Top Banner
Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co Dapatkan Informasi sains lainnya di  www.mystupidtheory.com Makalah Efek Rumah Kaca Dampak dan Penanggul angannya
26

EFEK RUMAH KACA 2.pdf

Jan 08, 2016

Download

Documents

Windi Setiany
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 1/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Makalah Efek Rumah Kaca

Dampak dan Penanggulangannya

Page 2: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 2/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas dan suhu pun tidak 

stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam.

Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan

salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi. Selain itu disebabkan karena tidak 

seimbangnya kadar karbondioksida (CO2) di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh

mesin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.

Peningkatan dari kadar CO2  di atmosfer menimbulkan masalah-masalah penting yang

disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan

cahaya sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi

dapat mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan

energi yang diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk 

cahaya sinar tampak. Oleh karena CO2   di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk 

lewat, energi lewat sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan

(dipancarkan) oleh permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan

cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2

menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan

kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya,

atmosfer CO2   tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat

sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah

kaca (Soetrisno, 2003).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ? Jelaskan !

2. Apa yang dimaksud dengan gas rumah kaca ? Jelaskan !

3. Jelaskan mekanisme terjadinya efek rumah kaca !

4. Jelaskan dampak dari rumah kaca !

5. Apa yang menjadi penyebab efek rumah kaca ?

6. Sebutkan contoh fakta efek rumah kaca !

7. Apa saja usaha untuk mengurangi efek rumah kaca ? Sebutkan !

Page 3: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 3/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud dan sekilas tentang efek rumah kaca

2. Untuk mengetahui gas rumah kaca

3. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya efek rumah kaca

4. Untuk mengetahui dampak rumah kaca

5. Untuk mengetahui penyebab efek rumah kaca

6. Untuk mengetahui contoh fakta efek rumah kaca

7. Untuk mengetahui usaha mengurangi efek rumah kaca

Page 4: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 4/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengenalan Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan

sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit

 beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek 

rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang

terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas

manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang

 pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat

(Anonim, 2010).

Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi

radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh

awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan

hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis (Anonim, 2010).

Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah

menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk 

radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi

tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi

 panas pantulan dari bumi (Anonim, 2010).

Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.

Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari

 benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap

kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar 

dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau   ”green house effect”.

Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau  ”green house

 gases” (Anonim, 2010).

Page 5: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 5/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar 

energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi

ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.

Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.

Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.

 Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap

gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang

yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.

Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus

meningkat Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin

meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap

di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di

 bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata

sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya

semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi

Page 6: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 6/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di

atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global (Soetrisno, 2003).

2.2. Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah

kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga

timbul akibat aktivitas manusia (Judarwanto, 2011).

Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat

 penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia

timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia

(yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material

organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan

diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah

karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya

(Anonim, 2010).

Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya

meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam

 panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada

kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer 

 bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari

 pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit

kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan

direfleksikan kembali ke atmosfer. Dalam efek rumah kaca ini sangat mempengaruhi alam

dengan berbagai gas yang menyebar terhadap lingkungan diantaranya (Anonim, 2010):

Page 7: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 7/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

1) Uap air

Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab

terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara

regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap

air kecuali pada skala lokal. Meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek 

rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan

uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Oleh karena itu,

uap air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia

yang melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di

udara juga berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.

2) Karbondioksida

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika

mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan

 bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama,

 jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat

 perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.

Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di

atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih

cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281

molekul karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007,

konsentrasi karbondioksida telah mencapai 383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika

 prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi

540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa

konsentrasinya akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum

revolusi industri.

3) Metana

Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia

merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila

dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi

 batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan

limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh

hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak 

 permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer 

telah meningkat satu setengah kali lipat.

Page 8: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 8/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

4) Nitrogen Oksida

 Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama

dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat

menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah

meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.

5) Gas Lainnya

Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran

 berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22)

terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi,

 perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa

negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media

 pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon

(lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet). Selama masa abad ke-20,

gas-gas ini telah terakumulasi di atmosfer, tetapi sejak 1995, untuk mengikuti

 peraturan yang ditetapkan dalam Protokol Montreal tentang Substansi-substansi yang

Menipiskan Lapisan Ozon, konsentrasi gas-gas ini mulai makin sedikit dilepas ke

udara.

