Top Banner
ETIKA PROFESI (PCE 276) Bobot : 2 sks Semester : 7 Dosen : - Ir. Hary Wahjono MT-Ars. IAI. http://blog.trisakti.ac.id/harywahjo no/ Jurusan Arsitektur FTSP Usakti
28

ETIKA PROFESI (PCE 276)

Jan 14, 2016

Download

Documents

Trinh

Jurusan Arsitektur FTSP Usakti. ETIKA PROFESI (PCE 276). Bobot : 2 sks Semester: 7 Dosen : - Ir. Hary Wahjono MT- Ars . IAI. http://blog.trisakti.ac.id/harywahjono/. MATA KULIAH: ETIKA PROFESI. DESKRIPSI MATA KULIAH: - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ETIKA PROFESI(PCE 276)

Bobot : 2 sksSemester : 7Dosen : - Ir. Hary Wahjono MT-Ars. IAI.http://blog.trisakti.ac.id/harywahjono/

Jurusan Arsitektur FTSP Usakti

Page 2: ETIKA PROFESI (PCE 276)

MATA KULIAH: ETIKA PROFESIDESKRIPSI MATA KULIAH:Mata kuliah keilmuan mengenai pentingnya pengetahuan dan

pemahaman tentang Etika Profesi Arsitek meliputi kode etik dan kode tata laku profesi arsitek berikut standard praktek dan managemen proyeknya termasuk berbagai aspek yang berkaitan dengan keahlian, karir, serta hak, kewajiban (obligasi) etis dan tanggung jawab profesional dalam pelayanan jasanya, karena tanpa itu kinerja arsitek akan sulit terpenuhi sesuai etika dan norma keprofesian yang berlaku.

KOMPETENSI KULIAH:1. Mengenal dan memahami etika serta tata laku yang membentuk

karakter dan kepribadian seseorang dalam praktek arsitektur.2. Mengenal dan memahami keprofesian bidang arsitektur yang semakin

berkembang dalam memenuhi kepentingan umum 3. Menguasai kepekaan serta melatih kemampuan untuk

mengembangkan potensi individu yang terkait dengan keilmuan dan keprofesian arsitektur sesuai etika dan norma-norma yang berlaku.

Page 3: ETIKA PROFESI (PCE 276)

MATERI KULIAH ETIKA PROFESI (ARSITEK) :Pengetahuan ttg. kode etik dan tata laku profesi Arsitek berikut standard praktek & managemen proyek, termasuk aspek-aspek yang berkaitan dengan: keahlian, karir, hak & kewajiban etis, serta tanggung jawab profesional layanan jasa arsitek.Pokok Bahasan: Standard praktek profesional dan profesionalisme arsitek1 Pengertian Etika dan Arsitektur, serta kondisi fundamental Etika Arsitektur2. Pengertian Profesi dan Arsitek, profesionalisme, serta kepentingam umum 3. Arsitek, arsitektur, dan praktek profesional arsitektur4 Previlege (hak & tanggung jawab) Arsitek dalam praktek profesional arsitektur.5. Biro (Praktek) Arsitek6. Layanan profesional dan layanan arsitektur secara komprehensif 7. Standard praktek profesional dan profesionalisme arsitek 8. Isu-isu etis praktek arsitektur, meliputi:: bisnis, profesi, dan obligasi etis arsitek. 9. Managemen proyek Arsitektural10. Sumber Daya Layanan Arsitektural11. Hubungan: Desain dan Praktek, Arsitek dan Klien, Arsitek dan Kontraktor.12. Keahlian & karier Arsitek dlm. Assessing, Exploring, Decision making, Planning.13. Praktek dan kecenderungan dalam praktek arsitektur. Pada masa mendatang14. Masa depan profesi arsitek.

Page 4: ETIKA PROFESI (PCE 276)

BUKU ACUAN KULIAH ETIKA PROFESI (ARSITEK):1) Badan Keprofesian Ikatan Arsitek Indonesia: “Pedoman Hubungan Kerja

Antara Arsitek dan Pemberi Tugas”, Badan Sistem Informasi Arsitektur IAI, Jakarta - 2007.

2) Class, Robert Allan AIA & Hon, Robert E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice”, The American Institute of Architect and Mc Graw-Hill Publication, New York - 1976.

3) Hunt, Dudley, William, Jr.. AIA: “Comprehensive Architectural Services – General Principle and Practice”, Mc Graw-hill Book Comp. New York -1965.

4) Pressman, Andy AIA: “Proffesional Practice”, John Wiley & Sons Inc, Canada – 1997/

5) Protowski, Andrze & Robin, Julia R.: “The Discipline of Architecture”, University of Minnecosta Press, London – 2001.

