7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
1/51
Rahadi W
Dari
Tukang Sol Sepatu Tua
Hingga
Lelaki Pilihan Ayahku
Kumpulan
Kisah Fiksi Kehidupan
Volume 12013
Seri: Inspiratif
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
2/51
2
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Hidup adalah Pilihan. Kata siapa?
Kalo begitu gue pilih jadi orang kaya dong! Hidup
senang, kebutuhan selalu terjamin, Ya tho? Tapi nyata-
nya... mana coba? Hampir tidak ada di dunia ini yang
sesuai dengan keinginan kita.
Ah, sobat... kamu hanya belum mengerti. Terlahir
sebagai siapapun dirimu, Tuhan tetap memberimu
pilihan, mau TERSENYUM BAHAGIA atau MENG-
GERUTU SELALU. Terserah kamu.
Biarpun terlahir sebagai anak kuli bangunan, tapi kalau
kamu mau tersenyum, tersenyumlah, Tuhan takkan
menghalangi. Bila kamu tetap menggerutu walaupun
ada rumah megah, mobil mewah, dan istri cantik
menunggumudi rumah, maka sebesar apapun karunia
Tuhan takkan membuatmu bahagia.
Pembaca yang budiman, KEHIDUPAN bisa menjelma
dalam berbagai wajah. Darinya bisa terangkai berbagai
macam KISAH. FIKSI atau kenyataan, kadang susah
dibedakan. Mari membaca tiga cerpen inspiratif
http://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttps://www.facebook.com/hashtag/rahadiwhttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwahttp://www.surfcanyon.com/search?f=slc&q=di&p=wtiffrwa7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
3/51
3
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
berikut ini, semoga bisa menambah wawasan kita
tentang kehidupan.
Berikut adalah cerpen-cerpen yang ada dalam e-book
ini:
- Tukang Sol Sepatu Tua ................. hlm. 5
- Kaca Pecah ................... hlm. 19
- Lelaki Pilihan Ayahku ................ hlm. 33
Selain itu ada tiga puisi dari penulis yang sama, Rahadi
W.
Tiada gading yang tak retak. Mohon maaf bila ada
kekurangan. Terimakasih banyak bagi siapa saja yang
telah meluangkan waktu untuk mengapresiasi karya
sederhana ini.
Wassalam,
Rahadi W.
kisahfiksikehidupan.blogspot.com
https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
4/51
4
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
DI UJUNG JALAN
Rahadi W.
Embun telah menguap
dan pagi pun tinggal puing
Lembar demi lembar halaman bukuku
telah aus dimakan ngengat
Dan senja pun menghadang di ujung jalan
melambaikan bendera hitam
memimpin iringan pengusung keranda
Malang, 09 April 2012
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
5/51
5
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
TUKANG SOL SEPATU TUA
Rahadi W.
Tengah hari bolong, matahari bertengger di
puncak langit. Panasnya serasa memanggang bumi.
Udin menyeka peluh yang membasahi kening dan
lehernya, peluh yang bercampur debu dan asap
kendaraan. Ia menarik-narik kerah bajunya sambil
berusaha menghirup nafas panjang. Dasi yang melilitlehernya itu membuatnya merasa sesak nafas.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
6/51
6
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Memang Udin tak biasa berdasi. Rasanya gerah
sekali memakai baju berdasi di bawah terik matahari.
Ia berangan, seandainya memakai setelan ini di
ruangan ber-AC, duduk menghadap meja, dan
mengerjakan pekerjaan yang keren, menghitung uang
misalnya.Tapi kenyataannya tidak begitu. Yang dilakukan-
nya sekarang adalah menenteng tas seberat hampir
lima kilo dan menyusuri jalanan mencari pembeli atau
orang yang mau menjualkan barangnya.
Udin tak ingat lagi apa yang dikatakan pria
berdasi di kantornya beberapa hari yang lalu, tentang
motivasi diri, membangun imej, entah apalagi. Yang
jelas sesudah itu ia disuruh mulai bekerja dengan
memakai dasi dan baju seperti ini. Huh, gerah!
Hari ini nasib tak bersahabat dengannya. Barang
yang dibawanya berkeliling seharian masih utuh sama
sekali. Parahnya lagi, sol sepatunya sebelah kanan
mulai lepas. Sepatu kulit imitasi itu tak tahan lagi
dibawa berjalan menyusuri pematang-pematang
metropolitan yang keras dan angkuh. Tiap kali ia
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
7/51
7
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
mengangkat kaki, sol sepatu itu seperti lidah yang
melelet-lelet menjilati aspal. Udin pun berjalan dengan
setengah menyeret kaki, takut orang melihat keanehan
sepatunya.
Di perempatan jalan ia berhenti. Tempat
tujuannya, kantor walikota, masih jauh. Itu harapanterakhirnya hari ini, menjual sebagian barangnya pada
pegawai kantor walikota pada jam istirahat. Tapi ia tak
yakin bisa sampai ke sana tanpa sol sepatunya betul-
betul lepas. Ia menoleh kiri-kanan. Di sudut emperan
toko, ada seorang laki-laki tua duduk di atas kotak
kayu, menunggui beberapa pasang sepatu butut.
Nhaa... kebetulan nih, ada tukang sol sepatu,
pikirnya. Tapi hatinya menciut tatkala ia merogoh
kantong, menemukan hanya selembar uang lima
ribuan kumal berada di situ. Dengan ragu-ragu ia
menghampiri tukang sol sepatu tua itu.
Mbah... bisa ngesol sepatu ya? tanyanya.
Oh ya mas.. bisa bisa.. mana sepatunya? Kakek
tua itu mendadak kelihatan bersemangat, seperti baru
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
8/51
8
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
saja menang togel setelah bertahun-tahun kalah
melulu.
Emm tapi... ongkosnya berapa Mbah?
Biasalah mas, lima ribu.
Udin menghela nafas panjang. Dilepaskannya
sepatu yang sudah dua tahun dipakainya menjelajahidunia itu. Tadi pagi ia menahan diri untuk menukarkan
uang lima ribu itu dengan bubur ayam. Tak disangka
siang ini pun ia belum bisa makan. Kalau uang lima
ribu itu dibelikan makanan maka ia tak bisa
menjahitkan sepatunya. Tapi dengan sepatu kewer-
kewerbegitu bagaimana ia bisa berjalan mencari uang?
Duh, pilihan yang sulit.
Begitu menerima sepatu itu dari tangan Udin,
tukang sol sepatu tua itu langsung bekerja dengan
jarum dan benangnya. Cekatan sekali, tampaknya ia
sudah menekuni pekerjaan itu bertahun-tahun. Udin
yakin, kalaupun orang tua itu disuruh mengerjakan
dengan mata tertutup tak akan jadi masalah baginya.
Udin memperhatikan tukang sol sepatu itu.
Badannya kurus. Tulang-tulang iganya tampak
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
9/51
9
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
menonjol. Rambut dan jenggotnya yang putih itu
tumbuh jarang-jarang, mungkin banyak yang telah
rontok. Kalau ia membuka mulut, kelihatan gigi-giginya
sudah tak utuh lagi. Sudah setua itu, pikir Udin, masih
harus menantang dunia. Tidakkah seharusnya ia di
rumah, dirawat anak dan cucunya. Tiba-tiba Udinmerasa seperti bercermin dengan dirinya sendiri di
masa depan.
Udin duduk di bangku kecil yang disediakan
tukang sol sepatu tua itu, menunggu sepatunya selesai
dijahit. Ia memandangi jalanan yang ramai oleh
kendaraan yang lalu-lalang. Sebuah mobil sedan
mengkilap berhenti tak jauh dari tempatnya duduk.
Tak lama kemudian pintu belakangnya terbuka, dan
tampak sebentuk kaki putih bersepatu hak tinggi
menjulur keluar, disusul wanita pemilik kaki itu.
Udin memandang wanita itu berjalan melenggang
ke arah pintu minimarket. Rambutnya yang tergerai
berwarna kecoklatan, pasti karena dicat. Wajah
eloknya tipikal artis sinetron. Blousenya tanpa lengan,
menampakkan lengan mulusnya yang bergemerincing
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
10/51
1
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
gelang, menenteng tas kulit yang sepertinya mahal.
Sadar bahwa ia memandang wanita itu lebih dari yang
sewajarnya, Udin pun membuang muka.
Pandangannya terbuang ke arah tukang sol
sepatu tua itu. Tak disangkanya ternyata orang tua itu
sedang menatapnya dengan raut muka yang aneh.Kenapa Pak? tanyanya, merasa tak enak ditatap
seperti itu.
Suka? tanya orang tua itu sambil menyeringai.
Apanya?
Itu... yang barusan lewat.
Oh itu... Udin tersipu. Orang seperti saya... ya
nggak mungkinlah Mbah!
Kenapa nggak mungkin?
Nggak mungkin dia mau sama saya. Mbah iniada-ada saja!
Hey anak muda! Jangan gampang-gampang
bilang tak mungkin. Kelak kau akan menyesali
hidupmu.
Ah kok gitu sih Mbah? Memangnya kenapa?
Mau dengar cerita?
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
11/51
11
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Boleh.
Begini... waktu saya seumur kamu sekarang, ada
seorang gadis cantik di kampung kami. Orang tuanya
juga terpandang. Jujur, saat itu aku jatuh cinta padanya.
Tapi tentu saja aku tidak sendiri, beberapa teman
sebayaku juga punya isi hati yang sama. Tapi kamisemua tak ada yang berani menyatakannya.
Kenapa Mbah?
Sama dengan alasanmu tadi, tak mungkin dia
mau sama kami. Waktu itu kami adalah kuli bangunan
yang untuk makan sendiri saja susah, mana mungkin
bisa meminang gadis secantik dia, anak orang kaya
pula.
Ya benarlah itu Mbah... terus apa anehnya?
Dengar dulu... tapi ada satu temanku yang tidakmau berkata tak mungkin. Waktu itu jamannya kita
main musik keroncong. Temanku ini membawa ukulele
dan menyanyi di depan rumah gadis itu. Semula ia
diusir oleh pemilik rumah, tapi besoknya ia kembali
lagi, dasar muka tembok! Ternyata gadis itu suka
mengintipnya dari balik jendela dan jatuh cinta
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
12/51
12
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
padanya. Orang tua gadis itu akhirnya memanggilnya.
Ia diberi pekerjaan di toko kelontong mereka. Karena
rajin bekerja, orang tua gadis itu pun suka padanya,
dan setahun kemudian ia sudah menjadi menantu
keluarga itu.
Mmm... baguslah, kata Udin. Tapi kejadianbegitu kan jarang, Mbah.
Bukan begitu maksudku... Orang itu tidak lebih
tampan dariku, bahkan akulah yang pertama
mengajarinya main ukulele. Bedanya hanya sejak awal
aku bilang tidak mungkin, jadi aku tidak pernah
mencoba. Padahal resikonya cuma sebatas diusir atau
dimaki. Kalau saja dulu aku yang mencobanya duluan,
tentu aku yang sekarang tidur dengan istri cantik dan
jadi menantu orang kaya. Sial! Nasib... nasib...Ya nggak seperti itu juga Mbah. Tiap orang kan
sudah ada garis tangannya masing-masing. tandas
Udin. Walaupun Mbah melakukan hal yang sama,
belum tentu hasilnya akan sama juga.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
13/51
13
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Tukang sol sepatu tua itu tercenung. Mungkin
kau benar, katanya seraya melanjutkan pekerjaannya
menjahit sol sepatu.
Mobil sedan mengkilap itu, setelah mondar-
mandir akhirnya mendapat tempat juga di halaman
parkir yang padat itu. Seorang laki-laki keluar darimobil melalui pintu sopir. Perawakannya pendek
gemuk, berkulit gelap, dan agak botak. Udin terkejut, ia
mengenali laki-laki itu.
Tuh, sopirnya... tukas tukang sol sepatu tua itu.
Heh, sstt... bukan Mbah! Itu bos saya, semoga dia
nggak lihat aku lagi duduk-duduk di sini.
Emang kenapa kalau ketahuan duduk di sini,
kena marah? Kok kamu takut sama orang kayak gitu.
Perempuan tadi itu bininya ye? Emh, jujur aja...
menurutku kamu lebih pantas naik mobil dan punya
istri cantik macam itu.
Iih, Mbah ini... jangan cuma lihat item dan
botaknya aja dong! Mbah kan nggak tahu siapa dia. Dia
itu turunan orang kaya, babenya konglomerat.
Sekolahnya aja di luar negeri. Soal cari duit, dia ahlinya.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
14/51
14
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Kalau aku kebalikannya, ijazah SMA saja aku tak punya.
Warisan juga tak bisa diharap. Tampang pas-pasan.
Jadi, tak mungkin jugalah Mbah...
Eh, anak muda. Sudah kubilang jangan gampang-
gampang bilang tak mungkin, kelak menyesal kau!
Yah, memang kenyataannya begitu mau apa lagiMbah?
Mau dengar cerita lagi?
Ah, Mbah ini cerita melulu, selesaikan dong
sepatunya!
Ya, kan bisa sambil cerita?
Terserahlah.
Pada suatu hari, kamipara kuli bangunan
sedang istirahat. Hari itu sangat panas, sehingga kami
agak malas kembali bekerja. Lalu datanglah seorang
mandor memaki-maki kami. Tidak ada yang sakit hati
dengan makian itu kecuali seorang teman. Ia
bersumpah akan mengubah nasibnya menjadi lebih
kaya dari mandor itu sehingga takkan dimaki orang
lagi. Kami semua menertawakannya, bagaimana
mungkin seorang kuli menjadi orang kaya?
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
15/51
15
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Benarlah itu Mbah, mimpi aja dia tuh...
Tahukah kau? Dia mendatangi pemborong
proyek tempat kami bekerja. Tiap sore seusai bekerja
sebagai kuli, dia bekerja di rumah pemborong itu,
tanpa digaji, dengan imbalan dia minta diajari cara
menjadi orang kaya, lucu nggak?Aih, saya baru dengar ini Mbah, memang ada
pelajarannya menjadi orang kaya?
Kami semua terbahak-bahak melihat tingkah-
lakunya. Kami kira dia sudah jadi gila karena saking
inginnya jadi orang kaya. Tapi beberapa tahun
kemudian kami tidak bisa menertawakannya lagi.
Kenapa Mbah?
Karena dia benar-benar menjadi orang kaya.
Udin tercekat. Kok bisa Mbah?
Tukang sol sepatu tua itu mengangkat bahu.
Tanyakan sendiri sama orangnya.
Orangnya mana Mbah?
Berdirilah, tengoklah ke dalam toko. Orang tua
yang duduk di pojok sambil menghitung uang, dialah
pemilik toko ini.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
16/51
16
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Udin berdiri, melayangkan pandang ke dalam
toko bahan bangunan yang sudut empernya ditempati
tukang sol sepatu tua itu untuk mencari nafkah. Benar,
ada seseorang yang kira-kira sama tuanya dengan
tukang sol sepatu itu, duduk menghadap meja kasir
sambil menghitung uang.Lho, jadi pemilik toko ini dulu sama-sama jadi
kuli seperti Mbah?
Tukang sol sepatu tua itu mengangguk.
Mengapa Mbah tidak minta padanya untuk
diajari cara menjadi orang kaya?
Aku pernah menertawakannya, mana mungkin
dia mau membantu. Ya kalaupun sekarang dia mau,
aku sudah terlalu tua untuk belajar. Tak mungkinlah...
Mengapa Mbah bilang tak mungkin?
Tukang sol sepatu tua itu tidak menjawab,
seolah-olah tidak mendengar, menyibukkan diri
dengan jahitan sol sepatunya. Udin mengangguk-
angguk, mulai memahami mengapa tukang sol sepatu
itu mengakhiri masa tuanya di emperan toko. Kalau ia
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
17/51
17
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
mengikuti jejak orang tua itu, mungkin kelak nasibnya
tidak akan jauh berbeda.
Malang, Maret 2012
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
18/51
18
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Sajak Sang Pendosa
Rahadi W.
Terkapar aku di serambi-MU
membawa hati yang terkoyak
oleh sembilu
nafsu
yang kubiarkan liar
menjelajah padang
di batas jurang gelap
dan licin
Dan terperosoklah aku
terluka, berdarah-darah
beringsut di pintu-MU
menghela beban
berkarung-karung dosa, berpeti-peti durhaka
Dengan apa kubuka pintu-MUsedang kuncinya telah kubiarkan hilang
di kegelapan jurang
Kerinduanku pada-MU
melipat langit, dan
menenggelamkan bintang-bintang
Malang, 30 Juni 2012
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
19/51
19
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
KACA PECAH
Rahadi W.
Jam satu malam lewat lima menit.Kelopak mataku terasa berat. Rasa penat
menggelayuti seluruh tubuh. Muka dan sekujur tubuh
terasa lengket oleh peluh yang mengering. Sejak enam
bulan lalu bertugas sebagai dokter Puskesmas di
wilayah agak terpencil ini, hari ini adalah hari paling
melelahkan bagiku.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
20/51
2
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Bagaimana tidak? Setelah kemarin semalaman
lembur mengerjakan laporan, paginya menyetir sendiri
mobil Puskesmas Keliling yang reyot itu ke ibukota
kabupaten sejauh 100 km, dilanjutkan rapat sampai
siang di kantor dinas kesehatan. Dalam perjalanan
pulang, roda belakang mobil terperosok ke jalanberlumpur, terpaksa jalan kaki ke desa terdekat
mencari bantuan. Petang hari sampai di rumah,
belasan pasien sudah menunggu untuk dilayani.
Baru saja selesai, jam sembilan malam, bidan
desa melaporkan ada ibu melahirkan yang kejang-
kejang. Terpaksa harus dibawa ke rumah sakit
kabupaten, dengan mobil yang sama, yang lagi-lagi
mogok dalam perjalanan pulang. Ternyata tangki
BBMnya bocor. Hadeww... capeknya! Sesampainya di
rumah aku langsung menghempaskan diri ke atas
ranjang.
Seperti disedot ke dalam pusaran sumur
ketiadaan yang dalam... aku sempat tidak ingat apa-apa
lagi. Tiada mimpi. Tiada igauan. Hanya kehampaan
yang melayang semakin dalam. Tapi tiba-tiba ada
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
21/51
21
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
sesuatu yang menahanku. Seperti kait terhujam ke
belakang otakku, kemudian dihelakan hingga terkerek
naik ke permukaan. Kesadaran yang semula
kucampakkan, tiba-tiba kembali merengkuh dan
memagutku.
Ayah.. ayah.. aduuh susah sekali dibangunkan!Lamat-lamat kudengar suara istriku. Bangunlah...
orang itu menggedor-gedor pintu terus.
Kemudian telingaku juga menangkap suara lain...
brok! brok! brok! Suara pintu depan digedor-gedor,
disertai teriak orang memanggil. Sambil mengedip-
ngedipkan mata aku menggeliatkan badan. Berat sekali
rasanya untuk bangun. Aku beranjak duduk di tepi
ranjang, berusaha mengumpulkan kesadaranku
kembali. Suara gedoran di pintu semakin keras.
Ketika kesadaranku baru mulai terasa penuh,
suara gedoran pintu itu malah berhenti. Hening
sejurus... tiba-tiba dhuarr!! krompyanggg!!
Aku tersentak kaget. Istriku pun demikian.
Kesadaranku langsung kembali 100%. Aku bergegas ke
ke arah suara itu berasal. Di ruang depan, ruang tamu
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
22/51
22
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
yang sekaligus dijadikan ruang praktek, kudapati kaca
jendela telah hancur, pecahannya berserakan di lantai.
Sebuah batu sebesar bola tenis tergeletak di meja. Ada
bekas benturan di dinding, menandakan batu itu
memantul di dinding sebelum jatuh ke atas meja.
Terlihat melalui kaca jendela yang pecah, tiga oranglaki-laki berdiri di depan rumah. Kubuka pintu dan
keluar. Ada apa ini? sergahku.
Satu diantara tiga orang itu, yang termuda dan
badannya paling besar, berjalan mendekat dengan
telunjuk terangkat menudingku. Bangsat kau! Orang
sudah mampus baru kau buka pintu!
Apa maksudmu? suaraku gemetar karena
menahan geram.
Masih nanya lagi... Lihat nih, bapakku dari pagimencret belum juga diobati. Pagi tadi ke sini kau tidak
ada. Sore ke sini masih belum ada. Sampai sekarang
dipanggil nggak keluar-keluar. sahut orang itu.
Ya Allah, Pak. Pagi tadi kan saya rapat dinas di
kabupaten. Sorenya mana ada bapak ke sini?! Kalau
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
23/51
23
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
sakit dari pagi kenapa tidak ke Puskesmas saja, kan ada
petugas lain walaupun saya tidak ada?!
Heh, banyak alasan pula! orang itu membentak.
Apa gunanya dokter di sini? Tiap kali orang sakit kau
tak pernah ada. Tahu ndak kamu.. aku ini ketua
(menyebut sebuah nama LSM) di sini.Aku tidak ada urusan dengan (kusebut nama
LSM itu). Aku kerja bukan kamu yang menggaji.
Lagipula tugasku bukan hanya mengobati orang,
banyak pekerjaan lain dibebankan pemerintah
padaku.
Enak aja kau ngomong... Kau ini digaji dengan
uang rakyat. Kamilah rakyat! Kamilah tuanmu di sini!
Bupati saja takut dengan kami. Lihat besok,
kudatangkan seribu orang, kululuhlantakkan tempat
ini!
Pertengkaran pun memanas dan sepertinya bisa
berujung kekerasan. Orang itu sudah siap melayangkan
tinjunya. Tiba-tiba ada yang menarik bajuku dari
belakang. Aku menoleh, ternyata istriku.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
24/51
24
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Sudahlah, katanya setengah berbisik. Tengah
malam begini, tak ada gunanya bertengkar,
membahayakan dirimu sendiri.
Hai Pak... tiba-tiba istriku menyela dari balik
punggungku. Ia menyapa kedua orang lain yang dari
tadi hanya termangu. Apakah kalian datang ke sinihanya untuk bertengkar? Siapa sebenarnya yang
sakit?
Eh ya.. anu Bu, ini paman saya... sakit perut. kata
yang seorang menunjuk orang tua di sebelahnya.
Yang sakit masuklah! istriku melambaikan
tangan. Semula bapak tua itu ragu-ragu, tapi kemudian
masuk juga ke dalam rumah. Pemuda yang beringas itu
terdiam saja melihatnya. Periksalah dulu! bisik
istriku lagi sambil menarik tanganku. Urusan lain bisaditunda besok pagi.
Walaupun hatiku masih panas, tapi akhirnya
kuturuti juga perkataan istriku untuk memeriksa
bapak tua itu. Nada bicaraku agak lain saat
menanyainya tentang sakit yang dideritanya, pendek-
pendek dan tidak ramah seperti biasanya. Juga saat
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
25/51
25
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
memegang jarum suntik dan menghisap obat dari
ampulnya, kelihatan tanganku masih gemetar karena
hati yang menahan amarah. Saat kuberikan obat-obat
yang harus diminumnya di rumah, wajahnya
menatapku (dengan air muka yang aku tahu artinya:
berapa?). Tapi aku enggan menanggapi dan dengangerakan kepala menyuruhnya keluar.
Di dekat pintu orang itu memegang tanganku,
seraya mengatakan sesuatu dengan suara pelan
hampir tak terdengar, Maafkan kami. Kami tak
bermaksud begini... Aku tak begitu memperhatikan.
Kubukakan pintu untuk secara halus menyuruhnya
pergi.
Orang tua itu berbicara kepada pemuda beringas
itu, sepertinya menyuruh memberikan uang atau apa
kepadaku, tapi pemuda itu hanya mengangkat bahu
dan pergi begitu saja. Kedua orang itu memandangku
sejenak, seperti mengucap terimakasih dengan wajah
tak enak, kemudian berjalan pergi mengikuti pemuda
itu.
Kali ini takkan kubiarkan dia lolos begitu saja,
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
26/51
26
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Terserah, apapun yang akan kaulakukan
lakukanlah besok pagi, sekarang tidurlah! ujar istriku.
Tentang pemuda beringas itu, masih lekat dalam
ingatanku kejadian sebulan yang lalu. Waktu itu dia
membawa seorang anak yang terluka lengannya
karena bermain pisau. Lukanya mengalirkan darah,walau tidak seberapa parah, tapi anak itu meraung-
raung terus. Ketika akan menjahit luka itu, baru
kuingat bahwa alat-alatnya belum disterilkan. Kututup
luka itu dengan kasa steril dan kutinggalkan ke dapur
untuk merebus dahulu alat-alat bedah minorku. Tiba-
tiba pemuda itu menerobos masuk ke dapur,
membentak dan menarik kerah bajuku. Ia bilang aku
lambat melayani anaknya sampai hampir mati
kehabisan darah.
Terlalu. Kali ini tak akan kubiarkan, aku
mengutuk dalam hati.
* * *
Pagi hari, aku bergegas hendak melapor ke
Mapolsek, tapi kemudian kuputuskan untuk lebih dulu
menemui kepala desa setempat. Mendengar kejadian
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
27/51
27
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
itu, seperti yang kuduga, kepala desa mencegahku
untuk lapor polisi. Ia berjanji akan menyelesaikannya
secara adat. Aku pun melunak, tapi memberinya batas
waktu 1 x 24 jam untuk segera bertindak.
Hingga siang hari belum ada kabar dari kepala
desa. Rasa kesal, marah, dan dendam kembalimengusikku. Hampir aku memutuskan untuk langsung
ke kantor polisi saja, tapi istriku mengingatkan bahwa
aku sudah berjanji untuk memberi waktu 24 jam.
Ketika hampir jam sembilan malam tak juga ada kabar
apapun, aku kehilangan kepercayaan pada kepala desa
itu. Melihat beringasnya pemuda itu, kuragukan bahwa
cara kekeluargaan akan bisa menjinakkannya.
Ketika aku baru saja mengunci pintu setelah
pasien terakhir yang kulayani pulang, tiba-tiba ada
orang yang mengetuk pintu. Kuintip dari jendela (yang
masih bolong) ternyata kepala desa bersama bapak tua
yang kemarin sakit itu.
Jadi bagaimana kelanjutannya Pak? tanyaku
begitu mereka kupersilahkan masuk dan kami duduk
bersama di ruang tamu.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
28/51
28
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Kepala desa itu menarik nafas panjang sebelum
mulai berbicara. Saya sedang berusaha menyelesaikan
masalah ini, Pak Dokter. Tapi masalahnya pelaku
pengrusakan yang Anda laporkan ini sedang sakit...
Sakit? Sakit apa? Kemarin dia sehat-sehat saja
waktu melempari rumahku. Bapak lihat sendiriakibatnya... kataku sambil menunjuk jendela yang tak
berkaca lagi.
Ya saya tahu... tapi sejak tadi pagi katanya dia
sakit perut. Sekarang makin parah hingga tak bisa
berdiri lagi.
Sakit atau pura-pura sakit? Apa dia takut akan
diperkarakan ke polisi?
Saya tidak tahu Pak Dokter, tapi saya pegang
badannya memang panas sekali, dan sekarang tak bisa
diajak bicara lagi, malah meracau seperti orang
kesurupan.
Lalu?
Ya.. justru saya datang sekarang ini mewakili
keluarganya untuk minta maaf sekaligus minta tolong
Pak Dokter untuk mengobatinya.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
29/51
29
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Apa? Orang ini sudah bersikap kasar ketika
pertama kali aku menolong anaknya. Dan kemarin..
lebih buruk lagi, ia merusak rumahku ketika akan
minta tolong untuk mengobati bapaknya. Apakah saya
bukan manusia yang tak bisa merasa sakit hati?
Berani-beraninya sekarang minta tolong lagisedangkan kemarahan dalam hati saya belum hilang.
Saya tidak yakin bisa bertindak profesional dengan
beban perasaan seperti ini!
Kepala desa hanya mengangguk-angguk sambil
sesekali menarik nafas panjang. Bapak tua
disampingnya hanya menunduk, meneteskan air mata,
tidak berkata sepatahpun. Akhirnya mereka pun
mohon diri setelah jelas tak ada lagi yang bisa
dibicarakan denganku.
Mengapa dibuang kesempatan yang begitu
bagus? Aku kaget mendengar suara istriku yang tiba-
tiba menyela dari balik tirai, ketika aku masih
termangu memandang kepergian kedua orang itu.
Kesempatan? Apa maksudmu?
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
30/51
3
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Kesempatan untuk membuktikan keikhlasan.
Selama iniAyahbanyak menolong orang... tapi bisakah
membuktikan bahwa semua atas dasar keikhlasan?
Banyak alasan untuk menolong: karena uang, karena
kasihan, karena tugas, karena menyukai seseorang,
karena ingin dapat pujian... banyak lagi alasan lain.Terus?
Saat kita harus menolong orang yang kita benci,
saat itu kita tidak punya alasan lain untuk menolong
selain keikhlasan. Kelak saat Ayah berdoa, maka Ayah
bisa dengan bangga menyebut di hadapan Allah bahwa
Ayahpernah menolong seseorang dengan tanpa alasan
lain selain ikhlas semata.
Aku tercenung. Tak ada kata-kata lain lagi
terdengar dari balik tirai. Apa yang baru saja kudengar
sudah jelas maknanya, tidak perlu penjelasan lain lagi.
Kumasukkan alat-alat medisku ke dalam tas kecil yang
biasa kubawa kala mengunjungi pasien di rumahnya.
Saat keluar rumah, kusempatkan memandang ke
langit sebentar, menasehati diriku sendiri bahwa Dia
sedang menyaksikan apa yang kulakukan. Dengan
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
31/51
31
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
langkah-langkah ringan aku berjalan, ke rumah
pemecah kaca itu.
Keikhlasanwalau setitikakan menghapus
dendam segunung.
#RahadiW.
Malang, Februari 2012
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
32/51
32
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
GERIMIS MALAM
Rahadi W.
Malam berselimut gerimis
menelan senja yang basah oleh air mata
Duhai hati yang selalu menangis
mengapa tidak berdamai saja dengan dunia
Tidakkah kau tahu sifat dunia?
semakin kau memakinya
semakin ia kan menindasmu
semakin kau menghiba padanya
semakin ia kan menjauhimu
Malang. 13 April 2012
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
33/51
33
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Lelaki Pilihan Ayahku
Rahadi W.
"Nis, kamu besok datang, kan?" suara Novi di
hapeku terdengar mendesak.
"Aduh, gimana ya, aku...." jawabku ragu.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
34/51
34
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
"Sibuk?" sahut Novi. "Sibuk apa pula? Ajak aja si
Dafa, nggak apa-apa. Kalau Bang Mahmud nggak
ngijinkan, biar aku bicara sama dia."
"Bukan soal Bang Mahmud, tapi Dafa suka rewel
kalau diajak pergi," ujarku. Sejak menikah tiga tahun
yang lalu, anakku memang baru satu, si Dafa itu."Makanya, Dafa harus sering diajak keluar, biar
terbiasa. Jangan ngumpet terus di rumah, ntar jamuran
deh kamu!" sergah Novi. "Geng kita sudah konfirm
semua, tinggal kamu aja. Besok kujemput ya, jam
delapan pagi theng!"
Aku terdiam. Alasan apa lagi yang bisa
kuberikan agar aku tidak harus datang di acara reuni
hari Minggu besok? Sebenarnya aku minder bertemu
teman-teman SMA-ku. Mereka umumnya kuliah atau
bekerja, sedang aku... membusuk di rumah jadi istri
penjual cilok. Tapi bukan itu alasan utamaku. Aku takut
berjumpa "dia". Dia yang pernah kuharap akan
berperan penting dalam hidupku.
"Sayang cowok-cowok cakep banyak yang nggak
bisa datang. Termasuk Mas Tomi, lagi di luar negeri
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
35/51
35
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
kabarnya. Jadi kurang seru." Novi terus mengoceh.
Hatiku berdesir mendengar nama Tomi disebut. Entah
Novi sengaja atau tidak. Ia memang sedikit tahu
tentang kisah antara aku dan Tomi, tapi mungkin
sudah lupa.
"Oh, jadi mereka tidak bisa datang, ya?" selakudengan perasaan berdebar.
"Iya, makanya kamu jangan nggak datang juga,
bisa mati bosan aku!"
"Mm... Iya deh, terserah," kataku akhirnya.
"Nah, gitu dong! Besok kujemput, ya. He he
he...." Novi tertawa riang.
Ah, Tomi... lagi-lagi aku jadi teringat nama itu.
Padahal sudah mati-matian aku berusaha melupakan-
nya. Aku sudah menikah, tak layak bagiku membagi
pikiran untuk laki-laki lain. Tapi bagaimana lagi...
orang bilang, cinta pertama takkan pernah terlupakan.
Mungkin itulah yang terjadi padaku.
Aku tak bisa melupakan puisi yang ditulis Tomi
ketika menyatakan cinta padaku. Kata demi kata,
bahkan tiap-tiap hurufnya, masih melekat di benakku.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
36/51
36
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Bahkan malam pun tertegun dalam senyap
tatkala bulan menyingkap kabut yang menyaput
wajahnya
Duhai, Purnama
Demikianlah daku tertegun memandang
wajahmuyang bersinar bak bola kristal dalam naungan
kerlip bintang
... dan selanjutnya masih panjang lagi.
Waktu itu, benar kata orang, dunia serasa milik
berdua. Masa depan terbuka lebar, hanya keindahan
yang tampak. Siapa yang meragukan masa depan
seorang pemuda seperti Tomi? Dia cakep, romantis,
pintar (bahkan mendekati jenius, kata teman-teman),
dan anak orang kaya pula. Walau tak lama, aku sempat
merasakan duduk di jok mobil BMW milik papinya,
rasanya adem, wangi, keren.
Tapi sayang, kami hanya sempat tiga bulan
berpacaran. Bahkan Novi dan teman-teman yang lain
baru saja tahu kalau kami pacaran, ketika hal itu
keburu tercium oleh ayahku. Hadehhh... ayahku
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
37/51
37
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
memang kolot. Dari awal sebenarnya beliau
melarangku pacaran. Mengetahui aku pacaran
sembunyi-sembunyi, kontan saja kemarahannya
meledak. Aku sempat dipukul dengan rotan, dan
hapeku disita. Alhasil, pacaran seumur jagung itu pun
putus... tus.Karena tekanan ayahku, Tomi dipindahkan
orang tuanya ke sekolah lain. Padahal saat itu kurang
empat bulan menjelang UNAS. Konsentrasi belajarku
buyar. Masih untung bisa lulus SMA, walau nilai pas-
pasan. Tapi usahaku lolos seleksi PTN gagal total.
Celakanyaini lagi yang tak kusukaayah melarang-
ku ikut tes di perguruan tinggi swasta. Buang-buang
duit saja, katanya. Ih, sebel.
"Kalau memang otak nggak mampu dipakai
kuliah, ya sudah, nggak usah dipaksakan," ujar ayahku
waktu itu. "Lebih baik kamu menikah saja."
Hah, menikah? Sama sekali tak terbayangkan
olehku. Lulus SMA langsung menikah... aduh, apa kata
dunia? Di saat teman-temanku bertukar kabar gembira
karena menjadi mahasiswa-mahasiswi, aku hanya
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
38/51
38
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
duduk termenung di rumah. Untung Novi sesekali
datang menghiburku. Dia juga tidak kuliah, lebih asyik
mengurus toko souvenir warisan mamanya daripada
belajar.
Saat itu aku berangan-angan seandainya Tomi
tiba-tiba datang melamarku. Tapi itu hanya angan-angan kosong, aku tak pernah mendengar kabar-
beritanya lagi. Lagipula, kecil kemungkinan ayahku
mau menerimanya, sudah nggak respek.
Yang muncul kemudian malah... Bang Mahmud!
Aku belum pernah mengenalnya sama sekali. Kabarnya
dia lulusan pesantren, nun di Ponorogo sana. Bang
Mahmud juga tak mengenalku, bahkan tidak tahu
seperti apa diriku, cantik atau jelek. Ia hanya tahu dari
gurunya bahwa ayahku sedang mencari menantu. Aku
mengintip dari dalam kamar waktu dia datang
melamar diantar pamannya. Ehm... refleks otakku
langsung membandingkannya dengan Tomi.
Rambutnya ikal, berjenggot, dan selalu pakai
celana cingkrang. Aih, sorry men, bukan tipeku banget!
Bandingkan dengan Tomi yang rambutnya selalu
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
39/51
39
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
berminyak gaya Superman The Movie. Parfum Tomi
juga selalu cool, membuat cewek-cewek terkiwir-kiwir
dibuatnya. Sedangkan yang ini... emh, dari dalam
kamar saja aku sudah bisa meraba aroma parfumnya.
Bau bunga melati, khas parfum yang biasa dijual di
pasar malam (kemudian hari aku tahu, ternyata doimemang jualan parfum semacam itu, hiks!).
Aku sempat berharap ayahku menolak
lamarannya. Tapi ternyata tidak, ayahku justru
kesengsem dengan gaya santrinya itu. Mungkin beliau
pikir cocok untuk menjinakkanku yang nyaris liar ini.
Aku pun gelagapan waktu ditanya, mau apa
nggak menikah sama dia. Aduh, pikirku, kalau aku
menolak sampai kapan aku membusuk di kamar
seperti ini. Tapi... entahlah. Akhirnya, karena aku diam
saja, maka lamaran itu pun diterima. Aku pun menikah,
dan jadilah si Dafa ini.
Sempat syok juga waktu diajak Bang Mahmud
ke rumah kontrakan yang mungil, dalam gang sempit
pula. Lebih terkejut lagi waktu mengetahui
pekerjaannya sehari-hari, jualan cilok keliling naik
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
40/51
4
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
motor. Aduh, terbayang masa depanku bakalan suram.
Tapi paling tidak dia masih mampu membelikanku
pulsa, hingga aku masih bisa ber-chatting ria dengan
teman-temanku.
Sebenarnya Bang Mahmud bisa kaya, lho. Doi
sering diundang ceramah, maklum lulusan pesantren.Gayanya tidak kalah keren dengan ustadz Uje, ustadz
Solmed, dll yang ngetop itu. Pengetahuannya luas,
buku-buku bacaannya menggunung di kamar, sebagian
besar berbahasa Arab. Bahkan beberapa buku kulihat
nama penulisnya adalah ia sendiri, Mahmud Arifin.
Sebagai istrinya, aku ikut bangga juga. Tapi sayang, dia
selalu menolak amplop yang disodorkan orang
padanya selepas ceramah.
Pernah kutanyakan hal itu, tapi dia langsung
marah. Katanya, "Rasulullah saja tidak pernah meminta
upah atas ilmu yang diajarkannya. Apa hakku, dengan
ilmu yang sedikit ini, meminta bayaran?"
"Tapi...." Aku menyanggah. "Kebanyakan ustadz
begitu, apa salahnya?"
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
41/51
41
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
"Tidak ada salahnya," jawab Bang Mahmud.
"Aku hanya malu kepada Rasulullah. Wahai, Annisa
istriku, bersabarlah. Ummul mukminin Aisyah r.a.
pernah berkata, 'Tidak pernah kenyang keluarga
Muhammad dari roti gandum selama dua hari terus
menerus'. Apa yang kita jalani sekarang ini sudahterlalu mewah dibanding keluarga Rasulullah!"
Aku terdiam, dan tak pernah menyinggung-
nyinggung hal itu lagi.
* * *
Dafa melonjak-lonjak gembira ketika Novi
datang menjemput kami. Anak itu memang suka diajak
Novi jalan-jalan dengan mobil Honda Jazz-nya. Tiba di
rumah Mitha, tempat reuni itu digelar, suasana sudah
ramai. Walau memang tidak semua datang, hanya 26
dari keseluruhan 40 orang teman sekelasku.
Benar juga kata Novi, rugi kalau aku tidak
datang. Acaranya cukup menyenangkan. Apalagi
ternyata Meiske, otak geng rival kami yang mulutnyasuka kurang ajar itu tidak datang. Aku aman, tidak ada
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
42/51
42
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
yang mengungkit-ungkit statusku. Bahkan Dafa
menjadi bintang acara karena dialah satu-satunya anak
kecil yang lucu di acara itu. Novi sibuk pe-de-ka-te
sama Rio, cowok baby faceberkacamata yang sekarang
kuliah di fakultas kedokteran itu.
Seharusnya hari itu berakhir menyenangkan,kalau saja tidak ada mobil Toyota Alphard yang tiba-
tiba memasuki halaman rumah Mitha. Semua
memandang penasaran, siapa gerangan yang datang
dengan mobil itu. Seseorang berbadan tinggi-besar
dengan setelan jas warna hitam dan kacamata hitam
keluar dari pintu depan mobil, tapi dia bukan teman
kami. Ternyata dia membukakan pintu untuk tamu
terhormat sebenarnya... Tomi!
Serrr... jantungku langsung menggelepar. Kok
dia datang, bukankah kata Novi dia masih di luar
negeri? Aku menarik Dio dan memangkunya sambil
mengambil tempat di sudut yang tak menyolok.
Semoga dia tidak melihatku.
"Maaf terlambat, teman-teman. Saya langsung
ke sini dari bandara. Kemarin masih ada meeting di
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
43/51
43
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Melbourne," ujarnya lantang sekali, hampir seperti
berteriak. Ia mengenakan jas dan dasi yang langsung
dilepasnya, gerah pasti karena tidak ada AC di rumah
Mitha, hanya kipas angin.
Tomi menyapa semuanya, kemudian asyik
mengobrol, terutama dengan teman-teman laki-laki.Semua diam mendengarnya bicara. Ia bercerita tentang
bisnisnya di Australia, Singapore, dan Taiwan. Ia bicara
tentang pasar modal, harga minyak, dan investasi apa
yang terbaik tahun ini. Aku tidak paham sama sekali.
"Hai, hampir aku lupa. Apakah Nisa datang
juga?" sergah Tomi tiba-tiba.
Hampir jantungku berhenti karena aku tersedak
oleh ludahku sendiri.
"Ya ampun, Nisa. Kau duduk di situ, pantas aku
tidak melihatmu dari tadi!" teriak Tomi. Ia
menghampiriku dan mengulurkan tangan untuk
berjabatan. "Biarpun kamu berjilbab aku nggak akan
lupa, kamu tetap cantik dan makin cantik saja."
Mukaku terasa panas, pasti sudah memerah
seperti kepiting rebus.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
44/51
44
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
"Mas Tomi, jangan ganggu dia," tukas Novi.
"Nisa sudah kawin, lihat tuh jagoannya ikut
mengawal."
Hhh, begitu sempat nanti akan kulempar sendal
si Novi itu.
"Iya, iya, sudah tahu. Aku cuma maumengucapkan selamat, nggak apa-apa kan biarpun
terlambat?" Tomi menatapku tajam. Sesaat pandangan
kami bertemu, desir ombak yang dulu biasa berdebur
di dadaku tiba-tiba muncul lagi. Ah, potongan
rambutnya masih bergaya Superman The Movieseperti
dulu.
"Iya, terimakasih," kataku sambil menundukkan
wajah.
"Suamimu mana, tidak ikut ke sini?" tanyanya.
"Tidak," aku menggeleng. "Ia sedang bekerja."
"Oh, hari Minggu masih bekerja, bisnisman yang
sibuk rupanya. Bisnis apa dia?" Tomi masih menatapku
dengan pandang mata menyelidik.
"Mm... tidak, tidak ada bisnis. Kami jualan
makanan saja, dagang kecil-kecilan," kataku. Entah
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
45/51
45
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
mengapa, aku jadi ingin menangis. Kutahan kuat-kuat
agar air mataku tidak menggelinding keluar. Tak
mungkin aku berkata bohong, pasti akan disangkal
oleh temanku yang tahu. Aku juga tidak tahu mengapa
jadi begitu malu dengan keadaanku sendiri.
Seharusnya tidak perlu begini. Seharusnya Novimenyelamatkanku dari suasana seperti ini.
Gedubrak! Krompyang! Gedebruk!
Aku terkejut. Semua mata menengok ke beranda
depan. Astaga! Tukang sate yang di-booking Mitha
untuk acara ini tiba-tiba meringkus pengawal Tomi
dan mengamankan sebuah pistol yang terselip di balik
jasnya.
"Maaf, aku harus pergi," kata Tomi seraya
berlari menuju pintu belakang.
Brak! Pintu belakang tiba-tiba didobrak. Dua
orang berbadan tegap menerobos masuk. Tomi
mencabut pistol kecil dari saku celananya. Tapi orang-
orang itu lebih sigap, mereka menjatuhkan Tomi dan
merebut pistolnya.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
46/51
46
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Suasana berubah gaduh. Ada yang menjerit-jerit
histeris. Dafa menangis ketakutan. Aku memeluk
anakku erat-erat. Takut. Ngeri. Cemas. Bingung.
"Polisi!" teriak seseorang dengan lantang.
"Semua tetap di tempat masing-masing. Tiarap. Tangan
di atas kepala!"Aku menjatuhkan badan ke lantai sambil
memeluk Dafa. Kupejamkan mata karena ketakutan.
Tangis Dafa terus melengking. Entah apa yang terjadi
dalam suasana hiruk-pikuk itu.
Beberapa saat kemudian seseorang menepuk
bahuku. Ada tulisan BNN di jaketnya. Ia menyuruhku
naik ke atas mobil tahanan bersama teman-teman yang
lain. Entah dari mana mereka datang, rumah Mitha
sudah dipenuhi polisi.
* * *
Tak seorang pun diantara kami yang paham apa
yang sebenarnya terjadi, termasuk Mitha si pemilik
rumah. Tapi semua menduga ini ada hubungannyadengan Tomi dan pengawalnya itu. Hanya mereka
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
47/51
47
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
berdua yang bersenjata. Polisi memeriksa kami satu
per satu, bahkan tes urin juga. Karena Dafa terus
menangis, akhirnya kami dipisahkan dari yang lain dan
dibawa ke ruang Kapoltabes.
Dafa baru berhenti menangis ketika seorang
polwan cantik mengajaknya bermain dengan mainanbalok kayu. Itu memberi kesempatan polisi yang lain
melakukan pemeriksaan terhadapku. Aku dicecar
pertanyaan seputar hubunganku dengan Tomi.
Kemudian tentang diriku sendiri, lalu tentang suamiku.
Polisi tidak percaya begitu saja waktu kubilang
suamiku penjual cilok. Ia terus mendesak. Dengan
takut-takut, kubilang Bang Mahmud terkadang
diundang ceramah, juga menulis beberapa buku
agama. Kusebutkan beberapa judul bukunya yang
kutahu. Polisi itu membelalakkan mata. Aku makin
ketakutan. Apakah suamiku ternyata seorang teroris?
pikirku cemas.
"Jadi Ibu ini istrinya ustadz Mahmud Arifin?"
sergahnya. "Duh, kenapa nggak bilang dari tadi, Bu.
Maaf, maaf."
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
48/51
48
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Aku melongong heran. Polisi itu sibuk
menelepon. Tak lama kemudian datang beberapa
orang. Ada kapoltabes, ada pula anggota DPRD. Mereka
semua mengenal Bang Mahmud. Aku mendapat
penjelasan bahwa polisi menangkap Tomi Saputra
yang sudah lama menjadi target operasi sebagaibandar narkoba. Intel BNN mulai mengendus
kemungkinan bisa menangkapnya sejak Mitha punya
ide mengadakan reuni dan mengumumkannya di
internet. Seorang reserse ditugaskan menyamar jadi
tukang sate. Kepada polisi Tomi akhirnya mengaku, ia
keluar dari persembunyian karena ingin bertemu
denganku di acara reuni itu.
"Maaf atas ketidaknyamanan ini, Bu. Kami
berterimakasih karena Ibu sudah membantu
tertangkapnya gembong narkoba yang sudah lama
kami cari," ujar Pak Kapoltabes dengan ramah. "Kami
sudah menghubungi ustadz Mahmud, sebentar lagi
beliau menuju ke sini."
Aku hanya mengangguk-angguk, bingung mau
berkata apa. Semua ini terjadi begitu cepat,
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
49/51
49
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
membuatku jadi bingung. Ah, bagaimana mungkin
terjadi? Tomi yang begitu kukagumi, kok bisa jadi
bandar narkoba. Tak percaya aku rasanya, walau
seorang polwan kemudian menceritakan padaku
bahwa Tomi mulai berubah sejak orangtuanya
mengalami kebangkrutan, sedang dia tidak bisamelepaskan diri dari kebiasaan hidup mewahnya.
Dan Bang Mahmud, siapa suamiku itu
sebenarnya? Mengapa orang-orang berpangkat itu
menyebut namanya dengan begitu hormat? Padahal di
mataku, istrinya sendiri, dia tak lebih dari seorang
penjual cilok keliling. Orang-orang itu yang tertipu,
atau aku yang selama ini buta?
"Assalamualaikum," kudengar suara yang
sangat kukenal. Laki-laki berambut ikal, berjenggot,
dan bercelana cingkrangitu.
"Waalaikumsalaam, Bang Mahmuuud..." Aku
menghambur memeluk suamiku. Tak peduli beberapa
orang melotot memandang kami. Aku menangis
sesenggukan, melepas beban ketegangan yang sudah
beberapa jam mencekam.
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
50/51
5
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Menjelang petang, kami bertiga berboncengan
pulang naik motor Honda Astrea Star Tahun 1993 yang
mesinnya kadang terbatuk-batuk itu. Pak Kapoltabes
menawari kami untuk diantar dengan mobil, tapi Bang
Mahmud menolak dengan halus. Bahkan ia menitipkan
gerobak ciloknya di Mapoltabes, yang nanti akandiambilnya setelah mengantar kami pulang.
Aku tak memikirkan lagi tentang Tomi, mobil
BMW-nya, atau Toyota Alphard-nya. Entahlah, baru
kali ini aku merasakan bahagia dibonceng motor butut.
I love you, Bang Mahmud, mmuuach....
Terimakasih, Ayah.
Alhamdulillah, Ya Robbii.
Btw, aku takkan lupa untuk melempar sendal
pada si Novi itu.
Malang, Mei 2013
7/25/2019 eBook Kumpulan Cerpen Dari Tukang Sol Sepatu Tua Hingga Lelaki Pilihan Ayahku
51/51
Kisah Fiksi Kehidupan. Volume 1. 2013
Penulis lahir
tahun 1971 di
Jombang, Jawa Timur.
Lulusan Fakultas
Kedokteran
Universitas BrawijayaMalang tahun 1997.
Pernah aktif di majalah
kampus dengan
menjadi Pimred
Majalah DIAGNOSTIKA tahun 1992-1993. Saat ini
menjadi PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Muara
Enim, Sumsel, dan sedang menjalani tugas belajar di
RSUD Saiful Anwar Malang.
Suka membaca dan menulis sejak SD, baik artikel,
puisi, cerpen, ataupun novel. Karya-karyanya juga
bisa dibaca di blognya
kisahfiksikehidupan.blogspot.com
Bisa dihubungi melalui e-mail:[email protected]
k f b k h // f b k / h di id d
Rahadi W.
https://www.facebook.com/https://www.facebook.com/mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodohttps://www.facebook.com/rahadiwidodomailto:[email protected]://www.facebook.com/