-
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM Ekstrak Fenolik Chalcone Angelica keskei untuk
Menurunkan Low Density
Lipoprotein (LDL) Kolesterol pada Daging Ayam Broiler dalam
Upaya
Mengurangi Angka Kematian Akibat Penyakit Stroke di
Indonesia
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Raden Yuvita Rakhman 1512100018 2012
Kholilah Nur Hidayah 1512100046 2012
Lintang Pertiwi 1513100029 2013
Faishal Aliwardana 1513100031 2013
Amila Rizqina Ramadhani 1514100079 2014
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
i
-
ii
-
RINGKASAN
Menurut data Riskedas Indonesia, angka kematian utama disebabkan
oleh
penyakit stroke sebesar 15,4% (Depkes, 2008) yang diasumsikan
karena pola
konsumsi makanan dengan kandungan kolesterol dan lemak diatas
rata-rata.
Kolesterol dan lemak yang berlebih, akan terkumpul dan menjadi
plak pada
saluran arteri, sehingga saluran darah akan tersumbat. Salah
satu makanan
penyebab utamanya adalah ayam broiler, yang cenderung menjadi
sumber asupan
utama protein hewani karena harganya yang relatif terjangkau di
kalangan
masyarakat. Sehingga pada tahun 2013 terjadi kenaikan persentase
konsumsi
ayam sebesar 15,8% dengan angka konsumsi sekitar 2,2 milyar ekor
ayam broiler.
Oleh karena itu, telah banyak penelitian yang dilakukan untuk
menghasilkan
daging ayam broiler yang aman dan sehat. Metode yang dilakukan
pada umumnya
melalui pencampuran bahan uji pada pakan. Salah satunya adalah
dengan
pemanfaatan tepung kemangi (Ocimum basilicum) yang mengandung
minyak
atsiri dimana mampu meningkatkan relaksasi usus halus. Namun,
penelitian ini
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya peneliti tidak dapat
mengontrol
seberapa banyak pakan tersebut dikonsumsi oleh ayam. Dan
dimungkinkan,
kandungan tepung kemangi akan lebih banyak terbuang bersama
feses,
dikarenakan bentuk pakan yang padat. Pada penelitian ini, kami
memberikan
inovasi dengan pemanfaatan ekstrak daun Ashitaba yang diberikan
secara oral
pada ayam uji. Penelitian ini dikatakan sebagai inovasi karena
penggunaan daun
ashitaba ini belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat.
Ashitaba
(Angelica keiskei) sendiri merupakan salah satu tumbuhan yang
memiliki
kandungan mineral Chalcone sangat tinggi yang dapat membantu
membersihkan
darah dan mempromotori kolesterol yang sehat. Dengan metode oral
atau
pencekokan pada ayam broiler diharapkan ekstrak daun ashitaba
dapat langsung
masuk dalam sistem pencernaan, sehingga kandungan bahan kimia
dalam ekstrak
dapat terabsorbsi dengan baik, sekaligus dapat mempermudah
peneliti mengontrol
seberapa banyak ekstrak ashitaba yang masuk dalam tubuh ayam.
Sehingga
kandungan kolesterol serta lemak dalam daging yang masuk ke
dalam tubuh
manusia dapat berkurang. Jadi tingkat kematian akibat penyakit
stroke di
Indonesia menjadi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah
menurunkan
lemak abdomen, kolesterol lemak (Low Density Lipoprotein) dalam
daging ayam
pada bagian femur (paha) dan thorax (dada) dengan menggunakan
ekstrak daun
Ashitaba untuk mengurangi jumlah kematian akibat stroke di
Indonesia. Metode
yang digunakan adalah penelitian terapan dengan metode
eksperimen. Desain
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Ayam broiler
dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol dan perlakuan secara
acak dengan
empat konsentrasi berbeda. Tahapan penelitian ada 3 yaitu
tahapan persiapan,
tahapan perlakuan dan tahap pengolahan data. Pengujian
kolesterol menggunakan
metode Enzymatic Cholesterol High Performance (CHOD-PAP KIT).
Data diolah
dengan menggunakan metode uji One Way ANOVA. Kata Kunci : Ayam
broiler, Ekstrak daun Ashitaba, Kolesterol, Low Density
Liporotein.
iii
-
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
...................................................................................................
.i Halaman
Pengesahan.............................................................................................
.ii
Ringkasan
..............................................................................................................
iii
Daftar Isi
................................................................................................................
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
....................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah
.................................................................................
2
1.3 Tujuan Program
.......................................................................................
2
1.4 Luaran Yang Diharapkan
.........................................................................
2
1.5 Kegunaan
Program...................................................................................
2 BAB 2. TARGET LUARAN
.................................................................................
3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN
...................................................................
3
3.1 Desain Penelitian
....................................................................................
3
3.2 Tahap Penelitian
.....................................................................................
4
3.3 Prosedur Kerja
........................................................................................
4
3.4 Variabel
Penelitian..................................................................................
5
3.5 Analisis Statistik
.....................................................................................
6 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
.........................................................................
6
4.1 Kemajuan Pekerjaan
................................................................................
6
4.2 Permasalahan dan Penyelesaian
...............................................................
8
BAB 5. POTENSI HASIL
.....................................................................................
9 BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................
9
LAMPIRAN
.....................................................................................................
..11
Lampiran 1. Penggunaan Dana
.........................................................................
..11
Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan
................................................. ..13
iv
-
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Menurut hasil Riskedas Indonesia, penyebab kematian utama pada
semua
umur adalah stroke (15,4%), TB (7,5%), hipertensi (6,8%), dan
cedera (6,5%)
(Depkes, 2008). Sehingga dapat diketahui bahwa stroke menjadi
kasus nomor satu
penyebab kematian di Indonesia (WHO, 2008). Penyebab primer
terjadinya stroke
adalah aterosklerosis. Proses ateroskelrosis ditandai oleh
penimbunan lemak jahat
(Low Density Lipoprotein) dan kolesterol yang terjadi secara
lambat pada dinding-
dinding arteri yang disebut plak, sehingga dapat memblokir atau
menghalangi
sama sekali aliran darah ke jaringan (Nastiti, 2012).
Asumsi yang muncul dari kasus stroke adalah pola makan
masyarakat
Indonesia yang kurang baik utamanya makanan yang mengandung
lemak serta
kolesterol yang tinggi. Konsumsi daging ayam di Indonesia pada
tahun 2013
mengalami peningkatan sebesar 15,8% dengan kisaran konsumsi 2,2
milyar ekor
(Livestock.com, 2014). Daging ayam yang banyak dikonsumsi
masyarakat
Indonesia adalah jenis ayam pedaging (broiler). Faktor yang
mendorong
meningkatnya permintaan daging ayam adalah terjadi pergeseran
pola konsumsi
masyarakat dari bahan pangan sumber protein nabati ke bahan
pangan sumber
protein hewani. Fenomena ini diperkirakan akan terus meningkat
dan berlanjut di
masa depan (Dilago, 2011). Terlebih lagi, pemeliharaan ayam
broiler pada
umumnya masih menggunakan obat-obatan, pakan imbuhan (antibiotik
dan
hormon) untuk mencapai produk yang optimal. Selain itu, ayam
broiler memiliki
permasalahan lain yaitu, kandungan kolesterol daging dan
kandungan lemak
abdomen yang tinggi yaitu daging tanpa kulit berkisar antara
133-202 mg/I00g
BK, daging utuh adalah 261-407 mg/100g BK, lemak abdomen
2,56%,
(Ismoyowati dan widiyastuti, 2003).
Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan ekstrak daun
Ashitaba untuk
mengurangi tingginya kandungan kolesterol dan lemak abdomen
sehingga
diperoleh daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Ashitaba
(Angelica
keiskei) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki mineral
Chalcone sangat
tinggi, dimana dapat membantu membersihkan darah dan
mempromotori
kolesterol yang sehat. Akan tetapi, mayarakat dunia belum
mengetahui
keberadaaan tumbuhan ini (Swarayana, 2012). Dengan memberi
ekstrak daun
Ashitaba secara oral pada ayam, makasenyawa aktif dalam daun
tersebut dapat
terserap secara optimal melaui sistem pencernaan. Bersinergi
dengan hal tersebut,
diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita penyakit stroke di
Indonesia. Oleh
karena itu, penulis berusaha meneliti pengaruh ekstrak daun
Ashitaba sebagai
penurun kolesterol daging dada dan lemak abdominal ayam
broiler.
-
2
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
sebagai berikut. 1. Bagaimana pengaruh ekstrak daun
Ashitaba(Angelica keiskei) terhadap
penurunan kolesterol pada daging dada dan paha ayam? 2. Berapa
konsentrasi ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) yang tepat
untuk
menurunkan Low Density Lipoprotein kolesterol pada daging ayam?
3. Bagaimana mekanisme ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei)
yang berperan
untuk menurunkan Low Density Lipoprotein daging? 1.3 Tujuan
Program
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut. 1. Mengetahui pengaruh ekstrak daun Ashitaba(Angelica
keiskei)terhadap kadar
kolesterol yang terdapat pada daging dada dan paha ayam. 2.
Mengetahui konsentrasi ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei)
untuk
menurunkan Low Density Lipoprotein daging dada dan paha ayam. 3.
Mengetahui mekanisme ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei)
untuk
menurunkan Low Density Lipoprotein daging ayam. 1.4 Luaran Yang
Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu adanya solusi
pengurangan stroke dengan menurunkan kadar kolesterol dalam
daging
ayam broiler dan pengakuan paten atas penelitian yang telah
dikakukan,
antara lain: 1. Dapat menurunkan kadar kolesterol dalam daging
ayam broiler sehingga dapat
menurunkan persentase penyakit stroke di Indonesia. 2.
Mendapatkan hak cipta atau paten atas tingkat konsentrasi dan
penggunaan
ekstrak daun Ashitaba (Angelica keiskei) sebagai penurun kadar
kolesterol
daging ayam broiler. 3. Publikasi ilmiah Internasional dan
nasional pada jurnal-jurnal yang bertemakan
ketahanan pangan. 1.5 Kegunaan Program
Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan kajian
untuk memanfaatkan ekstrak daun Ashitaba (Angelica
keiskei) untuk menjadi salah satu senyawa yang dapat menurunkan
kolesterol
daging dan lemak abdomonial ayam. 2. Dapat mengurangi kadar
kolesterol pada daging ayam yang dikonsumsi oleh
masyarakat yang diasumsikan sebagai salah satu penyebab penyakit
kolestrol
yang menjadi pemicu penyakit lainnya. 3. Hasil penelitian akan
membantu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
-
3
BAB 2. TARGET LUARAN Target luaran yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam broiler sehingga
dapat
menurunkan persentase penyakit stroke di Indonesia.
2. Mendapatkan hak cipta atau paten atas penggunaan ekstrak daun
Ashitaba (Angelica keiskei) sebagai penurun kadar kolesterol daging
ayam broiler.
3. Publikasi ilmiah Internasional dan Nasional pada
jurnal-jurnal yang
bertemakan Ketahanan Pangan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian terapan dengan
metode
eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang
dilakukan dengan
melakukan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol sebagai
pembanding (Nazir, 2003 : 63). 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL).
Ayam broiler dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol dan
perlakuan secara
acak (Gomez dan Gomez, 1995 : 242). Ayam-ayam dikelompokkan
sesuai dengan
perlakuan yang diberikan. Estimasi besar sampel ayam broiler
percobaan yang
akan digunakan ditentukan menggunakan rumus p (n-1) 15 dengan n
merupakan
jumlah sampel tiap perlakuan, dan p sebagai jumlah perlakuan.
Penelitian ini
menggunakan lima macam perlakuan dan jumlah pengulangan, yang
didapatkan
dari rumus berikut :
Jumlah sampel tiap perlakuan Jumlah pengulangan tiap
perlakuan
p (n-1) 15 T (r 1) 20
5 (n-1) 15 4 (r 1) 20
5n - 5 15 r 6
5n 20 Keterangan :
n 4 T : jumlah perlakuan = 6
n= 4 r : jumlah pengulangan
Berdasarkan rumus di atas diperoleh ayam percobaan untuk
masing-masing
perlakuan adalah 4 ekor ayam broiler strain Lohmann. Rancangan
penempatan
perlakuan secara acak yang akan dilakukan pada penelitian dapat
dilihat pada
tabel berikut ini : Tabel 2. Randomisasi Perlakuan Ayam
3A 4A 2B 4C 5D
5A 3D 1D 4B 2C
1B 1C 3C 1A 5C
5B 2A 4D 2D 3B
-
4
Ayam broiler yang telah ditandai secara acak kemudian
ditempatkan pada kandang individu (Tabel 3). Tabel 3. Penempatan
Kandang Ayam Kandang Nomer Ayam
A 5 7 15 23 1 4
B 3 20 12 2 17 22
C 21 6 8 10 13 19
D 16 11 24 14 18 9
3.2 Tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
tahapan, yaitu :
1. Tahap pertama yaitu tahap persiapan mencakup pembuatan
kandang,
pemeliharaan ayam broiler dengan sistem intensif dalam kandang,
pembuatan
ekstrak daun ashitaba, pemeliharaan Day Old Chick (DOC) ayam
broiler, dan
aklimatisasi. 2. Tahap selanjutnya adalah tahap perlakuan
(eksperimen) ayam broiler dilakukan
pemberian ekstrak secara oral selama empat minggu. 3. Tahap
analisa kolesterol. Dilakukan analisis kadar kolesterol dalam
darah
dengan menggunakan Gluco Test setiap satu minggu sekali. Dan
analisa
kolesterol pada daging Bagian femur dan thorax dilakukan pada
akhir minggu
keempat perlakuan dengan menggunakan metode CHOD-PAP
Enzimatyc
Colorimeter Test for Cholesterol with Lipid Clearing Factor
(LCF).
3.3 Prosedur Kerja 1. Tahap Persiapan a) Pembuatan Kandang
Pemeliharaan Ayam Broiler
Tempat pemeliharaan ayam yang digunakan adalah kandang
panggung
besar terbuat dari bambu berukuran 6 m 6 m beratap bambu.
Kandang diberi
sekat sehingga terbagi menjadi 12 kandang kecil yang berukuran 1
m2. Setiap
kandang kecil tersebut diberi sekam padi setebal 5 10 cm
(Suprijatna et al.
2005:142). Persiapan selanjutnya adalah pemasangan tempat makan
dan air
minum dengan kapasitas air satu liter. b) Pembuatan Ekstrak
Ashitaba
Daun Ashitaba yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu,
kemudian
dirajang untuk menjadi bentuk yang lebih kecil. Selanjutnya
diblander sehingga
berbentuk lebih kecil lagi. Kemudian dikeringkan selama 1
minggu. Setelah
kering daun yang telah berbentuk serbuk direndam dengan etanol
96% dengan
volume dua kali lipat dari volume serbuk Ashitaba selama satu
hari. Hasil
penyaringan diuapkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan
ekstrak
Ashitaba.
-
5
c) Pemeliharaan Day Old Chick (DOC) Ayam Broiler
Pemberian pakan pabrik dan air minum diberikan secara ad libitum
selama
pemeliharaan DOC. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari
yaitu pagi dan sore
hari. Selama proses pemeliharaan, pada hari ke-4 semua DOC ayam
broiler diberi
vitamin (vitachicks). Pemberian vitamin dicampur langsung dengan
air minum dan
diberikan pada pagi hari (Yunus et al. 2007). d)
Aklimatisasi
Ayam broiler yang telah berumur dua minggu sebanyak 96
individu
diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan.
Hewan percobaan
diaklimatisasi selama satu minggu untuk menyeragamkan cara hidup
dan makan.
Selama aklimatisasi, ayam broiler diberi pakan buatan sebanyak
100 gr/hari/ekor.
Proses aklimatisasi dilakukan pada minggu ketiga.
2. Tahap Perlakuan
Ayam broiler yang telah berumur tiga minggu diberi perlakuan
selama lima
minggu. Empat kelompok ayam broiler dilakukan pencekokandengan
dosis 2,5%
(B); 5% (C); 7,5% dan 10% (D). Satu kelompok lainnya merupakan
kelompok
kontrol (A) tanpa dilakukan pencekokan. Penimbangan berat badan
dilakukan
setiap satu kali dalam seminggu. Setelah lima minggu perlakuan,
ayam broiler
dipotong untuk kemudian diambil sampel darah dari daging dari
bagian femur
untuk dianalisis kadar kolesterolnya.
3. Tahap Analisis Parameter a) Kadar kolesterol dalam daging
Sampel daging yang diambil dari bagian femur dan thorax (dada)
sebanyak
lima gram dihaluskan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
telah steril.
Ekstraksi dilakukan dengan cara menambahkan 10 mL larutan dietil
eter ke dalam
tabung reaksi dan dibiarkan selama 48 jam. Selanjutnya daging
yang ada di dalam
tabung reaksi dibuang, endapan sisa lemak dilarutkan dalam
buffer PBS sebanyak
0,5 mL. Campuran tersebut dihomogenisasi dan disentrifuge pada
kecepatan 2500
rpm selama 15 menit. Supernatan diambil menggunakan pipet dan
dimasukkan ke
dalam mikrotube, selanjutnya dianalisis kandungan kolesterolnya
dengan
menggunakan metode Enzymatic Cholesterol High Performance
(CHOD-PAP
KIT) (Boehringer, 1993 dalam Sutarpa 2005).
3.4 Variabel Penelitian Persentase lemak abdominal (%)
Lemak abdominal didapat dari kandungan kolesterol pada darah
ayam. Sampel
darah diambil dengan menggunakan jarum suntik, kemudian darah
diteteskan pada
test strip glucometer, dan Masukkan test strip ke dalam
glucometer. Pastikan test
strip yang dipakai tidak kadaluwarsa. Test strip yang
kadaluwarsa dapat
mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan. Setelah
beberapa lama, akan
muncul hasil dari pengukuran jumlah kolesterol pada layar
glucometer.
-
6
Kandungan kolesterol daging dada (mg/100g)
Kandungan kolesterol daging (mg/100g) adalah angka yang
menunjukkan
kandungan kolesterol daging dada pada periode tertentu, yang
dinyatakan dalam
mg/100g (Piliang dan Djojosoebagio, 1990).
Variabel kontrol
Umur, berat, waktu pemeliharaan dan lingkungan kandang ayam
uji
Variabel bebas
Konsentrasi ekstrak daun ashitaba
3.5 Analisis Statistik
Data yang diperoleh, diolah dengan menggunakan statistik dengan
program
SAS (Statistical Analysis System). Langkah pertama yang
dilakukan adalah
menguji distribusi data dengan uji normalitas kemudian
dilanjutkan uji
homogenitas. Bila data homogen maka dilanjutkan dengan uji One
Way ANOVA.
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan tingkat
kepercayaan 95%. Bila
data yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan maka
dilakukan dengan
uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (Gomez dan Gomez,
1995).
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Kemajuan Pekerjaan Pelaksanaan
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini mencapai 50%.
Rincian kemajuan dapat dilihat dalam tabel berikut ini. 1. Tahap
Persiapan
Kegiatan Metode
Pelaksanaan Persentase
Ketuntasan
Perumusan Diskusi Tim Setelah pengumuman pendanaan,
rancangan TIM melaksanakan diskusi
kegiatan mengenai metode yang akan
diterapkan, mencari list tempat
pembelian daun Ashitaba dan
penjualan ayam broiler DOC. 100% Selain itu dilaksanakan
upgrading
peningkatan komitmen setiap
anggota TIM untuk melaksanakan
PKM dengan baik sehingga akan
didapatkan hasil yang
bermanfaatbagi masyarakat
Diskusii Konsultasi mengenai metode
dengan yang telah disepakati dalam
Dosen diskusi TIM. Ibu Nurlita
pembimbing Abdulgani memberikan masukan 100%
untuk metode injeksi Ashitaba ke
ayam dengan menggunakan
metode oral sehingga zat yang
dapat menurunkan kolesterol
-
7
langsung dapat diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh.
Koslutasi dengan bapak Taslim
Ketua laboratorium Bahan Alam
Kimia ITS mengenai ekstraksi
daun Ashitaba.
Diskusi Diskusi ini dilaksanakan untuk
dengan mengatetahui metode yang tepat
Mahasiswa untuk ekstraksi daun Ashitaba, 100%
Tingkat metode yang disarankan adalah
Akhir menggunakan metode maserasi.
Perizinan Surat Perizinan alat ditujukan pada
penggunaan Peminjaman laboran, kepala laboratorium dan
Laboratorium Laboratorium ketua jurusan di jurusan Biologi
dengan ITS. Serta Perizinan Ekstraksi di 100%
mengurus Laboratorium Fitokimia Fak.
Administrasi Farmasi Univ. Airlangga yang
ditujukan ke Dekan.
Penyediaan Pembelian Pembelian daun Ashitaba di
Alat dan daerah Trawas Mojokerto
Bahan Pembuatan kandang
Pembelian bahan kimia : etanol
96% dan serbuk Na-CMC 100%
Pembelian
alat : jarum
pencekokan, tempat makan
ayam, tempat minum ayam,
termometer, lampu 25 watt,
kebel listrik, bambu, kawat kasa.
Ekstraksi Ekstraksi daun Ashitaba
dilaksanakan di Laboratorium 100% Fitokimia Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Pemesanan Ayam broiler DOC dipesan ketika
Ayam ekstraksi telah dilakukan karena 100% Broiler DOC harus
sesuai dengan perlakuannya.
Ayam dibeli sebanyak 100 ekor.
2. Tahapan Perlakuan
Kegiatan Metode
Pelaksanaan Persentase
ketuntasan
Pemeliharaan Aklimatisasi Ayam sudah dilakukan
ayam aklimatisasi dan akan dilanjutkan 90%
pada tahap oral (pencekokan)
-
8
4.2 Permasalahan dan Penyelesaian A. Administrasi
Permasalahan administratif yang ditemui pada pelaksanaan
program
kreativitas adalah padatnya penggunaan laboratorium Fitokimia
Farmasi
Universitas Airlangga, dan sistem administrasi yang cukup
panjang. Hal ini
dikarenakan banyak ekstraksi yang harus dilakukan oleh laboran
sehingga terjadi
antrian untuk ekstraksi. Sehingga sempat tersendat kegiatan
selama sebulan
karena ektraksi masih harus mengantri. Sempat dipindahtangankan
dari laboran
satu ke laboran lain, karena laboran awal yang tertera pada
surat perizinan
administratif tidak mudah ditemui dan sedang banyak kegiatan
ekstraksi lain.
Sudah dilakukan pencarian referensi tempat yang memungkinkan
untuk ekstraksi
akan tetapi semua harus menunggu satu bulan karena proses
antrian. Namun, pada
akhirnya permasalahan ekstraksi dapat diatasi sehingga
didapatkan ekstrak daun
Ashitaba 1 bulan.
B. Teknis
Permasalahan yang dihadapi tim adalah masalah ekstraksi untuk
melakukan
partisi hingga mendapat senyawa fenolik chalcone. Disamping
biaya mahal, dan
pengerjaan tidak mudah, shal ini teratasi setelah adanya
konsultasi dengan Bapak
Prof. Taslim KaLab Bahan Alam Kimia FMIPA ITS dan Bapak Iwan
Laboran
Farmasi UNAIR, beliau menyarankan untuk ekstraksi senyawa
(secara
menyeluruh) dari daun ashitaba. Selain itu, hasil diskusi dengan
Bapak Prof.
Taslim dalam hal pengenceran ekstrak dengan dosis (sesuai
metode), cukup
dilarutkan dalam air hingga konsentrasi tertentu. Namun, masalah
ini teratasi
ketika pengambilan ekstrak, kami melakukan diskusi dengan Bapak
Iwan tersebut.
Beliau menyarankan untuk menambahkan serbuk Na-CMC (campuran
bahan
makanan) sehingga aman untuk dikonsumsi ayam. Sempat kami
mencoba
melarutkan ekstrak hanya dengan penambahan air saja, namun yang
didapat
ekstrak tidak larut sempurna, dimana terdapat partikel-partikel
pada permukaan
ekstrak disamping sifat senyawa fenol yang tidak larut dalam
air. Kami juga
kebingungan menentukan panjang jarum kanol untuk pencekokan
dimana
memastikan ekstrak masuk ke jalur pencernaan ayam dan tidak
dimuntahkan,
namun teratasi melalui diskusi dengan produsen jarum kanol
tersebut sehingga
didapat panjang jarum 5 cm. Selain itu, kami juga kebingungan
menentukan dosis
ayam, namun teratasi setelah diskusi dengan pihak peternakan
Jombang, dan
berdasar pencarian jurnal sehingga didapat dosis volume ekstrak
sebanyak 1-3 mL
secara oral dengan menggunakan spoit 3 mL setiap 2 hari sekali
selama 1 bulan.
C. Organisasi Pelaksana
Permasalahan yang ditemui yakni pada penyesuaian jadwal kuliah
yang
berbedabeda pada tiap personal dalam tim untuk melaksanakan
diskusi dan
-
9
pelaksanaan program. Namun, hal ini dapat diatasi dengan
penetapan jadwal
secara bergantian.
D. Keuangan
Dari dana yang didanai oleh DIKTI sejumlah Rp. 8.514.000, pihak
ITS
memberikan pinjaman sebesar Rp. 3.550.000. Permasalahan terjadi
karena untuk
menyelesaikan PKMP ini kelompok kami membutuhkan uang sebesar
Rp.
9.894.000. Akhirnya dengan semangat dan keyakinan bahwa PKMP ini
sangat
layak untuk dilanjutkan dengan kondisi apapun yang terjadi,
dengan keyakinan
bahwa hasil PKMP ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu
pengetahuan dan penyelesaian bahaya kolesterol Indonesia pada
khususnya dan
dunia pada umumnya.
BAB 5. POTENSI HASIL
Penelitian ini diharapkan berpotensi menghasilkan ayam broiler
yang sehat
dan rendah kolesterol untuk memberikan sumbangsih pada penurunan
persentase
kematian akibat stroke dan kemajuan bidang peternakan di
Indonesia. Selain itu,
jika penelitian ini berhasil, maka dapat diterapkan dalam
peternakan ayam dengan
penggunaan aplikasi teknologi untuk mempermudah proses
pencekokan dan dapat
menjadi role model peternakan ayam broiler di Indonesia.
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 1. Pengenceran ekstrak hingga
didapat konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% 2. Memulai pencekokan ekstrak
(H-1 masa aklimatisasi berakhir)
3. Pengontrolan kandungan kolesterol dengan pengambilan
sampel
darah setiap minggunya 4. Pengontrolan berat badan ayam setiap
minggu 5. Analisis kolesterol pada daging ayam setelah 1 bulan
perlakuan 6. Analisis data hasil perlakuan 7. Publikasi ilmiah
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman
Pengendalian Penyakit Jantung dan
Pembuluh darah. Jakarta. Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depatemen Kesehatan RI.
