Top Banner
ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN Disusun Oleh : ARGHYA NARENDRA DIANASTYA (111510501105) (Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan S-1 PS. Agroteknologi Fakultas Pertanian UNEJ) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012
33

ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

Apr 24, 2015

Download

Documents

sebuah kajian pustaka yang menjelaskan mengenai Apa yang dimaksud dengan energi pelengkap; Macam-macam energi pelengkap; Peranan energi pelengkap dalam mendukung produksi tanaman.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG

PRODUKSI TANAMAN

Disusun Oleh :

ARGHYA NARENDRA DIANASTYA (111510501105)(Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan S-1 PS. Agroteknologi Fakultas

Pertanian UNEJ)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia selalu mengharapkan hasil yang terbaik dari tanaman yang

ditanamnya. Hasil tersebut didapatkan melalui pemeliharaan yang baik

maupun dengan pemilihan benih yang akan ditanam pada generasi berikutnya

(benih unggul). Tidak dapat kita pungkiri bersama bahwa manusia tidak dapat

lepas dari produksi tanaman. Secara langsung manusia menggunakannya

sebagai bahan makanan, pakaian, dan keindahan. Sedangkan secara tidak

langsung manusia memanfaatkannya melalui produksi ternak, bahan bakar,

bahan baku industri, dan sebagainya. Mengingat sangat pentingnya tanaman,

maka tidak heran jika manusia selalu berusaha untuk memperoleh hasil

seoptimal mungkin dari tanaman yang diusahakannya. Cara-cara tersebut

diantaranya adalah dengan menggunakan teknik bercocok tanam yang baik

dan peningkatan kemampuan produksi tanaman.

Tanaman akan berproduksi dengan baik apabila menggunakan teknik

yang baik pula. Dalam budidaya tanaman, dibutuhkan berbagai teknik untuk

mengoptimalkan produksi. Pengoptimalan produksi tersebut mulai dari

penyiapan benih sampai produk yang dihasilkan dijual. Benih yang dipilih

adalah benih unggul yang mampu berproduksi optimal dan tahan terhadap

OPT. Benih yang tumbuh menjadi bibit kemudian dipindahkan ke lapang.

Ketika di lapang inilah dibutuhkan peran penting dari manusia. Hal itu karena

manusia sebagai petani yang akan mengolah dan memanajemennya.

Ketika dilapang, tanaman tersebut membutuhkan energi dalam

pertumbuhannya. Energi tersebut berasal dari alam serta dari manusia atau

energi tambahan. Energi yang berasal dari alam berupa cahaya matahari,

tanah, karbondioksida, dan oksigen. Keempat energi tersebut di dapatkan

tanaman secara gratis sehingga tidak perlu biaya bagi petani untuk

mendapatkannya. Energi tambahan tersebut berupa energi pelengkap. Energi

Page 3: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

pelengkap yang dibutuhkan dalam proses produksi menyangkut pengolahan

tanah, pemupukan dan pemeliharaan tanaman sampai masa panen dilakukan.

Berdasarkan hal itu, energi pelengkap yang dibutuhkan tanaman adalah pupuk,

pestisida, manusia sebagai petani, serta alat mesin pertanian.

Energi pelengkap tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman karena akan

berkorelasi positif pada produksi tanaman. Namun pemberian pupuk dan

pestisida yang berlebihan akan berpengaruh negatif. Penambahan energi

pelengkap akan mendukung pertumbuhan tanaman selain energi yang berasal

dari alam. Sehingga, adanya energi pelengkap akan mendukung produksi

tanaman. Produksi tanaman adalah jumlah produk yang dihasilkan di suatu

daerah. Produksi tanaman akan meningkat dengan adanya penambahan energi

pelengkap yang sesuai. Energi pelengkap tersebut misalnya pupuk (organik

dan anorganik), pestisida, petani (pengelola), alat mesin pertanian. Jadi, energi

pelengkap memiliki peran penting dalam mendukung produksi tanaman.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan energi pelengkap ?

