TUGAS EKONOMI TEKNIK FIBER OPTIK NAMA : DWI PRASETYO UTOMO NPM : 12412299 KELAS : 3IB02B TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
TUGAS EKONOMI TEKNIK
FIBER OPTIK
NAMA : DWI PRASETYO UTOMO
NPM : 12412299
KELAS : 3IB02B
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya Rahmat-Nya
Saya dapat menyelesaikan tugas Ekonomi teknik. Makalah Saya yang berjudul
“Fiber Optik . Makalah ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas
Ekonomi teknik
Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah agar kita mengetahui apa itu
fiber optic khususnya saya sendiri selaku pembuat makalah ini
Sekian sepatah duakata dari saya semoga makalah yang saya buat ini
memberikan dampak yang baik bagi kita semua,walaupun banyak kekurangan
yang ada pada makalah ini.
Depok, januari 2015
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Fiber Optic.................................................................................................3
2.2. Cara Kerja Fiber Optic................................................................................................4
2.3. Jenis Fiber Optik..........................................................................................................7
BAB III METODE PENYELESAIAN
3.1. Menghitung Rugi-rugi Fiber dan Perkiraan Jarak.......................................................9
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Contoh Kasus.............................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Teknologi ini tidak hanya
digunakan dalam bidang telekomunikasi saja, melainkan banyak bidang
yang telah menggunakan teknologi ini. Secara umum, kegunaan media
transmisi ini adalah menjadi alat dalam berkomunikasi dari satu tempat
ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu
mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan tinggi. Salah
satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah
menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan
sistem fiber optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi.
Hal ini terpengaruh dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara
transmiter satu dan yang lainnya.
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah
karena keadaan kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat
yang masuk kedalam fiber, mungkin karena pembungkusnya sudah
rusak ataupun pada saat pemasangan ada kotoran yang masuk .
Dengan adanya transmiter fiber optik ini diharapkan peningkatan
kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi, karena
dengan memakai fiber optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun
kerugian yang terjadi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian fiber optik
1
2. Kelebihan dan kelemahan dari fiber optik
3. Cara kerja fiber optik
4. Jenis fiber optik
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana dan apa itu fiber optic
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari fiber optik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Fiber Optic
Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang
terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari
sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal
cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih
kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak
keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias
dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat
menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels
(dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga
kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan
cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan
demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi
sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan
membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit
cahaya yang diserap oleh serat optik.
Kelebihan Fiber Optik
3
1. Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai
gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa
pengulangan
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang Kebal
terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
4. Tidak ada tenaga listrik dan percikan api
5. Tidak berkarat
Kekurangan Fiber Optik
1. Beberapa faktor membatasi efektivitas kabel FO. Selain instalasinya
yang mahal, sistem ini mungkin sinyalnya kurang kuat, hal ini
disebabkan karena faktor fisik ataupun material.
2. Dispersi dapat mempengaruhi volume informasi yang dapat
diakomodasi.
3. Tidak seperti halnya dengan kawat atau plastik, fiber juga lebih sulit
untuk disambung.
4. Sambungan akhir dari kabel fiber harus benar-benar akurat untuk
menghindari transmisi yang tidak jelas.
5. Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya ekstra dalam
pengaplikasian yang lebih spesifik.
2.2. Cara Kerja Fiber Optic
merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan
gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik.
4
Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet
melalui fiber optik, sinyal analog di rubah menjadi sinyal digital.
Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off
untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik modern dengan
single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan
laser transmitter on dan off jutaan kali /second.
Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni, sehingga
meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan
dari ujung ke ujung lainnya.
Susunan yang ada pada fiber optic
1. Kabel baja
Kabel baja berfungsi untuk keperluan penarikan kabel pada tiang,
karena KU ditransmisikan melewati tiang-tiang di udara.
2. Coating
5
Coating berfungsi sebagai pelindung luar (jaket) bagi kabel fiber
optic, dimana coating ini berwarna hitam.
3. Nylon
Nylon berfungsi untuk membantu membuka kabel fiber optic
4. Bantalan tube
Bantalan tube berfungsi untuk mengisi ruang kosong dalam kabel
sehingga tube-tube fiber optic dapat menyesuaikan bentuknya dengan
kabel yang digunakan.
5. Gel
Gel berfungsi untuk mengisi ruang kosong dalam kabel dan juga agar
kabel terlindungi dari gangguan hewan-hewan pemakan kabel
(contoh: tikus, semut, dll).
6. Amoring
Amoring merupakan pelapis aluminium di dalam coating, berfungsi
untuk menguatkan kabel.
7. Strength member
Strength member merupakan bagian penguat yang terletak di tengah,
dililiti oleh 2 tube fiber optic. Strength member terbuat dari pilinan
kawat baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang
diperlukan pada saat instalasi.
8. Tube fiber optic
6
Tube fiber optic merupakan bagian utama dari kabel fiber optic yang
terdiri atas berbagai warna seperti gambar 3, pada kabel ini terdiri
atas 2 tube, yaitu tube warna biru dan tube warna coklat. Dimana
dalam setiap tube tersebut terdapat cladding/core, dalam kabel ini
setiap tube terdiri atas 6 cladding/core, dimana urutannya juga
menggunakan urutan seperti gambar
Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira
sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2
lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca
dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar
serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi
total pada bagian dalam serat kaca).
Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan
sebuah jendela kaca, kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90
derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan tembus ke
luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca
jendela dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya
7
aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan
memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Demikian pula pada
fiber optics, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang
rendah.
2.3. Jenis Fiber Optik
Fiber optik memiliki dua jenis,yaitu:
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9
micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
8
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau
62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 850-1300 nanometer)
BAB III
METODE PENYELESAIAN
3.1. Menghitung Rugi-rugi Fiber dan Perkiraan Jarak
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah dalam
menentukan kebutuhan energi suatu link fiber optik. Cara yang
paling gampang dan akurat adalah dengan menelusuri jejak OTDR
( Optical Time Domain Reflectometer). Metoda ini akan
memberitahukan nilai rugi-rugi sebenarnya dari semua bagian
( connector, sambungan dan rugi-rugi fiber) dari link. Selain dengan
OTDR, ada dua alternatif yang bisa digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan energi suatu link :
9
1. Kalkulasikan total rugi-rugi link dari fiber jika panjang dan
variabel rugi-rugi fiber diketahui.
2. Kalkulasi jarak maksimum fiber jika optical budget dan variabel
rugi-rugi diketahui.
Variabel rugi-rugi : connector, splice (sambungan) dan attenuasi per
kilometer dari fiber. Tabel berikut ini menunjukkan nilai rugi-rugi
yang umumnya digunakan dalam perhitungan.
IEEE juga merekomendasikan jarak maksimum kabel seperti yang
tampak pada tabel di bawah ini.
Perkiraan Rugi-rugi Total Link
10
Rugi-rugi = [panjang fiber (km) x attenuasi fiber per km] +
[rugi-rugi sambungan x banyaknya sambungan] +
[rugi-rugi konektor x banyaknya konektor] +
[safety margin]
Perkiraan Jarak Fiber
Panjang fiber = ([optical budget]- [rugi-rugi link])/
[rugi-rugi fiber per km]
= {( [ ( min.TX power)- (sensitivitas RX) ]- (rugi-rugi
sambungan ×banyaknya sambungan)- @(rugi-rugi
konektor ×banyaknya konektor)- (safety margin))}/(rugi-
rugi fiber per km)
Jarak maksimum ini akan sangat bergantung pada hal-hal berikut :
Attenuasi fiber optik per km
Desain dan usia dari fiber optic
Kualitas konektor dan rugi-rugi per pasang
Kualitas sambungan (splice) dan rugi-rugi per sambungan
Kuantitas dari sambungan dan konektor
11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Contoh Kasus
Pada jaringan fiber optik di daerah, kendala yang banyak dihadapi
adalah pada saat implementasi proyek maupun pada saat
operasional. Contoh beberapa kasus pembangunan jaringan fiber
optik di daerah yang sering terjadi:
1. Protes warga mengenai proyek galian yang seakan tidak pernah
berhenti. Ketika baru saja jalan dirapihkan setelah proyek
galian, ada proyek galian lain yang dimulai. Ini tidak hanya
terjadi pada pembangunan jaringan fiber optik tapi juga pada
proyek pembangunan lain seperti saluran air, l istrik, dll.
2. Proyek galian dihentikan karena tidak memiliki izin atau
pengerjaannya tidak sesuai dengan izin yang diberikan.
3. Proyek galian lain yang dilakukan diatas jaringan fiber optik
menyebabkan kabel fiber optik terputus.
4. Proyek galian diprotes warga karena proses penutupannya yang
membahayakan pengguna jalan atau merusak estetika kota.
Dari kasus-kasus di atas bisa disimpulkan kendala-kendala yang
timbul dalam pembangunan & pemeliharaan jaringan fiber optik
diantaranya:
1. Proyek galian yang tidak terencana.
2. Dari sisi operator, kendala izin dari pihak Pemerintah daerah
menyebabkan proyek terhambat sedangkan mereka dituntut
agar proyek jaringan segera tergelar.
3. Ketika jaringan sudah dibangun, terjadi putus yang tidak
disengaja diakibatkan proyek pembangunan lain.
4. Standar kualitas pengerjaan galian maupun penutupan rendah.
12
Berikut adalah strategi yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah
untuk mengatur pembangunan jaringan fiber optik agar dapat
mencapai tujuan-tujuan diatas:
1. Membangun jaringan sub-duct semi permanen yang bisa dibuka-
tutup di titik-titik tertentu (manhole & handhole) untuk
keperluan perawatan dan pengembangan.
Tujuan: Hasil pembangunan yang lebih rapi sehingga estetika
kota terjaga.
Dengan strategi ini juga bisa didapat model bisnis yaitu
dengan menyewakan sub-duct ini kepada pihak-pihak yang
akan membangun fiber optik.
