Top Banner
124 Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Hernitati, Magdalena, Helda Hasan Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau Email : [email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effectiveness of play therapy in preschool children who experienced hospitalization. This research was conducted in hospitals Zainab Pekanbaru in October December 2015 Number of respondents 20 children. The study design used was a pre experimental one group pretest posttest design. Samples were taken with a sampling technique used saturated or total population. Variables measured in this study is the impact of using questionnaires hospitalization. Based on the analysis of data it can be seen that there is the effectiveness of play therapy with hospitalization with p value = 0.01 (p <0.05). The conclusion of this study the presence of the effectiveness of play therapy on hospitalization in the nursing room Zainab hospital Riau Province. Suggestions to further research may add a larger sample again with more specific inclusion criteria in order to get maximum results.
16

Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Jun 30, 2019

Download

Documents

lamkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

124

Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah yang Mengalami

Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru

Hernitati, Magdalena, Helda Hasan

Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau

Email : [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effectiveness of play therapy in preschool children

who experienced hospitalization. This research was conducted in hospitals Zainab Pekanbaru in

October – December 2015 Number of respondents 20 children. The study design used was a pre

experimental one group pretest posttest design. Samples were taken with a sampling technique

used saturated or total population. Variables measured in this study is the impact of using

questionnaires hospitalization. Based on the analysis of data it can be seen that there is the

effectiveness of play therapy with hospitalization with p value = 0.01 (p <0.05). The conclusion of

this study the presence of the effectiveness of play therapy on hospitalization in the nursing room

Zainab hospital Riau Province. Suggestions to further research may add a larger sample again

with more specific inclusion criteria in order to get maximum results.

Page 2: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 125

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan

adalah suatu proses yang berlangsung

secara terus-menerus pada berbagai segi

dan saling berkaitan, dan terjadi perubahan

pada individu semasa hidupnya.

Pertumbuhan dan perkembangan adalah

proses dari maturasi dan pembelajaran.

Layaknya orang dewasa, anak-anak juga

dapat jatuh sakit dan membutuhkan

hospitalisasi untuk diagnosis dan

pengobatan penyakitnya. Akan tetapi pada

anak-anak kondisi tersebut berbeda, mereka

bukanlah orang dewasa kecil. Anak-anak

dapat berbeda dari segi usia, ukuran tubuh

dan tahap perkembangannya. Jika seorang

anak sakit dan dirawat di rumah sakit,

penyakitnya akan mempengaruhi seluruh

keluarga. Keluarga merupakan bagian

penting dari kehidupan anak tanpa

menghiraukan usia anak. Untuk

mengetahui kebutuhan anak yang

dihospitalisasi sangatlah penting bagi

perawat anak untuk memiliki pengetahuan

terhadap pertumbuhan dan perkembangan

anak pada seluruh kelompok usia (Adriana,

2011)

Menurut Adriana (2011),

permainan adalah stimulasi yang sangat

tepat bagi anak. Memberi variasi permainan

dan sangat baik jika orang tua ikut terlibat

dalam permainan, yaitu melalui kegiatan

bermain, sehingga daya piker anak

terangsang untuk mendayagunakan aspek

emosional, sosial serta fisiknya.

Menurut Kozier dalam Rasmun (2004)

stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik

terhadap setiap kebutuhan tubuh yang

terganggu, suatu fenomena universal yang

terjadi dalam kehidupan .

Penelitian yang dilakukan oleh

Muffidah (2013 )di RSUD Banyumas

tentang pengaruh terapi bermain didapatkn

hasilnya tidak ada pengaruh, sementara

penelitian Suryanti (2012) di RSUD.

Dr.R.Gostheng Tarunadibrata Purbalingga

tentang pengaruh terapi bermain mewarnai

dan origami terhadap tingkat kecemasan

didapatkan hasilnya terdapat perbedaan

antara tingkat kecemasan yang dialami anak

Page 3: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

126 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

sebelum dilakukan terapi bermain dan

sesudah dilakukan terapi bermain .

Bertitik tolak dari masalah diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Efektifitas Terapi Bermain

(Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah

yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah

Sakit Zainab Pekanbaru”.

