Top Banner

of 35

e1-e7 Revisi Arin

Feb 21, 2018

Download

Documents

Niki Yulianti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    1/35

    E 1. PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

    LATAR BELAKANG MASALAH

    Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai

    saat ini. Menurut survei pemberantasan penyakit diare tahun 2000, terdapat insiden

    diare 301 per 1000 penduduk di Indonesia (Depkes RI, 2000). Menurut survei

    esehatan Rumah !an""a (#R!) Departemen esehatan Republik Indonesia tahun

    2000, bah$a 10% penyebab kematian bayi adalah diare. Data statistik menun&ukkan

    bah$a setiap tahun diare menyeran" '0 &uta penduduk Indonesia dan dua perti"anya

    adalah bayi den"an korban menin""al sekitar 00.000 &i$a (id&aya, 2002).

    TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN

    Tujuan Umum :

    #etelah dilakukan kun&un"an rumah diharapkan mampu men"etahui *ara+*ara

    pen*e"ahan dan penan"anan diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari+

    hari.

    Tujuan Khusus :

    Men&elaskan pen"ertian diare Men&elaskan tentan" penyebab diare

    Men&elaskan tentan" bahaya diare

    Men&elaskan *ara menan"ani diare

    Menyebutkan nutrisi ba"i penderita diare

    Men&elaskan *ara pen*e"ahan diare

    Targ! Kg"a!an :

    Memberikan kun&un"an rumah a"ar menan""ulan"i penularan.

    PERMASALAHAN DI KELUARGA DAN MASYARAKAT

    Predisposing Factor (menunjang)

    a. nak serin" &a&an sembaran"an

    b. Makanan yan" tidak ditutup di me&a makan

    c. Ibu tidak men*u*i tan"an sebelum memberi makan kepada anak

    d. nak suka makan makanan pedas

    Holystic Analysis

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    2/35

    Host:

    -erilaku keluar"a pasien yan" tidak sehat diri seperti suka &a&an sembaran"an dan

    tidak men*u*i tan"an sebelum makan.

    Agent

    !idak diketahui

    Environment

    arak &amban dan kamar mandi den"an letak makanan yan" terlalu dekat, makanan di

    me&a makan yan" tidak ditutup menyebabkan hin""apnya lalat pada makanan.

    PEREN#ANAAN DAN PELAKSANAAN INTER$ENSI

    Pr%gram Pn&gahan Pn'a("! Mnu)ar

    Mnrang(an **ra+a +r")a(u 'ang mn"ng(a!(an r"s"(% !r(na ,"ar

    a,a)ah:

    !idak memberikan ir #usu Ibu (#I) saat bayi berumur 0 / atau bulan.

    Men""unakan botol susu. otol susu tidak selalu mudah dibersihkan

    sehin""a kuman ber*okol di situ.

    Men""unakan air minum yan" ter*emar, baik dari sumbernya atau ketika

    dibiarkan tidak tertutup di rumah.

    !idak men*u*i tan"an sesudah buan" air besar atau membuan" tin&a anak.

    !idak membuan" tin&a (termasuk tin&a bayi) den"an benar.

    Menyimpan makanan terbuka (pada suhu kamar) selama beberapa &am.

    Mnrang(an &ara mn&gah ,"ar :

    Men"etahui *ara diare menyebar, maka kiat utama memeran"i diare

    adalah men&a"a kebersihan air serta men""unakan &amban untuk .

    #elan&utnya &u"a &a"a kebersihan diri, makanan, minuman, dan tentunya alat

    makan. #emua ini hanya mun"kin dapat dilakukan &ika air yan" di"unakan

    bersih dari kuman. u*i tan"an den"an sabun diketahui mampu menekan

    kemun"kinan terkena diare hin""a 3'%.

    Men"hindari diare berarti men"konsumsi air dan makanan yan" bersih.

    Minum air dari sumber air yan" tidak terkontaminasi. #elain di*u*i bersih,

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    3/35

    makanan &u"a perlu dimasak hin""a matan", dan di&a"a kebersihannya den"an

    ditutup sebelum disa&ikan untuk disantap.

    #ara mnga!as" j"(a su,ah !rja," ,"ar :

    1. e"ah dehidrasi.

    -astikan masuknya *airan *airan den"an *ukup. Minumlah banyak

    air, tentu sa&a air matan". Masukan air dapat &u"a berupa air ta&in, atau kuah

    sayur.

    2. tasi dehidrasi.

    ika mata penderita mulai *ekun", bibir kerin", "elisah, re$el,

    lemas, dan kulit perut &ika di*ubit tidak lentur, lambat kembali, berarti

    sedan" ter&adi dehidrasi tin"kat rin"an+sedan". a$a penderita ke sarana

    kesehatan untuk mendapatkan oralit selama 3 &am pertama. ila membaik

    dan dapat pulan", berikan oralit setiap kali . #eperempat "elas untuk

    anak usia diba$ah satu tahun, dan seten"ah "elas untuk anak usia 1+ tahun.

    erikan satu "elas untuk anak usia lebih dari ' tahun. ila air ken*in" lebih

    pekat dan u&un" &ari tan"an+kaki men&adi din"in, se"era ru&uk ke sarana

    kesehatan yan" len"kap untuk mendapatkan pemberian *airan melalui inus.

    3. erikan makanan.

    !etap berikan makanan. -ada alita yan" masih minum #I, berikan

    #I lebih serin". -ada alita yan" minum susu ormula, berikan susu lebih

    serin" dari biasanya.

    . 4bati masalah lain.

    ika ditemui penyakin lain selain diare, berikan pen"obatan sesuai

    indikasi den"an tetap berusaha men"atasi dehidrasi.

    PELAKSANAAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

    Dilakukan kun&un"an rumah den"an men&elaskan 5

    1. Pngr!"an D"ar

    Diare adalah berak *air yan" melebih dari kebiasaan sehari / hari. Diare

    san"at bebahaya karena ter&adi kehilan"an *airan. eadaan ini diumpamakan

    seperti tanaman yan" kekuran"an *airan, sehin""a lama + kelamaan akan layu

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    4/35

    dan mati. e"itu &u"a den"an manusia, bila ter&adi diare maka tubuh akan

    kehilan"an *airan dan apabila keadaan ini tidak ditan"ani maka dapat

    menyebabkan kematian.

    2. Pn'*a* D"ar

    Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara

    he$an, kuman yan" berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak men*u*ui

    tan"an $aktu makan) -enyebab lainnya dalah 5

    ondisi psikolo"is yan" tidak stabil

    Makanan yan" meran"san" peristalti* usus

    Makanan pedas

    3. #ara Pnanganan D"ar

    Diare menyebabkan kehilan"an *airan dan elektrolit sehin""a pednerita

    harsu diberi *airan sebanyak mun"hkin untuk men""anti *airan yan" hilan".

    #eba"ai pertolon"an pertama, diberi *airan rumah tan""a seperti air ta&in, air

    sayur, air matan", teh. Disampin" itu, harus diberi *airan elektrolit berupa oralit.

    ika tidak ada oralit, bias men""unakan larutan "ula "aram. ara pembuatannya

    seba"ai berikut 5 satu sendok the mun&un" "ula pasir, seperempat sendok the

    mu&un" "aran, dilarutkan dalam satu "elas air matan" ( 200 **). #elan&utnya

    penderita diberi minum

    . Nu!r"s" Bag" Pn,r"!a D"ar

    ondisi persitaltik usus yan" tidak memun"kinkan, maka perlu diberi

    makanan yan" lunak untuk membantu peristalti* usus. a"i bayi yan" masih

    menyusui, #I tetap diberikan dan -asi di en*erkan.

    '. Pn&gahan D"ar

    Men*u*i tan"an sebelum dan sesudah makan

    Menutup makanan dan minuman

    Men*u*i makanan6 sayuran

    #elalu minum air yan" sudah dimasak

    Men&a"a kebersihan diri

    Men&a"a kebersihan lin"kun"an 5 Rumah, aluran air, sampah di buan"

    pada tempatnya dan ditutup

    Makan makanan yan" sehat 6 ber"isi

    M-NIT-RING DAN E$ALUASI

    In!rns" Pr%m%!"/

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    5/35

    Ha)!h E,u&a!"%n

    -asien dan keluar"anya diberi edukasi men"enai penyakit diare, bahaya dan *ara

    pen*e"ahan penyakit, komplikasi sera pera$atan pasien saat sakit.

    G"0"

    -emberian makanan yan" ber"i7i men*akup sehat ' sempurna sesuai den"an

    kemampuan ekonomi pasien.

    Rumah Sha!

    Diberikan pen&elasan tentan" hubun"an antara kondisi rumah den"an kesehatan

    tubuh. Diteran"kan &u"a tentan" *iri+*iri rumah sehat yan" perlu diikuti oleh pasien

    seperti men""unakan sumber air minum yan" bersih dan &arak sumber &amban

    den"an air lebih dari 10 meter.

    In!rns" Prn!"/

    1. Menyarankan pasien untuk minum air yan" dimasak dan ditapis.

    2. Men*u*i tan"an sebelum memberi anak makan, setelah beraktivitas dan setelah

    buan" air besar

    In!rns" Kura!"/

    -en"obatan pada pasien ialah oralit, tablet 8in* serta pertahankan "i7i.

    In!rns" Rha*")"!a!"/

    !idak &a&an sembaran"an dan mendapatkan *airan yan" se*ukupnya.

    E . PR-M-SI KESEHATAN

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    6/35

    LATAR BELAKANG MASALAH

    Di dunia, kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan &enis kanker

    kedua yan" palin" banyak diderita $anita usia di atas 1' tahun. #ekitar '000 $anita

    didia"nosis menderita kanker serviks, dan setiap 2 menit seoran" $anita menin""al

    karena kanker ini. Di Indonesia, setiap satu &am seoran" $anita menin""al karena

    kanker.

    !idak banyak kanker yan" diketahui penyebabnya. kan tetapi, penyebab

    kanker serviks sudah berhasil diketahui, yakni 9uman -apilloma :irus (9-:).

    uran" lebih ;;,

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    7/35

    mun"kin baik den"an -ap smear atau I: (Inspeksi :isual den"an sam asetat).

    an"an menun""u sampai ada keluhan.

    PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

    uran"nya inormasi yan" didapat tentan" kanker serviks san"at berpen"aruh

    pada tin""inya kasus kanker serviks di suatu daerah. Masyarakat khususnya kader

    kesehatan tidak akan bisa mendeteksi se*ara dini meskipun "e&ala masih a$al. @ntuk

    itu perlu diberikan inormasi yan" *ukup tentan" kanker serviks.

    danya kasus kematian $anita di Desa -lintahan karena kuran"nya inormasi

    tentan" kanker serviks yan" mestinya bisa dideteksi dari a$al den"an metode see

    and treat. -- #mear dan I: (Inspeksi :isual den"an sam setat) dapat men&adi

    metode deteksi dini kanker serviks.

    Den"an pemberian inormasi tentan" kanker serviks dan ba"aimana

    mendeteksi dini maka diharapkan kasus kematian $anita karena kanker serviks bisa

    ditan""ulan"i.

    TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN

    Tujuan :

    1. Menin"katkan kesadaran dan memulai tindakan untuk melakukan pen*e"ahan

    kanker serviks seba"ai upaya men"uran"i beban akibat penyakit ini.

    2. Men"uran"i an"ka insiden akibat ineksi oleh humanpapilomavirus (9-:) pada

    sistem reproduksi $anita.

    3. Deteksi Dini anker #erviks.

    Targ! Kg"a!an :

    anker serviks men&adi tema besar karena pro"ram pen"endalian kanker

    serviks be"itu pentin" ditin&au dari besarnya beban sosial dan ekonomi yan"

    ditimbulkan penyakit ini, sementara terdapat pro"ram pen*e"ahan yan" eekti dan

    potensial melalui deteksi dini. -erlu diin"at bah$a kanker serviks san"at dapat

    di*e"ah.

    PEREN#ANAAN DAN PEMILIHAN INTER$ENSI

    1. PR-GRAM PEN#EGAHAN KANKER SER$IKS 2 SEE AND TREAT

    PR-GRAM 3

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    8/35

    -ro"ram ini merupakan upaya untuk men*e"ah dan menekan tin"kat

    penderita kanker serviks di Indonesia. -ro"ram A #ee and !reat adalah metode

    s*reenin" dan terapi pada kanker serviks yan" san"at baik untuk ne"ara den"an

    sumber daya terbatas. !eam yan" terdiri dari dokter, public health workers,

    pera$at atau bidan, beker&a sama dalam upaya menemukan se*ara dini lesi pra

    kanker serviks.

    2. NARASUMBER

    Bara #umber adalah dokter Internship -uskesmas -andaan periode < Cebruari /

    31 Mei 2011.

    3. 4AKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

    9ari 6 !an""al 5 #enin 6 2= Maret 2011 ( 0;.00 / 11.00 I)

    !empat 5 alai Desa -lintahan, e*amatan -andaan, abupaten -asuruan

    . SASARAN PENYULUHAN

    #asaran penyuluhan adalah para kader kesehatan di Desa -lintahan, $ilayah

    ker&a -uskesmas -andaan, masin"+masin" Dusun me$akilkan 1+2 oran"

    kadernya. ader+kader tersebut diharapkan mensosialisasikan ke masyarakat

    dusun masin"+masin" a"ar si"ap dan dapat mendeteksi se*ara dini.

    '. MEDIA YANG DIGUNAKAN

    Media yan" di"unakan adalah lealet den"an pen&elasan.

    . MET-DE YANG DIGUNAKAN

    Metode yan" di"unakan penyuluh adalah metode *eramah dan tanya &a$ab.

    PELAKSANAAN INTER$ENSI

    -enyuluhan dilaksanakan tepat pukul 0;.00 I di alai Desa -lintahan

    yan" diikuti oleh 2; oran" kader dari masin"+masin" Dusun, idan Desa dan epalaDesa -lintahan. -enyuluhan dia$ali den"an pemba"ian lealet yan" dilan&utkan

    den"an pen&elasan dari penyuluh tentan" anker #erviks. -enyuluhan ber&alan

    den"an lan*ar dan menarik, itu ditandai den"an banyaknya pertanyaan dari peserta

    penyuluhan yan" in"in tahu tentan" kanker serviks.

    M-NIT-RING DAN E$ALUASI

    Di Indonesia, kanker serviks adalah kanker ya" palin" banyak diderita

    perempuan, yan" men"akibatkan kematian satu perempuan setiap satu &am. @ntuk itu

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    9/35

    perlu diadakan sosialisasi yan" lebih terkontrol "una men*e"ah dan menekan tin"kat

    penderita kanker serviks tersebut.

    -ro"ram #ee and !reat adalah upaya yan" dilakukan "una menin"katkan

    pen"etahuan dan kesadaran para $anita tentan" kanker serviks dan masalah

    kesehatan reproduksi lainnya serta merupakan upaya mendeteksi dini lesi pra+kanker

    serviks. Dan penyuluhan merupakan salah satu *ara yan" dapat dilakukan "una

    men"eektikan pro"ram tersebut.

    Metode yan" di"unakan selama proses penyuluhan berlan"sun" adalah

    metode *eramah yan" disampaikan dan"an santai tetapi serius dan dapat dipahami

    peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back

    antara penyuluh dan sasaran yan" ber"una ba"i sasaran dalam memper&elas tu&uan

    pro"ram dan isi materi yan" disampaikan.

    Bamun dalam pen""unaan media, masih ter"olon" sederhana sebab hanya

    men""unakan lealet, sebenarnya masih banyak media yan" dapat di"unakan untuk

    men"eektikan pro"ram penyuluhan tersebut, misalnya sa&a den"an men""unakan

    media terproyeksi yan" berupa "ambar dan tulisan le$at slide, pertun&ukan ilm

    ataupun media *etak yan" berupa "ambar atau tulisan (oto, ma&alah, selebaran,

    poster) yan" dapat diba"i+ba"ikan, disebarkan atau dipasan" di tempat yan" serin"

    di&umpai oleh masyarakat.

    endala yan" dihadapi penyuluh selama proses penyuluhan diantaranya

    adalah aktor tempat yan" kuran" kondusi. 9al ini dikarenakan proses penyuluhan

    yan" berlan"sun" di alai Desa -lintahan sehin""a banyak oran" yan" berlalu lalan"

    yan" men"akibatkan kebisin"an dan kuran" okusnya peserta dalam menerima

    materi penyuluhan. @ntuk itu sebaiknya dalam pelaksanaan proses penyuluhan,

    penyuluh lebih memperhatikan tempat pelaksanaan a"ar semua proses yan"diberikan selama berlan"sun"nya penyuluhan dapat diserap den"an baik oleh

    peserta.

    E 5. SANITASI LINGKUNGAN

    LATAR BELAKANG MASALAH

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    10/35

    !uberkulosis (!) dapat dideinisikan seba"ai penyakit menular lan"sun"

    yan" disebabkan oleh kuman My*oba*terium !uber*ulosis, seba"ian besar kuman

    ! menyeran" paru, tetapi dapat &u"a men"enai or"an tubuh lainnya (Depkes, 200=).

    -enyakit ini merupakan penyakit yan" masih banyak di&umpai di ne"ara

    berkemban",penularanya bisa melalui udara le$at batuk penderita !, penderita

    menyebarkankuman ke udara dalam bentuk droplet (per*ikan dahak) yan" dapat

    bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa &am. #emua oran" dapat

    terineksi apabila droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan, baik pada

    usia de$asa, anak / anak,laki / laki maupun perempuan (#ire"ar, 2003).

    alaupun di Indonesia telah banyak kema&uan yan" diperoleh, yakni

    pen*apaian penemuan kasus baru '1, % dari tar"et "lobal

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    11/35

    Enabling Factor :

    a. !erlalu sibuk den"an usaha bisnis

    b. #uami tidak tin""al bersama dirumah untuk mendukun"

    Holistic Analysis

    Host:

    -erilaku pasien yan" tidak sehat den"an tidak men"ambil berat

    tentan" kesehatan diri seperti tidak men&a"a $aktu makan dan tidak

    men"ambil makanan yan" sehat.

    Agent: akteri My*oba*terium !uber*ulosis

    Environment:

    #e*ara umum rumah By. #iti #aadah dilihat tidak memenuhi kriteria

    rumah sehat. alaupun dindin" rumahnya tembok dan lantainya dari keramik

    namun pen*ahayaan dan ventilasinya masih kuran". Bamun penataan rumah

    rapi dan bersih.

    PEREN#ANAAN DAN PELAKSANAAN INTER$ENSI

    In!rns" Pr%m%!"/

    Ha)!h E,u&a!"%n

    -asien dan keluar"anya diberi edukasi men"enai penyakit !,

    bahaya dan *ara pen*e"ahan penyakit, komplikasi sera pera$atan pasien saat

    sakit. !urut diberikan keteraturan minum obat sampai tuntas dan harus selalu

    dia$asi karena men"hindari pasien lupa dan bosan memakan obat.

    G"0"

    -emberian makanan yan" ber"i7i men*akup sehat ' sempurna

    sesuai den"an kemampuan ekonomi pasien.Rumah Sha!

    Diberikan pen&elasan tentan" hubun"an antara kondisi rumah den"an

    kesehatan tubuh. Diteran"kan &u"a tentan" *iri+*iri rumah sehat yan" perlu

    diikuti oleh pasien seperti menambahkan pen*ahayaan di rumah pasien

    den"an *ara membuka kain "orden dan membuan" tin"kap supaya

    menambah ventilasi.

    In!rns" Prn!"/

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    12/35

    1. Menyarankan pasien untuk menambah ventilasi dan pen*ahayaan.

    2. Membuan" dahak di dalam pot yan" berisi lisol.

    3. Menyarankan ke pasien untuk menutup mulut se$aktu batuk.

    In!rns" Kura!"/

    -en"obatan pada pasien menurut kate"ori satu 29R8>693R3. #elama 2

    bulan minum obat IB9, riampisin, pira7inamid, dan etambutol setiap hari (tahap

    intensi), dan bulan selan&utnya minum obat IB9 dan riampisin ti"a kali dalam

    semin""u (tahap lan&utan).

    PELAKSANAAN SANITASI LINGKUNGAN

    un&un"an rumah

    M-NIT-RING DAN E$ALUASI

    !u&uan pen"obatan pada penderita ! -aru selain untuk men"obati &u"a

    men*e"ah kematian, men*e"sah kekambuhan atau resistensi terhadap 4! serta

    memutuskan mata rantai penularan.

    -en"obatan tuberkulosis terba"i men&adi 2 ase yaitu ase intensi (2+3 bulan)

    dan ase lan&utan (+< bulan). -aduan obat yan" di"unakan terdiri dari obat utama

    dan obat tambahan. enis obat utama yan" di"unakan sesuai den"an rekomendasi

    94 adalah Riampisin, IB9, -irasinamid, #treptomisin dan >tambutol. #edan"

    &enis obat tambahan adalah anamisin, uinolon, Makrolide dan moksisilin

    sam lavulanat, derivat Riampisin6IB9.

    @ntuk keperluan pen"obatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu

    berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat rin"annya penyakit, hasil pemeriksaan

    bakteriolo"ik, hapusan dahak dan ri$ayat pen"obatan sebelumnya.Di sampin" itu perlu pemahaman tentan" strate"i penan""ulan"an ! yan"

    dikenal seba"aiDirectly Observed Treatment Short Course (DOTS) yan"

    direkomendasikan oleh 94 yan" terdiri dari lima komponen yaitu5

    1. danya komitmen politis berupa dukun"an pen"ambil keputusan dalam

    penan""ulan"an !.

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    13/35

    2. Dia"nosis ! melalui pemeriksaan dahak se*ara mikroskopik lan"sun"

    sedan" pemeriksaan penun&an" lainnya seperti pemeriksaan radiolo"is dan

    kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yan" memiliki sarana tersebut.

    3. -en"obatan ! den"an paduan 4! &an"ka pendek den"an pen"a$asan

    lan"sun" oleh -en"a$as Menelan 4bat (-M4) khususnya dalam 2 bulan

    pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.

    . esinambun"an ketersediaan paduan 4! &an"ka pendek yan" *ukup.

    '. -en*atatan dan pelaporan yan" baku.

    E 6. PENANGGULANGAN GI7I BURUK

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    14/35

    LATAR BELAKANG MASALAH

    Delapan akta tentan" "i7i buruk 5

    1. ondisi "i7i buruk termasuk busun" lapar dapat di*e"ah.

    2. Ei7i buruk adalah masalah yan" bukan hanya disebabkan oleh kemiskinan,

    (masalah struktural) tapi &u"a karena aspek sosial dan budaya hin""a

    menyebabkan tindakan yan" tidak menun&an" ter*apainya "i7i yan" memadai

    untuk balita (masalah individual dan keluar"a).

    3. Diperkirakan bah$a Indonesia kehilan"an 220 &uta IF poin akibat

    kekuran"an "i7i. Dampak lain dari "i7i kuran" adalah menurunkan

    produktivitas, yan" diperkirakan antara 20+30%.

    . nak yan" kekuran"an "i7i pada usia balita akan tumbuh pendek, dan

    men"alami "an""uan pertumbuhan dan perkemban"an otak yan"

    berpen"aruh pada rendahnya tin"kat ke*erdasan, karena tumbuh kemban"

    otak =0 % ter&adi pada masa dalam kandun"an sampai usia 2 tahun.

    '. Risiko menin""al dari anak yan" ber"i7i buruk 13 kali lebih besar

    dibandin"kan anak yan" normal. 94 memperkirakan bah$a '%

    penyebab kematian bayi dan balita didasari oleh keadaan "i7i anak yan"

    &elek.

    . .< &uta balita atau 2

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    15/35

    a. emiskinan

    b. arena pola asuh yan" tidak baik

    *. danya penyakit kronis

    . e&adian "i7i buruk tidak ter&adi se*ara akut tetapi ditandai den"an

    kenaikan berat badan anak yan" tidak *ukup selama beberapa bulan

    sebelumnya yan" bisa diukur den"an melakukan penimban"an se*ara

    bulanan

    '. #eba"ian besar kasus "i7i kuran" dan "i7i buruk den"an tatalaksana "i7i

    buruk dapat dipulihkan di -uskesmas6R#

    PEREN#ANAAN INTER$ENSI

    Tujuan

    @mum 5 menurunkan an"ka "i7i buruk.

    husus 5

    1. Menin"katkan *akupan deteksi dini "i7i buruk melalui penimban"an

    bulanan balita di posyandu

    2. Menin"katkan *akupan dan kualitas tatalaksana kasus "i7i buruk di

    puskesmas6R# dan rumah tan""a

    3. Menyediakan -emberian Makanan !ambahan -emulihan (-M!+-) kepada

    balita kuran" "i7i dari keluar"a miskin

    . Menin"katkan pen"etahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan

    asuhan "i7i kepada anak (#I6M-+#I)

    '. Memberikan suplementasi "i7i (kapsul :it.) kepada semua balita

    S!ra!g"

    1. Revitalisasi posyandu untuk mendukun" pemantauan pertumbuhan2. Melibatkan peran akti tokoh masyarakat, tokoh a"ama, pemuka adat dan

    kelompok potensial lainnya.

    3. Menin"katkan *akupan dan kualitas melalui penin"katan keterampilan

    tatalaksana "i7i buruk

    . Menyediakan sarana pendukun" (sarana dan prasarana)

    '. Menyediakan dan melakukan I>

    . Menin"katkan ke$aspadaan dini G "i7i buruk

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    16/35

    PEMILIHAN INTER$ENSI

    un&un"an rumah.

    M-NIT-RING DAN E$ALUASI

    1. Deteksi dini "i7i buruk melalui bulan penimban"an balita di posyandu

    Melen"kapi kebutuhan sarana di posyandu (da*in, M#6uku I,

    RR)

    4rientasi kader

    Menyediakan materi I>

    Menyediakan suplementasi kapsul :it.

    2. !atalaksana kasus "i7i buruk

    un&un"an rumah tindak lan&ut setelah pera$atan di puskesmas6R#

    Menyediakan paket -M! (modisko, M-+#I) ba"i pasien paska

    pera$atan

    Menin"katkan ketrampilan petu"as puskesmas6R# dalam tatalaksana "i7i

    buruk

    3. -en*e"ahan "i7i buruk

    -emberian makanan tambahan pemulihan (M-+#I) kepada balita

    "akin yan" berat badannya tidak naik atau "i7i kuran"

    -enyelen""araan -M! penyuluhan setiap bulan di posyandu

    onselin" kepada ibu+ibu yan" anaknya mempunyai "an""uan

    pertumbuhan

    . #urveilen "i7i buruk

    -elaksanaan pemantauan $ilayah setempat "i7i (-#+Ei7i)

    -elaksanaan sistem ke$aspadaan dini ke&adian luar biasa "i7i buruk

    -emantauan status "i7i (-#E)

    E 8. MANAJEMEN KASUS

    LATAR BELAKANG

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    17/35

    Di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan &uta bayi menin""al pada tahun

    pertama kehidupannya dan dua perti"anya menin""al pada bulan pertama. Dua

    perti"adari yan" menin""al pada bulan pertama menin""al pada min""u pertama.

    Dua perti"adari yan" menin""al pada min""u pertama menin""al pada hari pertama.

    -enyebabutama kematian pada min""u pertama kehidupan adalah komplikasi

    kehamilan dan persalinan seperti asiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah.

    uran" lebih ;;%kematian ini ter&adi di ne"ara berkemban" dan seba"ian besar

    kematian ini dapat di*e"ah den"an pen"enalan dini dan pen"obatan yan" tepat.

    Diperkirakan bah$a sekitar 23% seluruh an"ka kematian neonatus di seluruh

    dunia disebabkan oleh asiksia neonatorum, den"an proporsi lahir mati yan" lebih

    besar. Gaporan dari 4r"anisasi esehatan Dunia (94) menyebutkan bah$a se&ak

    tahun 2000+2003 asiksia menempati urutan ke+, yaitu sebanyak =%, seba"ai

    penyebab kematian anak diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis

    neonatorum dan kelahiran prematur. Diperkirakan 1 &uta anak yan" bertahan setelah

    men"alami asiksia saat lahir kini hidup den"an morbiditas &an"ka pan&an" seperti

    cerebral palsy, retardasi mental dan "an""uan bela&ar. Menurut hasil riset kesehatan

    dasar tahun 200

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    18/35

    sehat pada pratindakan tidak membutuhkan stabilisasi, penan"anan standar, obat

    "enerik, ra$at inap pendek dan pera$atan dapat diteruskan di -uskesmas.

    Ru&ukan !eren*ana, suatu pendekatan inovati den"an dasar -aradi"ma #ehat

    (Depes RI. Indonesia #ehat 2010) dalam pen*e"ahan pro+akti terhadap komplikasi

    persalinan den"an kesiapan mental, biaya dan transportasi melalui koordinasi

    bantuan dari Eerakan #ayan" Ibu (Menteri Be"ara -eranan anita, 1;;;), terutama

    ba"i ibu kuran" mampu. -enan"anan adekuat di rumah sakit dapat menyelamatkan

    ibu dan bayi baru lahir den"an biaya terkendali.

    PERMASALAHAN DI KELUARGA DAN MASYARAKAT

    1) !in""inya an"ka ke&adian dan kematian bayi akibat asiksia neonatorum dan

    komplikasinya.

    2) elum sera"amnya deinisi asiksia neonatorum di Indonesia yan" menyebabkan

    kesulitan dalam pene"akan dia"nosis

    3) elum sera"amnya tatalaksana asiksia neonatorum di Indonesia pada masin"+

    masin" tin"kat pelayanan kesehatan

    PEREN#ANAAN DAN PEMILIHAN INTER$ENSI

    Tujuan Umum

    Melakukan ka&ian ilmiah men"enai men"enai tatalaksana dan pen*e"ahan asiksia

    neonatorum seba"ai upaya menurunkan an"ka ke&adian dan kematian bayi di

    Indonesia.

    PELAKSANAAN INTER$ENSI

    -ermasalahan seputar asiksia neonatorum terletak pada pene"akan dia"nosisyan" bersumber dari belum adanya kesamaan persepsi tentan" deinisi dan

    penatalaksanaan asiksia neonatorum. #e*ara umum deinisi asiksia neonatorum

    yan" di"unakan men"a*u pada deinisi 94. 9al ini dikarenakan adanya

    keterbatasan sarana dan prasarana di Indonesia serta data bah$a lebih dari ;0%

    kasus asiksia *ukup ditan"ani den"an resusitasi dasar. #ekitar 3% bayi den"an

    asiksia neonatorum men"alami komplikasi dan sesuai den"an kriteria klinis

    asiksia menurut -64E. arenanya kelompok yan" terakhir memerlukan

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    19/35

    penan"anan den"an sarana yan" lebih len"kap dan pemantauan yan" lebih

    komprehensi. l"oritma tatalaksana asiksia neonatorum seperti yan"

    direkomendasikan 96- dapat di&adikan panduan dalam pemeberian resusitasi

    dasar pada penan"anan se"era asiksia neonatorum, den"an beberapa hal yan"

    disesuaikan den"an kondisi rumah sakit di Indonesia. eberapa hal tersebut adalah 5

    (1) !im resusitasi

    Di tin"kat puskesmas, bidan harus dapat men"antisipasi dan men"enali "e&ala

    asiksia, dapat se"era memberikan resusitasi dasar dan ru&ukan ke rumah sakit bila

    diperlukan. Di tin"kat pelayanan kesehatan yan" lebih tin""i, tiap rumah sakit yan"

    menolon" persalinan harus memiliki tim resusitasi yan" terdiri dari dokter dan

    paramedis yan" telah men"ikuti pelatihan resusitasi neonatus yan" diselen""arakan

    oleh or"anisasi proesi.

    (2) lat resusitasi

    Di tin"kat puskesmas, harus tersedia minimal balon men"emban" sendiri

    (self inflating bag/ambu bag) ba"i pelaksanaan ventilasi dalam resusitasi asiksia

    neonatorum. alon men"emban" sendiri &u"a minimal harus ada seba"ai *adan"an

    dimanapun resusitasi dibutuhkan, bila sumber "as bertekanan "a"al atau Tpiece

    resuscitator tidak berun"si;. Di tin"kat pelayanan kesehatan yan" lebih tin""i,

    rumah sakit harus dilen"kapi den"an alat ventilasi yan" lebih *an""ih. Beopu harus

    ada ditin"kat ini.

    (3) -en""unaan oksi"en

    #ampai saat ini masih terdapat kontroversi di kalan"an para ahli tentan"

    kadar oksi"en yan" dipakai dalam resusitasi neonatus.-enelitian #au"stad et.al

    menyatakan bah$a pen""unaan oksi"en aliran bebas (21%) menurunkan risiko

    mortalitas dan hipoksik iskemik ensealopati. #ementara penelitian !an et.almenyatakan bah$a saat ini belum *ukup bukti yan" bisa di&adikan dasar untuk

    merekomendasikan pen""unaan oksi"en aliran bebas seba"ai "anti oksi"en 100%,

    karena beberapa penelitian yan" men""unakan oksi"en aliran bebas tetap

    men""unakan oksi"en 100% seba"ai *adan"an pada lebih dari H ob&ek

    penelitiannya. arenanya bila oksi"en aliran bebas (42 21%) di"unakan pada a$al

    resusitasi bayi+bayi *ukup bulan, oksi"en 100% tetap harus tersedia seba"ai

    *adan"an bila resusitasi "a"al.

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    20/35

    () -en""unaan oksimeter untuk monitorin" dan panduan pemberian oksi"en

    -ulse 4ksimetri adalah alat noninvasi yan" di"unakan untuk memantau

    kadar hemo"lobin yan" tersaturasi den"an oksi"en dalam darah arteri

    (oksihemo"lobin). lat ini memiliki ba"ian yan" dihubun"kan den"an u&un" &ari atau

    daun telin"a bayi yan" berun"si seba"ai alat sensor dan disebut probe, sementara

    ba"ian lainnya terhubun" den"an unit terkomputasi yan" akan menayan"kan

    persentase saturasi oksi"en dan rekuensi denyut &antun".

    lat ini dapat mendeteksi hipoksia pada bayi sebelum bayi terlihat sianosis

    se*ara klinis. 9al ini dapat dipahami, karena bahkan dalam kondisi ideal sekalipun

    tena"a medis yan" berpen"alaman tidak dapat melihat keadaan hipoksemia sampai

    saturasi oksi"en berada diba$ah =0%. 4ksimeter tidak dapat di"unakan pada kondisi

    hipovolemia dan vasokontriksi. eakuratannya ada pada kisaran saturasi oksi"en

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    21/35

    karena 1 " "lukosa hanya men"hasilkan 2 !-, padahal pada keadaan aerob 1 "

    "lukosa dapat men"hasilkan 3= !-. Melihat pentin"nya peranan hipo"likemi

    seba"ai salah satu aktor yan" menin"katkan risiko *edera otak pada bayi, maka

    pemeriksaan kadar "ula darah se$aktu bayi sesudah resusitasi men&adi komponen

    pemantauan yan" pentin" untuk meminimalkan *edera otak pada bayi. -en*e"ahan,

    eliminasi dan antisipasi terhadap aktor+aktor risiko asiksia neonatorum men&adi

    prioritas utama. ila ibu memiliki aktor risiko yan" memun"kinkan bayi lahir

    den"an asiksia, maka lan"kah+lan"kah antisipasi harus dilakukan. -emeriksaan

    antenatal dilakukan minimal kali selama kehamilan seperti an&uran 94 untuk

    men*ari dan men"eliminasi aktor+aktor risiko.

    PEMBAHASAN

    A. Ta!a )a(sana

    #eba"ian besar bayi baru lahir tidak membutuhkan intervensi dalam

    men"atasi transisi dari intrauterin ke ekstrauterin, namun se&umlah ke*il

    membutuhkan berba"ai dera&at resusitasi.

    B. A)a! Rsus"!as"

    #emua peralatan yan" diperlukan untuk tindakan resusitasi harus tersedia di

    dalam kamar bersalin dan dipastikan dapat berun"si baik. -ada saat bayi

    memerlukan resusitasi maka peralatan harus siap di"unakan. -eralatan yan"

    diperlukan pada resusitasi neonatus adalah seba"ai berikut

    1. Pr)ng(a+an +ngh"sa+

    alon pen"hisap (bulb syringe)

    -en"hisap mekanik dan tabun"

    ateter pen"hisap

    -ipa lambun"

    6. Pra)a!an *a)%n ,an sung(u+

    alon resusitasi neonatus yan" dapat memberikan oksi"en ;0%

    sampai 100%, den"an volume balon resusitasi J 2'0 ml. #un"kup ukuran

    bayi *ukup bulan dan bayi kuran" bulan (dian&urkan yan" memiliki bantalan

    pada pin""irnya). #umber oksi"en den"an pen"atur aliran (ukuran sampai 10

    G6m) dan tabun".

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    22/35

    5. Pra)a!an "n!u*as"

    Garin"oskop

    #elan" endotrakeal (endotracheal tube) dan stilet (bila tersedia) yan"

    *o*ok den"an pipa endotrakeal yan" ada

    . -*a!9%*a!an

    >pinerin 1510.000 (0,1 m"6ml) / 3 ml atau ampul 10 ml

    ristaloid isotonik (Bal 0.;% atau Rin"er Gaktat) untuk penambah

    volumeK100 atau 2'0 ml.

    Batrium bikarbonat ,2% (' m>L610 ml)Kampul 10 ml.

    Baloon hidroklorida 0, m"6ml atau 1,0 m"6ml

    Detrose 10%, 2'0 ml

    ateter umbilikal

    8. La"n9)a"n

    lat peman*ar panas (radiant warmer) atau sumber panas lainnya

    Monitor &antun" den"an probe serta elektrodanya (bila tersedia di

    kamar bersalin)

    Oropharyngeal airways

    #elan" oro"astrik

    . Un!u( *a'" sanga! +rma!ur

    #umber udara tekan (--, neopu)

    lender oksi"en

    4ksimeter

    antun" plastik makanan (ukuran 1 "alon) atau pembun"kus plastik

    yan" dapat ditutup

    las pemanas

    Inkubator transport untuk mempertahankan suhu bayi bila

    dipindahkan ke ruan" pera$atan

    #. Lang(ah A;a) Rsus"!as"

    -ada pemeriksaan atau penilaian a$al dilakukan den"an men&a$ab pertanyaan5

    apakah bayi *ukup bulanN

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    23/35

    apakah air ketuban &ernihN

    apakah bayi bernapas atau menan"isN

    apakah tonus otot bayi baik atau kuatN

    ila semua &a$aban AyaA maka bayi dapat lan"sun" dimasukkan dalam

    prosedur pera$atan rutin dan tidak dipisahkan dari ibunya. ayi dikerin"kan,

    diletakkan di dada ibunya dan diselimuti den"an kain linen kerin" untuk men&a"a

    suhu. ila terdapat &a$aban AtidakA dari salah satu pertanyaan di atas maka bayi

    memerlukan satu atau beberapa tindakan resusitasi berikut ini se*ara berurutan5

    (1) lan"kah a$al dalam stabilisasi

    (a) memberikan kehan"atan

    ayi diletakkan diba$ah alat peman*ar panas (radiant warmer) dalam

    keadaan telan&an" a"ar panas dapat men*apai tubuh bayi dan memudahkan

    eksplorasi seluruh tubuh.

    ayi den"an GR memiliki ke*enderun"an tin""i men&adi hipotermi dan

    harus mendapat perlakuan khusus. eberapa kepustakaan merekomendasikan

    pemberian teknik pen"han"atan tambahan seperti pen""unaan plastik

    pembun"kus dan meletakkan bayi diba$ah peman*ar panas pada bayi kuran"

    bulan dan GR. lat lain yan" bisa di"unakan adalah alas pen"han"at.

    (b) memposisikan bayi den"an sedikit menen"adahkan kepalanya

    ayi diletakkan telentan" den"an leher sedikit ten"adah dalam posisi

    men"hidu a"ar posisi arin"s, larin"s dan trakea dalam satu "aris lurus yan"

    akan mempermudah masuknya udara. -osisi ini adalah posisi terbaik untuk

    melakukan ventilasi den"an balon dan sun"kup dan6atau untuk pemasan"an

    pipa endotrakeal.

    (*) membersihkan &alan napas sesuai keperluan

    spirasi mekoneum saat proses persalinan dapat menyebabkan pneumonia

    aspirasi. #alah satu pendekatan obstetrik yan" di"unakan untuk men*e"ah

    aspirasi adalah den"an melakukan pen"hisapan mekoneum sebelum lahirnya

    bahu (intrapartum suctioning), namun bukti penelitian dari beberapa senter

    menun&ukkan bah$a *ara ini tidak menun&ukkan eek yan" bermakna dalam

    men*e"ah aspirasi mekonium. ara yan" tepat untuk membersihkan &alan

    napas adalah ber"antun" pada keaktian bayi dan ada6tidaknya mekonium.

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    24/35

    ila terdapat mekoneum dalam *airan amnion dan bayi tidak bu"ar (bayi

    men"alami depresi pernapasan, tonus otot kuran" dan rekuensi &antun"

    kuran" dari 1006menit) se"era dilakukan pen"hisapan trakea sebelum timbul

    pernapasan untuk men*e"ah sindrom aspirasi mekonium. -en"hisapan trakea

    meliputi lan"kah+lan"kah pemasan"an larin"oskop dan selan" endotrakeal ke

    dalam trakea, kemudian den"an kateter pen"hisap dilakukan pembersihan

    daerah mulut, arin" dan trakea sampai "lotis.

    ila terdapat mekoneum dalam *airan amnion namun bayi tampak bu"ar,

    pembersihan sekret dari &alan napas dilakukan seperti pada bayi tanpa

    mekoneum.

    (d) men"erin"kan bayi, meran"san" pernapasan dan meletakkan pada posisi

    yan" benar

    Meletakkan pada posisi yan" benar, men"hisap sekret, dan men"erin"kan

    akan memberi ran"san" yan" *ukup pada bayi untuk memulai pernapasan.

    ila setelah posisi yan" benar, pen"hisapan sekret dan pen"erin"an, bayi

    belum bernapas adekuat, maka peran"san"an taktil dapat dilakukan den"an

    menepuk atau menyentil telapak kaki, atau den"an men""osok pun""un",

    tubuh atau ekstremitas bayi.

    ayi yan" berada dalam apnu primer akan bereaksi pada hampir semua

    ran"san"an, sementara bayi yan" berada dalam apnu sekunder, ran"san"an

    apapun tidak akan menimbulkan reaksi pernapasan. arenanya *ukup satu

    atau dua tepukan pada telapak kaki atau "osokan pada pun""un". an"an

    membuan" $aktu yan" berhar"a den"an terus menerus memberikan

    ran"san"an taktil.

    (2) ventilasi tekanan positi(3) kompresi dada

    () pemberian epinerin dan atau pen"emban" volume (volume epander)

    eputusan untuk melan&utkan dari satu kate"ori ke kate"ori berikutnya

    ditentukan den"an penilaian 3 tanda vital se*ara simultan (pernapasan, rekuensi

    &antun" dan $arna kulit). aktu untuk setiap lan"kah adalah sekitar 30 detik, lalu

    nilai kembali, dan putuskan untuk melan&utkan ke lan"kah berikutnya.

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    25/35

    M-NIT-RING DAN E$ALUASI

    siksia neonatorum merupakan masalah pada bayi baru lahir den"an an"ka

    morbiditas dan mortalitas yan" tin""i. Dalam ran"ka menurunkan n"ka

    ematian -erinatal dan n"ka ematian Beonatal Dini, masalah ini perlu se"era

    ditan""ulan"i den"an berba"ai ma*am *ara dan usaha mulai dari aspek promoti,

    kurati dan rehabilitati.

    #e*ara umum deinisi asiksia neonatorum yan" di"unakan men"a*u pada

    deinisi 94. Bamun be"itu, 3% bayi den"an asiksia neonatorum yan"

    men"alami komplikasi dan sesuai den"an kriteria klinis asiksia menurut

    -64E perlu penan"anan dan pemantauan den"an sarana yan" lebih

    len"kap tin"kat pelayanan kesehatan yan" lebih tin""i.

    9! (!ealth Technology "ssessment) yan" dilakukan oleh Departemen

    esehatan RI den"an melibatkan berba"ai mitra bestari (s take holder) berusaha

    untuk melakukan penilaian dan ka&ian dari berba"ai aspek terutama aspek

    teknolo"i kedokteran sesuai den"an kondisi ne"ara Republik Indonesia yan"

    diharapkan dapat memberi manaat dalam penan""ulan"an masalah asiksia

    neonatorum yan" meliputi pene"akan dia"nosis, penatalaksanaan dan

    pen*e"ahan.

    Pnga(an ,"agn%s"s

    -ene"akkan dia"nosis dilakukan se*ara klinis disertai pemeriksaan penun&an".

    #elain itu pene"akan dia"nosis yan" berhubun"an den"an komplikasi pada

    tin"kat pelayanan sekunder6tersier men"a*u pada kriteria yan" ditetapkan oleh

    -64E, yaitu nilai p"ar menit kelima 0+3, adanya asidosis pada

    pemeriksaan darah tali pusat (p9

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    26/35

    oro"astrik, larin"oskop, pipa endotrakeal, kateter pen"hisap, kateter

    umbilikal dan obat+obat resusitasi seperti *airan kristaloid dan epinerin.

    o Ditin"kat pelayanan sekunder direkomendasikan ketersediaan alat+

    alat6bahan resusitasi sesuai den"an tin"kat pelayanan dasar ditambah

    pemeriksaan penun&an" berupa analisis "as darah, pemeriksaan saturasi

    oksi"en perier, "ula darah, elektrolit, pemeriksaan un"si "in&al dan hati,

    pemeriksaan radiolo"i untuk men*ari komplikasi dan obat+obatan tambahan

    berupa koloid, dekstrosa, natrium bikarbonat, nalokson dan antibiotika.

    o Ditin"kat pelayanan tersier direkomendasikan ketersediaan alat+alat6bahan

    resusitasi sesuai den"an tin"kat pelayanan sekunder ditambah continuous

    positive arway pressure (--), ! s*an kepala, dan pemeriksaan

    penun&an" lainnya.

    Pna!a)a(sanaan

    . !ena"a resusitasi

    !ena"a resusitasi di tin"kat pelayanan dasar direkomendasikan dapat

    melakukan resusitasi dasar yan" bersertiikasi terutama memberikan ventilasi

    yan" adekuat.

    Ditin"kat pelayanan sekunder dan tersier, tim resusitasi direkomendasikan

    memiliki kemampuan yan" sesuai den"an modul pelatihan sesuai standar

    proesi.

    . Casilitas pelayanan kesehatan

    Men"in"at bah$a asilitas pelayanan kesehatan dan sumber daya yan"

    bervariasi di Indonesia maka penatalaksanaan asiksia neonatorum sebaiknya

    seba"ai berikut 5

    pada pelayanan primer direkomendasikan ketersediaan alat+alat6bahan

    resusitasi berupa oksi"en, balon men"emban" sendiri, sun"kup

    oksi"en, pen"han"at, pipa oro"astrik, kateter pen"hisap, kateter

    umbilikal dan obat+obat resusitasi seperti *airan kristaloid dan

    epinerin.

    pada pelayanan sekunder direkomendasikan ketersediaan alat+

    alat6bahan resusitasi sesuai den"an tin"kat pelayanan dasar ditambah

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    27/35

    obat+obatan koloid, dekstrosa, natrium bikarbonat, nalokson dan

    antibiotika, serta alat kesehatan berupa pulse oksimeter, infant

    warmer, blender oksi"en, larin"oskop, selan" endotrakeal, dan

    #eopuff.

    pada pelayanan tersier direkomendasikan ketersediaan alat+alat6bahan

    resusitasi sesuai den"an tin"kat pelayanan sekunder ditambah

    continuous positive arway pressure (--)$

    Pn&gahan

    -en*e"ahan yan" komprehensi dimulai dari masa kehamilan, persalinan dan

    beberapa saat setelah persalinan. -en*e"ahan berupa 5

    Melakukan pemeriksaan antenatal rutin minimal kali kun&un"an

    Melakukan ru&ukan ke asilitas pelayanan kesehatan yan" lebih len"kap pada

    kehamilan yan" didu"a berisiko bayinya lahir den"an asiksia neonatorum.

    Memberikan terapi kortikosteroid antenatal untuk persalinan pada usia

    kehamilan kuran" dari 3< min""u.

    Melakukan pemantauan yan" baik terhadap kese&ahteraan &anin dan deteksi dini

    terhadap tanda+tanda asiksia etal selama persalinan den"an kardiotoko"rai.

    Menin"katkan ketrampilan tena"a obstetri dalam penan"anan asiksia

    neonatorum di masin"+masin" tin"kat pelayanan kesehatan.

    Menin"katkan ker&asama tena"a obstetri dalam pemantauan dan penan"anan

    persalinan.

    Melakukan -era$atan Beonatal >sensial yan" terdiri dari 5

    o -ersalinan yan" bersih dan aman

    o #tabilisasi suhu

    o Inisiasi pernapasan spontan

    o Inisiasi menyusu dini

    o -en*e"ahan ineksi dan pemberian imunisasi

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    28/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    %lan of "ction pada hakekatnya merupakan salah satu pro"ram kesehatan yan"

    bertu&uan untuk meren*anakan suatu ke"iatan, kebutuhan, dan penin"katan yan" mendasar

    ba"i -uskesmas, sehin""a mempen"aruhi kualitas, kuantitas, dan kelan*aran baik se*ara

    administrasi, isik, maupun se*ara operasional di sampin" untuk menin"katkan kualitas

    sumber daya manusia dan menin"katkan proesionalisme kiner&a.

    Dalam ran"ka mendukun" pro"ram tersebut keterpaduan penyusunan -lan o *tion

    terus dilaksanakan oleh @-!D esehatan -uskesmas -andaan a"ar memperoleh hasil yan"

    optimal.

    -ada tahun 2010 dirasa *ukup bisa memberikan semua kebutuhan pemerataan

    menyeluruh terhadap kebutuhab pro"ram baik melalui kebutuhan ke"iatan dan atau

    kebutuhan isik lainnya.

    4leh karena itu dipandan" perlu pembuatan -lan o *tion tahun 2010 untuk

    men&alankan roda -uskesmas dan ke"iatan+ke"iatan rutin lainnya.

    B. TUGAS P-K-K DAN

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    29/35

    peroran"an serta se*ara administrasi ditun&an" oleh asuba". !ata usaha @-!D esehatan

    -uskesmas -andaan.

    D. MAKSUD DAN TUJUAN

    a. Ma(su,

    Maksud pembuatan%lan of "ction adalah seba"ai bahan a*uan -uskesmas meren*anakan,

    menentukan, dan melaksanakan ke"iatan+ke"iatan pro"ram pelayanan, operasional, maupun

    administrasi se*ara komprehensi, sehin""a upaya+upaya penin"katan men&adi terokus dan

    eisien. -ada akhirnya berdasarkan%lan of "ctionyan" dibuat, maka kebutuhan operasional

    dan ke"iatan+ke"iatan dalam pelaksanaannya ber&alan lan*ar dan baik.

    *. Tujuan

    1. Melaksanakan kebutuhan dan ke"iatan pokok+pokok pro"ram2. Melaksanakan pro"ram+pro"ram serta pelayanan dan administrasi

    3. Men"identiikasi sasaran ke"iatan pro"ram

    . Men"evaluasi

    E. SISTEMATIKA PENULISAN

    @ntuk dapat men*apai kondisi yan" baik, maka disusunlah suatu ren*ana ke"iatan

    yan" sistematis dan teren*ana seba"ai bahan panduan ke"iatan yan" akan dilaksanakan oleh

    @-!D esehatan -uskesmas -andaan pada tahun 2010.

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    30/35

    -embantu Ra$at 5 ' oran"

    Cisioterapi 5 1 oran"

    Ront"en 5 1 oran"

    !eknik elektromedik 5 1 oran"

    #opir 5 2 oran" -en&a"a 6 leanin" servi*e 5 oran"

    uru masak 5 1 oran"

    *. Un"! P)a'anan Ksha!an

    -uskesmas Induk 5 1 buah

    -uskesmas -embantu 5 3 buah

    -oliklinik 5 ' buah

    potek 5 = buah

    Gaboratorium 5 3 buah Dokter -raktek #$asta 5 3= buah

    Dokteer Ei"i -raktek #$asta 5 buah

    idan -raktek #$asta 5 1' buah

    Rumah ersalin 5 3 buah

    &. Da!a Pus(smas Pan,aan

    1. L%(as"

    -uskesmas -andaan terletak di elurahan -etun"sari e*amatan -andaan

    abupaten -asuruan di tepi &alan raya poros #urabaya+Malan" sehin""a mudah

    di&an"kau oleh masyarakat. omunikasi den"an desa dan kelurahan di $ilayah

    ker&a dapat dilakukan den"an melalui telepon, kendaraan roda dua maupun roda

    empat.

    da 3 puskesmas -embantu terletak di5

    -uskesmas -embantu #umber"edan" di Desa #umber"edan" (dekat dukuh

    -andansili)

    -uskesmas -embantu Durense$u di Desa Durense$u (dekat alai Desa)

    -uskesmas -embantu kemirise$u di Desa emirise$u (dekat dukuh

    -rapen)

    -olindes di ' desa dan 3 polinkel yaitu5

    o Desa !a$an"re&o

    o Desa #umbere&o

    o Desa -lintahan

    o Desa aran"&ati

    o elurahan utore&o

    o elurahan o"osari

    o elurahan o"osari

    6. Sarana Trans+%r!as"

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    31/35

    2 buah mobil -uskesmas elilin"

    12 buah sepeda motor keadaan baik

    #epeda biasa kuran" berun"si karena medan

    5. Pn&a+a"an R!r"*us" Pus(smas Tahun 6==>

    !ar"et 5 Rp 1;.'1

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    32/35

    o Dataran tin""i 5 3'%

    Dsa ? K)urahan 'ang ,"jang(au

    o Di ke*amatan -andaan terdapat 1= desa6kelurahan, yan" men&adi

    $ilayah ker&a @-!D esehatan -uskesmas -andaan adalah 12

    desa6kelurahan, yan" terdiri dari = desa dan kelurahan antara

    lain 5

    1. elurahan -andaan

    2. elurahan -etun"asri

    3. elurahan o"osari

    . elurahan utore&o

    '. Desa aran"&ati

    . Desa Durense$u

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    33/35

    umlah umil 5 1.211 umil

    umlah ulin 5 1.113 ulin

    umlah umil Risti 5 22 umil Risti

    umlah Beonatal Risti 5 2

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    34/35

    BAB III

    PR-GRAM KERJA

    A. $ISI

    !er$u&udnya masyarakat yan" sehat dan mandiri

    B. MISI

    1. -elayanan Medik

    2. -enin"katan kese&ahteraan keluar"a dan "i7i masyarakat

    3. -enin"katan pen*e"ahan penyakit menular dan penin"katan kesehatan

    lin"kun"an

    . -enin"katan dan pen"emban"an #DM petu"as se*ara proesional

    '. -enin"katan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (@M) dan perilaku

    hidup bersih dan sehat (-9#)

    . -enin"katan mana&emen kesehatan

    #. TUJUAN

    1. Tujuan Umum

    Menin"katkan dera&at kesehatan masyarakat dan un"si -uskesemas dalam

    ran"ka penin"katan kesadaran dan kemampuan hidup sehat ba"i masyarakat.

    6. Tujuan Khusus

    a. Menin"katkan mutu pelayanan kesehatan

    b. Menin"katkan peran akti masyarakat dalam pelayanan kesehatan

    *. Menin"katkan #DM petu"as se*ara proesional

    d. Menin"katkan mana&emen kesehatan

    D. SASARAN

    #eluruh elemen masyarakat di $ilayah ker&a -uskesmas -andaan

    uruh dan pen"usaha yan" ada di $ilayah ker&a -uskesmas -andaan

    aminan pemeliharaan kesehatan keluar"a miskin dan amkesda

    E. PR-GRAM KERJA

    1. TARGET PEN#APAIAN INDIKAT-R KINERJA TAHUNAN STANDAR

    PELAYANAN MINIMAL 2SPM3 TAHUN 6==>

    N- JENIS PELAYANAN INDIKAT-R KINERJA TARGET

    2@3

    PEN#APAIAN

    2@3

  • 7/24/2019 e1-e7 Revisi Arin

    35/35

    I P)a'anan Ksha!an

    Dasar

    1 akupan kun&un"an bumil k ;' ;,

    2 akupan komplikasi kebidanan yan" ditan"ani =0 ;,;

    3 akupan pertolon"an persalinan oleh nakes yan"

    memiliki kompetisi kebidanan

    ;0 101,

    akupan pelayanan nias ;0 101,

    ' akupan neonatal den"an komplikasi yan" ditan"ani =0 2,;

    akupan kun&un"an bayi ;0 ;