Top Banner
i EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN DENGAN PICTURE PUZZLE PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI SMP N 2 GABUS KABUPATEN PATI skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Alfiatun Nuriah 4401408081 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
99

EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

Jun 27, 2018

Download

Documents

lythuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

i

EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIME TOKEN DENGAN PICTURE

PUZZLE PADA MATERI SISTEM PEREDARAN

DARAH DI SMP N 2 GABUS KABUPATEN PATI

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Alfiatun Nuriah

4401408081

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul “Efektivitas Kombinasi Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle

pada materi Sistem Peredaran Darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati” disusun

berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber

informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam

program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Januari 2013

Alfiatun Nuriah

4401408081

Page 3: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

“Efektivitas Kombinasi Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle pada

materi Sistem Peredaran Darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati”

disusun oleh

nama : Alfiatun Nuriah

NIM : 4401408081

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 21

Januari 2013.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

NIP. 196310121988031001 NIP. 197403102000031001

Penguji Utama

Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

NIP. 197403102000031001

Anggota Penguji/ Anggota penguji/

pembimbing utama pembimbing pendamping

Dra. Aditya Marianti, M.Si drh. Wulan Crhistijanti, M.Si

NIP. 196712171993032001 NIP. 196809111996032001

Page 4: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

iv

ABSTRAK

Nuriah, Alfiatun. 2013. Efektivitas Kombinasi Pembelajaran Kooperatif

Time Token dengan Picture Puzzle pada Materi Sistem Peredaran Darah di

SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Dra. Aditya Marianti, M.Si. dan drh. Wulan Christijanti, M.Si.

Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah dengan cara

menerapkan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan kreatif.

Penerapan kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan permainan

picture puzzle bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi model

pembelajaran time token dengan picture puzzle pada materi sistem peredaran

darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Gabus,

sebagai sampel adalah siswa kelas VIIIA, VIIIB dan kelas VIIIE yang diambil

dengan teknik random sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

one shot case study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kombinasi

pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle, sedangkan variabel

terikatnya adalah hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa. Variabel kendali

dalam penelitian ini adalah guru, jam pelajaran dan sarana prasarana.

Hasil penelitian menunjukkan keaktifan siswa pada kelas VIIIA mencapai

83%, kelas VIIIB sebanyak 81% sedangkan kelas VIIIE 86%. Ketuntasan klasikal

untuk kelas VIIIA sebesar 78,26%, kelas VIIIB 86,96% dan kelas VIIIE 95,24%

telah melampaui KKM ≥75. Rata-rata motivasi siswa setiap kelas mencapai

100%, serta siswa dan guru memberikan tanggapan positif terhadap kombinasi

pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi

pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture puzzle efektif diterapkan

pada materi sistem peredaran darah.

Kata Kunci :pembelajaran kooperatif time token, picture puzzle, sistem

peredaran darah

Page 5: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Kombinasi Pembelajaran

Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle pada Materi Sistem Peredaran

Darah di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati”.

Skripsi ini terselesaikan berkat dukungan dari semua pihak yang terkait,

untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan kemudahan administrasi

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Aditya Marianti,M.Si selaku dosen pembimbing I dan drh. Wulan

Christijanti, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan tulus dan sabar

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran yang sangat berharga

kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Andin Irsadi, S.Pd, M.Si. selaku dosen penguji yang telah dengan sabar

memberikan arahan dan bimbingan penulis dalam menyusun skripsi.

6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Biologi yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis. Seluruh staf administrasi di Unnes termasuk perpustakaan

jurusan Biologi dan perpustakaan pusat Unnes yang telah membantu dan

memperlancar penyusunan skripsi ini.

7. Kepala SMP N 2 Gabus yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian. Ibu Hannatur Rosyidah, guru Biologi SMPN 2 Gabus yang telah

berkenan membantu dan bekerja sama dengan penulis dalam melaksanakan

penelitian. Siswa kelas VIIIA, VIIIB, dan VIIIE yang telah membantu dan

berkenan menjadi sampel dalam penelitian.

Page 6: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

vi

8. Orang tua tercinta (bapak Suhadi dan ibu Lin Parlina) dan 2 saudaraku

terima kasih atas kasih sayang, semangat, dan doanya yang selalu

mengiringi setiap langkah penulis. Ekky Armanda yang telah memotivasi,

mendukung, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat terbaikku “Amaronthus” seluruh rombel 4 pendidikan

biologi angkatan 2008 yang telah memberikan semangat penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak dan instansi yang telah membantu penulis selama penelitian

dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan pengorbanan yang telah

diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah

SWT. Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, Januari 2013

Penulis

Alfiatun Nuriah

4401408081

Page 7: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Penegasan Istilah .............................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

B. Hipotesis ......................................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 16

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 16

C. Variabel Penelitian .......................................................................... 17

D. Rancangan Penelitian ...................................................................... 17

E. Prosedur Penelitian.......................................................................... 18

1. Persiapan penelitian ................................................................... 18

2. Pelaksanaan penelitian............................................................... 21

F. Data dan Cara Pengumpulan Data .................................................. 22

G. Metode Analisis Data ...................................................................... 23

Page 8: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 27

B. Pembahasan .................................................................................... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan......................................................................................... 40

B. Saran ............................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 44

Page 9: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Langkah- langkah pembelajaran time token .............................................. 6

2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba ................................................. 19

3 Hasil analisis indeks kesukaran butir soal ................................................. 21

4 Hasil analisis daya pembeda soal .............................................................. 22

5 Soal yang digunakan ................................................................................. 22

6 Pelaksanaan pembelajaran dengan time token dikombinasikan puzzle ..... 23

7 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa pada proses pembelajaran

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle ........................... 28

8 Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar...................................... 29

9 Rekapitulasi motivasi siswa secara klasikal .............................................. 30

10 Persentase kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle ........................... 31

11 Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek pernyataan angket .................... 32

Page 10: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus pembelajaran............................................................... 44

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)............................. 46

3. Lembar diskusi siswa (LDS)................................................... 52

4. Kunci LDS.............................................................................. 55

5. Contoh LDS............................................................................ 58

6. Analisis uji coba soal evaluasi................................................ 60

7. Perhitungan validitas soal uji coba ........................................ 61

8. Perhitungan reliabilitas soal uji coba...................................... 62

9. Perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba........................... 62

10. Perhitungan daya pembeda soal uji coba................................ 62

11. Soal evaluasi............................................................................ 63

12. Contoh hasil evaluasi siswa.................................................... 67

13. Rekapitulasi hasil belajar siswa.............................................. 68

14. Contoh lembar observasi aktivitas siswa................................ 72

15. Rekapitulasi aktivitas siswa..................................................... 73

16. Contoh angket motivasi siswa................................................. 77

17. Rekapitulasi motivasi siswa.................................................... 78

18. Contoh angket tanggapan siswa.............................................. 82

19. Rekapitulasi angket tanggapan siswa...................................... 83

20. Contoh lembar observasi kinerja guru.................................... 87

21. Rekapitulasi data kinerja guru................................................. 90

22. Hasil wawancara guru............................................................. 91

23. Dokumentasi penelitian........................................................... 94

24. Uji normalitas data awal kelas VIII......................................... 95

25. Uji homogenitas data awal kelas VIII..................................... 96

26. Surat Ijin Penelitian.................................................................. 102

27. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian........................ 103

Page 11: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari (Pujiatin 2011). Biologi sebagai bagian dari IPA memiliki

karakteristik yang berbeda dari mata pelajaran lain. Objek biologi yang berupa

makhluk hidup seharusnya menjadi daya tarik tersendiri yang dapat menarik

minat dan perhatian siswa untuk memahaminya. Kesalahan klasik yang selalu

muncul dalam memahami mata pelajaran ini adalah biologi dianggap materi

yang harus dihafalkan, sehingga banyak siswa beranggapan biologi adalah mata

pelajaran yang membosankan. Untuk mengubah anggapan siswa dalam

pembelajaran biologi dibutuhkan adanya peran aktif guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Peran aktif siswa dalam pembelajaran akan

membangkitkan motivasi sehingga tercipta suatu pembelajaran yang efektif.

Salah satu cara agar siswa aktif dalam pembelajaran yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dan kreatif.

Model pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan model pembelajaran

yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan

kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan

serta pemikiran anggota lain. Model ini memiliki struktur pengajaran yang

sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk

menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali

(Suyatno 2009). Selain mengembangkan model pembelajaran yang aktif, agar

tercapai tujuan pembelajaran seorang guru juga harus dapat memotivasi siswa.

Suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan lebih memotivasi

siswa, sehingga tercapai pembelajaran yang efektif. Salah satu cara untuk

Page 12: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

2

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelas adalah dengan

menyajikan suatu permainan. Puzzle merupakan salah satu permainan yang

sederhana dan menarik serta mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran.

Permainan picture puzzle adalah permainan menyusun potongan- potongan

gambar agar tercipta suatu gambar yang utuh.

Fakta di lapangan membuktikan banyak hasil penelitian diberbagai

sekolah yang menyatakan siswa kesulitan dalam memahami materi sistem

peredaran darah dikarenakan materi tersebut berisi proses dalam tubuh yang

tidak dapat dilihat dengan mudah dan tingkat keaktifan siswa yang kurang

dalam proses pembelajaran (Ardianti 2011; Pujiatmi 2011). Sama halnya dengan

hasil observasi yang dilakukan di SMPN 2 Gabus ternyata banyak siswa yang

tidak berani bertanya karena takut pertanyaan yang akan ditanyakan adalah

pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan dan dianggap sebagai siswa yang bodoh,

dengan alasan itu mereka kesulitan dalam menyampaikan pendapat ketika ada

materi yang belum mereka mengerti yaitu pada materi sistem peredaran darah.

Memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru harus

merancang suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan

motivasi siswa sehingga pemahaman dalam proses pembelajaran siswa akan

meningkat.

Berdasarkan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token yang

dikombinasikan dengan picture puzzle pada materi sistem peredaran darah.

Hasil akhir yang diharapkan adalah dengan diterapkannya model pembelajaran

kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa akan

meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe time token, dan suasana

pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran dengan disajikannya permainan sederhana namun

menarik yaitu picture puzzle.

Page 13: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang muncul

dalam penelitian ini adalah: “Apakah model pembelajaran kooperatif time token

yang dikombinasikan dengan picture puzzle efektif diterapkan pada materi

sistem peredaran darah di SMPN 2 Gabus, Kabupaten Pati?”

C. Penegasan Istilah

1. Efektivitas model pembelajaran time token dikombinasikan picture puzzle

Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan efektivitas adalah dapat

membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan). Efektivitas yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah didapatkannya hasil belajar yang diinginkan

dengan pemanfaatan model pembelajaran time token yang dikombinasikan

picture puzzle. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar

individual yang mencapai standar KKM sekolah tersebut yaitu ≥ 75 dan

ketuntasan belajar secara klasikal mencapai ≥ 80%. Selain itu ditunjukkan

dengan aktivitas siswa dan motivasi siswa yang meningkat sebesar ≥80%.

2. Materi Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah merupakan materi yang diajarkan pada siswa

SMP/MTs kelas VIII semester gasal. Materi tersebut mempunyai standar

kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan dan kompetensi

dasar mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut

akan diterapkan model pembelajaran time token yang dikombinasikan dengan

picture puzzle. Melalui kombinasi model ini maka diharapkan dapat memberi

pembelajaran yang menyenangkan dan menarik pada materi sistem peredaran

darah. Siswa akan lebih memahami sistem peradaran darah pada manusia

meliputi organ yang berperan dan fungsi dari masing-masing organ serta

gangguan atau kelainan dari organ tersebut.

Page 14: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

4

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

Mengetahui efektivitas kombinasi model pembelajaran kooperatif time token

dengan picture puzzle pada pembelajaran sistem peredaran darah di SMPN 2

Gabus, Kabupaten Pati.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk

pengembangan dunia pendidikan khususnya memperkaya macam-macam

model dan pengembangannya yang efektif diterapkan dalam pembelajaran

dalam hal ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe time token yang

dikombinasikan dengan picture puzzle.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai acuan menerapkan model pembelajaran

kooperatif yang dikombinasikan dengan picture puzzle untuk meningkatkan

keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

b. Bagi guru

Menambah wawasan dan pengalaman yang baru mengenai model

pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture

puzzle dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Page 15: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode pembelajaran Time Token

Metode pembelajaran time token merupakan salah satu contoh

pembelajaran kooperatif. Menurut Suyatno (2009), pembelajaran kooperatif

adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama

saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau

inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak

partisipasif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 siswa heterogen

(kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi dan meminta

tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siwa.

b. Menyajikan informasi

c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja.

e. Evaluasi.

f. Memberikan penghargaan.

Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning.

Hasil yang maksimal akan tercapai jika lima unsur model pembelajaran

gotong royong diterapakan. Unsur- unsur tersebut yaitu,

a. Saling ketergantungan positif.

b. Tanggung jawab perseorangan.

c. Tatap muka.

d. Komunikasi antar anggota.

e. Evaluasi proses kelompok.

Menurut Widodo (2009) metode pembelajaran Time Token merupakan

metode pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat melatih kemampuan

berbicara siswa atau mengajarkan keterampilan sosial siswa. Metode

Page 16: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

6

pembelajaran ini dapat menghindari siswa yang mendominasi pembicaraan

atau siswa yang diam sama sekali karena setiap siswa sudah diberi

kesempatan masing-masing dengan waktu yang sama. Wiyarsi (2010) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa metode time token dapat meningkatkan

aktivitas, minat serta hasil belajar kognitif siswa, serta menyarankan metode

time token dapat dikombinasikan dengan metode lain untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang lebih luas terutama ketuntasan belajar siswa. Langkah-

langkah pembelajaran time token menurut Suprijono (2010) seperti pada tabel

di bawah ini.

Tabel 1 Langkah- langkah pembelajaran time token

Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-

kelompok belajar

Guru membagi siswa

dalam kelompok, dan

menjelaskan tentang

aturan main time

token.

Siswa berpindah tempat

duduk sesuai dengan

kelompok yang telah

ditentukan.

Membagikan kupon

bicara

Guru membagi kupon

bicara dengan waktu

30 detik kepada tiap

siswa.

Siswa menerima kupon,

setiap siswa mendapatkan

2 kupon bicara.

Melakukan diskusi Guru membimbing

siswa untuk

berdiskusi.

Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya.

Melakukan

presentasi hasil

diskusi

Guru membimbing

siswa untuk presentasi

kelompok.

Salah satu kelompok

melakukan presentasi,

sementara kelompok lain

memperhatikan, dan mulai

menggunakan kupon

bicara untuk bertanya

ataupun mengemukakan

pendapatnya, tiap

berbicara satu kupon

diserahkan. Siswa yang

telah habis kuponnya

tidak diperbolehkan bicara

lagi. Yang masih

memeegang kupon harus

bicara sampai kuponnya

habis.

Melakukan evaluasi Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

Siswa memperahtikan

kesimpulan yang

Page 17: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

7

diskusi dan kemudian

memberikan evaluasi

kepada siswa.

dielaskan oleh guru,

kemudian mengerjakan

evaluasi yang diberikan

guru.

Sedangkan menurut Ardianti (2011) langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut,

a. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperatif learning/ CL).

b. Guru menjelaskan materi secara singkat sesuai kompetensi yang ingin

dicapai.

c. Guru menyiapkan kumpulan soal dimana tiap-tiap soal telah digulung dan

diletakkan pada suatu wadah (toples).

d. Setiap siswa diberi 3 tiket bicara dengan waktu masing-masing satu menit.

e. Siswa ditunjuk secara acak untuk berhitung satu sampai lima. Siswa yang

menyebutkan angka 5 mendapat kesempatan menggunakan tiket bicara.

f. Siswa mengambil salah satu gulungan soal pada wadah dan menjelaskan

jawaban dari soal yang telah dipilihnya sesuai tiket bicara.

g. Bila telah selesai bicara selama satu menit, tiket belajar yang dipegang

siswa diserahkan kepada guru kemudian siswa menunjuk salah satu teman

secara acak untuk menjawab pertanyaan berikutnya.

h. Siswa yang tidak punya tiket bicara tidak boleh bicara lagi.

i. Kegiatan tersebut berlanjut sampai semua soal tersebut habis.

j. Memberi evaluasi dan kesimpulan.

2. Permainan Picture puzzle

Metode adalah cara yang digunakan seseorang untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya 2006). Metode ini

menggunakan permainan dalam proses pembelajarannya. Metode ini tetap

relevan dengan materi pelajaran, tetapi lebih dapat memotivasi dan mengurangi

kejenuhan siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian Wahyuni dan

Maureen (2010), puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

Page 18: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

8

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Park dan Park (2010) dalam

analisisnya menyebutkan bahwa permainan puzzle dapat meningkatkan

konsentrasi, minat serta mengembangkan kecerdasan. Jenis permainan yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah picture puzzle. Picture puzzle disini

adalah permainan menyusun kepingan-kepingan gambar sehingga terbentuk

suatu gambar yang utuh. Puzzle merupakan alat peraga sederhana yang mudah

dibuat tetapi sangat mengasyikkan digunakan sebagai media belajar siswa.

Menurut Chumala (2012), manfaat puzzle adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan melakukan

percobaan

b. Membedakan bagian-bagian dari sebuah benda dan meminta anak-anak

untuk menyatukannya kembali

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah

d. Mengembangkan koordinasi motorik halus.

Puzzle secara bahasa Indonesia diartikan sebagai tebakan. Tebakan adalah

sebuah masalah atau "enigma" yang diberikan sebagai hiburan, yang biasanya

ditulis, atau dilakukan. Banyak tebakan berakar dari masalah matematika dan

logika serius. Lainnya seperti masalah catur, diambil dari permainan papan.

Lainnya lagi dibuat hanya sebagai pengetesan atau godaan otak. Puzzle

merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan

siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa

mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab dapat di

ulang-ulang. Tantangan dalam permainan ini akan memberikan efek ketagihan

untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil (Syukron

2011).

Puzzle termasuk salah satu alat permainan edukatif yang dirancang untuk

mengembangkan kemampuan anak belajar sejumlah keterampilan, misal

motorik halus, melatih anak untuk memusatkan perhatian dan melatih konsep

tertentu seperti bentuk, warna, ukuran dan jumlah. Puzzle dibuat dengan bahan

yang mudah dibongkar pasang, mempunyai gerigi yang berpasangan satu sama

Page 19: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

9

lain. Gerigi tersebut apabila dipasangkan satu dengan yang lain akan

membentuk suatu gambar yang utuh (Wahyuni dan Maureen 2010).

Syukron (2011) menyatakan bahwa pada umumnya siswa menyukai

permaianan dan mereka dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-

kata, puzzle, crosswords puzzle, anagram dan palindron.

Berikut ini ada beberapa jenis puzzle yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan memahami kosakata:

a. Spelling puzzle, yakni puzzle yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-

huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosakata yang benar.

b. Jigsaw puzzle, yakni puzzle yang berupa beberapa pertanyaan untuk

dijawab kemudian dari jawaban itu diambil huruf-huruf pertama untuk

dirangkai menjadi sebuah kata yang merupakan jawaban pertanyaan yang

paling akhir.

c. The thing puzzle, yakni puzzle yang berupa deskripsi kalimat-kalimat yang

berhubungan dengan gambar-gambar benda untuk dijodohkan.

d. The letter(s) readiness puzzle, yakni puzzle yang berupa gambar-gambar

disertai dengan huruf-huruf nama gambar tersebut, tetapi huruf itu belum

lengkap.

e. Crosswords puzzle, yakni puzzle yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab dengan cara memasukan jawaban tersebut ke dalam kotak-

kotak yang tersedia baik secara horisontal maupun vertikal.

Sedangkan menurut Wahyuni 2010 ada satu jenis puzzle yang lain yaitu

picture puzzle . Picture puzzle merupakan kategori puzzle yang menggunakan

suatu gambar sebagai teka- teki untuk dipecahkan. Media picture puzzle adalah

permainan edukatif berupa gabungan beberapa potongan gambar yang dapat

membantu mengembangkan kreativitas berpikir anak. Media ini hanya

mengandalkan unsur- unsur visual semata dan tidak diikuti unsur lain seperti

audio maupun gerak. Media picture puzzle yang baik hendaknya

mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas berpikir anak. Picture puzzle

termasuk dalam media visual dua dimensi yang mempunyai kemampuan untuk

Page 20: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

10

menyampaikan informasi secara visual tentang segala sesuatu sebagai pindahan

dari wujud sebenarnya.

3. Efektivitas Pembelajaran IPA

a. Pembelajaran IPA yang ideal

Hakikat pembelajaran IPA yaitu sebagai produk, proses, teknologi dan

nilai-nilai, sehingga pembelajaran IPA bukan hanya menekankan pada

pemahaman konsep-konsep IPA tetapi juga membekali peserta didik

keterampilan dalam melakukan pengamatan yang melibatkan semua indera,

penelitian, penggunaan alat dan keterampilan berfikir (berfikir ilmiah) serta

melakukan investigasi, eksplorasi, refleksi dan representasi melalui kegiatan

inkuiri. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada memahami IPA dalam

konteks sosial dan kerjasama dengan siswa lain dalam mempelajari gejala-

gejala alam melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar dengan

melibatkan berbagai macam indera dan penggunaan alat sebagai landasan

untuk menanamkan sikap ilmiah pada siswa. Dalam pembelajaran guru

bertindak sebagai partner dalam proses pembelajaran yang menuntun,

mengarahkan dan memfasilitasi pengalaman IPA untuk mecapai pemahaman

yang lebih tinggi serta membimbing dalam memecahkan masalah

(Rochintaniawati 2009).

Berdasar uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran

Biologi, hal mendasar yang harus dipahami oleh siswa ialah belajar Biologi

adalah sebuah proses yang nantinya menghasilkan sekumpulan pengetahuan.

Pengetahuan– pengetahuan tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari- hari

dan ilmu Biologi banyak memberikan kontribusi untuk kehidupan sehari- hari.

Pembelajaran biologi di dalamnya sangat melekat nilai-nilai ilmiah akan

berbagai fenomena yang terjadi.

Pengertian belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang menyebabkan

terjadinya perubahan tingkah laku dan berasal dari pengalaman–pengalaman

(Sardiman 2007). Menurut Sudjana (2008) belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan ditunjukan

Page 21: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

11

dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan dan aspek yang ada

pada individu.

Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior throught experiencing). Artinya bahwa belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar antara:

a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para

siswa.

c. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong oleh motivasi dari

dalam/dasar kebutuhan/kesadaran.

d. Belajar merupakan proses percobaan dan pembiasaan.

e. Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka

menentukan isi pelajaran.

f. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif

mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain bila

dibandingkan dengan belajar hafalan.

g. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi

kemampuan belajar yang bersangkutan.

h. Bahan pelajaran yang bermakna/ berarti, lebih mudah dan menarik untuk

dipelajari dari pada bahan yang kurang bermakna.

i. Informasi tentang kelakuan baik pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan

siswa banyak membantu kelancaran dan kegairahan belajar.

Belajar bermakna (meaningful learning) akan terjadi jika siswa terlibat

secara langsung dalam proses belajar mengajar tanpa adanya tekanan/hambatan

untuk mengemukakan pendapatnya dan mempunyai motivasi yang kuat untuk

segala aktivitas dalam proses belajar mengajar (Gulo 2002).

Page 22: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

12

b. Aktivitas

Sardiman (2007) menjelaskan bahwa salah satu ciri terjadinya proses

belajar adalah ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Aktivitas siswa dalam

belajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim pada

pembelajaran umumnya. Namun hendaknya mencakup aktivitas yang bersifat

fisik (jasmani) dan mental (rohani). Aktivitas siswa dalam belajar digolongkan

menjadi 8 macam yaitu sebagai berikut :

1) Visual activities, aktivitas yang termasuk didalamnya misalnya membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi maupun percoban.

2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan intrupsi.

3) Listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan,

diskusi, dan intrupsi.

4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan

menyalin.

5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta dan

diagram.

6) Motor activities, termasuk didalamnya adalah melakukan percobaan,

membuat konstruksi, bermain, berkebun, dan beternak.

7) Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisis,

melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8) Emotional activities, misalnya menaruh minat, gembira, semangat, berani,

tenang dan gugup.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dengan berbagai aktivitas yang

telah diuraikan akan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan

dan kegiatan belajar mengajar akan berjalan maksimal.

c. Hasil belajar

Menurut Sudjana (2008) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Anni

(2009) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

Page 23: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

13

setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam

bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut

dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan sebelumnya. Horward Kingsley diacu dalam Sudjana (2008)

membagi tiga macam hasil belajar yaitu :

1) Keterampilan dan kebiasaan

2) Pengetahuan dan pengertian

3) Sikap dan cita-cita

Selanjutnya Benyamin S Bloom mengkategorikan hasil belajar dalam

tiga ranah (Anni 2009), yaitu :

1) Ranah kongnitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek yaitu : pengetahuan dan ingatan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan penilaian.

2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap, ranah ini merupakan hasil belajar

yang paling sukar diukur. Terdiri dari lima aspek yaitu : penerimaan,

penanggapan, penilaian, organisasi, dan pembentukan pola hidup.

3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak dalam penjabaranya ranah ini sangat sukar karena

seringkali tumpang tindih dengan ranah kongnif dan afektif . Ranah ini

meliputi enam aspek yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, kreativitas.

Hasil belajar siswa pada materi klasifikasi mahluk hidup berupa nilai

yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi, sehingga hasil belajar tersebut

termasuk dalam kategori ranah kongnitif.

d. Konsep sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah merupakan materi yang diajarkan pada siswa

SMP/MTs kelas VIII semester gasal. Materi tersebut mempunyai standar

kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan dan kompetensi dasar

mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya

Page 24: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

14

dengan kesehatan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut akan

diterapkan model pembelajaran time token yang dikombinasikan dengan

picture puzzle. Melalui kombinasi model ini maka diharapkan dapat memberi

pembelajaran yang menyenangkan dan menarik pada materi sistem peredaran

darah. Siswa akan lebih memahami sistem peradaran darah pada manusia

meliputi organ yang berperan dan fungsi dari masing-masing organ serta

gangguan atau kelainan dari organ tersebut.

Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh

darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh

darah. Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu:

bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem

transportasi pada manusia dan hewan adalah sama. Pembuluh darah ada 3

macam yaitu arteri, vena, dan kapiler. Darah berfungsi membantu memasok

bahan-bahan yang diperlukan sel-sel tubuh dan mengalirkan sisa metabolisme

tubuh. Jantung berfungsi untuk memompa darah, sedangkan pembuluh darah

berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Kelainan pada

sistem peredaran darah biasa terjadi pada darah, jantung maupun pembuluh

darah. Darah merupakan salah satu vektor penularan penyakit, contoh penyakit

yang dapat ditularkan melalui darah adalah aids.

Page 25: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

15

B. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

a. Kerangka berfikir

Gambar 1. Kerangka berfikir efektivitas kombinasi model pembelajaran

kooperatif tipetime token dengan picture puzzle pada materi sistem

peredaran darah

Pembelajaran IPA yang ideal

Peran aktif siswa dalam pembelajaran

Motivasi belajar siswa yang tinggi

Proses pembelajaran yang menyenangkan

Metode yang ditawarkan

Fakta di lapangan

Metode pembelajaran Time

Token

Digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Picture puzzle

Bertujuan untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam kelas agar motivasi belajar siswa meningkat.

siswa kesulitan memahami

materi sistem peredaran

darah karena prosesnya

tidak dapat dilihat sehingga

perlu divisualisasikan.

tingkat keaktifan siswa

kurang

motivasi siswa rendah

perlu suatu metode

pembelajaran yang dapat

memotivasi siwa agar

terlibat aktif dalam

pembelajaran

Penerapan metode time token yang dikombinasikan dengan picture puzzle, agar tercipta

suatu pembelajaran efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai

Terjadi proses pembelajaran yang efektif

Hasil yang diharapkan sesuai dengan KKM

Page 26: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

16

b. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif time

token yang dikombinasikan dengan picture puzzle efektif diterapkan pada

pembelajaran materi sistem peredaran darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati.

Page 27: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMPN2 Gabus Kabupaten Pati. Penelitian

dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Gabus

yang berjumlah 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 kelas yang

diambil dari 5 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik random

sampling. Teknik tersebut digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu: 1)

semua kelas sampel diajar oleh guru yang sama, 2) kelas sampel yang

digunakan memiliki tingkat prestasi yang hampir sama dan 3) tidak terdapat

perbedaan dalam pembagian kelas di SMPN 2 Gabus.

Nilai awal siswa kelas VIII digunakan sebagai sampel untuk di uji

normalitas dan homogenitasnya. Nilai awal disini adalah nilai hasil ulangan

pada materi sebelumnya. Pengujian normalitas dan homogenitas dilakukan

dengan rumus sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Keterangan:

= chi kuadrat

= frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyaknya kelas interval

Kriteria = Ho diterima jika tabel < data

Distribusi data disebut normal jika atau dengan taraf konfidensi 0,95 derajat

kebebasan k-3, data 0,95 (k-1)

k

1i

2

i2 O

i

i

E

Ek

1i

2

i2 O

i

i

E

E

Page 28: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

18

b. Uji homogenitas

Keterangan : B =

Keterangan:

= varian gabungan dari semua sampel

= harga satuan Bartlet

= jumlah siswa

= varian nilai kelas

hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan dengan taraf

signifikan 5% populasi bersifat homogen apabila < .

