يم ح الر ن الر ه ل ال م س بFAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013 Pengertian dan Landasan Syariah Distribusi Bagi Hasil
بسم الله الرحن الرحيم
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2013
Pengertian dan Landasan Syariah
Distribusi Bagi Hasil
2 Landasan Syariah Sistim Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 14 / DSN-MUI/IX/2000)
a. Bahwa dalam sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan dikenal
ada dua sistem, yaitu Cash Basis, yakni “prinsip akuntansi yang mengharuskan
pengakuan biaya dan pendapatan pada saat terjadinya” dan Accrual Basis,
yakni “prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan pendapatan
didistribusikan pada beberapa periode”; dan masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan;
b. Bahwa kedua sistem tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan
distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);
c. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis maupun Cash
Basis dalam administrasi keuangan.
d. Dilihat dari segi kemaslahatan, dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem
Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan
atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
3 Landasan Syariah Prinsip Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 15 / DSN-MUI/IX/2000)
a. Bahwa pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk
usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing),
yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya
pengelolaan dana, dan boleh pula didasarkan pada prinsip Bagi Hasil (Revenue
Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana;
dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan;
b. Bahwa kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat diguna-kan untuk keperluan
distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);
c. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing)
maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan
mitra (nasabah)-nya.
d. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha
sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing).
e. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam
akad.
4 Al-Qur’an & Hadis Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 14 & 15 / DSN-MUI/IX/2000)
1. 1. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 282:
وه… آي اكتب ى ف وا إذا تداي نتم بدين إلى أجل مسم أي ها الذين آمن
“Hai orang yang beriman! Jika kamu melakukan transaksi hutang-
piutang untuk jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah...”
2. 2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
ود … وا بالعق وا أوف ياأي ها الذين آمن
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….”
3. 3. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf:
رطا روطهم إال ش ون على ش راما والمسلم رم حالال أو أحل ح الصلح جائز ب ين المسلمين إال صلحا حراما. رم حالال أو أحل ح ح
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.”
1. 4. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin
Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan Malik
dari Yahya:
. رار رر والض الض
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain.”
2. 5. Kaidah fiqh:
ريمهألصل فىا .ا المعامالت اإلباحة إال أن يدل دليل على تح
“Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalat boleh dilakukan kecuali
ada dalil yang mengharamkannya.”
أي نما وجدت المصلحة ف ثم حكم اهلل.
“Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah."
Landasan Syariah
Al-Qur’an & Hadis Distribusi Hasil Usaha
(Fatwa DSN No 14 & 15 / DSN-MUI/IX/2000)
6
Pengertian Distribusi Hasil Usaha
• Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal
dengan mudharib sesuai dengan nisbah yang disepakati di
awal akad
• Perhitungan besaran hasil usaha yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan
7
LAPORAN LABA RUGI
PT. BANK SYARIAH SAPEN
PENDAPATAN
• PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000
• PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000
• PENDAPATAN FEE BASED 300.000
SUB TOTAL 1.400.000
BIAYA
• BIAYA OPERASIONAL 500.000
• BIAYA PERSONALIA 300.000
• BIAYA UMUM 50.000
SUB TOTAL 850.000
LABA/RUGI
SISTEM BAGI HASIL
PROFIT & LOSS DISTRIBUTION
550.000
CARA MENGHITUNG PROFIT SHARING
8
PENDAPATAN
• PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000
• PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000
• PENDAPATAN FEE BASED 300.000
SUB TOTAL 1.400.000
BIAYA
• BIAYA OPERASIONAL 500.000
• BIAYA PERSONALIA 300.000
• BIAYA UMUM 50.000
SUB TOTAL 850.000
LABA/RUGI 250.000
1.100.000
SISTEM BAGI HASIL
REVENUE DISTRIBUTION
- 300.000
CARA MENGHITUNG REVENUE SHARING
LAPORAN LABA RUGI
PT. BANK SYARIAH SAPEN
9
Korelasi Hasil Penyaluran Dana Dengan Bagi Hasil Dana (60:40)
• Hasil penyaluran dana
Rp.1.000.000
• Hasil penyaluran dana
Rp.800.000
• Hasil penyaluran dana Rp.0;
• Bagi Hasil Untuk deposan
Rp.600.000
• Bagi hasil untuk deposan
Rp.480.000
• Bagi hasil untuk deposan Rp.0
10
Porsi Pendapatan Pada Unsur Distribusi Bagi Hasil
No Penghimpunan
Dana
Penyaluran
Dana
Pendapatan
Penyaluran
Pendapatan
Yang
Dibagikan
Keterangan
1. 150.000 150.000 325 325 • Semua pendapatan
penyaluran dibagikan
2. 150.000 175.000 350 312 • 150.000 / 175.000 x 350
• Sebesar porsi penghimpunan
dana saja
3. 150.000 125.000 275 275 • Semua pendapatan
dibagikan
• Ada dana yang belum
disalurkan
11
JENIS SIMPANAN RATA2
SEBULAN
SALDO
HARIAN
PENDAPATAN
YANG DIBAGI
PORSI SHAHIBUL MAAL PORSI MUDHARIB
NISBAH PENDAPATAN RTN NISBAH PENDAPATAN RTN
(A) (B) (C) (D)=(B)X(C) (E) (F)=(B)X(E)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1
TABUNGAN
MUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2
DEPOSITO
MUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6
GRAND TOTAL A B D F
Tabel Distribusi Bagi Hasil
Keterangan Tabel • RATA-RATA SEBULAN SALDO HARIAN (KOLOM – A)
– Sumbernya: dari saldo SSL yang bersangkutan
(mis: saldo akhir tgl 1=a1, tgl 2 = a2 dst … tgl 31 = a31)
– Perhitungannya :
a1 + a2 + a3 + ………. a31
Jumlah hari dalam bulan ybs
• PENDAPATAN (kolom – B)
– Porsi pendapatan pengelolaan dana mudharabah yang akan didistribusikan (sebagai unsur pendapatan pada distribusi bagi hasil / pendapatan)
– Pendapatan tersebut berupa :
• Margin (prinsip jual beli – murabahah, istishna, salam dsb)
• Bagi hasil (prinsip bagi hasil – mudharabah, musyarakah)
• Perhitungan:
– Pendapatan per produk (misalnya tabungan mudharabah – kolom B2) adalah :
Saldo rata-rata tabungan mudharabah (A2)
x total porsi pendapatan mudharabah (B)
Total jumlah penghimpunan dana mudharabah (A)
Keterangan Tabel (lanjutan)
• NISBAH NASABAH (PEMILIK DANA/SHAHIBUL MAAL) (Kolom – C)
– Angka pembagian untuk pemilik dana (shahibul maal) yang telah disepakati dari awal
• PENDAPATAN PEMILIK DANA (SHAHIBUL MAAL – kolom D)
– Adalah porsi pendapatan penyimpan dana dalam rupiah (nominal)
– Perhitungan : D2 = B2 x nisbah untuk shahibul maal
• Perhitungan indikasi rate masing-masing produk adalah:
Pendapatan penyimpanan dana 365
x
Rata-rata sebulan saldo harian Y*)
• NISBAH BANK (MUDHARIB) – kolom E
– Angka nisbah untuk pengelola dana / bank (mudharib)
• PENDAPATAN BANK (MUDHARIB) – kolom F
– Adalah porsi pendapatan bank (mudharib) dalam rupiah (nominal)
– Perhitungan : F2 = B2 x nisbah bank
*) umur bulan yang bersangkutan
RUMUS & PENENTUAN TINGKAT BOBOT
Bobot adalah tingkat persentase produk pendanaan Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan untuk
disalurkan ke pembiayaan Bank Syariah. Dengan demikian tidak semua dana pihak ketiga
(Tabungan, Giro, Deposito) pada Bank Syariah dapat digunakan untuk pembiayaan. Hal ini
disebabkan adanya tuntutan dari regulator harus dilaksanakannya sistem prudential banking dan
terpenuhinya kecukupan likwiditas Bank Syariah. Dibawah ini beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya tingkat bobot adalah sbb :
1. Ketetapan Bank Sentral tentang Giro Wajib Minimum (GWM) dimana regulasi GWM untuk
rupiah saat ini adalah 5%.
2. Untuk menjamin terlaksananya operasional bank maka bank akan menyimpan cadangan
dananya diatas kewajiban yang 5 % hal ini disebut Excess Reserve.
3. Tingkat besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh para nasabah serta investor hal ini
disebut dengan Floating Rate.
Tingkat Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating Rate)
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo Bulanan dari dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :
1. Saldo Bulanan Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Bulanan Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Bulanan Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib
Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah menyepakati
bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta
besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk
Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.
Berdasarkan data-data di atas maka :
• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb
• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan
1. Metode Saldo Bulanan.
Tingkat Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating Rate)
Giro = 1-(5%+3%+4%)---- 88%
Tabungan = 1-(5%+2%+3%)--- 90%
Deposito = 1-(5%+2%+2%)--- 91%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(Dengan Metode Saldo Bulanan)
Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbanga b c d=1-(a+b+c) e f=dxe
Giro 5% 3% 4% 88% 1.600.000.000 1.408.000.000
Tabungan Mudharabah5% 2% 3% 90% 2.400.000.000 2.160.000.000
Deposito Mudharabah5% 2% 2% 91% 4.800.000.000 4.368.000.000
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :
1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib
Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah
menyepakati bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan
Deposito serta besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate)
masing-masing untuk Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.
Berdasarkan data-data diatas maka :
• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb
• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan
2. Metode Saldo Harian.
Oleh karena didalam saldo harian perhitungannya telah menggunakan saldo rata-rata
harian, maka nilai nominal dana pihak ketiga telah merefleksikan saldo yang
mengendap di bank Syariah yang dapat digunakan untuk melakukan pembiayaan oleh
karena itu Excess Reserve dan Floating Rate tidak perlu dihitung lagi jadi hanya GWM
saja yang diperhitungkan.
Tingkat Bobot = 1 – (GWM + 0 + 0 )
Giro =1-(5%+0%+0%)---- 95%
Tabungan = 1-(5%+0%+0%)--- 95%
Deposito = 1-(5%+0%+0%)--- 95%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(Metode Saldo Rata-Rata Harian)
GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang
a b c d=1-(a+0+0) e f=dxe
5% 3% 4% 95% 1.600.000.000 1.520.000.000
5% 2% 3% 95% 2.400.000.000 2.280.000.000
5% 2% 2% 95% 4.800.000.000 4.560.000.000
PENENTUAN
TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah A adalah :
1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-
2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-
3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-
Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib Minimum
(GWM) adalah 5% dan Excess Reserve adalah 3% serta Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta
besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk Giro
sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%. Manajemen Bank Syariah Kertamukti memutuskan GWM,
ER dan FR ditanggung dari Modal Bank Syariah A. Berdasarkan data-data di atas maka :
• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Syariah A
• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan untuk Pembiayaan
3. GMW + ER + FR dari Modal.
Didalam prakteknya, perbankan Syariah dapat saja menanggung kewajiban GWM+ER+FR dari modal
sendiri dengan demikian Bank Syariah dalam hal ini tidak mengenakan bobot dari masing-masing
DPK nasabah, sehingga rumus penentuan bobot menjadi :
Bobot = 1 – (GWM+ER+FR) Bobot = 1 - 0
Tingkat Bobot = 1 – (0+ 0 + 0 )
Giro = 1-(0%+0%+0%)---- 100%
Tabungan = 1-(0%+0%+0%)--- 100%
Deposito = 1-(0%+0%+0%)--- 100%
CONTOH
PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN
(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)
Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang
a b c d=1-(0+0+0) e f=dxe
Giro 5% 3% 4% 100% 1.600.000.000 1.600.000.000
Tabungan Mudharabah 5% 2% 3% 100% 2.400.000.000 2.400.000.000
Deposito Mudharabah 5% 2% 2% 100% 4.800.000.000 4.800.000.000
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN
JENIS
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
Saldo
Akhir
Bulan
(DPK)
BOBOT
PORSI
PENDAPATAN
TERTIMBANG
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGAN
MUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITO
MUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN
1. Kolom Dana Pihak Ketiga Bank (DPK) merupakan pengelompokkan produk-produk DPK Bank
Syariah menjadi Giro, Tabungan, Deposito 1 bulan, Deposito 2 bulan, Deposito 3 bulan,
Deposito 6 bulan dan Deposito 12 bulan.
2. Kolom A adalah saldo akhir bulan dari masing-masing jenis rekening dana pihak ketiga di buku
besar (general ledger).
3. Kolom B adalah karena tidak semua DPK dapat disalurkan oleh Bank Syariah karena harus
memperhitungkan GWM, Excess Reserve dan Floating Rate, hal-hal inilah yang merupakan
faktor pengurang bagi DPK untuk dapat disalurkan.
4. Kolom C adalah saldo yang benar-benar dapat disalurkan melalui pembiayaan oleh Bank
Syariah atau dengan kata lain kolom C adalah hasil perkalian saldo akhir bulanan DPK (kolom
A) dikalikan dengan bobot dari masing-masing DPK (kolom B).
5. Kolom D adalah pendistribusian pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing
jenis dana.
6. Kolom E adalah besarnya persentase Nisbah yang diterima oleh nasabah (shahibul Mal) sesuai
dengan akad awal.
7. Kolom F adalah pendapatan yang diterima oleh nasabah untuk masing-masing jenis dana dalam
rupiah dalam hal ini F = D x E, kemudian apabila kita ingin tahu jumlah ini dalam persentase
(Equivalen Rate) maka F/C x 100%
8. Kolom G adalah besarnya persentase Nisbah yg diterima oleh Bank (mudharib).
9. Kolom H adalah pendapatan yang diterima oleh Bank untuk masing-masing jenis dana dalam
rupiah dalam hal ini H = D x G, kemudian apabila kita ingin tahun jumlah ini dalam persentase
(Equivalen rate) maka H/C x12x 100%
23 CONTOH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah A adalah sbb :
Giro Rp 1.000.000.000,- Bonus 20%
Tabungan Rp 2.000.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 1 bulan Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 3 bulan Rp 250.000.000,- Nisbah 25 : 75
Deposito 6 bulan Rp 750.000.000,- Nisbah 20 : 80
Deposito 12 bulan Rp 500.000.000,- Nisbah 15 : 85
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 1% dan Floating Rate 2%. Bank menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6.000.000.000,- dengan keuntungan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.600.000.000,-.
Jika Pak Azhar adalah satu nasabah yang memiliki Tabungan dengan saldo sebesar Rp 250.000.000,- .
a. Buatlah tabel distribusi hasil usaha PT.Bank Syariah A!
b. Berapakah pendapatan yang akan diterima oleh Pak Azhar?
24
Bagi hasil yang diterima oleh Pak Azhar pertahunnya adalah :
Rp 250.000.000,- x 5,33% = Rp 13.325.000,-
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN
0,92 920.000.000 266.666.667 0,20 53.333.333 5,33% 0,80 213.333.333 21,33%
0,92 1.840.000.000 533.333.333 0,35 186.666.667 9,33% 0,65 346.666.667 17,33%
0,92 1.380.000.000 400.000.000 0,30 120.000.000 8,00% 0,70 280.000.000 18,67%
0,92 230.000.000 66.666.667 0,25 16.666.667 6,67% 0,75 50.000.000 20,00%
0,92 690.000.000 200.000.000 0,20 40.000.000 5,33% 0,80 160.000.000 21,33%
0,92 460.000.000 133.333.333 0,15 20.000.000 4,00% 0,85 113.333.333 22,67%
5.520.000.000 1.600.000.000 436.666.667 1.163.333.333
25 PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
DENGAN METODE SALDO RATA-RATA HARIAN
JENIS
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
Saldo
Rata-
Rata
Hariah
(DPK)
BOBOT
*
PORSI
PENDAPATAN
TERTIMBANG**
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGAN
MUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITO
MUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
* Bobot = 1-GWM
**Karena digunakan saldo rata-rata, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang
mengendap (faktor pengurang hanya GWM)
26 PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)
JENIS
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
Saldo
Rata-
Rata
Hariah
(DPK)
BOBOT
*
PORSI
PENDAPATAN
TERTIMBANG**
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA
(SHAHIBUL MAL)
PORSI NISBAH BANK
(MUDHARIB)
NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE NISBAH PENDAPATA
N
E.RATE
(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)
GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1
TABUNGAN
MUDHARABAH
A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2
DEPOSITO
MUDHARABAH
1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3
3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5
12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6
GRAND TOTAL A C D F H
* Bobot = 1
**Karena GWM + ER + FR ditanggung modal Bank Syari’ah
27 LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-C)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadi’ah Rp 600.000.000,- Bonus 20%
Tabungan Mudharabah Rp 1.000.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 1 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 3 bulan Rp 450.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 6 bulan Rp 825.000.000,- Nisbah 40 : 60
Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 45 : 55
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 5% dan Floating Rate 2%. Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.800.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!
28 LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-D)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadi’ah Rp 500.000.000,- Bonus 25%
Tabungan Mudharabah Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 1 bulan Rp 525.000.000,- Nisbah 25 : 75
Deposito 3 bulan Rp 360.000.000,- Nisbah 20 : 80
Deposito 6 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65
Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 40 : 60
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 3% dan Floating Rate 2%. Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.450.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!
29 LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-A)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Andalas adalah sbb :
Giro Wadi’ah Rp 450.000.000,- Bonus 23%
Tabungan Mudharabah Rp 1.050.000.000,- Nisbah 31 : 69
Deposito 1 bulan Rp 550.000.000,- Nisbah 39 : 61
Deposito 3 bulan Rp 730.000.000,- Nisbah 40 : 60
Deposito 6 bulan Rp 950.000.000,- Nisbah 43 : 57
Deposito 12 bulan Rp 1.000.000.000,- Nisbah 45 : 55
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 5%, Tabungan 4%, Deposito 3%) dan Floating Rate (Giro 3%, Tabungan 2%, Deposito 1%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!
30 LATIHAN SOAL
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
(KUI-B)
Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :
Giro Wadi’ah Rp 680.000.000,- Bonus 26%
Tabungan Mudharabah Rp 1.100.000.000,- Nisbah 28 : 72
Deposito 1 bulan Rp 600.000.000,- Nisbah 30 : 70
Deposito 3 bulan Rp 720.000.000,- Nisbah 32 : 68
Deposito 6 bulan Rp 425.000.000,- Nisbah 34 : 66
Deposito 12 bulan Rp 875.000.000,- Nisbah 36 : 64
Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 4%, Tabungan 2%, Depositi 3%) dan Floating Rate (Giro 3%, Tabungan 4%, Deposito 2%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.550.000.000,-.
Dari data tersebut,:
a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!
b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!