Top Banner
Sepuluh Elemen Jurnalisme
17

Elemen-elemen Jurnalisme

Mar 06, 2016

Download

Documents

ini materi Elemen Jurnalisme
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Elemen-elemen Jurnalisme

Sepuluh Elemen Jurnalisme

Page 2: Elemen-elemen Jurnalisme

Bagaimana Menulisnya? Benarkah ada sentimen pendatang dan Melayu di Riau

dan Jambi? Bagaimana dengan hubungan antar etnik di Medan?

Waspada untuk Melayu, SIB untuk Batak, Analisa untuk Tionghoa?

Benarkah mayoritas rakyat Acheh tak suka pada penjajahan bangsa Jawa? Bahwa istilah bangsa Indonesia hanya samaran bangsa Jawa?

Bagaimana melihat hubungan antara Jawa dan Lampung di Lampung?

Benarkah Ahmadiyah sesat dan menyesatkan? Mirza Ghulam Ahmad nabi pamungkas?

Benarkah sedang terjadi creeping genocide bangsa Papua?

Bagaimana dengan isu Kristenisasi di Sumatra? Banyak sekali gereja dibangun?

Page 3: Elemen-elemen Jurnalisme

Apakah menulis bisa objektif?

Setiap orang punya bias agama, ideologi, pendidikan, status sosial, orientasi politik, etnik, kewarganegaraan bahkan pengalaman pribadi?

Bagaimana dengan pilihan sudut pandang, sumber, kutipan?

Apa yang membuat praktisi jurnalisme bisa dipercaya masyarakat?

Bagaimana menilai mutu media di Banda Aceh, Padang, Jambi, Pekanbaru, Medan, Jakarta, Hong Kong, Tokyo, London, New York?

Page 4: Elemen-elemen Jurnalisme

Sembilan Elemen JurnalismeBill Kovach wartawan

New York Times, kurator Nieman Foundation di Universitas Harvard

Tom Rosenstiel wartawan Los Angeles Times

Tiga tahun, wawancara 1,200 wartawan dan 300 lagi dalam fora

Page 5: Elemen-elemen Jurnalisme

1. Wartawan dan kebenaran Tugas utama wartawan atau praktisi

jurnalisme memberitakan kebenaran Kebenaran menurut siapa? Apakah berita = kebenaran? Apakah akurasi = kebenaran? Kebenaran yang bukan debat filsafat tapi

kebenaran fungsional, yang sehari-hari diperlukan masyarakat

Kebenaran ini ibarat stalagmit, lapis demi lapis kebenaran, lapis demi lapis berita, hari demi hari

Kebenaran ini bisa senantiasa direvisi layaknya ilmu pengetahuan, sejarah, dsb.

Page 6: Elemen-elemen Jurnalisme

2. Loyalitas utama wartawan pada masyarakat

Kepada siapa wartawan atau praktisi jurnalisme harus menempatkan loyalitas? Perusahaan? Audience? Citizen?

Wartawan punya tanggungjawab sosial yang tak jarang bisa melangkahi kepentingan perusahaan mereka. Ironisnya, tanggungjawab itu sekaligus sumber keberhasilan perusahaan

Segitiga bisnis media: audience, advertiser, citizens.

Bisnis kepercayaan menuntut pagar api dimana interest bisnis dipisahkan dengan interest masyarakat

Page 7: Elemen-elemen Jurnalisme

3. Esensi jurnalisme adalah verifikasi

Coba google gambar Muhammad Yamin dan Gadjah Mada?

Disiplin verifikasi membedakan jurnalisme dengan hiburan, propaganda, fiksi, infotainment atau seni

Tapi tak setiap wartawan tahu standar minimal verifikasi. Bagaimana caranya?

“There is but one kind of unity possible in a world as diverse as ours. It is unity of method, rather than aim; the unity of disciplined experiment” – Walter Lippmann “Public Opinion” 1923

Metode jurnalisme bisa objektif. Tapi objektifitas bukan tujuan.

Page 8: Elemen-elemen Jurnalisme

Intellectual platform of verification Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin

tentang metode dan motivasi Anda dalam melakukan reportase. Jelaskan nama lengkap, tujuan wawancara dsb. Berikan byline dalam laporan Anda;

Bersandarlah terutama pada reportase Anda sendiri. Sadarilah prinsip “order of sources” dimana sumber pertama lebih bisa diandalkan daripada sumber kedua dan berikutnya;

Bersikaplah rendah hati. Verifikasi memerlukan open mindedness.

Page 9: Elemen-elemen Jurnalisme

4. Wartawan harus independen

Wartawan harus bersikap independen terhadap orang-orang yang mereka liput.

