Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUNAN TAHUN 2020
DISIAPKAN/DIBUAT OLEH DIREKSI :
1. dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes, MMRS.
Direktur Utama ………
2. Dr.Nucki Nurjamsi Hidajat,dr.,SpOT(K),M.Kes,FICS.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang ………
3. Yana Akhmad Supriatna, dr., Sp.PD-KP.MMRS.
Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian ………
4. drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc.
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum ………
5. Drs. Sudarto, MM.
Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara ………
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
i
KATA PENGANTAR
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan. Sejak diresmikan pada tahun 1923, RSHS telah berkembang menjadi rumah sakit besar di Jawa Barat yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk Propinsi Jawa Barat dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Sejak tahun 2014 ditetapkan sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional yang mengampu 7 (tujuh) rumah sakit rujukan regional. Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 dan berdasarkan SK Menkes RI No. 861/Menkes/VI/2005, RSHS merupakan institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Tahun 2020, merupakan tahun pertama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) melaksanakan program dan kegiatannya mengacu pada Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung, tahun 2020-2024. Laporan ini menggambarkan pencapaian kinerja RSHS dalam kurun waktu tahun 2020 (Januari-Desember) mengacu pada Penetapan Kinerja RSHS Tahun 2020 sebagai penjabaran dari RSB tersebut di atas. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan penilaian bagi Kementerian Kesehatan mengenai pencapaian kinerja RSHS dan umpan balik bagi unit-unit terkait di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan komitmennya dalam rangka mewujudkan visi RSHS sebagai ”Pembangunan Sumber Daya Manusia ”.
Bandung, Januari 2021 Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes,MMRS. NIP. 196212031988032001
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020 mengaju pada tujuan, sasaran
dan indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung, dan indikator-indiaktor lainnya yang telah menjadi ketetapan indikator kinerja
BLU yang meliputi aspek keuangan dan pelayanan, Indikator Kinerja Individu (IKI), Key
Performance Indikator (KPI), Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta Perjanjian Kinerja
tahun 2020. Dalam pelaksanaannya program dan kegiatan tersebut, setelah melalui
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan strategi juga dilakukan upaya tindak lanjut.
Laporan kinerja tahunan ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan
capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2020. Rencana kinerja tahun 2020 dan
penetapan kinerja 2020 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2020 yang
mengacu pada tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr.
Hasan Sadikin Tahun 2020–2024.
Laporan kinerja tahunan memiliki dua fungsi utama, kesatu, merupakan sarana untuk
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan
dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin mendekati target yang telah
ditetapkan dalam Penetapan kinerja tahun 2020, hal ini dapat diketahui dari:
Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan melalui pencapaian survey Indeks
Kepuasan Masyarakat, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
kualitas kinerja pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa RSUP Dr. Hasan Sadikin
dapat dikategorikan BAIK berada dalam interval 76,61-88,30 dengan perolehan Indeks
Kepuasan Masyarakat realisasi sebesar 76,67 dari target yang telah ditetapkan 83 atau
capaian 92,37%.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
iii
Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pencapaian
menurunnya jumlah angka Kematian Ibu di RS realisasi 75% dari target yang ditetapkan
sebesar 50% atau capaian sebesar 66,67%. Pencapaian angka Kematian Neonatal Dini
(AKND) realisasi sebesar 63,00‰ dari target yang ditetapkan 72‰ atau capaian
114,29%.
Terwujudnya peningkatan utilisasi fasilitasi melalui pencapaian utilisasi ruangan operasi
realisasi sebesar 43,77% dari target 70% atau capaian 62,53%.
Terwujudnya pengembangan proses inovatif melalui pencapaian jumlah penelitian yang
diterapkan pertahun realisasi sebanyak 3 penelitian dari target 3 penelitian atau
mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian penyelenggaraan Rekam
Medis Elektronik (RME) realisasi sebesar 100% dari target 100% atau capaian 100%.
Terwujudnya penjamin proses yang bermutu melalui pencapaian persentase kejadian
infeksi daerah operasi realisasi sebesar 1,42 dari target <2 atau capaian 140,85%.
Pencapaian persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ<60 menit realisasi
sebesar 69,70% dari target 77% atau capaian 90,52%. Pencapaian Waktu Tunggu
sebelum operasi elektif < 2 hari melebihi skor maksimal yaitu realisasi sebesar skor 2
dari target yang ditetapkan yaitu skor nya 1,5 atau capaian sebesar 133,33%.
Pencapaian Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
realisasi sebesar 89,73% dari target 84% atau capaian 106,82%. Pencapaian
persentase berkas layak klaim realisasi sebesar 87,51% dari target 78% atau capaian
112,19%. Pencapaian persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5
menit realisasi sebesar 45% dari target 50% atau capaian 90%. Pencapaian jumlah
pasien deteksi dini kanker sebesar 223 orang dari target 100 orang atau capaian 223%.
Pencapaian persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas
pertahun realisasi sebesar 68.97% dari target 65% atau capaian 106.11%.
Terwujudnya memenuhi standar Sarana Prasarana Alat (SPA) melalui pencapaian
persentase pemenuhan ketersediaan SPA sebesar 66,88% dari target 65% atau
capaian 102,89%. Pencapaian kehandalan peralatan medis dan non medis (OEE)
realisasi sebesar 76,21% dari target 77% atau capaian 98,97%.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
iv
Terwujudnya peningkatan employee engagement melalui pencapaian Indeks Kepuasan
Pegawai realisasi sebesar 83 dari target 80 atau capaian 103,75%.
Terwujudnya pembangunan lean culture melalui pencapaian jumlah Lean Project yang
terlaksana realisasi sebanyak 4 project dari target 4 project atau capaian 100%.
Terwujudnya peningkatan pendapatan melalui pertumbuhan pendapatan pertahun
realisasi sebesar 1,91% dari target 3% atau capaian 63,67%.
Terwujudnya efisiensi biaya operasioanal melalui pencapaian POBO realisasi sebesar
84,25% dari target 85 atau capaian 99,12%.
Pelaksanaan Key Performance Indikator RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 rata-rata
sebesar 60%, bisa diasumsikan arah gerak strategi dalam memenuhi visi misi belum
sesuai dengan harapan. Hal tersebut sangat dipengaruhi karena adanya kondisi
pandemi COVID 19. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam proses
pengembangan layanan. Dampak yang dirasakan paling besar adalah penurunan
kunjungan di rawat jalan, berkurangnya jumlah pasien yang dirawat di rawat inap,
berkurangnya kunjungan di IGD, tidak tercapainya beberapa indikator mutu pelayanan
dan berkurangnya pendapatan yang berasal dari area pelayanan
Sedangkan hasil penilaian kinerja BLU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang
didasarkan pada penilaian atas Indikator kinerja terdiri dari aspek keuangan (30%) dan
aspek pelayanan (70%). Dan hasil yang dicapai adalah 68,97 dengan tingkat kinerja
tinggi ″A″ yang terdiri dari Aspek Keuangan 23,6 dan Aspek Pelayanan 45,37
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….………………………. i IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………………….………………...…. Ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..………………………… v DAFTAR TABEL...................................................................….......................................................... vii DAFTAR GAMBAR………..………………………………………………………………………………… ix DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………………………………………… x BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..… B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………… C. Ruang Lingkup Laporan ……………………………………………………………….
BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
1 3 3
A. Hambatan Tahun Lalu……………………………………………………………………. 5 B. Kelembagaan……………………………………………..……………........................... 6 C. Sumber Daya............................................................................................................ 17
1. Sumber Daya Manusia .................................................................................. 2. Sarana dan Prasarana .................................................................................... 3. Sumber Daya Anggaran .....................................................................................
17 20 23
BAB III: TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum…….…………………………………………………………………………. 24 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator.…………..………………………………………………. 26
BAB IV: STRATEGI PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran................................................................ 28 B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi................................................................... 34 C. Upaya Tindak Lanjut................................................................................................ 39
BAB V: HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kinerja........................................................................................ 46 Meningkatnya Kepuasan Pelanggan.............................................................. 47 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat.............................................. 51
Meningkatnya Utilitas Fasilitas...................................................................... 56
Meningkatnya Pengembangan Proses Inovatif............................................. 57
Meningkatnya Penjamin Proses yang bermutu............................................. 61
B. Pencapaian Kinerja berdasarkan Penilain Kinerja Satker BLU................................ 74
I. Area Klinis 1. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway.............................................................. 76 2. Pengendalian Infeksi di RS............................................................................. 81 3. Capaian Indikator Medik................................................................................... 85 II. Area Manajerial 1. Utilisasi.............................................................................................................. 93 2. Kepuasan Pelanggan........................................................................................ 94 3. Ketepatan Waktu Pelayanan............................................................................ 95 4. SDM.................................................................................................................. 105
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
vi
5. Sarana Prasarana............................................................................................. 106 6. Information Technology (IT)............................................................................. 108 7. Pendidikan........................................................................................................ 108
C. Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin…................................................ 109
D. Indikator Evaluasi JKN Tahun 2020........................................................... 110
E. Indikator Kinerja Individu Direktur Utama (IKI Dirut) dan Indikator Terpilih (IKT)
Tahun 2020................................................................................................
112
BAB VI: PENUTUP 115 Lampiran
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tata Nilai RSHS-FKUP 2020-2024 8 Tabel 2.2 Komposisi SDM berdasarkan jenis tenaga (2020) 17 Tabel 2.3 Komposisi SDM berdasarkan jenjang pendidikan yang telah disesuaikan 17 Tabel 2.4 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan 17 Tabel 2.5 Sumber Daya Sarana dan Prasarana Tahun 2020 20 Tabel 2.6 Sumber Daya Anggaran 23 Tabel 5.1 Capaian kinerja RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sampai tahun 2020 46 Tabel 5.2 Saran dan masukan responden 48 Tabel 5.3 Target dan Realisasi index kepuasan masyarakat 51 Tabel 5.4 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat 54 Tabel 5.5 Target dan Realisasi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah kematian
ibu di rumah sakit 54
Tabel 5.6 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat 55 Tabel 5.7 Target dan Realisasi utilisasi ruangan operasi 56 Tabel 5.8 Target dan Realisasi Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif, Jumlah
Penelitian yang diharapkan pertahun 58
Tabel 5.9 Target dan Realisasi Rekam Medis Elektronik (RME) 60 Tabel 5.10 Target dan Realisasi Kejadian Infeksi Daerah Operasi 61 Tabel 5.11 Target dan Realisasi Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit 63 Tabel 5.12 Target dan Realisasi Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari 64 Tabel 5.13 Ketepatan Waktu Jam Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP 64 Tabel 5.14 Target dan Realisasi Presentase layak klaim 65 Tabel 5.15 Target dan Realisasi Persentase Respontime Rujukan Sisrute IGD RSUP dr.
Hasan Sadikin Bandung < 5 menit 66
Tabel 5.16 Target dan Realisasi Jumlah pasien deteksi dini kanker 67 Tabel 5.17 Target dan Realisasi Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis
prioritas pertahun 68
Tabel 5.18 Aspek Penilaian capaian pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana tahun 2020
69
Tabel 5.19 Target dan Realisasi Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA 70 Tabel 5.20 Target dan Realisasi Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE) 71 Tabel 5.21 Target dan Realisasi Kepuasan Pegawai 71 Tabel 5.22 Target dan Realisasi Jumlah Lean Project yang terlaksana 72 Tabel 5.23 Target dan Realisasi Pertumbuhan pendapatan pertahun 73 Tabel 5.24 Target dan Realisasi POBO 74 Tabel 5.25 Penilaian Kinerja Satker BLU Triwulan I tahun 2020 74 Tabel 5.26 Target dan Realisasi Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Tahun tahun 2020 76
Tabel 5.27 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh 77 Tabel 5.28 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi 78 Tabel 5.29 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas 79 Tabel 5.30 Target dan Realisasi Tidak adanya kejadian salah sisi 81 Tabel 5.31 Target dan Realisasi Dekubitus 81 Tabel 5.32 Target dan Realisasi ISK 82 Tabel 5.33 Target dan Realisasi IDO 83 Tabel 5.34 Target dan Realisasi VAP 84 Tabel 5.35 Target dan Realisasi Phlebitis 84 Tabel 5.36 Target dan Realisasi NDR 85 Tabel 5.37 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD 86 Tabel 5.38 Target dan Realisasi Angka Kematian Ibu (AKI) 87
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
viii
Tabel 5.39 Target dan Realisasi Medication error tahun 2020 90 Tabel 5.40 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Radiologi tahun 2020 92 Tabel 5.41 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium 92 Tabel 5.42 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR 93 Tabel 5.43 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan 95 Tabel 5.44 Target dan Realisasi Kecepatan respon terhadap komplain 95 Tabel 5.45 Target dan Realisasi ERT 2 96 Tabel 5.46 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun tahun 2020 97 Tabel 5.47 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun Tahun 2020 99 Tabel 5.48 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi Tahun 2020 102 Tabel 5.49 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020 103 Tabel 5.50 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020 104 Tabel 5.51 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam 105 Tabel 5.52 Target dan Realisasi Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20
jam/orang per tahun 106
Tabel 5.53 Target dan Realisasi Persentase tingkat keandalan Sarpras 106 Tabel 5.54 Target dan Realisasi Persentase tingkat Penilaian Proper 107 Tabel 5.55 Target dan Realisasi Level IT yang terintegrasi 108 Tabel 5.56 Target dan Realisasi Jumlah penelitian yang di publikasikan 108 Tabel 5.57 Target dan Realisasi Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran 109 Tabel 5.58 Indikator Kinerja Mutu Tahun 2020 109 Tabel 5.59 Indikator Evaluasi JKN Tahun tahun 2020 110 Tabel 5.60 Indikator Kinerja Individu Direktur Utama 113 Tabel 5.61 Indikator Kinerja Terpilih (IKT) 113 Tabel 5.62 Matrik Tindak Lanjut terhadap Kinerja yang belum tercapai pada Tahun 2020 114
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar. 2.1 Struktur Organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 16 Gambar. 5.1 Kegiatan Pengambilan Sampel Survey Index Kepuasan Masyarakat 50
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
x
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik. 5.1 Rekapitulasi Prioritas Perbaikan Pelayanan 45 Grafik. 5.2 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 51
Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 Berdasarkan asal rujukan 60
Grafik. 5.4 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 Berdasarkan Diagnosis 61 Grafik. 5.5 Perbandingan Jumlah Persalinan di RSHS Periode 2019-2020 62
Grafik 5.6 Angka Kematian ibu tahun 2020 63
Grafik. 5.7 Persentase Utilisasi Kamar Operasi Periode Januari-Desember 2020 64
Grafik. 5.8 Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) 65
Grafik. 5.9 Persentase Berkas Layak Klaim 66
Grafik.5.10 Persentase Respon Time Rujukan Sisute IGD 66
Grafik 5.11 Target dan realisasi Pasien deteksi dini kanker panyudara 67
Grafik 5.12 Target dan realisasi persentase kejadian pasien jatuh tahun 2020 68
Grafik 5.13 Target dan Realisasi persentase penerapan kesediaan 69
Grafik 5.14 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas tahun 2020 70
Grafik 5.15 Target dan Realisasi Tidak adanya kejadian salah sisi tahun 2020 73
Grafik 5.16 Standar dan realisasi Dekubitus tahun 2020 73
Grafik 5.17 Standar dan realisasi ISK tahun 2020 74
Grafik 5.18 Standar dan realisasi IDO tahun 2020 74
Grafik 5.19 Standard an realisasi VAP tahun 2020 75
Grafik 5.20 Target dan Realisasi Phlebitis tahun 2020 75
Grafik 5.21 Target dan Realisasi NDR 79
Grafik 5.22 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD tahun 2020 79
Grafik 5.23 Capaian kejadian Kematian Ibu tahun 2020 80
Grafik 5.24 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020 81
Garfik 5.25 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium 84
Grafik 5.26 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR 85
Grafik 5.27 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan 86
Grafik 5.28 Target dan Realisasi Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2020 96
Grafik 5.29 Target dan Realisasi ERT 2 tahun 2020 97
Grafik 5.30 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun 2020 98
Grafik 5.31 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSHS Tahun 2020 98
Grafik 5.32 Standar dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun 2020 100
Grafik 5.33 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi 103
Grafik 5.34 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020 104
Grafik 5.35 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020 104
Grafik 5.36 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam tahun 2020
106
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terwujudnya suatu tata pengelolaan/pemerintahan yang baik (good governance)
merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance
tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara
lain:
1. TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari KKN ;
2. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari KKN;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia;
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
6. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP);
7. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 Tentang
Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
2
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran
dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: PER-54/PB/2013 Tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan
Kesehatan;
13. Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Permen PAN dan RB No. 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Surat Edaran Direktur Jenderal BUK No. PR.03.02./I/1466/12 Tentang Laporan
Berkala Satuan Kerja (Laporan Semester dan Laporan Tahunan) Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
16. Permen PAN No.53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Peraturan tersebut di atas mensyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah
diwajibkan menyampaikan Laporan Berkala dengan tujuan terciptanya
pemerintahan yang baik dan terpercaya.
Laporan berkala merupakan sistem pelaporan berorientasi pada proses dan hasil
yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah
yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif
terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. Terwujudnya transparansi
instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Laporan Tahun RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020 disusun sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
dalam kurun waktu Januari – Desember 2020.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
3
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Tahun 2020 disusun dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan misi melalui pencapaian tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja RSHS Tahun 2020 dan juga
sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja RSHS di tahun yang akan datang.
C. Ruang Lingkup Laporan
Sistematika penulisan Laporan Berkala RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah
sebagai berikut:
Pendahuluan yang berisi : kata pengantar, Ikhtisar, daftar isi
BAB I, Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,
maksud dan tujuan penulisan laporan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan
organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta sistematika penulisan
pelaporan.
BAB II, Analisis Situasi Awal Tahun, Dalam bab ini diinventarisasi hambatan yang
dihadapi pada tahun yang lalu dan uraian tentang kelembagaan serta sumber daya
yang dimiliki oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 meliputi; sumber daya
manusia, sumber daya sarana prasarana, dan sumber dana.
BAB III, Tujuan dan Sasaran Kerja, dalam bab ini dijelaskan tentang dasar hukum
dan tujuan, sasaran serta indikator sehingga diikhtisarkan beberapa hal penting
dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi:
Gambaran singkat Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 -
2025 dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima)
tahun dan rencana kerja tahunan serta indikator dan targetnya yang ditetapkan
dalam perjanjian kinerja (penetapan kinerja) yang menggambarkan keterkaitan
dengan Renstra/Rencana Lima Tahunan.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
4
Bab IV, Strategi Pelaksanaan, dalam Bab ini diuraikan strategi pencapaian tujuan
dan sasaran-sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi, dan terobosan yang
dilakukan yang merupakan upaya tindak lanjut termasuk kerjasama dengan para
pemangku kepentingan.
Bab V, Hasil Kerja yang meliputi pencapaian target kinerja dan pendapatan,
Indikator BLU (Keuangan, Operasional Pelayanan, Mutu Manfaat), Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Key Performance Indicators sesuai RSB RSUP
Dr. Hasan Sadikin 2020-2025, Upaya RSHS dalam Promotif dan Preventif, Layanan
Unggulan, Realisasi Anggaran serta upaya Meraih hasil penilaian keuangan WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian) dan kesiapan reformasi birokrasi serta komitmen
pimpinan terhadap zona integritas.
BAB VI Penutup, mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja RSHS serta
strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun 2020. Dalam bab ini
dijelaskan pula Nilai tingkat kesehatan, persentase capaian KPI, persentase
capaian SPM, persentase realisasi anggaran serta saran yang menggambarkan
masukan untuk perbaikan yang akan datang.
Lampiran
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
5
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. HAMBATAN TAHUN LALU
Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2020 RSUP Dr. Hasan Sadikin menghadapi
hambatan atau kendala, meliputi:
1. Peran DPJP baik untuk pelayanan Gawat Darurat maupun Rawat Jalan belum
optimal khususnya dalam keputusan klinis;
2. Pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya di unit-unit layanan belum terlaksana
secara optimal;
3. Pelaksanaan rujukan berjenjang belum terlaksana secara optimal, demikian pula
dengan pelaksanaan rujukan balik;
4. Efisiensi layanan belum dilaksanakan di tiap unit layanan;
5. Panjangnya waiting list pasien yang membutuhkan pelayanan rawat inap
khususnya waiting list operasi elektif;
6. Pengadaan sarana, prasarana dan peralatan dalam rangka meningkatkan
pelayanan radiologi, pelayanan jantung, intensive care, IGD, pelayanan anak,
bedah sentral, peralatan pelayanan dasar belum seluruhnya terealisasi sesuai
dengan rencana yang tercantum dalam e-planning;
7. Kerjasama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar unit baik di jajaran
pelayanan fungsional maupun di jajaran manajerial belum optimal;
8. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) belum sepenuhnya menunjang kebutuhan
jaringan di unit pelayanan;
9. Belum terlaksananya alokasi, distribusi dan analisis kebutuhan SDM berbasis
kompetensi, sehingga diperlukan manajemen SDM yang berbasis kompetensi di
tiap unit layanan;
10. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan belum dilaksanakan secara optimal;
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
6
11. Inventarisasi dan pemeliharaan SPA yang sudah ada belum optimal dan belum
ditunjang dengan kemampuan teknisi internal yang terlatih untuk pemeliharaan;
12. Informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan kesehatan belum optimal ;
13. Biaya Operasional yang dikeluarkan oleh RSHS cukup besar, karena harus
menanggung sebagian biaya kegiatan peserta didik FK-FKG UNPAD;
14. Beberapa sarana, prasarana dan alat penting yang menunjang pelayanan
mengalami kerusakan;
15. Data dukung usulan kegiatan dari pihak luar RSHS dan dasar kebutuhan dari unit
kerja, sebagai syarat dalam penyusunan anggaran tahunan sering tidak lengkap,
sehingga sulit menentukan skala prioritas dari pagu anggaran yang terbatas;
16. Masih terjadinya usulan realisasi anggaran operasional yang tidak sesuai dengan
rencana program awal tahun dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), terkait
dengan kejadian dan kerusakan yang tidak terduga dan harus segera
ditindaklanjuti;
17. Realisasi pengeluaran atau realisasi pembayaran masih terkumpul pada akhir
tahun, sehingga realisasi kinerja keuangan belum sesuai antara rencana alokasi
dan realisasinya;
B. KELEMBAGAAN
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-Nilai
Dalam upaya mencapai visi misi di atas, RSHS menggunakan Lean Hospital
sebagai strategi untuk membangun budaya organisasi dengan cara
mengintegrasikan sistem yang terdiri pengembangan manusia, filosofi, teknik dan
pendekatan manajemen.
Implementasi RSB dalam bentuk program dan kegiatan mengacu kepada sasaran
strategis RSB Tahun 2020-2024 yang menghasilkan 20 KPI, masing-masing
Direktorat mempunyai KPI sesuai dengan domain dan tupoksinya masing-masing.
RSHS dalam hal ini sesuai dengan program dan kegiatannya memiliki 20 KPI.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
7
a. Tujuan RSB
- Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama
periode 5 tahunan dalam yang sejalan dengan program rencana Aksi
Program Ditjen Pelayanan Kesehatan
- Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu
kelembagaan UPT Vertikal.
- Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi UPT dan dalam
pencapaian visi yang telah ditentukan
- Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para
stakeholder inti UPT Vertikal.
b. Tujuan
Perencanaan Strategis memiliki tujuan :
- Sebagai sarana untuk memfasilitasi anggaran yang efektif.
- Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi
yang telah ditetapkan
- Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya
yang optimal
- Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek
- Sebagai sarana bagi manajemen untuk memahami strategi organisasi
- Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategis.
c. Nilai-nilai
Nilai-nilai utama (core values) yang dijadikan sebagai pedoman oleh seluruh
pegawai RSHS dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian adalah:
PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul,
Integritas).
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
8
Tabel 2.1 Tata Nilai RSHS 2020-2024
Tata Nilai Definisi
Kepemimpinan nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
Profesional nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan
Inovatif nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
d. Moto :
“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami (Your Health is Our Priority)”
2. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok diatas, RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana program dan anggaran; 2) Pengelolaan pelayanan medis; 3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis; 4) Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis; 5) Pengelolaan pelayanan keperawatan; 6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan; 7) Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang
pelayanan kesehatan; 8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara; 9) Pengelolaan sumber daya manusia; 10) Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; 11) Pelaksanaan kerja sama; 12) Pengelolaan sistem informasi; 13) Pelaksanaan urusan umum; dan 14) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
9
2. Kegiatan Pelayanan
Sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas A, RSHS mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Pelayanan
Spesialistik dan Subspesialistik di RSHS, yaitu:
1. Penyakit Dalam • Kardiovaskuler • Ginjal Hipertensi • Endokrinologi & Metabolisme • Gastroentero Hepatologi • Respirologi dan penyakit kritis
respirasi • Hemato Onkologi Medik • Reumatologi • Geriatri • Penyakit Tropik dan Infeksi
2. Obstetri & Ginekologi • Fetomaternal • Onkologi • Fertilitas dan Endokrinologi • Uroginekologi • Obstetri dan Ginekologi
Sosial
3. Kesehatan Anak • Respirologi • Infeksi dan Penyakit Tropis • Kardiologi • Hemato onkologi • ERIA ( Emergensi dan Rawat Intensif
Anak ) • Gastrohepatologi • Neonatologi • Neurologi • Gizi dan Penyakit Metabolik • Tumbuh Kembang dan Pediatrik Sosial • Endokrinologi • Alergi dan Imunologi • Nefrologi
4. Ilmu Bedah • Bedah Onkologi • Bedah Digestif • Bedah Urologi • Bedah Anak • Bedah Plastik • Bedah Toraks • Bedah Vaskuler
5. Bedah Saraf • Traumatologi • Vaskuler • Tumor • Degeneratif • Kongenital • Saraf Tulang Belakang • Infeksi • Bedah Saraf Fungsional
6. Ortopedi dan Traumatologi • Tulang Belakang (Spine) • Hand & Microsurgery • Dewasa & Rekonstruksi
(Adult & Recontruction) • Ankle & Foot • Ortopedi Anak • Ortopedi Onkologi • Sport Injury
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
10
7. Bedah Mulut • Infeksi Oromaksilofasial • Dentoalveolar • Neoplasma Oromaksilofasial • Trauma Oromaksilofasial • Kongenital Oromaksilofasial • Bedah Ortognati Osteodistraksi • Saraf Oromaksilofasial • Kelenjar Ludah • Temporomandibular Joint • Implan Oromaksilofasial • Kiste Oromaksilofasial • Penanganan Khusus
Oromaksilofasial • Spesial Dental Care Densitry
8. Neurologi • Cerebrovaskular (CVD) • Nyeri dan Nyeri kepala • Epilepsy • Saraf tepi • Neurofisiologi Klinik • Infeksi susunan saraf • Saraf Anak • Neurogeriatri • Neurobehaviour/ Fungsi luhur • Neorooftalmologi, Vertigo,
Otologi • Neurorehabilitasi • Neurotraumatologi • Neuro intensif • Neuro Radiologi • Movement disorder • Neuro Emergensi • Neuro Imunologi
9. Anesthesiologi & Terapi Intensif • Neuroanestesi • Intensive Care • Anestesi Pediatrik • Anestesi Regional • Manajemen Nyeri (Pain
Management) • Anestesi Obstetri • Anestesi Thoraks dan Kardiovaskular
10. Kulit dan Kelamin • Dermatologi Non Infeksi dan
Geriatri • Dermatologi Anak • Dermatologi Kosmetik • Dermatologi Alergi &
Imunologi • Dermatologi Tumor & Bedah
kulit • Dermatologi mikologi &
infeksi virus • Dermatologi infeksi bakteri &
parasite • Dermatologi venereology
11. Kesehatan Gigi dan mulut
• Ilmu Penyakit Mulut • Periodontik • Orthodontik • Pedodontik • Prosthodontik
12. Kedokteran Jiwa • Psikiatri Anak dan Remaja • Psikogeriatri • Psikiatri Komunitas • Psikiatri Adiksi • Psikiatri Biologi • Psikiatri Forensik • Consultation Liaison
Psychiatry ( CLP )
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
11
13. Radiologi • Radiologi Pediatrik • Neuroradiologi • Radiologi Traktus Respirasi • Radiologi Kardiovaskuler • Radiologi Gastrointestinal • Radiologi Urogenitalis • Radiologi Muskuloskeletal • Radiologi Breast and small parts • Radiologi Intervensional
14. Patologi Klinik • Hematoonkologi • Ginjal Hipertensi • Hepato gastroenterology • Imunoserologi dan alergi • Infeksi dan penyakit
tropic/mikrobiologi • Endokrin
15. Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher (THT-KL) • Laring Faring
• Otologi
• Rinologi - alergi
• Bronkos esofagologi
• Audiologi
• Onkologi bedah kepala leher
• Plastik rekonstruksi maxillo facial
• THT komunitas
16. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 17. Kardiologi 18. Patologi Anatomi 19. Urologi 20. Radiotherapi 21. Kedokteran Nuklir 22. Kedokteran Forensik dan Medikolegal 23. Farmakologi Klinik 24. Kesehatan Mata
Pelayanan spesialistik maupun subspesilistik tersebut diselenggarakan di : Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif,
Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu, Instalasi Hemodialisa,
Instalasi Radioterapi, Instalasi Tekhnologi Reproduksi Berbantu, dan Instalasi
Paviliun Parahyangan yang didukung oleh pelayanan penunjang lainnya, seperti :
Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
(IKLRS), Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), Instalasi Binatu, Instalasi
Central Sterile Supply Department (CSSD), Instalasi Fasilitas Medik, Instalasi
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
12
Rehabilitasi Medik, Instalasi Pemulasaran Jenazah, Instalasi Patologi Anatomi,
Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Radioterapi, Instalasi Kedokteran Nuklir, dan
Instalasi Radiodiagnostik
Selain pelayanan-pelayanan tersebut di atas, RSHS memiliki pelayanan-pelayanan
khusus seperti: Teknologi Reproduksi Berbantu (Klinik Aster), Klinik Teratai
(HIV/AIDS), Klinik DOTS, Klinik TB MDR, Klinik Terapi Rumatan Metadon, Klinik
Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL), Klinik Alergi, Klinik Lupus, Instalasi
Hemodialisis, Pelayanan Geriatri, Medical Check Up dan Pengujian Kesehatan
Pegawai, Klinik Asnawati (Pelayanan Kemoterapi), Lab. Biologi Molekuler, Klinik
Thalasemia, Klinik Osteoporosis, Klinik Mendengkur (Snoring Clinic), Klinik
Anestesi, Klinik Kosmetik/Anti Aging, Fetomaternal Diagnostik, Skrining Tiroid,
Pelayanan PKBRS, dan pelayanan Bank Darah.
