Top Banner
RANCANGAN AKTUALISASI PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG PEMENUHAN GIZI IBU NIFAS DI RSUD KABUPATEN MELAWI DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb 199609272020122010 24 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
48

DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG

PEMENUHAN GIZI IBU NIFAS DI RSUD KABUPATEN

MELAWI

DISUSUN OLEH

LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb

199609272020122010

24

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

ii

Page 3: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

iii

Page 4: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

iv

Page 5: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH

Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Calon

Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

LXXIX Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 dapat

diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa

bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bupati Kabupaten Kapuas Hulu

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi

Kalimantan Barat

3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi.

5. Ibu Rachmadania Meisa, SKM., selaku mentor yang telah memberikan

bimbingan, masukan dan pengarahan.

6. Ibu Dian Sekar Ayu, S.STP., Coach yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat

berharga dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

7. Bapak Yetri Fasawal, S.I.P., M.Kesos, selaku penguji yang telah

memberikan masukan dan saran perbaikan.

8. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa, membimbing,

memberikan semangat dan kasih sayang yang tulus.

9. Muhammad Rizaldi sebagai partner tercinta yang selalu memberikan

doa, membimbing, memberikan semangat dan kasih sayang yang

tulus.

10. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

III Angkatan LXXIX Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah

memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai

tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga rancangan

aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca

sebagai tambahan pengetahuan yang telah dimiliki.

Putussibau, 19 April 2021 Laili Atika Putri Wibowo,S.Tr.Keb

Page 6: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

vi

DAFTAR ISI Halaman Lembar Persetujuan ............................................................................... ii Berita Acara ........................................................................................... iii Lembar Pengesahan ............................................................................. iv Kata Pengantar ....................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................ vi Daftar Tabel .......................................................................................... vii Daftar Gambar ..................................................................................... viii BAB I Pendahuluan ............................................................................. 1

A. Latar belakang ....................................................................... 1 B. Ruang Lingkup....................................................................... 2 C. Tujuan ................................................................................... 3 D. Tempat Dan Waktu Kegiatan ................................................. 3 E. Manfaat.................................................................................. 3

BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit .................................................. 5 A. Keadaan Umum ..................................................................... 5 B. Visi-Misi dan Tujuan..............................................................12 C. Nilai-nilai Organisasi .............................................................13 D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi .................................14

BAB III Nilai-Nilai Dasar, Peran Dan Kedudukan ASN Dalam NKRI......18 A. Nilai-Nilai ANEKA .................................................................18 B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ..............................20

BAB IV Rancangan Aktualisasi .............................................................22 A. Identifikasi dan Pemecahan ISU ...........................................22 B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ..................................26 C. Jadwal Pelaksanaan .............................................................37 D. Konsultasi dengan Coach .....................................................38 E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ........................................39

Daftar Pustaka ......................................................................................40

Page 7: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

vii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian ..................... 9 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian ..................... 9 Tabel 2.3 Tenaga Medis Dokter & Perawatan ......................................10 Tabel 2.4 Tenaga Paramedis Non Perawatan .....................................11 Tabel 2.5 Tenaga Non Medis Lainnya ..................................................12 Tabel 4.1 Isu Aktual ..............................................................................23 Tabel 4.2 Analisis Penyebab Isu ...........................................................24 Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ........................26 Tabel 4.4 Jadwal Implementasi .............................................................37 Tabel 4.5 Tabel Konsultasi dengan Coach............................................38 Tabel 4.6 Tabel Konsultasi dengan Mentor ...........................................39

Page 8: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi ........15

Page 9: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting

dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,

berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam

menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada

Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Semua itu dalam rangka

mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Sejumlah

keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada

implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan

oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang

profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatanya

secara efektif dan efisien.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan merujuk pada

ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani

masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi

untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan

bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi

bidang. Oleh sebab itu dilaksanakan. Oleh karena itu diadakan

penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, dengan

mengadakan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non

klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan

peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan,

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya

sehingga terpatri dalam diri sebagai karakter PNS yang profesional sesuai

bidang tugasnya.

Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga

Administrasi Negara (LAN) adalah diklat pelatihan dasar dengan pola ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi)

Page 10: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

2

sebagai dasar atas tiap tindakan yang akan dilakukan. Sehingga PNS

dituntut untuk mampu bersikap dan bertindak profesionalisme dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat serta berdaya saing yang

ditegaskan di dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.

93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019

tentang Kebidanan pasal 1 bahwa kebidanan adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada

perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan,

pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak

prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga

berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Pelayanan kebidanan

adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral

dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri,

kolaborasi, dan/atau rujukan.

Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan yang akan

yang akan mengaktualisasikan Peningkatan Pemahaman Ibu Nifas Tentang

Pemenuhan Gizi Ibu Nifas di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Melawi.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan CPNS sebagai ASN dapat

melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa sehingga dapat menjadi PNS

yang profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta,

memiliki daya saing, serta memiliki nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup aktualisasi ini meliputi tugas dan fungsi perawat yang

mencakup lima nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi) serta Manajemen ASN, Whole of

Government dan Pelayanan Publik yang bertujuan sebagai acuan ASN

dalam penerapan/ pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan. Selain itu

sasarannya agar PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab

Page 11: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

3

sepenuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayanan masyarakat

pada umumnya, diharapkan ASN dapat merubah mindset di dalam dirinya

untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen dan berintegritas.

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah ASN dapat

terbentuk menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme,

dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang

diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan

tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat,

memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam

melaksanakan kegiatannya dan sebagai ASN harus menjalankan fungsi

sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan dan perekat serta pemersatu

bangsa.

