Top Banner
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng DESEMBER 2013 “ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE” Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id
33

Epaper DinperindagJateng Desember 2013

Feb 18, 2016

Download

Documents

HINDARI BAHAN PRODUK BERBAHAYA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

DESEMBER 2013

“ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp.

8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Suliyati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2.

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Pengantar Redaksi

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Kita mungkin heran atau merasa

aneh, bila suatu produk mainan anak-anak

dikatakan bisa menimbulkan keracunan pada

anak. Padahal produk ini ditujukan untuk

memberikan kegembiraan, kebahagian

bahkan untuk pendidikan anak dan bukan

sebaliknya. Apalagi pada anak-anak TK atau

Sekolah Dasar, dimana produk mainan

diperlukan dalam menunjang pendidikan

formal. Pada hakekatnya banyak anak-anak

yang mengalami kecelakaan ke-racunan

dikarenakan ketidaksengajaan akibat produk

mainan yang digunakan. Salah satu sebab

mengapa terjadi keracunan pada anak-anak

adalah produk mainan yang digunakan me-

ngandung bahan beracun yang dapat

mengganggu kesehatan anak bahkan pada

orang dewasa.

Produk mainan yang mem-bahayakan

contohnya adalah produk yang mengandung

timbal (plumbum). Timbal biasanya

ditambahkan pada produk yang mengandung

PVC (Polyvinyl Chloride) sebagai “stabilizer”.

PVC tidak hanya digunakan pada produk

mainan anak-anak saja tetapi juga digunakan

pada produk – produk rumah tangga yang

terbuat dari plastik. Penggunaan cat

(pewarna) yang mengandung Timbal juga

digunakan pada produk mainan anak yang

tujuannya untuk mewarnai mainan tsb

sehingga menarik perhatian anak-anak. Selain

itu alat-alat untuk melukis (menggambar)

seperti krayon dan pensil warna juga diduga

mengandung Timbal. Di Amerika Produk

mainan yang diduga mengandung Timbal

contohnya adalah pensil warna, krayon,

produk bayi terbuat dari plastik (“rattle”,

“teehing rings”), produk dalam bentuk

perhiasan (kalung, gelang atau cincin).

Page 3: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Secara alami PVC merupakan bahan

yang keras, karena itu bahan kimia berbahaya

seperti Timbal biasanya ditambahkan untuk

merubah karak- teristik alami ini. Zat aditif

dapat sebagai “stabilizer” atau “plasticizer”.

“Stabilizer” digunakan untuk memper-

tahankan kekakuan plastik agar tetap tahan

lama, sedangkan “plasticizer” dibutuhkan agar

plastik lentur dan lembut sehingga mudah

dibentuk.

Tahun 2004 Komisi Keamanan Produk

konsumen Amerika (The U.S. Consumer

Product Safety Commision/ CPSC) telah

menarik 150 juta produk mainan (berupa

perhiasan seperti kalung, gelang atau cincin)

yang diduga mengandung Timbal.. Hasil

survey secara acak terhadap produk Vinyl di

Chicago menemukan banyak produk mainan

yang mengandung Timbal, sekitar 20% dari

131 produk menunjukkan adanya kandungan

Timbal. Produk-produk tersebut ber-variasi

antara lain produk sekolah, bahan pakaian,

dan alat-alat rumah tangga. Komisi Keamanan

Produk konsumen Amerika menetapkan batas

Timbal pada Vinyl adalah 200 ppm,

kenyataannya lebih dari setengah produk

mengandung Timbal > 200 ppm.

Bagaimana Timbal pada produk mainan bisa

meracuni anak-anak ?

Timbal dapat lepas sebagai debu pada

permukaan produk mainan selama mainan tsb

digunakan secara normal apalagi bila terjadi

penyinaran atau pamanasan terutama

terkena sinar matahari. Komisi Keamanan

Produk Konsumen Amerika telah melakukan

penelitian dimana penyinaran dan pemanasan

dapat menyebabkan degradasi PVC dan

membebaskan debu Timbal. Pada produk

mainan anak-anak Timbal dapat lepas selama

mainan tsb digunakan dengan normal.

Timbal merupakan bahan kimia yang

sangat berbahaya terhadap kesehatan anak-

anak, beberapa penelitian menunjukan bahwa

terpapar Timbal bahkan pada tingkat yang

rendah dapat mengganggu intelektualitas dan

perkembangan anak-anak dan bayi. Standard

International telah menentukan jumlah

Timbal yang dilepaskan tidak boleh lebih dari

90 ppm.

Anak-anak lebih berpotensial

keracunan Timbal dibanding orang dewasa.

Hal ini disebabkan karena sifat dari anak-anak

adalah rasa keingintahuan yang tinggi, mereka

akan menjilat, mengunyah bahkan

memasukkan produk mainan tersebut

kedalam mulutnya. Serpihan-serpihan dari cat

atau pewarna pada produk mainan yang

telah usang bisa juga tertelan atau terhirup

oleh anak-anak. Kebiasaan anak-anak tsb

dengan rentang waktu yang lama dapat

menyebabkan keracunan kronik, keracunan

jenis ini sulit untuk dideteksi secara dini dan

dampaknya akan terlihat beberapa tahun

kemudian. Timbal akan lebih mudah diserap

oleh tubuh pada masa perkembangan, pada

anak-anak. Jumlah Timbal yang diserap

mencapai 50% dibandingkan orang dewasa

yang hanya dapat menyerap sekitar 10%,

selain itu otak serta sistem saraf anak-anak

lebih sensitive terhadap kerusakan akibat

Timbal. Sistem penyerapan ini akan lebih

meningkat disaat anak-anak kekurangan zat

gizi seperti zat besi atau Kalsium.

Anak-anak dibawah 6 tahun sangat

berpotensial mengalami keracunan Timbal,

sebab otak dan sistem saraf mereka masih

dalam pertumbuhan sehingga pada tingkat

yang rendah sekalipun dapat menyebabkan

penurunan tingkat kecerdasan (IQ),

ketidakmampuan belajar (kesulitan belajar),

“Attention deficit disorder”, hiperaktifitas dan

agresif sehingga menimbulkan masalah sosial

dan lingkungan, gangguan pertumbuhan,

gangguan pada pendengaran, dan kerusakan

ginjal. Pada tingkat keracunan yang tinggi,

menyebabkan kematian. Keracunan Timbal

juga pernah dilaporkan dapat menyebabkan

tindakan kriminal pada anak-anak.

Page 4: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Timbal merupakan bahan berbahaya

yang dapat terakumulasi dalam tulang dan

menyebabkan kerusakan system saraf yang

tidak dapat kembali normal (“irreversible”)

pada anak-anak yang terpapar khususnya

pada anak-anak usia 1-3 tahun. Terpapar

secara berulang dalam jangka waktu yang

lama akan menyebabkan penim-bunan Timbal

didalam tulang dan gigi.

Apabila seorang wanita hamil

mengalami keracunan Timbal, maka Timbal

tersebut akan terakumulasi pada tulangnya

dan karena proses metabolit selama

kehamilan Timbal menyebar kedalam darah

dan menembus plasenta. Hal ini

menyebabkan janin mengalami keracunan

Timbal yang pada akhirnya akan merusak

sistem saraf janin tsb. Selain itu dapat

mengakibatkan keguguran, berat badan bayi

saat dilahirkan rendah

bahkan dapat menyebabkan kematian pada

bayi yang dilahirkan.

Pada orang dewasa keracunan Timbal

dapat menyebabkan kehilangan libido dan

infertilitas, agresif dan tekanan darah tinggi,

kehilangan nafsu makan, sembelit, anemia,

pada kasus yang berat menyebabkan

pembengkakan otak, koma dan kematian.

Timbal tidak mempunyai nilai biologi

pada tubuh manusia bahkan dalam jumlah

sedikit. Jika Timbal memasuki tubuh manusia

akan menggantikan logam-logam lain yang

berguna bagi tubuh, logam yang digantikan

misalnya zat besi, zink dan tembaga.

Penggantian zat besi dapat menghambat

proses pembentukan sel darah merah normal.

Jadi idealnya tidak ada plumbum dalam darah

atau kadar dalam darah 0 mcg/dL.

Timbal tidak hanya berasal dari alat-

alat permainan, tetapi juga bersumber dari

makanan yang dapat menyebabkan

keracunan , untuk itu kebersihan rumah juga

harus dijaga, membersihkan debu di lantai,

jendela, dan furniture lainnya.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Desember 2013

P.EDISON AMBARURA.SE,M.Si

Page 5: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Tajuk Rencana

MENGENAL BAHAN KIMIA PENGAWET MAKANAN DAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Salah satu dari beberapa teknik pengawetan

pangan adalah memberikan bahan tambahan

pangan (BTP) untuk pengawetan, hal ini

dilakukan dengan menambahkan suatu bahan

kimia tertentu dengan jumlah tertentu yang

diketahui memiliki efek mengawetkan dan

aman untuk dikonsumsi manusia. Jenis dan

jumlah pengawet yang diijinkan untuk

digunakan telah dikaji keamanannya. Bahan

Tambahan Pangan yang digunakan dalam

pangan setidaknya mempunyai lima alasan

utama, yaitu:

1. Untuk mempertahankan konsistensi

produk.

Emulsifier memberikan tekstur produk

berbentuk emulsi atau suspensi yang konsisten

dan mencegah pemisahan fasa air dengan fasa

lemak suatu emulsi atau pemisahan fasa cair

dan fasa padat suatu suspensi. Penstabil dan

pengental menghasilkan tekstur yang lembut

dan homogen pada pangan tertentu.

2. Untuk meningkatkan atau

mempertahankan nilai gizi.

Vitamin dan mineral yang ditambahkan ke

dalam pangan seperti susu, tepung, serelia lain

dan margarin untuk memperbaiki kekurangan

zat tersebut dalam diet seseorang atau

mengganti kehilangannya selama proses

pengolahan pangan. Semua pangan yang

mengandung nutrien yang ditambahkan harus

diberi label yang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku secara internasional atau sesuai

ketentuan masing-masing negara.