C. Variable Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran

kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture puzzle.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, aktivitas dan

motivasi siswa selama pembelajaran.

3. Variabel Kendali

Variabel kendali dalam penelitian ini adalah guru, jumlah jam pelajaran dan

sarana prasarana.

D. Rancangan Peneitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan

rancangan one shot case study (Arikunto 2006b). Penelitian ini dilaksanakan pada

tiga kelas sampel yang akan dipilih secara acak dari total lima kelas.

Adapun digambarkan sebagai berikut :

Page 29: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

19

Keterangan :

X: Kelas perlakuan

O: Hasil sesudah perlakuan

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi tahapan persiapan,

pelaksanaan, dan analisis data.

1. Persiapan penelitian

Kegiatan pada tahap persiapan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan instrumen dan perangkat pembelajaran.

1) Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lembar

observasi keaktifan siswa, angket motivasi siwa, lembar observasi kinerja guru,

lembar angket tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran.

2) Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain

Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LDS (Lembar Diskusi

Siswa) dan soal uji coba.

b. Penyusunan soal uji coba, dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Pembatasan materi yang akan diteskan

2) Menentukan kisi-kisi soal

3) Menentukan tipe soal

4) Menentukan batas waktu dan jumlah soal yang akan diuji cobakan.

c. Pelaksanakan tes uji coba soal

Uji coba soal dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal dalam

pengambilan data. Uji coba soal diberikan kepada siswa yang telah

mendapatkan materi sistem perdaran darah.

d. Analisis tes hasil uji coba

Analisis perangkat tes yang dilakukan adalah:

1). Validitas butir soal

Validitas adalah suatu ukuran kesahihan atau kevalidan instrumen. Sebuah soal

X O

Page 30: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

20

dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki

kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria. Validitas butir soal ditentukan dengan

rumus rpbis(Arikunto2006a), sebagai berikut:

rpbis = St

MtMp

q

p

Keterangan:

rpbis = analisis validitas.

Mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar.

Mt = rata-rata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah.

Kriteria validitas soal: apabila t hitung > t tabel maka butir soal valid

Jika thitung ≥ t (1- ) dk (n-2) dengan taraf signifikan 95% maka butir soal adalah

valid.Soal yang digunakan adalah soal yang mempunyai kategori valid.

Tabel 2 Analisis validitas butir soal

Jenis Instrumen Valid Tidak Valid

Soal pilihan ganda

1-30

1, 2, 3, 6, 7, 8, 9,11,13, 14,

15, 17, 18,19, 20,22,24,

25,27, 29.

4, 5, 10, 12, 16, 21, 23,

26, 28, 30.

*Data selengkapnya pada Lampiran 12

2). Reliabilitas soal

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen dapat dipercaya sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik (Arikunto2006a). Tes

dikatakan reliabel apabila memilki hasil tes yang tetap pada kesempatan yang lain.

Untuk menentukan relibialitas digunakan rumus K-R 21, sebagai berikut:

2hitung1

2t

r

nrpbis

Page 31: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

21

r11 = kVt

MkM

k

k1

1

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes

M = rata-rata skor total

k = banyaknya butir soal

Vt = varians total

Reliabilitas r11 yang diperoleh dibandingkan dengan harga r tabel product moment,

bila r11> r tabel maka tes bersifat reliabel (Arikunto 2006a).Soal yang digunakan

yaitu soal yang reliabel.

3). Tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran butir soal dihitung dengan cara membandingkan siswa yang

menjawab benar dengan jumlah seluruh peserta tes. Tingkat kesukaran butir soal

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto 2006a):

Keterangan :

IK = indeks kesukaran

JB = jumlah siswa yang menjawab benar

JS = banyaknya siswa

Kriteria tingkat kesukaran soal yaitu:

0,00– 0,10 = kategori sukar sukar

0,11 – 0,30 = kategori sukar

0,31 – 0,70 = kategori sedang

0,71 – 0,90 = kategori mudah

P – 0,90 = kategori sangat mudah

Hasil analisis perhitungan indeks kesukaran butir soal uji coba disajikan pada

Tabel 3.

JS

B IK

Page 32: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

22

Tabel 3 Hasil perhitungan indeks kesukaran

Kriteria jumlah Nomor soal

Sukar 6 6, 9, 16, 26, 27, 30

Sedang 21

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,

22, 23, 24, 25, 28, 29

Mudah

Sangat mudah

2

1

11, 12

21

*Data selengkapnya pada Lampiran 13

4). Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah

(Arikunto 2006a). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut

indeks diskriminasi, (D). Rumus untuk menentukan nilai D adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

D = daya pembeda

BA = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

BB = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JA = banyaknya siswa pada kelompok atas

JB = bnyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria daya pembeda:

Negatif atau 0 =sangat jelek

0,00 – 0,20 = jelek

0,21 – 0,40 = cukup

0,41 – 0,70 = baik

0,71 – 1,00 = sangat baik

Kriteria yang dipakai dalam penelitian ini adalah soal yang mempunyai

D=0,40-1,00, yaitu daya pembeda sedang, baik dan sangat baik.

Hasil analisis daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Analisis daya pembeda soal

JB JA

BBBA D

Page 33: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

23

Kriteria jumlah Nomor soal

Sangat

baik

Baik

Cukup

Jelek

13

11

6

1, 2, 7, 9, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 24

3, 4, 6, 8, 15, 23, 25, 26, 27, 28, 29

5, 10, 12, 16, 21, 30

Sangat

jelek

*Data selengkapnya pada lampiran 14

Soal yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5 Soal yang digunakan

Kriteria Jumlah Nomor soal

Dipakai 20 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,

22, 24, 25, 27, 29

Dibuang 10 4, 5, 10, 12, 16, 21, 23, 26, 28, 30

*Data selengkapnya pada lampiran 14

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan

dalam RPP. Setiap kelas mendapatkan materi dan jumlah jam pelajaran yang sama

yaitu 3 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Pada

saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan observasi terhadap

kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada akhir pembelajaran (pertemuan terakhir)

dibagikan angket pada siswa dan guru. Pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif time token yang dikombinasikan

dengan picture puzzle disajikan pada tabel 6 berikut :

Page 34: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

24

Tabel 6 Pelaksanaan pembelajaran dengan time token kombinasi picture puzzle

Kegiatan Tingkah Laku Guru Tingkah Laku Siswa

Memulai

pembelajaran

Menyampaikan informasi

tentang pokok bahasan yang

akan dipelajari yaitu sistem

peredaran darah.

Mendengarkan informasi

yang disampaikan oleh

guru.

Menjelaskan

proses

pembelajaran yang

akan diterapkan

Menjelaskan proses

pembelajaran yang akan

digunakan, kemudian

menyampaikan materi sistem

peredaran darah.

Menyimak penjelasan

yang disampaikan guru.

Mengorganisasikan

siswa kedalam

kelompok belajar

Membagi siswa menjadi 5

kelompok, setiap kelompok

terdiri atas 4-5 siswa yang

dipilih secara acak.

Berpindah tempat duduk

sesuai dengan

kelompoknya.

Membagikan

kupon bicara dan

LDS

Membagikan kupon dan

LDSyang dilengkapi picture

puzzle.

Menerima kupon bicara

tiap siswa 2 kupon, dan

LDS untuk tiap

kelompok.

Melakukan diskusi Memberikan waktu selama 30

menit kepada kelompok untuk

berdiskusi.

Melakukan diskusi,

menyusun puzzle, dan

mengisi LDS.

Melakukan

presentasi hasil

diskusi

Memberikan kesempatan

perwakilan kelompok untuk

presentasi.

Mempresentasikan hasil

diskusi, memperhatikan

serta menanggapi hasil

presentasi dari kelompok

lain menggunakan kupon

bicara.

Menutup

pembelajaran

Membahas hasil diskusi dan

membuat kesimpulan dari

pembelajaran, dan evaluasi.

Bersama guru membuat

kesimpulan dari

pembelajaran yang telah

dialksanakan,

mengerjakan soal.

3. Tahap analisis

Data yang terkumpul meliputi aktivitas siswa, hasil belajar, kinerja guru dan

tanggapan siswa dan guru mengenai pembelajaran kemudian dianalisis.

F. Data dan Cara Pengambilan Data

1. Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data yaitu siswa dan guru IPA kelas VIII SMPN 2 Gabus.

Jenis data terdiri dari:

Page 35: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

25

a. Hasil belajar siswa pada pembelajaran materi sistem pereradaran darah dengan

model pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan

metode permainan picture puzzle.

b. Aktivitas siswa selama pembelajaran.

c. Motivasi siswa selama proses pembelajaran.

d. Kinerja guru dalam proses pembelajaran.

e. Tanggapan siswa dan guru terhadap proses pembelajaran menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture

puzzle.

2. Cara pengambilan data

a. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai akhir hasil dari rata-rata nilai LDS dan

tes tertulis. Tes yang digunakan adalah tes obyektif yang berupa pilihan ganda

berjumlah 20 butir soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai hasil

tes adalah sebagai berikut :

Nilai Evaluasi Akhir = 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

b. Data penilaian aktivitas siswa diambil saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa

c. Data penilaian motivasi siswa diambil setelah proses pembelajaaran

berlangsung dengan menggunakan angket motivasi siswa.

d. Data kinerja guru dalam pembelajaran diambil dengan lembar observasi kinerja

guru.

e. Data tentang tanggapan siswadan guru dalam pembelajaran.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis hasil belajar

a. Nilai LDS

Nilai LDS diperoleh dari hasil diskusi yang dikerjakan oleh, rumus yang

digunakan untuk menghitung nilai LDS adalah:

Nilai LDS = 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

Page 36: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

26

b. Nilai akhir pembelajaran

Nilai akhir pembelajaran dihitung dengan rumus:

NA=1 x nilai LDS + 2 x nilai tes akhir X 100

c. Rata-rata kelas

Nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut :

=

Keterangan :

: rata-rata kelas

∑x : jumlah nilai siswa

N : jumlah siswa

d. Ketuntasan klasikal

Presentase siswa yang tuntas belajar (nilai ≥ 75)

K = x 100%

Keterangan :

K : persentase siswa yang tuntas

∑ni : jumlah siswa yang tuntas belajar

N : jumlah siswa

2. Analisis data aktivitas siswa

Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas siswa bertujuan mengetahui

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture

puzzle. Data aktivitas siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat aktivitas = % 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

66% - 100% = Aktif

31% - 65 % = Cukup Aktif

0%- 30 % = Kurang Aktif

3

Page 37: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

27

Keaktifan klasikal

K = x 100%

Keterangan :

K : persentase siswa yang aktif

∑ni : jumlah siswa aktif

N : jumlah siswa

3. Analisis motivasi siswa

Pengamatan dan penelitian terhadap motivasi siswa bertujuan mengetahui

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture puzzle.

Data motivasi siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat motivasi = % 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

66% - 100% = Termotivasi

31% - 65 % = Cukup Termotivasi

0%- 30 % = Kurang Termotivasi

Motivasi klasikal

K = x 100%

Keterangan :

K : persentase siswa yang termotivasi

∑ni : jumlah siswa yang termotivasi

N : jumlah siswa

4. Analisis kinerja guru

Pengamatan dan penilaian terhadap kinerja guru bertujuan mengetahui dan

menilai cara mengajar guru. Hal ini dikarenakan guru memegang peranan yang

sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Data kinerja

guru dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat kinerja = % 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

Page 38: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

28

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

66% - 100% = Baik

30% - 65 % = Cukup Baik

0% - 30 % = Kurang Baik

5. Analisis hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran

Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture puzzle

dianalisis menggunakan skala likert untuk mengetahui nilai persetujuan angket.

Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Nilai = % 100 x maksimalskor jumlah

diperoleh yangskor jumlah

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

66% - 100% = Baik

30% - 65 % = Cukup Baik

0% - 30 % = Kurang Baik

6. Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui

tanggapan guru terhadap keefektifan penggunaan media dan model dalam proses

pembelajaran.

Page 39: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Aktivitas siswa

Hasil rekapitulasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle disajikan pada tabel 7.

Tabel 7 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa pada proses pembelajaran

kombinasi kooperatif time token dan picture puzzle

No

. Jenis kegiatan

Pertemuan Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

I II III I II III I II III

1. Kemauan menerima

pelajaran

87 90 86 81 86 87 80 80 82

2. Kemauan belajar dengan

kombinasi time token dan

puzzle

91 93 94 90 90 91 86 85 92

3. Kemauan bertanya,

menjawab dan

mengungkapkan

pendapat

73 59 73 69 70 70 59 65 65

4. Kemampuan bekerja

sama dalam kelompok

61 63 64 66 67 63 71 74 74

5. Bertanggung jawab

sebagai anggota tim

Tingkat keaktifan siswa

Rata-rata

56 51

83

54 60 64

81

83

57 62 65

86

67

*Data selengkapnya diajikan pada lampiran 15

Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa kemauan siswa menerima pembelajaran

cukup tinggi dengan persentase rata- rata 83%. Selain itu minat siswa terhadap

pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe time token yang

dikombinasikan permainan picture puzzle juga terlihat baik, seperti yang terlihat

pada tabel pada jenis kegiatan nomor 2. Keaktifan siswa terlihat cukup baik,

terbukti lebih dari 50% siswa bertanya, berpendapat, menjawab dan bekerja sama

dengan kelompoknya.

Page 40: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

30

Tingkat aktivitas siswa secara klasikal ditentukan berdasarkan jumlah siswa

yang memperoleh kriteria “aktif”, selanjutnya dihitung persentasenya dan

dikonfirmasikan dengan parameter. Berdasarkan analisis data dapat diketahui

bahwa rata-rata tingkat aktivitas siswa secara klasikal dari ketiga kelas selama tiga

kali pertemuan sebesar 83%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan

siswa secara klasikal termasuk dalam kategori sangat aktif. Persentase keaktifan

klasikal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini yaitu ≥ 80% aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

tinggi yaitu dalam kategori aktif.

2. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari rata-rata nilai LDS (LDS 1, LDS 2 & LDS

3), dan nilai evaluasi akhir. Analisis hasil belajar siswa menunjukkan bahwa

pembelajaran sistem peredaran darah pada manusia dengan memanfaatkan

kombinasi kooperatif time token dan permainan picture puzzle diperoleh hasil

belajar yang memuaskan. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan belajar secara

klasikal yang diperoleh masing-masing kelas yaitu untuk kelas VIIIA ketuntasan

klasikalnya 78,26% dengan nilai rata-rata 77,84. Kelas VIIIB 86,96% dengan nilai

rata-rata 79,40 dan kelas VIIIE 95,24% dengan nilai rata-rata 78,64 (Tabel 8).

Tabel 8 Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar

Variasi VIIIA

Kelas VIIIB

VIIIE

Jumlah siswa 23 23 21 Rata-rata hasil belajar 77,84 79,40 78,64 Nilai tertinggi 87,78 85,78 86,67 Nilai terendah 62,22 65,78 76 Siswa tuntas 18 20 20 Siswa tidak tuntas 5 3 1 Ketuntasan klasikal tiap kelas 78,26% 86,96% 95,24% *Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 13

Persentase ketuntasan pada masing-masing kelas termasuk dalam kriteria

ketuntasan siswa yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi

kooperatif time token dan permainan picture puzzle efektif diterapkan pada materi

sistem peredaran darah dan mampu mencapai indikator keberhasilan yang ingin

Page 41: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

31

dicapai yaitu hasil belajar peserta didik secara klasikal menunjukkan ≥ 80% dari

jumlah peserta didik mampu mencapai KKM dengan nilai ≥ 75.

3. Motivasi siswa

Berdasarkan angket motivasi siswa terhadap pembelajaran time token yang

dikombinasikan dengan picture puzzle diperoleh data persentase motivasi siswa

masuk dalam kriteria baik. Pada ketiga kelas sampel menunjukkan hasil 100%

siswa termotivasi (Tabel 9).

Tabel 9 Rekapitulasi persentase motivasi siswa secara klasikal

No. Kriteria Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

1. Termotivasi 23 23 21

2. Cukup Termotivasi 0 0 0

3. Kurang Termotivasi 0 0 0

jumlah 23 23 21

Persentase Rata- rata

100%

100% 100%

100%

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 17

Persentase motivasi siswa secara klasikal termasuk dalam kriteria tinggi,

karena 100% siswa termotivasi.

Artinya dengan adanya pembelajaran menggunakan kombinasi antara model

pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle siswa menjadi lebih

termotivasi untuk belajar materi sistem peredaran darah.

4. Kinerja guru

Rekapitulasi hasil kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle dapat dilihat pada tabel 10.

Page 42: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

32

Tabel 10 Persentase kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle

*Data selengkapnya pada Lampiran 21

Dari Tabel 10 tampak bahwa rata-rata kinerja guru dari ketiga kelas

selama proses pembelajaran pada materi sistem peredaran darah menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan permainan picture puzzle termasuk dalam

kriteria baik. Mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pembuatan rencana

pembelajaran sesuai dengan indikator. Persentase paling rendah ada pada aspek

rekognisi, karena guru dalam kondisi ini hanya memberikan penghargaan kepada

kelompok yang paling baik. Namun secara umum guru sudah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

5. Tanggapan siswa

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif time token yang

dikombinasikan dengan picture puzzle diperoleh dari angket yang diberikan

kepada para siswa kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE yang merupakan kelas sampel

penelitian. Tanggapan siswa secara individual digolongkan ke dalam tiga kategori

yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. Persentase tanggapan siswa secara

No

. Jenis Kegiatan

Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

1. Persiapan pembelajaran kooperatif

time token dengan puzzle

2 3 3 3 3 3 3 3 3

2. Membuat RPP 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3. Penentuan alokasi waktu 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4. Membuka pelajaran 2 2 2 3 3 3 3 3 3

5. Menyampaikan materi 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6. Kooperatif tipe time token 2 3 3 3 3 3 3 3 3

7. Permainan puzzle 2 2 2 2 3 3 2 2 2

8. Melaksanakan proses penilaian atau

evaluasi

3 3 3 3 3 3 3 3 3

9. Rekognisi 2 2 3 2 2 2 2 2 2

10 Menutup pelajaran 3 3 3 3 3 3 2 2 2

Rata-rata ketiga pertemuan (%) 88,67 95,67 90

Kriteria Baik

Page 43: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

33

klasikal adalah siswa dengan tingkat tanggapan sangat baik dan baik. Berdasarkan

angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran, lebih dari 90% siswa merasa

senang terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah yang baru saja

dipelajarai. Selain itu siswa merasa lebih tertarik mengikuti pembelajaran materi

sistem peredaran darah karena adanya metode kooperatif time token kombinasi

permainan picture puzzle terbukti dengan lebih dari 80% setuju (Tabel 12).

Tabel 12 Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek pernyataan angket

No. Pernyataan Angket Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

1. Senang pembelajaran materi sistem

peredaran darah 96 96 91

2. Lebih tertarik mengikuti pembelajaran

karena adanya kombinasi time token dengan

puzzle

96 83 86

3. Pengetahuan bertambah setelah mengikuti

pembelajaran 67 75 86

4. Bekerjasama dengan kelompok saat

mengerjakan LDS 88 92 86

5. Teman dalam kelompok membantu dalam

menerima pembelajaran 79 83 77

6. Lebih mudah menguasai materi 96 92 91

7. Lebih mudah menarik kesimpulan

pembelajaran 92 92 91

8. Benar-benar memahami materi 92 96 91

9. Suasana kelas lebih menyenangkan 92 92 86

10. Lebih aktif selama pembelajaran kali ini

dibandingkan pembelajaran sebelumnya

Rata-rata per kelas

75

87,3

83

88,4

91

87,6

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 19

6. Tanggapan guru

Data tanggapan guru terhadap pembelajaran tentang kombinasi model

pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture puzzle diperoleh dari

wawancara kepada guru IPA kelas VIII, hasilnya secara umum mendapatkan

tanggapan yang baik. Hannatur Rosyidah, S.Pd selaku guru IPA kelas VIII SMPN

2 Gabus memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran. Hal ini dapat

diketahui dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa dalam pembelajarannya,

anak lebih aktif, lebih perhatian dan tertarik terhadap pembelajaran serta hasil

Page 44: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

34

belajar menjadi lebih baik. Beliau juga menyebutkan setelah menerapkan

pembelajarannya guru relatif tidak mengalami kesulitan hanya saja siswa

membutuhkan pengawasan dan bimbingan ekstra dalam pembelajaran.

Selain metode mengajar yang berbeda dengan yang biasa dilakukan guru,

LDS yang disediakan juga menarik dan lain dari LKS yang biasa digunakan oleh

siswanya. Adanya permainan picture puzzle yang tercantum dalam LDS membuat

siswa bersemangat untuk melakukan diskusi kelompok, padahal biasanya

membuat diskusi dalam kelas itu merupakan hal yang cukup sulit dan memakan

waktu. Meskipun pengelolaan kelas yang dilakukan secara umum memang tidak

jauh berbeda, namun siswa lebih bisa terkontrol dengan pembelajaran yang baru

saja dilakukan. Guru mengaku tertarik untuk menggunakan metode yang sama

dalam materi yang berbeda selanjutnya.

B. Pembahasan

Pembelajaran kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle

dilakukan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Guru menunjuk

beberapa siswa sebagai ketua kelompok yang bertugas untuk mengatur dan

bertanggung jawab atas anggota kelompoknya. Setiap ketua kelompok diberikan

kupon bicara yang nantinya dibagikan kepada anggota kelompoknya masing-

masing mendapat dua kupon. Kupon bicara digunakan pada saat diskusi baik

dalam kelompok maupun diskusi kelas untuk memberikan pendapat, bertanya

ataupun menjawab pertanyaan. Setiap siswa yang telah menggunakan kupon

bicara dapat mengumpulkan kupon tersebut pada ketua kelompoknya. Lembar

diskusi siswa (LDS) dibagikan kepada setiap kelompok dan dikerjakan dengan

cara diskusi kelompok. Siswa mengerjakan LDS sesuai dengan petunjuk.

Pembelajaran dengan kombinasi model pembelajaran kooperatif time token

dengan picture puzzle efektif terhadap aktivitas siswa. Hal ini dapat dibuktikan

dari data yang diperoleh persentase rata-rata aktivitas siswa secara klasikal dari

ketiga kelas telah melampaui nilai aktivitas siswa yang telah ditetapkan yaitu

≥80%. Aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tinggi yaitu dalam

Page 45: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

35

kategori aktif dengan persentase secara klasikal dari ketiga kelas 83% siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa secara individual

digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu aktif, cukup aktif, dan kurang aktif.

Persentase keaktifan siswa secara klasikal adalah hanya siswa dengan tingkat

keaktifan aktif. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas

siswa secara klasikal untuk kelas VIIIA cenderung meningkat pada pertemuan

ketiga meskipun pada pertemuan kedua sempat mengalami penurunan. Kelas

VIIIB pada pertemuan pertama dan kedua stabil dengan jumlah persentase sama

namun pada pertemuan ketiga mengalami penurunan sebesar 5%. Pada kelas

VIIIE menunjukkan kenaikan yang signifikan pada tiap pertemuan. Rata – rata

aktivitas siswa dari ketiga kelas tersebut pada tiap pertemuan meningkat. Hal ini

disebabkan karena siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dan picture puzzle. Dibandingkan dengan

pembelajaran sebelumnya, pada pembelajaran ketiga siswa terlihat lebih percaya

diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut memberikan efek posistif

pada siswa karena siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Seperti hasil

penelitian Wiyarsi (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan metode time token

dapat meningkatkan aktivitas, minat serta hasil belajar kognitif siswa, dan

disarankan untuk mengkombinasikan dengan metode lain untuk tujuan belajar

yang lebih luas .

Pembelajaran kooperatif time token dalam kelas menuntut siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam mengungkapkan pendapat ataupun pertanyaannya.

Metode time token dapat merangsang siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran

(Ardianti, 2010). Meskipun awalnya siswa terkesan malu- malu karena tidak

terbiasa, namun dengan dibagikannya kupon bicara siswa menjadi lebih

bersemangat untuk menggunakan kupon yang dimiliki. Kupon bicara dapat

digunakan baik dalam diskusi kelas ataupun diskusi kelompok. Siswa yang belum

terbiasa mengungkapkan pendapat di depan teman- teman satu kelas, melatih

keaktifannya mulai dari berpendapat di dalam kelompok diskusinya. Setiap

Page 46: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

36

kelompok diskusi mempunyai satu ketua kelompok yang bertugas mengumpulkan

kupon bicara, dan meminta kepada guru apabila kupon bicara yang mereka miliki

telah habis.

Lembar diskusi siswa yang menyajikan permainan picture puzzle untuk

diselesaikan juga memberikan kesan tersendiri pada siswa. Meskipun ada

beberapa siswa yang awalnya tidak mengetahui apa itu puzzle, tetapi mereka

bersemangat dan tertarik untuk menyelesaikannya. Siswa yang biasanya hanya

mengandalkan teman satu kelompoknya untuk mengerjakan LDS tidak lagi

membiarkan temannya menyelasikan semua soal sendirian, karena pada umumnya

siswa tertarik untuk menyusun picture puzzle yang disediakan. Perintah menyusun

puzzle yang dicantumkan pada soal nomor satu membuat mereka tertarik untuk

melanjutkan mengerjakan soal berikutnya. Seperti yang diungkapkan Rahmatina

(2007) bahwa permainan merupakan salah satu perlakuan untuk menciptakan

pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan. Ketertarikan dan

aktivitas inilah yang menjadikan motivasi siswa meningkat dan hasil akhirnya

yaitu hasil belajar yang mencapai kriteria yang diinginkan.

Keberhasilan dalam penelitian ini diketahui dengan pemberian test evaluasi

dan LDS. Ketuntasan klasikal kelas VIIIA mencapai 78,26% kelas VIIIB 86,96%

dan kelas VIIIE 95,24% dengan KKM ≥ 75. Persentase ketuntasan klasikal dari

ketiga kelas sampel sebesar 86,56% telah mencapai indikator kinerja yang ingin

dicapai. Tingginya persentase ketuntasan klasikal ini menunjukkan bahwa

kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle yang telah

diterapkan ini dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi sistem

peredaran darah. Ketuntasan belajar secara klasikal diperoleh dari jumlah siswa

yang tuntas dibagi seluruh siswa. Penentuan ketuntasan tiap siswa berdasarkan

nilai akhir yang diukur dari nilai LDS dan evaluasi akhir dengan nilai evaluasi

akhir bobotnya paling tinggi yaitu dua kali. Rata-rata ketuntasan klasikal dari

ketiga kelas mencapai 86,82%.

Pada kelas VIIIA terdapat lima anak yang hasil belajarnya tidak tuntas, di

kelas VIIIB ada tiga anak yang tidak tuntas dan kelas VIIIE ada satu anak yang

tidak tuntas. Hal itu disebabkan karena tiga anak yang tidak tuntas memang tidak

Page 47: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

37

hadir pada beberapa pertemuan, sehingga nilai yang mereka dapatkan kurang dari

KKM. Selebihnya yaitu enam anak yang tidak tuntas, mendapatkan nilai ulangan

harian kurang dari KKM yaitu ≥75. Siswa yang tuntas sebagian besar merupakan

siswa dengan kategori aktivitas aktif. Keberhasilan dalam pembelajaran tidak

terlepas dari peran guru, baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya

proses belajar, dengan kata lain guru harus mampu menciptakan kondisi belajar

yang sebaik-baiknya. Guru juga sudah berperan sebagai motivator yaitu

memberikan motivasi kepada siswa agar mereka terpacu untuk menjadi lebih aktif

dan belajar lebih giat lagi. Sebagai fasilitator, guru sudah memberikan fasilitas

atau jalan keluar apabila siswa mengalami kesulitan selama proses pembelajaran

berlangsung. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator ini dapat terpenuhi

dengan pemilihan strategi pembelajaran yang menarik. Seperti hasil penelitian

Charlton (2005) menunjukkan bahwa permainan dapat meningkatkan hasil belajar

ketika dikombinasikan dengan penjelasan materi oleh guru.

Apabila motivasi belajarnya baik maka hasil belajar juga dapat menjadi

lebih baik. Motivasi belajar siswa tersebut dapat menjadi pendorong bagi mereka

untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini didukung oleh Sardiman (2007)

yang mengemukakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha

dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya

motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajarnya. Keberhasilan proses belajar mengajar sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar yang nantinya berpengaruh terhadap ketuntasan belajar yang

dicapai oleh siswa. Kombinasi model pembelajaran kooperatif time token dengan

picture puzzle dapat berhasil diterapkan dan dapat dikatakan efektif terhadap hasil

belajar siswa karena mampu mencapai indikator kinerja yaitu hasil belajar peserta

didik secara klasikal menunjukkan ≥ 80% dari jumlah peserta didik mampu

mencapai KKM dengan nilai ≥ 75. Hal ini sependapat dengan Ardianti (2010)

yang menyebutkan time token dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan

hasil belajar yang optimal

Page 48: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

38

Berdasarkan angket motivasi siswa yang dibagikan setelah siswa mengikuti

pembelajaran, terbukti bahwa hampir seluruh siswa merasa termotivasi dengan

adanya pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time token dengan

picture puzzle pada materi sistem peredaran darah. Terbukti dari hasil persentase

data motivasi siswa dari tiga kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE

mendapatkan 100%. Hasil persentase tersebut menandakan bahwa siswa

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa yang

belum pernah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran menggunakan

kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle. Meskipun pada awalnya

ada beberapa siswa yang mengaku belum pernah bermain picture puzzle, dan

belum mengetahui apa itu time token. Namun setelah pembelajaran berlangsung,

guru menjelaskan tentang pembelajaran menggunakan time token dan bagaimana

cara bermain picture puzzle, siswa terlihat sangat tertarik untuk mengikuti

pembelajaran.

Adanya motivasi pada diri siswa akan timbul minat belajar siswa, sehingga

siswa akan berkonsentrasi dan bersikap aktif pada saat pembelajaran, serta

berusaha memperoleh prestasi yang lebih baik dengan cara belajar lebih tekun dan

sungguh-sungguh. Sesuai dengan yang diungkapkan Aritonang (2008) ada

hubungan yang signifikan antara minat dan motivasi belajar yang menunjukkan

minat dan motivasi besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar. Motivasi

belajar yang kuat dalam diri siswa tersebut akan meningkatkan prestasi belajar

siswa. Kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengn picture puzzle ini

terbukti dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini

sependapat dengan Chumala (2012) yang menyebutkan bahwa dengan

menggunakan Media Puzzle geografi menjadikan pembelajaran IPS-Geografi

lebih menyenangkan sehingga membangkitkan minat belajar siswa. Bangkitnya

minat belajar siswa, akan memacu peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu hasil

penelitian dari Cahyo (2012) menyimpulkan bahwa dengan puzzle siswa lebih

antusias dan termotivasi untuk belajar.

Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan

dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa

Page 49: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

39

(Aritonang, 2005). Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari

peran guru baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran. Hasil observasi kinerja guru menunjukan hasil yang sangat baik

kinerja guru mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Hal ini membuktikan

bahwa pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time token dengan

picture puzzle dapat dilaksanakan dengan mudah oleh guru sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, dapat

dilihat hasil rekapitulasi data kinerja guru dengan persentase rata- rata dari ketiga

kelas yaitu 91,45%, yang artinya masuk dalam kriteria baik.

Dalam proses pembelajaran menggunakan kooperatif time token yang

dikombinasikan dengan permainan picture puzzle terjadi interaksi langsung antara

siswa dengan guru (dua arah), hal tersebut dapat dilihat pada kegiatan diskusi

kelompok dan diskusi kelas yang dilaksanakan. Hal tersebut seperti yang

dikatakan oleh Hamalik (2007) bahwa hasil belajar dapat optimal apabila tercipta

suatu komunikasi dua arah yang selaras antara siswa dengan guru dalam proses

belajar mengajar.

Data mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran diperoleh dengan

pemberian angket tanggapan siswa kepada kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE yang

merupakan kelas sampel. Angket terdiri atas sepuluh pertanyaan tentang

kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan metode permainnan picture

puzzle pada materi sistem peredaran darah yang berupa jawaban ya dan tidak.

Data hasil analisis angket tanggapan siswa menunjukkan siswa yang merasa

tertarik terhadap pembelajaran kooperatif time token yang dikolaborasikan dengan

permainan picture puzzle ini dari ketiga kelas mencapai lebih dari 90%, kesan

pertama ini sangat penting karena akan mempengaruhi keterlaksanaan

pembelajaran dan hasil belajar siswa. Sebanyak lebih dari 80% jawaban angket

menyebutkan bahwa siswa lebih tertarik dengan pembelajaran materi sistem

peredaran darah dengan kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan

metode permainnan picture puzzle. Rasa suka/senang terhadap pembelajaran

merupakan kesan akhir siswa setelah mengalami sendiri pembelajaran dengan

pembelajaran kooperatif time token dengan metode permainnan picture puzzle

Page 50: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

40

pada materi sistem peredaran darah. Siswa yang merasa terbantu dalam

memahami materi sistem peredaran darah sebesar lebih dari 90%. Siswa yang

merasa terbantu dengan desain pembelajaran yang diterapkan dan media yang

digunakan sebagian besar tuntas KKM.

Ketertarikan dan tanggapan positif yang ditunjukkan siswa terhadap desain

pembelajaran yang diterapkan dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang

berlangsung dalam pembelajaran. Kegiatan berdiskusi dengan time token

membuat siswa aktif untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, baik

dalam kelompok maupuan dalam kelas. Setiap siswa mempunyai dua kupon

bicara yang dapat digunakan untuk mengungkapkan pendapat, pertanyaan ataupun

menjawab pertanyaan. Baik itu di dalam kelas maupun dalam kelompok mereka

bisa menggunakan kupon tersebut. Adanya permainan picture puzzle dalam LDS

membuat siswa tertarik untuk menyelesaikan dan mengerjakan LDS dengan baik.

Sebanyak 90% siswa setuju dengan suasana kelas yang lebih menyenangkan

dengan adanya pembelajaran kooperatif time token dikombinasikan dengan

permainan picture puzzle. Berdasarkan hasil analisis tanggapan siswa diketahui

bahwa rata- rata dari ketiga kelas tanggapan siswa mencapai 94%, yang artinya

tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time

token dengan permainan picture puzzle dalam kategori baik. Ini berarti siswa

memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap kegiatan pembelajaran

dengan kombinasi kooperatif time token dengan permainan picture puzzle.

Penerapan strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai yang dapat memotivasi

siswa untuk belajar akan berpengaruh pada meningkatnya aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran akan

berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar. Seperti hasil penelitian Brahim

(2007) menyebutkan penerapan strategi pembelajaran dengan memanfaatkan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat mndorong aktivitas siswa dan

berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar.

Wawancara dengan Ibu Hannatur selaku guru kelas VIII bertujuan untuk

mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil

wawancara dengan guru tentang pembelajaran menggunakan kombinasi

Page 51: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

41

kooperatif time token dengan permainan picture puzzle pada materi sistem

peredaran darah menunjukkan respon yang baik. Secara umum guru memberikan

tanggapan yang positif dan kesan yang baik terhdap pembelajara, seperti yang

ditunjukkan pada tabel hasil wawancara tanggapan guru. Tidak ada kesulitan yang

dialami saat guru mengajar dengan kooperatif time token dikombinasikan

permainan picture puzzle. Hanya saja perlu pengawasan dan bimbingan yang

ekstra pada proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif time token cukup

membantu meningkatkan keaktifan siswa, terutama keaktifan dalam berpendapat

dan bertanya. Permainan picture puzzle sukses membangkitkan motivasi siswa,

sehingga siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

Sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh Park dan Park (2010) dalam

analisisnya menyebutkan bahwa permainan puzzle dapat meningkatkan

konsentrasi, minat serta mengembangkan kecerdasan.

Berdasarkan penuturan guru, pembelajaran kooperatif time token yang

dikombinasikan dengan permainan picture puzzle baru pertama dilakukannya.

Pembelajaran menjadi lebih bervariatif siswa lebih antusias dan semangat untuk

belajar sehingga memacu keaktifan siswa. Adanya peran aktif dan keterlibatan

siswa yang tinggi maka pembelajaran menjadi efektif dan efisien sehingga siswa

lebih mudah memahami materi dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Namun dalam penerapannya ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan

antara lain berhubungan dengan pengelolaan kelas dan waktu. Pengelolaan kelas

harus lebih terkendali agar siswa mampu menyelesaikan tugasnya dan

menggunakan waktu lebih efektif dan efisien. Salah satu cara untuk

mempermudah pengelolaan kelas adalah dengan guru membagi kelas menjadi

beberapa kelompok kemudian memberikan tugas pada tiap ketua kelompok untuk

bertanggung jawab atas anggota kelompoknya.

Page 52: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kombinasi pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture

puzzle efektif diterapkan pada materi sistem peredaran darah. Dari hasil

penelitian dapat disimpulkan 83% siswa aktif dalam pembelajaran dan hasil

belajar siswa 86,56% telah melampaui KKM ≥75. Rata-rata motivasi siwa

mencapai 100%.

B. Saran

1. Perlu persiapan yang matang dalam pembuatan picture puzzle mulai dari

bahan, pemilihan gambar, pembuatan picture puzzle sampai pemotongan

hingga menjadi puzzle yang siap digunakan.

2. Karena penggunaan metode pembelajaran kooperatif time token dengan

permainan picture puzzle merupakan hal yang baru bagi siswa, hendaknya

guru mampu memberi penjelasan yang cukup kepada siswa tentang aturan

main yang harus dijalankan, sehingga pembelajaran berjalan dengan

lancar.

3. Pengelolaan kelas harus benar- benar dikuasai oleh guru, agar siswa dapat

mengikuti pembelajaran dengan aktif sesuai dengan yang dikehendaki.

Page 53: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

43

DAFTAR PUSTAKA

Anni CT & Rifa’i A. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES Press.

Ardianti, SD.2011. Pengaruh Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time

Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Sistem organisasi

Kehidupan di SMP N 1 Sluke Rembang. (Skripsi). Semarang : Universitas

Negeri Semarang

Arikunto S. 2006a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2006b. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, KT.2008.Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.Jurnal pendidikan penabur No. 10 Tahun 7:11-21

2005. kompensasi kerja, disiplin kerja guru,dan kinerja guru SMP

Kristen BPK penabur jakarta No.4 Tahun.IV:1-16

Brahim, TK.2007.Peningkatan hasil belajar sains siswa kelas IV sekolah dasar

melaui pendekatan pemanfaatan sumber daya alam hayati di lingkungan

sekitar.Jurnal pendidikan penabur No. 9 Tahun 6:37-49

Cahyo, UD. 2012. Penerapan Media Puzzle Picture pada Kemampuan Berbicara

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Tumpang. (Skripsi). Malang : Universitas

Negeri Malang

Charlton B, R.L.Williams dan T.F.McLaughlin.2005. Educational games: a

technique accelerate the acquisition of reading skills of children with

learning disabilities. The International Journal of Special Education 2005,

Vol 20, No.2:66-72.

Chumala, N. 2012. Penggunaan Media Puzzle Geografi untuk Meningkatkan

Minat dan Hasil Belajar IPS Geografi Siswa Kelas IXD SMP

Muhammadiyah 2. On line at http://mala_ting2.guru-

indonesia.net/artikel_detail-21695.html [diakses 6 November 2012]

Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hamalik O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Husein, M. 2010. Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi

Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah

Akhlak pada Siswa Kelas VII MTS Yaspuri di Malang.(Skripsi).

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

43

Page 54: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

44

Park E.Y dan Park Y.H. 2010. A Hierarchical Interface Design of a Puzzle Game

for Elementary Education. International Journal of u- and e- Service,

Science and Technology Vol. 3, No. 2:43-49

Pujiyatmi, A. 2011. Efektifitas Metode Permainan Didukung dengan Media Slide

Presentation pada Materi Sistem Peredaran Darah di SMPN5 Ungaran.

(Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang

Rahmatina. 2007.Penggunaan permainan dalam pembelajaran IPS di sekolah

dasar. Jurnal Sekolah Dasar Vol.16 No.1

Rochintaniawati D, A.R.Wulan, dan S.Sriyati. 2009. Kebutuhan guru sekolah

dasar di cimahi dan kabupaten bandung dalam melangsungkan

pembelajaran IPA. Jurnal Penelitian Vol.10 No.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Aglesindo.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pusataka.

Syukron, M. 2011. Upaya Penggunaan Media Games Puzzle untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa. On line at http//penggunaan-media-games-

puzzle.html/ [diakses tanggal 25 April 2012]

Wahyuni, N dan Mauren IY. 2010. Pemanfaatan media puzzle metamorfosis

dalam pembelajaran sains untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2

SD Sawunggaling 1/382 Surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol.10

No.2: 77-87.

Widodo, R. 2009. Metode Pembelajaran Time Token. On Line at

http://wywId.wordpress.com / [diakses tanggal 11 Maret 2012]

Wiyarsi, A. 2010. Implementation of cooperative learning tipe time token to

increase the student activity and ineterest learning on general chemistry.

Jurnal Pendidikan Kimia UNY

Page 55: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

45

LAMPIRAN 1

SILABUS

Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas / semster :

Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Pati, ......................2012

Guru Mapel IPA Biologi

Kompetensi

dasar

Materi pokok/

pembelajaran

Kegiatan

pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

waktu

Sumber

belajar Teknik Bentuk

instrume

n

Contoh

instrumen

Mendeskripsik

an sistem

peredaran

darah manusia

dan

hubungannya

dengan

kesehatan

1. Komponen-

komponen

darah

2. Alat- alat

peredaran

darah

3. Proses

peredaran

darah

4. Penggolonga

n darah

sistem ABO

5. Penyakit dan

gangguan

sistem

peredaran

darah

Penjelasan

materi oleh

guru

Diskusi

dengan tipe

time token

yang dibantu

dengan media

puzzle

Menyampaika

n hasil diskusi

Menyebutkan

organ penyusun

sistem peredaran

darah manusia

Menjelaskan

struktur dan fungsi

jantung, pembuluh

darah, dan darah

dalam sistem

peredaran darah.

Menyebutkan

contoh penyakit

yang berhubungan

dengan sistem

peredaran darah

yang biasa

dijumpai dalam

kehidupan sehari-

hari.

Tes

tertulis

Pilihan

gandda

Sistem

peredaran darah

manusia terdiri

atas organ-

organ sebagai

berikut...

A. Jantung –

ginjal – hati

B. Jantung –

paru-paru

C. Jantung –

pembuluh

darah – darah

D. Jantung –

ginjal – paru-

paru

Pertemuan

1 (2 x 40

menit)

Pertemuan

2 (2 x 40

menit)

Pertemuan

3(2 x

40menit)

Buku

belajar

IPA kelas

VIII edisi

2 BSE

Page 56: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

46

(......................................)

Page 57: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

47

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP

Kelas / Semester : VIII / 1

Mapel : IPA

Alokasi waktu : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia

Kompetensi Dasar

1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

Indikator

1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia

2. Menjelaskan struktur dan fungsi jantung, pembuluh darah, dan darah dalam sistem

peredaran darah.

3. Menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang

biasa dijumpai dalam kehidupan sehari- hari.

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat

1. Mengenali organ-organ penyusun sistem peredaran darah beserta fungsinya.

2. Mengenali bagian-bagian jantung.

3. Membedakan sistem perdaran darah besar dan kecil.

4. Mendefinisikan sistem peredaran tertutup.

5. Menyebutkan golongan darah berdasar peredaan aglutinogen dan aglitinin yang

terkandung dalam darah.

6. Menemukan berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.

B. Materi Pembelajaran

Sistem Peredaran Darah Manusia

1. Darah

a. Komponen sel- sel darah.

b. Jenis- jenis sel darah.

c. Karakteristik sel darah merah, sel darah putih dan keping darah.

d. Proses pembekuan darah.

2. Jantung dan Pembuluh Darah

Page 58: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

48

a. Struktur dan fungsi jantung.

b. Tekanan darah.

c. Jenis- jenis pembuluh darah.

d. Ciri- ciri pembuluh nadi, pembuluh balik dan pembuluh kapiler,

3. Mekanisme Proses \peredaran Darah

a. Proses peredaran darah kecil dan proses peredaran darah besar.

4. Golongan Darah

a. Penggolongan darah sistem ABO.

b. Transfusi darah.

5. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia

a. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia yang berhubungan

dengan jantung dan pembuluh darah.

b. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia yang berhubungan

dengan darah.

C. Metode pembelajaran

1. Pendekatan

- Pendekatan konsep

2. Metode pembelajaran

- Ceramah

- Diskusi dengan tipe time token dibantu dengan permainan puzzle

3. Model pembelajaran

- Cooperative learning

D. Langkah-langkah Kegiatan

1. Pertemuan ke – 1 (2 x 40 menit) :

Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa

Kegiatan awal

(5 menit)

- Mengkondisikan suasana kelas.

- Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

- Memberikan apresepsi awal,

“apakah kalian pernah terluka?

Bagaimana jika kita terluka?”

- Memberikan motivasi, “apakah

fungsi darah?”

- Duduk tenang dan

memperhatikan

penjelasan guru

- Menjawab apresepsi

yang diberikan guru

- Termotivasi

Kegiatan inti

(70 menit) Eksplorasi

- Menyampaikan materi sistem

peredaran darah tentang darah

- Mengorganisasikan siswa ke

dalam suatu kelompok diskusi,

- Memperhatikan

penjelasan dari guru

- Membentuk

kelompok, dan

Page 59: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

49

masing- masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa.

- Menyampaikan aturan main

diskusi tipe time token.

- Membagikan kupon bicara

dengan waktu ±30 detik pada tiap

siswa dan LDS pada tiap

kelompok.

berpindah tempat

sesuai dengan

kelompoknya

- Mendengarkan, dan

menerima kupon

bicara masing-

masing 2 kupon,

serta menerima satu

LDS tiap kelompok.

Elaborasi

- Membimbing jalannya diskusi

- Menunjuk beberapa kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusi secara bergiliran

- Menyusun puzzle

yang terdapat pada

LDS

- Mendiskusikan

jawaban dari soal

yang terdapat pada

LDS

- Menyampaikan

pendapat dengan

menggunakan kupon

bicara, tiap

berbicara satu kupon

sampai kuponnya

habis.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan materi

yang berhubungan dengan

jawaban diskusi siswa

- Memperhatikan

penguatan materi

yang disampaikan

oleh guru

Kegiatan

penutup

(5menit)

- Bersama dengan siswa

membuat kesimpulan hasil

pembelajaran

- Menyudahi pembelajaran dan

menyampaikan materi yang

akan dipelajari pertemuan

berikutnya

- Ikut membuat

kesimpulan bersama

dengan guru

2. Pertemuan ke – 2 (2 x 40 menit):

Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa

Kegiatan awal

(5 menit)

- Mengkondisikan suasana kelas.

- Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

- Memberikan apresepsi awal,

“pernahkah kalian berlari?

Apakah yang terjadi dengan

jantung kita?”

- Memberikan motivasi, “mengapa

darah berada di seluruh tubuh?

Dan bagaimana cara

beredarnya?”

- Duduk tenang dan

memperhatikan

penjelasan guru

- Menjawab apresepsi

yang diberikan guru

- Termotivasi

Kegiatan inti Eksplorasi

Page 60: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

50

(70 menit) - Menyampaikan materi sistem

peredaran darah tentang alat

peredaran darah

- Mengorganisasikan siswa ke

dalam suatu kelompok diskusi,

masing- masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa.

- Menjelaskan peraturan diskusi

dengan tipe time token.

- Membagikan kupon bicara

dengan waktu ±30 detik kepada

tiap siswa dan LDS pada tiap

kelompok.

- Memperhatikan

penjelasan dari guru

- Membentuk

kelompok, dan

berpindah tempat

sesuai dengan

kelompoknya

- Mendengarkan, dan

menerima kupon

bicara masing-

masing 2 kupon,

serta menerima satu

LDS tiap kelompok.

Elaborasi

- Membimbing jalannya diskusi

- Menunjuk beberapa kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusi secara bergiliran

- Menyusun puzzle

yang terdapat pada

LDS

- Mendiskusikan

jawaban dari soal

yang terdapat pada

LDS

- Menyampaikan

pendapat dengan

menggunakan kupon

bicara, tiap

berbicara satu kupon

sampai kuponnya

habis.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan materi

yang berhubungan dengan

jawaban diskusi siswa

- Memperhatikan

penguatan materi

yang disampaikan

oleh guru

Kegiatan

penutup

(5menit)

- Bersama dengan siswa

membuat kesimpulan hasil

pembelajaran

- Menyudahi pembelajaran dan

menyampaikan materi yang

akan dipelajari pertemuan

berikutnya

- Ikut membuat

kesimpulan bersama

dengan guru

3. pertemuan ke 3 (2 x 40 menit)

Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa

Kegiatan awal

(5 menit)

- Mengkondisikan suasana kelas.

- Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

- Memberikan apresepsi awal,

“apakah kalian pernah

mendengar kata anemia? Apa

anemia itu?”

- Duduk tenang dan

memperhatikan

penjelasan guru

- Menjawab apresepsi

yang diberikan guru

- Termotivasi

Page 61: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

51

- Memberikan motivasi, “mengapa

darah dapat menimbulkan

berbagai penyakit? Apa saja

penyakit itu”

Kegiatan inti

(70 menit) Eksplorasi

- Menyampaikan materi tentang

gangguan pada sistem peredaran

darah

- Mengorganisasikan siswa ke

dalam suatu kelompok diskusi,

masing- masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa

- Menjelaskan peraturan diskusi

dengan tipe time token.

- Membagikan kupon bicara

dengan waktu ±30 detik kepada

tiap siswa dan LDS pada tiap

kelompok.

- Memperhatikan

penjelasan dari guru

- Membentuk

kelompok, dan

berpindah tempat

sesuai dengan

kelompoknya

- Mendengarkan, dan

menerima kupon

bicara masing-

masing 2 kupon,

serta menerima satu

LDS tiap kelompok.

Elaborasi

- Membimbing jalannya diskusi

- Menunjuk satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

secara bergiliran

- Menyusun puzzle

yang terdapat pada

LDS

- Mendiskusikan

jawaban dari soal

yang terdapat pada

LDS

- Mengumpulkan LDS

- Menyampaikan

pendapat dengan

menggunakan kupon

bicara, tiap

berbicara satu kupon

sampai kuponnya

habis.

Konfirmasi

- Memberikan soal evaluasi

- Mengerjakan

evaluasi dengan

tenang dan percaya

diri

Kegiatan

penutup

(5menit)

- Mengumpulkan lembar jawab

hasil evaluasi siswa

- Menyebarkan angket tanggapan

siswa

- Mengumpulkan

jawaban

- Mengisi angket

tanggapan siswa

E. Sumber Belajar

1. Buku belajar IPA kelas VIII edisi 2 BSE

F. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik penilaian

Page 62: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

52

Diskusi

LDS

Tes evaluasi

b. Bentuk Instrumen

LDS

Soal evaluasi

Lembar observasi aktifitas siswa

Mengetahui

Kepala SMP……………..

……………………………

…………………………….

Guru Mata Pelajaran IPA

…………………..………

LAMPIRAN 3

LEMBAR DISKUSI SISWA

KOMPONEN – KOMPONEN DARAH

Standar Kompetensi

3. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia

Kompetensi Dasar 3.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Page 63: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

53

PETUNJUK UMUM

Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh seperti

gambar di atas.

Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.

Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara

pada ketua kelompok.

Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara bergantian.

SOAL

1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!

2. Gambar apakah yang terbentuk? Berikan keterangan 1, 2, dan 3 yang ada pada

gambar tersebut!

3. Berdasarkan gambar, apa sajakah komposisi darah?sebut dan jelaskan!

4. Jelaskan bagaimana proses pembekuan darah!

5. Sebutkan minimal 5 fungsi darah bagi tubuh kita!

LEMBAR DISKUSI SISWA

ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA

Standar Kompetensi

2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia

Kompetensi Dasar 2.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Page 64: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

54

PETUNJUK UMUM

Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh seperti

gambar di atas.

Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.

Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara

pada ketua kelompok.

Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara bergantian.

SOAL

1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!

2. Gambar apakah yang terbentuk?

3. Terdiri dari apakah alat peredaran darah pada manusia?

4. Sistem peredaran darah manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu peredaran darah

kecil dan peredaran darah besar. Jelaskan perbedaan antara keduanya!

5. Jelaskan perjalanan darah dalam sistem peredaran darah?

LEMBAR DISKUSI SISWA

GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

PETUNJUK UMUM

Standar Kompetensi

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia

Kompetensi Dasar 1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Page 65: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

55

Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh.

Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.

Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara

pada ketua kelompok.

Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara bergantian.

SOAL

1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!

2. Apa penyebab terjadinya penyakit seperti yang ditunjukkan pada gambar?

3. Bagaimana gejala atau ciri- ciri orang yang terkena penyakit seperti pada gambar?

Sebutkan setidaknya 5 ciri!

4. Tuliskan contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan

darah!

5. Sebut dan jelaskan 2 penyakit yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada jantung

dan pembuluh darah!

KUNCI LDS

ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA

2. Gambar jantung

3. Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

4. Perbedaan sistem peredaran darah kecil dan peredaran darah besar yaitu, pada

peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju

paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri, sedangkan

peredaran darah besar mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali

lagi ke jantung.

5. Pejalanan darah dalam sistem peredaran darah,

Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari seluruh tubuh

masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah

yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke

ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru.

Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke

sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2

segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya

Page 66: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

56

oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri,

bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke seluruh tubuh kecuali paru.

KUNCI LDS

GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

2. Anemia disebabkan karena keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar Hb

normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5

juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal

3. Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti :

Muka pucat

Lelah/Keletihan

Kurang energi/lemas

Mengantuk

Sakit kepala

Mudah lelah bila berolahraga

Sulit konsentrasi

Mudah lupa

Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan

Nyeri tulang

Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah

cepat, nafas tersengal dan pingsan.

4. Anemina, thalasemia, leukimia AIDS

Penyakit jantung merupakan penurunan kerja jantung, yang biasa disebabkan

karena kolesterol yang berlebihan. Karena kolesterol akan menyumbat

pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.

Tekanan darah rendah, terjadi akibat pengembalian darah ke jantung

berkurang akibat kerja jantung menurun. Penyebabnya, antara lain perubahan

posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah tertimbun di

pembuluh balik pada kaki sehingga pengembalian darah ke jantung lambat.

Tekanan Darah Tinggi

Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Penyebabnya

berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya

pembuluh nadi. Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan

merokok, dan minuman beralkohol.

Varises

Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok

terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban

misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah

anus dinamakan ambeien.

Page 67: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

57

Contoh Picture Puzzle

Puzzle Komponen Darah Puzzle Alat Peredaran Darah

(Jantung)

Page 68: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

58

Puzzle Anemia

ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN, DAN

REABILITAS SOAL

No Kode No Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-03 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

3 UC-02 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1

4 UC-04 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

5 UC-01 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

6 UC-06 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1

7 UC-05 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

8 UC-09 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1

9 UC-14 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1

10 UC-11 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1

11 UC-15 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1

12 UC-16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1

13 UC-13 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

14 UC-08 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0

LAMPIRAN 6

Page 69: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

59

15 UC-17 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1

16 UC-18 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

17 UC-21 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

18 UC-12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

19 UC-19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

20 UC-10 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

21 UC-20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 11 12 12 14 12 3 7 9 5 7 16

Valid

itas

Mp 17,36 16,58 16,83 15,57 15,08 22,00 18,43 18,56 21,60 14,86 15,94

Mt 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14

p 0,52 0,57 0,57 0,67 0,57 0,14 0,33 0,43 0,24 0,33 0,76

q 0,48 0,43 0,43 0,33 0,43 0,86 0,67 0,57 0,76 0,67 0,24

pq 0,2494 0,2449 0,2449 0,2222 0,2449 0,1224 0,2222 0,2449 0,1814 0,2222 0,1814

St 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213

rpbis 0,544 0,454 0,500 0,325 0,175 0,516 0,488 0,615 0,671 0,081 0,517

thitung 3,428 2,693 3,055 1,820 0,939 3,190 2,957 4,128 4,788 0,432 3,194

ttabel 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093

Kriteria Valid Valid Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Valid

Daya P

em

beda

BA 8 8 8 8 6 3 6 6 5 3 10

BB 2 3 4 5 5 0 1 2 0 4 5

JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

D 0,600 0,50 0,40 0,30 0,10 0,30 0,50 0,40 0,50 -0,10 0,50

Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Baik Jelek Baik

Tin

gkat

Kesukara

n B 11 12 12 14 12 3 7 9 5 7 16

JS 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

P 0,524 0,57 0,57 0,67 0,57 0,14 0,33 0,43 0,24 0,33 0,76

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah

Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai

No Soal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0

1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0

0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1

1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0

1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0

1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Page 70: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

60

1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1

1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

16 8 11 13 6 8 7 11 9 20 9

13,88 19,13 17,36 16,77 18,33 20,00 20,71 16,36 19,33 14,45 19,00

14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14

0,76 0,38 0,52 0,62 0,29 0,38 0,33 0,52 0,43 0,95 0,43

0,24 0,62 0,48 0,38 0,71 0,62 0,67 0,48 0,57 0,05 0,57

0,1814 0,2358 0,2494 0,2358 0,2041 0,2358 0,2222 0,2494 0,2449 0,0454 0,2449

6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213

-0,077 0,629 0,544 0,539 0,427 0,740 0,748 0,375 0,724 0,221 0,677

-0,409 4,282 3,428 3,385 2,496 5,814 5,962 2,140 5,546 1,200 4,868

2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093

Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

Valid

6 7 8 8 4 7 6 8 8 10 7

9 0 3 4 2 1 1 3 1 9 1

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

-0,30 0,70 0,50 0,40 0,20 0,60 0,50 0,50 0,70 0,10 0,60

Jelek Baik Baik Cukup Jelek Baik Baik Baik Baik Jelek Baik

16 8 11 13 6 8 7 11 9 20 9

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0,76 0,38 0,52 0,62 0,29 0,38 0,33 0,52 0,43 0,95 0,43

Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah

Sedang

Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai

No Soal Y Y

2

23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 0 0 1 0 1 25 625

0 1 1 1 1 1 1 0 25 625

1 0 1 1 1 0 1 0 21 441

1 0 1 1 1 1 0 1 21 441

1 0 1 0 1 0 0 0 20 400

0 1 1 0 0 1 0 0 19 361

1 1 1 1 0 0 1 0 17 289

1 1 1 0 0 1 1 0 17 289

1 1 1 0 0 1 1 0 16 256

1 1 0 0 0 1 1 0 15 225

1 0 0 1 0 1 0 0 14 196

1 0 0 0 0 1 1 1 14 196

1 1 1 0 0 0 1 1 13 169

0 1 1 0 0 1 0 0 13 169

1 0 1 0 0 0 0 1 8 64

1 0 0 0 0 1 0 0 7 49

Page 71: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

61

1 0 0 0 0 0 0 0 9 81

0 0 0 0 0 0 0 0 7 49

0 0 0 1 0 0 0 0 5 25

0 0 1 0 0 0 0 0 6 36

0 0 0 0 0 1 0 1 5 25

14 9 12 6 4 12 8 6 297 5011

15,50 17,78 16,33 17,17 21,75 15,92 17,25 14,33

14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14

0,67 0,43 0,57 0,29 0,19 0,57 0,38 0,29

0,33 0,57 0,43 0,71 0,81 0,43 0,62 0,71

0,2222 0,2449 0,2449 0,2041 0,1542 0,2449 0,2358 0,2041

6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213

0,309 0,507 0,407 0,308 0,594 0,330 0,392 0,019

1,719 3,110 2,359 1,712 3,907 1,848 2,257 0,103

2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093

Tidak Valid

Valid Valid Tidak Valid

Valid Tidak Valid

Valid Tidak Valid

8 7 8 4 4 7 6 2

5 2 4 1 0 4 2 4

10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 10 10 10 10

0,30 0,50 0,40 0,30 0,40 0,30 0,40 -0,20

Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

14 9 12 6 4 12 8 6

21 21 21 21 21 21 21 21 k = 30

0,67 0,43 0,57 0,29 0,19 0,57 0,38 0,29 Vt = 40,529

Sedang Sedan

g Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar M = 6,907

Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang r11 = 0,899

LAMPIRAN 11

SOAL EVALUASI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/ Semester : VIII/ Gasal

Waktu : 40 menit

1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas organ- organ sebagai berikut...

