Top Banner
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat Mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi PARAMITA KORISTON J111 14 517 DEPARTEMEN ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
69

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

Mar 26, 2019

Download

Documents

NguyenKiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

i

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI

INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI

BERBAHAN STAINLESS STEEL

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi

PARAMITA KORISTON

J111 14 517

DEPARTEMEN ORTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

ii

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI

INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI

BERBAHAN STAINLESS STEEL

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi

PARAMITA KORISTON

J111 14 517

DEPARTEMEN ORTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

iii

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

iv

Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

v

KATA PENGANTAR

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā Sambuddhassa.

Rasa syukur dan sukacita penulis sampaikan atas rampungnya skripsi ini yang

berjudul “Efektivitas Ekstrak Kulit Semangka sebagai Inhibitor Korosi pada Kawat

Ortodonsi Berbahan Stainless Steel”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu

syarat mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Banyak rintangan yang penulis lalui dalam proses pencarian informasi,

pengkajian, penelitian, serta penyusunan skripsi ini, tetapi karena dukungan, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M. Kes., Sp. Pros. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

2. drg. Donald R. Nahusona, M. Kes. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan petunjuk, arahan,

saran dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan baik.

3. drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort. selaku penasihat akademik yang

telah membimbing dan memotivasi penulis selama menempuh jenjang

perkuliahan.

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

vi

4. Ibunda tercinta Ale Koriston, tante saya Tince Gantohe, serta seluruh

keluarga besar yang telah memberikan dukungan, perhatian, doa dan nasihat

kepada penulis hingga saat ini.

5. Kak Lisa dan Kak Ridha Rachmadana Idris yang penelitiannya saya

gunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian ini, dan telah memberikan

penjelasan, bantuan dan arahan selama proses pembuatan skripsi.

6. Dewiayu Siti Hartinah Syamsir Dewang yang telah banyak membantu

dalam penulisan dan pengolahan data skripsi ini.

7. Seluruh dosen, staf akademik, staf tata usaha, dan staf perpustakaan FKG

yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis selama perkuliahan dan

penyusunan skripsi.

Penulis sadar bahwa ucapan terima kasih ini tidaklah cukup untuk membalas

setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis mendoakan agar

kebaikan-kebaikan tersebut berbalik dan mendatangkan hal baik kepada pihak-pihak

di atas di masa depan. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna, maka dari itu penulis menerima segala kritikan demi kesempurnaan

skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu

kedokteran gigi kedepannya.

Makassar, 22 Agustus 2017

Paramita Koriston

Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

vii

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI

INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI

BERBAHAN STAINLESS STEEL

Paramita Koriston

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Latar belakang: Stainless steel, Ni-Ti dan Ni-Cr adalah bahan yang paling umum digunakan pada kawat ortodontik. Namun dalam jangka panjang, saliva sebagai

elektrolit dapat bereaksi dengan kawat ortodonti dan menyebabkan korosi. Pelepasan ion logam akibat proses korosi dapat menyebabkan reaksi patologis berupa

hipersensitivitas lokal, juga menyebabkan terhambatnya pergerakan mekanis pada perawatan. Nikel dan kromium yang dilepaskan telah terbukti memiliki sifat

alergenik, sitotoksik dan karsinogenik. Kulit Semangka merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan namum memiliki kandungan selulosa, pektin, lignin yang dapat

berfungsi sebagai biosorben ion logam, serta L-citrulline yang bertindak sebagai inhibitor korosi. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit semangka

sebagai inhibitor korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan

penelitian post-test with control group design. Sampel berupa kawat ortodonsi berbahan stainless steel berbentuk rectangular sebanyak 40 dan masing-masing

berukuran 0,017”x 0,025” dengan panjang 6,5 cm. Sampel dibagi secara seimbang ke dalam 4 kelompok dengan medium saliva buatan, yaitu 1 kelompok kontrol tanpa

penambahan ekstrak dan 3 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak kulit semangka masing-masing 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm. Laju korosi diukur

dengan potensiostat eDAQ dan data hasil diolah dengan SPSS versi 24 menggunakan uji analisis Kruskal Wallis dan post hoc Mann Whitney. Hasil: Laju korosi tertinggi

ditemukan pada kelompok kontrol dan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan laju korosi yang signifikan, dengan nilai efektivitas inhibitor meningkat seiring

dengan bertambah besarnya konsentrasi. Konsentrasi yang paling efektif yaitu 1000 ppm dengan nilai efektivitas 46,12%. Kesimpulan: Ekstrak kulit semangka memiliki

pengaruh dalam menginhibisi laju korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

Kata kunci : Kawat Ortodonsi, Korosi, Kulit Semangka

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

viii

THE EFFECTIVENESS OF WATERMELON RIND EXTRACT

AS CORROSION INHIBITOR IN STAINLESS STEEL

ORTHODONTIC WIRE

Paramita Koriston

Dentistry Faculty of Hasanuddin University

ABSTRACT

Background: Stainless steel, Ni-Ti and Ni-Cr are the most common materials used in orthodontic wire fabrication. However in long term, saliva as electrolytes can causes

corrosion of the wire. Metal ions release due to the corrosion process may leads to pathologic reaction which appears as local hypersensitivity, also reduces the free-

sliding movements required in orthodontic treatment. Nickel and chromium which are released have proven to be allergenic, cytotoxic and carcinogenic. Watermelon

rind is one of many underutilized wastes, yet contains cellulose, pectin, and lignin which could be functioned as natural biosorbent, also L-citrulline which acts as

corrosion inhibitor. Objective: To determine the effectiveness of watermelon rind extract as corrosion inhibitor in stainless steel orthodontic wire. Methods: This

research was a laboratory experimental research with post-test control group design. Samples used in this experiment were 40 pieces of rectangular shaped

stainless steel orthodontic wires, each with 0,017”x 0,025”x 6,5 cm of dimension. These samples were divided equally into four groups with artificial saliva as the

medium, one control group without extract addition, and three treatment groups with various concentrations of watermelon rind extract, namely 200 ppm, 600 ppm and

1000 ppm. Measurement of the corrosion rate was carried out by using an eDAQ potentiostat and the result data was processed with SPSS version 24 using Kruskal

Wallis analysis test and post hoc Mann Whitney. Result: The highest corrosion rate occurred in control group, while in treatment groups the corrosion rate decreased

significantly, with inhibitor effectiveness raised along with the increasing concentration. The most effective concentration was 1000 ppm with inhibitor

effectiveness value of 46,12%. Conclusion: Watermelon rind has the inhibiting effect on stainless steel orthodontic wire corrosion rate.

Keywords : Orthodontic wire, Corrosion, Watermelon rind

Page 9: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

ABSTRAK................................................................................................. vii

DAFTAR ISI.............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

2.1 Kawat Ortodonsi .................................................................... 5 2.2 Korosi ................................................................................... 8

2.3 Semangka .............................................................................. 10 2.3.1 Morfologi semangka ..................................................... 10

2.3.2 Taksonomi ................................................................... 13 2.3.3 Kandungan kulit semangka ........................................... 13

2.3.4 Ekstrak kulit semangka sebagai inhibitor korosi............. 14

BAB III KERANGKA TEORI DAN KONSEP ......................................... 15 3.1 Kerangka Teori ...................................................................... 15

3.2 Kerangka Konsep .................................................................. 16 3.3 Hubungan Antar Variabel ...................................................... 17

3.4 Hipotesis ............................................................................... 17

Page 10: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

x

3.5 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 17

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 18

4.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 18 4.2 Desain Penelitian ................................................................... 18

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 18 4.3.1 Tempat penelitian ........................................................ 18

4.3.2 Waktu penelitian .......................................................... 18 4.4 Variabel Penelitian................................................................. 19

4.4.1 Menurut fungsinya ....................................................... 19 4.4.2 Menurut skala pengukurannya ...................................... 19

4.5 Definisi Operasional .............................................................. 19 4.6 Subyek Penelitian .................................................................. 20

4.7 Besar Sampel Penelitian ......................................................... 20 4.8 Alat dan Bahan ...................................................................... 21

4.8.1 Alat.............................................................................. 21 4.8.2 Bahan .......................................................................... 22

4.9 Prosedur Penelitian ................................................................ 22 4.9.1 Pembuatan ekstrak kulit semangka ................................ 22

4.9.2 Pembuatan saliva buatan ............................................... 23 4.9.3 Preparasi kawat ortodonsi ............................................. 24

4.9.4 Pengukuran laju korosi ................................................. 24 4.9.5 Perhitungan efektivitas inhibitor.................................... 26

4.10 Alat ukur dan Pengukuran .................................................... 27 4.11 Analisis Data ....................................................................... 27

BAB V HASIL........................................................................................ 28

BAB VI PEMBAHASAN ......................................................................... 33

BAB VII PENUTUP .................................................................................. 39

7.1 Kesimpulan ........................................................................... 39 7.2 Saran ..................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 41

LAMPIRAN .............................................................................................. 45

Page 11: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Perbedaan rata-rata laju korosi kawat stainless steel setelah

perendaman .............................................................................. 29 Tabel 5.2 Hasil uji beda lanjut rata-rata laju korosi kawat stainless steel

setelah perendaman ................................................................... 30 Tabel 5.3 Efektivitas inhibitor masing-masing larutan ............................... 31

Page 12: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi daun tanaman semangka ....................................... 11

Gambar 2.2 Bunga dari tanaman semangka .............................................. 11 Gambar 2.3 Bentuk umum buah semangka .............................................. 12

Gambar 4.1 Kawat ortodonsi stainless steel yang telah dipreparasi ........... 24 Gambar 5.1 Perbandingan nilai efektivitas inhibitor masing-masing

larutan direpresentasikan dalam diagram batang .................... 32

Page 13: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Emas digunakan dalam perawatan ortodonsi sebagai bahan utama dalam

pembuatan aksesoris ortodonsi hingga tahun 1930-an. Pada tahun 1929, stainless

steel pertama kalinya digunakan sebagai pengganti emas dalam ranah ortodonsi.

Beberapa logam campuran lainnya yang digunakan dalam perawatan ortodonsi yaitu

nikel-titanium (Ni-Ti), nikel-kromium (Ni-Cr), kobalt-kromium (Co-Cr) dan β-

titanium, yang umumnya mengandung nikel sebagai salah satu komponennya.

Persentase kandungan nikel pada berbagai macam logam campuran tersebut

bervariasi, mulai dari 8% (pada stainless steel) hingga 50% (pada Ni-Ti). 1

Stainless steel, Ni-Ti dan Ni-Cr adalah logam-logam yang paling umum

digunakan untuk fabrikasi kawat ortodonsi karena memiliki sifat mekanis yang baik,

namun beberapa penelitian telah membuktikan adanya sifat alergenik dari komponen

utama logam-logam tersebut, yaitu nikel dan kromium. Kelembapan, suhu, serta

flora normal pada rongga mulut merupakan suatu lingkungan yang memiliki potensi

destruktif bagi kawat ortodonsi.2

Dalam jangka panjang, saliva sebagai elektrolit

dapat bereaksi dengan komponen-komponen ortodonsi yang mengandung logam dan

Page 14: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

2

berakibat pada terjadinya induksi listrik dan korosi, menyebabkan pelepasan ion

logam dari kawat ortodonsi ke rongga mulut.3

Pelepasan ion logam dapat menyebabkan reaksi patologis berupa

hipersensitivitas lokal yang gejalanya sulit dibedakan dari gingivitis bakterialis.

Beberapa studi telah melaporkan adanya sifat sitotoksik dan karsinogenik dari nikel

yang berhubungan dengan hipersensitivitas dan asma.2

Selain itu, pelepasan ion

logam juga berpengaruh secara mekanis pada perawatan ortodonsi itu sendiri. Korosi

pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya friksi yang terjadi antara

kawat dan braket, sehingga menyebabkan terhambatnya pergerakan mekanis pada

perawatan. Oleh karena itu, ketahanan kawat terhadap korosi sangatlah krusial dalam

perawatan ortodonsi.4

Terjadinya korosi tidak bisa dihindari, tetapi lajunya dapat dikurangi. Laju proses

korosi dapat dikurangi dengan proteksi anodik, proteksi katodik, pelapisan (coating),

atau dengan penambahan inhibitor. Inhibitor korosi terbagi menjadi inhibitor

anorganik dan inhibitor organik. Inhibitor anorganik antara lain kromat, arsenat,

fosfat dan silikat yang merupakan jenis bahan kimia yang tidak ramah lingkungan,

mahal, serta tidak biokompatibel atau dapat berefek buruk bila berinteraksi langsung

dengan tubuh manusia. Oleh sebab itu, saat ini banyak dilakukan pengembangan

inhibitor organik yang lebih alami, aman dan biokompatibel dengan tubuh.5

Semangka (Citrullus lanatus) adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan

subtropis yang buahnya cukup digemari masyarakat Indonesia. Produksi semangka

di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 653.974 ton. Seperti buah lainnya, buah

Page 15: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

3

semangka hanya dikonsumsi bagian dagingnya, dan lapisan putih hingga kulitnya

umumnya dibuang dan menjadi limbah. Limbah yang dihasilkan dari semangka ini

cukup banyak, yaitu sekitar 30% dari berat buah.6 Pemanfaatan limbah kulit

semangka masih kurang maksimal, padahal berpotensi untuk dikembangkan menjadi

berbagai produk yang berguna.

Dalam kulit semangka terdapat beberapa atom berikatan kovalen dan heteroatom

seperti nitrogen dan oksigen, yang memungkinkan terjadinya interaksi ionik dengan

permukaan logam dan dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi.7 Odewunmi et.al

mengatakan bahwa semangka juga mengandung L-citrulline yang memiliki sifat

antioksidan yang dapat menghambat proses korosi.8

Beberapa penelitian juga telah

memperlihatkan efektivitas kulit semangka sebagai biosorben yang ekonomis dan

telah diujikan pada larutan yang mengandung nikel (Ni), kobalt (Co)9, kromium

(Cr)10

, kadmium (Cd)11

, dan logam lainnya. Hal ini karena adanya kandungan gugus

fungsional dalam kulit semangka, yaitu hidroksil (selulosa) dan karboksil (pektin)

yang dapat dengan mudah berikatan dengan ion-ion logam.12

Studi yang dilakukan oleh Hera dan Johnson13

menyatakan bahwa korosi lebih

mudah terjadi pada kawat stainless steel dibandingkan pada kawat ortodonsi

berbahan lain, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengurangi terjadinya korosi

pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel. Maka dari itu peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak kulit semangka sebagai

inhibitor korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

Page 16: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana efektivitas ekstrak kulit semangka sebagai inhibitor korosi pada

kawat ortodonsi berbahan stainless steel?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui efektivitas ekstrak kulit semangka sebagai inhibitor korosi pada

kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

1.3.2 Tujuan khusus

Mengetahui konsentrasi efektif ekstrak kulit semangka dalam menghambat

laju korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti saat

melakukan penelitian ini.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah di bidang

ortodonsi mengenai efektivitas ekstrak kulit semangka sebagai inhibitor

korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

3. Dapat digunakan dalam bidang penelitian dan pendidikan sebagai bahan

acuan untuk membantu penelitian lanjutan serta dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan.

Page 17: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kawat Ortodonsi

Menurut penggunaannya, perawatan ortodonsi dikategorikan menjadi dua

macam, yaitu perawatan dengan piranti ortodonsi lepasan dan dengan piranti

ortodonsi cekat. Pemilihan perawatan ortodonsi berdasarkan pada oklusi, lebar ruang

kosong dan berdasarkan cengkeram yang dapat digunakan.14

Pada perawatan ortodonsi, salah satu komponen yang digunakan yaitu kawat

ortodonsi. Kawat ortodonsi berfungsi sebagai panduan untuk menggerakkan gigi

pada gerakan tertentu sesuai dengan desain kawat itu sendiri. Kawat ortodonsi

bekerja dalam satu kesatuan dengan komponen ortodonsi lainnya menghasilkan gaya

biomekanik yang ringan dan kontinyu. Gaya biomekanis tersebut berfungsi untuk

menggerakkan gigi geligi dengan mengurangi resiko ketidaknyamanan pasien,

kerusakan jaringan periodontal hingga resorbsi akar gigi.15

Dewasa ini, terdapat berbagai jenis kawat ortodonsi yang beredar di masyarakat

diantaranya yaitu stainless steel, nikel-titanium (Ni-Ti), kobalt-kromium (Co-Cr)

dan β-titanium. Kawat ortodonsi tersebut terdiri dari beberapa jenis logam, yaitu

nikel (Ni), kromium (Cr), kobalt (Co), besi (Fe), molibdenum (Mo), dan titanium

(Ti) dengan persentase yang berbeda-beda. Adapun nikel dan kromium merupakan

Page 18: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

6

komponen logam yang memiliki sifat sitotoksik, mutagenik dan alergenik.16

Berikut

merupakan jenis-jenis kawat ortodonsi yang umum digunakan pada saat ini:

a. Kawat stainless steel

Kawat yang terbuat dari logam stainless steel merupakan salah satu kawat

ortodonsi yang paling umum digunakan. Pemakaian yang nyaman, harga

yang lebih terjangkau dan adanya pengembangan sifat yang lebih baik jika

dibandingkan dengan kawat ortodonsi emas yang sebelumnya telah

digunakan merupakan alasan penggunaan kawat ini. Kawat stainless steel

yang banyak digunakan adalah kawat yang dibuat dengan temperatur tinggi

dengan bentuk permukaan ovoid. Kawat stainless steel bersifat kaku dan

tahan terhadap deformasi sehingga dapat mendukung gigi untuk bergerak ke

posisi yang normal. Namun, sifat kekakuan tersebut menyebabkan kawat ini

sulit digunakan pada tahap awal perawatan, khususnya pada kasus gigi

berjejal.17

Komposisi yang terkandung dalam kawat stainless steel yaitu 71% besi,

18% kromium, 8% nikel, dan 0,2% karbon. Fe ditambahkan dalam kawat

stainless steel karena unsur tersebut mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari dan juga berfungsi untuk ketahanan terhadap korosi. Unsur Cr berguna

untuk menambah ketahanan kawat terhadap korosi. Unsur lainnya yaitu Ni

berfungsi untuk meningkatkan kelenturan, ketahanan terhadap panas.