Para ilmuan telah lama mengkhawatirkan tentang gas-gas yang dihasilkan dari proses

manufaktur akan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tahun 2000, para

ilmuan mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial di atmosfer.

Bahan tersebut adalah trifluorometil sulfur pentafluorida. Konsentrasi gas ini di

atmosfer meningkat dengan sangat cepat, yang walaupun masih tergolong langka di

atmosfer tetapi gas ini mampu menangkap panas jauh lebih besar dari gas-gas rumah

kaca yang telah dikenal sebelumnya. Hingga saat ini sumber industri penghasil gas ini

masih belum teridentifikasi.

Selain karbon dioksida, ada dua gas lagi yang dikhawatirkan mempercepat pemanasan

global lebih buruk lagi. Keduanya adalah metan dan nitrogen triflorida yang berasal dari

tanaman purba dan teknologi layar flat-panel. Menurut para pengamat lingkungan, kedua gas

tersebut menimbulkan efek rumah kaca seperti karbon dioksida. Bahkan, kedua gas tersebut

memberi efek hampir sama dari yang disebabkan karbondioksida. Penelitian terbaru

menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir efek kedua gas tersebut semakin meningkat di

luar perkiraan. Para pengamat cuaca juga terkejut dengan peningkatan tersebut

(Judarwanto,2011).

Page 9: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 9/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Selama ini gas metan masih menjadi kekhawatiran terbesar setelah karbon dioksida.

Pasalnya, gas tersebut dianggap sebagai gas efek rumah kaca kedua setelah karbon dioksida

 berdasar besarnya efek pemanasan yang dihasilkan dan jumlahnya di atmosfer. Gas metan

menyumbang sepertiga dari efek karbondioksida terhadap pemanasan global

(Judarwanto,2011).

Para ilmuwan telah berupaya untuk mempelajari bagaimana proses tersebut akan

 bermula. Saat ini data yang terkumpul masih berupa data awal, belum ada kesimpulan. Tetapi

 para ilmuwan tersebut mengatakan apa yang mereka lihat di awal ini adalah permulaan

 pelepasan metan di kutub utara (Judarwanto,2011).

Dalam delapan tahun terakhir kadar metan di atmosfer masih stabil yang diperkirakan

setiap 40 menit oleh monitor pengawas dekat tebing di tepi laut. Tetapi pada 2006 hasilnya

menunjukkan terjadinya peningkatan. Jumlah gas metan di udara melonjak dari sekitar 28

 juta ton pada Juni 2006 hingga Oktober 2007. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 5,6 miliar 

ton metan di udara. Jika hal ini terus terjadi, maka akan buruk efeknya. Saat kadar metan

terus meningkat, tentunya akan mempercepat perubahan iklim. Di lain pihak, kadar nitrogen

triflorida di udara diperkirakan meningkat empat kali lipat beberapa tahun terakhir dan 30

kali lipat sejak 1978. Namun, peningkatan tersebut hanya menyumbang 0,04 persen dari total

efek pemanasan global yang disebabkan oleh karbondioksida. Gas ini biasanya digunakan

sebagai semacam pembersih pada industri manufaktur televisi dan monitor komputer serta

 panel (Judarwanto,2011).

 Nitrogen triflorida yang dihitung dengan skala bagian per triliun di udara selama ini

memang dianggap ancaman tak berarti. Menurut profesor geofisika Ray Weiss di Lembaga

Oseanografi, upaya awal untuk mengetahui jumlah gas tersebut di udara memang diremehkan

mengingat jumlahnya yang tak terlalu besar (Judarwanto,2011).

Tetapi gas tersebut justru dikategorikan sebagai salah satu gas yang lebih berbahaya

karena ratusan kali lebih kuat menyimpan panas daripada karbondioksida. Sedangkan metan

hanya 20 kali lebih berbahaya dari karbondioksida per basis molekul. Karbondioksida masih

menjadi gas yang paling berbahaya karena kadarnya yang sangat tinggi dan pertumbuhannya

yang cepat (Judarwanto,2011).

Menurut penelitian sebuah survei di musim panas, menemukan kadar metan di Laut

Siberia timur meningkat dari 10.000 kali lebih tinggi dari kadar normalnya. Peningkatan dua

gas tersebut adalah fenomena baru (Judarwanto,2011).

Page 10: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 10/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

2.3. Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari.

Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan

diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer.

Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air 

itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali

ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas.

Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di

atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah

 bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan

semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca. Sedangkan proses

secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang

 pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca

tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang

gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar 

radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih

tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca (Anonim, 2010).

2.4. Dampak Rumah Kaca

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata

 bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan

menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan

meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas

yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu

 permukaan bumi menjadi meningkat (Judarwanto, 2011).

Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon

dioksida. Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring Network ini merupakan upaya

memberi tekanan atas peserta konferensi PBB mengenai iklim agar membuat kemajuan

dalam memerangi kenaikan suhu global. Jika kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini

terus berlangsung, banyak terumbu karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40

tahun mendatang, dan ini akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang

yang bergantung atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka. Jika tak ada

 perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu

kurang dari 50 tahun (Judarwanto, 2011).

Page 11: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 11/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius

merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari

udang besar hingga rumput laut. Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman

terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan

air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk 

 pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang (Judarwanto, 2011).

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim

yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan

ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di

atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub

yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan

mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi

kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan

 pengaruh yang sangat besar. Diantaranya berdampak ialah (Anonim, 2010):

1) Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara

dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-

daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan

mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-

daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya

lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin

sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa

area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk 

meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang

menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut

malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini

disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan

meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak 

 juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya

matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan

(lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara

rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di

seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).

Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.

Page 12: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 12/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan

 bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai

(hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih

 besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat

dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2) Peningkatan Permukaan Laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,

sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.

Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,

yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah

meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC

memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-

21.Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.

Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5

 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan

 bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat

air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana

yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara

miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit

kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50

cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika

Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan

daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar 

dari Florida Everglades.

3) Suhu Global Cenderung Meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih

 banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa

tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan

dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan

 pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.

Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh

dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi

sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.

Page 13: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 13/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang

lebih hebat.

4) Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek 

 pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan

global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.

Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat

lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan

menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan

yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.

Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub

mungkin juga akan musnah.

5) Dampak Sosial Dan Politik 

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang

 berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga

dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.

Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya

es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan

 bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya

 bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat

 pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi

mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. Pergeseran ekosistem

dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases)

maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti

meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru

untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada

 beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium

menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut.

Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan

terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini

 juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada

 peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan,

DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu) gradasi lingkungan yang

disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne

Page 14: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 14/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi

gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap

 penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,

 penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

Selain dari dampak negative di atas, efek rumah kaca juga dapat menimbulkan

dampak yang positif, diantaranya yaitu (Rahmawati, 2009):

1) Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam

atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu

di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada

gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan

-180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk 

manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi

330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan

makhluk hidup.

2) Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan

 berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.

3) Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan

memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya

dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali

digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.

4) Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk 

didaur ulang menjadi barang yang ekonomis.

2.5. Penyebab Efek Rumah Kaca

Ada tiga faktor utama tingginya emisi gas rumah kaca, yakni kerusakan hutan dan

lahan, penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan dan pembuangan limbah. Ini harus

dikendalikan agar emisi gas rumah kaca bisa diturunkan (Judarwanto, 2011).

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)

dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2   ini disebabkan oleh kenaikan

 pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang

melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya  (Judarwanto, 2011).

Energi yang masuk ke Bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer,

25% diserap awan dan 45% diserap permukaan bumi dan 5% dipantulkan kembali oleh

 permukaan bumi (Judarwanto, 2011).

Page 15: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 15/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan

dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan

oleh awan dan gas CO2   dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam

keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan

suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda (Judarwanto, 2011).

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,

nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik 

seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan

 penting dalam meningkatkan efek rumah kaca (Judarwanto, 2011).

