Top Banner
يم ح الر ن الر ه ل ال م س بFAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013 Pengertian dan Landasan Syariah Distribusi Bagi Hasil
30

Distribusi Bagi Hasil

Dec 26, 2014

Download

Education

Dwi Wahyu

Materi MPS bu dian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Distribusi Bagi Hasil

بسم الله الرحن الرحيم

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2013

Pengertian dan Landasan Syariah

Distribusi Bagi Hasil

Page 2: Distribusi Bagi Hasil

2 Landasan Syariah Sistim Distribusi Hasil Usaha

(Fatwa DSN No 14 / DSN-MUI/IX/2000)

a. Bahwa dalam sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan dikenal

ada dua sistem, yaitu Cash Basis, yakni “prinsip akuntansi yang mengharuskan

pengakuan biaya dan pendapatan pada saat terjadinya” dan Accrual Basis,

yakni “prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan pendapatan

didistribusikan pada beberapa periode”; dan masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan;

b. Bahwa kedua sistem tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan

distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);

c. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis maupun Cash

Basis dalam administrasi keuangan.

d. Dilihat dari segi kemaslahatan, dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem

Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan

atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).

Page 3: Distribusi Bagi Hasil

3 Landasan Syariah Prinsip Distribusi Hasil Usaha

(Fatwa DSN No 15 / DSN-MUI/IX/2000)

a. Bahwa pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk

usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing),

yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya

pengelolaan dana, dan boleh pula didasarkan pada prinsip Bagi Hasil (Revenue

Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana;

dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan;

b. Bahwa kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat diguna-kan untuk keperluan

distribusi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS);

c. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing)

maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan

mitra (nasabah)-nya.

d. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha

sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing).

e. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam

akad.

Page 4: Distribusi Bagi Hasil

4 Al-Qur’an & Hadis Distribusi Hasil Usaha

(Fatwa DSN No 14 & 15 / DSN-MUI/IX/2000)

1. 1. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 282:

وه… آي اكتب ى ف وا إذا تداي نتم بدين إلى أجل مسم أي ها الذين آمن

“Hai orang yang beriman! Jika kamu melakukan transaksi hutang-

piutang untuk jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah...”

2. 2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:

ود … وا بالعق وا أوف ياأي ها الذين آمن

“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….”

3. 3. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf:

رطا روطهم إال ش ون على ش راما والمسلم رم حالال أو أحل ح الصلح جائز ب ين المسلمين إال صلحا حراما. رم حالال أو أحل ح ح

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.”

Page 5: Distribusi Bagi Hasil

1. 4. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin

Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan Malik

dari Yahya:

. رار رر والض الض

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula

membahayakan orang lain.”

2. 5. Kaidah fiqh:

ريمهألصل فىا .ا المعامالت اإلباحة إال أن يدل دليل على تح

“Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalat boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang mengharamkannya.”

أي نما وجدت المصلحة ف ثم حكم اهلل.

“Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah."

Landasan Syariah

Al-Qur’an & Hadis Distribusi Hasil Usaha

(Fatwa DSN No 14 & 15 / DSN-MUI/IX/2000)

Page 6: Distribusi Bagi Hasil

6

Pengertian Distribusi Hasil Usaha

• Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal

dengan mudharib sesuai dengan nisbah yang disepakati di

awal akad

• Perhitungan besaran hasil usaha yang dipergunakan

sebagai dasar perhitungan

Page 7: Distribusi Bagi Hasil

7

LAPORAN LABA RUGI

PT. BANK SYARIAH SAPEN

PENDAPATAN

• PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000

• PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000

• PENDAPATAN FEE BASED 300.000

SUB TOTAL 1.400.000

BIAYA

• BIAYA OPERASIONAL 500.000

• BIAYA PERSONALIA 300.000

• BIAYA UMUM 50.000

SUB TOTAL 850.000

LABA/RUGI

SISTEM BAGI HASIL

PROFIT & LOSS DISTRIBUTION

550.000

CARA MENGHITUNG PROFIT SHARING

Page 8: Distribusi Bagi Hasil

8

PENDAPATAN

• PENDAPATAN BAGI HASIL 700.000

• PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400.000

• PENDAPATAN FEE BASED 300.000

SUB TOTAL 1.400.000

BIAYA

• BIAYA OPERASIONAL 500.000

• BIAYA PERSONALIA 300.000

• BIAYA UMUM 50.000

SUB TOTAL 850.000

LABA/RUGI 250.000

1.100.000

SISTEM BAGI HASIL

REVENUE DISTRIBUTION

- 300.000

CARA MENGHITUNG REVENUE SHARING

LAPORAN LABA RUGI

PT. BANK SYARIAH SAPEN

Page 9: Distribusi Bagi Hasil

9

Korelasi Hasil Penyaluran Dana Dengan Bagi Hasil Dana (60:40)

• Hasil penyaluran dana

Rp.1.000.000

• Hasil penyaluran dana

Rp.800.000

• Hasil penyaluran dana Rp.0;

• Bagi Hasil Untuk deposan

Rp.600.000

• Bagi hasil untuk deposan

Rp.480.000

• Bagi hasil untuk deposan Rp.0

Page 10: Distribusi Bagi Hasil

10

Porsi Pendapatan Pada Unsur Distribusi Bagi Hasil

No Penghimpunan

Dana

Penyaluran

Dana

Pendapatan

Penyaluran

Pendapatan

Yang

Dibagikan

Keterangan

1. 150.000 150.000 325 325 • Semua pendapatan

penyaluran dibagikan

2. 150.000 175.000 350 312 • 150.000 / 175.000 x 350

• Sebesar porsi penghimpunan

dana saja

3. 150.000 125.000 275 275 • Semua pendapatan

dibagikan

• Ada dana yang belum

disalurkan

Page 11: Distribusi Bagi Hasil

11

JENIS SIMPANAN RATA2

SEBULAN

SALDO

HARIAN

PENDAPATAN

YANG DIBAGI

PORSI SHAHIBUL MAAL PORSI MUDHARIB

NISBAH PENDAPATAN RTN NISBAH PENDAPATAN RTN

(A) (B) (C) (D)=(B)X(C) (E) (F)=(B)X(E)

GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1

TABUNGAN

MUDHARABAH

A2 B2 C2 D2 E2 F2

DEPOSITO

MUDHARABAH

1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3

3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4

6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5

12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6

GRAND TOTAL A B D F

Tabel Distribusi Bagi Hasil

Page 12: Distribusi Bagi Hasil

Keterangan Tabel • RATA-RATA SEBULAN SALDO HARIAN (KOLOM – A)

– Sumbernya: dari saldo SSL yang bersangkutan

(mis: saldo akhir tgl 1=a1, tgl 2 = a2 dst … tgl 31 = a31)

– Perhitungannya :

a1 + a2 + a3 + ………. a31

Jumlah hari dalam bulan ybs

• PENDAPATAN (kolom – B)

– Porsi pendapatan pengelolaan dana mudharabah yang akan didistribusikan (sebagai unsur pendapatan pada distribusi bagi hasil / pendapatan)

– Pendapatan tersebut berupa :

• Margin (prinsip jual beli – murabahah, istishna, salam dsb)

• Bagi hasil (prinsip bagi hasil – mudharabah, musyarakah)

• Perhitungan:

– Pendapatan per produk (misalnya tabungan mudharabah – kolom B2) adalah :

Saldo rata-rata tabungan mudharabah (A2)

x total porsi pendapatan mudharabah (B)

Total jumlah penghimpunan dana mudharabah (A)

Page 13: Distribusi Bagi Hasil

Keterangan Tabel (lanjutan)

• NISBAH NASABAH (PEMILIK DANA/SHAHIBUL MAAL) (Kolom – C)

– Angka pembagian untuk pemilik dana (shahibul maal) yang telah disepakati dari awal

• PENDAPATAN PEMILIK DANA (SHAHIBUL MAAL – kolom D)

– Adalah porsi pendapatan penyimpan dana dalam rupiah (nominal)

– Perhitungan : D2 = B2 x nisbah untuk shahibul maal

• Perhitungan indikasi rate masing-masing produk adalah:

Pendapatan penyimpanan dana 365

x

Rata-rata sebulan saldo harian Y*)

• NISBAH BANK (MUDHARIB) – kolom E

– Angka nisbah untuk pengelola dana / bank (mudharib)

• PENDAPATAN BANK (MUDHARIB) – kolom F

– Adalah porsi pendapatan bank (mudharib) dalam rupiah (nominal)

– Perhitungan : F2 = B2 x nisbah bank

*) umur bulan yang bersangkutan

Page 14: Distribusi Bagi Hasil

RUMUS & PENENTUAN TINGKAT BOBOT

Bobot adalah tingkat persentase produk pendanaan Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan untuk

disalurkan ke pembiayaan Bank Syariah. Dengan demikian tidak semua dana pihak ketiga

(Tabungan, Giro, Deposito) pada Bank Syariah dapat digunakan untuk pembiayaan. Hal ini

disebabkan adanya tuntutan dari regulator harus dilaksanakannya sistem prudential banking dan

terpenuhinya kecukupan likwiditas Bank Syariah. Dibawah ini beberapa faktor yang

mempengaruhi besarnya tingkat bobot adalah sbb :

1. Ketetapan Bank Sentral tentang Giro Wajib Minimum (GWM) dimana regulasi GWM untuk

rupiah saat ini adalah 5%.

2. Untuk menjamin terlaksananya operasional bank maka bank akan menyimpan cadangan

dananya diatas kewajiban yang 5 % hal ini disebut Excess Reserve.

3. Tingkat besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh para nasabah serta investor hal ini

disebut dengan Floating Rate.

Tingkat Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating Rate)

Page 15: Distribusi Bagi Hasil

PENENTUAN

TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

Saldo Bulanan dari dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :

1. Saldo Bulanan Giro Rp 1.600.000.000,-

2. Saldo Bulanan Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-

3. Saldo Bulanan Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-

Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib

Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah menyepakati

bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta

besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk

Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.

Berdasarkan data-data di atas maka :

• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb

• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan

1. Metode Saldo Bulanan.

Page 16: Distribusi Bagi Hasil

Tingkat Bobot = 1 – (GWM + Excess Reserve + Floating Rate)

Giro = 1-(5%+3%+4%)---- 88%

Tabungan = 1-(5%+2%+3%)--- 90%

Deposito = 1-(5%+2%+2%)--- 91%

CONTOH

PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

(Dengan Metode Saldo Bulanan)

Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbanga b c d=1-(a+b+c) e f=dxe

Giro 5% 3% 4% 88% 1.600.000.000 1.408.000.000

Tabungan Mudharabah5% 2% 3% 90% 2.400.000.000 2.160.000.000

Deposito Mudharabah5% 2% 2% 91% 4.800.000.000 4.368.000.000

Page 17: Distribusi Bagi Hasil

PENENTUAN

TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Kertamukti adalah sbb :

1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-

2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-

3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-

Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib

Minimum (GWM) adalah 5% dan manajemen Bank Syariah Kertamukti telah

menyepakati bahwa Excess Reserve adalah 3% untuk Giro, 2% untuk Tabungan dan

Deposito serta besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate)

masing-masing untuk Giro sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%.

Berdasarkan data-data diatas maka :

• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Kertamukti tsb

• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sebagai dana pembiyaan

2. Metode Saldo Harian.

Oleh karena didalam saldo harian perhitungannya telah menggunakan saldo rata-rata

harian, maka nilai nominal dana pihak ketiga telah merefleksikan saldo yang

mengendap di bank Syariah yang dapat digunakan untuk melakukan pembiayaan oleh

karena itu Excess Reserve dan Floating Rate tidak perlu dihitung lagi jadi hanya GWM

saja yang diperhitungkan.

Page 18: Distribusi Bagi Hasil

Tingkat Bobot = 1 – (GWM + 0 + 0 )

Giro =1-(5%+0%+0%)---- 95%

Tabungan = 1-(5%+0%+0%)--- 95%

Deposito = 1-(5%+0%+0%)--- 95%

CONTOH

PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

(Metode Saldo Rata-Rata Harian)

GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang

a b c d=1-(a+0+0) e f=dxe

5% 3% 4% 95% 1.600.000.000 1.520.000.000

5% 2% 3% 95% 2.400.000.000 2.280.000.000

5% 2% 2% 95% 4.800.000.000 4.560.000.000

Page 19: Distribusi Bagi Hasil

PENENTUAN

TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

Saldo rata-rata hariah dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah A adalah :

1. Saldo Giro Rp 1.600.000.000,-

2. Saldo Tabungan Mudharabah Rp 2.400.000.000,-

3. Saldo Deposito Mudharabah Rp 4.800.000.000,-

Bila diasumsikan bahwa regulator Bank Sentral mengeluarkan regulasi untuk Giro Wajib Minimum

(GWM) adalah 5% dan Excess Reserve adalah 3% serta Giro, 2% untuk Tabungan dan Deposito serta

besarnya dana-dana yang ditarik dan setor oleh nasabah (Floating Rate) masing-masing untuk Giro

sebesar 4%, Tabungan 3% dan Deposito 2%. Manajemen Bank Syariah Kertamukti memutuskan GWM,

ER dan FR ditanggung dari Modal Bank Syariah A. Berdasarkan data-data di atas maka :

• Hitunglah tingkat bobot untuk masing-masing jenis produk DPK Bank Syariah A

• Hitunglah total dana pihak ketiga yang dapat digunakan untuk Pembiayaan

3. GMW + ER + FR dari Modal.

Didalam prakteknya, perbankan Syariah dapat saja menanggung kewajiban GWM+ER+FR dari modal

sendiri dengan demikian Bank Syariah dalam hal ini tidak mengenakan bobot dari masing-masing

DPK nasabah, sehingga rumus penentuan bobot menjadi :

Bobot = 1 – (GWM+ER+FR) Bobot = 1 - 0

Page 20: Distribusi Bagi Hasil

Tingkat Bobot = 1 – (0+ 0 + 0 )

Giro = 1-(0%+0%+0%)---- 100%

Tabungan = 1-(0%+0%+0%)--- 100%

Deposito = 1-(0%+0%+0%)--- 100%

CONTOH

PENENTUAN TINGKAT BOBOT DAN DPK UNTUK PEMBIAYAAN

(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)

Jenis DPK GWM Excess Reserve Floating Rate Bobot Saldo Bulanan Saldo Tertimbang

a b c d=1-(0+0+0) e f=dxe

Giro 5% 3% 4% 100% 1.600.000.000 1.600.000.000

Tabungan Mudharabah 5% 2% 3% 100% 2.400.000.000 2.400.000.000

Deposito Mudharabah 5% 2% 2% 100% 4.800.000.000 4.800.000.000

Page 21: Distribusi Bagi Hasil

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN

JENIS

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Saldo

Akhir

Bulan

(DPK)

BOBOT

PORSI

PENDAPATAN

TERTIMBANG

DISTRIBUSI

PENDAPATAN

PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA

(SHAHIBUL MAL)

PORSI NISBAH BANK

(MUDHARIB)

NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE

(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)

GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1

TABUNGAN

MUDHARABAH

A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2

DEPOSITO

MUDHARABAH

1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3

3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4

6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5

12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6

GRAND TOTAL A C D F H

Page 22: Distribusi Bagi Hasil

LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

DENGAN METODE SALDO AKHIR BULAN

1. Kolom Dana Pihak Ketiga Bank (DPK) merupakan pengelompokkan produk-produk DPK Bank

Syariah menjadi Giro, Tabungan, Deposito 1 bulan, Deposito 2 bulan, Deposito 3 bulan,

Deposito 6 bulan dan Deposito 12 bulan.

2. Kolom A adalah saldo akhir bulan dari masing-masing jenis rekening dana pihak ketiga di buku

besar (general ledger).

3. Kolom B adalah karena tidak semua DPK dapat disalurkan oleh Bank Syariah karena harus

memperhitungkan GWM, Excess Reserve dan Floating Rate, hal-hal inilah yang merupakan

faktor pengurang bagi DPK untuk dapat disalurkan.

4. Kolom C adalah saldo yang benar-benar dapat disalurkan melalui pembiayaan oleh Bank

Syariah atau dengan kata lain kolom C adalah hasil perkalian saldo akhir bulanan DPK (kolom

A) dikalikan dengan bobot dari masing-masing DPK (kolom B).

5. Kolom D adalah pendistribusian pendapatan yang diperoleh oleh bank ke dalam masing-masing

jenis dana.

6. Kolom E adalah besarnya persentase Nisbah yang diterima oleh nasabah (shahibul Mal) sesuai

dengan akad awal.

7. Kolom F adalah pendapatan yang diterima oleh nasabah untuk masing-masing jenis dana dalam

rupiah dalam hal ini F = D x E, kemudian apabila kita ingin tahu jumlah ini dalam persentase

(Equivalen Rate) maka F/C x 100%

8. Kolom G adalah besarnya persentase Nisbah yg diterima oleh Bank (mudharib).

9. Kolom H adalah pendapatan yang diterima oleh Bank untuk masing-masing jenis dana dalam

rupiah dalam hal ini H = D x G, kemudian apabila kita ingin tahun jumlah ini dalam persentase

(Equivalen rate) maka H/C x12x 100%

Page 23: Distribusi Bagi Hasil

23 CONTOH PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN

Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah A adalah sbb :

Giro Rp 1.000.000.000,- Bonus 20%

Tabungan Rp 2.000.000.000,- Nisbah 35 : 65

Deposito 1 bulan Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70

Deposito 3 bulan Rp 250.000.000,- Nisbah 25 : 75

Deposito 6 bulan Rp 750.000.000,- Nisbah 20 : 80

Deposito 12 bulan Rp 500.000.000,- Nisbah 15 : 85

Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 1% dan Floating Rate 2%. Bank menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6.000.000.000,- dengan keuntungan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.600.000.000,-.

Jika Pak Azhar adalah satu nasabah yang memiliki Tabungan dengan saldo sebesar Rp 250.000.000,- .

a. Buatlah tabel distribusi hasil usaha PT.Bank Syariah A!

b. Berapakah pendapatan yang akan diterima oleh Pak Azhar?

Page 24: Distribusi Bagi Hasil

24

Bagi hasil yang diterima oleh Pak Azhar pertahunnya adalah :

Rp 250.000.000,- x 5,33% = Rp 13.325.000,-

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

DENGAN METODE SALDO AKHIR BULANAN

0,92 920.000.000 266.666.667 0,20 53.333.333 5,33% 0,80 213.333.333 21,33%

0,92 1.840.000.000 533.333.333 0,35 186.666.667 9,33% 0,65 346.666.667 17,33%

0,92 1.380.000.000 400.000.000 0,30 120.000.000 8,00% 0,70 280.000.000 18,67%

0,92 230.000.000 66.666.667 0,25 16.666.667 6,67% 0,75 50.000.000 20,00%

0,92 690.000.000 200.000.000 0,20 40.000.000 5,33% 0,80 160.000.000 21,33%

0,92 460.000.000 133.333.333 0,15 20.000.000 4,00% 0,85 113.333.333 22,67%

5.520.000.000 1.600.000.000 436.666.667 1.163.333.333

Page 25: Distribusi Bagi Hasil

25 PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

DENGAN METODE SALDO RATA-RATA HARIAN

JENIS

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Saldo

Rata-

Rata

Hariah

(DPK)

BOBOT

*

PORSI

PENDAPATAN

TERTIMBANG**

DISTRIBUSI

PENDAPATAN

PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA

(SHAHIBUL MAL)

PORSI NISBAH BANK

(MUDHARIB)

NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE

(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)

GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1

TABUNGAN

MUDHARABAH

A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2

DEPOSITO

MUDHARABAH

1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3

3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4

6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5

12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6

GRAND TOTAL A C D F H

* Bobot = 1-GWM

**Karena digunakan saldo rata-rata, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang

mengendap (faktor pengurang hanya GWM)

Page 26: Distribusi Bagi Hasil

26 PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

(GWM+ER+FR ditanggung Modal Bank Syariah)

JENIS

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Saldo

Rata-

Rata

Hariah

(DPK)

BOBOT

*

PORSI

PENDAPATAN

TERTIMBANG**

DISTRIBUSI

PENDAPATAN

PORSI NISBAH PENYIMPAN DANA

(SHAHIBUL MAL)

PORSI NISBAH BANK

(MUDHARIB)

NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE NISBAH PENDAPATA

N

E.RATE

(A) (B) (A)X(B)=(C) (D) (E) (F)=(D)X(E) (G) (H)=(D)X(G)

GIRO WADIAH A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1

TABUNGAN

MUDHARABAH

A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2

DEPOSITO

MUDHARABAH

1 BLN A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3

3 BLN A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4

6 BLN A5 B5 C5 D5 E5 F5 G5 H5

12 BLN A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6

GRAND TOTAL A C D F H

* Bobot = 1

**Karena GWM + ER + FR ditanggung modal Bank Syari’ah

Page 27: Distribusi Bagi Hasil

27 LATIHAN SOAL

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

(KUI-C)

Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :

Giro Wadi’ah Rp 600.000.000,- Bonus 20%

Tabungan Mudharabah Rp 1.000.000.000,- Nisbah 30 : 70

Deposito 1 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65

Deposito 3 bulan Rp 450.000.000,- Nisbah 35 : 65

Deposito 6 bulan Rp 825.000.000,- Nisbah 40 : 60

Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 45 : 55

Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 5% dan Floating Rate 2%. Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.800.000.000,-.

Dari data tersebut,:

a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!

b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!

Page 28: Distribusi Bagi Hasil

28 LATIHAN SOAL

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

(KUI-D)

Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :

Giro Wadi’ah Rp 500.000.000,- Bonus 25%

Tabungan Mudharabah Rp 1.500.000.000,- Nisbah 30 : 70

Deposito 1 bulan Rp 525.000.000,- Nisbah 25 : 75

Deposito 3 bulan Rp 360.000.000,- Nisbah 20 : 80

Deposito 6 bulan Rp 575.000.000,- Nisbah 35 : 65

Deposito 12 bulan Rp 740.000.000,- Nisbah 40 : 60

Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve 3% dan Floating Rate 2%. Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.450.000.000,-.

Dari data tersebut,:

a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!

b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!

Page 29: Distribusi Bagi Hasil

29 LATIHAN SOAL

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

(KUI-A)

Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Andalas adalah sbb :

Giro Wadi’ah Rp 450.000.000,- Bonus 23%

Tabungan Mudharabah Rp 1.050.000.000,- Nisbah 31 : 69

Deposito 1 bulan Rp 550.000.000,- Nisbah 39 : 61

Deposito 3 bulan Rp 730.000.000,- Nisbah 40 : 60

Deposito 6 bulan Rp 950.000.000,- Nisbah 43 : 57

Deposito 12 bulan Rp 1.000.000.000,- Nisbah 45 : 55

Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 5%, Tabungan 4%, Deposito 3%) dan Floating Rate (Giro 3%, Tabungan 2%, Deposito 1%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-.

Dari data tersebut,:

a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!

b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata bulanan!

Page 30: Distribusi Bagi Hasil

30 LATIHAN SOAL

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BAGI HASIL

(KUI-B)

Posisi saldo akhir bulan dana pihak ketiga (DPK) PT. Bank Syariah Darun Najah adalah sbb :

Giro Wadi’ah Rp 680.000.000,- Bonus 26%

Tabungan Mudharabah Rp 1.100.000.000,- Nisbah 28 : 72

Deposito 1 bulan Rp 600.000.000,- Nisbah 30 : 70

Deposito 3 bulan Rp 720.000.000,- Nisbah 32 : 68

Deposito 6 bulan Rp 425.000.000,- Nisbah 34 : 66

Deposito 12 bulan Rp 875.000.000,- Nisbah 36 : 64

Giro Wajib Minimum 5%, Excess Reserve (Giro 4%, Tabungan 2%, Depositi 3%) dan Floating Rate (Giro 3%, Tabungan 4%, Deposito 2%). Pendapatan dari pembiayaan tersebut adalah sebesar Rp 1.550.000.000,-.

Dari data tersebut,:

a. Hitunglah bobot dengan menggunakan metode saldo bulanan, rata-rata harian, dan bobot ketika GWM, ER dan FR ditanggung oleh modal bank!

b. Buatlah tabel distribusi bagi hasil dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian!