Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com Makalah Efek Rumah Kaca Dampak dan Penanggul angannya
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 1/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Makalah Efek Rumah Kaca
Dampak dan Penanggulangannya
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 2/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas dan suhu pun tidak
stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam.
Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan
salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi. Selain itu disebabkan karena tidak
seimbangnya kadar karbondioksida (CO2) di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh
mesin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfer menimbulkan masalah-masalah penting yang
disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan
cahaya sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi
dapat mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan
energi yang diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk
cahaya sinar tampak. Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk
lewat, energi lewat sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan
(dipancarkan) oleh permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan
cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2
menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan
kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya,
atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat
sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah
kaca (Soetrisno, 2003).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ? Jelaskan !
2. Apa yang dimaksud dengan gas rumah kaca ? Jelaskan !
3. Jelaskan mekanisme terjadinya efek rumah kaca !
4. Jelaskan dampak dari rumah kaca !
5. Apa yang menjadi penyebab efek rumah kaca ?
6. Sebutkan contoh fakta efek rumah kaca !
7. Apa saja usaha untuk mengurangi efek rumah kaca ? Sebutkan !
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 3/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dan sekilas tentang efek rumah kaca
2. Untuk mengetahui gas rumah kaca
3. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya efek rumah kaca
4. Untuk mengetahui dampak rumah kaca
5. Untuk mengetahui penyebab efek rumah kaca
6. Untuk mengetahui contoh fakta efek rumah kaca
7. Untuk mengetahui usaha mengurangi efek rumah kaca
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 4/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengenalan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit
beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek
rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang
terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas
manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat
(Anonim, 2010).
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi
radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh
awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan
hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis (Anonim, 2010).
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah
menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk
radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi
tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi
panas pantulan dari bumi (Anonim, 2010).
Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.
Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari
benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap
kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar
dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”.
Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house
gases” (Anonim, 2010).
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 5/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi
ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap
di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata
sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya
semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 6/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global (Soetrisno, 2003).
2.2. Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah
kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga
timbul akibat aktivitas manusia (Judarwanto, 2011).
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat
penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia
timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia
(yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material
organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan
diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah
karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya
(Anonim, 2010).
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya
meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam
panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada
kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer
bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari
pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit
kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan
direfleksikan kembali ke atmosfer. Dalam efek rumah kaca ini sangat mempengaruhi alam
dengan berbagai gas yang menyebar terhadap lingkungan diantaranya (Anonim, 2010):
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 7/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
1) Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab
terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara
regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap
air kecuali pada skala lokal. Meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek
rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan
uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Oleh karena itu,
uap air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia
yang melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di
udara juga berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.
2) Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama,
jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat
perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di
atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih
cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281
molekul karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007,
konsentrasi karbondioksida telah mencapai 383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika
prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi
540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa
konsentrasinya akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum
revolusi industri.
3) Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia
merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila
dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi
batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan
limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh
hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak
permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer
telah meningkat satu setengah kali lipat.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 8/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
4) Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama
dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat
menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah
meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
5) Gas Lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran
berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22)
terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi,
perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa
negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media
pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon
(lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet). Selama masa abad ke-20,
gas-gas ini telah terakumulasi di atmosfer, tetapi sejak 1995, untuk mengikuti
peraturan yang ditetapkan dalam Protokol Montreal tentang Substansi-substansi yang
Menipiskan Lapisan Ozon, konsentrasi gas-gas ini mulai makin sedikit dilepas ke
udara.
Para ilmuan telah lama mengkhawatirkan tentang gas-gas yang dihasilkan dari proses
manufaktur akan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tahun 2000, para
ilmuan mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial di atmosfer.
Bahan tersebut adalah trifluorometil sulfur pentafluorida. Konsentrasi gas ini di
atmosfer meningkat dengan sangat cepat, yang walaupun masih tergolong langka di
atmosfer tetapi gas ini mampu menangkap panas jauh lebih besar dari gas-gas rumah
kaca yang telah dikenal sebelumnya. Hingga saat ini sumber industri penghasil gas ini
masih belum teridentifikasi.
