pengendalian, di dapat hasil analisis sebagai berikut:

a. Koperasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan

berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal

Informasi yang digunakan untuk disampaikan kepada nasabah

harus relevan dan reliable, oleh karena itu informasi yang diperoleh harus

diidentifikasi terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada nasaban.

Karyawan bagian pemberian kredit mengidentifikaasi informasi dengan

bukti observasi langsung ke tempat jaminan, tempat usaha dan tempat

tinggal calon nasabah dengan mencari informasi melalui sekitar bahkan

melalui perantara yang menjalin kerjasama dengan pihak koperasi dalam

memberikan informasi.

Kemudian, informasi data yang diperoleh digunakan untuk proses

pemberian kredit, maka setelah dinyatakan valid, bagian pemberian

kredit akan melaporkan informasi tersebut sehingga dapat berjalan pada

proses yang selanjutnya.

b. Koperasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk tujuan

dan tanggung jawab pengendaliann internal yang diperlukan untuk

mendukung fungsi pengendalian internal

Kepala bagian mengadakan rapat rutin bersama para staff dan

kepala bidang pelayanan dan juga operasional merupakan cara untuk

berkomunikasi antara manajemen dengan para karyawan. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

104

briefing sebelum kantor dibuka bersama semua karyawan juga

memfasilitasi seluruh karyawan untuk mengutarakan setiap pendapat

maupun masukan bagi setiap karyawan. Karena setiap karyawan

memiliki hak untuk melaporkan kecurangan yang terjadi, dan lebih

baiknya bila disertai bukti atas kecurangan tersebut.

5. Pemantauan

Pemantauan merupakan penilaian pengendalian internal yang

bertujuan untuk mencegah adanya kecurangan. Di KSP “Asli” Klaten.

Pemantauan dilakukan secara langsung terhadap pemberian kredit sesuai

dengan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan. Otorisasi yang

diberikan oleh pejabat yang berwenang ditinjau kembali untuk

memastikan bahwa keputusan dari berbagai pihak telah disetujui.

Peneliti membandingan antara teori pengendalian internal komponen

pemantauan menurut COSO dengan implemetasi pengendalian internal

pemberian kredit di KSP “Asli” Klaten yang akan dipaparkan dalam tabel

5.5 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

105

Tabel 5.5 Perbandingan Pengendalian Internal Yang Diterapkan di KSP “Asli” Dengan Pengendalian Internal COSO

Komponen Pemantauan

Komponen

Pengendalian Internal

No. Prinsip Pengendalian Internal

Menurut COSO

Pelaksanaan Pengendalian Internal di

KSP “Asli”

Keterangan

Pemantauan 16. Koperasi memilih,

mengembangkan, dan melakukan

evaluasi berkelanjutan dan/atau

terpisah untuk memastikan

komponen pengendalian internal

yang ada berfungsi dengan baik

Kepala bagian memperhatikan dan

mempertimbangkan hasil rapat evaluasi

rutin untuk meninjau pengaruh

perbaikan selanjutnya.

Hasil pertimbangan evaluasi digunakan

untuk membantu menentukan kebijakan

yang selanjutnya.

Sesuai

17. Koperasi mengevaluasi dan

mengkomunikasikan kelemahan

pengendalian internal dalam waktu

yang tepat kepada pihak yang

bertanggungjawab untuk

melakukan tindakan koreksi

Evaluasi disampaikan kepada pihak

yang memerlukan tindakan perbaikan,

supaya mengerti apa saja yang harus

diperbaiki.

Kepala bagian akan meninjau

kekurangan dan kelemahan yang

dilakukan guna diperbaiki dalam waktu

yang tepat.

Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

106

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.5 mengenai penerapan

pengendalian internal atas pemberian kredit di tinjau dari komponen

pemantauan, di dapat hasil analisis sebagai berikut:

a. Koperasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi

berkelanjutan dan/atau terpisah untuk memastikan komponen

pengendalian internal yang ada berfungsi dengan baik

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh pengawas, kepala bagian KSP

“Asli” juga memperhatikan dan mempertimbangkan hasil rapat evaluasi

rutin yang dilaporkan masing-masing divisi untuk meninjau pengaruh

perbaikan selanjutnya. Tujuan dari evalusi rutin yang dilakukan yaitu

untuk mempertahankan nasabah serta dapat menarik nasabah baru, dan

guna dari briefing setiap pagi adalah untuk mengetahui agenda dan hasil

kinerja karyawan setiap harinnya. Sehingga, hasil pertimbangan evaluasi

dapat digunakan untuk membantu menentukan kebijakan yang

selanjutnya.

b. Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahan

pengendalian internal dalam waktu yang tepat kepada pihak-pihak yang

bertanggung jawab untuk melakukan tindakan koreksi

Kepala bagian meninjau hasil evaluasi setiap harinya, karena

evaluasi dilakukan setiap hari, dan dari evaluasi tersebut akan dilakukan

perbaikan berdasarkan evaluasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

107

Evaluasi akan disampaikan kepada bagian yang memerlukan

tindakan perbaikan, tujuannya supaya bagian tersebut mengerti apa saja

yang harus diperbaiki.

Kepala bagian akan meninjau kekurangan dan kelemahan yang dilakukan

guna diperbaiki dalam waktu yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

108

C. Uji Kepatuhan Sampling

Dalam bab III telah dipaparkan bahwa untuk menjawab permasalahan

yang kedua menggunakan pengujian kepatuhan dan model attribute

sampling yang digunakan adalah stop-or-go sampling karena diperkirakan

kesalahan yang terjadi dalam populasi sangatlah kecil. Pengujian kepatuhan

terhadap pengendalian internal ini dilakukan dengan mengambil beberapa

sampel dari populasi berupa arsip dokumen-dokumen dalam pemberian

kredit. Adapun langkah-langkah dalam pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu:

a. Attribute I : Pemberian nomor urut dan penggunaannya dapat

dipertanggungjawabkan.

b. Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan

adanya dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, seperti

fotocopy KTP, fotocopy KK, fotocopy slip gaji, surat jaminan (bisa

berupa sertifikat tanah, BPKB), serta Surat Kuasa Menjual Jaminan

(SKMJ).

c. Attribute III : Bukti hasil survey (berupa foto fisik jaminan)

d. Attribute IV : Tanggal pengesahan surat keputusan kredit.

e. Attribute V : Pemberian otorisasi oleh pihak yang berwenang.

2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.

Dalam pengujian kepatuhan pemberian kredit, populasi yang akan

diambil sampelnya adalah dokumen perjanjian kredit beserta dokumen

pendukung lainnya selama periode 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

109

3. Menentukan tingkat keandalan dari DUPL

Dalam pengujian kepatuhan ini digunakan tingkat keandalan (R%)

95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat keandalan atau R sebesar 95%

berarti terdapat resiko sebesar 5% dalam mempercayai pengendalian

internal yang sebenarnya tidak efektif.

4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel besarnya

sampel minimum.

Dengan tingkat keandalan (R%) 95% dan DUPL 5%, maka menurut

tabel sampel minimum, besarnya sampel yang dapat diambil adalah

sebanyak 60 buah. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara

mengambil dokumen secara acak, kemudian sampel diperiksa menurut

attribut yang sudah ditentukan.

5. Membuat tabel Stop-or-Go-Decision

Jika dari pemeriksaan terhadap 60 buah sampel tersebut tidak

menentukan kesalahan maka pengambilan sampel dihentikan, dan

mengambil kesimpulan bahwa pengendalian internalnya sudah efektif.

Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL=AUPL (Desired Upper

Precision Limit sama dengan Accceptable Upper Precision Limit).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

110

Dibawah ini disajikan hasil pemeriksaan sampel:

Tabel 5.6. Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Internal

terhadap Pemberian Kredit

No.

No. Sampel

Attribut

I II III IV V

1. 050/004710/XII/2017

2. 050/004709/XII/2017

3. 306/004708/XII/2017

4. 002/004707/XII/2017

5. 027/004706/XII/2017

6. 087/004705/XII/2017

7. 002/004704/XII/2017

8. 002/004703/XII/2017

9. 306/004702/XII/2017

10. 002/004701/XII/2017

11. 002/004560/VIII/2017

12. 087/004559/VIII/2017

13. 024/004558/VIII/2017

14. 002/004557/VIII/2017

15. 002/04556/VIII/2017

16. 002/04555/VIII/2017

17. 050/004554/VIII/2017

18. 087/04553/VIII/2017

19. 002/004552/VIII/2017

20. 082/04551/VIII/2017

21. 087/004470/VI/2017

22. 203/004467/VI/2017

23. 087/004466/VI/2017

24. 050/004465/VI/2017

25. 002/004463/VI/2017

26. 002/00462/VI/2017

27. 087/004461/VI/2017

28. 002/004630/X/2017

29. 205/004628/X/2017

30. 002/004627/X/2017

31. 002/004626/X/2017

32. 027/004625/X/2017

33. 032/004624/X/2017

34. 087/004623/X/2017

35. 010/004622/X/2017

36. 050/004621/X/2017

37. 087/000419/III/2017

38. 087/000416/III/2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

111

Tabel 5.6. Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Internal

terhadap Pemberian Kredit (lanjutan)

No.

No. Sampel

Attribut

I II III IV V

39. 087/000412/I/2017

40. 087/000411/I/2017

41. 087/000950/IX/2017

42. 032/000948/VIII/2017

43. 087/000947/VIII/2017

44. 002/000946/VIII/2017

45. 087/000944/VIII/2017

46. 306/00943/VIII/2017

47. 087/000942/VIII/2017

48. 027/000920/IV/2017

49. 065/000914/IV/2017

50. 087/000908/III/2017

51. 082/000907/III/2017

52. 087/000898/II/2017

53. 087/000896/I/2017

54. 087/000895/I/2017

55. 087/000892/I/2017

56. 087/000889/I/2017

57. 087/000001/I/2017

58. 087/000002/IV/2017

59. 087/000003/V/2017

60. 087/000004/VI/2017

6. Evaluasi hasil pemeriksaan sampel

Hasil pengujian kepatuhan terhadap sampel yang dipilih dalam

permberian kredit KSP Asli, menunjukkan bahwa tidak ada

penyimpangan karena semua dokumen sampel yaitu surat keputusan

kredit dilengkapi dengan formulir bernomor urut tercetak, dilengkapi

dengan dokumen pendukung, dilengkapi tanggal pengesahan, dan telah

diberikan otorisasi dari pihak yang berwenang. Berdasarkan tabel stop-

or-go decision pengambilan sampel dihentikan karena tidak adanya

penyimpangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

112

Setelah diketahui bahwa kesalahan sama dengan nol, maka

pengambilan tambahan sampel tidak diperlukan. Besarnya confidence

level factor (R%) adalah 95% oleh karena jumlah kesalahan sama dengan

nol, maka dapat diketahui dari tabel confidence level, besarnya

confidence level adalah 3.

Tabel 5.7. Attribute Sampling Tabel for Determining Stop-or-Go

Sampling, Size and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate

Base on Sample Result

Number of

occurance

Convidance levels

90% 95% 97,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

-

-

51

2,4

3,9

5,4

6,7

8,0

9,3

10,6

11,8

-

-

61,5

3,0

4,8

6,3

7,8

9,2

10,6

11,9

13,2

-

-

64,5

3,7

5,6

7,3

8,8

10,3

11,7

13,1

14,5

-

-

67,0 Sumber: Mulyadi dalam Agnes (2015:85)

Sehingga besarnya AUPL masing-masing attribute adalah:

a. Attribute I (pemberian nomor urut di setiap dokumen pemberian

kredit)

Dalam penelitian pada attribute I dilakukan pencocokan terhadap 60

sampel dokumen permohonan kredit dengan melihat pada bagian

nomor urut tercetak di setiap dokumen pemberian kredit. Kemudian

dilakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan confidence level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

113

factor, pada R%=95% dan DUPL= 5% dengan tingkat kesalahan = 0

(nol), maka untuk mengetahui AUPL dapat dihitung dengan rumus:

AUPL =

AUPL =

AUPL = 0,5

AUPL = 5%

b. Attribute II (kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya

dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan)

Dalam penelitian attribute II dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel

dokumen pemberian kredit dengan melihat kelengkapan dokumen pokok

dan dokumen pendukungnyam dan terhadap 60 sampel tersebut semua

telah diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Kemudian dilakukan pengujian

kepatuhan dengan menentukan confidence level factor, pada R%=95%

dan DUPL= 5% dengan tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk

mengetahui AUPL dapat dihitung dengan rumus:

AUPL =

AUPL =

AUPL = 0,5

AUPL = 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

114

c. Attribute III (Bukti hasil survey (berupa foto fisik jaminan)

Dalam penelitian attribute III dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel

dokumen permohonan kredit dengan melihat pada bagian bukti foto dari

hasil survey, dan terhadap 60 sampel tersebut telah diterapkan oleh KSP

Asli Klaten. Kemudian dilakukan pengujian kepatuhan dengan

menentukan confidence level factor, pada R%=95% dan DUPL= 5%

dengan tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk mengetahui AUPL dapat

dihitung dengan rumus:

AUPL =

AUPL =

AUPL = 0,5

AUPL = 5%

d. Attribute IV (Tanggal pengesahan surat keputusan kredit)

Dalam penelitian attribute III dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel

dokumen permohonan kredit dengan melihat pada bagian tanggal

pengesahan keputusan kredit, dan terhadap 60 sampel tersebut telah

diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Kemudian dilakukan pengujian

kepatuhan dengan menentukan confidence level factor, pada R%=95%

dan DUPL= 5% dengan tingkat kesalahan = 0 (nol), maka untuk

mengetahui AUPL dapat dihitung dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

115

AUPL =

AUPL =

AUPL = 0,5

AUPL = 5%

e. Attribute V (Pemberian otorisasi oleh pihak yang berwenang)

Dalam penelitian attriute IV dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel

dokumen permohonan kredit dengan melihat bagian tanda

tangan/otorisasi dari pejabat yang berwenang, dan terhadap 60 sampel

tersebut semua telah diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Kemudian

dilakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan confidence level

factor, pada R%=95% dan DUPL= 5% dengan tingkat kesalahan = 0

(nol), maka untuk mengetahui AUPL dapat dihitung dengan rumus:

AUPL =

AUPL =

AUPL = 0,5

AUPL = 5%

Pada tingkat keandalan = 0, AUPL = DUPL sehingga dari

pemeriksaan 60 sampel, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal

terhadap pemberian kredit yang dilaksanakan KSP Asli sudah efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

116

D. Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah

pengendalian internal dalam pemberian kredit yang dilakukan oleh Koperasi

Simpan Pinjam Asli Klaten telah diterapkan sesuai teori dan sudah efektif,

dapat dilihat dari beberapa temuan berikut:

1. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO mengenai

Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit.

a. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian mempengaruhi

suatu organisasi, mempengaruhi keasadaran tentang pengendalian

kepada individunya. Lingkungan pengendalian merupakan landasan

bagi komponen-komponen pengendalian lainnya dengan adanya

bagan dan struktur. Lingkungan pengendalian terdiri dari:

1) Koperasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-

nilai etika. Komitmen KSP Asli Klaten terhadap integritas dan

nilai etika berada pada kedudukan dewan pengawas yaitu direktur

utama di KSP “Asli” Klaten yang memegang peranan penting

dalam memberikan nilai-nilai keteladanan, khususnya dalam

menetapkan dan menjaga tindakan untuk bersikap jujur serta

berkompeten. Adanya hukuman kepada karyawan yang

melakukan tindakan tidak jujur dan melaksanakan pelatihan bagi

karyawan agar kompeten dapat terwujud dalam koperasi

merupakan indikator untuk mencerminkan integritas dan nilai-

nilai etika. Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

117

pemberian kredit KSP Asli Klaten belum mempunyai peraturan

secara tertulis mengenai pengendalian internal pemberian kredit,

akan tetapi telah menerapkan integritas dan nilai etika sesuai

implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO.

2) Dewan komisaris menunjukkan independensinya terhadap

manajemen dan melaksakan pengawasan terhadap pengembangan

dan kinerja pengendalian internal

Di KSP “Asli” Klaten tidak terdapat dewan komisaris.

Direktur membawahi divisi manajemen risiko & kepatuhan dan

satuan pengawasan interen. Satuan pengawasan interen

membawahi KIC (Kontrol Internal Cabang) yang terdapat di

setiap kantor cabang KSP Asli. KIC sama seperti auditor internal,

mereka harus bersikap independen serta objektif dalam

melakukan evaluasi-evaluasi serta penilaian atas kepatuhan.

Untuk pengambilan keputusan biasanya KIC akan melaporkan

terlebih dahulu hasil temuannya kepada pempimpin cabang dan

berkonsultasi kepada satua pengawasan interen bila diperlukan.

Rapat rutin yang diadakan di KSP “Asli” Klaten dapat dilakukan

sewaktu-waktu apabila terdapat masalah yang perlu dibahas

ataupun hanya sekedar evaluasi kinerja masing-masing bagian di

KSP “Asli” Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

118

Kekurangan implementasi pada prinsip ini yaitu tidak adanya

dewan komisari yang bertugas dalam memantau akuntansi dalam

perusahan.

3) Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur,

jalur pelaporan, kewenangan dan tanggung jawab dalam

mencapai tujuan

Di KSP Asli Klaten terdapat struktur organisasi yang telah

disusun secara jelas dan digambarkan dalam bagan. Dari bagan

struktur organisasi tersebut dapat dilihat dan diketahui mengenai

posisi posisi di setiap tingkatan yang berada di Kantor Cabang.

Dalam bagan struktur organisasi terdapat garis yang menandakan

wewenang masing-masing bagian. Pemisahan tugas serta uraian

tugas atau job description dari masing-masing divisi dan setiap

jabatannya telah tertulis dengan jelas dalam buku pedoman

mengenai struktur organisasi KSP Asli Klaten.

Peneliti menyimpulkan bahwa KSP Asli Klaten telah menetapkan

pengawasan, struktur organisasi serta alur pelaporan yang jelas

demi tercapainya tujuan perusahaan

4) Koperasi menunjukkan komitmen untuk memperoleh,

mengembangkan, dan mempertahankan individu

Pihak manajemen di KSP “Asli” Klaten memberikan

pengarahan mengenai pentingnya komitmen terhadap koperasi.

Manajemen menuntut karyawannya untuk menyelesaikan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

119

mereka dengan baik dan tepat waktu dan juga dengan

menunjukkan tindakan-tindakan kreatif untuk mengembangan diri

demi menunjang keberhasilan koperasi, pengembangan

kompetensi dilakukan dengan pelatihan-pelatihan, dan seminar.

Namun program ini tidak untuk semua karyawan, terdapat

beberapa pengembangan kompetensi yang diperuntukkan bagi

karyawan yang membutuhkan dan disesuaikan dengan

pekerjaannya.

Interaksi tersebut juga diimbangi dengan adanya kunjungan rutin

dari pimpinan koperasi ke kantor-kantor cabang. Ada dan

tidaknya kendala dalam koperasi, pihak penting dalam koperasi

akan melakukan survei rutin setiap harinya. Rapat rutin dilakukan

untuk mengevaluasi setiap kendala yang terjadi pada koperasi

sesuai kebutuhan. Reward juga diberikan untuk karyawan yang

berprestasi dalam mampu mewujudkan keberhasilan tujuan

koperasi. Reward tersebut bisa berupa kenaikan pangkat dan gaji

sesuai tingkatan yang sesuai.

Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal pemberian

kredit KSP Asli Klaten belum mempunyai peraturan secara

tertulis mengenai pengendalian internal pemberian kredit, akan

tetapi telah melakukan sikap jujur serta bertanggung jawab atas

pekerjaannya sesuai implementasi pengendalian internal yang ada

pada COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

120

5) Koperasi mewajibkan setiap individu untuk mengemban

akuntabilitas atas tanggung jawabnya dalam hal pengendalian

internal kaitannya dengan tercapainya tujuan koperasi

KSP “Asli” Klaten merupakan koperasi yang

memperhatikan tanggungjawab atas pekerjaan masing-masing

karyawannya. Hal tersebut dipantau dengan melakukan

pemeriksaan pada pekerjaan karyawan untuk mengetahui kinerja

karyawan yang bersangkutan. Akuntabilitas sangat dibutuhkan

dalam sikap manajemen dalam mengelola organisasi.

Implementasi yang dilakukan di KSP Asli Klaten yaitu pemimpin

cabang menjalankan akuntabilitas melalui struktur, otoritas, dan

tanggungjawab. Contohnya dalam beberapa dokumen tertentu

harus terdapat otorisasi dari pemimpin cabang, selain itu

pemimpin cabang dapat menyuruh bawahan sesuai dengan garis

koordinasi yang terdapat dalam struktur organisasi

Koperasi juga akan melakukan evaluasi sewaktu-waktu untuk

mengevaluasi pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan

secara relevan dan terus-menerus dengan cara melihat dari KPI

(key performance indicator) yang salah satunya berisi mengenai

evaluasi kinerja karyawan. Evaluasi insentif dengan cara dilihat

dari finger absen, apakah karyawan telah memenuhi minimal jam

lembur. Untuk penghargaan dapat dievaluasi dari target yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

121

diberikan, apakah target tersebut telah dicapai atau belum, serta

melaporkan setiap risiko-risiko yang akan muncul terkait

pengendalian internal atas pemberian kredit.

b. Penilaian Risiko

1) Koperasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk

mampu mengidentifikasikan dan menilai risiko yang terkait

dengan tujuan

Koperasi menetapkan tujuan operasi yang berhubungan

dengan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan

operasi. Pemimpin cabang serta-merta membuat jadwal rapat

rutin dengan masing-masing kepala bidang operasional dan

pelayanan lainnya guna membahas tentang tujuan operasi,

pelaporan, dan kepatuhan yang telah disepakati sehingga koperasi

dengan mudah dapat mengidentifikasi penilaian risiko yang

terkait dengan tujuan pengendalian. Laporan keuangan yang

disusun telah sesuai dengan aturan PSAK, dan akan dikonsolidasi

dengan laporan keuangan tiap-tiap kantor cabang. Tujuan

pelaporan tersebut yaitu menciptakan pelaporan keuangan yang

sederhana dalam bentuuk laporan laba rugi, serta tujuan

kepatuhan yang berkenaan dengan keseuaian kegiatan koperasi,

sehingga koperasi dapat mempertimbangkan risiko yang mungkin

terjadi atas pemberian kredit dengan membentuk aktivitas

pengendalian menghadapi risiko tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

122

Kecurangan dapat terjadi dengan adanya dorongan dan

peluang. Kecurangan yang terjadi tentunya akan menyebabkan

kerugian. Untuk mengantisipasi kecurangan itu terjadi pemimpin

KSP Asli Klaten akan memberikan hukuman bagi karyawannya

yang melakukan kecurangan demi kepentingan diri sendiri. Selain

hukuman, hal lain yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi

tindakan kecurangan yaitu penandatanganan kontrak yang mana

salah satu isinya mengenai konsekuensi apabila karyawan

melakukan kecurangan. Setiap karyawan termasuk kepala cabang

juga telah menandatangani pakta integritas yang mana apabila

melakukan kecurangan bersedia dihukum sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal pemberian

kredit KSP Asli Klaten belum mempunyai peraturan secara

tertulis mengenai hukuman apabila melakukan kecurangan, akan

tetapi telah menerapkan tujuan pengendalian internal sesuai

implementasi yang ada pada COSO.