Rumusan Masalah : Berdasarkan

paparan latar belakang diatas maka yang

menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah

“ Apakah ada Efektifitas Terapi Bermain

Dalam Menurunkan Kecemasan Pada

Anak Usia Prasekolah yang Mengalami

Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru”?

TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektifitas terapi bermain pada anak usia

prasekolah yang mengalami hospitalisasi di

Rumah Sakit Zainab Pekanbaru.

METODOLOGI

Desain : Penelitian ini merupakan jenis

penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain penelitian quasi eksperimental yang

menilai efektifitas terapi bermain (mewarnai)

dalam penurunan kecemasan pada pasien anak

usia prasekolah dengan pendekatan

eksperimen semu / quasy eksperimen.

Menurut Hidayat (2008), jenis desain quasy

eksperimen ini mengambil jenis “non

equivalent time sample design” dimana

sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih

dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian

setelah diberi perlakuan sampel tersebut

diobservasi kembali.

Skema

Desain Penelitian

Kelompok Eksperimen O1 X

O2

pre test perlakuan

post test

Keterangan :

X = Intervensi (terapi bermain mewarnai).

Page 4: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 127

O1 = Pengukuran tingkat hospitalisasi sebelum

diberikan intervensi pada kelompok

eksperimen.

O2 = Pengukuran tingkat hospitalisasi sesudah

diberikan intervensi pada kelompok

eksperimen

(Nursalam, 2003).

Model Yang Digunakan : Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah anak

prasekolah yang dirawat di rumah sakit

Zainab Pekanbaru dan buku gambar

mewarnai

Perubahan yang diamati dan diukur

: Perubahan yang diamati dan diukur adalah

penurunan tingkat stress pada anak prasekolah

yang dirawat di rumah sakit Zainab Pekanbaru

Lokasi Penelitian :Adapun Lokasi

penelitian adalah di ruang Perawatan anak

Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Propinsi Riau

Waktu Penelitian : Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Oktober samapi

dengan November 2015

Populasi : Populasi adalah keseluruhan

objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoadmojo,2010. Populasi dalam penelitian

ini adalah semua anak yang dirawat di ruang

perawatan anak Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru

Sampel : menurut Nursalam (2009)

adalah bagian dari populasi terjangkau yang

dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian

melalui sampling. Pada penelitian ini jumlah

sampel yang diambil adalah sebanyak 20

orang responden yang dirawat diruang

perawatan anak Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru Propinsi Riau

Tekni Penarikan Sampel :Tekhnik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling jenuh (total populasi) yakni

dengan mengambil semua anggota populasi

menjadi sample. Cara ini dilakukan bila

populasi kecilnya kecil, seperti bila

samplenya kurang dari tiga puluh maka

anggota populasi tersebut diambil seluruhnya

untuk dijadikan sample penelitian. Istilah lain

sampling jenuh adalah sensus, di mana semua

anggota populasi dijadikan sample

(Hidayat,2007).

Page 5: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

128 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

Etika Penelitian : Etika penelitian

ini, dimana peneliti mohon izin kepada

direktur Rumah sakit Zainab Pekanbaru untuk

mendapatkan persetujuan akan dilakukan

penelitian, setelah mendapat persetujuan,

peneliti menjelaskan maksud penelitian ini

dan meminta responden atau orang tua untuk

mengisi lembar observasi , menandatangani

surat persetujuan tindakan ( Informed

Concent)

Alat Pengumpul Data : Alat

pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan lembar kuesioner dan lembar

observasi, dimana lembar kuesioner diisi

langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan

lembar observasi langsung diisi oleh peneliti

sendiri sebelum dilakukan terapi bermin dan

sesudah dilakukan terapi bermain.

Prosedur Pengumpulan Data :

1. Penyususnan proposal penelitian

2. Membuat surat permohonan izin untuk

melakukan penelitian kepada direktur

Rumah sakit Zainab Pekanbaru

3. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan

diri, menjelaskan prosedur, manfaat

penelitian dan memperoleh persetujuan

dari responden / orang tua

4. Peneliti memberikan pengarah kepada

responden

5. Peneliti mengukur tingkat kecemasan pada

responden

6. Peneliti melakukan intervensi pada

responden

7. Peneliti mengukur kembali tingkat

kecemasan responden setelah diberikan

intervensi

8. Peneliti menganalisa data yang sudah

terkumpul dan disajikan dalam bentuk

tabel.

