Top Banner
RR.Khairiyah Amalia
34

DISLOKASI SENDI

Aug 11, 2015

Download

Documents

khairiyahamalia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DISLOKASI SENDI

RR.Khairiyah Amalia

Page 2: DISLOKASI SENDI

Anatomi SendiPenghubung antar tulangBiasanya disertai dengan adanya pergerakan

sendi, tetapi tidak selalu.Dibentuk dari jaringan connective, yang

terdiri dari : - fibrous - cartilaginous - synovial

Page 3: DISLOKASI SENDI

Anatomi SendiSendi fibrous Sutura - Tulang-tulang terikat rapat oleh minimal fiber. - Hanya ditemukan di Skull.

Syndesmosis- Tulang – tulang dihubungkan oleh

ligamen - contoh : tibiofibular ligament, membran introosseus radius ulna

Page 4: DISLOKASI SENDI

Anatomi SendiSendi CartilaginousSynchondrosis - Terdiri dari unit-unit kartilago hyalin. - Epiphyseal growth plates - Costal cartilage-sternumSymphysis

Fibrocartilage tulang Simpisis pubisDiskus Intervertebralis

Page 5: DISLOKASI SENDI

Anatomi SendiSendi Sinovial - Jenis Sendi yang paling banyak di dalam

tubuh - Dapat bergerak bebas - Memiliki : Permukaan Artikular pada tulang yang

memiliki kartilago hyalin.

Page 6: DISLOKASI SENDI

Anatomi Sendi Kapsul sendi yang komplit terbentuk dari

jaringan connective ligamen.

Cairan sinovial yang berfungsi sebagai cairan lubrikasi untuk kapsul sendi.

Beberapa memiliki meniskus atau diskus artikularis ( contoh : genu )

Page 7: DISLOKASI SENDI
Page 8: DISLOKASI SENDI
Page 9: DISLOKASI SENDI
Page 10: DISLOKASI SENDI

DislokasiDislokasi Dislokasi adalah keadaan dimana

tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis, atau Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.

Subluxasio dislokasi yang hanya sebagian permukaan sendi yang terlepas dari mangkuknya. Atau disebut dislokasi yang inkomplit.

Page 11: DISLOKASI SENDI

Etiologi Dislokasi Kongenital terjadi sejak lahir akibat salah

pertumbuhan.Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi.

misal¬nya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.

Trauma Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan sistem vaskular.

Page 12: DISLOKASI SENDI

Jenis Dislokasi SendiDislokasi Sendi bahuDislokasi Sendi SikuDislokasi Sendi PanggulDislokasi Sendi lututDislokasi interphalangeal, metacarpalDislokasi Tulang belakang

Page 13: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi Bahu Dislokasi Anterior (paling sering) Mekanisme trauma Paling sering, Jatuh

dalam posisi out strechted atau trauma pada skapula sendiri dan anggota gerak dalam posisi rotasi lateral sehingga kaput humerus menembus kapsul anterior sendi. Pada dislokasi anterior kaput humerus berada dibawah glenoid, subkorakoid dan subklavikuler

Page 14: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi BahuGambaran Klinis Nyeri hebat, gangguan gerakan sendi bahu,

kontur sendi bahu rata karena kaput humerus bergeser kedepan.

Page 15: DISLOKASI SENDI

Pengobatana. Dengan pembiusan umum Metode hipocrates : penderita dibaringkan dilantai,

anggota gerak ditarik keatas dan kaput humerus ditekan dengan kaki agar kembali ke tempatnya.

Metode kocher : penderita dibaringkan ditempat tidur dan

ahli bedah berdir disamping penderita Cara : sendi siku fleksi 90 derajat dan dilakukan

traksi sesuai garis humerus, rotasi kearah lateral, lengan diadduksi dan sendi siku dibawa mendekati tubuh kearah garis tengah, lengan dirotasi ke medial sehingga tangan jatuh didaerah dada.

Page 16: DISLOKASI SENDI

b. Tanpa pembiusan umum

Teknik menggantung lengan Penderita diberi petidin atau diazepam agar

tercapai relaksasi maksimal, biarkan tidur tengkurap dan membiarkan lengan tergantung dipingggir tempat tidur.Setelah beberapa waktu dapat terjadi reduksi secara spontan.

Setelah reposisi difiksasi didaerah thoraks

selama 3-6 minggu agar tak terjadi dislokasi rekuren

Page 17: DISLOKASI SENDI

Komplikasi Kerusakan nervus aksilaris, kerusakan

pembuluh darah, tidak dapat direposisi, kaku sendi, dislokasi rekuren.

Page 18: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi Bahu Dislokasi Posterior Biasanya akibat trauma langsung pada sendi bahu dalam keadaan rotasi interna. Ditemukan adanya nyeri tekan serta benjolan dibagian belakang sendi. Pengobatan dilakukan dengan cara menarik lengan kedepan secara hati-hati dan rotasi eksterna serta imobilisasi selam 3-6 minggu.

Dislokasi inferior/errecta Akibat kaput humerus mengalami jepitan dibawah glenoid dimana lengan mengarah keatas sehingga terjadi dislokasi inferior. Ditangani dengan reposisi tertutup seperti pada dislokasi anterior, bila tidak berhasil dengan reposisi terbuka secara operasi.

Dislokasi disertai dengan fraktur tuberositas mayor humerus Biasanya tipe dislokasi anterior disertai dengan fraktur. Bila reposisi dilakukan pada daerah dislokasi maka fraktur akan tereposisi dan

melekat kembali pada humerus.

Page 19: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi SikuBiasanya penderita jatuh dengan posisi tangan out strechted dimana bagian distal humerus terdorong kedepan melalui kapsul anterior sedangkan radius dan ulna mengalami dislokasi ke posterior.

Dislokasi umumnya posterior atau posterolateral.

Terdapat nyeri disertai pembengkakan yang hebat disekitarsendi siku ketika siku dalam posisi semi fleksi, olecranon dapat teraba pada bagian belakang.

Pengobatan dengan reposisi, pada jam-jam pertama dapattanpa pembiusan umum, setelah reposisi lengan difleksikan >90 derajat dan dipertahankan dengan gips selama 3 minggu.

Komplikasi : kekakuan sendi, trauma nervus medianus, trauma a.brakhialis.

Page 20: DISLOKASI SENDI
Page 21: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi PanggulDislokasi posterior

Trauma biasanya terjadi akibat kecelakaan lalu lintas dimana

lutut dalam keadaan fleksi dan menabrak dengan keras yang

berada dibagian depan lutut, dapat juga terjadi pada saat

mengendarai sepeda motor. Penderita biasanya datang

setelah suatu trauma yang hebat dengan keluhan nyeri dan

deformitas pada daerah sendi panggul. Sendi panggul teraba

menonjol kebelakang dalam posisi adduksi, fleksi dan rotasi

interna. Terdapat pemendekan anggota gerak bawah.

Page 22: DISLOKASI SENDI

Klasifikasi, untuk rencana pengobatan (Thompson Epstein) :

Tipe I : dislokasi tanpa fraktur atau dengan fragmen tulang yang kecil

Tipe II : dislokasi dengan fragmen tunggal yang besar pada bagian posterior acetabulum

Tipe III : dislokasi dengan fraktur bibir acetabulum yang komunitif

Tipe IV : dislokasi dengan fraktur dasar acetabulum

Tipe V : dislokasi dengan fraktur kaput femur

Page 23: DISLOKASI SENDI

Pengobatan dengan reposisi secepatnya dengan pembiusan umum disertai relaksasi secukupnya, Penderita dibaringkan dilantai dan pembantu menahan panggul. Sendi panggul difleksikan serta lutut difleksi 90 derajat dan kemudian dilakukan tarikan pada paha secara vertical. Setelah direposisi, stabilitas sendi diperiksa apakah sendi panggul dapat didislokasi dengn cara menggerakkan secara vertical pada sendi panggul. Untuk kasus yang melibatkan penanganan fragmen tulang membutuhkan tindakan operatif.

Page 24: DISLOKASI SENDI

Traksi kulit 4-6 minggu, setelah itu tak menginjakkan kaki dan menggunakan tongkat selama 3 bulan.

Komplikasi dini berupa kerusakan nervus skiatik, kerusakan kaput femur, dan fraktur diafisis femur.

Komplikasi lanjut berupa nekrosis avaskuler, osteoarthritis, dan dislokasi yang tak dapat direduksi.

Page 25: DISLOKASI SENDI
Page 26: DISLOKASI SENDI

Dislokasi anterior

Lebih jarang dibanding anterior dapat akibat kecelakaan lalulintas,jatuh dari ketinggian atau trauma dari belakang saat berjongkok danposisi penderita dalam keadaan abduksi yang dipaksakan, leher femuratau throkanter menabrak acetabulum dan terjungkir keluar melaluirobekan kapsul anterior.

Gambaran klinis, tungkai bawah dalam keadaan rotasi eksterna, abduksi dan sedikit fleksi, tungkai tak mengalami pemendekan karena perlekatan otot rectus femur mencegah kaput femur bergeser ke proximal, terdapat benjolan didepan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudah, sendi panggul sulit digerakkan.

Pengobatan dilakukan dengan reposisi seperti pada dislokasi posterior, dilakukan adduksi pada dislokasi anterior. Komplikasi tersering adalah nekrosis avaskuler.

Page 27: DISLOKASI SENDI

Dislokasi sentral

Terjadi apabila kaput femur terdorong ke dinding medial acetabulumpada rongga panggul, kapsul tetap utuh.

Terdapat perdarahan dan pembengkakan didaerah tungkai proximal tetapi posisi tetap normal, nyeri tekan pada daerah throchanter, dan gerakan sendi panggul terbatas.

Pengobatan dengan melakukan reposisi dan traksi selama 4-6 minggu, setelah itu diperbolehkan berjalan dengan penopang beratbadan.

Page 28: DISLOKASI SENDI
Page 29: DISLOKASI SENDI

Dislokasi Sendi LututDislokasi ini sangat jarang terjadi, biasanya terjadi apabila penderita mendapat trauma dari depan dengan lutut dalam keadaan fleksi. Dislokasi dapat bersifat anterior, posterior, lateral, medial atau rotasi. Dislokasi anterior lebih sering ditemukan dimana tibia bergerak kedepan terhadap femur, trauma ini menimbulkan kerusakan pada kapsul, ligamen, yang besar dan sendi.

Trauma juga dapat menyebabkan dislokasi yang terjadi disertai dengankerusakan pada nervus peroneus dan arteri poplitea.

Gambaran klinis dijumpai adanya trauma pada daerah lutut disertai pembengkakan, nyeri dan hamartrosis serta deformitas.

Pengobatan, tindakan reposisi dengan pembiusan harus dilakukan sesegera mungkin dan dilakukan aspirasi hamartrosis dan setelahnya dipasang bidai gips posisi 100-150 selama 1 minggu kemudian dipasang gips sirkuler iatas lutut selama 7-8 minggu, bila ternyata lutut tetap tak stabil (varus ataupun valgus) maka harus dilakukan operasiuntuk perbaikan pada ligamen.

Page 30: DISLOKASI SENDI
Page 31: DISLOKASI SENDI

Dislokasi InterphalangealPada dislokasi ini, jari pertama dan jari-jari

yang lainnya dapat direposisi dengan mudah .Dapat terjadi reposisi spontan

Page 32: DISLOKASI SENDI

Dislokasi tulang belakangMerupakan bentuk dislokasi yang paling

berbahaya karena sering menyebabkan kelumpuhan yang permanen dan bahkan dapat mengancam nyawa secara langsung.

Lokasi:-Cervical (paling berbahaya)-Thoracal-Lumbal.

TerapiJangan coba reposisi selain oleh ahli

dibidang ini.

Page 33: DISLOKASI SENDI

TERIMA KASIH

Page 34: DISLOKASI SENDI

Dislokasi pada tulang belakang yang paling sering

Perbedaan penatalaksanaan DDH dengan Dislokasi pada dewasa

Dislokasi Infeksi