2. Apa saja macam-macam energi pelengkap ?

3. Bagaimana peranan energi pelengkap dalam mendukung produksi

tanaman ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan makalah ini adalah untuk

mengetahui :

1. Apa yang dimaksud dengan energi pelengkap;

2. Macam-macam energi pelengkap;

3. Peranan energi pelengkap dalam mendukung produksi tanaman.

Page 4: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Chairunnissa (2008), sumber daya alam yang ada di Indonesia

dapat digali, dimanfaatkan, dan dikembangkan oleh petani dengan bantuan

teknologi yang ada. Sehingga dapat menghasilkan produk pertanian yang unggul

dan bermanfaat bagi kehidupan petani dan masayarakat pada umumnya. Sasaran

usaha pertanian ada dua, yaitu sasaran pra panen dan sasaran pascapanen (sesudah

panen) yang merupakan sasaran akhir atau sasaran ekonomis.

Energi pelengkap dapat diartikan sebagai tambahan energi yang dibutuhkan

tanaman dalam pertumbuhannya agar berproduksi dengan baik. Energi pelengkap

didapatkan tanaman karena adanya peran manusia. Energi pelengkap tersebut

terdiri atas pupuk, pestisida, petani, dan alat mesin pertanian.

Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk

mengubah sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi

pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan

kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang asam, pemberian

pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Semua

usaha tersebut dinamakan pemupukan. Sedangkan dalam arti yang khusus, pupuk

adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman (Rosmarkam

et al, 2002).

Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk

mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu.

Nama ini berasal dari pest (hama) yang diberi akhiran -cide (pembasmi).

Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia,

ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu (www.wikipedia.com).

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus

yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di

sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit

tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian

Page 5: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus,

burung dan hewan lainnya yang dianggap merugikan.

Pemberian tambahan pestisida pada suatu lahan, merupakan aplikasi dari

suatu teknologi, diharapkan teknologi ini dapat membantu meningkatkan

produktivitas tanaman, membuat pertanian lebih efisien dan ekonomis.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh

hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida yang

pengertian sebagai pembunuh maka dapat diganti dengan berperan sebagai salah

satu komponen pengendalian dan pengelelohan hama sekaligus sebagai proteksi

tanaman.

Perbedaan utama antara tumbuh-tumbuhan dan binatang liar adalah adanya

manusia. Manusia berusaha mengatur dan mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan

hewan serta memanfaatkan hasilnya. Hal itu dilakukan manusia dengan maksud

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia seperti itu disebut petani atau

pengusaha pertanian (Soetriono et al, 2006).

Soetriono et al (2006) menambahkan bahwa peranan utama petani ialah

memelihara tanaman maupun hewannya agar mendapatkan hasil yang optimal.

Dalam memelihara tanaman, petani melakukan berbagai macam kegiatan, antara

lain menyiapkan tempat pembibitan, mengelola tanah, menanam tanaman (bibit),

melakukan pengairan, mengendalikan hama dan penyakit, serta melakukan

kegiatan panen dan pasca panen. Petani dikatakan sebagai manajer karena

memiliki ketrampilan yang menyangkut kegiatan otak seperti pengambilan

keputusan dalam pemilihan tanaman, pembibitan, penanaman, pemupukan,

pengairan dan lainnya sampai pada pasca panen.

Alat mesin pertanian ialah susunan dari alat-alat yang kompleks yang saling

terkait dan mempunyain sistem transmisi (perubah gerak), serta mempunyai

tujuan tertentu di bidang pertanian dan untuk mengoperasikannya diperlukan

masukan tenaga. Alat mesin pertanian bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan

yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti alat mesin pengolahan tanah, alat

mesin pengairan, alat mesin pemberantas hama, dan sebagainya (Soekirno,1999).

Page 6: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

Pengolahan hasil pertanian adalah berbagai cara pengubahan hasil-hasil

pertanian baik bahan nabati maupun hewani oleh budidaya manusia baik secara

fisik, kimiawi atau biokimiawi menjadi produk-produk guna memenuhi

kebutuhannya. Hasil olah ada yang dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia

disebut hasil jadi (final product) atau suatu hasil yang perlu diolah lebih lanjut

lagi untuk memenuhi kebutuhannya disebut sebagai hasil setengah jadi (semi-final

product). Perubahan-perubahan yang dikehendaki akan cepat terjadi dengan

berbagai bantuan natural resources dan berbagai alat peralatan yang diciptakan

manusia (Heddy, dkk, 1994).

Page 7: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

METODOLOGI

Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode studi pustaka dan

search di internet. Metode studi pustaka merupaka metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di

perpustakaan, jurnal dan internet. Kelebihan dari metode tersebut adalah

memperoleh banyak data tanpa perlu biaya, tenaga dan waktu. Namun, kita harus

pandai dalam mencari buku yang relevan agar dapat digunakan sebagai sumber

perolehan data yang maksimal.

Page 8: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

PEMBAHASAN

4.1 Energi pelengkap

Tanaman memerlukan energi dalam masa pertumbuhannya. Energi

tersebut diperoleh secara langsung dari alam dan dari manusia. Energi yang

berasal dari alam misalnya air, cahaya matahari, oksigen, dan karbondioksida.

Sedangkan yang diperoleh dari manusia adalah energi pelengkap yang

mendukung peningkatan produksi tanaman, yaitu pupuk organik maupun

anorganik, pestisida, petani (pengelola), dan alat mesin pertanian. Jadi, energi

pelengkap adalah tambahan energi bagi tanaman yang bertujuan untuk

meningkatkan produksi tanaman.

4.2 Macam-macam energi pelengkap

1. Pupuk

Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah

sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi

pertumbuhan tanaman. Sedangkan dalam arti sempit, pupuk adalah bahan yang

mengandung satu atau lebih hara tanaman. Usaha pemberian pupuk bagi tanaman

disebut pemupukan yang tujuannya tidak lain untuk meningkatkan pertumbuhan

tanaman.

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun

non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen karena mengandung bahan

baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara

suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.

Meskipun demikian, biasanya ditambahkan suplemen ke dalam pupuk buatan.

Pemberian pupuk harus sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tidak berdampak

negatif apabila berlebihan.

Page 9: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

Pemberian pupuk bertujuan untuk :

1. Menjaga kesinambungan unsur hara dalam tanah,

karena setiap pemupukan tidak semua unsur hara hilang dari tanah tersebut;

2. Mengurangi bahaya erosi, karena akibat dari

pemupukan terjadi pertumbuhan vegetatif yang baik;

3. Memperbaiki atau menjaga status hara dan neraca

kesuburan tanah;

4. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan

berupa tanah;

5. Meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani

atau usaha tani;

6. Meningkatkan, memperbaiki atau mempertahankan

kesuburan kimiawi tanah dengan cara menambah kadar hara tanah yang tersedia;

7. Meningkatkan atau memperbaiki pertumbuhan

kesehatan dan produksi tanaman, baik dalam kuantitas maupun kualitas produksi

tanaman.

Klasifikasi atau pembagian pupuk ada tujuh, yaitu :

a. Berdasarkan asalnya

1) Pupuk alam, yaitu pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam

tanpa proses yang berarti. Misalnya, pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk

hijau.

2) Pupuk buatan, yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik. Pupuk tersebut dibuat dengan

mengubah sumberdaya alam melalui proses fisika maupun kimia. Misalnya pupuk

TSP dan Urea. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah rock

phosphat, yang umumnya berasal dari batuan jenis Apatit [Ca3(PO4)2].

b. Berdasarkan senyawanya

Page 10: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

1) Pupuk organik, yaitu pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk

alam termasuk pupuk organik, misalnya pupuk kompos, pupuk kandang, dan

guano. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah rock phosphat,

yang umumnya berasal dari batuan jenis Apatit [Ca3(PO4)2].

2) Pupuk anorganik atau mineral, yaitu pupuk dari senyawa anorganik. Hampir

semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

c. Berdasarkan fasa-nya

1) Pupuk padat, yaitu pupuk yang umumnya mempunyai kelarutan beragam mulai

dari yang mudah larut aitsampai yang sukar larut air.

2) Pupuk cair, yaitu pupuk yang berupa cairan yang cara penggunaannya dilarutkan

terlebih dahulu dengan air. Umumnya diberikan dengan cara penyemprotan.

Penggunaan pupuk ini lewat tanah dengan cara diinjeksikan dari tangki

bertekanan.

d. Berdasarkan cara pengguanaannya

1) Pupuk daun, yaitu pupuk yang cara pemupukannya dilarutkan dahulu dengan air,

kemudian disemprotkan pada permukaan daun.

2) Pupuk akar atau pupuk tanah, yaitu pupuk yang diberikan ke dalam tanah di

sekitar akar tanaman agar mudah diserap oleh akar.

e. Berdasarkan reaksi fisiologisnya

1) Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis asam, yaitu pupuk yang bila diberikan ke

dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi asam (pH menjadi lebih rendah).

Misalnya ZA dan Urea.

Page 11: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

2) Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basa, yaitu pupuk yang bila diberikan ke

dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi basa (pH menjadi lebih tinggi).

Misalnya pupuk chili salpeter, calnitro, dan kalsium sianida.

f. Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya

1) Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman, misalnya pupuk Urea yang

mengandung hara N dan TSP yang hanya dipentingkan hara P-nya saja

(sebenarnya juga mengandung Ca).

2) Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih hara tanaman.

Misalnya pupuk NPK, amophoska, nitrophoska, dan rustika.

g. Berdasarkan macam hara tanaman

1) Pupuk makro, yaitu pupuk yang hanya mengandung hara makro saja. Misalnya

NPK, nitrophoska.

2) Pupuk mikro, yaitu pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja. Misalnya,

mikrovet, mikroplek, dan metalik.

3) Campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandasil, bayfolan, dan rustika.

Dalam penggunaannya, kedua jenis pupuk ini sering dicampur dan ditambahkan

zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

Pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan

untuk mengatasi kekurangan nutrisi yang dibutuhan tanaman. Secara alamiah,

nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sudah tersedia di dalam tanah tetapi karena

sesuatu hal nutrisi itu tidak dapat digunakan oleh tanaman. Sehingga, untuk

memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara dilakukanlah pemupukan.

Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah hingga pertumbuhan

tanaman lebih baik.

Unsur hara terpenting yang harus ditambahkan ke dalam tanah adalah unsur

hara N, P dan K (unsur hara makro primer). Selain itu tanaman juga

Page 12: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

membutuhkan unsur hara Ca, Mg, dan S (unsur hara makro sekunder) serta unsur

mikro. Namun, unsur hara N, P, K yang paling dibutuhkan oleh tanaman karena

fungsinya tidak dapat digantikan dengan unsur hara yang lain. Apabila salah satu

unsur tersebut tidak tersedia, maka pertumbuhan tanaman, baik fase vegetatif

maupun fase generatif bisa jadi terbatas. Setiap unsur memiliki peranan masing-

masing, seperti yang dijelaskan berikut tentang peranan unsur N, P, dan K:

a) Peranan pupuk N

Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman, memegang

peranan penting dalam perkembangan dan fungsi – fungsi protolasma dan sebagai

bahan dasar dalam penyusunan semua protein .Nitrogen umumnya diserap

tanaman dalam bentuk ion ammonium atau ion nitrat .

Urea adalah bentuk senyawa nitrogen organik yang palimg sederhana dan

kandungan unsur haranya 45 – 46% N serta sifat – sifatnya :

a. Berbenruk kristal berwarna putih, butir – butir bulat;

b. Higroskopis pada kelembaban udara;

c. Mudah larut dalam air.

b) Peranan pupuk P

Unsur hara P merupakan penyusun sel hidup. Hal ini berhubungan dengan

senyawa-senyawa struktural asam nukleat dan transfor energi. Unsur P sangat

berfungsi bagi tanaman karena unsur ini dapat membantu pembelahan sel,

mempercepat pembungaan dan pembuahan, mempercepat pematangan buah,

merangsang perkembangan akar, memperkuat batang dan cabang.

Defisiensi fosfor pada tanaman ditandai dengan gejala sebagai berikut :

a. Pertumbuhan kerdil;

b. Daun berwarna hijau pucat, ungu atau merah tua terutama pada ujung dan tepi

daun;

c. Beberapa daun tanaman berwarna hijau tua kebiruan, terutama bila nitrogen tidak

ada sama sekali;

d. Tanaman terhambat untuk tua, masih terlihat hijau

e. Meninggi dan kurus;

Page 13: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

f. Buah tidak berbentuk atau tunbuh normal;

g. Proses pembuahan terhambat dan produksi rendah.

c) Peranan pupuk K

Fungsi kalium bagi tanaman adalah :

a. Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman;

b. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen;

c. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

Pemupukan yang efektif membutuhkan persyaratan seperti waktu

pemupukan, cara pemupukan, dosis pemupukan, dan jenis pupuk yang diberikan.

Sehingga, jika semua itu terpenuhi, maka pertumbuhan tanaman akan baik dan

tidak terambat.

2. Pestisida

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,

memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Berdasarkan macam organisme

penggangunya, pestisida dapat berupa :

1) insektisida (serangga),

2) fungisida (fungi/jamur),

3) rodentisida (hewan pengerat/Rodentia),

4) herbisida (gulma),

5) akarisida (tungau),

6) bakterisida (bakteri).

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan

membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta dapat merusak

ekosistem. Dengan adanya pestisida, diharapkan produksi pertanian meningkat

dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang

dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa

terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Oleh

Page 14: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

karena itu, perlu dilakukan usaha pencegahan sebelum terjadi pencemaran dan

keracunan pestisida terhadap diri kita atau makhluk yang berguna lainnya. Usaha

atau tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah :

1) Mengetahui dan memahami kegunaan suatu pestisida agar tidak salah berantas.

Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya,

serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah

terlanjur tercemar;

2) Mengikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan

pabrik atau petugas penyuluh;

3) Tidak terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, sebaiknya menyakan terlebih

dahulu pada penyuluh;

4) Tidak telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan

menggunaannya;

5) Tidak salah memakai pestisida. Lihatlah faktor lainnya seperti jenis hama dan

terkadang usia tanaman juga diperhatikan;

6) Menggunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai

tercecer;

7) Memahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

Pengguanaan pestisida di negara-negara berkembang mulai dikurangi. Hal

itu karena mereka telah sadar benar bahwa bahan kimia justru sebagai penyebab

utama terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, negara berkembang

telah mengurangi penggunaan bahan kimia, dan lebih menyukai produk-produk

pertanian yang organik atau bebas bahan kimia, serta ramah lingkungan (Ton,

1991).

Namun, di Indonesia menerapkan budidaya pertanian yang ramah lingkungan atau

organik, masih dirasa sulit. Adapun kendala-kendala yang terjadi, antara lain:

1. Belum terjangkaunya harga untuk bahan-bahan tambahan organik oleh petani;

2. Budidaya pertanian dengan menggunakan bahan dan produk organik

membutuhkan penanganan yang lebih serius;

Page 15: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

3. Faktor lahan yang bersifat hamparan, di satu petak murni menggunakan organik,

namun petak yang bersebelahan tetap menggunakan bahan tambahan kimia atau

pestisida kimia. Secara tidak langsung pestisida tersebut masuk ke dalam lahan

yang organik dan mencemari lahan tersebut;

4. Tanaman yang tidak menggunakan pestisida sama sekali lebih rentan untuk

terserang hama dan penyakit. Hal ini mengakibatkan rendahnya produksi;

5.   Produk pertanian kurang awet, mudah busuk;

6. Tingginya biaya operasional dan rendahnya hasil produksi menyebabkan

tingginya harga jual produk hasil pertanian organik. Hal tersebut, menyebabkan

produk tidak bisa mendapatkan pasar lokal.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh

hama-hama tanaman. Namun, dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama,

pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip

penggunaannya adalah:

1) harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati;

2) efisien untuk mengendalikan hama tertentu;

3) meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan;

4) tidak boleh persistent, jadi harus mudah terurai;

5) dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus

memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum;

6) harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut;

7) sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota

8) relatif aman bagi pemakai;

9) harga terjangkau bagi petani.

3. Petani

Perbedaan utama antara tumbuh-tumbuhan dan binatang liar adalah adanya

manusia. Manusia berusaha mengatur dan mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan

hewan serta memanfaatkan hasilnya. Hal itu dilakukan manusia dengan maksud

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia seperti itu disebut petani atau

pengusaha pertanian. Dalam usahatani, petani merangkap dua peranan, yaitu :

