Top Banner

of 51

eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

Feb 28, 2018

Download

Documents

metal_cilik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    1/51

    Rahadi W

    Dari

    Tukang Sol Sepatu Tua

    Hingga

    Lelaki Pilihan Ayahku

    Kumpulan

    Kisah Fiksi Kehidupan

    Volume 12013

    Seri: Inspiratif

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    2/51

    2

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Hidup adalah Pilihan. Kata siapa?

    Kalo begitu gue pilih jadi orang kaya dong! Hidup

    senang, kebutuhan selalu terjamin, Ya tho? Tapi nyata-

    nya... mana coba? Hampir tidak ada di dunia ini yang

    sesuai dengan keinginan kita.

    Ah, sobat... kamu hanya belum mengerti. Terlahir

    sebagai siapapun dirimu, Tuhan tetap memberimu

    pilihan, mau TERSENYUM BAHAGIA atau MENG-

    GERUTU SELALU. Terserah kamu.

    Biarpun terlahir sebagai anak kuli bangunan, tapi kalau

    kamu mau tersenyum, tersenyumlah, Tuhan takkan

    menghalangi. Bila kamu tetap menggerutu walaupun

    ada rumah megah, mobil mewah, dan istri cantik

    menunggumudi rumah, maka sebesar apapun karunia

    Tuhan takkan membuatmu bahagia.

    Pembaca yang budiman, KEHIDUPAN bisa menjelma

    dalam berbagai wajah. Darinya bisa terangkai berbagai

    macam KISAH. FIKSI atau kenyataan, kadang susah

    dibedakan. Mari membaca tiga cerpen inspiratif

    http://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwa
  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    3/51

    3

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    berikut ini, semoga bisa menambah wawasan kita

    tentang kehidupan.

    Berikut adalah cerpen-cerpen yang ada dalam e-book

    ini:

    - Tukang Sol Sepatu Tua ................. hlm. 5

    - Kaca Pecah ................... hlm. 19

    - Lelaki Pilihan Ayahku ................ hlm. 33

    Selain itu ada tiga puisi dari penulis yang sama, Rahadi

    W.

    Tiada gading yang tak retak. Mohon maaf bila ada

    kekurangan. Terimakasih banyak bagi siapa saja yang

    telah meluangkan waktu untuk mengapresiasi karya

    sederhana ini.

    Wassalam,

    Rahadi W.

    kisahfiksikehidupan.blogspot.com

    https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/
  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    4/51

    4

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    DI UJUNG JALAN

    Rahadi W.

    Embun telah menguap

    dan pagi pun tinggal puing

    Lembar demi lembar halaman bukuku

    telah aus dimakan ngengat

    Dan senja pun menghadang di ujung jalan

    melambaikan bendera hitam

    memimpin iringan pengusung keranda

    Malang, 09 April 2012

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    5/51

    5

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    TUKANG SOL SEPATU TUA

    Rahadi W.

    Tengah hari bolong, matahari bertengger di

    puncak langit. Panasnya serasa memanggang bumi.

    Udin menyeka peluh yang membasahi kening dan

    lehernya, peluh yang bercampur debu dan asap

    kendaraan. Ia menarik-narik kerah bajunya sambil

    berusaha menghirup nafas panjang. Dasi yang melilitlehernya itu membuatnya merasa sesak nafas.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    6/51

    6

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Memang Udin tak biasa berdasi. Rasanya gerah

    sekali memakai baju berdasi di bawah terik matahari.

    Ia berangan, seandainya memakai setelan ini di

    ruangan ber-AC, duduk menghadap meja, dan

    mengerjakan pekerjaan yang keren, menghitung uang

    misalnya.Tapi kenyataannya tidak begitu. Yang dilakukan-

    nya sekarang adalah menenteng tas seberat hampir

    lima kilo dan menyusuri jalanan mencari pembeli atau

    orang yang mau menjualkan barangnya.

    Udin tak ingat lagi apa yang dikatakan pria

    berdasi di kantornya beberapa hari yang lalu, tentang

    motivasi diri, membangun imej, entah apalagi. Yang

    jelas sesudah itu ia disuruh mulai bekerja dengan

    memakai dasi dan baju seperti ini. Huh, gerah!

    Hari ini nasib tak bersahabat dengannya. Barang

    yang dibawanya berkeliling seharian masih utuh sama

    sekali. Parahnya lagi, sol sepatunya sebelah kanan

    mulai lepas. Sepatu kulit imitasi itu tak tahan lagi

    dibawa berjalan menyusuri pematang-pematang

    metropolitan yang keras dan angkuh. Tiap kali ia

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    7/51

    7

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    mengangkat kaki, sol sepatu itu seperti lidah yang

    melelet-lelet menjilati aspal. Udin pun berjalan dengan

    setengah menyeret kaki, takut orang melihat keanehan

    sepatunya.

    Di perempatan jalan ia berhenti. Tempat

    tujuannya, kantor walikota, masih jauh. Itu harapanterakhirnya hari ini, menjual sebagian barangnya pada

    pegawai kantor walikota pada jam istirahat. Tapi ia tak

    yakin bisa sampai ke sana tanpa sol sepatunya betul-

    betul lepas. Ia menoleh kiri-kanan. Di sudut emperan

    toko, ada seorang laki-laki tua duduk di atas kotak

    kayu, menunggui beberapa pasang sepatu butut.

    Nhaa... kebetulan nih, ada tukang sol sepatu,

    pikirnya. Tapi hatinya menciut tatkala ia merogoh

    kantong, menemukan hanya selembar uang lima

    ribuan kumal berada di situ. Dengan ragu-ragu ia

    menghampiri tukang sol sepatu tua itu.

    Mbah... bisa ngesol sepatu ya? tanyanya.

    Oh ya mas.. bisa bisa.. mana sepatunya? Kakek

    tua itu mendadak kelihatan bersemangat, seperti baru

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    8/51

    8

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    saja menang togel setelah bertahun-tahun kalah

    melulu.

    Emm tapi... ongkosnya berapa Mbah?

    Biasalah mas, lima ribu.

    Udin menghela nafas panjang. Dilepaskannya

    sepatu yang sudah dua tahun dipakainya menjelajahidunia itu. Tadi pagi ia menahan diri untuk menukarkan

    uang lima ribu itu dengan bubur ayam. Tak disangka

    siang ini pun ia belum bisa makan. Kalau uang lima

    ribu itu dibelikan makanan maka ia tak bisa

    menjahitkan sepatunya. Tapi dengan sepatu kewer-

    kewerbegitu bagaimana ia bisa berjalan mencari uang?

    Duh, pilihan yang sulit.

    Begitu menerima sepatu itu dari tangan Udin,

    tukang sol sepatu tua itu langsung bekerja dengan

    jarum dan benangnya. Cekatan sekali, tampaknya ia

    sudah menekuni pekerjaan itu bertahun-tahun. Udin

    yakin, kalaupun orang tua itu disuruh mengerjakan

    dengan mata tertutup tak akan jadi masalah baginya.

