Top Banner
I. Latar Belakang Suatu alat kebidanan untuk melahirkan janin dengan tarikan pada kepalanya; disamping itu alat tersebut dapat digunakan untuk menyelenggarakana putaran kepala janin. Cunam dipakai untuk membantu atau mengganti his, akan tetapi sekali-sekali tidak boleh digunakan untuk memaksa kepala janin melewati rintangan dalam jalan lahir yang tidak dapat diatasi oleh kekuatan his yang normal. Jika prinsip pokok ini tidak diindahkan, maka ekstraksi dengan cunam mengakibatkan luka pada ibu dan terutama pada anak. Cunam terbuat dari logam terdiri atas 2 sendok yang dipasang bersilang bagian-bagian depannya dapat memegang kepala janin di antaranya. Bagian depan sendok yang dinamakan daun biasanya berlubang dan mempunyai lengkungan kepala (chepalic curve) untuk menyesuaikan dengan bentuk kepala janin, serta lengkungan panggul (pelvic curve) untuk menyesuaikan dengan bentuk rongga panggul ibu. Pada bagian tengah atau leher terdapat semacam kunci yang menghubungkan sendok yang satu sama yang lain. Bagian belakang atau tangkai cunam digunakan sebagai tempat memegang pada waktu diadakan tarikan. Terdapat lebih dari 700 jenis cunam. Cunam yang banyak dipakai di Indonesia ialah cunam Naegele yang mempunyai lengkungan kepala, lengkungan panggul dan sejenis kunci yang menghubungkan kedua sendok dalam
17

Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Dec 09, 2014

Download

Documents

forceps
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

I. Latar Belakang

Suatu alat kebidanan untuk melahirkan janin dengan tarikan pada

kepalanya; disamping itu alat tersebut dapat digunakan untuk menyelenggarakana

putaran kepala janin. Cunam dipakai untuk membantu atau mengganti his, akan

tetapi sekali-sekali tidak boleh digunakan untuk memaksa kepala janin melewati

rintangan dalam jalan lahir yang tidak dapat diatasi oleh kekuatan his yang

normal. Jika prinsip pokok ini tidak diindahkan, maka ekstraksi dengan cunam

mengakibatkan luka pada ibu dan terutama pada anak.

Cunam terbuat dari logam terdiri atas 2 sendok yang dipasang bersilang

bagian-bagian depannya dapat memegang kepala janin di antaranya. Bagian depan

sendok yang dinamakan daun biasanya berlubang dan mempunyai lengkungan

kepala (chepalic curve) untuk menyesuaikan dengan bentuk kepala janin, serta

lengkungan panggul (pelvic curve) untuk menyesuaikan dengan bentuk rongga

panggul ibu. Pada bagian tengah atau leher terdapat semacam kunci yang

menghubungkan sendok yang satu sama yang lain. Bagian belakang atau tangkai

cunam digunakan sebagai tempat memegang pada waktu diadakan tarikan.

Terdapat lebih dari 700 jenis cunam. Cunam yang banyak dipakai di

Indonesia ialah cunam Naegele yang mempunyai lengkungan kepala, lengkungan

panggul dan sejenis kunci yang menghubungkan kedua sendok dalam posisi yang

tetap. Kadang-kadang juga dipakai cunam Kjelland, yang tidak mempunyai

lengkungan panggul, dengan sejenis kunci yang memungkinkan pada cunam yang

ditutup, sendok yang setu bergeser dalam jurusan longitudinal terhadap yang lain.

Karena tidak ada lengkungan panggul, alat ini baik untuk mengaadakan ekstraksi.

Jenis cunam lain yang biasa dipakai adalah cunam Boerna, cunam Piper dan

cunam Tarnier.

Page 2: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

II. Ekstraksi Forceps atau Ekstraksi Cunam

1. Definisi

Ekstraksi forceps atau ekstraksi cunam adalah suatu persalinan buatan dimana

janin dilahirkan dengan tarikan cunam yang dipasang di kepala janin.