2) Koperasi mengidentifikasi risiko terkait pencapaian tujuan

organisasi pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis risiko

sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko tersebut

dikelola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

123

KSP “Asli” Klaten memiliki 4 divisi, yaitu divisi

operasional, divisi funding, divisi lending, dan divisi pembukuan.

Masing-masing divisi tersebut melaporkan rencana kegiatan yang

sudah dibahas dengan para staff lainnya. Koperasi telah

mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang mungkin akan

terjadi dengan melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat

dan akan terlihat. Risiko yang mungkin terjadi di KSP “Asli” bisa

berasal dari kejadian internal dan eksternal, seperti kredit yang

bermasalah dimana sebagian nasabah yang tidak dapat melunasi

kreditnya yang disebabkan oleh berbagai hal seperti nasabah

meninggal dunia, nasabah pindah alamat tanpa pembeeritahuan,

maupun nasabah yang mengalami kebangkrutann dalam

usahanya. Dalam mengatasi kredit macet, pihak koperasi

melakukan beberapa langkah yaitu:

a) Menagih atau mendatangi nasabah 1-3 kali.

b) Memberikan surat tagihan

c) Memberikan surat panggilan untuk datang ke KSP “Asli”

Klaten.

d) Memberikan surat peringatan I dengan batas pembayaran.

e) Memberikan surat peringatan II dengan batas pembayaran.

f) Memberikan surat peringatan III dengan batas pembayaran,

surat ini merupakan peringatan yang terakhir; dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

124

g) Apabila gagal, maka langkah terakhir yaitu dengan melelang

jaminan.

Selanjutnya, melakukan identifikasi risiko, langkah yang

harus dilakukan yaitu mengestimasi signifikansi mengenai risiko

yang teridentifikasi. Kepala cabang KSP Asli Klaten turut serta

melakukan estimasi signifikansi risiko yang telah teridentifikasi.

Kesalahan dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk karyawan,

oleh sebab itu kepala cabang harus mengkoreksi kesalahan

secara tepat waktu karena, jika kesalahan itu dibiarkan maka

akan merugikan perusahaan. Dalam implementasinya, kepala

cabang KSP Asli Klaten akan mengkoreksi kesalahan yang

ditemui oleh KIC maupun kepala cabang sendiri setelah

dilakukan analisis serta konfirmasi atas kesalahan tersebut

secara tepat waktu

3) Koperasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam penaksiran

resiko untuk mencapai tujuan

KSP “Asli” Klaten selalu mempertimbangkan faktor-faktor

risiko dalam melakuan penilaian risiko baik dari internal maupun

eksternal. Faktor internalnya berasal dari karyawan baru dalam

melakukan aktivitas pemberian kredit dengan menerapkan sistem

informasi yang baru, serta IT yang kadaluarsa akan mengganggu

kelancaran pelayanan anggota dalam proses pelayanan. Faktor lain

dalam operasional seperti kemudahan pengambilan data maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

125

dokumen milik KSP “Asli” dengan tujuan pribadi tanpa diantisipasi

dengan password untuk setiap computer sehingga bisa diakses oleh

banyak pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap komputer itu.

Kecurangan lain dapat terjadi karena timbulnya dorongan

serta tekanan bagi pelaku, oleh sebab itu menilai dorongan dan

tekanan yang menyebabkan terjadinya kecurangan sangat

diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecurangan.

Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal pemberian

kredit KSP Asli Klaten belum mempunyai peraturan secara tertulis

mengenai penyalahgunaan teknologi yang digunakan dalam

pengendalian, akan tetapi telah menerapkan integritas dan nilai

etika sesuai implementasi pengendalian internal yang ada pada

COSO.

4) Koperasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang

bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara

signifikan

Koperasi merupakan sebuah lembaga keuangan yang

memiliki peran untuk menjaga kestabilan ekonomi. Regulasi

diperlukan untuk menjaga proses penghimpunan dana serta

penyaluran dana dapat berjalan dengan stabil. Sebuah regulasi

tentunya akan diperbaharui untuk menyesuaikan dengan kondisi

saat ini. Setiap bisnis tentu memiliki pemimpin untuk menjalankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

126

bisnisnya. Dengan melakukan pergantian kepala cabang maka akan

mempengaruhi berubahnya model bisnis dalam organisasi, karena

perlu dilakukannya penyesuaian dengan tugas dan wewenang pada

masing-masing karyawan supaya risiko terjadi kesalahan dalam

memantau serta melaksanakan tugas dan wewenang dapat

diminimalisir. Gaya mempimpin kepala cabang kepada masing-

masing karyawan tentulah berbeda, dan dapat di ikuti semua

karyawan selama gaya memimpin kepala cabang tidak melanggar

peraturan yang sudah diterapkan oleh kantor pusat.

Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit

KSP Asli Klaten telah diatur dala struktur organisasi sehingga

sesuai implementasi pengendalian internal yang ada pada COSO.

c. Aktivitas Pengendalian

1) Koperasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian

yang berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan

pada level yang dapat diterima

Setiap dokumen dalam KSP “Asli” Klaten memiliki nomor

urut tercetak guna memudahkan dalam pencarian dan mengurangi

terjadinya risiko kecurangan.

Pengendalian merupakan sesuatu yang harus ada dalam

suatu aktivitas, karena pengendalian dapat meminimalisir

terjadinya kecurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

127

2) Koperasi telah memilih dan mengembangkan aktivitas

pengendalian umum dengan menggunakan teknologi untuk

mendukung tercapainya tujuan.

Sistem penyimpanan catatan maupun dokumen merupakan

bagian penting bagi koperasi. Pencatatan KSP ”Asli” dilakukan

secara komputerisasi. Untuk penyimpanan dokumen asli dan

dokumen kerja akan disimpan di ruangan khusus penyimpanan

surat-surat berharga. Dokumen asli yaitu dokumen jaminan kredit

yang berupa BPKB, surat berharga, dan segala macam sertifikat.

Sedangkan dokumen kerja merupakan dokumen pendukung untuk

melengkapi persyaratan dalam pengajuan kredit, yang berupa

tembusan, dan surat perjanjian antara calon nasabah dengan pihak

manajemen KSP “Asli”.

Account Officer dan analis kredit harus teliti dalam

menghitung angsuran kredit yang akan dibayarkan oleh nasabah

sesuai dengan plafon kredit yang diberikan. Pencatatan serta

penghitungan yang dilakukan KSP “Asli” juga menggunakan

software tertentu untuk menginput seperti data nasabah dan

menghitung angsuran kredit yang akan dibayar nasabah.

Penggunaan software tersebut terdapat pembatasan akses dimana

hanya orang yang berwenang yang dapat mengakses software

tersebut. Pemeliharaan teknologi dilakukan oleh bagian TI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

128

sehingga apabila melukan pembaharuan sistem akan dilakukan

pada akhir pekan, supaya tidak mengganggu layanan kantor.