6) Siregar, Sandi A: “Sarjana Arsitektur; Peluang dan Tantangan” dalam Seminar Nasional Kompetensi Sarjana Arsitektur, Jakarta – 2004.

7) Waldrap, Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect”, John Wiley & Sons Inc New Jersey - 2006.

8) Wasserman, B, Sullivan, P, & Palermo, G.: “Ethics, and Practice of Architecture”, John Wiley & Sons Inc, Canada - 2000.

Page 5: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARTI ETIKA DAN PROFESIETIKA (Webster’s New World College Dictionary):

• Sistem (kode) standard atau nilai moral seseorang / kelompok / profesi,• Studi tentang Standar (sikap, perilaku, putusan, pertimbangan, pendapat) dan

Filosofi Moral ETIKA (Wasserman, B. cs: “Etics and the Practice of Architecture” - 2000)

• Pembicaraan teoritis ttg. apa yang benar dan salah, serta bagaimana menjadi orang baik (melakukan sesuatu atau menyelesaikan pekerjanaan yang benar).

• Gambaran yang menjadi pangkal pemikiran (point of view) para ahli filsafat mengenai bagaimana cara seseorang bertindak serta menentukan nilai dan proses-proses yang sepatutnya dia lakukan sehingga orang lain senang.

PROFESI (Webster’s Third New International Dictionary):

• Pekerjaan/Jabatan seseorang yang memerlukan pendidikan maju (tinggi) dan pelatihan khusus (mis.: hukum, arsitektur, kedokteran, dll.)

PROFESI (The American Peoples Encyclopedia)

• Pekerjaan berbasis pelatihan intelektual spesial yg. memungkinkan pemberian pelayanan khusus, dan umumnya menunjukkan tingkat pemikiran kreatif yang tinggi (berbeda dengan pekejaan yang hanya memerlukan keahlian teknis)

Page 6: ETIKA PROFESI (PCE 276)

DEFINISI & IKHTISAR TENTANG “ETIKA”ETIKADefinisi Etika dari berbagai kamus bervariasi, biasanya sesuai esensi istilahnya:• The American Heritage Dictionary: 1) Seperangkat prinsip tingkah laku yang

benar / patut, 2) Studi tentang sifat umumya moral manusia, 3) Aturan perilaku seseorang atau anggota profesi.

• The Webster’s New World Dictionary: 1) Studi tentang standar perilaku dan keputusan moral, 2) Sistem atau kode moral dari para ahli filsafat, ahli agama, kelompok, profesi, dll.

• The venerable Oxford English Dictionary: 1) Ilmu pengetahuan tentang moral berkenaan dengan prinsip-prinsip tugas/kewajiban manusia, 2) Prinsip-prinsip moral dari pimpinan khusus, atau school of thought

Ikhtisar tentang Etika:• Studi tentang tingkah laku dan nilai-nilai moral manusia• Dapat mengacu pada seperangkat sistem-sistem nilai atau moral• Meliputi tugas/kewajiban dan standar perilaku seseorang, kelompok, & profesi• Termasuk tulisan-tulisan dan uraian tentang etika• Membicarakan / mendatangkan alasan kritis dengan menghargai

pertimbangan moral

Page 7: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PENGERTIAN ETIKAETIKA• Bersamaan waktu dengan pergantian abad, masyarakat global diwataki interaksi

politik & ekonomi yang meningkatkan kepedulian terhadap perbedaan budaya dan identitas. Kemajuan iptek & komunikasi yang meningkatkan kualitas hidup, juga membuat instabilitas kepribadian. Dalam konteks ketidak-seimbangan antar bangsa / kawasan global selama 20 th yll. timbul kembali kepentingan terhadap etika yang menyediakan dasar pertimbangan nilai-nilai personal, profesional, dan komunal, berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan moral.

• Etika dipakai dalam kehidupan sehari-hari guna membantu mempertimbangkan dan mengambil keputusan dalam menghadapi pertanyaan moral seperti: perlindungan lingkungan, bantuan terhadap masyarakat yang tidak beruntung, kepedulian terhadap yang berusia lanjut, rekayasa keturunan (genetik), dsb.

• Etika umumnya berkepentingan terhadap cara bagaimana menjalani kehidupan, serta apa arti dari kesenangan hidup (life well), melakukan kebaikan di dunia, pantas/adil dan jujur/wajar dalam kehidupan personal / profesional seseorang.

• Seseorang tidak hanya harus perduli pada penanaman etika tapi juga mengem-bangkan kepedulian pada batas yang dapat digunakan mengenai isu-isu etika. Memikirkan “benar/salah & keadilan /kejujuran” dengan menghargai apa yang kita inginkan, berarti kita sedang mengajukan pertanyaan tentang etika.

Page 8: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PENGERTIAN PROFESIPROFESI• Profesi adalah pekerjaan yang diakui di depan umum dan didukung oleh keahli-an,

keilmuan, & kepakaran (expertise), “Profesi” ditawarkan sebagai jasa bagi kepentingan orang lain (Susilo, Suhartono: “Berprofesi Arsitek dalam era kesejagatan“ - 1997.

• Pekerjaan profesional dijalankan karena panggilan hati nurani yang sering dikait-kan dengan bakat (talent), sehingga Profesi harus dijalankan dengan Etika atau tuntutan moral dalam pelaksanaan profesi. Keberpihakan pada kepentingan & kebaikan bagi masyarakat adalah ciri hakiki setiap profesi (Susilo, Suhartono – 1997).

• Profesi-profesi dapat berbeda menurut sifatnya, yaitu: the helping professions (seperti: guru, dokter, ahli hukum, dsb) dan the facilitating professions (seperti: arsitek, ahli struktur/konstruksi, ahli mekanikal & elektrikal, dsb).

• Kriteria pekerjaan / keahlian agar dapat didefinisikan sebagai profesi, yaitu: = University education in a special area of knowledge, = Internship and superviced entry-level of performance

= Knowledge & practices that require the unique exercise of learned judgment = Establishment of disciplinary identity & uniqueness of the professional group by establishment of professional organization, journals, education, & licencing standard = Autonomy earned by profession, recognized & granted licencing, in mastering knowledge & professional practice with regard to practical standards and ethical conduct = Having the knowledge & expertise necessary for the wellbeing of persons in society.

Page 9: ETIKA PROFESI (PCE 276)

KONDISI FUNDAMENTAL ETIKA ARSITEKTURKONDISI FUNDAMENTAL ETIKA ARSITEKTURArsitek, Bangunan, & Proses Arsitektural, serta hubungan di antara dan dengan orang-orang yang dipekerjakan arsitek, punya dampak dan hasil etis (sebuah etika).

Tiga kondisi fundamental yang secara khusus menimbulkan etika arsitektural, y.i.:•ARSITEK, sebagai seorang profesional diharapkan tetap up-to date menguasai pengetahuan teoritis dan praktis serta ketrampilan dalam merencana dan me- rancang habitat (tempat tinggal) manusia.•PROSES ARSITEKTUR utk/dgn. apa konstruksi lingkungan dihasilkan dari peren-canaan & desain konseptual hingga konstruksi & penggunaan (dlm. kerangka: hu-bungan antar manusia, pengambilan keputusan desain/konstruksi & aktivitas produksi), arsitek diharapkan berlatih menguasai disiplinnya melalui proses desain. Setiap keputusan dan tindakan menjadi alasan dalam praktek pembuatan arsitektur. •BANGUNAN serta modifikasi & intervensi lansekap lainnya baik yang besar atau kecil, mempunyai etika yang melekat dan berkembang dari tujuan manusianya, motif & nilai-nilai seseorang/masyarakat yang merancang dan membangunnya, serta interpretasinya dari generasi ke generasi. Etika konstruksi yg.kita pikir dan adakan meluas ke pemakaian sumberdaya alam / buatan dalam: konstruksi dan pengerjaannya, keselamatan orang & hartanya, aksesibilitas penyandang cacat, dampaknya terhadap masyarakat luas, serta makna budaya dari estetikanya.

Page 10: ETIKA PROFESI (PCE 276)

Terjemahan Kalimat / Istilah

= University education in a special area of knowledge, = Internship and supervised entry-level of performance = Knowledge & practices that require the unique exercise of learned judgment = Establishment of disciplinary identity & uniqueness of the professional group by establishment of professional organization, journals, education, & licencing standard = Autonomy earned by profession, recognized & granted licencing, in mastering knowledge and professional practice with regard to practical standards and ethical conduct = Having the knowledge & expertise necessary for the wellbeing of persons in society.

= Pendidikan universitas dalam area pengetahuan khusus, = Strata-masuk kinerja magang dan superviced = Pengetahuan & praktek yang memerlukan pelatihan khusus dan keputusan terpelajar = Penegakan identitas kedisiplinan & keunikan dari kelompok profesional dengan pembentukan organisasi profesi, jurnal, pendidikan, & lisensi standar = Otonomi diterima oleh profesi, lisensi diakui & dijamin, dalam menguasai pengeta-huan & praktek profesional dengan menghormati standar praktek dan perilaku etis= Memiliki pengetahuan & keahlian yang diperlukan untuk kesejahteraan orang dalam masyarakat.