Selain karbon dioksida, ada dua gas lagi yang dikhawatirkan mempercepat pemanasan
global lebih buruk lagi. Keduanya adalah metan dan nitrogen triflorida yang berasal dari
tanaman purba dan teknologi layar flat-panel. Menurut para pengamat lingkungan, kedua gas
tersebut menimbulkan efek rumah kaca seperti karbon dioksida. Bahkan, kedua gas tersebut
memberi efek hampir sama dari yang disebabkan karbondioksida. Penelitian terbaru
menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir efek kedua gas tersebut semakin meningkat di
luar perkiraan. Para pengamat cuaca juga terkejut dengan peningkatan tersebut
(Judarwanto,2011).
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 9/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Selama ini gas metan masih menjadi kekhawatiran terbesar setelah karbon dioksida.
Pasalnya, gas tersebut dianggap sebagai gas efek rumah kaca kedua setelah karbon dioksida
berdasar besarnya efek pemanasan yang dihasilkan dan jumlahnya di atmosfer. Gas metan
menyumbang sepertiga dari efek karbondioksida terhadap pemanasan global
(Judarwanto,2011).
Para ilmuwan telah berupaya untuk mempelajari bagaimana proses tersebut akan
bermula. Saat ini data yang terkumpul masih berupa data awal, belum ada kesimpulan. Tetapi
para ilmuwan tersebut mengatakan apa yang mereka lihat di awal ini adalah permulaan
pelepasan metan di kutub utara (Judarwanto,2011).
Dalam delapan tahun terakhir kadar metan di atmosfer masih stabil yang diperkirakan
setiap 40 menit oleh monitor pengawas dekat tebing di tepi laut. Tetapi pada 2006 hasilnya
menunjukkan terjadinya peningkatan. Jumlah gas metan di udara melonjak dari sekitar 28
juta ton pada Juni 2006 hingga Oktober 2007. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 5,6 miliar
ton metan di udara. Jika hal ini terus terjadi, maka akan buruk efeknya. Saat kadar metan
terus meningkat, tentunya akan mempercepat perubahan iklim. Di lain pihak, kadar nitrogen
triflorida di udara diperkirakan meningkat empat kali lipat beberapa tahun terakhir dan 30
kali lipat sejak 1978. Namun, peningkatan tersebut hanya menyumbang 0,04 persen dari total
efek pemanasan global yang disebabkan oleh karbondioksida. Gas ini biasanya digunakan
sebagai semacam pembersih pada industri manufaktur televisi dan monitor komputer serta
panel (Judarwanto,2011).
Nitrogen triflorida yang dihitung dengan skala bagian per triliun di udara selama ini
memang dianggap ancaman tak berarti. Menurut profesor geofisika Ray Weiss di Lembaga
Oseanografi, upaya awal untuk mengetahui jumlah gas tersebut di udara memang diremehkan
mengingat jumlahnya yang tak terlalu besar (Judarwanto,2011).
Tetapi gas tersebut justru dikategorikan sebagai salah satu gas yang lebih berbahaya
karena ratusan kali lebih kuat menyimpan panas daripada karbondioksida. Sedangkan metan
hanya 20 kali lebih berbahaya dari karbondioksida per basis molekul. Karbondioksida masih
menjadi gas yang paling berbahaya karena kadarnya yang sangat tinggi dan pertumbuhannya
yang cepat (Judarwanto,2011).
Menurut penelitian sebuah survei di musim panas, menemukan kadar metan di Laut
Siberia timur meningkat dari 10.000 kali lebih tinggi dari kadar normalnya. Peningkatan dua
gas tersebut adalah fenomena baru (Judarwanto,2011).
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 10/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
2.3. Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari.
Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan
diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer.
Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air
itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali
ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas.
Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di
atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah
bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan
semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca. Sedangkan proses
secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang
pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca
tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang
gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar
radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih
tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca (Anonim, 2010).
2.4. Dampak Rumah Kaca
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas
yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu
permukaan bumi menjadi meningkat (Judarwanto, 2011).
Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon
dioksida. Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring Network ini merupakan upaya
memberi tekanan atas peserta konferensi PBB mengenai iklim agar membuat kemajuan
dalam memerangi kenaikan suhu global. Jika kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini
terus berlangsung, banyak terumbu karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40
tahun mendatang, dan ini akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang
yang bergantung atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka. Jika tak ada
perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu
kurang dari 50 tahun (Judarwanto, 2011).
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 11/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius
merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari
udang besar hingga rumput laut. Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman
terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan
air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk
pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang (Judarwanto, 2011).