2. Jenis-Jenis

Ekstraksi dengan cunam dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Cunam tinggi

Apabila kepala janin dengan ukuran terbesar belum melewati pintu atas

panggul. Dalam keadaan demikian tarikannya berat dan tidak ada

kepastian bahwa ekstraksi akan berhasil; selain itu ada bahaya luka pada

kepala janin dan jalan lahir ibu. Dewasa ini ekstraksi cunam tidak

digunakan lagi, diganti dengan seksio sesarea.

b. Cunam tengah

Apabila kepala janin dengan ukuran terbesar sudah melewati pintu atas

panggul. Kepala sudah cakap (engaged, Zangengerecht), tetapi belum

sampai di dasar panggul. Pada presentasi belakang kepala bagian terbawah

sudah sampai atau sedikit melewati Hodge III. Perlu diperhatikan bahwa

adanya moulage dan kaput suksedaneum besar memberi kesan seolah-olah

kepala janin sudah cakap, padahal sebetulnya belum.

Cunam/forceps terdiri dari dua sendok :

a. Sendok kanan / forceps kanan adalah cunam yang dipegang di tangan

kanan penolong dan dipasang di sebelah kanan ibu

b. Sendok kiri / forceps kiri adalah cunam yang dipegang di tangan kiri

penolong dan dipasang di sebelah kiri ibu.

Page 3: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Daun Cunam

Bagian yang dipasang di kepala janin saat melakukan ekstraksi forceps.

Terdiri dari dua lengkungan (curve), yaitu lengkung kepala janin (cephalic

curve) dan lengkung panggul (cervical curve).

Tangkai Cunam

Bagian yang terletak antara daun cunam dan kunci cunam

Kunci cunam

Kunci cunam ada beberapa macam, ada yang interlocking, system sekrup,

dan system sliding.

Pemegang cunam

Bagian yang dipegang penolong saat melakukan ekstraksi.

3. Indikasi Dalam Melakukan Ekstraksi Forceps

Page 4: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

a. Indikasi Relatif

Pada indikasi relative, forceps dilakukan secara elektif (direncanakan), ada

dua :

Indikasi menurut De Lee

Forceps dilakukan secara elektif, asal syarat untuk melakukan ekstraksi

terpenuhi

Indikasi menurut Pinard

Indikasi menurut Pinard hampir sama dengan menurut De Lee, namun

ibu harus dipimpin dulu mengejan selama 2 jam.

b. Indikasi Absolut

Indikasi Ibu

Ekstraksi forceps dilakukan pada ibu-ibu dengan keadaan pre-eklampsi,

eklampsi, atau ibu-ibu dengan penyakit jantung, paru, partus kasep

Indikasi Janin

Pada keadaan gawat janin

Indikasi waktu

Pada kala dua lama

4. Jenis Ekstraksi Forceps Menurut Pemasangannya

a. High Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin belum masuk pintu atas

panggul (floating). Saat ini tidak dilakukan lagi karena sangat berbahaya

bagi janin ataupun ibu. Sectio cesarean lebih direkomendasikan.

b. Mid Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah masuk pintu atas

panggul (engaged), namun belum mencapai dasar panggul. Saat ini tidak

dilakukan lagi. Sectio Cesarea ataupun vakum lebih direkomendasikan.

c. Low Forceps/ Outlet Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah mencapai dasar

panggul. Cara ini yang masih sering dipakai hingga saat ini.

Page 5: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

5. Syarat Dalam Melakukan Ekstraksi Forceps

Pembukaan lengkap

Presentasi belakang kepala

Panggul luas / tidak ada DKP

Ketuban sudah pecah

Kepala sudah engaged, sudah berada di dasar panggul

Janin tunggal hidup

6. Cara Pemasangan Cunam ada dua

a. Pemasangan sefalik (Cephalic forceps)

Dimana cunam dipasang biparietal, atau sumbu panjang cunam sejajar

dengan diameter mento-occiput kepala janin. Pemasangan sefalik adalah

cara yang paling aman baik untuk ibu maupun janin.

b. Pemasangan pelvic (Pelvic forceps)

Dimana pemasangannya dalam keadaan sumbu panjang cunam sejajar

dengan sumbu panjang panggul.

