Wiwiek yang menduduki kursi tertinggi
MMS sejak 2008 tersebut, mengungkap-
kan kesulitannya ketika pertama kali
menjejakkan kaki di MMS. “Saya
bingung melihat kondisi MMS yang
jalannya rusak parah dengan
keuangan defisit, harus mulai
dari mana memperbaiki,” papar
Wiwiek saat menjadi narasum-
ber dalam acara “Boost Business
Performance through Company
Culture” di Kelapa Gading Klub,
Jumat (9/1).
Dalam acara yang diadakan
oleh PT Astra Daihatsu Motor
tersebut, Wiwiek memaparkan
langkah pertama yang akhirnya
ia lakukan untuk mengubah
MMS adalah mengubah buda-
yanya. MMS yang telah me-miliki
sejarah cukup panjang dan ber-
ganti kepemilikan beberapa kali,
saat itu benar-benar pada titik
terendahnya. “Bu, dari dulu
traffic MMS ya segini-gini aja.
Yang lewat jalan tol kita ya itu-itu saja.
Apa yang mau diperbaiki,” ucap Wiwiek
menirukan komentar karyawan kala itu.
Akan tetapi, pandangan tersebut tidak
lantas membuat Wiwiek gentar. Wiwiek
terus berusaha membangun ke-
percayaan diri dan semangat seluruh tim
untuk bersama-sama membangun MMS.
“Tidak ada orang yang akan menolong
kita untuk membuat MMS jaya. Pili-
hannya kita mau maju bersama atau
mati bersama,” tambahnya.
Slogan “MMS BISA!” menggugah
semangat seluruh tim sementara mana-
jemen mulai mengatur strategi untuk
mengubah wajah MMS. Setapak demi
setapak strategi untuk mencapai visi
menjadi jalan tol dengan reputasi terbaik
terus dieksekusi. Menurut Wiwiek,
sekedar menjadi perusahaan yang baik
tidaklah cukup, harus didukung reputasi
yang baik pula karena orang lain harus
tahu peru-sahaan tersebut baik. Perusa-
“Suatu budaya merupakan perluasan dari pikiran dan jiwa manusia.” Kutipan Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru tersebut tidak hanya berlaku untuk budaya dalam masyarakat, namun juga budaya organisasi atau budaya dalam perusahaan. Hal ini rupanya selaras dengan pemikiran Wiwiek D. Santoso, Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) yang mengelola jalan tol Tangerang-Merak.
Kebudayaan sebagai Pondasi Performa Bisnis Perusahaan
haan yang baik dan bereputasi baik
harus dibangun dengan budaya yang
baik pula. Sikap mental dasar “JAGA
SIKAP POSITIF” (Jujur, Tanggung Jawab,
Visioner, Disiplin, Kerja Sama, Adil, dan
Peduli; Profesional, Etis, Terbuka,
dan Inovatif” dicanangkan.
Budaya perusahaan harus benar-
benar dimengerti dan diterima,
dihidupi. Untuk itu MMS memu-
lainya dengan pengenalan
dilanjutkan dengan internalisasi
melalui beragam kegiatan seperti
kompetisi esai budaya, Konvensi
Budaya, CERMIN (Cerita Motivasi
Hari Senin), dan tahun ini
MMS mengadakan lomba cipta
video tentang Catur Dharma. Saat
ini, MMS lebih menekankan kepa-
da budaya inovasi. Budaya dan
nilai-nilai itu penting, menurut
Wiwiek karena budaya dan nilai
menumbuhkan beliefs
(kepercayaan). “Itu menjadi ke-
percayaan bahwa kita BISA!” seru
Wiwiek di penghujung kisahnya. Usai
pemaparan yang menarik dan inspiratif
itu, peserta diberi kesempatan untuk
berdiskusi interaktif dan disambut
dengan antusias.
Acara hari itu ditutup dengan penye-
rahan buku essay budaya “JAGA SIKAP
POSITIF” dari MMS kepada pihak ADM.
(APU)
Wiwiek D. Santoso memaparkan materi kebudayaan MMS
“Tidak ada orang yang akan meno-long kita untuk membuat MMS jaya. Pilihannya kita mau maju bersama
atau mati bersama.”
4 | BUGATI Edisi 1/2015
TAJUK UTAMA
MMS Strike Astra Award
Impian dan harapan MMS untuk membawa
pulang kembali piala Astra Award terwujud
semalam pada InnovAstra ke-31 di William
Soeryadjaya Hall PT Astra International Tbk.
(26/2). Dengan pencapaian tersebut, MMS te-
lah ‘strike’ tiga tahun berturut-turut meraih
penghargaan bergengsi antar perusahaan
grup Astra tersebut.
TAJUK UTAMA
BUGATI Edisi 1/2015 | 5
MMS memenangkan Astra
Award kategori Grup 3
(perusahaan kecil) mengalahkan
pesaing-pesaingnya dari grup Astra
lain seperti PT Astra Graphia Tbk.,
PT Traktor Nusantara, dan PT Uni-
ted Tractors Pandu Engineering.
Penghargaan bergengsi ini
diterima langsung oleh Presiden
Direktur MMS Wiwiek D. Santoso,
dari Djoko Pranoto selaku Direktur
PT Astra International Tbk. Di-
raihnya Astra Award tersebut
membawa MMS menjadi
pemenang Astra Award Grup 3
secara tiga kali berturut-turut,
seperti halnya PT Pama Persada
Nusantara di Grup I pada tahun
sebelumnya. Dengan demikian,
MMS harus ‘beristirahat’ dari
ajang kompetisi Astra Award di
tahun depan. Kemenangan terse-
but tak pelak membuat suasana
gembira bercampur haru Insan
Mandala yang hadir, mengingat
mereka secara bahu-membahu
telah bekerja keras, berkreasi dan
berinovasi dengan tidak pernah
mudah merasa puas untuk meraih
keberhasilan. Kurang lebih 800
undangan yang hadir dalam aula
tersebut juga nampak berdecak
kagum setelah MC mengumumkan
MMS merupakan peraih ketiga
kalinya dalam perhelatan InnovAs-
tra sejak 2013.
Sebelumnya, kemenangan Astra
Award ini sudah menjadi harapan
seluruh Insan Mandala, seperti
yang disebutkan Presiden Komisa-
ris MMS Bambang Widjanarko
Santoso, “MMS menggetarkan
Astra”. Presiden Direktur MMS
Wiwiek D. Santoso juga sempat
mengungkapkan targetnya me-
menangkan Astra Award ketiga
kalinya ini dalam acara diskusi
MMS bertajuk Obrolan Sore Sarat
Informasi (Obsesi). “Target kita
membawa pulang piala Astra
Award kembali sehingga menjadi
perusahaan kedua yang meraih
tiga kali berturut-turut. Itu meru-
pakan salah satu langkah kita
menuju Next Level, di mana Next
Level adalah sesuatu yang belum
kita miliki tapi harus kita miliki,”
Tim BPI MMS didampingi Direktur Teknik dan Operasi Sunarto Sastrowiyoto
TAJUK UTAMA
6 | BUGATI Edisi 1/2015
2013
201
tegas Wiwiek saat peluncuran per-
dana Obsesi di Serang Timur
(23/2).
Selain Astra Award, dalam Innov-
Astra ke-31 tersebut MMS juga
mendapatkan tempat sebagai fi-
nalis Quality Control Circle (QCC)
Teknik yaitu tim Secret 1 dari
Pemeliharaan Wilayah 1 yang
beranggotakan Tesar Nur Wahyudi,
Dekstia, Budi Irwan, Surono, dan
Lukman, serta tim Business Perfor-
mance Improvement (BPI) yang
beranggotakan Agung Prasetyo,
Sigit Hermanto, Daisy Setiawan,
Umiyati, Ega N. Boga, dan Sri
Mulyo. Tahun ini, InnovAstra
menerima 7006 proyek untuk QCC
dan 104 proyek untuk BPI, dan
MMS berhasil menembus 16 besar
QCC dan 10 besar BPI.
InnovAstra ke-31 juga menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sebagai pembicara dalam sesi In-novation Sharing. Perempuan tangguh pemilik armada Susi Air ini baru saja dinobatkan sebagai men-teri dengan prestasi kinerja terbaik dalam 100 hari Kabinet Kerja. Sela-ma itu pula, Susi yang sempat dipandang sebelah mata karena satu-satunya menteri lulusan SMP, sudah menelurkan inovasi luar biasa di bidang kelautan dan peri-kanan seperti menenggelamkan
kapal pencuri ikan serta upaya nasionalisasi kapal-kapal dan ne-layan pencari ikan di tanah air. Sebelum menjadi menteri, Susi juga melakukan inovasi di berbagai usaha yang digelutinya, antara lain mengantarkan lang-sung tangkapan laut segar ke dae-rah-daerah pemesan, dan mendiri-kan armada Susi Air yang melayani rute-rute sulit di nusantara. “Kalau Indonesia menginginkan peru-bahan, mengapa tidak kita men-jadi bagian dari perubahan itu,” pesan Susi dalam sesi Innovation Sharing.
InnovAstra ke-31 yang
mengangkat tema Building Up The
Next Level ini dilaksanakan sebagai
rangkaian perayaan UT ke-58 As-
tra. Dalam kesempatan tersebut
Astra juga meluncurkan buku
InnovAstra to the Next Level yang
berisi panduan pelaksanaan
kegiatan inovasi di lingkungan
grup Astra. InnovAstra merupakan
ajang tahunan untuk menampil-
kan dan menghargai kemampuan
berinovasi seluruh insan Astra di
tanah air. (APU)
Tim Secret 1 Finalis 16 Besar QCC-Teknik
TAJUK UTAMA
BUGATI Edisi 1/2015 | 7
2014
5
Presiden Direktur MMS Wiwiek
D. Santoso menyatakan, tahun ini
MMS masih menghadapi tantangan
seiring dengan perekonomian
dunia yang sedang bergejolak.
“Seperti yang tertera dalam sambu-
tan Bapak Prijono selaku Presiden
Direktur Astra, ekonomi global
masih menunjukkan tanda kurang
menggembirakan. Tapi kita harus
upayakan terus agar kondisi lalu
lintas dan pendapatan terus
meningkat,” urai Wiwiek di Kantor
Serang Timur (23/2). Wiwiek
menambahkan, agar kondisi lalu
lintas dan pendapatan terus mem-
baik, MMS perlu terus meningkat-
kan pelayanan dan inovasi. “Kita
tidak bisa memaksa orang untuk
mau masuk jalan tol. Satu-satunya
cara agar pertumbuhan traffic
meningkat, kita membuat orang
mau masuk jalan tol kita. Kita ting-
katkan pelayanan,” ucapnya.
Selain meningkatkan pelayanan,
Wiwiek menyatakan akan
melakukan perbaikan di Tempat
Istirahat dan Pelayanan (TIP/Rest
Area). Keberadaan TIP, ujarnya,
mampu menanggulangi rasa kantuk,
lelah, dan dapat mencegah ter-
jadinya kelalaian selama berken-
dara. Perbaikan yang terus di-
lakukan tentunya paralel dengan
peningkatan sumber daya manu-
sianya. Seperti yang tertuang dalam
rumusan Triple-P Roadmap yang
digaungkan Astra yakni Portfolio
(memberikan pelayanan prima),
People (pengembangan SDM), dan
Public Contribution (kegiatan CSR).
“JAGA SIKAP POSITIF itu harus
benar-benar kita terapkan. Kemudi-
an, jangan malu dan malas berino-
vasi. Itu yang bisa kita upayakan
dalam membangun center of excel-
lence,” tegasnya. Menurut Wiwiek,
MMS yang merupakan “anak per-
tama” Astra di industri jalan tol ini
harus mampu membangun center
of excellence agar mampu
membimbing “adik-adiknya” yakni
PT Marga Harjaya Infrastruktur
(MHI) dan PT Marga Trans Nusanta-
ra (MTN).
Dalam acara ini, diingatkan kem-
bali bahwa tahun 2014 lalu juga
merupakan tahun pertama dari
Phase 2 perja-lanan menuju Goal
2020, yaitu “Pride of the Nation“.
Saat ini telah memasuki bagian ke 2
dari Phase 2 tersebut”. Berlangsung
tahun 2014 sampai dengan 2016
dengan tema “Going to the Next
Level and Next Landscape.” Puncak
acara peringatan HUT ke-58 Astra di
HUT ke-58 Astra, MMS Tingkatkan Pelayanan Prima & Luncurkan Obsesi
Tahun ini PT Astra International Tbk genap menginjak usia yang ke-58 tahun.
Sebanyak 183 anak perusahaan Astra merayakan hari jadi Astra tersebut di peru-
sahaan masing-masing, tak terkecuali MMS. Di tahun bertema “Building Up the
Next Level” ini, MMS berusaha meningkatkan pelayanan prima dan semangat
berinovasi.
LIPUTAN KHUSUS
8 | BUGATI Edisi 1/2015
dengan pengumuman Insan Mandala yang aktif da-
lam berbagai kegiatan perusahaan dan berprestasi
dalam pekerjaan, serta pemenang cipta video Catur
Dharma. Obsesi diharapkan mampu memberikan
pandangan akan target Perseroan ke depan dan
memotivasi karyawan MMS untuk selalu memberikan
yang terbaik. (APU)
Serang Timur ditandai dengan pemotongan tumpeng
oleh Wiwiek D. Santoso.
Pada hari yang sama MMS juga meluncurkan acara
bertajuk Obsesi (Obrolan Sore Sarat Informasi), suatu
forum dialog antara manajemen, serikat pekerja, LKS
bipartit, serta karyawan yang berisi tentang sasaran
perusahaan dan kegiatan yang akan dilakukan, pro-
gress, serta hasil yang telah dicapai. Forum ini ber-
tujuan untuk mengajak segenap unsur yang ada terli-
bat aktif serta mendorong terbentuknya perilaku-
perilaku yang relevan dengan nilai-nilai dan budaya
perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Obsesi akan dilaksanakan tiga kali dalam setahun.
Dialog pada pelaksanaan perdana Obsesi ini dian-
taranya gambaran mengenai tantangan dan peluang
yang akan dihadapi Perusahaan di tahun 2015, pe-
nyampaian kebutuhan di lapangan serta edukasi dan
himbauan kepada Insan Mandala untuk berperan
serta dalam mencapai target Perusahaan sesuai
dengan bidang kerja masing-masing. Acara ini ditutup
Pemotongan tumpeng oleh Presiden Direktur MMS, Wiwiek
D. Santoso saat perayaan HUT ke-58 Astra
Insan Mandala saat mengikuti rangkaian acara
peluncuran perdana Obsesi
Kepala Divisi Operasi Operasi, Ega N. Boga mem-
berikan penghargaan kepada karyawan berprestasi
Kategori & Nama Peraih Penghargaan
a. MMS BISA (Berbagi Ilmu Bersama Aku) :
Istiyani Dwi Saputri
b. SMART (Spritual, Manajemen, Alam Raya
Terpadu) : Hj Amin
c. Cermin (Cerita Motivasi Hari Senin): M.
Iskandar
d. Bedah Buku : Muhyidin
e. Jam Mengajar MT Terbanyak: Umiyati
f. Pultol terbaik : Iim
g. Pengawas terbaik : Arif Ano
h. Efisiensi penggunaan listrik : Gerbang
Cilegon Timur
i. Presensi departemen dengan tingkat
keterlambatan terendah : Gerbang Merak
j. Cipta Video Catur Dharma :
Juara 1 : Dept Internal Audit
Juara 2 : Alpha PLL & IO
Juara 3 : Divisi Hukum & Humas
Juara 4 : HO lantai 1
BUGATI Edisi 1/2015 | 9
LIPUTAN KHUSUS
LIPUTAN KHUSUS
Sejak tahun 2013, MMS melaksanakan Program Revitalisasi Akses, yakni
mengembalikan fungsi akses tol Tangerang-Merak yang dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan dengan menata kembali lalu lintas di seki-
tarnya, sehingga aktivitas warga di sekitar tol maupun masyarakat pada
umumnya dapat tetap dilakukan dengan lebih lancar, aman dan nyaman.
MMS Terus Laksanakan Program
Revitalisasi Akses Tol Tangerang-Merak
Bentuk revitalisasi akses yang di-
lakukan sepanjang tol Tangerang-
Merak antara lain perbaikan drai-
nase, pembangunan pagar, pembu-
atan frontage, penghijauan, dan
penertiban pedagang liar. Menurut
Kepala Bidang Pengawasan dan
Monitoring Badan Pengatur Jalan
tol (BPJT), Ir. Ch. Kornel M.T. Sihalo-
lo, M.Eng.Sc, yang dimaksud akses
tol adalah jalan akses yang
menghubungkan jalan tol dan non-
tol mulai dari gerbang tol sampai
pertemuan sebidang dengan jalan
non-tol. “Untuk itulah akses tol
perlu ditata ulang atau direvitalisasi
sehingga pemanfaatan sekitar jalan
tol bisa optimal,” jelas Kornel pada
acara Journalist Goes to Toll Road
(JOGET) Rabu (25/02) di Serang
Timur.
Pada kesempatan tersebut,
Direktur Teknik dan Operasi MMS
Sunarto Sastrowiyoto didampingi
Ega N. Boga selaku Kepala Divisi
Operasi MMS juga memaparkan
pencapaian Program Revitalisasi
Akses dan rencana selanjutnya
yang akan dilakukan MMS, seperti
pembangunan frontage dan under-
pass di akses tol Serang Timur,
serta box tunnel di akses tol Serang
Barat. Tak hanya menggandeng
BPJT, hadir dalam acara JOGET
perwakilan Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda)
setempat. “Karena pada intinya
kalau ada hal yang tidak sesuai di
sekitar akses, Pemerintah Daerah
harus ikut turun tangan, namun
MMS yang menguasai medan, jadi
keduanya selaras,” tambah Kornel.
Mengamini pernyataan Kornel,
Sunarto mengatakan pihak MMS
tidak mungkin sendiri dalam
melakukan pembenahan akses
tersebut. Sebelumnya, MMS telah
berdiskusi dengan Pemerintah Dae-
rah dan menyepakati upaya-upaya
untuk merevitalisasi akses tol.
“Upaya penghalauan, penghijauan,
mempercantik selalu kita lakukan,
namun memang tidak bisa
sekaligus. Ada tahapannya, dan
semua membutuhkan proses,” urai
Sunarto.
Selanjutnya pada Akses Tol Ci-
legon Barat, selain pemasangan
pagar, MMS juga telah melakukan
penertiban kepada para pedagang
liar dan para pemilik kendaraan
yang memarkirkan kendaraan di
sepanjang akses tol. Hal serupa
juga sudah dilaksanakan pada
Akses Tol Merak, MMS telah
melakukan penertiban kepada
pihak bengkel yang berdiri di wila-
yah MMS.
Berpedoman pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor
18/PRT/M/2010 tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan di sekitar
akses jalan tol, pelaksanaan Pro-
gram Revitalisasi Akses yang dil-
akukan MMS sejak tahun 2013 lalu
bermula pada lokasi Akses Tol
Serang Timur dan Serang Barat.
MMS telah berkoordinasi dengan
12 | BUGATI Edisi 1/2015
pada akses Balaraja Timur, Cilegon
Timur, Cilegon Barat, Cikupa, Bala-
raja Barat dan lanjutan Serang Ti-
mur.
MMS menyadari kurangnya
informasi dan kesadaran masyara-
kat akan peranan dan manfaat
akses tol, hal ini ditandai dengan
masih terdapatnya berbagai aktivi-
tas warga di sekitar kawasan tol
seperti perdagangan liar, naik turun
penumpang, percaloan, jasa angku-
tan ojek, serta aktivitas lain yang
mengganggu masyarakat. Selain
mengembalikan fungsi akses secara
optimal, Revitalisasi Akses Tol di-
tujukan juga untuk mengurangi
kemacetan di dekat pintu masuk
tol, tindak kejahatan, serta kegiatan
lain yang dapat meresahkan warga.
Dengan kata lain Program Revita-
lisasi Akses Tol dilaksanakan ada-
lah untuk kenyamanan bersama.
Untuk itu dalam mewujudkan Pro-
gram Revitalisasi Akses Tol ini
membutuhkan dukungan serta
kerjasama berbagai pihak, khu-
susnya Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum, BPJT, Kepolisian
Daerah Banten, Pemerintah Kabu-
paten / Kota Provinsi Banten dilin-
tasi Tol Tangerang-Merak.
Melalui Program Revitalisasi
Akses Tol ini, diharapkan dapat
mewujudkan jalan tol Tangerang-
Merak yang lancar, aman dan nya-
man bagi para pengguna jalan
serta mampu meningkatkan hub-
ungan baik MMS dengan masyara-
kat sekitar untuk dapat terus
selaras berdampingan. (APU)
LIPUTAN KHUSUS
MMS bersama BPJT dan Bappeda
meninjau lokasi Revitalisasi Akses di
Serang Barat
Manajer
Perencanaan
Operasi, Sri Mulyo
memaparkan
materi Program
Revitalisasi Akses
MMS
masyarakat sekitar dan berbagai ins-
tansi terkait untuk melakukan
kegiatan pembersihan jalur akses tol.
Sebagai tindak lanjut kegiatan Pro-
gram Revitalisasi Akses Tol di tahun
2013 tersebut, di tahun 2014 MMS
telah melakukan beberapa perbaikan
di Akses Tol Bitung dan kelanjutan
perbaikan di Akses Tol Serang Timur
dan Serang Barat. Pada Akses Tol
Serang Timur dan Bitung dilakukan
perbaikan drainase dan pembangunan
pagar sisi kiri dan kanan akses sepan-
jang 4.470 meter pada arah Trondol,
Pakupatan dan jalan nasional. Semen-
tara itu pada Akses Tol Serang Barat
juga telah dilaksanakan pembangunan
drainase dan pagar sisi kanan dan kiri
akses serta pembuatan Frontage un-
tuk memberikan akses kepada warga
sekitar. Kegiatan penghijauan di
sepanjang akses juga telah dilakukan
yang secara simbolis dibuka dengan
penanaman pohon oleh Direksi MMS
dan Ibu Plt. Gubernur Provinsi Banten.
Serangkaian kegiatan Program Revi-
talisasi Akses pada tahun 2014 ini
akan terus dilakukan pada Akses Tol
lainnya disepanjang Jalan Tol Tange-
rang-Merak. Setelah berkonsentrasi
pada Akses Tol Serang Timur, Bitung
dan Balaraja Barat, maka pada tahun
2015 kegiatan revitalisasi akses akan
dilanjutkan dengan berkonsentrasi
BUGATI Edisi 1/2015 | 13
G una mengatasi
permasalahan ke-
macetan di ibuko-
ta Jepang terse-
but, Metropolitan Expressway
Company Limited (MEX) me-
nguraikan beberapa solusi,
yakni pembangunan jalur me-
lingkar, penambahan lajur,
pembangunan sistim Electronic
Toll Collection (ETC), penamba-
han marka jalan, GPS yang
terintegrasi dengan kendaraan
pribadi, dan tabel perkiraan
kondisi lalu lintas. “Bulan
Maret kami akan mengoperasi-
kan Yamate Tunnel sepanjang
18 km yang akan menjadi
terowongan terpanjang di Je-
pang dan terpanjang kedua di
dunia,” urai Masahiko Koba-
yashi, Asisten Manajer Depar-
temen Perencanaan dan Ling-
kungan MEX yang disampaikan
pada acara seminar Urban
Transportation (9/2) di Balara-
ja Timur. Dengan keterbatasan
lahan, MEX membangun jalan
tol di atas sungai, di atas jalan
umum (fly over), di bawah
tanah, dan di bekas saluran air.
Jalan tol di Tokyo tidak ha-
nya mengatasi kemacetan na-
mun juga memiliki jalur alter-
natif evakuasi apabila terjadi
bencana alam, dengan mampu
membuat waktu tempuh ke
tempat tujuan semakin cepat,
efisien, serta angka kecelakaan
yang relatif lebih rendah
dibandingkan jalan umum.
“Karena kecelakaan terbesar
terjadi di persimpangan jalan,
sementara jalan tol tidak
memiliki persimpangan dan
tidak ada orang yang me-
nyeberang, sehingga angka
kecelakaan tidak sebesar di
jalan umum,” ungkap Tatsumi
Suzuki, International Affairs
Kepadatan penduduk dan perkembangan lalu lintas di Indonesia menyebabkan semakin
menumpuknya kendaraan dan menjadi penyebab utama kemacetan. Lahan yang semakin
sempit di perkotaan juga menjadi salah satu kendala dalam pembangunan infrastruktur
dan penambahan moda transportasi. Tak hanya menjadi kendala di Indonesia, hal serupa
pun dialami kota sebesar Tokyo, Jepang.
Jabodetabek Butuh
Lebih Banyak Jalur
Kereta dan Jalan Tol
Manager MEX. Untuk itulah,
Suzuki menyampaikan penting-
nya penambahan jalan tol di
Indonesia, khususnya Jabode-
tabek. “Jakarta memerlukan
jalur kereta dan jalan tol yang
lebih banyak. Saat ini trans-
portasi umum di Jakarta
(Jabodetabek) lebih
didominasi oleh bus yang
menggunakan jalur jalan
umum,” ungkap Suzuki meru-
juk pada studi transportasi
terhadap Jabodetabek tahun
2002. Studi tahun 2010
menunjukkan, panjang total
rel kereta di Jabodetabek ku-
rang dari 200 km, sedangkan
jalan tol hanya 8 persen dari
wilayah kota dan kabupaten.
“Jalur kereta, jalan raya, dan
jalan tol harus terdapat kese-
imbangan untuk kota yang
kompleks seperti Jakarta dan
Tokyo,” pungkasnya.
SEKITAR KITA
14 | BUGATI Edisi 1/2015
Penambahan lajur dan pengembangan yang
terus dilakukan MEX membuat Nur Indah Per-
manasari selaku Kepala Divisi Hukum dan Hu-
mas mempertanyakan pembebasan lahan yang
dilakukan MEX. “Apabila peruntukan lahan ter-
sebut berfungsi juga untuk kepentingan publik,
lalu bagaimana MEX melakukan pembebasan
lahannya?” tanya Indah. Suzuki mengatakan,
lahan tersebut dibeli oleh MEX dan salah satu
upaya menghindari konflik dengan masyarakat
sekitar yaitu membangun jalan tol yang terin-
tegrasi dengan perkembangan komunitas di
sekitarnya dan membangun apartemen untuk
relokasi warga. “Selain penambahan lajur,
adakah cara lain dari MEX untuk mengatasi ke-
macetan?” tanya Slamet Adriadi, Supervisor
Perencanaan Pemeliharaan. MEX juga
melakukan pembenahan marka jalan untuk
mengantisipasi kemacetan dan mengurangi ang-
ka kecelakaan akibat kendaraan yang suka
menyalip. “Cara tersebut terbukti efektif, sangat
simpel dan terjangkau” jawab Suzuki.
Diskusi yang menarik itu pun tak terasa memba-
wa hadirin ke penghujung acara. MMS yang di-
wakili Dedy Halim menyampaikan rasa terima
kasihnya terhadap MEX yang sudah membagikan
banyak pengalaman dan ilmu. “Kami harus bela-
jar lebih banyak, dan kami mendapatkan penge-
tahuan yang luar biasa. Kami akan terus berupaya
untuk mengembangkan jalan tol kami,” tutur
Dedy Halim seraya menyerahkan cindera mata
kepada pihak MEX dan ditutup dengan foto ber-
sama.
(APU)
“Jalur kereta, jalan raya, dan jalan tol harus terdapat keseimbangan untuk kota yang kompleks seperti Jakarta dan Tokyo.”
Tatsumi Suzuki, International Affairs Manager MEX.
SEKITAR KITA
BUGATI Edisi 1/2015 | 15
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum, Dedy Halim menyerahkan cindera-
mata kepada pihak MEX
Insan Mandala
mengabadikan
momen bersama
MEX
Acara Meet and Greet Journalist
yang dihadiri lebih dari 30 orang
wartawan disambut dengan
hangat oleh Presiden Direktur
MMS, Wiwiek D. Santoso, Halim
Wahjana, Direktur Keuangan dan
Administrasi MMS dan team Hu-
mas MMS dan berlangsung san-
gat meriah dengan gelak tawa
dan antusiasme peserta saat
mengikuti rangkaian outbond.
Meski hujan mengguyur, tetapi
semangat peserta tak lantas pa-
dam untuk mengikuti kegiatan
yang ada, seperti permainan
“komentator sepak bola”, “estafet
tongkat”, dan lain sebagainya.
Peserta yang dibagi menjadi em-
pat kelompok tersebut, juga di-
instruksikan membuat yel-yel
kelompok sekreatif mungkin
sesuai dengan nama kelompok-
nya.
Permainan yang mayoritas me-
merlukan kekompakan dan ker-
jasama tim tersebut, membuat
rekan-rekan jurnalis dari berbagai
media menjadi lebih mengenal
dan akrab satu sama lain. Tak
lupa, beberapa Insan Mandala
juga turut membaur dalam per-
mainan tersebut. Usai melakukan
permainan, rekan jurnalis dibuat
lebih santai dengan duduk bersa-
ma dan mendengarkan sambutan
serta pemaparan materi dari Pre-
siden Direktur MMS, Wiwiek D.
Santoso.
Apresiasi Jurnalis
Memasyarakatkan MMS
Keceriaan rekan-rekan jurnalis saat mengikuti sesi permainan
Pagi hari yang disertai
mendung dan hujan
rintik itu membawa
suasana berbeda
bagi rekan-rekan me-
dia. Keluar dari rutini-
tasnya, para awak
media mengikuti
kegiatan “Meet and
Greet Journal is t
2015” yang dihelat
PT Marga Mandala-
sakti (MMS) selaku
pengelola jalan tol
Tangerang-Merak di
Taman Budaya Sen-
tul, Bogor pada 19
Januari 2015. Dalam
kegiatan tersebut,
rekan jurnalis diajak
menikmati udara
segar di daerah per-
buk i tan d ise r ta i
kegiatan outbond
untuk menyegarkan
pikiran dan badan.
16 | BUGATI Edisi 1/2015
SEKITAR KITA
di bagian atas,” terang Wiwiek.
“GTO multi golongan ini, tambah
Wiwiek, sudah diimplementasikan
di Gerbang Tol Cikupa. Tahun ini
ditargetkan akan diaplikasikan di
Gerbang Tol Serang Barat dan
Cilegon Timur.
Selain GTO, Wiwiek juga
menyampaikan beberapa rencana
yang terbanyak menulis berita
positif tentang MMS, mendapat-
kan sertifikat penghargaan dari
MMS.
Keenam jurnalis tersebut ada-
lah Pulo Lasman Simanjuntak
dari beritarayaonline.com, Faisal
dari PosKota, Lazuardhi Rifki dari
Neraca, Rahmat Haryono dari
PosKota, Dwi Bayu dari Kompas,
dan Ahmad Marjuki dari Banten
Raya Post. Penghargaan tersebut
menjadi kebanggaan tersendiri
bagi rekan-rekan media dan ti-
dak sedikit dari mereka yang
langsung mengabadikan momen
dan mengunggah via jejaring
sosial.
Acara Meet and Greet Journal-
ist ini diharapkan dapat mening-
katkan jalinan komunikasi dan
kerja sama yang baik dengan
rekan-rekan media baik lokal
maupun nasional.
“Tanpa peranan media, MMS tidak mungkin dikenal
masyarakat”
Wiwiek D. Santoso, Presiden Direktur MMS
kerja yang merujuk pada kepua-
san pelanggan. “Kami akan meng
-upgrade sistem Toll Collector
Terminal (TCT) agar transaksi
lebih cepat. Jika sebelumnya
kami menggunakan wireless, ke
depannya akan diganti dengan
fiber optic,” ungkapnya. Tak ha-
nya mengungkapkan rencana
kerja 2015, dalam kesempatan
tersebut juga disampaikan apre-
siasi terhadap jurnalis atas pem-
beritaan tentang MMS sepanjang
2014. Sebanyak enam jurnalis
Presiden Direktur
MMS, Wiwiek D.
Santoso saat
diwawancarai
rekan wartawan
MMS bersama
jurnalis penerima
penghargaan
media yang
memuat berita
positif MMS
terbanyak sepan-
jang tahun 2014
Penerima penghargaan jur-
nalis:
1. Pulo Lasman Simanjuntak-
beritarayaonline.com
2. Faisal-PosKota
3. Lazuardhi Rifki-Neraca
4. Rahmat Haryono-PosKota
5. Dwi Bayu-Kompas
6. Ahmad Marjuki-Banten
Raya Post
Dalam kesempatan tersebut,
Wiwiek mengutarakan gathering
jurnalis kali ini cukup berbeda dari
biasanya, dengan diadakan di
alam terbuka untuk memberikan
suasana yang berbeda dan men-
jalin tali silaturrahmi. Wiwiek juga
tak lupa menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada para
jurnalis yang telah berperan da-
lam membesarkan nama MMS.
“Tanpa peranan media dan
rekan-rekan sekalian, MMS tidak
mungkin dikenal masyarakat.
Karena aktivitas kami berujung
pada pelayanan pengguna jalan,
jadi tidak mungkin kami menyam-
paikan sendirian,” tuturnya. Usai
menyampaikan sambutan sing-
katnya, Wiwiek memaparkan
rencana kerja MMS di tahun
2015, di antaranya penambahan
lajur transaksi di Balaraja Timur,
Ciujung, Serang Barat, dan Cilegon
Barat, Gardu Tol Otomatis (GTO)
multi golongan, revitalisasi akses,
dan pengajuan penyesuaian tarif
tol.
Tahun lalu kami sudah meng-
operasikan GTO multi golongan.
Jadi kalau kendaraan kecil yang
lewat, maka karcisnya akan keluar
di bawah, dan kalau kendaraan
besar yang lewat, karcisnya keluar
BUGATI Edisi 1/2015 | 17
SEKITAR KITA
dahkan karyawan, dan mungkin bisa
dicontoh oleh MMS,” terang Slamet
Adriadi, Supervisor Divisi Pemeli-
haraan. Kunjungan ke Pusjatan
menambah pengetahuan serta san-
gat bermanfaat bagi MMS. Diharap-
kan dengan kunjungan tersebut, hal
yang positif dapat menjadi contoh
dan diaplikasikan dengan baik. (APU)
luruh balai di Pusjatan. Di an-
taranya MMS melihat patching
(penambalan) jalan hasil R&D
Pusjatan, uji tarik, dan alat untuk
mengukur kekuatan struktur jalan.
Yang membuat Insan Mandala
takjub, Pusjatan memiliki ‘lab alam’
dengan prototype jalan dan jem-
batan.
Akhir dari kunjungan MMS ber-
encana untuk melaksanakan kerja
sama dalam bidang pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
disediakan oleh pihak Pusjatan
seperti pelatihan untuk karyawan.
“Selain itu, dengan peralatan mere-
ka yang lebih lengkap dan muta-
khir, kita bisa bekerja sama dalam
survey kondisi jalan,” tambah Sigit.
Gerimis hujan menutup kunjungan
MMS hari itu ke Pusjatan Bandung.
Meski demikian, kunjungan terse-
but meninggalkan kesan pada Insan
Mandala yang ikut berkunjung
siang itu.
“Salut dengan sistim pengolahan
data di Pusjatan yang sudah serba
digital, pengarsipan, bahkan tanda
tangan pun sudah digital. Karena di
lapangan tidak selalu terdapat pe-
nanggung jawab yang standby,
dengan sistim tersebut memu-
S ebelum melakukan
benchmark, MMS yang
diwakili Sigit Hermanto,
Manajer Pemeliharaan
MMS mengutarakan maksud dan
tujuannya berkunjung ke
Pusjatan. “Kita ingin mengetahui
kegiatan puslitbang, agar wawa-
san kita lebih luas lagi. Karena
kami sadar kami bukan ahlinya.
Alangkah lebih baik bila kita
mengetahui langsung dari yang
lebih memahami di bidangnya,”
tutur Sigit. Agar lebih menge-
tahui profil dan kegiatan
Pusjatan, terlebih dahulu mereka
mempresentasikan website pe-
rusahaan yang juga terintegrasi
dengan administrasi kantor.
Pusjatan memiliki empat balai
penelitian, yaitu Balai Jembatan,
Balai Lalu Lintas dan Lingkungan
Jalan, Balai Perkerasan Jalan, dan
Balai Geoteknik Jalan.
Selain itu pula, pihak Pusjatan
memaparkan beberapa hasil
Research and Development
(R&D) di bidang jalan, jembatan,
dan lalu lintas. Tak hanya teori,
MMS diajak berkeliling untuk
melihat secara langsung proses
penelitian dan mengunjungi se-
MMS bersama perwakilan Pusjatan usai kunjun-gan di Bandung
Hiruk pikuk Kota Bandung mengantarkan langkah kaki Insan Mandala ke Pusat Penelitian dan Pembangunan
Jalan dan Jembatan (Pusjatan) di daerah Sukaasih, (22/01). Perwakilan Pusjatan menyambut Insan Mandala
dengan hangat dan penuh kekeluargaan di pagi hari yang cerah tersebut.
MMS melihat prototype jalan di Laboratorium Alusan
MMS Studi Singkat di Pusjatan
Bandung
18 | BUGATI Edisi 1/2015
SEKITAR KITA