Top Banner
EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM MENGENDALIKAN GULMA PERKEBUNAN KARET (Hevea Brasiliensis) BELUM MENGHASILKAN (Skripsi) Oleh HENDI PAMUNGKAS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
52

EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

Mar 31, 2019

Download

Documents

hakhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM

MENGENDALIKAN GULMA PERKEBUNAN KARET

(Hevea Brasiliensis) BELUM MENGHASILKAN

(Skripsi)

Oleh

HENDI PAMUNGKAS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

ABSTRAK

EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM

MENGENDALIKAN GULMA PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis)

BELUM MENGHASILKAN

Oleh

HENDI PAMUNGKAS

Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman perkebunan penting di

Indonesia karena digunakan sebagai bahan baku industri karet dan sumber devisa

negara. Keberadaan gulma pada lahan budidaya karet menyebabkan terjadinya

persaingan sarana tumbuh dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet. Salah

satu bahan aktif herbisida yang umum digunakan untuk mengendalikan gulma di

pertanaman karet TBM adalah herbisida isopropilamina glifosat. Penelitian ini

bertujuan (1) untuk mengetahui dosis herbisida isopropilamina glifosat yang

efektif mengendalikan gulma di pertanaman karet TBM, (2) mengetahui

perubahan komposisi gulma akibat aplikasi herbisida isopropilamina glifosat, (3)

mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas tanaman karet akibat aplikasi herbisida

isopropilamina glifosat.

Penelitian ini dilakukan di kebun karet rakyat desa Marga Agung, Kecamatan Jati

Agung, Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian

Universitas Lampung pada bulan November 2016 hingga Maret 2017.

Page 3: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

Hendi Pamungkas

Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan

dan enam perlakuan yaitu dosis herbisida isopropilamina glifosat 796,5 g/ha (P1),

1062 g/ha (P2), 1327,5 g/ha (P3), 1593 g/ha (P4), penyiangan mekanis (P5), dan

tanpa pengendalian/kontrol (P6). Homogenitas ragam data diuji dengan uji

Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah

perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida isopropilamina glifosat dosis

796,5 – 1593 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma rumput hingga 12

MSA dan gulma teki hingga 4 MSA, serta dosis 1593 g/ha efektif mengendalikan

gulma daun lebar hingga 8 MSA. (2) Herbisida isopropilamina glifosat dosis

1327,5 – 1593 g/ha efektif mengendalikan gulma Ottochloa nodosa hingga 12

MSA dan Commelina diffusa hingga 4 MSA. (3) Herbisida isopropilamina

glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha efektif mengendalikan gulma Axonopus

compressus hingga 12 MSA dan Cyperus brevifolius hingga 4 MSA, serta dosis

1593 g/ha efektif mengendalikan gulma Asystasia gangetica hingga 8 MSA. (4)

Herbisida isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha menyebabkan

terjadinya perubahan komposisi gulma pada 4, 8, dan 12 MSA. (5) Herbisida

isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha tidak meracuni tanaman karet.

Kata kunci : gulma, herbisida, isopropilamina glifosat, karet

Page 4: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM

MENGENDALIKAN GULMA PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis)

BELUM MENGHASILKAN

Oleh

HENDI PAMUNGKAS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan
Page 6: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan
Page 7: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan
Page 8: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan

suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan

mereka sendiri

(QS. Ar Ra’d: 11)

Maka bertanyalah kepada orang - orang yang

berpengetahuan jika kamu tidak mengetahuinya

(QS. An Nahl: 43)

Berani terlebih dahulu, berhasil atau gagal adalah

proses pembelajaran

(Hendi Pamungkas, 2017)

Page 9: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

SANWACANA

Alhamdulillahirobbilalamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat

dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Efikasi Herbisida Isopropilamina Glifosat dalam Mengendalikan Gulma

Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis) Belum Menghasilkan”. Penulis menyadari

bahwa sulit untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dikesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Dad R. J. Sembodo, M.S., dan Dr. Ir. Rusdi Evizal, M.S., selaku

pembimbing pertama dan kedua atas ide penelitian, bimbingan, nasihat, saran,

serta kesabaran dalam memberikan bimbingannya kepada penulis.

2. Bapak Dr. Hidayat Pujisiswanto, S.P., M.P.sebagai penguji atas segala

masukan yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Ibu Ir. Indriyati selaku Pembimbing Akademik atas motivasi, nasihat, serta

dukungannya kepada penulis sejak mahasiswa baru hingga menjadi manusia

yang InshaAllah berguna bagi sesama.

Page 10: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Jumadi dan Ibu Dra. Endang Pujiastuti

serta adik - adikku tersayang, Dien Kikit Ayuningpuri dan Sendi Laksana

Arma atas doa dan dukungan dalam bentuk motivasi, bantuannya baik secara

moril maupun materil yang diberikan selama ini.

7. Teman - temanku Erni Maryani, Abdillah Enggal, Endah Kusumayuni, Umi

Mahmudah, Dedi Kurniawan, M. Arif Supriyadi, dan Putri Oktavyani, serta

Mba Nanak atas perjuangan dan kerjasamanya hingga skripsi ini terselesaikan.

8. Sahabat, kakak, dan adik - adik atas proses pembelajaran selama di organisasi

Persatuan Mahasiswa Agroteknologi dari periode kepengurusan 2014 – 2016.

9. Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan Pratama, Eko Supriyadi, Ivan Bangkit,

Sugeng Hannanto, Roby Juliantisa, M. Irfan Ekananda, Sheilla Elzhivago,

Chintara Andhini, Dina Yuliana, Rizky Ade, Rizkia Meutia, Tantri Agitaputri,

Yamatri Zahra, dan Nelly Hertiani atas banyak hal berwarna yang kalian

berikan selama kuliah di Universitas Lampung atas persahabatan, doa,

dukungan serta kebersamaan kepada penulis.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Bandar Lampung,

Hendi Pamungkas

Page 11: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

1.4 Landasan Teori ................................................................................... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 6

1.6 Hipotesis ............................................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Karet ................................................................................... 9

2.1.1 Iklim ........................................................................................ 10

2.1.2 Tanah ...................................................................................... 10

2.2 Gulma pada Tanaman Karet ............................................................. 11

2.3 Pengendalian Gulma pada Tanaman Karet ....................................... 12

2.3.1 Pengendalian gulma pada pertanaman karet

belum menghasilkan ................................................................. 13

2.3.2 Pengendalian gulma pada pertanaman karet

menghasilkan ............................................................................ 14

2.4 Herbisida Glifosat ................................................................................ 16

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 19

3.2 Bahan dan Alat .................................................................................... 19

3.3 Metode Penelitian ............................................................................... 19

Page 12: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

3.4 Pelaksanakan Penelitian ...................................................................... 21

3.4.1 Pembuatan petak percobaan ...................................................... 21

3.4.2 Aplikasi herbisida ..................................................................... 21

3.4.3 Penyiangan mekanis ................................................................. 22

3.5 Pengamatan ......................................................................................... 23

3.5.1 Pengamatan karet ...................................................................... 23

3.5.2 Pengamatan gulma .................................................................... 23

3.5.2.1 Waktu pengambilan sampel ........................................ 24

3.5.2.2 Bobot kering gulma ..................................................... 25

3.5.2.3 Grafik penekanan herbisida terhadap gulma ............... 25

3.5.2.4 Summed dominance ratio (SDR) ............................... 26

3.5.2.5 Koefisien komunitas .................................................. 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Efikasi Herbisida Isopropilamina Glifosat terhadap Gulma Total ...... 28

4.2 Efikasi Herbisida Isopropilamina Glifosat terhadap Gulma

Pergolongan ........................................................................................ 30

4.2.1 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

golongan rumput ....................................................................... 30

4.2.2 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

golongan daun lebar .................................................................. 32

4.2.3 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

golongan teki ............................................................................. 34

4.3 Efikasi Herbisida Isopropilamina Glifosat terhadap Gulma Dominan . 36

4.3.1 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Ottochloa nodosa ...................................................................... 36

4.3.2 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Axonopus compressus ................................................................ 38

4.3.3 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Asystasia gangetica ................................................................... 40

4.3.4 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Commelina diffusa .................................................................... 43

4.3.5 Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Cyperus brevifolius ................................................................... 45

4.4 Perbedaan Komposisi Gulma (Koefisien Komunitas) ........................ 47

4.5 Fitotoksisitas Tanaman Karet .............................................................. 50

ii

Page 13: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

4.6 Rekomendasi ....................................................................................... 51

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................................. 52

5.2 Saran ................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..… 54

LAMPIRAN ………..………...…………………………………..…… 57

iii

Page 14: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Susunan perlakuan efikasi herbisida isopropilamina glifosat ............. 20

2. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot gulma total .............................................................................. 29

3. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma daun lebar ............................................................ 31

4. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma daun lebar ............................................................ 33

5. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma teki ....................................................................... 35

6. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma Ottochloa nodosa ................................................ 37

7. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma Axonopus compressus ......................................... 39

8. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma Asystasia gangetica ............................................. 41

9. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma Commelina diffusa ............................................... 44

10. Pengaruh perlakuan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

bobot kering gulma Cyperus brevifolius ............................................. 46

11. Koefisien komunitas 4, 8, 12 MSA (%) .............................................. 49

12. Jenis dan tingkat dominansi gulma (SDR) pada 4 MSA ..................... 57

13. Jenis dan tingkat dominansi gulma (SDR) pada 8 MSA ..................... 58

14. Jenis dan tingkat dominansi gulma (SDR) pada 12 MSA ................... 59

15. Bobot kering gulma total pada 4 MSA akibat perlakuan herbisida

isopropilamina glifosat ........................................................................ 60

Page 15: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

v

16. Analisis ragam bobot kering gulma total pada 4 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 60

17. Bobot kering gulma total pada 8 MSA akibat perlakuan herbisida

isopropilamina glifosat ........................................................................ 60

18. Analisis ragam bobot kering gulma total pada 8 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 61

19. Bobot kering gulma total pada 12 MSA akibat perlakuan herbisida

isopropilamina glifosat ........................................................................ 61

20. Analisis ragam bobot kering gulma total pada 12 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 61

21. Bobot kering gulma golongan rumput pada 4 MSA akibat perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 62

22. Analisis ragam bobot kering gulma golongan rumput pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 62

23. Bobot kering gulma golongan rumput pada 8 MSA akibat perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 62

24. Analisis ragam bobot kering gulma golongan rumput pada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 63

25. Bobot kering gulma golongan rumput pada 12 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 63

26. Analisis ragam bobot kering gulma golongan rumput pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 63

27. Bobot kering gulma golongan daun lebar pada 4 MSA akibat

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 64

28. Analisis ragam bobot kering gulma golongan daun lebar pada 4

MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ................... 64

29. Bobot kering gulma golongan daun lebar pada 8 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 64

30. Analisis ragam bobot kering gulma golongan daun lebar pada 8

MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ................... 65

31. Bobot kering gulma golongan daun lebar pada 12 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 65

32. Transformasi √√√(x+0,5) bobot kering golongan daun lebar pada 12

MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat .................... 65

Page 16: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

vi

33. Analisis ragam bobot kering gulma golongan daun lebar pada 12

MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ................... 66

34. Bobot kering gulma golongan teki pada 4 MSA akibat perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 66

35. Analisis ragam bobot kering gulma golongan teki pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 66

36. Bobot kering gulma golongan teki pada 8 MSA akibat perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 67

37. Analisis ragam bobot kering gulma golongan teki pada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 67

38. Bobot kering gulma golongan teki pada 12 MSA akibat perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat ......................................................... 67

39. Analisis ragam bobot kering gulma golongan teki pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 68

40. Bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada 4 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 68

41. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada

4 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ................ 68

42. Bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada 8 MSA akibat

perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........................................ 69

43. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada

8 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ................ 69

44. Bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 69

45. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Ottochloa nodosa pada

12 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat .............. 70

46. Bobot kering gulma dominan Axonopus compressus pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 70

47. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Axonopus compressus

pada 4 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 70

48. Bobot kering gulma dominan Axonopus compressus pada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 71

Page 17: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

vii

49. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Axonopus

compressuspada 8 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina

glifosat ................................................................................................. 71

50. Bobot kering gulma dominan Axonopus compressus pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 71

51. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Axonopus compressus

pada 12 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ...... 72

52. Bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 72

53. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica

pada 4 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 72

54. Bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica pada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 73

55. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica

pada 8 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 73

56. Bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 73

57. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Asystasia gangetica

pada 12 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ...... 74

58. Bobot kering gulma dominan Commelina diffusa pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 74

59. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Commelina diffusa

pada 4 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 74

60. Bobot kering gulma dominan Commelina diffusa pada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 75

61. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Commelina diffusa

pada 8 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 75

62. Bobot kering gulma dominan Commelina diffusa pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 75

63. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Commelina diffusa

5pada 12 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat .... 76

64. Bobot kering gulma dominan Cyperus brevifolius pada 4 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 76

Page 18: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

viii

65. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Cyperus brevifolius

pada 4 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 76

66. Bobot kering gulma dominan Cyperus brevifoliuspada 8 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 77

67. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Cyperus brevifolius

pada 8 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ........ 77

68. Bobot kering gulma dominan Cyperus brevifolius pada 12 MSA

akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ............................. 77

69. Analisis ragam bobot kering gulma dominan Cyperus brevifolius

pada 12 MSA akibat perlakuan herbisida isopropilamina glifosat ..... 78

Page 19: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur kimia glifosat ...................................................................... 16

2. Tata letak percobaan ......................................................................... 21

3. Pelaksanaan aplikasi herbisida .......................................................... 22

4. Bagan pengambilan sampel gulma ................................................... 24

5. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

gulma total ........................................................................................ 30

6. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

gulma rumput ................................................................................... 31

7. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

gulma daun lebar .............................................................................. 34

8. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

gulma teki ......................................................................................... 36

9. Gulma Ottochloa nodosa ................................................................. 37

10. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap

gulma Ottochloa nodosa .................................................................. 38

11. Gulma Axonopus compressus .......................................................... 39

12. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Axonopus compressus ...................................................................... 40

13. Gulma Asystasia gangetica .............................................................. 42

14. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Asystasia gangetica ........................................................................... 43

15. Gulma Commelina diffusa ................................................................ 44

16. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Commelina diffusa ........................................................................... 45

Page 20: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

ix

17. Gulma Cyperus brevifolius ............................................................... 46

18. Tingkat penekanan herbisida isopropilamina glifosat terhadap gulma

Cyperus brevifolius ........................................................................... 47

19. Pengamatan gulma 4 MSA: (a) Petak perlakuan 1, (b) Petak perlakuan 2,

(c) Petak perlakuan 3, (d) Petak perlakuan 4, (e) Petak penyiangan mekanis,

(f) Petak kontrol ................................................................................. 78

20. Pengamatan fitotoksisitas karet 4 MSA: (a) Petak perlakuan 1, (b) Petak

perlakuan 2, (c) Petak perlakuan 3, (d) Petak perlakuan 4, (e) Petak

penyiangan mekanis, (f) Petak kontrol ............................................... 79

Page 21: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai

ekonomi tinggi. Getah hasil sadapan adalah bahan baku dasar dalam industri

karet. Produk hasil industri karet akan digunakan sebagai bahan baku pabrik

crumb rubber (karet remah) yang menghasilkan berbagai bahan baku untuk

industri - industri hilir seperti sepatu, karet gelang, bola, ban, dan lainnya

(Purwanta dkk., 2008).

Karet merupakan salah satu komoditi yang memiliki peran penting dalam

perekonomian Indonesia sebagai penghasil devisa negara. Menurut data Badan

Pusat Statistik (2016), 83,42% produksi karet Indonesia diekspor ke mancanegara

dan hanya sebagian kecil yang dipergunakan di dalam negeri. Dalam

perkembangannya, luas perkebunaan karet di Indonesia selalu mengalami

peningkatan. Tahun 2013 luas perkebunan karet yaitu 3.555.946 ha dan tahun

2014 mengalami peningkatan menjadi 3.606.245 ha. Data sementara yang

diambil dari laporan Direktorat Jenderal Perkebunan, tahun 2015 luas perkebunan

karet diperkirakan menjadi 3.621.587 ha dan tahun 2016 seluas 3.639.695 ha

(Ditjenbun, 2016).

Page 22: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

2

Seiring dengan peningkatan luas lahan tanaman karet di Indonesia, data produksi

karet 2013 menunjukkan angka 3.237.433 ton. Pada 2014 terjadi penurunan

produksi karet yaitu 3.153.186 ton. Informasi terbaru data sementara produksi

karet di tahun 2015 yaitu 3.108.260 ton (Badan Pusat Statistik, 2016).

Upaya pengembangan sektor perkebunan karet baik secara intensifikasi maupun

ekstensifikasi terus dilakukan seiring dengan target produksi karet yang

meningkat. Produksi dari sektor perkebunan karet tidak maksimal salah satunya

disebabkan oleh permasalahan gulma. Keberadaan gulma menjadi sangat penting

apabila tidak ditangani dengan baik.

Persaingan gulma terhadap tanaman karet TBM menimbulkan kerugian terhadap

tanaman. Kerugian yang ditimbulkan dalam segi sarana tumbuh seperti air, unsur

hara, cahaya matahari serta ruang untuk tanaman tumbuh (Supawan dan Haryadi,

2014). Kerugian lainnya yaitu menurunkan efisiensi pemupukan dan menunda

matang sadap tanaman karet (Ferry dan Samsudin, 2014).

Gulma merupakan tumbuhan yang dapat merugikan tanaman budidaya karena

sifatnya yang kompetitif. Pengendalian gulma merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan dalam budidaya karet. Menurut Tjitrosoedirdjo dkk, (1984),

pengendalian gulma memerlukan biaya sebesar 50 – 70% dari seluruh biaya

pemeliharaan selama tanaman belum menghasilkan (TBM) dan selanjutnya

20 – 30% setelah tanaman menghasilkan (TM).

Page 23: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

3

Berbagai teknik pengendalian dapat diterapkan untuk mengendalikan gulma.

Teknik pengendalian gulma yang umum digunakan adalah dengan cara manual

dan kimiawi. Pengendalian secara manual membutuhkan tenaga kerja yang

banyak dan waktu yang cukup lama. Artinya, pengendalian secara manual

memerlukan biaya yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan pengendalian

secara kimiawi (Tjitrosoedirdjo dkk., 1984).

Pengendalian gulma secara kimiawi merupakan teknik pengendalian yang

diminati terutama untuk lahan pertanian yang cukup luas. Senyawa kimia yang

digunakan untuk pengendalikan gulma dikenal dengan nama herbisida.

Isopropilamina glifosat merupakan salah satu bahan aktif herbisida yang dapat

digunakan untuk mengendalikan gulma pada tanaman karet dan termasuk

herbisida pascatumbuh serta bersifat nonselektif.

Suatu merek dagang herbisida yang memiliki izin tetap dapat diproduksi,

diedarkan, dan digunakan dengan masa berlaku 5 tahun serta dapat diperpanjang

perizinannya untuk 5 tahun selanjutnya. Pengujian ulang herbisida dilakukan

setiap 10 tahun sekali guna membuktikan kebenaran klaimnya mengenai mutu,

efikasi dan keamanan herbisida. Apabila pengujian terhadap herbisida berhasil

dan memenuhi persyaratan tertentu, maka herbisida tersebut dapat didaftarkan

ulang di Komisi Pestisida berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Repulbik

Indonesia nomor 39, tahun 2015.

Page 24: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

4

Pengujian ulang herbisida dilakukan untuk memperoleh informasi baru mengenai

efektivitas bahan aktif herbisida terhadap kemungkinan perubahan jenis gulma

baru dalam selang waktu 10 tahun terakhir. Dosis rekomendasi herbisida

isopropilamina glifosat adalah 1062 g/ha (nilai A) yang ditetapkan oleh

formulator. Lalu dosis rekomendasi (nilai A) ditambah dan diturunkan menjadi

beberapa taraf dosis yang diuji. Dengan pengujian ini diharapkan dapat diketahui

dosis herbisida yang efektif mengendalikan gulma pertanaman karet TBM dan

pengaruhnya terhadap tanaman karet.

1.2 Rumusan Masalah

Pengujian herbisida isopropilamina glifosat dilakukan untuk menjawab

permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapakah dosis herbisida isopropilamina glifosat yang efektif mengendalikan

gulma pada pertanaman karet TBM?

2. Apakah aplikasi herbisida isopropilamina glifosat menyebabkan terjadinya

perubahan komposisi gulma?

3. Apakah aplikasi herbisida isopropilamina glifosat menyebabkan terjadinya

fitotoksisitas pada tanaman karet?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui dosis herbisida isopropilamina glifosat yang efektif

mengendalikan gulma pada pertanaman karet TBM.

Page 25: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

5

2. Mengetahui perubahan komposisi gulma akibat aplikasi herbisida

isopropilamina glifosat.

3. Mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas tanaman karet akibat aplikasi herbisida

isopropilamina glifosat.

1.4 Landasan Teori

Menurut Sembodo (2010), gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu dan

merugikan kepentingan manusia. Kompetisi yang diakibatkan gulma merugikan

tanaman budidaya dalam segi sarana tumbuh seperti unsur hara, air, cahaya dan

ruang tumbuh. Dampak lain yang ditimbulkan gulma yaitu dapat menjadi inang

bagi hama dan penyakit tanaman.

Jenis gulma yang tumbuh di pertanaman karet TBM dan TM sangat berbeda.

Hal ini disebabkan karena penutupan tajuk tanaman karet mempengaruhi

intensitas cahaya yang masuk ke pertanaman (Novalinda, 2014). Intensitas

cahaya yang masuk di pertanaman karet TBM cukup besar sehingga jenis gulma

yang tumbuh pada umumnya didominasi oleh gulma golongan rumput dan daun

lebar (Tjitrosoedirdjo dkk., 1984).

Penggunaan herbisida harus disesuaikan dengan jenis gulma yang tumbuh.

Herbisida isopropilamina glifosat efektif mengendalikan gulma golongan daun

lebar dan rumput tahunan (Sastroutomo, 1992). Menurut Sriyani (2015), glifosat

adalah herbisida yang efektif apabila diaplikasikan pascatumbuh dalam

mengendalikan gulma rumput dan daun lebar yang mempunyai perakaran dalam.

Glifosat merupakan herbisida sistemik yang bekerja efektif pada pertumbuhan

Page 26: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

6

aktif dan ditranslokasikan keseluruh bagian tumbuhan. Cara kerjanya dengan

menghambat sintesa protein dan metabolisme asam amino (Sukman dan Yakup,

1995).

Komposisi gulma di suatu lahan dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Perubahan komposisi gulma disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan

gulma berkembang biak, kompetisi antar gulma, dan pengendalian gulma.

Menurut Mawardi dkk. (1996), pengendalian gulma dengan herbisida

menyebabkan terjadinya perubahan komunitas dan populasi gulma.

Menurut Dayu (2004), aplikasi herbisida isopropilamina glifosat dosis >720 g/ha

efektif mengendalikan gulma hingga 12 minggu setelah aplikasi (MSA) dan tidak

menunjukkan gejala keracunan pada tanaman karet TBM. Hasil yang sama

didapat pada percobaan Supawan dan Haryadi (2014), tidak ditemukan adanya

gejala keracunan pada tanaman karet akibat aplikasi herbisida isopropilamina

glifosat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Industri karet Indonesia yang peranannya menambah devisa negara harus terus

dikembangkan. Dalam perjalanan pengembangan industri karet tidak semudah

yang diharapkan. Timbul permasalahan - permasalahan salah satunya karena

keberadaan gulma. Keberadaan gulma yang menimbulkan persaingan dapat

menurunkan produktivitas tanaman karet.

Page 27: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

7

Adanya gulma pada pertanaman karet menyebabkan kerugian karena terjadinya

kompetisi. Gulma pada pertanaman karet TBM dapat mengganggu proses

pertumbuhan dan perkembangan tanaman karet. Air dan unsur hara menjadi

sarana tumbuh utama yang diambil gulma dari tanaman. Oleh karena itu,

keberadaan gulma perlu dikendalikan agar pertumbuhan karet optimal.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya pengendalian.

Terdapat berbagai macam metode pengendalian gulma yang bisa diterapkan.

Pada luasan lahan yang besar pengendalian gulma yang efektif dan efisien adalah

pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida.

Herbisida isopropilamina glifosat adalah herbisida pascatumbuh yang biasa

digunakan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman karet TBM.

Berdasarkan landasan teori, herbisida isopropilamina glifosat dapat

mengendalikan gulma dengan dosis >720 g/ha hingga 12 MSA dan tidak

menimbulkan keracunan pada tanaman karet. Penggunaan herbisida dengan

bahan aktif yang sama dan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan masalah

seperti kemungkinan penurunan kualitas bahan aktif dan adanya jenis gulma baru.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian ulang herbisida guna mendapatkan

pengetahuan dan informasi baru mengenai keefektifan suatu herbisida dalam

mengendalikan gulma dan pengaruhnya terhadap tanaman karet.

Page 28: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

8

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, disusunlah hipotesis sebagai berikut :

1. Herbisida isopropilamina glifosat pada dosis 796,5 g/ha atau lebih efektif

mengendalikan gulma pada pertanaman karet TBM.

2. Aplikasi herbisida isopropilamina glifosat menyebabkan terjadinya perubahan

komposisi gulma.

3. Herbisida isopropilamina glifosat pada dosis yang diuji tidak meracuni

tanaman karet TBM.

Page 29: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Karet

Tanaman karet (Hevea Brasiliensis) adalah tanaman perkebunan yang memiliki

nilai ekonomi yang tinggi. Getah hasil sadapan karet (lateks) dapat diolah

menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah (crumb

rubber). Bahan hasil olahan tersebut merupakan bahan dasar industri karet.

Selain getahnya, bagian lain yang dapat diambil pada tanaman ini yaitu kayunya.

Kayu tanaman karet dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat lemari, kursi,

meja, dan lainnya (Purwanta dkk., 2008).

Tanaman karet termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Nama lain karet yaitu

rambung, getah, kejai, dan havea. Berikut ini adalah klasifikasi tanaman karet :

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Hevea

Spesies : Hevea brasiliensis

Page 30: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

10

Dalam teknologi budidaya tanaman karet, kita harus mengetahui persyaratan

tumbuh tanaman. Pada dasarnya tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap

kondisi iklim maupun tanah yang optimal untuk menunjang pertumbuhannya.

Adapun syarat tumbuh tanaman karet adalah sebagai berikut :

2.1.1 Iklim

Menurut Evizal (2015), iklim yang cocok untuk tanaman karet yaitu :

a. Tanaman karet memerlukan curah hujan per tahun 2000mm atau lebih,

dengan hari hujan berkisar antara 125 – 150 hh/tahun.

b. Kelembaban udara tinggi hingga 80%.

c. Temperatur optimal yang dibutuhkan berkisar antara 25 – 28 oC dan

temperatur udara maksimum 29 – 34oC.

2.1.2 Tanah

Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet, baik tanah

vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut <2 m. Tanah vulkanis

mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, solum,

kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum

kurang baik karena kandungan haranya rendah. Tanah alluvial biasanya cukup

subur, tetapi sifat fisikanya terutama drainase dan aerasinya kurang baik. pH

tanah berkisar antara 3,0 – 8,0. Sifat‐sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet

pada umumnya antara lain (1) solum tanah sampai 100cm, tidak terdapat batu -

batuan dan lapisan cadas, (2) aerasi dan drainase cukup, (3) tekstur tanah remah,

poreus dan dapat menahan air, (4) struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir, (5)

Page 31: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

11

tanah bergambut tidak lebih dari 20cm, (6) kandungan hara NPK cukup dan tidak

kekurangan unsur hara mikro, (7) reaksi tanah dengan pH 4,5 – 6,5, (8)

kemiringan tanah < 16%, dan (9) permukaan air tanah < 100cm (Anwar, 2001).

2.2 Gulma pada Tanaman Karet

Karet merupakan industri perkebunan yang cukup penting sebagai penyedia

lapangan kerja yang banyak. Tenaga kerja yang banyak diperlukan untuk

perawatan tanaman karet terutama untuk pengendalian gulma dan penyadapan

getah karet. Pengendalian gulma merupakan kegiatan perawatan tanaman yang

paling besar biayanya dari keseluruhan biaya perawatan yaitu 50 – 70% selama

TBM, kemudian 20 – 30% setelah TM (Tjitrosoedirdjo dkk., 1984).

Gulma merupakan tumbuhan yang tidak diinginkan kehadirannya pada lahan

pertanian karena dapat menurunkan hasil produksi tanaman karet. Gulma adalah

tumbuhan yang mengganggu atau merugikan kepentingan manusia secara

langsung maupun tidak langsung. Karena sifatnya yang merugikan tanaman maka

diupayakan untuk dilakukan pengendalian gulma. Kerugian akibat adanya gulma

berakibat pada terganggunya kepentingan - kepentingan manusia dari segi

ekonomi, estetika, lingkungan, maupun kesehatan (Sembodo, 2010).

Kehadiran gulma di sekitar tanaman budidaya menyebabkan kerugian. Menurut

Sukman dan Yakub (1995), kerugian yang ditimbulkan gulma yaitu (1)

menyebabkan adanya persaingan unsur hara, air, ruang tumbuh, dan cahaya, (2)

menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman di sekitar gulma yang

disebabkan adanya allelopati gulma, (3) biaya produksi tinggi untuk perawatan

Page 32: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

12

tanaman, (4) dapat meracuni manusia dan hewan, dan (5) dapat menjadi inang

hama dan penyakit tanaman.

Menurut Tjitrosoedirdjo dkk. (1984), terdapat tiga jenis gulma penting pada

perkebunan karet. Pertama, jenis gulma golongan rumput yaitu Imperata

cylindrica, Paspalum conjugatum, Ottochloa nodosa, dan Polygala paniculata.

Kedua, jenis gulma golongan daun lebar yaitu Mikania cordata, M. micrantha,

Melastoma malabatrichum, dan Clibadium surinamensis. Ketiga, jenis gulma

golongan rumput teki yaitu Cyperus kyllingia, C. rotundus dan Scleria

sumatrensis.

2.3 Pengendalian Gulma pada Pertanaman Karet

Kehadiran gulma di daerah pertanaman menyebabkan kerugian - kerugian

tertentu. Menurut Sukman dan Yakup (1995), tujuan pengendalian gulma yaitu

untuk menekan populasi gulma sampai tingkat populasi yang tidak merugikan

secara ekonomi. Oleh karena itu, upaya pengendalian gulma harus dilakukan

guna meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.

Dalam mengendalikan gulma terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan.

Metode pengendalian gulma diantaranya yaitu preventif atau pencegahan,

mekanik atau fisik, kultur teknis atau ekologik, hayati atau biological control,

terpadu, dan kimiawi (Sembodo, 2010). Namun penerapan metode pengendalian

gulma tentunya berbeda terhadap gulma tanaman karet TBM dan TM.

Page 33: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

13

2.3.1 Pengendalian gulma pada pertanaman karet belum menghasilkan

Gulma yang sering tumbuh di pertanaman karet TBM adalah alang-alang

(Imperata cylindrica), sembung rambat (Mikania micrantha), seduduk

(Melastoma affine), kirinyuh (Chromolaena odorata), tembelakan (Lantana

camara.) dan rumput paitan (Paspalum conjugatum). Gulma berkayu dikendalian

dengan metode pengendalian mekanis yaitu dicabut atau didongkel dengan garu,

koret, atau cangkul (Purwanta dkk., 2008).

Pengendalian gulma yang dilakukan pada pertanaman karet TBM dapat dilakukan

di baris tanaman. Pengendalian gulma di baris tanaman karet TBM dapat

menggunakan metode pengendalian secara mekanis yaitu penyiangan. Menurut

Damanik dkk. (2010), penyiangan dalam budidaya karet bertujuan membebaskan

tanaman karet dari gangguan gulma. Penyiangan manual biasa menggunakan

peralatan seperti cangkul atau parang. Umumnya penyiangan dilakukan tiga kali

dalam setahun untuk menghemat tenaga dan biaya.

Metode pengendalian lain yaitu metode secara kimiawi yang sudah umum

diterapkan dalam mengendalikan gulma di pertanaman karet TBM. Aplikasi

dapat dilakukan di daerah piringan di sekeliling pohon karet ataupun disepanjang

jalur tanamnya. Umumnya tanaman karet berumur 2 – 3 tahun ketika kondisi

tajuk tanaman belum menutupi, aplikasi herbisida dapat dilakukan sebanyak 3 – 4

kali. Sedangkan di umur tanaman 4 – 5 tahun ketika kondisi tajuk sudah mulai

menutupi, aplikasi herbisida dapat dilakukan sebanyak 2 – 3 kali (Anwar, 2001).

Page 34: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

14

Pengendalian gulma di baris tanaman saat TBM bertujuan untuk sanitasi,

menghindari terjadinya kompetisi hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh antara

gulma dan tanaman, mempermudah jalur penempatan pupuk, dan mengefektifkan

pemupukan (Tjitrosoedirdjo dkk., 1984). Herbisida yang biasa digunakan dalam

mengendalikan gulma pertanaman karet TBM adalah glifosat (Purwanta dkk.,

2008).

2.3.2 Pengendalian gulma pada pertanaman karet menghasilkan

Gulma yang sering tumbuh di pertanaman karet TM adalah gulma tahan naungan

seperti Axonopus compressus, Mikania micrantha (sembung rambat), Nephrolepis

bisserata (pakis kinca), Cyclossorus aridus (pakis kadal). Menurut Damanik dkk.

(2010), pengendalian gulma di gawangan dapat menerapkan cara mekanis yaitu

dengan menggunakan peralatan seperti cangkul, parang, atau sabit. Jika gulma

golongan rumput, penyiangan dapat menggunakan cangkul, sehingga

perakarannya ikut tercabut, gulma berupa semak atau perdu dapat dilakukan

dengan pendongkelan dengan bantuan cangkul dan parang. Pengendalian gulma

secara mekanis akan efektif apabila areal perkebunan karet tidak terlalu luas.