    Udin memperhatikan tukang sol sepatu itu.

    Badannya kurus. Tulang-tulang iganya tampak

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    9/51

    9

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    menonjol. Rambut dan jenggotnya yang putih itu

    tumbuh jarang-jarang, mungkin banyak yang telah

    rontok. Kalau ia membuka mulut, kelihatan gigi-giginya

    sudah tak utuh lagi. Sudah setua itu, pikir Udin, masih

    harus menantang dunia. Tidakkah seharusnya ia di

    rumah, dirawat anak dan cucunya. Tiba-tiba Udinmerasa seperti bercermin dengan dirinya sendiri di

    masa depan.

    Udin duduk di bangku kecil yang disediakan

    tukang sol sepatu tua itu, menunggu sepatunya selesai

    dijahit. Ia memandangi jalanan yang ramai oleh

    kendaraan yang lalu-lalang. Sebuah mobil sedan

    mengkilap berhenti tak jauh dari tempatnya duduk.

    Tak lama kemudian pintu belakangnya terbuka, dan

    tampak sebentuk kaki putih bersepatu hak tinggi

    menjulur keluar, disusul wanita pemilik kaki itu.

    Udin memandang wanita itu berjalan melenggang

    ke arah pintu minimarket. Rambutnya yang tergerai

    berwarna kecoklatan, pasti karena dicat. Wajah

    eloknya tipikal artis sinetron. Blousenya tanpa lengan,

    menampakkan lengan mulusnya yang bergemerincing

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    10/51

    1

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    gelang, menenteng tas kulit yang sepertinya mahal.

    Sadar bahwa ia memandang wanita itu lebih dari yang

    sewajarnya, Udin pun membuang muka.

    Pandangannya terbuang ke arah tukang sol

    sepatu tua itu. Tak disangkanya ternyata orang tua itu

    sedang menatapnya dengan raut muka yang aneh.Kenapa Pak? tanyanya, merasa tak enak ditatap

    seperti itu.

    Suka? tanya orang tua itu sambil menyeringai.

    Apanya?

    Itu... yang barusan lewat.

    Oh itu... Udin tersipu. Orang seperti saya... ya

    nggak mungkinlah Mbah!

    Kenapa nggak mungkin?

    Nggak mungkin dia mau sama saya. Mbah iniada-ada saja!

    Hey anak muda! Jangan gampang-gampang

    bilang tak mungkin. Kelak kau akan menyesali

    hidupmu.

    Ah kok gitu sih Mbah? Memangnya kenapa?

    Mau dengar cerita?

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    11/51

    11

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Boleh.

    Begini... waktu saya seumur kamu sekarang, ada

    seorang gadis cantik di kampung kami. Orang tuanya

    juga terpandang. Jujur, saat itu aku jatuh cinta padanya.

    Tapi tentu saja aku tidak sendiri, beberapa teman

    sebayaku juga punya isi hati yang sama. Tapi kamisemua tak ada yang berani menyatakannya.

    Kenapa Mbah?

    Sama dengan alasanmu tadi, tak mungkin dia

    mau sama kami. Waktu itu kami adalah kuli bangunan

    yang untuk makan sendiri saja susah, mana mungkin

    bisa meminang gadis secantik dia, anak orang kaya

    pula.

    Ya benarlah itu Mbah... terus apa anehnya?

    Dengar dulu... tapi ada satu temanku yang tidakmau berkata tak mungkin. Waktu itu jamannya kita

    main musik keroncong. Temanku ini membawa ukulele

    dan menyanyi di depan rumah gadis itu. Semula ia

    diusir oleh pemilik rumah, tapi besoknya ia kembali

    lagi, dasar muka tembok! Ternyata gadis itu suka

    mengintipnya dari balik jendela dan jatuh cinta

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    12/51

    12

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    padanya. Orang tua gadis itu akhirnya memanggilnya.

    Ia diberi pekerjaan di toko kelontong mereka. Karena

    rajin bekerja, orang tua gadis itu pun suka padanya,

    dan setahun kemudian ia sudah menjadi menantu

    keluarga itu.

    Mmm... baguslah, kata Udin. Tapi kejadianbegitu kan jarang, Mbah.

    Bukan begitu maksudku... Orang itu tidak lebih

    tampan dariku, bahkan akulah yang pertama

    mengajarinya main ukulele. Bedanya hanya sejak awal

    aku bilang tidak mungkin, jadi aku tidak pernah

    mencoba. Padahal resikonya cuma sebatas diusir atau

    dimaki. Kalau saja dulu aku yang mencobanya duluan,

    tentu aku yang sekarang tidur dengan istri cantik dan

    jadi menantu orang kaya. Sial! Nasib... nasib...Ya nggak seperti itu juga Mbah. Tiap orang kan

    sudah ada garis tangannya masing-masing. tandas

    Udin. Walaupun Mbah melakukan hal yang sama,

    belum tentu hasilnya akan sama juga.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    13/51

    13

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Tukang sol sepatu tua itu tercenung. Mungkin

    kau benar, katanya seraya melanjutkan pekerjaannya

    menjahit sol sepatu.

    Mobil sedan mengkilap itu, setelah mondar-

    mandir akhirnya mendapat tempat juga di halaman

    parkir yang padat itu. Seorang laki-laki keluar darimobil melalui pintu sopir. Perawakannya pendek

    gemuk, berkulit gelap, dan agak botak. Udin terkejut, ia

    mengenali laki-laki itu.

    Tuh, sopirnya... tukas tukang sol sepatu tua itu.

    Heh, sstt... bukan Mbah! Itu bos saya, semoga dia

    nggak lihat aku lagi duduk-duduk di sini.

    Emang kenapa kalau ketahuan duduk di sini,

    kena marah? Kok kamu takut sama orang kayak gitu.

    Perempuan tadi itu bininya ye? Emh, jujur aja...

    menurutku kamu lebih pantas naik mobil dan punya

    istri cantik macam itu.

    Iih, Mbah ini... jangan cuma lihat item dan

    botaknya aja dong! Mbah kan nggak tahu siapa dia. Dia

    itu turunan orang kaya, babenya konglomerat.

    Sekolahnya aja di luar negeri. Soal cari duit, dia ahlinya.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    14/51

    14

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Kalau aku kebalikannya, ijazah SMA saja aku tak punya.

    Warisan juga tak bisa diharap. Tampang pas-pasan.

    Jadi, tak mungkin jugalah Mbah...

    Eh, anak muda. Sudah kubilang jangan gampang-

    gampang bilang tak mungkin, kelak menyesal kau!

    Yah, memang kenyataannya begitu mau apa lagiMbah?