Definisi Operasional : adalah

mendefenisikan variabel secara

operasional dan berdasarkan karakteristik

yang diamati, memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat (Hidayat, 2008)

Instrumen Penelitian : Menurut

Notoatmojo (2005) Instrumen penelitian

adalah alat-alat yang digunakan untuk

Page 6: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 129

pengumpulan data. Instrumen penelitian

menggunakan pedoman wawancara dan

lembar observasi. Observasi dilakukan

sebelum dan sesudah perlakuan.

1. Hospitalisasi

Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner tertutup yang

diadopsi dari Winarsih (2012), yaitu angket

yang sudah berisi pernyataan yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih, dalam penelitian ini untuk

mengukur nilai variable yang diteliti

digunakan skala likert, data karateristik

responden merupakan instrument untuk

mendapatkan gambaran karateristik anak

yang terdiri dari jenis kelamin dan

pengalaman dirawat sebelumnya. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini

dilaksanakan melalui pengisian kuesioner

oleh responden dimana untuk pertanyaan

positif berjumlah 10 soal dengan pedoman

pemberian skor 3 : sering, 2 : kadang-kadang,

1 : tidak pernah. Pada pertayaan negative

berjumlah 10 soal dengan pedoman

pemberian skor 1 : sering, 2 : kadang-kadang,

3 : tidak pernah. Katagori dalam skor

hospitalisasi adalah positif dengan nilai 41

sampai 60 dan negatif dengan nilai 20 sampai

40.

Tabel 1.

Jumlah Pertanyaan Responden

No. Var

iabe

l

Jumlah

Pertanya

an

No.

Pertanya

an Positif

No.

Pertanyaan

Negatif

1. Da

mpa

k

Hos

pital

isasi

20

pertanya

an

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9 dan 10

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9 dan

10

Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan penelitian ini,

peneliti terlebih dahulu menentukan masalah

penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

mencari studi kepustakaan dan studi

pendahuluan. Selanjutnya peneliti menyusun

proposal, peneliti juga menjalankan proses

administrasi untuk mengurus permohonan

untuk melakukan penelitian, termasuk di

dalamnya perihal pengambilan data.

2. Tahap Pelaksanaan

Page 7: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

130 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

Tahap pelaksanaan ini dimulai setelah

peneliti menyelesaikan urusan administrasi.

Peneliti kemudian mendatangi lokasi

penelitian, setelah sampai dilokasi penelitian

peneliti melakukan pengecekan kriteria

inklusi pada pasien anak yang ditemui dengan

mengobservasi serta melihat data-data pasien

yang ditemukan sesuai kriteria inklusi.

Peneliti menjelaskan maksud penelitian,

dampak yang akan diperoleh responden jika

bersedia berpartisipasi. Setelah itu penulis

meminta responden atau di wakili keluarga

responden untuk mengisi lembar observasi

dan menandatangani surat persetujuan

tindakan (Informed Consent), kemudian

peneliti melakukan pengumpulan data, setelah

pengumpulan data selesai selanjutnya

dilakukan seleksi data dan pengumpulan

dokumentasi, dalam pengumpulan data

dengan cara langsung berhadapan dengan

pasien (metode eksperimen).

3. Tahap Akhir

Setelah proses pengumpulan data telah

selesai, peneliti melakukan analisa dengan

menggunakan uji statistik yang sesuai dengan

data. Selanjutnya pada tahap akhir dengan

penyusunan laporan hasil penelitian.

Analisis Data : Menurut Hidayat (2008),

sebelum melakukan analisa data, data terlebih

dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah

data menjadi informasi. Langkah-langkahnya

:

1.Entry

Kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam tabel atau database

komputer untuk di analisa data.

2.Editing

Dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul. Tujuannya

untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan.