RSHS sebagai rumah sakit rujukan tertier berupaya untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan secara terpadu. Untuk itu, pada pelaksanaannya dibentuk berbagai tim,
diantaranya:
• Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
• Tim Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA)
• Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
• Tim Pengelola Program Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS)
• Tim Penanggulangan Infeksi HIV / AIDS
• Tim TB MDR
• Tim Pelayanan Rumatan Metadon
• Tim Penerima Wajib Lapor Pelayanan Pecandu Narkotika
• Tim Penapisan Teknologi Kesehatan (HTA)
• Tim Monitoring dan Evaluasi Rekam Medis
• Tim Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan terhadap Perempuan & Anak
• Tim Kanker
• Tim Paliatif
• Tim Penguji Kesehatan
• Tim Medical Check Up (MCU)
• Tim Farmasi dan Terapi
• Tim Infeksi Khusus
• Tim Khusus Hemodialisa
• Tim Penanganan Khusus Bayi Kembar Siam
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
13
• Tim Trauma
• Tim Nutrisi
• Tim Manajemen Nyeri
• Tim Kode Biru
• Tim Perawatan Luka Bakar dan Stoma
• Tim Pengelola Perawatan Home Care Berbasis Rumah Sakit
• Tim pengembangan stem cell (sel punca)
• Tim Penanggulangan Bencana
• Tim Clinical Pathway
• Tim Transplantasi Ginjal
• Tim Skrining Hipotiroid Kongenita;
• Tim Terapi Apheresis
• Tim Penanganan Hipertensi dan Penyakit Jantung dalam Kehamilan
Sejalan dengan tuntutan atau kebutuhan masyarakat yang semakin besar dan
mengacu pada keunggulan sumberdaya manusia yang dimiliki, ketersediaan sarana
dan prasarana yang memadai, serta keinginan yang kuat untuk memberikan
pelayanan yang prima kepada masyarakat, sehingga sesuai dengan Rencana
Strategis Bisnis RSHS ditetapkan pelayanan unggulan, sebagai berikut:
1. Pelayanan Kedokteran Nuklir
2. Pelayanan Jantung
3. Pelayanan Onkologi & Infeksi
4. Pelayanan Transplantasi Ginjal
5. Pelayanan Bedah Minimal Invasif
Pelayanan Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Sesuai dengan salah satu tujuan dari RSHS, yaitu meningkatnya cost recovery
rumah sakit untuk menuju kemandirian, telah ditetapkan beberapa unit pelayanan
yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bermakna terhadap pendapatan
(revenue) RSHS, yaitu:
1. Instalasi Bedah Sentral 2. Instalasi Rawat Inap Khusus Paviliun Parahyangan 3. Instalasi Farmasi 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instalasi Pelayanan Jantung 6. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik 7. Poliklinik Konsultasi Spesialis Anggrek
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
14
8. Pelayanan Pemeriksaan Radiologi 9. Instalasi Radioterapi 10. Klinik Aster (Instalasi Teknologi Reproduksi Berbantu) 11. Pelayanan Rawat Inap lainnya. 12. Pelayanan Kedokteran Nuklir 13. Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi
Kapasitas tempat tidur (TT) yang tersedia adalah 969 terdiri dari 36 TT (3.72%) VIP,
6 TT (0.62%) VVIP, 144 TT (14.86%) Kls I, 160 TT (16.51%) Kls II, 416 TT (42.93%)
Kls III, 52 TT (5.37%) Intensif, 93 TT (9.60%) High Care Unit, sisanya adalah ruang
isolasi 33 TT (3.41%) dan non kelas 27 TT (2.79%). Terhitung pada tanggal 13 April
2020, ditetapkan SK Direktur Utama mengenai pengalihan fungsi ruang Rawat Inap
Gedung Kemuning dan Ruang Isolasi IGD menjadi Rawat Inap Khusus Covid-19
dengan kapasitas TT : RIKK 4 TT, Isolasi Kemuning Lt.I 24 TT, HCU Kemuning 6
TT, Kemuning Lt. II 24 TT, Kemuning Lt. III 24 TT, Kemuning Lt.IV 40 TT, Kemuning
Lt. V 0 TT, Isolasi IGD 5 TT.
3. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) No. 78 tahun 2019,
RSHS dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama dengan susunan
organisasi sebagai berikut:
a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang;
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian;
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara;
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi, dan Umum; dan
e. Unit-unit Non Struktural
Susunan Direksi RSHS adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes,MMRS.
b. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Dr. Nucki Nursjamsi Hidajat, dr.,SpOT(K), M.Kes, FICS
c. Direktorat Sumber Daya Manusia,Pendidikan dan Penelitian Yana Akhmad Supriatna, dr., Sp.PD-KP.MMRS.
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
15
drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc.
e. Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara Drs. Sudarto, MM.
Selain itu, dalam Permenkes terdapat penambahan lima komite baru yang
memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit, sehingga 8 komite
menjadi:
a. Komite Medik;
b. Komite Etik dan Hukum;
c. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien;
d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;
e. Komite Etik dan Penelitian;
f. Komite Keperawatan;
g. Komite Koordinasi Pendidikan; dan
h. Komite Tenaga Kesehatan lainnya;
Dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pengawasan
pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh Ketua Satuan
Pemeriksa Internal (SPI).
Struktur organisasi RSHS juga dilengkapi dengan Dewan Pengawas, terdiri dari
seorang ketua dan empat orang anggota. Untuk mendukung kelancaran tugas
Dewan Pengawas diangkat seorang Sekretaris Dewan Pengawas sehingga
susunan Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:
a. Ketua : dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B.,MARS
b. Anggota : - Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE
- drg. Farichah Hanum, MKes
- Dr. Drs. Bilmar Parhusip., M.Si.
- Dra. Elly Fariani, Ak., M.Sc.
c. Sekretaris : Yoice Novita Fitresnahandiyati, SH,LL.M
Laporan Tahun RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2019
16
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
17
C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Tabel 2.2 Komposisi SDM berdasarkan jenis tenaga (Desember 2020) :
No. Jenis Tenaga Jumlah
1 DOKTER SPESIALIS 347
2 DOKTER GIGI SPESIALIS 17
3 DOKTER UMUM & BRIGADE SIAGA BENCANA 25
4 DOKTER GIGI 2
5 PERAWAT 1122
6 BIDAN 75
7 FUNGSIONAL KES LAINNYA 322
8 KESEHATAN LAINNYA (NON PNS) 201
9 FUNGSIONAL NON KES. 17
10 ADMINISTRASI 423
11 TENAGA STRATEGIS 243
J u m l a h 2.794
Tabel 2.3 Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Pendidikan yang telah disesuaikan:
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1 Dokter spesialis konsultan 217
2 Dokter spesialis 90
3 Dokter umum 27
4 Dokter gigi spesialis 17
5 Dokter gigi 2
6 S-3 42
7 S-2 141
8 S-1 496
9 D-4 74
10 D-3 1354
11 D-1 11
12 SLTA 281
13 SLTP 37
14 SD 5
J u m l a h 2.794
Tabel 2.4 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan :
No. Jenis Jabatan Jumlah
1 Eselon-2 5
2 Eselon-3 11
3 Eselon-4 21
4 Fungsional
4.1 Dokter Pendidik Klinis Utama (JFT) 45
4.2 Dokter Pendidik Klinis Madya (JFT) 70
4.3 Dokter Pendidik Klinis Muda (JFT) 47
4.4 Dokter Pendidik Klinis Pertama (JFT) 0
4.5 Perawat Ahli Madya (JFT) 55
4.6 Perawat Ahli Muda (JFT) 137
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
18
4.7 Perawat Ahli Pertama (JFT) 72
4.8 Perawat Penyelia (JFT) 256
4.9 Perawat Terampil (JFT) 68
4.10 Perawat Mahir (JFT) 196
4.11 Perawat Pemula (JFT) 1
4.12 Perawat Gigi Ahli Madya (JFT) 2
4.13 Perawat Gigi Penyelia (JFT) 12
4.14 Perawat Gigi Mahir (JFT) 3
4.15 Bidan Ahli Madya (JFT) 3
4.16 Bidan Ahli Pertama (JFT) 4
4.17 Bidan Penyelia (JFT) 5
4.18 Bidan Terampil (JFT) 4
4.19 Bidan Mahir (JFT) 25
4.20 Dokter Ahli Madya (JFT) 5
4.21 Dokter Ahli Muda (JFT) 27
4.22 Dokter Ahli Pertama (JFT) 12
4.23 Dokter Gigi Ahli Utama (JFT) 1
4.24 Dokter Gigi Ahli Madya (JFT) 6
4.25 Dokter Gigi Ahli Muda (JFT) 3
4.26 Apoteker Ahli Madya (JFT) 15
4.27 Apoteker Ahli Muda (JFT) 6
4.28 Asisten Apoteker Penyelia (JFT) 7
4.29 Asisten Apoteker Terampil (JFT) 10
4.30 Asisten Apoteker Mahir (JFT) 11
4.31 Asisten Apoteker Pelaksana Pemula (JFT) 0
4.32 Fisikawan Medis Ahli Muda (JFT) 3
4.33 Fisikawan Medis Ahli Madya (JFT) 1
4.35 Fisioterapis Ahli Madya (JFT) 6
4.36 Fisioterapis Ahli Muda (JFT)
4.37 Fisioterapis Mahir (JFT) 2
4.38 Fisioterapis Penyelia (JFT) 2
4.39 Fisioterapis Terampil (JFT) 1
4.40 Nutrisionis Ahli Madya (JFT) 6
4.41 Nutrisionis Ahli Muda (JFT) 16
4.42 Nutrisionis Ahli Pertama (JFT) 5
4.43 Nutrisionis Mahir (JFT) 0
4.44 Nutrisionis Terampil (JFT) 0
4.45 Okupasi Terapis Mahir (JFT) 2
4.46 Okupasi Terapis Penyelia (JFT) 1
4.47 Ortotis Prostetis Terampil (JFT) 3
4.48 Pekerja Sosial Ahli Muda (JFT) 1
4.49 Pekerja Sosial Terampil (JFT)
4.50 Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Muda (JFT) 2
4.51 Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Pertama (JFT) 1
4.52 Perekam Medis Ahli Madya (JFT) 0
4.53 Perekam Medis Ahli Muda (JFT) 4
4.54 Perekam Medis Ahli Pertama (JFT) 4
4.55 Perekam Medis Mahir (JFT) 25
4.56 Perekam Medis Penyelia (JFT) 8
4.57 Perekam Medis Terampil (JFT) 8
4.58 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Madya (JFT) 8
4.59 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Muda (JFT) 17
4.60 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama (JFT) 3
4.61 Pranata Laboratorium Kesehatan Mahir (JFT) 2
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
19
4.62 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia (JFT) 22
4.63 Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil (JFT) 2
4.64 Psikologi Klinis Muda (JFT) 2
4.65 Radiografer Ahli Madya (JFT) 6
4.66 Radiografer Ahli Muda (JFT) 4
4.67 Radiografer Ahli Pertama (JFT) 2
4.68 Radiografer Penyelia (JFT) 4
4.69 Radiografer Mahir (JFT) 5
4.70 Radiografer Terampil (JFT) 1
4.71 Sanitarian Ahli Madya (JFT) 5
4.72 Sanitarian Ahli Muda (JFT) 3
4.72 Sanitarian Ahli Pertama (JFT) 1
4.73 Sanitarian Mahir (JFT) 1
4.74 Sanitarian Penyelia (JFT) 7
4.75 Teknisi Elektromedis Ahli Madya (JFT) 7
4.76 Teknisi Elektromedis Ahli Muda (JFT) 3
4.77 Teknisi Elektromedis Ahli Pertama (JFT) 1
4.78 Teknisi Elektromedis Mahir (JFT) 1
4.79 Terapis Wicara Mahir (JFT) 1
4.80 Terapis Wicara Penyelia (JFT) 1
4.81 Auditor Ahli Muda (JFT) 3
4.82 Analis Kepegawaian Ahli Muda (JFT) 4
4.83 Analis Kepegawaian Mahir (JFT) 2
4.84 Analis Kepegawaian Penyelia (JFT) 3
4.85 Analis Kepegawaian Terampil (JFT) 3
4.86 Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda (JFT) 1
4.87 Pustakawan Ahli Pertama (JFT) 1
4.88 Pranata Komputer Ahli Pertama (JFT) 1
4.89 Pranata Komputer Terampil (JFT) 1
4.90 Perencana Ahli Pertama (JFT) 1