E. Jantung – ginjal – hati

F. Jantung – paru-paru

G. Jantung – pembuluh darah – darah

H. Jantung – ginjal – paru-paru

2. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut...

A. Mengatur suhu tubuh

B. Mengangkut sari- sari makanan

C. Sebagai penawar racun

Page 72: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

62

D. Membentuk sel baru

3. Peredaran darah dari jantung menuju ke paru- paru dan kembali lagi ke jantung,

disebut peredaran darah...

A. Peredaran darah kecil

B. Peredaran darah besar

C. Peredaran darah tersebar

D. Peredaran darah terbuka

4. Ketika serambi berkontraksi, yang terjadi adalah...

A. Darah dipompa dari serambi ke bilik

B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi

C. Katup penghubung antara serambi dan bilik menutup

D. Darah dari bilik dipompa ke pembuluh nadi

5. Dalam sistem peredaran darah manusia darah manusia dikenal adanya 3 pembuluh

darah, yaitu pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Pernyataan

berikut ini yang benar dan berkaitan dengan pembuluh balik adalah...

A. Mengangkut darah dimana kadar O2 tinggi

B. Jalannya meninggalkan jantung

C. Mengangkut darah berkadar CO2 rendah

D. Mengangkut darah berkadar CO2 tinggi

6. Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi sebagai...

A. Pembentuk antibody

B. Menguraikan antigen

C. Menghancurkan antigen

D. Memakn kuman penyakit

7. Perbedaan antara arteri (pembuluh nadi) dengan vena (pembuluh balik) adalah...

A. Arteri memiliki katp yang melekat pada dindingnya, sedangkan vena tidak

memiliki katup

B. Arteri memiliki dinding yang lebih tipis dari pada vena

C. Dinding arteri tidak elastis sedangkan dinding vena elastis

D. Arteri tidak memiliki katup disepanjang pembuluh, sedangkan vena mempunyai

katup disepanjang pembuluh

8. Perhatikan gambar disamping!

Bagian yang berisi darah dari paru- paru, ada dibagian bernomor.... A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

9. Darah dari dalam tubuh akan dikumpulkan oleh kapiler dan akhirnya bersatu di

pembuluh balik (vena). Dari vena besar darah akan masuk kedalam....

Page 73: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

63

A. Bilik kanan

B. Bilik kiri

C. Serambi kanan

D. Serambi kiri

10. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah...

A. A

B. B

C. AB

D. O

Pelajari diagram berikut ini, untuk menjawab soal no. 15, 16, 17! A A O O B B AB AB

11. Berdasarkan bagan diatas, golongan darah A dapat diberikan kepada...

A. A dan B

B. B dan AB

C. A dan AB

D. B dan O

12. Digunakan serum aglutinin a dan b, jika ternyata kedua serum tersebut

menggumpalkan darah tersebut, berarti golongan darah orang tersebut adalah...

A. O

B. A

C. B

D. AB

13. Pembuluh limfa memiliki fungsi untuk mengangkut...

A. Glukosa dari usus

B. Protein dari usus

C. Lemak dari usus halus

D. Karbon dioksida ke paru-paru

14. Sel darah putih memiliki sifat dapat memburu kuman penyakit itu sebabnya sel

darah putih dapat bergerak keluar pembuluh darah. Sifat ini dinamakan...

A. Diapedesis

B. Limfosit

C. Fagosit

D. Trombosit

15. Dalam tubuh manusia mempunyai beberapa tempat kelenjar limfa. Berikut yang

bukan tempat terdapat kelenjar limfa adalah...

A. Leher

B. Pergelangan tangan

Page 74: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

64

C. Lipatan paha

D. Ketiak

16. Darah yang mengandung CO2 paling banyak terdapat pada...

A. Pembuluh nadi paru- paru

B. Pembuluh balik paru-paru

C. Serambi kiri

D. Bilik kiri

17. Daerah peredaran limfe kanan meliputi...

A. Dada kanan, leher kanan, tubuh bagian bawah

B. Kepala, dada kanan, lengan kanan

C. Kepala, lengan kanan, kaki kanan

D. Leher kanan, dada kanan, tubuh bagian bawah

18. Andi terjatuh dari sepeda, lututnya terluka dan darahnya pun keluar. Namun ia tak

khawatir karena lama kelamaan darahnya pasti akan...

A. Berhenti keluar karena lukanya akan tertutup oleh benang- benang fibrin

B. Berhenti keluar karena luka kering terkena sinar matahari

C. Terus mengalir karena keping darah pecah dan mengeluarkan trombokinase

D. Terus mengalir karena lukanya akan tertutup benang- benang fibrin

19. Seorang kakek bertekanan darah 80/60 mm/Hg sehingga menimbulkan gejala

pusing, lemas, dan pingsan. Penyakit yang diderita oleh kakek tersebut adalah...

A. Pingsan

B. Anemia

C. Hipertensi

D. Hipotensi

20. Bahaya yang terjadi jika resipien menerima transfusi darah dari donor yang golongan

darahnya tidak sama adalah ....

A. Aliran darah tidak akan berhenti jika ada luka

B. Tubuh resipien akan melemah

C. Mengakibatkan anemia

D. Terjadi penggumpalan darah

Page 75: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

65

LAMPIRAN 13

NILAI AHIR KELAS VIIIA N

o

Kode

Siswa

LDS

1

LD

S 2

LD

S 3

Rata- rata

LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan

1 A-01 80 85 80 81,67 85 170 83,89 TUNTAS

2 A-02 85 90 80 85,00 75 150 78,33 TUNTAS

3 A-03 80 85 85 83,33 65 130 71,11 TIDAK TUNTAS

4 A-04 80 85 80 81,67 75 150 77,22 TUNTAS

5 A-05 90 95 95 93,33 85 170 87,78 TUNTAS

6 A-06 0 0 80 26,67 80 160 62,22 TIDAK TUNTAS

7 A-07 90 95 80 88,33 75 150 79,44 TUNTAS

8 A-08 90 92 95 92,33 0 0 30,78 TIDAK TUNTAS

9 A-09 90 95 90 91,67 75 150 80,56 TUNTAS

10 A-10 - - - - - - - -

11 A-11 80 85 85 83,33 75 150 77,78 TUNTAS

12 A-12 95 88 85 89,33 75 150 79,78 TUNTAS

13 A-13 85 90 85 86,67 80 160 82,22 TUNTAS

14 A-14 95 88 80 87,67 85 170 85,89 TUNTAS

15 A-15 90 92 95 92,33 65 130 74,11 TIDAK TUNTAS

Page 76: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

66

16 A-16 90 92 90 90,67 80 160 83,56 TUNTAS

17 A-17 85 90 95 90,00 75 150 80,00 TUNTAS

18 A-18 85 90 90 88,33 85 170 86,11 TUNTAS

19 A-19 90 95 80 88,33 80 160 82,78 TUNTAS

20 A-20 90 92 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS

21 A-21 95 88 95 92,67 80 160 84,22 TUNTAS

22 A-22 90 95 85 90,00 85 170 86,67 TUNTAS

23 A-23 95 88 95 92,67 65 130 74,22 TIDAK TUNTAS

24 A-24 95 88 80 87,67 80 160 82,56 TUNTAS

JUMLAH 1790,33

RATA- RATA KELAS 77,84

ketuntasan klasikal 78%

Jumlah siswa yang tuntas 18

NILAI AHIR KELAS VIIIB N

o

Kode

Siswa

LDS

1

LDS

2

LDS

3

Rata- rata

LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan

1 B-01 85 70 80 78,33 85 170 82,78 TUNTAS

2 B-02 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS

3 B-03 88 85 90 87,67 70 140 75,89 TUNTAS

4 B-04 88 85 90 87,67 75 150 79,22 TUNTAS

5 B-05 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS

6 B-06 95 87 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS

7 B-07 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS

8 B-08 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS

9 B-09 85 95 95 91,67 75 150 80,56 TUNTAS

10 B-10 88 85 90 87,67 70 140 75,89 TUNTAS

11 B-11 85 95 95 91,67 65 130 73,89 TIDAK TUNTAS

12 B-12 90 92 80 87,33 70 140 75,78 TUNTAS

13 B-13 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS

14 B-14 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS

15 B-15 95 87 80 87,33 65 130 72,44 TIDAK TUNTAS

Page 77: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

67

16 B-16 85 95 95 91,67 80 160 83,89 TUNTAS

17 B-17 85 95 95 91,67 75 150 80,56 TUNTAS

18 B-18 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS

19 B-19 88 85 90 87,67 80 160 82,56 TUNTAS

20 B-20 - - - - - - - -

21 B-21 95 87 80 87,33 80 160 82,44 TUNTAS

22 B-22 90 92 80 87,33 85 170 85,78 TUNTAS

23 B-23 90 92 80 87,33 55 110 65,78 TIDAK TUNTAS

24 B-24 95 87 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS

JUMLAH 1826,22

RATA- RATA KELAS 79,40

ketuntasan klasikal 87%

Jumlah siswa yang tuntas 20

NILAI AHIR KELAS VIIIE

No

Kode

Siswa

LDS

1

LDS

2

LDS

3

Rata-

rata

LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan

1 E-01 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS

2 E-02 0 0 88 0 75 150 0,00 TIDAK TUNTAS

3 E-03 90 85 87 88 70 140 76,00 TUNTAS

4 E-04 89 85 95 89,5 80 160 83,17 TUNTAS

5 E-05 89 85 95 89,5 85 170 86,50 TUNTAS

6 E-06 90 85 87 88 75 150 79,33 TUNTAS

7 E-07 - - - - - - - -

8 E-08 90 90 88 89,5 85 170 86,50 TUNTAS

9 E-09 90 90 88 89,5 75 150 79,83 TUNTAS

10 E-10 90 85 87 88 70 140 76,00 TUNTAS

11 E-11 89 85 95 89,5 70 140 76,50 TUNTAS

12 E-12 90 90 88 89,5 75 150 79,83 TUNTAS

13 E-13 89 85 95 89,5 75 150 79,83 TUNTAS

14 E-14 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS

15 E-15 90 85 87 88 80 160 82,67 TUNTAS

Page 78: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

68

16 E-16 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS

17 E-17 90 85 87 88 75 150 79,33 TUNTAS

18 E-18 90 90 0 90 85 170 86,67 TUNTAS

19 E-19 97 80 85 89,75 80 160 83,25 TUNTAS

20 E-20 90 90 88 89,5 85 170 86,50 TUNTAS

21 E-21 89 85 95 89,5 80 160 83,17 TUNTAS

22 E-22 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS

JUMLAH

1651,4

2

RATA- RATA KELAS 78,64

ketuntasan klasikal 95%

Jumlah siswa yang tuntas 20

KETUNTASAN KLASIKAL

K = X 100%

K= presentase siswa yang tuntas

∑ni= jumlah siswa yang tuntas belajar

N : jumlah siswa

K= x 100% = 86,56%

Variasi Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

Jumlah siswa 23 23 21

Rata-rata hasil

belajar

77,84 79,40 78,64

Nilai tertinggi 87,78 85,78 86,67

Nilai terendah 62,22 65,78 76

Page 79: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

69

Siswa tuntas 18 20 20

Siswa tidak

tuntas

5 3 1

Ketuntasan

klasikal tiap

kelas

78,26% 86,96% 95,24%

rata-rata

ketuntasan

klasikal kelas 86,82%

Page 80: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

70

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIA

No. Nama

Pertemuan I

Jml

Pertemuan II

Jml

Pertemuan III

Jml

Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 A-01 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

2 A-02 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 1 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

3 A-03 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

4 A-04 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

5 A-05 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif

6 A-06 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif

7 A-07 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 1 12 80% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

8 A-08 3 3 3 2 3 14 93% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif

9 A-09 3 3 3 1 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 3 1 1 11 73% Aktif

10 A-10

11 A-11 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

12 A-12 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

13 A-13 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif

14 A-14 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif

15 A-15 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

16 A-16 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

17 A-17 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 1 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

18 A-18 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif

19 A-19 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

20 A-20 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

21 A-21 2 2 3 1 1 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 1 1 7 47% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

22 A-22 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif

23 A-23 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif

24 A-24 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

Skor Total 61 64 51 43 39

63 65 41 44 36

60 66 51 45 38

Persentase 87 91 73 61 56 90 93 59 63 51 86 94 73 64 54

Page 81: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

71

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIB

No. Nama

Pertemuan I

Jml

Pertemuan II

Jml

Pertemuan III

Jml

Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 B-01 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif

2 B-02 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

3 B-03 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif

4 B-04 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

5 B-05 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

6 B-06 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

7 B-07 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif

8 B-08 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

9 B-09 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif

10 B-10 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

11 B-11 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif

12 B-12 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

13 B-13 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif

14 B-14 2 3 1 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif

15 B-15 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif

16 B-16 3 3 3 2 1 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

17 B-17 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

18 B-18 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 3 1 1 1 8 53% Cukup Aktif

19 B-19 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 3 2 2 1 2 10 67% Aktif

20 B-20 21 B-21 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

22 B-22 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

23 B-23 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif

24 B-24 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

Skor Total 57 63 48 46 42

60 63 49 47 45

61 64 49 44 40

Persentase 81 90 69 66 60 86 90 70 67 64 87 91 70 63 57

Page 82: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

72

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIE

No. Nama

Pertemuan I

Jml

Pertemuan II

Jml

Pertemuan III

Jml

Nomor Item Jenis

Aktivitas N (%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori Nomor Item Jenis

Aktivitas

N

(%) Kategori

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 E-01 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

2 E-02 3 2 1 2 2 10 67% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

3 E-03 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

4 E-04 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

5 E-05 3 2 2 2 1 10 67% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

6 E-06 2 3 3 3 1 12 80% Aktif 2 3 3 3 1 12 80% Aktif 2 3 3 3 1 12 80% Aktif

7 E-07

8 E-08 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 2 2 3 2 12 80% Aktif 2 3 2 3 2 12 80% Aktif

9 E-09 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif

10 E-10 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif

11 E-11 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

12 E-12 2 2 2 3 3 12 80% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 2 3 2 3 3 13 87% Aktif

13 E-13 2 3 3 3 3 14 93% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif

14 E-14 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

15 E-15 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

16 E-16 2 3 1 3 2 11 73% Aktif 2 2 1 3 2 10 67% Aktif 3 3 1 3 2 12 80% Aktif

17 E-17 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif

18 E-18 2 3 1 2 2 10 67% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif

19 E-19 2 2 1 1 2 8 53% Cukup Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif

20 E-20 3 3 1 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif

21 E-21 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif

22 E-22 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif

Skor Total 53 57 39 47 41

53 56 43 49 43

54 61 43 49 44

Persentase 80 86 59 71 62 80 85 65 74 65 82 92 65 74 67

Page 83: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

73

REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA PADA PERTEMUAN I, II & III

Pertemuan Kelas

Persentase Nomor Item Jenis

Aktivitas

1 2 3 4 5

I

VIII A 87 91 73 61 56

VIII B 81 90 69 66 60

VIII E 80 86 59 71 62

II

VIII A 90 93 59 63 51

VIII B 86 90 70 67 64

VIII E 80 85 65 74 65

III

VIII A 86 94 73 64 54

VIII B 87 91 70 63 57

VIII E 82 92 65 74 67

Rata-rata 84,3 90,2 67,0 67,0 59,6

Page 84: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

74

ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA

Kelas VIIIA

NO. KODE

Nomor Pertanyaan Angket Jumlah % KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

5 A-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

6 A-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

7 A-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

9 A-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

10 A-10

11 A-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

12 A-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15 75 Termotivasi

13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 Termotivasi

14 A-14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

15 A-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

17 A-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

20 A-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

21 A-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

22 A-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi

23 A-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

24 A-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

Jumlah 23 23 23 22 23 21 21 22 22 23 15 21 18 23 22 20 22 18 23 23

Persentase 96 96 96 92 96 88 88 92 92 96 63 88 75 96 92 83 92 75 96 96

Jumlah Kriteria Termotivasi 23

Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0

Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0

Lampiran 17

Page 85: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

75

Jumlah 23

Persentase 100

ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA

Kelas VIIIB

NO. KODE

Nomor Pertanyaan Angket Jumlah % KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 B-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

2 B-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

3 B-03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

4 B-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

5 B-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

6 B-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

7 B-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

8 B-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

9 B-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

10 B-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi

11 B-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

12 B-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15 75 Termotivasi

13 B-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 Termotivasi

14 B-14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

15 B-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

16 B-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

17 B-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

18 B-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

19 B-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

20 B-20

21 B-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

22 B-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi

23 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

24 B-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi

Jumlah 23 23 23 23 23 20 21 22 22 23 15 21 17 23 21 20 22 18 23 23

Persentase 96 96 96 96 96 83 88 92 92 96 63 88 71 96 88 83 92 75 96 96

Jumlah Kriteria Termotivasi 23

Page 86: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

76

Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0

Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0

Jumlah 23

Persentase 100

ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA

Kelas VIIIE

NO. KODE

Nomor Pertanyaan Angket Jumlah % KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 E-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

2 E-02 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 Termotivasi

3 E-03 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

4 E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

5 E-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

6 E-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

7 E-07

8 E-08 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 Termotivasi

9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi

10 E-10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi

11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi

12 E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi

13 E-13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

14 E-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi

15 E-15 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi

16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi

17 E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

18 E-18 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi

19 E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

20 E-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

21 E-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi

22 E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi

Jumlah 18 21 21 17 21 17 20 20 20 19 20 21 20 18 21 20 16 20 21 21

Page 87: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

77

Persentase 75 88 88 71 88 71 83 83 83 79 83 88 83 75 88 83 67 83 88 88

Jumlah Kriteria Termotivasi 21

Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0

Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0

Jumlah 21

Persentase 100

Page 88: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

78

Rekapitulasi data motivasi siswa

No. Kriteria Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

1. Termotivasi 23 23 21

2. Cukup Termotivasi 0 0 0

3. Kurang Termotivasi 0 0 0

jumlah 23 23 21

Persentase 100% 100% 100%

Rata- rata 100%

Lam

piran

21

118

Page 89: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

79

LAMPIRAN 19

HASIL PERHITUNGAN ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN

Kelas VIIIA

NO.

KODE Nomor Pertanyaan Angket

JUMLAH

% KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

SKOR

1 A-01 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

5 A-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

6 A-06 0 0 7 A-07 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 67 Baik

8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

9 A-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

10 A-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

11 A-11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik

12 A-12 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 42 Baik

13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 75 Baik

14 A-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

15 A-15 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 67 Baik

16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

17 A-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

20 A-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

21 A-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik

22 A-22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 58 Baik

23 A-23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik

24 A-24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik

25 A-25

Jumlah 23 23 16

21

19 23 22

22

22

18

Persentase 96 96 67

88

79 96 92

92

92

75

Jumlah Tanggapan Baik 23

Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0

Jumlah Tanggapan Kurang Baik 0

Jumlah 23

Persentase 100

Kelas VIIIB

Page 90: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

80

NO. KODE Nomor Pertanyaan Angket JUMLAH

% KRITERIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR

1 B-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 67 Baik

2 B-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

3 B-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 75 Baik

4 B-04 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 67 Baik

5 B-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

6 B-06 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

7 B-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

8 B-08 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75 Baik

9 B-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

10 B-10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

11 B-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

12 B-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

13 B-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

14 B-14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 67 Baik

15 B-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

16 B-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

17 B-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

18 B-18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik

19 B-19 0 0 20 B-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

21 B-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

22 B-22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 67 Baik

23 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

24 B-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 75 Baik

Jumlah 23 20 18 22 20 22 22 23 22 20

Persentase 96 83 75 92 83 92 92 95,8 92 83

Jumlah Tanggapan Baik 23

Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0

Jumlah Tanggapan Kurang Baik 0

Jumlah 23

Persentase 100

Kelas VIIIE

NO.

KODE

Nomor Pertanyaan Angket JUMLA

H % KRITERI

A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR

1 E-01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

2 E-02 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik

3 E-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

4 E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

Page 91: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

81

5 E-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

6 E-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

7 E-07 0 0 8 E-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

10 E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

12 E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 75 Baik

13 E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

14 E-14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik

15 E-15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik

16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

17 E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

18 E-18 0 0 19 E-19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 67 Baik

20 E-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

22 E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik

23

24

25

Jumlah 20 19

19 19 17

20

20 20

19 20

Persentase 90,9

86

86

86,4 77

91

91

90,9

86 91

Jumlah Tanggapan Baik 20

Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0

Jumlah Tanggapan Kurang Baik 2

Jumlah 20

Persentase 100

REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

No. Kriteria Kelas

VIIIA VIIIB VIIIE

2 Baik 23 23 20

3 Cukup Baik 0 0 0

4 Kurang Baik 0 0 0

Jumlah Siswa 23 23 20

Persentase Tanggapan

Siswa 100 100 100

Page 92: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

82

No. Nomor Aspek Kelas

Rata-

rata

VIIIA

(%)

VIIIB

(%)

VIIIE

(%) (%)

1. 1 96 96 91 94

2. 2 96 83 86 88

3. 3 67 75 86 76

4. 4 88 92 86 89

5. 5 79 83 77 80

6. 6 96 92 91 93

7. 7 92 92 91 92

8. 8 92 96 91 93

9. 9 92 92 86 90

10. 10 75 83 91 83

Rata-rata per

kelas 87,3 88,4 87,6

Page 93: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

83

LAMPIRAN 21

ANALISIS DATA KINERJA GURU PERTEMUAN 1

Kelas

Skor Tiap Jenis Kegiatan Persentase Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VIIIA 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 83 Baik

VIIIB 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 93 Baik

VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik

jumlah 8 9 9 8 9 8 6 9 6 8

persentase 89 100 100 89 100 89 67 100 67 89

persentase keseluruhan 89

PERTEMUAN 2

Kelas Skor Tiap Jenis Kegiatan

Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VIIIA 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 90 Baik

VIIIB 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 97 Baik

VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik

jumlah 9 9 9 8 9 9 7 9 6 8

persentase 100 100 100 89 100 100 78 100 67 89

persentase keseluruhan 92

PERTEMUAN 3

Kelas Skor Tiap Jenis Kegiatan

Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VIIIA 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 93 Baik

VIIIB 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 97 Baik

VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik

jumlah 9 9 9 8 9 9 7 9 7 8

persentase 100 100 100 89 100 100 78 100 78 89

persentase keseluruhan 93

REKAPITULASI DATA KINERJA GURU No Variasi Kelas VIIIA Kelas VIIIB Kelas VIIIE

I II III I II III I II III

1. Persentase 83% 90% 93% 93% 97% 97% 90% 90% 90%

2. Kriteria Baik Baik Baik Bai

k

Baik Baik Baik Baik Baik

Rata-rata per kelas 88,67% 95,67% 90%

Rata-rata ketiga

kelas 91,45%

Kriteria Baik

Page 94: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

84

LAMPIRAN 26

KISI – KISI WAWANCARA GURU

No. INDIKATOR NO. SOAL

1. Mengetahui kesan guru biologi terhadap pembelajaran materi sistem

peredaran darah menggunakan kooperatif tipe time token yang

dikolaborasikan dengan puzzle

1

2. Mengetahui pendapat guru biologi apakah penggunaan pembelajaran

kooperatif time token yang dikolaborasikan dengan puzzle mampu

membantu dan mempermudah dalam mengajar materi sistem peredaran

darah

2

3. Mengetahui pendapat guru biologi apakah dengan pembelajaran

kooperatuf tipe time token mampu meningkatkan keaktifan siswa 3

4. Mengetahui pendapat guru biologi apakah dengan permainan puzzle

mampu meningkatkan motivasi belajar siswa 4

5. Mengetahui pendapat guru biologi tentang pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle apakah

dapat menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan

5

6. Mengetahui pendapat guru biologi tentang minat siswa mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan kooperatif time token yang

dikombinasikan puzzle

6

7. Megatehui pendapat guru biologi tentang pemahaman siswa dalam

pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan menggunakan

kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle

7

8. Mengethui tanggapan guru biologi tentang LDS yang berisi permainan

puzzle apakah menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan 8

9. Mengetahui pendapat guru biologi tentang adakah kelebihan atau

kekurangan dari pembelajaran menggunakan kooperatif time token yang

dikombinasikan puzzle

9

10. Mengetahui pendapat guru biologi apakah tertarik menggunakan

kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle pada materi lain. 10

Page 95: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

85

Hasil Wawancara

Bagaimana kesan ibu terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan

kooperatif tipe time token yang dikolaborasikan dengan puzzle?

Saya menemukan cara mengajar yang berbeda dengan yang biasa saya lakukan, dan saya merasa tertarik untuk mencobanya pada materi lain terutama dengan kooperatif time token. Menurut pendapat Ibu, apakah penggunaan pembelajaran kooperatif time token yang

dikolaborasikan dengan puzzle mampu membantu dan mempermudah dalam mengajar

materi sistem peredaran darah?

Saya menemukan cara mengajar yang berbeda dengan yang biasa saya lakukan, dan saya merasa tertarik untuk mencobanya pada materi lain terutama dengan kooperatif time token. Menurut pendapat Ibu, apakah dengan pembelajaran kooperatuf tipe time token mampu

meningkatkan keaktifan siswa?

Ya bisa, karena siswa menjadi lebih aktif dari biasanya yang hanya diam dan mendengarkan saya menerangkan. Menurut pendapat Ibu apakah dengan permainan puzzle mampu meningkatkan motivasi

belajar siswa?

Ya bisa, dengan permainan puzzle siswa menjadi tertarik dan motivasi juga meningkat. Menurut pendapat Ibu bagaimana tentang pembelajaran dengan menggunakan kooperatif

time token yang dikombinasikan puzzle apakah dapat menciptakan suatu pembelajaran

yang menyenangkan?

Dengan pembelajaran tersebut menurut saya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelas, dan suasana yang lain dari hari biasanya. Bagaimana pendapat Ibu, tentang minat siswa mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle?

Menurut saya minat siswa mengikuti pembelajaran itu cukup tinggi dari biasanya, mungkin karena siswa tertarik dengan cara mengajar saya yang lain dari biasanya yaitu dengan time token dan puzzle. Bagaimana pendapat Ibu, tentang pemahaman siswa dalam pembelajaran materi sistem

peredaran darah menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle?

Tentunya siswa menjadi lebih paham ya, karena siswa dituntut untuk berani menyampaikan pendapat yang hasilnya saya menjadi tau apa yang ditangkap siswa dari penjelasan saya. Bagaimana pendapat Ibu, tentang LDS yang berisi permainan puzzle apakah menarik dan

sesuai dengan materi yang diajarkan? LDSnya cukup menarik ya, dengan permainan puzzle yang membuat siswa ingin tau.

Menurut saya isinya juga sesuai dengan materi sistem peredaran

Page 96: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

86

darah. Menurut pendapat Ibu, adakah kelebihan atau kekurangan dari pembelajaran

menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle

Kelebihannya siswa menjadi tertarik dan lebih aktif sehingga tingkat pemahan siswa juga meningkat. Kekurangannya mungkin pengelolaan kelasnya harus lebih terkendali. Apakah Ibu tertarik menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle

pada materi lain.

Terus terang saya tertarik untuk menggunakan time token dengan kombinasi puzzle lagi.

8.

Page 97: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

87

LAMPIRAN 23

Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Siswa berdiskusi mengerjakan

LDS

Siswa presentasi hasil

diskusi

Guru membimbing dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan

Keaktifan siswa saat menggunakan kooperatif time

token

Page 98: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

88

LAMPIRAN 26

Page 99: EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/18948/1/4401408081.pdf · G. Metode Analisis Data ... kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa

89

LAMPIRAN 27