D. Tempat dan Waktu Kegiatan

Tempat kegiatan aktualisasi ini adalah di RSUD Kabupaten Melawi

dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Waktu pelaksanaan aktualisasi selama 30 hari kerja yaitu dari tanggal

22 April 2021 sampai dengan 5 Juni 2021 di wilayah kerja RSUD Kabupaten

Melawi. Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rancangan

aktualisasi yaitu sebanyak 5 (lima) kegiatan, antara lain :

1. Konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan ruangan

2. Membuat SOP tentang gizi ibu nifas

3. Membuat leaflet tentang gizi ibu nifas

4. Melakukan konseling pada ibu nifas tentang gizi ibu nifas

5. Melakukan evaluasi pemahaman ibu nifas

E. Manfaat

Kegiatan aktualisasi memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi peserta Pelatihan Dasar

Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah untuk

membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang ungul dan

Page 12: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

4

bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme di dalam diri

peserta pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi

peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.

Manfaat aktualisasi bagi rumah sakit adalah memberikan kontribusi bagi

tercapainya visi, misi, dan tujuan rumah sakit.

Page 13: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

5

BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD KABUPATEN MELAWI

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Profil RSUD Kabupaten Melawi

Kabupaten Melawi terletak di bagian timur Provinsi Kalimantan

Barat. Kabupaten Melawi dengan ibukota Nanga Pinoh terletak antara 0o

07’ – 1o 21’ Lintang Selatan dan 111o 07’ – 112o 27’ Bujur Timur. Secara

geografis, kondisi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Melawi merupakan

dataran dengan kontur geografis yang memiliki kecenderungan tanah

datar pada bagian tengah wilayah kabupaten dan daerah pegunungan di

beberapa daerah perbatasan. Secara administratif batas-batas wilayah

Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur

Propinsi Kalimantan Tengah.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang.

Luas wilayah 10.640 Km2 terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan,

yaitu :

1. Nanga Pinoh

2. Ella Hilir

3. Menukung

4. Sokan

5. Sayan

6. Tanah Pinoh

7. Tanah Pinoh Barat

8. Belimbing

9. Belimbing Hulu

10. Pinoh Selatan

11. Pinoh Utara

Kabupaten Melawi sebagai salah satu dari kabupaten baru yang

merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang dibentuk berdasarkan UU

Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat.

Sesuai dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1213/SJ Tanggal

21 Mei 2004 perihal Pedoman Teknis Pelaksanaan 13 (tiga belas)

Undang-Undang tentang Pembentukan 24 (dua puluh empat)

Page 14: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

6

Kabupaten, dimana Kabupaten Melawi merupakan salah satu dari 24

Kabupaten baru yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi berada dibawah

pengawasan Pemerintah Kabupaten Melawi, dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Landasan hukum yang menjadi considerant sehubungan dengan

keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi, maka

pemerintah Kabupaten Melawi membuat beberapa persyaratan

administratif sebagai berikut :

a. Keputusan Pejabat Bupati Melawi No. 59 Tahun 2004 Tentang

Penunjukan Instalasi Rawat Inap Puskesmas Nanga Pinoh menjadi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi dengan kelas/tipe D.

b. Peraturan Pejabat Bupati Melawi No. 53 Tahun 2007 Tentang

Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi.

Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia nomor 620/MENKES/SK/IV/2005 Tentang

Rumah Sakit Umum Daerah Melawi Kabupaten Melawi Provinsi

Kalimantan Barat, dengan nomor registrasi: 6110012

2. Kondisi Geografi, Demografi dan Tenaga

a. Geografi

Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi di Jl.

Kelakik Km 4 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Provinsi

Kalimantan Barat, Kode Pos 78672, Email : [email protected]

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi sejak Juli 2009 telah

menempati gedung baru yang sebagian sudah selesai dibangun yaitu

perkantoran, poli klinik, apotik, rekam medis, laboratorium, IGD, ICU,

OK, gedung perawatan, fisioterapi, UTDRS, Radiologi, CSSD,

perawatan kelas III untuk penduduk miskin, Mushola, kantin, loundry,

kamar Jenazah, ruang genset dan dapur sedangkan sebagian lagi

dalam proses pembangunan adalah pagar rumah sakit diatas tanah

dengan luas areal 12.9 Ha dan luas bangunan 127.161 M2 .

Page 15: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

7

Luas bangunan yang telah dibangun terdiri dari luas lantai

8.804,53 m2 meliputi gedung poli umum, gedung IGD, ICU, OK

(Ruang Operasi), gedung perawatan bedah, apotik, selasar, medical

record, laboratorium, fisioterapi, dapur, selasar penghubung, UTDRS,

incinerator, dan IPAL, CSSD, rontgen, dan perawatan umum.

Luas tanah Rumah Sakit Umum Daerah Melawi lebih kurang

12,9 Ha. Listrik bersumber pada perusahaan listrik negara ranting

Sanggau dengan daya 236.000 VA. Air bersih menggunakan sumur

Bor 4 x 5000 L, Sumur gali 2 x 2000 L dengan daya ± 20 m³, dan

Sarana komunikasi untuk saat ini dapat terpenuhi karena belum ada

jalur telepon yang melewati daerah RSUD Melawi.

b. Demografi

Penduduk di Kabupaten Melawi berdasarkan angka sensus

tahun 2013, penduduk Kabupaten Melawi berjumlah 189.061 jiwa,

yang terdiri dari 96.486 laki-laki dan 92.575 perempuan. Dari hasil

sensus tersebut juga diketahui bahwa penyebaran penduduk masih

berpusat di Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebesar 54.571 Jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Melawi selama

tahun 2000-2013, mengalami LPP sebesar 1,82 persen pertahun.

LPP tertinggi dialami oleh Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebesar

4,37 persen pertahun, sedangkan LPP terkecil dialami oleh

Kecamatan Belimbing Hulu yakni sebesar -0,81 persen pertahun.

Pada tahun 2012 sex ratio penduduk Kabupaten Melawi sebesar 104

yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dari

pada penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan

Belimbing Hulu yakni sebesar 109 dan yang terkecil di Kecamatan

Sokan sebesar 100.

Dengan luas wilayah sekitar 10.640 Km2 yang didiami oleh

189.061 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk

Kabupaten Melawi sebesar 18 jiwa/Km2. Kecamatan yang paling tinggi

tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Nanga Pinoh

yakni sebanyak 73 jiwa/ Km2 sedangkan yang paling rendah adalah

Kecamatan Sokan yakni sebanyak 10 jiwa/Km2.

Page 16: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

8

Masyarakat di wilayah Kabupaten melawi sangat beragam

menurut sumber mata pencahariannya, sebagian besar penduduk

sebagai petani yang menggarap lahan pertanian maupun perkebunan

(karet dan kelapa sawit), pedagang yang menggerakkan roda

ekonomi di pasar, pegawai negeri (PNS), karyawan perusahaan yang

bergerak dibidang eksploitasi dan pengolahan kayu hasil hutan,

Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia

(POLRI) dan swasta lainnya.

Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk

adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB atas harga

berlaku Kabupaten Melawi tahun 2013 mencapai 1.49 triliun rupiah,

sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 650 miliar

rupiah. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Melawi

mencapai 6,73 persen dengan pendapatan perkapita 7,8 juta rupiah.

Nilai ini labih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, Hal ini menunjukkan

bahwa perekonomian Kabupaten Melawi terus mengalami

perkembangan.

Pada tahun 2013 terdapat 56.000 keluarga sejahtera dimana

4% merupakan keluarga pra sejahtera, 38% adalah keluarga

sejahtera 1,41% keluarga sejahtera II, 12% keluarga sejahtera III, 4%

keluarga sejahtera III plus. Garis kemiskinan pada tahun 2012

sebesar 349.694 rupiah/kap/bulan. Hal ini berarti penduduk

Kabupaten Melawi dikategorikan miskin apabila pendapatan per

bulannya dibawah Rp. 349.694,00

Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Melawi

berdasarkan hasil Susenas sebesar 13,70% dari total penduduk

tahun 2013 berarti mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun

sebelumnya yang sebesar 15,04%.

c. Ketenagaan

Undang–Undang 44 tahun 2009 pasal 12 tentang sumber daya

manusia menyatakan:

1) Persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1) yaitu Rumah Sakit harus memiliki

Page 17: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

9

tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang

medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga

manajemen Rumah Sakit, dan tenaga non kesehatan.

2) Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah

Sakit.

3) Rumah Sakit harus mempunyai data ketenagaan yang dilakukan

praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.

Rumah sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan

konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangan. Sumber daya manusia Rumah sakit

terdiri dari PNS/ CPNS dan non PNS. Rekruitmen pegawai non PNS

dilakukan oleh Direktur dengan cara seleksi meliputi: seleksi

administrasi, kesehatan, seleksi akademik, keterampilan, psikologi,

dan wawancara.

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian

No Status kepegawaian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 174

2 Tenaga Kontrak Daerah 74 Orang

3 Tenaga Magang / tenaga kerja sukarela -

Jumlah 248

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut Profesi Kepegawaian

No Profesi Pegawai Jumlah Keterangan

1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1

2 Dokter Spesialis Bedah 2

3 Dokter Spesialis Anak 2

4 Dokter Spesialis Kandungan 2

5 Dokter Spesialis Radiologi 1

Page 18: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

10

6 Dokter Spesialis Anastesi 1

7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1

8 Dokter Gigi 2

9 Dokter Mata 1

Jumlah 13

Tabel 2.3 Tenaga Medis Dokter & Perawatan

No Profesi Kepegawaian Status Keterangan

PNS Honerer Magang

1 Dokter Umum 8 2

2 Perawat Ners 7 3

3 Perawat D3 49 26

4 Perawat Anestesi 1 1

5 SPK 3

6 Bidan S1/D4 1 1

7 Bidan D3 13 5

8 Perawat Gigi 3

9 SPRG 1

10 Perawat Terapi Wicara 1

Jumlah 87 38

Page 19: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

11

Tabel 2.4 Tenaga Paramedis Non Perawat

NO

Profesi Pegawai

Status Keterangan

PNS Honorer Magang

1 SKM (Sarjana Kesehatan

Masyarakat)

5

2 Analis Kesehatan 7

3 Apoteker 5

4 Asisten Apoteker 9 1

5 Perekam Medis 5

6 Fisioterapi 2 1

7 Radiografer / Rontgen 8 1

8 Ahli Gizi ( S1) 1

9 Ahli Gizi D3 3

10 Analis Makanan 1

11 Tehnik Elektromedik 2

12 Sanitarian 3

1

13 SMAK 1

Jumlah 51 5

Tabel 2.5 Tenaga Non Medis Lainnya

NO

JENIS PENDIDIKAN

STATUS JUMLAH

PNS Honerer Magang

1 S-2 Magister Management 1 1

2 S1 Ekonomi 1

3 S-1 Saint/ Kimia 1

4 S-1 Sosial 5

Page 20: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

12

5 S-1 Ilmu Pemerintahan 1

6 S-1 Komputer 1

7 S-1 Agama 1

8 S-1 Teknik 1

9 S-1 Ilmu Administrasi Negara 1

10 S-1 Teknik Informatika 1

11 D-III Administrasi Kesehatan 2

12 SLTA 10 26

13 SLTP 1

14 SD

Jumlah 23 31

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi RSUD Melawi adalah ”Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang

Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan

Sekitarnya”.

Visi RSUD diharapkan mendukung dalam mewujudkan Visi Kabupaten

Melawi yaitu ”Kabupaten Melawi aman, damai, maju, dan sejahtera dengan

pemerintahan demokratis dan berkeadilan”.

RSUD Melawi pada masa yang akan datang diharapkan mampu

memberikan layanan-layanan spesialistik yang menjadi unggulan dalam

pelayanan rumah sakit. Pelayanan tidak hanya memfokuskan pada

penyembuhan (kuratif) tetapi diharapkan masyarakat yang sehat pun mau dan

mampu menjadi customer RSUD Melawi (rujukan utama).

Pernyataan Misi RSUD Melawi:

1. PENINGKATAN derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan bermutu

sesuai standar dan berorientasi kepada pelanggan.

Page 21: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

13

2. PENINGKATAN sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki

kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral dan perilaku

yang benar dan baik.

3. PENINGKATAN sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien

sesuai Standarisasi Rumah Sakit.

4. Menciptakan manajemen yang sehat.

C. Nilai-nilai Organisasi

Nilai nilai organisasi yang ada adalah sebagai berikut:

1. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada seluruh

ketentuan dan peraturan

2. Peduli

Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai

kemanusiaan dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan

3. Transparan

Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan

kepada masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien

4. Integritas Tinggi

Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh sesuai

dengan kebijakan yang berlaku

5. Rahasia

Sikap menjaga selururh data pasien sesuai aturan yang berlaku

6. Beretika

Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya

7. Inovatif

Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan

pelayanan

Page 22: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

14

D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi

1. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi RSUD Melawi

Rumah Sakit Umum Daerah Melawi merupakan unsur pendukung

tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang

bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan.

Struktur dan Susunan Organisasi RSUD Melawi dapat dilihat dalam

bagan dibawah ini. Susunan, status kepegawaian RSUD Melawi sangat

kompleks dan bervariasi. Bila dilihat dari status kepegawaian secara

umum, mulai dari pegawai Honorer/Kontrak Daerah, CPNS Daerah, dan

PNS. Ditinjau dari segi Pendidikan dan keahlian yang dimiliki, mulai dari

yang berpendidikan SLTP, SLTA, DI, DII, DIII, DIV, S1, S2 dan Dokter

Spesialis. Susunan organisasi RSUD Melawi, terdiri dari:

1. Direktur

2. Dewan Pengawas

3. Komite dan Satuan Pengawas Intern

4. Kepala Bagian Tata Usaha

5. Kepala Bidang Keperawatan, Pengendalian dan Pengembangan

6. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik

7. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

8. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

9. Kepala Seksi Pelayanan Medik

10. Kepala Seksi Penunjang Medik

11. Kepala Seksi Keperawatan

12. Kepala Seksi Pengendalian dan Pengembangan

13. Kelompok Jabatan Fungsional

14. Instansi

Page 23: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

15

KASI PENUNJANG MEDIK

dr.HERLINA

Nip. 19860917 201101 2 019

KASI PELAYANAN MEDIK

RACHMADANIA MEISA,SKM

Nip. 19850530 200904 2 001

KASI PENGENDALIAN DAN

PENGEMBANGAN

JOKO DARMAJI, A.Md.Kep

Nip. 19740702 199403 1 004INSTANSI

KASI KEPERAWATAN

BEATRIKS HALLA, A.Md.Kep

Nip. 19861008 200904 2 003

DIREKTUR

dr. SIEN SETIAWAN

Nip. 19641215 200502 1 002

Komite dan Satuan

pengawas intern

KABID PELAYANAN DAN

PENUNJANG MEDIK

MUSADAR, S.Sos

Nip. 19681120 198911 1 001

KABID KEPERAWATAN, PENGENDALIAN

DAN PENGEMBANGAN

HJ. JAIMAH, SKM

Nip. 19700410 198901 2 001

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN TATA USAHA

TRI WAHYU KARMAWAN, SE, MM

Nip. 19711123 200502 1 001

SUBBAG PERENCANAAN DAN

KEUANGAN

AMBARWATI, S.Sos

Nip. 19831205 200604 2 020

SUBBAG TU DAN KEPEGAWAIAN

WETI OKTAVIA, SH

Nip. 19771026 200212 2 002

STRUKTUR ORGANISASI UPTD RSUD KABUPATEN MELAWI

Dewan Pengawas

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi

Page 24: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

16

2. Tugas dan Fungsi

a. Tugas Pokok RSUD Kabupaten Melawi ;

Membantu Bupati dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya

guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan

yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan

serta pencegahan dan melaksanakan upaya sistem rujukan.

b. Fungsi RSUD Kabupaten Melawi ;

1) Penyelenggara Pelayanan Medis

2) Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis

3) Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan

4) Penyelenggara Pelayanan Rujukan

5) Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

6) Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan

7) Penyelenggara Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

c. Tugas Pokok Bidan Ahli

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PERMENPAN-RB) Nomor 36 Tahun

2019, uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan Ahli Pertama meliputi:

1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;

2) Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;

3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;

4) Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;

5) Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

6) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

7) Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;

8) Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;

9) Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;

10) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;

11) Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi;

12) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu

dan anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;

13) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);

14) Melakukan asuhan neonatal esensial;

15) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska kelahiran

(KN1);

Page 25: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

17

16) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska

kelahiran (KN2) ;

17) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska

kelahiran (KN3);

18) Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;

19) Memfasilitasi konseling pra nikah;

20) Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);

21) Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan

masyarakat;

22) Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;

23) Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;

24) Melaksanakan tugas jaga shift malam;

25) Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;

26) Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan merencanakan kegiatan

UKM terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;

27) Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;

28) Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat Puskesmas;

dan

29) Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu ke

anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;

Page 26: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

18

BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Lembaga Administrasi Negara sesuai amanat Undang-Undang No. 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen

PNS terkait dengan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan, telah menetapkan Peraturan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-

klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu

untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, merasakan manfaatnya

serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), sehingga terpatri dalam dirinya

sebagai karakter PNS yang professional. Peserta Pelatihan Dasar CPNS nantinya

diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara

mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas melalui

pembiasaan (habituasi), sehingga peserta pelatihan dasar CPNS dapat merasakan

manfaatnya secara langsung.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu

dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan

publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat

persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai terciptanya Aparatur Sipil

Negara sebagaimana yang disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai

dasar profesi PNS melalui Pelatihan Dasar CPNS.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021

Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Penyelenggaraan Pelatihan Dasar

untuk membentuk PNS sebagai pelayan masyarakat yang berkarakter dan profesional

yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar

PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sehingga mampu melaksanakan tugas

dan perannya secara profesional sebagai pelayan publik.

1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;

2. Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;

Page 27: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

19

3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan

4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam

menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan

masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS

adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok

dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan; dan

e. Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur, kejelasan

target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan transparan, konsisten

serta integritas.

2. Nasionalisme

Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Indikator

nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak

memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat,

tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran,

persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,

musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan

bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup

sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/

buruk, benar/ salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan

publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai

dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,

Page 28: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

20

disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga

rahasia.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi

pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain adalah

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang

menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara kualitas pelayanan. Adapun

indikator yang terdapat pada nilai dasar komitmen mutu yaitu efektifitas, efisiensi,

inovasi, dan berorientasi mutu.

5. Anti Korupsi

Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena korupsi

adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya dapat berpengaruh secara

jangka panjang dan merusak kehidupan. Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai

dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana

korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin,

tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani serta adil.

B. Peran Dan Kedudukan PNS Dalam Kerangka NKRI

1. Manajemen ASN

Manajemen kepegawaian adalah suatu proses pengelolaan pegawai/ karyawan

mulai dari perekrutan/ rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan Kerja) supaya

pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai tujuan individu,

lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk Pegawai yaitu kepastian

hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,

akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan,

keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.

2. Whole Of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan

sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik. Di dalam

whole of government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi, komunikasi,

integritas, singkronisasi dan simplikasi.

3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan

Page 29: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

21

administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan

publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian

waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/

sapa/ ramah, dan kenyamanan.

Page 30: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

22

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Pemecahan Isu

Isu merupakan pokok permasalahan yang terjadi, sedang terjadi atau akan

terjadi yang menjadi pembicaraan khalayak ramai sehingga memerlukan jalan keluar

atau solusi dengan melakukan tindakan yang nyata. Dalam menyusun rencana untuk

kegiatan habituasi maka perlu ditentukan isu atau permasalahan yang mendasar pada

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi khususnya di ruang Kebidanan. Isu

yang diangkat berdasarkan peran dan kedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara tentang

masalah yang terjadi di ruang lingkup kerja tersebut. Adapun isu yang akan dianalisis

asdalah sebagai berikut:

1. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap resiko infeksi nosokomial di RSUD

Kabuapaten Melawi

2. Rendahnya pemahaman ibu nifas tentang Gizi Ibu Nifas di Ruang Kebidanan RSUD

Kabupaten Melawi

3. Rendahnya penerapan orientasi pasien baru di Ruang Kebidanan RSUD Melawi

4. Kurangnya komunikasi therapeutik di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Melawi

Selama bertugas di RSUD Kabupaten Melawi, masih banyak ditemukan ibu nifas

yang tidak tau atau masih bingung tentang nutrisi yang harus dikonsumsi karena

kurangnya akses informasi tentang gizi ibu nifas.

Selain itu, juga disebabkan beberapa mitos yang masih dipercaya antara lain:

1. Pantang makan yang amis-amis seperti telur, daging dan ikan karena dianggap

dapat membuat asi dan badan menjadi amis.

Faktanya : Justru, “makanan berprotein tinggi sangat dianjurkan bagi perempuan

dalam masa nifas karena salah satu fungsi protein adalah membantu penyembuhan

luka, termasuk luka jahitan”(Ambarwati, 2008).

2. Ibu harus minum jamu khusus

Faktanya : ini mitos belaka, tak didukung fakta. Menurut laporan berjudul “Gambaran

Sikap Ibu Postpartum pada Kepercayaan Budaya Melayu” yang terbit dalam Jurnal

Ners Indonesia tahun 2020, perempuan tidak diharuskan untuk minum jamu khusus

selama masa nifas karena vagina dan rahim akan berangsung pulih seperti semula

secara alami.

Selain itu, minum jamu bila beraksi dengan obat yang diresepkan dokter, bisa

mempengaruhi bilirubin bayi, yang mana bilirubin ini dapat menyebabkan penyakit

kuning.

Page 31: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

23

Dari beberapa isu diatas dapat dianalisis dengan menggunakan dua teknik analisis

yaitu teknik analisis APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak ) dan teknik

analisis USG ( Urgency, Seriousness, Growth ) untuk mendapatkan isu yang akan

diangkat untuk menjadi sebuah permasalahan sehingga dapat ditentukan kegiatan

pemecahan isu tersebut dengan skala penilaian 1 sampai dengan 5.

Untuk menentukan isu prioritas maka digunakan metode APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5.

Tabel 4.1 Analisis isu dengan teknik APKL

NO ISU AKTUAL

KRITERIA

RANK

A P K L

1 Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap

resiko infeksi nosokomial di RSUD Kabuapaten

Melawi

3 4 3 2 9 III

2 Rendahnya pemahaman ibu nifas tentang

pentingnya pemenuhan nutrisi ibu nifas di

RSUD Kabupaten Melawi

4 4 4 4 16 I

3 Kurangnya persiapan pelayanan kebidanan di

RSUD Kabupaten Melawi

4 3 4 3 14 II

4 Kurangnya komunikasi therapeutik di Ruang

Kebidanan RSUD Kabupaten Melawi

2 2 3 3 10 IV

Keterangan : A : Aktualitas P : Problematik K : Khalayak L : Layak

Skala Nilai (1-5) : Sangat tinggi : 5 Tinggi : 4 Sedang : 3 Rendah : 2 Sangat Rendah : 1

Page 32: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

24

Untuk menganalisis penyebab isu prioritas, digunakan metode USG ( Urgency,

Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5.

Tabel 4.2 Analisis Penyebab Isu dengan teknik USG

NO ISU AKTUAL

KRITERIA RANK

U S G

1 Kurangnya informasi tentang gizi ibu nifas 4 4 5 13 I

2 Masih banyak mitos tentang makanan yang

merugikan ibu nifas

4 4 3 11 II

3 Bahan pangan yang sulit didapat 3 3 3 9 III

Dari analisis isu menggunakan teknik APKL maka didapatkanlah isu prioritas yaitu

“Rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya pemenuhan nutrisi ibu nifas

di RSUD Kabupaten Melawi”.Dampak yang akan ditimbulkan jika isu tidak ditangani

yaitu :

a. Bagi masyarakat

1. Kemungkinan ibu nifas yang nutrisi saat nifas tidak terpenuhi dapat

mengakibatkan anemis

2. Kemungkinan kekurangan nutrisi pada ibu nifas dapat memperlambat proses

pemulihan tubuh ibu

b. Bagi petugas

1. Dianggap tidak betanggung jawab dan profesional

2. Hilangnya kepercayaan atasan terhadap kinerja petugas

c. Bagi Organisasi

1. Indikator kinerja tidak tercapai

2. Tidak tercapainya visi dan misi

Berdasarkan permasalahan di atas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidan

Ahli, maka penulis ingin membuat gagasan pemecahan isu Rancangan Aktualisasi

adalah “Peningkatan Pemahaman Ibu Nifas tentang Pemenuhan Gizi Ibu Nifas di

RSUD Kabupaten Melawi”.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan optimalisasi kegiatan yang berkaitan dengan

judul isu diatas, maka penulis menguraikan beberapa kegiatan yang akan dilakukan

antara lain :

Page 33: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

25

1. Konsultasi dengan mentor

2. Konsultasi dengan kepala ruangan

3. Membuat leaflet tentang gizi ibu nifas

4. Melakukan konseling pada ibu nifas tentang gizi ibu nifas

5. Melakukan evaluasi pemahaman ibu nifas

Page 34: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

26

B. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar ASN

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Unit Kerja : RSUD Kabupaten Melawi

Isu yang Diangkat : Rendahnya pemahaman ibu nifas tentang Gizi Ibu Nifas di RSUD Kabupaten Melawi

Masalah yang Diangkat : Kurangnya informasi tentang gizi ibu nifas

Gagasan Pemacahan Isu : Peningkatan pemahaman ibu nifas tentang pemenuhan Gizi Ibu Nifas di RSUD Kabupaten Melawi

Page 35: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

27

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan Nilai Aneka

Kontribusi

Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Penguata Nilai-

Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6

1. Kegiatan :

Dalam

melaksanaan

kegiatan saya

akan :

berkonsultasi

dengan Mentor

Output :

Tersedianya

dokumen

rangkuman hasil

pertemuan

dengan mentor

1. Membuat janji

temu

2. Mengucapkan

salam

1. Dengan melakukan pertemuan dengan kepala

ruangan, pertama kali yang saya lakukan

adalah membuat janji temu untuk menghargai

dan menghormati beliau sebagai mentor, dalam

hal ini saya akan menerapkan nilai dasar

(Etika Publik : Hormat)

(Manajemen ASN: Keterbukaan)

(WoG : Koordinasi)

2. Dengan datang tepat waktu sesuai dengan

ketentuan dari kepala ruangan agar waktu kerja

tidak terganggu, kemudian saya mengucapkan

salam dan meminta ijin kepada kepala ruangan

untuk memasuki ruangan untuk menunjukkan

kesopanan terhadap mentor, dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Nasionalisme : Religius)

(Etika Publik :Sopan)

Pada pelaksanaan

kegiatan saya akan :

berkonsultasi dengan

kepala ruangan maka

akan memberikan

kontribusi terhadap

visi Rumah Sakit dan

membantu

pencapaian misi

nomor 4 yaitu

PENINGKATAN

sumber daya

manusia rumah sakit

yang memiliki

kompetensi meliputi

pengetahuan,

Pada pelaksanaan

kegiatan saya akan

:

Melakukan

pertemuan dengan

mentor maka akan

memberikan

penguatan terhadap

nilai-nilai RSUD

nomor 3 yaitu

Transparan

Page 36: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

28

3. Bertemu dengan

mentor

4. Menyampaikan

tujuan ingin

bertemu

5. Menjelaskan

rancangan

aktualisasi

6. Menuliskan hasil

pertemuan

(WoG : Komunikasi)

(Anti Korupsi : Disiplin)

3. Dengan bertemu mentor untuk bermusyawarah

tentang rancangan aktualisasi, dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Nasionalisme : Musyawarah)

(Pelayanan Publik : Transparan)

4. Dengan menyampaikan tujuan kepada mentor

yaitu ingin menyampaikan rancangan

aktualisasi dan bermusyawarah tentang tujuan

rancangan aktualisasi tersebut, dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Kejelasan Target)

5. Dengan menjelaskan rancangan aktualisasi

yang akan di lakukan di RSUD dan berdiskusi

tentang target atau tujuan rancangan

aktualisasi, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Komitmen Mutu : Efektivitas)

6. Dengan menulis hasil pertemuan dengan

keterampilan disertai

moral dan perilaku

yang benar dan baik

Page 37: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

29

dengan kepala

ruangan

mentor agar ada rangkuman singkat yang

sistematis, padat dan menyeluruh sebagai bukti

tertulis pertemuan dengan mentor, dalam hal

ini saya akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)

2

Kegiatan :

Dalam

melaksanaan

kegiatan saya

akan :

berkonsultasi

dengan atasan

yaitu kepala

ruangan

kebidanan

Output :

Tersedianya

dokumen

rangkuman hasil

pertemuan

1. Membuat janji

temu

2. Mengucapkan

salam

1. Dengan melakukan pertemuan dengan kepala

ruangan, pertama kali yang saya lakukan

adalah membuat janji temu untuk menghargai

dan menghormati beliau sebagai kepala

ruangan, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Etika Publik : Hormat)

(WoG : Koordinasi

2. Dengan datang tepat waktu sesuai dengan

ketentuan dari kepala ruangan agar waktu

kerja tidak terganggu, kemudian saya

mengucapkan salam dan meminta ijin kepada

kepala ruangan untuk memasuki ruangan

untuk menunjukkan kesopanan terhadap

kepala ruangan, dalam hal ini saya akan

Pada pelaksanaan

kegiatan saya akan :

berkonsultasi dengan

kepala ruangan maka

akan memberikan

kontribusi terhadap

visi Rumah Sakit dan

membantu

pencapaian misi

nomor 4 yaitu

PENINGKATAN

sumber daya

manusia rumah sakit

yang memiliki

Pada pelaksanaan

kegiatan saya akan

:

Melakukan

pertemuan dengan

kepala ruangan

maka akan

memberikan

penguatan terhadap

nilai-nilai RSUD

nomor 3 yaitu

Transparan

Page 38: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

30

dengan kepala

ruangan

3. Bertemu dengan

kepala ruangan

4. Menyampaikan

tujuan ingin

bertemu

5. Menjelaskan

rancangan

menerapkan nilai dasar

(Anti Korupsi : Disiplin)

(Nasionalisme : Religius)

(Etika Publik :Sopan)

(WoG : Komunikasi)

3. Dengan bertemu kepala ruangan untuk

bermusyawarah tentang rancangan

aktualisasi, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Nasionalisme : Musyawarah)

(Pelayanan Publik : Transparan)

4. Dengan menyampaikan tujuan kepada kepala

ruangan yaitu ingin menyampaikan rancangan

aktualisasi dan bermusyawarah tentang tujuan

rancangan aktualisasi tersebut, dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Kejelasan Target)

(WoG : Kerjasama)

5. Dengan menjelaskan rancangan aktualisasi

yang akan di lakukan di RSUD dan berdiskusi

kompetensi meliputi

pengetahuan,

keterampilan disertai

moral dan perilaku

yang benar dan baik

Page 39: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

31

aktualisasi

6. Menuliskan hasil

pertemuan

dengan kepala

ruangan

tentang target atau tujuan rancangan

aktualisasi, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Komitmen Mutu : Efektivitas)

6. Dengan menulis hasil pertemuan dengan

kepala ruangan agar ada rangkuman singkat

yang sistematis, padat dan menyeluruh

sebagai bukti tertulis pertemuan dengan

kepala ruangan, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)

(Anti Korupsi : Disiplin)

3. Membuat leaflet

tentang Gizi Ibu

Nifas

Output :

Tersedianya

leaflet dalam

bentuk bahan

cetak

1. Melakukan

persiapan

2. Menentukan

materi terkait

1. Dengan melaksanakan kegiatan dengan

sungguh-sungguh serta menggunakan

referensi dari sumber terpercaya yang

terdapat dalam nilai dasar. dalam hal ini saya

akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)

2. Dengan membuat leaflet menggunakan

bahasa yang sopan dan tanpa unsur paksaan,

Membuat leaflet

tentang Gizi Ibu Nifas

maka akan

memberikan

kontribusi terhadap

visi Rumah Sakit dan

saya membantu

pencapaian misi

Membuat media

sebagai penunjang

pelaksanaan

kegitan konseling

ibu nifas maka akan

memberikan

penguatan terhadap

nilai-nilai RSUD

Page 40: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

32

dari sumber

terpercaya

3. Merancang isi

leaflet dan

merancang

desain

4. Konsultasi

dengan kepala

ruangan

5. Mencetak

dalam hal ini saya akan menerapkan nilai

dasar

(Etika Publik : Integritas)

3. Dengan membuat leaflet secara informatif dan

semenarik mungkin yang belum terdapat di

Rumah Sakit sebagai media penunjang

kegiatan konseling ibu nifas agar informasi

yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh

ibu nifas, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Komitmen Mutu : Inovasi)

(Manajemen ASN : Profesionalitas)

(WoG : Kepentingan Bersama)

4. Dengan mengkonsultasikan leaflet dengan

kepala ruang kebidanan sebelum di cetak

agar jika masih terdapat kekurangan akan

saya perbaiki kembali, dalam hal ini saya

akan menerapkan nilai dasar

(Nasionalisme : Kerja Sama)

5. Dengan mencetak leaflet jika sudah sesuai

nomor 4 yaitu

Menciptakan

manajemen yang

sehat.

nomor 7 yaitu

Inovatif

Page 41: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

33

bahan-bahan

yang telah

dipersiapkan

menjadi bentuk

leaflet yang

menarik dan

informatif

dengan apa yang di perlukan, tentunya tanpa

menyelewengkan uang rumah sakit, dalam

hal ini saya akan menerapkan nilai dasar

(Anti Korupsi : Jujur, Peduli)

(Manajemen ASN: Efektif, Efisien)

(Pelayanan Publik: Mudah dan Murah)

4. Melakukan

konseling pada

ibu nifas tentang

pentingnya

pemenuhan

nutrisi pada ibu

nifas dan

menyusui

Output :

Tersampaikanny

a KIE

1. Menyiapkan

media untuk

konseling

2. Memulai

kegiatan dengan

mengucapkan

salam dan

menyapa ibu

3. Mengidentifikasi

masalah yang

dialami ibu

1. Menyiapkan media untuk melakukan konseling

sesuai dengan kegiatan yang telah

direncanakan, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Konsisten)

2. Mengucapkan salam dan menyapa ibu

dengan sopan, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Nasionalisme : Adil)

(Etika Publik : Sopan)

3. Mengidentifikasinya permasalahan ibu nifas

dengan menanamkan rasa peduli pada pada

ibu, dalam hal ini saya akan menerapkan

Melakukan konseling

pada ibu nifas

tentang pentingnya

ASI bagi bayi maka

akan memberikan

kontribusi terhadap

visi Rumah Sakit dan

saya membantu

pencapaian misi

nomor 1 yaitu

PENINGKATAN

derajat kesehatan

masyarakat melalui

Melakukan

konseling pada ibu

nifas maka akan

memberikan

penguatan

terhadap nilai-nilai

RSUD nomor 2

yaitu peduli

Page 42: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

34

4. Memaparkan

materi konseling

5. Melakukan

pemberian

saran kepada

ibu nifas dan

mempersilahka

n ibu nifas

untuk bertanya

nilai dasar

(Anti korupsi : Peduli)

(Nasionalisme : Mencintai sesama)

(Manajemen ASN: Profesionalitas)

4. Memaparkan materi dengan cara melakukan

komunikasi dua arah secara terbuka kepada

ibu dengan bersikap sopan sesuai dengan

nilai dasar, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Etika Publik : Sopan dan Ramah)

5. Mempersilahkan ibu untuk bertanya mengenai

hal yang belum dimengerti, dalam hal ini saya

akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Partisipatif)memberikan

pemberian saran kepada ibu nifas secara

efektif sesuai dengan kebutuhan dan keluhan

ibu, dalam hal ini saya akan menerapkan

nilai dasar

(Komitmen Mutu : Efisien)

pelayanan bermutu

sesuai standar dan

berorientasi kepada

pelanggan.

Page 43: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

35

5. Melakukan

evaluasi

pemahaman ibu

nifas

Output :

Terlaksananya

penyimpulan

1. Menyiapkan

lembar ceklist

2. Melakukan

tanya jawab

pada ibu nifas

3. Mengisi lembar

ceklist

1. Mempersiapkan lembar ceklis dengan

bersungguh-sungguh dan sesuai dengan

kebutuhan, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Kejelasan Target)

(Komitmen Mutu : Efisiensi)

2. mempersilahkan ibu untuk bertanya apa saja

yang belum dipahami dan menjawab

pertanyaan ibu dengan sopan, dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Partisipatif)

(Etika Publik : Sopan)

(Anti Korupsi : Peduli)

3. mempersilahkan ibu nifas menjelaskan ulang

tentang nutrisi yang diperlukan ibu nifas dan

memberitahu ibu jika ada yang terlewat atau

salah, dalam hal ini saya akan menerapkan

nilai dasar

(Nasionalisme : Kerjasama)

(WoG : Berkesinambungan)

Melakukan evaluasi

pemahaman ibu nifas

maka saya akan

memberikan

kontribusi terhadap

visi Rumah Sakit dan

saya membantu

pencapaian misi

nomor 1 yaitu

PENINGKATAN

derajat kesehatan

masyarakat melalui

melalui pelayanan

bermutu sesuai

standar dan

berorientasi kepada

pelanggan

Melakukan evaluasi

pemahaman ibi

nifas maka akan

memberikan

penguatan terhadap

nilai-nilai RSUD

nomor 2 yaitu

Peduli

Page 44: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

36

4. Menyimpulkan

hasil dari

lembar ceklis

(Pelayanan Publik : Akuntabel)

melakukan pengisian lembar ceklis dengan

jujur tanpa membuat-buat hasil tentang

pemahaman ibu nifas, dalam hal ini saya akan

menerapkan nilai dasar

(Anti Korupsi : Jujur)

4. menyimpulkan ibu nifas paham atau tidak

tentang penjelasan gizi ibu nifas sesuai

dengan lembar ceklis yang di isi dalam hal ini

saya akan menerapkan nilai dasar

(Akuntabilitas : Konsisten)

Page 45: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

37

C. Jadwal Pelaksanaan

Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Waktu Output

1 2 3 4

1 Konsultasi dengan

mentor

26 April 2021 1. catatan konsultasi

2. foto kegiatan

2 Konsultasi dengan

kepala ruangan

27 s/d 28 April 2021 1. Desain leaflet

2. Catatan hasil konsultasi

3 Membuat leaflet tentang

Gizi Ibu Nifas

29 s/d 30 April 2021 1. Leaflet bentuk cetak

2. Foto kegiatan

4 Melakukan konseling

pada ibu nifas tentang

pentingnya pemenuhan

nutrisi pada ibu nifas

dan menyusui

1 Mei s/d 5 Juni 2021 1. Daftar nama ibu nifas yang

diberikan konseling

2. Foto kegiatan

5 Melakukan evaluasi

pemahaman ibu nifas

1 Mei s/d 5 Juni 2021 1. Hasil lembar ceklis evaluasi

semua ibu nifas

2. Foto kegiatan

Page 46: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

38

D. Jadwal Konsultasi dengan Coach

Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai

rancangan aktualisasi bersama coach :

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach

Page 47: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

39

E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai

rancangan aktualisasi bersama mentor:

Page 48: DISUSUN OLEH LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb ...

40

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia

Bevalola Kusumasari, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Jurnal Ners Indonesia. 2020. Gambaran Sikap Ibu Postpartum pada Kepercayaan Budaya Melayu. Jakarta : Jurnal Ners Indonesia

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PERMENPAN-RB) Nomor 36 Tahun 2019. Jakarta: MENPAN-RB

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Yang Mengatur Tentang Aparatur Sipil Negara. Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2014 No. 5494. Jakarta: Sekretariat Negara

Pemerintah Kabupaten Melawi. 2004. Keputusan Pejabat Bupati Melawi No. 59 Tahun 2004 Tentang Penunjukan Instalasi Rawat Inap Puskesmas Nanga Pinoh menjadi Rumah Sakit Umum DaerahKabupaten Melawi dengan kelas/tipe D. Melawi : Bupati Kabupaten Melawi

Pemerintah Kabupaten Melawi. 2007. Peraturan Pejabat Bupati Melawi No. 52 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi. Melawi: Bupati Kabupaten Melawi

Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Suwarno, Yogi dan Muhammad Idris. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Tim Penulis RSUD Kabupaten Melawi. 2014. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi 2014. Melawi: RSUD Kabupaten Melawi

Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja, dan Amir Imbaruddin. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Yudi Latief, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan. Jakarta : Presiden Republik Indonesia