JURNAL SAINS POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Abstrak—Kebutuhan air bersih meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang setiap tahunnya selalu meningkat seharusnya diimbangi dengan penyediaan air bersih yang sesuai. Sistem perpipaam PDAM mempengaruhi sistem distribusi air bersih yang dialirkan ke perumahan. Pada kenyataannya, masih terdapat kawasan perumahan yang aliran airnya tidak sesuai dengan kebutuhan air yang diperlukan. Selain itu, developers lebih memilih mengembangkan lahan baru yang masih kosong mengakibatkan sistem perpipaan untuk pendistribusian air bersih pada lahan yang sudah ada kurang diperhatikan. Pemodelan distribusi air bersih pada sistem perpipaan membantu mempermudah dalam perhitungan kecepatan aliran air dalam pipa, diameter pipa, dan volume air yang dibutuhkan di suatu kawasan perumahan. Penyelesaian model matematika tersebut menggunakan Metode Beda Hingga Implisit (Alternating Direct Implicit Method) dan hasil tersebut disimulasikan dengan menggunakan Matlab. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan awal dan diameter pipa, semakin besar pula iterasi yang dihasilkan di titik – titik aliran pipa sehingga volume air pada pipa juga semakin besar. Kata Kunci —Air Bersih, Sistem perpipaan, Alternating Direct Implicit (ADI) Method. I. PENDAHULUAN Kebutuhan air bersih meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang setiap tahunnya selalu meningkat seharusnya diimbangi dengan penyediaan air bersih yang sesuai. Penyediaan air bersih bagi masyarakat mutlak dilakukan sebagaimana telah diatur dalam pasal 5 Undang – Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yaitu Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari – hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif. Sistem perpipaan PDAM mempengaruhi sistem distribusi air bersih yang dialirkan ke perumahan. Kebutuhan air bersih di setiap perumahan berbeda – beda sehingga distribusi air pada sistem perpipaanya juga berbeda. Namun, pada kenyataannya masih terdapat kawasan perumahan yang aliran airnya tidak sesuai dengan kebutuhan air yang diperlukan perumahan tersebut. Selain itu, developers lebih memilih mengembangkan lahan yang masih kosong daripada mengembangkan lahan yang sudah ada. Hal ini dapat mengakibatkan sistem perpipaan untuk pendistribusian air bersih pada lahan – lahan yang sudah ada kurang diperhatikan. Sehingga, sarana dan prasarana yang disediakan untuk jaringan pipa air bersih masih kurang maksimal. Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas, maka pada Tugas Akhir ini akan dijelaskan tentang distribusi aliran air pada sistem perpipaan di suatu kawasan perumahan. Selain itu, dijelaskan pula pemodelan matematika dan hasil yang diperoleh akan divisualisasikan dalam bentuk grafik dengan bantuan software Matlab. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990). B. Sistem Perpipaan Aliran dalam pipa hidrolika didefinisikan sebagai aliran dimana air kontak dengan penampang saluran ( closed conduit). Sedangkan open chanel didefinisikan sebagai aliran dengan permukaan bebas pada salurannya. Terdapat dua macam aliran, yaitu aliran turbulen dan aliran laminer Aliran dapat dikatakan laminer apabila mempunyai bilangan reynold antara 1 sampai 2000. Aliran turbulen berbeda dengan aliran laminer. Aliran turbulen disebabkan oleh partikel – partikel fluida yang bergerak secara random ke segala arah. Aliran ini mempunyai bilangan Reynold lebih besar daripada 2.000 dan alirannya lebih sering disebut aliran bergerak. C. Metode Beda Hingga Diberikan persamaan : , (2.1) Variabel selanjutnya didefinisikan sebagai dan . Berdasarkan deret Taylor mempunyai hubungan sebagai berikut : = ( ) ( ) ( ) (2.2) Distribusi Air Bersih Pada Sistem Perpipaan Di Suatu Kawasan Perumahan Annisa Dwi Sulistyaningtyas, Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]
6
Embed
Distribusi Air Bersih Pada Sistem Perpipaan Di Suatu ... · Y . X . Gambar 3.1 Transformasi Koordinat Kartesian ke Koordinat Polar . Selanjutnya, karena bentuknya menikung, maka pipa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL SAINS POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Abstrak—Kebutuhan air bersih meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang
setiap tahunnya selalu meningkat seharusnya diimbangi
dengan penyediaan air bersih yang sesuai. Sistem perpipaam
PDAM mempengaruhi sistem distribusi air bersih yang
dialirkan ke perumahan. Pada kenyataannya, masih terdapat
kawasan perumahan yang aliran airnya tidak sesuai dengan
kebutuhan air yang diperlukan. Selain itu, developers lebih
memilih mengembangkan lahan baru yang masih kosong
mengakibatkan sistem perpipaan untuk pendistribusian air
bersih pada lahan yang sudah ada kurang diperhatikan.
Pemodelan distribusi air bersih pada sistem perpipaan
membantu mempermudah dalam perhitungan kecepatan
aliran air dalam pipa, diameter pipa, dan volume air yang
dibutuhkan di suatu kawasan perumahan. Penyelesaian model
matematika tersebut menggunakan Metode Beda Hingga
Implisit (Alternating Direct Implicit Method) dan hasil
tersebut disimulasikan dengan menggunakan Matlab. Hasil
simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar
kecepatan awal dan diameter pipa, semakin besar pula iterasi
yang dihasilkan di titik – titik aliran pipa sehingga volume air
pada pipa juga semakin besar.
Kata Kunci —Air Bersih, Sistem perpipaan, Alternating Direct
Implicit (ADI) Method.
I. PENDAHULUAN
Kebutuhan air bersih meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang
setiap tahunnya selalu meningkat seharusnya diimbangi
dengan penyediaan air bersih yang sesuai. Penyediaan air
bersih bagi masyarakat mutlak dilakukan sebagaimana telah
diatur dalam pasal 5 Undang – Undang nomor 7 tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, yaitu Negara menjamin hak
setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok
minimal sehari – hari guna memenuhi kehidupannya yang
sehat, bersih, dan produktif.
Sistem perpipaan PDAM mempengaruhi sistem
distribusi air bersih yang dialirkan ke perumahan.
Kebutuhan air bersih di setiap perumahan berbeda – beda
sehingga distribusi air pada sistem perpipaanya juga
berbeda. Namun, pada kenyataannya masih terdapat
kawasan perumahan yang aliran airnya tidak sesuai dengan
kebutuhan air yang diperlukan perumahan tersebut. Selain
itu, developers lebih memilih mengembangkan lahan yang
masih kosong daripada mengembangkan lahan yang sudah
ada. Hal ini dapat mengakibatkan sistem perpipaan untuk
pendistribusian air bersih pada lahan – lahan yang sudah ada
kurang diperhatikan. Sehingga, sarana dan prasarana yang
disediakan untuk jaringan pipa air bersih masih kurang
maksimal.
Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas,
maka pada Tugas Akhir ini akan dijelaskan tentang
distribusi aliran air pada sistem perpipaan di suatu kawasan
perumahan. Selain itu, dijelaskan pula pemodelan
matematika dan hasil yang diperoleh akan divisualisasikan
dalam bentuk grafik dengan bantuan software Matlab.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari – hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud
adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga
apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping
(Ketentuan Umum Permenkes No.
416/Menkes/PER/IX/1990).
B. Sistem Perpipaan
Aliran dalam pipa hidrolika didefinisikan sebagai
aliran dimana air kontak dengan penampang saluran (closed
conduit). Sedangkan open chanel didefinisikan sebagai
aliran dengan permukaan bebas pada salurannya. Terdapat
dua macam aliran, yaitu aliran turbulen dan aliran laminer Aliran dapat dikatakan laminer apabila mempunyai bilangan
reynold antara 1 sampai 2000. Aliran turbulen berbeda
dengan aliran laminer. Aliran turbulen disebabkan oleh
partikel – partikel fluida yang bergerak secara random ke
segala arah. Aliran ini mempunyai bilangan Reynold lebih
besar daripada 2.000 dan alirannya lebih sering disebut
aliran bergerak.
C. Metode Beda Hingga
Diberikan persamaan :
,
(2.1)
Variabel selanjutnya didefinisikan sebagai
dan . Berdasarkan deret Taylor mempunyai
hubungan sebagai berikut :
= (
)
(
)
(
)
(2.2)
Distribusi Air Bersih Pada Sistem Perpipaan Di
Suatu Kawasan Perumahan
Annisa Dwi Sulistyaningtyas, Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Sepuluh