Top Banner
A.Mappadjantji Ami
330

eBook Kemandirian Lokal

Jan 19, 2016

Download

Documents

rshaleh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: eBook Kemandirian Lokal

A.Mappadjantji Ami

Page 2: eBook Kemandirian Lokal

KEMANDIRIAN LOKALKonsepsi Pembangunan, Organisasi,

dan Pendidikan dari Perspekrif Sains BaruA. Mappadjantji Arnien

GM 207 05.008Desain Sarnpul: Sofnir. Ali

© 2005, Penerbit PT Gramedia Pustaka UramaJI. Palrnerah Barar 33-37, Jakarta 10270

Direrbirkan pertama kali olehPenerbir PT Grarnedia Pusraka Urarna,

Anggota IKAPI, Jakarta 2005.

Hak cipra dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengurip atau mernperbanyak

sebagian arau seluruh isi buku iniranpa izin rcrrulis dari Penerbir.

Dicetak oleh Percetakan PT SUN, JakartaIst di luar tanggung jawab Percetakan

Bahan dengan hak cipta

Page 3: eBook Kemandirian Lokal

Daftar lsi

PRAKATA XIII

UCAPAN TER1MA KASIH..

XVII

KAIA SAMllllIAN.

XXI

BAB L MERETAS JAJ,AN MENUJU KEMANDIRlAN LOKAL

.:. Menelusllri Pencarian Hakikar Realiras12

o Era Kebangkitan Logoso Perbudakan Akal oleh Keimanano Kebangkiran Sains Modern

38

10o Pencarian Paradigms Baru

../ Paradigma Holisrne-Dialogis1314

../ Paradigrna Digitalis-Inforrnacisrne 16

../ Titik Bifurkasi.:. Kemand irian I.okal

1718

o Pembangunan adalah Adaprasi Krearifo Organisasi: Menikmari Inrerkoneksiras

2426

o Pendidikao: Belajar unruk Berubah 29

BAD 2 PARADIGl>1A NEWTONIAN DAN SAJNS MODERN 35.:. Paradigma Ilrnu Pengerahuan

o Pengertian Paradigmao Pergeseran Paradigms

3639

.:. Paradigma Cartesian-Newtoniano Perkembangan Sains Moderno Dokrrin Urama Paradigma Newtonian

444551

../ Reduksionisme-Atornisme 52

Bahan dengan hak cipta

Page 4: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 5: eBook Kemandirian Lokal

". -_ .. •• Daftar lsi vii

'" Pergeseran Reduksionisme ke Interkoneksitas 109• Emergensi 113• Strukrur Vs Pola 113• Dari Struktur ke Proses 114• Peran Informasi 116

'" Pergeseran Objektivisme ke Kontekstualitas 117'" Pergeseran Determinisme ke Probabilitas 121

o Paradigma Digi talisme- Informatisme 123'" Onrologi Informatisme 124'" Dari Hukum Alam ke Algoritma 127'" Prospek Masa Depan 131

o Metode Analisis 133'" Dari Interogasi ke Keterlibatan 134'" Simulasi untuk Mengasah Kepekaan Intuitif 135'" Teori Kompleksitas 136'" Dampak Kontekstualitas 137

BAB 4 PEMBANGUNAN: AOAPTASI KREATIF

TERHAOAP PERUBAHAN 139.:. Pergeseran Konsepsi Pembangunan 140

o Paradigma Modernisasi 145o Aliran Dependensia 141o Pembangunan Lain 149

'" Pembangunan Berwawasan Lingkungan 149•

./ Pendekatan Keburuhan Dasar 154

./ Pembangunan Berwawasan Etnis 155

./ Pembangunan adalah Pembebasan 158'" Konsep Pembangunan Endogen 159

.:. Pembangunan dari Perspektif Sains Baru 162o Tujuan Pembangunan 162

./ Peningkatan Kornpetensi Berevolusi 164'" Keberagaman 165

o Proses Pembangunan 165./ Proses Vs Srruktur 166./ Enritas Pembangunan 169

Bahan dengan hak cipta

Page 6: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 7: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 8: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 9: eBook Kemandirian Lokal

------------------------------,_.'-------------

o Reforrnulasi Format Perguruan Tinggi./ Pergeseran Peran Perguruan Tinggi

• Pelayan Pengerahuan• Pusat Pengernbangan Budaya

,/ Pengelolaan Perguruan Tinggi• Status Kclembaguan• Format Kelembagaan

DAt"TAR PUSTAKA

TENTANG PI,NULIS

Oaftar lsi XI

363364365369374375"77J

387395

Bahan dengan hak cipta

Page 10: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 11: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 12: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 13: eBook Kemandirian Lokal

xvi KEMANDfRIAN LOKAL ____________ ~~"".4;Z 4: 4$~~}j.OOOt'O.

naskahnya dengan judu! "Sudur Pandang Heurisrik terhadap WatakCahaya", dan tulisan iru direrimal Dengan mengernukakan contohpengalarnan Einstein, penulis ingin rnenegaskan bahwa gagasan danide yang ada dalam buku ini rnasih rergolong heurisrik. Walaupundemikian, semua itu diharapkan dapat merangsang pembaca untukmengkritik dan mengernbangkannya lebih jauh, sehingga konsepsiini akan berevolusi bersama dengan kita dan pad a saatnya nanri akanmenemukan benruknya yang sernakin marnpu mernbanru kita me-mahami rnakna pembangunan, organisasi, dan pendidikan, atau rna-lah hakikat sernesta iru sendiri.

Makassar, Maret 2005

Bahan dengan hak cipta

Page 14: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 15: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 16: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 17: eBook Kemandirian Lokal

Kata SambutanRadi A. GanyRektor Universitas Hasanuddin

Columbia University riba-riba menjadi pusar perharian duniakarena memiliki sraf seorang guru besar yang berhasil rnerne-

nangkan Hadiah Nobel dalarn Ilmu Ekonorni pada rahun 2001, ProfJoseph E.Stiglitz. Ia rnenulis sebuah buku yang menjadi internationalbestseller dengan judul Globalization And Its Discontents (2002). Uni-versitas Columbia rnenjadi lernbaga yang serna kin disegani dan kianrerpandang di ringkar dunia, Mernang yang menjadi salah saru ukur-an marrabat suatu universitas adalah keberhasilan stafnya rnelonrarkanpernikiran-pemikiran akadernik universal berupa buku dan hasilpenelirian lainoya. Columbia University meojadi idencik denganJoseph E.Scigiirz.

Sesungguhnya, sejak beberapa tahun lalu banyak sekali kririkyang muncul bahwa rem pat pemikiran "besar" banya Jakarta, yangternyara mernang ada benarnya kalau dikaickan dengan kuanrirasarrikel maupun buku yang berasal dari daerah, yang nyaris tidak ada

•sarna sekali. Baru dalarn riga rahun terakhir ini ada sejumlah akademisidi Unhas dan BKS PTN KTI (Badan Kerjasama Perguruan TinggiNegeri Kawasan Timur Indonesia) yang rnenggelindingkan pernikiran-pernikiran kontemporer yang berkairan dengan keilrnuan dan sekaligusrnenyangkut fenornena yang sedang dialarni bangsa Indonesia saatini. Salah sarunya adalah karya yang dirulis oleh Prof. A. Mappadjanrji

Bahan dengan hak cipta

Page 18: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 19: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 20: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 21: eBook Kemandirian Lokal

2 KEMANDIRIAN lOKAl '''I ,,"a $ ......... ~.at_.WJM •• t •.... 'r •• '~d'I"T " ...... "" ..... '.1 ...... n

kairan dengan paradigrna yang kita anur. Bahkan, keliharannya kiraburuh adanya paradigrna baru. Bahasan rnenyeluruh jelas ridakmungkin dapat dirangkum di dalam buku ini. Oleh sebab iru, perha-rian hanya dicurahkan pada 3 (riga) aspek yang dirasakan sangar me-nyentuh kepentingan kita pada saar ini. Aspek iru adalah pernba-ngunan, organisasi, dan pendidikan yang pernbahasannya diupayakandilakukan dalam bingkai Kemandirian Lokal, suatu konsepsi araucara pandang baru yang merupakan hasil awal dari kelanjutan proses

. .pencarran 1ru.

MENELUSURI PENCARIAN HAKJKAT REALITAS

Pencarian hakikar realiras semesra mewarnai akriviras rnanusia sepan-jang sejarah peradabannya, Kita sernua rerus rnencari hakikar sernestayang kira huni serta hakikar realitas yilllg kira persepsi.

Menelusuri sejarah peradaban manusia rnernbawa kita kepada 4(em pat) era yang masing-rnasing merniliki ciri spesifik. Pertarna,rnerupakan zarnan kebangkitan logos yang meninggalkan takhyul danmistisrne. Pencarian pada zarnan ini didominasi oleh kalangan filsufYunani Kuno yang pada paruh perrarna mernusatkan perharianmereka unruk menjawab perranyaan-pertanyaan yang berkairan denganalarn fisik, yang kemudian bergeser . pada paruh kedua ke arahpencarian hakikat rnanusia. Kedua, adalah zarnan medieval yangdidorninasi oleh gereja, di mana akal dan pernikiran dijadikan budakperempuan keimanan. Tidak berlebihan jika dikarakan bahwa padazarnan ini hampir tidak ada kemajuan yang berarti dalam prosespencarian iru, Filsafar mengalarni kemandekan karena hanya digunakandan dikernbangkan derni mernberikan pernbenaran terhadap wahyu,

Keriga, adalah era kebangkitan kembali rasionalisrne dan ernpirismeserra kombinasinya. Kebangkitan ini mendorong perkembangan ilmudan reknologi yang kemudian berhasil mengukuhkan dirinya sebagaipemegang otoritas tunggal, rnenguburkan filsafat serta menafikanteologi dan keirnanan. Era ini dipenuhi euforia rasionalisme danempirisme sehingga mengabaikan upaya pencarian filosofis karenadianggap ridak relevan. Manusia asyik dengan ladang pemburuan

Bahan dengan hak cip1a

Page 22: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 23: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 24: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 25: eBook Kemandirian Lokal

6 KEMANDIRJAN LOKAl -------.~.--------mengernbangkan rnerafisika yang berbasis kepada logika. Socratesyang belajar dari Perminedes kernudian rnenambahkan bahwa satu-satunya realiras kebenaran adalah Ada yang abadi, ridak berhingga,ridak berubah dan ridak cerpisahkan, Ada yang ini tidak memilikimasa lalu maupun rnasa depan. Ada ini meliputi keseluruhan sernestadan segala sesuaru yang bisa terjadi di dalamnya. Keanekaragamanyang kira amati hanyalah wujud penampakan Ada.

Lebih jauh, Socrates mengernbangkan Teori Bentuk atau Teori Ide(beberapa kalangan beranggapan bahwa reori itu sebenarnya dikern-bangkan oleh Plato dengan merninjam rnulut gurunya). DalamPbnaedon, Socrates melukiskan dunia sebagai benruk-bencuk (atauangka-angka atau ide-ide). Dunia bencuk ridak dapat dirnasuki olehindra, hanya oleh pikiran. Kita dapat mernikirkan berbagai ide, se-perti benda clengan warna terrenru, recapi kira tidak akan dapatrnengindranya. Socrates mengatakan bahwa objek indrawi rnenerirnakuanriras-kuanritas dengan "berpartisipasi" di dalam ide-ide yangmenjadi asal-rnuasalnya. Concohnya, pola patung pada suatu cerakanpatung adalah ide, sedangkan patung yang rercetak adalah obyekindrawi yang rnenerirna kualitas seperti ukuran, benruk atau bahkanekspressi dari pola yang tergarnbar pada cerakan. Dunia bencuk ada-Jab saru-sarunya realitas dan bersifat universal. Inilah dunia yangrnenjadi ternpat berpartisipasinya segala sesuaru. Dunia ini mernilikihierarki yang puncaknya rerdapar ide-ide seperti baik, buruk, indah,benar dan sebagainya. Gambaran dunia ini sejalan dengan pemikiranIndia yang melnang mungkin menjadi sumbernya (Strarern, 1997).

Plato (428-347 SM), murid Socrates, mernberikan ilustrasi menarikrentang gagasan dunia benruk arall dunia ide itu. Plato mengumpa-makan bahwa sebagian besar rnanusia hidup dalam gua remang-remang dan hanya marnpu roemandang ke sebuah dinding yangrnemperl iharkan bayang-bayang yang bergerak. Karena hanya bayang-bayang iru yang mereka Iihar, hal iru pulalah yang mereka anggapsebagai realitas. Satu-satunya cara untuk rnengetahui realiras sebenar-nya adalah beLajar rnengalihkan pandangan dari dinding gua ataukeluar dari gua cersebur.