    Mau dengar cerita lagi?

    Ah, Mbah ini cerita melulu, selesaikan dong

    sepatunya!

    Ya, kan bisa sambil cerita?

    Terserahlah.

    Pada suatu hari, kamipara kuli bangunan

    sedang istirahat. Hari itu sangat panas, sehingga kami

    agak malas kembali bekerja. Lalu datanglah seorang

    mandor memaki-maki kami. Tidak ada yang sakit hati

    dengan makian itu kecuali seorang teman. Ia

    bersumpah akan mengubah nasibnya menjadi lebih

    kaya dari mandor itu sehingga takkan dimaki orang

    lagi. Kami semua menertawakannya, bagaimana

    mungkin seorang kuli menjadi orang kaya?

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    15/51

    15

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Benarlah itu Mbah, mimpi aja dia tuh...

    Tahukah kau? Dia mendatangi pemborong

    proyek tempat kami bekerja. Tiap sore seusai bekerja

    sebagai kuli, dia bekerja di rumah pemborong itu,

    tanpa digaji, dengan imbalan dia minta diajari cara

    menjadi orang kaya, lucu nggak?Aih, saya baru dengar ini Mbah, memang ada

    pelajarannya menjadi orang kaya?

    Kami semua terbahak-bahak melihat tingkah-

    lakunya. Kami kira dia sudah jadi gila karena saking

    inginnya jadi orang kaya. Tapi beberapa tahun

    kemudian kami tidak bisa menertawakannya lagi.

    Kenapa Mbah?

    Karena dia benar-benar menjadi orang kaya.

    Udin tercekat. Kok bisa Mbah?

    Tukang sol sepatu tua itu mengangkat bahu.

    Tanyakan sendiri sama orangnya.

    Orangnya mana Mbah?

    Berdirilah, tengoklah ke dalam toko. Orang tua

    yang duduk di pojok sambil menghitung uang, dialah

    pemilik toko ini.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    16/51

    16

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Udin berdiri, melayangkan pandang ke dalam

    toko bahan bangunan yang sudut empernya ditempati

    tukang sol sepatu tua itu untuk mencari nafkah. Benar,

    ada seseorang yang kira-kira sama tuanya dengan

    tukang sol sepatu itu, duduk menghadap meja kasir

    sambil menghitung uang.Lho, jadi pemilik toko ini dulu sama-sama jadi

    kuli seperti Mbah?

    Tukang sol sepatu tua itu mengangguk.

    Mengapa Mbah tidak minta padanya untuk

    diajari cara menjadi orang kaya?

    Aku pernah menertawakannya, mana mungkin

    dia mau membantu. Ya kalaupun sekarang dia mau,

    aku sudah terlalu tua untuk belajar. Tak mungkinlah...

    Mengapa Mbah bilang tak mungkin?

    Tukang sol sepatu tua itu tidak menjawab,

    seolah-olah tidak mendengar, menyibukkan diri

    dengan jahitan sol sepatunya. Udin mengangguk-

    angguk, mulai memahami mengapa tukang sol sepatu

    itu mengakhiri masa tuanya di emperan toko. Kalau ia

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    17/51

    17

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    mengikuti jejak orang tua itu, mungkin kelak nasibnya

    tidak akan jauh berbeda.

    Malang, Maret 2012

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    18/51

    18

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Sajak Sang Pendosa

    Rahadi W.

    Terkapar aku di serambi-MU

    membawa hati yang terkoyak

    oleh sembilu

    nafsu

    yang kubiarkan liar

    menjelajah padang

    di batas jurang gelap

    dan licin

    Dan terperosoklah aku

    terluka, berdarah-darah

    beringsut di pintu-MU

    menghela beban

    berkarung-karung dosa, berpeti-peti durhaka

    Dengan apa kubuka pintu-MUsedang kuncinya telah kubiarkan hilang

    di kegelapan jurang

    Kerinduanku pada-MU

    melipat langit, dan

    menenggelamkan bintang-bintang

    Malang, 30 Juni 2012

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    19/51

    19

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    KACA PECAH

    Rahadi W.

    Jam satu malam lewat lima menit.Kelopak mataku terasa berat. Rasa penat

    menggelayuti seluruh tubuh. Muka dan sekujur tubuh

    terasa lengket oleh peluh yang mengering. Sejak enam

    bulan lalu bertugas sebagai dokter Puskesmas di

    wilayah agak terpencil ini, hari ini adalah hari paling

    melelahkan bagiku.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    20/51

    2

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Bagaimana tidak? Setelah kemarin semalaman

    lembur mengerjakan laporan, paginya menyetir sendiri

    mobil Puskesmas Keliling yang reyot itu ke ibukota

    kabupaten sejauh 100 km, dilanjutkan rapat sampai

    siang di kantor dinas kesehatan. Dalam perjalanan

    pulang, roda belakang mobil terperosok ke jalanberlumpur, terpaksa jalan kaki ke desa terdekat

    mencari bantuan. Petang hari sampai di rumah,

    belasan pasien sudah menunggu untuk dilayani.

    Baru saja selesai, jam sembilan malam, bidan

    desa melaporkan ada ibu melahirkan yang kejang-

    kejang. Terpaksa harus dibawa ke rumah sakit

    kabupaten, dengan mobil yang sama, yang lagi-lagi

    mogok dalam perjalanan pulang. Ternyata tangki

    BBMnya bocor. Hadeww... capeknya! Sesampainya di

    rumah aku langsung menghempaskan diri ke atas

    ranjang.

    Seperti disedot ke dalam pusaran sumur

    ketiadaan yang dalam... aku sempat tidak ingat apa-apa

    lagi. Tiada mimpi. Tiada igauan. Hanya kehampaan

    yang melayang semakin dalam. Tapi tiba-tiba ada

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    21/51

    21

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    sesuatu yang menahanku. Seperti kait terhujam ke

    belakang otakku, kemudian dihelakan hingga terkerek

    naik ke permukaan. Kesadaran yang semula

    kucampakkan, tiba-tiba kembali merengkuh dan

    memagutku.

    Ayah.. ayah.. aduuh susah sekali dibangunkan!Lamat-lamat kudengar suara istriku. Bangunlah...

    orang itu menggedor-gedor pintu terus.

    Kemudian telingaku juga menangkap suara lain...

    brok! brok! brok! Suara pintu depan digedor-gedor,

    disertai teriak orang memanggil. Sambil mengedip-

    ngedipkan mata aku menggeliatkan badan. Berat sekali

    rasanya untuk bangun. Aku beranjak duduk di tepi

    ranjang, berusaha mengumpulkan kesadaranku

    kembali. Suara gedoran di pintu semakin keras.

    Ketika kesadaranku baru mulai terasa penuh,

    suara gedoran pintu itu malah berhenti. Hening

    sejurus... tiba-tiba dhuarr!! krompyanggg!!

