Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang terlihat antusias dengan hobi kuliner yang sedang mewabah di Indonesia ini. Seiring dengan kesuburan tanah Indonesia yang mampu menanamkan banyak jenis tanaman sayur, umbi, maupun buah-buahan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan kebutuhan primer dari setiap orang. Durian merupakan salah satu buah favorite yang dipilih oleh mereka. Buah durian matang, atau tepatnya arilusnya, yang merupakan bagian yang dapat dimakan, umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar. Di pasar, buah durian ini mengiklankan diri melalui baunya yang keras dan khas. Terutama durian monthong. Buah durian monthong sangat disukai orang, sehingga panen padi di Indonesia akan terbengkalai jika bertepatan dengan panen buah durian, dan sampai puncak masa panen durian orang-orang masih bernafsu besar untuk memakannya. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu dibekukan untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian dapat 1
30

durian monthong

Aug 07, 2015

Download

Documents

ekonomi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: durian monthong

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang terlihat antusias dengan hobi

kuliner yang sedang mewabah di Indonesia ini. Seiring dengan kesuburan tanah

Indonesia yang mampu menanamkan banyak jenis tanaman sayur, umbi, maupun

buah-buahan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan kebutuhan primer dari

setiap orang. Durian merupakan salah satu buah favorite yang dipilih oleh mereka.

Buah durian matang, atau tepatnya arilusnya, yang merupakan bagian yang dapat

dimakan, umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar. Di pasar, buah durian ini

mengiklankan diri melalui baunya yang keras dan khas. Terutama durian

monthong. Buah durian monthong sangat disukai orang, sehingga panen padi di

Indonesia akan terbengkalai jika bertepatan dengan panen buah durian, dan

sampai puncak masa panen durian orang-orang masih bernafsu besar untuk

memakannya. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya

menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau

dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu dibekukan

untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian dapat

diterima di pasaran ekspor. Banyak orang yang mencarinya ke pelosok-pelosok

demi menikmati buah durian ini, sampai-sampai Indonesia sering menjadi

pengekspor durian ke berbagai Negara.

"Durian Indonesia semakin diminati konsumen luar negeri karena

memiliki rasa khas dan pas dengan selera lidah Eropa, ini peluang yang harus

segera ditangkap petani lokal," ujar kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian

dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat. Hal ini juga dapat menjaring durian

lokal agar mampu bersaing di pasar internasional, pihaknya terus berupaya

membantu petani mengumpulkan berbagai jenis durian lokal untuk diseleksi

dengan standar yang sudah ditentukan pasar. Karena dengan memiliki potensi

durian lokal berkualitas ekspor diharapkan akan berdampak pada meningkatnya

1

Page 2: durian monthong

kesejahteraan petani karena tidak susah memasarkan produksinya dengan harga

yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kami memutuskan untuk membuat usaha

penjualan durian monthong. Selain banyak diminati warga Indonesia, usaha

durian juga dapat membantu petani lokal dalam meningkatkan kesejahteraan

mereka. Namun, dalam memulai sebuah bisnis usaha diperlukannya melakukan

sebuah studi kelayakan, sehingga bila dikembangkan dengan teknik dan

pendekatan pasar yang benar akan mendatangkan keuntungan yang besar. Studi

kelayakan usaha yang dilakukan akan ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek

pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen, serta aspek keuangan.

1. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan makalah, tim penyusun merumuskan

beberapa masalah, yang terdiri dari:

1) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan

ditinjau dari aspek pemasaran?

2) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan

ditinjau dari aspek produksi?

3) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan

ditinjau dari aspek manajemen?

4) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan

ditinjau dari aspek keuangan?

1. 3. Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran

penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak

menguntungkan, untuk menghindari resiko kegagalan suatu proyek yang

menyangkut investasi dalam jumlah besar (Husnan dan Suwarsono, 2000).

2

Page 3: durian monthong

1. 4. Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data makalah ini, penulis menggunakan metode

survey dan studi pustaka dalam mencari berbagai sumber literatur terkait.

1. 5. Ruang Lingkup

Dalam studi kelayakan ini, tim penyusun melakukan analisa dari berbagai

aspek, diantaranya:

1) Aspek pemasaran, yang berkaitan dengan perkembangan pasar saat

ini, prospek pasar dan pemasaran, sasaran pemasaran, rencana

penjualan pertahun

2) Aspek produksi, yang berkaitan dengn pengoperasian

3) Aspek organisasi dan manajemen, yang berkaitan dengan nama

perusahaan, bidang usaha, nama pemilik, jumlah karyawan maupun

bentuk perusahaan

4) Aspek keuangan, yang berkaitan dengan masalah kebutuhan dana

untuk investasi dan modal kerja, penggunaan dana, kalkulasi biaya,

proyeksi pendapatan, dan jadwal pengembalian pinjaman.

1. 6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan studi kelayakan ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu

pendahuluan, analisis kelayakan usaha, dan penutup. Pada bab pendahuluan, tim

penyusun membagi menjadi enam subbab yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup, dan

sistematika penulisan. Selain itu, pada bagian isi, tim penyususn menjelaskan

mengenai profil usaha, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen, serta

aspek keuangan.. Pada bab penutup, penulis memberikan kesimpulan dan saran

berdasarkan hasil analisis tim penyusun dari makalah ini.

3

Page 4: durian monthong

BAB II

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

2. 1. Profil Usaha

Nama perusahaan : Durian Monthong “Segar”

Nama Pemilik : 1.Astri Maulidina

2.Sheila Noor Aisyah

Alamat Tempat Produksi : Jalan Kedondong Raya no.52 Pondok Cina,

Depok, Jawa Barat

Bentuk Usaha : Firma

Bidang Usaha : Makanan

Pemegang saham : 1.Astri Maulidina (50%)

2.Sheila Noor Aisyah (50%)

2. 2. Aspek Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan dalam menilai sejauh mana

potensi usaha dapat dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian

pertama agar dapat diketahui sejauh mana pangsa pasar dan peluang yang tersedia

dan dapat melihat kondisi pasar yang terjadi, sehingga dapat diperkirakan

anggaran usaha.

Usaha yang tim penyusun usulkan adalah penjualan durian monthong

berupa buah segar, maupun produk yang sudah di kemas pada sterofoam.

Keunggulan dari kami yaitu menyediakan durian monthong yang masih segar

dengan kualitas yang terbaik. Segmen konsumen yang ingin dicapai oleh Durian

Monthong “Segar” adalah penduduk Kota Depok, mencangkup seluruh kalangan,

baik yang menyukai ataupun tidak menyukai durian dikarenakan produk ini sehat,

berkualitas, unik, dan harga yang terjangkau.

4

Page 5: durian monthong

Bentuk pasar produsen untuk Durian Monthong “Segar” adalah pasar

persaingan sempurna. Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan

melalui distributor, agen, dan penjualan langsung (direct selling), karena tempat

penjualan ini memiliki tempat yang tetap di sebuah kontrakan sebagai tempat

produksi dan tempat penyimpanan produk.

2.2.1. Proyeksi Permintaan

Berikut adalah proyeksi permintaan Durian Monthong “Segar”:

1. Sasaran pembeli/konsumen : semua kalangan masyarakat

2. Jumlah konsumen : 5-10 konsumen/hari

3. Jumlah kebutuhan : 10 buah/hari

4. Total kebutuhan pertahun : 200 unit/bulan

2.2.2. Proyeksi Penawaran

Guna mengetahui lebih dekat dengan keinginan masyarakat selaku

konsumen, maka tim penyusun melakukan survei langsung ke lapangan dengan

membawa sampel buah durian yang akan kami jual. Pada survei sederhana ini, tim

penyusun ingin mengetahui tanggapan koresponden mengenai durian yang kami

tawarkan, baik dari ide, maupun rasa dari durian ini.