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub
yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi
kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan
pengaruh yang sangat besar. Diantaranya berdampak ialah (Anonim, 2010):
1) Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara
dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-
daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut
malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini
disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak
juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan
(lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara
rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di
seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 12/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai
(hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
2) Peningkatan Permukaan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,
yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC
memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-
21.Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5
persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat
air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana
yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit
kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50
cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika
Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan
daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Florida Everglades.
3) Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan
dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan
pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.
Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi
sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 13/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang
lebih hebat.
4) Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan
menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah.
5) Dampak Sosial Dan Politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya
es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya
bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi
mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. Pergeseran ekosistem
dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases)
maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti
meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru
untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada
beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium
menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan
terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini
juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada
peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan,
DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu) gradasi lingkungan yang
disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 14/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi
gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap
penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Selain dari dampak negative di atas, efek rumah kaca juga dapat menimbulkan
dampak yang positif, diantaranya yaitu (Rahmawati, 2009):
1) Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu
di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada
gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan
-180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk
manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi
330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan
makhluk hidup.
2) Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan
berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.
3) Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan
memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya
dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali
digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
4) Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk
didaur ulang menjadi barang yang ekonomis.
2.5. Penyebab Efek Rumah Kaca
Ada tiga faktor utama tingginya emisi gas rumah kaca, yakni kerusakan hutan dan
lahan, penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan dan pembuangan limbah. Ini harus
dikendalikan agar emisi gas rumah kaca bisa diturunkan (Judarwanto, 2011).
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (Judarwanto, 2011).
Energi yang masuk ke Bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer,
25% diserap awan dan 45% diserap permukaan bumi dan 5% dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi (Judarwanto, 2011).
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 15/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan
oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam
keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan
suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda (Judarwanto, 2011).
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca (Judarwanto, 2011).
2.6. Contoh Fakta Efek Rumah Kaca
1. PARIS, KOMPAS.com (Kamis, 23 Desember 2010)
Para ilmuwan menegaskan, badai salju dan suhu dingin ekstrem yang melanda Eropa
akhir-akhir ini adalah efek langsung dari pemanasan global. Anomali iklim tersebut masih
mengakibatkan gangguan transportasi hingga Rabu (22/12/2010), pada saat jutaan warga
Eropa bersiap mudik untuk merayakan Natal di kampung halaman (Wahono, 2011).
Para peneliti dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (Potsdam-Institut für
Klimafolgenforschung/PIK) di Jerman mengatakan, musim dingin ekstrem yang terjadi
berturut-turut di benua Eropa dalam 10 tahun belakangan ini adalah akibat mencairnya
lapisan es di kawasan Artik, dekat Kutub Utara, akibat pemanasan global (Wahono, 2011).
Hilangnya lapisan es membuat permukaan laut di Samudra Artik langsung terkena
sinar matahari. Energi panas matahari, yang biasanya dipantulkan lagi ke luar angkasa
oleh lapisan es berwarna putih, kini terserap oleh permukaan laut, membuat laut di
kawasan kutub itu memanas dan mengubah pola aliran udara di atmosfer (Wahono, 2011).
Dalam model komputer, yang dibuat PIK dan dimuat di Journal of Geophysical
Research awal bulan ini, terlihat kenaikan suhu udara di lautan Artik tersebut
menimbulkan sistem tekanan tinggi. Sistem tekanan tinggi inilah yang membawa udara
dingin kutub ke daratan Eropa (Wahono, 2011).
”Anomali ini bisa melipat tigakan probabilitas terjadinya musim dingin yang ekstrem
di Eropa dan Asia utara,” ungkap Vladimir Petoukhov, fisikawan dan peneliti utama PIK.
Petoukhov menambahkan, efek aliran udara dingin dari kutub utara itu akan makin
parah saat terjadi gangguan pada arus udara panas yang melintasi Samudra Atlantik dan
perubahan aktivitas matahari (Wahono, 2011).
Itulah yang terjadi saat ini. Para pakar cuaca mengatakan, saat ini arus udara hangat
dari pantai timur AS (Gulf Stream) terhalang dan berbelok arah di tengah-tengah Atlantik.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 16/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Hal itu membuat aliran udara dingin dari Artik dan Eropa Timur tak terbendung masuk ke
Eropa Barat. Saat arus dingin ini melintasi Laut Utara dan Laut Irlandia, uap air dari laut
tersebut diubah menjadi salju dalam skala sangat besar dan menyebabkan badai salju
parah di negara-negara Eropa Barat (Wahono, 2011).
