Top Banner
1 Emotional Emotional Intelligence Intelligence & Stress & Stress Management Management
53

Emotional intelligence

Dec 18, 2014

Download

Education

Uj Gumilar

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Emotional intelligence

1

Emotional Emotional Intelligence Intelligence

& Stress & Stress ManagementManagement

Page 2: Emotional intelligence

2

Emotional Intelligence Emotional Intelligence FrameworkFramework

• The Intrapersonal

Realm

• The Interpersonal

Realm

• The General Mood

Realm

Page 3: Emotional intelligence

3

The Intrapersonal The Intrapersonal RealmRealm

Page 4: Emotional intelligence

4

The Intrapersonal RealmThe Intrapersonal Realm

menyangkut kemampuan anda

untuk mengetahui dan

mengelola diri anda sendiri. Hal

ini mencakup :

• Kesadaran diri• Assertiveness

• Kemandirian• Respek pada diri sendiri

• Aktualisasi diri

Page 5: Emotional intelligence

5

Kesadaran DiriKesadaran Diri

Kemampuan untuk mengenali

bagaimana perasaan anda dan

mengapa perasaan anda demikian

serta pengaruh perilaku anda

terhadap orang lain

Page 6: Emotional intelligence

6

Kesadaran diri - Kesadaran diri - Tugas:Tugas:• Catat kekuatan emosi yang anda alami setiap hari

sampai minggu berikutnya. Untuk setiap emosi yang

anda rasakan, catat pula sensasi fisik dan pemikiran

yang menyertainya.

• Pada kolom terakhir, catat bagaimana anda menyadari

perasaan tersebut. Yaitu, apakah anda mengenali emosi

yang terjadi, menyadari sensasi anda secara fisik, atau

menyadari pemikiran yang anda lalui?

Page 7: Emotional intelligence

7

AssertivenessAssertiveness

Kemampuan untuk

mengekspresikan pemikiran dan

perasaan anda dengan jelas.

Tidak ragu, tidak pasif, dan tidak

segan untuk menyampaikan

pendapat secara jelas

Page 8: Emotional intelligence

8

Assertiveness - Assertiveness - Tugas:Tugas:• Catatlah sejumlah peristiwa dimana anda bersifat ragu

atau enggan menyampaikan sesuatu/pendapat kepada

rekan kerja/bawahan/atasan anda……..pikirkan mengapa

anda bersikap seperti itu, mengapa anda bersikap pasif

dan enggan menyampaikan sesuatu dengan tegas dan

jelas.

Page 9: Emotional intelligence

9

KemandirianKemandirianKemampuan untuk mengarahkan dan

mengendalikan diri sendiri serta

bebas dari ketergantungan

emosional. Orang yang mandiri

memiliki kepercayaan diri dalam

merencanakan dan membuat

keputusan penting.

Page 10: Emotional intelligence

10

Respek dengan diri sendiri Respek dengan diri sendiri

(self – regard)(self – regard)

Kemampuan untuk menghargai

aspek positif dalam diri anda. Pada

sisi lain, dapat menerima dengan

lapang dada aspek negatif yang

mungkin ada dalam diri anda, and

still feel good about yourself

Page 11: Emotional intelligence

11

Menghormati diri sendiri - Menghormati diri sendiri - Tugas:Tugas:• Seberapa besar anda menyukai diri anda sendiri?

• Apa kekuatan terbesar anda? (sebagai contoh, setia,

sense of humor, kemampuan bernegosiasi dengan baik,

mudah berteman atau jujur)

• Apa kelemahan terbesar anda? (sebagai contoh,

bertemperamen buruk, sering menunda atau

ketidakmampuan mengatur keuangan)

• Apa yang anda anggap sebagai kekuatan terbesar

dalam diri anda?

Page 12: Emotional intelligence

12

Aktualisasi diriAktualisasi diri

Kemampuan untuk merealisasikan

kapasitas potensial anda.

Komponen kecerdasan emosional

ini diwujudkan dalam pencarian ke

arah kehidupan yang penuh

makna, “kaya” dan full life

Page 13: Emotional intelligence

13

Aktualisasi diri Aktualisasi diri Tugas:Tugas:• Berapa jam perminggu anda menyediakan waktu

untuk area : bekerja? bersama keluarga? aktivitas

sosial? sendirian?

• Dalam area apa, anda paling ingin meningkatkan

kualitas waktu anda?

• Apa hobi dan minat anda?

• Aktivitas apa yang ingin anda kejar dengan lebih

aktif?

Page 14: Emotional intelligence

14

The Inter-The Inter-Personal Personal

RealmRealm

Page 15: Emotional intelligence

15

The Inter-personal RealmThe Inter-personal Realm menyangkut "people skills" anda —

kemampuan anda untuk berinteraksi

dan bergaul dengan orang lain. Hal

ini terdiri atas tiga faktor

• Empati• Tanggung jawab sosial

• Hubungan antar personal

(interpesonal relationship)

Page 16: Emotional intelligence

16

EmpatiEmpati

Kemampuan untuk memahami apa

yang mungkin dirasakan dan

dipikirkan orang lain. Merupakan

kemampuan untuk melihat dunia

sekitar melalui sudut pandang

orang lain

Page 17: Emotional intelligence

17

Empati - Tugas:Empati - Tugas:

• Tanyakan kepada seseorang yang anda kenal dengan baik

bagaimana perasaan dia tentang topik tertentu — sesuatu yang

sederhana seperti film apa yang terbaru, atau peristiwa penting

yang pernah dia alami. Kemudian biarkan dia berbicara tentang

topik tersebut, dan anda mendengarkan dengan intens. Lalu,

jelaskan kepadanya versi anda tentang apa yang dia pikirkan dan

rasakan. Anda mungkin akan terkejut dengan perbedaan antara

versi yang anda sampaikan dengan yang dia rasakan/pikirkan.

• Membangun empati pada intinya adalah “berhenti untuk bicara

terlalu banyak” dan “dengarkan lebih banyak cerita orang lain”.

Page 18: Emotional intelligence

18

Tanggung Tanggung JawabJawab Sosial Sosial

Kemampuan untuk menunjukkan bahwa

anda ikut berperan dan memberikan

kontribusi bagi aktivitas sosial atau bagi

aktivitas yang terjadi dalam lingkungan

sekitar anda.

Page 19: Emotional intelligence

19

Tugas untuk Tanggung Tugas untuk Tanggung Jawab SosialJawab Sosial

• Dalam buku catatan anda, tuliskan tiga hal

yang dapat anda lakukan, yang mungkin akan

dihargai dan diapresiasi oleh orang lain yang

membutuhkannya

• Kemudian pikirkan satu hal yang dapat anda

lakukan minggu ini untuk membantu orang lain

tanpa pamrih

Page 20: Emotional intelligence

20

Relasi InterpersonalRelasi Interpersonal

Kemampuan untuk

mengembangkan, menjaga dan

membina relasi yang produktif dan

saling menguntungkan

Page 21: Emotional intelligence

21

The The General General

Mood Mood RealmRealm

Page 22: Emotional intelligence

22

The General Mood RealmThe General Mood Realm menitikberatkan

apa sudut pandang anda dalam

memandang kehidupan. General mood

realm memiliki dua dimensi :

• Happiness • Optimisme

Page 23: Emotional intelligence

23

HappinessHappinessKemampuan untuk merasakan kepuasan

dengan hidup dan bahagia dengan

kehidupan yang kita jalani. Kebahagiaan

juga berkaitan dengan sudut pandang kita

dalam memaknai rasa syukur.

Kebahagiaan tidak hanya mencakup aspek

material semata, namun juga mencakup

kebahagiaan spiritual.

Page 24: Emotional intelligence

24

HappinessHappinessHappiness merupakan salah

indikator kunci untuk mengukur

level kecerdasan emosional kita.

