Top Banner
DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR (PPTN) SERPONG Erwansyah L., Agus Gindo S., Sudlyatl Pusat Pen gem bang an Pengelolaan Limbah Radioaktif-BATAN, Serpong ABSTRAK DISTRIBUSI UTeS DALAM TANAH PERMUKAAN PPT~ SERPONG. Distribusi konsentrasi mes dalam tanah permukaan di daerah PPTN Serpong dan Lepas Kawasan telah diselidiki. Sampling di daerah PPTN Serpong dllakukan pada arah Utara, Timur, Barat dan Selatan dalam radius 800 m dari reaktor G.A. Siwabessy. Sampling di daerah Lepas Kawasan dilakukan sebagai kontrol di daerah Gunung Sindur. yang jaraknya 5 km dan reaktor G.A. Siwabessy. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata mCs di daerah PPTN SerponR berturut-turut adalah 0.70 ± 0.39 Bq/kg. 0.83 ± 0.33 Bq/kg, 0.77 ± 0.29 Bq/kg dan 0.90 ± 0.17 Bq/kg. Konsentrasi 7CS di daerah Gunung Sindur adalah 0.81 ± 0.24 Bq/kg. Konsentrasi 137Csdi daerah PPTN SerF-0ng bila dibandingkan dengan dl daerah Lepas Kawasan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Konsentrasl 13 Cs di daerah PPTN Serpong dan Lepas Kawasan bila dibandingkan dengan daerah Antartika dan Jepang. menunjukkan konsentrasi relatif lebih rendah. Hal inj memberikan informasl bahwa konsentrasi 137 Cs di daerah PPTN Serpong umumnya berasal dari jatuhan (fa/lout), penambahan oleh adanya kegiatan nuklir di PPTN Serpong tidak nyata. ABSTRACT THE DISTRIBUTION OF 137CsIN SURFACE SOIL AT SERPONG NUCLEAR SITE. The distribution of 1J7Cs in surface soil at Serpong site and off-site area has been measured. The soil sample was taken within a radius of 800 m from G.A. Siwabessy reactor in the direction of Nor/h, West, South and East. The control samples were taken in the radius of 5 km from reactor, in Gunung Sindur area. The resul/s indicate that the 137 Cs concentrations at Serpong site are 0.70 ± 0.39 Bq/kg, 0.83 ± 0.33 Bq/kg, 0.77 ± 0.29 Bq/kg and 0.90 ± 0.17 B~lkg respectively while the concenlration of 137Csin Gunung Sindur area is 0.81 :I: 0.24 Bqlkg. The concentrations of 13 Cs at Serpong slle and Gunung Sindur area are not significan/lly different from each other at 90% confidence level. The 137Cs concentrations at Serpong site and Gunung Sindur are far below its concentration in Antar/ice and Japan area. This resul/ Indicate that at Serpong site the difference between 137 Cs coming from fa/l-out and that from the operation of reactor is not significant. PENDAHULUAN Pereobaan peledakan bom nuklir di atmosfer telah dilarang semenjak tahun 1980, namun peledakan bom nuklir yang te~adi pada kurun waktu 1945 - 1960 merupakan pelepasan radionuklida buatan ke lingkungan yang terbesar. Pereobaan tunggal dengan kekuatan 1 megaton akan memberikan hasil fisi 131( sebanyak 4200 pBq, 90Sr sebanyak 3,9 p8q dan 137Cs sebanyak 5,9 pBq. Seluruh percobaan peledakan nuklir di atmosfer yang pernah te~adi mencapai total daya 155 megaton. Berdasarkan laporan UNSCEAR, radionuklid~ yang dihasilkan dari peledakan bom nukllr dan terdistribusi secara global adalah ,90Sr, 1311 dan 137Csmasing-masing sebanyak 600 pBq, 650000 pBq dan 910 pBq. Radionuklida ini menyebar secara global hingga stratosfir, keberadaannya di stratosfir dapat mencapai 1 - 5 tahun dipengaruhi oleh garis lintang dan ketinggian peledakan. Pada gilirannya radionuklida ini akan terdeposisi dipermukaan bumi dikenal sebagai jatuhan debu radioaktif (fall-out)11]. Radionuklida buatan yang dihasilkan melalui reaksi inti, pemanfaatannya saat ini sangat fuas dan dapat menyebabkan te~adinya peningkatan residu di lingkungan. 182 Peningkatan residu radioaktif di alam umumnya berasal dari jatuhan global, operasi dan kecelakaan reaktor daya (PLTN), pemrosesan ulang bahan bakar nuklir dan pemanfaatan radioisotop di berbagai bidang kehidupan. Lepasan efluen radioaktif ke lingkungan dari pengoperasian reaktor dan instalasi daur ulang bahan bakar nuklir secara rutin bila dibandingkan terhadap percobaan bom nuklir atau pelepasan dari kecelakaan nuklir relatif kedl, karena jumlah radionuklida yang diperkenankan terlepas ke lingkungan dibatasi secara ketat dan dipantau secara kontinyu. Namun karena pelepasan yang terjadi berlangsung selama umur instalasi yang dapat mencapai 30-40 tahun, pefepasan ini dapat menjadi signifikan. Kegiatan ini mempunyai potensi meningkatkan residu radionuklida secara lokal di sekitar instalasi nuklir. Oalam makalah ini disampaikan hasil penelitian distribusi konsentrasi 137Cs yang terdeposisi dalam tanah permukaan di PPTN Serpong. Informasi yang diperoleh sangat bermanfaat untuk mengetahui konsentrasi 137Cs pada berbagai kedalaman dan juga migrasinya terhadap jenis tanah yang ada di PPTN Serpong. Hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai masukan dalam
8

DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

Mar 28, 2019

Download

Documents

truongnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAANDAERAH PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR (PPTN) SERPONG

Erwansyah L., Agus Gindo S., SudlyatlPusat Pen gem bang an Pengelolaan Limbah Radioaktif-BATAN, Serpong

ABSTRAKDISTRIBUSI UTeS DALAM TANAH PERMUKAAN PPT~ SERPONG. Distribusi konsentrasi mes dalam tanah

permukaan di daerah PPTN Serpong dan Lepas Kawasan telah diselidiki. Sampling di daerah PPTN Serpongdllakukan pada arah Utara, Timur, Barat dan Selatan dalam radius 800 m dari reaktor G.A. Siwabessy. Sampling didaerah Lepas Kawasan dilakukan sebagai kontrol di daerah Gunung Sindur. yang jaraknya 5 km dan reaktor G.A.

Siwabessy. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata mCs di daerah PPTN SerponR berturut-turutadalah 0.70 ± 0.39 Bq/kg. 0.83 ± 0.33 Bq/kg, 0.77 ± 0.29 Bq/kg dan 0.90 ± 0.17 Bq/kg. Konsentrasi 7CS di daerah

Gunung Sindur adalah 0.81 ± 0.24 Bq/kg. Konsentrasi 137Csdi daerah PPTN SerF-0ng bila dibandingkan dengan dldaerah Lepas Kawasan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Konsentrasl 13 Cs di daerah PPTN Serpong danLepas Kawasan bila dibandingkan dengan daerah Antartika dan Jepang. menunjukkan konsentrasi relatif lebih rendah.Hal inj memberikan informasl bahwa konsentrasi 137Cs di daerah PPTN Serpong umumnya berasal dari jatuhan (fa/lout),penambahan oleh adanya kegiatan nuklir di PPTN Serpong tidak nyata.

ABSTRACTTHE DISTRIBUTION OF 137CsIN SURFACE SOIL AT SERPONG NUCLEAR SITE. The distribution of 1J7Cs in

surface soil at Serpong site and off-site area has been measured. The soil sample was taken within a radius of 800 mfrom G.A. Siwabessy reactor in the direction of Nor/h, West, South and East. The control samples were taken in theradius of 5 km from reactor, in Gunung Sindur area. The resul/s indicate that the 137 Cs concentrations at Serpong site

are 0.70 ± 0.39 Bq/kg, 0.83 ± 0.33 Bq/kg, 0.77 ± 0.29 Bq/kg and 0.90 ± 0.17 B~lkg respectively while the concenlrationof 137Csin Gunung Sindur area is 0.81 :I: 0.24 Bqlkg. The concentrations of 13 Cs at Serpong slle and Gunung Sindurarea are not significan/lly different from each other at 90% confidence level. The 137Cs concentrations at Serpong siteand Gunung Sindur are far below its concentration in Antar/ice and Japan area. This resul/ Indicate that at Serpong sitethe difference between 137 Cs coming from fa/l-out and that from the operation of reactor is not significant.

PENDAHULUAN

Pereobaan peledakan bom nuklir diatmosfer telah dilarang semenjak tahun1980, namun peledakan bom nuklir yangte~adi pada kurun waktu 1945 - 1960merupakan pelepasan radionuklida buatanke lingkungan yang terbesar. Pereobaantunggal dengan kekuatan 1 megaton akanmemberikan hasil fisi 131( sebanyak 4200pBq, 90Sr sebanyak 3,9 p8q dan 137Cssebanyak 5,9 pBq. Seluruh percobaanpeledakan nuklir di atmosfer yang pernahte~adi mencapai total daya 155 megaton.Berdasarkan laporan UNSCEAR,radionuklid~ yang dihasilkan dari peledakanbom nukllr dan terdistribusi secara globaladalah ,90Sr, 1311dan 137Csmasing-masingsebanyak 600 pBq, 650000 pBq dan 910pBq. Radionuklida ini menyebar secaraglobal hingga stratosfir, keberadaannya distratosfir dapat mencapai 1 - 5 tahundipengaruhi oleh garis lintang dan ketinggianpeledakan. Pada gilirannya radionuklida iniakan terdeposisi dipermukaan bumi dikenalsebagai jatuhan debu radioaktif (fall-out)11].

Radionuklida buatan yang dihasilkanmelalui reaksi inti, pemanfaatannya saat inisangat fuas dan dapat menyebabkante~adinya peningkatan residu di lingkungan.

182

Peningkatan residu radioaktif di alamumumnya berasal dari jatuhan global,operasi dan kecelakaan reaktor daya (PLTN),pemrosesan ulang bahan bakar nuklir danpemanfaatan radioisotop di berbagai bidangkehidupan. Lepasan efluen radioaktif kelingkungan dari pengoperasian reaktor daninstalasi daur ulang bahan bakar nuklirsecara rutin bila dibandingkan terhadappercobaan bom nuklir atau pelepasan darikecelakaan nuklir relatif kedl, karena jumlahradionuklida yang diperkenankan terlepas kelingkungan dibatasi secara ketat dandipantau secara kontinyu. Namun karenapelepasan yang terjadi berlangsung selamaumur instalasi yang dapat mencapai 30-40tahun, pefepasan ini dapat menjadisignifikan. Kegiatan ini mempunyai potensimeningkatkan residu radionuklida secaralokal di sekitar instalasi nuklir.

Oalam makalah ini disampaikan hasilpenelitian distribusi konsentrasi 137Cs yangterdeposisi dalam tanah permukaan di PPTNSerpong. Informasi yang diperoleh sangatbermanfaat untuk mengetahui konsentrasi137Cs pada berbagai kedalaman dan jugamigrasinya terhadap jenis tanah yang ada diPPTN Serpong. Hasil yang diperoleh dapatdigunakan sebagai masukan dalam

Page 2: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

pengelolaan instalasi nuklir di PPTNSerpong.

TATA KERJA

Peralatan dan bahan

Perala tan yang digunakan dalampenelitian ini terdiri dari peralatan samplingseperti ; cangkul, sekop, gunting rumput,pisau, ember, kontong plastik, meteran, stikerlabel dan Geo Position Satellite (GPS).Peralatan persiapan contoh seperti ; bakiplastik, oven, grinder, ayakan ukuran 25mesh, timbangan, beker marinelli 1 liter.Peralatan cacah seperti : spektrometer gamayang dilengkapi dengan detektor Germaniumkemumian tinggi (HPGe) dan perangkatlunak Gamma Track untuk analisis jenis dankonsentrasi radionuklida. Sahan-bahan yangdipergunakan untuk pencacahan adalahNitrogen cair dan sumber standar berupamatriks tanah yang mengandung 235U,137CS,6OCO untuk kalibrasi energi dan efisiensi.

MetodeLokasi dan Sampling

Lokasi sampling di daerah PPTNSerpong dilakukan dalam radius 800 m darireaktor GA Siwabessy, masing-masing satulokasi pad a arah Utara, Timur, Selatan danSarat. Radius 800 m dari reaktor GASiwabessy merupakan daerah nilai faktordispersi atmosferik maksimal untuk kawasanPPTN Serpong[21. Sampling di daerah Lepas

Kawasan dilakukan di daerah Gunung Sinduryang jaraknya 5 km ke reaktor GASiwabessy. Titik sampling dipilih sedemikianrupa merupakan lokasi yang datar(kemiringan > 20) yang merupakan padangrumput, tidak terdapat pohon-pohon besarmaupun bangunan lainnya. Koordinat titiksampling ditetapkan dengan menggunakanalat GPS.

Lokasi sampling daerah PPTN Serpongdan daerah Gunung Sindur ditunjukkandalam Gambar 1 dan 2.

Sampling tanah permukaan dilakukanpada luasan 50x50 Cm, tiap kedalaman 5Cm tanah diambil dengan menggunakanpisau plastik secara hati-hati dan dimasukkankedalam ember plastik volume 20 liter.Contoh tanah dibersihkan dari akar-akarrumput batu dan kerikil.

Persia pan dan pencacahan contohContoh tanah dikeringkan sebanyak 5 kg

di udara terbuka selama 2-3 hari dafam bakiplastik. Contoh tanah selanjutnya dihaluskandengan grinder dan disaring denganmenggunakan saringan ukuran 25 mesh.

Sebanyak 1 kg tanah ditimbang danselanjutnya dikeringkan dalam oven padasuhu 11DoChingga berat tetap. Contoh tanahsefanjutnya dimasukan kedalam bekermarineli volume 1 liter, ditimbang dansefanjutnya dicacah dengan alat cacahspektrometer gama selama 24 jam.

Ke1crlln!!u :

L.II lS 6021' IR.4"DT 1060 40' S6"

L 01 lS 1>0 20'55.2"DT 1060 39" 54.9""

I, OJ {_~I>21-I.R"

liT 1060 39' 27,1"

1.14 I.U•••'I'I.I"DT 106040' 11.2"

Gambar 1. Lokasl Titik Sampling Daerah PPTN Serpong

183

Page 3: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

Keter""9/11"1 .

l.tS lS.06o 2'3' 09"ElT 1(0)4(116,6"

II.m

Gambar 2. Lokasi Titik Sampling Daerah Gunung Sindur

Analisis 137 CsSpektrum gama hasil pencacahan

selanjutnya dianalisis dengan menggunakanperangkat lunak Gamma-Track untukmendapatkan jenis maupun konsentrasiradionuklida yang terdapat dalam contohtanah13J•

HASIL DAN PEMBAHASANKonsentrasi 137 Cs dalam tanah

pennukaan daerah PPTN Serpong pada

radius 800 m (Iokasi 1 sId tokasi 4) dan padaradius 5 km dari reaktor G. A Siwabessy(tokasi-5) ditunjukkan pada Tabel 1.Berdasarkan pengukuran dengan GPSkoordinat lokasi-1 adalah (LS 06°21' 18,4";BT 106° 40' 56"), lokasi-2 (LS 06°20' 55,2";BT 106° 39' 55"), lokasi-3 (LS 06°21' 1,8";BT 106° 39' 27,1 "), lokasi-4 (LS 06°21' 1,1";BT 106° 40' 8,2") dan lokasi-5 (LS 06°23'09"; BT 106° 40' 16,6").

Tlbol1, Aktlvltfll 137e. (Bq/kg) dftlcaMtanah daorah PPTN Sorpond (IDI<II.I 1-4) don-----.. --,.,-- .•.- .... --- ... -...----

Lokasi12345Kedalaman (Cm) 0-51.020.650.370.940.78

5-10

1.200.810.821.160.91

10-15

0.381.410.760.821.13

15-20

0.340.711.180.710.46

20-25

0.580.580.710.860.78

RentanQ

0.34-1.200.58-1.410.37-1.180.71-1.160.46-1.13

Rerata

0.700.830.770.900.81

Oeviasi standar

0.390.330.290.170.24

184

Page 4: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

- -- -.-------- ..•.. --.--- ....--.- ..•....-....- ....-- .. ---.- ....Lokasi Kedalaman (Cm)Konsentrasi (Bq/kg)

0-51.02

5-101.20

110-15 0.38

15-200.34

20-250.58

0-50.65

5-100.81

210-15 1.41

15-200.71

20-250.58

0-50.37

5-100.82

310-15 0.76

15-201.18

20-250.71

0-50.94

5-101.16

410-15 0.82

15-200.71

20-250.86

Rentang0.34-1.41

Rerata0.80

Deviasi standar0.29

137

Batas deteksi pencacahan 137Cs denganalat cacah MCA dengan menggunakandetektor HpGe adalah 0,62 Bq untuk derajatkepercayaan 95%. Konsentrasi 137CS dilokasi 1 sId lokasi 4 berturut-turut adalah

0.70 ± 0.39 Bq/kg; 0.83 ± 0.33 Bq/kg; 0.77 ±0.29 Bq/kg dan 0.90 ± 0.17 Bq/kg.Konsentrasi 137CSdi daerah lepas kawasandalam radius 5 km dari reaktor G.A

Siwabessy adalah 0.81 ± 0.24 Bq/kg.Keragaman tingkat konsentrasi antara lokasi1 sId lokasi 4 dan fepas kawasan mungkinte~adi dikarenakan perbedaan komposisitanah dan topografi lokasi sampling. Tingkatkeragaman ini selanjutnya diuji secarastatlstik dengan menggunakan uJI-T.

.Berdasarkan hasil uji-T, menunjukkanbahwa konsentrasi 137CSdi daerah PPTN

Serpong (Iokasi 1 sId 4) tidak menunjukkanbed a yang nyata pada tarat kepercayaan90%. Berdasarkan hasil uji ini dapat dihitungkonsentrasi 137Cs rata-rata di dalam tanahpermukaan PPTN Serpong, yaitu sebesar

0.80 ± 0.29 Bq/kg, seperti ditu'j!ukan dalamTabel 2 di atas. Konsentrasi 13Cs di PPTNSerpong bila dibandingkan dengan

185

T

konsentrasi 137Cs di daerah Gunung Sindur(Iokasi 5) tidak menunjukkan beda yang

nyata pada tarat keBercayaan 90%.Konsentrasi 1 7Cs di PPTN Serpong

sebesar 0.80 ± 0.29 BWkg bila dibandingkandengan konsentrasi 13Cs di daerah lepaskawasan (0.81 ± 0.24) Bq/kg, menunjukkannilai yang febih rendah. dan bila diuji secarastatistik menunjukkan tidak beda nyata. Halini memberikan intormasi bahwa konsentrasi137CS dalam tanah permukaan di daerahPPTN Serpong sebagian besar berasaf darijatuhan (fallout), kontribusi ofeh adanyakegiatan nuklir belum nyata dan tidakmenunjukkan adanya peningkatan.

Perbandingan Konsentrasi 137CsPerbandingan konsentrasi 137CS di

beberapa fokasi yaitu PPTN Serpong, LepasKawasan, daerah Antartika serta Jepangditampilkan dalam Gambar 1. Dalam Gambar3 ditampilkan konsentrasi 131CSrata-rata didaerah PPTN Serpong, Lepas Kawasan,

daerah Antartika dan di nepara Jepangsebagai negara industri nuklir4,5 .

Page 5: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

080 1,40

0,64 , ~.~-~._---'" -----~ ~ ~

20

Ci

15~ i£;;;.s

10"

cQ)'"c0:.I: 5

o· -.PPTN Lepas kawasan Anmrtika

Lokasi

Jepang

Gambar 3. Konsentrasi 137CS di PPTN Serpong, Lepas Kawasan,Antartika dan Jepang[2]

Konsentrasi 137Cs yang terdapat didaerah PPTN Serpong dan Lepas Kawasanbila dibandingkan dengan daerah Antartikasebesar 1.40 ± 0.40 Bq/kg, yang hanyamendapatkan 137Cs dari fallout saja terlihatberbeda nyata. Konsntrasi 137CSdalam tanahpermukaan di daerah PPTN Serpong danlepas kawasan relatif lebih rendah dibandingdaerah Antartika. Bila dibandingkan dengandi negara Jepang yang merupakan salahsatu negara industri nuklir, hasil penelitiantahun 1985 yaitu sebesar 16.55 ± 0.37 Bq/kgmenunjukkan besaran yang sangat jauhberbeda. Hal ini meyakinkan kita bahwakontribusi dari kegiatan reaktor G. ASiwabessy tidak nyata dan tidak mencemarilingkungan sekitar.

Distribuasi konsentrasi 137CsBerdasarkan hasil penelitian ITB tahun

1987 [6], jenis tanah permukaan di PPTNSerpong pada kedalaman 0-5 m umumnya

adalah tanah liat (Iafferic claY) dengankoefisien permeabilitas K= 10- m/detik.Tanah ini sangat mudah jenuh oleh air,sehingga air sangat sulit bermigrasi kelapisan tanah yang lebih dalam. Jenis tanahini berwarna merah kecoklatan denganbutiran halus dan bercampur dengansebagian kecil pasir dan kerikil danmempunyai pH 5 - 6,6.

Distribusi konsentrasi 137CSdalam tanahpermukaan di daerah PPTN Serpong (Iokasi1 - 4) dan di daerah Lepas Kawasan (Iokasi­5) ditampilkan dalam Gambar 4.

____ n_. . ._h ._.••.•. ._. "h'_ ••--- ••_••-. h_".h. _ ••..I

iI

I

I

I

I·_ ••• • u • !

Gambar 4a. Distribusi konsentrasi 131Csdi lokasi-1

Konsentrasl, Bq/Kg

e 0-5! I• 5-10, I" I!10-15 •..•I-----------~Ii 15-20 J------,W 20-26 .----~I

o 0.5 1.5

iI

I

I_._. .. __... ..J

konsntrasi 137Cs

I

III1. ..._. ._ ._

Gambar 4b. Distribusilokasi-2

IS

"' I

S !.-10 I I

J 1~") I3 1~ f===12I).1SL._ ... __ ••. •.• _ .. ' •... __ .__ ,_~

o U 1

Kon_ •• 1 BqA<g

186

Page 6: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

Gambar 4c. Oistribusi konsentrasi 137Csdi lokasi-3

Gambar 4d. Distribusi konsntrasilokasi-4

e 0-5 j:::::==J• 5-10 I I" ,

110-151- ------~I~ 1~~. I

a: 20-25 !-_.-_--..-._-_..-u-_.------~I--

o 0.5

Konsentrasl, Bq/Kg

1.5

Ii/

I • 0-5; I, .. ,

I = ~10 -I---------~I! 1'O-15! I

i ~ 15-20 I....-----~I~ W 2()"250 . II j

i 0 05

'1 Konsentrasl, Bq/Kg

I,

1.5

III

IIiIII

IIiI

137 Cs

!--.

I • 0-5 'j I...

I = 5-10! I~ 1~15-1 ---------~I

I ~ 15-20 -I ---~I., -' --------

W 20-25 J-~-----~ ~I 0 0.5 1 1.5

i Konsentrasi, Bq/Kg

I.uGambar 4e. Oistribusi konsentrasi

di lokasi-S

I

I

I,iIiII

IIi

137Cs

Sifat tanah permukaan di PPTN Serpongadalah asam, sehingga bila terjadi hujankandungan logam yang terdapat dalampermukaan tanah akan mudah terlarut kedalam air dan akan terbawa menyebarmelalui run-off.

Secara umum, 137Cs dapat terikat kuatpad a partikel-partikel halus (fine clay),dimana tidak mudah untuk terlepas kembali

atau untuk berpindah kelap,isan tanah yanglebih dalam. Biasanya 13Cs terkumpul dibagian atas permukaan tanah dan semakindalam kedalaman tanah konsentrasi 137Cssemakin berkurang secara ekponensial.

137Csterserap sang at kuat pada mineral­mineral lilit dan mika, serta partikel-partikelliat dan sifat-sifat pertukaran ion merupakanjenis ikatan untuk 137CS.Tanah yang sedikitmengandung liat (clay) akan mengandung

137CS yang sedikit Faktor lain xangmenyebabkan kuatnya ikatan antara 7CSdengan partikel tanah adalah adanya partikelorganik. Jumlah 137Cs yang terkandung padasatu jenis liat sangat berhubungan denganjumlah partikel-partikel organik yang terdapat

187

pada liat tersebut. Partikel organik iniumumnya berada pada lapisan permukaantanah.

Pada saat pengambilan eontohdidapatkan setiap lokasi megandung tanahliat dan terdapat banyak kerikil serta batuan.Setiap kedalaman juga banyak ditemukanakar tumbuhan (rumput), hal ini dikarenakanpad a lokasi tersebut banyak ditumbuhirumput gajah dim ana akar dari rumputtersebut bisa meneapai kedalaman 60 em.Adanya kerikll dan batuan juga dapatmempengaruhi besar keeilnya konsentrasi137Cs dalam tanah permukaan. 137Cs hanyaterabsorbsi oleh partikel tanah terutamatanah Iiat, sehingga lapisan yang banyakmengandung buatuan dan kerikil akanmemiliki jumlah tanah yang sedikit dankandungan 137CSakan kecil pula. Begitu jugadengan akar tumbuhan yang dapatmenyerap unsur 137CSyang masih terlarutdalam air tanah.

Gambar 4a menampilkan profil distribusi137Cs dalam tanah permukaan di lokasi 1.Konsentrasi 137CSpada lapisan (0-5) em dan

Page 7: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

(5-10) em relatif lebih tinggi dari lapisan

lainnya. Pola distribusi menunjukkan Bolayang umum terjadi untuk konsentrasi 1 7Csdalam tanah permukaan yaitu membentukkurva seeara eksponensial. Pengambilaneontoh pada lokasi 1 dilakukan pada daerahyang datar (kemiringan < 2°), sehinggakonsentrasi pada lapisan (0-5) em relatif lebihrendah dibandingkan dengan lapisan (5-10)

em. Hal ini terladi karena bila terjadi hujansebagian kecil 37CSterlarut dengan air hujansehingga akan terbawa dan tersebar kedaerah sekitarnya.

Gambar 4b menampilkan profil distribusi137CSdalam tanah permukaan di lokasi 2.Konsentrasi 137CSpada lapisan (10-15) em

jauh lebih tin~gi bila dibandingkan dengankonsentrasi 13Cs pada lapisan lainnya. Halini kemungkinan disebabkan karena adanyakeretakan permukaan tanah pada musimkemarau dan banyak partikel liat yangmengandung 137CSjatuh ke dalam retakantersebut. Terutama pada awal musim hujansehingga banyak 137Cs yang terkumpul padasuatu ked alaman tertentu. Sedangkan padalapisan (0-5) em terlihat memiliki konsentrasiyang lebih rendah dari lapisan (5-10) em, halini mungkin terjadi disebabkan oleh lokasisampling yang memiliki kemiringan lebihbesar dari 2°. Sehingga air hujan yangmenyentuh permukaan tanah akanmengalami run off dan terkumpul disuatutempat kemudian sebagiannya lagi migrasike lapisan tanah yang lebih dalam.

Gambar 4c menampilkan profil distribusi137Cs dalam tanah permukaan di lokasi 3.Pada lokasi 3 ini pola distribusi hampirmenyerupai pola distribusi pada lokasi 2. Halini dikarenakan pada lokasi pengambilaneontoh kemungkinan memiliki kemiringanyang lebih besar dari 2°. Pada Gambar 4.2cterlihat bahwa lapisan (15-20) em memilikikonsentrasi 137CS yang paling tinggi biladlbandlngkan dengan laplson lalnnya.Sedangkan pada lapisan (0-5) em memiliki

konsentrasi 137Cs yang palin~ rendahdibandingkan dengan konsentrasi 37CSgadalapisan lainnya. Hal ini terjadi karena 37CSmerupakan logam alkali dan pH tanahdilokasi ini bekisar antar 5-6,6. Karena sifatasam yang dapat melarutkan berbagai jenislogam maka 137CS yang ada padapermukaan tanah akan larut dan ketikaterjadi hujan akan mengalami run off.

Gambar 4d menampilkan profil distribusi

137Cs dalam tanah Eermukaan di lokasi 4.Profil distribusi 1 7Cs Rada lokasi 4menyerupai pola distribusi 37Cs pada lokasi

1. Dimana konsentrasi 137Cs pada lapisan (0­5) em dan lapisan (5-10) em relatif lebihtinggi bila dibandingkan dengan lapisan yanglainnya. Pengambilan eontoh pada lokasi 4

ini dilakukan pada daerah yang datar dengankemiringan < 2°, sehingga konsentrasi 13Cspad a lapisan (0-5) em relatif lebih rendah biladibandingkan dengan konsentrasi 137CS

pada lapisan (5-10) em karena air hu~anyang'ada pada lokasi ini akan membawa 37CSkedaerah sekitarnya.

Gambar 4e menampilkan profit distribusi137Cs dalam tanah permukaan di lokasi 5atau disebut juga sebagai lokasi kontrol.Jenis tanah yang terdapat pada lokasi 5 initidak jauh beda dengan jenis tanah yangterdapat di lokasi 1 sId lokasi 4. Pada lapisan(10-15) em memiliki konsentrasi 137CSyanglebih tinggi bila dibandingkan dengan lapisanlainnya. Lokasi 5 ini sangat terbuka sehingga137CSyang berasal dari fal/out akan langsungjatuh ke permukaan tanah tanpa ada

penghalang apagun. Pada Japisan (15-20)em konsentrasi 37Cs jauh lebih rendah biladibandingkan dengan konsentrasi 137CSpadalapisan lainnya. Akan tetapi pada lapisan (20­25) em konsentrasi 137Cs kembali meningkat,hal ini mungkin disebabkan oleh lokasisampling yang agak sedikit mambentukeekungan sehingga 137CS akan terkumpuJpada kedalaman tertentu.

Profil distribusi 137CS dalam tanahpermukaan di daerah PPTN Serpong dan

daerah lepas kawasan ini euku~ bervariasidan konsentrasi maksimum 1 7CS untuksetiap titik (Iokasi) pereobaan berada padakedalaman yang berbeda. Hal ini mungkinterjadi karena jenis tanah dan topografi lokasiyang berbeda. Selain itu, seperti yang sudahdijelaskan diatas pada tiap lokasi banyakditemukan batuan dan kerikil pada lapisanatas dan juga sering ditemukan akar tumbuh­tumbuhan.

KESIMPULANBerdasarkan hasil pembahasan yang

telah diuraikan dapat disimpulan hal-halberikut :1. Konsentrasi 137Cs rata-rata pada masing­

masing lokasi adalah sebagai berikut ;lokasi-1 (0.70 ± 0.39) Bq/kg, lokasi-2(0.83 ± 0.33) Bq/kg, lokasi-3 (0.77 ±0.29) Bq/kg, lokasi-4 (0.90 ± 0.17)Bq/kg dan lokasi-5 (0.81 ± 0.24) Bq/kg.

2. Konsentrasi rata-rata 137CS di daerah

PPTN Serpon~ (0.80 ± 0.29) Bq/kg dankonsentrasi 37Cs di daerah lepas

188

Page 8: DlSTRIBUSI137CS DALAM TANAH PERMUKAAN DAERAH …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/HSL PENEL P2PLR TH... · pengelolaan instalasi nuklir diPPTN Serpong. TATA KERJA Peralatan

kawasan (0.81 ± 0.24) Bq/kg biladibandingkan dan diuji secara statistiktidak menunjukkan beda yang nyatapada tahap kepercayaan 90%.

3. Konsentrasi 137Cs di daerah PPTNSerpong dan daerah lepas kawasan biladibandingkan dengan daerah Antartika(1.40 ± 0.40 Bq/kg) yang hanyamendapatkan 137Cs dari, fallout saja dandengan negara Jepang (16.55 ± 0.37)Bq/kg yang merupakan salah satunegara industri nuklir dan jugamendapatkan 137Cs dari falloutmenunjukkan beda yang nyata padatahap kepercayaan 90%. Hal inimemberikan informasi bahwakonsentrasi 137Cs dalam tanahpermukaan di daerah PPTN Serpongdan daerah lepas kawasan sebagianbesar berasal dari fallout.

4. Pengoperasian instalasi nuklir di PPTN

Serpong tidak menlebabkanpeningkatan kandungan 1 7CS dilingkung an sekitarnya.

5. Setiap lapisan tanah dalam penelitian inimemiliki konsentrasi 137Cs yang berbeda­beda, hal ini mung kin disebabkan olehfaktor jenis tanah, keasaman, topografilokasi sampling dan curah hujan.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjutmengenai serapan berbagai jenis nuklidalainnya oleh berbagai jenis tanamanpertanian di sekitar PPTN Serpong agarpenerimaan dosis oleh penduduk melaluijalur bahan makanan dapat diperkirakan.

189

DAFT AR PUST AKA1. BENNET B. G., "Exposure from

worldwide release of radionuclides':,Proceedings of a Symosium onEnvironmental Impact of RadioactiveRelease, IAEA,Vienna, 1995.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(Amdal) Rencana Pembangunan danPengoperasian Reaktor Produksi Isotop­10 MW., PT. Rekaprima Insana, 1997.

3. Prosedur Analisis Contoh RadioaktivitasLingkungan., BATAN, 1998.

4. HASHIMOTO, T., MORIMOTO, T.,IKEUCHI, Y., YOSHIMIZU, K., TORIf, T.and KOMURA, K. "Survey of ArtificialRadionucfides in the Antartic", Proc.N/PR Symposium on AntarticGeosciences, No.2, Tokyo, 1988.

5. NATlONAL INSTITUTE OFRADIOLOGICAL SCIENCE CHIBA,JAPAN., "Radioactivity Survey Data inJapan". No. 106, ISSN 0441 -2516,NIRS-R,1996.

6. Faculty of Mineral Technology Institute ofTechnology Bandung and NationalAtomic Energy Agency Republic ofIndonesia., "Shallow Ground WaterSurvey and Construction of MonitoringWells in The Surounding Area of MultiPourpose Reactor", PUSPIPTEKSerpong Tanggerang - West Java, 1987.

7. WALLING D. E., "Use of 137CS and otherfallout radionuclides in soil erosioninvestigations", : Progress, Problems andProperties, IAEA-TECDOC-1028, July1998.