2.6. Contoh Fakta Efek Rumah Kaca

1. PARIS, KOMPAS.com (Kamis, 23 Desember 2010)

Para ilmuwan menegaskan, badai salju dan suhu dingin ekstrem yang melanda Eropa

akhir-akhir ini adalah efek langsung dari pemanasan global. Anomali iklim tersebut masih

mengakibatkan gangguan transportasi hingga Rabu (22/12/2010), pada saat jutaan warga

Eropa bersiap mudik untuk merayakan Natal di kampung halaman (Wahono, 2011).

Para peneliti dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (Potsdam-Institut für 

Klimafolgenforschung/PIK) di Jerman mengatakan, musim dingin ekstrem yang terjadi

 berturut-turut di benua Eropa dalam 10 tahun belakangan ini adalah akibat mencairnya

lapisan es di kawasan Artik, dekat Kutub Utara, akibat pemanasan global (Wahono, 2011).

Hilangnya lapisan es membuat permukaan laut di Samudra Artik langsung terkena

sinar matahari. Energi panas matahari, yang biasanya dipantulkan lagi ke luar angkasa

oleh lapisan es berwarna putih, kini terserap oleh permukaan laut, membuat laut di

kawasan kutub itu memanas dan mengubah pola aliran udara di atmosfer (Wahono, 2011).

Dalam model komputer, yang dibuat PIK dan dimuat di Journal of Geophysical

Research awal bulan ini, terlihat kenaikan suhu udara di lautan Artik tersebut

menimbulkan sistem tekanan tinggi. Sistem tekanan tinggi inilah yang membawa udara

dingin kutub ke daratan Eropa (Wahono, 2011).

”Anomali ini bisa melipat tigakan probabilitas terjadinya musim dingin yang ekstrem

di Eropa dan Asia utara,” ungkap Vladimir Petoukhov, fisikawan dan peneliti utama PIK.

Petoukhov menambahkan, efek aliran udara dingin dari kutub utara itu akan makin

 parah saat terjadi gangguan pada arus udara panas yang melintasi Samudra Atlantik dan

 perubahan aktivitas matahari (Wahono, 2011).

Itulah yang terjadi saat ini. Para pakar cuaca mengatakan, saat ini arus udara hangat

dari pantai timur AS (Gulf Stream) terhalang dan berbelok arah di tengah-tengah Atlantik.

Page 16: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 16/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Hal itu membuat aliran udara dingin dari Artik dan Eropa Timur tak terbendung masuk ke

Eropa Barat. Saat arus dingin ini melintasi Laut Utara dan Laut Irlandia, uap air dari laut

tersebut diubah menjadi salju dalam skala sangat besar dan menyebabkan badai salju

 parah di negara-negara Eropa Barat (Wahono, 2011).

Perubahan dalam 12 tahun terakhir yang paling mengkhawatirkan para ilmuwan

adalah yang terjadi di Artik, dimana lautan es musim panasnya lumer, dan hilangnya

massa es beralas daratan pada lokasi-lokasi kunci di seluruh dunia. Semuanya terjadi jauh

lebih cepat dari perkiraan (Wahono, 2011).

Dahulu di tahun 1997 tak ada orang yang menyangka bahwa lautan es di Artik bisa

meleleh – ini dimulai kira-kira 5 tahun yang lalu, – kata Weaver. Dari 1993 hingga 1997,

es di lautan biasanya mengecil kira-kira menjadi 2,7 juta mil persegi di musim panas.

Dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya menjadi 2 juta mil persegi. Selisih itu sebesar 

Alaska (Wahono, 2011).

Antartika mengalami peningkatan es laut yang kecil, dikarenakan efek dingin dari

lubang di ozon, menurut Survei Antartika Inggris. Dalam waktu bersamaan, bongkah-

 bongkahan besar dari lapisan es lepas dari semenanjung Antartika (Wahono, 2011).

Walau es di Samudera Artik tak meningkatkan permukaan laut, tapi lumernya lapisan

es raksasa dan gletser bisa menaikkan permukaan laut. Kedua hal tersebut terjadi dengan

cepat di kedua kutub bumi (Wahono, 2011).

Pengukuran menunjukkan bahwa sejak tahun 2000, Greenland telah kehilangan lebih

dari 1,5 triliun ton es, sementara Antartika 1 triliun ton sejak 2002. Menurut beberapa

laporan dari Dewan Antar-Pemerintahan untuk Perubahan Iklim, para ilmuwan tidak 

mengantisipasi hilangnya lapisan es di Antartika, kata Weaver. Dan rasio kecepatan

melelehnya es makin tinggi, sehingga lapisan es di Greenland kini meleleh dua kali lebih

cepat dibanding tujuh tahun lalu, sehingga meninggikan permukaan laut  (Wahono, 2011).

Gletser di seluruh dunia menciut tiga kali lebih cepat dibanding tahun 1970′an dan

rata-rata tiap gletser telah kehilangan es setebal 25 kaki (7,62 m) sejak 1997, kata Michael

Zemp, peneliti di Badan Pengawan Gletser Dunia di Universitas Zurich (Wahono, 2011).

“Gletser adalah pengukur iklim yang handal, ” kata Zemp. “Yang terjadi adalah

hilangnya es yang makin cepat.” Dan permafrost – yaitu kawasan beku di utara juga

meleleh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, kata Burkett (Wahono, 2011).

Ada satu lagi dampak pemanasan global – baru diketahui setelah tahun 1997 – yang

membuat ilmuwan gigit jari. Semua samudera makin asam karena banyaknya

karbondioksida yang diserap oleh air. Ini menyebabkan pengasaman, suatu isu yang

Page 17: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 17/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

 bahkan tak diberi nama hingga beberapa tahun terakhir. Air yang lebih asam akan merusak 

karang, kerang, dan plankton, yang ujungnya mengancam rantai makanan di lautan, kata

 para bakar biologi (Wahono, 2011).

Di tahun 1997, “tak disebut perihal tumbuhan dan satwa” dalam hal pemanasan global.

 Namun kini keduanya ikut terancam, kata pakar biologi Universitas Stanford, Terry Root.

Kini para ilmuwan sedang memikirkan spesies mana saja yang bisa diselamatkan dari

kepunahan dan mana yang sudah tak tertolong. Beruang kutub adalah spesies pertama di

daftar federal untuk spesies terancam, dan hewan sejenis kelinci kecil dari Amerika, Pika,

kemungkinan juga terancam (Wahono, 2011).

Lebih dari 37 juta hektar hutan pinus di Kanada dan Amerika telah dirusak oleh

kumbang yang tak mati (terkendali populasinya) karena musim salju tak sedingin dahulu

lagi. Dan di Amerika bagian barat, jumlah daerah yang mengalami kebakaran berlipat.

Penampung Sungai Colorado, penyedia air besar untuk Amerika Barat, hampir penuh di

tahun 1999, tapi di tahun 2007 setengah dari persediaan air telah hilang setelah daerah itu

menderita kemarau berkepanjangan terparah dalam catatan seabad (Wahono, 2011).

Kerugian asuransi dan pemadaman listrik menjulang dan para ahli mengatakan bahwa

 pemanasaan global turut ada andilnya juga di sini. Jumlah pemadaman listrik sehubungan

cuaca di Amerika dari 2004-2008 tujuh kali lebih tinggi dibanding tahun 1993-1997, kata

Evan Mills, kata staf peneliti dari Lab. Nasional Lawrence Berkeley. “Pesan dari segi ilmu

 pengetahuan ialah bahwa kini kita tahu lebih banyak dibanding tahun 1997, dan semuanya

kabar buruk,” kata Eileen Claussen, ketua dari Pusat Perubahan Iklim Global di Pew.

“Keadaannya lebih parah dari perkiraan manapun” (Wahono, 2011).

2.7. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca

Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang

menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan

elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga

mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Plastik adalah bahan yang sulit untuk 

diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong

 plastik saat belanja harus dikurangi (Anonim, 2010).

Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,

sehingga target 26 persen pada 2020 diharapkan bisa tercapai. Penurunan emisi gas rumah

kaca (GRK) sekitar 26 persen pada 2020 mendatang, antara lain melakukan upaya

 pengendalian kerusakan hutan, penggunaan energi dan transportasi, serta pengolahan limbah.

Penurunan gas rumah kaca di Indonesia bisa diturunkan hingga 41 persen, bila mendapatkan

Page 18: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 18/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

dukungan dari luar negeri. Kalau ada dukungan dari luar negeri, maka penurunan emisi bisa

 bertambah 15 persen, sehingga bisa 41 persen penurunannya (Judarwanto, 2011).