Perubahan dalam 12 tahun terakhir yang paling mengkhawatirkan para ilmuwan
adalah yang terjadi di Artik, dimana lautan es musim panasnya lumer, dan hilangnya
massa es beralas daratan pada lokasi-lokasi kunci di seluruh dunia. Semuanya terjadi jauh
lebih cepat dari perkiraan (Wahono, 2011).
Dahulu di tahun 1997 tak ada orang yang menyangka bahwa lautan es di Artik bisa
meleleh – ini dimulai kira-kira 5 tahun yang lalu, – kata Weaver. Dari 1993 hingga 1997,
es di lautan biasanya mengecil kira-kira menjadi 2,7 juta mil persegi di musim panas.
Dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya menjadi 2 juta mil persegi. Selisih itu sebesar
Alaska (Wahono, 2011).
Antartika mengalami peningkatan es laut yang kecil, dikarenakan efek dingin dari
lubang di ozon, menurut Survei Antartika Inggris. Dalam waktu bersamaan, bongkah-
bongkahan besar dari lapisan es lepas dari semenanjung Antartika (Wahono, 2011).
Walau es di Samudera Artik tak meningkatkan permukaan laut, tapi lumernya lapisan
es raksasa dan gletser bisa menaikkan permukaan laut. Kedua hal tersebut terjadi dengan
cepat di kedua kutub bumi (Wahono, 2011).
Pengukuran menunjukkan bahwa sejak tahun 2000, Greenland telah kehilangan lebih
dari 1,5 triliun ton es, sementara Antartika 1 triliun ton sejak 2002. Menurut beberapa
laporan dari Dewan Antar-Pemerintahan untuk Perubahan Iklim, para ilmuwan tidak
mengantisipasi hilangnya lapisan es di Antartika, kata Weaver. Dan rasio kecepatan
melelehnya es makin tinggi, sehingga lapisan es di Greenland kini meleleh dua kali lebih
cepat dibanding tujuh tahun lalu, sehingga meninggikan permukaan laut (Wahono, 2011).
Gletser di seluruh dunia menciut tiga kali lebih cepat dibanding tahun 1970′an dan
rata-rata tiap gletser telah kehilangan es setebal 25 kaki (7,62 m) sejak 1997, kata Michael
Zemp, peneliti di Badan Pengawan Gletser Dunia di Universitas Zurich (Wahono, 2011).
“Gletser adalah pengukur iklim yang handal, ” kata Zemp. “Yang terjadi adalah
hilangnya es yang makin cepat.” Dan permafrost – yaitu kawasan beku di utara juga
meleleh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, kata Burkett (Wahono, 2011).
Ada satu lagi dampak pemanasan global – baru diketahui setelah tahun 1997 – yang
membuat ilmuwan gigit jari. Semua samudera makin asam karena banyaknya
karbondioksida yang diserap oleh air. Ini menyebabkan pengasaman, suatu isu yang
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 17/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
bahkan tak diberi nama hingga beberapa tahun terakhir. Air yang lebih asam akan merusak
karang, kerang, dan plankton, yang ujungnya mengancam rantai makanan di lautan, kata
para bakar biologi (Wahono, 2011).
Di tahun 1997, “tak disebut perihal tumbuhan dan satwa” dalam hal pemanasan global.
Namun kini keduanya ikut terancam, kata pakar biologi Universitas Stanford, Terry Root.
Kini para ilmuwan sedang memikirkan spesies mana saja yang bisa diselamatkan dari
kepunahan dan mana yang sudah tak tertolong. Beruang kutub adalah spesies pertama di
daftar federal untuk spesies terancam, dan hewan sejenis kelinci kecil dari Amerika, Pika,
kemungkinan juga terancam (Wahono, 2011).
Lebih dari 37 juta hektar hutan pinus di Kanada dan Amerika telah dirusak oleh
kumbang yang tak mati (terkendali populasinya) karena musim salju tak sedingin dahulu
lagi. Dan di Amerika bagian barat, jumlah daerah yang mengalami kebakaran berlipat.
Penampung Sungai Colorado, penyedia air besar untuk Amerika Barat, hampir penuh di
tahun 1999, tapi di tahun 2007 setengah dari persediaan air telah hilang setelah daerah itu
menderita kemarau berkepanjangan terparah dalam catatan seabad (Wahono, 2011).