Sedangkan adanya unsur C pada kawat berfungsi untuk ketahanan pada

Page 19: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

7

temperatur tinggi. Akan tetapi kelemahan unsur Ni dan Cr yaitu dapat

menyebabkan alergi apabila terlepas dalam rongga mulut.18

b. Kawat Co-Cr

Kawat cobalt kromium terdiri atas 40% kobalt, 20% kromium, 16% perak

dan 15% nikel.11

Kobalt kromium memiliki formabilitas yang lebih baik

dibandingkan kawat stainless steel dan memiliki tingkat kekakuan (stiffness)

yang hampir sama namun memiliki friksi yang lebih besar. Friksi merupakan

tahanan terhadap gaya yang terjadi antara dua permukaan atau antara dua

material yang saling bergesekan. Pada piranti ortodonsi, gesekan terjadi

antara kawat terhadap permukaan slot braket. Friksi yang besar dapat

menyebabkan minim atau tidak adanya pergerakan gigi, namun friksi yang

besar juga diperlukan dalam fase tertentu dalam perawatan ortodonsi.17

c. Kawat β-titanium

Kawat ini memiliki ketahanan terhadap korosi, sifat kekakuan yang

rendah, potensi yang rendah terhadap hipersensitivitas, memiliki

kecenderungan yang tinggi untuk kembali ke bentuk semula dan formabilitas

yang baik. Modulus elastisitas dari β-titanium dua kali lebih besar dari kawat

Ni-Ti dan setengah lebih kecil dari kawat stainless steel yang mana

memudahkan dalam memberikan tekanan yang besar tanpa harus

menambahkan loops dan helices. Kawat jenis ini digunakan pada tahap akhir

perawatan ortodonsi dimana finishing bends diperlukan untuk mendapatkan

posisi dan oklusi gigi yang baik.17,19

Page 20: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

8

d. Kawat NiTi

Kawat NiTi terdiri atas 55% nikel, 44-45% titanium dan kurang dari 1%

unsur lain seperti kobalt, tembaga dan besi. Jenis kawat ini digunakan pada

perawatan awal terhadap berbagai kasus maloklusi. Kawat NiTi merupakan

jenis kawat yang paling sering digunakan karena memiliki shape memory dan

sifat superelastisitas yang baik dan 8-10% lebih besar dibandingkan jenis

kawat lainnya.5 Sifat shape memory berkaitan erat dengan perubahan

temperatur sementara sifat superelastis lebih pada kemampuan kawat

menahan regangan agar tidak terjadi deformasi. Namun, kawat ini memiliki

kekakuan dan formabilitas yang rendah serta friksi yang tinggi sehingga

kawat ini tidak dapat digunakan pada tahap lanjutan dari perawatan

ortodonti.17

2.2 Korosi

Korosi didefinisikan sebagai penurunan mutu logam karena reaksi elektrokimia

dengan lingkungannya. Pada peristiwa korosi logam mengalami oksidasi, sedangkan

oksigen mengalami reduksi. Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang

mempunyai hubungan pendek, di mana beberapa daerah permukaan logam bertindak

sebagai katoda dan permukaan lainnya sebagai anoda, dan rangkaian listrik

dilengkapi oleh aliran elektron menuju logam itu sendiri kemudian menyebkan

terjadinya reaksi korosi.20

Page 21: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

9

Pada kawat ortodonsi yang berbahan dasar alloy, korosi diartikan sebagai

pelepasan ion dari alloy karena kecenderungan unsur-unsurnya untuk kembali pada

bentuk aslinya di alam. Perubahan-perubahan biologis seperti temperatur dan pH,

tekanan mastikasi, flora pada rongga mulut, kandungan fisik dan kimia makanan,

jumlah aliran saliva yang dapat mempengaruhi pelepasan elemen logam.16

Menurut Almeida et al, saliva terdiri dari sebagian besar air, dan sebagian lain

adalah komponen anorganik (bikarbonat, fosfat, natrium, kalium, potassium, klorida

dan magnesium) dan komponen organik seperti protein yang berupa enzim.

Komponen anorganik inilah yang berperan sebagai media elektrolit yang dapat

memicu reaksi elektrokimia.20

Reaksi elektrokimia merupakan reaksi yang terjadi

pada anoda (mengalami oksidasi) dan katoda (mengalami reduksi), dimana ion

logam sebagai anoda dan ion H+ dari media elektrolit sebagai katoda. Reaksi

elektrokimia ini menyebabkan terjadinya pelepasan ion Ni dan Cr dari kawat

ortodonti sebagai tanda terjadinya korosi.21

Ni dan Cr merupakan kelompok logam

berat yang dapat bersifat alergi, sitotoksik dan karsinogenik bagi tubuh manusia.22

Berdasarkan hasil penelitian oleh Rey diketahui bahwa pelepasan ion Cr lebih

banyak jika dibandingkan dengan ion Ni. Hal ini karena unsur Cr ini memiliki nilai

potensial elektroda yang lebih negatif dibandingkan dengan Ni, karena dalam deret

volta posisi unsur Cr lebih kiri dari posisi unsur Ni sehingga unsur Cr lebih reaktif

dan lebih mudah melepas elektron sehingga terjadi pelepasan ion lebih banyak

dibandingkan unsur Ni dari kawat ortodontik khususnya pada kawat stainless steel.14

Page 22: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

10

Pelepasan ion Ni dan Cr yang berlebihan atau korosi yang terjadi dalam jangka

waktu yang lama akan memberikan dampak negatif pada kesehatan pasien dan pada

kawat ortodonti itu sendiri. Apabila terjadi korosi atau pelepasan ion Ni dan Cr yang

terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan dimensi bentuk kawat dan

mempengaruhi kekuatan kawat ortodonti yang berakibat rapuhnya kawat tersebut.23

Pelepasan Ni dan Cr dari kawat ortodontik stainless steel dapat juga memberikan

dampak negatif bagi kesehatan yaitu alergi khususnya pada pasien yang memiliki

hipersensitivitas terhadap logam, pengaktifan monosit yang dapat menginisiasi

terjadi inflamasi pada rongga mulut dan juga dapat menyebabkan kerusakan DNA.24

Terjadinya korosi tidak dapat dihindari, namun lajunya dapat dikurangi.

Pengurangan laju korosi dapat dilakukan dengan proteksi katodik, proteksi anodik,

pelapisan (coating), dan penambahan inhibitor. Inhibitor korosi terdiri dari inhibitor

anorganik dan organik. Saat ini banyak dikembangkan bahan alami organik untuk

dijadikan bahan inhibitor korosi yang lebih aman dan biokompatibel dengan tubuh.25

Sudah banyak penelitian mengenai bahan inhibitor korosi alami yang ekonomis,

misalnya dari kulit pisang26

, kulit mangga27

, kulit jeruk28

dan kulit belimbing29.

2.3 Semangka (Citrullus Lanatus)

2.3.1 Morfologi semangka

Tanaman semangka adalah tanaman semusim yang tumbuh merambat hingga

mencapai kepanjangan 3-5 meter. Batang tanaman ini lunak, berambut, bersegi

dan panjangnya mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai,

Page 23: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

11

helaian daunnya lebar dan unjungnya runcing, tepian daun bergelombang dan

tulang daunnya berbentuk menjari (Gambar 2.1). Panjang daun sekitar 3-25 cm

dan lebar daun 1,5-5 cm.30

Gambar 2.1 Morfologi daun tanaman semangka Sumber: www.google.com

Bunga tanaman semangka berwarna kuning cerah (Gambar 2.2), dan terdiri

dari tiga jenis, yaitu bunga betina (pistillate), bunga jantan (staminate) dan bunga

sempurna (hermaphrodite). Pada umumnya perbandingan jumlah bunga jantan

dan betina pada tanaman semangka yaitu 7:1.30

Gambar 2.2 Bunga dari tanaman semangka Sumber: www.google.com

Page 24: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

12

Buah semangka memiliki bentuk bervariasi dengan diameter 15-20 cm,

panjang 20-40 cm, dan berat 4-20 kg. Bentuk buahnya secara umum dibedakan

menjadi tiga, yaitu bulat, oval dan lonjong. Semangka memiliki kulit buah yang

tebal, licin dan berdaging. Warna kulit luar semangka beragam, seperti hijau tua,

hijau muda bergaris putih, atau kuning agak putih. Daging kulit semangka

berwarna putih dan disebut albedo. Sedangkan daging buah semangka renyah,

mengandung banyak air, manis, dan umumnya berwarna merah, tetapi ada juga

yang berwarna kuning dan jingga. Bentuk biji semangka pipih, memanjang, dan

warnanya hitam, putih, kuning atau coklat kemerahan, serta ada juga semangka

yang tidak memiliki biji (seedless).30

Contoh tampakan buah semangka yang

sering dijumpai di pasaran dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bentuk umum buah semangka Sumber: www.google.com

Page 25: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

13

2.3.2 Taksonomi

Secara taksonomi tanaman semangka memiliki kedudukan sebagai

berikut31,32

:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Citrullus

Spesies : Citrullus lanatus

2.3.3 Kandungan kulit semangka

Penelitian menunjukkan bahwa kulit, daging dan biji semangka mengandung

beberapa senyawa fitokimia seperti alkaloid, tanin, fenol, saponin, oksalat dan

sebagainya.33

Sedangkan kulit semangka sendiri mengandung 13% pektin, 20%

selulosa, 23% hemiselilosa, 10% lignin, 12% silika dan protein,9

Penelitian oleh

Odewunmi et.al mendapatkan bahwa kulit semangka juga mengandung L-

citrulline yang memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat proses

korosi.8

Page 26: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

14

2.3.4 Ekstrak kulit semangka sebagai inhibitor korosi

Kulit semangka mengandung 20% selulosa dan 10% lignin yang merupakan

penyusun dinding sel.9 Selulosa berpotensi untuk dijadikan adsorben karena

adanya kandungan gugus –OH yang menyebabkan terjadinya sifat polar pada

adsorben. Dengan demikian selulosa lebih kuat menyerap zat yang bersifat polar

daripada zat yang kurang polar.34

Pektin merupakan salah satu senyawa yang terdapat pada dinding sel

tumbuhan darat. Pektin merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang

dihubungkan oleh ikatan α-1,4 glikosidik dan banyak terdapat pada lamella

tengah dinding sel tumbuhan.35

Proses biosorpsi logam oleh pektin dapat terjadi

karena adanya gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas seperti

gugus karboksilat dan hidroksil yang terdapat pada senyawa tersebut, sehingga

kation logam dapat tertarik dan berikatan membentuk kompleks pektin dan

logam.36

Pada penelitian yang dilakukan oleh Lakshmipathy et al., hasil

karakterisasi dengan FT-IR pada ekstrak kulit semangka menunjukkan adanya

gugus –OH, –C=O, –COO dan –C–O yang merupakan gugus fungsi yang mudah

berikatan dengan logam.11

Kandungan lain yang terdapat pada semangka yaitu L-citrulline yang

mengandung heteroatom (nitrogen dan oksigen) dan cincin aromatik dalam

struktur kimianya memungkinkan terjadinya interaksi ionik dengan permukaan

logam dan dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi.8

Page 27: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

15

BAB III

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Alat Ortodonsi Cekat

Stainless steel

CoCr

β-titanium

NiTi

Braket Band Kawat

Korosi Dapat menginhibisi

korosi

L-citrulline

Selulosa

Lignin

Pektin

Gugus –OH, –C=O,

–COO dan –C–O

Organik

Kulit pisang

Jerami padi

Biji kelor

Kulit semangka

Anorganik

Kromat

Arsenat

Silikat

Fosfat

Inhibitor korosi

Rongga mulut

Saliva

Flora normal

Suhu

pH rongga mulut

Page 28: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

16

3.2 Kerangka Konsep

Keterangan:

Ranah penelitian Variabel kendali

Variabel sebab Variabel moderator

Variabel akibat Hubungan antar variabel

Saliva buatan

Laju korosi

Kawat ortodonsi

Stainless steel

Ekstrak kulit

semangka

Inhibitor korosi

Page 29: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

17

3.3 Hubungan Antar Variabel

Variabel sebab : Ekstrak kulit semangka.

Variabel akibat : Laju korosi.

Variabel terkendali : Kawat ortodonsi stainless steel dan saliva buatan.

Variabel tidak terkendali : Kelembapan dan suhu ruangan.

Variabel moderator : Inhibitor korosi.

Variabel random : Cara penyimpanan ekstrak kulit semangka.

3.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini yaitu bahwa ekstrak kulit semangka dapat bekerja secara

efektif sebagai inhibitor korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel.

3.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya dilakukan pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel,

tidak dilakukan pengamatan pada kawat ortodonsi berbahan lain.

Page 30: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

18

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental

laboratoris.

4.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test with

control group design.

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

4.3.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin, Laboratorium Biofarmaka Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin, Laboratorium Biokimia Universitas Hasanuddin dan

Laboratorium Kimia Terpadu Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Hasanuddin.

4.3.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2017.

Page 31: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

19

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Menurut fungsinya

1. Variabel sebab : Ekstrak kulit semangka

2. Variabel akibat : Laju korosi.

3. Variabel terkendali : Kawat ortodonsi stainless steel dan saliva

buatan.

4. Variabel tidak terkendali : Kelembapan dan suhu ruangan.

5. Variabel moderator : Inhibitor korosi.

6. Variabel random : Cara penyimpanan ekstrak kulit semangka.

4.4.2 Menurut skala pengukurannya

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala numerik

rasio.

4.5 Definisi Operasional

1. Ekstrak kulit semangka adalah zat-zat aktif yang terkandung pada kulit

semangka yang didapatkan dari proses pelarutan dengan bahan pelarut cair

dan penyaringan. Ekstrak kulit semangka akan dibuat dalam beberapa

konsentrasi yang berbeda-beda, yaitu 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm.

2. Laju korosi adalah besarnya material dari kawat ortodonsi yang hilang tiap

satuan waktu.

Page 32: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

20

3. Efektivitas inhibitor adalah nilai dalam persen yang menunjukkan kerja

inhibitor dalam menghambat korosi.

4.6 Subyek Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kawat ortodonsi dari bahan

stainless steel.

4.7 Besar Sampel Penelitian

Jumlah sampel pada penelitian ini diestimasi berdasarkan rumus Frederer, yaitu

sebagai berikut:

(t-1) (r-1) ≥ 15

Keterangan:

t= banyaknya kelompok perlakuan

r= jumlah sampel tiap kelompok perlakuan

Dalam penelitian ini perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok, sehingga pada rumus

ini dimasukkan nilai t=4, maka jumlah sampel (n) minimal tiap kelompok ditentukan

sebagai berikut:

(t-1) (r-1) ≥ 15

(4-1) (r-1) ≥ 15

3 (r-1) ≥ 15

r - 1 ≥ 15/3

r ≥ 5 + 1

r ≥ 6

Page 33: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

21

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah sampel minimal yang digunakan

pada penelitian ini adalah 6 sampel per kelompok. Peneliti mengambil besar sampel

sebanyak 10 sampel per kelompok, sehingga untuk 4 kelompok total sampel yang

digunakan adalah sebanyak 40 sampel.

4.8 Alat dan Bahan

4.8.1 Alat

Berikut ini merupakan alat-alat yang dibutuhkan untuk penelitian:

1. Gelas kimia

2. Gelas ukur 10 dan 100 mL

3. Oven simplisia

4. Timbangan

5. Wadah Maserator

6. Corong hisap

7. Rotavapor

8. Gelas mini kecil

9. Gelas kaca

10. Labu tentukur

11. Penggaris 30 cm

12. Tang potong

13. Neraca analitik

14. Batang pengaduk

Page 34: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

22

15. Pipet ukur

16. Kertas Lakmus

17. Potensiostat EDAQ (made in Australia by eDAQ Pty Ltd. Model :

mED410, Serial :410-159)

4.8.2 Bahan

Berikut ini merupakan alat-alat yang dibutuhkan untuk penelitian:

1. Kulit semangka

2. Aluminium foil

3. Etanol 70%

4. Gabus

5. Saliva buatan

6. Kawat ortodonsi stainless steel 17x25 L (Stainless Steel Archwires

made in USA by ClassOne OrthodonticsTM

)

7. Aquades

4.9 Prosedur Penelitian

4.9.1 Pembuatan ekstrak kulit semangka

1. Proses pembuatan ekstrak kulit semangka diawali dengan mencuci

bersih kulit semangka yang akan diekstrak, kemudian diangin-anginkan

selama 4 hari pada ruangan yang tidak langsung terpapar oleh cahaya

matahari.

Page 35: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

23

2. Kulit semangka yang sudah setengah kering dipotong-potong kecil dan

kemudian dimasukkan ke dalam oven simplisia dengan suhu 50oC

selama 1 hari.

3. Setelah itu kulit semangka kering dikeluarkan dari oven simplisia dan

lalu dihancurkan hingga menjadi bagian-bagian yang kecil.

4. Kulit semangka yang telah dihancurkan kemudian ditimbang dan

hasilnya sebesar 100 gram kemudian dimasukkan ke dalam toples kaca.

5. Selanjutnya dilakukan proses maserasi dengan merendam kulit

semangka kering dengan etanol 70% sebanyak 1 liter kemudian diaduk

dan ditutup rapat dengan aluminium foil dan tutup toples.

6. Didiamkan selama 3 x 24 jam dan dilakukan pengadukan setiap

harinya.

7. Setelah itu, dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat

dan memperoleh ekstrak cair kulit semangka.

8. Ekstrak cair tersebut kemudian dirotavapor untuk memisahkan ekstrak

dari pelarutnya sehingga didapatkan ekstrak kentalnya.

4.9.2 Pembuatan saliva buatan

1. Saliva buatan yang dibuat berdasarkan komposisi dari saliva buatan

Fusayama Meyer, yaitu37-39

:

a. KCl : 0.4 g/L

b. NaCl : 0.4 g/L

Page 36: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

24

c. CaCl2.2H2O : 0.906 g/L

d. NaH2PO4.2H2O : 0.690 g/L

e. NaS2.9H2O : 0.005 g/L

f. Urea : 1 g/L

2. Saliva buatan ini dibuat sebanyak 2 liter dengan pH 6,5-7.39

4.9.3 Preparasi kawat ortodonsi

Kawat ortodonsi stainless steel yang digunakan sebanyak 40 batang,

masing-masing berbentuk rectangular dengan ukuran 17x25 (0,017”x 0,025”)

dan panjangnya 65 mm (Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Kawat ortodonsi stainless steel yang telah dipreparasi

4.9.4 Pengukuran laju korosi

1. Sebelum melakukan pengukuran laju korosi, terlebih dahulu dibuat

pencampuran larutan saliva buatan dengan eksrak kulit semangka

Page 37: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

25

masing-masing sebanyak 600 mL dengan konsentrasi 200 ppm, 600

ppm, dan 1000 ppm.

2. Laptop dan alat potensiostat dinyalakan, kemudian dihubungkan

melalui sambungan USB.

3. Larutan saliva buatan yang tidak memiliki campuran ekstrak

dituangkan ke dalam gelas kaca sebanyak 100 mL kemudian ditutup

dengan gabus yang telah diberi tiga lubang sebagai tempat dari

electrode pendukung, elektrode pembanding dan elektrode kerja.

4. Elektrode pendukung (elektrode Pt), dicelupkan ke dalam gelas dan

lalu dihubungkan dengan kabel port berwarna merah, elektrode

pembanding (elektrode Ag/AgCl) dicelupkan ke dalam gelas dan

kemudian dihubungkan dengan kabel port berwarna kuning, dan

elektrode kerja (kawat ortodonsi stainless steel yang telah dipreparasi)

dicelupkan ke dalam gelas kemudian dihubungkan dengan kabel port

berwarna hijau.

5. Perangkat lunak EChem v.2.1.2 dibuka dan diatur range potensial dan

kecepatan pengukurannya. Dalam penelitian ini range potensial yang

digunakan yaitu sebesar –600 mV sampai 600 mV dengan kecepatan

pengukuran sebesar 25mV/s.

6. Pengukuran kemudian dimulai hingga selesai.

Page 38: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

26

7. Pengukuran tersebut diulangi lagi dengan menggunakan saliva buatan

yang telah dicampur ekstrak kulit semangka dengan konsentrasi 200

ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm.

8. Hasil pengukuran dengan menggunakan perangkat lunak ini kemudian

dipindahkan ke Microsoft Excel dan kemudian diolah dengan membuat

grafik Tafel sehingga didapatkan laju korosi dari kawat ortodonsi

dengan menggunakan persamaan40

:

Rmpy z

di mana:

Rmpy : laju korosi (mili inch/year)

Icorr : densitas arus korosi (μA/cm2)

E : berat ekivalen material (gr)

𝜌 : densitas material (gr/cm3)

4.9.5 Perhitungan efektivitas inhibitor

Nilai efektivitas inhibitor dapat dihitung dengan menggunakan rumus

penghitungan efektivitas inhibitor (EI%) sebagai berikut41

:

Efektivitas inhibitor (EI%) x 100 %

di mana:

Xa = rata-rata laju korosi tanpa inhibitor

Xb = rata-rata laju korosi dengan inhibitor

Page 39: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

27

4.10 Alat Ukur dan Pengukuran

Pengukuran laju korosi dilakukan dengan menggunakan potensiostat EDAQ

dan perangkat lunak EChem. Sampel dicelupkan ke dalam larutan ekstrak kulit

semangka dan saliva buatan, lalu dilakukan pengukuran dengan alat potensiostat.

Hasil pengujian ditunjukkan dalam satuan mills per year (mpy).

4.11 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan uji Kruskall

Wallis dan post hoc Mann Whitney.

Page 40: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

28

BAB V

HASIL PENELITIAN

Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak kulit semangka sebagai

inhibitor korosi pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimental laboratoris dan dilaksanakan di Laboratorium

Fitokimia dan Laboratorium Biofarmaka Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

untuk pembuatan ekstrak kulit semangka, Laboratorium Biokimia Universitas

Hasanuddin untuk pembuatan saliva buatan, serta Laboratorium Kimia Terpadu

Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin untuk menguji laju korosi

dengan potensiostat.

Sebanyak 40 sampel berupa kawat ortodonsi berbahan stainless steel dibagi ke

dalam 4 kelompok perlakuan dengan jumlah seimbang, satu kelompok kontrol tanpa

penambahan ekstrak dan tiga kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak kulit

semangka masing-masing 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm. Kawat ortodonsi

berbahan stainless steel direndam dalam larutan sambil dilakukan pengukuran

dengan menggunakan potensiostat yang memiliki arus listrik dan terhubung dengan

komputer yang merekam data potensial dan arus, yang selanjutnya diolah dalam

program Microsoft Excel 2013 untuk mencari laju korosi. Setelah itu, hasil yang

didapatkan diolah dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 24. Rata-

rata laju korosi kawat ortodonsi berbahan stainless steel (mpy) setelah dilakukan

Page 41: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

29

perendaman dalam larutan ekstrak kulit semangka 200 ppm, 600 ppm, 1000 ppm,

dan larutan kontrol beserta hasil uji Saphiro Wilk dan Kruskal Wallis dapat dilihat

pada Tabel 5.1 di bawah ini:

Tabel 5.1 Perbedaan rata-rata laju korosi kawat stainless steel (mpy) setelah

perendaman larutan ekstrak kulit semangka 200 ppm, 600 ppm, 1000

ppm, dan kontrol

Kelompok

perlakuan N (%)

Laju Korosi Kawat Stainless Steel (mpy)

Normality test

Comparison test

Mean ± SD p-value* p-value**

Kontrol 10 (25%) 2,630 x10

-5 ± 0,018

x10-5

0,100

0,000 Konsentrasi

200 ppm 10 (25%)

2,107 x10-5

± 0,013

x10-5

0,001

Konsentrasi

600 ppm 10 (25%)

1,717 x10-5

± 0,019

x10-5

0,011

Konsentrasi

1000 ppm 10 (25%)

1,417 x10-5

± 0,022

x10-5

0,035

*Shapiro Wilk test: p>0.05; data distribution normal

**Kruskal Wallis test: p<0.05; significant

Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata laju korosi kawat tertinggi

ditemukan pada kelompok kontrol, yaitu mencapai 2,630 x10-5

mpy, sedangkan laju

korosi kawat yang terendah ditemukan pada kelompok ekstrak kulit semangka

konsentrasi 1000 ppm dengan laju korosi mencapai 1,417 x10-5

mpy. Laju korosi

kelompok sampel yang direndam dengan larutan ekstrak kulit semangka konsentrasi

Page 42: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

30

200 ppm mencapai 2,107 x10-5

mpy, dan yang direndam dalam larutan

berkonsentrasi 600 ppm mencapai 1,717 x10-5

mpy.

Tabel 5.1 juga memperlihatkan hasil uji normalitas Shapiro Wilk yang

menunjukkan p>0,05 hanya pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok

200 ppm, 600 ppm dan 1000 ppm menunjukkan nilai p<0,05, yang berarti hanya data

kelompok kontrol yang berdistribusi secara normal, sehingga tidak memenuhi syarat

uji parametrik dimana semua data harus berdistribusi normal. Maka dari itu pada

penelitian ini digunakan uji non-parametrik Kruskal Wallis yang kemudian

menghasilkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara laju korosi pada kelompok kontrol, 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm. Tetapi

untuk mengetahui perbandingan lebih lanjut antar kelompok, maka dilakukan uji

beda lanjut (post hoc test) yang hasilnya dijabarkan pada Tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2 Hasil uji beda lanjut rata-rata laju korosi kawat stainless steel (mpy)

antara perendaman larutan ekstrak kulit semangka konsentrasi 200 ppm,

600 ppm, 1000 ppm, dan kontrol

Kelompok perlakuan (i) Perbandingan (j) Mean difference (i-j) p-value

Konsentrasi 200 ppm

Kontrol -0,523 x10-5

0,000

Konsentrasi 600 ppm 0,390 x10-5

0,000

Konsentrasi 1000 ppm 0,690 x10-5

0,000

Konsentrasi 600 ppm Kontrol -0,913 x10

-5 0,000

Konsentrasi 1000 ppm 0,300 x10-5

0,000

Konsentrasi 1000 ppm Kontrol 1,213 x10-5

0,000

*Post Hoc Test: Mann Whitney test: p<0,005; significant

Page 43: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

31

Tabel 5.2 menunjukkan hasil uji beda lanjut rata-rata laju korosi kawat stainless

steel pada kelompok larutan ekstrak kulit semangka 200 ppm, 600 ppm, 1000 ppm,

dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan laju korosi sebesar

0,523 x10-5

mpy antara kelompok konsentrasi 200 ppm dan kelompok kontrol,

dengan laju korosi pada kelompok kontrol lebih besar. Tetapi apabila dibandingkan

dengan kelompok konsentrasi 600 ppm, laju korosi kelompok 200 ppm lebih besar

0,390 x10-5

mpy. Adapun laju korosi kelompok 600 ppm lebih besar 0,300 x10-5

mpy

dibandingkan dengan laju korosi kelompok 1000 ppm.

Berdasarkan hasil uji beda lanjut Mann Whitney, didapatkan perbedaan yang

signifikan antara kelompok kontrol dan semua kelompok lainnya. Terlihat juga

perbedaan signifikan antara kelompok 200 ppm dengan kelompok 600 ppm dan

1000 ppm, serta antara kelompok 600 ppm dengan kelompok 1000 ppm. Hal ini

menunjukkan bahwa perendaman kawat stainless steel dalam larutan ekstrak kulit

semangka memiliki pengaruh dalam menghambat laju korosi. Adapun efektivitas

inhibisi korosi tiap-tiap konsentrasi diwakili oleh nilai efektivitasnya (Tabel 5.3).

Tabel 5.3 Hasil perhitungan efektivitas inhibitor larutan ekstrak kulit semangka 200

ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm.