3. Untuk mempertahankan kelezatan dan

kesehatan (wholesomeness) pangan.

Pengawet menahan kerusakan pangan yang

disebabkan oleh kapang, bakteria, fungi atau

khamir. Kontaminasi bakteria dapat

menyebabkan penyakit yang dibawa makanan

(food born illness) termasuk botulism yang

mem-bahayakan kehidupan. Antioksidan adalah

pengawet yang mencegah terjadinya bau yang

tidak sedap. Antioksidan juga mencegah

potongan buah segar seperti apel menjadi

coklat bila terkena udara.

4. Mengembangkan atau mengatur

keasaman/kebasaan pangan.

Bahan pengembang yang melepaskan asam bila

dipanaskan bereaksi dengan baking soda

membantu mengembangkan kue, biskuit dan

roti selama proses pe-manggangan.Pengatur

keasaman/ kebasaan membantu memodifiksi

keasaman/ kebasaan pangan agar diperoleh

bau, rasa dan warna yang sesuai.

5. Untuk menguatkan rasa atau

mendapatkan warna yang diinginkan.

Berbagai jenis bumbu dan penguat rasa sintetik

atau alami memperkuat rasa pangan.

Sebaliknya warna memperindah tampilan

pangan tertentu untuk memenuhi ekspektasi

konsumen.

Page 6: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan

pengawet

Penggunaan pengawet dalam produk pangan

dalam prakteknya berperan sebagai

antimikroba atau antioksidan atau keduanya.

Jamur, bakteri dan enzim selain penyebab

pembusukan pangan juga dapat menyebabkan

orang menjadi sakit, untuk itu perlu dihambat

pertumbuhan maupun aktivitasnya. Selain itu,

juga untuk memelihara kesegaran dan

mencegah kerusakan makanan atau bahan

makanan. Beberapa pengawet yang termasuk

antioksidan berfungsi mencegah makanan

menjadi tengik yang disebabkan oleh

perubahan kimiawi dalam makanan tersebut.

Peran sebagai antioksidan akan mencegah

produk pangan dari ketengikan, pencoklatan,

dan perkembangan noda hitam. Antioksidan

menekan reaksi yang terjadi saat pangan

menyatu dengan oksigen, adanya sinar, panas,

dan beberapa logam.

Siapa yang boleh menggunakan bahan

tambahan pangan pengawet?

Bahan tambahan Pangan Pengawet boleh

digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang

memproduksi pangan yang mudah rusak.

Pencantuman label pada produk pangan sesuai

dengan Peraturan Pemerintah No.69 tahun

1999 tentang Label dan Iklan Pangan.

Label pangan adalah setiap keterangan

mengenai pangan yang berbentuk gambar,

tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain

yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke

dalam, ditempelkan pada, atau merupakan

bagian kemasan pangan.

Label pangan sekurang-kurangnya memuat :

Nama produk

Berat bersih atau isi bersih.

Nama dan alamat pabrik yang

memproduksi atau memasukkan pangan ke

wilayah Indonesia.

Penambahan bahan pengawet pada produk

pangan menjadi bahan perhatian utama

mengingat perkembangan iptek pangan

menyangkut hal tersebut yang begitu cepat

serta sering menimbulkan teka-teki bagi

konsumen menyangkut keamanannya.

Beberapa bahan pengawet yang lazim

digunakan antara lain :

a. Garam atau NaCl

Telah berabad lampau digunakan hingga saat

ini sebagai bahan pengawet terutama untuk

daging dan ikan. Larutan garam yang masuk ke

dalam jaringan dan mengikat air bebasnya,

sehingga menghambat pertumbuhan dan

aktivitas bakteri penyebab pembusukan,

kapang, dan khamir. Produk pangan hasil

pengawetan dengan garam dapat memiliki daya

simpan beberapa minggu hingga bulan

dibandingkan produk segarnya yang hanya

tahan disimpan selama beberapa jam atau hari

pada kondisi lingkungan luar. Ikan pindang, ikan

asin, telur asin dan sebagainya merupakan

contoh produk pangan yang diawetkan dengan

garam.

b. Gula atau sukrosa

Gula atau sukrosa merupakan karbohidrat

berasa manis yang sering pula digunakan

Page 7: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

sebagai bahan pengawet khususnya komoditas

yang telah mengalami perlakuan panas.

Perendaman dalam larutan gula secara

bertahap pada konsentrasi yang semakin tinggi

merupakan salah satu cara pengawetan pangan

dengan gula. Gula seperti halnya garam juga

menghambat pertumbuhan dan aktivitas

bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan

khamir. Dendeng, manisan basah dan atau buah

kering merupakan contoh produk awet yang

banyak dijual di pasaran bebas.

c. Cuka buah atau vinegar

Merupakan salah satu bahan yang dapat

digunakan untuk mengawetkan daging, asyuran

maupun buah-buahan. Acar timun, acar bawang

putih, acar kubis (kimchee) merupakan produk

pangan yang diawetkan dengan penambahan

asam atau cuka buah atau vinegar.

Berikut disajikan kajian keamanan beberapa

pengawet yang banyak digunakan oleh industri

pangan.

Tabel. Pengaruh beberapa bahan pengawet

terhadap kesehatan

Bahan Pengawet

Produk Pangan Pengaruh terhadap

Kesehatan

Ca-benzoat

Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis, ikan asin

Dapat menyebabkan reaksi erugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin

Sulfur dioksida (SO2)

Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar

Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi

K-nitrit

Daging kornet, daging kering, daging asin, pikel daging

Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan

kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal, muntah

Ca- / Na-propionat

Produk roti dan tepung

Migrain, kelelahan, kesulitan tidur

Na-metasulfat

Produk roti dan tepung

Alergi kulit

Asam sorbat

Produk jeruk, keju, pikel dan salad

Pelukaan kulit

Natamysin

Produk daging dan keju

Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit

K-asetat Makanan asam Merusak fungsi

ginjal

BHA

Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas

Menyebabkan penyakit hati dan kanker.

.

Namun demikian perlu diperhatikan hal-hal

penting dalam menggunakan bahan tambahan

pangan pengawet adalah :

- Pilih pengawet yang benar/yang diijinkan

untuk dalam pangan serta telah terdaftar di

Badan POM RI.

- Bacalah takaran penggunaannya pada

penandaan/label.

- Gunakan dengan takaran yang benar sesuai

petunjuk pada label.

- Membaca dengan cermat label produk

pangan yang dipilih/dibeli serta

mengkonsumsinya secara cerdas produk

pangan yang menggunakan bahan pengawet.

(Disarikan dari berbagai sumber oleh Tim PKPBB)

Page 8: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

MENGENAL BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM KOSMETIK

Setiap wanita siapa yang tidak

ingin tampil cantik dalam setiap

penampilannya dimuka umum ?

Berbagai macam merek kosmetika

ditawarkan di pasaran dengan harga

yang bervariasi,

tinggal kita

memilih sesuai

dengan kocek

kita. Idealnya,

kosmetik

berfungsi untuk

mempercantik wajah dan

menyehatkan kulit. Namun apa yang

terjadi jika kosmetik yang digunakan

justru mengandung bahan-bahan

berbahaya? Selain dapat

menyebabkan kulit menjadi rusak,

kandungan berbahaya dalam

kosmetik juga dapat menyerap ke

dalam kulit dan darah sehingga

membahayakan kesehatan anda.

Tidak semua produk kosmetik aman

dikonsumsi. Sebab, bisa jadi

komposisi bahannya mengandung

bahan kimia yang berbahaya. Paparan

dalam jangka panjang mungkin sangat

merugikan tubuh.

Berikut ini zat-zat berbahaya

yang perlu dihindari saat Anda

berbelanja kosmetik :

1)

Methyl /

Propyl / Butyl /

Ethyl Paraben

Kandunga

n ini berguna

untuk mencegah perkembangan

bakteri sehingga produk kosmetik

dapat awet dan tahan lama. Walau

telah banyak diketahui mengandung

toxic berbahaya, kandungan ini tetap

digunakan secara di luas di berbagai

merk kosmetik.

2) Imidazolidinyl Urea dan

Diazolidinyl Urea

Kedua zat kimia ini merupakan

pengawet yang paling banyak

digunakan selain Paraben. Kandungan

utamanya ialah formaldehyde yang

Page 9: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

seringkali dipakai untuk mengawetkan

jenazah. Bahan ini memang mampu

mengawetkan komposisi dalam

kosmetik, namun terbukti berbahaya

bagi kesehatan tubuh manusia.

3) PVP / VA Copolymer

Bahan ini berasal dari

petroleum (minyak tanah) dan banyak

digunakan di produk hairspray. Selain

tergolong dalam kategori toxic, zat

kimia ini juga mengandung partikel

yang dapat merusak paru-paru.

4) Sodium Lauryl Sulfate

Lazim digunakan dalam produk

shampoo dan detergen, fungsinya

untuk menghasilkan busa yang

melimpah. Bahayanya, kandungan

dapat menyebabkan iritasi mata dan

kulit, kerontokan rambut, ketombe,

serta reaksi alergi.

5) Stearalkonium Chloride

Bahan kimia ini banyak dipakai

dalam conditioner dan krim rambut,

namun dapat menyebabkan reaksi

alergi. Stearalkonium chloride juga

terbuat dari bahan yang sama dengan

yang digunakan di produk pelembut

kain.

6) Triethanolamine (TEA)

TEA digunakan dalam kosmetik

yang memiliki fungsi untuk

menyeimbangkan kadar asam pH dan

sebagai bahan pembersih wajah. TEA

dapat menyebabkan reaksi alergi,

iritasi mata, serta kekeringan pada

kulit dan rambut. Jika dibiarkan

menyerap ke dalam tubuh dalam

jangka waktu lama, TEA dapat

menjadi racun bagi tubuh.