Gagasan Socrates dan acau PLato ini rnasih rnernbekas sarnpai

Bahan dengan hak cipta

Page 26: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 27: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 28: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 29: eBook Kemandirian Lokal

10 KEMANDIRIAN LDKAL

lam filsafar Arisroreles yang rnengantar Aquinas dan kelornpok in-relekrual gereja kepada pengerrian tenrang kegunaan logika Arisrorelesyang rernyata dapar didamaikan dengan ajaran gereja. Rekonsiliasiini berbuah dengan diakuinya ajaran Arisroreles sebagai basis filsafardari reologi Krisriani, Inilah yang rnerupakan ritik rolak kernbalinyaArisrorelianisme ke dunia Barat yang kemudian mendapar ternparsebagai otoritas terringgi dalam metode filsafat.

Rekonsiliasi ajaran gereja dengan filsafat Arisroreles pada awalnyaberhasil mernpertahankan otoriras gereja. Terapi kernudian, perjalanansejarah membukrikan sebaliknya. Pada satu sisi, perkernbangan pe-ngerahuan yang berbasis pada logika dan penalaran n1emang akan se-nanriasa dihadapkan kepada rernuan-temuan baru yang membuatpendapac lama harus direvisi atau bahkan ditanggalkan. Pada sisilain, ajaran Arisroteles memang relah mengandung kontradiksi denganpendapat yang umum yang berlaku di zamannya. Sulir dirnengerri,bagaimana seorang Arisroreles rerjebak dalam kekeliruan. Para filsufYunani Kuno pendahulunya telah menyadari bahwa burni mengelilingirnarahari, rerapi Arisroreles terap yakin bahwa bumi adalah pusatalan) sernesra. Kekeliruan yang parah itu telah rnenghambat perkem-bangan pengerahuan astronorni selarna lebih dari 1.500 tahun. Lainnya,adalah kepercayaannya bahwa sernesra tersusun oJeh 4 (ernpat) unsurprimer, air, tanah, api, dan udara (sesuai dengan pendapat filsuf Em-podokles), Bahwa gerak benda langit tidak sarna dengan gerak bendadi bumi rnerupakan pula kekeliruan yang lain.

Masalah yang kernudian dihadapi oleh pihak gereja adalah karenamereka terlanjur menobatkan ajaran Aristoreles (a fa Thomas Aquinas)sebagai ajaran suci. Ini rnenjebak mereka kepada pertenrangan yangridak rerhindarkan dengan kalangan ilmuwan yang akhirnya bermuarapada diringgalkannya ajaran gereja oleh kalangan rersebut yang ber-akibat punahnya otoriras runggal gereja.

Kebangkitan Sains Modem

Temuan Nicolas Copernicus (1473-1549) yang menggeser pandanganGeosenrris, yang merupakan ajaran suci gereja, ke pandangan Helie-

Bahan dengan hak cipta

Page 30: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 31: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 32: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 33: eBook Kemandirian Lokal

14 KEMANDJRIAN LOKAL_'_~_'o. ~, __ ,_e>~u

secara dinamis rnernbuar pernbidangan yang kira lakukan rerhadapilmu, sesuai dengan rekomendasi Ariscoreles, menjadi ridak relevanarau bahkan rnencipcakan masalah baru.

Juga harus digarisbawahi bahwa sernesta ternyara bersifar partisi-pacif sekaligus terrurup. Sernesra hanya mau menjawab perranyaansesuai dengan cara yang kita ajukan, tetapi menyembunyikan yanglain. Fakta ini membuat rnetode penelitian rnernbutuhkan revisirnendasar, rneninggalkan pendekaran interogatif dan menggantikannyadengan pendekaran keterlibatan atau dialogis. Tidak kalah penringnyaadalah pendekaran ilmiah sudah saarnya dilengkapi dengan merodeatau pendekaran lain yang bersifat kualitatif, agar kita dapat mernan-faatkan seeara optimal potensi kemanusiaan kira, seperti ernosi danintuisi, serta kemampuan 'spiritual dan kesadaran transendental.

Temuan-rernuan iru, dijabarkan seeara lebih rinei pada Bab 3,bermuara pada sirnpulan bahwa rerbenruknya paradigrna Sains Barucelah membayang di depan rnata. Keberadaan paradigms itu diharap-kan mampu rnenghadirkan dimensi baru yang akan lebih memperkayarnakna kehidupan. Harapan yang lebih tinggi adalah paradigma iruakan mampu mengantar kira menjadi lebih dekar kepada hakikatrealiras sernesta yang kica cari sejak beberapa puluh abad yang lalu.

Setidaknya, pada saar ini terdapar dua alrernatif paradigma baru,yaitu paradigrna bolisme-dialogis dan paradigrna digitalis-in/orrnatis1Ile.

Paradigma Holisme-Dialogis

Paradigms Holisme-Dialogis, selanjurnya disingkar paradigrna HD,merupakan jawaban langsung terhadap runtuhnya paradigma New-ronian. Paradigms ini dicunjang oleh 3 (riga) pilar utarna, yairu: (i)holisrne-inrerkoneksitas sebagai "lawan" dari reduksionisme, (ii) pro-babilisrne sebagai jawaban dari kelurnpuhan dererminisme, dan (iii)konteksrualisme, untuk rnengganrikan objektivisme pada paradigrnaNewtonian.

Dokrrin holisme-incerkoneksiras memandang semesta sebagai satukesaruan yang ridak rerpisahkan. Setiap "bagian" terkait dengan"bagian" lain dalam jejaring interkoneksitas yang dinamis. Bagian-

Bahan dengan hak cipta

Page 34: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 35: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 36: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 37: eBook Kemandirian Lokal

18 KEMANDIRIAN LOKAL ,! ........"" it ~ I' _ $ •

manusia pun jelas akan dipertanyakan kembali, Apakah hanya sekadarsebagai seorang pernain sinetron di atas panggung kehidupan sandi-wara dunia yang mernainkan skenario ya.ng dirulis dengan teliti olehTuhan, sebagairnana yang dipercaya oleh kaum Calvinisme, araukahkehendak bebas seseorang recap ada, tetapi dalam ruang kebebasanyang dibarasi oleh gennya?

Sebaliknya, mernilih paradigrna HO rnernburuhkan pergeseranyang sangar signifikan dalarn cara pandang kita, karena pilar-pilarurarnanya jelas berseberangan dengan yang dianur paradigms New-tonian. Mernilih paradigms ini berarti kita siap untuk melakukanredefinisi rerhadap banyak aspek kehidupan kita, termasuk sains danteknologi turunannya. Irulah harga yang harus dibayar demi rnenda-patkan cakrawala baru bagi proses pencariao kita.

Apa pun yang dipilih, kira perlu rnengingatkan diri kira masing-rnasing bahwa meneruskan proses penearian itu bukan semara unrukmenemukan hakikat realitas sernesta, rnelainkan juga unruk rnenik-matinya sebagai media untuk rnernperkaya batin peradaban kica.

Woody Allen dalam esainya " Pesan unruk Alumni" menulis:

Meiebihi babakan sejarah mana pun, sekarang manusia berada dipersi1npangan. ja/an pertama menuj« kekacauan dan keplitusasaanyang tidak bertepi, sedangkan [alan kedua menui« kepttnahan total.Mari/ah berdoa agar kita memililei kearifan Itntuk marnpl,tmemilib[alan yang bena«

KEMANDIRIAN LOKAL

Konsepsi Kernandirian Lokal adalah sintesis dari wawasan baru danremuan-rernuan sains yang dijabarkan sebelumoya. Konsepsi inicenderung memilih jalan yang ditawarkan oLeh paradigrna I-fD,walaupun ridak menoLak mentah-menrah kebenaran yang ada padaparadigms 01. leu ridak sulit dilakukan karena pad a dasarnya para-digrna HD memahami kemenduaan sehingga tidak menolak adanyakebenaran lain,

Holisrne adalah aeuan utarna konsepsi Kemandirian Lokal. Paham

Bahan dengan hak cipta

Page 38: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 39: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 40: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 41: eBook Kemandirian Lokal

22 KEMANDIRIAN LOKAL

bersifar luwes, dalarn arti merniliki kernampuan unruk rnenyesuaikandiri arau melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungannya.Dengan dernikian, tatanan dapat pula dilihar sebagai suatu sisternkompleks-adaptif tcompiex adaptive system), Tetapi harus digarisbawahibahwa adaprasi yang dirnaksudkan di sini tidaklah berarri sekadarberubah rnengikuri rekanan lingkungannya, melainkan merupakanptoses adaprasi-krearif, adaprasi dalarn koridor yang sesuai denganidenritas tatanan. Mengingat bahwa sernesra merupakan sam kesatuan,proses adaptasi iru juga akan mernengaruhi lingkungannya yangpada gilirannya akan ikut pula meoyesuaikan diri. Ini menunjukkanbahwa taranan dan lingkungannya, digerakkan oleh kehendak bebas<free-will) masing-rnasing, rnelakukan evolusi secara bersarna (co-evo-lution) yang rnerupakan kaidah kaidah ucama semesta untuk mencip-takan kebaharuan.

Keriga, seriap tatanan rnemiliki kapasitas swatara (selforganizingcapacity), yairu kernampuan unruk melakukan swarata (pengarurar;diri) terhadap strukrur (dalam hal ini pola inrerkoneksiras) dan jugacermasuk pengayaan dan pemarangan rerhadap idenrirasnya unrukberadaptasi rerhadap dinarnika lingkungannya dan juga untuk mere-presentasikan dinarnika inrernalnya yang terutarna dipicu oJeb aktivitaskomponen-komponennya untuk mernpertahankan arau bahkan me-ningkarkan kualiras keberadaan masing-rnasing. Mudah dirnengertibahwa keberlangsungan keberadaan ratanan banyak ditentukan olehkapasiras swatara. Semakin tinggi kapasitas ini akan sernakin besarpula kemarnpuan ratanan bersangkuran mernpertahankan keberada-annya.

Dinamika internal yang terjadi daJam suaru taranan dapat dipahamidengan rnelihat tatanan sebagai suatu holarki (hierarki atau susunanbertingkat dari holon-bolon), dalarn arri seriap holon rnemiliki araumengandung beberapa holon di dalamnya, sebaliknya holon yang di-sebutkan pertarna rnerupakan "anggota" atau "bagian" dari holonlain yang lebih besar yang melingkupinya. Konsekuensi dari modelseperri ini adalah bahwa seriap holon pada sernua rararan mernainkan2 (dua) peran sekaligus, yairu peran sebagai "keseluruhan" dan peran

.sebagai "bagian". Kedua peran ini masing-rnasing memiliki kecende-

Bahan dengan hak cip1a

Page 42: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 43: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 44: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 45: eBook Kemandirian Lokal

26 KEMANOIRlJ\N LOKAL

yang baik akan memberikan ruang yang lebih leluasa bagi tarananuntuk meningkarkan kualiras keberadaannya. Sirnpulannya, pernba-ngunan adalah proses evolusi bersarna anrara raranan dan lingkung-.annya guna rnewujudkan citra masa depan masing-masing.

Bagaimana rnelakukannya, dicoba dijelaskan pad a Bab 4.

Organisasi: Menikmati InterkoneksitasDari perspektif Kernandirian Lokal, organisasi tidak lain adalah suaruratanan. Dengan demikian, fungsi utarna organisasi selain unrukrnelakonkan misinya yang spesifik, juga sebagai media yang menjamiokeberlangsungan keberadaan anggota-anggotanya. Tegasnya, organisasisernesrinya berfungsi sebagai pendorong dan fasiliracor upaya-upayapara anggoranya untuk menmgkarkan kualitas kernandirian dalarnrnengarrikulasikan kepentingan rnasing-masing. Bahkan, fungsi yangdiseburkan rerakhir sernestinya dijadikan bagian yang tak rerpisahkandari rnisi organisasi.

Model organisasi seperri ini rnembuar pengendalian yang kecaragar seciap komponen organisasi senantiasa menjalanka.n rugas masing-masing. Namun, sehubungan dengan pelaksanaan misi organisasi halini menjadi kurang relevan. Pertama, karena misi organisasi secaraeksplisit telah rnerefleksikan kepenringan para anggora, dengan de-rnikian mereka akan secara sukarela rnelaksanakan rugasnya rnasing-masing. Kedua, setiap anggoca rnerasa wajib menjaga keberlangsungankebeeadaan organisasinya, karena canpa adanya organisasi iru, rnerekaakan kehilangan wadah unruk rnengakrualisasikan keberadaannya.Kornponen organisasi o1emang sangat sesuai dipandang sebagai holonyang rnemiliki peran ganda. Pada saru sisi menonjolkan kernandiriandan kebebasannya dalarn melaksanakan akriviras inrernalnya, sedang-kan pada sisi lain berfungsi menjaga keberlangsungan keberadaan

. .organisasmya.

Dalam model organisasi seperti ini setiap anggora arau komponenorganisasi akan rnerasa nyarnan menikmari inrerkoneksirasnya dengananggota yang lain. Nyarnan kerena memiliki kebebasan rnengakrua-lisasikan keberadaaannya dan sekaligus nyarnan dalam membangun

Bahan dengan hak cipta

Page 46: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 47: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 48: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 49: eBook Kemandirian Lokal

30 KEMANDIRIAN LOKAL

adalah kara kunci untuk memahami sernesta. Sernesra yang senanriasabaru akibar proses penciptaan yang' berlangsung rerus menerus, dimana kira sernua sernestinya terlibar dalarn proses pencipraan itu.

Pendidikan mengajarkan masa lalu, padahal masa depan adalahsesuatu yang baru, sesuatu yang kita ciprakan dengan tindakan danakriviras kira hari ini. Masa depan jelas ridak mungkin dirnengerridengan baik dengan hanya menggunakan pendekatan atau pengeta-huan rnasa lalu. Pengerahuan ya.ng sarat ten tang rnasa lalu bukanlahmerupakan jaminan unruk mernahami rnasa depan. Ibaracnya, sepertikata Boast (1997), kita ridak mungkin mampu mengendarai mobildengan baik, hanya dengan memandang kaca spion, karena apa yangrerlihar di kaea iru bukanlah realiras yang sedang arau yang akandihadapi.

Di samping iru, siscern pendidikan kira juga sernakin asyikrnencetak spesialis yang sangat spesialis. Ironisnya, spesialisasi yangmenjadi semakin lebih rerspesialisasi seiring dengan bertambahnyawaktu, bukannya rnembuar kita sernakin rnernahami sernesra, terapijustru sebaliknya, sernesta keliharannya menjadi semakin asing dansernakin ridak bersahabat. Inilah darnpak dari pengklasifikasian ilmupengerahuan yang diajarkao Aristoreles lebih dari 23 abad yang laluyang kemudian diperparah oleh dokrrin reduksionisme yang merasukdalam ke janrung sisrern pendidikao. Saar ini, terarnat mudah me-nemukan seseorang yang sangar memaha.mi dan rerampil di bidangnya,retapi tidak sepenuhnya menyadari kererkairannya deogan bidanglainnya, apalagi dengao fenomena sernesra yang holistik.

Illusrrasi di atas menunjukkan bahwa diperlukan adaoya revisimendasar terhadap sistern pendidikao. Revisi itu tidak hanya dise-babkan oleh perubahan subsransi materi pendidikan akibat adanyapergeseran paradigma ilmu pengetahuan, retapi yang lebih pencingadalah mengubah pandangan dunia (wot'ld view) para pelajar agarmereka menjadi terbiasa dengan paradigrna ilrnu pengerahuan baru.

Perubahan substansi materi jelas akan mernberikan pekerjaanrurnah yang sangar baoyak. Pengkorak-korakan ilmu yang diajarkanpada fakultas, departernen dan bagian, sebagai produk dari reduksio-nisrne, memerlukan resrrukrurisasi. Perguruan tinggi dan lembaga

Bahan dengan hak cip1a

Page 50: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 51: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 52: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 53: eBook Kemandirian Lokal

Paradi.gma Newtoniandan Sains Modern

Bagaimanakah realiras iru dan apakah realitas yang kira persepsisarna dengan semesra yang ada dan rampak di sekeliling kira?

Pertanyaan-perranyaan seperri ini sudah sejak lama menjadi objekkajian yang digumuli oleh kalangan filosof dan ilmuwan, tetapikelihacannya rnasih bucuh wakcu panjang uncuk rnendaparkan ja-wabannya.

Adalah Kuhn yang mernperkenalkan istilah arau konsep paradigma.Menururnya, apa yang kica persepsi bukanlah sernesra yang sebenarnyakarena hasil persepsi itu sangac rerganrung pada paradigma yang kiraanur. Pendapat Kuhn ini jelas tidak sejalan atau bahkan bertenrangandengan aliran positivisme-yang sernpat dan kelihatannya masib me-rupakan ideologi Sains Modern, seridakoya sampai paruh akhir abadyang lalu-yang meyakini bahwa realiras atau kebenaran iru bersifarobjektif, dengan sendirinya bersifat rnurlak, tidak rergancling apalagidipengaruhi oleh adanya pengarnar.

Bahasan pada bab ini tidak dimaksudkan untuk mernperrenrangkankedua pendapat iru karena pada hakikamya positivisme juga dapat di-pandang sebagai suaru paradigma, paradigma objekrivitas ilmu penge-.tahuan. Bahasan hanya akan difokuskan kepada penjabaran konsep pa-radigma, rerrnasuk pergeseran dan pengaruhnya rerhadap perkembang-an ilmu pengeeahuan. leu pun dibatasi hanya yang berkaitan denganparadigma Cartesian-Newtonian yang menjadi acuan Sains Modern.

Bahan dengan 11dl~cipta

Page 54: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 55: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 56: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 57: eBook Kemandirian Lokal

~~~. ,_ttr___ Paradigma Newtonian dan Sains Modem 39

Persyararan ini dinilai oleh kalangan di luar posirivisme .sebagai ben-tuk imperalisme episrernologis,

Sebenarnya,' jika kita ingin melakukan generalisasi pengertian pa-radigrna, aliran posirivisrne merupakan pula paradigrna rersendiriyang sarna kedudukannya dengan paradigrna konsrrukrivisme. Wa-laupun keduanya memiliki eara pandang serra asumsi-asumsi dasaryang sangae berbeda atau bahkan bertenrangan.

Jika kira harus menernukenali perbedaan hakiki antara kedua pa-radigma itu adalah paradigma konstrukrivisme mengakui adanya"kebenaran" ganda, sebaliknya posirivisrne rnelihar kebenaran bersifatobjekrif

Perlu dirambahkan di sini, bahwa tidak ada cara- unruk I11emper-remukan arau rnendamaikan dua paradigrna, karena seriap paradigrnamemiliki aeuan serta premis dasar yang berbeda. Yang dapat dilakukanhanyalah dialog antarpenganut paradigma. Dialog dimaksud bukanuntuk rnenernukenali dan menyepakati paradigms yang paling benar,terapi untuk memperluas wawasan dari penganue paradigrna-para-digma itu.

Pergeseran ParadigmaSetiap paradigrna rnerniliki zamannya sendiri dan secara pelan rerapipasri akan diganrikan oleh paradigms barn. Perganrian ini urnumnyadisebabkan karen a paradigrna lama tidak Iagi memadai untuk digu-nakan memahami berbagai fenomena alarn dan atau sosial yang sebe-lumnya ridak dikenal.

Kuhn (1962) menjelaskan bahwa pergeseran paradigma terjadi ke-tika ada sekian banyak anomali yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmupengetahuan. Jika akurnulasi anomasi menjadi semakin ridak dapatlagi ditolerir, maka ribalah saarnya rnengganci asumsi dasar yang kiraanut sebagai pilar-pilar utarna ilrnu pengetahuan kira. Dengan katalain sudah saatnya kira mengubah paradigma kira.

Proses pergeseran paradigma di perliharkan pada Peraga 2.1. Padaawalnya, suatu kelompok masyarakat rnengumpulkan dan berupayamemahami berbagai fenomena alam dan sosial, Pemahaman ini

Bahan dengan hak cipta

Page 58: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 59: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 60: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 61: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 43

nyumbangkan kontribusi yang besar cerhadap perkembangan biologi.Demikian pula halnya dengan ilmu fisika. Walaupun pad a awal abad20 kaum fisikawan mengembangkan cabang fisika baru (fisika kuan-tum) yang justru dianggap sebagai agen perubahan yang mernicuberkembangnya paradigrna ilmu pengerahuan baru (paradigms ho-lisme-dialogis), retapi beberapa kalangan fisikawan rnasih tetap rnern-perrahankan atau bahkan mengernbangkan lebih jauh paharn reduk-sionisrne. Edward Fredkin, misalnya, rnengernbangkan fisika digitalyang rnelihar partikel elementer sebagai perwujudan dari bit-bit in-formasi. Ide Fredklin ini memang sangat revolusioner, karena mere-duksi rnateri menjadi nonrnateri, walaupun begiru rnasih retap ber-ada di jalur reduksionisme.

Kuhn menarnbahkan bahwa pergeseran paradigms ilrnu pengera-huan akan memicu kekerasan atau bahkan revolusi, karena para pe-muka penganur paradigrna lama berupaya memusnahkan merekayang sedang mengusulkan paradigrna baru. Mereka akan berupayarnelurnpuhkan para penganut paradigrna baru iru, jika ridak secarafisik, dilakukan dalam kairan karier dan kehidupan sosial ekonorniyang bersangkuran. Upaya rnereka tidak saja disebabkan keyakinanmereka rerhadap kebenaran paradigma yang dianurnya, tetapi jugadisebabkan oleh pertimbangan kepenringan, Perubahan atau pergeseranparadigma memiliki implikasi yang sangat luas dalam ratanan so-sial, ekonomi, dan politik yang secara langsung maupun tidak lang-sung akan rnengancarn keberlangsungan hegemoni suaru kelornpok.

Upaya iru rnisalnya diperliharkan oleh penyiksaan pengikut Kristusoleh penguasa Romawi selama pergeseran dar; abad pemikiran klasikke pernikiran abad perrerigahan. Kekerasan yang sarna juga dialarnipenganut paham Heliosentris. Copernicus sendiri menunda sekianrahun sebelum mernpublikasikan karyanya, karena ia sadar bahwakonsep yang dikemukakannya berrenrangan dengan paharn yangdianur oleh Gereja. Copernicus rerhindar dati arnarah pihak Gerejakarena dalam kara penganrar karyanya yang berjudul De RevollltionibltsOrbiurn Coelestium (On the Revolution of the Heavenly Spheres) dicanrurnkanbahwa apa yang ditulisnya barulah sekadar wacana, bukan kebenaranyang sesungguhnya, Menurur kisah, kara penganrar itu diubah ranpa

Bahan dengan hak cipta

Page 62: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 63: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 64: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 65: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 47

semua pengetahuan yang hanya berupa kemungkinan. Ilmu pengera-huan seharusnya hanya mengacu kepada hal-hal yang benar-benar di-ketahui dan ridak boleh ada sedikir pun keraguan rencangnya.

Rasionalisrne Descartes berrnuara pada reduksionisme yang meng-ajarkan bahwa semua fenomena alam hanya dapar direrirna jika dapatdireduksi menjadi pengerrian-pengerrian urnum yang kebenarannyatidak dapar lagi diragukan. Dengan mengacu kepada reduksio-nisrneini, Descartes selan jutnya mengembangkan rnerode anal itik, yaituberupa pernecahan pikiran dan masalah rnenjadi bagian-bagian kecildan menyusun kembali potongan-potongan iru sesuai tatanan logisnya.

Metode ilrniah Descartes rerdiri aras 4 tahap: (i) intuisi kriris,yairu rnenolak semuanya kecuali yang relah dikerahui secara jelas danterpilah; (ii) analisis, yaitu membagi masalah ke dalam bagian-bagiankecil yang dapar dikenali; (iii) sinresis, yairu rnenara kernbali bagian-bagian yang relah dikenali di mulai dari yang paling sederhana sam-pai rnendaparkan pengetahuan yang lebih kompleks; clan (iv) enume-rasi, yairu rneninjau kernbali sernua secara umum, sehingga ridak adabagian yang rerabaikan.

Metode ini kernudian c1ikenal sebagai merode universal yang me-rupakan dasar bagi kesaruan ilmu-ilrnu yang seJanjurnya rnernicu la-hirnya aliran posirivisrne dalarn filsafar ilmu pengerahuan. PernikiranDescartes lainnya adalah pemahamannya yang melihat alam sebagaidua enriras yang cerpisah secara absolur, yairu alam pik iran (res

cogitans = benda berpikir) dan alarn rnareri (res extensa = benda luas).Kelihatannya Descartes terpengaruh oleh ajaran Plato rentang DuniaIde yang dikernbangkan Iebih jauh oleh Arisroreles menjadi paharnyang rnel ihat sernesra rerdiri atas dua subsransi yang berbeda, yaitusubstansi primer yang rnewakili alan, fisik dan subsransi sekunderyang mewakili dunia pikiran arau ide.

Tetapi Descartes melangkah lebih jauh. Hasil konrernplasinyamernbawanya kepada keyakinan bahwa pikiranlah yang dapar rnenya-dari dan kemudian mernaharni keberadaan dan karakteristik alarnmateri ranpa mempengaruhi atau dipengarubi oleh alarn materi itu.Sedangkan alam materi tidak lebih dari seperangkar mesin yangrunduk kepada hukurn-hukurn marernatis yang pasri. Bahasa sernesra

Bahan dengan hak cip1a

Page 66: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 67: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 68: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 69: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 51

dasar rnanusia yang kernudian direrapkannya dalarn ekonomi dan po-Iitik. Ia percaya bahwa hukum-hukurn alam yang mengatur manusiaadalah sarna dengan hukurn-hukurn yang mengatur alarn sernesta fi-sik. Hukurn-hukurn alam iru mencakup kebebasan dan persarnaanindividu serta hak rnerniliki yang merupakan buah kerja seseorang.Karya Locke ini rneninggalkan pengaruh yang kuat pada dua ali ranutama psikologi klasik, behaviorisme dan psikoanalisis, serra pad a il-mll ekonorni dan polirik, antara lain dalam benruk konsep individua-lisme, hak milik, pasar bebas, dan pernerinrahan perwak ilan.

Pengaruh pernikiran mekanistis-dererrninistik ini juga terliharpada karya Adam Smith yang rnernperkenalkan konsep "rnekanisme"pasar. Adam Smith percaya bahwa seperti alam sernesra fisik, pasarpun merniliki dan tunduk pada hukurn-hukum rnekanis yang bersifatdererrn inisrik.

Karya Karl Marx ten tang adanya hukurn besi mengenai sejarahjuga menyiratkan pengaruh pernikiran Newtonian. Demikian pulahalnya dengan karya Frederick W. Taylor "manajernen ilrniah" moderndalarn bisnis, melalui bukunya The Principles of Scientific ,'1anagellzent(1911). Taylor adalah seorang insinyur indusrri Arnerika yang cerobsesiteotang penringnya efisiensi rnaksirnum.

Konrribusi para ilrnuwan cersebur berhasil mernbangun paradigmsilrnu pengetahuan modern yang kira anur sekarang yang dikenalsebagai paradigma Cartesian-Newronian. Paradigrna ini mernandangsernesta sebagai kurnpulan objek yang saling berinreraksi dengansenantiasa mengacu kepada hukum-hukurn yang bersifar dererrninistik.Sifar atau karakreristik suaru benda dapar diketahui secara pasri de-ngan menganal isis sitae bag ian perryusu rmya, dan ser iap bcnda se-nantiasa terdiri aras bagian-bagian. Paradigrna ini juga beranggapanbahwa alarn sernesra rerdiri dari bagian-bagian kecil (parrikel ele-menter) yang bersifar rnasif Hubungan antara suatu benda denganbenda lainnya dapar dihirung secara pasti.

Doktrin Utama Paradigma Newtonian

Berbagai ternuan dan pendapar ilrnuwan yang dijabarkan sebelurnnyadapat dirangkurn ke dalarn beberapa prinsip utarna atau ajaran dasar

Bahan dengan hak cipta

Page 70: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 71: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 72: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 73: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains fvlodern 55

Agar dapat menghasilkan kebenaran ilmiah, proses pengarnatanharus dilakukan berdasarkan rnerode iIn) iah yang. sah ih. J ika tidak,hasil yang diperoleh harus dirolak. loilah yang kernudian dikenalsebagai paham Marerialisrne-Sainrisme (rnarerialisme ilrniah) yangmenjadi acuan dalam peneli rian-penelirian yang mernberikan konrri-busi kepada kemajuan sains seperti yang kira lihar sekarang. Walaupunperlu digarisbawahi, bahwa tidak sedikit pula rernuan ilmiah yangdiperoleh tanpa rnelalui metode ilrniah.

Doktrin objekrivisrne membuar manusia merasa rerpisah araubukan merupakan bagian dari alam lingkungan. Ini membuat rnanusiarnerasa bebas untuk mengamaci sernesra derni mendapatkan pengeta-huan yang diperlukan unruk mernanipulasi, mengontrol dan mernan-faarkannya, Dengan kara lain, objekrivisrne mendorong lahirnya ilmupengerahuan dan reknologi yang mernberikan dorninasi manusia rer-hadap alam lingkungannya.

Darnpak atau pengaruh lain dari dokrrin ini adalah semakin ber-kembangnya paham Anrroposentrisrne yang memang merupakan cirikhas paradigrna Newtonian. Sebagaimana relah disinggung sebelum-nya, dua pendiri penring paradigrna ini, yairu Descartes dan Bacon,memang mernandang sernesta sebagai sesuaru yang harus ditaklukkandan rnengabdi bagi kepentingan rnanusia. Pal/an) ini rnembuat mo-dus berpikir dalam Sains Modern sangar bernuansa Inrrumenralisrneyang melihar ke benaran ilrnu pengerahuan banya sernata diukur darikegunaannya dalarn memenubi kepenringan dan keburuhan material

.manusra,

Peradaban NewtonianParadigma Sains Modern Cartesian-Newtonian telah berhasil rnern-bangun dunia dan peradabannya sendiri. Dunia yang marerialisris-mekanisris, kuanritatif, objekrif, dan rasional, serta nyaris tidak me-nyediakan rLlang bagi hal-hal yang tidak rerkuanrifikasi apa Jagi yangbernuansa spiritual dan rransendenral, Paradigrna Newtonian rnern-batasi dirinya dengan hanya mernpelajari sifar benda material yangdapar diukur dan mengabaikan yang ridak rerkuanrifikasi, karena di-

Bahan dengan hak cipta

Page 74: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 75: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 76: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 77: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains 1v1odern 59

Reduksionisrne, salah saru dokrrin Newtonian, relah mengebiribanyak aspek yang bersifar kualirarif seperri keindahan. Maraharieenggelam direduksi menjadi panjang gelornbang dan frekuensi, mu-sik Mozart dicoba dipaharni sebagai rangkaian bunyi yang diakibatkanoleh dawai biola yang bergecar atau bahkan sebagai rangkaian noe ba-lok atau rekanan jari-jari pada curs piano. Kesernuanya itu jelas tidakdapar menggambarkan secara tuntas hakikar keindahan yang ada dibalik mara hari tenggelam atau musik iru.

Psikiater R.D. Laing (1972) menyarakan:

I:l\;Iatinya pemandangan, suara, sentuban clan ba», maka matipttlalah perasaan estetile (Ian etik, nilai, kttalitcts; bentltk, semuaperasaan, moti], kehendak, [iu/a. lsesadaran dan rob. karena penga-laman semacam itN telah ciikesallzpingkan dalam pembicaraan ilmiab".

Cara berpikir mekanisris juga relah menjadi trade-marl: peradabanrnanusia modern. Upaya-upaya untuk rnencapai suatu rujuan direduksimenjadi serangkaian langkah mekanis yang di jamin dapar rnencapaisasaran dengan wakru yang relatif singkat. Naisbit, dkk., (1999) me-namakan fenomena ini sebagai buaya band-aid. Dalam penelitiannya,rnereka berbasil rnengurnpulkan puluhan buku swabantu yang rnena-warkan Iangkah-Iangkah prakris seperri itu. Buku-buku seperri TltjuhRabasia Sex Allellzbara; Empa! Penyelama; Pernieaban; Tttjtth TahctJ) Ke-kttatan dan Penyembuhan; Sebelas Kunci Genetilsa lt17tuk Kebangkital1 Spi-ritual, dan buku-buku sejenis lainnya, dicerak seriap minggu dan ci-dak pernah ada habisnya. Ini rnerefleksikan pola hidup rnanusia mo-dern yang tidak rnau lagi rnerenung dan berpiki r serta senantiasameoginginkan pernecahan masalah secara insran.

Bagaimana hidup sehar, di samping dapar ditunrun dengan buku-buku seperri yang diseburkan eli aras, juga dapat diperoleh denganrnenelan berbagai vitamin dan mineral yang dikernas dalam benrukrnakanan suplernen. Naisbitt, dkk., (1999) rnelaporkan bahwa orangAmerika mernbelanjakan cidak kurang dari $ 700 jura per rahun ha-nya untuk rnernbeli vitamin cepat-rnanjur. Malah, rulis Naisbirt, adaindustri yang rnengernbangkan suplemen-untuk-suplernen, Absorb-Aid, yang mengklairn rnampu rneningkarkan daya serap rubuh un-

Bahan dengan hak cipta

Page 78: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 79: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 80: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 81: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 82: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 83: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 65

dalam budaya kira, Perguruan ringgi yang dianggap maju adalahlembaga yang nlampu mernberikan konrribusi kepada pengernbanganilrnupengetahuan, khususnya reknologi, yang rnernberikan kemarn-puan kepada manusia untuk mengendalikan dan mengeksploirasialam.

Ke"aku"an melihar dunia sebagai ternpac yang berbahaya dan ber-rnusuhan, karena sernua yang hidup di luar sana terpisah dari "sangaku". Chopra (1989) menyarakan bahwa keakuan tidak pllnya pilihanlain kecuali terus rnenerus mernbangun dan mernperkuat rernbakpernbatas sepanjang wakru. Alasannya sarna dengan alasan sebuahkota di abad pertengahan mendirikan benteng, yairu unruk perlin-dungan. Fenomena perlombaan persenjaraan dan pernbangunan keung-gulan militer yang rnerupakan trade marl: zarnan modern adaJah kon-sekuensi logis dari eara berpikir ini, yaitu unruk rnelindungi diri dariancaman pihak Jain agar senantiasa mampll rnenjaga hegernoni demiuntuk keberlangsungan proses rnernuaskan diri sendiri. Ini lahantiterikal dari paharn dualisrne yang diajarkan Descartes.

Illustrasi yang dirulis Walters (1972) ten tang Stalin sangat tepatdigunakan unruk rnenggarnbarkan ketakuran akibar keaku'tan. Stalinridak pernah percaya kepada siapa pun. Ternan-ternan terdekatnyapun rnerupakan objek keridakpercayaannya yang paling dalarn yangdianggapnya senantiasa rnenanti kesernparan untuk rnenyerang balikdengan kekejaman yang sama seperri yang sering dilakukannya.Orang seperti Stalin, dengan kadar "kegilaan" yang berbeda, sangatbanyak berkeliaran di dunia ini, kira rnungkin rermasuk salahseorang dari rnereka. IniJah dunia Newtonian yang tidak menawarkanapa-apa, kecuali dorninasi bagi yang kuat serra kekerasan, ketakutandan kerertindasan bagi mereka yang lemah!

Stabi/itas dan KepastianPeradaban Newtonian adalah peradaban yang berbasis pad a kepasriandan stabilitas. Kita yang hidup di dalarnnya menjadi sangac rerbiasadan merasa nyaman dengan kepasrian dan srabilitas itu, Kica malahrnernbutuhkannya pada sernua aspek hidup dan kehidupan kira.

Bahan dengan hak cip1a

Page 84: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 85: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 86: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 87: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 88: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 89: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 90: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 91: eBook Kemandirian Lokal

74 KEMANDIRIAN LOKAL

rnendeskripsikan sebuah fenomena, blJkan dengan ana/isis legis ataumatematis, tetapi dengan gambar-gambar yang '!llerangsang ilrtajinasi.Bahasa sehari-hari berkembang karma pengalaman keseharian dantidak akan pernah rnela1rzpaltibatas pengala'!lzan. Fi.rika kla.rik mem-batasi diriny« pada penggll.naan konsep-konsep seperti itu. Denganmenganalisis gerak-gerak yang terlihat. fisika klasik mempunyai ca-ra untuk 11te11ggambarkannya dengan proses-proses elementer gerakanpartikel gefonzbang dan cahaya. Tidak ada cara lain lIntllk memberileangambafan tentang gerak selain jtlt, sehingga kita terpaksa mengapli-kasikanny(.t pada proses atom, di mana fisika klasik bancur beran-takan.(Max Born, 1957 dikutip dalam Zukaf, 1979).

Terdapar beberapa fenomena kuanrurn yang rerasa aneh atau sulitdirnengerri dengan rnenggunakan paradigms Newtonian atau SainsModern. Empat di antaranya adalah: (i) dualitas partikel-gelornbangdan peran serta pengamar, (ii) prinsip kecidakpascian Heisenberg,(iii) prinsip nonlokalicas, dan (iv) teori rnedan kuanturn.

Dualitas Gelombang-Partikel dan Peran Serta Pengamat

Elekcron beserta elemeo subatom lainnya mernperlihatkan perilakuyang aoeh. Elemen-elernen ini mewujudkan dirinya sesuai denganperalatan yang kita gunakan untuk mengamarinya. Jika kira meng-gunakan peralatan untuk mendeteksi partikel, elemen itu akan me-nampakkan diri sebagai parrikel, Sebaliknya, jika perala tan yangdigunakan unruk mendeteksi gelombang, ia akan mewujudkan diri-nya dalam bentuk gelornbang.

Konrroversi gelornbang-partikel dapar direlusuri ke masa silarnketika Newton dan Christian Huygens (1629-1695), seorang fisikawanBelanda, berdebar mengenai watak cahaya. Huygens yakin babwa ca-. ,

haya terdiri atas parrikel-parrikel, sedangkan Newton percaya bahwacahaya terdiri aras gelombang. Keyakinan Newton ini berdasarkanpada model gelombang cahayanya yang memberikan hasil yang se-suai dengao pengamatao pada peristiwa pernanrulan, pembiasan, di-frasi, dan interferensi.

Bahan dengan hak cipta

Page 92: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 93: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 94: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 95: eBook Kemandirian Lokal

78 KEMI\NDIRIAN LOKAL

mal11pu rnengerahui aspek realitas yang sedang kira cari dan rnenutupkernungkinan unruk rnengerahui sisi lainnya. Jawaban yang kira per-oleh selalu sesuai dengan pertanyaan yang kita ajukan. Jika kitamengajukan perranyaan yang berbeda, maka kita akan mendaparkanjawaban yang berbeda pula.

Suaru ilusrrasi menarik mengenai hubungan antara cam bertanyadan jawaban, dalarn hal ini dapar berarri realitas yang kita lihar danterirna, diberikan oleh Zohar dan Marshall (2000) sebagai berikut.

Pada tahun 1997, Sunday Times London menyelenggarakan dua je-jak pendapar umurn renrang ringkat kepercayaan agama di Inggris.Dalarn jejak pendapat pertama, masyarakat diranya apakah merekapergi ke gereja pada hari Minggu. Hanya 10 persen yang meojawab"ya". Maka disirnpulkan bahwa Inggris bukanlah negara yang religius.Narnun, pada jejak pendapat kedua yaog diselenggarakan enam bu-lan kemudiao, diranyakan: "APakah Anda percaya keparia Tuben?" 'fer-hadap perranyaan ini, 80% responden menjawab "ya", dan karenanyadapar disimpulkan bahwa Inggris benar-benar negara yang religius.Sirnpulan yang berrolak belakang dengan hasil jejak pendapat perrarna.Ini merupakan contoh praktis dari Prinsip Ketidakpasrian,

Prinsip Non-Lokalitas

Dunia probabiliras, sesuai dengao cafsiran Kopenhagen, sangar tidakdisenangi Einstein. Inilah yang rnenjadi pemicu perdebatan berseja-rahnya dengan Bohr. Serelah percobaan pikirannya yang diberi namakorak cahaya Einstein ridak berhasil menggugurkan prinsip ketidak-pastian Heisenberg, Einstein bersarna dengan dua kolega mudanya,Boris Podolsky dan Nathan Rosen, kernbali menan tang Bohr denganmerancang suatu percobaan pikiran yang kemudian dikenal dengannama Paradox EPR (singkaran dati Einstein Podolsky Rosen).

Percobaan EPR terdiri aras sepasang partikel, misalnya elektron Adan .B dalarn keadaan ruoggal, artinya kedua spin-nya saling menia-dakan dan menghasilkan spin total = O. Keduanya digerakkan salingrnenjauhi. Jika dalam arab terrentu spin A dirernukan dalam keadaan"atas", maka dalam arah yang sarna, spin B harus dalam keadaan "ba-

Bahan dengan hak cip1a

Page 96: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 97: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 98: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 99: eBook Kemandirian Lokal

82 K£MANDIRIAN LOKAL

mutual rnereka (Capra, 1977). Dengan dernikian, medan adalahpengangkut seluruh fenornena maceri, Keberadaan dan hilangnyapartikel-partikel hanyalah akibar dari adanya gerak medan.

Semesta tidak kosong, terapi cerisi oleh berbagai medan gaya, yaitustrukrur nonrnareri yang merupakan bahan dasar semesra. Medan ini.tidak dapat dilihar terapi dapar dirasakan pengaruhnya, Konsep rnedanini berguna unruk menjelaskan aksi-reaksi yang dipengaruhi dari jarakjauh (lihue kernbali konsep non-Iokalitas yang dijabarkan sebelurnnya),

Benda-benda yang kira lihat atau kira arnati dalarn percobaan, se-perti perwujudao fisik rnareri dalarn bentuk partikel, merupakan efeksekunder dati rnedan. Partikel mewujud ke dalam benruk, sering kaliuntuk sernentara waktu, ketika dua atau lebih medan berternu (ber-superposisi). Dengan kata lain, parrikel mewujud ke dalam bentuksebagai akibat superposisi dua arau lebih medan, karena itu kebera-daannya lebih sering bersifat sernentara. Parrikel cerbenruk dankemudian len yap merupakan hasil superposisi medan-rnedan secararerus menerus.

Teori ChaosChaos senanriasa berada di sekeliling kita. Dalarn srrukrur sebarangpohon, di dalarn pernbuluh darah arau di aliran sungai-sungai. Ia rer-

•dapar pada aliran rurbulensi fluida, irarna janrung, dan pernbenrukanprotein. Kecenderungan chaorik juga terlihar pada fluktuasi siklusbisnis, perlombaan persenjataan, serta populasi binatang liar. Apakahini berarti bahwa alarn sernesta berul tanpa aruran arau strukrur?Apakah sernua peristiwa dan kejadian terjadi secara random dan ti-da.k dapat dijelaskan, atau adakah alasan yang baik untuk rnenjelaskanrnengapa mereka berlaku seperti itu?

Pada dasarnya, semua keridakteraturan leu disebabkan karena se-rnesta rnerupakan sistern nonlinier, sistem yang merniliki laju peru-bahan yang ridak konsran, Merniliki perubahan yang ridak konsranberarri laju perubahan senanriasa berubah. Misalnya cuaca berubahdengan laju yang tidak sarna, demikian pula gerak objek dan perila-ku pasar,

Bahan dengan hak cipta

Page 100: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 101: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 102: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 103: eBook Kemandirian Lokal

86 KEMANDIRIAN LOKAL

Contoh klasik dari pengaruh kondisi awal diperlihatkan pada mo-del cuaea Lorentz. Gejala chaos perrama yang terarnati secara ridaksengaja oleh Lorentz dengan model cuacanya, disebabkan karena iaingin rnengarnbil jalan pinras dalam proses simulasi modelnya. Di-kisahkan bahwa pada saat itu, Lorentz, derni menghemat waktu si-rnulasi, mernuruskan untuk mernulai proses sirnulasi tidak dari awal,rerapi pada bagian perrengahan dari seluruh rangkaian irerasinya. Pa-da kondisi itu, ia mernasukkan angka yang diperolehnya dari printouthasil simulasi sebelumnya. Setelah proses simulasi dilanjutkan, Lo-rentz mendapatkan hasil yang sama sekali di luar dugaan. Ia ke-rnudian rnenyadari bahwa penyimpangan yang begiru besar, disebab-kan karena ia mernilih angka 0,506, padahal angka yang sebenarnya,yang rersirnpan pada memori kornputer, adalah 0,506127. Perbedaanyang keeil itu ternyara bermuara pada hasil yang ridak dapar diperki-rakan. Lorenz kemudian rnenyadari bahwa perbedaan dalam ordernenir pada kondisi awal, ini mungkin serara dengan riupan angin.memiliki potensi unruk menimbulkan topan. fa menyimpulkan bah-wa dua keadaan yang perbedaannya tidak berarri dapar berevolusimenjadi dua keadaan yang sangat berbeda. Dengan kata lain, karenadalam dunia nyata sangat sulir unruk rnendaparkan nilai pengamatanyang repar, maka ramalan cenrang keadaan masa depan mungkinmenjadi mustahil.

Berdasarkan percobaan itu, Lorenz menernukan dasar utarna TeoriChaos bahwa suatu sistern yang rerdiri atau diformulasikan olehbeberapa variabel persamaan sederhana dapac rnenghasilkan perilakukompleks yang tidak dapat diprediksi atau diramalkan sebelurnnya.Ia menernukan bahwa perbedaan kecil pada nilai saru variabel memilikidampak yang sangat besar terhadap keseluruhan siscern. Dalarn ba-hasa Chaos, sis tern yang berevolusi sangae sensirif rerhadap kondisiawal.

Atraktor

Walaupun kelihaean kaeau aeau eidak rerarur, perilaku sisrern kompleksdipengaruhi oleh keberadaan sejumlah atrakror (attraetor).

Bahan dengan hak cipta

Page 104: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 105: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 106: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 107: eBook Kemandirian Lokal

90 KEMANDIRIAN LOKAL

telejensia. Mereka merasa bahwa mereka sedang kembali ke kecen-derungan dalam sains rnenuju reduksionisrne, anal isis SiSCelTIdalambenruk kornponen-kornponen penyusunnya: qttark, Chr01TtOS0171e, atauneuron, rerapi mereka juga percaya bahwa mereka sedang mencari ha-kikar keseluruhan (the ~lJhole).

Menge/a/a Chaos

Sistern yang ingin bercahan hidup dalam era sekarang, harus mernilikikemampuan untuk mengelola chaos. Sains Baru baru saja mengambillangkah awal unruk meningkatkan pengerahuan manusia dalammengelola chaos.

A. Hubler (1992) dan S. Guestello (1992) menernukan cara me-ngelola chaos pada sistern alamiah dan sosial. Merodcnya berbasis pa-da upaya menemukenali rezirn chaos dominan dan menarnbahkanchaos yang selaras untuk rnemperrahankan keseimbangan anrara ke-kacauan dan keteraturan. Dengan kara lain, mereka rnencoba untukmengeJola chaos deogan chaos. Guetello mendernonsrrasikan reknikini dal.am pengelolaan chaos di bidang dinarnika popuJasi dan pro-dukrivitas tenaga kerja.

Pada urnumnya, penel irian dalam pengelolaan chaos baru dalamrahap sangat awal, dan diharapkan di rnasa depan kita akan daparmengarasi chaos pada sisrem-sistern yang lebih kompleks, rerrnasuksisrern manusia (h,tlnan system).

FraktalBenruk-bentuk geornerri tradisional yang kira kenal, seperri garisIurus, kurva, kerucur, bola, dan lainnya jarang kira ternui di dalamkehidupan sehari-hari, Gunung bukanlah sebuah kerucut, dernikianpula awan bukan bola apalagi bidang dacar. Dengan kata lain,bentuk-bentuk geomerrik klasik yang kira kenai iru sangarlah tidakmemadai unruk merepresenrasikan fenornena-fenornena alamo Me-nyadari hal itu, Benoit Mandelbrot, seorang maternatikawan Prancis,mengernbangkan geomerri baru yang dinamakannya sebagai Geomerri

Bahan dengan hak cip1a

Page 108: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 109: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 110: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 111: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 112: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 95

Dimensi fraktal ini walaupun pada mulanya hanya rnerupakan idernarernatis yang absrrak, rerapi kemudian beralih fungsi, kareoa iadapat digunakan unruk mengukur kornpleksitas suaru fraktal. Semakintinggi dirnensi suatu fraktal, semakin rumit benruk geomecrinya. Se-bagai contoh, dimensi frakral panrai Inggris kira-kira 1,58, sedangkanpantai Norwegia yang lebih kasar merniliki dimensi kira-kira 1,70(Piergen, dkk., 1990 dikutip dalam Capra, 1996).

Kegunaan Fraktal

Pada awal dikembangnya, frakral sepenuhnya merupakan objek mate-rnarika. Terapi sejak dirernukan bahwa atrakror asing tidak lain ada-lah sosok fraktal, maka geornetri fraktal men jadi salah saru peralatanurarna dalam anal isis Chaos. Frakcal dapar digunakan untuk meng-gambarkan fenomena kompleks, rnernbanru untuk mernahami turbu-lensi, tidak hanya bagairnana rurbulensi terjadi, retapi rerrnasuk pulagerak rurbulensi iru sendiri.

Dua karakreristik fraktal yang telah dijelaskan sebelumnya, yairukeserupaan diri dan dimensi frakeal, mernbuka pel liang unruk pe-rnanfaaran frakral dalarn analisis sistern kompleks. Keserupaan diridapat digunakan untuk memperkirakan perilaku keseluruhan siseemdengan mengerahui perilaku bagian-bagiannya, rnisalnya dalam pe-modelan pembuluh darah, serta anal isis gempa burni. Sedangkan di-mensi frakral antara lain dapar digunakan dalam anal isis kekuatanbahan. Dengan mengetahui dimensi frakeal permukaan suatu logamrnisalnya, dapat diperkirakan kekuatan logam rersebut.

Teori KompleksitasTeori Kompleksiras adalah Sains Baru rentang sisrem-sistern kompleks,yaitu sistern yang terdiri atas sejurnlah besar variabel yang salingberinteraksi saru sama lainnya dengan eara yang sangat beragam.

Kornpleksitas disebabkan oleh adanya kererkaitan (interkoneksiras)yang intens antara berbagai "kornponen" arau "bagian" sisrern yangsaling pengaruh memengaruhi di mana seriap "kornponen" merniliki

Bahan dengan hak cipta

Page 113: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 114: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 115: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 116: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 99

Titik Bifurkasi

Tirik Bifurkasi (bi/lIn:ation point) atau biasa pula dinamakan "titikpercabangan dua" adalah fenomena di mana sebuah sisrern rerbagi kedalam dua kemungkinan perilaku (behaviot') akibat perubahan kecilpada San] parameter, Perubahan lebih lanjuc akan mengakibatkanterjadinya percabangan dua dalarn interval regular, sarnpai pada ak-hirnya sistern masuk ke kondisi chaos. Rangkaian dari insrabiliras,melalui peniogkacan kornpleksiras, rnenjadikan chaos rnerupakan fe-nomena umurn dari suatu sisrern kompleks.

Keberadaan ritik percabangan dua yang diremui pada sisrern-sis-rem hidup, rnernberikan kebebasan kepada sistern untuk memilib be-berapa keadaan yang mungkin. Pilihan ini umurnnya tergantung pa-da sejarah sistem. Dalarn arti proses pernilihan akan banyak direnrukanoleh acuan yang dimiliki sistern tseif-reference). Walaupuo dernikian,rerdapar indererrninasi pada tirik iru sebingga kelakuan sifar rnenjadisulit unruk diprediksi.

Pad a ririk percabangan dua, struktur disipatif (pengertian srrukrurdisipatif akan dijelaskan kemudian) rnenunjukkan kepekaan luar bia-sa terhadap flukruasi-flukruasi kecil yang rerjadi di lingkungannya.Dengan kara lain, suatu fluktuasi kecil yang bersifar acak dapat me-mengaruhi pilihan jalur. Karena semua siscern hidup berada dalarnIingkungan yang berflukruasi secara konrinu, dan karena kira tidakakan pernah dapat mengerahui fluktuasi apa yang akan rerjadi, makakira juga tidak akan pernah mampu memprediksi rnasa depan jalursisrernnya (Capra, 1996).

Sistem Swatata

Fenornena pengaturan di ri atau swatara (sei/-ot-ganization) terarnati pa-da harnpir semua aspek kehidupan sehari-hari, rnulai sistern fisik, ki-mia, biologi, psikologi sampai sistern budaya.

Burung angsa yang cerbang dalam kelompok yang teratur meru-pakan salah saru contoh sisrern pengaturan diri. Mereka saling Ole-nyesuaikan diri dan beradaprasi dengan kelompok-kelompok lainnyadan secara ridak sadar mengatur diri mereka ke daJam formasi yang

Bahan dengan hak cipta

Page 117: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 118: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 119: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 120: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 103

Dari analisis basil pengarnaran kedua pereobaan itu, Prigoginernenyirnpulkan bahwa scrukrur-srrukrur disiparif cidak hanya rnarnpumernpertahankan dirinya dalarn keadaan stabil yang jauh dari kese-imbangan, tetapi bahkan mungkin mengembangkannya. Kerika aliranenergi dan materi yang 111ele\V3Cimereka meningkat, rnereka rnungkinmengalami inscabiliras. Instabilitas ini dalarn beneuk flukruasi-fluruasiyang relarif keeil diperbesar oleh pu(aran urnpan balik yang akhirnyabermuara pada proses rransforrnasi diri menjadi strukrur baru dengankornpleksiras yang sernakin meningkar.

Proses ini menunjukkan bahwa putaran umpan balik yang tak ter-kendali yang dulunya dipandang sebagai sesuaru yang descrukrifdalarn sibernerika, tarnpak sebagai surnber bagi keteraruran dankornpleksitas baru dalam Teori Struktur Disiparif Konsep Prigogineioi mernperkenalkan suatu perubahan radikal dalam pandangan ilmupengerahuan, khususnya terrnodinamika klasik yang selalu menghu-buogkan pernbuyaran energi dalam perpindahan panas, friksi, danlainnya, dengan kerusakan. Sebaliknya, Progogine menunjukkan bahwadalarn sisrern rerbuka, proses pernbuyaran energi justru rnenjadisumber keteraruran,

Mekanisme Swatata

Perubahan secara acak mendorong rerjad inya swatara, rnernungki nkaneksplorasi terhadap ruang-keadaan yang baru, Ini berkaitan denganbasins of attraction dari sistem. Perubahan rnendorong sisrern bergeraksepanjang rrayekcori ke suatu arrakror, yang rnerupakan tahana yangswatara. Gangguan (noise) atau Hukruasi mernungk inkan suatu sisrernmeninggalkan suaru basin dan mernasuki basin yang lain. Dengandernikian, suatu sistern dapar mendekati organisasi yang optimalarau beralih di anrara beberapa arraktor alrernatif

Arraktor dapar rerbencuk akibac adanya superposisi antara beberapagaya. Pada pernbenrukan strukrur suaru sungai misalnya, atrakrornyaadalah gabungan dari pengaruh variabel global dan variabel lokal.Variabel global pada conroh ini adalah gay a gravicasi, sedangkan va-riabel lokalnya berupa kondisi perrnukaan dasar sungai, rnulai dati

Bahan dengan hak cipta

Page 121: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 122: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 123: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 124: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 107

sebagaimana diyakini dalam fisika Newtonian, menambah energi ba-ru yang semakin rnenggoyahkan eksistensi paradigrna Newtonian.Yang lebih penring adalah anornali-anomali iru berasal dati dunia fi-sika yang rnenjadi ibu dari paradigma Newtonian. Mudah dimengertimengapa irnplikasi anornali ini menjadi sangar penring, dibandingkanmisalnya dengan anomali yang berasal dari bidang ilmu lainnya,

Fenornena lain yang ridak dapar dijelaskan dengan baik oleh pa-radigrna Newtonian adalah yang berkaitan dengan informasi. Sejakbeberapa dekade lalu, inforrnasi menjadi bag ian yang tidak rer-pi-sahkan dari kehidupan rnanusia dan kecenderungan keterkaitan inisernakin meningkar dari wakru ke waktu. Beberapa ilrnuwan sedangberupaya rnernbuktikan bahwa parrikel elernenrer penyusun sernestabukanlah berwujud materi, sebagaimana yang dianut oleh paradigrnaNewtonian, retapi berupa informasi. Jika kemudian prernis ini rerbukribenar, maka paham marerialisme-reduksionisrne yang dianur selamaini oleh pengikur Newtonian jelas tidak akan dapat lagi dipertahankan.

Uraian singkar di aras menuntun kira bahwa pada saar ini seridak-nya kita merniliki dua alrernatif paradigrna baru ilmu pengetahuan.Pertama, paradigrna Holisrne-Dialogis yang antara lain berawal danInengacu kepada Fisika Kuantum dan Sains Baru Iainnya, sedangkanyang kedtta adalah paradigrna Digitalis-Inforrnatisme yang dipicuoleh berbagai gagasan dan cernuan-remuan baru di bidang inforrnasi.

Paradigma Holisme-DialogisAda beberapa nama yang diberikan kepada paradigrna ini. Pertama,Holisme-Ekologis, unruk menunjukkan bahwa paradigma ini meng-anut paharn holistik yang berwawasan ekologis, tepatnya ekologi-da-lam (deep-ecology). Ekologi dalarn berbeda dati isrilah ekologi yang se-ring kira gunakan sehari-hari (environrnenralisrne dangkal) yang ha-nya sekadar berkairan dengan pengendalian dan manajernen ling-kungan alarn secara efisien demi kepentingan manusia. Ekologi-da-lam, menurut Capra (1966), menyadari bahwa kesetimbangan ekologisrnernerlukan perubahan-perubahan mendasar dalam persepsi kiratenrang peran manusia di dalam ekosisrem planet. Ringkasnya,

Bahan dengan nak clpta

Page 125: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 126: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 127: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 128: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 111

rnungkin saja disebabkan hanya oleh kernacian seekor kupu-kupu,karakanlah di Mexico pada beberapa abad yang lalul

Di sarnping iru, pengkorakan ilrnu ke dalam berbagai disiplinyang dulunya berhasil mendorong perkernbangan ilrnu pengecahuan,rernyara sejak beberapa dekade terakhir ini rnulai diragukan ke-absahannya, anrara lain disebabkan karena pernecahan rnasalah rnenurutsuatu disiplin sering rnernicu berkembangnya rnasalah lain padadisiplin ilrnu atau aspek hid up yang lain. Misalnya, perrumbuhanekonomi yang dipilih sebagai sebagai jawaban unruk rneningkarkankualiras kesejahteraan masyarakar, cemyara dalarn banyak kasus me-mieu kerusakan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan rneng-harnbar upaya perturnbuhan ekonorni iru.

Sebenarnya, sernesta sebagai perwujudan jaringan sudah dikerahuisejak lama. Ajaran tbejeuel Net of lndra yang merupakan pilar uta-rnadari ajaran Hua- Yen Budhisrne, rnenyarakan bahwa sernesra ini rniripdengan rangkaian perrnata. Seriap permaea mernanculkan bayanganperrnaea yang lain. Perrnara-permata yang diseburkan rerakhir jugamernantulkan bayangan pennata yang diseburkan perrarna. Pan-dangan filosofis ini rnenunjukkan bahwa kira ridak akan rnungkinmernaharni sernesra dengan rnengarnaci "bagian"nya, karena setiap"bagian" iru mengandung dalam dirinya "bagian-bagiari'tlainnya.

Ajaran jewel Net ini menjadi lebih kuar dengan diternukannyaDNA. DNA yang acla pada satu sel rnerniliki atau rnenyimpan sernuainforrnasi ~ang ada pada sernua sel yang menyusun suaru organisme.Hal yang sama digarnbarkan oleh frakral. Sebuah frakral ridak akanpernah dapar kita analisis dengan membaginya rnenjadi bag ian-bagian yang lebih keciJ, karena seciap bagian iru rnasih mengandungkompleksiras inforrnasi yang dimiliki oleh frakral secara keseluruhan.Fenomena yang sama juga reramati pada gam bar hologram. Gambarseeker kucing yang kira rekam pada keping plat hologram akanselalu rnenampakkan gam bar proyeksi yang sama jika plat jtu kitasinari dengan laser, walaupun plat itu relah dibagi rnen-jadi 2 (dua)atau bahkan lebih kecil lagi. Memang, gam bar proyeksi kucing yangkira peroleh akan menjadi lebih kecil dibandingkan de-ngan sebelurnplat dibagi.

Bahan dengan hak cipta

Page 129: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 130: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 131: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 132: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 133: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 134: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 117

tubuh terap marnpu berfuogsi sebagairnana mesrinya, padahal sel-selpenyusunnya senantiasa berganri seeara periodik?

Unruk menjawab perranyaan di atas dilakukan sejurnlah penelirianyang hasilnya menganrar kita pada satu sirnpulan bahwa inforrnasirnernainkan peran yang ridak kecil. Inforrnasilah yang rnerneliharaformat dan juga fungsi dari suaru srrukrur. Bukti kuar dari simpulanini dapar diperliharkan pad a teori DNA pada disiplin ilrnu biologi.DNA-lab yang membuar suaru sel cerap seperci sernula, walaupununsur-unsur pembentuknya senanriasa berganti. Rangkaian D.NA-Jahyang membuar suaru rnahkluk hidup berbecla clibanclingkan denganrnakhluk hidup lainnya.

Peran inforrnasi yang begiru penring menyebabkan berkembangnyaspekulasi bahwa unsur dasar pernbangun alarn sernesta adalah infer-masi, bukan atom atau parrikel subarornik lainnya, sebagairnanayang diyakini oleh kalangan pengikur paradigma Newtonian. Infer-masilah yang rnernbenruk kereraruran, mendorong perrurnbuhan ser-ra rnenenrukan apa yang hidup. Inforrnasi adaJab struktur pokok se-kaligus proses dinarnis yang menjarnin kehidupan.

Jika gagasan bahwa inforrnasi merupakan unsur pokok penyusunsernesra dapat dibuktikan, rnaka dualitas pikiran-tubuh yang diper-kenalkan Descartes yang kernudian rnelahirkan paharn dualisrne da-lam Sains Modern akan ronrok. Implikasinya akan rnencengangkan,karena kira akan menghasilkan ilmu dan teknologi yang berbasis pa-da kesadaran manusia. Pikiran kira akan dapat rnernengaruhi ataubahkan mengendalikan perwujudan realiras fisiko

Pergeseran Objektivisme ke Kontekstualitas

Bola yang rerlerak dikejauhan akan rerlihar sebagai cakrarn dua di-mensi. Nanti serelah diamari pada jarak dekar, bola akan terlihar se-bagai benda riga climensi. Pengarnaran sederhana ini, yang kernudianrnelahirkan konsep dimensi frakral, rnenunjukkan bahwa realitas S:1-

ngat tergantung kepada posisi dan cara kica mengamarinya. Penga-larnan serupa tetapi lebih rurnit adalah pad a pengamatan elekrron yangsangae menggugah pernaharnan baru rnanusia rerhadap realitas sernesra.

Bahan dengan hak cipta

Page 135: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 136: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 137: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 138: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 121

Kisah ten rang beberapa orang buta yang rnendiskusikan wujudseek or gajah merupakan conroh lain yang sangar baik digunakanunruk menggarnbarkan kererbacasan ilrnu dalarn merefleksikan se-rnesta. Orang bura yang memegang kaki gajah rnenjelaskan bahwagajah sangac menyerupai bacang pohon kelapa. Yang men1egang ekormenyirnpulkan bahwa gajah adalah seucas cambuk. Yang merneriksabagian cubuh yang Lain rnerniliki sirnpulan yang lain pula. Semua ke-sirnpulan itu benar karena dapat rnenggambarkan sebagian dari rea-liras, rerapi sekaligus salah karena ridak menggambarkan sosok gajahyang sebenarnya.

Uraian di aras mengantarkan kira kepada sirnpulan bahwa tidakada bentuk pengukuran yang nerral, karena disadari bahwa sernuaobjek pengamatan, cerrnasuk pengamatnya sendiri, saling cerkait de-ngan "objek" lainnya. Para ahli fisika rnenyeburkan kesadaran inikonrekstualisme, kepekaan terhadap saling kererganrungan antarabagaimana segala sesuatu rerlihar dan lingkungan yang rnenyebab-kannya tarnpak dernikian.

Itulah sebabnya, pergeseran paradigma ini sering disebutkan sebagaipergeseran dari dokrrin objekrivisme ke konreksrualisme, atau dariobjektivisrne ke proses episrernologi.

Pergeseran Determinisme ke Probabilitas

"Alam sernesra adalah gelornbang probabiliras", sebagaimana dise-burkan sebelumnya rnerupakan pernyataan yang terasa aneh bagipenganur paradigrna Newtonian yang percaya bahwa ringkah lakualarn sernesta seriant iasa dapar diramalkan secara pasr i, karena cundukpada hukurn-hukum yang bersifar deterrninistik.

Prinsip keridakpasrian Heisenberg rnenyarakan bahwa kira ridakdapat rnengetahui secara simultan posisi dan gerak partikel secarapasri. Dengan dernikian prinsip ini menggugurkan premis awal dok-rrin dererrninisme yang dikernukakan oleh Pierre Simonde Laplace:

"kalalt satu saat kitd mengetahui posisi dan gerak semua partikel dialam semesta, kita bisa tllangetahlli kelakttClI11Zyajlada saat kapanpun, di masa Ial« (Itetl/p"n di masa depan. n

Bahan dengan hak cipta

Page 139: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 140: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 141: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 142: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 125

atom masih dapar dibagi lagi menjadi partikel lain yang "lebih"elernenrer,

Berbagai ternuan pada tararan mikroskopik itu relah memicu sirn-pulan dari beberapa kelompok ilrnuwan bahwa partikel elernenrerbukanlah rnerupakan partikel yang rerbuat dari mareri, retapi darienergi. Tepatnya, partikel elernenter bukanlah terbuar dari energi,retapi rnerupakan wujud dari energi iru sendiri. Paham inilah yangkemudian memicu berkembangnya Mekanika Kuanturn yang akhirnyabermuara pada pengembangan Paradigms Holisme-Oialogis yangtelah disinggung sebelumnya.

Di samping inrerprerasi itu, sebagian kelornpok ilmuwan melihatpartikel elernenrer ridak "dibangun" oleh rnareri dan atau energi, re-tapi oleh inforrnasi. Gagasan inforrnarisme ini sebenarnya tidaklahterlalu mencegangkan, jika kira rnencoba rnerunut kebelakang sejarahperkernbangan ilmu pengetahuan. Energi dan rnateri dulunya jugadianggap sebagai dua enritas yang berbeda, sampai kemudian Einsteinmembukrikan bahwa keduanya adalah entitas yang sarna dalarnwujud yang berbeda. Alur pikir yang sama dirernpuh oleh kelompokilmuwan itu yang mengamati kedudukan inforrnasi relatif rerhadapenergi dan materi.

Richard P. Feynman (1918-1988) misalnya, menduga bahwa se-mestinya ada keterkairan anrara rnareri, energi, dan informasi. Dugaanini didukung oleh Norbert Weiner dalam bukunya Cybernetics (1948)yang menyarakan adanya hubungan fundamental anrara energi menjadiinforrnasi, dan merekornendasikan bahwa rransforrnasi inforrnasi,bukan energi, merupakan elernen dasar pembangunan sernesta. EdwardFredkrn mungkin rnerupakan pakar yang paling porensial yang men-jadi pendukung paharn inforrnarisme. Pada awal rahun 1980-an iamemperkenalkan teori baru yang berbasis pada gagasan bahwa sernesrarerdiri aras ttltilnately of software. Ia menyarankan agar kita seyogianyaridak lagi meoganggap ultimate reaiity dalam bentuk parrikel atau ga-ya, retapi merupakan rangkaian bit inforrnasi yang dimodifikasimengikuti aturan-aruran kornpurasi. Fredkin rnendemonstrasikanbahwa energi dibutuhkan unruk menyimpan dan memproses informasi,dan kira dapar mengurangi jurnlah energi yang dibutuhkan itu, tan-

Bahan dengan hak cipta

Page 143: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 144: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 145: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 146: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modem 129

ngan berbagai sudut, gabungan dari beberapa segiriga dan konfigurasilainnya yang amat rnenarik. Konfigurasi ini tidak bersifar reguler te-tapi juga ridak sepenuhnya acak. Kelihatannya memiliki beberapa"aruran" (order) retapi tidak dapar diprediksi.

Berdasarkan tenl11annya ini, Wolfram sarnpai pada simpulan,bahwa aruran-aruran dalam kelas 4 iculah, rerurarna aturan 110, yangdapat digunakan unruk mensimulasikan sernesta. Ia percaya bahwakornpleksiras yang dihasilkan aruran-aruran ini dapat rnerepresenra-sikan semua beotuk dan fenomena semesta. Ia sangac yakin bahwa se-mesra memang dikonsrruksikan dengan serangkaian algoritrna seder-hana, sebagairnana diduga sebelumnya oleh Zuse dan Fredkin. Prosesalgorirma sederhana itu menghasilkan poJa kompleks dan bentuk da-ri berbagai organisrne. Seleksi alam kernudian rnernilih organismeyang memiliki kemampuan untuk bertahan dalarn rekanan ling-kungannya. Pendapat Wolfram ini jelas berseberangan dengan reorievolusi tradsional yang melihar rnakhluk hid up dihasilkan oleh pro-ses evolusi dan yang bertahan sampai saar ini adalah yang memilikikernarnpuan menyesuaiakan diri terhadap perubahan lingkungannya.Wolfram rnenyarakan:

"Nfy c0111pal'ableidea is th(lt all is computation. You carl use compa-tation as a unifying thread to study all kinds of .questions aboutnatural systems. JJ

Gagasan Wolfra.m ini tidak diterima sepenuhnya oJeh berbagaikelornpok ilmuwan, ancara lain diwakili oleh Ray Kurzweil yang da-lam esainya di Internet yang berjuclul Reflections on Stephen Woljranz'sJJA Neur Kind of Science", menyatakan bahwa walaupun pernyataanWolfranl iru pad a suaru kerika terbukri benar, ada saru pertanya.:'l11yang perlu dijawab, yaitu mengapa organisme rnengikuti suatu arur-an sederhana dan bukan aturan lainnya. Satu-sarunya jawaban yangmungkin adalah karena seleksi alarn memilih aruran-aturan yangmemproduksi sistern kompleks yang dapar meningkarkan kecocokanreproduksi (reproductive fitness) dan itu ridak direpresentasikan dalammodel Wolfram. Keberatan Kurzweil yang keclua adalah ia menyang-sikan kemampuan model AS merepresenrasikan secara baik kom-

Bahan dengan hak cipta

Page 147: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 148: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 149: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 150: eBook Kemandirian Lokal

Paradigma Newtonian dan Sains Modern 133

pemutarannya di Arnerika, hanya dikalahkan oLeh Spider "'fan (2002)yang meraih $115 jura. Garnbaran kesuksesan ini mungkin dapatdijadikan ukuran benruk penerirnaan kita terhadap paradigma digi-ralis-informarisme ataukah sebaliknya?

Metode Analisis

Masalah yang dihadapi saar ini adalah kira belum rnerniliki peralatananalisis yang rnernadai untuk mernaharni sernesta a fa pradigrna pas-ca Newtonian, karena selama ini hampir sernua peralaran dan rnerodedikembangkan dalarn kerangka paradigma Newtonian. Jika kita ri-dak dapar lagi menggunakan peralatan dan cara berpikir rradisionalyang kira rniliki, bagairnana kira bisa memaharni sernesta, Pertanyaanseperti ini memang dapat rnernbuat frustrasi, khususnya para penganutparadigrna Holisrne-Dialogis, Sedangkan bagi kaJangan penganutDigiralis-Informarisme, kelangkaan mecode ini bukanlah kendalayang besar, karena reknik-reknik kornpurasi dan pernodelan relahberkembang dengan baik, serta dirunjang oleh keberadaan kornpureryang semakin canggih. Terlebih lagi paradigma ini rnernang masihberada dalam dunia yang sangar mengedepankan kemampuan rasiountuk mernahami sernesra, sehingga pendekaran-pendekatan ilrniaha fa Newtonian sedikir banyaknya masih dapat dirnanfaarkan.

Pendekatan ilmiah di era paradigrna Pasca Newtonian akan banyakmernanfaarkan kernampuan-kernampuan non-rasional yang dalamkerangka paradigrna Newtonian diharamkan pernanfaarannya, sepertiinruisi, ilharn serta berbagai bentuk kecerdasan spiritual. Pendekatanseperri ini sebcnarnya bukanlah hal yang aneh, karena walaupun ri-

dak diakui sebagai rnetode ilrniah, rercatar banyak remuan-rernuanilmiah yang ridak rnelalui merode ilrniah yang kerar. Paul Feyerabend(1924-1994), rnisalnya, rnenduga bahwa Teori Heliosenrris ditemukanoleh Copernicus ridak rnelalui penelirian yang berbasis metode il-rniah. Dugaan Feyerabend ini terurarna karena sernua data ernpirisyang tersedia wakru itu menunjukkan dan mendukung bahwa benda-benda langir beredar mengelilingi bumi yang sratis, Artinya, Coper-nicus hanya dapar sarnpai pada simpulan sebaliknya, jika ia menernpuh

Bahan dengan hak cipta

Page 151: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 152: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 153: eBook Kemandirian Lokal

136 KEMANDIRIAN Lom

retapi digunakan untuk meningkatkan inruisi renrang bagairnana sis-tern bekerja sehingga mereka dapat berinreraksi dengan sisrern itu se-eara lebih serasi. Simulasi ini merupakan media pelarihan yang efektifuntuk meningkarkan kepekaan inruitif, karen a memberikan penga-laman realitas yang bersifar langsung dan nonintelekrual yang muneuldalarn suaru kondisi kesadaran yang luas.

Wheatley (1999) rnengornenrari pendekaran ini sebagai peodekatanyang berbeda dengan reknik/analisis cradisional yang selama ini kiragunakan. Dengan mernperhatikan bentuk dan gerakan siscern sertaberusaha selaras dengannya, kita akan mernperoleh kepekaan yang le-bih besar terhadap sisrern, dan menernukan kembali peran kira dalamrnengelola sistern rersebut. Tujuan pendekaran ini bukan sekadar un-tuk menernukenali satu atau sejumlah variabel, melainkao diarahkanunruk rnencapai pernahaman berdasarkan jaringao aktiviras dan hu-bungan yang mernbenruk sistern rersebur. Fisikawan David Peatmenjelaskan dengan:

"geraean lembut .... yang melibatean tindalsan-tindalzan cerdil:yang tersebar luas di seluruh sistem. Tida]: bertujaan mendorongdan menarile, tetapi memberilsan ber/tNk kepada apa yang bellt17tterttngkapkan. ,.

Teori Kompteksites

Sebagairnana relah disinggung sebelurnnya, Teori Kornpleksiras relahmelengkapi dirinya dengan berbagai perangkar dari Sains Baru se-perri Teori Chaos, Teori Frakral, Sisrem Swatara, dan lainnya. Sehinggaridak berlebihan jika dinyarakan bahwa Teori Kornpleksitas mungkinmerupakan saru-satunya reori yang tersedia saar ini yang dapatdigunakan unruk mernaharni kornpleksitas sernesra. Dengan bantuanreori ini, k ira akan dapar menelusuri rahasia sernesta dari sisi pernan-faaran rasionalitas kica. Di samping iru, Teori Kornpleksitas merupakanritik temu antara paradigrna holisrne dengan onrologi inforrnarisme,karena kedua paradigma ini bergular dengan masalah atau fenomenakompleksitas sernesta yang menjadi objek kajian teori ini.

Bahan dengan hak cipta

Page 154: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 155: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 156: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 157: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 158: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 159: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 160: eBook Kemandirian Lokal

'"'%11", .. 1 ,'"PlAn_,,*, 4. PEMBANGUNAN: Adaplasi Krealif lerhadap Perubahan 143

pillah birokrar dan rniliter serra lembaga pernbangunan inrernasionaldan perusahaan mulri-nasional sebagai akror urarna pembangunan(PSKMP, 2002).

Dalam perjalanan sejarahnya, paradigms rnodenisasi secara bertahapkehilangan kekuarannya, disebabkan rerurarna oleh ketidakrnam-puannya menjelaskan proses pembangunan yang sesungguhnya rerjadidi dunia keriga. Ini terbukti dengan adanya berbagai premis yangrernyata keliru, serra adanya berbagai dampak negaeif modernisasi.Repurasinya juga menjadi sernakin rnernburuk serelah para ilrnuwanArnerika Selaran mengernbangkan Teori Dependensia.

Prernis modernisasi yang kernudian berubah menjadi ilusi bahwanegara-negara Barat patut dijadikan aeuan dalarn proses pernbangunankarena relah meneapai cahap pernbangunan yang terringgi, dibuyarkanoleh krisis pad a rahun 1970-an. Krisis ini mernperlihatkan bahwasesungguhnya ridak ada negara yang "rnaju", yang ada hanyalahproses perubahan yang rerus rnenerus dan proses ini berjalan sebagai"kernajuan" arau "bukan kernajuan" terganrung kepada eara pandangyang dianut.

Pengalaman pernbangunan yang gagal eli Amerika Latin yangternyata hanya berrnuara pada peni ngkatan urang yang Iuar biasajurnlahnya, serra pengalaman Indonesia dan beberapa negara AsiaTenggara pada akhir tahun 1990-ao, menunjukkan bahwa masalahpernbangunan, bukan relasi antara angka inflasi rata-rata, keserirn-bangan pembayaran elan clefisir anggaran, yang rnerupakan masalahekonorni rnurni. Masyarakar ridak dapar direduksi pada sekror eko-norninya, dan sektor ekonorni ridak dapar direduksi pada kekuaranpasar yang impersonal.

Dari aspek teori, kajian Andre Gunder Frank (1969) cenrang 50-

siologi pernbangunan dan keterbelakangan sosiologi mengungkapkanbahwa perspekrif modernisasi yang dikernbangkan oleh ilrnuwanyang tergabung dalam Resettych Center on Economic Deuelopment andCultura! Change, kubu urarna modernisasi, ridak dapar diperrahankansecara ernpiris dan cidak rnernadai secara teoreris. Pengalarnan jugamenunjukkan bahwa implernenrasi paradigrna itu cerbukri ridakmarnpu merangsang proses pernbangunan di dunia ketiga,

Bahan dengan hak cipta

Page 161: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 162: eBook Kemandirian Lokal

PEMBANGUNAN: Adaptasi Kreatif terhadap Perubahan 145

misalnya dilakukan oleh Wilbert Moore (1977) dengan rnendefinisikankernbali rnodernisasi sebagai rasionalisasi perilaku sosial dan organisasisosial. Dengan definisi ini, rerlihat bahwa proses modernisasi bukanlagi merupakan serangkaian upaya unruk mencapai kondisi negararnaju (baca: negara-negara Barac) yang jelas sangac bernuansa erno-sentris. Nash (1984), salah seorang gem bong Research Center onEconomic Deuelopment and Cultural Change, mendefinisikan kernbalimodernisasi sebagai:

"pertumbuhan dalan: kr:I1zalnpIJCtllmeneraplzan pengetai?uan yangtenqi kepada semua cabang prodltksj!' dan mengarrikan rnodernirassebagai "kerangka sosial budaya dan psikologis yang mendueungpenerapan sains dalam proses prodltksi". (dalam H ettne, 1990).

Dengan definisi ini maka modernisasi bukan lagi Wesrernisasi,karena mernberikan ruang kepada pelernbagaan nilai-nilai moderntanpa harus rnengacu kepada satu pola terrenru.

Aliran Dependensia

Para penganjur aliran kererganrungan, seperri Sravenhagen, Cardoso,dan SunkeJ, ragu rerhadap dokrrin dasar paradigrna rnodernisasi yangmelihar kerniskinan dan kererbelakangan disebabkan rerutama olehfakror kultural dan strukrural internal masyarakat. Rodolfo Sravenha-gen (1966) meragukan bahwa masyarakat Amerika Larin bersifardualisris. Ini rnerupakan bag ian perrarna dari kriciknya yang rerkenal"rujuh tesis keliru mengenai Amerika Latin". Fernando HenriqueCordoso (1969) menekankan bahwa gagasan rradisi versus rnodernirasberasal dari sosiologi Eropa sehingga mengandu.ng bias yang besaruntuk diterapkan di kawasan lain. Osvaldo Sunkel (1969) menekankanbahwa pandangan yang ideal dan mekanis rerhadap pembangunanyang menjadi ciri paradigrna modernisasi harus diganri denganmetoda yang lebih hisrorik agar nlampu rnencerrninkan kondisirnasyarakat yang sebenarnya.

Di samping alasan-alasan yang diseburkan di aras, kernunculan

Bahan dengan hak cipta

Page 163: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 164: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 165: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 166: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 167: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 168: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 169: eBook Kemandirian Lokal

152 KEMANDIRIAN LOKAL

salnya berupa modal, renaga kerja, invesrasi dan lain-lain. Sebaliknya,pendekaran ini merniliki unsur yang spesifik seperti kelompok rna-syarakar clengan nilai budayanya yang khas dan bidup dalam kawasanekologis rerrentu dengan didukung oleh surnber daya rerrentu pula.Oleb karena itu, tujuan straregi perrnbangunan berwawasan ling-kungan adalah mernperbaiki dan rnengernbangkan siruasi spesifikini, bukan menciprakan pembangunan dalam arri peningkatan GNParau absrraksi lainnya. Dengan kaca lain, pembangunan berwawasanlingkungan rnerupakan upaya untuk mengembangan komunitas lokalbersarna ekosisternnya rnenuju produkrivitas yang lebih tinggi danringkat pernenuhan kebutuhan yang lebih cinggi pula yang rerlaksanasecara berkelanjuran dalam arti ekologis rnaupun sosial. Untukmaksud tersebur, pengelolaan sumber daya alarn harus dilakukanseefisien mungkin dan dengan senantiasa mernelihara sisrem ekologisunruk memenuhi kebutuhan pokok penduduk yang ada. Pemanfaaeanyang efisien rnemperbolehkan pertukaran, asalkan prinsip kesinarn-bungan terpenuhi (Hettne, 1990).

Uotuk rnencapai keseimbangan aotara aktivitas produksi dan dayadukung lingkungan diperlukan adanya perubahan cara produksi dangaya konsumsi. Hoogendijk (1991 dalam PSKMP, 2002) menyatakanbahwa kapiralisrne yang menjadi napas modernisasi telah mencapairahap di mana rata produksinya tidak dapar turnbuh lagi dengan ha-nya rnengacu kepada keburuhan rnasyarakat, melainkan kepada per-rimbangan para kapitalis yang berkepentingan rnengakumulasikanmodalnya untuk mernpertahankan ringkat perturnbuhan yang di-inginkannya. Tara produksi dunia seperti ini tidak sejalao denganpendekatan pembangunan berwawasan lingkungan, karena rnengurassum bee daya ala In serta mengubah arau bahkan dapar merusak eko-sisrern. Oleh karena itu tara produksi duoia harus direkonscruksi. Di-harapkan para kapitalis hanya mernproduksi barang dan jasa yangbenar-benar diburuhkan oleh masyarakar. Di sisi lain, masyarakat se-bagai konsumen juga harus disadaekan untuk hanya membeli barangyang benar-benar dibutuhkannya, bukan untuk rnernenuhi hasratkonsumsi yang senanriasa dipicu oleh iklan berbagai media yang me-rupakan bagian dari srraregi perturnbuhan kapitalis.

Bahan dengan hak cipta

Page 170: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 171: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 172: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 173: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 174: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 175: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 176: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 177: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 178: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 179: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 180: eBook Kemandirian Lokal

PEMBANGUNAN: Adaptasi Kreatif terhadap Perubahan 163

dengan jelas. Tujuan pernbangunan diyakini sebagai sesuatu yangrelah ada (bersifar objekrif) dan dapar dicapai dengan upaya-upayarerrenru. Dalarn paradigrna modernisasi misalnya, rujuan pembangunan dirumuskan dengan mengambil kondisi sosial ekonorni negaramaju sebagai model dan upaya-upaya pernbangunan disusun sede-rnikian rupa unruk mewujudkan idealisasi itu. Inilah yang rnenjadisebab mengapa pernbangunan di negara sedang berkembang cenderungbernuansa Eropa-sencris, sehingga pernbangunan aeau modernisasi se-ring dianalogikan dengan Wesrernisasi. Ini dapar diarrikan bahwapembangunan di dunia keriga didesain sebagai upaya untuk meng-ulangi keberhasilan yang dicapai oleh negara rnaju. Absrraksi keber-hasilan pernbangunan di negara maju dijadikan sebagai idealisasitujuan pembangunan mereka.

Cara pandang ini jelas tidak sejalan dengan Sains Baru yangmeyakini bahwa tidak ada real icas yang rnenunggu untuk d icapai.Artinya, ridak ada kondisi ideal yang rnenunggu untuk digapai olehsuaru komuniras atau bangsa melalui usaha-usaha pembangunan,karena rnasa depan hanya dan baru akan mengada melalui cindakandan upaya kita pad a hari ini dan bari-hari selanjuenya. Wlljud masadepan itu sendiri ridak akan pernah sama dengan apa yang reLah di-alami oleh, negara arau bangsa Lain karena evolusi sernesra cidak per-nah mengulangi linrasan yang pernah dirernpuh sebelumnya, sebagai-mana diajarkan oleh Teori Chaos. Kebenaran ajaran ioi terbukri de-ogan kegagalan upaya pembangunan di berbagai kawasan di duniaini untuk mewujudkan kondisi sosial ekonorni dan polirik yang se-rupa dengan yang relah ada di negara-negara Barar.

Krisis yang melanda Eropa pad a rabun 1970-an, rnerupakan bukriLain yang menunjukkan bahwa sesungguhnya ridak ada negara "rnaju"yang patut dijadikan idealisasi pembangunan. Proses evolusi sernestamemang bukan merupakan proses linier, retapi lebih menyerupailintasan chaotic. Sebagaimana elieegaskao oleh Brian Goodwin (1995)bahwa "biology is jllst a dance", kehidupan adalah rerarian tanpa rujuaoyang terdefinisi dengan pasri. Karena ieu, tidak ada bangsa rnaju dancidak ada pula rnasyarakat terkebelakang. Tidak ada bangsa yang pa-tur diriru dan ridak ada pula komunitas yang rnesri meniru. Tegasnya,

Bahan dengan hak cipta

Page 181: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 182: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 183: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 184: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 185: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 186: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 187: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 188: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 189: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 190: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 191: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 192: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 193: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 194: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 195: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 196: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 197: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 198: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 199: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 200: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 201: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 202: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 203: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 204: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 205: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 206: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 207: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 208: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 209: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 210: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 211: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 212: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 213: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 214: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 215: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 216: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 217: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 218: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 219: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 220: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 221: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 222: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 223: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 224: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 225: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 226: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 227: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 228: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 229: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 230: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 231: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 232: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 233: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 234: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 235: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 236: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 237: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 238: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 239: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 240: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 241: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 242: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 243: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 244: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 245: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 246: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 247: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 248: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 249: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 250: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 251: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 252: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 253: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 254: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 255: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 256: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 257: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 258: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 259: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 260: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 261: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 262: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 263: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 264: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 265: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 266: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 267: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 268: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 269: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 270: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 271: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 272: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 273: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 274: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 275: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 276: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 277: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 278: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 279: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 280: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 281: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 282: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 283: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 284: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 285: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 286: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 287: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 288: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 289: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 290: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 291: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 292: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 293: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 294: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 295: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 296: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 297: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 298: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 299: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 300: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 301: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 302: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 303: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 304: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 305: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 306: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 307: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 308: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 309: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 310: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 311: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 312: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 313: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 314: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 315: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 316: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 317: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 318: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 319: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 320: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 321: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 322: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 323: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 324: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 325: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 326: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 327: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 328: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 329: eBook Kemandirian Lokal

You have either reached a page that is unavai lable for vi ewi ng or reached your vi ewi ng Iimit for thi sbook.

Page 330: eBook Kemandirian Lokal

-- --~--

KEMANDIRIANLOKALMemahami semesta ternyata tidak memadai lagi dengan hanya meng-andalkan doktrin-doktrin objektivisme, reduksionisme, dan determinismeyang selama ini menjadi pilar penyangga Sains Modern. Pada dasarnya,Sains Modern hanya mengedepankan sisi mekanis-materialistis semestadan mengabaikan atau bahkan tidak mengakui keberadaan sisi lainnya.Penjelajahan sisi yang terabaikan itulah yang menjadi titik tolakperkembangan Sains Baru yang kemudian menawarkan perspektifyang lebih luas dan lebih sesuai untuk memahami semesta.

Kemandirian Lokal merupakan pendekatan yang dijabarkan dari SainsBaru. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembangunan lebih tepatbila dilihat sebagai proses adaptasi-kreatif suatu tatanan masyarakatdaripada sebagai serangkaian upaya mekanistis yang mengacu padasatu rencana yang disusun secara sistematis. Kemandirian Lokal jugamenegaskan bahwa organisasi seharusnya dikelola dengan lebihmengedepankan partisipasi dan dialog dibandingkan semangatpengendalian yang ketat sebagaimana dipraktekkan selama ini.Pendekatan ini juga merekomendasikan pendidikan yang tidak lagidiperlakukan sebagai upaya sistematis untuk menyiapkan pelajarmenghadapi hari depannya, tetapi sebagai kegiatan yang memfasilitasipara pelajar untuk menggali potensi mereka agar mereka mampumerajut masa depan mereka.

Perspektif yang dijabarkan dalam buku ini akan bermanfaat untukmemperluas cakrawala pengetahuan para akademisi, praktisi danpemerhati pembangunan, organisasi, dan pendidikan serta siapa punyang tertarik untuk memahami Sains Baru.

1I111I1