Kerugian asuransi dan pemadaman listrik menjulang dan para ahli mengatakan bahwa
pemanasaan global turut ada andilnya juga di sini. Jumlah pemadaman listrik sehubungan
cuaca di Amerika dari 2004-2008 tujuh kali lebih tinggi dibanding tahun 1993-1997, kata
Evan Mills, kata staf peneliti dari Lab. Nasional Lawrence Berkeley. “Pesan dari segi ilmu
pengetahuan ialah bahwa kini kita tahu lebih banyak dibanding tahun 1997, dan semuanya
kabar buruk,” kata Eileen Claussen, ketua dari Pusat Perubahan Iklim Global di Pew.
“Keadaannya lebih parah dari perkiraan manapun” (Wahono, 2011).
2.7. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan
elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga
mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Plastik adalah bahan yang sulit untuk
diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong
plastik saat belanja harus dikurangi (Anonim, 2010).
Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,
sehingga target 26 persen pada 2020 diharapkan bisa tercapai. Penurunan emisi gas rumah
kaca (GRK) sekitar 26 persen pada 2020 mendatang, antara lain melakukan upaya
pengendalian kerusakan hutan, penggunaan energi dan transportasi, serta pengolahan limbah.
Penurunan gas rumah kaca di Indonesia bisa diturunkan hingga 41 persen, bila mendapatkan
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 18/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
dukungan dari luar negeri. Kalau ada dukungan dari luar negeri, maka penurunan emisi bisa
bertambah 15 persen, sehingga bisa 41 persen penurunannya (Judarwanto, 2011).
Penting dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem
jaringan dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar,
pencegahan deforestasi dan pemberdayaan masyarakat (Judarwanto, 2011).
Penggunaan energi ramah lingkungan dan transportasi yang efisien juga bisa
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kawasan Konservasi Mangrove ini sangat baik
untuk membantu penurunan emisi gas rumah kaca, selain merupakan elemen yang paling
banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan
pencemar (Judarwanto, 2011).
2.7.1. Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-
hari
1. Mengubah perilaku setiap orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya
harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk melakukan
perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari
(Supriono, 2008).
a. Penggunaan alat listrik
Listrik tidak sebersih yang dikira, karena letak pembangkit yang jauh, sehingga
asap polusinya tidak kita rasakan. Pembangkit listrik merupakan penyumbang
emisi yang besar karena masih menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya.
Sekitar 27% pembangkit listrik di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara
sendiri adalah bahan bakar yang paling kotor karena mengeluarkan emisi paling
besar. Perlu diketahui juga, listrik menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan
di Indonesia.
钠 Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
钠 Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi stand
by, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt. Kabel dari barang
elektronik akan lebih baik jika dilepas dari stop kontak bila sudah tidak
digunakan
钠 Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk
lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung
cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 19/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat
menurunkan emisi penyebab pemanasan global
钠 Menggunakan timer agar televisi otomatis mati saat ketiduran.
钠 Memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.
Misalnya :
Penggunaan komputer dan printer.
• Menunggu beberapa saat setelah CPU menyala untuk menyalakan layar
atau monitor. Layar bisa langsung dimatikan setelah mengklik shut down,
sehingga tidak perlu menunggu komputer mati terlebih dahulu.
• Menggunakan laptop lebih hemat energi dibandingkan dengan komputer
pribadi (PC). Laptop hanya memerlukan daya 60 watt, sementara PC
sekitar 200 watt (bahkan lebih).
• Monitor komputer jenis LCD lebih hemat energi jika dibandingkan jenis
CRT. Monitor jenis LCD hanya memerlukan listrik sebesar 40 watt,
sedangkan jenis CRT memerlukan 120 watt. Saat stand by, monitor LCD
hanya menggunakan listrik 3 watt, sedangkan monitor CRT menggunakan
20 watt.
• Mematikan komputer atau laptop saat tidak digunakan. Printer yang
sedang tidak digunakan, tetapi kabel selalu terpasang akan menghasilkan
emisi sebesar 21 kg CO2 per tahun atau sekitar Rp. 17.000,00 per tahun
Penggunaan setrika.
• Memilih setrika listrik yang menggunakan sistem pengatur panas
otomatis.
• Pada saat menyetrika, tingkat panas yang diperlukan lebih baik sesuai
dengan bahan pakaiannya.
• Membiasakan menyetrika sekaligus dan menghindari mencabut dan
mencolokkan kembali setrika ke sumber listrik.
• Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat
panas.