Dalam praktik pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit

KSP Asli Klaten tidak hanya bagian staff-staff yang

berkepentingan yang dapat masuk dalam ruangan penyimpanan

data, sehingga implementasi pengendalian internal yang ada pada

COSO kurang sesuai.

3) Koperasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang diharapkan, dan dalam prosedur yang

relevan untuk melaksanakan kebijakan tersebut

Setiap bisnis memiliki kebijakan serta prosedur untuk setiap

proses kegiatan yang dilakukan. Di KSP Asli Klaten, penetapan

kebijakan dan prosedur terkait pengendalian atas pemberian kredit

dilakukan pada saat divisi kredit meluncurkan porduk kredit.

Masing-masing karyawan memiliki tugas dan tanggungjawab

yang berbeda. Tanggungjawab pada jabatan merupakan cara untuk

menunjukkan independensi dari setiap karyawan bagian pemberian

kredit.

Perbaikan harus segera dilakukan ketika dalam organisasi

terdapat kesalahan. Auditor internal dan manajemen melakukan

tindakan perbaikan. Di KSP Asli Klaten kepala bagian melakukaan

tindakan perbaikan, namun tidak hanya dilakukan oleh kepala

bagian, namun seluruh karyawan. Masing-masing karyawan bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

129

pemberian kredit dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

melaksanakan tindakan pengendaalian internal pemberian kredit.

d. Informasi dan Komunikasi

1) Koperasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan

dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal

Informasi yang digunakan untuk disampaikan kepada

nasabah harus relevan dan reliable, oleh karena itu informasi yang

diperoleh harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum disampaikan

kepada nasaban. Implementasi yang dilakukan KSP Asli Klaten,

bagian pemberian kredit akan mengidentifikaasi informasi dengan

bukti observasi langsung ke tempat jaminan, tempat usaha dan

tempat tinggal calon nasabah dengan mencari informasi melalui

sekitar bahkan melalui perantara yang menjalin kerjasama dengan

pihak koperasi dalam memberikan informasi. Penggunaan sistem

informasi dalam proses bisnis bertujuan untuk mempermudah

kegiatan bisnis. Sistem informasi perusahaan mengungkap sumber

data internal maupun eksternal. Pada KSP Asli Klaten

menggunakan informasi dalam mengungkap data internal dengan

melihat jumlah saldo simpanan yang dimiliki dan jumlah pinjaman

yang dimiliki. Sedangkan data eksternal didapat dari data diri

nasabah, tingkat bunga pinjaman, dan bunga pinjaman kredit.

Data yang dimiliki oleh perusahaan harus reliable dan

relevan supaya dapat diporses menjadi informasi yang relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

130

untuk mengambil keputusan. Implementasi yang dilakukan oleh

KSP Asli Klaten, data yang akan diproses untuk pemberian kredit

dinyatakan valid, selanjutnya bagian pemberian kredit akan

melaporkan informasi tersebut dan proses dapat berjalan baik.

2) Koperasi mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk

tujuan dan tanggung jawab pengendaliann internal yang diperlukan

untuk mendukung fungsi pengendalian internal

Komunikasi merupakan hal penting karena berpeluang

terjadinya kesalahan dalam komunikasi yang disampaikan. Apabila

terjadi kesalahan dalam komunikasi maka informasi yang didapat

juga akan salah. Maka, komunikasi merupakan hal penting dalam

proses bisnis. Dalam praktiknya KSP Asli Klaten yaitu Kepala

bagian mengkomunikasikan dan membahas setiap kegiatan dengan

mengadakan rapat rutin bersama para staff dan kepala bidang

pelayanan dan juga operasional untuk berkomunikasi antara

manajemen dengan para karyawan untuk mengevaluasi setiap

kegiatan namun tidak tertulis kapan rapat tersebut diakan. sehingga

kurang sesuai dengan implementasi pengendalian internal yang ada

pada COSO.

Penyampaian informasi kepada karyawan diharapkan berjalan

ekfektif. Seiring berkembangnya teknologi diharapkan

mempermudah komunikasi antara karyawan KSP Asli Klaten.

Media social dirasa cukup efektif digunakan untuk menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

131

setiap informasi. Implementasi yang dilakukan KSP Asli Klaten

yaitu, kepala bagian melakukan briefing sebelum kantor dibuka

bersama semua karyawan dengan memfasilitasi seluruh karyawan

untuk mengutarakan setiap pendapat maupun masukan bagi setiap

karyawan. Karena setiap karyawan memiliki hak untuk melaporkan

kecurangan yang terjadi, dengan disertai bukti atas kecurangan

tersebut.

3) Koperasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai berbagai hal

yang dapat mempengaruhi fungsi komponen pengendalian internal.

Prinsip yang diterapkan di KSP Asli Klaten belum sesuai dengan

prinsip pengendalian internal menurut COSO berkaitan dengan

komunikasi ke eksternal organisasi. Dikatakan belum sesuai karen

KSP Asli belum melaksanakan komunikasi ke pihak eksternal

mengenai pengendalian internal, pihak KSP Asli berkomunikasi

dengan pihak eksternal hanya berkaitan kerjasama pemberian

kredit. Pengkomunikasian tersebut sudah disampaikan dengan baik

melalui koordinasi antara pihak koperasi dengan perusahaan lain.

Sehingga implementasi yang dilakukan oleh KSP Asli Klaten

telah melakukan komunikasi dengan pihak eksternal mengenai

kerjasama namun kurang sesuai dengan implementasi pengendalian

internal yang ada pada COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

132

e. Pemantauan

1) Koperasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi

berkelanjutan dan/atau terpisah untuk memastikan komponen

pengendalian internal yang ada berfungsi dengan baik

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh pengawas, namun

kepala bagian KSP “Asli” juga memperhatikan dan

mempertimbangkan hasil rapat evaluasi rutin yang dilaporkan

masing-masing divisi untuk meninjau pengaruh perbaikan

selanjutnya. Implementasi yang dilakukan oleh KSP Asli Klaten

yaitu seluruh kepala bagian menyampaikan evaluasi kepada kepala

cabang dalam rapat rutin maupun dalam laporan kegiatan yang

dilakukan. Tujuan dari evalusi rutin yang dilakukan yaitu untuk

mempertahankan nasabah serta dapat menarik nasabah baru, dan

guna dari briefing setiap pagi adalah untuk mengetahui agenda dan

hasil kinerja karyawan setiap harinnya. Sehingga, hasil

pertimbangan evaluasi dapat digunakan untuk membantu

menentukan kebijakan yang selanjutnya.

2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahan

pengendalian internal dalam waktu yang tepat kepada pihak-pihak

yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan koreksi

Kepala bagian meninjau hasil evaluasi setiap harinya,

karena evaluasi dilakukan setiap hari, dan dari evaluasi tersebut

akan dilakukan perbaikan berdasarkan evaluasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

133

Evaluasi akan disampaikan kepada bagian yang

memerlukan tindakan perbaikan, tujuannya supaya bagian tersebut

mengerti apa saja yang harus diperbaiki. Diharapkan setelah

mengetahi kesalahannya dan telah melakukan perbaikan, tidak

terjadi permasalahan yang sama.

2. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit

Pengujian efektifitas pengendalian internal yang digunakan pada

KSP Asli Klaten yaitu menggunakan pengujian stop-or-go-sampling.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada KSP Asli Klaten atas

pengujian efektifitas sistem pengendalian internal dalam pemberian

kredit, pengendalian internal yang terdapat pada KSP Asli Klaten sudah

efektif dikarenakan KSP Asli Klaten telah memenuhi semua ketentuan

yang telah ditetapkan berupa attribute-attribute yang digunakan.