    Aku tersentak kaget. Istriku pun demikian.

    Kesadaranku langsung kembali 100%. Aku bergegas ke

    ke arah suara itu berasal. Di ruang depan, ruang tamu

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    22/51

    22

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    yang sekaligus dijadikan ruang praktek, kudapati kaca

    jendela telah hancur, pecahannya berserakan di lantai.

    Sebuah batu sebesar bola tenis tergeletak di meja. Ada

    bekas benturan di dinding, menandakan batu itu

    memantul di dinding sebelum jatuh ke atas meja.

    Terlihat melalui kaca jendela yang pecah, tiga oranglaki-laki berdiri di depan rumah. Kubuka pintu dan

    keluar. Ada apa ini? sergahku.

    Satu diantara tiga orang itu, yang termuda dan

    badannya paling besar, berjalan mendekat dengan

    telunjuk terangkat menudingku. Bangsat kau! Orang

    sudah mampus baru kau buka pintu!

    Apa maksudmu? suaraku gemetar karena

    menahan geram.

    Masih nanya lagi... Lihat nih, bapakku dari pagimencret belum juga diobati. Pagi tadi ke sini kau tidak

    ada. Sore ke sini masih belum ada. Sampai sekarang

    dipanggil nggak keluar-keluar. sahut orang itu.

    Ya Allah, Pak. Pagi tadi kan saya rapat dinas di

    kabupaten. Sorenya mana ada bapak ke sini?! Kalau

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    23/51

    23

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    sakit dari pagi kenapa tidak ke Puskesmas saja, kan ada

    petugas lain walaupun saya tidak ada?!

    Heh, banyak alasan pula! orang itu membentak.

    Apa gunanya dokter di sini? Tiap kali orang sakit kau

    tak pernah ada. Tahu ndak kamu.. aku ini ketua

    (menyebut sebuah nama LSM) di sini.Aku tidak ada urusan dengan (kusebut nama

    LSM itu). Aku kerja bukan kamu yang menggaji.

    Lagipula tugasku bukan hanya mengobati orang,

    banyak pekerjaan lain dibebankan pemerintah

    padaku.

    Enak aja kau ngomong... Kau ini digaji dengan

    uang rakyat. Kamilah rakyat! Kamilah tuanmu di sini!

    Bupati saja takut dengan kami. Lihat besok,

    kudatangkan seribu orang, kululuhlantakkan tempat

    ini!

    Pertengkaran pun memanas dan sepertinya bisa

    berujung kekerasan. Orang itu sudah siap melayangkan

    tinjunya. Tiba-tiba ada yang menarik bajuku dari

    belakang. Aku menoleh, ternyata istriku.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    24/51

    24

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Sudahlah, katanya setengah berbisik. Tengah

    malam begini, tak ada gunanya bertengkar,

    membahayakan dirimu sendiri.

    Hai Pak... tiba-tiba istriku menyela dari balik

    punggungku. Ia menyapa kedua orang lain yang dari

    tadi hanya termangu. Apakah kalian datang ke sinihanya untuk bertengkar? Siapa sebenarnya yang

    sakit?

    Eh ya.. anu Bu, ini paman saya... sakit perut. kata

    yang seorang menunjuk orang tua di sebelahnya.

    Yang sakit masuklah! istriku melambaikan

    tangan. Semula bapak tua itu ragu-ragu, tapi kemudian

    masuk juga ke dalam rumah. Pemuda yang beringas itu

    terdiam saja melihatnya. Periksalah dulu! bisik

    istriku lagi sambil menarik tanganku. Urusan lain bisaditunda besok pagi.

    Walaupun hatiku masih panas, tapi akhirnya

    kuturuti juga perkataan istriku untuk memeriksa

    bapak tua itu. Nada bicaraku agak lain saat

    menanyainya tentang sakit yang dideritanya, pendek-

    pendek dan tidak ramah seperti biasanya. Juga saat

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    25/51

    25

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    memegang jarum suntik dan menghisap obat dari

    ampulnya, kelihatan tanganku masih gemetar karena

    hati yang menahan amarah. Saat kuberikan obat-obat

    yang harus diminumnya di rumah, wajahnya

    menatapku (dengan air muka yang aku tahu artinya:

    berapa?). Tapi aku enggan menanggapi dan dengangerakan kepala menyuruhnya keluar.

    Di dekat pintu orang itu memegang tanganku,

    seraya mengatakan sesuatu dengan suara pelan

    hampir tak terdengar, Maafkan kami. Kami tak

    bermaksud begini... Aku tak begitu memperhatikan.

    Kubukakan pintu untuk secara halus menyuruhnya

    pergi.

    Orang tua itu berbicara kepada pemuda beringas

    itu, sepertinya menyuruh memberikan uang atau apa

    kepadaku, tapi pemuda itu hanya mengangkat bahu

    dan pergi begitu saja. Kedua orang itu memandangku

    sejenak, seperti mengucap terimakasih dengan wajah

    tak enak, kemudian berjalan pergi mengikuti pemuda

    itu.

    Kali ini takkan kubiarkan dia lolos begitu saja,

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    26/51

    26

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Terserah, apapun yang akan kaulakukan

    lakukanlah besok pagi, sekarang tidurlah! ujar istriku.

    Tentang pemuda beringas itu, masih lekat dalam

    ingatanku kejadian sebulan yang lalu. Waktu itu dia

    membawa seorang anak yang terluka lengannya

    karena bermain pisau. Lukanya mengalirkan darah,walau tidak seberapa parah, tapi anak itu meraung-

    raung terus. Ketika akan menjahit luka itu, baru

    kuingat bahwa alat-alatnya belum disterilkan. Kututup

    luka itu dengan kasa steril dan kutinggalkan ke dapur

    untuk merebus dahulu alat-alat bedah minorku. Tiba-

    tiba pemuda itu menerobos masuk ke dapur,

    membentak dan menarik kerah bajuku. Ia bilang aku

    lambat melayani anaknya sampai hampir mati

    kehabisan darah.

    Terlalu. Kali ini tak akan kubiarkan, aku

    mengutuk dalam hati.

    * * *

    Pagi hari, aku bergegas hendak melapor ke

    Mapolsek, tapi kemudian kuputuskan untuk lebih dulu

    menemui kepala desa setempat. Mendengar kejadian

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    27/51

    27

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    itu, seperti yang kuduga, kepala desa mencegahku

    untuk lapor polisi. Ia berjanji akan menyelesaikannya

    secara adat. Aku pun melunak, tapi memberinya batas

    waktu 1 x 24 jam untuk segera bertindak.

    Hingga siang hari belum ada kabar dari kepala

    desa. Rasa kesal, marah, dan dendam kembalimengusikku. Hampir aku memutuskan untuk langsung

    ke kantor polisi saja, tapi istriku mengingatkan bahwa

    aku sudah berjanji untuk memberi waktu 24 jam.

    Ketika hampir jam sembilan malam tak juga ada kabar

    apapun, aku kehilangan kepercayaan pada kepala desa

    itu. Melihat beringasnya pemuda itu, kuragukan bahwa

    cara kekeluargaan akan bisa menjinakkannya.

    Ketika aku baru saja mengunci pintu setelah

    pasien terakhir yang kulayani pulang, tiba-tiba ada

    orang yang mengetuk pintu. Kuintip dari jendela (yang

    masih bolong) ternyata kepala desa bersama bapak tua

    yang kemarin sakit itu.

    Jadi bagaimana kelanjutannya Pak? tanyaku

    begitu mereka kupersilahkan masuk dan kami duduk

    bersama di ruang tamu.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    28/51

    28

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Kepala desa itu menarik nafas panjang sebelum

    mulai berbicara. Saya sedang berusaha menyelesaikan

    masalah ini, Pak Dokter. Tapi masalahnya pelaku

    pengrusakan yang Anda laporkan ini sedang sakit...

    Sakit? Sakit apa? Kemarin dia sehat-sehat saja

    waktu melempari rumahku. Bapak lihat sendiriakibatnya... kataku sambil menunjuk jendela yang tak

    berkaca lagi.

    Ya saya tahu... tapi sejak tadi pagi katanya dia

    sakit perut. Sekarang makin parah hingga tak bisa

    berdiri lagi.

    Sakit atau pura-pura sakit? Apa dia takut akan

    diperkarakan ke polisi?

    Saya tidak tahu Pak Dokter, tapi saya pegang

    badannya memang panas sekali, dan sekarang tak bisa

    diajak bicara lagi, malah meracau seperti orang

    kesurupan.

    Lalu?

    Ya.. justru saya datang sekarang ini mewakili

    keluarganya untuk minta maaf sekaligus minta tolong

    Pak Dokter untuk mengobatinya.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    29/51

    29

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Apa? Orang ini sudah bersikap kasar ketika

    pertama kali aku menolong anaknya. Dan kemarin..

    lebih buruk lagi, ia merusak rumahku ketika akan

    minta tolong untuk mengobati bapaknya. Apakah saya

    bukan manusia yang tak bisa merasa sakit hati?

    Berani-beraninya sekarang minta tolong lagisedangkan kemarahan dalam hati saya belum hilang.

    Saya tidak yakin bisa bertindak profesional dengan

    beban perasaan seperti ini!

    Kepala desa hanya mengangguk-angguk sambil

    sesekali menarik nafas panjang. Bapak tua

    disampingnya hanya menunduk, meneteskan air mata,

    tidak berkata sepatahpun. Akhirnya mereka pun

    mohon diri setelah jelas tak ada lagi yang bisa

    dibicarakan denganku.

    Mengapa dibuang kesempatan yang begitu

    bagus? Aku kaget mendengar suara istriku yang tiba-

    tiba menyela dari balik tirai, ketika aku masih

    termangu memandang kepergian kedua orang itu.

    Kesempatan? Apa maksudmu?

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    30/51

    3

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Kesempatan untuk membuktikan keikhlasan.

    Selama iniAyahbanyak menolong orang... tapi bisakah

    membuktikan bahwa semua atas dasar keikhlasan?

    Banyak alasan untuk menolong: karena uang, karena

    kasihan, karena tugas, karena menyukai seseorang,

    karena ingin dapat pujian... banyak lagi alasan lain.Terus?

    Saat kita harus menolong orang yang kita benci,

    saat itu kita tidak punya alasan lain untuk menolong

    selain keikhlasan. Kelak saat Ayah berdoa, maka Ayah

    bisa dengan bangga menyebut di hadapan Allah bahwa

    Ayahpernah menolong seseorang dengan tanpa alasan

    lain selain ikhlas semata.

    Aku tercenung. Tak ada kata-kata lain lagi

    terdengar dari balik tirai. Apa yang baru saja kudengar

    sudah jelas maknanya, tidak perlu penjelasan lain lagi.

    Kumasukkan alat-alat medisku ke dalam tas kecil yang

    biasa kubawa kala mengunjungi pasien di rumahnya.

    Saat keluar rumah, kusempatkan memandang ke

    langit sebentar, menasehati diriku sendiri bahwa Dia

    sedang menyaksikan apa yang kulakukan. Dengan

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    31/51

    31

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    langkah-langkah ringan aku berjalan, ke rumah

    pemecah kaca itu.

    Keikhlasanwalau setitikakan menghapus

    dendam segunung.

    #RahadiW.

    Malang, Februari 2012

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    32/51

    32

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    GERIMIS MALAM

    Rahadi W.

    Malam berselimut gerimis

    menelan senja yang basah oleh air mata

    Duhai hati yang selalu menangis

    mengapa tidak berdamai saja dengan dunia

    Tidakkah kau tahu sifat dunia?

    semakin kau memakinya

    semakin ia kan menindasmu

    semakin kau menghiba padanya

    semakin ia kan menjauhimu

    Malang. 13 April 2012

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    33/51

    33

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Lelaki Pilihan Ayahku

    Rahadi W.

    "Nis, kamu besok datang, kan?" suara Novi di

    hapeku terdengar mendesak.

    "Aduh, gimana ya, aku...." jawabku ragu.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    34/51

    34

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    "Sibuk?" sahut Novi. "Sibuk apa pula? Ajak aja si

    Dafa, nggak apa-apa. Kalau Bang Mahmud nggak

    ngijinkan, biar aku bicara sama dia."

    "Bukan soal Bang Mahmud, tapi Dafa suka rewel

    kalau diajak pergi," ujarku. Sejak menikah tiga tahun

    yang lalu, anakku memang baru satu, si Dafa itu."Makanya, Dafa harus sering diajak keluar, biar

    terbiasa. Jangan ngumpet terus di rumah, ntar jamuran

    deh kamu!" sergah Novi. "Geng kita sudah konfirm

    semua, tinggal kamu aja. Besok kujemput ya, jam

    delapan pagi theng!"

    Aku terdiam. Alasan apa lagi yang bisa

    kuberikan agar aku tidak harus datang di acara reuni

    hari Minggu besok? Sebenarnya aku minder bertemu

    teman-teman SMA-ku. Mereka umumnya kuliah atau

    bekerja, sedang aku... membusuk di rumah jadi istri

    penjual cilok. Tapi bukan itu alasan utamaku. Aku takut

    berjumpa "dia". Dia yang pernah kuharap akan

    berperan penting dalam hidupku.

    "Sayang cowok-cowok cakep banyak yang nggak

    bisa datang. Termasuk Mas Tomi, lagi di luar negeri

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    35/51

    35

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    kabarnya. Jadi kurang seru." Novi terus mengoceh.