Dari hasil survei kecil yang kami lakukan di lingkungan kampus Fakultas

Farmasi UI, terdapat sekitar 20 orang koresponden yang dapat mencicipi sampel

durian kami. Setelah dilakukan wawancara, didapatkan hasil sebagai berikut,

koresponden sangat tertarik dengan sampel durian yang kami berikan dan puas

dengan kelezatan dari rasa durian tersebut.

2.2.3. Strategi Pemasaran

2.2.3.1. Produk dan Harga

Berikut spesifikasi penjualan durian monthong:

1. Buah segar

5

Page 6: durian monthong

1. Ukuran : ± 4 kg

2. Kemasan : tali raffia/peti buah

3. Harga Jual : Rp. 25.000/kg

2. Kemasan sterofoam

1. Ukuran : ± 1 kg

2. Kemasan : sterofoam dengan plastic wrap

3. Harga Jual : Rp. 25.000/kg

2.2.3.2. Promosi

Promosi produk kami menggunakan dua media, yaitu:

a) Periklanan melalui leaflet

b) Periklanan di media sosial seperti twitter, facebook, dan blog.

2.2.3.3. Tempat & Jalur pemasaran (saluran distribusi)

Berbagai jalur distribusi produk dilakukan pada usaha Durian Monthong

“Segar”. Sistem saluran distribusi utama yang dijalankan adalah dari produsen -

agen - pedagang eceran - konsumen. Pemasaran produk kami terletak di sebuah

kontrakan mini di Jalan Kedondong Raya, di daerah Depok atau sering disebut

dengan layanan take away dimana sistem yang berlangsung adalah dari produsen

langsung ke konsumen. Konsumen kami akan membeli langsung di toko Durian

Monthong “Segar”, dan bisa juga melalui sistem layanan pesan antar (delivery

services) untuk wilayah Depok, yaitu dengan sistem produsen - agen - konsumen.

Konsumen langsung menelpon kami selaku produsen melalui telepon atau via

online dan agen kami akan mengantarkan langsung ke konsumen. Harga produk

belum termasuk dengan biaya kirim, sehingga biaya tambahan pengiriman akan

dikenakan sesuai jauh dekatnya dari lokasi produksi.

6

Page 7: durian monthong

2. 3. Aspek Produksi

Aspek produksi membicarakan mengenai bagaimana cara produk Durian

Monthong “Segar” mengelola kegiatan produksi baik alur produksi, peralatan

yang digunakan, kapasitas produksi, pengawasan kualitas, letak tempat produksi,

dan tata letak peralatan. Kegiatan pemasaran dilakukan disebuah kontrakan di

Jalan. Kedondong Raya No 52, Pondok Cina, Depok. Pembuatan tempat produksi

meliputi tempat pengisian ke dalam kemasan, tempat penyimpanan produk, dan

kamar mandi.

Sedangkan penataan tata letak peralatan yang digunakan dalam kegiatan

produksi dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaannya. Pengelompokkan

peralatan dilakukan untuk memudahkan pengambilan bahan dan penyaluran ke

tahap selanjutnya. Begitupula dalam pengisian dalam kemasan, produsen

melakukan secara manual ke dalam kemasan. Peralatan yang digunakan dalam

pengemasan berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Setelah didinginkan,

produk dilsimpanan dalam sebuah kulkas berkapasitas sedang dengan suhu sekitar

5-15oC, sebelum didistribusikan ke agen atau konsumen. Dalam pencatatan

transaksi, untuk pembelian dan penjualan yang dilakukan di catat dalam buku

berisi kolom nama barang (buah segar atau kemasan sterofoam), jumlah, dan

harga yang selanjutnya akan di input kedalam komputer untuk pengolahan lebih

lanjut seperti mengetahui jumlah pendapatan dan pengeluaran, selain itu juga

berfungsi sebagai data penyimpanan data (database) bila sewaktu-waktu

dibutuhkan setiap satu minggu sekali. Alur proses pengemasan dari Durian

Monthong “Segar” dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan untuk peralatan dan

bahan yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.

7

Page 8: durian monthong

Gambar 1. Alur proses persiapan dari pemasaran Durian Monthong “Segar”.

2.4. Aspek Manajemen

Durian Monthong “Segar” dipimpin oleh pemilik usaha tersebut dan

bertugas mengelola jalannya usaha dan memegang kendali keuangan perusahaan.

Kegiatan produksi dan pemasaran ditanggungjawabkan kepada seorang karyawan.

Dalam menjalankan kegiatan usahannya, pemilik usaha menerapkan sistem

kekeluargaan dengan setiap anggota keluarga yang sekaligus berfungsi sebagai

karyawan. Namun dalam hal pengelolaan dan pembagian tugas dilakukan secara

professional. Struktur organisasi yang terdapat pada Durian Monthong “Segar”

dapat dilihat pada Gambar 2.

Pemilik (Pendiri, Pemodal, Keuangan

& Operasional Produksi)

Bidang Produksi & Pemasaran: Karyawan

Gambar 2. Struktur Organisasi Durian Monthong “Segar”

8

BUAH DURIAN MONTHONG SEGAR

BUAH DURIAN MONTHONG SEGAR

PENGUPASAN KULIT BUAH DURIAN MONTHONG

PENGEMASAN (PACKAGING)

PENYIMPANAN

PENYIMPANAN

Page 9: durian monthong

Durian Monthong “Segar” mengenal pembagian hasil keuntungan dengan

sistem yang dibuat berdasarkan peran di organisasi yaitu, pemilik sekaligus

pendiri perusahaan. Pembagian hasil dari keuntungan penjualan yang diperoleh

oleh Durian Monthong “Segar” dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Pemberian

gaji kepada karyawan dihitung berdasarkan tingkat kedatangannya ketempat kerja

yaitu diberikan sebesar Rp 400.000,00 perbulan. Dalam seminggu terdapat 5 hari

kerja. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB tiap harinya.

Selain pemberian upah kerja, kami juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR)

kepada setiap pekerjanya sebesar Rp 400.000,00 senilai dengan gaji satu bulan

kerja.

No. Nama Peran dalam Organisasi Keuntungan

1 Astri Maulidina: Pendiri, Pemodal, dan Operasional

Produksi

50 %

2 Sheila Noor Aisyah: Pendiri, Pemodal, dan Operasional

Produksi

50 %

Tabel 2. Klasifikasi Perhitungaan Bagi Hasil dari Keuntungan Bersih

Penjualan Produk

2. 5. Aspek Keuangan

Aspek keuangan bertujuan untuk menentukan perkiraan besarnya dana

yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha produksi Durian Monthong “Segar”

ini. Dana yang di butuhkan untuk usaha ini digunakan untuk modal investasi dan

modal kerja.

9

Page 10: durian monthong

BAB  III

ANALISIS SWOT

3.1. Faktor Internal

1) Strength (Kekuatan)

a. Keunggulan produk

Kami menawarkan suatu produk makanan yang banyak digemari oleh warga

Indonesi pada umumnya.

b. Keterampilan dan keahlian

Keterampilan dan keahlian dari yang kami tawrkan adalah, produk kami

adalah produk terpilih dalam hal buah yang sangat segar

c. Bahan baku mudah di dapat

Durian ini, cukup mudah di dapat dikarenakan kondisi alam Indonesia yang

termasuk Negara subur.

2) Weakness (Kelemahan)

Belum memiliki cukup pengalaman

Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan

suatu kelemahan yang harus diatasi.

3.2. Faktor Eksternal

1) Opportunities ( Peluang )

a. Banyaknya konsumen

Banyak warga Indonesia yang suka dengan kuliner, dan durian merupakan

salah satu makanan berupa buah yang cukup diminati oleh banyak orang.

b. Sistem pemasaran

Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami melakukan pemasaran

di Jalan Raya

2) Threats ( Ancaman )

a. Keacuhan konsumen

Beberapa konsumen tidak menyukai buah durian.

10

Page 11: durian monthong

STRATEGI SWOT

Strength

− Keunggulan produk

− Keterampilan dan keahlian

− Bahan baku mudah di dapat

Weakness

− Belum memiliki cukup pengalaman

Opportunity

− Banyaknya konsumen

− Sistem pemasaran

− Melakukan program promosi jitu

− Meningkatkan produksi

− Melakukan pelatihan keterampilan kepada karyawan baru yang memiliki motivasi tinggi

− Belajar berbisnis dengan segala fasilitas yang ada dan menjalin koneksi seluas-luasnya.

Threat

− Keacuhan konsumen − Melakukan promosi kepada konsumen yang sekiranya tertarik dengan produk kami.

− Menawarkan keuntungan dan kemudahan yang didapat dengan membeli produk kami

− Memperbaiki sistem manajemen

− Meningkatkan promosi

− Menjaga kualitas produk

11

Page 12: durian monthong

BAB IV

PERENCANAAN BISNIS

4.1.  Sasaran dan Target Pasar

Sasaran kami adalah warga Indonesia yang akhir-akhir ini gemar akan

kuliner. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah yang mayoritas

penduduknya berhobi makan, atau strategis tempatnya untuk disinggahi.

Pemasaran produk kami terletak di sebuah kios di Jalan Kedondong Raya, di

daerah Depok atau sering disebut dengan layanan take away dimana sistem yang

berlangsung adalah dari produsen langsung ke konsumen. Konsumen kami akan

membeli langsung di toko Durian Monthong “Segar”, dan bisa juga melalui

sistem layanan pesan antar (delivery services) untuk wilayah Depok, yaitu dengan

sistem produsen - agen - konsumen. Konsumen langsung menelpon kami selaku

produsen melalui telepon atau via online dan agen kami akan mengantarkan

langsung ke konsumen. Harga produk belum termasuk dengan biaya kirim,

sehingga biaya tambahan pengiriman akan dikenakan sesuai jauh dekatnya dari

lokasi produksi.

4.2. Pembiayaan

4.2.1. Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun

Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses pembuatan produk kami

menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

No Biaya Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

1 Sarung tangan wol 10 buah Rp 5.000 Rp 50.000

2 Pisau 5 buah Rp 7.000 Rp 35.000

TOTAL Rp 85.000,00

Gaji pegawai toko (1 orang)

400.000 × 1 orang × 13 = 5.200.000

Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun

12

Page 13: durian monthong

Rp 85.000,00 + Rp 5.200.000,00 = Rp 5.285.000,00

4.2.2. Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan

           NoNama

BarangJumlah Barang

Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Durian

Monthong

200 buah

(±4kg/buah)

Rp

12.000/kgRp 9.600.000

2 Sterofoam2 lusin

Rp

10.000/lusinRp 20.000

3 Plastic Wrap 1 buah Rp. 8.000 Rp. 8.000

4 Kantong

plastik

1 pak

(25buah/pak)Rp 10.000 Rp 10.000

5 Tali Rafia 1 buah Rp. 10.000 Rp.10.000

6 Peti buah 5 buah Rp.2500 Rp. 12.500

7 Listrik,

Internet, Air,

Kebersihan,

telepon

Rp 50.000 Rp 250.000

8 Sewa ruko Rp 400.000 Rp 400.000

9 Transport Rp 300.000 Rp 300.000

10 Biaya pemasaran (leaflet, papan nama toko, dll)

Rp 50.000 Rp 50.000

11 Alat tulis (pulpen, isolasi, gunting, staples, dll)

Rp 30.000 Rp 30.000

TOTALRp

10.690.500,00

4.2.3. Biaya Fasilitas (Facility cost)

13

Page 14: durian monthong

No Biaya Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

1 Timbangan

Elektronik2 buah Rp 350.000 Rp 700.000

2 Kulkas 1 buah Rp 1.500.000 Rp 1.500.000

3 Golok 2 buah Rp 20.000 Rp 40.000

4 Telepon 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000

5 Meja untuk

produk (kecil)1 buah Rp 500.000 Rp 500.000

7 Meja untuk

produk (besar)1 buah Rp. 700.000 Rp. 700.000

TOTAL Rp 3.540.000,00

biaya penyusutan:

Rp 3.540.000,00 12 bulan = Rp 295.000/bulan

4.2.4. Biaya total

Biaya total (modal)

= Fixed cost +Variable cost +  Facility cost

= Rp. 5.285.000,00 + Rp 10.690.500,00 + Rp 3.540.000,00

= Rp 19.515.500,00

                          

4.2.5. Biaya dan Harga Per Unit

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan :

Rp 5.285.000,00 : 12 bulan = Rp 440.416,6667

Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan :

Rp 440.416,6667 + Rp 10.690.500,00 + Rp 295.000

= Rp 11.425.916,67

Biaya per unit adalah

14

Page 15: durian monthong

Total biaya produksi 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan perbulan

Rp 11.425.916.67 ÷ 200 buah ÷ 4kg/buah 

= Rp. 14.282,3958

Harga jual Rp 25.000,00/kg

4.2.6. Analisis Titik Impas (Break Even Point)

BEP =

= Rp. 11,425,916,67 + Rp. 295.000,00

Rp. 25.000,00 – (Rp. 10.690.500,00 ÷ 800)

= 1007.22kg = ± 252 buah

Jadi, untuk mencapai titik impas maka hijab lukis yang harus terjual adalah

252 buah dengan harga per produk adalah Rp 25.000,00

4.2.7. Analisis Keuntungan Bersih per bulan

Pendapatan : Durian monthong yang terjual x harga jual

= 200 buah/kg × 4kg × Rp 25.000,00

= Rp 20.000.000,00

Total biaya produksi per bulan :

= Rp 10.690.500,00 + Rp. 400.000,00 (gaji pegawai per bulan)

= Rp 11.090,500

                 

Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi

= Rp 20.000.000,00  – Rp 11.090.500

= Rp 8.909.500,00

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 200 buah  dengan harga

Rp 25.000,00/kg dalam 1 bulan adalah Rp 8.909.500,00

15

Page 16: durian monthong

4.2.8. Payback Period

Diketahui :

a. Besarnya investasi : Rp 19.515.500,00

b. Keuntungan bersih per bulan : Rp 8.909.500,00

Ditanya : Periode Pembayaran Kembali?

Dijawab : Periode pembayaran kembali

= Rp 19.515.500,00 × 1 bulan = 2.19 bulan

Rp 8.909.500,00

4.2.9. Return on Investment

ROI =

Laba netto operasi = Rp. 25.000,00 – Rp. 14.282,3958 × 100% = 75%

Rp. 14.282,3958

Rata-rata aktiva operasional =

ROI =

= 75% × Rp. 20.000.000,00

Rp. 8.825.000,00

= 169,97%

4.2.10. Net Present Value

TahunBiaya Total (Ct)[jutaan rupiah]

Penerimaan Total (Bt)[jutaan rupiah]

0 137,111 240

1 151,237 273

2 150,588 281

3 147,863 289

16

Page 17: durian monthong

Tahun(t)

PF(1+0)-t

Ct(jutaan rupiah)

Bt(jutaan rupiah)

PF (Ct)(x)

PF (Bt)(y)

NPV(y-x)

0 1 137,111 240 137,111 240 102,889

1 1 151,237 273 151,237 273 121,763

2 1 150,588 281 150,588 281 130,412

3 1 147,863 289 147,863 289 141,137

Total Net Present Value (NPV) 496,201

Karena modal kami tidak meminjam dari bank, maka i = 0, sehingga tabel

akan seperti berikut:

Berdasarkan perhitungan NPV di atas, maka keuntungan ekonomis usaha

hijab lukis adalah Rp. 496,201 juta. Karena NPV > 0, maka usaha ini dianggap

layak berdasarkan pertimbangan ekonomi.

4.2.11. Kriteria Rasio Biaya Manfaat (BCR)

Rumus:

Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR > 1. Dari kasus diatas, besar

BCR adalah sebagai berikut:

PFt (Bt) = 240 + 273 + 281 + 289 = 1083

PFt (Ct) = 137,111 + 151,237 + 150,588 + 147,863 = 586,799

Karena nilai BCR > 1, maka investasi pada bisnis Durian Monthong

“Segar” tersebut layak secara ekonomis. Dengan besar BCR = 1,85 berarti setiap

Rp 1 yang diinvestasikan akan memberikan hasil sebesar Rp 1,85 sehingga

17

Page 18: durian monthong

investasi dalam usaha Durian Monthong “Segar” tersebut dapat dikatakan layak.

Bila BCR < 1, maka proyek bisnis merugikan secara ekonomis.

18

Page 19: durian monthong

BAB V

PENUTUP

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah dari studi kelayakan usaha ini, penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aspek Pemasaran

Dilihat dari permintaan dan penawaran usaha puding Durian

Monthong “Segar” dengan strategi pemasaran yang ada, usaha ini layak

dijalankan.

2. Aspek keuangan

Aspek Keuangan Hasil

Return of Investement (ROI) 169,97%

Break Event Point (BEP) 252 buah

Total Laba Bersih per bulan Rp 8.909.500,00

Payback Period 2,19 bulanNet Present Value (NPV) 496,201Benefit Cost Ratio (BCR) 1,85

3. Aspek organisasi dan manajemen

Dilihat dari segi usaha, usaha ini masih skala kecil atau menengah

dan operasional dilakukan secara kekeluargaan, sehingga tidak masalah jika

karyawannya hanya 1 orang dengan struktur organisasinya masih sederhana.

4. Aspek produksi

19

Page 20: durian monthong

Dipertimbangkan dari harga sewa lahan, bahan baku, sarana

transportasi, ketersediaan tenaga kerja, sarana dan pra sarana serta fasilitas

pendukung lainnya telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis kelayakan pada aspek pemasaran,

aspek produksi, aspek manajemen, dan aspek keuangan menunjukkan bahwa

usaha Durian Monthong “Segar” ini layak untuk dilaksanakan.

5. 2. Saran

Penulis memberikan saran yang berhubungan dengan analisis studi

kelayakan ini, yaitu selain dari aspek pemasaran, aspek produksi, aspek

manajemen, dan aspek keuangan, analisis/ studi kelayakan usaha dari Durian

Monthong “Segar” dapat dilanjutkan dengan analisis aspek sosial ekonomi, aspek

hukum, dan aspek dampak lingkungan, agar dapat menilai sejauh mana manfaat

yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.

20

Page 21: durian monthong

DAFTAR PUSTAKA

Palupi, Reni. 2011. Budidaya Durian Monthong. http://www.iptek.net.id

Suryana. 2006. KEWIRAUSAHAAN Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses, ed 3. Jakarta: Salemba Empat

Kusumo, Radityo. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Pendirian Rumah Makan

”Ibu Sri”. Depok: Universitas Gunadarma

Syarif, Kasman. 2006. Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik

Merek Flosh (Studi Kasus Pada UKM Marun Aromaterapi). Bogor: Institut

Pertanian Bogor

21