Drainase (Inlet)

BANGUNAN PELENGKAP :INLET

oleh:

Mahfud Afandi 21080111130062

Muhamad Hibban 21080111140100

Drainase

• sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan mengalirkan air hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun dari daerah terbangun

Drainase perkotaan

• prasarana kota yang intinya berfungsi selain untuk mengendalikan dan mengalirkan limpasan air hujan yang berlebihan dengan aman, juga untuk mengalirkan kelebihan air lainnya yang sifatnya menggangu dan mencemari lingkungan perkotaan.

Drainase berwawasan lingkungan

• pengelolaan drainase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan, dengan menggunakan dua pola yaitu pola detensi (menampung air sementara) dan pola retensi (meresapkan)

Bangunan pelengkap

• bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan, daerahcuram, bangunan tersebut seperti gorong-gorong, pertemuan saluran, bangunan terjunan, jembatan, inlet, pompa, pintu air

Inlet

• lubang/bukaan yang menerima air permukaan dan meyalurkannya ke saluran drainase. Apabila terdapat saluran terbuka dimana pembuangannya akan dimasukkan ke dalam saluran tertutup yang lebih besar, maka dibuat suatu konstruksi khusus inlet

Perletakkan inlet mempunyai ketentuan sebagai berikut :

• Diletakkkan pada tempat yang tidak memberikan gangguan terhadap lalu lintas maupun pejalan kaki

• Ditempatkan pada daerah yang rendah dimana limpasan air hujan menuju ke arah tersebut

• Air yang masuk ke dalam inlet harus secepatnya menuju ke dalam saluran

• Jumlah inlet harus cukup untuk dapat menangkap limpasan air hujan pada jalan yang bersangkutan

Menghitung Jumlah Inlet

• D = (280 √S)/W• Dimana

– D = jarak antar street inlet (m) : D ≤ 50 m– S = kemiringan (%)– W = lebar jalan (m)

Inlet dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

• 1. Curb Inlet

mempunyai bukaan vertikal

Kapasitas Curb Inlet

• Q/L = 0,3 gd 3/2

• Dimana :– Q = kapasitas curb inlet (m3/dt)– L = lebar bukaan curb (m)– g = gravitasi ( 9,81 m/dt2)– d = kedalaman total air dalam curb (m)

• 2. Gutter Inlet

terdiri dari bukaan horizontal.

Kapasitas Gutter Inlet

• Q = 0,56 (z/n) S0,5 d8/3

• Dimana:– Q = kapasitas gutter inlet (m3/dt)– z = kemiringan potongan melintang jalan (m/m)– n = koef. kekasaran manning = 0,016– S = kemiringan longitudinal gutter (m/m)– d = kedalaman aliran di dalam gutter (m)

• 3. Combination Inlet

merupakan gabungan dari curb Inlet dan gutter Inlet yang dipsang sebagai satu unit.

Tinggi Air

• d = 0,0474 (DI)0,5/S0,2

• Dimana :– d= kedalaman air (mm) pada lebar ¼ lebar jalan– D= jarak antara street inlet (m)– I = intensitas hujan (mm/jam)– S = kemiringan jalan (m/m)

CONTOH SOAL• Pada suatu daerah pemukiman akan direncanakan

pembuatan street inlet untuk mengalirkan air yang tergenang di jalan utama pemukiman ke saluran drainase. Jalan utama pemukiman tersebut memiliki panjang 1 km dan lebar 10 meter dengan kemiringan jalan 0,02 m/m (2%). Direncanakan street inlet yang akan digunakan adalah jenis curb inlet dengan kriteria desain : lebar bukaan dan kedalaman curb inlet 0,3 m. Berapa jumlah dan kapasitas curb inlet serta tinggi air pada permukaan jalan? (Curah hujan daerah pemukiman tersebut 300 mm/jam)

SOLUSI• Jumlah curb inlet• D = (280 √S)/W• = (280 √2)/10• = 39,59 ≈ 40 m• 1000 m : 40 m = 25 buah (untuk satu sisi jalan)• Kapasitas curb inlet• Q = 0,3 (gd) 3/2 L• = 0,3 (9,81 x 0,3) 3/2 0,3• = 0,454 m3/dt• Tinggi air pada permukaan• d = 0,0474 (DI)0,5/S0,2 • = 0,0474 (40 x 300)0,5/ 0,020,2

• = 11,35 mm

TERIMA KASIH