    Hatiku berdesir mendengar nama Tomi disebut. Entah

    Novi sengaja atau tidak. Ia memang sedikit tahu

    tentang kisah antara aku dan Tomi, tapi mungkin

    sudah lupa.

    "Oh, jadi mereka tidak bisa datang, ya?" selakudengan perasaan berdebar.

    "Iya, makanya kamu jangan nggak datang juga,

    bisa mati bosan aku!"

    "Mm... Iya deh, terserah," kataku akhirnya.

    "Nah, gitu dong! Besok kujemput, ya. He he

    he...." Novi tertawa riang.

    Ah, Tomi... lagi-lagi aku jadi teringat nama itu.

    Padahal sudah mati-matian aku berusaha melupakan-

    nya. Aku sudah menikah, tak layak bagiku membagi

    pikiran untuk laki-laki lain. Tapi bagaimana lagi...

    orang bilang, cinta pertama takkan pernah terlupakan.

    Mungkin itulah yang terjadi padaku.

    Aku tak bisa melupakan puisi yang ditulis Tomi

    ketika menyatakan cinta padaku. Kata demi kata,

    bahkan tiap-tiap hurufnya, masih melekat di benakku.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    36/51

    36

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Bahkan malam pun tertegun dalam senyap

    tatkala bulan menyingkap kabut yang menyaput

    wajahnya

    Duhai, Purnama

    Demikianlah daku tertegun memandang

    wajahmuyang bersinar bak bola kristal dalam naungan

    kerlip bintang

    ... dan selanjutnya masih panjang lagi.

    Waktu itu, benar kata orang, dunia serasa milik

    berdua. Masa depan terbuka lebar, hanya keindahan

    yang tampak. Siapa yang meragukan masa depan

    seorang pemuda seperti Tomi? Dia cakep, romantis,

    pintar (bahkan mendekati jenius, kata teman-teman),

    dan anak orang kaya pula. Walau tak lama, aku sempat

    merasakan duduk di jok mobil BMW milik papinya,

    rasanya adem, wangi, keren.

    Tapi sayang, kami hanya sempat tiga bulan

    berpacaran. Bahkan Novi dan teman-teman yang lain

    baru saja tahu kalau kami pacaran, ketika hal itu

    keburu tercium oleh ayahku. Hadehhh... ayahku

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    37/51

    37

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    memang kolot. Dari awal sebenarnya beliau

    melarangku pacaran. Mengetahui aku pacaran

    sembunyi-sembunyi, kontan saja kemarahannya

    meledak. Aku sempat dipukul dengan rotan, dan

    hapeku disita. Alhasil, pacaran seumur jagung itu pun

    putus... tus.Karena tekanan ayahku, Tomi dipindahkan

    orang tuanya ke sekolah lain. Padahal saat itu kurang

    empat bulan menjelang UNAS. Konsentrasi belajarku

    buyar. Masih untung bisa lulus SMA, walau nilai pas-

    pasan. Tapi usahaku lolos seleksi PTN gagal total.

    Celakanyaini lagi yang tak kusukaayah melarang-

    ku ikut tes di perguruan tinggi swasta. Buang-buang

    duit saja, katanya. Ih, sebel.

    "Kalau memang otak nggak mampu dipakai

    kuliah, ya sudah, nggak usah dipaksakan," ujar ayahku

    waktu itu. "Lebih baik kamu menikah saja."

    Hah, menikah? Sama sekali tak terbayangkan

    olehku. Lulus SMA langsung menikah... aduh, apa kata

    dunia? Di saat teman-temanku bertukar kabar gembira

    karena menjadi mahasiswa-mahasiswi, aku hanya

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    38/51

    38

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    duduk termenung di rumah. Untung Novi sesekali

    datang menghiburku. Dia juga tidak kuliah, lebih asyik

    mengurus toko souvenir warisan mamanya daripada

    belajar.

    Saat itu aku berangan-angan seandainya Tomi

    tiba-tiba datang melamarku. Tapi itu hanya angan-angan kosong, aku tak pernah mendengar kabar-

    beritanya lagi. Lagipula, kecil kemungkinan ayahku

    mau menerimanya, sudah nggak respek.

    Yang muncul kemudian malah... Bang Mahmud!

    Aku belum pernah mengenalnya sama sekali. Kabarnya

    dia lulusan pesantren, nun di Ponorogo sana. Bang

    Mahmud juga tak mengenalku, bahkan tidak tahu

    seperti apa diriku, cantik atau jelek. Ia hanya tahu dari

    gurunya bahwa ayahku sedang mencari menantu. Aku

    mengintip dari dalam kamar waktu dia datang

    melamar diantar pamannya. Ehm... refleks otakku

    langsung membandingkannya dengan Tomi.

    Rambutnya ikal, berjenggot, dan selalu pakai

    celana cingkrang. Aih, sorry men, bukan tipeku banget!

    Bandingkan dengan Tomi yang rambutnya selalu

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    39/51

    39

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    berminyak gaya Superman The Movie. Parfum Tomi

    juga selalu cool, membuat cewek-cewek terkiwir-kiwir

    dibuatnya. Sedangkan yang ini... emh, dari dalam

    kamar saja aku sudah bisa meraba aroma parfumnya.

    Bau bunga melati, khas parfum yang biasa dijual di

    pasar malam (kemudian hari aku tahu, ternyata doimemang jualan parfum semacam itu, hiks!).

    Aku sempat berharap ayahku menolak

    lamarannya. Tapi ternyata tidak, ayahku justru

    kesengsem dengan gaya santrinya itu. Mungkin beliau

    pikir cocok untuk menjinakkanku yang nyaris liar ini.

    Aku pun gelagapan waktu ditanya, mau apa

    nggak menikah sama dia. Aduh, pikirku, kalau aku

    menolak sampai kapan aku membusuk di kamar

    seperti ini. Tapi... entahlah. Akhirnya, karena aku diam

    saja, maka lamaran itu pun diterima. Aku pun menikah,

    dan jadilah si Dafa ini.

    Sempat syok juga waktu diajak Bang Mahmud

    ke rumah kontrakan yang mungil, dalam gang sempit

    pula. Lebih terkejut lagi waktu mengetahui

    pekerjaannya sehari-hari, jualan cilok keliling naik

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    40/51

    4

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    motor. Aduh, terbayang masa depanku bakalan suram.

    Tapi paling tidak dia masih mampu membelikanku

    pulsa, hingga aku masih bisa ber-chatting ria dengan

    teman-temanku.

    Sebenarnya Bang Mahmud bisa kaya, lho. Doi

    sering diundang ceramah, maklum lulusan pesantren.Gayanya tidak kalah keren dengan ustadz Uje, ustadz

    Solmed, dll yang ngetop itu. Pengetahuannya luas,

    buku-buku bacaannya menggunung di kamar, sebagian

    besar berbahasa Arab. Bahkan beberapa buku kulihat

    nama penulisnya adalah ia sendiri, Mahmud Arifin.

    Sebagai istrinya, aku ikut bangga juga. Tapi sayang, dia

    selalu menolak amplop yang disodorkan orang

    padanya selepas ceramah.

    Pernah kutanyakan hal itu, tapi dia langsung

    marah. Katanya, "Rasulullah saja tidak pernah meminta

    upah atas ilmu yang diajarkannya. Apa hakku, dengan

    ilmu yang sedikit ini, meminta bayaran?"

    "Tapi...." Aku menyanggah. "Kebanyakan ustadz

    begitu, apa salahnya?"

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    41/51

    41

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    "Tidak ada salahnya," jawab Bang Mahmud.

    "Aku hanya malu kepada Rasulullah. Wahai, Annisa

    istriku, bersabarlah. Ummul mukminin Aisyah r.a.

    pernah berkata, 'Tidak pernah kenyang keluarga

    Muhammad dari roti gandum selama dua hari terus

    menerus'. Apa yang kita jalani sekarang ini sudahterlalu mewah dibanding keluarga Rasulullah!"

    Aku terdiam, dan tak pernah menyinggung-

    nyinggung hal itu lagi.

    * * *

    Dafa melonjak-lonjak gembira ketika Novi

    datang menjemput kami. Anak itu memang suka diajak

    Novi jalan-jalan dengan mobil Honda Jazz-nya. Tiba di

    rumah Mitha, tempat reuni itu digelar, suasana sudah

    ramai. Walau memang tidak semua datang, hanya 26

    dari keseluruhan 40 orang teman sekelasku.

    Benar juga kata Novi, rugi kalau aku tidak

    datang. Acaranya cukup menyenangkan. Apalagi

    ternyata Meiske, otak geng rival kami yang mulutnyasuka kurang ajar itu tidak datang. Aku aman, tidak ada

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    42/51

    42

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    yang mengungkit-ungkit statusku. Bahkan Dafa

    menjadi bintang acara karena dialah satu-satunya anak

    kecil yang lucu di acara itu. Novi sibuk pe-de-ka-te

    sama Rio, cowok baby faceberkacamata yang sekarang

    kuliah di fakultas kedokteran itu.

    Seharusnya hari itu berakhir menyenangkan,kalau saja tidak ada mobil Toyota Alphard yang tiba-

    tiba memasuki halaman rumah Mitha. Semua

    memandang penasaran, siapa gerangan yang datang

    dengan mobil itu. Seseorang berbadan tinggi-besar

    dengan setelan jas warna hitam dan kacamata hitam

    keluar dari pintu depan mobil, tapi dia bukan teman

    kami. Ternyata dia membukakan pintu untuk tamu

    terhormat sebenarnya... Tomi!

    Serrr... jantungku langsung menggelepar. Kok

    dia datang, bukankah kata Novi dia masih di luar

    negeri? Aku menarik Dio dan memangkunya sambil

    mengambil tempat di sudut yang tak menyolok.

    Semoga dia tidak melihatku.

    "Maaf terlambat, teman-teman. Saya langsung

    ke sini dari bandara. Kemarin masih ada meeting di

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    43/51

    43

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Melbourne," ujarnya lantang sekali, hampir seperti

    berteriak. Ia mengenakan jas dan dasi yang langsung

    dilepasnya, gerah pasti karena tidak ada AC di rumah

    Mitha, hanya kipas angin.

    Tomi menyapa semuanya, kemudian asyik

    mengobrol, terutama dengan teman-teman laki-laki.Semua diam mendengarnya bicara. Ia bercerita tentang

    bisnisnya di Australia, Singapore, dan Taiwan. Ia bicara

    tentang pasar modal, harga minyak, dan investasi apa

    yang terbaik tahun ini. Aku tidak paham sama sekali.

    "Hai, hampir aku lupa. Apakah Nisa datang

    juga?" sergah Tomi tiba-tiba.

    Hampir jantungku berhenti karena aku tersedak

    oleh ludahku sendiri.

    "Ya ampun, Nisa. Kau duduk di situ, pantas aku

    tidak melihatmu dari tadi!" teriak Tomi. Ia

    menghampiriku dan mengulurkan tangan untuk

    berjabatan. "Biarpun kamu berjilbab aku nggak akan

    lupa, kamu tetap cantik dan makin cantik saja."

    Mukaku terasa panas, pasti sudah memerah

    seperti kepiting rebus.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    44/51

    44

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    "Mas Tomi, jangan ganggu dia," tukas Novi.

    "Nisa sudah kawin, lihat tuh jagoannya ikut

    mengawal."

    Hhh, begitu sempat nanti akan kulempar sendal

    si Novi itu.

    "Iya, iya, sudah tahu. Aku cuma maumengucapkan selamat, nggak apa-apa kan biarpun

    terlambat?" Tomi menatapku tajam. Sesaat pandangan

    kami bertemu, desir ombak yang dulu biasa berdebur

    di dadaku tiba-tiba muncul lagi. Ah, potongan

    rambutnya masih bergaya Superman The Movieseperti

    dulu.

    "Iya, terimakasih," kataku sambil menundukkan

    wajah.

    "Suamimu mana, tidak ikut ke sini?" tanyanya.

    "Tidak," aku menggeleng. "Ia sedang bekerja."

    "Oh, hari Minggu masih bekerja, bisnisman yang

    sibuk rupanya. Bisnis apa dia?" Tomi masih menatapku

    dengan pandang mata menyelidik.

    "Mm... tidak, tidak ada bisnis. Kami jualan

    makanan saja, dagang kecil-kecilan," kataku. Entah

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    45/51

    45

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    mengapa, aku jadi ingin menangis. Kutahan kuat-kuat

    agar air mataku tidak menggelinding keluar. Tak

    mungkin aku berkata bohong, pasti akan disangkal

    oleh temanku yang tahu. Aku juga tidak tahu mengapa

    jadi begitu malu dengan keadaanku sendiri.

    Seharusnya tidak perlu begini. Seharusnya Novimenyelamatkanku dari suasana seperti ini.

    Gedubrak! Krompyang! Gedebruk!

    Aku terkejut. Semua mata menengok ke beranda

    depan. Astaga! Tukang sate yang di-booking Mitha

    untuk acara ini tiba-tiba meringkus pengawal Tomi

    dan mengamankan sebuah pistol yang terselip di balik

    jasnya.

    "Maaf, aku harus pergi," kata Tomi seraya

    berlari menuju pintu belakang.

    Brak! Pintu belakang tiba-tiba didobrak. Dua

    orang berbadan tegap menerobos masuk. Tomi

    mencabut pistol kecil dari saku celananya. Tapi orang-

    orang itu lebih sigap, mereka menjatuhkan Tomi dan

    merebut pistolnya.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    46/51

    46

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Suasana berubah gaduh. Ada yang menjerit-jerit

    histeris. Dafa menangis ketakutan. Aku memeluk

    anakku erat-erat. Takut. Ngeri. Cemas. Bingung.

