Edit Tugas Klp 1 Psikologi Lingkungan Kepadatan & Kesesakan Fix

8/17/2019 Edit Tugas Klp 1 Psikologi Lingkungan Kepadatan & Kesesakan Fix

http://slidepdf.com/reader/full/edit-tugas-klp-1-psikologi-lingkungan-kepadatan-kesesakan-fix 1/28



2

BAB I

LATAR BELAKANG

Lingkungan sangat penting peranannya terhadap perkembangan individu. Di dalam

kehidupannya, individu tidak mungkin dapat lepas dari lingkungan. Sejak individu dilahirkan,

sejak itu pula individu langsung berhubungan dengan dunia luar, individu kemudian menerima

secara langsung stimulus atau rangsang dari luar dirinya dan kemudian mempersepsinya (Yudha

& Christine, 2!". #ell et al . (2$" mengemukakan bah%a perasaan individu mengenai

lingkungan akan mempengaruhi persepsinya, dan persepsi tersebut akan mempengaruhi perasaan

individu. Dengan demikian dapat dinyatakan bah%a persepsi dan perasaan memiliki hubungan

dua arah karena dapat saling mempengaruhi. ersepsi mengenai lingkungan mencakup

pengukuran mengenai suatu hal yang ada dalam suatu lingkungan dan evaluasi elemen yang baik

dan buruk (#ell et al ., 2$". 'ndividu akan menilai apa yang ada dalam lingkungan dan menilai

apakah hal tersebut baik atau buruk baginya.

erkait dengan hal diatas, maka kami akan melakukan turun lapangan langsung melalui

)bservasi dan %a%ancara untuk memper)leh *akta+*akta yang terjadi di lingkungan yang padat

akan p)pulasi serta mencari in*)rmasi langsung dari masyarakat mengenai lingkungan kepadatan

tempat tinggal mereka terkait persepsi masyarakat, pandangan, serta perasaan mereka terhadap

kepadatan lingkungan. dapun lingkungan kepadatan yang menjadi tujuan )bservasi kami yaitu

di daerah lingkungan perkampungan dan rumah susun yang berada di -elurahan Lette,

-ecamatan aris). #erikut akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai kepadatan dan kesesakan

kemudian pemaparan dari hasil turun lapangan dan analisis hasil tersebut yang telah dikaitkan

dengan pembahasan materi kepadatan dan kesesakan.





2

B. Kepadatan

1. Teori Kepadatan

1)llahan ($/2" membagi kepadatan menjadi dua kateg)ri yakni kepadatan spasial yang

terjadi apabila besar atau luas ruangan dirubah menjadi lebih kecil atau sempit sedangkan

jumlah individu tetap sedangkan kepadatan s)sial yang terjadi apabila luas atau besar

ruangan tidak berubah namun terjadi penambahan individu di dalamnya. 3adi kepadatan

spasisal akan meningkat sejalan dengan menurunnya besar ruang dan kepadatan s)sial akan

meningkat sejalan dengan bertambahnya individu. -emudian ltman (1)llahan $/2"

membagi kepadatan menjadi dua yakni kepadatan dalam ( Inside Density" yaitu sejumlah

individu yang berada dalam suatu ruangan atau tempat tinggal seperti kepadatan di dalam

rumah, kamar dan kepadatan luar (Outside Density" yaitu sejumlah individu yang tinggal

pada suatu %ilayah seperti jumlah penduduk dalam suatu pemukiman.

4lunick dan ltman (1)llahan $/2" menggambarkan sebuah m)del dua dimensi untuk

menunjukkan beberapa macam tipe lingkungan pemukiman, yaitu5

Sebelumnya telah dijelaskan bah%a kepadatan terbagi menjadi dua yakni kepadatan

dalam ( Inside Density" yaitu sejumlah individu yang berada dalam suatu ruangan atautempat tinggal seperti kepadatan di dalam rumah, kamar dan kepadatan luar (Outside

Density" yaitu sejumlah individu yang tinggal pada suatu %ilayah seperti jumlah

penduduk dalam suatu pemukiman. Dari m)del dua dimensi diatas dapat dilihat jenis

kepadatan dalam dan kepadatan luar di berbagai tipe pemukiman yang berbeda. ertama

adalah lingkungan pinggiran k)ta yang ditandai dengan tingkat kepadatan dalam yang



2

rendah dan tingkat kepadatan luar yang rendah. Dilihat dari rendahnya jumlah individu

dalam satu rumah dan rendahnya jumlah rumah di pemukiman pinggiran k)ta. -edua

adalah %ilayah desa miskin yang ditandai dengan kepadatan dalam yang tinggi dan

kepadatan luar yang rendah. Dilihat dari tingginya jumlah individu dalam satu rumah

dan rendahnya (sedikitnya" jumlah rumah dalam pemukiman %ilayah desa miskin.

-etiga adalah lingkungan me%ah perk)taan yang ditandai dengan kepadatan dalam

yang rendah dan kepadatan luar yang tinggi. Dilihat dari rendahnya jumlah individu

dalam satu rumah dan tingginya jumlah rumah dalam di lingkungan me%ah perk)taan.

-eempat adalah lingkungan perkampungan k)ta dengan tingkat kepadatan dalam yang

tinggi dan tingkat kepadatan luar yang tinggi. Dilihat dari tingginya jumlah individu

dalam satu rumah dan tingginya (banyaknya" jumlah rumah di pekampungan dalam

k)ta besar.

2. Pene!a! Kepadatan

asalah kependudukan atau lebih tepatnya lagi masalah kepadatan penduduk yang

melanda hampir hampir semua negara di dunia de%asa ini, sebenarnya adalah akibat

menurunnya tingkat kematian dengan tanpa disertai menurunnya tingkat kesuburan.

6mumnya di negara+negara berkembang (maju" sudah mampu menurunkan tingkat

kesuburannya, sedangkan di negara yang sedang berkembang belum mampu menurunkan

tingkat kematian dan tingkat kesuburannya. Sekarang ini, kira+kira 7 penduduk dunia hidup

di negara+negara yang sedang berkembang. Dibandingkan dengan mereka yang hidup di

8egara berkembang (maju" tingkat kelahirannya berbeda jauh. Di negara yang sedang

berkembang angka kelahirannya mencapai 9:.! per $ penduduk. Se)rang %anita di

negara sedang berkembang mempunyai !+; )rang, sementara di negara maju rata+rata jumlah

anaknya hanya 2 )rang.

ngka kelahiran yang tertinggi terjadi di beberapa negara sia dan *rika, dimana untuk

setiap pasangan suami+istri mempunyai rata+rata jumlah anak ;+ )rang. Di negara+negara iniangka kelahirannya tersebut tercatat cukup tinggi, yaitu mencapai <! per $ penduduk.

da alasan+alasan tertentu mengapa tingkat pertambahan penduduk di negara+negara yang

sedang berkembang itu tetap tinggi. #eberapa pendapat yang diperkuat )leh hasil penelitian

mengungkapkan bah%a tingkat pertambahan penduduk yang tinggi tersebut antara lain

disebabkan )leh hal+hal sebagai berikut 5



2

+ Sejak berabad+abad lamanya kesuburan yang tinggi itu merupakan ja%aban terhadap

kematian yang tinggi untuk mempertahankan kelangsungan hidup keluarga bangsa dan

agama.