Page 11: ETIKA PROFESI (PCE 276)
Page 12: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESI ARSITEK, SERTA PROFESIANLISME DAN KEPENTINGAN PUBLIK

PROFESI ARSITEK • Pengertian mengenai Arsitek yang disampaikan UIA dan menjadi pedoman pokok

yang dianut oleh asosiasi Profesi Arsitek di banyak negara: The designation of Archtect is generally reserved by law or custom to a person who always professionally qualified and generally regitered licensed certified to practice architecture in the yurisdiction in which he or she practices and is responsible for the fair and sustainable development, the welfare and the cultural expression of the society’s habitat, in terms of space, forms, and historical context. Dengan demikian Arsitek adalah sebutan Profesi, dan seorang Arsitek tentu berkualifikasi profesional yang memenuhi kriteria kemampuan yang disyaratkan.

• Profesi Arsitek adalah keahlian & kemampuan penerapan (ketrampilan) di bidang rancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yg. diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yg. diakui oleh organi-sasi serta pengalaman penerapan pengetahuan ilmu & seni tsb., yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus menerus dan berkesinambungan (IAI-2007).

Konsep Profesi dan Profesional telah digunakan untuk mengidentifikasi hampir se-mua pekerjaan apapun yang dilaksanakan dengan giat dan sangat baik, atau usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh kompensasi (berlawanan dengan amatir).

Page 13: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESI ARSITEK, SERTA PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIKPENGERTIAN PROFESIONALISME • Kata Profesional dan Profesionalisme sangat tipis perbedaannya. Suatu ketika

Profesionalisme bisa berarti pekerjaan yang memerlukan a.l. pendidikan luas, pe-ngembangan kecakapan, posisi yang dipercaya dan sangat dihormati di masyara-kat, dan biasanya lebih dari penghargaan rata-rata kinerja (Pressman, Andy – 1997).

• Profesionalisme adalah: struktur yang terus menerus ada di luar dan di dalam kodrat (bawaan) seorang profesional, atau fenomena yang para ahli matematik namai secara teoritis sebagai struktur yang pada titik manapun dapat dijangkau dari setiap titik lainnya. Profesionalisme juga merupakan cara para profesional berurusan dengan kolega dan publik, serta spirit yang mereka bawa di kepalanya dan ketekunan mengenai apa yang mereka lakukan (Pressman, Andy – 1997).

• Dalam melakukan tindakan berprofesi; ketrampilan (skill), pengetahuan dan daya analisa yang cukup, serta jam terbang (pengalaman), merupakan persyaratan Profesi Arsitek. Semua ini tidak akan berarti bila tidak disertai perilaku atau tata laku yang benar, dan profesionalisme arsitektur tidak dapat terjadi dengan baik tanpa pengendalian perilaku para arsitek (Han Awal Dipl Ing – 2004).

• Dalam anggaran dasarnya Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mendefinisikan “Arsitek” sebagai sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan/atau setara, mempunyai kompetensi yang diakui dan sesuai dengan ketetapan organisasi, serta melakukan praktek profesi arsitek.

Page 14: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESI ARSITEK, SERTA PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIK

PROFESIONALISME DAN KEPENTINGAN PUBLIK (Pressman, Andy – 1997)

• Registrasi seseorang yang berwenang untuk praktek sebuah profesi dan menikmati hak (istimewa) monopoli yang registrasinya terjamin sistem , didasarkan pada sebagian besar pemikiran bahwa ketrampilan tinggi tenaga ahli (profesional) tersebut bisa diuji untuk melindungi publik dari orang-orang yang mau mencoba menikmati hak-hak profesional tanpa menderita kerasnya latihan yang diperlukan

• Selain itu gap antara apa yang diharapkan peraturan (hukum) pedagang dan tenaga ahli tradisional telah menyempit. Tradisi bahwa pembeli harus hati-hati dalam berdagang telah ditempatkan kembali oleh konsumen (yang berorientasi pada peraturan) dengan memberikan hak-hak tambahan kepada pembeli serta kewajiban untuk jujur dan adil (terus terang) kepada pedagang.

• Pada saat yang sama beberapa pengadilan melihat: ahli desain (seperti dokter, pengacara, dan ahli yang terdidik lainnya) banyak yang menyediakan produk (layanan) seperti pedagang, berlawanan dengan pemikiran tradisional bahwa tenaga ahli memberikan advis berdasar pemaduan banyak sekali pengetahuan.

Page 15: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESIONALISME DAN KEPENTINGAN PUBLIK (Pressman, Andy – 1997)• Ketika klien menyeleksi ahli desain, dia mempunyai hak untuk berharap agar ahli

desain tersebut akan secara bijaksana menggunakan keleluasaan/kewaspadaan-nya (yang telah ditunjukkan melalui kebaikan/kebajikan seleksi) dari pada seke-dar mendaftar pilihan yang harus dibuat pemilik proyek.

• Tugas berdasar kepercayaan adalah tugas seorang wakil yang dipercaya mengha-silkan manfaat dari kepercayaan tersebut. Ini bercirikan loyalitas dan keyakinan yang baik. Manfaat tugas berdasar kepercayaan ini berupa keyakinan utk. meng-gunakan keahlian dan kecerdasan wakil yang telah dipercaya tersebut sepanjang waktu tanpa perlu pengawasan skeptis (bersifat ragu-ragu) dari penerima tugas.

• Kewajiban (obligasi) ahli desain tsb. di atas lebih mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingannya sendiri. Ini merupakan cara seseorang mengeks-presikan tugas atas dasar kepercayaan.

• Seorang arsitek akan mencari peluang untuk menjadi bagian dari layanan yang konstruktif dlm. urusan (kepentingan) umum, dan untuk memberikan keaman-an, kesehatan, kesejahteraan masyarakat di tempat ia tinggal dan berpraktek. Seorang arsitek harus mengakui bahwa ia punya kewajiban kepada masyarakat di luar syarat-syarat (keperluan) hukum atau praktek bisnis. Ia diikut sertakan dalam profesi yang memikul tanggung jawab penting kepada publik, dan karena itu ia harus mempertimbangkan kepentingan publik dan kesejahteraan masyarakat (Hunt, Dudley, W. Jr. AIA: “Comprehensive Architectural Services” – 1965).

Page 16: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESI ARSITEK, SERTA PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIK

PROFESIONALISME DAN KEPENTINGAN PUBLIK• Pernyataan proposisi (dalil) umum lebih mudah dari penggunaannya pada

kejadian khusus.Contoh: 1 ) Pada suatu pekerjaan konstruksi terjadi perdebatan: menurut kontraktor ada sesuatu yang harus dipasang tetapi tidak ada dalam gambar atau spesifikasinya, sementara pemilik berpendapat bahwa kontraktor yang berpengalaman harus sudah tahu tentang itu dan memasangnya tanpa mempersoalkan ketiadaan gambar. 2) Seorang arsitek pada inspeksi pekerjaan konstruksi salah satu dari hasil rancangannya menemukan kecurangan pengawas konstruksi dalam tugasnya menjaga mutu bangunan agar sesuai dengan spesifikasi dan peraturan bangunan, namun pemilik meminta arsitek untuk tidak khawatir padahal arsitek yakin bahwa owner sejak awal tahu dan membiarkan kecurangan demi menghemat uang.

Page 17: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESIONALISME DAN KEPENTINGAN PUBLIK (Pressman, Andy – 1997)• Ada 3 karakter penting para ahli (profesional) desain yg. diharapkan publik, y.i.:1) Punya pendidikan yang kuat dan spesial serta terlatih dalam pekerjaan

profesionalnya sebelum diijinkan untuk praktek.2) Dalam praktek, mereka berlatih untuk bebas dalam bertindak hati-hati dan

bijaksana dalam perkataan dan perbuatan.3) Menerima tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya pada level (mutu &

tingkatan) yang baik, di luar tuntutan (yang diharapkan pedagang) pasar.Karakteristik ke 1) bagi para ahli (profesional) yang telah terlatih secara khusus, jelas tidak ingin melewati itu. Bagaimanapun banyak kritik tentang profesi desain bahwa hubungan / pergaulan secara profesional akan lebih menekankan aspek profesionalisme dan mengabaikan 2 (dua) karakteristik lainnya.

• Soal melaksanakan perbuatan & tindakan secara waspada (hati-hati) adalah karakteristik hakiki dari semua profesi yang terdidik. Ahli mekanik mobil mung-kin akan menggabungkan berbagai pengetahuan untuk dapat memperbaiki kerusakan mesin. Bagi ahli desain situasinya berbeda, permasalahannya bera-neka ragam dan lebih rumit dari yang dihadapi ahli mekanik. Lebih penting lagi, tidak pernah ada “satu cara perbaikan yang benar” tetapi ada sejumlah besar cara dalam setiap solusi terpilih yang dapat diselesaikan dengan pencabangan-nya yang akan mempengaruhi aspek-aspek lain dari permasalahan klien.

