Top Banner
Dr Tedjo WP MM MARS 1. Survior & Pembimbing KARS 2. Anggota Komite Nasional Patient Safety 3. PERSI IKPRS 4. IRSJAM Mutu & Akreditasi
52

Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Dr Tedjo WP MM MARS

1. Survior & Pembimbing KARS

2. Anggota Komite Nasional Patient Safety

3. PERSI IKPRS

4. IRSJAM Mutu & Akreditasi

Page 2: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

BAB V TAHAPAN ANALISIS AKAR MASALAH

Didalam JCI edisi keempat menawarkan dua puluh satu langkah RCA yang komprehensif. Buku Pedoman ini menyederhanakan keduapuluh satu langkah tersebut menjadi tujuh tahap yang terdiri dari:

• Tahap Pertama: Inisiasi dan perumusan masalah

• Tahap Kedua: Penentuan Peristiwa Yang Terjadi

• Tahap Ketiga: Penentuan Critical Event

• Tahap Keempat: Identifikasi Akar Masalah

• Tahap Kelima: Identifikasi Alternatif Penanggulangan Masalah

• Tahap Keenam: Uji Coba Penanggulangan Masalah

• Tahap Ketujuh: Penetapan Upaya Penanggulangan Masalah

Page 3: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Herkutanto

GURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UI

Pendidikan dibidang Hukum

• Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik - Universitas Indonesia

• Grad. Dip. Forens.Med. - Monash University, Australia

Pendidikan dibidang Kedokteran

• Sarjana Hukum (SH) Universitas Indonesia,

Fakultas Hukum

• Master of Laws (LL.M) La Trobe University,

Australia School of Law

• Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI, 2012 - 2015

• Ketua Konsil Kedokteran, Konsil Kedokteran Indonesia, 2014 - 2019

Aktifitas dibidang Keprofesian

• Clinical Risk Management Training – Royal Children Hospital, Melbourne,

Australia

• Root Cause Analysis Training – Department of Health, Victoria, Australia

Page 4: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

REFERENSI

Page 5: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Identifikasi risiko

“ALUR MANAJEMEN RISIKO”

Investigasi & Analisis risiko

Evaluasi risiko

48 jam

Transfer

risiko

Kontrol :

Mitigasi / Reduksi

risiko

Incident / Accident / Screening

Ya

Tidak

Kelola risiko

or

Hindari

risiko DECISION ?

Eliminasi

risiko

Grading risiko

Page 6: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

1 : Lengkapi laporan ditempat Kejadian

2 : Ka Bgn membuat Grading Awal

4c

Investigasi

Komprehensif / AAM

(RCA)

Max : 45 hari (1,5 bln)

4b

Investigasi

Sederhana

2 minggu

4a

Investigasi

Sederhana

1 minggu

3b Moderate

Feedback bulanan ke Unit

terkait (Insiden yg sdh diupdate untuk

membuat Trend Analisis

Lap Berkala

Ke Komite

Medik

6 Membuat Materi

untuk

Pembelajaran

5 Tim Keselamatan Pasien RS

•Menganalisa Grading / Regrading

Semua unit pelayanan / Instalasi

3a Low 3c High 3d Extreme

Reporting

Investigasi

& Analisa

REDESIGN

SYSTEM

Ka Bgn / Unit

Tim

ALUR

INVESTIGASI

INSIDEN

Page 7: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

7

MATRIKS GRADING RISIKO

Probabilitas Tak

Significant

1

MINOR

2

Moderat

3

Mayor

4

Katatrospi

k

5

Sangat sering terjadi

(Tiap minggu/bulan)

5

Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Sering terjadi

(bbrp kali/tahun)

4

Moderat Moderat Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Mungkin terjadi

(1 - < 2 tahun/kali)

3

Rendah Moderat Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Jarang terjadi

(> 2 - < 5 th/kali)

2

Rendah

Rendah

Modera

t

Tinggi

Ekstrim

Sangat jarang terjadi

( > 5 thn/Kali)

1

Rendah

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Page 8: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

8

Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko

LEVEL/BANDS TINDAKAN

EKSTREM (SANGAT TINGGI)

Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS

HIGH (TINGGI)

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen

MODERATE (SEDANG)

Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko

LOW (RENDAH)

Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin

Page 9: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

CONTOH

•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu

•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien

• meninggal

•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah

• terjadi kurang 2 tahun yang lalu

•Skoring risiko : 5 X 3 = 15

•Warna Bands : Merah (ekstrim)

9

Page 10: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU

Penyebab langsung insiden :

Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden :

Rekomendasi : Penanggung jawab

Tanggal :

1

0

Page 11: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung jawab :

Tanggal :

Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit

Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi :

Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi :

Manajemen

Risiko :

Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK Tanggal :________________

Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK Investigasi setelah Grading ulang :

Hijau/Kuning/Merah

1

1

Page 12: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

CONTOH 1

• Pasien setelah dilakukan fisioterapi penyinaran

dengan alat, terjadi luka bakar grade 1

• Fisioterapis adalah tenaga yg baru bekerja 1 bulan

• Nilai Dampak = 3, karena cedera sedang

• Nilai probilitas = 2, karena kejadian jarang sekali

terjadi 2-5 tahun sekali

• Skor risiko = 3 X 2 = 6

• Warna bands = hijau investigasi sederhana

1

2

Page 13: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU

Penyebab langsung insiden : • Peralatan/sarana/prasarana : intensitas berlebihan pada alat

tranducer

• Petugas : fisioterapi kurang memahami penggunaan alat

Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden : •Peralatan/sarana/prasarana : Pemeliharaan alat tidak ada, alat belum di kalibrasi

•Manajemen (diklat) : pada waktu masuk sebagai pegawai baru tidak

dilakukan orientasi, kredensial dan training

Rekomendasi : Penanggung jawab

Tanggal :

Semua tenaga staf klinis baru harus dilakukan kredensial dan orientasi

Secara berakala harus dilakukan

diklat penyegaran

Bg pelayanan medis dan diklat

10 Juni 2018

Page 14: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung jawab :

Tanggal :

• Training penggunaan alat bagi fisioterapis baru

• Monitoring kinerja profesi

Atasan

langsung

10 Juni 2018

Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit

Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi :

Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi :

Manajemen

Risiko :

Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK Tanggal :________________

Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK Investigasi setelah Grading ulang :

Hijau/Kuning/Merah

Page 15: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

1

5

No.

Insiden

Jenis

Insiden

Dampak

(D)

Probabilitas

(P)

Skor

Risiko

(D x P)

Bands

Rangking

Risiko

Tindakan

Penanggung

Jawab

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1-25 L M H E

1.

2.

3.

4.

TABEL ASESMEN RISIKO

( Diisi Oleh Unit )

Page 16: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

RCA untuk Kuning atau Merah

Page 17: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

• Tahap kesatu sampai dengan kelima dilakukan oleh Tim RCA yang dibentuk oleh pimpinan FASYANKES yang hasil akhirnya adalah teridentifikasinya alternatif penanggulangan masalah agar KTD serupa tidak terjadi dimasa mendatang. Keseluruhan proses RCA hingga teridentifikasinya alternatif penanggulangan masalah tersebut dituangkan dalam suatu laporan RCA kepada pimpinan FASYANKES secara lengkap. Selanjutnya, pada tahap keenam dan tahap ketujuh, berdasarkan laporan RCA tersebut pimpinan FASYANKES memilih upaya penanggulangan masalah yang diusulkan dalam laporan RCA untuk diuji coba dan ditetapkan setelah dilakukan beberapa penyesuaian dengan keadaan.

• Dalam setiap tahap terdapat beberapa tujuan dan hasil yang diharapkan dapat dicapai melalui beberapa langkah tertentu. Selain itu terdapat pula beberapa contoh instrumen atau dokumen yang dibutuhkan

Page 18: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

SUBSTANSI LAPORAN RCA

Uraian tentang Didapat dengan

teknik

5 Upaya Penanggulangan

Risiko

Hazard – Barier – Target

Analysis

4 Risiko - Akar Masalah Diagram Analisis Kausal

3 Critical Event / Primary

Effect / CMP Diagram Analisis Perubahan

2 Investigasi Kejadian /

Pemetaan Kejadian Wawancara - Probing

1 Rumusan Masalah Incident Report

Page 19: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

URUTAN AKTIFITAS

PENYUSUNAN LAPORAN RCA

Bahan dan Cara

Identifikasi Insiden dan ruang lingkupnya Laporan Insiden, Risk Grading

Tentukan Tim Penelaah SK Tim RCA, Top Mgt

Rumuskan Masalah Laporan Insiden

Kumpulkan Informasi Observasi, dokumen, wawancara

Pilah dan Petakan Infomasi Time line, Time Person Grid

Identifikasi CMP / Critical Event Brain Storming, time line chart

Identifikasi Akar Masalah Apollo, 5 why, fish bone

Identifikasi Solusi & Rekomendasi Barier Analysis, Change Analysis

LAPORAN HASIL RCA

Page 20: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

21 STEPS of RCA 1: Organize a Team

2: Define the Problem

3: Study the Problem

4: Determine What Happened

5: Identify Contributing Process Factors

6: Identify Other Contributing Factors

7: Measure—Collect and Assess Data on

Proximate and Underlying Causes

8: Design and Implement Immediate

Changes

9: Identify Which Systems Are Involved—The Root Causes

10: Prune the List of Root Causes

11: Confirm Root Causes and Consider

Their Interrelationships

12: Explore and Identify Risk Reduction

Strategies

13: Formulate Improvement Actions

14: Evaluate Proposed Improvement Actions

15: Design Improvements

16: Ensure Acceptability of the Action Plan

17: Implement the Improvement Plan

18: Develop Measures of Effectiveness and

Ensure Their Success

19: Evaluate Implementation of

Improvement Efforts

20: Take Additional Action

21: Communicate the Results Joint Commission International, Root Cause Analysis in

Health Care: Tools and Techniques, 4th Edition, Illinois, 2010

Page 21: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Penyederhanaan Pengelompokan Langkah2 RCA sesuai JCI

1: Organize a Team

1 INISIASI & RUMUSKAN MASALAH 2: Define the Problem

3: Study the Problem

4: Determine What Happened

2 TETAPKAN PERISTIWA SENTINEL 5: Identify Contributing Process Factors

6: Identify Other Contributing Factors

7: Measure, Collect, Assess Data on Proximate and Underlying Causes 3 TETAPKAN CRITICAL EVENT / CMP

8: Design and Implement Immediate Changes

9: Identify Which Systems Are Involved—The Root Causes

4 TETAPKAN AKAR MASALAH 10: Prune the List of Root Causes

11: Confirm Root Causes and Consider Their Interrelationships

12: Explore and Identify Risk Reduction Strategies

5 TETAPKAN UPAYA

PENANGGULANGAN RISIKO 13: Formulate Improvement Actions

14: Evaluate Proposed Improvement Actions

15: Design Improvements

6 UJI COBA UPAYA

PENANGGULANGAN RISIKO 16: Ensure Acceptability of the Action Plan

17: Implement the Improvement Plan

7 UJI COBA UPAYA IMPLEMENTASI

UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

18: Develop Measures of Effectiveness and Ensure Their Success

19: Evaluate Implementation of Improvement Efforts

20: Take Additional Action

21: Communicate the Results

21 LANGKAH JCI Edisi 4 7 KELOMPOK LANGKAH JCI Edisi 4

Tetap menggunakan rincian komponen yang sama

Page 22: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

PENYUSUNAN LAPORAN AWAL RCA

1 Rumusan Masalah

2 Investigasi Kejadian /

Pemetaan Kejadian

3 Critical Event /

Primary Effect / CMP

4 Risiko - Akar Masalah

5 Penanggulangan

Risiko

Page 23: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Pertama: Inisiasi dan Rumuskan Masalah Tujuan dan hasil

• Tersusunnya Tim RCA

• Terrumuskannya masalah sesuai laporan insiden

• Tercapainya pemahaman awal atas masalah untuk persiapan pencarian fakta dilapangan

Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam tahap ini dilakukan tiga langkah, yaitu (1) menyusun Tim RCA; (2) merumuskan masalah sesuai laporan insiden; (3) menyiapkan pencarian fakta di lapangan.

Langkah 1: Menyusun Tim RCA • Pimpinan FASYANKES menetapkan tim RCA untuk suatu KTD tertentu dengan suatu keputusan tertulis;

• Kualifikasi tim tersebut adalah mereka yang telah memahami teknik RCA dan memiliki cara pandang yang luas dalam melihat suatu masalah, serta mampu bekerja dalam kelompok;

• Tim RCA yang ditunjuk tersebut berjumlah Tidak lebih dari sembilan orang. Apabila dibituhkan ekspert/ahli di bidang tertentu maka Tim dapat meminta bantuannya kemudian;

• Setelah tim terbentuk, pada pertemuan pertama segera menyusun agenda dan strategi pelaksanaan RCA sesuai dengan kondisi FASYANKES.

Page 24: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

(Masukan: perlu ditambahkan di dalam langkah pembentukan tim RCA mengenai SK pembentukan tim.

Diskusi: beberapa RS sudah memiliki SK tetap untuk tim RCA inti, bila butuh tim ad hoc diundang

terpisah (tidak ada SK). Di RS pemerintah perlu SK agar proses RCA bisa berjalan. Bagaimana

legalitas? Mohon diskusinya.

Bila diputuskan ada SK, maka perlu dicantumkan waktu kerja tim yang sudah dibentuk)

(Masukan uraian tambahan Membentuk Tim RCA

Tim dibentuk secara ad hoc, terdiri dari : (mengacu ke referensi)

1. staf yang berkaitan dengan bidang yang berhubungan dengan kejadian yang tidak diharapkan

2. anggota Tim Keselamatan Pasien RS

3. staf yang memiliki tugas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

4. Manajemen rs yang diberi kewenangan untuk memutuskan.

5. staf yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai pelayanan kesehatan.

6. Keikutsertaan staf yang terkait langsung dimungkinkan namun harus disesuaikan dengan

kejadian tergantung dengan situasi dan kondisi. Selain itu juga dapat diikutsertakan, atau

Masukan: Jumlah anggota tim sebaiknya ganjil dan tidak lebih dari 9 (sembilan) orang

• Ahli dapat dihadirkan dalam pertemuan tim sewaktu-waktu diperlukan.

• Pemimpin atau ketua tim harus merupakan orang yang memiliki pengetahuan, minat dan

kemampuan untuk melakukan RCA. Pemimpin berperan sebagai fasilitator yang mampu membangun komunikasi terbuka dan mengaktifkan partisipasi anggota tim.)

Page 25: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Langkah 2: merumuskan masalah sesuai laporan insiden

JANGAN TERBURU-BURU MENGAMBIL ASUMSI APAPUN! • Terlalu cepat berhenti berproses karena membutuhkan solusi segera,

• Kebutuhan untuk mem”blame”, • Mitos keliru tentang “akar masalah”, (Why) ?

• Ilusi common sense (akal sehat) dan realitas yang seragam

Definisikan masalah & signifikansi. Perumusan masalah yang lengkap mencakup unsur:

• WHAT

• what dari setiap masalah adalah akibat dari konsekuensi

• merupakan suatu efek yang tidak diharapkan terulang (primary effect)

• primary effect adalah permulaan dari pertanyaan “mengapa”

• dirumuskan dalam pernyataan kata benda + kata kerja (jam berhenti, lengan patah, sistem gagal, dan sebagainya)

• WHEN

• merupakan waktu relatif dari primary effect

• dapat merupakan waktu dalam suatu hari atau suatu titik dari sebuah rentetan penyebab (misalnya, setelah jam dinding jatuh)

• WHERE

• lokasi relatif dari primary effect

• dapat merupakan koordinat dalam sebuah peta atau posisi relatif terhadap suatu hal yang lain (kolam renang di samping lapangan tenis)

Page 26: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

f. WHO

e.. SIGNIFICANCE

• nilai relatif dari primary effect yang menimpa pada organisasi

• jawaban atas pertanyaan: mengapa kita melakukan penyelesaian masalah

• dapat untuk menentukan prioritas kasus yang akan diselesaikan melalui RCA, bila dalam incident report terdapat beberapa sentinel event, dengan memilih kasus mana yang memiliki dampak terbesar pada organisasi / RS.

Contoh Rumusan Masalah:

Pasien X mengalami kejang setelah disuntik vit C di ruang gawat darurat pada pukul 14.20 wib. Pasien dirawat selama 10 hari, dan peristiwa ini memberikan dampak terhadap reputasi rumah sakit dan pengeluaran dana perawatan ekstra oleh rumah sakit.

Page 27: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

RUMUSAN MASALAH

• WHO pasien wanita 53 th

• WHAT kejang

• WHERE di ruang gawat darurat

• WHEN suatu sore hari

• HOW setelah disuntik vit C

Pasien wanita 53 th mengalami kejang setelah disuntik vit C di ruang gawat darurat pada suatu sore hari

Page 28: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

(MASUKAN Merumuskan masalah)

• Masalah yang akan dianalisis menggunakan RCA adalah

kejadian sentinel atau kejadian yang menyebabkan

kematian atau cedera berat atau kasus yang setelah

dilakukan grading memerlukan analisis RCA.

• Kejadian yang akan dianalisis berfokus kepada kejadian

“salah” bukan mengapa kejadian tersebut terjadi.

Merumuskan kejadian dengan menggunakan kata tanya:

Apa, Siapa, Dimana, Kapan dan Bagaimana.

• Kejadian didefinisikan dengan satu-dua kalimat pernyataan

yang sederhana. Misal: operasi dilakukan pada area yang

salah.)

Page 29: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Langkah 3: menyiapkan pencarian fakta di lapangan Pengumpulan Data

• Fokus pada upaya pengumpulan data • Mengkaji Rumusan Masalah • Kumpulkan data sepanjang hal-hal terkait dengan apa

yang tengah dicari (sesuai rumusan masalah) Tiga Jenis Informasi Utama

• Pernyataan saksi dan pengamatan pada mereka yang dekat dengan peristiwa KTD, langsung maupun tak langsung

• Bukti-bukti fisik yang terkair dengan KTD atau Nyaris Cedera

• Dokumentasikan bukti-bukti

Page 30: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Kedua: Tetapkan Peristiwa Sentinel

• Tujuan dan hasil

• Diperolehnya fakta-fakta di lapangan melalui wawancara, pengamatan, telaah dokumen

• Diperolehnya peta kronologi peristiwa berdasarkan rumusan masalah dan fakta-fakta di lapangan

• Langkah-langkah

• Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan

Page 31: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

a. Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan

• Kumpulkan data yang relevan:

• Proses identifikasi pasien

• Jenjang para staf RS

• Orientasi dan pelatihan staf

• Penilaian kemampuan/pelatihan

• Supervisi staf

• Komunikasi antar staf

• Ketersediaan informasi

• Kecukupan dukungan teknologi

• Pengelolaan/pemeliharaan peralatan

• Lingkungan fisik

• Pengendalian farmasi: penyimpanan dan akses

• Pelabelan obat pasien

• Strategi probing:

• WHAT what else, what if

• WHY why not, what if

• WHEN why that time, who can proof

• WHO why that person, how could that person

• HOW how much, how long

Page 32: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

b. Langkah 2: Menyusun peta kronologis peristiwa

• Bentuk utama komunikasi kita adalah melalui laporan kronologis kejadian (storytelling)

• Laporan kronologis terdiri dari 4 elemen yang berhubungan dengan:

• Manusia (who)

• Benda (what)

• Kerangka waktu linier (when)

• Tempat (where)

• Contoh: Incident report

• Hakekat suatu laporan kronologis kejadian adalah suatu:

• “urutan kejadian” • dimulai dari suatu “titik tertentu” di masa lampau

• Titik tertentu tersebut “disepakati” (arbitrer) dan belum tentu benar

• Dapat mengarahkan pembaca laporan pada suatu konsekensi tertentu (dengan statement-statement yang tersirat)

• Laporan Kronologis TIDAK menggambarkan hubungan sebab-akibat

• Pemetaan kejadian:

Page 33: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon
Page 34: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

8. Contoh timeline:

Page 35: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Ketiga: Tetapkan Critical Event/Care Management Problems

• Tujuan dan hasil

Diperolehnya kejadian yang dianggap kritis (critical event).

• Langkah-langkah

• Langkah 1: Menentukan primary effect (PE):

• PE adalah setiap akibat yang ingin kita cegah terjadinya

• Penting untuk menentukan arah investigasi

• Bukan suatu hal yang bersifat universal (dapat berbeda untuk setiap orang)

• Merupakan titik awal untuk bertanya “ why “

• Untuk satu peristiwa bisa terdapat lebih dari satu PE

• Dalam setting RCA:

• PE disebut sebagai “Critical Event”

• Lambang:

Page 36: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

7. Dalam setting klinis: PE disebut sebagai CARE MANAGEMENT

PROBLEM (CMP)

b. Langkah 2: Menentukan PE dengan analisis perubahan:

Page 37: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

a.Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)

b.Digunakan untuk menganalisis proses yang tidak bekerja sesuai

rencana (apa dan mengapa berubah sehingga menimbulkan

kejadian/event?)

c.Metode sederhana yang dapat membantu membandingkan proses

yang berjalan efektif atau gagal.

d.Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)

Page 38: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Keempat: Tetapkan Akar Masalah

1. Tujuan dan hasil

Diperolehnya akar penyebab timbulnya masalah.

2. Langkah-langkah

a.Langkah 1: Menentukan pasangan dalam hubungan sebab-akibat

Page 39: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

1. Tiap akibat mempunyai minimal 2 penyebab dalam

bentuk Aksi dan Kondisi.

2. Hubungan sebab akibat fundamental:

• Primary effect

• Aksi: • penyebab sementara yang membawa kondisi

secara bersama sama untuk menimbulkan suatu akibat (action causes)

• suatu gerakan atau sesuatu yang aktif

• Kondisi: • penyebab yang terdapat sebelum suatu aksi

dilakukan

• sesuatu dalam keadaan pasif

Page 40: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

3. Kondisi majemuk:

• Aksi: penyebab yang mudah dilihat karena adanya “gerakan”

• Kondisi:

• penyebab yang di luar pengetahuan kita

• dapat dijumpai beberapa kondisi untuk satu akibat (lihat gambar )

• Sering dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan realita

• Tidak semua kondisi patut ditindaklanjuti, oleh karena harus sesuai dengan interest investigator

• Langkah 2: Menyusun bagan sebab-akibat

• Tanyakan “MENGAPA” (why) untuk setiap PE

• Rumuskan setiap penyebab ke dalam kategori Aksi dan Kondisi

• Hubungkan setiap penyebab dengan kata-kata “disebabkan oleh”

• Dukung setiap penyebab dengan bukti-bukti (evidence)

Page 41: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon
Page 42: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon
Page 43: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon
Page 44: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

5. Diagram Tulang Ikan:

• Tidak menunjukkan hubungan kausal yang sebenarnya

• Hubungan kausal tidak linier

• Tidak menggabungkan cara berpikir aksi + kondisi

• Hanya sebagai panduan untuk melakukan “root cause” dalam “mengidentifikasi” faktor2 yang perlu dipikirkan

Page 45: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

6. Root causes = hazards, misalnya:

a) Tidak ada mekanisme/SOP hand over

b) Surgical Safety Checklist belum dilaksanakan dengan benar

c) Peletakan obat anestesi di laci belum dikelompokkan

d) Pemilihan obat tidak dilakukan bersama antara dokter dan farmasi

e) Sasaran Keselamatan Pasien (six patient safety goals) belum dilaksanakan dengan benar

Page 46: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Kelima: Tetapkan Upaya Penanggulangan Risiko

1. Tujuan dan hasil

Diperolehnya upaya-upaya untuk mencegah agar masalah tidak terjadi lagi.

2.Langkah-langkah

• Langkah 1: Melakukan hazard-barrier-target analysis

Page 47: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

1.Barrier: penghalang agar adverse event tidak terjadi

2.Instrumen untuk mengidentifikasi barier keselamatan untuk mencegah kejadian yang tak diharapkan

3.Analisis penghalang:

a. Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya

b. Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi:

i. Penghalang mana yang seharusnya ada untuk mencegah insiden?

ii. Mengapa penghalang gagal?

iii. Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden terulang kembali?

4.Ada 4 tipe penghalang:

a. Penghalang fisik

b. Penghalang natural

c. Penghalang tindakan manusia

d. Penghalang administrasi

Page 48: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

5. Kapan digunakan?

(a)STAND ALONE

(b)SETELAH SEMUA CAUSA/AKAR MASALAH DITEMUKAN DARI

HASIL INVESTIGASI RCA Akar penyebab = HAZARD

(c)SKALA EFEKTIFITAS (1 – 6)

(i)Skala 1: paling tidak efektif

(ii)Skala 6: paling efektif

Page 49: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Langkah 2: Menformulasi langkah perbaikan

Page 50: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

Tahap Keenam: Uji Coba Upaya Penanggulangan Risiko • Tujuan dan hasil

Diperolehnya upaya yang paling tepat dan mampu laksana untuk

menanggulangi risiko. • Langkah-langkah

• Langkah 1: Mendesain rencana perbaikan

• Langkah 2: Memastikan akseptabilitas rencana perbaikan

Tahap Ketujuh: Uji Coba Implementasi Upaya Penanggulangan Risiko • Tujuan dan hasil

• Diperolehnya penerapan hasil uji coba lapangan.

• Dilakukannya monitoring dan evaluasi.

• Langkah-langkah • Langkah 1: Mengimplementasi rencana perbaikan

• Langkah 2: Mengembangkan cara pengukuran efektivitas upaya perbaikan

• Langkah 3: Mengevaluasi implementasi upaya perbaikan

• Langkah 4: Mengambil tindakan tambahan yang diperlukan

• Langkah 5: Mengkomunikasikan hasil

Page 51: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

• RCA wajib dilakukan rumah sakit dan merupakan bagian dari Reporting and Learning System

• Hasil akhir kegiatan adalah Laporan RCA kepada Direksi RS dengan komponen tertentu

• Penyusunan diagram kausalitas BUKAN linier, tetapi mengikuti logika sehat

Page 52: Dr Tedjo W P M M M A RS - RS Mitra Plumbon

HERKUTANTO 52

[email protected]