Top Banner
E T I K A Presented by : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
54

E t i k a, mm1

Jul 14, 2015

Download

Business

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: E t i k a, mm1

E T I K APresented by :

Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si

Page 2: E t i k a, mm1

Pendahuluan

• Etika ini dimaksudkan untuk memberikan aturan

perilaku saling menguntungkan tanpa

membutuhkan peraturan pemerintah dan

penegakannya.

• Beberapa dari aturan yang berlaku dimasukkan

ke dalam konstitusi dan ketetapan , tetapi etika

itu meluas di luar hukum untuk memberikan

pembinaan/petunjuk kepada masyarakat dalam

perilaku mereka dalam memformulasikan

kebijakan perusahaan.

Page 3: E t i k a, mm1

• Standar etika yang tidak memihak dan

diterapkan secara universal, sebaliknya dengan

permainan kata-kata, yang dilakukan pemimpin

mungkin melanggar standar etika untuk

memenuhi tanggung jawab bagi para

warganya.

• Etika umumnya berbeda dari kepentingan

pribadi, dan utilitarianism yang menyatakan

bahwa setiap kesejahteraan individu diberikan

bobot yang sama.

Page 4: E t i k a, mm1

• Consequentialist utilitarianisme adalah sebuah sistem

etika yang mendefinisikan baik itu dalam hal

kebahagiaan dan kesejahteraan manusia yang

mengevaluasi pilihan orang dalam hal ini.

• Agregat utilitarianisme atas pilihan itu untuk

mendapatkan ukuran kesejahteraan sosial. Tindakan

yang tepat adalah salah satu yang terbesar yang

menghasilkan kesejahteraan.

• Kegunaan praktis utilitarianism yang memberikan

evaluasi sistem untuk melakukan beberapa tindakan

bahwa orang lain baik karena ada orang lain yang

buruk.

Page 5: E t i k a, mm1

Dua bentuk dari utilitarianisme :

• Tindakan utilitarianisme berfokus pada tindakan individu

melakukan tindakan seperti yang diberikan orang lain.

Tindakan Utilitarianisme ini dikritik karena memungkinkan

tindakan pengecualian terhadap aturan umum dari perilaku,

yang kemudian dapat menyusut menjadi kepentingan pribadi.

• Aturan Utilitarianisme aturan yang berfokus pada semua

individu dalam situasi yang sama.Aturan utilitarianisme

mencari aturan perilaku yang berlaku universal untuk semua

individu .Ketika konsekuensi adalah fungsi dari tindakan lebih

dari satu individu, aturan utilitarianisme menganggap tindakan

semua individu secara bersamaan . Aturan moral adalah yang

menghasilkan kesejahteraan agregat terbesar ketika semua

orang mengikuti aturan

Page 6: E t i k a, mm1

• Penerapan bentuk utilitarianisme adalah analisis cost-benefit

yang mengevaluasi tindakan dan aturan dalam hal dari biaya

dan manfaat yang mereka hasilkan. Aplikasi dari

utilitarianisme, melibatkan tiga soal dasar:

• menentukan apa yang dianggap sebagai manfaat atau biaya.

• Membuat perbandingan interpersonal, dan

• Melakukan analisis dengan informasi yang tidak sempurna

tentang konsekuensi dan preferensi.

prinsip Utilitarian ini diterapkan dalam bentuk analisis biaya

dan keuntungan, pendekatan ini gagal dalam menjelaskan

pertimbangan penting lainnya .Misalnya , utilitarianisme

mempertimbangkan hak hanya dalam peran instrumental

kesejahteraan mereka.

Page 7: E t i k a, mm1

Peran manajemen etika

• Manajer harus mengatasi berbagai isu-isu kompleks , dan etikamemberikan bimbingan tentang bagaimana dalam memperhitungkankepentingan, hak, dan kebebasan dari mereka yang terkena dampakoleh keputusan bisnis.

• Sebagai sebuah pendekatan normatif, prinsip etika memberikan alternatif lain untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan.

• Etika pada pendekatan normatif berada pada tahap keputusan dan penyeleksian, pada tahap keputusan, Etika merupakan dasarmengevaluasi apakah klaim atas dasar moral dan dengan demikianapakah mereka akan dihormati dalam tindakan tegas perusahaan. Dan pada tahap screening, etika menyokong kebijakan yang mengarahkan manajer dalam menentukan alternatif yang diseleksi keluar maupun yang akan menjadi pertimbangan selanjutnya.

Page 8: E t i k a, mm1

Pengertian Etika

• Etika adalah upaya sistematis untuk penilaian moral yang didasarkan pada penalaran, analisis, sintesis, dan refleksi.

• Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Etika sebagaipemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses penalaran terhadap moralitas tersebut bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Dalam taraf ini ilmu etika dapat saja mencobamerumuskan suatu teori, konsep, asas, atau prinsip-prinsiptentang perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik, mengapa perilaku tersebut dianggap baik atau tidak baik, mengapa menjadi baik itu sangat bermanfaat, dan sebagainya. Ketika kita membaca tulisan Socrates, Plato, dan Aristoteles yang mendiskusikan etika maka kita telah berhubungan denganetika sebagai refleksi.

Page 9: E t i k a, mm1

Prinsip Utilitarian

• Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis

jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan

dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total

yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.

• Hambatan utama utilitarianisme, menurut beberapa

kritikus adalah prinsip tersebut tidak mampu menghadapi

dua jenis permasalahan moral: masalah yang berkaitan

dengan hak dan yang berkaitan dengan keadilan

Page 10: E t i k a, mm1

Rule Utilitarianism

• Strategi dasar dari rule -utilitarian adalah membatasi

analisis utilitarian hanya pada evaluasi atas peraturan-

peraturan moral.

• Menurut rule-utilitarian, saat menentukan apakah suatu

tindakan dianggap etis, kita tidak perlu mempertanyakan

apakah tindakan tersebut akan memberikan nilai utilitas

paling besar. Sebaliknya, kita perlu mempertanyakan

apakah tindakan tersebut diwajibkan oleh peraturan moral

yang harus dipatuhi oleh semua orang. Jika benar, maka

kita perlu melakukannya.

Page 11: E t i k a, mm1

Dua prinsip Rule

Utilitarianism

• Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis

jika dan hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam

peraturan moral yang benar.

• Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika dan hanya

jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya; jika semua

orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari

jumlah utilitas total yang diperoleh; jika semua orang

mengikuti peraturan moral alternative lainnnya.

Page 12: E t i k a, mm1

Hak

• adalah klaim atau kepemilikan individu atau sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memilikiklaim untuk melakukan tindakan dalam suatu caratertentu atau jika orang lain berkewajiban melakukantindakan dalam suatu cara tertentu kepadanya.

• Hak juga berasal dari sistem standar moral yang tidakbergantung pada sistem hukum tertentu. Hak untukbekerja, misalnya, tidak dijamin dalam KonstitusiAmerika, namun banyak yang menyatakan bahwa ini adalah hak yang dimiliki oleh semua manusia.

• Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting danbertujuan agar memungkinkan Individu untuk memilihdengan bebas apa pun kepentingan atau aktivitas merekadan melindungi pilihan-pilihan mereka.

Page 13: E t i k a, mm1

Dua prinsip etika dalam

pengambilan keputusan

• Prinsip Konsequentialis: Konsep etika ini

berfokus pada konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang dilakukan seseorang. Ini artinya,

penilaian apakah sebuah keputusan dapat

dikatakan etis atau tidak, itu tergantung pada

konsekuensi (dampak) dari keputusan tersebut.

Misalnya, keputusan mengalirkan lumpur panas

ke laut. Penilaian etis atas keputusan ini diukur

dari dampaknya terhadap kerusakan lingkungan

dan kerugian masyarakat.

Page 14: E t i k a, mm1

• Prinsip Non-Konsekuentialis: Konsep etika ini

mendasarkan penilaian pada rangkaian peraturan yang

digunakan sebagai petunjuk/panduan pengambilan

keputusan. Penilaian etis lebih didasarkan pada alasan,

bukan pada akibatnya.

• Ada dua prinsip utama di dalam konsep ini, yaitu:

• Prinsip Hak: Menjamin hak asasi manusia. Hak ini

berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling

melanggar hak orang lain.

• Prinsip Keadilan: Keadilan biasanya terkait dengan

isu hak, kejujuran,dan kesamaan. Prinsip keadilan

dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

Page 15: E t i k a, mm1

• Keadilan distributif. Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan

alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok. Benefit

terdiri dari pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan

dan waktu luang. Beban terdiri dari tugas kerja, pajak dan

kewajiban sosial.

• Keadilan retributif. Keadilan yang terkait dengan retribution

(ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan. Seseorang

harus bertanggungjawab atas dampak negatif atas tindakan

yang dilakukannya (kecuali jika tindakan tersebut dilakukan

atas paksaan pihak lain.)

• Keadilan kompensatoris. Keadilan yang terkait dengan

kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yang

diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang

penebus kerugian. Masalah terjadi apabila kompensasi tidak

dapat menebus kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia.

Page 16: E t i k a, mm1

• Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidakmenggelapkan, tidak berbohong.

• Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatandengan hormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahatdan saling percaya.

• Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuandalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalihketidakrelaan.

Prisnisp-prinsip etika dan

perilaku bisnis

Page 17: E t i k a, mm1

• Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga,

teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau

memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam

kerahasiaan, begitu juga dalam konteks professional,

jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan

professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak

pantas dan konflik kepentingan

• Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur,

bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan

komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan

toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui

batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari

kesalahan atau kemalangan orang lain.

Page 18: E t i k a, mm1

• Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu,

berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong,

kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang

membahayakan orang lain.

• Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat

manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk

menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan

santun, jangan merendahkan orang lain, jangan

mempermalukan orang lain.

• Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu

menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial,

menghormati proses demokrasi dalam mengambil

keputusan.

Page 19: E t i k a, mm1

• Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam

segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun

pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/

diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua

tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan

mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.

• Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung

jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan

konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.

Page 20: E t i k a, mm1

Proses Pengambilan Keputusan Etis

Memahami

seluruh

standar

moral

• Mengenali seluruh

dampak moral :

- Menguntungkan

bagi beberapa

kelompok

- Merugikan bagi

yang lainnya

- Hak – hak yang

diberikan

- Haka-hak yang

ditolak

- Menjabarkan

masalah moral

secara

lengkap

- Menentukan

hasil-hasil

ekonominya

- Mempertimba

ngkan

persyaratan

hukuum

- Mengevaluasi

Kewajiban-

kewajiban etis

- Mengutarakan

solusi moral

yang

meyakinkan

Page 21: E t i k a, mm1

Cara mempertahankan

Standar Etika

• Menciptakan kepercayaan perusahaan Hal ini akanmenetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggungjawab etika bagi stakeholder

• Mengembangkan kode etik Kode etik merupakan suatu catatantentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan

• Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten

• Melindungi hak perorangan

• Mengadakan pelatihan etika

• Melakukan audit etika secara periodic

• Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan Menghindari contoh etika yang tercelasetiap saat dan diawali dari atasan

Page 22: E t i k a, mm1

• Menciptakan budaya yang menekankan

komunikasi dua arah Komunikasi dua arah sangat

penting untuk menginformasikan barang dan jasa

yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi

untuk perbaikan perusahaan

• Melibatkan karyawan dalam mempertahankan

standar etika Para karyawan diberi kesempatan

untuk memberikan umpan balik tentang

bagaimana standar etika yang harus

dipertahankan

Page 23: E t i k a, mm1

Kritikan terhadap

utilitarianism

• Banyak kelemahan bawaan doktrin utilitarianisme yang diajarkan Bentham. Sekalipun ini merupakan ajarannya yang menginspirasi banyak orang tentang tujuan hukum dankeadilan, namun beberapa point ajaran Bentham mestilah tetapdikritisi.

• Pertama, berkenaan dengan bagaimana ia menjelaskan danmendudukkan hubungan antara individu dengan masyarakat. Iamenekankan bahwa hukum mestilah ditujukan untukmendatangkan manfaat kepada individu, sehingga individutersebut akan memperoleh kesenangan dan kebahagian. Lalu, kesenangan dan kebahagian individu tersebut akanmenciptakan kebahagiaan dan kesenangan umum secarabersamaan atau menciptakan kebahagiaan dengan sendirinya.

Page 24: E t i k a, mm1

• Ini jelas sebuah doktrin yang tidak begitu bijak dan tidakmungkin diterapkan. Sebab tidak jelas batasan sampai dimanakepentingan individu dan sampai dimana pula bataskepentingan masyarakat.

• Kapan individu mesti membatasi kepentingannya dan kapanpula ia mesti melebur dalam kepentingan bersama.

• Jika hukum merupakan alat untuk mendatangkan manfaat ataukebahagian yang setinggi-tingginya bagi individu, maka yang akan terjadi adalah “persaingan bebas” yang tidakmenguntungkan bagi semua orang. Tetapi hanya akanmenguntungkan individu-individu tertentu yang hanyabeberapa orang saja. Persaingan bebas ala Darwinian, dimanamereka-mereka yang belum beruntung jangan berharap akandapat memperbaiki nasib mereka. Dengan demikian, masihmungkinkah kebahagian umum akan tercipta, sementaraindividu mustahil diharapkan akan “bersimpati” dalam sebuahpersaingan bebas?

Page 25: E t i k a, mm1

• Selain itu, kalaulah setiap orang pada kenyataannya dan secaratak terelakkan memburu kesenangan sendiri, tidak adagunanya mengatakan ia seharusnya melakukan seharusnya, seperti bersimpati.

Begitu juga dengan proses pembentukan hukum yang akandijadikan alat untuk mencapai tujuan hukum itu sendiri. Yang membuat hukum adalah orang-orang yang secara individumerupakan warga negara yang sama dengan warga negara lain dan sama-sama punya keinginan untuk menggapaikebahagiaan individunya. Disisi lain ia adalah orang yang diberikan kuasa untuk membuat hukum.

Page 26: E t i k a, mm1

• Dalam pembuatan hukum jelas akan terjadi konflik

kepentingan. Terjadi dilema antara membuat hukum yang

menguntungkan bagi individu-indivdu mereka yang ada

di lembaga legislatif atau individu-individu masyarakat

umum? Sebab, tidak ada jaminan bahwa para legislator

akan berfikir untuk kepentingan individu masyarakat.

• Jika pilihannya adalah merumuskan hukum untuk

kepentingan individu mereka, lalu bagaimanakah filsafat

Bentham akan menjelaskan tujuan hukum yang

dirumuskannya tersebut? Toh, akhirnya hukum bukannya

akan mendatangkan manfaat, malahan akan menjadi alat

untuk melegitimasi kejahatan dan kesengsaraan individu

yang tidak memiliki kekuasaan serta masyarakat luas.

Page 27: E t i k a, mm1

BUDIARSA DHARMATANNA

27

Apa Itu Etika?

Page 28: E t i k a, mm1

28

Etika ≠ Moral

•Dalam bahasa sehari-hari, etika sering disamakan dengan moral.

Memukul seorang perempuan, tidak beretika atau tidak bermoral ?

Page 29: E t i k a, mm1

29

Definisi Etika:

• Etika sebagai

filsafat moral.

• Etika = Pemikiran

kritis dan

mendasar

mengenai ajaran-

ajaran moral atau

• Etika sebagai

Ilmu tentang

moralitas.

Page 30: E t i k a, mm1

30

Definisi Moral:

• Moral = Ajaran

tentang apa yang

dilarang dan apa

yang wajib

dilakukan oleh

manusia supaya

bisa menjadi

baik.

Page 31: E t i k a, mm1

31

Contoh Moral

• Contoh Moral: aturan & hukum agama, hukum adat, wejangan tradisi leluhur, nasehat orang tua, ajaran ideologi, dll.

• Sumber moral: tradisi, adat, agama, ideologi negara, dll.

Page 32: E t i k a, mm1

32Dasar Kata yang Sama

•Kata yang dasarnya sama dengan Etika,

tetapi berbeda artinya yaitu:

Ethos & Etis

•Kata yang dasarnya sama dengan moral,

tetapi berbeda artinya yaitu:

Amoral & Immoral

Page 33: E t i k a, mm1

33

• Ethos = Sikap dasar, ciri-

ciri dan pandangan

penilaian seseorang atau

sekelompok orang, terhadap

suatu kegiatan tertentu.

Misalnya: Ethos Kerja•Bagaimana sikap terhadapkerja (giat atau malas-malasan)•Bagaimana pandanganterhadap kerja (beban atauaktualisasi diri)•Bagaimana penilaian terhadapkerja (kutukan atau anugerah)

Page 34: E t i k a, mm1

34

• Etis = Tindakan

yang berhubungan

dengan

tanggungjawab

moral.

• Misalnya:

Perbuatannya tidak

etis atau

perbuatannya etis.

Page 35: E t i k a, mm1

35

Amoral

• Awalan a berarti = tidak.

• Amoral berarti tindakanyang tidak berhubungan dengan konteks moral atau tidak berhubungandengan kebaikan ataukejahatan (tindakan yang netral atau non-moral).

• Misalnya: berjalan.

Page 36: E t i k a, mm1

36

Immoral:

Immoral adalah

tindakan yang

bertentangan

dengan moralitas

atau tindakan

yang melawan

ajaran moral.Anak ini melakukan tindakan yang immoral

Page 37: E t i k a, mm1

37

Amoral atau Immoral?

EGOIS … Duduk ….

Page 38: E t i k a, mm1

38

Hubungan Etika & Moral

• Etika dipakai untuk

yang umum/

konseptual/

prinsipal.

• Dan moral dipakai

untuk yang lebih

khusus/ spesifik/

praktis. Misalnya: Soal Perceraian

Page 39: E t i k a, mm1

BUDIARSA DHARMATANNA

39Prinsip Perkawinan adalah: Kesetiaan

Boleh Bercerai

Tidak Boleh Bercerai

Wilayah Etika Wilayah Moral

Page 40: E t i k a, mm1

40

Moral: Bersifat perintah langsung

Etika: Bersifatkecakapan teoritis

Seperti PetunjukPerjalananSeperti Peta Wilayah

Perbedaan Etika dan Moral

Page 41: E t i k a, mm1

41

Moral: Bersifat perintahlangsung

Etika: Bersifatkecakapan teoritis

Seperti Buku ManualSeperti Buku IlmuPengetahuan

Perbedaan Etika dan Moral

Page 42: E t i k a, mm1

42

Etika Dan Agama

• Etika tidak menggantikan

agama dan tidak

bertentangan dengan

agama.

• Etika bahkan diperlukan

oleh agama.

Page 43: E t i k a, mm1

43

Etika Dan Agama

• Agama tidak hanya

memberi petunjuk

moral, tetapi juga

mengajarkan prinsip-

prinsip etis.

Page 44: E t i k a, mm1

44

Mengapa Etika diperlukan Agama

1. Orang beragama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional.

Ia ingin mengerti mengapa Tuhan “memerintahkan” ia berbuat itu dan itu.

Page 45: E t i k a, mm1

45

Mengapa Etika diperlukan Agama

2.Bagaimana agama harus bersikap terhadap masalah moral yang tidak disinggung dalam wahyunya,

Misalnya soal aborsi?.

Page 46: E t i k a, mm1

46

Mengapa Etika diperlukan Agama

3.Etika

memungkinkan

dialog antar

agama. Etika

dapat menjadi

dasar bagi

kerjasama

agama.

Page 47: E t i k a, mm1

47

Mengapa Etika diperlukan Agama

4. Etika

memungkinkan

dialog antar

agama dengan

pandangan-

pandangan

dunia

Page 48: E t i k a, mm1

48

• Etika adalah

sarana untuk

memperoleh

orientasi kritis

berhadapan

dengan berbagai

moralitas

Page 49: E t i k a, mm1

49

Fungsi Etika• Orientasi kritis

diperlukan karena

kita dihadapkan

dengan pluralisme

moral.

• Jika tidak memiliki

orientasi kritis, maka

kita akan bingung

seperti cerita

“Nasrudin yang mau

menjual keledai”.

Page 50: E t i k a, mm1

50

TUJUAN BELAJAR ETIKA

•Membuat

mahasiswa

menjadi

lebih kritis

Page 51: E t i k a, mm1

51

TUJUAN BELAJAR ETIKA

Kritis terhadap

Lembaga-lembaga

Masyarakat: Orang

tua, agama, negara dll

Page 52: E t i k a, mm1

52

TUJUAN BELAJAR ETIKA

Kritis terhadap berbagai Ideologi: konsumtif, keserbabolehan, hura-hura.

Page 53: E t i k a, mm1

53

TUJUAN BELAJAR ETIKA

Kritis terhadap Diri Sendiri,

Page 54: E t i k a, mm1

SEKIAN DAN TERIMA KASIH