Rata-rata laju

korosi kelompok

kontrol (Xa)

Rata-rata laju

korosi dengan

inhibitor (Xb)

Selisih Xa-Xb

Nilai

efektivitas

inhibitor (EI%)

200 ppm 2,630 x10-5

2,107 x10-5

0,523 x10-5

19,89%

600 ppm 2,630 x10-5

1,717 x10-5

0,913 x10-5

34,71%

1000 ppm 2,630 x10-5

1,417 x10-5

1,213 x10-5

46,12%

Page 44: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

32

Tabel 5.3 memperlihatkan persentase efektivitas inhibitor larutan ekstrak kulit

semangka 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm. Efektivitas tertinggi ditemukan pada

kelompok 1000 ppm dengan nilai efektivitas 46,12%, efektivitas terendah didapatkan

pada kelompok 200 ppm dengan nilai efektivitas 19,89%, sedangkan pada kelompok

600 ppm efektivitas inhibitornya mencapai 34,71%. Perbandingan nilai efektivitas

inhibitor ketiga konsentrasi dapat direpresentasikan oleh diagram batang pada

Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Diagram batang menunjukkan perbandingan nilai efektivitas inhibitor

ekstrak kulit semangka konsentrasi 200 ppm, 600 ppm, dan 1000 ppm.

Pada Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa nilai efektivitas inhibitor meningkat

seiring dengan bertambahnya konsentrasi. Hal ini menunjukkan bahwa besar

konsentrasi larutan mempengaruhi daya hambat korosi, dan larutan ekstrak kulit

semangka yang paling efektif dalam penelitian ini yaitu larutan dengan konsentrasi

1000 ppm.

Page 45: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

33

BAB VI

PEMBAHASAN

Perawatan ortodonsi penting dalam mengembalikan fungsi estetis, mastikasi dan

fonetik yang terganggu akibat adanya maloklusi. Jangka waktu perawatan ortodonsi

relatif panjang, sehingga ketahanan dan biokompatibilitas alat ortodonsi yang

digunakan sangat penting. Hal ini karena kelembapan, suhu, serta flora normal dalam

rongga mulut memiliki potensi destruktif bagi alat-alat ortodonsi, terutama yang

berbahan logam seperti braket dan kawat ortodonsi.2

Kawat ortodonsi berbahan stainless steel merupakan kawat yang paling umum

digunakan dalam perawatan ortodonsi, namun menurut penelitian laju korosinya

lebih cepat dibandingkan dengan kawat ortodonsi berbahan lain.13

Korosi pada kawat

ortodonsi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada pasien karena pelepasan ion-

ion Ni, Cr, Cd, dan lain-lain pada mulut pasien dalam jangka panjang.2 Korosi pada

permukaan kawat juga dapat meningkatkan gaya friksi yang terjadi antara kawat dan

braket, sehingga menyebabkan terhambatnya pergerakan mekanis pada perawatan.4

Salah satu cara yang dinilai sesuai untuk mencegah korosi pada kawat ortodonsi

yaitu dengan menggunakan inhibitor korosi organik, karena sifatnya yang

biokompatibel.

Page 46: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

34

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji efektivitas ekstrak kulit semangka

sebagai inhibitor korosi organik pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel,

sehingga hasil penelitian ini dapat dikontribusikan untuk menambah ilmu

pengetahuan dan selanjutnya dapat dikembangkan menjadi produk berbahan alami

yang berguna untuk pasien ortodonsi.

Penelitian ini hanya terbatas pada uji efektivitas inhibitor saja, tanpa

mempelajari secara spesifik mekanisme kerja ekstrak kulit semangka dalam

menghambat laju korosi. Untuk mengetahui tentang mekanisme inhibisi ekstrak kulit

semangka, kedepannya perlu dilakukan pengujian dengan metode lain. Selain itu

penelitian ini hanya menguji ekstrak kulit semangka dengan konsentrasi 200 ppm,

600 ppm dan 1000 ppm, sehingga belum diketahui pasti konsentrasi optimum ekstrak

kulit semangka sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini juga hanya menguji efektivitas

ekstrak kulit semangka pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel, sedangkan

dalam perawatan ortodonsi banyak logam jenis lain yang biasa digunakan. Maka,

perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan varian konsentrasi yang lebih banyak atau

dengan menggunakan sampel kawat ortodonsi berbahan lain. Perlu juga dilakukan

penelitian mengenai kerja ekstrak kulit semangka ini di dalam rongga mulut,

mengingat medium yang digunakan pada penelitian ini hanya berupa saliva buatan.

Penelitian ini menggunakan 40 sampel kawat ortodonsi berbahan stainless steel

berbentuk rectangular dengan ukuran 0,017”x 0,025”, yang masing-masing

dipreparasi menjadi 40 kawat dengan panjang yang seragam yaitu 6,5 cm. Sampel

dibagi ke dalam empat kelompok: kelompok kontrol tanpa ekstrak kulit semangka,

Page 47: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

35

kelompok perlakuan dengan larutan ekstrak kulit semangka 200 ppm, 600 ppm, dan

1000 ppm. 40 sampel dibagi secara seimbang ke masing-masing kelompok

perlakuan, yaitu 10 sampel untuk tiap kelompok. Pengujian sampel dilakukan dengan

potensiostat eDAQ.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata laju korosi kawat tertinggi

terdapat pada kelompok kontrol, yaitu dengan nilai laju korosi mencapai

2,630 x10-5

mpy, sedangkan laju korosi terendah ditemukan pada kelompok ekstrak

kulit semangka konsentrasi 1000 ppm, yaitu mencapai 1,417 x10-5

mpy. Laju korosi

kelompok sampel yang direndam dengan larutan ekstrak kulit semangka konsentrasi

200 ppm mencapai 2,107 x10-5

mpy, dan yang direndam dalam larutan

berkonsentrasi 600 ppm mencapai 1,717 x10-5

mpy. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa perendaman kawat ortodonsi berbahan stainless steel memiliki

pengaruh dalam menghambat laju korosi. Terlihat juga perbedaan signifikan antara

kelompok 200 ppm dengan kelompok 600 ppm dan 1000 ppm, serta kelompok 600

ppm dan 1000 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa besar konsentrasi larutan

mempengaruhi daya hambat korosi.

Ekstrak bahan alam khususnya senyawa yang mengandung atom N, O, P, S, dan

atom-atom yang memiliki pasangan elektron bebas dapat berfungsi sebagai ligan,

yaitu ion yang memiliki sepasang elektron atau lebih yang dapat disumbangkan.42

Pada kulit semangka terdapat pektin yang mengandung gugus karboksilat dan

hidroksil yang memiliki pasangan elektron bebas, sehingga kation logam dapat

tertarik dan berikatan membentuk kompleks pektin dan logam.36

Hasil karakterisasi

Page 48: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

36

dengan FT-IR oleh Lakshmipathy et al. menunjukkan bahwa kulit semangka

mengandung gugus –OH, –C=O, –COO dan –C–O yang merupakan gugus fungsi

yang mudah berikatan dengan logam.11

Kulit semangka juga mengandung

L-citrulline, yaitu antioksidan yang mengandung heteroatom (nitrogen dan oksigen)

dan cincin aromatik dalam struktur kimianya. Susunan kimia L-citrulline

memungkinkan terjadinya interaksi ionik dengan permukaan logam dan dapat

berfungsi sebagai inhibitor korosi.8

Inhibitor korosi adalah zat yang apabila sejumlah kecil konsentrasinya

ditambahkan pada media yang korosif akan mengurangi atau mencegah logam

bereaksi dengan media tersebut. Inhibitor bekerja dengan penyerapan ion atau

molekul ke dalam permukaan logam. Inhibitor mengurangi laju korosi dengan

menaikkan atau menurunkan reaksi anodik dan atau katodik, mengurangi laju difusi

reaktan ke dalam permukaan logam dan menaikkan tahanan listrik permukaaan

logam.43

Inhibitor organik bekerja dengan membentuk suatu lapisan film tipis molekul-

molekul teradsorpsi pada permukaan logam. Lapisan ini melindungi logam dari

lingkungan luar dan mencegah pelarutan logam di dalam larutan elektrolit. Menurut

Yatiman, karena permukaan logam yang tertutupi sebanding dengan konsentrasi

inhibitor, konsentrasi inhibitor di dalam larutan sangat mempengaruhi efektivitas

inhibitor. Semakin besar konsentrasi inhibitor dalam larutan, efektivitas inhibitor

korosi tersebut juga akan semakin besar.44

Page 49: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

37

Hussin dan Kassim mengatakan bahwa penambahan inhibitor dengan

konsentrasi yang tepat akan menghambat korosi secara efektif, tetapi apabila

konsentrasi yang diaplikasikan terlalu besar dapat menyebabkan molekul inhibitor

pada permukaan logam tertarik kembali ke lingkungan larutannya sehingga lapisan

pelindung yang terbentuk pada permukaan baja menurun dan laju korosi yang terjadi

meningkat.45

Pada penelitian ini pengaplikasian inhibitor korosi dengan konsentrasi 200 ppm,

600 ppm, dan 1000 ppm masih efektif dalam menghambat laju korosi pada kawat

ortodonsi berbahan stainless steel. Hasil menunjukkan bahwa semakin besar

konsentrasi larutan, semakin besar juga nilai efektivitas inhibitor, yaitu sebesar

19,89% pada kelompok 200 ppm, 34,71% pada kelompok 600 ppm, dan nilai

efektivitas tertinggi mencapai 46,12% pada kelompok 1000 ppm. Hal ini

menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kulit semangka yang paling efektif dalam

penelitian ini yaitu 1000 ppm.

Meskipun hasil menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kulit semangka 1000

ppm pada kawat ortodonsi berbahan stainless steel efektif dalam menurunkan laju

korosi, namun nilai efektivitas 46,12% masih tergolong rendah bila dibandingkan

dengan efektivitas inhibitor alami lain pada penelitian-penelitian sebelumnya. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Haryono G, Sugiarto B, Farid H dan Tanoto Y

dengan menambahkan berbagai macam ekstrak tanaman pada media air laut untuk

menghambat korosi pada besi, didapatkan nilai efektivitas sebesar 57,84% dengan

ekstrak kopi, 63,75% dengan ekstrak tembakau, dan 87,22% dengan ekstrak getah

Page 50: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

38

pinus. Pada penelitian tersebut digunakan juga ekstrak daun gambir, tetapi dinilai

kurang baik dalam menghambat korosi karena nilai efektivitasnya hanya mecapai

11,34%.42

Penelitian lain oleh Priyotomo G dan Nuraini L dengan menggunakan

ekstrak daun belimbing wuluh 6000 ppm pada baja karbon di larutan asam klorida

menunjukkan nilai efektivitas inhibitor mencapai 94,5%.46

Studi yang dilakukan oleh

Hamdani S dan Elta MS dengan menggunakan daun pepaya untuk menghambat laju

korosi baja karbon schedule 40 grade B ERW menunjukkan nilai efektivitas yang

juga cukup tinggi, yaitu sebesar 78,49% dalam medium air tawar dan 78,63% dalam

medium air laut.47

Rendahnya nilai efektivitas tertinggi ekstrak kulit semangka pada

penelitian ini kemungkinan dikarenakan konsentrasi 1000 ppm sebagai konsentrasi

terbesar yang digunakan belum merupakan konsentrasi optimum ekstrak kulit

semangka sebagai inhibitor korosi.

Page 51: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

39

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan

bahwa:

1. Ekstrak kulit semangka efektif berfungsi sebagai inhibitor korosi pada kawat

ortodonsi berbahan stainless steel.

2. Ekstrak kulit semangka dengan konsentrasi 200 ppm, 600 ppm dan 1000 ppm

menunjukkan peningkatan efektivitas inhibitor seiring dengan bertambah

besarnya konsentrasi yang diberikan.

3. Konsentrasi yang paling efektif dalam penelitian ini yaitu 1000 ppm dengan

nilai efektivitas 46,12%.

7.2 Saran

Setelah dilakukannya penelitian ini, peneliti menyarankan dilakukannya

penelitian lanjutan:

1. Varian konsentrasi ekstrak kulit semangka perlu diperbanyak untuk

mengetahui pasti konsentrasi optimum ekstrak kulit semangka sebagai

inhibitor korosi organik.

Page 52: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

40

2. Pengujian kerja ekstrak kulit semangka perlu dikembangkan pada logam-

logam jenis lain yang sering digunakan dalam perawatan ortodonsi.

3. Pengujian dengan metode lain untuk memahami dengan pasti kerja ekstrak

kulit semangka dalam menghambat laju korosi.

Page 53: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Chakravarthi S, Padmanabhan S, Chitharanjan AB. Allergy and orthodontics. J

Orthod Sci 2012 Oct-Dec; 1(4): 83–87.

2. Arab S, Cham MH, Morsaghian M, Ghamari M, Mortezai O. Evaluation of

nickel and chromium ion release from stainless steel, HANT and NiTi arch wires in two 28-day time Spans. Iran J Ortho 2015; 10(1): e4863.

3. De Menezes LM, Quintão CCA. The release of ions from metallic orthodontic appliances. Semin Orthod 2010; 16(4): 282-92.

4. Senkutvan RS, Jacob S, Charles A, Vadgaonkar V, Jatol-Tekade S, Gangurde P. Evaluation of nickel ion release from various orthodontic arch wires: An in vitro

study. J Int Soc Prev Community Dent 2014 Jan-Apr; 4(1): 12–6.

5. Ziebowics A, Walke W, Barucha-Kepka A, Kiel M. Corrosion behavior of

metallic biomaterials used as orthodontic wires. J AMME 2008; 27(2) : 151 – 2.

6. Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. Statistik produksi

hortikultura tahun 2014. Direktorat Jenderal Hortikultura, Jakarta: Kementrian Pertanian; 2014. P. 34.

7. Odewunmi NA, Umoren SA, Gasem ZM. Utilization of watermelon rind extract as a green corrosion inhibitor for mild steel in acidic media. J Ind Eng Chem

2015; 21: 239–47.

8. Odewunmi NA, Umoren SA, Gasem ZM, Ganiyu SA, Muhammad Q. L-

citrulline: An active corrosion inhibitor component of watermelon rind extract for mild steel in HCl medium. J Taiwan Inst Chem Eng 2015; 51: 177–85.

9. Lakshmipathy R, Sarada NC. Application of watermelon rind as sorbent for removal of nickel and cobalt from aqueous solution. Int. J Miner Process 2013;

122: 63–5.

10. Reddy NA, Lakshmipathy R, Sarada NC. Application of Citrullus lanatus rind

as biosorbent for removal of trivalent chromium from aqueous solution. J Alexandria Eng 2014 Dec; 53(4): 969–75.

11. Lakshmipathy R, Vinod AV, Sarada NC. Watermelon rind as biosorbent for removal of Cd

2+ from aqueous solution: FTIR, EDX, and Kinetic studies. J

Indian Chem Soc 2013; 90: 1147–54.

12. Lakshmipathy R, Sarada NC. Adsorptive removal of basic cationic dyes from

aqueous solution by chemically protonated watermelon (Citrullus lanatus) rind biomass. J Desalin Water Treat 2014; 52: 6175-84.

Page 54: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

42

13. Hera K, Johnson JW. Corrosion of stainless steel, nickel-titanium, coated nickel-

titanium, and titanium orthodontic wires. Angle Orthod 1999; 69(1): 39 – 44.

14. Kristaningsih R, Joelijanto R, Praharani D. Analisis pelepasan ion kawat

ortodontik stainless steel yang direndam dalam minuman berkarbonasi. J e-Gigi 2015; 3(2): 34-8.

15. Kusy RP. A Review of contemporary archwires: their properties and characteristics. J Angle Orthod 1997; 67(3): 197-207.

16. Senkuvtan RS, Sanjay Jacob, Parag Gangurde. Evaluation of nickel ion release from various orthodontic arch wires: An in-vitro study. J Int Soc Prevent Com

Dent 2014; 4(1): 12-6

17. Cobourne MT, Andrew TD. Handbook of orthodontics. Elsevier Mosby:

Philadelphia; 2010. P. 26-7

18. Singh G. Textbook of orthodontics. New Delhi: Jaypee Brothers Medical

Publishers; 2015. P. 352

19. Castro SM, Ponces MJ, Lopes JD, Vasconcelos M, Pollmann MCF. Orthodontic

wires and its corrosion-the specific case of stainless steel and beta-titanium. J Dent Sci 2014; 10(1): 1-7.

20. Oxtoby DW, Gillis HP, Campion A, Helal HH, Gaither KP. Principles of modern chemistry, 6

th ed. California: Thomson Brooks/Cole; 2008. P. 728.

21. Almeida PDV, Gregio AMT, Lima AAS, Azevedo LR. Saliva composition and function: A comprehensive review. J Contemp Dent Pract 2005; 9(3): 1-11

22. Sfondrini MF, Cacciafesta V, Maffia E, Massironi A, Scribante A, Alberti G, et. al. Chromium release from new stainless steel, recycled and nickel free

orthodontic bracket. J Angl Orthod 2009; 79(2): 361-7.

23. Eliades T, Athanasiou AE. In vivo aging of orthodontic alloys: Implications for

corrosion potential, nickel release, and biocompatibility. J Angl Orthod 2002; 72(3): 222–237.

24. Ramazanzadeh BA, Ahrari F, Sabzevari B, Habibi S. Nickel ion release from three types of nickel-titanium-based-orthodontic archwires in the as-received

state and after oral simulation. J Dent Research Clinics Prospects 2014; 8(2): 71-6.

25. Ziebowics A, Walke W, Barucha-Kepka A, Kiel M. Corrosion behavior of metallic biomaterials used as orthodontic wires. J AMME 2008; 27(2): 151-2.

Page 55: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

43

26. Jamil RM, Saima QM, Bhanger MI, El-Turki A, Hallam KR, Allen GC. Banana

peel: A green and economical sorbent for the selective removal of Cr (VI) from industrial wastewater. J Colloids Surf B Biointerfaces 2009; 70(2), 232-7.

27. Muhammad I, Saeed A, Zafar SI 2009. FTIR spectrophotometry, kinetics and adsorption isotherms modeling, ion exchange, and EDX analysis for

understanding the mechanism of Cd2+ and Pb2+ removal by mango peel waste. J Hazard Mater 2009; 164(1): 161-71.

28. Feng N, Guo X, Liang S, Zhu Y, Liu J. Biosorption of heavy metals from aqueous solutions by chemically modified orange peel. J Hazard Mater 2011;

185(1): 49-54.

29. Stephen IB, Sulochana N. Carbonised jackfruit peel as an adsorbent for the

removal of Cd (II) from aqueous solution. J Bioresour Technol 2004; 94(1): 49-52.

30. Sobir, Siregar FD. Budidaya semangka panen 60 hari. Jakarta: Penebar Swadaya; 2010. P. 12-5.

31. Paris HS. Origin and emergence of the sweet dessert watermelon, Citrullus lanatus. J Annals Botany 2015: 116; 133-48.

32. Wang YH, Behera TK, Kole C. Genetics, genomics and breeding of cucurbits. Florida: Taylor & Francis Group; 2012. 162-3.

33. Johnson J, Iwang E, Hemen J, Odey M, Efiong E, Eteng O. Evaluation of anti-nutrient contents of watermelon Citrullus lanatus. J Ann Biol Res 2012; 3(11):

5145-50.

34. Mandasari I, Purnomo A. Penurunan ion besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air

dengan serbuk gergaji kayu kamper. J Teknik ITS 2016; 5(1): F11-6.

35. Wong WW, Abbas FMA, Liong MT, Azhar ME. Modification of durian rind

pectin for improving biosorbent ability. J Int Food Res 2008; 15(3): 363-5.

36. Madhav A, Pusphalatha PB. Characterization of pectin extracted from different

fruit wastes. J Trop Agri 2002; 40(1): 53-5.

37. Saranya R, Rajendran S, Krishnaveni A, Pandiarajan M, Nagalakshmi R.

Corrosion resistance of metals and alloys in artificial saliva – an overview. Eur Chem Bull 2013; 2(4): 163-70.

38. Heravi F, Moayed MH, Mokhber N. Effect of fluoride on nickel-titanium and stainless steel orthodontic archwires: an in-vitro study. J Dent (Tehran) 2015;

12(1): 49-59.

Page 56: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

44

39. Rajendran S, Paulraj J, Rengan P, Jeyasundari J, Manivannan M. Corrosion

behavior of metals in artificial saliva in presence of spirulina powder. J Dent Oral Hyg 2009; 1(1): 1-8.

40. Butarbutar SL, Febrianto. Pengujian mesin EDAQ untuk mengukur laju korosi. Sigma Epsilon 2009; 13(2): 54-8.

41. Machfudzah PA, Amin MN, Putri LSD. Efektivitas ekstrak daun belimbing wuluh sebagai bahan inhibitor korosi pada kawat ortodonsi berbahan dasar

nikel-titanium. Artikel ilmiah hasil penelitian mahasiswa 2014.

42. Haryono G, Sugiarto B, Farid H, Tanoto Y. Ekstrak bahan alam sebagai

inhibitor korosi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam

Indonesia; 26 Januari, Yogyakarta, 2010. D09-1-6.

43. Adzhani DR, Sulistijono. Pengaruh agitasi dan penambahan konsentrasi

inhibitor sarang semut (Mycromecodia pendans) terhadap laju korosi baja API 5L grade B di media larutan 1M HCl. J Teknik Pomits 2013; 2(1): 1-7.

44. Yatiman P. Penggunaan inhibitor organik untuk pengendalian korosi logam dan paduan logam. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan

Penerapan MIPA; 16 Mei, Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2009. P. K-134-42.

45. Hussin MH, Kassim MJ. The corrosion inhibition and adsorption behavior of uncaria gambir extract on mild steel in 1 M HCl. Material Chemistry and

Physics 2011; 125(3): 461-8.

46. Priyotomo G, Nuraini L. Studi awal potensi daun belimbing wuluh sebagai

inhibitor korosi pada baja karbon di larutan asam klorida. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi; 8 November, Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, 2016. P. 1-8.

47. Hamdani S, Elta MS. Pengaruh inhibitor ekstrak daun pepaya terhadap korosi

baja karbon schedule 40 grade B ERW dalam medium air laut dan air tawar. J Ris Kim 2012; 5(2): 175-9.

Page 57: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

45

LAMPIRAN

Page 58: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

46

Page 59: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

47

Page 60: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

48

Page 61: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

49

Page 62: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

50

Lampiran 8 Foto Penelitian

1. Pembuatan ekstrak kulit semangka

Kulit semangka yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong kecil kemudian

dikeringkan di oven simplisia, setelah itu dimasukkan ke dalam toples yang

kemudian dicampurkan dengan alkohol 70% untuk dimaserasi selama 2 hari.

Setelah proses maserasi, larutan ekstrak kulit semangka kemudian disaring

dengan kertas saring dan kemudian dilakukan evaporasi dengan evaporator/

rotavapor untuk memisahkan ekstrak kulit semangka dengan pelarut etanol.

Page 63: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

51

2. Pengukuran Laju Korosi dengan Potensiostat

Pengujian kelompok kontrol dengan potensiostat

Pengujian kelompok 200 ppm dengan potensiostat

Page 64: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

52

Pengujian kelompok 600 ppm dengan potensiostat

Pengujian kelompok 1000 ppm dengan potensiostat

Page 65: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

53

Lampiran 9 Perhitungan Luas Permukaan dan Volume Sampel

Luas permukaan sampel dihitung dengan menggunakan rumus:

L = 2 (pl + pt + lt)

di mana:

p= panjang kawat (cm)

l= lebar kawat (cm)

t= tinggi kawat (cm)

sehingga luas permukaan sampel didapatkan:

L = 2 [(0,025” x 0,017”) + (0,025” x 6,5 cm) + (0,017” x 6,5 cm)]

= 2 [(0,0635 cm x 0,04318 cm) + (0,0635 cm x 6,5 cm) + (0,04318 cm x 6,5 cm)]

= 2 (0,00274193 cm2 + 0,41275 cm

2 + 0,28067 cm

2)

= 2 x 0,69616193 cm2

= 1,39232386 cm2

Volume sampel dihitung dengan menggunakan rumus:

V = p x l x t

di mana:

p= panjang kawat (cm)

l= lebar kawat (cm)

t= tinggi kawat (cm)

Page 66: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

54

sehingga volume sampel didapatkan:

V = 0,025” x 0,017” x 6,5 cm

= 0,0635 cm x 0,04318 cm x 6,5 cm

=0,017822545 cm3

Page 67: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

55

Lampiran 10 Data Penelitian

Tabel 1 Data pengukuran kelompok kontrol

Replikasi Luas Kawat

(cm2)

Volume

Kawat (cm3)

Berat

Ekuivalen

Material (g)

Densitas

Spesi (g/cm3) Icorr

1 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0114206058

2 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0113358149

3 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0111979634

4 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0114024920

5 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0112893579

6 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0114253419

7 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0114021506

8 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0113358613

9 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0114205064

10 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0112893712

Tabel 2 Data pengukuran kelompok dengan konsentrasi ekstrak kulit semangka

200 ppm

Replikasi Luas Kawat

(cm2)

Volume

Kawat (cm3)

Berat

Ekuivalen

Material (g)

Densitas

Spesi (g/cm3) Icorr

1 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091319836

2 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0089766695

3 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0090327411

4 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091329580

5 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091234628

6 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091327774

7 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091234528

8 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0090327245

9 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091320002

10 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0091329812

Page 68: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

56

Tabel 3 Data pengukuran kelompok dengan konsentrasi ekstrak kulit semangka

600 ppm

Replikasi Luas Kawat

(cm2)

Volume

Kawat (cm3)

Berat

Ekuivalen

Material (g)

Densitas

Spesi (g/cm3) Icorr

1 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0072686052

2 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074154035

3 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074555353

4 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074041998

5 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074820789

6 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074791491

7 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074820971

8 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074555187

9 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0072686069

10 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0074041865

Tabel 4 Data pengukuran kelompok dengan konsentrasi ekstrak kulit semangka

1000 ppm

Replikasi Luas Kawat

(cm2)

Volume

Kawat (cm3)

Berat

Ekuivalen

Material (g)

Densitas

Spesi (g/cm3) Icorr

1 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061251144

2 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061149016

3 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061097911

4 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061269720

5 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061043541

6 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061062449

7 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061043508

8 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061097248

9 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061251078

10 1.39232386 0.017822545 0.1355 7.602730138 0.0061269488

Page 69: EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT SEMANGKA SEBAGAI … · INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN STAINLESS STEEL SKRIPSI ... pada permukaan kawat ortodonsi dapat meningkatkan gaya

57

Tabel 5 Hasil laju korosi kawat ortodonsi bahan stainless steel

Replikasi Kontrol 200 ppm 600 ppm 1000 ppm

1 2.64608 x 10-5

2.11582 x 10-5

1.68409 x 10-5

1.41915 x 10-5

2 2.62643 x 10-5

2.07983 x 10-5

1.71810 x 10-5

1.41678 x 10-5

3 2.59449 x 10-5

2.09282 x 10-5

1.72740 x 10-5

1.41560 x 10-5

4 2.64188 x 10-5

2.11604 x 10-5

1.71550 x 10-5

1.41958 x 10-5

5 2.61567 x 10-5

2.11384 x 10-5

1.73355 x 10-5

1.41434 x 10-5

6 2.64717 x 10-5

2.11600 x 10-5

1.73287 x 10-5

1.41477 x 10-5

7 2.64180 x 10-5

2.11384 x 10-5

1.73355 x 10-5

1.41434 x 10-5

8 2.62644 x 10-5

2.09282 x 10-5

1.72739 x 10-5

1.41558 x 10-5

9 2.64605 x 10-5

2.11582 x 10-5

1.68409 x 10-5

1.41915 x 10-5

10 2.61567 x 10-5

2.11605 x 10-5

1.71550 x 10-5

1.41957 x 10-5