+ Di negara+negara yang sedang berkembang, anak adalah kekayaan )rang tua yang paling

dibanggakan karena merupakan jaminan s)sial, ek)n)mi, dan em)si di hari tua. =leh

karena itu, kesuburan sangat dih)rmati untuk menjamin cukup anak, terutama anak laki+

laki. Di negara+negara agraris, anak laki+laki sangat diperlukan untuk membantu

mengerjakan sa%ah lading atau melaksanakan upacara keagamaan tertentu pada %aktu

)rang tuanya meninggal. nak juga dianggap merupakan jaminan bagi para ibu, apabila

kelak mereka diceraikan atau dimadu.

+ Di negara+negara yang sedang berkembang, perka%inan pada usia remaja sering

dilakukan, terutama bagi %anita di daerah pedesaan. #anyaknya perka%inan muda usia

tersebut antara lain disebabkan )rang tua merasa malu kalau anak gadisnya belum ada

yang melamar, takut menjadi pera%an tua. =leh karena itu, banyak )rang tua yang akti*

mencarikan j)d)h (cal)n suami" bagi anak gadisnya, meskipun anak gadisnya belum

cukup umur untuk menikah, bahkan belum menginjak usia remaja.

+ ara )rang tua dan mertua selalu mengharapkan perka%inan anaknya segera dikaruniai

anak. #agi mereka ini penting, sebab anak dari perka%inan tersebut merupakan bukti

kesuburan anak gadisnya atau kejantanan anak laki+lakinya. -ebudayaan untuk menunda

anak pertama pada usia yang lebih tua belum ada, sehingga pasangan itu akan dihadapkan

kepada masa subur yang sangat panjang.

+ dapun penyebab kepadatan lainnya yaitu urbanisasi dimana hal ini disebabkan )leh dua

*akt)r yaitu *akt)r pend)r)ng dari desa dan *akt)r penarik dari k)ta. 6rbanisasi adalah

perpindahan penduduk dari desa ke k)ta atau dari k)ta kecil ke k)ta besar dengan tujuan

dan maksud tertentu. >akt)r pend)r)ng dari desa adalah terbatasnya lapangan kerja di

desa? tanah pertanian di desa mengalami kekeringan dan banyak yang tidak subur?

kehidupan pedesaan lebih m)n)t)n daripada di perk)taan? *asilitas kehidupan desa yang

tidak memadai? upah kerja di desa yang rendah? timbulnya bencana alam seperti banjir,

gempa bumi, kemarau panjang dan %abah penyakit. -emudian *akt)r pend)r)ng

terjadinya urbanisasi dari k)ta adalah kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan di

desa? upah kerja tinggi? tersedia berbagai macam *asilitas kehidupan seperti *asilitas



2

pendidikan, kesehatan, trasnp)rtasi, rekreasi dan pusat+pusat perbelanjaan yang lebih

lengkap? k)ta sebagai pusat peradaban, pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan dan

tekn)l)gi (dam, 2$".

". Da#pak Kepadatan

ayl)r (@i**)rd, $/:" mengatakan bah%a lingkungan sekitar dapat merupakan sumber

yang penting dalam memengaruhi sikap, perilaku, dan keadaan internal sese)rang di suatu

tempat tinggal. =leh karena itu individivu yang bermukim di pemukiman dengan kepadatan

yang berbeda akan menunjukan perilaku yang berbeda pula. Aumah dan lingkungan

pemukiman yang memiliki situasi dan k)ndisi yang baik dan nyaman seperti memiliki ruang

yang cukup untuk kegiatan pribadi akan memberikan kepuasan psikis pada individu yang

menempatinya.

1eimstra dan c >arling ($/:" bah%a kepadatan memberikan akibat bagi manusia baik

secara *isik, s)sial, maupun psikis5

Aki!at se$ara fisik yang dirasakan individu seperti peningkatan detak jantung, tekanan

darah, dan penyakit *isik lain (1eimstra dan c >arling, $/:".

Aki!at se$ara sosia% antara lain adanya masalah s)sial yang terjadi di masyarakat seperti

meningkatnya kriminalitas dan kenakalan remaja (1eimstra dan c >arling, $/:? @i**)rd,

$/:"

Aki!at se$ara psikis antara lain 5

B Stress, kepadatan tinggi dapat menumbuhkan perasaan negati*, rasa cemas, stress dan

perubahan suasana hati (1)lahan, $/2".

B enarik diri, kepadatan tinggi menyebabkan individu cenderung menarik diri dan kurang

mau berinteraksi dengan lingkungan s)sialnya (1eimstra dan c >arling, $/:? 1)lahan,

$/2? @i**)rd, $/:".

B erilaku men)l)ng (pr)s)sial", kepadatan tinggi juga menurunkan keinginan individu

untuk men)l)ng atau memberi bantuan pada )rang lain yang membutuhkan, terutama

pada )rang yang tidak dikenal (1)lahan, $/2? >isher dkk., $/<".

B -emampuan mengerjakan tugas, situasi padat menurunkan kemampuan individu untuk

mengerjakan tugasnya pada saat tertentu (1)lahan, $/2".



2

B erilaku agresi, situasi padat yang dialami individu dapat menimbulkan *rustasi dan

kemarahan, serta pada akhirnya akan terbentuk perilaku agresi (1eimstra dan c >arling,

$/:? 1)lahan, $/2"

Aumah dengan luas ruang yang sempit dan terbatas apabila dihuni )leh sejumlah besar

individu akan menimbulkan pengaruh negati* bagi penghuninya (3ain, $/:". 1al ini terjadi

karena individu tidak memiliki ruang untuk melakukan kegiatan pribadi. -eterbatasan ruang

memungkinkan individu untuk sering beriteraksi *isik dan verbal dengan )rang lain, sehingga

individu memper)leh masukan yang berlebihan. -eadaan tersebut dapat membuat individu

merasa sesak dan tidak bisa mengatur masukan yang diterima. 'ndividu menjadi terhambat

dalam memper)leh apa yang diiinginkannya. -emudian banyaknya unit rumah dalah sebuah

pemukiman akan menyebabkan timbulnya pemukiman padat yang menyebabkan

perbandingan antara luas ruang yang didiami tidak sebanding dengan banyaknya penghuni

(3ain, $/:". 3arak antar satu rumah dengan rumah yang lain sangat berdekatan bahkan

hanya dipisahkan )leh dinding rumah atau sekat mengakibatkan penghuni dapat mendengar

dan mengetahui kegiatan yang dilakukan penghuni rumah yang lain. -eadaan inilah yang

membuat individu merasa sesak. -epadatan yang tinggi merupakan stress)r lingkungan yang

dapat menimbulkan kesesakan bagi individu yang berasa di dalamnya (1)lahan, $/2".

Stress)r lingkungan merupakan salah satu sapek lingkungan yang dapat menyebabkan stress,

penyakit, atau akibat+akibat negati* pada perilaku masyarakat.

dapun k)nseptualisasi e*ek kepadatan pada manusia yang dikemukakan )leh #ell et al.

(2$". -)nseptualisasi tersebut terdiri dari dua *ase yaitu *ase pertama dimulai dari adanya

persepsi lingkungan, dan *ase kedua dimulai dari c)ping. ada *ase pertama, kepadatan

dilihat sebagai k)ndisi *isik yang mencakup suatu hal yang tidak menyenangkan (misalnya

hilangnya kendali, stimulus yang terlampau banyak, kurangnya kebebasan berperilaku,

sumber, atau kerahasiaan", yang mungkin atau mungkin tidak berpengaruh bagi )rang dalam

suatu situasi.

1al tersebut tergantung dari5 (a" perbedaan individual (jenis kelamin, kepribadian, usia"?

(b" k)ndisi dan situasi (apa yang sedang dilakukan individu tersebut, %aktunya, kemunculan

stress)r lain"? dan (c" k)ndisi s)sial (hubungan antar individu, intensitas dari interaksi". 3ika

aspek negati* dari kepadatan tidak muncul berlebihan maka keadaan h)me)statis terjaga dan

tidak ada e*ek negati* yang muncul. 3ika aspek negati* (misalnya stimulasi yang berlebihan"



2

dari kepadatan berlebihan, muncullah kesesakan (cr)%ding". -esesakan dik)nseptualisasikan

sebagai keadaan psik)l)gis yang ditandai )leh stres dan adanya m)tivasi (misalnya dapat

menimbulkan maksud untuk mengurangi perasaan tidak nyaman".

ada *ase kedua stres yang dias)siasikan dengan kesesakan melibatkan resp)n coping

yang ditujukan untuk mengurangi stres (misalnya menarik diri". -etika coping berhasil

mengatasi stress maka muncul adaptasi, dan individu memiliki kemungkinan kecil

mengalami aftereffects atau cumulative effect . 3ika c)ping tidak berhasil, stres akan berlanjut,

dan individu kemungkinan besar akan mengalami aftereffects atau cumulative effect .

Aftereffects atau cumulative effect merupakan e*ek berkelanjutan yang dirasakan )leh

individu setelah mengalami stress yang tidak dapat diadaptasikan dengan dirinya.

-)nseptualisasi *ek -epadatan pada anusia (#ell et al, 2$".

&. Pene%itian Terkait Kepadatan

Eirth ($/9" dengan pernyataannya yang terkenal bah%a ukuran, kepadatan dan

heter)genitas menjelaskan e*ek dari kehidupan perk)taan pada manusia. erc)baan yang

dilakukan ilgram ($/:" menunjukkan bah%a ketika individu dihadapkan dengan



2

sejumlah besar )rang asing dalam kehidupan sehari+hari, mereka cenderung menarik diri

dan menarik perhatiannya di masyarakat dalam rangka untuk melindungi diri dari overload .

'. (ara )en*atasi Kepadatan

-epadatan dapat diatasi dengan pemberlakuan pr)gram transmigrasi )leh pemerintah.

ransmigrasi adalah suatu pr)gram yang dibuat )leh pemerintah 'nd)nesia untuk

memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (k)ta" ke daerah lain

(desa" di dalam %ilayah 'nd)nesia. ujuan resmi pr)gram ini adalah untuk mengurangi

kemiskinan dan kepadatan penduduk di k)ta+k)ta besar, memberikan kesempatan bagi

)rang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk meng)lah sumber

daya di k)ta+k)ta lain. ransmigrasi tidak lagi merupakan pr)gram pemindahan penduduk,

melainkan upaya untuk pengembangan %ilayah. et)denya tidak lagi bersi*at sentralistik

dan top down dari k)ta besar, melainkan berdasarkan -erja sama ntar Daerah pengirim

transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. enduduk setempat semakin diberi

kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (S", pr)p)rsinya

hingga mencapai !5! dengan transmigran enduduk sal (" (lmubar)k, 2;".

-ementerian ransmigasi dan -etenagarakerjaan pun telah membuat kebijakan untuk

mengatasi permasalahan urbanisasi yang menjadi salah satu penyebab kepadatan.

-ebijakan itu antara lain terbagi dalam tiga buah pr)gam yang bertujuan untuk

mengantisipasi l)njakan arus urbanisasi. ertama, mengimbau daerah+daerah untuk

melakukan perencanaan ketenagakerjaan, melalui pembangunan in*ra+struktur padat karya.

-edua, memberikan pr)gram pelatihan ke%irausahaan pada penduduk yang berada di

pedesaan. -etiga, memperketat regulasi kedatangan penduduk baru dengan menggelar

=perasi Yustisi (utera, 2;".

(. Kesesakan

1. Teori Kesesakan

-rahe (2$" menyatakan bah%a kesesakan mengacu pada kepadatan ruang yang

dipersepsi secara subyekti* sebagai hal yang tidak menyenangkan dan aversi*. 6ntuk dapat

mengerti secara lebih mendalam mengenai kesesakan diperlukan pemahaman lebih lanjut

mengenai persepsi karena kesesakan merupakan suatu pr)ses mempersepsi lingkungan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk



2

-epadatan juga perlu dipahami karena %alaupun bukan syarat mutlak terjadinya kesesakan,

namun *akt)r kepadatan ini tidak dapat dipisahkan dari kesesakan (Yudha & Christine, 2!".

@een (-rahe, 2$" menambahkan bah%a kesesakan dapat meningkatkan kemungkinan

agresi di berbagai k)nteks, seperti dalam k)ndisi keluarga yang tinggal berdesak+desakan di

rumah yang sempit, lingkungan penjara, dan pelanggaran ruang pribadi.

2. Pene!a! Kesesakan

n%ard ($//" mengemukakan bah%a terdapat *akt)r pers)nal dan situasi)nal (setting"

yang dapat mempengaruhi sese)rang untuk menyatakan sesuatu yang dialaminya sebagai

kesesakan. >akt)r pers)nal misalnya saja adalah l)cus )* c)ntr)l. @i**)rd ($/:" menyatakan

bah%a )rang dengan internal l)cus )* c)ntr)l dapat dengan mudah meng)ntr)l stres yang

diakibatkan )leh kesesakan. >akt)r pers)nal lainnya adalah kecenderungan bera*iliasi atau

dapat disebut juga s)ciability.

>akt)r yang kedua adalah *akt)r situasi)nal atau setting yang meliputi pengaruh s)sial

dan pengaruh *isik. engaruh s)sial termasuk di dalamnya adalah5 (a" kemunculan dan

perilaku )rang lain yang berdekatan dengan individu, (b" persekutuan atau k)alisi yang

cenderung terbentuk pada kel)mp)k kecil, (c" kualitas atau tipe hubungan diantara )rang+

)rang tersebut, dan (d" jenis in*)rmasi yang diterima )leh )rang yang mengalami kesesakan.

engaruh *isik yang dapat mempengaruhi sese)rang untuk menyatakan sesuatu yang

dialaminya sebagai kesesakan misalnya saja adalah pengaturan jarak atau lebar dari ruangan

dan bangunan.

-emudian adapun pendapat lain mengenai *akt)r penyebab kesesakan yang dikemukakan

)leh ltman ($/:!" yaitu dikatakan bah%a k)ndisi kesesakan yang ekstrim akan timbul bila

*akt)r+*akt)r diba%ah ini muncul secara simultan5

$. -)ndisi pencetus yang terdiri dari tiga *akt)r

a. >akt)r+*akt)r situasi)nal seperti kepadatan yang tinggi pada %aktu yang lama dengan

sumber+sumber pilihan perilaku yang terbatas.

b. >akt)r+*akt)r pers)nal, seperti kurangnya kemampuan untuk berinteraksi dengan )rang

lain dalam situasi yang padat dan rendahnya keinginan untuk berinteraksi dengan )rang

lain yang didasarkan pada latar belakang pribadi, suasana hati, dsb.



2

c. -)ndisi interpers)nal, seperti gangguan s)sial ketidakmampuan memper)leh sumber

kebutuhan, dan gangguan lainnya

2. Serangkaian *akt)r+*akt)r )rganismik dan psik)l)gis seperti stress, kekacauan pikiran,

dan perasaan kurang enak badan

9. Aesp)n pengatasan yang meliputi beberapa perilaku verbal dan n)nverbal yang tidak

e*ekti* dalam mengurangi stress atau dalam mencapai iteraksi yang diinginkan dalam

jangka %aktu yang panjang atau lama.

3adi kunci utama dalam kerangka pikir yang dikemukakan )leh ltman ($/:!" adalah

bah%a kesesakan yang ekstrim akan timbul bila keseluruhan *akt)r+*akt)r diatas muncul

secara bersama+sama atau simultan. isalkan sese)rang yang sedang dalam situasi s)sial

yang padat, selama jangka %aktu yang lama, tidak menginginkan interaksi, dan memiliki

perasaan stress yang dias)siasikan dengan berbagai macam perilaku pengatasan yang tidak

berjalan dengan baik, atau pengatasan tersebut memakan terlalu banyak energi. =leh karena

*akt)r+*akt)r tersebut akan timbul dalam jumlah yang berbeda+beda maka akan timbul e*ek

kesesakan yang berbeda+beda tingkatannya.

ltman ($/:!" juga mengemukakan bah%a kesesakan dapat disebabkan karena tidak

adanya variable+variabel tertentu seperti kepadatan. isalkan jika dalam suatu ruangan yang

luas, ada dua )rang yang berada didalamnya. =rang yang satu mengganggu )rang yang lain,

namun )rang yang diganggu tidak mampu mengusir )rang yang mengganggunya tersebut

sehingga akan timbul stress yang dapat mengurangi e*ektivitas resp)n+resp)n pengatasan

yang membuat kesesakan akan timbul.

". Da#pak Kesesakan

St)k)ls (#righam, $//$" mengatakan apabila kesesakan tidak bisa diatasi, maka akan

menyebabkan stress individu. Stress yang dialami )leh individu dampat memberikan dampak

yang berbeda tergantung pada kemampuan individu dalam menghadapi stress. individu yang

menghadapi stress tidak mampu melakukan interaksi s)sial dengan baik sehingga dapat

menurunkan perilaku pr)s)sial.

-esesakan biasanya menimbulkan stres secara *isik maupun psikis. #iasanya stres ini

terjadi pada individu yang menyukai jarak antarpribadi yang lebar atau menyukai



2

kesendirian. @i**)rd ($/:" mengemukakan kesesakan yang dirasakan individu dapat

menimbulkan reaksi+reaksi pada5

$. >isi)l)gis dan kesehatan

#eberapa penelitian menyatakan bah%a kesesakan yang dialami dapat berdampak pada

*isi)l)gis tubuh seperti peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Selain

peningkatan tekanan darah dan detak jantung, kesesakan yang dialami dapat

menyebabkan penyakit *isik berupa psik)s)matik seperti gangguan pencernaan, gatal+

gatal bahkan kematian (dalam Sar%)n), $//!".

2. enampilan kerja

Aeaksi kesesakan berkaitan dengan penampilan kerja tergantung pada jenis pekerjaan

yang dilakukan. -epadatan yang tinggi lebih mempengaruhi pekerjaan yang bersi*at

k)mpleks daripada pekerjaan yang sederhana, selain itu individu yang yakin mampu

menyelesaikan tugasnya dalam kepadatan yang tinggi tetap dapat menampilkan per*)rma

kerja yang lebih baik daripada individu yang tidak yakin dengan kemampuannya.

9. 'nteraksi s)sial

-epadatan yang tinggi mempengaruhi aspek tingkah laku s)sial yakni ketertarikan s)sial,

agresi, kerja sama, penarikan diri, tingkah laku verbal dan n)n verbal bahkan hum)r.

-epadatan tinggi yang tidak diinginkan individu dapat menimbulkan dampak s)sial yang

negati* seperti ketertarikan s)sial yang menurun, agresi*itas yang meningkat,

menurunnya kerja sama dan penarikan diri secara s)sial. enarikan diri ini di%ujudkan

dengan berbagai cara seperti meninggalkan tempat, menghindari t)pik yang bersi*at

pribadi dalam perbincangan, mengucapkan kata+kata perpisahan, menunjukkan gerakan

de*ens atau mempertahankan diri, men)lak permintaan atau ajakan la%an bicara,

menghindari k)ntak mata dan meningkatkan jarak antarpribadi.

<. erasaan F a*eksi

-epadatan yang tinggi dapat menimbulkan em)si yang negati* seperti kejengkelan dan

ketidaknyamanan akibat ruang yang didapat tidak sesuai dengan keinginan atau

terhambatnya tujuan yang ingin dicapai karena kehadiran banyak )rang. m)si yang

p)siti* muncul apabila individu berhasil mengatasi rasa sesak dengan strategi

penanggulangan masalah yang digunakan secara e*ekti*.



2

!. -endali dan strategi penanggulangan masalah

-esesakan dapat menimbulkan kemampuan k)ntr)l yang rendah, namun in*)rmasi yang

jelas dan akurat berkaitan dengan situasi yang padat membantu individu memilih strategi

penanggulangan masalah yang tepat untuk mengatasi kesesakan yang timbul akibat ruang

yang padat. -emampuan dalam mengembangkan strategi penanggulangan masalah pada

tiap individu berbeda+beda dan dilakukan secara verbal maupun n)nverbal yang pada

akhirnya akan membantu individu dalam beradaptasi dengan situasi yang menimbulkan

kesesakan.

&. Pene%itian Terkait Kesesakan

enelitian yang dilakukan )leh Aeg)ecGi (22" menunjukkan bah%a ketika individu

merasa penuh sesak, mereka cenderung menarik diri dari situasi untuk menemukan situasi

yang kurang stres. eskipun analisis tersebut terbatas pada satu k)ta dan tidak

mempertimbangkan dampak dari kepadatan penduduk keseluruhan pada perilaku manusia.

'. (ara )en*atasi Kesesakan

-etika manusia dihadapkan pada situasi padat, yang dapat dipersepsikan sebagai situasi

yang mengancam eksistensinya, manusia melakukan adaptasi. 1al itu berarti bah%a ada

hubungan interaksi)nis antara lingkungan dan manusia. Lingkugan dapat mempengaruhi

manusia, manusia juga dapat mempengaruhi lingkungan (1)lahan, $/2". =leh karena

bersi*at saling mempengaruhi maka terdapat pr)ses adaptasi dari individu dalam

menanggapi tekanan+tekanan yang berasal dari lingkungan seperti yang dinyatakan

Sumar%)t) ($//$", bah%a individu dalam batas tertentu mempunyai kelenturan. -elenturan

ini memungkinkan individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. -emampuan adaptasi

ini mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup.

daptasi merupakan tingkah laku yang melibatkan perencanaan agar dapat

mengantisipasi suatu peristi%a di masa yang akan datang. engertian adaptasi sering

dibaurkan dengan pengertian penyesuaian. daptasi merupakan perubahan resp)n pada

situasi, sedangkan penyesuaian merupakan perubahan stimulus itu sendiri. daptasi

terhadap kepadatan s)sial dapat dijelaskan dari pendekatan behavior constraint. endekatan

ini menyatakan bah%a stimulasi lingkungan yang berlebih dan tidak diinginkan akan



2

mend)r)ng terjadinya arousal atau hambatan pada kapasitas pemr)sesan in*)rmasi. 'stilah

constraint berarti ada sesuatu dalam lingkungan yang membatasi (atau terinter*erensi dengan

sesuatu", apa yang menjadi harapan (>isher, #ell, dan #aum, $/<".

enjelasan lebih lanjut terkait behavi)r c)nstraint dimana te)ri ini menerangkan bah%a

kesesakan terjadi ketika individu merasa kebebasan untuk berperilaku dibatasi )leh

keberadaan sejumlah individu pada suatu %ilayah sehingga individu merasa terhambat untuk

melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. -)ndisi tersebut akhirnya

mend)r)ng individu melakukan suatu tindakan untuk mengatasi keadaan yang mengancam

kebebasannya itu, yang disebut reaktansi psik)l)gis (psych)l)gy reactance", yaitu suatu

bentuk perla%anan terhadap k)ndisi yang mengancam kebebasan untuk memilih. dapun

bentuknya berupa usaha+usaha untuk mendapatkan kembali suatu yang hilang. isalnya,

se)rang sedang belajar dikamar, sementara di luar kamar ada sekel)mp)k )rang yang sedang

berbicara dengan suara keras, dan tidak mempunyai pilihan tempat lain untuk belajar, maka

)rang itu akan merasa terganggu )leh suara yang keras itu.

kan tetapi bila individu dapat pindah keruangan lain dan meneruskan belajar, individu

tidak akan merasa bah%a suara keras itu mengganggu. aka dari itu salah satu s)lusi untuk

berada di lingkungan yang padat namun kecil kemungkinan mengalami keseskan yaitu

melakukan adaptasi, dimana individu mengikuti kehendak lingkungan. -arena apabila

individu mempertahankan kehendaknya sendiri tanpa men)leransi keadaan lingkungan

tempat ia berada, maka stres akan berlanjut, dan individu kemungkinan besar akan

mengalami aftereffects atau cumulative effect kepadatan s)cial (#ell et al, 2$".



2

BAB III

+ASIL ,BSER-ASI /A/AN(ARA TURUN LAPANGAN

A. +asi% ,!ser0asi

,!ser0asi Lin*kn*an I Perka#pn*an Lette345

+ Setiap rumah berdempet+dempetan dengan rumah lainnya disamping kiri dan kanan

rumah

+ idak ada sampah berserakan di jalan dan di depan rumah+rumah %arga+ Aumah yang saling berhadapan jaraknya sekitar H $meter 2cm untuk gang besar,

kemudian untuk gang kecil jaraknya sekitar H :! cm.

+ idak ada terdengar suara bising disekitar lingkungan tersebut+ #eberapa m)bil terlihat terparkir di depan rumah+rumah %arga

+ erlihat beberapa jemuran baju di depan beberapa rumah %arga

,!ser0asi Lin*kn*an II R#a6 Ssn Seder6ana Se7a )ariso Kota )akassar 8 I4

+ erlihat genangan air dan pasir+pasir di lantai Ausun+ erlihat beberapa jemuran baju di depan kamar+kamar Ausun serta yang bergantungan di

temb)k Ausun

+ erdapat beberapa kumpulan televisi di dekat tangga Ausun+ erlihat di bagian atas dinding berlumut di bagian depan beberapa kamar Ausun, dan

beberapa kamar lainnya terlihat %arna cat temb)k yang berbeda+beda.

+ Luas kamar Ausun !I9 meter

,!ser0asi Lin*kn*an III R#a6 Ssn Seder6ana Se7a )ariso Kota )akassar 8 II4

+ erlihat adanya pembangunan ulangFren)vasi di l)kasi Ausun

+ Setiap kamar memiliki %arna temb)k dan %arna pintu yang sama

+ Luas kamar Ausun !I9 meter

+ Lantai rusun ber%arna putih

B. +asi% /a7an$ara

S!9ek I Keta RT & Perka#pn*an Lette34



2

Dari hasil %a%ancara )leh ak ri*in amrin, beliau mengatakan bah%a perkampungan

LetteJ sudah mulai ditimbun dimana sudah banyak didirikan rumah %alaupun sudah terdapat

larangan tetapi masih saja menimbun hingga sekarang. 1al tersebut yang membuat

pemukiman padat. 'Gin untuk menimbun pun dapat didapatkan dari AFAE hingga Lurah

namun jika Lurah tidak mengiGinkan tetapi AE mengiGinkan maka %arga tetap menimbun.

erasaan yang dirasakan )leh beliau sendiri tinggal di lingkungan tersebut dimana beliau

merasa nyaman %alaupun %arga sekitarnya agak susah diatur namun pada akhirnya juga bisa

diatur. Susah diatur disini seperti misalnya diadakan kegiatan kerja bakti beberapa %arga

tidak mau keluar, sehingga terpaksa A ataupun AE yang turun tangan membersihkan.

Earga juga tidak memulai jika AFAEnya belum memulai terlebih dahulu. adahal jika

terjadi banjir, %arga mengeluh dan menyalahkan pemerintah yang nyatanya mereka sendiri

(%arga" yang tidak memperhatikan dirinya sahut ak ri*in dengan penegasannya dari

kalimat tersebut. dapun beliau menyatakan bah%a kegiatan kerja bakti membersihkan

daerah mereka rutin dilakukan setiap satu minggu sekali. #erlanjut pada penjelasan beliau

terkait keluhan yang terjadi dimana sekarang beberapa %arga memiliki m)bil tapi tidak

memiliki garasi dimana m)bil tersebut diparkir di jalanan sehingga luas jalanan berkurang.

6ntungnya dari kejadian tersebut tidak terjadi k)n*lik ataupun perang hanya saja melalui

mulut ke mulut. alahan ada %arga yang memarkirkan m)bilnya di depan rumah %arga lain

yang membuat %arga lain tersebut mengeluh.

-emudian ketika membahas terkait dengan kepadatan tempat mereka tinggal dan

menanyakan alasan mereka untuk tetap bertahan di tempat tersebut karena di tempat mereka

tinggal terdapat suatu area yang dapat mereka jadikan sebagai sumber matapencaharian

mereka dan juga tempat tersebut dekat dengan %ilayah perk)taan. -etika menanyakan terkait

pembagian luas per rumah, beliau menyatakan bah%a dahulu saat pembangunan jumlah luas

per rumah sama rata namun ketika dilakukan perluasan jalan maka beberapa %arga

berk)rban luas rumahnya berkurang. -ejadian tersebut membuat %arga yang bersangkutan

mengeluh karena merasa tidak adil. Selain terdapat keluhan terkait dengan tingkah laku

beberapa %arga, juga pernah terjadi kebakaran dan menyebabkan beberapa rumah ikut

terbakar sebab jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya saling berdempet satu sama

lain. -ejadian tersebut tidak membuat %arga pindah ke tempat lain malahan tetap tinggal

untuk membangun kembali rumahnya. -etika menanyakan terkait perbandingan antara



2

%arga yang menempati perkampungan tersebut didapatkan bah%a <K adalah )rang

perantau dari 3a%a yang tinggal dan meng)ntrak dalam jangka %aktu yang lama (tahunan".