• Mematikan setrika ketika selesai digunakan atau bila akan ditinggalkan
untuk mengerjakan yang lain
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 20/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Penggunaan pompa air.
• Menggunakan reservoir/tangki penampungair untuk kebutuhan air rumah
tangga, jika tidak, maka menggunakan pompa air untuk mengisi bak atau
ember.• Menyalakan pompa air bila air di dalam tangki hampir habis.
• Menggunakan sistem kontrol otomatis atau pelampung pemutus arus
otomatik pada tangki air yang berfungsi untuk memutus arus listrik ke
pompa air bila air sudah penuh.
• Menghindari pompa yang sering ‘hidup-mati’ karena semakin besar juga
daya listrik yang dipakai.
• Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan memiliki tingkat
efisiensi yang tinggi.
Penggunaan charger handphone (HP).
Saat mengisi ulang baterai handphone, hanya 5% energi listrik yang masuk
ke baterai handphone. Sisanya 95% terbuang percuma. Ini disebabkan
teknologi charger handphone belum hemat energi. Untuk mengurangi
pemborosan listrik, segera mencabut charger, jika baterai handphone sudah
penuh.
Penggunaan magic jar.
Tidak semestinya membiarkan magic jar menyala selama 24 jam.
Mematikan magic jar setelah nasi atau masakan matang, Menyalakan magic
jar hanya pada saat ingin memanaskan nasi atau masakan.
Stop kontak.
Melepas kabel dari stop kontak jika sudahtidak digunakan atau
menggunakan stop kontak dengan tombol on/off agar tidak perlu mencabut
dan memasang kabel.
Proses mencuci.
Menurut penelitian Institut Manufaktur di Universitas Cambrige, enam
puluh persen pemborosan energi diasosiasikan dengan masa selama mencuci
dan mengeringkan pakaian. Menggunakan air dingin untuk mencuci dan
membilasnya dan mengeringkan pakaian di jemuran. Hal terebut dapat
menghemat energi. Dengan demikian, kita telah mengurangi emisi karbon
dioksida sampai90%.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 21/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
b. Penggunaan kendaraan bermotor
1) Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
2) Mendukung petani local
Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya dengan
menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan
dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk dari
luar kota dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah kualitas
dan desainnya dibandingkan produk impor. Semakin banyak membeli
makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.
3) Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat
kendaraan bermotor dengan baik.
c. Go green
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat
dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon
dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan
polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan
reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di
perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota.
d. Pengelolaan sampah
Sampah merupakan masalah jangka panjang karena sampah akan terus ada. Jika
tidak dilakukan langkah-langkah untuk menanggulangi masalah sampah, maka
sampah akan terus menumpuk di tempat pembuangan sampah akhir. Hal
tersebut secara tidak sadar akan menghasilkan emisi gas CO2 dan CH4, dimana
gas-gas tersebut merupakan gas rumah kaca. Jika sampahsampah tersebut
ditimbun terus-menerus, maka konsentrasi gas
CO2 dan CH4 di atmosfer akan terganggu dan menyebabkan efek rumah kaca
semakin berbahaya. Namun, membakar sampah bukanlah cara untuk mengatasi
masalah ini. Karena dengan membakar sampah, maka akan mengakibatkan
polusi udara.
Untuk mengatasi masalah ini, yang dapat dilakukan adalah :
1) Mengurangi penggunaan sampah
• Membawa kantong plastik dari rumah atau keranjang belanjaan ketika
berbelanja ke pasar.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 22/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
• Menggunakan kantong plastik dari daun singkong atau bahan daur ulang.
Karena tas kertas atau plastik sama tidak baiknya. Plastik yang ramah
lingkungan seperti tas plastik dari daun singkong hanya membutuhkan waktu
6 bulan sampai 5 tahun untuk terurai.
• Membawa bekal minum kemana ketika bepergian dengan menggunakan
botol minum sendiri.
• Memilih sabun dan shampoo berukuran besar dan bisa diisi ulang, selain
lebih ekonomis juga dapat mengurangi sampah kemasan.
• Menghindari penggunaan sedotan dan sumpit sekali pakai untuk mengurangi
sampah.
• Menghindari menggunakan produk dalam bentuk sachet untuk mengurangi
sampah.
• Mencuci dan menggunakan kembali peralatan makan sekali pakai untuk
acara berikutnya. Jika sudah tidak bisa digunakan, maka bisa diberikanlah
pada pemulung.
