Top Banner
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA N 1 PATI Disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif. Oleh : Tri Arum Handayani K1319068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2021
34

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

Apr 03, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI

POKOK SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU

DARI KREATIVITAS SISWA KELAS

X SMA N 1 PATI

Disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan mata kuliah Metode

Penelitian Kuantitatif.

Oleh :

Tri Arum Handayani

K1319068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021

Page 2: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

i

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI

POKOK SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU

DARI KREATIVITAS SISWA KELAS

X SMA N 1 PATI

Disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan mata kuliah Metode

Penelitian Kuantitatif.

Oleh :

Tri Arum Handayani

K1319068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021

Page 3: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika .................................................... 7

2. Model Pembelajaran Project Based Learning ........................ 8

3. Pendekatan Saintifik ................................................................ 12

4. Kreativitas Siswa ..................................................................... 16

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 17

C. Hipotesis ........................................................................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 20

B. Desain Penelitian ........................................................................... 21

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 23

D. Teknil Pengambilan Sampel ......................................................... 23

E. Teknik Pengambilan Data ............................................................. 24

F. Teknik Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ............................. 27

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 28

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 31

Page 4: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

pendidikan mampu membangun karakter dan nilai seseorang. Hal ini juga

diwujudkan sebagai upaya untuk mengubah sikap seseorang dan

kemampuan secara positif. Pendidikan sebagai upaya membangun bangsa

menjadi salah satu indikator kualitas dan nilai suatu negara. Karena itu,

pendidikan Indonesia diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia

yang berkualitas. Sistem pendidikan di Indonesia terus berubah dari waktu

ke waktu untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.

Salah satu materi pendidikan yang penting untuk mendapat

perhatian adalah pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu

bidang studi yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada

kenyataannya banyak siswa yang menganggap matematika adalah ilmu

abstrak yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Mereka

kehilangan minat mereka untuk belajar matematika karena anggapan bahwa

mereka tidak akan menggunakan ilmu matematika dalam kehidupan nyata

mereka. Hal itu timbul oleh karena keabstrakan matematika yang terkadang

sulit dicerna oleh siswa. Ditambah lagi dengan kurangannya pengetahuan

guru menggunakan model pembelajaran dalam membagi ilmunya, sehingga

pelajaran yang satu ini kadang membuat siswa butuh waktu lebih banyak

untuk bisa memahaminya. Jika semua peserta memiliki kesamaan persepsi

tentang hakikat dan tujuan pengajaran, proses belajar mengajar akan jauh

lebih jelas dan lebih mudah dilakukan daripada yang biasanya dilakukan,

karena tidak akan ada kesenjangan antara guru dan siswa.

Sikapguru yang berkualitas akan mempengaruhi tingkat komitmen

mereka terhadap tugas mereka, cara mereka mengajar dan memperlakukan

siswa mereka, serta bagaimana mereka memandang pertumbuhan siswanya.

Ini menyiratkan bahwa, guru harus mengembangkan proses belajar. Oleh

Page 5: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

2

karena itu, sangat membutuhkan guru yang juga kreatif. Kemampuan untuk

memecahkan masalah dan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan merupakan suatu tantangan, terutama untuk menghadapi

siswa yang berkemampuan rendah, kurang motivasi dan kurang focus.

Sebagai seorang pendidik, guru selalu dituntut untuk menciptakan

suasana pengajaran yang akan berdampak positif terhadap pencapaian hasil

belajar secara optimal. Guru harus mampu mengajar dengan baik, efektif

dan efisien untuk membantu meningkatkan proses belajar dan

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus menggunakan cara yang

tepat dengan beberapa metode dengan menggunakan berbagai teknik.

Teknik adalah salah satu komponennya pengajaran yang memiliki peran

penting dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan berbagai

teknik, siswa mungkin akan lebih tertarik untuk belajar Matematika.

Berdasarkan informasi dari guru Matematika kelas X siswa SMA

Negeri 1 Pati, kemampuan siswa dalam belajar matematika tidak terlalu

tinggi, hal ini dibuktikan dengan rerata skor prestasi belajar Matematika

siswa. Sebagian besar siswa di SMP Negeri 1 Pati beranggapan bahwa

Matematika sulit untuk dipelajari. Siswa terlihat tidak tertarik untuk belajar

Matematika. Sebagian siswa merasa bosan ketika guru memberikan

penjelasan tentang mata pelajaran tersebut mengajar.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengajar

Matematika. Pada kasus ini, peneliti mencoba untuk menemukan cara yang

efektif untuk digunakan dalam pengajaran Matematika pada siswa. Model

pembelajaran yang akan digunakan adalah Project Based Learning.

Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah pedagogi yang berpusat pada

siswa yang melibatkan pendekatan kelas yang dinamis di mana diyakini

bahwa siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam pengetahuan

melalui eksplorasi aktif tantangan dan masalah dunia nyata. Siswa belajar

tentang suatu subjek dengan bekerja untuk jangka waktu yang lama untuk

menyelidiki dan menanggapi pertanyaan, tantangan, atau masalah yang

kompleks. Peneliti berharap dengan penggunaan Project Based Learning

Page 6: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

3

dalam pengajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa

berdasarkan pengalamannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “EKSPERIMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI POKOK SISTEM

PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X

SMA N 1 PATI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa pada

materi sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV) disebabkan oleh

pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat. Terkait hal ini

muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah

pemilihan model pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa ?

2. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa pada

materi sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV) karena siswa tidak

mempunyai kreativitas belajar yang tinggi. Terkait dengan hal ini, dapat

diteliti apakah semakin tinggi kreativitas belajar siswa semakin tinggi

pula prestasi belajar matematikanya ?

3. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa

disebabkan oleh kurang aktifnya siswa saat mengikuti proses belajar dan

hanya mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa

mengkomunikasikan dengan siswa lain, sehingga ada kemungkinan

rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan karena

kurangnya pemahaman terhadap materi pokok yang dipelajari.

Page 7: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

4

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi

permasalahan pada :

1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

Project Based Learning dengan pendekatan saintifik.

2. Kreativitas belajar siswa dibatasi pada kreativitas belajar matematika

pada siswa kelas X semester satu SMA N 1 Pati provinsi Jawa Tengah.

3. Prestasi belajar matematika siswa yang dimaksud adalah hasil belajar

siswa yang dicapai melalui proses belajar mengajar pada akhir

penelitian untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

4. Hasil belajar matematika dibatasi pada materi pokok persamaan linier

tiga variabel (SPLTV).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, permasalahan

yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah model pembelajaran Project Based Learning dengan

pendekatan saintifik pada materi sistem persamaan linier tiga variabel

(SPLTV). Akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan dengan model konvensional ?

2. Apakah siswa yang kreativitas belajarnya tinggi prestasi belajarnya

lebih baik daripada siswa yang kreativitas belajarnya sedang dan

rendah, dan siswa dengan kreativitas sedang lebih baik prestasi

belajarnya daripada siswa yang kreativitas belajarnya rendah pada

materi pokok sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV)?

3. Pada siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang, atau rendah,

manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara

model pembelajaran Project Based Learning dengan pendekatan

saintifik atau model konvensional pada materi sistem persamaan linier

tiga variabel (SPLTV)?

Page 8: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

5

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Project Based Learning

dengan pendekatan saintifik pada materi sistem persamaan linier tiga

variabel (SPLTV). Akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan dengan model konvensional.

2. Untuk mengetahui apakah siswa yang kreativitas belajarnya tinggi

prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa yang kreativitas belajarnya

sedang dan rendah, dan siswa dengan kreativitas sedang lebih baik

prestasi belajarnya daripada siswa yang kreativitas belajarnya rendah

pada materi pokok sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

3. Untuk mengetahui manakah siswa yang memiliki prestasi belajar yang

lebih baik anatara siswa dengan kreativitas belajarnya tinggi, sedang,

dan rendah pada model pembelajaran Project Based Learning dengan

pendekatan saintifik dan model konvensional pada materi sistem

persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan :

1. Manfaat teoritis

Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

mendukung teori-teori yang telah ada berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

2. Manfaat praktis

a. Masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam

menetukan model pembelajaran yang tepat, dapat digunakan

sebagai alternatif bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linier tiga

variabel dapat ditempuh dengan model pembelajaran Project

Based Learning.

Page 9: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

6

b. Informasi kepada guru ataupun calon guru untuk lebih

memperhatikan kreativitas belajar matematika sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajarnya.

c. Masukan bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian

lebih lanjut.

Page 10: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang

memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai

hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan

atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya

kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal

(Wahab, 2015 : 242). Belajar adalah suatu proses aktif menyusun makna

melalui setiap interaksi dengan lingkungan, dengan membangun

hubungan antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena antara

konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari

(Suyono dan Hariyanto, 2011 : 13). Belajar suatu proses aktif dimana

siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau

pengetahuan yang sudah dimilikinya (Trianto, 2011 : 15).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, belajar adalah suatu proses

aktif dimana siswa menyusun makna pengetahuan baru secara asimilasi

dan akomodasi dari pengetahuan yang telah dimiliki serta berdasarkan

interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai

oleh mahasiswa dalam periode tertentu dan juga hasil dari suatu

kegiatan pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai mahasiswa

(Rosyid Moh. Zaiful, dkk 2019 : 9). Prestasi belajar adalah kemampuan

menyelesaikan hal sulit, menguasai, mengungguli, menandingi, dan

melampaui mahasiswa lain sekaligus mengatasi hambatan dan

mencapai standart yang tinggi (Susanti, 2019 : 32-33).

Page 11: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

8

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar adalah

hasil usaha yang telah dicapai seseorang dalam penguasaan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari pengalaman dan latihan yang

dilakukan berupa perubahan tingkah laku

c. Pengertian Matematika

Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan

ukuran, yang utama adalah metode dan proses untuk menemukan

dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan

hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika

murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan (Tri

Wijayanti, 2011). Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang

dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi,

memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan

dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013 : 183).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai telaah tentang

pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni dan Bahasa

yang representasinya berupa bahasa simbol mengenai ide untuk

membantu manusia dalam memahami masalah sosial, ekonomi, dan

alam.

2. Model Pembelajaran Project Based Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran

yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri

peserta didik dalam upaya mencapai tujuan (Sutikno, 2014 : 34). Model

pembelajaran merupakan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-

perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, kurikulum,

Page 12: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

9

dan lain-lain, dengan demikian dapat membantu peserta didik dalam

mencaai tujuan pembelajaran (Ngalimun, 2013 : 7).

Berdasakan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu cara atau langkah-langkah dalam pedoman

pembelajaran yang sistematis diterapkan oleh guru, untuk menentukan

perangkat pembelajaran yang menunjang aktivitas pembelajaran, agar

peserta didik mencapai kompetensi yang diinginkan serta aktivitas

belajar mengajar berjalan dengan baik.

b. Pengertian Project Based Learning

Sani (2014: 172) mengatakan project based learning dapat

didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran dengan aktifitas jangka

panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat dan

menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata.

Dengan demikian model pembelajaran project based learning dapat

digunakan sebagai sebuah model pembelajaran untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam membuat perencanaan, berkomunikasi,

menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang tepat dari

masalah yang dihadapi. Menurut Kosasih (2014: 96) project based

learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau

kegiatan sebagai tujuannnya. Pembelajaran difokuskan dalam

pemecahan masalah yang menjadi tujuan utama dari proses belajar

sehingga dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna karena

dalam belajar tidak hanya mengerti apa yang dipelajari tetapi membuat

peserta didik menjadi tahu apa manfaat dari pembelajaran tersebut untuk

lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa project based learning adalah pembelajaran yang memerlukan

jangka waktu panjang, menitikberatkan pada aktifitas peserta didik

untuk dapat memahami suatu konsep atau prinsip dengan melakukan

investigasi secara mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi

yang relevan serta diimplementasikan dalam pengerjaan proyek,

Page 13: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

10

sehingga peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna

dengan membangun pengetahuannya sendiri. Penekanan pembelajaran

terletak pada aktifitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan

menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai

dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan

pengalaman nyata. Metode pembelajaran project based learning

memperkenankan peserta didik untuk dapat bekerja mandiri maupun

dengan cara berkelompok dalam menghasilkan hasil proyeknya yang

bersumber dari masalah kehidupan sehari-hari.

c. Sintaks Project Based Learning

Tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The George Lucas

Education Foundation dan Dopplet. Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014,

hlm. 34) yaitu :

Fase 1 : Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan

yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan

realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

Pertanyaan yang disusun hendaknya tidak mudah untuk dijawab dan

dapat mengarahkan siswa untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu

pada umumnya bersifat terbuka (divergen), provokatif, menantang,

membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order

thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru berusaha agar topik

yang diangkat relevan untuk para siswa.

Fase 2: Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan

dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian

siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara

mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat

dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

Page 14: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

11

Fase 3: Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan siswa secara

kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek.

Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal untuk

menyelesaikan proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian

proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4)

membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat

penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah

disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan

monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.

Fase 4: Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students

and progress of project) Guru bertanggung jawab untuk memantau

kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan

dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain

guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah

proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam

keseluruhan kegiatan yang penting.

Fase 5: Penilaian hasil (assess the outcome) Penilaian dilakukan untuk

membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi,

berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa,

memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai

siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.

Fase 6: Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience) Pada akhir

proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi

dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa

diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama

menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam

rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada

akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab

permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Page 15: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

12

3. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang

dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,

hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah,

mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan

mengkomunikasikan (M. Hosnan, 2014 :34). Pendekatan saintifik

dimaksukan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam

mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan

ilmiah. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Pendekatan saintifik

memiliki karakteristik berpusat pada peserta didik, melibatkan

keterampilan proses sains dalam mengkonstruk konsep; hukum; atau

prinsip, melibatkan proses kognitif yang potensial merangsang

perkembangan intelek (keterampilan berpikir), serta dapat

mengembangkan karakter peserta didik.

Tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran antara lain untuk

meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk

kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik,

menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa

belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam

mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan

mengembangkan karakter peserta didik. Pelaksanaan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran memiliki prinsip antara lain berpusat pada

peserta didik, membentuk students self concept, terhindar dari

verbalisme (mengurangi banyaknya guru dalam berbicara), memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengasimilasi dan

mengakomodasi konsep; prinsip; atau hukum, mendorong peningkatan

kemampuan berpikir peserta didik, meningkatkan motivasi belajar

peserta didik dan motivasi guru untuk mengajar, memberi kesempatan

Page 16: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

13

kepada peserta didik untuk berlatih kemampuan berkomunikasi, serta

adanya proses validasi konsep; hukum; dan prinsip yang telah

dikonstruk oleh peserta didik dalam struktur kognitifnya (M. Hosnan,

2014: 34-37).

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka pendekatan saintifik

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu yang digunakan

dalam proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara

aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui pendekatan

ilmiah.

b. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran

meliputi mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba

(experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan dengan

menganalisis; menalar (associating); dan menyimpulkan, menyajikan

data atau informasi (mengomunikasikan), dan menciptakan serta

membentuk jaringan (networking). Langkah-langkah tersebut dapat

diringkas menjadi 5 langkah, yaitu mengamati, menanya, mencoba,

mengolah data, dan mengomunikasikan. Berikut adalah penjelasannya:

a) Mengamati (Observing)

Mengamati adalah proses pembelajaran dalam pendekatan

saintifik yang mengedepankan pengamatan langsung pada objek

penelitian secara sistematik. Tujuan pengamatan ini adalah untuk

mendapatkan fakta berbentuk data yang objektif yang kemudian

dianalisis sesuai tingkat perkembangan peserta didik. Selain itu,

dengan kegiatan mengamati diharapkan proses pembelajaran dapat

menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Kegiatan mengamati

diharapkan dapat melatih kompetensi kesungguhan, ketelitian, dan

mencari informasi.

b) Menanya (Questioning)

Menanya merupakan kegiatan mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang sedang diamati

Page 17: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

14

atau untuk menambah informasi tentang objek pengamatan (dari

pertanyaan faktual hingga hipotetik). Kegiatan menanya diharapkan

dapat mengembangkan kompetensi kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

kritis untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Kegiatan

menanya merupakan kegiatan untuk mendorong, membimbing, dan

menilai kemampuan berpikir peserta didik. Pertanyaan yang muncul

menjadi dasar untuk mencari informasi lebih lanjut.

c) Mengumpulkan Informasi

Mengumpulkan informasi merupakan kegiatan lanjutan dari

menanya. Informasi dapat diperoleh melalui berbagai sumber,

pengamatan, atau melakukan percobaan. Kompetensi yang

diharapkan dapat mengembang melalui kegiatan ini yaitu sikap

teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, kemampuan mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar

sepanjang hayat.

d) Mengasosiasi/Mengolah

Informasi/Menalar Kegiatan mengasosiasi merupakan

kegiatan mengumpulkan informasi, fakta maupun ide-ide yang telah

diperoleh dari kegiatan mengamati, menanya, maupun mencoba

untuk selanjutnya diolah. Pengolahan informasi merupakan kegiatan

untuk memperluas dan memperdalam informasi yang diperoleh

sampai mencari solusi dari berbagai sumber. Sedangkan dalam

kegiatan menalar, peserta didik menghubungkan apa yang sedang

dipelajari dengan apa yang ada dalam kehidupan seharihari.

Kompetensi yang dapat dikembangkan melalui kegiatan ini yaitu

sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan

menerapkan prosedur, dan kemampuan berpikir induktif serta

deduktif dalam menyimpulkan.

Page 18: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

15

e) Mengomunikasikan

Kegiatan mengomunikasikan merupakan kegiatan yang mana guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan

apa yang telah dipelajari baik dengan cara ditulis maupun

diceritakan. Melalui kegiatan ini, maka guru dapat memberikam

konfirmasi jika ada kesalahan pemahaman peserta didik.

Kompetensi yang diharapkan dapat berkembang dari kegiatan ini

adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar (M.

Hosnan, 2014: 37-76).

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut

Hosnan dapat disajikan seperti Tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Kegiatan Aktivitas Belajar

Mengamati

(observing)

Melihat, mengamati, membaca, mendengar,

menyimak (tanpa dan dengan alat).

Menanya

(questioning)

Mengajukan pertanyaan dari yang faktual

sampai yang bersifat hipotesis; diawali dengan

bimbingan guru sampai dengan mandiri

(menjadi suatu kebiasaan).

Mengumpulkan

Data

(experimenting)

Menentukan data yang diperlukan dari

pertanyaan yang diajukan, menentukan

sumber data (benda, dokumen, buku,

eksperimen), mengumpulkan data.

Mengasosiasi

(associating)

Menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori, menentukan hubungan data/kategori,

menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai

dari unstructured-uni structure-

multistructurecomplicated structure.

Page 19: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

16

Mengomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam

bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar,

atau media lainnya.

Sumber : M. Hosnan (2014 : 39)

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka langkah

pendekatan saintifik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

mengamati (proses pengumpulan data dengan pengamatan langsung

pada objek secara sistematis), menanya (pengajuan pertanyaan

mengenai objek pengamatan untuk hal-hal yang belum dipahami

maupun untuk menambah informasi dari objek pengamatan),

mengumpulkan data (pengumpulan data/informasi dari kegiatan

mengamati dan menanya), mengasosiasi (mengkaji lebih luas dan lebih

dalam informasi yang telah diperoleh serta mengidentifikasi

hubungannya dengan apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari), dan

mengomunikasikan (penyampaian hasil diskusi kelompok mengenai

materi yang sedang dipelajari untuk mengetahui kebenaran dari hasil

diskusi/mendapatkan konfirmasi dari guru).

4. Kreativitas Siswa

Kreativitas adalah suatu pola tingkah laku siswa yang aktif,

memiliki keingintahuan yang besar, yang tidak bisa diam dalam suatu hal

serta dorongan untuk berkembang dalam diri sendiri maupun orang lain.

Kemudian didukung dari beberapa para ahli pengertian tentang kreativitas,

Menurut Suyanto & Asep Djihad dalam Istirani dan Intan Pulungan

(2017:131) bahwa ada beberapa makna popular tentang istilah kreativitas :

Pertama, kreativitas mengupayakan untuk membuat sesuatu hal yang baru

dan berbeda. Kedua, kreativitas dianggap sebagai sesuatu yang baru dan asli

itu merupakan hasil yang kebetulan. Ketiga, kreativitas dipahami dari

sesuatu apa saja yang tercipta sebagai yang baru dan berbeda. Keempat,

kreativitas merupakan sesuatu proses yang unik. Kelima, kreativitas

membutuhkan kecerdasan yang tinggi. Keenam, kreativitas merupakan

Page 20: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

17

suatu kemampuan yang dipengaruhi oleh faktor bawaan. Selanjutnya

menurut Rogers dalam Utami Munandar (2014:18) bahwa “kreativitas

adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi,

dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas

siswa merupakan kemampuan individu yang dapat melahirkan sesuatu yang

unik, baru atau suatu gagasan/objek dalam suatu bentuk atau susunan baru

dan original dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan diatas dapat dikemukakan

kerangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa hasil proses pembelajaran salah

satunya dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Faktor eksternal yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya adalah model pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang tidak

sesuai dengan materi justru dapat menghambat tercapainya tujuan

pembelajaran.

Prestasi belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linier tiga

variabel (SPLTV) ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah model

pembelajaran yang digunakan oleh guru dan kreativitas masing-masing siswa.

Materi SPLTV ini menuntut representasi matematis siswa dan penguasaan

konsep. Konsep suatu materi akan lebih tertanam Ketika siswa mengkontruksi

dan menemukan sendiri konsep tersebut. Proses seperti ini akan semakin lebih

baik jika siswa melakukan kerjasama dengan cara menyampaikan kembali apa

yang telah ia peroleh dan pelajari kepada orang lain. Penggunaan model

pembelajaran project basel learning dengan pendekatan sanitifik untuk

membantu pemahaman siswa sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Pada

model ini siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan suatu projek

pembelajaran, dimana siswa harus membangun pengetahuan konten sendiri dan

mendemostrasikan pemahaman baru melalui berbagai bentuk representasi.

Page 21: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

18

Kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk membuat kombinasi baru

dalam menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan berdasarkan data,

informasi ataupun unsur-unsur yang ada dalam menyelesaikan masalah. Siswa

yang kreatif mempunyai lebih banyak gagasan-gagasan baru, merumuskan

lebih banyak penyelesaian masalah, rasa ingin tahu yang luas dan

mendalam,mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan tidak

mudah putus asa. Siswa yang mempunyai keativitas tinggi akan lebih mudah

memahami materi yang diajarkan, lebih rajin mengerjakan latihan soal dari

berbagai referensi, berdiskusi dengan teman atau guru Ketika mengalami

kesulitan, lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan ditunjang

kreativitas yang tinggi, peserta didik akan lbih mudah memecahkan masalah-

masalah yang dihadapinya dalam proses belajar maupun dalam pemecahan

masalah belajar matematika, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.

Tercapainya tujuan belajar dengan baik akan menunjang prestasi belajar siswa

yang baik pula.

Berdasarkan uraian diatas pemilihan model pembelajaran yang tepat dan

kreativitas siswa adalah faktor penting yang harus diperhatikan guru dalam

proses belajar mengajar. Model pembelajaran project based learning sangat

menuntut kreativitas siswa, karena dalam pembelajaran berbasis projek ini

siswa dituntut untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri melalui

interaksi dnegan objek dan pengalaman dari lingkungan. Selain itu model

pembelajaran berbasasis proyek disertai dengan pendekatan saintifik. Dengan

demikian siswa dengan kreativitas belajar tinggi akan memberikan pengaruh

yang kuat terhadap pencapaian prestasi belajar yang baik, sedangan siswa

dengan kreativitas rendah tidak akan memperoleh prestasi belajar yang

baikmeskipun diberikan model pembelajaran sebaik apapun. Namun untuk

siswa dengan kreativitas belajar sedang dimungkinkan akan memperoleh hasil

belajar yang lebih baik apabila diberikan pembelajaran matematika dengan

model project based learning dengan pendekatan saintifik.

Page 22: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

19

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang dikemukakan diatas, maka dalam

penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan

model pembelajaran project based learning dengan pendekatan saintifik

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

pada materi pokok sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

2. Siswa dengan kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih

baik dibandingkan siswa dengan kreativitas sedang dan rendah, dan

siswa dengan kreativitas sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih

baik dibandingkan siswa dengan kreativitas rendah pada materi pokok

sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran, dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar

matematika pada materi sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV):

a. Untuk model pembelajaran project based learning dengan

pendekatan saintifik dan model pembelajaran konvensional, siswa

dengan kreativitas tinggi memiliki prestasi yang lebih baik daripada

siswa dengan krativitas belajar sedang dan rendah, dan siswa dengan

kreativitas sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan siswa dengan kreativitas rendah pada materi pokok

sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

b. Untuk siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang, dan rendah,

model project based learning dengan pendekatan saintifik

memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

model pembelajaran konvensional pada materi pokok sistem

persamaan linier tiga variabel (SPLTV).

Page 23: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

20

BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di SMA N 1 Pati Provinsi Jawa Tengah.

Subyek penelitiannya yaitu siswa kelas X semester satu tahun pelajaran

2022/2023.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran

2022/2023. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: penyusunan usulan penelitian,

penyusunan instrument penelitian, penyusunan scenario

pembelajaran, pengajuan izin penelitian, konsolidasi skenario

pembelajaran, dan instrument dengan guru serta kepala sekolah

tempat penelitian. Tahap ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022

sampai dengan bulan September 2022.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi: uji coba instrumen, eksperimen

dan pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan

September 2022 sampai dengan November 2022.

c. Tahap analisis data

Analisis data kreativitas belajar siswa akan dilaksanakan

pada bulan Oktober 2022, sedangkan analisis data amatan (data

penelitian) pada bulan November 2022 sampai dengan Desember

2022.

d. Tahap penyusunan laporan

Tahap penyususnan laporan dilaksanakan bersamaan dengan

eksperimen yaitu pada bulan Oktober 2022 sampai dengan

Desember 2023.

Page 24: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

21

B. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen semu (quasi-experimental research), sebab peneliti tidak

mungkin mengontrol semua variabel yang relevan. Budiyono (2017 :

101) bahwa tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

memperoleh informasi yang merupakan perkiraan (estimasi) informasi

yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol seluruh variabel

luaran yang relevan.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

faktorial 2x3. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Model Pembelajaran

(A)

Kreativitas Belajar (B)

Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)

PjBL (A1) AB11 AB12 AB13

Konvensional (A2) AB21 AB22 AB23

3. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

1) Model Pembelajaran

i. Definisi: Model pembelajaran adalah rancangan yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas yang terkait dengan pemilihan

strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang

diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di

kelas.

ii. Indikator: Pembelajaran dengan model pembelajaran Project

Based Learning dengan pendekatan saintifik untuk kelas

eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk

kelas kontrol.

Page 25: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

22

iii. Skala Pengukuran: Skala nominal

iv. Simbol: A

2) Kreativitas Belajar Matematika

i. Definisi: Kreativitas belajar matematika adalah kemampuan

berfikir yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran

untuk membuat kombinasi baru dalam menghasilkan

gagasan jawaban atau pertanyaan berdasarkan data,

informasi atau unsur-unsur yang ada dalam menyelesaikan

masalah yang ditunjukkan dengan kreativitas belajar tinggi,

sedang, dan rendah.

ii. Indikator: Nilai angket kreativitas belajar siswa

iii. Skala Pengukuran: Skala interval yang diubah menjadi

skala ordinal yang terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah dengan aturan sebagai berikut.

Kelompok Tinggi : 𝑠𝑘𝑜𝑟 > �̅� + 1

2 𝑠

Kelompok Sedang : �̅� − 1

2 𝑠 ≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ �̅� +

1

2 𝑠

Kelompok Rendah : 𝑠𝑘𝑜𝑟 < �̅� − 1

2 𝑠

dengan :

�̅�

= 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡 𝑘𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑠 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

iv. Simbol: B

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

matematika.

i. Definisi Operasional: Prestasi belajar matematika adalah

hasil yang dicapai oleh siswa setelah melalui serangkaian

kegiatan pembelajaran matematika.

ii. Indikator: Nilai tes prestasi belajar matematika pada materi

sistem persamaan linier tiga variabel (SPLTV)

Page 26: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

23

iii. Skala Pengukuran: Skala interval

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Budiyono, 2017:

40). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N

1 Pati Provinsi Jawa Tengah semester satu tahun pelajaran 2022/2023

2. Sampel

Menurut Budiyono (2017: 40), “Penelitian kuantitatif boleh

dikatakan hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari

hal-hal yang sebenarnya diinginkan untuk diteliti. Jadi, penelitian hanya

dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi”. Sampel

merupakan sebagian populasi yang diteliti. Simpulan-simpulan

penelitian terhadap sampel ini kemudian akan digeneralisasikan

terhadap populasi yang ada.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah cluster random sampling. Menurut Budiyono (2017: 43), cluster

random sampling merupakan simple random sampling yang dikenakan

berturut-turut terhadap unit-unit atau sub-sub populasi. Unit-unit atau sub-

sub populasi ini disebut cluster, di mana dalam pengambilan sampelnya,

cluster-cluster yang ada harus homogen (setara antara satu dengan yang

lainnya). Setiap anggota dari cluster yang terpilih dijadikan sebagai anggota

sampel.

Dalam penelitian ini setiap siswa kelas X SMA N 1 Pati disebut

populasi. Kemudian setiap kelas X SMA N 1 Pati ini dianggap sebagai

cluster. Dari setiap kelas yang ada, diambil sampel penelitian sebanyak dua

kelas secara acak dengan cara diundi, di mana diasumsikan tidak ada

kebijakan sekolah dalam pengelompokan siswa. Kemudian, dua kelas yang

terpilih diundi lagi untuk menentukan kelas manakah yang akan menjadi

Page 27: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

24

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian dari kedua kelas tersebut

diuji apakah kedua sampel tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut Budiyono (2017: 51)

merupakan cara-cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2017: 61), “Metode dokumentasi adalah

cara pengumpulan data dengan mengambilnya dari dokumen-

dokumen yang telah ada”. Dalam penelitian ini metode

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai

ulangan matematika wajib kelas X semester 1 yang digunakan

untuk mengetahui keseimbangan keadaan prestasi belajar dari

kelas eksperimen dan kelas control.

b. Metode Angket

Menurut Budiyono (2017: 52), “Metode angket adalah cara

pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan

tertulis kepada subjek penelitian dan jawabannya diberikan pula

secara tertulis”. Metode angket dalam penelitian ini digunakan

untuk memperoleh data mengenai kreativitas belajar

matematika siswa. Angket dalam penelitian ini berupa soal

pilihan ganda, dengan masing-masing soal terdapat empat

alternatif jawaban.

1) Pemberian skor untuk item positif

(a) Skor 4 untuk alternatif jawaban Selalu,

(b) Skor 3 untuk alternatif jawaban Sering,

(c) Skor 2 untuk alternatif jawaban Jarang,

(d) Skor 1 untuk alternatif jawaban Tidak Pernah.

Page 28: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

25

2) Pemberian skor untuk item negative

(a) Skor 1 untuk alternatif jawaban Selalu,

(b) Skor 2 untuk alternatif jawaban Sering,

(c) Skor 3 untuk alternatif jawaban Jarang,

(d) Skor 4 untuk alternatif jawaban Tidak Pernah.

c. Metode Tes

Menurut Budiyono (2017: 60), “Metode tes adalah cara

pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-

pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian di

mana respon siswa dapat dikategorikan dalam respon yang

benar atau respon yang salah”. Metode tes yang akan digunakan

bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa

prestasi belajar matematika. Sehingga tes yang akan

dilaksanakan berupa tes prestasi belajar.

Berdasarkan tujuan tes prestasi belajar, pada penelitian ini

akan dilaksanakan tes prestasi belajar yang dapat mengukur

penguasaan peserta didik terhadap materi sistem persamaan

linier tiga variabel (SPLTV). Tes yang digunakan berbentuk tes

objektif pilihan ganda dengan terdapat 5 alternatif jawaban.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk

memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa pada materi

transformasi geometri dan angket untuk mengukur Aktivitas belajar

siswa.

a. Tes Prestasi Belajar Matematika

Pada penelitian ini, metode tes akan digunakan untuk

memperoleh data prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan

yaitu tes objektif.

Langkah-langkah dalam membuat tes terdiri dari:

1) Menyusun materi yang akan digunakan dalam membuat soal.

2) Membuat kisi-kisi soal tes.

Page 29: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

26

3) Menyusun soal.

4) Pemberian skor untuk jawaban tes , nilai 1 jika benar, 0 jika

salah.

5) Mengadakan uji coba tes.

b. Angket Kreativitas Belajar Matematika

Angket kreativitas belajar matematika yang digunakan pada

penelitian ini berupa pernyataan-pernyataan dengan 4 alternatif

jawaban yaitu Selalu, Sering, Jarang, dan Tidak Pernah. Hasil angket

tersebut akan digunakan untuk membagi siswa ke dalam tiga

kategori yaitu kategori siswa dengan kreativitas belajar tinggi,

kategori siswa dengan kreativitas belajar sedang, dan kategori siswa

dengan kreativitas belajar rendah. Adapun langkah-langkah dalam

menyusun instrumen angket kreativitas belajar siswa adalah sebagai

berikut.

1) Menentukan bentuk instrumen angket. Dalam penelitian ini

angket Aktivitas belajar berbentuk tabel dengan 4 jawaban yaitu

Selalu, Sering, Jarang, dan Tidak Pernah.

2) Menyusun kisi-kisi angket.

3) Menyusun butir-butir angket berdasarkan kisi-kisi yang telah

dibuat.

4) Menentukan penilaian angket. Untuk item positif diberikan skor

4 untuk jawaban Selalu, skor 3 untuk jawaban Sering, skor 2

untuk jawaban Jarang, dan skor 1 untuk jawaban Tidak Pernah.

Untuk item negatif diberikan skor 1 untuk jawaban Selalu, skor

2 untuk jawaban Sering, skor 3 untuk jawaban Jarang, dan skor

4 untuk jawaban Tidak Pernah.

5) Melakukan validasi isi terhadap angket yang dilakukan oleh

pakar.

6) Merevisi butir-butir angket berdasarkan saran pakar.

7) Melakukan uji coba instrumen.

Page 30: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

27

F. Teknik Validasi Insrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ayaitu tes untuk

memperoleh data prestasi dan angket untuk memperoleh data mengenai

kreativitas siswa.

1. Tes Prestasi Belajar

a. Uji Validitas Isi

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi,

menurut Budiyono (2017: 67) dapat dilakukan melalui experts

judgment (penilaian yang dilakukan oleh para pakar atau validator).

Dalam hal ini para penilai (yang sering disebut subject-mater

experts) melakukan dua hal pokok sebagai berikut.

1) Menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pengembang tes telah

menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi

(substansi) atau konstruks yang akan diukur.

2) Menilai apakah masing-masing butir instrumen yang telah

disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi dan

memenuhi persyaratan lain yang ditentukan.

b. Uji Reliabilitas

Suatu tes disebut reliabel jika dalam pelaksanaan berulang

kali pada individu hasilnya konsisten. Dengan menggunakan Teknik

Alpha karena dalam tes kita akan membuat dalam bentu uraian.

Sehingga dengan menggunkan teknik alpha kita bisa menguur

reliabilitasnya sebagai berikut.

𝑟11 = (𝑛

𝑛−1) (1 −

∑ 𝑠𝑖2

𝑠𝑡2

)

Dimana 𝑟11 : koefisien reliabel

n : banyak butir soal

𝑠𝑖: variansi belahan ke-i

𝑠𝑡: variansi skor total

Jika nilai 𝑟11 ≥ 0,07 maka reliabel, sehingga bisa dipakai

untuk melakukan pengukuran.

Page 31: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

28

2. Angket Kreativitas Belajar Siswa

Penggunaan angket pada penelitian ini akan digunakan skala likert,

untuk menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum

suatu aspek terhadap suatu objek, dari yang sangat negatif ke sangat

positif. Kita akan menguju instrumen angket dengan menggunakan

teknik Alpha

𝑟11 = (𝑛

𝑛−1) (1 −

∑ 𝑠𝑖2

𝑠𝑡2

)

Dimana 𝑟11 : koefisien reliabel

n : banyak butir soal

𝑠𝑖: variansi belahan ke-i

𝑠𝑡: variansi skor total

Jika nilai 𝑟11 ≥ 0,07 maka reliabel, sehingga bisa dipakai untuk

melakukan pengukuran.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

statistik dengan analisis variansi 2 jalan dengan sel tak sama. Kita

menggunakan uji t, metode liliefors, dan metode bartlett.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji yang digunakan untuk menentukan apakah data sampel yang

kita ambil berdistribusi normal atau tidak.

Statistik Uji :

𝐿 = |𝐹(𝑧𝑖) − 𝑆 (𝑧𝑖)|

b. Uji Homogenitas

Uji yang digunakan untuk menentukan apakah data yang ada

memiliki variansi yang sama atau tidak.

Statistik Uji :

𝜒2 =2,303

𝑐(𝑓 log 𝑅𝐾𝐺 − ∑ 𝑓𝑗 log 𝑠𝑗

2) ~𝜒2(𝑘 − 1)

Page 32: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

29

2. Uji Keseimbangan rata rata

Uji yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum

menerima perlakuan.

𝑠𝑝2 =

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠2

2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis variansi

dua jalan 2 x 3 dengan sel tak sama.

4. Uji Komparasi Ganda

Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan

baris, kolom. Pada penelitian ini akan digunakan metode Scheffe.

H. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Tahap persiapan pada penelitian ini adalah menemukan permasalahan

terkait matematika pada materi SPLTV di tingkat SMA Kelas 10 secara

umum dan memilih sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

Selain itu, juga mempersiapkan referensi yang akan digunakan.

2. Pengajuan Proposal Penelitian

Proposal penelitian berisikan latar belakang penelitian, kajian pustaka,

metode dan anlisis data yang akan diterapkan dalam penelitian.

3. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibuat untuk memperoleh data yang bisa di

pertanggungjawabkan. Pada penelitian ini akan dibuat isntrumen untuk

prestasi dan kreativitas belajar siswa.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberi tindakan untuk kelas

eksperimen dengan model pembelajaran project based learning dengan

pendekatan saintifik dan kelas kontrol dengan model pembelajaran

konvensional pada materi SPLTV. Setelah diberikan tindakan, siswa

Page 33: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

30

diambil data prestasi belajar matematika dengan menggunakan

instrumen tes materi SPLTV. Data kreativitas belajar siswa diperoleh

melalui instrumen aktivitas belajar matematika. Hasilnya digunakan

untuk menguji hipotesis.

5. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan dengan sel tak

sama kemudian dilanjutkan pasca anava.

6. Penyusunan Laporan Penelitian

Penulisan laporan penelitian disusun secara sistematis sesuai aturan

penulisan skripsi dan dilanjutkan dengan ujian skripsi oleh tim penguji

skripsi.

Page 34: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED …

31

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret.

Budiyono. 2015. Pengantar Penilaian Hasil Belajar.Surakarta : UNS Press.

Budiyono, 2016. Statistika Untuk Penelitian Edisi ke-2. Surakarta : UNS Press.

Budiyono. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta : UNS

Press.

Mirawati, 2010. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (tgt) pada materi

pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditinjau dari kreativitas

belajar peserta didik kelas x SMA Kotawaringin Timur Tahun pelajaran

2009/2010. Surakarta. Tesis UNS.

Wahab Rohmalina. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta. Rajawali Press.

Cholid Narbuko, Abu Achmadi. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT Bumi

Aksara.

Rudi Susilana, Heli Ihsan. (2014). Pendekatan Saintifik Dalam Implementasi

Kurikulum 2013 Berdasarkan Kajian Teori Psikologi Belajaredutech,

Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014.

(https://ejournal.upi.edu/index.php/edutech/article/download/3095/211

9) Diakses pada 17 November 2021.