Top Banner
KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NO...../TAP/MPM FTUI/2014 TENTANG: GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK) 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA MENIMBANG 1. Bahwa perlu adanya arahan terhadap pelaksanaan program kerja BEM FTUI, IMD dan IMPI FTUI, BO FTUI, BOK FTUI, BSO FTUI, dan KPD FTUI periode 2015 2. Bahwa perlu diciptakannya suatu kondisi kemahasiswaan yang dinamis dan berkesinambungan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 3. Bahwa diperlukan adanya pembinaan terhadap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia 4. Bahwa pembinaan tersebut harus dilaksanakan dengan beralur dan berkesinambungan hingga mahasiswa baru dapat menamatkan proses pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia MENGINGAT 1. Kode Etik IKM FTUI 2. Garis-garis Besar Haluan IKM FTUI 3. Peraturan Dasar IKM FTUI, Bab III Pasal 9, 10 dan 11, Bab V Pasal 13 ayat (3) 4. Peraturan Rumah Tangga IKM FTUI,Bab II Pasal 14, 15, 17 ayat (9) dan (25) MEMPERHATIKAN 1. Sidang Pleno Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada hari………………. 2. Rapat Dengar Pendapat (RDP) rancangan GBPK 2015 yang diselenggarakan pada :
37

(Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Dec 11, 2015

Download

Documents

Untuk tahun 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

NO...../TAP/MPM FTUI/2014

TENTANG:

GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK) 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

MENIMBANG

1. Bahwa perlu adanya arahan terhadap pelaksanaan program kerja BEM FTUI, IMD dan

IMPI FTUI, BO FTUI, BOK FTUI, BSO FTUI, dan KPD FTUI periode 2015

2. Bahwa perlu diciptakannya suatu kondisi kemahasiswaan yang dinamis dan

berkesinambungan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

3. Bahwa diperlukan adanya pembinaan terhadap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas

Indonesia

4. Bahwa pembinaan tersebut harus dilaksanakan dengan beralur dan berkesinambungan

hingga mahasiswa baru dapat menamatkan proses pendidikan di Fakultas Teknik

Universitas Indonesia

MENGINGAT

1. Kode Etik IKM FTUI

2. Garis-garis Besar Haluan IKM FTUI

3. Peraturan Dasar IKM FTUI, Bab III Pasal 9, 10 dan 11, Bab V Pasal 13 ayat (3)

4. Peraturan Rumah Tangga IKM FTUI,Bab II Pasal 14, 15, 17 ayat (9) dan (25)

MEMPERHATIKAN

1. Sidang Pleno Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas

Indonesia pada hari……………….

2. Rapat Dengar Pendapat (RDP) rancangan GBPK 2015 yang diselenggarakan pada :

Page 2: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Senin (29 September 2014) dan Selasa (30 September 2014), RDP di tingkat

Departemen/PI dengan tataran IMD/IMPI

Rabu (1 Oktober 2014) pukul 19.00 di Ruang BEM FTUI, RDP di tingkat Teknik

dengan tataran seluruh warga dan wajib kepada seluruh pengurus lembaga periode

2014 serta kepada calon pengurus periode 2015

MENETAPKAN

1. Mencabut Ketetapan MPM FTUI NO.29/TAP/MPM FTUI/2013.

2. Menetapkan Ketetapan MPM FTUI NO.XXX/TAP/MPM FTUI/2014 tentang Garis

Besar Program Kerja 2015, yang terdiri dari IKG, GBPKD dan RIP, terlampir.

Ditetapkan di :

Pada Hari :

Tanggal :

Pukul : WIB

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Bramka Arga Jafino Khaerunisa Sabitha

Ketua Umum Sekretaris Umum

Tembusan :

1. Ketua BEM FTUI dan Ketua-ketua IM FTUI

2. Para ketua BO, BOK, BSO, dan KPD FTUI

Page 3: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

LAMPIRAN KETETAPAN NO.XXX/TAP/MPM FTUI/2014

GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK) 2015

I. Gambaran Umum

Garis Besar Program Kerja (GBPK) ialah amanat dari landasan operasional empat

tahunan IKM FT UI yaitu GBHI dan merupakan panduan untuk merancang dan menyusun

program kerja bagi lembaga eksekutif. Dengan mengacu kepada latar belakang GBHI pada

Muker VI, GBHI sebagai landasan operasional empat tahunan dibuat untuk memastikan IKM

FT UI sebagai wadah perjuangan bersama dapat melaksanakan tujuan dan usaha IKM FT UI

serta fungsi mahasiswa sesuai dengan keadaan dan juga berkelanjutan.

Tujuan IKM FT UI: Terwujudnya kehidupan kemahasiswaan yang dinamis dan

berkesinambungan dengan berlandaskan Kode Etik IKM FT UI

Usaha dari IKM FT UI:

1. Menciptakan IKM FT UI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan

Negara

2. Memfasilitasi peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan

3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

4. Membekali anggota IKM FT UI untuk menghadapi dinamika kehidupan pasca

kampus

GBHI memiliki visi, misi dan strategi sebagai arahan untuk melaksanakan usaha dari

IKM FT UI. Poin – poin strategi GBHI tersebut kemudian diejawantahkan ke dalam GBPK.

Untuk mengarahkan agar program kerja yang dirancang bersifat dinamis dan

berkesinambungan maka GBPK dibagi menjadi dua bagian, yaitu Garis Besar Program Kerja

Dasar (GBPKD) dan Rancangan Induk Pembinaan (RIP) yang kemudian ketercapaiannya

akan diukur dalam Indeks Keberhasilan GBHI (IKG).

Page 4: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

GBPKD difokuskan untuk mengarahkan program kerja yang ditujukan untuk

memastikan eksistensi lembaga eksekutif dan memastikan mahasiswa IKM FT UI dalam

kondisi yang layak atau dengan kata lain cenderung melakukan pelayanan. GBPKD

dirancang sebagai panduan yang berbentuk daftar upaya yang harus dilakukan oleh lembaga

eksekutif di tiap periode untuk melaksanakan strategi GBHI tertentu atau dengan kata lain

bersifat task-oriented.

RIP difokuskan untuk mengarahkan program kerja yang ditujukan untuk

mengembangkan mahasiswa agar kemudian mahasiswa dalam satu ikatan moral dapat

memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan Negara dengan berlandaskan Kode Etik

IKM FT UI atau dengan kata lain cenderung melakukan pembinaan. Memiliki sumbangsih

terhadap bangsa dan Negara yang dimaksud ialah turut serta mewujudkan cita-cita bangsa

Indonesia yang tertera dalam pembukaan UUD 1945. RIP dirancang sebagai panduan yang

berbentuk standar capaian yang suatu saat harus dicapai tiap mahasiswa dalam IKM FTUI

atau dengan kata lain bersifat target-oriented sehingga upaya dan kemasan program kerja

yang akan dilakukan bergantung pada kondisi warga dan kreativitas lembaga eksekutif.

Indeks Keberhasilan GBHI(IKG) merupakan indikator yang akan merepresentasikan

ketercapaian suatu lembaga eksekutif dalam menjalankan perannya mewujudkan visi, misi

dan strategi GBHI yang bermuara pada tujuan dan usaha IKM FT UI. IKG akan diukur

menggunakan gabungan indeks – indeks yang merepresentasikan ketercapaian lembaga

eksekutif dalam melaksanakan poin-poin strategi GBHI. Pengukuran terhadap IKG dilakukan

setidaknya dua kali dalam satu periode agar dapat menjadi bahan evaluasi dan dapat

ditindaklanjuti bagi kepengurusan periode tersebut dan periode berikutnya. IKG setiap

lembaga eksekutif akan digabungkan per periode sebagai IKG IKM FT UI sebagai bahan

evaluasi untuk Musyawarah Kerja berikutnya. Adanya IKG ditujukan sebagai acuan untuk

melihat dan mengarahkan perkembangan IKM FT UI secara berkelanjutan.

II. Jenis Program Kerja dan Kegiatan

Program kerja ialah segala kegiatan yang dirancang untuk mencapai suatu alur dengan

berlandaskan GBPK. Alur adalah serangkaian program kerja yang dirancang untuk

mencapai tujuan dan usaha IKM FTUI.

Page 5: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Jenis program kerja berdasarkan orientasinya ialah sebagai berikut:

a. Program Kerja Keberlanjutan

Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk memastikan dan mengembangkan

keberlangsungan serta keberlanjutan lembaga. Dirancang dengan

mengacu pada GBPK.

b. Program Kerja Advokasi

Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk memperjuangkan hak dan

mendukung mahasiswa dalam hal finansial serta akademis. Dirancang

dengan mengacu pada GBPK.

c. Program Kerja Pembekalan

Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk menyiapkan dan mengembangkan

mahasiswa dengan nilai dan kemampuan agar dapat menjalankan kode

etik serta melakukan fungsi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.

Dirancang dengan berpedoman dengan RIP

d. Program Kerja Penggerak Perubahan

Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk menggerakan mahasiwa dalam

IKM FT UI untuk menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan

memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara. Dirancang dengan

berpedoman dengan RIP.

e. Program Kerja Penyesuai Kebutuhan

Definisi: Program kerja dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak bagi

eksekutif merealisasikan Tujuan IKM FTUI dengan menyesuaikan

terhadap kondisi dan kebutuhan anggotanya yang belum terakomodir

dalam GBPK sehingga tidak terjadi pemaksaan poin GBPKD ataupun

RIP dalam proker eksekutif. Perumusannya didasari oleh penilaian

eksekutif terhadap kondisi dan kebutuhan lembaga, mahasiswa ataupun

masyarakat yang tujuannya bukanlah untuk mencapai Tujuan dan

Usaha IKM FT UI namun tidak menyimpang dari Kode Etik IKM

FTUI. Program Kerja ini diajukan ke MPM FT UI secara tertulis

dengan analisa dan bukti yang mendukung untuk dikeluarkan kebijakan

dan ketetapan mengenai urgensi dan tidak menyimpangnya dengan

Kode Etik IKM FT UI.

Page 6: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Jenis kegiatan lembaga eksekutif berdasarkan pelaksanaannya adalah sebagai

berikut:

a. Program Kerja Proyek

Definisi: Program kerja yang penyelenggaraannya membutuhkan

kepanitiaan dan/atau SDM di luar dari pengurus lembaga eksekutif terkait.

b. Program Kerja Non-Proyek

Definisi: Program kerja yang penyelenggarannya dilakukan oleh SDM

dari pengurus lembaga tersebut

c. Tugas

Definisi: arahan yang diberikan ketua lembaga kepada bidang/individu

yang tidak tercantum di GBPK

III. Diferensiasi Arahan Program Kerja

GBPK merupakan arahan yang ditujukan dan mengikat seluruh lembaga

eksekutif. Lembaga eksekutif yang diberi arahan langsung untuk melaksanakan poin

tertentu berarti memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan poin tersebut.

Sedangkan tanggung jawab dalam bentuk koordinator berarti mengakorodinasikan

lembaga yang menjadi tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas di poin

yang telah ditentukan sehingga terarah namun tidak diharuskan merancang

proker untuk poin tersebut. Berikut diferensiasi arahan lembaga eksekutif:

a. IMD/IMPI:

1. Program Kerja Keberlanjutan,

2. Program Kerja Advokasi,

3. Program Kerja Pembinaan dan

4. Program Kerja Penggerak Perubahan.

b. BEM:

1. Program Kerja Keberlanjutan,

2. Program Kerja Advokasi: Poin Fasilitas. Koordinator dalam

poin pendidikan dan kesejahteraan.

3. Program Kerja Pembinaan: Nilai Ke-IKM-an, Kepedulian, ,

Interaksi serta Kemampuan menyelesaikan masalah.

Page 7: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Koordinator dalam nilai IPTEK, Kepemimpinan dan

Ketuhanan yang tidak memiliki BOK

4. Program Kerja Penggerak Perubahan: Kemampuan

Menyelesaikan Masalah. Koordinator dalam Kemampuan

Keilmuan Keteknikan.

c. BO dan BSO:

1. Program Kerja Keberlanjutan

2. Program Kerja Pembinaan: Kemampuan Manajerial

Personal

3. Program Kerja Penggerak Perubahan: Kemampuan

Menyelesaikan Masalah

d. BOK:

1. Program Kerja Keberlanjutan

2. Program Kerja Pembinaan: Nilai Ketuhanan, Kemampuan

Keagamaan dan Kemampuan Manajerial Personal.

e. KPD:

1. Program Kerja Keberlanjutan

2. Program Kerja Pembinaan: Nilai IPTEK dan Kemampuan

Keilmuan Keteknikan

Page 8: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

IV. Gambaran Landasan Berpikir dalam Perumusan Acuan Program Kerja sesuai

Tata Peraturan IKM FT UI

V. Indeks Ketercapaian GBHI

Indeks Ketercapaian GBHI(IKG) dibuat sebagai parameter acuan yang

menunjukkan kinerja lembaga eksekutif dalam melaksanakan tujuan IKM FT UI dan

menggambarkan perkembangan IKM FT UI setiap periodenya. Target IKG setiap

tahunnya diajukan oleh lembaga eksekutif sebagai target perubahan yang diharapkan

dicapai tepat saat periode kepengurusannya berakhir. Landasan berpikir dalam

perumusan IKG ialah sebagai berikut:

GBHI

RIP GBPKD

Program

Kerja

Kode Etik

Tujuan dan Usaha IKM FT UI

GBPK

Program

Kerja

Page 9: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Key

Performance

Indicator

(Usaha IKM

FTUI)

Sumbangsih

IKM FT UI

pada Agama,

Bangsa dan

Negara

Peningkatan

Kualitas

Pendidikan dan

Kesejahteraan

Kondusivitas

Pengembangan

IPTEK

Pembekalan

Pasca Kampus

Dicapai Melalui

Strategi GBHI

poin

1, 4, 6 2 3 5, 7

Diukur dengan IKG

IKG dibuat untuk merepresentasikan poin strategi GBHI sebagai berikut:

No Poin

Direpresentasikan

Indeks Ketercapaian GBHI Keterangan

1 Strategi GBHI

Poin 1

Jumlah Partisipasi

Mentoring Keagamaan

Mentoring yang dimaksud ialah

yang diadakan oleh BOK, BKK

ataupun pihak luar yang diakui

oleh BOK

Jumlah Mentor Keagamaan Cukup Jelas

2 Strategi GBHI

Poin 2

IPK rata-rata Mahasiswa Mahasiswa yang dimaksud ialah

program S1 baik reguler,

ekstensi ataupun paralel

Jumlah DO Akademis Keluarnya mahasiswa yang

diakibatkan evaluasi akademik

sehingga mahasiswa tersebut

DO atau dianjurkan

Page 10: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

mengundurkan diri

Jumlah DO Finansial Keluarnya mahasiswa yang

diakibatkan

ketidakmampuannya dalam

membiayai perkuliahan

sehingga ia DO atau dianjurkan

mengundurkan diri

3 Strategi GBHI

Poin 3

Persentase Rasio Jumlah

Karya Ilmiah per Jumlah

Mahasiswa

Karya Ilmiah yang dimaksud

ialah segala bentuk tulisan

ataupun produk yang

mengembangkan atau

menerapkan IPTEK. Mahasiswa

yang dimaksud ialah mahasiswa

program S1

Jumlah Mahasiswa

Partisipasi Keilmuan

Partisipasi keilmuan yang

dimaksud ialah keikutsertaan

dalam kegiatan lomba, program

kerja ataupun wadah yang dapat

menghasilkan karya ilmiah

Jumlah Pengembangan

Teknologi kerakyatan

Pengembangan teknologi

kerakyatan yang dimaksud ialah

karya ilmiah ataupun program

kerja eksekutif yang dapat

mendorong perkembangan

ataupun penerapan teknologi

yang dapat menyelesaikan

masalah masyarakat Indonesia

ataupun dunia

4 Strategi GBHI Jumlah Mahasiswa Aktif Mahasiswa yang memiliki

Page 11: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Poin 4 Nyata kegiatan di luar kegiatan

perkuliahannya yang

mendorong terlaksananya tujuan

ikm ft ui atau fungsi mahasiswa

Jumlah Masyarakat

Mendapat Manfaat

Masyarakat yang dimaksud

ialah masyarakat yang

merasakan dampak langsung

dari program kerja eksekutif

berupa peningkatan

kesejahteraan ataupun kualitas

hidup.

Rata-rata Jumlah Partisipasi

Isu

POLEKSOSBUDHANKAM

Partisipasi ialah keikutsertaan

dalam program kerja ataupun

kegiatan insidentil yang

mencakup penyelesaian masalah

dalam aspek

POLEKSOSBUDHANKAM

Jumlah Sikap dikeluarkan

dalam Aspek

POLEKSOSBUDHANKAM

bersama dengan

Penyelenggara Pendidikan

Sikap yang dimaksud berupa

kajian ataupun penerapan solusi

yang dapat mendukung

terselesaikannya suatu masalah

di masyarakat

5 Strategi GBHI

Poin 5

Jumlah Peraturan dan

Kesepakatan dilanggar

Peraturan dan kesepakatan yang

dimaksud ialah yang termasuk

dalam tata urutan peraturan

IKM FT UI

Rata-rata Persentase Jumlah

Mahasiswa Hadir

Fordep/Fortek per angka

Angka kapasitas yang dimaksud

ialah kapasitas maksimum

tempat fordep/fortek

Page 12: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

kapasitas diselenggarakan yang disahkan

dalam ketetapan fraksi/pleno

6 Strategi GBHI

Poin 6

Persentase Jumlah

Partisipasi Anggota IKM FT

UI pada Proker Melibatkan

Masyarakat

Partisipasi yang dimaksud ialah

keikutsertaan anggota IKM FT

UI dalam program kerja yang

mempertemukan anggota IKM

FT UI dengan masyarakat.

Jumlah Masyarakat Terlibat Keterlibatan masyarakat yang

dimaksud ialah masyarakat yang

bertemu langsung dengan

anggota IKM FT UI

7 Strategi GBHI

Poin 7

Persentase Keberhasilan

Proker

Keberhasilan yang dimaksud

ialah tercapainya 50 persen

lebih parameter suatu proker

8 Usaha IKM FT

UI Poin 4

Rata – rata Masa Tunggu

Pencarian Kerja lulusan

anggota IKM FT UI

Cukup jelas

Persentase Alumni Muda

bekerja/studi lanjut pada

Bidang Kompetensi Utama

Alumni yang dimaksud ialah

yang lulus di periode

kepengurusan tersebut. Bekerja

yang dimaksud dapat berupa

sebagai pegawai, pengusaha

ataupun peneliti. Definisi bidang

kompetensi utama yang

dimaksud diserahkan ke

ketetapan fraksi.

Page 13: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Untuk memudahkan pengukuran IKG maka setidaknya ada beberapa hal yang harus

dilakukan, yaitu:

1. Melakukan penandaan kepada proker yang melibatkan masyarakat

2. Melakukan penandaan kepada proker yang mendorong partisipasi dalam isu

POLEKSOSBUDHANKAM

3. Melakukan penandaan kepada proker yang melakukan pengembangan

teknologi kerakyatan

4. Melakukan penandaan kepada proker yang melakukan penyikapan bersama

pihak penyelenggara pendidikan

5. Melakukan kerjasama dengan pihak penyelenggara pendidikan dalam

pengambilan data-data tertentu

6. Melakukan dokumentasi, pengesahan dan pengawasan yang baik atas

kesepakatan yang dibuat

7. Membiasakan menghitung peserta fordep/fortek sebelum dimulai

8. Melakukan penandaan kelompok parameter proker-proker tertentu yang dapat

berdampak kepada suatu IKG terkait

VI. Arahan Mekanisme Pembuatan Program Kerja

Berdasarkan IKG yang dituju, dibentuk alur untuk mencapai IKG dan dibentuklah

program kerja berdasarkan alur yang ada.

Garis Besar Program Kerja Dasar

II. Program Kerja Keberlanjutan

IKG

Program kerja

Program Kerja

Program Kerja

Alu

r

Page 14: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Arahan: Memastikan terciptanya suasana lembaga yang kondusif dalam rangka menjamin

keberlanjutan hidup lembaga melalui kegiatan administrasi, keuangan, relasi, kaderisasi

pengurus, serta evaluasi lembaga.

A. Administrasi

Tujuan: Memastikan adanya kerapihan arsip, ketepatan waktu, dan dokumentasi

kegiatan lembaga, serta memfasilitasi warga dalam urusan surat-menyurat terkait

kemahasiswaan.

Poin Kerja :

1. Melakukan inventarisasi terhadap segala barang yang dimiliki lembaga.

Penjelasan: Barang yang diinventaris adalah barang yang dirasa perlu dan

penting bagi keberlangsungan masing-masing lembaga.

2. Melakukan pengarsipan terhadap surat-surat, baik surat masuk maupun surat

keluar.

3. Membuat timeline lembaga selama satu periode kepengurusan dan

memastikan pelaksanaan timeline sesuai perencanaan.

4. Membuat notulensi dan absensi sesuai format yang telah ditetapkan oleh MPM

FTUI untuk setiap rapat yang ada di dalam lembaga.

Penjelasan: Rapat yang ada di dalam lembaga termasuk rapat BPH dan rapat

bidang.

5. Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) lembaga sesuai format yang

telah ditetapkan oleh MPM FTUI.

B. Keuangan

Tujuan: Memastikan sistem pengelolaan, pendapatan, dan pengeluaran keuangan

lembaga yang terpadu, transparan, akuntabel, dan mandiri.

Poin Kerja:

1. Membuat Rancangan Kegiatan dan Alokasi Tahunan lembaga selama satu

periode di awal kepengurusan yang dapat menjamin keberlangsungan lembaga

setiap bulan periode aktif.

Page 15: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Penjelasan : Perencanaan ini harus dapat dipertanggungjawabkan dengan

memprediksi pemasukan dan pengeluaran tiap bulan sesuai pengalaman

lembaga.Menjaga dan mengontrol neraca keuangan (cash flow) lembaga

sehingga tidak terjadi defisit keuangan.

2. Menjaga dan mengontrol neraca keuangan (Cash flow) lembaga sehingga

tidak terjadi defisit keuangan. Neraca keuangan setiap bulan dilaporkan

kepada dan diperiksa oleh MPM.

3. Mencari sumber dana yang tidak bertentangan dengan landasan IKM FTUI

sebagai pemasukan keuangan lembaga.

Penjelasan : Sumber dana ini merupakan salah satu bentuk independensi

lembaga dan merupakan pemasukan selain yang bersumber dari Fakultas.

4. Memastikan adanya suatu program kerja dana usaha berkelanjutan lembaga

yang dapat diteruskan pada kepengurusan berikutnya.

Penjelasan : Berkelanjutan yang dimaksud adalah lembaga berikutnya dapat

mempertahankan bisnis atau sistem yang sudah ada.

5. Memastikan tersedianya dana turunan untuk diwariskan kepada kepengurusan

selanjutnya.

Penjelasan : Dana turunan yang dimaksud adalah jumlah dari dana abadi dan

dana modal yang digunakan sebagai dana awal organisasi kepengurusan

selanjutnya. Besarnya ditentukan oleh masing-masing lembaga

mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan tiap lembaga. Poin ini tidak

berlaku jika lembaga di-nonaktifkan untuk kepengurusan berikutnya.

6. Membuat LPJ keuangan lembaga secara periodik dalam format yang

ditetapkan oleh MPM FTUI dan memublikasikan kepada pengurus dan warga

lembaga IKM FTUI.

7. Bertanggung jawab atas pembuatan setiap LPJ Keuangan Program Kerja yang

dilaksanakan lembaga dengan format dan waktu pengumpulan yang ditetapkan

oleh MPM FTUI.

C. Relasi

Tujuan: Menjaga adanya hubungan baik antara lembaga dengan pihak-pihak

terkait demi menjaga keberlangsungan hidup lembaga.

Page 16: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Poin Kerja:

1. Mengupayakan suatu kegiatan antara lembaga dengan warga dalam rangka

fokus menjalin silaturahim antara lembaga dengan warga.

2. Mengupayakan suatu kegiatan antara warga dalam rangka fokus menjalin

silaturahim dan meningkatkan interaksi antar warga.

3. Mengupayakan komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait dalam rangka

menjaga hubungan baik.

Penjelasan: Pihak-pihak terkait yang dimaksud adalah pihak-pihak yang dapat

membantu dalam keberlangsungan dan keberlanjutan lembaga.

4. Menyampaikan informasi yang masuk dari beragai sumber kepada warga IKM

FTUI

Penjelasan: informasi yang diberikan tidak mengandung sara dan kepentingan

partai politik

5. Memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa dengan alumni, baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

D. Kaderisasi

Tujuan: Mempersiapkan orang-orang yang mampu untuk melanjutkan tongkat

kepengurusan lembaga pada periode berikutnya dalam rangka mempertahankan

keberlangsungan lembaga melalui elemen penggeraknya.

Poin Kerja:

1. Membuat kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga.

Penjelasan: Pembuatan kurikulum kaderisasi mengacu kepada Standar

Pemangku Jabatan (SPJ) dan format yang telah ditetapkan MPM FTUI.

2. Mengadakan pelatihan untuk semua pengurus lembaga.

E. Evaluasi dan Pengembangan

Tujuan: Mengevaluasi kinerja lembaga beserta pengurusnya melalui basis data

dan/atau observasi keadaan secara sistematis, serta melakukan rekomendasi

pengembangan lembaga dalam rangka menyesuaikan kedinamisan zaman.

Poin Kerja:

1. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja pengurus lembaga dan

Page 17: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

memberikan rekomendasi untuk pengembangan berikutnya

2. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dan

memberikan rekomendasi untuk pengembangan berikutnya, yang

dikumpulkan ke MPM setiap penyerahan LPJ lembaga.

3. Melakukan evaluasi terkait kebutuhan warga dan memberikan rekomendasi

untuk pengembangan berikutnya

4. Melakukan pengukuran & evaluasi terhadap indeks kinerja lembaga yang

telah ditetapkan oleh MPM FTUI. Penjelasan: Indeks Kinerja Lembaga yang

dimaksud adalah IKG (Indeks Ketercapaian GBHI)

5. Melakukan evaluasi terhadap indeks kinerja lembaga dan performa lembaga

selama kepengurusan dan memberikan gambaran langkah strategis untuk

kepengurusan selanjutnya.

6. Melakukan kegiatan pengarsipan terhadap data-data evaluasi dan survey

lembaga dengan rapi dan sistematis.

III. Program Kerja Advokasi

Arahan: Memperjuangkan dan melakukan pembelaan atas hak-hak dasar mahasiswa

dalam hal kesejahteraan, pendidikan, dan fasilitas penunjang sebagai kebutuhan dasar

perkuliahan dan kegiatan kemahasiswaan.

A. Kesejahteraan

Tujuan: Menjamin seluruh mahasiswa untuk dapat tetap berkuliah denga baik

tanpa adanya hambatan finansial.

Poin Kerja:

1. Melakukan pendataan terhadap tingkat kesejahteraan mahasiswa dalam hal

finansial.

2. Mendukung dan memfasilitasi bantuan terhadap mahasiswa yang bermasalah

secara finansial.

3. Memberikan informasi dan atau membatu mahasiswa dalam memperoleh

sumber dana alternatif (beasiswa, info magang,dll.)

Page 18: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

4. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap sistem pembayaran biaya kuliah

serta pelaksanaan baik yang sedang berlangsung ataupun bila ada yang sedang

dirancang.

Penjelasan: Evaluasi yang dimaksud terkait masalah yang muncul atau yang

akan mucul saat sistem tersebut diterapkan dengan kemudian ditindaklanjuti

dengan advokasi.

B. Pendidikan

Tujuan: Menjamin hak-hak mahasiswa dalam hal kebutuhan dasar akademik

perkuliahan terwadahi.

Poin Kerja:

1. Menghimpun informasi yang menunjukkan performa akademis setiap

mahasiswa.

2. Melakukan advokasi terhadap mahasiswa yang bermasalah secara akademik.

3. Membantu mahasiswa dalam birokrasi dengan pihak penyelenggara

pendidikan apabila terjadi masalah.

4. Memfasilitasi terbentuknya kegiatan dan keperluan akademis mahasiswa.

5. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap kurikulum pendidikan yang sedang

berlangsung dan bila ada yang sedang dirancang.

Penjelasan: Evaluasi yang dimaksud terkait masalah yang muncul atau yang

akan mucul saat sistem tersebut diterapkan dengan kemudian ditindaklanjuti

dengan advokasi.

C. Fasilitas

Tujuan: Mengupayakan tersedianya fasilitas yang kondusif bagi perkuliahan dan

kegiatan kemahasiswaan.

Poin Kerja:

1. Melakukan evaluasi dan advokasi terkait kondisi fasilitas penunjang

perkuliahan kepada pihak terkait, baik yang sudah terakomodasi maupun

belum.

Page 19: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Penjelasan: Fasilitas penunjang perkuliahan yang dimaksud meliputi peralatan

laboratorium, kondisi kelas, ruang diskusi atau fasilitas lain yang

mempengaruhi pembelajaran mahasiswa.

2. Melakukan evaluasi dan advokasi terhadap kebijakan yang mengatur fasilitas

serta penggunaannya baik yang sudah diterapkan ataupun yang sedang

dirancang.

RANCANGAN INDUK PEMBINAAN

A. LANDASAN PEMBINAAN DI IKM FTUI

Landasan dari pembinaan di IKM FTUI adalah Kode Etik IKM FTUI, Garis

Besar Haluan IKM (GBHI), Peraturan Dasar (PD) IKM FTUI Bab III bagian tujuan &

usaha pasal 10 dan 11, PD Bab V bagian keanggotaan pasal 13 ayat 3, Peraturan

Rumah Tangga (PRT) Bab I Keanggotaan Bagian III pembinaan anggota pasal 5 dan

pasal 6,PRT Bab II MPM Bagian III kewajiban MPM FTUI pasal 17 ayat 9 dan 25,

dan Rancangan Induk Pembinaan (RIP).

Kode Etik FTUI:

1. Anggota IKM FTUI merupakan insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Anggota IKM FTUI merupakan insan tepelajar yang selalu menunjukkan komitmen

yang tinggi pada dunia pendidikan

3. Anggota IKM FTUI merupakan mahasiswa yang berperan aktif dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi Bangsa Indonesia.

4. Anggota IKM FTUI merupakan insan yang berjiwa kemanusiaan tinggi dan peka

terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan

di masyarakat.

Page 20: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

5. Anggota IKM FTUI menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kekeluargaan,

persatuan, dan kesatuan IKM FTUI sesuai dengan hukum yang berlaku di lingkungan

IKM FTUI.

6. Anggota IKM FTUI selalu menghormati dan menjunjung tinggi serta menjaga nama

baik almamater dan civitas akademikanya.

GBHI bagian III. Misi-misi IKM FTUI adalah:

1. Mewujudkan iklim kerohanian yang kondusif

2. Menciptakan pembinaan dan kaderisasi yang berkelanjutan

3. Membangun iklim keilmiahan yang kompetitif dan bewarna sosial

Peraturan Dasar Bab III pasal 10 dan 11:

Pasal 10

Tujuan IKM FTUI adalah terwujudnya kehidupan kemahasiswaan yang dinamis dan

berkesinambungan dengan berlandaskan Kode Etik IKM FTUI

Pasal 11

Usaha dari IKM FTUI adalah:

1. Menciptakan IKM FTUI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan negara

2. Memfasilitasi peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan

3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Membekali anggota IKM FTUI untuk menghadapi dinamika kehidupan pasca kampus

PD Bab V bagian keanggotaan pasal 13 ayat 3

Pasal 13

Page 21: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

3. Anggota aktif yaitu Anggota Muda yang telah lulus proses pembinaan yang

ditetapkan dan disahkan MPM FTUI dengan keterlibatan semua lembaga IKM

FTUI

PRT Bab I Keanggotaan Bagian III pembinaan anggota pasal 5 dan pasal 6

Pasal 5

1. Pembinaan anggota diperuntukkan bagi anggota IKM FTUI

2. Pembinaan anggota merupakan tanggung jawab seluruh lembaga kemahasiswaan

IKM FTUI dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI

3. Tujuan pembinaan anggota adalah untuk mewujudkan Kode Etik IKM FTUI

sebagai landasan dari kehidupan kemahasiswaan

Pasal 6

Pembinaan anggota bersifat berkesinambungan untuk jangka waktu selama masa

keanggotaannya masih berlaku

PRT Bab II MPM Bagian III kewajiban MPM FTUI pasal 17 ayat 9 dan 25

Pasal 17

9. Membuat dan mengesahkan prosedur pembinaan anggota IKM FTUI

25. Mengkoordinasikan, menetapkan dan mengevaluasi penyusunan konsep serta

pelaksanaan pembinaan anggota

B. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Peraturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiwa BAB I Nama,

Definisi, Bentuk, Waktu dan Kedudukan Pasal 2 bahwa IKM FTUI adalah satu-

satunya wadah perjuangan bersama yang menghimpun mahasiswa FTUI dalam satu

ikatan dan satu sikap moral, dan dalam rangka untuk melaksanakan usaha IKM FTUI

pertama, menciptakan IKM FTUI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa

Page 22: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

dan Negara maka mahasiswa dituntut untuk memiliki jiwa perubahan yang tinggi,

pemegang idealisme yang kokoh, dan memiliki kompetensi yang memadai untuk

membuat sebuah perubahan. Dalam hal ini, mahasiswa memiliki tiga fungsi, yaitu :

agent of change,artinya mahasiswa memiliki fungsi sebagai agen perubahan

yang memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat,

bangsa, dan negara Indonesia, serta berkewajiban untuk mengubah keadaan

menjadi lebih baik.

iron stock, artinya mahasiswa sebagai sumber daya dengan segala kompetensi

yang ia miliki, merupakan generasi penerus yang akan memegang kendali dan

masa depan bangsa ini. Untuk itu, mahasiswa harus dibina dan dikembangkan

kemampuannya agar siap menyongsong masa depan bangsa ini.

moral force, artinya mahasiswa juga memiliki peran moral. Mahasiswa harus

memiliki moral yang baik dan memegang idealisme yang murni serta kokoh

(tidak memiliki kepentingan politik), agar tidak terpengaruh oleh kepentingan

pribadi yang merugikan banyak orang.

Sebagai elemen terbesar dalam perguruan tinggi mahasiswa wajib

mengaktualisasikan ketiga fungsi Perguruan tinggi yang dikenal dengan nama Tri

Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki pengejawantahan yang

luas dan mendukung ke arah kesinergisan kegiatan akademis dan non akademis

(dalam hal ini misalnya kegiatan dalam lembaga kemahasiswaan).

Untuk menjalankan kewajibannya, mahasiswa membutuhkan pembekalan baik

dalam rangka menjaga motivasi dan ketergugahan serta kemampuan, maka diperlukan

proses pembinaan yang merupakan proses bertahap dan berkesinambungan dalam

membentuk dan mengembangkan diri mahasiswa untuk mencapai perubahan kearah

yang lebih baik dari sisi paradigma, kemampuan dan sikap sesuai dengan tujuan

pembinaan.

C. FUNGSI

Page 23: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Menjadi acuan dalam program kerja terkait pembinaan yang

diselenggarakan IKM FTUI

Menjadi koridor pembentukan Rancangan Induk Pembinaan bagi lembaga

Badan Otonom Keagamaan (BOK), Badan Otonom (BO), Badan Semi

Otonom (BSO) dan Kelompok Peminatan Departemen (KPD)

Panduan dalam menanamkan nilai-nilai kepada mahasiswa berdasarkan

kode etik IKM FTUI, cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam

Pembukaan UUD 1945, Tridharma Perguruan Tinggi dan fungsi

mahasiswa

Menggugah dan mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai dan

menjalankan perannya sebagai moral force, agent of change dan iron stock

dalam entitas baik civitas akademika maupun masyarakat

Menjadi acuan pembentukan parameter berdasarkan arahan Rancangan

Induk Pembinaan bersama dengan pemenuhan target Indeks Keberhasilan

GBHI dalam berbagai bentuk pembinaan di IKM FTUI

Menjamin terselenggaranya evaluasi komperhensif dan kontrol pembinaan

yang dilakukan

D. TUJUAN PEMBINAAN

Mewujudkan Kode Etik IKM FTUI sebagai landasan dari kehidupan kemahasiswaan

(PRT Bab I Keanggotan Bagian III Pembinaan Pasal 5 )

Mewujudkan Usaha IKM FTUI, poin 1,3 dan 4

1. Poin 1 : Menciptakan IKM FTUI yang memiliki sumbangsih terhadap agama,

bangsa dan Negara

Sumbangsih terhadap agama,bangsa dan negara yang dimaksud adalah menjadi

kewajiban untuk IKM FTUI memberikan kebermanfaatannya bagi bangsa dan

negara yang artinya diperlukan mahasiswa yang tergugah dan tergerak melakukan

perubahan kearah yang lebih baik bagi entitasnya civitas akademika dan

masyarakat dan tergugah akan perannya menuju masyarakat ideal berdasarkan

cita-cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang diharapkan

akan terus berkesinambungan hingga kehidupan pasca kampus.

Page 24: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

2. Poin 3 : Menciptakan suasana kondusif untuk pegembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

3. Poin 4 : Membekali anggota IKM FTUI untuk menghadapi dinamika

kehidupan pasca kampus

E. GAMBARAN DASAR DAN TAHAPAN PEMBINAAN

Pembinaan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, dilakukan

berdasarkan klasifikasi program kerja yang mengacu pada Rancangan Induk

Pembinaan, yakni program kerja pembinaan dan program kerja penggerak perubahan.

Fase Pembinaan dan Kaderisasi

Semester 1 2 3 4 5 6 7 8

Angkatan 1 2 3 4

Fase

1 = Pembinaan

awal

2 = Pembinaan Lanjut 1 3 = Pembinaan

Lanjut 2

4 = Pembekalan

Pasca Kampus

Pembekalan Pembekalan dan Penggerak

Perubahan

Pembekalan dan

Penggerak Perubahan

Penggerak Perubahan

dan Pembekalan Pasca

Kampus

kaderisasi awal kaderisasi lanjut

Kaderisasi

Proses persiapan Anggota Aktif untuk menjadi konseptor, eksekutor, dan decision maker baik

tingkat departemen maupun tingkat teknik yang berititik tekan pada skill Manajerial.

Kaderisasi akan dirumuskan oleh SC Kaderisasi yang terdiri dari perwakilan setiap lembaga

dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI.

Penjelasan:

Konseptor adalah pembuat konsep dalam tahap perencanaan.

Eksekutor adalah pelaku konsep dalam hal teknis.

Decision maker adalah pembuat keputusan dalam ruang lingkup perannya

Fase 1 (Pembinaan Awal dan Kaderisasi Awal):

Objek Pembinaan: Mahasiswa semester 1

Page 25: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Keterangan:

Fase 1 merupakan proses penanaman nilai-nilai dasar dan proses seleksi menuju Anggota

Aktif atau Anggota Muda

Pada tahap pembinaan awal, proses yang dilakukan adalah menggunakan program kerja

pembinaan yang berupa penanaman dan pembekalan untuk menyiapkan dan

mengembangkan mahasiswa dengan nilai dan kemampuan agar dapat menjalankan kode

etik serta melakukan fungsi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.

Proses Kaderisasi hanya berhak diikuti oleh Anggota Aktif

Anggota muda dapat mengikuti pembinaan tahap 2 untuk menjadi Anggota Aktif.

Fase 2 (Pembinaan Lanjut 1, Kaderisasi Awal dan Kaderisasi Lanjutan):

Objek Pembinaan: Mahasiswa Anggota IKM FTUI semester 2, 3 dan 4

Keterangan:

Selain menyiapkan mahasiswa, program kerja penggerak perubahan mulai di

efektifkan, mengarahkan mahasiswa menjadi penggerak IKM FTUI untuk

menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan memberikan sumbangsih bagi bangsa

dan negara.

Khusus untuk Anggota Muda, diadakan pembinaan tahap 2 untuk memperoleh status

Anggota Aktif.

Memberikan pemahaman peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar

anggota IKM FTUI memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan

bidang apa mereka akan berkontribusi.

Pada akhir semester 3 tercipta mahasiswa yang mampu berperan decision maker dan

eksekutor tingkat departemen, serta konseptor dan eksekutor tingkat teknik.

Fase 3 (Pembinaan Lanjut 2 dan Kaderisasi Lanjutan) :

Objek Pembinaan: Mahasiswa Anggota IKM FTUI semester 5 dan semester 6.

Page 26: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Keterangan:

Mahasiswa dianggap telah memiliki kesiapan dan menerapkan kemampuannya untuk

menjadi penggerak IKM FTUI untuk menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan

memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.

Khusus untuk Anggota Muda, diadakan pembinaan tahap 2 untuk memperoleh status

Anggota Aktif

Memberikan pemahaman peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar

anggota IKM FTUI memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan

bidang apa mereka akan berkontribusi.

Terbentuknya konseptor, eksekutor, dan decision maker tingkat teknik dan membina

mahasiswa di Fase sebelumnya.

Fase 4 (Pembekalan Pasca Kampus):

Objek Pembinaan: Mahasiswa Anggota IKM FTUI semester 7 dan di atasnya.

Keterangan:

Pada tahap pembekalan pasca kampus, mahasiswa dianggap telah memiliki kesiapan

dan menerapkan kemampuannya untuk menjadi penggerak IKM FTUI untuk

menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan memberikan sumbangsih bagi bangsa

dan negara.

Mempersiapkan skill dan knowledge yang dibutuhkan dalam menghadapi dunia pasca

kampus.

Semua mahasiswa IKM FTUI, baik aktif maupun muda, berhak mendapatkan

pembekalan pasca kampus.

Dari tingkat ini mahasiswa mampu membina mahasiswa di tingkat 1, 2, dan 3.

Mahasiswa S1 Program Internasional

Semester 1 >2

Page 27: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Fase

1 = Pembinaan awal 2 = Pembinaan Lanjut 1

Pembekalan

Pembekalan & Penggerak

Perubahan

kaderisasi

Untuk mahasiswa S1 Program Internasional hanya terdapat 2 fase pembinaan, yaitu :

Fase 1 (Pembinaan Awal dan Kaderisasi)

Objek pembinaan: Mahasiswa semester 1

Menyiapkan dan mengembangkan mahasiswa dengan nilai dan kemampuan agar

dapat menjalankan kode etik serta melakukan fungsi mahasiswa sebagai bagian dari

masyarakat, mahasiswa juiga diarahkan menjadi penggerak IKM FTUI untuk

menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan memberikan sumbangsih bagi bangsa

dan Negara.

Fase 2 (Pembinaan Lanjut dan Kaderisasi)

Kaderisasi yang dilakukan saat semester 2 dipegang oleh BEM dan atau Pengurus

IMPI sebelumnya dan PIPTEK dipegang oleh IMD

Mahasiswa pada fase ini dapat berperan sebagai eksekutor, konseptor, dan decision

maker tingkat departemen dan teknik. Pada tingkat ini mahasiswa dianggap telah

memiliki kesiapan dan menerapkan kemampuannya untuk menjadi penggerak IKM

FTUI untuk menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan memberikan sumbangsih

bagi bangsa dan negara.

Bagi mahasiswa S1 Program Internasional yang berada di lingkungan IKM FTUI

diatas semester 2 maka proses pembinaannya adalah pembinaan lanjut.

Page 28: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Alur Pembinaan

Keterangan :

Setelah melewati setiap proses, maka dilakukan penilaian dengan parameter tertentu.

Setelah pembinaan awal, penilaian dilakukan untuk menentukan apakah seorang

mahasiswa menjadi anggota aktif atau tetap menjadi anggota muda. Pada pembinaan

pembinaan lanjut 1, pembinaan lanjut 2, hingga pembekalan pasca kampus, tetap

dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Namun dalam hal ini tidak

dilakukan seleksi (tidak seperti setelah pembinaan awal untuk menentukan apakah

mahasiswa anggota aktif atau tetap anggota muda).

Page 29: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Pembinaan tahap 2 bagi yang tidak lulus menjadi anggota aktif diberlakukan untuk

memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki keinginan untuk menjadi

anggota aktif. Input dari proses ini adalah anggota muda IKM FTUI dari semua

angkatan.

A. NILAI DAN SKILL

1. Nilai

Nilai merupakan semangat/rasa/motivasi yang ditanamkan kepada anggota IKM FTUI

dalam rangka menggugah /menumbuhkan kesadaran yang merupakan dasar dari

bergeraknya anggota IKM FTUI untuk mewujudkan tujuan pembinaan

Ketuhanan

Definisi: Rasa kepercayaan dan kesadaran seseorang sebagai hamba dari Tuhan Yang Maha

Esa

Jenis Tujuan

Page 30: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Pembekalan Mahasiswa beriman kepada Tuhan yang

maha esa

IPTEK

Definisi : Ketergugahan untuk menggali, mendalami bidang keilmuan sesuai dengan

kompetensi utama dan memanfaatkannya bagi kemaslahatan bersama

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa antusias untuk menggali

kompetensi utama

Penggerak Perubahan Mahasiswa antusias untuk mengaplikasikan

kompetensi utamanya ke masyarakat

Ke IKMan

Definisi : rasa keterikatan dengan IKM FTUI dan kesadarannya untuk menggerakkan

serta mengembangkan kebermanfaatan IKM FTUI

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa memiliki kesadaran akan

perannya dalam berkontribusi dan

menumbuhkan kebermanfaatan dalam IKM

FTUI.

Interaksi

Definisi : kesadaran akan pentingnya menjalin hubungan dengan orang lain,

menyampaikan, menerima dan bertukar wawasan sehingga terdapat persamaan pemahaman

tentang IKM FTUI sebagai wadah perjuangan bersama yang berandaskan kode etik

Page 31: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa sadar akan pentingnya menjalin

interaksi, sebagai sarana dalam

menyampaikan, menerima dan memiliki

pemahaman yang sama terkait IKM FTUI

antara anggota IKM FTUI di lingkungan

Departemen, Teknik, alumni dan masyarakat

dengan berlandaskan Kode Etik IKM FTUI.

Nasionalisme

Definisi : kesadaran diri sebagai bagian dari Indonesia dan semangat untuk

memberikan yang terbaik demi kemajuan bangsanya.

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa sadar akan peran dan fungsi

mereka dan juga dirinya adalah bagian dari

bangsa Indonesia serta memiliki antusiasme

untuk berperan aktif dalam mewujudkan

tujuan bangsa Indonesia

Kepedulian

Definisi : rasa ingin bergerak yang ditimbulkan dari sensitifitas terhadap hal yang

seharusnya terjadi terkait kepentingan bersama baik IKM FTUI maupun masyarakat

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa memiliki perhatian dan mau

untuk bergerak menyelesaikan permasalahan

disekitarnya

Page 32: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Penggerak Perubahan Mahasiswa memiliki perhatian dan insiatif

untuk bergerak menyelesaikan masalah

bersama baik di IKM FTUI maupun

masyarakat. (POLEKSOSBUDHANKAM)

Kepemimpinan

Definisi : kesadaran serta motivasi untuk membimbing dirinya ataupun orang lain,

bersama-sama untuk mencapai arah dan perannya di masyarakat

Jenis Tujuan

Pembekalan Mahasiswa sadar dan termotivasi untuk

membimbing dirinya menuju arah dan peran

yang ingin diambil di masyarakat

Penggerak Perubahan Mahasiswa semangat untuk mengajak dan

menggerakan orang lain untuk melaksanakan

perannya di masyarakat

2. Skill

Skill merupakan kemampuan atau keahlian tertentu yang diperlukan mahasiswa dalam

mewujudkan atau menunjang nilai untuk mewujudkan tujuan pembinaan.

1. Kemampuan Keagamaan

Definisi : kemampuan untuk beribadah yang merupakan tindak lanjut bentuk

keimanan dari agama yang diyakini

Fase Arahan

Pembekalan Mahasiswa dibina untuk memiliki

kemampuan memahami pentingnya

Page 33: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

pengaplikasian ilmu agama dalam kehidupan

sehari hari.

Penggerak Perubahan Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu

agama yang dianut dalam kehidupan sehari-

hari

2. Keilmuan Keteknikan

Definisi : Kemampuan memahami, mendalami, dan mengaplikasikan ilmu

keteknikannya untuk masyarakat

Jenis Arahan

Pembekalan Mahasiswa dibina untuk mengetahui

kelebihan core-competence dan memiliki

solusi pemikiran yang bisa diberikan untuk

menyelesaikan permasalahan di masyarakat

dengan berbasis teknologi kerakyatan

Penggerak perubahan Mahasiswa mampu menerapkan solusi

pemikiran dari permasalahn yang terjadi di

masyarakat tersebut secara aplikatif kepada

masyarakat

3. Manajerial Personal

Definisi : Kemampuan mengatur dan mengolah diri sendiri termasuk di

dalamnya mengolah potensi, mengembangkan karakter dan bersaing

secara sehat untuk mencapai arah dan perannya di masyarakat

Jenis Arahan

Pembekalan Mahasiswa dibina untuk mampu mengatur

urusan akademis dan non akademis serta

Page 34: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

mengembangkan karakter dan potensi diri

agar dapat bersaing dan melaksanakan

perannya di masyarakat.

4. Manajerial Organisasi

Deifinisi: Kemampuan untuk mengatur dan mengelola orang lain dan/atau

organisasi untuk bisa bergerak bersama mencapai arah dan peran yang

ingin di ambil di masyarakat

Jenis Arahan

Pembekalan Mahasiswa dibina untuk mampu mengatasi

masalah, bekerjasama, menyusun target,

mengatur alur kerja dan melakukan evaluasi

dalam suatu kelompok atau organisasi untuk

memberikan peran di masyarakat

5. Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Definisi : Kemampuan dalam mengolah pemikiran dan tindakan yang tepat dan

solutif dalam menghadapi berbagai permasalahan

Jenis Arahan

Pembekalan Mahasiswa dibina untuk memiliki cara

berpikir analitis, taktis, logis, sistematis,

inovatif, dan kreatif dan mampu

menerapkannya dalam menyelesaikan masalah

di lingkup departemen dan teknik

Penggerak Perubahan Menerapkan cara berpikirnya untuk

menyelesaikan masalah di semua lingkup

Page 35: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

masyarakat (lingkup IKM FTUI, di luar IKM

FTUI dan masyarakat)

Keterangan:

- Analitis: dalam bertindak harus dapat menganalisis keadaan, melakukan

pertimbangan dalam menganalisis (metode analisis).

- Logis: dasar berpikir secara logis; kerangka berpikir yang menghasilkan

pemikiran yang dapat diterima oleh akal sehat karena berlandaskan.

- Taktis: dapat mengambil keputusan atau langkah dengan tepat dan cepat.

- Sistematis: memiliki tahapan dalam berpikir yang teratur dan memiliki target

dalam setiap langkahnya.

- Kreatif dan Inovatif : mampu menghasilkan ide-ide baru dan memperbarui ide-

ide yang ada

- Solutif : membentuk suatu pemikiran yang mengarah kepada suatu solusi

Page 36: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

Sub-Lampiran A:

MEKANISME PEMBINAAN MAHASISWA

YANG TIDAK LULUS TINGKAT 1 (PEMBINAAN TAHAP II)

1. SC Pembinaan Tahap II tiap departemen memiliki rekap nilai Pembinaan awal dari

setiap departemen sampai tiga periode sebelumnya.

2. SC Pembinaan Tahap II tiap departemen mendata anggota muda yang tidak lulus

Pembinaan awal sampai tiga periode sebelumnya, disertai dengan nilai pembinaan

awal yang mereka miliki.

3. SC Pembinaan Tahap II wajib mengategorikan mahasiswa Anggota Muda sampai tiga

periode sebelumnya berdasarkan nilai pembinaan awal yang dinyatakan kurang.

SOP:

1. Semua mahasiswa yang tidak lulus pembinaan awal dan ingin menjadi

anggota aktif wajib mengikuti proker-proker pembinaan tahap II sebagai

peserta dan atau panitia di tingkat departemen dan teknik. (Catatan: Batas

minimal jumlah dan jenis proker yang diikuti ditentukan oleh SC Pembinaan

tahap II).

2. Semua proker pembinaan tahap II yang diikuti oleh mahasiswa Anggota

Muda, dilaksanakan sebelum pelantikan Anggota Aktif tahap II (sebelum

pembinaan Maba periode berikutnya dimulai).

3. Dinyatakan lulus jika mengikuti proker-proker eksekutif yang telah ditentukan

dengan batas nilai minimal dan akan dilantik pada pelantikan Anggota Aktif

tahap II.

4. SC Pembinaan tahap II tiap departemen wajib menyerahkan rekap nilai akhir

pembinaan tahap II pada pleno MPM sebelum pelantikan Anggota Aktif tahap

II.

Page 37: (Draft) Tap No Xxx - Gbpk 2015

5. Pembinaan tahap II dilaksanakan mulai awal tahun periode lembaga.