1al tersebut juga mereka man*aatkan dengan mencari kerja (seperti berjualan". Sedangkan

)rang asli akassar, beliau menyatakan bah%a )rang tua menetap tetapi anak mereka setelah

menikah pindah ke rumah lain. -etika menanyakan terkait hubungan antara %arga satu

dengan yang lain, beliau menyatakan bah%a hubungannya berjalan dengan baik bahkan

mereka setiap malam melakukan kegiatan jaga malam. 1al tersebut dilakukan untuk menjaga

keamanan daerah tersebut.

S!9ek II /ar*a RT & Perka#pn*an Lette34

#erdasarkan hasil %a%ancara dengan salah satu %arga perkampungan LetteJ yaitu ibu 1

yang membuka %arung kecil di lingkungan tersebut, diper)leh in*)rmasi bah%a beliau sudah

sangat lama tinggal di perkampungan tersebut sudah sekitar puluhan tahun dan beliau merasa

bah%a selama tinggal di lingkungan tersebut, ibu 1 sendiri tidak pernah mengalami

perdebatan antar tetangga meski rumah mereka berdempet+dempetan dan sangat dekat.

#eliau merasa nyaman+nyaman saja selama tinggal di perkampungan tersebut. 'bu 1

mengatakan bah%a hubungannya juga para tetangga sangat baik dan dekat.

S!9ek III /ar*a R#a6 Ssn Seder6ana Se7a )ariso Kota )akassar : I4

Subjek adalah se)rang %anita bernama ibu - yang berumur !; tahun. #eliau tinggal di

Ausuna%a aris) sejak tahun 2: bersama dua )rang anaknya. #eliau memiliki hubungan

yang dekat dan akrab dengan para penghuni Ausun di bl)k Ausunnya. Dari hasil %a%ancara

yang diper)leh dari %arga Ausun ', dikatakan bah%a tidak ada perasaan tidak nyaman yang

dirasakan berada dilingkungan yang padat dan berdempetan seperti halnya dirumah susun ini.

8amun sebaliknya, %arga tersebut merasa nyaman, aman dan senang selama tinggal di

Ausun tersebut karena berbagai *akt)r yang mendukung seperti halnya, harga se%a yang

murah, lingkungan yang aman, serta adanya kegiatan g)t)ng r)y)ng yang sering dilakukan di

bl)k Ausunnya sehingga ia merasa nyaman dan senang selama tinggal di tempat tersebut.

Selama tinggal di rusun, %arga tersebut juga mengatakan bah%a aktivitas yang ia jalani serta

pekerjaannya tidak pernah ada kendala yang besar yang membuatnya merasa tidak nyaman.



2

-emudian dari hasil %a%ancara juga diper)leh in*)rmasi bah%a para penghuni Ausun di

bl)k tersebut sering kali melakukan penggalangan dana jika ada tetangga mereka yang

sedang sakit dan masuk Aumah Sakit. Serta bagi penghuni Ausun yang memiliki kendaraan,

mereka biasanya yang menjenguk tetangga yang sakit tersebut, sedangkan yang tidak

memiliki kendaraan dapat membantu dengan sumbangan ala kadarnya. Dari in*)rmasi yang

diper)leh dikatakan bah%a narasumber tinggal dan menetap di Ausun tersebut merupakan

pilihannya sendiri dan jika ada pengacakan kamar, narasumber mengatakan bah%a sebagian

besar penghuni Ausun menerima dimanapun lantai dan letak kamar yang mereka per)leh.

S!9ek I- /ar*a R#a6 Ssn Seder6ana Se7a )ariso Kota )akassar : II4

Subjek adalah se)rang laki+laki bernama ak yang berumur < tahun. ak S tinggal di

Ausuna%a aris) sejak tahun 2: bersama istri dan ketiga anaknya, sekaligus menjadi

pekerja (tidak disebutkan" disana. #eliau berasal dari 3enep)nt). %alnya beliau tinggal di

Ausuna%a lama selama / tahun sampai ia dita%ari pekerjaan di rusuna%a baru yang

membuatnya akhirnya pindah kesana. 'a dan keluarganya sudah menetap di rusuna%a baru

selama ! bulan. L)kasi rumahnya terletak di lantai $ dan ia menye%a tempat tersebut sejak

bulan =kt)ber 2$! lalu. Aumah tersebut memiliki satu buah kamar, satu buah kamar mandi,

dapur dan ruang jemuran yang sengaja digabungkan.

#eliau mengatakan bah%a rusuna%a baru mengenakan biaya se%a yang berbeda untuk

tiap lantai dimana lantai $&2 dikenakan biaya se%a sebesar A.$!.,+Fbulan sedangkan

lantai 9&< dikenakan biaya se%a sebesar Ap.:!.,+Fbulan. 6ntuk biaya air dan listrik

dibayar secara terpisah. 8amun beliau mengatakan bah%a banyak penghuni yang mengeluh

karena biaya listrik di rusuna%a baru ini semakin besar dan menurut %arga sendiri

penggunaan listrik mereka selalu tetap sama dengan bulan+bulan sebelumnya. ada bulan

pertama dikenakan biaya listrik sebesar Ap.2!.,+, pada bulan kedua bertambah menjadi

Ap.9!.,+, pada bulan ketiga dst makin bertambah menjadi Ap.<!.,+. #eliau

mengatakan pada a%alnya ia tidak tahu mengenai hal ini karena pemerintah mem)t)ng

biaya tersebut dari gajinya. ak S sempat kaget namun ia mengatakan tetap merasa nyaman

karena beliau bisa bekerja sekaligus tinggal di tempat yang sama. #eliau mengatakan merasa

nyaman tinggal di rumahnya bersama istri dan ketiga anaknya. #eliau juga mengatakan

bah%a ia merasa dapurnya sempit sehingga ia menggabung dapur dengan ruang jemuran.



2

#eliau juga mengatakan bah%a hubungannnya dengan tetangga di lantai $ cukup akrab dan

saling bantu membantu.

S!9ek - /ar*a R#a6 Ssn Seder6ana Se7a )ariso Kota )akassar : II4

Subjek adalah se)rang perempuan bernama 'bu yang berumur <: tahun. 'bu tinggal

di Ausuna%a aris) sejak tahun 2$! bersama suami dan anaknya. #eliau berasal dari

akassar. 'a dan keluarganya sudah menetap di rusuna%a baru selama ! bulan. L)kasi

rumahnya terletak di lantai $ dan ia menye%a tempat tersebut sejak bulan =kt)ber 2$! lalu.

Aumah tersebut memiliki satu buah kamar, satu buah kamar mandi, dapur dan ruang jemuran

yang sengaja digabungkan. 'bu membuka sal)n dan %arung kaki lima di rumahnya.

-emudian ketika ditanya tentang hubungannya dengan penghuni lain, beliau mengatakan

memiliki hubungan yang baik dengan penghuni lantai $ namun tidak dengan penghuni lantai

2. 1al ini disebabkan karena beliau pernah marah kepada penghuni lantai 2 yang sering

membuang sampah melalui balk)n sehingga jemurannya terkena sampah dan meng)t)ri

lantai $. elihat 'bu marah+marah penghuni lantai 2 menjadi marah pada 'bu dan

mereka jarang berk)munikasi sampai sekarang. 'bu mengatakan bah%a ia senang para

penghuni di lantai $ sering saling membantu sama lain khususnya ketika ada penghuni yang

sakit. #antuan yang dilakukan biasanya dalam bentuk makanan, bantuan pekerjaan rumahan,

dan bantuan biaya.