    "Polisi!" teriak seseorang dengan lantang.

    "Semua tetap di tempat masing-masing. Tiarap. Tangan

    di atas kepala!"Aku menjatuhkan badan ke lantai sambil

    memeluk Dafa. Kupejamkan mata karena ketakutan.

    Tangis Dafa terus melengking. Entah apa yang terjadi

    dalam suasana hiruk-pikuk itu.

    Beberapa saat kemudian seseorang menepuk

    bahuku. Ada tulisan BNN di jaketnya. Ia menyuruhku

    naik ke atas mobil tahanan bersama teman-teman yang

    lain. Entah dari mana mereka datang, rumah Mitha

    sudah dipenuhi polisi.

    * * *

    Tak seorang pun diantara kami yang paham apa

    yang sebenarnya terjadi, termasuk Mitha si pemilik

    rumah. Tapi semua menduga ini ada hubungannyadengan Tomi dan pengawalnya itu. Hanya mereka

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    47/51

    47

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    berdua yang bersenjata. Polisi memeriksa kami satu

    per satu, bahkan tes urin juga. Karena Dafa terus

    menangis, akhirnya kami dipisahkan dari yang lain dan

    dibawa ke ruang Kapoltabes.

    Dafa baru berhenti menangis ketika seorang

    polwan cantik mengajaknya bermain dengan mainanbalok kayu. Itu memberi kesempatan polisi yang lain

    melakukan pemeriksaan terhadapku. Aku dicecar

    pertanyaan seputar hubunganku dengan Tomi.

    Kemudian tentang diriku sendiri, lalu tentang suamiku.

    Polisi tidak percaya begitu saja waktu kubilang

    suamiku penjual cilok. Ia terus mendesak. Dengan

    takut-takut, kubilang Bang Mahmud terkadang

    diundang ceramah, juga menulis beberapa buku

    agama. Kusebutkan beberapa judul bukunya yang

    kutahu. Polisi itu membelalakkan mata. Aku makin

    ketakutan. Apakah suamiku ternyata seorang teroris?

    pikirku cemas.

    "Jadi Ibu ini istrinya ustadz Mahmud Arifin?"

    sergahnya. "Duh, kenapa nggak bilang dari tadi, Bu.

    Maaf, maaf."

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    48/51

    48

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Aku melongong heran. Polisi itu sibuk

    menelepon. Tak lama kemudian datang beberapa

    orang. Ada kapoltabes, ada pula anggota DPRD. Mereka

    semua mengenal Bang Mahmud. Aku mendapat

    penjelasan bahwa polisi menangkap Tomi Saputra

    yang sudah lama menjadi target operasi sebagaibandar narkoba. Intel BNN mulai mengendus

    kemungkinan bisa menangkapnya sejak Mitha punya

    ide mengadakan reuni dan mengumumkannya di

    internet. Seorang reserse ditugaskan menyamar jadi

    tukang sate. Kepada polisi Tomi akhirnya mengaku, ia

    keluar dari persembunyian karena ingin bertemu

    denganku di acara reuni itu.

    "Maaf atas ketidaknyamanan ini, Bu. Kami

    berterimakasih karena Ibu sudah membantu

    tertangkapnya gembong narkoba yang sudah lama

    kami cari," ujar Pak Kapoltabes dengan ramah. "Kami

    sudah menghubungi ustadz Mahmud, sebentar lagi

    beliau menuju ke sini."

    Aku hanya mengangguk-angguk, bingung mau

    berkata apa. Semua ini terjadi begitu cepat,

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    49/51

    49

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    membuatku jadi bingung. Ah, bagaimana mungkin

    terjadi? Tomi yang begitu kukagumi, kok bisa jadi

    bandar narkoba. Tak percaya aku rasanya, walau

    seorang polwan kemudian menceritakan padaku

    bahwa Tomi mulai berubah sejak orangtuanya

    mengalami kebangkrutan, sedang dia tidak bisamelepaskan diri dari kebiasaan hidup mewahnya.

    Dan Bang Mahmud, siapa suamiku itu

    sebenarnya? Mengapa orang-orang berpangkat itu

    menyebut namanya dengan begitu hormat? Padahal di

    mataku, istrinya sendiri, dia tak lebih dari seorang

    penjual cilok keliling. Orang-orang itu yang tertipu,

    atau aku yang selama ini buta?

    "Assalamualaikum," kudengar suara yang

    sangat kukenal. Laki-laki berambut ikal, berjenggot,

    dan bercelana cingkrangitu.

    "Waalaikumsalaam, Bang Mahmuuud..." Aku

    menghambur memeluk suamiku. Tak peduli beberapa

    orang melotot memandang kami. Aku menangis

    sesenggukan, melepas beban ketegangan yang sudah

    beberapa jam mencekam.

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    50/51

    5

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Menjelang petang, kami bertiga berboncengan

    pulang naik motor Honda Astrea Star Tahun 1993 yang

    mesinnya kadang terbatuk-batuk itu. Pak Kapoltabes

    menawari kami untuk diantar dengan mobil, tapi Bang

    Mahmud menolak dengan halus. Bahkan ia menitipkan

    gerobak ciloknya di Mapoltabes, yang nanti akandiambilnya setelah mengantar kami pulang.

    Aku tak memikirkan lagi tentang Tomi, mobil

    BMW-nya, atau Toyota Alphard-nya. Entahlah, baru

    kali ini aku merasakan bahagia dibonceng motor butut.

    I love you, Bang Mahmud, mmuuach....

    Terimakasih, Ayah.

    Alhamdulillah, Ya Robbii.

    Btw, aku takkan lupa untuk melempar sendal

    pada si Novi itu.

    Malang, Mei 2013

  • 7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku

    51/51

    Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013

    Penulis lahir

    tahun 1971 di

    Jombang, Jawa Timur.

    Lulusan Fakultas

    Kedokteran

    Universitas BrawijayaMalang tahun 1997.

    Pernah aktif di majalah

    kampus dengan

    menjadi Pimred

    Majalah DIAGNOSTIKA tahun 1992-1993. Saat ini

    menjadi PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Muara

    Enim, Sumsel, dan sedang menjalani tugas belajar di

    RSUD Saiful Anwar Malang.

    Suka membaca dan menulis sejak SD, baik artikel,

    puisi, cerpen, ataupun novel. Karya-karyanya juga

    bisa dibaca di blognya

    kisahfiksikehidupan.blogspot.com

    Bisa dihubungi melalui e-mail:[email protected]

    k f b k h // f b k / h di id d

    Rahadi W.

    https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodomailto:[email protected]://www.facebook.com/