Dilago, Zakarias. 2011. Analisis Permintaan Daging Ayam pada
Tingkat Rumah Tangga Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.
Jurnal Argoforestri VII Nomer 3 Maret 2011.
Elliot, W.H. and D. C. Elliot. 1997. Biochemistry and Molecular
Biology. Oxford Uneversitry Press, Oxford New York Melbourne.
-
10
Ismoyowati dan, T. Widiyastuti. 2003. Kandungan Lemak dan
Kolesterol Daging Bagian Dada dan Paha Berbagai Unggas Lokal.
Journal Animal Production, Vol 5(2), 2003: 79-82.
Junaedi, M. 2002. Ayam Buras Pedaging. http://www.ristek.go.id.
Diakses 13 September 2014.
Lehnginer, A. 1997. Dasar-dasar Biokomia. Jilid I. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Nastiti, Dian. 2012.Gambaran Faktor Risiko
Kejadian Stroke pada Pasien Stroke
Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Skripsi.
Fakultas Kesehatan masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.
Rasyaf. 1995. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Riskedas. 2008. Laporan Hasil Kesehatan Dasar (Riskedas) Indonesia
Tahun
2007. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembanagan Departemen
Kesehatan RI.
Swarayana, I Made Indranadnya, I Wayan Sudira dan I Ketur
Barata. 2012. Perubahan Histopatologi Hati Mencit (Mus musculus)
yang Diberikan Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica keiskei). Buletin
Veterirner Udayana, Vol 4(2), 2012: 119-125.
WHO. 2008. Fact Sheet : The Top Ten Cause of Death. Diakses pada
10 September 2014.
www.who.int/mediacentre/factseheets/fs310_2008.pdf.
Yuniza A. 2002. Respons Ayam Broiler di Daerah Tropik Terhadap
Kelebihan Asupan Energi dalam Upaya Menurunkan Kandungan Lemak
Abdominal. Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana. IPB.
-
11
LAMPIRAN Lampiran 1. Penggunaan Dana
Tabel Rincian Penggunaan Dana
No. Nama Barang Harga
1. Trasnportasi survey tempat pembelian Rp. 100.000 ashitaba
2. Total Bensin transport Rp. 59.983
3. Materai 6000 Rp. 14.000
4. Daun Ashitaba kering 0,5 kg Rp. 150.000
5. Larutan Etanol 2lt Rp. 194.000
6. Pembuatan kandang Rp. 1.600.000
7. Ayam DOC 100 ekor Rp. 530.000
8. Obat minum ayam Rp. 5.000
9. Pakan ayam 50 kg Rp. 310.000
10. Pembuatan ekstrak ashitaba di UNAIR Rp. 210.000
11. Jarum untuk pencekokan 3 buah Rp. 120.000
12. Tempat makan dan minum ayam Rp. 48.000
13. Serbuk Na-CMC 0,25 kg Rp. 22.000
14. Gelas wada ekstrak Rp. 6.100
TOTAL Rp. 3.369.083
Bukti Nota Pembelian
-
12
-
13 \ Lampiran 2. Bukti Bukti Pendukung Kegiatan
No Keterangan Dokumentasi
1. Survey Ashitaba di daerah Trawas, Mojokerto
-
14
2. Hasil Pengeringan Ashitaba
3. Pembimbingan dengan
dosen pembimbing
4. Konsultasi pembuatan kandang dengan pembuat kandang
5. Pembelian material
kandang
-
15
6. Metode Rotary evaporator untuk pembuaan ekstrak Ashitaba
7. Ekstrak Ashitaba hasil
rotary evaporator 8. Hasil pembangunan
kandang ayam 9. Pembelian pakan ayam
-
16
10. Ayam DOC mulai di aklimatisasi
11. Perawatan DOC pada masa
aklimatisasi 12. Penimbangan BB DOC
secara acak untuk
menentukan dosis
pemberian ekstrak di
minggu pertama
-
13. Proses packing ashitaba
basah
14. Proses penjemuran ashitaba
15. Ashitaba yang dibeli kering