Page 16: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

1) Petani sebagai penggarap

Peranan utama petani ialah memelihara tanaman maupun hewannya agar

mendapatkan hasil yang optimal. Dalam memelihara tanaman, petani melakukan

berbagai macam kegiatan, antara lain menyiapkan tempat pembibitan, mengelola

tanah, menanam tanaman (bibit), melakukan pengairan, mengendalikan hama dan

penyakit, serta melakukan kegiatan panen dan pasca panen. Ketika tanaman di

lapang (belum panen), petani memiliki peran yang sangat penting. Tanpa adanya

petani, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu. Hal itu menyebabkan

produksi tanaman menurun. Petani dapat dikatakan energi pelengkap dalam usaha

tani karena petanilah yang mengelola tanah, tanaman maupun lainnya yang

bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

2) Petani sebagai manajer

Petani dikatakan sebagai manajer karena memiliki ketrampilan yang

menyangkut kegiatan otak seperti pengambilan keputusan dalam pemilihan

tanaman, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengairan dan lainnya sampai

pada pasca panen.

Tugas petani sebagai manajer akan lebih sulit dengan adanya perbedaan-

perbedaan yang cukup besar, misalnya keadaan tanah yang berbeda di setiap

tempat. Perbedaan tersebut menyebabkan respons tanaman juga berbeda yang

akan memengaruhi hasil dari tanamannya. Oleh karena itu, dibutuhkan peran

petani dalam mengolah tanah maupun lingkungan yang bertujuan untuk

meningkatkan produksi tanaman. Kemampuan manajerial tersebut memberikan

kemungkinan untuk membuat usaha taninya lebih produktif. Jadi, akan

meningkatkan manfaat dan hasil usaha taninya.

4. Alat mesin pertanian

Alat mesin pertanian ialah susunan dari alat-alat yang kompleks yang saling

terkait dan mempunyain sistem transmisi (perubah gerak), serta mempunyai

tujuan tertentu di bidang pertanian dan untuk mengoperasikannya diperlukan

masukan tenaga. Alat mesin pertanian bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan

yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti alat mesin pengolahan tanah, alat

Page 17: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

mesin pengairan, alat mesin pemberantas hama, dan sebagainya. Macam alat dan

mesin pertanian secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Alat mesin pembukaan lahan;

2) Alat mesin untuk produksi pertanian;

Alat mesin pengolahan tanah ;

Alat mesin penanam;

Alat mesin pemeliharaan tanaman;

Alat mesin pemanen.

3) Alat mesin processing hasil pertanian (pascapanen)

Alat mesin pengering;

Alat mesin pembersih atau pemisah;

Alat mesin pengupas atau penyosoh atau reduksi (Soekirno,1999).

Pengolahan hasil pertanian adalah berbagai cara pengubahan hasil-hasil

pertanian baik bahan nabati maupun hewani oleh budidaya manusia baik secara

fisik, kimiawi atau biokimiawi menjadi produk-produk guna memenuhi

kebutuhannya. Hasil olah ada yang dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia

disebut hasil jadi (final product) atau suatu hasil yang perlu diolah lebih lanjut

lagi untuk memenuhi kebutuhannya disebut sebagai hasil setengah jadi (semi-final

product). Perubahan-perubahan yang dikehendaki akan cepat terjadi dengan

berbagai bantuan natural resources dan berbagai alat peralatan yang diciptakan

manusia (Heddy, dkk, 1994).

Ruang lingkup mekanisasi pertanian meliputi 6 bidang, yaitu:

1) Bidang mesin-mesin budi daya pertanian, yang menelaah persoalan-persoalan

penggunaan tenaga dan alat-alat untuk budi daya pertanian;

2) Bidang teknik tanah dan air, yang menelaah persoalan-persoalan yang ada

kaitannya dengan keadaan teknik tanah dan air;

3) Bidang bangunan pertanian yang menelaah persoalan-persoalan gedung-gedung,

bangunan, dan perlengkapan pertanian;

4) Bidang elektrifkasi pertanian, yang menelaah persoalan-persoalan

pemakaian/penggunaan listrik untuk pertanian;

Page 18: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

5) Bidang mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, yang menelaah persoalan-

persoalan penggunaan mesin-mesin yang dipakai dalam usaha menyiapkan hasil

pertanian, baik untuk disimpan maupun langsung digunakan;

6) Bidang mesin-mesin pengolahan pangan, yang menelaah persoalan-persoalan

penggunaan alat serta syarat-syarat yang diperlukan bagi pengolahan pangan.

(Hardjosentono, dkk, 2000).

