Top Banner
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI EASE OF DOING BUSINESS TRADING ACROSS BORDER SOSIALISASI PERBAIKAN KEMUDAHAN BERUSAHA 2017 CROWNE PLAZA HOTEL JAKARTA, 22 MARET 2016
16

Ease of Doing Business Indonesia

Jan 12, 2017

Download

Documents

trinhque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ease of Doing Business Indonesia

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

EASE OF DOING BUSINESSTRADING ACROSS BORDER

SOSIALISASI PERBAIKAN KEMUDAHAN BERUSAHA 2017CROWNE PLAZA HOTEL

JAKARTA, 22 MARET 2016

Page 2: Ease of Doing Business Indonesia

2 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

GAMBARAN UMUM

Directorate GeneralCustoms and Excise

COMMUNITY PROTECTOR

TRADE FASILITATOR

INDUSTRIAL ASSISTANCE

ERRADICATE SMUGGLING

REVENUE COLLECTOR

BORDER PROTECTING

EASE OF DOING

BUSINESS

SIMPLIFIKASI PROSEDUR

PERCEPATAN PELAYANAN

INTEGRASI PROSEDUR

FASILITAS KEPABEANAN

(PLB,AEO)

PENURUNAN BIAYA LOGISTIK

Page 3: Ease of Doing Business Indonesia

3

PROSES PELAYANAN IMPOR DJBC SESUAI PMK TERKAIT DWELLING TIME

1. Saat ini pelayanan impor didasarkan pada PMK Nomor 228/2015.

2. Pelayanan Impor hanya didasarkan pada satu dokumen impor (PIB) yang dibuat dalam modul Importir/ PPJK (sudah disiapkan DJBC) dan disampaikan secara elektronik.

3. Waktu pelayanan dokumen impor untuk 95 % importasi umumnya membutuhkan waktu hanya 0, 12 jam.

4. Biaya untuk pelayanan dokumen impor tidak ada.

Page 4: Ease of Doing Business Indonesia

.

Importir /PPJK

NO. URAIAN WAKTU

1 a. Yang dapat mengajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) adalah Importir sendiri atau PPJK (yang biasa disebut dengan freight forwarder/customs broker)

-

b. PIB di buat dalam modul PIB yang disediakan oleh DJBC berdasarkan dokumen pelengkap pabean berupa: Invoice, Packing List, Bill Of Lading, (untuk keperluan pembayaran pungutan impor) dan API, Laporan Surveyor /LS, TPT Persetujuan Impor (yang dipersyaratkan oleh Kementerian Perdagangan)

-

c. Setelah PIB dibuat Importir/PPJK melakukan pembayaran pungutan negara ke Bank secara online (MPN-G2)

beberapa detik

2 a. PIB dikirim secara elektronik ke INSW beberapa detik

b. INSW akan melakukan penelitian atas ketentuan larangan dan pembatasan terhadap importasi barang tersebut. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh sistem INSW dan hanya memerlukan waktu beberapa detik (sepanjang persyaratan yang diwajibkan oleh K/L telah di upload di INSW).

beberapa detik

3 a. Setelah penelitian semua persyaratan larangan pembatasan dipenuhi, INSW akan menyampaikan PIB ke Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai (CEISA)

beberapa detik

4 a. Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai (CEISA) melakukan penjaluran menjadi Jalur Merah (Periksa Fisik), Jalur Kuning (Periksa Dokumen), Jalur Hijau (Tanpa Pemeriksaan) dan MITA (Tanpa Pemeriksaan)

beberapa detik

4

KETERANGAN

Page 5: Ease of Doing Business Indonesia

NO. URAIAN WAKTU

b. Penetapan impor Jalur Merah atau dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen dalam hal: Importir Resiko Tinggi (Importir Baru, Tingkat Kepatuhan Importir Rendah, dsb), Impor Sementara, Re-Impor. Saat ini persentase jalur merah dari keseluruhan impor adalah 5,08 %

4,76 HARI (2015)

c. Penetapan impor Jalur Kuning atau dilakukan penelitian dokumen dalam hal: Importir Resiko Menengah. Saat ini persentase jalur kuning dari keseluruhan impor adalah 15,84 %

2,42 HARI(2015)

d. Penetapan impor Jalur Hijau dalam hal : Importir Resiko Rendah, Importir Produsen. Penelitian dokumen dilakukan setelah barang dikeluarkan. Saat ini persentase jalur hijau dari keseluruhan impor adalah 50,81 %

0,01 HARI(2015)

e. Penetapan impor Mitra Utama atau tidak dilakukan penelitian dalam hal: Importir Resiko Rendah dan telah ditetapkan sebagai Mitra Utama Bea dan Cukai. Saat ini persentase Mitra Utama dari keseluruhan impor adalah 28,27 %.

0,01 HARI(2015)

5 Setelah proses sebagaimana dimaksud pada angka 4 selesai, SKP Impor (CEISA) akan menerbitkan SPPB untuk proses pengeluaran barang impor

beberapa detik

5

KETERANGAN

Page 6: Ease of Doing Business Indonesia

6

PROSES PELAYANAN IMPOR DJBC SESUAI PMK DWELLING TIME

IMPORTIR/ PPJK

MODUL PIB

PIB

DJBC

MERAH(periksa fisik)

KUNING(periksa dokumen)

HIJAU(tenpa

pemeriksaan)

MITA (tenpa

pemeriksaan)

5,08 %

4,76 HARI

15,84 %

2,42 HARI

50,81 %

0,01 HARI

28,27 %

0,01 HARI

WEB

PENELITIAN LARTAS

1

1

2

3

4

Page 7: Ease of Doing Business Indonesia

7 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

DWELLING TIME 2016 (Bulan)

Customs Clearance

Dwelling Time

0.57 Hari

3.49 Hari

0.58 Hari

3.85 Hari

0.48 Hari

3.29 Hari

KET JANUARI FEBRUARI MARET(18 Mar 2016)

Source Data: dwelling.indonesiaport.co.idAkses : 18/03/2016 Pukul 08.48 WIB

Page 8: Ease of Doing Business Indonesia

8 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Update Profil kepada Importir yang mendapatkan fasilitas BKPM

Update

Profil

• Terdapat 48 (empat puluh delapan) perusahaan yang telah diupdate profil

• Sebelumnya Importir Baru yang memperoleh fasilitas BKPM ditetapkan melalui jalur merah, dengan update profil importir yang memperoleh fasilitas BKPM ditetapkan melalui Jalur hijau

Page 9: Ease of Doing Business Indonesia

9

1. Saat ini pelayanan ekspor didasarkan pada P e r a t u r a n M e n t e r i K e u a n g a n N o m o r 145/PMK.04/2014.

2. Pelayanan Ekspor hanya didasarkan pada satu dokumen ekspor (PEB) yang dibuat dengan modul Eksportir/PPJK (sudah disiapkan DJBC) dan disampaikan secara elektronik.

3. Waktu pelayanan dokumen ekspor untuk 94,35 % eksportasi umumnya membutuhkan waktu hanya 0,06 jam.

4. Tidak ada biaya untuk pelayanan dokumen ekspor.

PROSES PELAYANAN KEPABEANAN EKSPOR

Page 10: Ease of Doing Business Indonesia

10

WEB

Penelitian Peraturan Larangan Pembatasan

1

1

2

3

4

PROSES PELAYANAN KEPABEANAN EKSPOR

Page 11: Ease of Doing Business Indonesia

NO. URAIAN WAKTU

1 a. Yang dapat mengajukan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah Eksportir sendiri atau PPJK (yang biasa disebut dengan freight forwarder/customs broker).

-

b. PEB di buat dalam modul PEB yang disediakan oleh DJBC berdasarkan dokumen pelengkap pabean berupa: Invoice, Packing List, Bukti bayar (bila dikenakan Bea Keluar), Laporan Surveyor/LS, Surat Persetujuan Ekspor (yang dipersyaratkan oleh Kementerian Perdagangan).

-

c. Setelah PEB dibuat Eksportir/PPJK melakukan pembayaran pungutan negara ke Bank secara online (MPN-G2).

beberapa detik

2 a. PEB disampaikan secara elektronik ke INSW paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan ekspor.

beberapa detik

b. INSW akan melakukan penelitian atas ketentuan larangan dan pembatasan terhadap eksportasi barang tersebut. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh sistem INSW dan hanya memerlukan waktu beberapa detik (sepanjang persyaratan yang diwajibkan oleh K/L telah di upload di INSW).

beberapa detik

3 Setelah penelitian semua persyaratan larangan pembatasan dipenuhi, INSW akan menyampaikan PEB ke Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai (CEISA)

beberapa detik

11

PROSES PELAYANAN KEPABEANAN EKSPOR

Page 12: Ease of Doing Business Indonesia

.

Importir /PPJK

NO. URAIAN WAKTU

4 a. Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai (CEISA) menetapkan apakah terhadap eksportasi dilakukan Pemeriksaan Fisik atau Tanpa Pemeriksaan Fisik.

beberapa detik

Kategori barang yang dilakukan pemeriksaan fisik adalah:1) Ekspor Sementara = Barang ekspor yang akan diimpor kembali2) Reekspor = Barang ekspor yang pada saat impornya ditujukan untuk diekspor kembali3) Fasilitas = Barang ekspor yang mendapat fasilitas pembebasan dan/atau pengembalian4) Bea Keluar = Barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar 5) Informasi DJP6) Hasil Intelijen

Saat ini untuk kategori barang ekspor yang mendapat fasilitas pembebasan dan/atau pengembalian dilakukan pemeriksaan fisik secara selektif berdasarkan manajemen risiko, sedangkan kategori barang ekspor lainnya dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan.

DJBC sedang membuat konsep pemeriksaan selektif berdasarkan manajemen risiko untuk kategori barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar yaitu CPO, kayu, kulit, kakao, konsentrat mineral.

b. Setelah proses sebagaimana dimaksud pada angka 4.a selesai, diterbitkan Nota Pelayanan Ekspor untuk pemasukan dan pemuatan barang ekspor ke Kawasan Pabean tempat pemuatan.

12

PROSES PELAYANAN KEPABEANAN EKSPOR

Page 13: Ease of Doing Business Indonesia

• Menyusun Rancangan PMK Perubahan Kedua PMK No. 214/PMK.04/2008 Pemeriksaan fisik secara selektif terhadap barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar berdasarkan manajemen risiko;

• Menyusun Rancangan Peraturan Dirjen BC Perubahan PER-32/BC/2014 Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor;

• Menyusun Instruksi Dirjen BC tentang Penyusunan dan Pemutakhiran Profil Eksportir dan Profil Komoditi Dalam Pelayanan di Bidang Ekspor;

• Membuat news flash sosialiasi kepada pengguna jasa tentang Prosedur Impor dan Ekspor yang diupload pada website DJBC.

13

Langkah- Langkah Perbaikan DJBC

Page 14: Ease of Doing Business Indonesia

News flash DJBC

14

Langkah- Langkah Perbaikan DJBC

Page 15: Ease of Doing Business Indonesia

News flash DJBC

15

Langkah- Langkah Perbaikan DJBC

Page 16: Ease of Doing Business Indonesia

TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI