Top Banner

of 30

dr. EDDY R. M. p2KB

Jul 06, 2015

Download

Documents

Edi Sabara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

dr. H. Eddy R. Moeljono, SpOG(K)

By : dr. sari ifdiana jalal,

november 2010

RS INDONESIA TAK SIAP BERSAINGKomentar pasien :Hal yg menarik pasien pd pelayanan di luar negeri adalah : - profesionalisme, - - keramahan - - perhatian dokter dokter dan staff - - pemeriksaan berjalan tepat waktu, baik untuk dokter maupun laboratorium - - pasien tidak perlu antre lama - - pasien diberi cukup waktu untuk beronsultasi - - bahkan diberi nomor hp dokter utk dihubungi sewaktu2 Sebaliknya di Indonesia, - sudah antrenya berjam-jam - pasien tidak punya kesempatan bertanya karena pasien berikut sudah dipanggil

KOMENTAR MASYARAKAT PADA DOKTER

KOMPAS, 4 MARET 2009 (OPINI, hal 7)PASIEN BERPROFESI DOKTER DILAYANI TIDAK MANUSIAWI Sayangnya pelayanan yang didapatkan TAK MANUSIAWI dan TAK PROFESIONAL karena sikap dokter dan perawat yang ogahogahan.

> KOMPAS,

27 MARET 2009 (OPINI, hal 7)

PELAYANAN RSCM MASIH BURUK - Keburukan pelayanan juga saya alami di Klinik Yasmin. Di klinik ini dokter tidak tepat waktu meskipun sudah dijadwalkan jam konsultasi. Dokter bisa molor 2 jam dari jadwal yang dijanjikan. - Pelayanan di RSCM Jakarta masih buruk meski sudah memiliki gedung baru dan bagus, seperti Gedung A dan Klinik Swasta Cenderawasih serta Sayap Internasional

PENYELENGGARAAN P2KBLANDASAN PROFESI -PROFESI -- PROFESIONAL -- PROFESIONALISME -PROSES PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERSTRUKTUR, TERUKUR, SISTEMIK -- SELAMA BERKARIER -- TERUS MENERUS -- BERKESINAMBUNGAN -- INDIVIDU TIM INSTITUSI / RS

LANDASAN TEORI

LANDASAN HUKUM

-UU RI No. 29 Thn 2004 -- UU RI No. 44 Thn 2009 Tata kelola RS klinik(psl 36) -- Permenkes No. 512 tahun 2007 -- Sk PB IDI No. 053/PB/A4/2007 -- AD?ART PB POGI 2009-2012

LANDASAN PROFESI> Pertanggung jawaban atas pekerjaannya > Menghormati hak otonomi pasien > Sikap independen tanpa pamrih > Pengabdian pada tuntutan etika profesiETIKA BERPROFESI MEDIS 1. Prinsip berbuat baik (beneficence) 2. Prinsip tidak merugikan (Non Maleficence) 3. Prinsip menghormati hak otonomi pasien (Patient otonomy) 4. Prinsip keadilan, kewajaran (Justice)

ETIKA KLINIK - Indikasi medis - Melibatkan pasien - Kualitas hidup - Pengaruh eksternal

PERTIMBANGAN PROFESIONAL - Pengetahuan teori kasus - Pengetahuan aktual kasus - Pengetahuan prosedural institusi - Pengalaman intuisi yang tajam dari kasus

P2KB

KESENJANGAN KOMUNIKASI DOKTER DAN PASIENMEDIA INDONESIA, RABU, 23 JUNI 2010, HALAMAN 24, INFO KESEHATAN

TERDAPAT KETIDAKSETARAAN KOMUNIKASI ANTARA DOKTER DAN PASIEN KARENA DOKTER DIANGGAP SEBAGAI PIHAK YANG POSISINYA LEBIH TINGGI DARIPADA PASIEN PARA DOKTER HANYA MENANYAKAN SATU PERTANYAAN, YAITU APA SAKIT YANG DIDERITA PASIEN TIDAK KEBERATAN APABILA DOKTER MENGINTERUPSI, TETAPI DOKTER KEBERATAN JIKA PASIEN MENGINTERUPSI SISTEM PATERNALISTIK MEMBUAT RELASI DOKTER-PASIEN BELUM SETARA PENGUJI EKSTERNAL DARI FKM UNDIP : IDEALISASI DOKTER SEHARUSNYA MENJADI EDUKATOR, MOTIVATOR, DAN KONSELOR HINGGA KINI BELUM DIPENUHI DOKTER DI INDONESIA

PEMAHAMAN PENYELENGGARAAN P2KB CPDMERUPAKAN KEGIATAN YANG BERUPAYA MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA PROFESIONALISME SPOG SECARA TERSTRUKTUR, TERUKUR, DAN SISTEMIK SELAMA BERKARIER AGAR SENANTIASA MEMILIKI KOMPETENSI PROFESIONAL YANG UP TO DATE SESUAI DENGAN TUNTUTAN-KEBUTUHAN PASIEN YANG DILAYANINYA, MASYARAKAT LUAS PADA UMUMNYA, PERKEMBANGAN ILMUTEKNOLOGI, INSTITUSI DIMANA BERPROFESI DAN ORGANISASI DIMANA BERNAUNG

Merupakan salah satu upaya untuk dapat mempertahankan kualitas profesionalisme SpOG pada level yang optimal (day by day) serta sekaligus dapat mempertahankan berbagai ciri-ciri khas seorang profesional medis pada saat berprofesi yang senantiasa harus mempertahankan peran, sikap, perilaku yang mengutamakan keselamatan pasien, manajemen risiko, dan kualitas pelayanan profesional baik secara individu maupun tim kerja di institusi (rumah sakit-klinik)

Dengan melihat ciri-ciri umum profesi-profesi medis diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional medis adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur peran-sikap / perilaku yang berada di atas ratarata Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola peran, sikap dan perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan berprofesi SpOG dan bidang kegiatannya menerapkan suatu pedoman / panduan serta konsep pemeliharaan profesionalisme kaum profesional yang tinggi dan terintegrasi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang semakin baik (individu tim institusi / rs)

PERAN SIKAP/PERILAKU YANG HARUS DIMILIKI OLEH SPOG SELAMA BERPROFESI SEBAGAI KAUM PROFESIONALCOMMUNICATORALTRUISMACCOUNTABILITY RESPONSIBILITY

HEALTH ADVOCATOR

LEADERSHIP

HEALTH EXPERT SCHOLARHONOR INTEGRITYMEDICAL SKILL KNOWLEDGE

CARING COMPASSION COMMUNICATION

MANAGERRESPECT DUTY EXCELLENCE

PROFESSIONAL

COLLABORATOR

KARAKTERISTIK PROFESI (10 M)(KONSEKUENSI MEMANGKU JABATAN DAN MENYELENGGARAKAN ILMU PROFESI)

1. Melibatkan diri pada kegiatan intelektual 2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus 3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan 4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan 5. Mengharapkan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. 6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat 8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik 9. Melibatkan harapan masyarakat terhadap pelayanan yang 10. Memerlukan izin khusus dalam penyelenggaraannya. diberikan

PROFESI MEDISSebuah pr fesi yang hanya dapat memper leh kepercayaan dari masyarakat (P LI T UST), bilamana dalam diri para elit pr fesi nal tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika pr fesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian pr fesi kepada masyarakat yang memerlukannyaTanpa etika pr fesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah pr fesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.PROFESSION -------- OFFI IUM NOBEL -------------------MANUSIA TERHORMAT

Mengatur dirinya sendiri, mendisiplinkan dirinya sendiri, menghargai harkat dan martabat profesinya

PIRAMIDA PROFESIONALISMEPASIEN, KOLEGA, KARYAWAN, MASYARAKAT PROFESIONALISME MEDICAL PROFESONAL

KLINISI PROFESIONAL - MANAJERT E R B A I KK E M A N U S I A A NA K U N T A B I L I T A S

K O M I T M E N

PEMAHAMAN ETICO-MEDICO-LEGAL

KETERAMPILAN KOMUNIKASI-INTERPERSONALKETERAMPILAN PRAKTIS MANAJEMEN-ADMINISTRASIKOMPETENSI KLINIK (keterampilan pengetahuan OBGIN)

Aktifitas PPKBKELUARKAN SEGERA Pembelajaran Pengembangan Ilmu, keterampilan KELUARAN MENENGAH Ada perubahan : - Praktik klinik - Manajemen praktik

NILAI

250 / 5 THN 50 / TAHUN

Perubahan Pengembangan Sikap / perilaku Individu-pribadi

Konfirmasi adanya Re-inforcement dari pola praktik yang berjalanKUALITAS PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI YANG DIHARAPKAN PERBAIKAN KUALITAS ORGANISASI MANAJEMEN INSTITUSI RUMAH SAKIT

KELUARAN AKHIR KUALITAS PELAYANAN KONSISTEN SESUAI FAKTA DAN KEILMUAN, SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASIEN

LANDASAN TEORIDihubungkan dengan P2KB-CPD, maka kompetensi yang perlu di bina dan diperlihara dalam terminologi PROFESIONAL yang dimaksud adalah mengenai keilmuan, keterampilan, sikap dan perilaku serta peran para SpOG selama berkarier dalam konteks institusional Kompetensi yang relevan yang perlu dibina adalah pada area: (day by day)PATIENT CARE : jujur, sepenuh hati, sesuai, efektif dalam menyelenggrakan perwatan kesehatan MEDICAL KNOWLEDGE : menyelenggarakan pelayanan kesehatan senantiasa berbasis eviden based medicine dan praktis PRACTICE BASED LEARNING AND IMPROVEMENT : dalam berprofesi berpraktek senantiasa dapat belajar dan mengevaluasi serta memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai perkembangan ilmu dan teknologi yang eviden baik secara individu maupun tim kerja di rumah sakit. INTERPERSONAL AND CMMUNICATION SKILLS : dalam berprofesi senantiasa secara efektid dapat tukar menukar informasi dengan pasien dan keluarganya, sejawat, tim kerja dan pihak manajemen rumah sakit PROFESSIONALISM : komitmen pada tanggung jawab profesional, senantiasa mematuhi clinical ethic. Dan professional judgement serta sensitif/peka terhadap faktro2 sosial, ekonomi, budaya dalam menyelenggarakan profesi/praktek SYSTEMS-BASED PRACTICE : senantiasa mematuhi seluruh ketentuan dalam sistem dimana berprofesi/berpraktek, mampu memanfaatkan sumber daya yang ada walaupun dengan keterbatasan ketersediaan demi kualitas pelayanan yang optimal dan kepentingan pasien (tidak berlebihan, dapat saja kekurangan tetapi tetap demi kemaslahatan pasien dgn informasi).

ATRIBUT INTI PROFESSIONALISME --P2KBINTEGRITAS JUJUR Senantiasa patuh dan terikat pada kode etik dan nilai profesi medik, incorruptibility ALTRUISME Senantiasa mengutamakan dan menempatkan kepentingan pasien dari pada kepentingan kita sendiri dalam menyelenggarakan pelayanan/berprofesi MORAL ETIK Senantiasa berprofesi sesuai dengan nilai-nilai moral yang di akui masyarakat serta menghargai hak asasi manusia dan mematuhi etika kedokteran dalam setiap berhubungan dengan pasien, kolega, dan masayarakat umumnya. KOMPETEN Senantiasa mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan - keterampilan yang relevan selama berprofesi KOMITMEN Senantiasa terikat secara emosional dan kepedulian melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan sesuai dengan Hippocrates Oath or its modern equivalen AUTONOMI Kebebasan profesi bagi dokter terutama dalam menegakkan diagnosis dan terapi semata-mata hanya untuk kepentingan pasien dan kebaikan masyarakat lainnya. MENGATUR SENDIRI Hak istimewa dalam menyusun standar sendiri, dan upaya kepatuhannya, bertanggung jawab terhadap seluruh sikap/perilaku/tindakan yang dilakukan dalam berprofesi, demi menjaga harkat martabat profesi baik secara individu, kolega dan organisasi profesi. TANGGUNG JAWAB KEPADA MASYARAKAT Senantiasa terikat pada penjelasan yang telah diberikan baik kepada pasien, masyarakat, dan bersedia mempertanggungjawabkan kepada masyarakat baik secara individu maupun organisasi profesi demi kebaikan masyarakat umum. TANGGUNG JAWAB KEPADA PROFESI Komit dalam hal memelihara dan menjaga integritas moral, serta kolegial semata-mata untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat profesi TEAMWORK Senantiasa mampu menghargai dan respek pada expertise dari sejawat lainnya dan bekerja secara bersama-sama dalam lingkungan yang etis dan profesional demi kepentingan pasien

AKTIFITAS KEGIATAN P2KB MERUPAKAN SUATU SIKLUS DARI CLINICA GOVERNANCEFIGURE 1 The Clinical Governance Cycle Standards (Do we know the right thing to do?) Change management (Do we know how to put it right?) Professional qualities (CPD) (Do we have the right knowledge, skills, and attitudes?)

P2KB - CPD

Monitoring (Do i/we do it right?)

Service delivery and organisation (Do i/we have the right environtment, manpower, equipment and processes?)

Strategic framework for Clinical Governance 20032005 Introduction Clinical Governance covers a wide range of activities, grouped into seven technical competence, These are : a. The use of information b. Patient user and public involvement c. Clinical risk management P2KB - CPD d. Clinical audit e. Research and effectiveness f. Staffing and staff management g. Education, training, CPD

PENYELENGGARAAN P2KB-CPD DI INDONESIA, PERLU PEMBENAHAN, SAAT INI BELUM SEJALAN DENGAN KONSEP ORGANISASI MANAJEMEN RS SECARA TERINTEGRASI, DEMIKIANPUN DENGAN KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL (PERLU PENDEKATAN KOLABORATIF : DEPKES, IDI, PERSI, PERMAPKIN, FK, PDSp)

P2KB CPD(WORLD FEDERATION FOR MEDICAL EDUCATION) -

-

-

-

P2KB CPD, harus didesain agar bermanfaat untuk Pengembangan profesionalisme, pasca pendidikan formal dan berlangsung selama berkarier sebagai dokter Kegiatan yang terstruktur, sistemik, dan terukur pada institusi dimana berpraktek/berprofesi memelihara dan mengembangkan kompetensi (peran/sikap/perilaku, keterampilan, pengetahuan), sesuai perkembangan ilmu, teknologi, kebutuhan pasien dan tuntutan masyarakat harus memperlihatkan peningkatan peran, sikap dan perilaku serta kompetensi para dokter (keterampilan klinik, pengetahuan teoritik), kemampuan berorganisasi (kepemimpinan, kerja tim), keterampilan berkomunikasi, medical ethics, teaching, research and administration

5. Ikhtisar Dimana posisi saya dan kemana arah saya ke depan

Asesmen sertifikasi

SIKLUS P2KB Individu SpOG Continually Reflect-on-practice And Reflect-in-practice

1. Identifikasi pengembangan yang diperlukan? - apa yang perlu dilakukan - Gap apa yang ditemukan saat ini, pengetahuan-keterampilan arahnya mau kemana

asil yang nyata dari P2KB yang nampak pada pola praktek

ow has my learning impacted on my practice

2. Buat perencanaan P2KB - Identifikasi aktifitas dan sumberdaya yang ada dan apa yang diperlukan untuk mencapai nilai yang ditentukan dan sesuai dengan gaya pembelajaran yang ada /sesuai3. Laksanakan dan catat aktifitas P2KB - Lakukan review apakah sesuai dengan pola saya berprofesi - Apakah perlu perubahan - Bila perlu, rencanakan

4. Nampak dalam pola praktek - Apa yang telah saya pelajari - Apakah saya sdh laksanakan pd praktek saya - Apakah ada manfaat bagi pasien, manajemen, sejawat

PELAKSANAAN P2KB DI RUMAH SAKIT(KIRKPATRICK SCALE)

1. PARTISIPASI AKTIF PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN BERSAMA 2. TERJADI PERUBAHAN SIKAP-PERSEPSI SETELAH MENGIKUTI AKTIFITAS PEMBELAJARAN 3, DIIKUTI PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN 4, TERJADI PERUBAHAN PERILAKU DALAM BERPROFESI 5. DIIKUTI PERUBAHAN POLA PENGELOLAAN ORGANISASI PEL. KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN (PERBAIKAN GUIDELINE, PROSEDUR, PROTOCOL, PATHWAY, DAN POLA MANAJEMEN) 6. BERMANFAAT BAGI PASIEN, TERJADI PERBAIKAN TERUS MENERUS DARI INDIVIDU DOKTER-ORGANISASI PEL. KESEHATAN

THE IMPLEMENTATION OF CORE ELEMENT OF MEDICAL PROFESSIONALISM FOR CPD PROGRAMMECORE ELEMENTS OF MEDICAL PROFESSIONALISMEPROFESISIONAL KNOWLEDGE (CLINICIAN)

DOMAIN

ELEMENTS

Understanding basic science Understanding human-social science

1. Knowledge of basic science 1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Basic knowledge human-social science Understanding the characteristic of society Self restrain & risk management Planning Physical & mental health Life long learning skills Teamwork Leadership Communication skills Foreign language skils Logical & critical thinking skills Creative thinking skills Problem solving skills Decision-making skills Service attitude Respect for others Humanity Etiqquette Ethical attitude &behavior Self-confidence, trust, autonomy Integrity, dilligent, honesty Sense of duty Self examination Religious life Open, positive method Appearance

PROFESSIONAL SKILLS (MANAGER)

Self management skills

Human relationship

Multiple thinking skills

PROFESSIONAL ATTITUDE (PROFESSIONAL)

Service attitude

Monitoring attitude

Progressive attitude

The framework uses the concept of medical professionalism as its theorethical platform, acknowledging the increasing awareness of a patient-focused medical workforce

Three main areas (strands) of medical professionalism are identified : clinical expertise, risk management and professional values and responsibilities

Clinical expertise > Medical expertise Clinician Professional > Clinical judgement knowledge > Medical informatics (clinical) Risk management > Communication Manager > Practice management Professional skill > Medical informatics (practice) > Personal management and insight Professional values and responsibilities > relationship and accountability Professional > advocacy and equity Professional attitude > education

Medical professionalism

CPD

LANDASAN HUKUMUndang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran, pasal 3, pasal 28, dan pasal 51 Undang-undang tentang Sistem pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, pasal 61 Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan Permenkes nomor 512 tahun 2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan praktik kedokteran SK PB IDI no. 053/PB/A.4/04/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pengembanan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P3KB) IDI Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga POGI

PENYELENGGARAAN P2KB

IDI

PB POGI SAFETY QUALITY PRINCIPLE

EFFECTIVE EDUCATION STRATEGY

POGI CABANG

PROFESIONALISME SpOG PROFESSIONAL VALUES-RESPONSIBILITIES

CLINICAL EXPERTISE

RISK MANAGEMENT

1. MEDICAL EXPERTISE 2. CLINICAL INFORMATICS 3. CLINICAL JUDGMENT

4. COMMUNICATION 5. MEDICAL INFORMATICS (PRACTICE) 6. PRACTICE MANAGEMENT 7. PERSONAL MANAGEMENT

8. RELATIONSHIP ACCOUNTABLE 9. ADVOCACY EQUITY 10. EDUCATION

PRACTICE IMPROVEMENT THROUGH NEED DRIVEN CPD LEARNING ACTIVITIES

TUJUAN GLOBAL PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN (INDIVIDU-INSTITUSI)1.

2.

3.

4.

5.

6.

AMAN : bebas dari risiko (medik, sosial,ekonomi) dalam upaya penyembuhan penyakit atau masalah kesehatan yang dialaminya dari masuk RS sampai keluar RS EFEKTIF : menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis ilmu pengetahuan yang update, mencegah underused dan overuse FOKUS PADA PASIEN : menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara etis dan profesional, respek dan respon/proaktif pada kebutuhan pasien, nilai-nilai, serta mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam memutuskan tindakan yang terbaik untuknya. TEPAT WAKTU : mengurangi waktu tunggu yang kadang2 menyebabkan harmful delays for patient and clinicians EFISIEN : mencegah pemanfaatan sumberdaya (peralatan,idea2, energi, dan )yang dapat merugikan pasien ADIL/WAJAR : > Tidak menyelenggarakan pelayanan dengan melihat variasi keadaan pasien (gender, ekonomi, ras, geografi) patuh pada pedoman/panduan/protokol pathway/prosedur yang ada dan disepakati sehingga dpt mengurangi variasi, > adil dan wajar dalam pemanfaatan sumberdaya

PERLU PEMBINAAN PROFESIONALISME MELALUI P2KB

STANDAR KOMPETENSI DOKTER DIHUBUNGKAN DENGAN KEGIATAN BERPROFESI / BERPRAKTEK (IDI)1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

AREA KOMUNIKASI EFEKTIF : mampu menggali danbertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain. AREA KETERAMPILAN KLINIS : melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya. AREA LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN : mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum AREA PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN : mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, korrdinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan. AREA PENGELOLAAN INFORMASI : mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan AREA MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI : melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesiny; belajar sepanjang hayat, merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara sinambung AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL DAN PROFESIONALISME, KESELAMATAN PASIEN : berperilaku profesional dalam prkatik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

SKEMA P2KB POGII. KEGIATAN INTERNAL : 30 NILAI / TAHUN kinerja klinik (poliklinik, tindakan)kinerja non klinik (ronde, audit medik/klinik, journal reading, pembicaraan kasus, pertemuan medik non medik, laporan pagi) II. KEGIATAN EKSTERNAL : 15 NILAI / TAHUN > kinerja ilmiah : 12 nilai / tahun - menghadiri kegiatan ilmiah : sesuai SKP - sebagai instruktur : 2 nilai / tahun - sebagai pembicara : 4 nilai / tahun > pengabdian masyarakat / profesi : 3 nilai / tahun III. KEGIATAN PEMBELAJARAN MANDIRI : 5 NILAI / TAHUN RANAH KEGIATAN YANG BERNILAI PENDIDIKAN DALAM P2KB (IDI) KEGIATAN PROFESI A, Pembelajaran : 30% - 70% (60-275) B. Profesional : 30% - 70% (60-275) C. Pengabdian masyarakat : 5% - 15% (12,5-37,5) D. Publikasi ilmiah : 0 5% (0 12,5) E. Pengembangan ilmu & politik : 0 5% (0 12,5) JENIS PENDIDIKAN PRIBADI INTERNAL EKSTERNAL

PERSYARATAN RE-SERTIFIKASI200 250 SKP PROGRAM P2KB ON-LINE

PERMOHONAN PERPANJANGAN IJIN PRAKTEK 6 BULAN SEBELUM BERAKHIR STR

Surat permohonan Fotocopy STR yang masih berlaku Fotocopy sertifikat kompetensi Surat keterangan sehat fisik mental dari dokter yang memiliki SIP 5. Surat pernyataan kepatuhan pada etika profesi 6. Pasfoto terbaru 7. Bukti pembayaran biaya registrasi PERKONSIL 42/KKI/PER/XII/2007

1. 2. 3. 4.

NILAI SKP KEGIATAN P2KB

DIAGRAM ALUR PROSES RESERTIFIKASIPOGI CABANG TIM P2KB PB POGI KOMISI P2KB-BARANG PENILAIAN DIRI -- DOKUMEN PEMBUKTIAN -- SURAT KESEHATAN

Surat Rekomendasi

KOLEGIUM OBGIN

Program P2KB 5 ranah

Sertifikat Kompetensi

ANGGOTA POGI

Surat Tanda Registrasi

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

THE PEAK OF PROFESSIONALISM Who absolutely understands and knows How to relate to people, Who shares values with everyone else and is operating in a system where the institution shares all those valuesITS NOT HOW GOOD YOU ARE ITS HOW GOOD YOU WANT TO BE

BE PROFESSIONAL BY PRACTICE ETHICALLY

CPD P2KB

THANK U SO MUCH for ATTENTION