3.Coding

Merupakan kegiatan pemberian kode yang

terdiri atas beberapa kategori.

4.Analizing

Dalam melakukan analisis khususnya

terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik dan kemudian

disesuaikan dengan tujuan yang hendak

Page 8: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 131

dianalisis. Analisis data yang dapat

dilakukan :

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk

mendapatkan gambaran tentang distribusi

karakteristik responden. Selain itu, juga untuk

mendapatkan gambaran mengenai distribusi

tingkat kecemasan sebelum dan setelah

dilakukan terapi bermain.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui efektifitas terapi bermain

terhadap perubahan tingkat kecemasan pada

pasien anak usia prasekolah. Setelah data

terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam tabel

yang sesuai dengan variabel yang diukur.

Setelah tabulasi dilakukan, untuk mengetahui

pengaruh variabel digunakan uji statistik

dengan Wilcoxon dengan derajat kepercayaan

(ρ = 0,05), apabila dari uji statistik didapatkan

ρ < 0,05, maka diartikan ada pengaruh terapi

bermain terhadap perubahan kecemasan,

sehingga Ho ditolak. Sedangkan apabila ρ >

0,05, maka diartikan tidak ada pengaruh terapi

bermain terhadap perubahan kecemasan pada

pasien anak usia prasekolah yang di

hospitalisasi, maka Ho gagal ditolak (Dahlan,

2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini membahas hasil penelitian

yang dilakukan tentang efektifitas terapi

bermain (mewarnai) di Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru Provinsi Riau. Penelitian ini

dilakukan di ruang Perawatan Anak Rumah

Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi Riau pada

tanggal 10 Oktober sampai dengan tanggal 25

November 2015 . Subjek penelitian sebanyak

20 responden

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang

digunakan untuk memaparkan dan

mendapatkan data distribusi frekuensi dan

presentase dari karakteristik responden,

meliputi sudah pernah di rawat, belum pernah

di rawat, jenis kelamin, skor positif – negatif,.

Hasil analisis univariat yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 9: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

132 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Sudah

atau Belum Pernah di Rawat di Ruang

Perawatan Anak Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru Provinsi Riau Tahun 2015

No

Sudah atau

Pernah di

Rawat

Frekuensi Persentase

(%)

1 Sudah Pernah

di Rawat

9 45

2 Pertama Kali

di Rawat

11

55

Jumlah 20 100%

Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015

Dari tabel 2 dapat dilihat mayoritas

responden belum pernah dirawat dengan

jumlah 11 (55 % ) responden

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin di Ruang Perawatan Anak

Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi

Riau Tahun 2015

No

Jenis

Kelamin Frekuensi

Persentase

(%)

1 Laki-laki 11 55

2 Perempuan 9 45

Jumlah 20 100%

Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015

Mayoritas responden terbanyak adalah laki-

laki yaitu sebanyak 11 (55%) responden.

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan

Dampak Hospitalisasi Terapi Bermain

(Mewarnai) di Ruangan Perawatan Anak

Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi

Riau Tahun 2015

No

Dampak

Hospitalisasi Frekuensi

Persentase

(%)

1 Negatif 11 55

2 Positif 9 45

Jumlah 20 100%

Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015

Mayoritas responden berdasarkan dampak

hospitalisasi terbanyak adalah dampak

negatif yaitu sebanyak 11 (55%) responden.

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Skor

Hospitalisasi Pre test Terapi Bermain

(Mewarnai) di Ruangan Perawatan Anak

Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi

Riau Tahun 2015

No

Skor

Hospitalisasi Frekuensi

Persentase

(%)

1 Negatif 2 10

2 Positif 18 90

Jumlah 20 100%

Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015

Mayoritas distribusi responden

berdasarkan dampak hospitalisasi posttest

adalah dampak positif yaitu sebanyak 18 (90

%) responden.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat

perbedaan perubahan skor Hospitalisasi

responden pada kelompok eksperimen serta

melihat efektifitas terapi bermain (mewarnai)

terhadap anak prasekolah yang di

hospitalisasi. Hasil penelitian dikatakan

Page 10: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 133

efektif apabila ρ value < 0,05. Penelitian ini

menggunakan uji statistik. Hasil analisis

bivariat dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6

Hasil Analisa Uji Wilcoxon Pre test dan

Post test terapi bermain (mewarnai) pada

anak prasekolah yang di hospitalisasi di

Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit

Zainab Pekanbaru Provinsi Riau Tahun

2015

N

Median

(minimum-

maximum)

p-value

(pretest) 20 42 (35 - 45) 0,001

(posttest)

20 46 (37 - 48)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa

nilai median skor hospitalisasi pretest pada

kelompok eksperimen adalah skor 42 dengan

nilai minimum 35 dan maksimum derajat 45

sedangkan nilai median skor hospitalisasi

posttes pada kelompok eksperimen adalah

skor 46 dengan nilai minimum skor 37 dan

maksimum skor 48. Melalui uji statistik di

dapatkan bahwa hipotesis alternative (Ha)

gagal di tolak yaitu ada pengaruh keefektifan

sebelum (pretest) dan sesudah (posttes) di

berikan terapi bermain (mewarnai) pada

pasien anak prasekolah dengan p-value =

0,001 kecil dari α = 0,005.

B. Pembahasan Penelitian

Dibawah ini akan diuraikan

pembahasan dari hasil penelitian efektifitas

terapi bermain (mewarnain) pada anak usia

prasekolah yang mengalami hospitalisasi

dengan menggunakan analisis univariat dan

bivariat.

1. Gambaran Distribusi Responden

Berdasarkan Sudah Pernah atau Belum

Pernah di Rawat Inap.

Gambaran distribusi berdasarkan

sudah pernah atau baru pertama kali di rawat

inap, dimana dari 20 responden didapatkan

anak yang paling banyak baru pertama kali di

rawat inap yaitu sebanyak 11 (55 %)

responden, dan anak yang sudah pernah di

rawat inap yaitu sebanyak 9 (45%)

responden.

Anak usia prasekolah juga menderita

akibat kehilangan kendali yang disebabkan

oleh retriksi fisik, perubahan rutinitas, dan

ketergantungan yang harus dipatuhi, akan

tetapi kemampuan kognitif spesifik mereka,

yang membuatnya merasa sangat berkuasa,

Page 11: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

134 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

juga membuatnya kehilangan kendali (Wong,

2009).

Menurut peneliti kehilangan kendali

dalam konteks kekuasaan diri mereka

merupakan faktor yang mempengaruhi secara

krisis persepsi dan reaksi mereka terhadap

perpisahan, nyeri, sakit dan hospitalisasi.

2. Gambaran Distribusi Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran distribusi berdasarkan

jenis kelamin pada penelitian ini ada 20

responden yaitu 11 (55%) responden laki-laki

dan 9 (45%) responden perempuan. Hal

tersebut menunjukkan pada penelitian ini

responden laki – laki lebih dominan dari pada

perempuan. Menurut Suryanti (2012), anak

laki-laki lebih sering sakit dibanding anak

perempuan. Meskipun jenis kelamin bukan

faktor dominan terhadap munculnya dampak

hospitalisasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suryanti

(2012) tentang pengaruh terapi bermain

mewarnai dan origami terhadap tingkat

kecemasan sebagai efek hospitalisasi pada

anak usia pra sekolah yang menyimpulkan

frekuensi jenis kelamin terbanyak yaitu laki-

laki 16 anak (53,3%).

3. Gambaran Distribusi Responden

Berdasarkan Dampak Hospitalisasi

Pretest dan Posttest

Gambaran distribusi berdasarkan

dampak hospitalisasi pretest dan posttest pada

penelitian ini dilihat dari mayoritas dampak

hospitalisasi pretest pada anak prasekolah

adalah dampak positif yaitu sebanyak 9 (45%)

responden. Setelah peneliti melakukan

intervensi terapi bermain mewarnai sebanyak

dua kali untuk melihat perubahan dampak

hospitalisasi pada anak prasekolah didapatkan

hasil dampak positif meningkat 18 (90%)

responden. Pada hasil penelitian ini, setelah

pemberian intervensi terapi bermain dengan

menyusun balok dan mewarnai secara

signifikan dapat meningkatkan dampak positif

pada responden prasekolah yang mengalami

hospitalisasi.

Menurut Potter & Perry (2005),

kecemasan karena perpisahan, kehilangan

kontrol, ketakutan tentang tubuh yang disakiti

Page 12: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 135

dan nyeri merupakan penyebab utama dari

reaksi perilaku dari anak-anak yang

mengalami hospitalisasi. Perilaku kehilangan

kontrol menjadi lebih jelas pada toddler dan

prasekolah, yang mungkin memiliki temper

tantrum yang berulang atau memperlihatkan

perilaku yang mengalami kemunduran. Anak

yang sulit mencari aktivitas selama stress akan

mendapatkan lebih banyak masalah dalam

penyesuaian terhadap imobilisasi dibanding

dengan anak yang suka membaca dan mencari

kesendirian selama stress. Terapi bermain

menyusun balok dan mewarnai merupakan

salah satu bentuk intervensi dalam proses

hospitalisasi yang dinilai masih cukup efektif

untuk meningkatkan dampak positif

hospitalisasi pada anak prasekolah.

Menurut peneliti intervensi terapi

bermain menyusun balok dan mewarnai

efektif untuk dilakukan dalam proses

mengurangi dampak hospitalisasi pada anak

usia prasekolah. Karena melalui terapi

bermain menyusun balok dan mewarnai anak

dapat mengekspresikan pertanyaan, rasa

takut, marah, dan kesalahpahaman mengenai

penyakit dan perawatan mereka serta dapat

mengalihkan fokus anak pada pengalaman

yang menyenangkan dan berimajinasi.

4. Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai)

pada anak prasekolah yang mengalami

Hospitalisasi

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan pada 20 responden yang

dijadikan ke dalam satu kelompok yaitu

kelompok eksperimen. Pada kelompok ini,

skor hospitalisasi pasien di lihat berdasarkan

hasil pengukuran dampak hospitalisasi.

Kemudian kelompok ini diberikan intervensi

dengan melakukan terapi menyusun balok dan

bermain (mewarnai) sebanyak 2 kali selama

seminggu dan mengobservasi kembali pada

hari ke 2.

Berdasarkan hasil analisis bivariat dari

uji statistik diperoleh bahwa ada pengaruh

keefektifan terapi bermain (mewarnai)

terhadap peningkatan dampak positif pada

pasien anak prasekolah, p value = 0,001 < α

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

melakukan terapi bermain menyusun balok

Page 13: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

136 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

dan (mewarnai) dapat meningkatkan dampak

hospitalisasi positif pada responden anak.

Menurut Suryanti (2012), mewarnai,

menggambar dan aktivitas artristik lainnya

adalah bentuk permainan yang menunjukkan

motivasi kreatif yang lebih jelas. Bermain

merupakan alat komunikasi yang natural bagi

anak-anak, oleh karena itu bermain

merupakan dasar pendidikan dan aplikasi

terapeutik yang membutuhkan pengembangan

pada pendidikan anak usia dini.

Dari hasil penelitian, peneliti

mendapatkan 20 responden mengalami

kemajuan setelah di berikan terapi bermain

mewarnai, namun ada 2 responden yang tetap

berdampak negatif, di karenakan usia

responden tersebut masih 3.8 tahun dan

kurang koopretif aktivitas terapi bermain.

5. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari dalam melakukan

penelitian ini terdapat banyak kekurangan

ataupun keterbatasan yang telah berusaha

diminimalisir, antara lain :

1. Kesulitan dalam menemukan pasien usia

prasekolah yang di rawat inap di ruangan

Perawatan anak

2. Kesulitant pada saat melakukan intervensi

mewarnai, karena responden meminta

gambar-gambar yang tidak di sediakan

peneliti.