Page 18: ETIKA PROFESI (PCE 276)

PROFESI ARSITEK, SERTA PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIKTUGAS (PE)LAYANAN DAN JASA KEPERCAYAAN PUBLIK (Wasserman, B. cs – 2000)• Dua landasan kedudukan / jabatan profesional, yaitu: tugas untuk menyediakan

layanan publik (public service) dan untuk jasa kepercayaan (trustworthiness). Ini berdasarkan pada 3 kondisi utama:

1. Kompleksitas pengetahuan dan keahlian yang digunakan tenaga ahli. 2. Praktek rumit yang diperlukan untuk riset dan penerapan pengetahuan. 3. Harapan ketentuan dari profesi pelayanan yang diperlukan dan akses bagi me-

reka masyarakat dan perorangan yang tidak menguasai pengetahuan tersebut.• Tugas pelayanan publik tsb. mencakup penyediaan layanan profesional seperti

ruang darurat (perawatan medis) untuk mereka yang tidak mampu tapi meng-inginkan pelayanan tersebut, sedangkan kepercayaan publik mencakup kewajib-an tenaga ahli untuk menghargai hak-hak privacy dan mendahulukan keinginan klien. Sementara peringatan “Lat the buyer beware” dapat diterapkan dalam transaksi bisnis biasa, tenaga ahli punya tugas berdasar kepercayaan untuk mem-beri tahu klien dan/atau publik mengenai tenaga ahli yang mereka tidak ketahui.

• Ada juga tuntutan keahlian khusus serta konsep layanan dan kepercayaan publik berdasarkan pada konflik ekonomi dengan alasan kepentingan yang timbul dalam tekanan antara kompensasi tenaga ahli dan keinginan akses layanan dgn. sumber daya terbatas. Konsep ini menjadi dasar penyamaan etika profesi dan bisnisnya.

Page 19: ETIKA PROFESI (PCE 276)

Terjemahan Kalimat / Istilah

The designation of Archtect is generally reserved by law or custom to a person who always professionally qualified and generally registered licensed certified to practice architecture in the jurisdiction in which he or she practices and is responsible for the fair and sustainable development, the welfare and the cultural expression of the society’s habitat, in terms of space, forms, and historical context

Penandaan Arsitek umumnya dipesan (disediakan) oleh hukum atau adat / kelaziman untuk seseorang yang selalu memenuhi syarat pro-fesional dan umumnya berlisensi terdaftar bersertifikat untuk praktek arsitektur dalam yurisdiksi (wilayah hukum) tempat ia melakukan praktik dan bertanggung jawab pada keadilan dan pengembangan yang berkelanjutan, kesejahteraan dan ekspresi budaya habitat masyarakat, dalam hal ruang, bentuk, dan konteks historis

Page 20: ETIKA PROFESI (PCE 276)
Page 21: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR

ARSITEK• Kata ARSITEK berasal dari bhs Yunani architekton meliputi kata archi yang

berarti pemimpin dan tekton berarti membangun, jadi Arsitek adalah pemimpin pem-bangunan atau master builder (Sidharta & Eko Budihardjo: “Konservasi Lingkungan dan Bangunan Kuno bersejarah di Surakarta”– Gajah Mada University Press, Yogyakarta-1989).

Arsitek dalam merancang bangunan berhubungan dengan dan membantu siapa yang membutuhkan (klien, pemakai, dan masyarakat secara keseluruhan) serta siapa yang akan membuat ruang guna memenuhi kebutuhan tersebut (pemba-ngun, kontraktor, tukang ledeng, tukang kayu, ahli mesin AC, dll. (Waldrap, Lee W . PhD. AIA: “Becoming an Architect”, John Wiley & Sons Inc New Jersey – 2006).

Manusia butuh tempat untuk tinggal, bekerja, bermain, belajar, beribadah, bertemu, berkuasa, berbelanja, serta ruang-ruang privat & publik / ruang-ruang dalam dan luar, kamar-kamar, bangunan-bangunan, komplex-kom-plex, lingkungan hunian & kota-kota.

Arsitek, adalah tenaga ahli yang terlatih dalam bidang seni & pengetahuan desain bangunan serta diijinkan untuk menjaga kesehatan, kese-lamatan, dan kesejahteraan masyarakat, meru-bah kebutuhan tsb. menjadi konsep-konsep lalu mengembangkannya menjadi gambar-gambar bangunan yang dapat dibangun oleh orang lain.

Page 22: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK• Arsitek adalah penyusun bangunan, merancang/menyediakan gambaran (image)

konkrit sebuah struktur baru agar bisa dibangun. Tugasnya kemudian menkomu-nikasikan bangunan apa yg. direncanakan dan seperti apa. Peran arsitek adalah sbg. mediator antar klien yaitu orang yang memutuskan untuk membangun serta seluruh pekerja dgn. mandornya yang mungkin bersama dgn. kita berhubungan sebagai pembangun (Kostof, Spiro -1986 dalam Waldrap, L.W.: Becoming an Architect”– 2006).

• Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju terwujudnya tata-ruang dan tata-massa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan/atau setara, mempunyai kompetensi yang dia-kui sesuai dengan ketentuan Ikatan Arsitek Indonesia dan melakukan praktek profesi arsitek (IAI: Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas -2007).

• Arsitek adalah pembentuk lingkungan fisik, manipulator & pembentuk ruang, pen-jaga keseimbangan antara yg. lama dan baru, juru damai antara teknik & estetika (Heckscher, August dalam Hunt, William D. Jr.: “Comprehensive Architectural Services -1965): .

• Gambaran (image) Arsitek: dapat menjadi koordinator kreatif, perekayasa (engineer) sistem-sistem desain, pembentuk lingkungan, analis dan pemadu (synthesizer), ahli pemikir dan penghayal (Alexander, Robert E dalam Hunt, William D. Jr.: “Comprehensive Architectural Services – General Principle and Practice” -1965):.

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR

Page 23: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTURARSITEKTUR• Architecture is a thoughtful making of spaces. Continual renewal of architecture

comes from changing concept of space (Kahn, Louis dlm. Perspecta IV -1957, hlm. 2-3). Prof.Ir. F.Dicke guru besar perintis & pembina pendidikan arsitektur di Indonesia dalam sambutannya pada Ulang Tahun Mahasiswa Arsitektur ITB Guna Dharma 1956 menyatakan: Arsitektur tidak mempunyai tujuan pribadi, tetapi bertujuan mengabdi pada manusia, kemanusiaan, masyarakat raya, dan jika ada kepercaya-an mengabdi kepada Tuhan (Sumadi, Budi K.: Adaptasi dan Profesionalisme Arsitek).

• Arsitektur (dlm. segala manifestasinya dari desain dan proses pengambilan kepu-tusan, ke studi teoritis dan pekerjaan terbangun secara etis melekat untuk tujuan kesejahteraan manusia. Sifat etis arsitektur timbul dari perannya sebagai proses dan produk budaya: perancangan dan pembangunan habitat manusia, konkritisa-si nilai-nilai sosial, lingkungan yang menurut dugaan diperbaiki /ditingkatkan. “Arsitektur” sebagaimana ditetapkan untuk tujuan kita, adalah: seni & pengeta-huan desain serta konstruksi bangunan dan lansekap tempat kediaman manusia. Dalam interpretasi ini termasuk: alasan, seni, proses & tempat, maksud / tujuan manusia. Kediaman (Habitat) manusia secara kolektif dihasilkan bukan semata-mata melalui tindakan arsitek yang ahli dalam seni serta pengetahuan merancang bangunan & lansekap tapi banyak peserta pengembangan lingkungan terbangun jaman sekarang (Wasserman B, Sullivan P, Palermo G: “Ethics, and Practice of Architecture”-2000).

Page 24: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTURARSITEKTUR (Wasserman B, Sullivan P, & Palermo G -2000).

• Dengan definisi dari beberapa kamus, “arsitektur” difahami bersama sebagai:

• Konstruksi habitat adalah tindakan sengaja yang kita lakukan: seni, ketrampilan, dan maksud manusia yang diajukan bersama mengenai tempat kediaman kita.

• Perkembangan definisi dari kamus: Arsitektur mengarah ke bentuk dan gambaran tempat kediaman manusia, proses penemuannya, teknologi konstruksinya, dan fabrikasi materialnya, termasuk pertimbangan mengenai sejarah, bentuk, serta tempat kediamannya, dan juga spekulasi tentang proposisi (saran) utopis pada bentuk dan sifatnya. Arsitektur mempunyai perjanjian/persetujuan internal un-tuk representasi, keputusan dan komposisi (penyusunan).

Seni / ilmu-pengetahuan bangunan atau mendirikan gedung serta tindakan / proses membangun untuk segala jenis pemakaian manusia…… tapi kadang-kadang dihargai semata-mata sebagai seni murni dan memiliki makna yang sempit, Seni dan pengetahuan merancang dan mendirikan bangunan, Bangunan-bangunan atau struktur yang besar lainnya, Pengetahuan, seni, atau profesi perancangan dan pembuatan bangunan. Profesi perancangan bangunan, ruang-ruang terbuka, komunitas, serta konstruksi dan lingkungan buatan lainnya, biasanya dengan menghargai efek-efek estetika. Hasil atau produk pekerjaan arsitektural, sebagai sebuah bangunan.

Arsitektur adalah: 1) Tempat khusus yang dibentuk manusia dalam lansekap untuk tem-pat kediaman-nya. 2) Pertimbangan, design, dan fabrikasi-nya, 3) Praktek profesional

Page 25: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTURPRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR (Alexander, Robert E dalam Hunt, William D. Jr.: “Comprehensive Architectural Services – General Principle and Practice” -1965):.

•Praktek Arsitektur terdiri atas aktivitas profesional arsitek yang diperlukan untuk kreasi serta konstruksi bangunan dan lingkungannya, termasuk konsultasi, analisa dan desain, berikut persiapan grafis dan dokumen tertulis yang secara jelas mem-perlihatkan maksud desain, serta administrasi konstruksi guna menjamin terpe- nuhinya maksud tsb. Arsitek bertanggung jawab pada pemilihan bahan, peralat-an, dan sistem-sistem bangunan dan lingkungannya. Layanan arsitek ini termasuk petunjuk dan koordinasi profesi lainnya serta disiplin-disiplin yang diperlukan un-tuk pencapaian hasil (bangunan dan lingkungan yang memenuhi kebutuhan kese-hatan, kesejahteraan, keselamatan, pesan dan keindahan komunitas manusia).•Bila profesi arsitektural menerima peran besar, layanan tambahan tertentu harus disediakan dlm. layanan standar. Profesi kemudian harus mengembangkan (dgn. bantuan dari profesi -profesi yang terkait dan lainnya) metoda penanganan selu-ruh proses kreasi & konstruksi. Profesi harus menyiapkan praktek komprehensif di bidang bangunan & lingkungan. Salah satu dari elemen-elemen penting terse-but berupa analisa kelayakan: arsitektural, lahan, lokasi, biaya, dan sejenisnya,•Ada banyak cara untuk praktek arsitektur dengan konsep layanan komprehensif. Arsitek dapat memilih menawarkan banyak macam layanan (mis. khusus tahap programming) dengan stafnya sendiri, atau dengan staf dari konsultan luar.

Page 26: ETIKA PROFESI (PCE 276)

ARSITEK, ARSITEKTUR, DAN PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTURPRAKTEK LAYANAN KOMPREHENSIF PROFESI ARSITEKTURAL• Bagi banyak klien khususnya dengan proyek yang kurang kompleks “layanan pro-

fesi arsitektur” yang sifatnya standar mungkin sudah cukup, namun biro (kantor) arsitek walaupun kecil perlu memiliki sistem layanan komprehensif bila ingin sur-vive. Ini akan berlanjut dengan menyelenggarakan layanan profesi atas banyak bangunan yang sedang ditangani, dan kantor kecil tersebut akan menemukan pandangan terbuka ke arah pekerjaan yang lebih besar & kompleks.

• Menurut etika, layanan komprehensif dapat dilakukan dengan prinsip keagenan (perwakilan) yang memungkinkan bagi klien memberi kuasa kepada arsitek untuk mewakilinya dalam transaksaksi bisnis dengan pihak ketiga misalnya pedagang perantara atau banker. Peragenan tsb. didasarkan pada prinsip hukum kontrak.

• Bila profesi arsitektural untuk memainkan peran yang besar, pertama-tama harus menentukan gambaran (image) apa yg. dipilih untuk proyeknya. Setiap usaha ha-rus diuraikan utk. menanamkan pesan image tsb. kepada publik. Bila arsitek me-menuhi peran besar yg. sedang ditawarkan (sebagai pencipta lingkungan manusia yang kebih baik), profesi tersebut harus menentukan pilihannya. Sebaliknya tak dapat dihindari akan mundur ke posisi yang lebih rendah. Dan bila peran yang lebih luas dipilih, ini akan bersifat perintah pada profesi agar mempersiapkan diri untuk memberikan layanan komprehensif yang diperlukan dengan keahlian tinggi atau setidaknya dengan kompetensi (kewenangan).

Page 27: ETIKA PROFESI (PCE 276)

Terjemahan Kalimat / Istilah

Architecture is a thoughtful making of spaces. Continual renewal of architecture comes from changing concept of space

Arsitektur adalah keputusan (pembuatan) ruang yang bijaksana. Pembaharuan arsitektur secara terus-menerus datang dari perubahan konsep ruang.

Page 28: ETIKA PROFESI (PCE 276)