Wartawan boleh mengemukakan pendapat dalam kolom opini atau laporan majalah. Mereka tetap dibilang wartawan walau menunjukkan sikap jelas.

Menjadi netral bukan prinsip dasar jurnalisme. Impartialitas dan objektifitas juga bukan.

Tapi wartawan tak diharapkan menulis tentang sesuatu dan ikut jadi pemain.

Independensi harus dijunjung tinggi di atas identitas lain seorang wartawan.

Page 10: Elemen-elemen Jurnalisme

5. Jurnalisme harus memantau kekuasaan Jurnalisme harus memantau kekuasaan dan menyambung lidah yang tertindas Ada tiga macam investigasi: investigasi orisinal, investigation on investigation,

interpretative investigation Original investigative reporting - si wartawan berhasil menunjukkan siapa

salah, dalam satu kejahatan publik, karya orisinal Perlu sangat hati-hati buat wartawan yang benar-benar sudah berpengalaman. Tak dianjurkan buat reporter kurcaci. Indonesia banyak inflasi “investigasi”

Page 11: Elemen-elemen Jurnalisme

6. Jurnalisme sebagai forum publik

Forum tercipta baik dari laporan, lewat surat pembaca, talk show, kolom dsb.

Suratkabar awal bikin ruang tamu di mana orang diskusi membicarakan liputan hari itu

Teknologi baru bikin forum ini lebih bertenaga a.l. chat room, siaran langsung

Jurnalisme semu – menciptakan dikotomi ketimbang kompromi dalam demokrasi

Page 12: Elemen-elemen Jurnalisme

7. Jurnalisme harus memikat dan relevan

Dua faktor ini justru sering dianggap dua hal yang bertolakbelakang

Memikat adalah info selebritis. Membosankan adalah berita ekonomi.

1977 Newsweek dan Time 31 persen diisi gambar tokoh politik dan 15 persen bintang hiburan. 1997 mengalami penurunan 60 persen dalam tokoh politik. 40 persen diisi bintang hiburan.

Infotainment? Sensasi? Seks? Kriminal? Peluang: narasi atau feature

Page 13: Elemen-elemen Jurnalisme

8. Berita harus proporsional dan komprehensif

Ibarat penari telanjang dan pemain gitar. Mana lebih tahan lama?

Contoh: CNN, Fox Television, berita protes anti-Amerika dan citra Islam ektrimis di Indonesia pasca 9/11

Pemilihan berita sangat subjektif. Justru karena subjektif wartawan harus ingat agar proporsional dalam menyajikan berita

Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, tapi juga gambaran lengkap sebuah kota

Page 14: Elemen-elemen Jurnalisme

9. Mendengarkan hati nurani Apakah ada demokrasi di ruang redaksi? Karena sifatnya, a.l. deadline, harus ada

seseorang di puncak organisasi berita buat mengambil keputusan redaksional

Editor harus bertanggungjawab terhadap produk newsroom

Tapi pintu harus senantiasa terbuka, harus ada suasana demokratis, buat bilang tidak!

Note: Perhatikan macam2 hukum soal pencemaran nama baik a.l. KUHP 310, 335, ITE

Page 15: Elemen-elemen Jurnalisme

10. Hak dan Kewajiban terhadap Berita

Elemen kesepuluh dari edisi revisi

Perlu waktu 200 tahun sejak munculnya mesin cetak hingga terbentuknya jurnalisme via suratkabar awal

Sekarang zaman digital menciptakan lebih banyak media dan banjir informasi: Google, You Tube, Twitter, Facebook.

Jurnalisme memerlukan posisi yang sebanding dengan perkembangan teknologi

Apa ada waktu cukup untuk internet dan jurnalisme?

Warga punya hak terhadap berita namun juga kewajiban

Demokrasi dan jurnalisme lahir bersama-sama dan mereka juga akan jatuh bersama-sama

Page 16: Elemen-elemen Jurnalisme

Bill Kovach Nieman Foundation, Harvard

Goenawan Mohamad (1989-1990) Ratih Hardjono

(1995-1996)

Page 17: Elemen-elemen Jurnalisme

Bill Kovach, ayah Muslim dan ibu Kristen Albania, kelahiran East Tennessee 1932

Meliput civil movement pada akhir 1950an dan 1960an, ikut membongkar Watergate dari Boston

Washington bureau chief dari The New York Times, editor Atlanta Journal-Constitution, kurator Nieman Foundation, Universitas Harvard, Committee of Concern Journalists

Andreas Harsono(1999-2000)