Page 25: Emotional intelligence

25

OptimismOptimismKemampuan untuk selalu melihat sisi

yang lebih terang dari kehidupan.

Kecakapan untuk memelihara sikap

positif bahkan ketika tengah

menghadapi musibah. Optimism

menunjukkan “ level harapan” dari

seseorang dalam mensikapi realitas

kehidupan.

Page 26: Emotional intelligence

26

Managing Stress

Effectively

Page 27: Emotional intelligence

27

Faktor Organisasi

Faktor Individu

Mengalami Mengalami

StressStress

Perbedaan

Individu

Faktor Lingkungan

Model Stress

Page 28: Emotional intelligence

28

Faktor LingkunganFaktor Lingkungan

Ketidakpastian ekonomi

Ketidakpastian politik/regulasi

Ketidakpastian teknologi

Page 29: Emotional intelligence

29

Faktor OrganisasiFaktor Organisasi

• Tuntutan Tugas

• Tuntutan Peran/Posisi

• Tuntutan Interpersonal

• Struktur Organisasi

• Kepemimpinan Organisasi

Page 30: Emotional intelligence

30

Faktor IndividuFaktor Individu

Permasalahan Keluarga

Permasalahan Ekonomi

Page 31: Emotional intelligence

31

Experience Experience

StressStress

Gejala Fisiologis• Sakit kepala• Tekanan darah tinggi• Penyakit jantung

Gejala Psikologis• Gelisah• Depresi• Penurunan kepuasan kerja

Gejala Behavior• Produktivitas• Ketidakhadiran• Resign dari pekerjaan

Page 32: Emotional intelligence

32

Beberapa orang berhasil dalam mengelola

stress, beberapa lainnya gagal. Mengapa ada

perbedaan dalam mengendalikan stress?

Sedikitnya ada empat variabel yang menjadi

faktor pembeda, yakni : persepsi,

pengalaman kerja, dukungan sosial, dan

locus control.

Page 33: Emotional intelligence

33

Faktor Pembeda

• Persepsi

• Pengalaman Kerja

• Dukungan Sosial

• Locus of Control

Page 34: Emotional intelligence

34

Persepsi

Potensi pemicu stress yang muncul dalam

faktor lingkungan, organisasi, dan individu di-

persepsi secara berlainan oleh tiap orang.

Orang yang memiliki persepsi yang

cenderung negatif akan mudah mengalami

stress.

Page 35: Emotional intelligence

35

Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan guru yang terbaik.

Orang yang telah memiliki pengalaman

ekstensif atas suatu masalah ternyata tidak

mudah terkena stress dibanding mereka

yang belum berpengalaman.

Page 36: Emotional intelligence

36

Dukungan Sosial

Riset empirik membuktikan bahwa dukungan

sosial – yaitu hubungan secara kolektif

dengan co-worker atau supervisor atau

dukungan dari keluarga besar – ternyata

dapat menurunkan level stress yang dialami

seseorang.

Page 37: Emotional intelligence

37

Locus Control

• Orang dengan dengan “internal locus of

control” percaya bahwa mereka paling

bertanggungjawab dalam mengendalikan

nasib mereka – bukan pihak/orang lain.

• Orang dengan “external locus of control”

percaya bahwa nasib mereka lebih

ditentukan dan dikendalikan oleh kekuatan

dari luar.

Page 38: Emotional intelligence

38

Locus Control

• Bukti-bukti mengindikasikan bahwa orang

yang memiliki “internal locus of control”

cenderung lebih kebal terhadap tekanan

stress dibanding mereka yang memiliki

“external locus of control”.

Page 39: Emotional intelligence

39

Stress Management Strategy

Pendekatan Individual

Pendekatan Organisasional

Page 40: Emotional intelligence

40

Pendekatan Individu

Manajemen Waktu

Latihan Fisik

Pelatihan Relaksasi

Dukungan Sosial

Page 41: Emotional intelligence

41

Manajemen Waktu

Memahami dan memanfaatkan

prinsip manajemen waktu dapat

membantu individu menjadi lebih

baik dalam mengatasi tuntutan

pekerjaan.

Page 42: Emotional intelligence

42

Latihan Fisik

Latihan fisik nonkompetitif seperti

aerobic, jalan cepat, jogging,

berenang, dan bersepeda

direkomendasikan oleh dokter

sebagai cara yang ideal untuk

mengatasi level stress yang

berlebihan

Page 43: Emotional intelligence

43

Pelatihan Relaksasi

Individu dapat mempelajari teknik relaksasi

melalui latihan meditasi, yoga, hypnosis,

dan biofeedback. Tujuannya adalah untuk

mencapai kondisi deep relaxation, dimana

seseorang merasa lebih relaks secara fisik

dan psikis (hal ini dapat membantu orang

untuk lebih tenang/tidak stress)

Page 44: Emotional intelligence

44

Dukungan Sosial

Memiliki teman dekat, keluarga, atau

rekan kerja untuk “curhat” membantu

menurunkan level stress.

Mengembangkan dukungan jaringan

sosial anda merupakan hal penting

dalam pola manajemen stress kita.

Page 45: Emotional intelligence

45

Pendekatan Organisasi

Seleksi dan Penempatan

Goal Setting

Mendesain ulang pekerjaan

Pengambilan Keputusan Partisipatif

Komunikasi Organisasi

Program Wellness (Fitness)

Page 46: Emotional intelligence

46

Seleksi & Penempatan

Individu dengan “external locus of

control” ternyata cenderung

menjadi lebih mudah stress.

Keputusan seleksi dan

penempatan seharusnya

menggunakan fakta ini sebagai

pertimbangan.

Page 47: Emotional intelligence

47

Goal Setting

Penetapan sasaran kinerja (goal setting) yang

jelas akan membuat orang lebih paham apa

yang diharapkan darinya. Selain itu, umpan

balik kinerja yang reguler juga akan

menurunkan ketidakpastian dalam bekerja.

Hasilnya adalah lebih sedikit karyawan yang

frustasi dan bingung dengan perannya, dan

dapat menurunkan stress.

Page 48: Emotional intelligence

48

Mendesain Ulang Pekerjaan

Mendesain ulang pekerjaan ditujukan untuk

membuat pekerjaan menjadi lebih efisien

dan memberikan ruang otonomi yang lebih

luas. Hal ini diharapkan dapat menurunkan

level stress karyawan.

Page 49: Emotional intelligence

49

Pengambilan Keputusan secara Partisipatif

Melibatkan karyawan dalam proses

pengambilan keputusan yang berkaitan

langsung dengan tugas mereka akan

membuat karyawan akan lebih memiliki

kendali atas pekerjaannya. Hal ini

diharapkan dapat menurunkan stress.

Page 50: Emotional intelligence

50

Komunikasi Organisasi

Persepsi memiliki peran penting dalam

kemunculan stress. Pihak manajemen

dapat melakukan proses komunikasi

dua arah yang intensif sehingga bisa

ikut membentuk persepsif positif

mengenai keberadaan dan berbagai

kebijakan perusahaan.

Page 51: Emotional intelligence

51

Program Wellness

Melalui program ini, perusahaan memberikan

fasilitas wellness yang lengkap untuk menjaga

kondisi kesehatan fisik dan psikis karyawan.

Sebagai contoh, diberikan workshop untuk

membantu karyawan berhenti dalam merokok,

mengendalikan penggunaan alkohol,

menurunkan berat badan, makan dengan lebih

pola gizi yang lebih baik, atau mengembangkan

program fitness regular.

Page 52: Emotional intelligence

52

Selesai

Page 53: Emotional intelligence

53

Bacaan yang Direkomendasikan:• Steven Stein and Howard Book, The EQ Edge: Emotional Intelligence The EQ Edge: Emotional Intelligence

and Your Successand Your Success, Jossey-Bass

• Stephen Robbins, Organizational BehaviorOrganizational Behavior, Prentice Hall International