Penting dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem

 jaringan dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar,

 pencegahan deforestasi dan pemberdayaan masyarakat (Judarwanto, 2011).

Penggunaan energi ramah lingkungan dan transportasi yang efisien juga bisa

membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kawasan Konservasi Mangrove ini sangat baik 

untuk membantu penurunan emisi gas rumah kaca, selain merupakan elemen yang paling

 banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan

 pencemar (Judarwanto, 2011).

2.7.1. Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-

hari

1. Mengubah perilaku setiap orang

Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya

harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk melakukan

 perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari

(Supriono, 2008).

a. Penggunaan alat listrik 

Listrik tidak sebersih yang dikira, karena letak pembangkit yang jauh, sehingga

asap polusinya tidak kita rasakan. Pembangkit listrik merupakan penyumbang

emisi yang besar karena masih menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya.

Sekitar 27% pembangkit listrik di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara

sendiri adalah bahan bakar yang paling kotor karena mengeluarkan emisi paling

 besar. Perlu diketahui juga, listrik menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan

di Indonesia.

钠   Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.

钠   Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi stand

 by, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt. Kabel dari barang

elektronik akan lebih baik jika dilepas dari stop kontak bila sudah tidak 

digunakan

钠   Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk 

lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung

cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam

Page 19: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 19/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat

menurunkan emisi penyebab pemanasan global

钠   Menggunakan timer agar televisi otomatis mati saat ketiduran.

钠   Memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.

Misalnya :

Penggunaan komputer dan printer.

• Menunggu beberapa saat setelah CPU menyala untuk menyalakan layar 

atau monitor. Layar bisa langsung dimatikan setelah mengklik shut down,

sehingga tidak perlu menunggu komputer mati terlebih dahulu.

• Menggunakan laptop lebih hemat energi dibandingkan dengan komputer 

 pribadi (PC). Laptop hanya memerlukan daya 60 watt, sementara PC

sekitar 200 watt (bahkan lebih).

• Monitor komputer jenis LCD lebih hemat energi jika dibandingkan jenis

CRT. Monitor jenis LCD hanya memerlukan listrik sebesar 40 watt,

sedangkan jenis CRT memerlukan 120 watt. Saat stand by, monitor LCD

hanya menggunakan listrik 3 watt, sedangkan monitor CRT menggunakan

20 watt.

• Mematikan komputer atau laptop saat tidak digunakan. Printer yang

sedang tidak digunakan, tetapi kabel selalu terpasang akan menghasilkan

emisi sebesar 21 kg CO2 per tahun atau sekitar Rp. 17.000,00 per tahun

Penggunaan setrika.

• Memilih setrika listrik yang menggunakan sistem pengatur panas

otomatis.

• Pada saat menyetrika, tingkat panas yang diperlukan lebih baik sesuai

dengan bahan pakaiannya.

• Membiasakan menyetrika sekaligus dan menghindari mencabut dan

mencolokkan kembali setrika ke sumber listrik.

• Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat

 panas.

• Mematikan setrika ketika selesai digunakan atau bila akan ditinggalkan

untuk mengerjakan yang lain

Page 20: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 20/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Penggunaan pompa air.

• Menggunakan reservoir/tangki penampungair untuk kebutuhan air rumah

tangga, jika tidak, maka menggunakan pompa air untuk mengisi bak atau

ember.• Menyalakan pompa air bila air di dalam tangki hampir habis.

• Menggunakan sistem kontrol otomatis atau pelampung pemutus arus

otomatik pada tangki air yang berfungsi untuk memutus arus listrik ke

 pompa air bila air sudah penuh.

• Menghindari pompa yang sering ‘hidup-mati’ karena semakin besar juga

daya listrik yang dipakai.

• Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan memiliki tingkat

efisiensi yang tinggi.

Penggunaan charger handphone (HP).

Saat mengisi ulang baterai handphone, hanya 5% energi listrik yang masuk 

ke baterai handphone. Sisanya 95% terbuang percuma. Ini disebabkan

teknologi charger handphone belum hemat energi. Untuk mengurangi

 pemborosan listrik, segera mencabut charger, jika baterai handphone sudah

 penuh.

Penggunaan magic jar.

Tidak semestinya membiarkan magic jar menyala selama 24 jam.

Mematikan magic jar setelah nasi atau masakan matang, Menyalakan magic

 jar hanya pada saat ingin memanaskan nasi atau masakan.

Stop kontak.

Melepas kabel dari stop kontak jika sudahtidak digunakan atau

menggunakan stop kontak dengan tombol on/off agar tidak perlu mencabut

dan memasang kabel.

Proses mencuci.

Menurut penelitian Institut Manufaktur di Universitas Cambrige, enam

 puluh persen pemborosan energi diasosiasikan dengan masa selama mencuci

dan mengeringkan pakaian. Menggunakan air dingin untuk mencuci dan

membilasnya dan mengeringkan pakaian di jemuran. Hal terebut dapat

menghemat energi. Dengan demikian, kita telah mengurangi emisi karbon

dioksida sampai90%.

Page 21: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 21/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

b. Penggunaan kendaraan bermotor

1) Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

2) Mendukung petani local

Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya dengan

menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan

dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk dari

luar kota dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah kualitas

dan desainnya dibandingkan produk impor. Semakin banyak membeli

makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.

3) Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat

kendaraan bermotor dengan baik.

c. Go green

Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat

dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon

dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan

 polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan

reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di

 perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota.

d. Pengelolaan sampah

Sampah merupakan masalah jangka panjang karena sampah akan terus ada. Jika

tidak dilakukan langkah-langkah untuk menanggulangi masalah sampah, maka

sampah akan terus menumpuk di tempat pembuangan sampah akhir. Hal

tersebut secara tidak sadar akan menghasilkan emisi gas CO2 dan CH4, dimana

gas-gas tersebut merupakan gas rumah kaca. Jika sampahsampah tersebut

ditimbun terus-menerus, maka konsentrasi gas

CO2 dan CH4 di atmosfer akan terganggu dan menyebabkan efek rumah kaca

semakin berbahaya. Namun, membakar sampah bukanlah cara untuk mengatasi

masalah ini. Karena dengan membakar sampah, maka akan mengakibatkan

 polusi udara.

Untuk mengatasi masalah ini, yang dapat dilakukan adalah :

1) Mengurangi penggunaan sampah

• Membawa kantong plastik dari rumah atau keranjang belanjaan ketika

 berbelanja ke pasar.

Page 22: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 22/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

• Menggunakan kantong plastik dari daun singkong atau bahan daur ulang.

Karena tas kertas atau plastik sama tidak baiknya. Plastik yang ramah

lingkungan seperti tas plastik dari daun singkong hanya membutuhkan waktu

6 bulan sampai 5 tahun untuk terurai.

• Membawa bekal minum kemana ketika bepergian dengan menggunakan

 botol minum sendiri.

• Memilih sabun dan shampoo berukuran besar dan bisa diisi ulang, selain

lebih ekonomis juga dapat mengurangi sampah kemasan.

• Menghindari penggunaan sedotan dan sumpit sekali pakai untuk mengurangi

sampah.

• Menghindari menggunakan produk dalam bentuk sachet untuk mengurangi

sampah.

• Mencuci dan menggunakan kembali peralatan makan sekali pakai untuk 

acara berikutnya. Jika sudah tidak bisa digunakan, maka bisa diberikanlah

 pada pemulung.

• Memilih teh bubuk, bukan teh celup. Karena teh celup terbuat dari bahan

yang sulit hancur.

• Menghabiskan makanan dan minuman yang terdapat di piring dan gelas

untuk mengurangi sampah.

2) Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.

Memisahkan antara sampah organik, plastik dan kertas, maka akan

mempermudah dalam proses mendaur ulang sampah. Sampah organik bisa

dijadikan kompos. Sampah plastik bisa dijadikan kerajinan tangan atau

didaur ulang kembali menjadi plastik. Sedangkan sampah kertas bisa didaur 

ulang kembali menjadi kertas daur ulang dan kertas yang biasa digunakan

(HVS).

3) Menghemat penggunaan kertas.

Setiap harinya sampah kertas di seluruh dunia berasal dari 27.000 batang

kayu. Pada tahun 2005, Indonesia mengonsumsi kertas sebanyak 5,6 juta ton.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sebanyak 22,4 juta m3 kayu

yang diambil dari hutan alam atau sama dengan menebang hutan seluas 640

ribu hektar per hari. Kegiatan penebangan dan kebakaran hutan merupakan

 penyumbang emisi terbesar, yaitu sekitar 64% dari total emisi di Indonesia.

Page 23: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 23/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

Diantaranya diakibatkan oleh kegiatan pabrik kertas. (Kementerian

Lingkungan Hidup, 1999)

Cara bijak menghemat penggunaan kertas adalah :

Membaca koran dengan cara onlineMenggunakan pulsa elektrik untuk menghindari pembeliab voucher isi

ulang

Memakai ulang amplop yang sudah dipakai dengan kondisi ytang masih

memungkinkan untuk dipakai

Memikirkan kembali sebelum mengeprint dokumen dan menghindari

mencetak dokumen yang tidak penting

Menggunakan kertas bolak-balik untuk menghemat kertas

Mengumpulkan kertas yang satu sisinya masih kosong untuk dipakai ulang

sebagai buku catatan

Mengumpulkan kertas bekas yang kedua sisinya telah digunakan untuk 

didaur ulang

4) Mengurangi penggunaan tisu

5) Mengurangi konsumsi daging sapi

Dengan banyaknya masyarakat yang mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula sapi di peternakan sapi. Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2

dan pembusukan kotorannya mengeluarkan gas CH4. Sehingga semakin

 banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah kotorannya.

6) Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam

Mendaur ulang kertas bekas untuk dijadikan kertas kembali ataupun

kerajinan tangan akan sangat membantu jumlah sampah kertas. Hal tersebut

 juga dapat dilakukan untuk sampah plastik dan logam.

7) Membuat kompos

Jika mempunyai perkebunan atau hobi berkebun, maka menggunakan pupuk 

kompos yang tidak mengandung zat kimia untuk tanaman. Karena pupuk 

yang mengandung zat kimia mengandung nitrogen, sehingga menciptakan

 polusi air dan menghabiskan banyak energi dalam pembuatannya.

e. Beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca

Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek rumah

kaca. Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot untuk 

Page 24: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 24/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

 bepergian. Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi.

 Namun, jika upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat

secara bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca

dapat dikurangi.

Page 25: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 25/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

Dapatkan Informasi sains lainnya di www.mystupidtheory.com

BAB III

KESIMPULAN

Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah

kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar 

atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan

 bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain : Uap air, Karbondioksida,

Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya berupa   Hidrofluorokarbon   (HCFC-22),

klorofluorokarbon (CFC) , PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).

Akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif,

tetapi kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan

kesejahteran makhluk hidup.

Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak 

 pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dari

 pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam

menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan

dalam kehidupan sehari-hari misalnya : penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan

 penggunaan kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi

atau penanaman pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek rumah kaca.

Page 26: EFEK RUMAH KACA 2.pdf

7/17/2019 EFEK RUMAH KACA 2.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/efek-rumah-kaca-2pdf 26/26

Sumber file dari Mahfuzh tnt --> Myst pidtheory.co

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, EFEK RUMAH KACA,   http://gemcha4nn15.blogspot.com/2010/11/efek-

rumah-kaca.html, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011

Judarwanto, 2011, EFEK RUMAH KACA, PENYEBAB, DAMPAK DAN

PENCEGAHANNYA,   http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/06/05/efek-

rumah-kaca-penyebab-dampak-dan-pencegahannya/, diakses pada tanggal 13

Oktober 2011

Rahmawati S., 2009, ADAKAH DAMPAK POSITIF DARI EFEK RUMAH KACA?,

http://chem-is-tr y.org, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011

Soetrisno, 2003, APAKAH YANG DIMAKSUD EFEK RUMAH KACA?,

http://www.chem-is-try.org/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011

Supriono,N., 2008, EFEK RUMAH KACA,   http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-

sciences/2015058-efek-rumah-kaca/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011

Wahono, T. 2011, “GREEN FINANCE” SOLUSI PERUBAHAN IKLIM,

http://www.kompas.com, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011