Selain pengendalian secara mekanis, gulma di gawangan dapat dikendalikan

dengan metode kimiawi yaitu dengan pengaplikasian herbisida. Penggunaan

herbisida harus bijaksana, artinya harus sesuai dengan dosis dan frekuensi yang

tertera di kemasan herbisida agar tidak terjadi pemborosan (Damanik dkk., 2010).

Metode pengendalian gulma di baris tanaman tidak jauh berbeda dengan

pengendalian gulma di gawangan. Pengendalian gulma di baris tanaman

Page 35: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

15

bertujuan untuk meningkatkan efektifitas aplikasi pupuk dan memfasilitasi

penyadapan, serta mempermudah pengawasan (Anwar, 2001). Metode yang biasa

diterapkan dalam mengendalikan gulma di baris tanaman yaitu mekanis dan

kimiawi. Pengendalian mekanis biasa menggunakan peralatan seperti cangkul,

parang, dan lainnya. Sedangkan yang efektif adalah secara kimiawi menggunakan

herbisida (Damanik dkk., 2010).

Herbisida digunakan untuk mengendalikan gulma karena efisiensinya, dari segi

biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan pengendalian mekanis

yang memerlukan tenaga kerja dan biaya yang banyak. Keuntungan lain

penggunaan herbisida yaitu dapat mengendalikan gulma yang sulit disiangi

(Tjitrosoedirdjo dkk., 1984).

Menurut Anwar (2001), pada pertanaman karet TM berumur 6 – 8 tahun, saat

kondisi tajuk sudah menutupi aplikasi herbisida dilakukan sebanyak 2 – 3 kali.

Sedangkan saat umur tanaman berumur >9 tahun, aplikasi herbisida dilakukan

sebanyak 2 kali. Tujuan pengendalian gulma pada jalur TM yaitu untuk (1)

menjaga keseimbangan persaingan antara tanaman dengan gulma, (2)

memudahkan pengumpulan lateks, (3) memudahkan pemupukan, (4) dan

pengawasan.

Page 36: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

16

2.4 Herbisida Glifosat

Glifosat adalah herbisida nonselektif, pascatumbuh yang termasuk dalam

golongan herbisida organofosfat. Glifosat diserap oleh daun dan ditranslokasikan

secara cepat dan menyeluruh pada tumbuhan (Britt dkk., 2003). Sedangkan

menurut Sukman dan Yakup (1995), glifosat merupakan herbisida sistemik yang

bekerja efektif pada pertumbuhan aktif dan ditranslokasikan keseluruh bagian dari

tumbuhan. Cara kerjanya dengan menghambat sintesa protein dan metabolisme

asam amino. Rumus bangun glifosat dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur kimia glifosat.

Sumber: Tomlin (2010).

Menurut Tomlin (2010), glifosat adalah herbisida nonselektif yang biasanya

dikelompokkan kedalam glycine dericative. Glifosat diaplikasikan sebagai

herbisida pascatumbuh yang bersifat sistemik, dan diserap oleh daun tumbuhan,

namun segera tidak aktif apabila masuk kedalam tanah. Glifosat merupakan

penghambat 5-enolpyruvylshikimate-3-phosphonate syntese (EPSPS). EPSPS

merupakan enzim yang mempengaruhi biosintesis asam aromatik, glifosat akan

menghambat sintesis asam amino yang penting untuk pembentukan protein.

Page 37: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

17

Herbisida glifosat efektif mengendalikan rumput tahunan, gulma daun lebar, dan

gulma yang memiliki perakaran dalam. Glifosat termasuk herbisida pascatumbuh

yang berspektum luas dan bersifat nonselektif. Cara kerja herbisida glifosat yaitu

sistemik sehingga dapat mematikan seluruh bagian gulma hingga kebagian

perakaran. Hal ini terjadi karena glifosat ditranslokasikan dari tempat terjadinya

kontak pertama dengan herbisida menuju titik tumbuh umumnya, karena pada

bagian tersebut berlangsung metabolisme aktif pada tumbuhan (Sembodo, 2010).

Glifosat telah terbukti efektif pada gulma tahunan dan gulma golongan daun

lebar di pertanaman maupun nonpertanaman. Glifosat bekerja dengan cepat,

diabsorbsi oleh banyak spesies dan sangat mobil di dalam jaringan floem, serta

gejala yang dihasilkan yaitu klorosis dan nekrosis (Purba dan Damanik dkk.,

1996). Glifosat memiliki LD50 oral (tikus) >5.000 mg/kg dan LD50 dermal

(kelinci) >2.000 mg/kg (Britt dkk., 2003).

Herbisida glifosat terbukti efektif mengendalikan gulma golongan rumput

yaitu Imperata cylindrica dan Cyrtococcum acrescens yang tumbuh pada

lahan karet TBM, kemampuan glifosat mengendalikan gulma tersebut pada

tingkat dosis 1,5 l/ha menyamai aplikasi dosis tinggi 3,0 l/ha (Girsang, 2005).

Sementara menurut Sinaga (2004), dosis herbisida glifosat 2 l/ha atau lebih,

efektif dalam mengendalikan gulma golongan rumput seperti Ottochloa

nodosa dan Paspalum conjugatum, dan golongan daun lebar seperti

Commelina diffusa, Centrosema pubescens, dan Mikania micrantha di

pertanaman karet TBM. Penggunaan glifosat dalam mengendalikan gulma

pertanaman karet tidak mengakibatkan terjadinya keracunan pada tanaman.

Page 38: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

18

Menurut Dayu (2004), herbisida glifosat yang diaplikasikan pada gulma di

barisan tanaman dengan dosis 1,5 – 4 l/ha memberikan hasil yang sama

efektifnya dalam mengendalikan gulma tanaman karet TBM seperti Borreria

alata, Ottochloa nodosa, Synedrella nodiflora, Commelia diffusa, dan

Ageratum conyzoides, serta aplikasi glifosat pada gulma di daerah pertanaman

karet TBM tidak menunjukkan gejala keracunan pada tanaman. Hasil yang

sama diperoleh dalam percobaan Supawan dan Haryadi (2014), aplikasi

glifosat pada gulma di pertanaman karet tidak menyebabkan adanya gejala

keracunan pada tanaman.

Page 39: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kebun karet rakyat desa Marga Agung, Kecamatan Jati

Agung, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian

Universitas Lampung dari bulan November 2016 hingga Maret 2017.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah tanaman karet TBM klon IRR 104 berumur 5

tahun, air, kantong plastik, kantong kertas, dan herbisida berbahan aktif

isopropilamina glifosat (BITOP 531 SL). Herbisida BITOP 531 SL merupakan

herbisida yang izin tetapnya habis pada Oktober 2017. Sedangkan peralatan yang

digunakan adalah knapsack sprayer, nozel biru, timbangan digital, gelas ukur,

ember, rubber bulb, oven, arit, cangkul, meteran, dan kuadran besi berukuran

0,5m x 0,5m.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 taraf

perlakuan dan 4 ulangan (Tabel 1). Perlakuan tersebut terdiri dari perlakuan

herbisida isopropilamina glifosat, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa

Page 40: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

20

pengendalian gulma). Pengelompokan ditetapkan berdasarkan keseragaman

gulma yang ada di petak percobaan.

Sebagai pembanding untuk mengetahui pengaruh aplikasi herbisida

isopropilamina glifosat terhadap tanaman karet TBM digunakan perlakuan

penyiangan secara mekanis, dan untuk mengetahui pengaruh herbisida

isopropilamina glifosat terhadap pertumbuhan gulma, maka data pengamatan

dibandingkan dengan kontrol. Susunan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan perlakuan efikasi herbisida isopropilamina glifosat

No. Perlakuan Dosis bahan aktif Dosis formulasi

1

2

3

4

5

6

Isopropilamina glifosat

Isopropilamina glifosat

Isopropilamina glifosat

Isopropilamina glifosat

Penyiangan mekanis

Kontrol

796,5 g/ha

1062 g/ha

1327,5 g/ha

1593 g/ha

-

-

1,5 l/ha (¾ A)

2,0 l/ha (A)

2,5 l/ha (1¼ A)

3,0 l/ha (1½ A)

-

-

Keterangan :

A = Dosis rekomendasi

Untuk menguji homogenitas ragam data digunakan uji Bartlett dan additivitas data

diuji dengan menggunakan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka data dianalisis

dengan sidik ragam dan untuk menguji perbedaan nilai tengah perlakuan diuji

dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Page 41: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

21

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pembuatan petak percobaan

Satuan petak terdiri atas gulma dibawah 3 tanaman karet atau dengan luas 3m x

15m (luas 45m2). Petak lahan yang digunakan kondisi penutupan gulmanya

>75%. Terdapat 24 satuan petak percobaan yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4

ulangan, dan tata letak percobaan dapat dilihat pada Gambar 2.

Keterangan gambar:

P1 = Perlakuan isopropilamina glifosat 796,5 g/ha

P2 = Perlakuan isopropilamina glifosat 1062 g/ha

P3 = Perlakuan isopropilamina glifosat 1327,5 g/ha

P4 = Perlakuan isopropilamina glifosat 1593 g/ha

P5 = Penyiangan mekanis

P6 = Kontrol

Gambar 2. Tata letak percobaan

3.4.2 Aplikasi herbisida

Aplikasi dilakukan satu kali ketika kondisi lingkungan mendukung (pagi hari,

cuaca cerah, dan kecepatan angin rendah). Sebelum aplikasi herbisida, dilakukan

kalibrasi alat semprot untuk menentukan volume semprot. Volume semprot yang

Page 42: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

22

diperoleh yaitu 500 l/ha. Cara aplikasi herbisida pada petak percobaan dapat

dilihat pada Gambar 3.

Keterangan gambar:

= Tanaman karet

= Arah aplikasi herbisida

Gambar 3. Pelaksanaan aplikasi herbisida

3.4.3 Penyiangan mekanis

Untuk mengetahui pengaruh aplikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap

tanaman karet TBM digunakan perlakuan penyiangan mekanis sebagai perlakuan

pembanding. Penyiangan mekanis dilakukan dengan cara mencangkul gulma

hingga kedalaman tanah 5cm saat 0 MSA (perlakuan 5).

Page 43: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

23

3.5 Pengamatan

3.5.1 Pengamatan karet

a. Fitotoksisitas

Jumlah sampel tanaman karet untuk pengamatan fitotoksisitas adalah sebanyak 3

tanaman dalam satuan petak perlakuan. Tingkat keracunan dinilai secara visual

terhadap populasi tanaman karet, diamati pada 2, 4, dan 6 MSA (Gambar 4).

Pengamatan tingkat keracunan tanaman mengacu pada aturan Direktorat Pupuk

dan Pestisida (2012) dalam metode standar pengujian efikasi herbisida :

0 = Tidak ada keracunan, 0 – 5% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman karet tidak normal

1 = Keracunan ringan, >5 – 20% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman karet tidak normal

2 = Keracunan sedang, >20 – 50% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman karet tidak normal

3 = Keracunan berat, >50 – 75% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman karet tidak normal

4 = Keracunan sangat berat, >75% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman karet tidak normal

Page 44: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

24

3.5.2 Pengamatan gulma

3.5.2.1 Waktu pengambilan sampel

Pengambilan sampel gulma dilakukan untuk menentukan dan menganalisis efikasi

herbisida serta summed dominance ratio (SDR). Pengambilan sampel gulma

menggunakan kuadran berukuran 0,5m x 0,5m secara silang, diharapkan gulma

yang diambil dapat mewakili kondisi gulma yang sebenarnya. Waktu

pengambilan sampel gulma untuk data biomassa dilakukan pada 4, 8, dan 12

MSA. Bagan pengambilan sampel gulma dapat dilihat pada Gambar 4.

Keterangan gambar:

= Satuan petak percobaan

= Tanaman karet

1 = Petak kuadran pengambilan sampel gulma 4 MSA

2 = Petak kuadran pengambilan sampel gulma 8 MSA

3 = Petak kuadran pengambilan sampel gulma 12 MSA

Gambar 4. Bagan pengambilan sampel gulma

Page 45: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

25

3.5.2.2 Bobot kering gulma

Pengamatan bobot kering gulma dilakukan dengan memotong gulma tepat

setinggi permukaan tanah pada petak sampel seluas 0,5m x 0,5m (Gambar 4),

kemudian gulma dipilah sesuai jenisnya. Lalu gulma dikeringkan dengan cara

dioven selama 48 jam dengan suhu konstan 80°C hingga mencapai bobot yang

konstan dan kemudian ditimbang.

Bobot kering dianalisis secara statistika, dari hasil pengolahan data tersebut

diperoleh kesimpulan mengenai keberhasilan efikasi herbisida yang digunakan

pada percobaan. Bobot kering gulma yang diamati yaitu bobot kering gulma total,

gulma per golongan, dan gulma dominan.

3.5.2.3 Grafik penekanan herbisida terhadap gulma

Dari data bobot kering yang didapat kemudian dikonversi dan dibuat grafik

mengenai persen penekanan herbisida terhadap gulma, baik itu gulma total, gulma

per golongan, dan gulma dominan. Penekanan herbisida terhadap gulma

diperoleh dengan menggunakan rumus :

Penekanan

Page 46: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

26

3.5.2.4 Summed dominance ratio (SDR)

Nilai SDR digunakan untuk menentukan urutan gulma dominan yang ada di areal.

Nilai SDR dapat dicari setelah didapat nilai bobot kering gulma. Nilai SDR untuk

masing - masing spesies gulma pada petak percobaan dicari dengan rumus :

a. Dominan Mutlak (DM)

Bobot kering spesies gulma tertentu dalam petak contoh.

b. Dominansi Nisbi (DN)

Dominansi Nisbi =

c. Frekuensi Mutlak (FM)

Jumlah Kemunculan gulma tertentu pada setiap ulangan.

d. Frekuensi Nisbi (FN)

Frekuensi Nisbi (FN) =

e. Nilai Penting

Jumlah Nilai peubah Nisbi yang digunakan (DN + FN)

f. Summed Dominance Ratio (SDR)

SDR =

3.5.2.5 Koefisien komunitas

Pada petak percobaan terdapat jenis gulma yang berbeda – beda antar perlakuan.

Untuk mengetahui perbedaan komposisi jenis gulma antar perlakuan dapat

dihitung dengan rumus :

Page 47: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

27

Keterangan rumus:

C = Koefisien komunitas

W = Jumlah nilai SDR terendah dari masing - masing komunitas yang

dibandingkan

a = Jumlah dari seluruh SDR pada komunitas pertama

b = Jumlah dari seluruh SDR pada komunitas kedua

Nilai C menunjukkan kesamaan komposisi gulma antar perlakuan yang

dibandingkan. Jika nilai C >75% maka dua komunitas yang dibandingkan

memiliki komposisi gulma yang sama (Tjitrosoedirjo dkk. 1984).

Page 48: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

53

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Herbisida isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha efektif

mengendalikan gulma total, gulma rumput hingga 12 MSA dan gulma teki

hingga 4 MSA, serta dosis 1593 g/ha efektif mengendalikan gulma daun lebar

hingga 8 MSA.

2. Herbisida isopropilamina glifosat dosis 1327,5 – 1593 g/ha efektif

mengendalikan gulma Ottochloa nodosa hingga 12 MSA dan Commelina

diffusa hingga 4 MSA.

3. Herbisida isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha efektif

mengendalikan gulma Axonopus compressus hingga 12 MSA dan Cyperus

brevifolius hingga 4 MSA, serta dosis 1593 g/ha efektif mengendalikan gulma

Asystasia gangetica hingga 8 MSA.

4. Herbisida isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha menyebabkan

terjadinya perubahan komposisi gulma pada 4, 8, dan 12 MSA.

5. Herbisida isopropilamina glifosat dosis 796,5 – 1593 g/ha tidak meracuni

tanaman karet.

Page 49: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

53

5.2 Saran

Dalam penelitian ini aplikasi herbisida isopropilamina glifosat hanya mampu

mengendalikan gulma golongan teki hingga 4 MSA. Maka perlu dilakukan

pengujian tentang kombinasi herbisida isopropilamina glifosat dengan herbisida

lain dengan harapan dapat mengendalikan gulma golongan teki lebih lama.

Page 50: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

54

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C. 2001. Manajemen Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet.

Medan. 9 hlm.

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Karet di Indonesia. http://www.bps.go.id.

Diakses pada 18 Oktober 2016.

Britt, C., A. Mole, F. Kirkham, and A. Terry. 2003. The Herbicide Handbook:

Guidance on the Use of Herbicides on Nature Conservation Sites. English

Nature. West Yorkshire. 108 pages.

Damanik, S., M. Syakir., M. Tasma, dan Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca

Panen Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.

98 Hlm.

Dayu, P. 2004. Efektivitas Formulasi Glifosat Campuran dan Tunggal pada

Pengendalian Gulma di Tanaman Karet Belum Menghasilkan. Skripsi.

Bogor: Institut Pertanian Bogor. 61 hlm.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas

Karet. Diakses pada 18 Oktober 2016.

Direktorat Pupuk dan Pestisida. 2012. Metode Standar Pengujian Efikasi

Herbisida. Jakarta: Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian. 229 hlm.

Evizal, R. 2015. Karet: Manajemen dan Pengelolaan Kebun. CV. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 160 hlm.

Ferry, Y. dan Samsudin. 2014. Keragaan Tanaman Karet Rakyat dan Penerapan

Teknologi Budidayanya di Kabupaten Karimun. SIRINOV. 2(2):101-112

Girsang, W. 2005. Pengaruh Tingkat Dosis Herbisida Isopropilamina Glifosat dan

Selang Waktu Terjadinya Pencucian Setelah Aplikasi terhadap Efektivitas

Pengendalian Gulma pada Perkebunan Karet (Hevea brassiliensis) TBM.

Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(2):31-36.

Page 51: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

55

Lailiyah, W. N. 2014. Pengaruh Periode Penyiangan Gulma terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis

L.). Jurnal Produksi Tanaman. 2(7):606-612.

Mawardi, D., H. Susanto, Sunyoto dan A. T. Lubis. 1996. Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Gulma dan

Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.). Prosiding II. Konferensi XIII dan

Seminar Ilmiah HIGI. Bandar Lampung. 712-715 hlm.

Ngawit, I K. dan V. F. A. Budianto. 2011. Uji Kemampuan Beberapa Jenis

Herbisida terhadap Gulma pada Tanaman Kacang Tanah dan Dampaknya

terhadap Pertumbuhan dan Aktivitas Bakteri Rhizobium di Dalam Tanah.

Crop Agro. 4(2):27-36.

Novalinda, R. 2014. Analisis Vegetasi pada Perkebunan Karet (Hevea Brasiliensis

Mull. Arg.) di Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Barat. J. Bio. UA.

3(2):129-134.

Oktavia, E. 2014. Efikasi Herbisida Glifosat terhadap Gulma Umum pada

Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg) Menghasilkan.

Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung. 70 hlm.

Purwanta, J. H., Kiswanto, dan Slameto. 2008. Teknologi Budidaya Karet. Balai

Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. 34 hlm.

Sastroutomo, S. S. 1992. Pestisida: Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaanya.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 168 hlm.

Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

168 hlm.

Sigalingging, D. R. 2013. Efikasi Herbisida Glifosat untuk Mengendalikan Gulma

pada Pertanaman Kopi. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

69 hlm.

Sinaga, D. F. 2004. Efektivitas Herbisida Glifosat untuk Mengendalikan Gulma

pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Belum Menghasilkan. Skripsi.

Bogor: Institut Pertanian Bogor. 49 hlm

Sriyani, N. 2015. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma. (Tidak

Dipublikasikan). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Supawan, I. G. dan Haryadi. 2014. Efektivitas Herbisida IPA Glifosat 486 SL

untuk Pengendalian Gulma pada Budidaya Tanaman Karet (Hevea

brasiliensis Muell. Arg) Belum Menghasilkan. Bul. Agrohorti. 2(1):95-

103.

Page 52: EFIKASI HERBISIDA ISOPROPILAMINA GLIFOSAT DALAM ...digilib.unila.ac.id/28503/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · HENDI PAMUNGKAS Karet ... Sahabat-sahabatku Faris Faishol, Irfan

56

Sukman, Y. dan Yakup. 1995. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 152 hlm.

Tjitrosoedirdjo, S., I. H. Utomo dan J. Wiroatmodjo (Eds). 1984. Pengelolaan

Gulma di Perkebunan. Kerjasama Biotrop Bogor - PT Gramedia. Jakarta.

225 hlm.

Tomlin, C. D. S. 2010. A World Compedium The Pesticide Manual. Fifteenth ed.

British Crop Protection Council. English. 1606 p.