Saat ditanya mengenai perasaannya selama tinggal di Ausuna%a aris), beliau

mengatakan bah%a ia senang tinggal disini karena biaya se%a yang murah yakni

A.$!.,+Fbulan. 8amun ia merasa ingin pindah karena biaya biaya listrik yang semakin

tinggi tiap bulannya.



2

BAB I-

ANALISIS +ASIL ,BSER-ASI /A/AN(ARA

#erdasarkan hasil )bservasi dan %a%ancara diatas, adapun analisis yang dilakukan terkait

dengan pembahasan kepadatan dan kesesakan diatas yaitu sebagai berikut5

1. Naras#!er Lin*kn*an I Perka#pn*an Lette45

#erdasarkan hasil %a%ancara yang dilakukan bersama bapak ri*in amrin maka dapat

diper)leh hasil analisis sebagai berikut. erkempungan LetteJ termasuk ke dalam kriteria

kepadatan, hal ini dapat diketahui berdasarkan paparan yang dijelaskan )leh bapak ri*in

bah%asanya perumahan di perkampungan LetteJ tersebut memiliki jarak antar rumah sangat

berdempetan. -emudian dilengkapi lagi )leh beliau bah%a pemarkiran m)bil yang sering

dilakukan )leh beberapa %arganya mengakibatkan kepadatan yang semakin bertambah

lantaran m)bil+m)bil tersebut di parkir di bahu jalan sehingga luas jalanan yang jaraknya

hanya beberapa langkah semakin membuat %arga di sana kesulitan melakukan aktivitas

mereka. -riteria lain yang mengindikasikan perkampungan LetteJ termasuk ke dalam kriteria

kepadatan yaitu diketahui dari terjadinya kebakaran yang dulu sempat terjadi dan kebakaran

tersebut berakibat pada beberapa rumah ikut terbakar. eristi%a kebakaran yang

meng)rbankan beberapa rumah tersebut dikatakan )leh bapak ri*in dikarenakan jarak

rumah satu dan rumah lainnya sangat berdempetan. Dan kriteria lain yang dapat menjelaskan

bah%a perkampungan LetteJ termasuk ke dalam kriteria kepadatan yaitu pembangunan

pemukiman yang melanggar aturan yang telah ditetapkan )leh lurah setempat tetapi ketika

mereka dib)lehkan untuk membangun perumahan )leh AE di sana maka mereka pun mulai

membangun pemukiman baru. -ejadian ini sangat sesuai dengan salah satu kriteria

kepadatan yaitu penambahan jumlah perumahan yang tidak diikuti dengan perluasan area

pemukiman yang dib)lehkan )leh lurah setempat. Selain itu, perkampungan LetteJ ini juga

memiliki beberapa indikat)r yang mencakupi kriteria kesesakan. Sesuai dengan paparan yang

dijelaskan )leh bapak ri*in yaitu %arganya tidak menyenangi adanya tetangga yangmemarkirkan m)bilnya di depan rumahnya dan tidak jarang kejadian tersebut membuat

kedua %arganya sedikit terjebak k)n*lik ringan yang berupa pada peneguran atas %ilayah

rumah %arga satu diman*aatkan tanpa periGinan )lehnya sebelum memarkirkan m)bil di

rumahnya. Dari paparan tersebut sangat terlihat bah%a terjadi kesesakan di antara %arga

bapak ri*in yang mana pada %arga satu %ilayah privasinya terusik dikarenakan %arga



2

lainnya memarkirkan m)bilnya di %ilayah rumahnya tanpa periGinan darinya sebelum

memarkirkan m)bilnya tersebut.

3ika hasil analisis di atas memperlihatkan adanya pembentukan perilaku yang disebabkan

)leh lingkungan maka berikut ini memperlihatkan bah%a perilaku yang dimiliki )leh %arga

perkampungan LetteJ ini mempengaruhi lingkungan mereka tinggal, seperti berikut ini. ara

%arga perkampungan LetteJ yang menyenangi melakukan g)t)ng r)y)ng membersihkan

perumahan mereka mengakibatkan lingkungan mereka hidup menjadi bersih dan rapi. Dan

juga perilaku para %arga yang juga sering melakukan kegiatan jaga malam membuat

lingkungan mereka menjadi aman dan terkendali dari kejadian pencurian yang dulunya

sempat terjadi.

2. Naras#!er Lin*kn*an II Rsna7a )ariso Kota )akassar : I45

Dari hasil %a%ancara yang diper)leh dari %arga Ausun ', dikatakan bah%a tidak ada

perasaan tidak nyaman yang dirasakan berada dilingkungan yang padat dan berdempetan

seperti halnya dirumah susun ini. 8amun sebaliknya, %arga tersebut merasa nyaman dan

senang selama tinggal di Ausun tersebut karena berbagai *akt)r yang mendukung seperti

halnya, harga se%a yang murah, lingkungan yang aman, serta adanya kegiatan g)t)ng r)y)ng

yang sering dilakukan di bl)k Ausunnya sehingga ia merasa nyaman dan senang selama

tinggal di tempat tersebut. Selama tinggal di rusun, %arga tersebut juga mengatakan bah%a

aktivitas yang ia jalani serta pekerjaannya tidak pernah ada kendala yang besar yang

membuatnya merasa tidak nyaman. erkait dengan hal ini, maka dapat dianalisis bah%a

narasumber tidak merasakan kesesakan saat berada di lingkungan yang padat tersebut,

dimana pada de*inisinya kesesakan mengacu pada kepadatan ruang yang dipersepsi secara

subyekti* sebagai hal yang tidak menyenangkan (-rahe, 2$". Serta kesesakan terjadi

apabila mekanisme privasi individu gagal ber*ungsi dengan baik karena individu atau

kel)mp)k tersebut terlalu banyak berinteraksi dengan yang lain tanpa mereka inginkan

(Yudha & Christine, 2!". Dalam hal ini, dari hasil %a%ancara yang diper)leh narasumber

merasakan dan mengalami hal yang sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bah%a narasumber

tidak merasakan kesesakan, dimana hal ini sesuai dengan pernyataan Yudha dan Christine

(2!" bah%a kepadatan bukan syarat mutlak terjadinya kesesakan.



2

-emudian dari hasil %a%ancara juga diper)leh in*)rmasi bah%a para penghuni Ausun di

bl)k tersebut sering kali melakukan penggalangan dana jika ada tetangga mereka yang

sedang sakit dan masuk Aumah Sakit. Serta bagi penghuni Ausun yang memiliki kendaraan,

mereka biasanya yang menjenguk tetangga yang sakit tersebut, sedangkan yang tidak

memiliki kendaraan dapat membantu dengan sumbangan ala kadarnya. erkait dengan hal

ini, dapat dianalisis bah%a dampak kepadatan penduduk di Ausun ini ternyata juga memiliki

dampak p)siti* yaitu saling t)l)ng men)l)ng satu sama lain yang merupakan salah satu

bentuk perilaku pr)s)sial. Sehubungan dengan dampak kepadatan diatas, dapat dikatakan

pula bah%a hal ini bertentangan dengan pernyataan 1)lahan ($/2" dan >isher et al. ($/<"

bah%a kepadatan tinggi juga menurunkan keinginan individu untuk men)l)ng atau memberi

bantuan pada )rang lain yang membutuhkan, terutama pada )rang yang tidak dikenal.

Dari in*)rmasi yang diper)leh dikatakan bah%a narasumber tinggal dan menetap di

Ausun tersebut merupakan pilihannya sendiri dan jika ada pengacakan kamar, narasumber

mengatakan bah%a sebagian besar penghuni Ausun menerima dimanapun lantai dan letak

kamar yang mereka per)leh. Lalu jika dikaitkan dengan k)nseptualisasi e*ek kepadatan pada

manusia dari #ell et al (2$", narasumber telah melalui *ase pertama yaitu persepsi

lingkungan, dan *ase kedua dimulai dari coping , dimana dari hasil %a%ancara diatas dapat

dikatakan bah%a narasumber sebagai penghuni Ausun berhasil melalui *ase coping dan

berlanjut pada tahap adaptasi. Dalam hal ini telah dijelaskan diatas bah%a adaptasi

merupakan bagaimana individu mengikuti kehendak lingkungannya dan men)leransi

lingkungannya (E)hl%ill dalam 'skandar, 2$2".

". Naras#!er Lin*kn*an II Rsna7a )ariso Kota )akassar : II45

#erdasarkan hasil %a%ancara yang diper)leh dari dua narasumber di Ausun '', diper)leh

in*)rmasi bah%a mereka pribadi merasa nyaman tinggal di Ausun tersebut, namun disisi lain

adakalanya mereka merasa kurang senang dengan beberapa penghuni Ausun lainnya yang

seringkali hanya memikirkan kepentingan sendiri. isalnya ketika sumber air dinyalakan,

sebagian besar penghuni Ausun lantai 2 menghabiskan sendiri air tersebut tanpa memikirkan

penghuni Ausun lainnya nanti kehabisan atau tidak. Selain itu pula, penghuni Ausun lantai

atas biasa jika kedatangan tamu, tamunya membuang sampahnya langsung ke ba%ah tanpa

memikirkan apakah diba%ah ada )rang atau tidak. Dari dua narasumber ini mengatakan



2

bah%a hubungan mereka dengan penghuni Ausun lainnya baik tapi hanya dengan beberapa

saja. erkait dengan hal ini, dapat dianalisis bah%a ada dampak kepadatan yang terjadi yang

dirasakan )leh dua narasumber di Ausun '' ini yang berakibat pada kesesakan, dimana hal ini

ditunjukkan melalui persepsi subjekti* mereka terhadap perilaku )rang+)rang yang berada di

sekitar mereka yang terkadang membuat mereka tidak nyaman. aka dari hasil %a%ancara

ini dapat dikaitkan dengan pernyataan Yudha dan Christine (2!" bah%akepadatan perlu

dipahami karena %alaupun bukan syarat mutlak terjadinya kesesakan, namun *akt)r

kepadatan ini tidak dapat dipisahkan dari kesesakan. Selain itu pula berdasarkan perasaan

yang telah diungkapkan )leh dua narasumber diatas, hal ini dapat dikaitkan dengan de*inisi

kesesakan sebagai suatu k)nsep psik)l)gis yang menunjuk pada pengalaman subyekti*, yang

mungkin atau mungkin tidak secara adekuat berhubungan dengan kepadatan (0eitch &

rkkelin, $//!" dan dipersepsikan )leh individu sebagai suatu keadaan yang tidak

menyenangkan dan aversi* (-rahe, 2$".



2

DA;TAR PUSTAKA

dam, >. (2$". ren 6rbanisasi Di 'nd)nesia. iramida, ;($".

lmubar)k ', 4aky ($; ay 2;". Ditargetkan ransmigrasi 2.! -eluarga (arget )*

2!, >amilies set *)r ransmigrati)n. #erita -etransmigrati)n (ransmigrati)n

8e%s" (dalam 'nd)nesian". Departeman enaga -erja dan ransmigrasi (Department)* anp)%er and ransmigrati)n".

ltman, '. ($/:!". he nvir)nment and S)cial #ehavi)r5 rivacy, ers)nal Space,errit)riality, and Cr)%ding. )nterey, C5 #r))ksFC)le.

n%ard, 1. 1. ($//". he in*luence )* density and cr)%ding )n human behavi)ur,nima, (!", 2!+2$.

#ell, . ., @reene, . C., >isher, 3. D. & #aum, . (2$". nvir)nmental sych)l)gy.(!th ed.". 8e% Y)rk5 1arc)urt C)llege ublishers.

#)nnes, ., & Secchiar)li, @. ($//!". nvir)nmental sych)l)gy5 sych)+s)cial'ntr)ducti)n. L)nd)n5 (C. )ntagna, enerj" Sage.

#righam. 3.@. ($//$". S)cial sych)l)gy (2nd d". 8e% Y)rk5 1arper C)llins ublishing.

>isher, 3.., #ell, .., #aum, . ($/<". Environtmental Psychology (nd Ed!. 8e% Y)rk5

1)lt, Ainehart and Einst)n.

@i**)rd, A. ($/:". Enviromental Psychology" Principles dan Practice. #)st)n5 llyn and

#ac)n 'nc.

1eimstra, 8.E & c>arling, L.1. ($/:". Environmental Psychology nd ed . Cali*)rnia5

#r))ksFC)le ub.C).1)lahan, C.3. ($/2". Environmental Psychology. 8e% Y)rk5 Aand)m 1)use.

'skandar, 4. (2$2". Psi#ologi $ing#ungan" %eori dan &onsep. #andung5 Ae*ika ditama.

3ain, 6. ($/:". %he Psychological 'onseuences of 'rowding . 8e% Delhi5 Sage ub.

'ndia Ltd.

-rahe, #. (2$". Perila#u Agresif (1. ., S)etjipt), dan S. ., S)etjipt), enerj".

Y)gyakarta5 ustaka elajar.

utera, A)ni kha. (2;". -ebijakan 6rbanisasi dan ertumbuhan -)ta di 'nd)nesia.

3urnal nalisa )litik 0)l. 2 8). $2, Desember 2;.

Aeg)ecGi, E.C. (22". he impact )* density5 he imp)rtance )* n)nlinearity andselecti)n )n *light and *ight resp)nse. In )ocial *orces, $ (!!+!9".

Sar%)n), S.E. ($//2". Psi#ologi $ing#ungan. 3akarta5 @ramedia.

Sar%)n), S. E. ($//!". Psi#ologi $ing#ungan. 3akarta5 @rasind).



2

Smith, . (n.d.", MCr)%dingN,*r)m5

http5FF%%%.c)e.uga.eduFsdplFresearchabstractsFmelissasmithenvpsy.html, 2

Desember 2!.

Sumar%)t), =tt). ($//$". E#ologi, $ing#ungan +idup, dan Pembangunan. 3akarta5

enerbit Djambatan.

0eitch, A., & rkkelin, D. ($//!". Environmental psychology" An interdisciplinary

perspective, rentice 1all, 8e% 3ersey, $//!.

Yudha, ., & Christine. (2!". 1ubungan antara kesesakan dan k)nsep diri dengan

intensi perilaku agresi5 studi pada remaja di pemukiman kumuh -elurahan ngke

3akarta #arat. urnal Psi#ologi, - (!.



2

LA)PIRAN ,BSER-ASI

Lingkungan ' erkampungan Lette



Lingkungan '' Ausuna%a $

Lingkungan '' Ausuna%a 2

Edit Tugas Klp 1 Psikologi Lingkungan Kepadatan & Kesesakan Fix

Documents