Attribute tersebut yaitu attribute I berupa pemberian nomor urut di setiap

dokumen pemberian kredit, attribute II berupa kelengkapan surat

keputusan kredit, dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang

diperlukan, seperti fotocopy KTP, fotocopy KK, fotocopy slip gaji, surat

jaminan (bisa berupa sertifikat tanah, BPKB), serta Surat Kuasa Menjual

Jaminan (SKMJ), attribute III berupa tanggal pengesahan surat

keputusan kredit, dan attribute IV berupa pemberian otorisasi oleh pihak

yang berwenang.

Dalam penelitian pada attribute I dilakukan pencocokan terhadap 60

sampel dokumen permohonan kredit dengan melihat pada bagian nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

134

urut tercetak di setiap dokumen pemberian kredit, dan terhadap 60

sampel tersebut semua telah diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Kemudian

dalam attribute II dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel dokumen

pemberian kredit dengan melihat kelengkapan dokumen pokok dan

dokumen pendukungnyam dan terhadap 60 sampel tersebut semua telah

diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Untuk attribute III dilakukan

pencocokan terhadap 60 sampel dokumen permohonan kredit dengan

melihat pada bagian bukti hasil survey berupa foto jaminan, dan terhadap

60 sampel tersebut telah diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Selanjutnya

untuk attribute IV dilakukan pencocokan terhadap 60 sampel dokumen

permohonan kredit dengan melihat pada bagian tanggal pengesahan

keputusan kredit, dan terhadap 60 sampel tersebut telah diterapkan oleh

KSP Asli Klaten. Kemudian untuk attriute V dilakukan pencocokan

terhadap 60 sampel dokumen permohonan kredit dengan melihat bagian

tanda tangan/otorisasi dari pejabat yang berwenang, dan terhadap 60

sampel tersebut semua telah diterapkan oleh KSP Asli Klaten. Dengan

demikian pengendalian internal yang ada pada KSP Asli Klaten sudah

efektif, dimana AUPL lebih kecil atau sama dengan DUPL yang ada

pada masing-masing attribute.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

135

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan mengenai

pengendalian internal atas pemberian kredit di Koperasi Simpan

Pinjam “Asli” Klaten menurut COSO dapat disimpulkan bahwa

Koperasi Simpan Pinjam “Asli” Klaten telah menerapkan 5 komponen

pengendalian internal menurut COSO yaitu komponen lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan

komunikasi, dan pemantauan. Dari 17 prinsip menurut COSO, terdapat

delapan prinsip sudah sesuai dengan coso dan sembilan kurang sesuai

dikarenakan terdapat kekurangan dalam pengimplementasiannya.

Kesembilan prinsip yang kurang sesuai tersebut terbagi kedalam empat

komponen pengendalian internal menurut COSO, yaitu komponen

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,

serta informasi dan komunikasi.

2. Pengendalian internal dalam pemberian kredit di KSP Asli klaten

sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian lima attribute

yang tidak ditemukan adanya kesalahan dalam pemeriksaan, dimana

AUPL lebih kecil atau sama dengan DUPL, yaitu sebesar 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

136

B. Keterbatasan Peneliti

Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari kekurangan, dan keterbatasan

sehingga tidak dapat diperoleh hasil penelitian yang terperinci dan

lengkap. Keterbatasan tersebut yaitu narasumber yang diwawancarai

terbatas dan memungkinkan memberikan informasi secara subjektif, selain

itu pengalaman dan ilmu dari penulis mengenai pengendalian internal pada

pemberian kredit yang masih terbatas.

C. Saran

Pengendalian internal di KSP Asli Klaten sudah diterapkan secara

efektif, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang tidak ditemukan

penyimpangan. Saran yang dapat diberikan untuk koperasi yaitu koperasi

harus lebih memperhatikan kondisi koperasi dengan mengadakan evaluasi

dan koordinasi dalam pemberian kredit sehingga kegiatan koperasi dapat

berjalan sesuai kebijakan-kebijakan yang ada.

Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah

diharapkan dapat menambah jumlah responden yaitu semua karyawan

koperasi agar informasi yang dihasilkan lebih akurat dan andal untuk

pengambilan kesimpulan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

137

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Willantika A.D. 2015. “Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern Terhadap Sistem

Pemberian Kredit”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Amirah Ahmad. 2013. “Tinjauan Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Internal

Pemberian Kredit”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Brigita Eva P.C. 2016. “Analisis Efektivitas Pengendalian Intern pada Sistem Pemberian

Kredit”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Cintya Maya, Widyawati Maria S., Prita Septarina. 2011. “Evaluasi Pengendalian Internal

Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil

Menengah”. Artikel. Universitas Jember, Jember.

Clara Niken D.H. 2014. “Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Pemberian Kredit”.

Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

2013. Internal Control-Integrated framework, Durham.

COSO Internal Control – Integrated Framework Principles. http://www.coso.org

Diakses tanggal 25 Februari 2018 pada pukul 17.00.

Jogiyanto, 2013, Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE.

Kasmir, 2014, Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindon Persada.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

_______.(2002). Auditing (Vol. Edisi 6). Jakarta: Salemba empat.

Riduwan . 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Afabeta

Saraswati Lukyta, Yadnyana I Ketut. 2012. “Pengaruh Struktur Pengendalian Internal

Terhadap Kelancaran Pengembalian Kredit pada Koperasi Simpan Pinjam”.

Artikel. Universitas Udayana, Bali.

Theodulus Sunu M. 2018. “Evaluasi Pengendalian Internal Pemberian Kredit Konsumsi

Dalam Koperasi”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standar on Auditing.

Salemba Empat, Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 1988. Pokok-pokok perbankan.

Bina Aksara, Jakarta.

Yosef Herman S. 2013. “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit di

Koperasi Simpan Pinjam”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

138

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

139

Lampiran 1

TRANSKRIP WAWANCARA

Tanggal : 20 Juli 2018

Narasumber : Rokhani Sulistiawan, S.Si dan Susanti

Jabatan : Manager dan Account Officer

P : selamat pagi pak Sulis dan Mbak Santi

N : pagi Anggun

P : saya langsung ke sesi tanya jawab ya pak, mbak

N : silahkan v

P : Bagaimana standar etika dan perilaku yang dimiliki setiap divisi dalam

organisasi KSP “Asli”?

N : kita punya bagian kolektor, ada bagian administrasi kolektor untuk

memantau penagihan dan keterlambatan. Dari pantauan tersebut bisa

teridentifikasi seperti keterlambatan 5 hari akan dihubungi melalui SMS,

jika sampai 30 hari akan diberi surat peringatan. Untuk minimal

keterlambatannya 5 hari, dan diberi jangka waktu tambahan selama 3 hari,

dan dihari ke 4 akan dikenai denda.

P : Bagaimana standar perilaku dan etika tersebut diterapkan dengan baik

oleh seluruh anggota organisasi?

N : standar perilaku diterapkan dengan mematuhi peraturan yang ada serta

kebijakan-kebijakan yang sudah disepakati bersama.

P :bagaimana komite pengawas atau pemeriksa yang independen

memberikan rekomendasi untuk peningkatan efektivitas pengendalian

internal?

N : seluruh hasil pengelolaan usaha yang dilakukan oleh pengurus dilaporkan

kepada Rapat Anggota Tahunan apa adanya, dengan ditandatangi oleh

seluruh pengurus koperasi dan hasil dari pemeriksaan pengawas akan

dilaporkan juga dalam Rapat Anggota Tahunan dengan ditandangani

Ketua Badan Pengawas dan anggota lainnya. Dengan begitu pengurus dan

pengawas tidak diperbolehkan membocorkan rahasia koperasi simpan

pinjam kepada siapapun.

P : Bagaimana KSP “Asli” menerapkan visi dan misi yang jelas dan tertulis

untuk mencapai tujuan perusahaan?

N : menerapkannya dengan bekerja secara sehat dengan praktik yang baik

dan meningkatkan pelayanan anggota yang berkualitas agar koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

140

dipandang dikalangan masyarakat sebagai koperasi yang aman, mudah,

dan terpercaya.

P : Bagaimana struktur organisasi KSP “Asli” dapat mendukung tercapainya

tujuan organisasi?

N : struktur organis tersebut menjadi panduan setiap karyawan koperasi,

dengan begitu setiap karyawan mampu mengerti dan memahami apa tugas,

wewenang, dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Dengan begitu,

tujuan koperasi dapat tercapai.

P : Bagaimana karyawan yang terkait aktivitas pemberian kredit

meningkatkan kompetensi personel?

N : menurut saya karyawan dapat meningkatkan kompetensi personel yaitu

karyawan yang berkompeten dengan mereka dapat menyelesaikan

pekerjaan mereka secara benar dan tepat waktu. Selama ini yang saya lihat

para karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan benar dan

tepat waktu. Dan menurut saya karyawan disini jujur, karena apabila

mereka tidak jujur, maka akan terjadi penyimpangan terhadap proses

kegiatan yang mereka lakukan, dan penyimpangan tersebut akan diketahui.

P : Bagaimana program pengembangan dan pelatihan dapat meningkatkan

kompetensi personel?

N : Koperasi melakukan pengembangan kompetensi untuk karyawan, namun

hanya karyawan yang dianggap perlu untuk mengembangkan

kompetensinya. Pengembangan kompetensi dapat berupa pelatihan-

pelatihan, dan seminar. Biasanya kalo untuk karyawan bagian administrasi

kredit diikutkan pelatihan atau seminar tentang hukum bisnis, karna

berkaitan dengan pengikatan agunan.

P : Bagaimana KSP “Asli” mengevaluasi kinerja personel untuk mendukung

peningkatan kompetensi?

N : dengan mengukur kinerja yang dilakukan karyawan apakah sudah baik

atau belum, untuk pengukuran insentif dari jam lembur yang dilakukan

oleh karyawan, dan untuk penghargaan biasanya akan diberikan target

untuk jumlah penyaluran kredit, apabila mereka berhasil mencapai target

yang ditetapkan atau bahkan lebih mereka akan mendapatkan

penghargaan.

P : Bagaimana wewenang yang dipercayakan kepada setiap level tingkat

organisasional di KSP “Asli”?

N : wewenang tersebut dipercayakan dengan melihat aktivitas yang

dikerjakan karyawan apakah sudah sesuai dengan wewenang bagian

tersebut atau belum. Jika sudah maka karyawan akan mendapatkan point

plus untuk promosi jabatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

141

P : Bagaimana manajemen mengawasi dan menjaga hubungan baik dengan

personel?

N : dengan cara tetap menjalin komunikasi yang baik antar masing-masing

divisi, sehingga jika terdapat permasalahan yang menyangkut pekerjaan

bisa dengan mudah terpantau dan dapat diselesaikan secara cepat.

P : Bagaimana komitmen yang ditunjukkan KSP “Asli” dalam melayani

nasabah dengan baik untuk mengurangi risiko?

N : komitmen ditunjukkan dengan tidak adanya pelayanan nasabah yang

memberikan kritik dan saran negatif atas pelayanan yang diterima oleh

nasabah, maka hal tersebut berpengaruh untuk mengurangi risiko yang

negatif juga.

P : Bagaimana sistem pelaporan keuangan KSP “Asli”?

N : KSP Asli menetapkan jalur pelaporan keuangan yang dilaksanakan

melalui pembentukan struktur organisasi. Jalur pelaporan bertahap satu

tingkat, dari staff ke kabag lending, kabag lending ke kepala cabang

pembantu lalu ke general manager.

P : Bagaimana komitmen yang dimiliki KSP “Asli” dalam mencapai tujuan

operasional organisasi?

N : komitmen yang dipegang berdasarkan visi, misi, serta moto dalam

Koperasi Simpan Pinjam Asli

P : Bagaimana jika data yang dilaporkan oleh personel tidak terjadi

kesesuaian?

N : apabila kepala bagian menerima laporan atau menemukan

ketidaksesuaian, maka manajemen akan memverifikasi ketidaksesuain

tersebut kepada pihak yag bersangkutan, jika pihak yang bersangkutan

memiliki bukti yang kuat bahwa hal tersebut sesuai, maka masalah clear,

namun sebaliknya jika yang bersangkutan tidak memiliki bukti, maka

praduga sementara terjadi penyimpangan dan juga kepala bagian mencari

bukti bukti yang kuat bahwa itu sebuah penyimpangan.

P : Bagaimana prosedur kerja KSP “Asli” yang dapat mengurangi risiko

fraud dan error?

N : bertanggung jawab dalam melaksanakan pemberian kredit dan bekerja

sama dengan pihak-pihak yang berwenang.

P : Bagaimana jika terjadi fraud dan error dalam aktivitas pemberian kredit

dalam organisasi?

N : akan ditindak tegas dan menelusuri dari mana kecurangan dan kesalahan

terjadi, dan meminta pertanggungjawaban atas kegiatan yang dilakukan

yang dapat merugikan banyak pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

142

P : Bagaimana KSP “Asli” mempertimbangkan teknologi baru yang dapat

mempengaruhi sistem pengendalian internal?

N : dengan meninjau software-software yang ada didalamnya, sehingga

memiliki fasilitas untuk menjamin bahwa pengendalian internalnya

memadai dan tidak berpengaruh pada dampak-dampak yang tidak

diinginkan.

P : Bagaimana KSP “Asli” menunjukkan komitmen dalam meningkatkan

aktivitas pengendalian dengan adanya pemisahan tugas, otorisasi, dan

prosedur yang baik?

N : tentunya dengan bertanggungjawab kepada pekerjaan yang dimiliki.

Karena setiap pekerjaan diberikan tenggat waktu, apabila tidak

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, maka penilaian atas kinerja akan

menurun dan akan terlampir dalam KPI (Key Performance Indikator), dan

apabila kinerja terus menurun, kepala bagian akan memperingati mereka

bahkan yang terburuk akan dimutasi.

P : Bagaimana aktivitas pengendalian antar bagian/divisi terhadap aktivitas

pemberian kredit di KSP “Asli”?

N : saling terbuka dan bekerjasama antar masing-masing bagian/divisi

sehingga tujuan dari koperasi tersebut bisa tercapai.

P : Bagaimana KSP “Asli” menyesuaikan kebutuhan operasional organisasi?

N : penyesuaian kebutuhan masing-masing karyawan kan berbeda, jadi pihak

koperasi akan melihan dan mengembangkan potensi apa yang dibutuhkan

pada masing-masing karyawan tersebut, sehingga tidak salah sasaran.

P : Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki KSP “Asli” mengenai

syarat-syarat pengajuan kredit pinjaman?

N : dengan membawa fotocopy KTP, fotocopy surat jaminan seperti BPKB,

surat berharga, akta tanah atau rumah, serta membawa buku tabungan.

P : Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki KSP “Asli” mengenai

proses angsuran pinjaman?

N : proses angsuran pinjaman dengan jangka waktu maksimum 24 bulan dan

bisa diperpanjang dengan provisi fasilitas pinjaman sebesar 1% per tahun

dari plafond pinjaman dan bersifat proposional dengan jangka waktu

pinjaman.

P : Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki KSP “Asli” mengenai

proses pelunasan kredit pinjaman?

N : proses pelunasan pinjaman harus dilakukan secara angsuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

143

P : Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki KSP “Asli” mengenai

proses pencatatan akuntansi/keuangan aktivitas pemberian kredit

pinjaman?

N : membuat laporan keuangan untuk kepentingan internal maupun eksternal

dengan manganalisa dasar pengambilan keputusan, kemudian memastikan

apakah IT yang digunakan berfungsi dengan baik.

P : Bagaimana aturan dan prosedur yang dimiliki KSP “Asli” mengenai

penanganan saat terjadi kredit macet?

N : kolektor akan menagih atau mendatangi nasabah sebanyak 1-3 kali,

memberikan surat tagihan, saat surat tagihan tidak ada tanggapan akan

diberikan surat panggilan untuk datang ke KSP “Asli” Klaten, dengan

surat panggilann tidak ada tanggapan maka diberikan surat peringatan I

dengan batas pembayaran, tidak ada respon lagi akan diberikan surat

peringatan II dengan batas pembayaran, masih tidak ada tanggapan maka

memberikan surat peringatan III dengan batas pembayaran, surat ini

merupakan peringatan yang terakhir; dan apabila gagal, maka langkah

terakhir yaitu dengan melelang jaminan.

P : Bagaimana cara kepala bagian dalam mengevaluasi dan mengawasi

aturan dan prosedur tersebut secara rutin?

N : kepala bagian bertanggungjawab dalam pengawasan proses pemberian

kredit. Bahkan dalam plafon kredit tertentu kepala bagian turut serta dalam

rapat komite kredit dan juga memberikan otorisasi atas persetujuan kredit.

Setiap bagian juga selalu memberikan laporan atas kegiatan yang sudah

dilakukan, dan bagian yang terkait pemberian kredit yaitu analisa kredit,

bgian kredit support, bagian colektor, dan bagian administrasi kredit.

Dengan demikian kepala bagian telah melakukan pengawasan atas

pemberian kredit.

P : Bagaimana aktivitas pengendalian yang dilakukan KSP “Asli” dalam

menyesuaikan data laporan dengan kondisi lapangan?

N : dengan melihat laporan dan juga meninjau lapangan berdasarkan evaluasi

harian yang selalu dilakukan, seperti dalam rapat rutin, maupun briefing

pagi sebelum aktivitas koperasi dilakukan.

P : Bagaimana teknologi sistem informasi yang digunakan KSP “Asli” dapat

terintegrasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam organisasi?

N : teknologi yang digunakan yaitu software tertentu untuk menginput data

data dari para nasabah, karena data tersebut sanagatlah penting, hanya

orang tertentu dan harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang

untuk dapat mengakses software tersebut. Sehingga informasi dapat

terintegrasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

144

P : Bagaimana KSP “Asli” menyusun laporan keuangan berdasarkan standar

yang berlaku?

N : kepala bagian lending melaporkan laporan keuangan kepada kepala

bagian dan tentunya telah sesuai PSAK yang berlaku, hal ini dapat dilihat

ketika laporan keuangan telah dikonsolidasi dari pusat dan di audit oleh

akuntan publik, jika tidak sesuai PSAK maka laporan tersebut akan diberi

usulan atas kesalahan sehingga laporan tersebut akan dibenahi. Dan juga

kami mempunya sistem untuk menyusun laporan keuangan yang mana

sistem tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

P : Bagaimana pencatatan transaksi pemberian kredit yang dilakukan oleh

KSP “Asli”?

N : pencatatan transaksi dilakukan secara komputerisasi dan manual, hal

tersebut akan memudahkan untuk menelurusi apabila terjadi kesalahan.

P : Bagaimana komunikasi seluruh fungsi antar bagian/divisi yang terkait

atas aktivitas pemberian kredit?

N : komunikasi dilakukan untuk menjalin kerjasama antar bagian/divisi,

mengetahui tugas masing-masing sehingga saling melengkapi apa yang

dibutuhkan dalam aktivitas pemberian kredit.

P : Bagaimana agar hubungan komunikasi antara manajemen dan karyawan

berjalan dengan baik?

N : seluruh karyawan biasanya mengadakan rapat rutin bersama manajemen

dan juga kepala bidang pelayanan dan juga operasional, serta mengadakan

briefing sebelum buka kantor bersama semua karyawan untuk

menyampaikan apapun, berupa kritik dan saran.

P : Bagaimana informasi dari pihak luar terkait pengendalian internal dapat

diterima oleh KSP “Asli”?

N : kami memiliki grup dalam berbagai sosmed jadi menurut saya itu cukup

efektif utnuk menyampaikan berbagai informasi, karena perusahaan kami

di bidang jasa sehingga berkomunikasi dengan pihak eksternal sangatlah

penting.

P : Bagaimana pengawasan khusus yang dilakukan manajemen terkait

aktivitas pemberian kredit?

N : lebih meninjau laporan-laporan yang masuk dari bagain/divisi koperasi

sehingga aktivitas pemberian kredit masih bisa dipantau sesuai dengan

standar yang berlaku.

P : Bagaimana evaluasi yang dilakukan manajemen terkait pengembangan

kualitas sumber daya manusia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

145

N : evaluasi dilakukan dengan melihat pencapaian-pencapaian dari masing-

masing karyawan, pencapaian tersebut bisa dihargai dengan pemberian

reward seperti promosi jabatan, maupun tunjangan yang diterima.

P : Bagaimana tugas auditor internal/fungsi serupa dalam mengawasi dan

memeriksa sistem pengendalian internal?

N : auditor internal harus bersikap independen serta objektif dalam

melakukan evaluasi-evaluasi serta penilaian atas kepatuhan. Untuk

pengambilan keputusan biasanya akan dilaporkan terlebih dahulu hasil

temuannya kepada kepala bagian dan berkonsultasi kepada satuan

pengawasan interen bila diperlukan.

P : Bagaimana pengawasan yang dilakukan KSP “Asli” terhadap kelemahan

yang terjadi dalam sistem pengendalian internal?

N : dengan evaluator yang memiliki pengetahuan dasar mengenai evaluasi

yang seharusnya dilakukan, namun untuk memahami apa yang sedang

dinilai, evaluator tidak terlalu memahami permasalahan di setiap proses

yang dilakukan, sehingga dalam proses pengevaluasian evaluator biasanya

mengkonfirmasi atas temuan temuannya dan juga alasan mengapa ada

temuan tersebut.

P : Bagaimana tindakan KSP “Asli” dalam melakukan perbaikan apabila

terdapat kelemahan?

N : memberikan evaluasi melalui pengamatan yang dilakukannya. Karyawan

yang lain dapat berkontribusi memberikan evaluasi atas proses kegiatan

operasional yang biasanya dilakukan pada saat rapat bila terjadi kelemahan

dalam perbaikan.

P : Bagaimana tindakan koreksi atau perbaikan KSP “Asli” apabila terdapat

kelemahan?

N : kepala bagian bermasa manajemen melakukan evaluasi pada seluruh

kegiatan yang dilaksanakan

P : Bagaimana KSP “Asli” melaporkan kekurangan yang terjadi, setelah

melakukan pengawasan?

N : biasanya karyawan dapat mengkomunikasikan kekurangan yang terjadi

atau masalah masalah yang dihadapi dalam rapat atau bahkan jika mereka

sungkan untuk membicarakan dalam rapat mereka dapat

mengkomunikasikannya langsung dengan pihak manajemen secara empat

mata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

146

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL …

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI