BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komunikasi diibaratkan sebagai sistem syaraf dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Teknologi komunikasi mempunyai peran yang signifikan dalam dunia perdagangan, peran yang esensial dalam dunia hiburan dan bahkan peran yang relevan terhadap perkembangan hubungan interpersonal kita. Karena kehadiran teknologi komunikasi sangat vital, perubahan sekecil apapun dalam teknologi ini akan memiliki dampak nyata terhadap berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Revolusi dalam bidang teknologi komunikasi juga memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dunia ekonomi. Dengan kemampuannya untuk memberikan banyak kemudahan bagi transaksi bisnis, perkembangan teknologi komunikasi pun pada akhirnya memiliki dampak vital bagi pergerakan dunia perekonomian dari hari ke hari. Salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi yang menggembirakan bagi dunia perekonomian 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi komunikasi diibaratkan sebagai sistem syaraf dalam kehidupan
masyarakat kontemporer. Teknologi komunikasi mempunyai peran yang
signifikan dalam dunia perdagangan, peran yang esensial dalam dunia hiburan dan
bahkan peran yang relevan terhadap perkembangan hubungan interpersonal kita.
Karena kehadiran teknologi komunikasi sangat vital, perubahan sekecil apapun
dalam teknologi ini akan memiliki dampak nyata terhadap berbagai aspek dalam
kehidupan bermasyarakat. Revolusi dalam bidang teknologi komunikasi juga
memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dunia ekonomi. Dengan
kemampuannya untuk memberikan banyak kemudahan bagi transaksi bisnis,
perkembangan teknologi komunikasi pun pada akhirnya memiliki dampak vital
bagi pergerakan dunia perekonomian dari hari ke hari.
Salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi yang
menggembirakan bagi dunia perekonomian adalah lahirnya sistem E-Commerce
yang telah memberikan banyak kemudahan untuk melakukan transaksi bisnis dan
pemenuhan berbagai kebutuhan bagi masyarakat di seluruh dunia. Sistem
teknologi E-Commerce sendiri merujuk pada kemampuan berbagai perusahaan
bisnis untuk menciptakan keberadaan dinamis dalam internet yang
memungkinkan perusahaan tersebut untuk melakukan bisnis dengan basis
elektronik. Saat ini, hampir semua perusahaan sudah melibatkan dirinya dalam
dunia E-Business khususnya E-Commerce, menggunakan internet untuk
memfasilitasi berbagai aspek dalam bisnis yang dilakukan.
1
Sejarah sistem E-Commerce sesungguhnya telah dimulai sejak penemuan
gagasan lama tentang konsep “jual beli”, listrik, kabel, komputer, modem dan
tentunya Internet. Sistem E-Commerce mulai dapat diaplikasikan bagi masyarakat
di seluruh dunia pada tahun 1991, saat Internet sudah dapat digunakan untuk
kepentingan yang bersifat komersial. Sejak tahun 1991, banyak perusahaan yang
mulai mengincar web sites untuk ditransformasi menjadi sarana untuk melakukan
berbagai transaksi bisnis.
Pada awalnya, istilah E-Commerce erat kaitannya dengan proses eksekusi
dari transaksi komersial dengan basis elektronik yang menggunakan bantuan
berbagai teknologi mutakhir, yang memberikan kesempatan bagi pengguna atau
konsumen untuk bertukar informasi bisnis dan melakukan transaksi elektronik.
Kemampuan untuk menggunakan berbagai teknologi ini muncul di akhir era 70-
an dan mengizinkan perusahaan dan organisasi bisnis untuk mengirim
dokumentasi komersial dengan basis elektronik. Dan hingga saat ini, sistem E-
Commerce modern mayoritas menggunakan World Wide Web untuk memfasilitasi
transaksi yang dilakukan.
Beberapa keuntungan yang ditemukan dalam sistem E-Commerce adalah
kemampuan untuk melakukan transaksi selama 24 jam setiap harinya, tersedianya
fasilitas untuk membandingkan harga secara online, pengiriman barang dan jasa
yang cepat, tersedianya fasilitas untuk berinteraksi dengan konsumen lain dalam
komunitas virtual dan tersedianya fasilitas untuk terlibat dalam pelelangan virtual.
E-Commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu
dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik
antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung
(business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan
ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya terletak pada
3
bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk
meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis ini. Dengan aplikasi E-
Commerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal
lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat,
lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka E-Commerce
bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium
internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang
mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
1.2. Rumusan Masalah
Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce
bukan merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi
dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan
perusahaan dan teknologi. Ada beberapa kendala perdagangan melalui Jaringan
Elektronik, seperti : biaya tinggi, masalah keamanan dan perangkat lunak yang
belum mapan atau tidak tersedia. Oleh karena itu, makalah ini akan memaparkan
tentang E-Business dan E-Commerce. Bukan hanya definisinya namun juga etika,
prinsip, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu terdapat contohnya
dan Undang-undang yang mengikatnya.
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.3.1. Manfaat
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
Pengembangan atas investasi pemegang saham dan
pemilik yang meningkat.
1.3.2. Tujuan
Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya
membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi
menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis
komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan
sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, dll)
Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi
pelayanan konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan
ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
Mengembangkan wawasan penulis;
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. E-Business
E-Business adalah merupakan suatu implementasi pertukaran barang dan
jasa melalui medium elektronik. E-Business dapat pula diartikan sebagai kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi elektronik. E-Business memberikan kemungkinan kepada
suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan
eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
Dengan E-Business, suatu perusahaan dapat menurunkan total biaya
pengeluaran operasional tetap. Lebih jauh, banyak potensi sumber pendapatan
baru ditawarkan oleh konsep E-Business. Hal lain yang membuat E-Business
menjadi primadona dalam kerangka bisnis modern adalah adanya berbagai data
statistik yang menunjukkan kian tingginya nilai bisnis yang terjadi di dunia maya,
yang perlahan-lahan tumbuh menyaingi apa yang terjadi dalam dunia nyata.
Ada beberapa permodelan E-Business yaitu :
1. B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh
teknologi antara individu dan organisasi.
2. B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh
teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
Dampak Positif E-Business:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (mangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak Negatif E-Business :
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang
tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah
itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
7
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar ,
kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
elektronik.
2.2. E-Commerce
Secara sederhana E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan
barang atau jasa melalui internet dan jaringan komputer lainnya atau disebut juga
dengan sistem elektronik. Secara umum E-Commerce dapat didefinisikan sebagai
segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods
and service) dengan menggunakan media elektronik seperti internet.
Dari definisi E-Commerce diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa E-
Commerce adalah merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut
konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan
pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
computer (computer networks) yaitu internet.
E-Commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan
(customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam
pelayanan-pelayanan public dalam rangka memangkas biaya operasional untuk
meningkatkan mutu layanan maupun kecepatan penyampaian informasi
E-Commerce dikembangkan dalam skala yang lebih luas dan terintegrasi
dengan multiple computing system; semua lini dan departemen di perusahaan
anda, organisasi dan system computer global. Karena sifatnya integrasi langsung
dengan dua atau lebih entity, maka pengembangan E-Commerce harus benar-
benar memperhatikan segi keamanan. Terutama keamanan dalam bertransaksi.
Ada 4 macam model-model pokok yang berkembang dalam E-Commerce,
yaitu :
1. Business-to-Business (B2B)
Business-to-Business merupakan model perusahaan yang menjual barang
atau jasa pada perusahaan-perusahaan lain. Model Business-to-Business ini
menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu
perusahaan pada perusahaan lain saja. Model B2B ini tidak terbuka untuk
banyak perusahaan agar dapat ikut.
2. Business_to_Consumer (B2C)
Business-to-Consumer merupakan model perusahaan yang menjual barang
atau jasa pada pasar atau public. Contoh dari Business-to-Consumer
yaitu www.amazon.com. Dimana perusahaan ini menjual buku yang
mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Consumer-to-Consumer adalah merupakan model perorangan yang
menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. Contoh dari Consumer-
to-Consumer yaitu www.ebay.com. Dimana merupakan suatu perusahaan
yang menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini,
perorangan dapat menjual atau membeli dari perorangan lain melalui
internet.
4. Consumer-to-Business (C2B)
Consumer-to-Business merupakan model perorangan yang menjual barang
atau jasa kepada perusahaan. Contoh dari Consumer-to-Business
yaitu www.priceline.com. Dimana dalam model ini konsumen