Top Banner
EBM CRITICAL APPRAISAL Cryotherapy with liquid nitrogen versus topical salicylic acid application for cutaneous warts in primary care: randomized controlled trial Disusun oleh : Shinta Mariana 1102010268 Dosen Pembimbing : dr. Rita Murnikusumawati, SpM
11

EBM evidence base

Jan 26, 2016

Download

Documents

ShintaMariana

EBM
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EBM evidence base

EBM

CRITICAL APPRAISAL

“Cryotherapy with liquid nitrogen versus topical salicylic acid

application for cutaneous warts in primary care: randomized

controlled trial ”

Disusun oleh :

Shinta Mariana

1102010268

Dosen Pembimbing :

dr. Rita Murnikusumawati, SpM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

DESEMBER 2013

Page 2: EBM evidence base

Skenario

Nn.A usia 19 tahun datang ke klinik sehat untuk berobat ke dokter dengan keluhan terdapat

benjolan kecil berukuran diameter 0,5 cm pada sisi jari tengah tangan kanan dan pada bagian

pelipis kanannya. Benjolan muncul sudah sekitar 3 bulan dan tidak didapatkan rasa nyeri,

tetapi Nn.A merasa tidak nyaman dengan adanya benjolan tersebut. Dokter mendiagnosis

benjolan yang dikeluhkan Nn.A sebagai verruca vulgaris dan akan memberikan pilihan

cryotherapy atau terapi asam salisilat topikal kepada pasien dan menjelaskan efektivitas

masing-masing terapi kepada pasien.

Pertanyaan (foreground question)

Bagaimanakah efektivitas cryotherapy dibandingkan dengan terapi asam salisilat topikal

untuk pengobatan verruca vulgaris?

PICO

Population : wanita dewasa menderita verruca vulgaris

Intervention : cryotherapy

Comparison : asam salisilat topikal

Outcomes : efektivitas cryotherapy dengan terapi asam salisilat topikal untuk pengobatan

verruca vulgaris

Pencarian bukti ilmiah

Alamat Website : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed

Kata Kunci : *verruca vulgaris* AND treatment AND salicylicic acid AND cryotherapy

Limitasi : 5 Tahun (Januari 2008 – Desember 2013)

Hasil Pencarian : 8

Type of Question : Treatment

Nama Jurnal : Canadian Medical Association Journal ; 2010 ; vol 15 ; page 1624-1630

Dipilih artikel berjudul

Cryotherapy with liquid nitrogen versus topical salicylic acid application for cutaneous

warts in primary care: randomized controlled trial

Pengarang

Sjoerd C. Bruggink MD, Jacobijn Gussekloo MD PhD, Marjolein Y. Berger MD PhD, et.all

1

Page 3: EBM evidence base

CRITICAL APPRAISAL

VALIDITY

1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik

randomisasi yang digunakan

Ada, penelitian pada jurnal ini menggunakan randomisasi menggunakan sistem

komputerisasi

2. Menetukan ada tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam

pembuatan kesimpulan

a. Mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow-up

Penelitian dilakukan dari May 1, 2006, sampai Jan. 26, 2007. Follow up pasien pada

penelitian dilakukan selama 26 minggu.

2

Page 4: EBM evidence base

b. Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi

penelitian

Ada, Pasien dianalisis berdasarkan umur, jenis kelamin, besar kutil, dan telah lamanya kutil tumbuh

3

Page 5: EBM evidence base

3. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi dan peneliti

Pada penelitian ini paseien, klinisi dan peneliti tidak dilakukan blinding.

4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian

Tidak didapatkan pembagian karakteristik yang berbeda pada setiap kelompok penelitian.

4

Page 6: EBM evidence base

5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain

perlakuan eksperimen

Pada eksperimen ini, setiap kelompok diperlakukan sama dan tidak didapatkan adanya

perbedaan perlakuan selain perlakuan eksperimen yang masing-masing perlakuan

dilaksanakan sesuai protokol dan prosedur yang biasa digunakan.

5

Page 7: EBM evidence base

IMPORTANCE

6. Menentukan besar efek terapi (CER,EER,ARR,NNT)

Outcome eventTotal

Sembuh Tidak

Experimental Group 30 (a) 46 (b) 76

Control Group 20 (c) 62 (d) 82

CER = d/(c+d) = 62/82 = 75 %

EER = b/(a+b) = 46/76 = 60 %

ARR = CER – EER = 75% - 60% = 15%

NNT = 1/ARR = 1/(CER-EER) = 1 / 15% = 6,66 = 7

6

Page 8: EBM evidence base

7. Menentukan presisi estimasi efek terapi

95% CI ARR = ARR ± 1,96 √ p 1q 1n 1

+ p2 q2n2

= 0,15 ± 1,96 √ (0,6 x 0,4)76

+(0.75 x 0.25)

82

= 0,15 ± 1,96 √ 0,2476

+ 0,1882

= 0,15 ± 1,96 √0,003+0,002

= 0,15 ±1,96 √0,005

= 0,15 ± (1,96 x 0,07)

= 0,15 ± 0,14

Min = 0,01 Max = 0,29

95% NNT = 1

nilaimax : 1

nilaimin

= 1

0,29 : 1

0,01

= 3,4 - 100

APPLICABILITY

8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spectrum pasien dan setting)

Kriteria Inklusi

Usia pasien 4 tahun atau lebih

Jumlah kutil baru satu atau lebih

7

Page 9: EBM evidence base

Belum pernah diobati pada tahun

sebelumnya

Kriteria Ekslusi

Pasien imunokompromais

Pasien dengan kutil kelamin

Pasien dengan kutil seboroik

Kutil lebih dari 1 cm

9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien

Bila pasien kita sama dengan rerata pasien uji klinis (f = 1) maka :

Nilai NNT untuk pasien kita = NNT/f = 7/1 = 7

Artinya, potensi keuntungan pasien adalah 7 : 1, perlu sebanyak 7 pasien untuk

mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan penelitian.

8