Pemasangan forceps yang sempurna, jika memenuhi kriteria berikut :

a. Forceps terpasang biparietal kepala, atau sumbu panjang forceps sejajar

dengan sumbu diameter mento-oksiput kepala janin, melintang terhadap

panggul.

b. Sutura sagitalis berada di tengah kedua daun forceps yang terpasang, dan

tegak lurus dengan cunam.

c. Ubun ubun kecil berada kira-kira 1 cm di atas bidang tersebut.

Persiapan dalam ekstraksi forceps :

a. Persiapan ibu

Litotomi set

Cunam

Vulva dicukur

Kandung kemih dikosongkan

Page 6: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Infuse bila diperlukan

Narkose

Gunting episiotomy

Hecting set

Uterotonika

b. Persiapan untuk janin

Kain bersih

Alat resusitasi

c. Persiapan untuk dokter

Alat pelindung diri

Ilmu pengetahuan yang cukup

7. Prosedur/ Langkah Dalam Melakukan Forceps

a. Membayangkan forceps sebelum dipasang

b. Memasang forceps

c. Mengunci forceps

d. Memeriksa kembali pemasangan

e. Traksi percobaan

f. Traksi definitive

g. Melepaskan cunam

Contoh kasus :

Seorang pasien, primigravida, dengan PEB pembukaan lengkap dengan UUK

kanan depan, dengan penurunan HIII+.

Page 7: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Ad.1. Membayangkan

Setelah persiapan selesai, penolong berdiri di depan vulva, memegang kedua

cunam dalam keadaan tertutup dan membayangkan bagaimana cunam terpasang

pada kepala.

Ad.2. Memasang forceps

Pada pasien ini UUK janin adalah UUK kanan depan, jadi forceps yang dipasang

adalah forceps kiri terlebih dahulu, yaitu forceps yang dipegang tangan kiri

penolong dan dipasang di sisi kiri ibu.

Forceps kiri dipegang dengan cara seperti memegang pensil, dengan tangkai

forceps sejajar dengan paha kanan ibu, sambil empat jari tangan kanan penolong

masuk ke dalam vagina. Forceps secara perlahan dipasang dengan bantuan ibu jari

tangan kanan. Jadi bukan tangan kiri yang mendorong forceps masuk ke dalam

vagina.

Page 8: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Setelah forceps kiri terpasang, asisten membantu memegang forceps kiri tersebut

agar tidak berubah posisi. Dan penolong segera memasang forceps kanan, yaitu

forceps yang dipegang oleh tangan kanan penolong, dan dipasang di sisi kanan

ibu. Forceps kanan dipegang seperti memegang pensil, dengan tangkai forceps

sejajar dengan paha kiri ibu, sambil empat jari tangan kiri penolong masuk ke

dalam vagina. Forceps dipasang dengan tuntunan ibu jari tangan kiri penolong.

Setelah forceps terpasang , dilakukan penguncian.

Ad.3. Penguncian Forceps

Penguncian dilakukan setelah forceps terpasang. Bila penguncian sulit dilakukan,

jangan dipaksa, tapi periksa kembali apakah pemasangan telah benar, dan dicoba

pemasangan ulang. Apabila forceps kiri yang dipasang duluan, maka penguncian

dilakukan secara langsung, dan bila forceps kanan yang dipasang duluan, maka

forceps dikunci secara tidak langsung.

Page 9: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Ad.4. Pemeriksaan Ulang

Setelah forceps terpasang dan terkunci, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah

forceps telah terpasang dengan benar, dan tidak ada jalan lahir / jaringan yang

terjepit

Ad.5. Traksi Percobaan

Setelah yakin tidak ada jaringan yang terjepit, maka dilakukan traksi percobaan.

Penolong memegang pemegang forceps dengan kedua tangan, sambil jari telunjuk

dan tengah tangan kiri menyentuh kepala janin, lalu dilakukan tarikan. Apabila

jari telunjuk dan tengan tangan kiri tidak menjauh dari kepala janin, berarti

forceps terpasang dengan baik, dan dapat segera dilakukan traksi definitif.

Apabila jari telunjuk dan tengah tangan kiri menjauh dari kepala janin, berarti

forceps tidak terpasang dengan baik, dan harus dilakukan pemasangan ulang.