Dalam upaya pengembangan teknologi di bidang mekanisasi pertanian

khususnya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) akan mempunyai

manfaat antara lain:

1) Meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan produktivitas,

2) Mengurangi kejerihan kerja petani dan meningkatkan kenyamanan kerja di

pedesaan,

3) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,

4) Menjamin kuantitas, kualitas dan peningkatan kapasitas hasil,

5) Mempercepat peralihan pertanian keluarga (subsistence farming), dan

6) Mempercepat transformasi ekonomi agraris ke ekonomi industri (BBPMP, 2008).

Mekanisasi pertanian dengan menggunakan semua perlengkapan, baik yang

dikerjakan oleh tenaga manusia, hewan, maupun tenaga mesin, secara tepat guna

tentunya sangat diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas tenaga kerja

manusia, dan memungkinkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mungkin atau tidak

mudah dilakukan manusia dapat diselesaikan dengan mudah, dan yang dimaksud

dengan alat dan mesin pertanian sendiri sebetulnya oleh komisi pengujian alat dan

mesin pertanian didefinisikan sebagai semua alat yang digunakan untuk

memproduksi, mengangkut, memilih, menyimpan, dan melindungi hasil-hasil

pertanian dan mempertahankan prinsip-prinsip kelestariannya (Sosroatmodjo,

1980).

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran-pemikiran manusia

dari zaman ke zaman, cara pengolahan hasil (panen) pertanian pun tahap demi

tahap berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Alat dan mesin panen terdiri

dari banyak macam dan jenisnya yang digunakan menurut jenis tanaman dan

tenaga penggerak, juga menurut cara tradisional maupun semi mekanis sampai

Page 19: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

yang modern. Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen digolongkan untuk

hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumput-rumput, kapas dan umbi-

umbian. Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi jenisnya

untuk padi, jagung dan kacang-kacangan (Rizaldi, 2006).

Alat pengolah hasil tanaman mencakup mesin-mesin yang digunakan untuk

membuang sisa tanaman setelah panen dan mesin-mesin untuk mengolah hasil

panen untuk diubah ke dalam bentuk yang lebih bermanfaat. Mesin-mesin yang

melakukan pekejaan demikian, meliputi pemotong-pencacah ranting, pemipil,

penggiling pakan ternak, dan pengering (Purwadi, 1990).

Alat dan mesin pengolahan yang digunakan untuk komoditi padi terdiri dari

perontok (thresher), cleaner, pemecah kulit (husker, huller) dan pemutih

(polisher), biasanya perontok dan cleaner untuk komoditi padi tersebut juga dapat

digunakan untuk komoditi kacang kedelai. Sedangkan untuk komoditi jagung, alat

dan mesin pengolahannya terdiri dari pemipil, cleaner, pemisah, dan penggiling

(hammer mill) (Smith dan Wilkes, 1990).

4.3 Peranan energi pelengkap dalam mendukung produksi tanaman

Energi pelengkap yang diberikan petani bagi tanaman past memiliki peranan

penting. Sama halnya dengan energi alami yang berasal dari alam seperti cahaya

matahari, tanah, air, gas karbondioksida, serta gas oksigen. Tanah berfungsi

sebagai media tumbuh tanaman dan di dalam tanah terdapat banyak hara yang

dibutuhkan oleh tanaman. Oksigen dibutuhkan tanaman untuk proses respirasi.

Cahaya matahari, air, dan karbondioksida berfungsi dalam proses fotosintesis.

Proses fotosintesisnya dapat dituliskan dalam reaksi berikut :

Cahaya

CO2+ H2O C6H12O6 + O2

Klorofil

Setiap energi memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan

tanaman. Pertumbuhan tanaman akan lebih baik bila ditambahkan energi seperti

energi pelengkap. Energi pelengkap sangat mendukung pertumbuhan tanaman

Page 20: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

selama pemberiannya sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Jika berlebihan,

maka akan berdampak negatif pada tanaman. Jadi, pemberian energi pelengkap

harus dikontrol agar tanaman tumbuhnya tidak abnormal.

Energi pelengkap yang diberikan dapat berupa pupuk, pestisida, peran

manusia, dan alat mesin pertanian. Pemberian pupuk bagi tanaman agar tanaman

tidak kekurangan unsur hara serta bermanfaat pula sebagai makanan

mikroorganisme tanah (pupuk organik). Di dalam pupuk telah terkandung unsur-

unsur kimia yang dibutuhkan tanaman, misalnya pupuk Urea yang mengandung

unsur Nitrogen serta pupuk NPK yang mengandung unsur Nitrogen, Phospor, dan

Kalium. Tanaman yang kekurangan hara akan menunjukkan gejala yang

abnormal. Disinilah peran petani dalam mengatasi masalah tersebut. Petani harus

memahami mengapa tanamannya tumbuh abnormal serta memberikan masukan

bagi tanaman (pupuk) yang sesuai dengan kebutuhan tanaman baik dari jenis

pupuknya maupun jumlah yang harus diberikan. Jadi, pemberian pupuk berperan

penting dalam memenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Semakin tepat

pupuk yang diberikan, maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik.

Semua tanaman yang ditanam oleh petani pasti akan mengalami gangguan.

Gangguan tersebut berasal dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). OPT

berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Semakin banyak OPT yang

menyerang tanaman maka tanaman akan menunjukkan gejala yang abnormal yang

pada akhirnya akan mati (terlebih lagi bila yang mengganggu adalah patogen).

Oleh karena itu, petani berusaha untuk mengendalikan OPT tersebut agar tidak

menyerang tanaman budidayanya. Petani melakukan kegiatan penyemprotan

pestisida yang sesuai baik dari jenis pestisidanya, jumlahnya, maupun waktu

penyemprotannya. Hal itu dilakukan agar serangan OPT menurun, sehingga

tanaman akan sehat kembali serta pertumbuhannya baik yang akan

menngakibatkan hasil yang baik pula.

Pemberian pupuk maupun pestisida tidak lepas dari peran petani. Tanpa

adanya petani, kegiatan itu tidak akan terlaksana. Selain melakukan pemupukan

Page 21: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

dan penyemprotan pestisida, petani juga melakukan kegiatan lain yang tujuannya

untuk menigkatkan hasil tanaman. Kegiatan itu misalnya pengolahan tanah,

pembersihan gulma, pengolahan lingkungan, dan lainnya yang berkorelasi positif

terhadap pertumbuhan tanaman. Jadi, petani berperan penting dalam mendapatkan

hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Penggunaan biaya yang minimal

adalah peran petani dalam manajerial.

Page 22: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

KESIMPULAN

1. Energi pelengkap adalah tambahan energi yang diberikan oleh manusia sesuai

dengan kebutuhan tanaman. Tanpa energi pelengkap maka pertumbuhan

tanaman akan terhambat yang mengakibatkan produksi tanaman menurun;

2. Energi pelengkap berupa pupuk, pestisida, peran petani, serta alat mesin

pertanian. Keempat faktor tersebut berkorelasi positif dalam meningkatkan

produksi tanaman. Faktor pestisida dan pupuk akan berkorelasi negatif bila dari

segi jenis, jumlah, waktu pemberian, serta cara pemberiannya tidak sesuai;

3. Pertumbuhan tanaman akan lebih baik serta hasil produksinya dapat meningkat

dengan adanya energi pelengkap yang diberikan. Pemberian pupuk, pestisida,

pengolahan tanah dengan alat mesin pertanian, serta kegiatan lainnya adalah

peran penting petani dalam usahataninya.

Page 23: ENERGI PELENGKAP DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN

DAFTAR PUSTAKA

Admin klinik agro.2012.jenis pupuk. [serial on line] http://www.freewebs.com/klinikagro/jenispupuk.htm (diakses tanggal 07 Maret 2012)

Chairunnissa, Vicky Octarina.2008.Dasar-dasar Agronomi.[Serial on line] http://vickyoctarina.blogspot.com/2008/12/dasar-dasar-agronomi.html (diakses tanggal 07 maret 2012)

Nella.2011. Pengaruh pemberian dosis pupuk N dan P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens L). [serial on line] http://nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/24/pengaruh-pemberian-dosis-pupuk-n-dan-p-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman-cabai-rawit-capsicum-frutescens-l/ (diakses tanggal 07 Maret 2012)

Soetriono dkk.2006.Pengantar Ilmu Pertanian.Jember:Bayu Media

Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya Yuwono.2002.Ilmu Kesuburan Tanah.Yogyakarta: Kanisius