• Memilih teh bubuk, bukan teh celup. Karena teh celup terbuat dari bahan
yang sulit hancur.
• Menghabiskan makanan dan minuman yang terdapat di piring dan gelas
untuk mengurangi sampah.
2) Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
Memisahkan antara sampah organik, plastik dan kertas, maka akan
mempermudah dalam proses mendaur ulang sampah. Sampah organik bisa
dijadikan kompos. Sampah plastik bisa dijadikan kerajinan tangan atau
didaur ulang kembali menjadi plastik. Sedangkan sampah kertas bisa didaur
ulang kembali menjadi kertas daur ulang dan kertas yang biasa digunakan
(HVS).
3) Menghemat penggunaan kertas.
Setiap harinya sampah kertas di seluruh dunia berasal dari 27.000 batang
kayu. Pada tahun 2005, Indonesia mengonsumsi kertas sebanyak 5,6 juta ton.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sebanyak 22,4 juta m3 kayu
yang diambil dari hutan alam atau sama dengan menebang hutan seluas 640
ribu hektar per hari. Kegiatan penebangan dan kebakaran hutan merupakan
penyumbang emisi terbesar, yaitu sekitar 64% dari total emisi di Indonesia.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 23/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
Diantaranya diakibatkan oleh kegiatan pabrik kertas. (Kementerian
Lingkungan Hidup, 1999)
Cara bijak menghemat penggunaan kertas adalah :
Membaca koran dengan cara onlineMenggunakan pulsa elektrik untuk menghindari pembeliab voucher isi
ulang
Memakai ulang amplop yang sudah dipakai dengan kondisi ytang masih
memungkinkan untuk dipakai
Memikirkan kembali sebelum mengeprint dokumen dan menghindari
mencetak dokumen yang tidak penting
Menggunakan kertas bolak-balik untuk menghemat kertas
Mengumpulkan kertas yang satu sisinya masih kosong untuk dipakai ulang
sebagai buku catatan
Mengumpulkan kertas bekas yang kedua sisinya telah digunakan untuk
didaur ulang
4) Mengurangi penggunaan tisu
5) Mengurangi konsumsi daging sapi
Dengan banyaknya masyarakat yang mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula sapi di peternakan sapi. Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2
dan pembusukan kotorannya mengeluarkan gas CH4. Sehingga semakin
banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah kotorannya.
6) Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam
Mendaur ulang kertas bekas untuk dijadikan kertas kembali ataupun
kerajinan tangan akan sangat membantu jumlah sampah kertas. Hal tersebut
juga dapat dilakukan untuk sampah plastik dan logam.
7) Membuat kompos
Jika mempunyai perkebunan atau hobi berkebun, maka menggunakan pupuk
kompos yang tidak mengandung zat kimia untuk tanaman. Karena pupuk
yang mengandung zat kimia mengandung nitrogen, sehingga menciptakan
polusi air dan menghabiskan banyak energi dalam pembuatannya.
e. Beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca
Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek rumah
kaca. Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot untuk
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 24/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
bepergian. Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi.
Namun, jika upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat
secara bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca
dapat dikurangi.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 25/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com
BAB III
KESIMPULAN
Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah
kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar
atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan
bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain : Uap air, Karbondioksida,
Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-22),
klorofluorokarbon (CFC) , PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).
Akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif,
tetapi kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan
kesejahteran makhluk hidup.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak
pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dari
pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam
menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya : penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan
penggunaan kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi
atau penanaman pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek rumah kaca.
7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 26/26
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, EFEK RUMAH KACA, http://gemcha4nn15.blogspot.com/2010/11/efek-
rumah-kaca.html, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011
Judarwanto, 2011, EFEK RUMAH KACA, PENYEBAB, DAMPAK DAN
PENCEGAHANNYA, http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/06/05/efek-
rumah-kaca-penyebab-dampak-dan-pencegahannya/, diakses pada tanggal 13
Oktober 2011
Rahmawati S., 2009, ADAKAH DAMPAK POSITIF DARI EFEK RUMAH KACA?,
http://chem-is-tr y.org, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011
Soetrisno, 2003, APAKAH YANG DIMAKSUD EFEK RUMAH KACA?,
http://www.chem-is-try.org/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011
Supriono,N., 2008, EFEK RUMAH KACA, http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-
sciences/2015058-efek-rumah-kaca/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011
Wahono, T. 2011, “GREEN FINANCE” SOLUSI PERUBAHAN IKLIM,
http://www.kompas.com, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011