Page 10: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Ad.6. Traksi defrinitif

Traksi definitive dilakukan dengan cara memegang kedua pemegang forceps dan

penolong melakukan traksi. Traksi dilakukan hanya menggunakan otot lengan.

Arah tarikan dilakukan sesuai dengan bentuk panggul. Pertama dilakukan tarikan

cunam ke bawah, sampai terlihat occiput sebagai hipomoklion, lalu tangan kiri

segera menahan perineum saat kepala meregang perineum. Kemudian dilakukan

traksi ke atas hanya dengan menggunakan tangan kanan sambil tangan kiri

menahan perineum. Kemudian lahirlah dahir, mata, hidung, mulut bayi.

Page 11: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Ad.7. Melepaskan cunam

Setelah kepala bayi lahir, maka cunam dilepaskan dan janin dilahirkan seperti

persalinan biasa.

8. Pemasangan Forceps dikatakan gagal apabila

a. Forceps tidak dapat dipasang

b. Forceps tidak dapat dikunci

c. Tiga kali traksi janin tidak lahir

Page 12: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

9. Komplikasi ekstraksi forceps

a. Terhadap Ibu

Perdarahan, trauma jalan lahir, infeksi.

b. Terhadap janin

Fraktur tulang kepala, cedera cervical, lecet pada muka, asfiksia.

10. Kontraindikasi

Kontraksi pada per vaginam

Penolakan pasien

Serviks tidak berdilatasi penuh

Ketidakmampuan menentukan presentasi dan posisi kepala fetus atau

pelvik yang adekuat

Disporposisi cephalopelvik

Gagalnya ekstraksi vakum percobaan (kontraindikasi relatif)

Tidak adanya anatesia yang adekuta

Tidak adanya dukungan fasilitas dan staf

Operator yang tidak berpepngalaman

Adanya fistel vagina

Anensephalus

Kontraindikasi:1. Penolakan pasien2. Serviks tidak berdilatasi penuh3. Ketidakmampuan menentukan presentasi dan posisi kepala fetus atau pelviks yang adekuat4. DKP5. Adanya fistel vagina6. Anensephalus

Page 13: Ekstraksi Forceps Bahan Moses

Indikasi:A. Absolut

1. Ibu : - Preeklampsia/eklampsia- Ruptur uteri imminens- Penyakit jantung/ paru

2. Janin : - Gawat janin3. Waktu : - Kala II lama

B. RelatifDilakukan MenguntungkanTidak dilakukan Tidak merugikan, bayi akan lahir dalam 15 menit berikutnya1. De Lee Kepala sudah di dasar panggul, putaran paksi dalam sudah sempurna, m.levator ani sudah teregang, syarat sudah terpenuhi2. PinardSyarat sama dengan atas, ibu sudah mengejan 2 jam

Syarat:1. Pembukaan lengkap2. Presentasi kepala3. Ketuban sudah pecah4. DKP (-)5. Kepala bayi sudah engaged6. Posisi UUK diketahui7. Janin hidup

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

EKTRAKSI FORCEPS1. Informed consent2. Persiapan ibu, alat, janin dan penolong3. Ibu dalam posisi litotomi4. Tindakan aseptic antiseptik5. Penolong membayangkan bagaimana cunam akan dipasang6. Pemasangan daun cunam pada kepala janin7. Mengunci sendok cunam8. Menilai hasil pemasangan daun cunam 9. Traksi cunam percobaan10. Ekstraksi cunam definitive11. Membuka dan melepaskan sendok cunam

Kriteria gagal EF1. Gagal terpasang2. Gagal terkunci3. Gagal traksi percobaan4. Gagal ekstraksi definitif

Berhasil

Janin lahir

Komplikasi:A. Ibu

1. Perdarahn akibat atonia uteri atau trauma jalan lahir2. Tauma jalan lahir

- Jar. Lunak : Robekan vagina sampai ruptur uteri- Tulang : Simfisiolisis, fraktur os koksigis

3. Infeksi pasca persalinanB. Janin

1. Luka pada kulit kepala2. Cedera m.sternocleidomastoideus3. Paralisis N. VII4. Fraktur tulng tengkorak5. Perdarahan intra kranial