Keuntungan bagi pihak pelaksana adalah waktu pengerjaan
akan lebih singkat karena tinggal menarik kabel di ujung-
ujung titik, tidak perlu menggali dan menutup lubang.
Aplikasi strategi ini bisa diterapkan di daerah perkotaan
dimana ada potensi penambahan/perubahan jaringan yang
menyebabkan sering buka tutup galian.
2. Mengeluarkan peraturan mengenai pemakaian jaringan bersama.
Tujuan: Menghindari tumpang tindih kabel di suatu lokasi
yang utilisasi-nya tidak begitu tinggi.
Perlu dibuat model bisnis yang sama-sama menguntungkan
bagi operator pemilik jaringan maupun operator yang
menumpang. Bisa dipertimbangkan strategi sbb:
a) Jika ada operator yang mengajukan izin untuk melakukan
pembangunan jaringan baru maka Pemda akan
mengumumkan ke publik mengenai rencana tersebut dan
tawaran untuk bekerjasama.
b) Setelah itu masuk periode masa tunggu 2 minggu. Apabila
ada operator/pihak lain yang tertarik juga untuk
membangun di lokasi tersebut maka mereka akan
bekerjasama untuk membangun jaringan. Hak pembangunan
dan maintenance setelah pembangunan pada operator yang
mengajukan izin pertama.
13
c) Apabila dalam 2 minggu tidak ada respon dari pihak lain,
maka operator yang mengajukan izin pertama dipersilakan
untuk memulai pembangunan dengan menandatangani
kesepakatan untuk menyediakan beberapa core spare untuk
alokasi operator yang kemungkinan akan menumpang di
kemudian hari.
Jika terjadi kerjasama tumpang jaringan harus dibuat
perhitungan pembayaran yang saling menguntungkan. Berikut
contoh pilihan perhitungan pembayaran operator yang
menumpang ke pemilik jaringan:
a) Presentase CAPEX pembangunan jaringan Sewa 2 core dari
total 48 core = 2/24*CAPEX + maintenance fee bulanan
b) Sewa dark fiber = Biaya sewa /km/tahun (termasuk
maintenance fee)
Keuntungan bagi operator pemilik adalah tambahan pendapatan
yang diasumsikan sebagai pengurangan CAPEX untuk
pembangunan jaringan. Keuntungan bagi operator penumpang
adalah mengurangi waktu dan biaya pembangunan.
Aplikasi strategi ini bisa diterapkan untuk seluruh jaringan
terutama pada daerah yang penetrasi pembangunannya kurang.
3. Penmbuatan database yang akurat dan jelas mengenai jaringan fiber
yang sudah ada (existing) baik bawah tanah maupun kabel
udara/aerial juga database jaringan bawah tanah lainnya seperti:
PDAM, saluran air kotor, PLN.
Tujuan: Menghindari kerusakan jaringan fiber optik apabila akan
dilaksanakan pembangunan jaringan lain di lokasi yang sama.
Yang tak kalah penting adalah melakukan koordinasi secara rutin
misalnya dengan pertemuan bulanan dengan pihak-pihak terkait
seperti Dept PU, PDAM, PLN untuk membahas rencana
pembangunan
Tujuan lainnya masih berkaitan dengan point (2) yaitu untuk
menghindari tumpang tindih jaringan dan kemungkinan melakukan
kerjasama pembangunan.
14
4. Penyusunan peraturan teknis pelaksanaan pembangunan jaringan fiber
optik yang mencakup pelaksanaan galian, kedalaman, material
penutup, teknik penutupan.
Tujuan: Menentukan standar kualitas pembangunan jaringan
sehingga jaringan tidak mudah terganggu dan estetika kota terjaga.
Tujuan akhirnya tentu saja masyarakat sebagai end user dapat
menikmati hasilnya berupa layanan telekomunikasi yang baik.
Peraturan dilengkapi dengan sanksi dimana kontraktor yang
melanggar tidak akan diberi izin membangun di daerah tersebut
dan masuk daftar hitam yang akan menjadi referensi di daerah-
daerah lain.
Demikian kondisi ideal dimana pemerintah pusat, daerah dan operator
telekomunikasi bisa bersinergi membangun infrastruktur
telekomunikasi. Mengingat perkembangan telekomunikasi yang sangat
cepat, sudah seharusnya pemerintah pun segera merealisasikan hasl
tersebut.
15
BAB V
KESIMPULAN
Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain,sehingga dalam melakukan pertukaran data dengan bandwidth
yang sangat besar jika menggunakan fiber optik ini akan lebih cepat,namun
memerlikan biaya instalasi yang mahal.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
http://aderizkiginanjar.blogspot.com/2013/02/makalah-fiber-optik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik#Kabel_Serat_Optik
http://klikhost.com/tag/cara-kerja-fiber-optic/
http://oxyprimasetiya.blogspot.com/2012/06/kerja-praktek-hari-
pertama.html
http://www.manajementelekomunikasi.org/2011/03/sinergi-pemerintah-
pusat-daerah.html
https://icehealer.wordpress.com/tag/jenis-fiber-optik/
https://nurwidipriambodo.wordpress.com/2009/05/11/mengenal-fiber-
optic/
18