6. Implikasi Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian

tentang “Efektifitas Terapi Bermain

(Mewarnai) pada Pasien Anak Usia

Prasekolah yang di Hospitalisasi” menambah

wawasan tentang terapi bermain pada pasien

anak, sehingga dapat di aplikasikan sebagai

ilmu pengetahuan dan intervensi mandiri

keperawatan dalam rangka rehabilitasi pasien

anak yang di hospitalisasi.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan tentang efektifitas terapi bermain

(mewarnai) pada anak usia prasekolah yang

mengalami hospitalisasi di ruang Perawatan

Page 14: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 137

Anak Rumah Sakit Zainab Pekanbaru

Provinsi Riau dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Mayoritas responden pada saat pretest

memiliki dampak hospitalisasi positif yaitu

berjumlah 9 anak (45%) responden.

2. Mayoritas responden pada saat posttest

memiliki dampak hospitalisasi positif

yaitu berjumlah 18 anak (90%) responden.

3. Dari hasil uji statistik untuk terapi bermain

(mewarnai) pada pasien anak prasekolah

yang mengalami hospitalisasi diperoleh

nilai p value = 0,001 < α 0,05 yang berarti

ada efektifitas terapi bermain (mewarnai)

terhadap peningkatan dampak hospitalisasi

positif pada pasien anak prasekolah yang

mengalami hospitalisasi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penelitian ini,

terutama kepada pihak Rumah Sakit Zainab

Pekanbaru, keluarga dan pasien yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian

ini

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. 2011. Tumbuh KembangAnak &

Terapi Bermai pada Anak.

Jakarta;Salemba Medika

Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan.

Bandung; PT. Refika Aditama

Corey. G. 2007. Teori dan Praktek Konseling

dan Psikoterapi. Bandung; PT. Refika

Aditama.

Dahlan. 2011. Statistika untuk Kedokteran

dan Kesehatan. Edisi 5. Jakarta;

Salemba Medika.

Hidayat, A.A.A. 2007. Riset Keperawatan

dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.

Jakarta; Salemba Medika

Hidayat, A.A.A. 2008. Riset keperawatan dan

Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi

Ketiga. Jakarta; Salemba Medika

Hidayat. A.A.A. 2008. Pengantar Ilmu

Kesehatan Anak untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta; Salemba Medika

Page 15: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

138 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39

Machfeds, I. 2009. Metodologi Penelitian.

Edisi Keenam, Yogyakarta;

Fitramaya.

Muafiffah. K. 2013. Pengaruh Clay Therapy

Terhadap Kecemasan Hospitalisasi

pada Pasien Anak Usia Prasekolah di

RSUD Banyumas,

http://keperawatan.unsoed.ac.id , di

peroleh 11 Maret 2014

Mutiah, D. 2010. Pisikologi Bermain Anak

Usia Dini. Jakarta; Kencana

Muscari. M.E. 2005. Keperawatan Pedriatrik

Edisi 3. Jakarta; EGC

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta;

Salemba Medika.

Potter Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan: Konsep, Proses &

Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta;

EGC.

Saryono.2011. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta; Nuha

Offset

Sastroasmoro, S & Ismael, S. 2010. Dasar-

dasar Metodelogi Penelitian Klinis.

Jakarta; CV.Sagung Seto

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset

Keperawatan. Edisi 1. Yogyakara;

Graha Ilmu

Suriadi. & Yulianni. R. 2006. Asuhan

Keperawatan pada Anak. Edisi 2.

Jakarta; CV.Sagung Seto

Suryadi.2007. Cara Efektif Memahami

Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta ;

EDSA Mahkota

Suryanti 2012. Pengaruh Terapi Bermain

Mewarnai dan Origami Terhadap

Tingkat Kecemasan Sebagai Efek

Hospitalisasi pada Anak Usia

Presekolah di RSUD dr.R.Goetheng

Tarunadibrata Purbalingga.

ttp://digilib.ump.ac.id , di peroleh 11

Maret 2014.

Page 16: Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner diisi langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan lembar observasi langsung diisi oleh

Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 139

Winarih. B.D. 2012. Hubungan Peran erta

Orang Tua dengan Dampak

Hospitalisasi pada Anak Usia

Prasekolah di RSUD RA artini Jepara.

http:// lontar.ui.ac.id, diperoleh 4

April 2014

Wong, D.L. 2009. Buku Ajar Keperawatan

Pedriatrik Edisi 6. Jakarta ; EGC