Top Banner

of 43

Dwi - Pneumotoraks & Penanganannya

Oct 15, 2015

Download

Documents

Pneumotoraks adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas di dalam pleura yang menyebabkan kolapsnya paru yang terkena
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pneumotoraks dan Penanganannya

Pneumotoraks dan PenanganannyaDwi Permana PutraI 1011131066SMF Pulmonology RSUD Soedarso , Pontianak2014

DefinisiPneumotoraks adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas di dalam pleura yang menyebabkan kolapsnya paru yang terkena

Klasifikasi (1)Menurut penyebabnya PNT dikelompokkan menjadi 2, yaitu:Pneumotoraks spontanPneumotoraks spontan primerPneumotoraks spontan sekunderPneumotoraks traumatikPneumotoraks traumatik non-iatrogenikPneumotoraks traumatik iatrogenik1. Pneumotoraks SpontanPNT spontan primer PNT yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnyaPNT spontan sekunder PNT yang terjadi dengan didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya (fibrosis kistik, PPOK, CA Paru, asma dan infeksi paru)2. Pneumotoraks TraumatikPNT yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma penetrasi maupun bukan, yang menyebabkan robeknya pleura, dinding dada maupun paruPNT traumatik non-iatrogenik PNT yang terjadi karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada dan barotraumaPneumotoraks traumatik iatrogenik pneumotoraks yang terjadi akibat komplikasi dari tindakan medisPneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental suatu pneumotoraks yang terjadi akibat tindakan medis karena kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut, misalnya pada parasentesis dada, biopsi pleuraPneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate) suatu pneumotoraks yang sengaja dilakukan dengan cara mengisikan udara ke dalam rongga pleura. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk tujuan pengobatan, misalnya pada pengobatan tuberkulosis sebelum era antibiotik, maupun untuk menilai permukaan paruKlasifikasi (2)Berdasarkan jenis fistulanya, PNT diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yaitu:Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) Pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada dinding dada)Tekanan di dalam rongga pleura awalnya (+), lambat laun berubah menjadi (-) diserap oleh jaringan paruPada waktu terjadi gerakan pernapasan, tekanan udara di rongga pleura tetap negatif

Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax) Terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar (terdapat luka terbuka pada dada)Tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar tekanan intrapleura sekitar nolPerubahan tekanan ini sesuai dengan perubahan tekanan yang disebabkan oleh gerakan pernapasanPada saat inspirasi tekanan menjadi negatif dan pada waktu ekspirasi tekanan menjadi positifPada saat inspirasi mediastinum dalam keadaan normal, tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang terluka (sucking wound)

Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)PNT dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventilPada waktu inspirasi udara masuk melalui trakea, bronkus serta percabangannya dan selanjutnya terus menuju pleura melalui fistel yang terbukaWaktu ekspirasi udara di dalam rongga pleura tidak dapat keluar akibatnya tekanan di dalam rongga pleura makin lama makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer udara yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal napas

Klasifikasi (3)Menurut luasnya paru yang mengalami kolaps, diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:Pneumotoraks parsialis PNT yang menekan pada sebagian kecil paru (< 50% volume paru)

Pneumotoraks totalis PNT yang mengenai sebagian besar paru (> 50% volume paru)

Perhitungan Luas Pneumotoraks1. Rasio antara volume paru yang tersisa dengan volume hemitoraks, dimana masing-masing volume paru dan hemitoraks diukur sebagai volume kubusMisalnya : diameter kubus rata-rata hemitoraks adalah 10cm dan diameter kubus rata-rata paru-paru yang kolaps adalah 8cm, maka rasio diameter kubus adalah : 83 512______ = ________ = 50 % 103 1000

2. Menjumlahkan jarak terjauh antara celah pleura pada garis vertikal, ditambah dengan jarak terjauh antara celah pleura pada garis horizontal, ditambah dengan jarak terdekat antara celah pleura pada garis horizontal, kemudian dibagi tiga, dan dikalikan sepuluh

% luas pneumotoraks A + B + C (cm) = __________________ x 10 3143. Rasio antara selisih luas hemitoraks dan luas paru yang kolaps dengan luas hemitoraks

% Kolaps (AxB) - (axb)_______________ x 100 % AxB

Gejala KlinisSesak napas didapatkan pada hampir 80-100% pasien sesak dirasakan mendadak dan makin lama makin beratNyeri dada yang didapatkan pada 75-90% pasien nyeri dirasakan tajam pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak pernapasanBatuk-batuk didapatkan pada 25-35% pasienDenyut jantung meningkatKulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurangTidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat pada 5-10% pasien, biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primerPemeriksaan FisikInspeksiGerakan dada asimetris : lokasi sakit gerakannya tertinggalBentuk dada asimetri: lokasi sakit bentuk dada lebih cembungLuas Inter Costal Space: lokasi sakit lebih melebarLokasi Mediastinum bergeser: ke sisi paru yang sehat, akibat terdorong nya posisi jantung oleh adanya udara dalam cavum pleura

PalpasiGerakan dada asimetri : lokasi sakit gerakannya tertinggalSela iga ( intercostal space ): lokasi sakit lebih melebarFremitus vokal : lokasi sakit lebih menurun atau bahkan menghilang dibanding lokasi paru yang sehat

PerkusiSuara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetarBatas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggiAuskultasiPada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilangSuara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatifCara melakukan pemeriksaan Suara Metalik2 orang pemeriksa , pada posis di depan dan di belakang penderita. Pemeriksa pertama berada di depan penderita dan mengetokkan 2 buah uang logam di diketokkan bagian dada penderita yang mengalami pneumothoraks, sedangkan pemeriksa kedua berada di punggung penderita sambil menempelkan stetoskop di lokasi yang mengalami Pneumothoraks

Hasil pemeriksaan Suara Metalik Positif, artinya:Suara ketokan antara 2 buah uang logam yang di lakukan oleh pemeriksa pertama, akan di dengar jelas oleh pemeriksa ke dua dengan suara Ting Ting

Pemeriksaan PenunjangFoto ToraksCT-Scan FluoroskopiProve punctie / Pungsi Percobaan

Foto ToraksPneumotoraks Partial : nampak gambaran foto dengan Paru kolapsberwarna kehitaman dengan garis kolaps berwarna abu abu

Pneumotoraks Total: nampak gambaran foto dengan bentukan sepertimassa berwarna putih yang menempel pada hilus paru / dasar paru / di perifer

A. Pneumothoraks kolaps total dekstra (nampak ujung panah adalah garis kolaps)

Pneumothoraks kolaps sebagian dekstra ( ujung panah adalah garis kolaps )Pneumothoraks kolaps sebagian di segmen anterior paru, sedangkan segmen posterior masih nampak mengembang (ujung panah adalah garis kolaps)

CT-ScanCT-scan toraks lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan pneumotoraksUntuk membedakan antara pneumotoraks spontan primer dan sekunder

FluoroskopiDengan alat Fluoroskopi keadaan paru penderita langsung dapat dilihat. Namun seringkali garis kolaps paru pada Pneumotoraks tidak terlalu nampak jelasFluoroskopi pada Pneumotorak jenis Ventil, akan nampak gerakan Pendulum yaitu gerakan mediastinum seirama dengan gerak paru , dimana saat inspirasi jantung terdorong ke sisi sakit , sebaliknya saat ekspirasi jantung kembali ke posisi semula Prove PunctieProve pungsi, artinya pungsi / aspirasi / penyedotan percobaan yang dilakukan dengan memakai alat sederhana berupa spuit biasaCaranya: pada pasien yang dicurigai adanya pneumothoraks, maka pada lokasi yang di curigai terdapat pneumothoraks, di buktikan menusukkan jarum spuit pada lokasi penumothoraks, selanjutnya di coba dilakukan aspirasi, apabila tersedot udara dalam spuit, maka terbukti bahwa Pneumothoraks terjadi pada penderita

PenatalaksanaanKasus Pneumothoraks, sesuai Standar Kompetensi Dokter,memiliki Standar Kompetensi Dasar : IIIB artinya dokter umum dapat menangani keadaan daruratnya, selanjut secepat nya di rujuk ke RS dengan fasilitas dan SDM yang berkompetensi

1. Observasi dan Pemberian O2Apabila fistula yang menghubungkan alveoli dan rongga pleura telah menutup, maka udara yang berada didalam rongga pleura tersebut akan diresorbsiLaju resorbsi tersebut akan meningkat apabila diberikan tambahan O2Observasi dilakukan dalam beberapa hari dengan foto toraks serial tiap 12-24 jam pertama selama 2 hariTindakan ini terutama ditujukan untuk pneumotoraks tertutup dan terbuka

2. Pemasangan Kontra VentilPrinsip / caranya : mengeluarkan udara yang ada pada cavum pleura dengan menusukkan jarum surflo / jarum no. 18 yang di hubungkan dengan tranfusi set , dimana jarum di tusukkan langsung di lokasi PneumothoraksSelanjutnya ujung slang infus yang tidak berjarum di masukkan pada botol yang sudah berisi air setengahnya, maka akan terlihat gelembung udara yang keluar dari ujung slang infus memasuk pada botol, hal ini menandakan bahwa udara keluar dari cavum pleura lewat selang infus set menuju ke dalam air pada botolSelama gelembung-gelembung udara masih nampak keluar dari slang menuju dalam air pada botol, maka jarum yang ada pada dada penderita jangan di lepas, sehingga lakukan fixasi dengan plester agar jarum tetap menempel masuk dalam cavum pleura. Selanjutnya penderita dapat di rujuk ke RS yang berkompetensiPenanganan Lebih Lanjut di RSPenanganan penderita lanjutan ( pasca Kontra ventil ) PADA PNEUMOTORAKS DENGAN LUAS KOLAPS < 20% dilakukan terapi Konservatif dengan cara tiup-tiup balon atau meniup air dalam botol melalui sedotan minuman

PNEUMOTORAKS DENGAN LUAS KOLAPS > 20% Dilakukan Pemasangan Thoracal drain / Bullau Drainage yang di hubungkan dengan botol WSD yang memakai sistim Continous Suction

Indikasi Pemasangan Bullau Drain Pada PneumotoraksPneumothoraks tertutup dengan luas paru kolaps > 20%Pneumothoraks terbukaPneumothoraks Ventil yang tidak mengembang sempurna setelah dilakukan tindakan pemasangan kontraventil sementaraProfilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujukPemasangan Thoracal Drain / Bullau Drainage

Thoracal Drain & Tabung WSD

Terapi ObatAntibiotikaApabila penyebab pneumotoraks adalah infeksi akibat kuman Mycobacterium Tuberkulose, maka terapi yang di berikan adalah obat TB, namun bila penyebabnya akibat bakteri lain, maka pemberian antibiotika broad spectrum ( cyprofloxacin atau levofloxacin )Simptomatik ( tergantung keluhan yang ada )KomplikasiPneumothoraks ventil berakhir fatal, bila terjadi kolaps sirkulasi akibat jantung dan pembuluh darah tertekan terus-menerus selanjutnya makin berat, maka terjadi Tamponade jantungFluidopneumotoraks bila Pneumothoraks terjadi bersama Efusi Pleura Pyopneumotoraks bila Pneumotoraks terjadi bersama terbentuknya nanahHemopneumotoraks bila Pnemothoraks terjadi bersama perdarahan akibat trauma Pneumomediastium bila udara dari cavum Pleura meluas ke mediastinum

Emfisema subkutis bila udara dari cavum pleura meluas ke bawah kulit Bila udara menekan ke organ sekitar, akan terjadi Tamponade Jantung s/d Gagal napas Atelektasis bila udara dalam cavum pleura makin banyak, sehingga paru makin kolaps Edema Paru re-Ekspansi bila terjadi pengembangan paru mendadak akibat pneumothoraks yang mengembang terlalu cepat, umumnya terjadi beberapa pada kasus pemasangan kontra ventil, dimana udara keluar begitu cepat atau beberapa saat setelah pemasangan thorakal drain ( komplikasi pasca WSD)Pneumotoraks berulang (Reccurent Pneumothoraks)

PrognosisPrognosis baik, apabila penanganan segera di lakukan dan pengobatan intensif diberikan , terutama pada penderita muda dan sehatPrognosis juga tergantung pada:Keadaan paru kontralateralnya / sisi paru yang sehat, apabila paru kontralateralnya keadaannya masih baik , maka prognosisnya lebih baik dibanding paru kontra lateralnya dalam keadaan sakit / rusak jugaJenis Pneumotoraks ventil, prognosisnya lebih buruk di banding pneumotoraks terbuka atau tertutupLuasnya Paru kolaps, dimana makin luas paru kolaps, maka prognosis nya semakin buruk

TERIMA KASIH