Page 10: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

AMANKAN KOSMETIK YANG ANDA PAKAI

Saat anda mendengar kata

cantik, kebanyakan dari anda pasti

akan membayangkan kulit yang

mulus, bebas jerawat, putih dan

bersinar. Angan-angan anda inilah

yang dimanfaatkan oleh berbagai

industry kosmetika di dunia untuk

menarik customer alias

pelanggan yang akan

rela merogoh kocek

berapapun untuk

membeli kosmetik yang

mereka produksi demi

agar dapat menjadi cantik seperti

iklan yang tayang di televisi. Memang,

tidak semua produk kosmetik

berbahaya, ada yang benar-benar

teruji secara klinis aman dan cocok

untuk digunakan pada kulit. Namun

demikian, maraknya banjir produk

dari berbagai daerah dan Negara

membuat anda mau tak mau harus

waspada dan ekstra hati-hati pada

produk kosmetik, apalagi kosmetik

beracun.

Ciri-ciri Kosmetik Beracun

Kosmetik beracun sangat sulit

kita temukan di pasaran. Hal ini

disebabkan karena penampilan

kosmetik beracun yang sulit untuk

dikenali, tetap menarik seperti

kosmetik aman lainnya. Anda sebagai

kaum hawa tentunya tak

mau hal-hal buruk terjadi

pada kulit wajah yang

anda sayangi akibat

memakai kosmetik yang

salah. Berikut ini

beberapa ciri-ciri kosmetik berbahaya

yang harus kita hindari :

1) Kosmetik yang

kadaluarsa.

Tak sedikit wanita yang nekat

tetap menggunakan kosmetik yang

mereka miliki walaupun telah lewat

tanggal kadaluarsa. Hal ini disebabkan

oleh beberapa alas an seperti tidak

adanya efek apapun yang mereka

rasakan, menghemat pengeluaran,

Page 11: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

dan sebagainya. Kosmetik yang

kadaluarsa bisa jadi kandungannya

telah berubah menjadi bersifat toxic

alias beracun.

2) Kosmetik yang

mengandung merkuri.

Merkuri merupakan nama lain

dari air raksa. Merkuri merupakan zat

yang bersifat toxic dan karsinogenik

alias beracun dan dapat memicu

kanker. Merkuri sangat dilarang dalam

penggunaannya sebagai kosmetika

karena akibatnya bisa sangat fatal.

Bisa juga anda kelai dari bau logam

yang tajam.

3) Kosmetik yang

menawarkan perubahan

Kosmetika yang menawarkan

perubahan kulit menjadi lebih putih

dalam waktu yang sangat singkat. Efek

instan pada kosmetika pemutih

diakibatkan oleh kandungan merkuri

yang semakin tinggi pula.

4) Penampilan fisik

kosmetik

Penampilan fisik kosmetik yang

membahayakan kulit biasanya

lengket, berwarna mencolok (karena

tidak menggunakan pewarna alami

untuk kulit) dan tidak menyatu alias

tidak homogen.

5) Efek pemakaian

Efek yang dihasilkan pun tak

wajar (putih tidak alami, lama-lama

menjadi abu-abu dan pada akhirnya

berubah menjadi hitam)

Page 12: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

CIRI CIRI DAN BAHAYA KOSMETIK BERMERKURI

Setiap orang ingin tampil baik,baik itu wanita

maupun pria, namun apa jadinya bila produk

yang anda pakai tidak aman bagi diri anda,

berikut ini adalah ciri-ciri kosmetik yang

berbahaya bagi anda yang beredar bayak

dipasaran. Ciri-ciri itu sebagai berikut :

1. Krim Pada umumnya lengket.

Sebagian lagi ada yang mencampurkan

merkuri dengan bedak dingin (bedak jerawat),

agar tampak lebih encer.

2. Bersifat non homogen

Krim pada umumnya tidak homogen (tidak

menyatu & kasar) dan Bila didiamkan minyak

akan terpisah dengan bagian padat.

3. Bau menyengat

Bau logam merkuri tercium atau sebagian

menggunakan parfum menyengat utk

menghilangkan bau logam merkuri tsb.

4. Wangi mencolok

Warna umumnya sangat mencolok, karena

tidak menggunakan bahan pewarna utk

kosmetik, umumnya menggunakan bahan

pewarna tekstil (cap kupu-kupu) warna kuning

dan warna krim putihnya pearly (mengkilat

seperti mutiara)

5. Rasa panas

Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas

dan gatal.

6. Menyebabkan iritasi

Pada pemakaian awal meyebabkan Iritasi

pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar

matahari.

7. Warna pucat

Warna Putih pada kulit tidak lazim, umumnya

pucat

8. Warna pada kulit

Kulit dapat berubah putih dalam waktu

singkat (kurang 1 minggu, tergantung kadar

kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih

cepat memberikan warna putih)

9. Tidak timbul jerawat

Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini

disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah

rusak, kulit sudah tidak mengandung protein

& melanin yang berfungsi utk melindungi

radiasi paparan matahar juga sdh tdk

berfungsi, sehingga jasad renik ataupun

kuman tidak akan menyukai kulit yang telah

tercemar merkuri termasuk nyamuk

sekalipun. Jerawat dalam keadaan normal

adalah berfungsi sebagai indikator tingkat

kandungan protein di dalam kulit, hal ini juga

untuk mengontrol perawatan kulit wajah, bila

anda lupa untuk melakukan kebersihan wajah,

umumnya jerawat akan timbul, pada merkuri

hal ini tidak terjadi lagi, karena struktur

Page 13: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

protein kulitnya telah berubah & menjadi

rusak.

10. Pori-pori tampak mengecil & halus,

ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar

wajah kita telah tipis & tergerus oleh logam

merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil &

halus. Untuk mengujinya anda bisa merasakan

dengan mencobanya pada sinar matahari,

kulit terasa terbakar, gatal disertai

kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah

sdh tidak mendapat perlindungan dari

melanin yang berfungsi melindungi wajah kita

dari radiasi matahari. Pada produk yang

benar, pemakaian siang hari selalu

menggunakan pelindung SPF sehingga pada

siang hari anda tidak akan merasakan rasa

iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.

11. Bila anda telah tercemar merkuri &

pemakaian dihentikan, akan timbul jerawat

kecil-kecil disertai rasa gatal.

12. Bila pemakaian dihentikan akan

bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian

ataupun merata diwajah

13. Warna Putih pada kulit wajah lama-

kelamaan akan berubah menjadi abu-abu

lalu selanjutnya kehitaman

Untuk pemakaian lebih lanjut dapat

menyebabkan kanker kulit, kerusakan

jaringan tubuh & menyebabkan kematian.

14. Dapat menghambat pertumbuhan,

menyebabkan cacat & kematian pada janin.

Krim merkuri juga dapat diidentifikasi dari

gejala keracunan metabolisme tubuh, dengan

gejala sebagai berikut :

1. Pusing,

2. Di orientasi ruang,

3. Mual-mual,

4. Tremor (gemetar),

5. Susah Tidur,

6. Gangguan Penglihatan,

7. Gangguan Emosi,

8. Depresi.

9. Serta Lupa (pikun)

Page 14: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

PENGARUH FORMALIN BAGI TUBUH MANUSIA

Berdasarkan hasil pengawasan rutin yang

dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah di minggu

awal bulan puasa yang dilakukan disejumlah

pasar tradisional dikota Semarang dan

sekitarnya, ditemukan sejumlah produk pangan

seperti ikan asin, mi basah, dan tahu yang

memakai formalin sebagai pengawet. Adanya

bahan aditif dan pengawet berbahaya dalam

makanan ini sebenarnya sudah lama menjadi

rahasia umum. Setiap kali ditindak sekian pula

muncul di lain tempat karena rendahnya

kemampuan pro-dusen dalam memahami

perlindungan kepada konsumen setianya Fakta

ini lebih menyadarkan masyarakat bahwa selama

ini terdapat bahaya formalin yang mengancam

kesehatan yang berasal dari konsumsi makanan

sehari-hari.

Formalin merupakan larutan komersial

dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid.

Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic,

germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai

banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol,

Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid,

Oxomethane, Polyoxymethylene glycols,

Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic

aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl

oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan

Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa

ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan,

dengan kandungan formaldehid 10-40 persen.

FORMALIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Formalin sudah sangat umum digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri

sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya.

Formaldehid memiliki banyak manfaat, seperti

anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga

dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal,

gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan

berbagai serangga lain. Dalam dunia fotografi

biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin

dan kertas. Bahan pembuatan pupuk dalam

bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum,

pengawet produk kosmetika, pengeras kuku dan

bahan untuk insulasi busa. Formalin juga dipakai

sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak.. Di

bidang industri kayu sebagai bahan perekat

untuk produk kayu lapis (plywood). Dalam

konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen)

digunakan sebagai pengawet untuk berbagai

barang konsumen seperti pembersih rumah

tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat

sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet. Di

industri perikanan, formalin digunakan untuk

menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik

ikan. Formalin diketahui sering digunakan dan

efektif dalam pengobatan penyakit ikan akibat

ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir.

Meskipun demikian, bahan ini juga sangat

beracun bagi ikan. Ambang batas amannya

sangat rendah, sehinggga terkadang ikan yang

diobati malah mati akibat formalin daripada

akibat penyakitnya. Formalin banyak digunakan

Page 15: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

dalam pengawetan specimen ikan untuk

keperluan penelitian dan identifikasi. Di dunia

kedokteran formalin digunakan untuk

pengawetan mayat manusia untuk dipakai dalam

pendidikan mahasiswa kedokteran. Untuk

pengawetan biasanya digunakan formalin dengan

konsentrasi 10%.

Besarnya manfaat di bidang industri ini

ternyata disalahgunakan untuk penggunaan

pengawetan industri makanan. Biasanya hal ini

sering ditemukan dalam industri rumahan,

karena mereka tidak terdaftar dan tidak

terpantau oleh Depkes dan Balai POM setempat.

Bahan makanan yang diawetkan dengan formalin

biasanya adalah mi basah, tahu, bakso, ikan asin

dan beberapa makanan lainnya. Formalin adalah

larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat

menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar

37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan

pengawet biasanya ditambahkan metanol hingga

15 persen. Bila tidak diberi bahan pengawet

makanan seperti tahu atau mi basah seringkali

tidak bisa tahan dalam lebih dari 12 jam.

Formaldehid juga dipakai untuk reaksi

kimia yang bisa membentuk ikatan polimer,

dimana salah satu hasilnya adalah menimbulkan

warna produk menjadi lebih cerah. Sehingga

formalin dipakai di industri plastik. bahan

pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin

kaca. Sehingga formalin juga banyak dipakai di

produk rumah tangga seperti piring, gelas dan

mangkuk yang berasal dari plastik atau melamin.

Bila piring atau gelas tersebut terkena makanan

atau minutan panas maka bahan formalin yang

terdapat dalam gelas akan larut. Dari penelitian

hasil air rebusan yang kemudian dibawa ke

Laboratorium Kimia Universitas Indonesia, ini

didapatkan hasil, bahwa kandungan formalin

pada hampir semua produk yang diteliti,

kandungan formalin sangat tinggi antara 4,76 ¬

9,22 miligram per liter. Barang-barang tersebut

bila digunakan dalam keadaan dingin sebenarnya

tidak berbahaya. Tetapi sangat berbahaya bila

wadah-wadah ini dipakai untuk menaruh bahan

makanan panas seperti membuat minuman teh,

kopi, atau makanan berkuah panas.

BAHAYA PAPARAN FORMALIN

Formalin masuk ke dalam tubuh manusia

melalui dua jalan, yaitu mulut dan pernapasan.

Sebetulnya, sehari-hari kita menghirup formalin

dari lingkungan sekitar. Polusi yang dihasilkan

oleh asap knalpot dan pabrik, mengandung

formalin yang mau tidak mau kita hirup,

kemudian masuk ke dalam tubuh. Asap rokok

atau air hujan yang jatuh ke bumi pun sebetulnya

juga mengandung formalin.

Formalin sangat berbahaya jika terhirup,

mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang

ditimbulkan dapat berupa : luka bakar pada kulit,

iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan

bahaya kanker pada manusia. Jika kandungan

dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia

dengan hampir semua zat di dalam sel, sehingga

menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian

sel yang menyebabkan kerusakan pada organ

tubuh. Formalin merupakan zat yang bersifat

karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker.

Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing

pemberian formalin dalam dosis tertentu jangka

Page 16: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

panjang secara bermakna mengakibatkan kanker

saluran cerna seperti adenocarcinoma pylorus,

preneoplastic hyperplasia pylorus dan

adenocarcinoma duodenum. Penelitian lainnya

menyebutkan pengingkatan resiko kanker faring

(tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung)

pada pekerja tekstil akibat paparan formalin

melalui hirupan

Dalam jumlah sedikit, formalin akan larut

dalam air, serta akan dibuang ke luar bersama

cairan tubuh. Sehingga formalin sulit dideteksi

keberadaannya di dalam darah. Imunitas tubuh

sangat berperan dalam berdampak tidaknya

formalin di dalam tubuh. Jika imunitas tubuh

rendah atau mekanisme pertahanan tubuh

rendah, sangat mungkin formalin dengan kadar

rendah pun bisa berdampak buruk terhadap

kesehatan. Usia anak khususnya bayi dan balita

adalah salah satu yang rentan untuk mengalami

gangguan ini. Secara mekanik integritas mukosa

(permukaan) usus dan peristaltik (gerakan usus)

merupakan pelindung masuknya zat asing masuk

ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung

dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi

zat berbahaya tersebut. Secara imunologik sIgA

(sekretori Imunoglobulin A) pada permukaan

mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat

menangkal zat asing masuk ke dalam tubuh. Pada

usia anak, usus imatur (belum sempurna) atau

sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah

dan gagal berfungsi sehingga memudahkan

bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh sulit

untuk dikeluarkan. Hal ini juga akan lebih

mengganggu pada penderita gangguan saluran

cerna yang kronis seperti pada penderita Autism,

penderita alergi dan sebagainya.

Menurut IPCS (International Programme

on Chemical Safety) yaitu lembaga khusus dari

tiga organisasi di PBB, yaitu ILO, UNEP, serta

WHO, yang mengkhususkan pada keselamatan

penggunaan bahan kimiawi, secara umum

ambang batas aman di dalam tubuh adalah 1

miligram per liter. Bila formalin masuk ke tubuh

melebihi ambang batas tersebut maka dapat

mengakibatkan gangguan pada organ dan system

tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan tersebut

dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka

pendek dan dalam jangka panjang, bisa melalui

hirupan, kontak langsung atau tertelan.

Akibat jangka pendek yang terjadi

biasanya bila terpapar formalin dalam jumlah

yang banyak, Tanda dan gejala akut atau jangka

pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang

tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, yang

berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala,

mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang

sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Bila terhirup formalin mengakibatkan

iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan

pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan

tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan

jaringan sistem saluran pernafasan bisa

mengganggu paru-paru berupa pneumonia

(radang paru) atau edema paru ( pembengkakan

paru).

Bila terkena kulit dapat menimbulkan

perubahan warna, kulit menjadi merah,

mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.

Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi

Page 17: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

mata sehingga mata memerah, rasanya sakit,

gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan

air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi

tinggi maka formalin dapat menyebabkan

pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi

kerusakan pada lensa mata.

Apabila tertelan maka mulut,

tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit

menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan

terjadi pendarahan , sakit perut yang hebat, sakit

kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang,

tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat

terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa,

pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

Meskipun dalam jumlah kecil, dalam

jangka panjang formalin juga bisa mengakibatkan

banyak gangguan organ tubuh. Apabila terhirup

dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit

kepala, gangguan sakit kepala, gangguan

pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir

hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan

sensitasi pada paru. Gangguan otak mengakibatk

efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur,

cepat marah, gangguan emosi, keseimbangan

terganggu, kehilangan konsentrasi, daya ingat

berkurang dan gangguan perilaku lainnya. Dalam

jangka panjang dapat terjadi gangguan haid dan

kemandulan pada perempuan. Kanker pada

hidung, ronggga hidung, mulut, tenggorokan,

paru dan otak juga bisa terjadi.

Apabila terkena kulit, kulit terasa panas,

mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan

pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan

pada kulit, dan terjadi radang kulit yang

menimbulkan gelembung. Jika terkena mata,

bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya

radang selaput mata. Jika tertelan akan

menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan,

muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar

pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan

rasa gatal di dada.

PENANGANAN BILA TERPAPAR

FORMALIN

Bila terkena hirupan atau terkena kontak

langsung formalin, tindakan awal yang harus

dilakukan adalah menghindarkan penderita dari

daerah paparan ke tempat yang aman. Bila

penderita sesak berat, kalau perlu gunakan

masker berkatup atau peralatan sejenis untuk

melakukan pernafasan buatan. Bila terkena kulit

lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang

terkena formalin. Cuci kulit selama 15-20 menit

dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang

banyak dan dipastikan tidak ada lagi bahan yang

tersisa di kulit. Pada bagian yang terbakar,

lindungi luka dengan pakaian yag kering, steril

dan longgar.

Bilas mata dengan air mengalir yang

cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.

Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata. Aliri

mata dengan larutan dengan larutan garam

dapur 0,9 persen (seujung sendok teh garam

dapur dilarutkan dalam segelas air) secara terus-

menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah

sakit atau ke dokter. Bila tertelan segera minum

susu atau norit untuk mengurangi penyerapan

zat berbahaya tersebut. Bila diperlukan segera

hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit.

Page 18: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Yang lebih menyulitkan adalah

pemantauan efek samping jangka panjang.

Biasanya hal ini terjadi akibat paparan terhadap

formalin dalam jumlah kecil. Dalam jangka

pendek akibat yang ditimbulkan seringkali tanpa

gejala atau gejala sangat ringan. Jangka waktu

tertentu gangguan dan gejala baru timbul.

BAGAIMANA MENYIKAPINYA?

Isu adanya formalin yang terdapat dalam

bahan makanan dan alat makan seharí-hari ini

memang harus diwaspadai. Tetapi sebaiknya

tidak harus disikapi secara berlebihan. Bukan

berarti kita harus sama sekali tidak makan tahu,

bakso, mi basah atau ikan asin. Atau kita tidak

harus menghindari bahan plastik atau melamin

untuk alat makan kita. Karena tidak semua bahan

makanan atau alat makan tersebut mengandung

formalin. Yang penting konsumen harus jeli

dengan memperhatikan kualitas makanan dan

alat makan yang dibeli atau dipakai.

Untuk alat makan berasal dari plastik

atau melamin, kalau mudah sekali pudar atau

kusam, berarti bahannya banyak yang terkikis

maka produk seperti ini perlu dihindari. Jika tidak

yakin akan kualitas produk melamin yang Anda

punya, sebaiknya jangan gunakan piranti makan

tersebut untuk makanan serta minuman panas.

Untuk makanan dingin, biasanya tidak

berbahaya. Formalin yang sudah membentuk

polimer dalam keadaan dingin sulit untuk terurai.

Dalam mengonsumsi bahan makanan kita harus

mencermati makanan yang mengandung

formalin. Kalau tahu tahan sampai berhari-hari,

kenyal dan padat sangat mungkin mengandung

formalin. Sebetulnya, makanan yang

mengandung formalin memiliki bau yang khas,

sehingga bisa dideteksi oleh orang awam

sekalipun.

Pencegahan paparan langsung terhadap

formalin harus dilakukan, khususnya bagi pekerja

industri yang memakai formalin. Agar tidak

terhirup gunakan alat pelindung pernafasan,

seperti masker, kain atau alat lainnya yang dapat

mencegah kemungkinan masuknya formalin ke

dalam hidung atau mulut. Lengkapi sistem

ventilasi dengan penghisap udara (exhaust fan)

yang tahan ledakan. Gunakan pelindung mata

atau kacamata pengaman yang tahan terhadap

percikan. Sediakan kran air untuk mencuci mata

di tempat kerja yang berguna apabila terjadi

keadaan darurat. Pencegahan paparan pada kulit

sebaiknya menggunakan sarung tangan dan

pakaian pelindung bahan kimia yang tahan

terhadap bahan kimia. Hindari makan, minum

dan merokok selama bekerja atau cuci tangan

sebelum makan

Meskipun dampaknya sangat berbahaya

jika terakumulasi di dalam tubuh, sangatlah tidak

bijaksana jika melarang penggunaan formalin.

Banyak industri memerlukan formalin sehingga

harus bijaksana dalam menggunakannya. Paling

utama adalah dengan tidak menggunakannya

pada makanan, karena masih ada pengawet

makanan yang aman. Dinas Perindag beserta

instansi terkait akan terus mengawasi secara

ketat dan berkala peredaran barang-barang

pangan yang tercampur zat kimia berbahaya bagi

tubuh manusia.

Page 19: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

LABEL HALAL PRODUK PANGAN DALAM KEMASAN

Berdasarkan peraturan yang berlaku,

label halal yang dicantumkan dalam

suatu produk pangan dalam kemasan

harus didasarkan atas sertifikat halal

yang dimiliki oleh produk yang

bersangkutan dimana sertifikat halal

tersebut dikeluarkan oleh lembaga

yang berwenang yaitu LPPOM MUI.

Produsen menengah besar yang

berniat mencantumkan label halal

pada produknya sebagai jaminan

kehalalan produk tersebut

mendaftarkan produk yang

bersangkutan ke Badan POM

(Pengawasan Obat dan Makanan).

Badan POM bersama-sama dengan

Depag dan LPPOM MUI kemudian

melakukan pemeriksaan terhadap

produk yang didaftarkan yaitu secara

desk evaluation dan kunjungan ke

pabrik. Hasil pemeriksaan kemudian

dirapatkan di LPPOM MUI, jika tidak

ada masalah maka hasil pemeriksaan

dibawa ke Komisi Fatwa MUI untuk

diperiksa kembali dan jika tidak ada

masalah maka MUI akan

mengeluarkan sertifikat halal untuk

produk yang didaftarkan tersebut.

Berdasarkan sertifikat halal inilah

kemudian Badan POM akan

mengizinkan pencantuman label halal

pada produk yang didaftarkan.

Perlu diketahui bahwa

pemeriksaan kehalalan bagi produk

industri besar dan menengah dapat

dilakukan setelah produk yang

didaftarkan tersebut telah

mendapatkan nomor MD (nomor

pendaftaran di Badan POM),

sedangkan nomor MD sendiri

diperoleh setelah produk tersebut

lolos pemeriksaan keamanan, mutu

dan persyaratan lainnya (persyaratan

apa yang boleh tercantum dalam

kemasan kemasan misalnya).

Untuk produk impor nomor

pendaftarannya adalah ML, sedangkan

untuk produk industri kecil nomor

pendaftarannya adalah SP. Nomor SP

diberikan setelah produsen kecil

mengikuti suatu penyuluhan yang

dilakukan oleh Kanwil Departemen

Kesehatan dan produsen telah

mendapatkan sertifikat penyuluhan

tersebut.

Cara memilih produk pangan dalam

kemasan yang telah dijamin

kehalalannya adalah sebagai berikut:

1. Jika produk pangan olahan

tersebut dalam kemasannya telah

mencantumkan nomor MD (nomor

pendaftaran pada Badan POM yang

Page 20: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

menunjukkan produk diproduksi

didalam negeri) maka lihat apakah ada

label halalnya, jika ada maka

kehalalannya sudah terjamin karena

untuk dapat diizinkan mencantumkan

label halal dalam kemasannya maka

harus mendapatkan sertifikat halal

dari MUI. Jika tidak ada label

halalnya maka berarti kehalalannya

belum ada yang menjamin.

2. Untuk produk impor, lihat

apakah sudah memiliki nomor ML

pada kemasannya, jika sudah

perhatikan bahasa yang digunakan

dalam kemasan, jika berbahasa

Indonesia maka perhatikan label

halalnya, jika ada maka kehalalannya

sudah terjamin seperti nomor 1 diatas.

Untuk produk impor dari negara

mayoritas muslim seperti Malaysia,

perhatikan label halalnya, jika ada

berarti kehalalannya sudah ada yang

menjamin. Untuk produk impor

lainnya, jika tidak ada label halalnya

harus dihindari dan kita pun harus

berhati-hati apabila produk tersebut

berlabel halal tetapi diproduksi oleh

negara mayoritas non muslim, untuk

kasus ini perlu menanyakan ke-

absahan label halalnya ke LPPOM MUI.

3. Untuk produk pangan hasil

industri kecil, biasanya bernomor

pendaftaran SP, masih bermasalah

karena masih cukup banyak yang

mencantumkan label halal walaupun

sebetulnya belum mendapatkan

sertifikat halal dari MUI, sebagian lagi

sudah didasarkan atas sertifikat halal

yang diperoleh dari MUI. Hal ini terjadi

karena ketidakfahaman industri kecil

dalam masalah sertifikasi halal. Oleh

karena dibutuhkan pengetahuan kita

dalam menilai apakah produk pangan

industri kecil ini diragukan kehalalan-

nya atau tidak.

Page 21: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

PENCANTUMAN LABEL PADA BARANG

Pelaksanaan perdagangan bebas ASEAN-

China Free Trade Agreement (ACFTA) yang

dimulai pada bulan Januari 2010 akan membawa

dampak pada ragam dan jenis barang yang

bersedar di pasar dalam negeri. Barang-barang

tersebut kemungkinan besar produksi China yang

masuk ke pasar Indonesia baik secara legal dan

telah memenuhi ketentuan/peraturan yang

berlaku maupun illegal yang tidak/belum

memenuhi ketentuan/ peraturan yang berlaku.

Latar belakang diwajibkannya

pencantuman label pada barang ialah untuk

pemenuhan hak konsumen atas informasi yang

benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang yang akan dipakai, digunakan,

atau dimanfaatkan oleh konsumen, belum

terdapat ketentuan yang mengatur pelabelan

produk non pangan, merupakan upaya untuk

mendorong penciptaan persaingan usaha yang

sehat, dan untuk memperjelas ketentuan Pasal 8

dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen,

selain itu alasan lainnya adalah masih banyaknya

barang impor yang beredar di pasar dalam negeri

yang tidak mencantumkan label dalam Bahasa

Indonesia.

Pengaturan label pada barang baru saja

diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan

No.62/M-DAG/PER/12/ 2009 tentang Kewajiban

Pencantuman Label Pada Barang. Dalam

peraturan tersebut diatur bahwa Label adalah

setiap keterangan mengenai barang yang

berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,

atau bentuk lain yang memuat informasi tentang

barang dan keterangan pelaku usaha serta

informasi tentang barang dan keterangan pelaku

usaha serta informasi lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

yang berlaku yang disertakan pada barang,

dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau

merupakan bagian kemasan barang. Label dapat

dijadikan salah satu parameter pengawasan

barang yang beredar selain itu dapat juga

memberikan informasi tentang suatu barang.

Dengan adanya informasi tentang suatu barang

secara jelas dan lengkap diharapkan dapat

terhindarkan dari akses negatif akibat

penggunaan/ pemakaian/pemanfaatan barang.

Dalam pencantuman label tersebut terdapat

kewajiban perlakuannya yaitu Non diskriminasi,

baik untuk barang produksi dalam negeri

maupun impor. Pelaku usaha yang memproduksi

atau mengimpor barang untuk diperdagangkan di

pasar dalam negeri yang tercantum dalam

lampiran peraturan menteri wajib

mencantumkan label dalam bahasa indonesia

yang jelas dan mudah dimengerti. Ketentuan

label dalam bahasa Indonesia bagi barang impor

berlaku saat memasuki daerah pabean Republik

Indonesia.

Mengenai tata cara pengajuan pencantuman

label pada barang diatur hal-hal sebagai berikut :

1. Pelaku usaha yang memproduksi atau akan

mengimpor barang yang akan diperdagangkan

di pasar dalam negeri harus menyampaikan

contoh label dalam bahasa Indonesia kepada

Page 22: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Dirjen PDN cq.Direktur Pengawasan Barang

Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan.

2. Apabila contoh label telah memenuhi

ketentuan, dalam waktu paling lama 5 hari

kerja sejak diterima contoh label, Direktur

Pengawasan BBJ menerbitkan surat

keterangan pencantuman label dalam bahasa

Indonesia tanpa dipungut biaya.

3. Penyampaian contoh label dapat dilakukan

melalui; datang langsung, e-mail, faximili, atau

jasa pengiriman lainnya.

Kegunaan Surat Keterangan Pencantum-an Label

Dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai:

Dokumen yang menerangkan bahwa contoh

label telah memenuhi ketentuan sebagaimana

diatur dalam Permendag untuk barang yang

diproduksi di dalam negeri;

Dokumen pelengkap pabean dalam

penyelesaian kepabeanan di bidang impor

untuk barang asal impor.

Pencantuman label setidak-tidaknya harus

memuat :

a. Menggunakan Bahasa Indonesia yang jelas

dan mudah dimengerti.

Penggunaan bahasa, selain Bahasa Indonesia,

angka arab, huruf latin diperbolehkan

sepanjang tidak ada padanannya atau tidak

dapat diciptakan padanannya;

b. Label tidak mudah lepas dari barang atau

kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak,

serta mudah untuk dilihat dan dibaca.

c. Bagi barang yang berukuran kecil, label harus

dibubuhkan pada kemasan atau berupa

petunjuk terpisah.

d. Bagi barang dengan cara diukur, ditakar atau

ditimbang, menggunakan Satuan Sistem

Internasional atau lambang Satuan SI dan

berdasarkan desimal.

e. Ukuran label disesuaikan dengan besar atau

kecilnya barang atau kemasan barang yang

digunakan.

f. Terkait K3L wajib mencantumkan cara

penggunaan dan simbol bahaya atau

peringatan yang jelas.

g. Sedangkan keterangan atau penjelasan pada

label barang yang terkait dengan

keselamatan, keamanan, dan kesehatan

konsumen serta lingkungan hidup harus

memuat cara penggunaan dan simbol bahaya

dan/atau tanda peringatan yang jelas.

h. Label dinyatakan rusak apabila label yang

disertakan pada barang dimasukkan ke dalam,

ditempelkan pada atau merupakan bagian

kemasan barang robek atau tidak utuh lagi

atau luntur/pudar warnanya. Sedangkan Label

dinyatakan tidak lengkap jika

keterangan/penjelasan yang merupakan

unsur-unsur label yang diwajibkan menurut

Permendag No. 62/M-DAG/PER/12/2009 dan

peraturan perundang-undangan lainnya tidak

terpenuhi.

Selain pencantuman label sebagaimana dimaksud

dalam Permendag tersebut, pelaku usaha wajib

mencantumkan keterangan atau penjelasan yang

menurut ketentuan perundang-undangan lain

harus dicantumkan. Pelaku Usaha dilarang

mencantumkan label yang dibuat secara tidak

Page 23: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

lengkap atau memuat informasi tidak benar

dan/atau menyesatkan konsumen.

Dalam Permendag ini diatur jenis-jenis barang

yang wajib mencantumkan label yaitu terdiri dari

103 (seratus tiga) jenis barang dengan 682

Nomor HS, dengan klasifikasi :

Jenis barang elektronika keperluan rumah

tangga, sebanyak 46 (empat puluh enam)

barang;

Jenis barang sarana bahan bangunan,

sebanyak 9 (sembilan) barang;

Jenis barang keperluan kendaraan bermotor

(suku cadang dan lainnya), sebanyak 24 (dua

puluh empat) barang;

Jenis barang lainnya, sebanyak 24 (dua puluh

empat) barang.

Pengecualian-pengecualian dalam hal

pencantuman label yaitu :

1. Ketentuan pencantuman label dalam

bahasa Indonesia tidak berlaku bagi

barang yang dijual dalam bentuk curah

dan dikemas secara langsung di hadapan

konsumen;

2. keperluan kendaraan bermotor (suku

cadang lainnya) yang diimpor oleh

produsen kendaraan bermotor atau Agen

Pemegang Merek (APM) kendaraan

bermotor sebagai bahan baku dan/atau

bahan penolong lain yang terkait dengan

produksi.

Bagi pelaku usaha yang memproduksi atau

mengimpor barang yang telah mencantumkan

label dalam Bahasa Indonesia dan tidak

tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri,

tetap dapat mencantumkan label dalam Bahasa

Indonesia sesuai dengan karakteristik barang,

sedangkan bagi pelaku usaha yang belum

mencantumkan label dalam Bahasa Indonesia

dan tidak termasuk dalam Lampiran Peraturan

Menteri dapat mencantumkan label dalam

Bahasa Indonesia sesuai dengan karakteristik

barang.

Pelaku Usaha wajib menarik barang dari

peredaran dan dilarang untuk memperdagangkan

barang yang bersangkutan apabila :

1. Pencantuman label dilakukan dengan

menempelkan label pada barang/kemasan

hanya mengguna-kan bahan perekat lem

sehingga mudah lepas atau mudah rusak.

2. Penulisan label menggunakan tinta

warna/zat warna yang mudah luntur.

3. Ukuran label tidak sesuai dengan besar atau

kecilnya barang/k emasan.

4. Pencantuman label dibuat secara tidak

lengkap.

Page 24: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

MENGENAL MINUMAN BERALKOHOL

METANOL kependekan dari etil

alkohol yang sering juga disebut grain alcohol

atau alkohol. Bahan ini muncul dalam

minuman beralkohol setelah

terfermentasinya substrat mengandung pati

atau gula tinggi oleh khamir (yeast), biasanya

dari spesies Saccharomyces, pada kondisi

anaerob. Lamanya proses fermentasi

tergantung kepada bahan dan jenis produk

yang ingin dihasilkan. Proses pemeraman

singkat (fermentasi tidak sempurna), sekitar

1-2 minggu, dapat menghasilkan produk

dengan kandungan etanol 3%-8%. Sementara

pada proses fermentasi sempurna, mencapai

waktu bulanan bahkan tahunan, dapat

menghasilkan produk dengan kandungan

etanol sekitar 7%-18%., Sebab, khamir

umumnya tidak dapat hidup pada lingkungan

dengan kandungan etanol di atas 18%. Untuk

menghasilkan minuman beralkohol dengan

kadar etanol lebih tinggi, dapat dilakukan

dengan dua cara. Pertama, melalui proses

distilasi (penyulingan) terhadap produk yang

dihasilkan melalui proses fermentasi. Produk

ini selanjutnya dinamakan distilled

beverages. Kedua, dengan mencampur

produk hasil fermentasi dengan produk hasil

distilasi.

Beberapa produk minuman beralkohol

beserta bahan dasarnya, di antaranya :

a. Bir

Bir merupakan minuman beralkohol

dengan cita rasa berasal dari suatu bahan

berasa pahit, yaitu hop, serta diperoleh

dari fermentasi khamir pada maltosa yang

didapat dari degradasi enzimatik pati.

b. Wine

Wine diperoleh dari fermentasi buah

anggur warna merah atau jingga bersama

kulitnya yang mengandung pigmen

merah. Sementara anggur putih (white

wines) dibuat dari buah anggur warna

putih dan difermentasi tanpa kulit.Pada

pembuatan wine, buah anggur hasil panen

akan mengalami proses penghancuran

untuk mengeluarkan sari buah yang

mengandung gula. Kalium atau natrium

metabisulfit selanjutnya ditambahkan

pada hancuran yang disebut lumut (must)

tersebut, guna menghambat

pertumbuhan bakteri pembusuk dan

khamir liar. Ke dalam lumut selanjutnya

diinokulasikan S. cerevisiae atau S.

ellipsoideus, dan dibiarkan berbulan-bulan

hingga fermentasi betul-betul sempurna.

Setelah proses tersebut, anggur

dikeluarkan dan dimatangkan dalam tong-

tong kayu di mana cita rasa selanjutnya

akan terbentuk.

c. Brandy

Brandy adalah minuman anggur hasil

distilasi, dan biasanya memiliki kadar etil

alkohol sekitar 40-60%. Bahan baku brendi

bukan hanya anggur, melainkan juga

pomace (ampas buah anggur sisa

pembuatan minuman anggur) atau

fermentasi sari buah. Bila bahan baku

tidak ditulis pada label, brendi tersebut

dibuat dari buah anggur asli. Dalam

kebudayaan Barat, brendi adalah

minuman yang disajikan sesudah makan.

Brendi yang dibuat dari minuman anggur

biasanya diberi pewarna karamel untuk

meniru warna brendi yang lama disimpan

di dalam tong kayu. Brendi dari pomace

atau sari buah biasanya langsung diminum

Page 25: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

tanpa melalui proses pematangan di

dalam tong kayu, dan tidak diberi

pewarna.

d. Cider

Cider merupakan minuman yang

terbuat dari jus apel. Di Amerika dan

Kanada, cider atau sweet cider merupakan

istilah untuk jus apel yang tidak

difermentasi, sedangkan jus apel yang

difermentasi disebut hard cider. Di Inggris,

istilah cider selalu digunakan untuk

minuman beralkohol. Akan tetapi di

Australia, istilah cider dapat digunakan

baik untuk produk beralkohol ataupun

tidak, Hasil distilasi cider dengan proses

pembekuan menghasilkan produk yang

dinamakan applejack.

e. Whisky

Whisky adalah minuman beralkohol

dari fermentasi serealia yang mengalami

proses mashing (dihaluskan, dicampur air

serta dipanaskan), dan hasilnya melalui

proses distilasi sebelum dimatangkan

dengan cara disimpan di dalam tong kecil

dari kayu. Jenis-jenis whisky seperti

Scotch dan Rye menunjukkan jenis biji-

bijian utama yang digunakan dengan

tambahan biji-bijian lain (yang paling

sering adalah gandum, kadang-kadang

oat).

f. Rum

Rum adalah hasil penyulingan air

tebu, sirup, atau tetes (molasse)-

merupakan produk samping dalam

pembuatan gula— yang difermentasi S.

cerevisiae. Khamir ini akan menghasilkan

enzim zimase dan invertase. Enzim zimase

berfungsi sebagai pemecah sukrosa

menjadi monosakarida (glukosa dan

fruktosa), sedangkan enzim invertase akan

mengubah glukosa menjadi etanol.

g. Vodka dan gin

Dua jenis distilled beverages yang

paling umum adalah vodka dan gin.

Karakteristik vodka yang utama adalah

dilakukannya proses distilasi terhadap

hasil fermentasi berbagai jenis bahan, di

mana biji-bijian dan kentang merupakan

sumber yang paling umum, secara tuntas

hingga aroma bahan asal tidak tersisa

sama sekali. Sementara gin merupakan

hasil distilasi seperti vodka yang diberi

flavor dengan cara menambahkan herba

ataupun jenis-jenis tumbuhan lain

khususnya juniper berries. Nama gin

sendiri berasal dari nama minuman

genever yang berasal dari Belanda yang

berarti juniper.

h. Liqueurs

Liqueur terkenal paling fleksibel dan

dapat diminum dengan berbagai cara.

Mau diminum begitu saja, dicampur

dengan jenis lain hingga on the rocks.

Tak heran tak ada yang mengalahkan

jumlah variasi minuman liqueur dalam

jajaran minuman beralkohol lainnya.

Liqueur juga biasa diminum sebagai

digestif, bahkan dicampur ke dalam kopi.

Yang paling terkenal tentu Margarita,

campuran liqueur Grand Marnier atau

Cointreau. Contoh lain yang paling sering

dipesan di bar adalah Screwdriver

(campuran vodka dan orange juice).

i. Tequila

Tequila (pelafalan dalam bahasa

Spanyol: [teˈkila]) adalah minuman

distilasi yang terbuat dari tanaman agave

yang dibuat di sekitar kota Tequila, 65

kilometer (60 mil) barat laut

Guadalajara, di daerah pegunungan (Los

Altos) di negara bagian Jalisco di barat

Meksiko. Tanah vulkanis di sekitar

Tequila dianggap cukup baik bagi

pertumbuhan agave biru, dan lebih dari

Page 26: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

300 juta tanaman tersebut di panen

setiap tahun

j. Sake

Sake adalah sebuah minuman

beralkohol dari Jepang yang berasal dari

hasil fermentasi beras. Sering juga

disebut dengan istilah anggur beras.

Penjabaran tertulis tentang proses

pembuatan sake tercantum dalam buku

pertama sekitar tahun 700 setelah

Masehi. Di Jepang, kata "sake" berarti

"minuman beralkohol". Di beberapa

wilayah regional dapat memiliki arti yang

lain. Di Kyushu Selatan, sake berarti

minuman yang disuling. Di Okinawa,

sake merujuk ke shōchu yang terbuat

dari tebu. Sake memiliki aroma yang

mirip dengan tape beras.

k. Sampanye

Sampanye adalah minuman anggur

putih bergelembung yang dihasilkan di

kawasan Champagne di Perancis, sekitar

90 kilometer di timur laut Paris. Reims

adalah salah satu wilayah penghasil

sampanye yang terkenal. Umumnya

terbuat dari anggur pinot noir, sampanye

yang berkualitas bagus mempunyai

warna kekuningan. Sampanye biasanya

hanya diminum pada acara-acara khusus

seperti peraya-an tahun baru dan sering

pula terlihat pada perayaan kemenangan

kejuaraan olahraga seperti Formula 1, di

mana sang pemenang di podium

membuka sebotol sampanye dan

menyemprotkan isinya.

l. Cocktail

Cocktail adalah campuran minuman yang

terdiri dari dua atau lebih bahan.

Biasanya terdiri dari minuman beralkohol

sebagai bahan dasar dan bahan pemberi

rasa atau warna khusus (campuran).

Namun bahan dasarnya selalu yang

paling dominan. Pada awalnya cocktail

berasal dari Amerika yang berarti buntut

ayam dengan tujuan untuk merayakan

kemenangan dalam pertandingan adu

ayam. Prinsip penyajian cocktail adalah

tampil dengan minuman yang menarik

dengan dekoratif dan warna-warni.

Cocktails dapat menjadi minuman jangka

panjang atau pendek, dan dapat disajikan

kapan saja. Bahan dasar yang digunakan

adalah minuman keras seperti: Gin,

Brandy, Whisky, Tequila dan Rum

(termasuk Bucardia). Sedangkan

campuran yang biasa digunakan adalah:

Vermouth, Bitters, anggur, sari buah-

buahan, krim, gula, sirup dan telur.

Bahan-bahan tersebut sebagai bahan

pelembut dan memberi rasa atau aroma

pada minuman. Bahan pewarna atau

pemberi rasa khusus termasuk sirup

buah-buahan, cordials dan minuman

beralkohol dengan berbagai rasa,

contohnya mint (peppermint), buah cerry

atau greanadine.

Page 27: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

MENGENAL MINUMAN KERAS ASLI INDONESIA

1. Cap Tikus & Sagoer

Cap Tikus merupakan minuman keras dari

Manado hasil penyulingan Sagoer. Sagoer

sendiri adalah cairan yang disadap dari

pohon enau dan mengandung sedikit kadar

alkohol sekitar 5%. Setelah disuling dengan

cara tradisional, minuman khas Minahasa

ini menjadi pendorong kerja untuk

kalangan petani. Namun saat ini Cap Tikus

lebih menjadi sarana pelampiasan dan

mabuk-mabukan. Begitu berbahayanya

minuman ini hingga orang-orang tua

mengingatkan agar bisa menahan atau

mengontrol minum minuman Cap Tikus.

Sejak dulu pula dikenal pameo menyangkut

Cap Tikus, minum satu seloki Cap Tikus,

cukup untuk menambah darah, dua seloki

bisa masuk penjara, dan minum tiga seloki

bakal ke neraka.

2. Tuak

Tuak merupakan minuman keras khas

Indonesia hasil fermentasi dari bermacam

buah. Bahan-bahan tuak biasanya beras

atau cairan yang diambil dari tanaman

seperti nira kelapa atau aren, legen dari

pohon siwalan atau tal, atau sumber lain.

Di daerah Batak tuak dibuat dari pohon

aren yang mirip pohon kelapa maka sering

disebut bir panjat. Bar-bar tradisional yang

menyediakan tuak disebut lapo tuak.

Sebenarnya tuak tersebar di begitu banyak

daerah di Indonesia sehingga sering

disebut dengan nama-nama lain, namun

tuak di sini mengacu pada minuman hasil

fermentasi dari buah yang manis. Sama

seperti temannya dari Manado tuak juga

sangat memabukkan dengan kadar alkohol

yang lebih ringan. Di salah satu lapo tuak

tertulis Segelas tuak penambah darah. 2

gelas, lancar bicara. 3 gelas, mulai tertawa-

tawa. 4 gelas, mencari gara-gara. 5 gelas,

hati membara. 6 gelas, membuat perkara.

7 gelas, semakin menggila. 8 gelas,

membuat sengsara. 9 gelas, masuk penjara

dan 10 gelas, masuk neraka.

3. Arak Bali

Mirip dengan tuak, arak bali merupakan

minuman keras hasil fermentasi dari sari

kelapa dan buah-buahan lain. Kadar

alkoholnya 37-50%. Arak ini dari namanya

saja sudah jelas berasal dari Bali dan sering

digunakan dalam upacara-upacara adat.

Dalam upacara menghormati para dewata

arak akan dituangkan ke daun pisang yang

sudah dibentuk seperti tangkup dan

kemudian arak akan dicpiratkan tangan

kanan dengan bantuan sebuah bunga.

Arak-arak untuk upacara biasanya mutu

terendah karena arak terbaik akan

diminum. Arak ini cukup populer juga di

kalangan wisatawan di Bali dan salah satu

resep cocktail yang terkenal adalah “arak

attack” yaitu campuran Arak Bali dan

orange juice. Meskipun banyak turis

mancanegara tidak akan terkesan dengan

rasa arak dibanding minuman keras dunia

lainnya namun keberadaan Arak Bali jelas

membantu seorang asing menikmati

liburannya dan mempromosi-kan pulau

dewata.

4. Sopi

Sopi adalah minuman keras asal Maluku

yang dilarang di sana namun sudah sangat

Page 28: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

populer dan mendarah daging. Sopi sendiri

merupakan fermentasi dari pohon aren

(jadi masih bersaudara dengan minuman

keras Indonesia lainnya) dan memiliki

kadar alkohol diatas 50%. Pembuatan Sopi

yang menghasilkan rasa khasnya adalah

penambahan bubuk akar Husor dan

penggunaan bambu untuk penyulingan.

Para pembuat Sopi tradisional meskipun

terlarang sangatlah makmur sampai bisa

menyekolahkan anak-anak mereka sampai

ke bangku kuliah maka ada sebutan di

Maluku sudah ada orang yang menjadi

profesor-profesor karena Sopi ini. Ada yang

bilang rasa Sopi mirip Vodka.

5. Lapen

Nah minuman keras asal Yogyakarta ini

reputasinya sungguh buruk. Coba saja

Anda cari di google mengenai minuman ini,

halaman awal akan didominasi kisah-kisah

tragis penegak lapen, dari kebutaan,

kelumpuhan, sampai kematian massal.

Namanya pun sudah cukup sangar Lapen

merupakan singkatan dari “langsung

pening”. Memang cara pembuatannyapun

akan membuat kita geleng kepala. Alkohol

98,5% dicampur 15 liter air mineral

ditambah gula dan pemanis lainnya,

didiamkan 12 jam siap untuk dikonsumsi.

Anda yang jeli akan bertanya alkohol apa

yang dipakai? Disitulah masalahnya karena

tidak jelas maka minuman ini sering

terkontaminasi Methanol yang sangat

beracun (bahan kosmetik, pembersih, dll)

yang akan menjadi asam di dalam tubuh

dan menyerang sistem saraf terutama saraf

mata. Lebih parahnya lagi di Yogyakarta

para pemuda yang hilang arah sering adu

keberanian dengan mencampur Lapen

dengan berbagai cairan lain untuk

memperkuat rasanya, dan yang kami

maksud cairan bukan hanya cairan

minuman tapi bisa karbol, formalin, dan

bahan kimia apapun yang bisa Anda

pikirkan.

6. Ciu

Ciu merupakan sebuah nama sebutan

untuk minuman keras khas dari daerah

Banyumas dan Bekonang, Sukoharjo.

Meskipun mungkin ada hubungannya tapi

tidak sama dengan Ang Ciu atau arak

merah Cina. Di Banyumas Ciu merupakan

hasil fermentasi dari beras dengan kadar

alkohol mencapai 50-90%. Di tempat ini Ciu

illegal dan dengan aktif diberantas oleh

pemerintah daerahnya. Di Bekonang di lain

pihak, pembuatan Ciu ini didukung oleh

pemerintah daerahnya, sehingga menjadi

sangat populer dan dipasarkan ke seluruh

Karesidenan Surakarta, Surabaya hingga

Madura. Pada jaman dahulu setiap ada

hajatan malamnya pasti diikuti dengan

acara mabuk “Ciu Bekonang”. Ciu ini

pembuatannya menggunakan tape dan

ketan sehingga hasil fermentasi dari

singkong tidak seperti saudaranya di

banyumas. Kedua Ciu tidak berwarna,

bening dan rasanya sangat kuat.

Page 29: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

TELITI SEBELUM MEMBELI

Teliti Sebelum Membeli’ yang

merupakan motto siaran niaga TVRI zaman

baheula rasanya tetap tidak lekang dimakan

waktu. Sikap konsumen untuk teliti dalam

memilih produk yang akan dikonsumsinya

harus selalu dilakukan. Bagi seorang muslim,

kesalahan dalam memilih suatu produk yang

dikonsumsinya dapat berujung pada kerugian

lahir dan batin. Secara lahir, produk yang

mengandung bahan berbahaya akan

memberikan dampak yang merugikan bagi

kesehatan. Sedangkan secara batin,

mengkonsumsi produk tidak halal akan

berdosa. Oleh karena itu konsumen perlu

sekali memahami informasi tentang produk

yang akan dikonsumsinya, sehingga

keputusan untuk mengkonsumsi suatu

produk tertentu tidak semata-mata karena

tergiur dengan kemasan yang menarik, iklan

yang bombastis atau harga yang murah. Cara

yang paling mudah adalah dengan teliti

membaca label yang melekat pada kemasan

produk. Berikut ini diuraikan beberapa hal

yang peru diteliti oleh konsumen sebelum

memutuskan untuk mengkonsumsi suatu

produk.

Memahami Bahasa/Tulisan

Langkah pertama yang harus

diperhatikan oleh konsumen adalah

memahami bahasa atau tulisan. Hal ini

sangat perlu karena Indonesia saat ini tengah

kebanjiran produk import baik legal maupun

illegal. Meskipun aturan yang berlaku

mewajibkan produsen untuk mencantumkan

informasi yang dapat dipahami oleh

konsumen pada umumnya, tapi pada

kenyataannya ada produk yang beredar di

pasaran dengan tulisan atau bahasa yang

sama sekali tidak dapat dipahami. Langkah

konsumen yang terbaik dalam menghadapi

produk seperti ini adalah menghindarinya.

Nomor Pendaftaran

Produk yang diproduksi dan beredar

di Indonesia seharusnya terdaftar pada

lembaga pemerintah yang berwenang yaitu

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan

POM) dan mendapatkan nomor pendaftaran.

Nomor pendaftaran untuk produk pangan

adalah MD atau SP untuk industri kecil.

Sedangkan untuk produk import

mendapatkan nomor registrasi dengan kode

ML. Kode CD diberikan untuk produk

kosmetika lokal dan CL untuk produk luar.

Adapun kode TR diperuntukkan bagi produk

obat tradisional (jamu) dalam negeri dan TL

untuk produk import.

Nama Produk, Produsen dan Alamat

Produksi

Nama dan alamat produsen tidak

selalu sama dengan pabrik yang

memproduksinya. Saat ini ada perusahaan

tertentu yang sudah mendapatkan sertifikat

halal untuk produk tertentu di Indonesia,

kemudian memproduksi produk yang persis

sama di pabrik lain di luar negeri. Padahal

sertifikat halal MUI yang diberikan hanya

kepada produk yang diproduksi di Indonesia.

Pada kasus lain,ada produsen yang sudah

dikenal masyarakat luas sebagai produsen

produk bersertifikat halal kemudian

mengeluarkan produk baru yang tidak

disertifikasi halal. Konsumen yang tidak teliti

akan otomatis beranggapan bahwa produk

Page 30: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

apapun yang dihasilkan oleh perusahaan

tersebut pasti halal. Hal-hal seperti ini

tentunya menyesatkan konsumen. Oleh

karena itu teliti nama produk, produsen dan

alamat produksinya.

Daftar Bahan yang Digunakan

Salah satu hal penting lain yang harus

diperhatikan oleh konsumen adalah daftar

atau komposisi bahan atau istilah lain

ingredients yang terkandung dalam produk

yang akan dikonsumsi. Istilah bahan yang

digunakan jika diperhatikan masih sangat

beragam. Ada yang sudah menggunakan

bahasa Indonesia yang secara umum dikenal

oleh masyarakat, ada yang masih

menggunakan istilah asing atau dapat

ditemukan juga penggunaan kode. Istilah

asing yang perlu dikritisi kehalalannya antara

lain emulsifier, atau bahan pengemulsi,

stabilizer atau bahan penstabil, shortening,

tallow, gelatin dan collagen. Sedangkan lard

adalah jenis yang harus dihindari karena

merupakan istilah untuk lemak babi yang

sudah pasti keharamannya. Kode yang sering

muncul adalah kode untuk bahan pewarna

dan kode E yang merupakan kode untuk

bahan tambahan atau food additives. Tidak

semua bahan dengan kode E perlu dicurigai

kehalalannya. Beberapa contoh kode E yang

perlu diperhatikan karena mungkin berasal

dari hewan adalah E422 (gliserol/gliserin),

E430-E463 (asam lemak dan turunannya) dan

E470-E495 (garam atau ester asam lemak).

Sedangkan E334 adalah kode untuk L-(+)-

tartaric acid yang merupakan hasil samping

industri wine.

Untuk dapat mengetahui produk dan bahan-

bahan mana yang perlu dikritisi, konsumen

dituntut untuk terus menerus menambah

pengetahuannya. Dengan demikian akan

terbangun konsumen yang pintar dan kritis,

sehingga mendorong produsen untuk lebih

bertanggung jawab dalam berproduksi.

Walhasil, pameo ‘konsumen adalah raja’

dapat tetap dipertahankan.

Label Halal

Cara yang paling mudah dilakukan untuk

memlih produk halal adalah dengan melihat

ada tidaknya label atau logo halal pada

kemasannya. Produsen yang akan

mencantumkan label halal harus memiliki

sertifikat halal lebih dahulu. Tanpa sertifikat

halal MUI, ijin pencatuman label halal tidak

akan diberikan pemerintah. Sampai saat ini

memang belum ada aturan yang menetapkan

bentuk logo halal yang khas, sehingga pada

umumnya produsen mencetak tulisan halal

dalam huruf latin dan/arab dengan bentuk

dan warna yang beragam. Akan tetapi

beberapa produsen sudah membuat logo

halal dengan bentuk logo MUI dengan

mencantumkan nomor sertifikat halal yang

dimilikinya. Hal ini dirasakan lebih aman

untuk produsen karena masih cukup banyak

produk yang beredar di pasaran yang

mencantumkan label halal tanpa memiliki

sertifikat halal MUI.

Page 31: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

TELITI SEBELUM MEMBELI PRODUK PANGAN

Label pangan adalah setiap

keterangan mengenai pangan yang

berbentuk gambar, tulisan, kombinasi

keduanya, atau bentuk lain yang

disertakan pada

pangan, dimasukkan

ke dalam,

ditempelkan pada,

atau merupakan

bagian kemasan

pangan.

Penting untuk

memperhatikan /

membaca /

memahami informasi

pada label yang

tercantum di

kemasan. Kita

membaca informasi

yang tercantum pada

label karena kita

ingin pangan yang

kita pilih / beli sesuai dengan

keinginan kita.

1. Nama Pangan Olahan

Nama pangan olahan terdiri dari

nama jenis dan nama dagang. Nama

jenis adalah pernyataan atau

keterangan identitas mengenai

pangan olahan. Nama dagang

adalah tanda berupa gambar, nama,

kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki

daya pembeda dan digunakan

dalam kegiatan peredaran pangan.

2. Berat Bersih atau Isi Bersih

Berat bersih atau isi

bersih adalah

pernyataan pada label

yang memberikan

keterangan mengenai

kuantitas atau

jumlah pangan olahan

yang terdapat di dalam

kemasan. Bobot tuntas

atau berat tuntas

adalah ukuran berat

untuk pangan padat

yang menggunakan

medium cair dihitung

dengan cara

pengurangan berat

bersih dengan berat

medium cair. Misalnya

pada produk sarden dalam saus

tomat.

3. Nama dan Alamat Yang

Memproduksi atau Memasukan

Pangan ke Dalam Wilayah

Indonesia

Untuk pangan olahan dalam negeri,

mencantumkan nama dan alamat

pihak yang memproduksi pangan

olahan di wilayah Indonesia. Untuk

pangan olahan luar negeri,

mencantumkan nama dan alamat

Page 32: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

pihak yang memproduksi di luar

negeri serta nama dan alamat pihak

yang memasukkan pangan olahan /

importir.

a. Daftar Bahan Yang Digunakan

Keterangan tentang komposisi atau

daftar bahan yang digunakan dalam

kegiatan proses produksi pangan

dicantumkan pada label secara

lengkap dan berurutan mulai dari

jumlah terbanyak.

b. Nomor Pendaftaran Pangan

Nomor pendaftaran yang

dikeluarkan oleh Badan POM RI,

yaitu BPOM RI MD (pangan olahan

yang diproduksi di dalam negeri)

dan BPOM RI ML (pangan olahan

dari luar negeri). Nomor

pendaftarannya terdiri atas 12 digit

angka. Sedangkan Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota mengeluarkan

nomor pendaftaran P-IRT (Pangan

Industri Rumah Tangga).

c. Keterangan Kedaluwarsa

Keterangan kedaluarsa merupakan

batas akhir suatu pangan olahan

dijamin mutunya sepanjang

penyimpanannya mengikuti

petunjuk yang diberikan produsen.

Keterangan kedaluarsa dicantumkan

pada label dengan didahului tulisan

"Baik digunakan sebelum".

d. Kode Produksi

Kode produksi merupakan kode

yang dapat memberikan penjelasan

mengenai riwayat suatu produksi

pangan olahan yang diproses pada

kondisi dan waktu yang sama. Kode

produksi dapat disertai dengan atau

berupa tanggal produksi (tanggal,

bulan, dan tahun).

Selain 7 informasi tersebut di atas,

informasi lain yang juga perlu

diperhatikan antara lain:

a. Keterangan Tentang Kandungan

Gizi

Keterangan tentang kandungan gizi

dinyatakan sebagai informasi nilai

gizi dan / atau klaim (klaim gizi dan

klaim kesehatan) sehingga dapat

menyesuaikan kebutuhan gizinya.

b. Pangan Halal

Tulisan "Halal" hanya dapat

dicantumkan pada pangan olahan

yang mempunyai sertifikat "Halal"

dari lembaga yang berwenang di

Indonesia dan mendapat

persetujuan pencantuman tulisan

"Halal" dari Direktorat Inspeksi dan

Sertifikasi Pangan.

c. Keterangan Tentang Petunjuk

Penyimpanan

Pangan olahan dalam kemasan yang

tidak mungkin dikonsumsi dalam

satu kali makan harus

mencantumkan cara penyimpanan

setelah kemasan dibuka.

Page 33: Epaper DinperindagJateng Desember 2013

DESEMBER 2013

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id

d. Peringatan

Label pangan tertentu harus

mencantumkan tulisan atau

peringatan. Misalnya pada pangan

olahan yang mengandung bahan

berasal dari babi mencantumkan:

" Mengandung Babi " Produk susu

kental manis mencantumkan:

" Perhatikan! Tidak cocok untuk

bayi "