Top Banner

of 15

Dump Truck.pdf

Jan 07, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MODUL PERKULIAHAN

    Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

    Pengertian tentang kapasitas produksi

    Alat Pengangkut

    Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

    Teknik Teknik Sipil

    06 11022 Nunung Widyaningsih/Mawardi Amin

    Abstract

    Kompetensi

    Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang prinsip dasar penggunaan alat-alat besar dan pemilihan alat gali dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhinya

    Mahasiswa memahami pengertian dasar penggunaan jenis alat-alat besar, dan cara pemilihan alat-alat besar alat-alat besar

  • 13 2 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    1. Gaya Yang Mempengaruhi Gerakan Alat

    Berat

    Gaya yang mempengaruhi gerakan alat-alat berat adalah tahanan gelinding atau rolling

    resistance (RR), tahanan kelandaian atau grade resistance (GR), dan gabungan kedua

    tahanan tersebut yaitu adalah total resistance (TR).

    1.1 Tahanan Geliding atau Rolling Resistance (RR)

    Tahanan gelinding adalah gaya yang terjadi akibat gesekan roda alat yang sedang bergerak

    dengan permukaan tanah. Besarnya tahanan akan berbeda pada setiap jenis dan kondisi

    permukaan tanah atau jalan dan juga sangat tergantung pada tipe roda dari alat berat.

    Tabel berikut adalah besarnya tahanan gelinding berdasarkan jenis permukaan tanah dan

    tipe roda. (Sumber: Caterpillar Performance Handbook,1993)

    Tipe Permukaan Roda Roda Ban

    Crawler Biasa Radial

    Jalan(perkerasan lentur, kaku) dengan permukaan

    keras dan mulus, dipadatkan, dan terpelihara baik 0 1,5 1,2

    Jalan tanah dengan permukaan mulus, dipadatkan,

    dan terpelihara baik 0 2,0 1,7

    Jalan tanah dengan permukaan sedikit berlumpur

    dan(pemeliharaan tidak berkala) 0 3,0 2,5

    Jalan tanah berlumpur kurang terpelihara 0 4,0 - 5,0 4,0 - 5,0

    Jalan tanah berlumpur tidak dipadatkan dan tidak

    terpelihara 0 8,0 - 14,0 8,0 - 14,0

    Pasir lepas dan kerikil 2,0 10,0 10,0

    Jalan tanah sangat berlumpur 8,0 20,0 20,0

  • 13 3 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    1.2 Tahanan Kelandaian atau Grade Resistance (GR).

    Pada saat alat berat bergerak dipermukaan yang menanjak maka selain tahanan gelinding ada gaya yang menahan alat tersebut, gaya tersebut adalah tahanan kelandaian. Tahanan kelandaian dapat dirumuskan sebagai berikut: GR = F = V/I x W

    Untuk kelandaian lebih kecil dari 10%, V/I = sin tan , maka

    F = W tan

    Jika

    tan = 100

    %G

    H

    V

    dan G % adalah gradien maka

    F = W x 100

    %G

    Jika W = 1000 kg/ton, maka rumus diatas menjadi

    GR = F = 10 kg/ton x G %

    1.3 Total Tahanan atau Total Resistance (TR).

    Total tahanan merupakan jumlah dari tahanan gelinding dan tahanan kelandaian.

    Rumus total tahanan adalah:

    TR = RR GR

    G

    F

    I

    V

    H

    W N

  • 13 4 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    Nilai GR akan berubah berdasarkan keadaan permukaan jalan, pada jalan naik arah GR sama

    dengan arah RR sehingga rumus menjadi TR = RR + GR. Sedangkan pada jalan menurun arah GR

    berlawanan dengan arah RR sehingga rumus menjadi TR = RR GR

    1.4 Alat Pengangkut

    Fungsi dari alat pengangkut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan dari

    proyek konstruksi. Pemilihan jenis alat angkut tergantung pada kondisi di lapangan, volume material,

    waktu, dan biaya.

    1.4.1 Dump Truck dan Tractor-Wagon

    Dump Truck dan Tractor-Wagon yang dipakai di dalam proyek konstruksi umumnya adalah sebagai

    berikut:

    a. Rear-dump truck

    b. Side-dump truck

    c. Rear-dump tractor-wagon

    d. Side-dump tractor-wagon

    e. Bottom-dump tractor-wagon

    Rear-dump truck dan tractor wagon untuk mengeluarkan material dengan pengangkatan bagian

    depan bak. Rear-dump truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material, tetapi material lepas

    seperti tanah dan pasir kering umumnya diangkut dengan dump truck.

    Side-dump truck dan tractor-wagon mengeluarkan material yang diangkut dengan menaikan salah

    satu sisi bak. Pada kondisi pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang

    maka pemakaian truck dan tractor-wagon merupakan pilihan yang tepat.

    Bottom-dump tractor-wagon material yang dikeluarkan melalui bagian bawah bak yang dapat dibuka

    ditengah-tengahnya. Pembongkaran material dilakukan pada saat bergerak. Umumnya mengangkut

    material lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dll. Kelandaian permukaan

    tempat alat tersebut digunakan sebaiknya kurang dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak

    memungkinkan untuk daerah yang terjal.

    1.4.2 Kapasitas Alat Pengangkut

    Kapasitas dari bak penampung truck dan tractor-wagon terdiri dari struck capacity (kapasitas peres)

    dan heaped capacity (kapasitas munjung).

  • 13 5 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    Struck capacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak penampung.

    Jenis material yang lepas dengan daya lekat rendah seperti pasir dan kerikil umumnya tidak bias

    menggunung jadi pengangkutannya dalam kapasitas peres.

    Heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak.

    Kapasitas dan ukuran truck sangat bervariasi. Oleh karena itu pemilihan ukuran truck sangat penting

    karena truck besar atau kecil akan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.

    Jenis Truck Keuntungan Kerugian

    Besar Jumlah truck yang sedikit menyebabkan investasi berkurang(bensin, perbaikan, dan perawatan)

    Kebutuhan sopir yang tidak banyak

    Memudahkan alat pemuat didalam memuat material

    Waktu antri (ST) akan berkurang

    Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT)

    Beban yang besar dari truck dan muatannya akan mempercepat kerusakan jalan

    Jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat

    Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truck besar.

    Kecil Bergerak lebih leluasa dan kecepatan tinggi

    Kerugian didalam produktivitas akan lebih kecil jika salah satu truck tidak dapat beroperasi

    Kemudahan didalam memperhitungkan jumah truck untuk setiap alat pemuat.

    Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material

    Jumlah truck yang besar menyebabkan waktu antrian (ST) akan besar

    Memerlukan lebih banyak sopir

    Meningkatkan investasi karena jumlah truck yang besar

    1.4.3 Produktivitas Alat Pengangkut.

    Produktivitas suatu alat selalu tergantung dari waktu siklus. Waktu siklus terdiri dari waktu

    pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali, dan

    waktu antri.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu-waktu tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Waktu muat, tergantung pada:

    ukuran dan jenis alat pemuat,

    jenis dan kondisi material yang memuat,

    kapasitas alat angkut,

    kemampuan operator alat pemuat dan alat angkut.

    2. Waktu berangkat atau pengangkut tergantung pada:

    jarak tempuh alat angkut,

  • 13 6 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    kondisi jalan yang dilalui (kelandaian, rolling resistance, dll)

    3. Waktu pembongkaran pemuatan tergantung pada:

    jenis dan kondisi material,

    cara pembongkaran material,

    jenis alat angkut.

    4. Waktu kembali dipengaruhi hal-hal yang sama seperti waktu pengangkutan.

    5. Waktu antri tergantung pada:

    jenis alat pemuat,

    posisi alat pemuat,

    kemampuan alat pengangkut untuk berputar.

    Rumus yang dipakai untuk menghitung produksi truck adalah:

    Produksi = kapasitas x CT

    60 x effisiensi

    Perhitungan waktu berangkat dan waktu kembali dilakukan dengan menggunakan grafik untuk

    scaper.

    Kapasitas dan berat truck

    Tipe truck

    Heaped capacity m3 (yd3)

    Truck capacity m3 (yd3)

    Berat kosong Kg (lb)

    Berat maksimum Kg (lb)

    769 C 23,6 (30,9)

    17,5 (22,9)

    31178 (68750)

    67586 (149000)

    773 B 34,1 (44,6)

    26,0 (34,0)

    39396 (86869)

    92534 (204000)

    777 C 51,3 (67,1)

    36,4 (47,6)

    60055 (132442)

    146966 (324000)

    Contoh:

    Truck 773 B digunakan untuk memindahkan tanah sebanyak 600.000 BCM dari quarry A ke proyek E

    seperti ter gambar.

    Berat jenis tanah = 1300 kg/LCM

    Kapasitas truck = 29 LCM

    Effisiensi = 45/60

    Produksi Loader = 110 LCM/jam

    Waktu isi = 3 menit; waktu bongkar = 1,5 menit

    Load factor = 0,80

  • 13 7 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    Dari L (km) RR GR

    A - B 20 4 0

    B - C 5 3,5 8

    C - D 15 4,5 3

    D - E 5 4 -7

    Pertanyaan:

    1. Berapa produktivitas truck 2. Berapa jumlah truck yang dibutuhkan

    Jawab: Jumlah tanah yang dipindahkan = 600.000/0,8 = 750.000 LCM

    Menghitung waktu pengangkutan:

    Berat = berat kosong + (heaped capacity x bj. Tanah) < berat maksimum

    = 39396 + (29 x 1300)

    = 77096 kg < 92534 kg Ok!

    Dari RR GR TR L (km) V (km/jam) t (menit)

    A - B 4 0 4 20 45 26,67

    B - C 3,5 8 11,5 5 18 16,67

    C - D 4,5 3 7,5 15 24 37,50

    D - E 4 -7 -3 5 65 04,62

    t2 = 85,46

    Menghitung waktu kembali:

    Dari RR GR TR L (km) V (km/jam) t (menit)

    A - B 4 7 11 5 32 09,38

    B - C 3,5 -3 1,5 15 67 13,43

    C - D 4,5 -8 -4,5 5 65 04,62

    D - E 4 0 4 20 64 18,75

    t4 = 46,18

    Waktu siklus = t1 + t2 + t3 + t4 = 3 + 85,46 + 1,50 + 46,18 = 136,14 menit.

    Produksi truck = kapasitas x 60/CT x job effisiensi

    A B

    C D

    E

  • 13 8 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    = 29 x 60/136,14 x 45/60 = 9,59 LCM/jam

    Jumlah truck = Produksivitas Loader / Produksi truck

    = 110 / 9,59 = 11,5 = 12 truck

  • 13 9 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 10 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 11 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 12 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 13 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 14 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

  • 13 15 Metoda Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

    Daftar Pustaka

    Imam Sukoto, Ir, Mempersiapkan Lapis dasar Konstruksi 1,2, Badan Penerbit Perkerjaan Umum, Dep. P.U, 1993.

    PT. United Tractors, Teknik dasar pemilihan alat-alat besar, 1984.

    Susy Fatena R, Ir, Msc, Alat berat untuk proyek konstruksi, Pt. Rineka Cipta, Jakarta, 2002.