4.91 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama (JFT) 1
4.92 Bidan Ahli Muda (JFT) 4
4.93 Asisten Penata Anestesi Penyelia (JFT) 2
4.94 Asisten Penata Anestesi Mahir (JFT) 2
4.95 Asisten Penata Anestesi Terampil (JFT) 3
4.96 Analis Kepegawaian Ahli Pertama (JFT) 1
4.97 Apoteker Ahli Pertama (JFT) 1
4.98 Arsiparis Ahli Madya (JFT) 1
4.99 Arsiparis Mahir (JFT) 1
4.100 Arsiparis Terampil (JFT) 1
4.101 Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Madya (JFT) 1
5 Staf (Non fungsional/struktural) 498
6 Pegawai Non PNS (BLU) 783
7 Staf Medis UNPAD 106
8 Tenaga Kontrak BLU 14
Jumlah pegawai (Desember 2020) 2.794
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
20
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Tabel 2.5 Posisi Barang Milik Negara (BMN) RSHS
Tahun per 30 Desember - Tahun 2020
2,01,01 Tanah Persil - - - 2.381.708.969.000
3,01,01 Alat Besar Darat 2 1 9.105.000
3,01,02 Alat Besar Apung 39 39 62.626.000
3,01,03 Alat Bantu 107 107 28.745.909.456
3,02,01 Alat Angkutan Darat Bermotor 28 19 - 9 6.065.436.225
3,02,02 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 58 49 8 1 900.267.350
3,03,01 Alat Bengkel Bermesin 44 43 438.504.516
3,03,02 Alat Bengkel Tak Bermesin 497 494 221.024.420
3,03,03 Alat Ukur 340 340 1.135.759.966
3,04,01 Alat Pengolahan
87.798
1 -
- -
- -
1 -
3 -
- -
- 280 278 456.125.457
3,05,01 Alat Kantor 6.688 6.542 102 44 21.508.713.614
3,05,02 Alat Rumah Tangga 17.859 17.596 99 164 58.857.086.923
3,06,01 Alat Studio 467 467 - - 6.406.415.957
3,06,02 Alat Komunikasi 954 901 3.921.627.521
3,06,03 Peralatan Pemancar 16 16 6.517.879.457
3,07,01 Alat Kedokteran 20.282 19.774 145 363 653.709.802.591
3,07,02 Alat Kesehatan Umum 845 845 2.453.658.318
3,08,01 Unit Alat Laboratorium 3.076 2.946 47 83 50.880.716.741
3,08,02 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 769
2
6 47
- -
- -
- 1
1 -
- 45
-
768 2.087.588.442
3,08,03 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 30 29 37.682.893.971
3,08,04 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 120 75 1.642.434.100
3,08,05 Radiation Application&Non Destructive Testing Laboratory 1 1 58.991.000
3,08,06 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 127 126 983.227.500
3,08,07 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 29 29 842.225.000
3,08,08 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi&Instrumentasi 213 212 1.304.247.370
3,10,01 Komputer Unit 1.365 1.351 - 14 14.584.868.507
3,10,02 Peralatan Komputer 2.217 2.200 2 15 14.551.637.289
3,11,02 Alat Eksplorasi Geofisika 1 1 171.000
3,13,03 Pengolahan dan Pemurnian
-
- 1
- -
- 1
- -
- -
- -
2 2 1.310.318.185
3,15,01 Alat Deteksi 6 6
3,15,02 Alat Pelindung 35 35 242.707.500
3,15,03 Alat Sar 8 8 5.393.025
3,15,04 Alat Kerja Penerbangan 27 27 151.591.386
3,16,01 Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan 55 55 21.343.880.800
3,17,01 Unit Peralatan Proses/Produksi 344 344 1.854.080.520
3,19,01 Peralatan Olah Raga
858.000
- -
- -
- -
- -
- -
-
No URAIAN Qtt
KEADAAN/KONDISI
Nilai (Rp) BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
A TANAH 87.798 - - - 2.381.708.969.000
B PERALATAN DAN MESIN 56.952 55.747 415 790 940.956.418.907
21 21 18.645.800 -
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
21
4,01,01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 66 63 2 1 509.753.422.156
4,01,02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 1 - - 1 163.213.000
4,04,01 Tugu/Tanda Batas 40 36 - 4 408.939.430
5,01,01 Jalan 22.271 22.266
No URAIAN Qtt
KEADAAN/KONDISI
Nilai (Rp) BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
C. GEDUNG DAN BANGUNAN 107 99 2 6 510.325.574.586
D. JALAN DAN JEMBATAN 22.271 22.266 4 1 4.460.503.500
E. IRIGASI 15 15 - - 2.199.736.470
- -
4 1 4.460.503.500
5,02,05 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Sumber Tanah 6 6 188.063.000
5,02,06 Bangunan Air Bersih/Air Baku 3 3 20.294.470
5,02,07 Bangunan Air Kotor 6 6 1.991.379.000
5,03,07 Instalasi Pertahanan 1 1 20.320.300
5,03,08 Instalasi Gas
- -
- -
F. JARINGAN 52 52 - - 4.316.273.309
- -
- -
- -
-
1 1 42.176.200
5,03,10 Instalasi Lain 2 1 35.833.600
5,04,02 Jaringan Listrik 47 47 4.196.208.209
5,04,03 Jaringan Telephone 1 1 21.735.000
929
6,01,01 Bahan Perpustakaan Tercetak 929 929 77.197.462
3,01,01 Alat Besar Darat - - - - -
3,02,01 Alat Angkutan Darat Bermotor 9 9 1.303.758.309
3,02,02 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 1 1 100.000
3,03,02 Alat Bengkel Tak Bermesin - -
-
- -
G. ASET TETAP LAINNYA 929 - - 77.197.462
- -
H. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN 479 - - 479 20.977.817.457
- -
- -
- -
- -
-
3,03,03 Alat Ukur - - -
3,04,01 Alat Pengolahan 2 2 148.000
3,05,01 Alat Kantor 43 43 17.299.000
3,05,02 Alat Rumah Tangga 161 161 1.826.985.537
3,06,01 Alat Studio - - -
3,06,02 47 47
3,07,01 173 173
3,08,01 17 17
3,08,02 - -
3,08,08 - -
3,10,01 14 14
3,10,02
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Alat Komunikasi 19.968.624
Alat Kedokteran 16.240.521.800
Unit Alat Laboratorium 1.393.476.928
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir -
Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi -
Komputer Unit 114.125.904
Peralatan Komputer 55.078.105
Unit Peralatan Proses/Produksi -
Bangunan Gedung Tempat Kerja 6.355.250
Bangunan Gedung Tempat Tinggal
11 11
3,17,01 - -
4,01,01 1 1
4,01,02 - -
8,01,01 Aset Tak Berwujud 54 54 - - 5.184.047.371
- -
7,01,01 Gedung dan Bangunan - -
- -
- -
- -
- -
I . PATEN 54 54 - - 5.184.047.371
J. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN - - 129.471.513.047
K.
- - 129.471.513.047
-
- -
- -
ASET TAK BERWUJUD DALAM PENGERJAAN - - - - -
1 Aset Tak Berwujud Dalam Penyelesaiaan - - - - -
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
22
Sumber daya sarana dan prasarana atau Barang Milik Negara (BMN) yang dimiliki
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagaimana pada dokumen Laporan Barang
Kuasa Pengguna Triwullan III Anggaran 2020. Barang Milik Negara (BMN)
Intrakomptabel RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung per 30 September Anggaran 2020
bernilai nominal sebesar Rp3.999.600.853.647,- dengan uraian per kelompok barang
sebagai berikut:
a. Tanah, dengan kode kelompok barang 131111, seluas 87.798 M2 dengan nilai
nominal sebesar Rp2.381.708.969.000,-
b. Peralatan dan Mesin, dengan kode kelompok barang 132111, sejumlah 56.878 unit
dengan nilai nominal sebesar Rp940.956.418.907,-
c. Gedung dan Bangunan, dengan kode kelompok barang 133111, sejumlah 107 unit
dengan nilai nominal sebesar Rp510.325.574.586,-
d. Jalan dan Jembatan, dengan kode kelompok barang 134111, 22.271m² lokasi
dengan nilai nominal sebesar Rp4.460.503.500,-
e. Irigasi, dengan kode kelompok barang 134112, sejumlah 15 unit dengan nilai nominal
sebesar Rp2.199.736.470,-
f. Jaringan, dengan kode kelompok barang 134113, sejumlah 52 unit dengan nilai
nominal sebesar Rp4.316.273.309,-
g. Konstruksi dalam pengerjaan gedung dan bangunan dengan kode kelompok 136111
sebesar Rp129.471.513.047,-
h. Aset tidak berwujud, dengan kode kelompok barang 162151, 162161, dan 162171,
dengan nilai nominal sebesar Rp5.184.047.371,-
i. Aset tetap yang tidak digunakan, dengan kode kelompok barang 166112, sejumlah
477 unit dengan nilai nominal sebesar Rp20.977.817.457,-
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
23
3. Sumber Daya Anggaran
Tabel 2.6 Sumber Daya Anggaran
NO URAIAN PAGU (Rp) REALISASI % I Anggaran APBN (RM)
A. Belanja Pegawai 145.413.919.000 106.673.216.639 73,36
- Belanja Gaji Pokok PNS 92.159.977.000 74.225.474.800 80,54
- Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.314.000 1.049.412 79,86
- Belanja Tunjangan Suami/ Istri PNS 6.856.850.000 5.526.105.010 80,59
- Belanja Tunjangan Anak PNS 2.018.760.000 1.588.510.898 78,69
- Belanja Tunjangan Struktural PNS 506.660.000 344.440.000 67,98
- Belanja Tunjangan Fungsional PNS 9.856.230.000 8.582.648.300 87,08
- Belanja Tunjangan PPh PNS 1.049.599.000 279.902.619 26,67
- Belanja Tunjangan Beras PNS 4.974.924.000 3.503.462.340 70,42
- Belanja Uang Makan PNS 25.770.735.000 11.233.761.260 43,59
- Belanja Tunjangan Umum PNS 1.318.870.000 983.150.000 74,54
- Belanja Lembur 900.000.000 404.712.000 44,97
B. Belanja Modal 0 0 0,00
- Alat Kesehatan dan Pendidikan 0 0 0,00
- Gedung 0 0 0,00
- Fasilitas Perkantoran 0 0 0,00
- Kendaraan 0 0 0,00
C. Belanja Operasional 41.773.467.000 39.809.008.687 95,30
- Listrik, Air, dan Telepon - - -
- Belanja Barang Operasional Lainnya RM COVID - 19 4.136.327.000 4.100.971.433 99,15
- Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi Covid RM 37.637.140.000 35.708.037.254 94,87
- Pengamanan Pihak Ke-3 - - -
TOTAL I 187.187.386.000 146.482.225.326 78,25
II Anggaran PNBP-BLU
A. Belanja Barang 747.659.409.000 451.520.308.035 60,39
- Belanja Pegawai 297.495.667.000 175.097.138.812 58,86
- Belanja Barang 51.518.877.000 33.450.697.356 64,93
- Belanja Jasa 17.752.496.000 9.265.216.720 52,19
- Belanja Pemeliharaan 26.250.496.000 11.386.603.826 43,38
- Belanja Perjalanan 1.025.696.000 172.840.752 16,85
- Belanja Penye. Barang Jasa BLU 82.730.061.000 42.760.365.426 51,69
- Belanja Persediaan Konsumsi 262.553.486.000 177.055.974.299 67,44
- Belanja Persediaan Pemeliharaan 2.621.388.000 1.993.720.910 76,06
- Belanja Jasa BLU kepada BLU Lain 0
- BELANJA BARANG BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19 48.956.000 0 0,00
- BELANJA BARANG PERSEDIAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
5.040.604.000 330.502.334 6,56
- BELANJA JASA BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19 54.357.000 7.247.600 13,33
- BELANJA PEMELIHARAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
567.325.000 0 0
B. Belanja Modal 68.164.106.000 19.619.191.169 28,78
- 1. Peralatan dan Mesin 35.091.296.000 17.689.926.170 50,41
- 2. Peralatan dan Mesin Covid 19 5.118.211.000 317.795.326 6,21
- 3. Gedung dan Bangunan 27.731.851.000 1.481.501.673 5,34
- 4. Gedung dan Bangunan Covid 19 222.748.000 129.968.000 58,35
TOTAL II 815.823.515.000 471.139.499.204 57,75
TOTAL (I+II) 1.003.010.901.000 617.621.724.530 61,58
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
24
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin selalu
berlandaskan ketentuan/peraturan yang berlaku yang meliputi :
1. Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).
2. Undang-Undang No. 1 tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).
3. Undang-Undang No.39 tahun 2008, tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4916).
4. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855).
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 72 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
7. Peraturan presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
8. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan.
9. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011.
10. Instruksi Presiden No. 14 Tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2011.
11. Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan
Barang dan Jasa.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
25
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan
BMN.
13. Keputusan Menteri Keuangan nomor 97/PMK.06/2007 tentang penggolongan dan
kodefikasi BMN.
14. Keputusan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
15. Keputusan Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang penatausahaan
BMN.entang Pengukuran dan Evaluasi Kerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
16. Peraturan Menteri Keuangan nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Kementerian
Negara /Lembaga.
17. Keputusan Menteri Kesehatan No. 239/Menkes/SK/II/2010 tentang Prosedur tetap
penatausahaan BMN Kementerian Kesehatan
18. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
19. Keputusan Menteri Kesehatan No. 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
20. Permenkes No. 625/Menkes/SK/V/2010 tentang pedoman Penyusunan Sistem
Remunerasi.
21. Permenkes No. 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisa Beban
Kerja Di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
22. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator
Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
23. Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2016 – 2020.
24. Rencana Bisnis Anggaran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020.
25. Kontrak Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
26
B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
Tujuan
Dalam rangka mengemban misi sebagaimana yang telah dirumuskan pada Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020, maka
ditetapkan tujuan yang hendak dicapai adalah :
a. Tercapainya cost recovery rumah sakit menuju kemandirian.
Pencapaian tingkat cost recovery yang optimal mencerminkan keberlangsungan
atau keandalan financial, yang selanjutnya didorong menuju kemandirian
pembiayaan sebagaimana diamanatkan dalam pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum.
Sasaran yang ditetapkan pada tujuan tersebut adalah :
I. Perspektif Stakeholder
a. Terwujudnya peningkatan Kepuasan Pelanggan
Dengan indikator sasaran sebagai berikut :
1) Indeks Kepuasan Masyarakat
b. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Dengan indikator sasaran sebagai berikut :
2) Jumlah Kematian Ibu di rumah sakit
3) Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)
c. Terwujudnya peningkatan Utilisasi Fasilitas
4) Utilisasi Ruangan Operasi
d. Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif
5) Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun
6) Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
27
e. Terwujudnya Penjamin proses yang bermutu
7) Persentase kejadian infeksi daerah operasi
8) Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
9) Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari
10) Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP)
11) Persentase berkas layak klaim
12) Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit
13) Jumlah pasien deteksi dini kanker
14) Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas
pertahun
f. Terwujudnya Pemenuhan Standar SPA
15) Persentase pemenuhan ketersediaan SPA
16) Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
g. Terwujudnya Peningkatan employee engagement
17) Indeks Kepuasan Pegawai
h. Terwujudnya Pembangunan Lean Culture
18) Jumlah Lean Project yang terlaksana
i. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan
19) Pertumbuhan pendapatan pertahun
j. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan
20) POBO
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
28
BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Bab II dapat dicapai dengan
baik, diperlukan suatu strategi atau cara untuk mencapainya. Strategi atau cara
tersebut dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Adapun kebijakan dan
Program RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah ditetapkan pada masing – masing
sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1, Peningkatan Kepuasan Pelanggan, yang meliputi:
a. Indeks Kepuasan Masyarakat
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
1.1. Kebijakan
a. Terlaksananya Service Excellent dan Monev
1.2. Program
a. Perbaikan Prosedur Pelayanan
b. Perbaikan tanggung jawab dan kemampuan petugas dalam melakukan
pelayanan
c. Kenyamanan di lingkungan pelayanan
d. Penanganan pengaduan masyarakat
Sasaran 2. Peningkatan RSHS derajat Kesehatan masyarakat, yang meliputi:
a. Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit
b. Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
2.1. Kebijakan
a. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di akhir periode RSB tahun 2020
mencapai 50% kematian ibu.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
29
b. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) Jawa Barat di akhir periode RSB
tahun 2020 mencapai 72‰.
2.2. Program
a. Program percepatan penanganan kasus maternal dengan gawat darurat
Obstetri
b. Pembentukan Tim untuk penanganan kasus kematian maternal dan kasus
maternal dengan gawat darurat Obstetri.
c. Program optimalisasi penurunan angka kematian Neonatal Dini
Sasaran 3, Peningkatan Utilisasi Fasilitas, meliputi:
a. Utilisasi Ruangan Operasi
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
3.1. Kebijakan
a. Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan insisi pada operasi elektif pertama
b. Pelaksanaan turn over time kurang dari 30 menit
c. Kesesuaian lama operasi dengan perkiraan lama operasi
d. Re-utilisasi kamar operasi
e. yang tidak terpakai
f. Meningkatkan utilisasi kamar operasi kamar yang utilisasinya rendah
3.2. Program
a. Penambahan Perawat Kamar Operasi dan Perawat Anestesi sesuai ABK
2020.
b. Penambahan beberapa peralatan medis sehingga tidak terjadi penundaan
operasi akibat alat sedang digunakan atau belum disterilkan.
c. Mengaktifkan peran PJ kamar.
d. Real time monitoring.
e. Melengkapi sarana dan prasarana yang tidak ada
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
30
f. Pemanggilan pasien selanjutnya pada saat penjahitan luka operasi oleh
petugas nurse station.
g. Penggunaan SIRS dalam dokumentasi kegiatan di kamar operasi
Sasaran 4, Pengembangan Proses Inovatif, meliputi:
a. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun
b. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
4.1. Kebijakan
a. Jumlah penelitian yang diterapkan dan disahkan oleh direktur terkait.
b. Jumlah Pelayanan pasien yang menggunakan Rekam Medis Elektronik
(RME)
4.2. Program
a. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun
i. Penyusunan Prioritas Penelitian.
ii. Penguatan Penelitian
iii. Percepatan proses ijin penelitian
iv. Pelatihan Kapasitas Penelitian Staf
b. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)
i. Terbentuknya Tim Pengembangan Rekam Medis.
ii. Tersusunnya Rencana Pengembangan EMR di RSHS
iii. Tersusunnya Mock Up EMR
iv. Nomenklatur Master data EMR
v. Tersedianya data center
Sasaran 5, Menjamin proses yang bermutu, yang meliputi:
a. Persentase kejadian infeksi daerah operasi
b. Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
c. Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
31
d. Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP)
e. Persentase berkas layak klaim
f. Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit
g. Jumlah pasien deteksi dini kanker
h. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas
pertahun
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
5.1. Kebijakan
a. Pasien Rawat Inap yang dilakukan operasi klasifikasi Bersih & Bersih
Terkontaminasi
b. Infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah operasi dalam waktu 30
hari tanpa implan dan 90 hari dengan implant pasca bedah
c. Waktu tunggu Sebelum Operasi Elektif adalah rata-rata tenggat waktu
sejak pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi dan telah
dijadwalkan di kamar operasi sampai operasi dilaksanakan.
d. Jumlah SEP pasien yang berobat jalan di RSHS adalah jumlah SEP
pasien yang datang ke RSHS untuk berobat jalan
e. Persentase Response Time rujukan yang masuk Sisrute IGD RSHS ≤
5 menit
f. Jumlah pasien deteksi dini kanker di RSHS
g. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas per
tahun
5.2. Program
a. Optimalisasi audit Bundle IDO di area OK dan pelayanan bedah.
b. Penyelesaian Aplikasi Registrasi Online
c. Persentase ketepatan pasien rencana operasi masuk rawat inap H-1
d. Rancangan Kebijakan, Panduan dan SPO
e. Percepatan pengiriman berkas Klaim
f. Tersedia tenaga khusus menjawab sisrute yang terlatih
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
32
g. Mendorong keluarga pasien untuk melakukan SADANIS & IVA test bagi
keluarga pasien onkologi (CA mammae dan atau CA serviks)
h. Penyusunan clinical pathway lymphedema.
Sasaran 6, Pemenuhan Standar SPA, yang meliputi:
a. Persentase pemenuhan ketersediaan SPA
b. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
6.1. Kebijakan
a. Pemenuhan ketersediaan Sarana Prasarana di rumah sakit
b. Pemeliharaan peralatan medis dan non medis
6.2. Program
a. Kontrak service peralatan di seluruh Instalasi
b. Pemeliharaan peralatan di seluruh Instalasi
c. Pelatihan pemeliharaan peralatan di seluruh instalasi.
Sasaran 7, Meningkatkan employee engagement, yang meliputi:
a. Indeks Kepuasan Pegawai
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
7.1. Kebijakan
a. Terlaksananya Penyempurnaan aplikasi E-remunerasi yang terintegrasi.
b. Terlaksananya Penyempurnaan aplikasi sistem informasi pegawai
(SIMPEG) dan aplikasi layanan kepegawaian RSHS.
c. Terlaksananya Mapping jenis pengembangan kompetensi yang dibutuhkan
(belum adanya standard kompetensi yang harus dimiliki untuk setiap jenis
jabatan).
d. Terlaksananya Pemeriksaan kesehatan bagi pegawai (MCU)
e. Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
33
7.2. Program
a. Menyediakan mesin fingerprint di area pelayanan (COT, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Rawat Jalan)
b. Workshop Penyempurnaan aplikasi sistem informasi pegawai (SIMPEG)
dan membangun aplikasi layanan kepegawaian RSHS.
c. Pendidikan dan pelatihan di dalam maupun keluar RSHS
d. Akreditasi Institusi Pelatihan Kesehatan
Sasaran 8, Membangun Lean Culture, yang meliputi:
a. Jumlah Lean Project yang terlaksana yang ditetapkan dalam rangka
mencapai sasaran tersebut adalah:
8.1. Kebijakan
Digitalilsasi proses di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
8.2. Program
a. Perencanaan Analisis kebutuhan
b. Desain & Development Program
c. Implementasi
d. Maintenance & Money
e. Program Sariksa di RSHS
f. Implementasi Kendali biaya di unit
Sasaran 9, Peningkatan Pendapatan, yang meliputi:
a. Pertumbuhan pendapatan pertahun
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
9.1. Kebijakan
Terwujudnya pertumbuhan pendapatan
9.2. Program
a. Efisiensi penggunaan anggaran
Sasaran 10, Efisiensi Biaya Operasional, meliputi:
a. POBO
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
34
Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:
10.1. Kebijakan
a. Penertiban Penata usahaan Penerimaan PNBP.
b. Peningkatan Efisiensi biaya di semua unit.
10.2. Program
a. Menertibkan pengelolaan Anggaran, Penerimaan dan pengeluaran
biaya serta pelaporan keuangan.
b. Analisis biaya operasional dalam rangka efisiensi biaya
c. Oprtimalisasi pengelolaan piutang.
B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI
Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan strategi-
strategi yang telah ditetapkan, ditemukan hambatan-hambatan dari masing-masing
Direktorat/Unit Kerja, sebagai berikut:
1. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
a. Situasi yang tidak menentu diakibatkan adanya Pandemi COVID 19 sejak
tanggal 1 Maret 2020, memaksa sistem pelayanan di RSHS menerapkan
beberapa perubahan dan kebijakan agar dapat menyesuaikan dengan
perubahan terkait dengan pelayanan kesehatan serta kondisi di internal rumah
sakit.
b. Dinamika Pelayanan di masa pandemic COVID 19 berlangsung sangat cepat
mengikuti perkembangan transmisi COVID 19 baik di internal maupun di
eksternal. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam proses
pengembangan layanan, baik layanan rawat jalan maupun sektor lainnya.
Dampak yang dirasakan paling besar adalah penurunan kunjungan di rawat
jalan, berkurangnya jumlah pasien yang dirawat di rawat inap, berkurangnya
kunjungan di IGD, tidak tercapainya beberapa indikator mutu pelayanan,
berkurangnya pendapatan yang berasal dari area pelayanan.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
35
c. Pelayanan intensif yang belum optimal diakibatkan oleh tingginya kebutuhan
pelayanan intensif yang belum diimbangi oleh jumlah kapasitas TT ICU yang
ideal di RSHS bila dibandingkan dengan TT ruang rawat inap biasa, penetapan
HCU RIK paviliun parahyangan sebagai area klaster pada minggu ke 3
Desember 2020, dan rasio SDM perawat dibandingkan dengan beban kerja.
Pada minggu ke 3 bulan September 2020, terjadi penjalaran transmisi COVID
19 yang dimulai sejak diketahui ada salah satu dokter PPDS yang terinfeksi
COVID 19, setelah dilakukan contact tracing terdapat beberapa perawat dan
Dokter Spesialis Anestesi yang turut terkonfirmasi COVID 19. Selain itu, pada
akhir tahun 2020 sebagai imbas peningkatan kapasitas TT ruang rawat isolasi
COVID 19, ruang perawatan GICU 2 menjadi salah satu ruangan ICU COVID
19. Sehingga pelayanan intensif saat ini bertumpu pada GICU 1 dan CICU
saja, sedangkan perawatan High Care hanya bertumpu pada HCU RIK Pav
parahyangan dan IHC saja. Hal ini diperberat pada saat penetapan HCU RIK
Pav. Parahyangan sebagai salah satu area klaster, sehingga semakin
berkurang kapasitas TT High Care bagi pasien-pasien yang membutuhkan
ruangan perawatan high care dan intensif. Hal ini berdampak pada angka NDR
yang tetap tinggi walaupun BOR RSHS relative lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahun 2019.
d. Pada awal masa pandemi COVID 19, terdapat beberapa pasien yang tertunda
pelayanan nya di Instalasi Gawat Darurat hal ini muncul akibat adanya ketidak
sepahaman mengenai penanganan pasien gawat darurat dengan atau tanpa
gejala COVID 19 serta kewaspadaan dari staf pegawai. Sebagai upaya
pemecahan masalah dibuat beberapa pertemuan yang dihadiri oleh Instalasi
Gawat Darurat, Tim Trauma Terpadu, Tim penanganan infeksi khusus serta
komite PPI RS dan KSm yang terlibat untuk duduk bersama membahas
langkah solutif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pelayanan kasus
trauma di Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan tindakan atau operasi
segera di masa pandemic COVID 19 terus menerus diperbaiki dan dilakukan
langkah monitoring dan evaluasi serta inovasi yang mengedepankan asas
keamanan serta keselamatan baik bagi pasien maupun staf pegawai yang
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
36
terlibat di RSHS. Inovasi tersebut berupa SPO tatalaksana pasien trauma di
masa Pandemi COVID 19 berdasarkan kriteria urgensi, emergensi dan life
saving , hal ini bertujuan agar pasien dapat dilayani sesuai dengan haknya di
masa pandemic COVID 19.
e. Untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan swab PCR yang merupakan salah
satu skrining dari COVID-19, maka Inovasi tersebut berupa pelatihan
pemeriksaan Swab dillingkungan RS yang diikuti oleh Dokter PPDS dari
Kelompok Staf Medis IKA, IPD, Forensik, Kulit dan Kelamin; Dokter umum
serta Perawat rawat inap dan IGD.
f. Pelayanan Operasi Elektif pada masa Pandemi COVID 19 termasuk yang
terdampak, tingginya daftar antrian pasien yang sudah mencapai 5000 pasien
serta adanya dinamika perubahan kebijakan pelayanan mengakibatkan
penjadwalan ulang pasien rencana operasi sehingga muncul beberapa
masalah terkait dengan keluhan pasien yang jadwal operasinya mundur. Telah
dilakukan pertemuan dengan Tim Jabar Quick Response yang membahas hal-
hal yang melatarbelakangi berbagai kendala yang muncul, serta upaya tindak
lanjut yang memang memerlukan koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral
dengan Pemerintah provinsi jawa barat, pemerintah kota/kabupaten di
lingkungan jawa barat, Dinas Kesehatan serta Rumah Sakit perujuk.
g. Dengan kapasitas tempat tidur rawat inap yang berkurang diakibatkan oleh
penggunaan 1 Gedung Perawatan Kemuning menjadi Gedung Isolasi pasien
COVID 19 berdampak pada semakin panjangnya antrian pasien yang dapat
dilayani di RSHS, yaitu pasien yang membutuhkan pelayanan pasien operasi
elektif, pasien yang masuk Pelayanan Rawat Inap di RSHS selama masa
pandemic COVID 19. Untuk mengatasi kendala ini maka dibuat berbagai
audiensi baik dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kota Bandung, Rumah Sakit
Jejaring dan Rumah sakit lainnya di lingkungan Provinsi Jawa Barat agar dapat
menangani kasus-kasus yang tidak perlu dirujuk serta merujuk sesuai dengan
langkah yang telah ditetapkan oleh RSHS agar pasien tersebut dapat dilayani
ketika sampai ke Rumah sakit.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
37
h. Kendala pada rencana pengembangan pelayanan klinik vaksin serta estetika
di awal tahun 2020 diakibatkan oleh dinamika yang terjadi di masa pandemic
COVID 19. Untuk mengatasi hal tersebut, melihat adanya peluang pada
rencana pelaksanaan vaksinasi COVID 19 di Indonesia, RSHS
memperturutkan 4 pegawainya terdiri atas 2 Dokter Umum dan 2 Perawat
untuk mengikuti pelatihan vaksinator COVID 19 dan membentuk Tim Persiapan
Pelayanan Vaksinasi COVID 19. Hal ini sebagai salah satu upaya memperoleh
publikasi dan memperkenalkan bahwa RSHS memiliki Klinik Vaksinasi yang
dapat melayani kebutuhan masyarakat akan vaksin. Realisasi Vaksinasi
COVID 19 ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2021.
i. Untuk mengoptimalkan layanan rawat jalan yang aman bagi pasien maupun
tenaga kesehatan di masa pandemi ini, maka RSHS memulai pelayanan
telemedicine bagi pasien berbayar dan asuransi. Agar dapat mengakomodasi
pelayanan telemedicine bagi pasien BPJS, maka telah diadakan pertemuan
audiensi dengan BPJS untuk membahas pelayanan ini serta tarif pelayanan
telemedicine.
j. Untuk mengoptimalkan pelayanan rujukan melalui sisrute, ketua tim Rujukan
menyusun perubahan indikator respon time sisrute 5 menit menjadi indikator
decision time 30 menit sisrute IGD , hal ini mendorong petugas sisrute dan
KSM untuk selalu berkesinambungan dalam kecepatan keputusan dalam
menjawab konsul dimulai dari notifikasi yang muncul dari rumah sakit perujuk
melalui sisrute.
k. Pada akhir desember 2020 , RSHS ditetapkan sebagai rumah sakit yang dapat
memberikan pelayanan vaksin covid bagi tenakes dengan itu RSHS telah
mempersiapkan skenario dengan menyiapkan 8 pos persiapan vaksin covid ,
lokasi pemberian dilakukan di klinik eksekutif gedung anggrek dan RIK
parahyangan dengan target sebanyak 480 tenakes / hari. Kemudian RSHS
ditunjuk sebagai pelaksana kick off pasien di provinsi jawa barat yang akan di
canangkan pada tanggal 14 januari 2021.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
38
2. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
a. Sistem aplikasi anggaran belum terkoneksi secara terintegrasi ke Unit Layanan
Pengadaan (ULP), Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana yang melakukan
pembayaran dan Bagian Akuntansi dan BMN sebagai pembuat laporan
keuangan.
b. Pelaksanaan anggaran masih mempertimbangkan money by program sehingga
kegiatan/program yang membutuhkan anggaran untuk dilaksanakan segera
harus di alokasikan berdasarkan skala prioritas.
c. Perencanaan yang belum optimal sehingga menyulitkan dalam monitoring dan
evaluasi anggaran.
d. Realisasi pembayaran piutang Jamkesda masih belum tepat waktu.
e. Piutang umum nilainya masih tinggi karena adanya keterbatasan jumlah SDM di
KPKNL yang memproses piutang, sedangkan berkas piutang dari RSHS cukup
banyak.
f. Piutang pasien JKN belum tertagih secara maksimal, masih banyak hasil
verifikasi BPJS yang dikembalikan karena kurang lengkap dan perlu dikoreksi
serta masih terdapat tagihan susulan dari rumah sakit.
g. Berita Acara pembayaran ke Vendor masih ada yang terlambat, sehubungan
dengan kurangnya koordinasi antara penerima barang/jasa, Panitia Penerima
barang/jasa dan vendor.
h. Pencatatan persediaan masih dilakukan secara manual dalam aplikasi SIMAK-
BMN.
3. Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian
a. Jumlah kebutuhan SDM Cukup tinggi dan kebutuhan belum
mempertimbangkan pengembangan pelayanan dan kompetensi yang
dibutuhkan.
b. Penempatan SDM masih sebagian besar belum sesuai dengan kompetensinya,
dikarenakan tenaga pengganti belum tersedia.
c. Usul rencana pengadaan SDM dari BLU belum mendapat persetujuan dari
Kemenpan RB & PPK-BLU.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
39
d. Adanya ketidaksesuaian jabatan dengan kualifikasi pendidikan yang
dipersyaratkan dalam syarat jabatan.
e. Tidak dapat mengusulkan Sub Koordinator Hukum dan Organisasi dikarenakan
belum ada calon yang sesuai persyaratan standar kompetensi, Pejabat
Administrasi sebelumnya tidak mengikuti penyetaraan jabatan administrasi ke
Jabatan Fungsional
f. Belum adanya kebijakan terkait dengan Tugas Belajar dan Pemutihan Tugas
belajar dan ijin belajar bagi tenaga Non PNS.
g. Selama pandemi covid-19 pembatasan berbagai kegiatan PKL, In house
training dan on job training, sebagai akibatnya pemotongan anggaran oleh
rumah sakit.
4. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
a. SOTK RSHS yang baru sudah di tetapkan, namun susunan dan uraian jabatan
serta unit instalasi masih menunggu penetapan dari Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kemenkes;
b. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) belum sepenuhnya menunjang kebutuhan
jaringan di unit pelayanan;
c. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan belum dilaksanakan sesuai dengan
standar.
d. Inventarisasi dan pemeliharaan SPA yang sudah ada belum optimal dan belum
ditunjang dengan kemampuan teknisi internal yang terlatih untuk pemeliharaan
karena kurangnya pelatihan;
e. Koordinasi internal dan penyelesaian pengaduan masyarakat belum optimal ;
f. Belum optimalnya fungsi pemasaran;
g. Biaya Operasional yang dikeluarkan oleh RSHS cukup besar, karena harus
menanggung sebagian biaya kegiatan peserta didik FK-FKG UNPAD.
C. UPAYA TINDAK LANJUT
Dalam upaya melaksanakan kegiatan dan untuk mengatasi masalah atau hambatan
yang ditemukan, maka dilakukan berbagai upaya terobosan-terobosan yang secara
optimal dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
40
1. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
a. Fase Pembatasan Pelayanan : sejak dinyatakan pandemi COVID 19 telah
menerpa Indonesia per tanggal 1 Maret 2020, RSHS telah menetapkan
Pembatasan dan Penundaan Pelayanan Pasien sesuai dengan Surat
Edaran no. PR.03.05/X.1.1.5/9193/2020 yang berlaku sejak tanggal 18
Maret 2020. Pada masa ini pasien yang dilayani adalah pasien gawat
darurat dan operasi elektif, serta pasien lainnya yang bersifat emergency
dan life saving.
b. Fase Adaptasi Kebiasaan Baru dimulai ketika pemerintah provinsi jawa barat
serta kota bandung mengumumkan akhir dari PSBB wilayah berdasarkan
penilaian bahwa transmisi COVID 19 berhasil dikendalikan dengan Rt
(effetive reproduction number) di bawah 1 layanan kembali, RSHS
menyiapkan sistem penapisan bagi pasien yang dilayani baik di gawat
darurat, rawat jalan, rawat inap serta pasien rencana operasi elektif.
c. Fase Pembatasan Kegiatan Berskala Mikro : Pada awal bulan Agustus
2020, dilakukan pemeriksaan skrining PCR pada 200 PPDS yang
diselenggarakan di gedung Fakultas Kedokteran UNPAD Jl. Eijkman,
ditemukan 24 kasus positif dengan positivity rate 6,6%. Hal ini dimungkinkan
karena adanya peningkatan kunjungan di semua sektor layanan , terutama
di instalasi rawat jalan yang mengakibatkan adanya kerumunan di beberapa
titik, serta PPDS yang memberi pelayanan di RSHS setelah berkegiatan di
RS jejaring di zona merah, serta belum optimalnya kepatuhan pegawai
dalam menerapkan protokol kesehatan baik di rumah sakit maupun di luar
rumah sakit.
d. Dilakukan beberapa modifikasi pelayanan serta optimalisasi protokol
kesehatan di tengah pasien pengunjung maupun pegawai dengan
pengaktifan patroli AKB. Modifikasi pelayanan tersebut mencakup :
- Reservasi Online di IRJ : Setelah dilakukan kajian, pasien rawat jalan
banyak berkerumun di lokasi pendaftaran Lantai 1 Gedung Anggrek,
berdasarkan hal tersebut maka dibuat kebijakan bahwa pasien yang
diterima adalah pasien yang mendaftar melalui aplikasi reservasi online
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
41
bagi pasien baru dan pasien lama serta APM untuk memecah
kerumunan dan antrian pasien yang mengular ketika akan mendaftar ke
poliklinik yang dituju
- Pasien Onsite Rawat Jalan Hanya diperuntukan bagi kasus-kasus
tertentu seperti Hemodialisa, Radioterapi, Kemoterapi, Asnawati,
metadon, Hemofilia, Thalasemia, TB Dots, TB MDR,Nuklir dan Jiwa.
- Optimalisasi persiapan pelayanan telemedicine : pelayanan telemedicine
diharapkan dapat menjawab kendala pelayanan tatap muka yang dapat
meningkatkan kemungkinan terpaparnya tenaga kesehatan kita.
- Pembatasan jumlah Dokter yang mengikuti visite besar di Instalasi Rawat
Inap
- Pembatasan Staf Tenaga kesehatan yang berada di setiap kamar
operasi,
- Pemasangan Physical Barrier yang terbuat dari Akrilik baik di unit
pelayanan maupun di tempat makan bersama yang terdapat salah
satunya di Instalasi Bedah Sentral
- Usulan peningkatan jumlah baju jaga bagi PPDS maupun staf RSHS
yang setiap hari dicuci di Instalasi Binatu.
- Skrining Pasien melalui Skirining Formulir Covid 19 dan Skrining
pemeriksaan Swab pada operasi elektif.
- Skrining masal bagi pegawai RS
- Optimalisasi patroli AKB oleh Satuan Tugas yang dibentuk oleh RSHS
e. Sebagai langkah penanganan area klaster maka RSHS menetapkan
beberapa langkah sebagaimana berikut :
- Pengaturan jumlah pasien dan pembatasan penunggu pasien
- Pengaturan petugas Profesional Pemberi Asuhan dan dokter PPDS oleh
masing-masing KSM
- Melaksanakan swab PCR bagi seluruh pegawai dan pasien
immunocompromised, perawatan lama dan pasien dengan komorbid
yang berada di area klaster tersebut
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
42
- Pemberian makanan bagi tenaga kesehatan dan penunggu pasien di
seluruh area klaster
- Pengaturan area jalur masuk, pengawasan, pengamanan dengan
memperhatikan 3M, 3K, dan 3T dan melakukan dekontaminasi ruangan
- Pemakaian APD disesuaikan dengan area perawatan, serta
direkomendasikan menggunakan obat kumur betadine di area perawatan
setiap 4 jam bagi Tenaga Kesehatan
- Menyediakan lokasi titik temu (dorp off) untuk pertukaran kebutuhan
pasien dan penunggu pasien
- Menghentikan penerimaan pasien baru bagi area klaster sampai tidak
dinyatakan kembali menjadi area klaster, selanjutnya Admission Center
akan mengatur pasien yang masuk ruangan rawat inap
- Membuka kembali layanan setelah pencabutan klaster dengan
memperhatikan protokol kesehatan.
f. Fase Pembatasan Pelayanan pada area yang dinyatakan Klaster : semakin
meningkatnya kasus harian COVID 19 baik di Indonesia pada umumnya
serta di Jawa Barat pada khususnya, termasuk di Kota Bandung tempat
RSHS berada. Kota Bandung merupakan salah satu area yang tercatat
sebagai salah satu daerah dengan transmisi lokal dan komunitas. Hal ini
ditenggarai menjadi salah satu penyebab utama munculnya klaster transmisi
COVID 19 di area pelayanan non COVID 19. Penetapan area klaster pada
tanggal 26 November 2020 yaitu Gedung perawatan Kenanga atas dasar
laporan PPI terdapat 9 kasus baru tenaga kesehatan terinfeksi COVID 19,
Gedung Fresia, Depo Farmasi Pusat dan Gedung Cardiac and Diagnostic
Center/Instalasi Pelayanan Jantung atas dasar laporan masing-masing area
tersebut terdapat 2 kasus pegawai terinfeksi COVID 19. Lalu tak lama dari
itu, pada tanggal 21 Desember 2020 HCU yang terletak di Gedung Rawat
Inap Khusus Paviliun Parahyangan dinyatakan sebagai klaster setelah 5
perawat terkonfirmasi COVID 19.
g. Fase Lonjakan Kebutuhan Kapasitas Pelayanan COVID 19 : peningkatan
kasus COVID 19 di Jawa Barat yang dimulai sejak akhir November 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
43
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan pasien COVID 19 yang
ada di RSHS. Hal ini ditandai dengan Bed Occupancy Rate di ruang
perawatan COVID 19 (sejumlah 131 TT) selalu diatas 90% serta panjangnya
antrian pasien di IGD isolasi yang membutuhkan ruang perawatan isolasi di
RSHS. Dengan kenaikan jumlah pasien tersebut setelah dilakukan berbagai
macam koordinasi lintas sektoral, RSHS meningkatkan kapasitas TT ruang
perawatan isolasi menjadi 155 TT di minggu ke 2 Desember 2020 dan
menyiapkan rencana secara bertahap ke Skenario 3 dengan peningkatan
kapasitas TT ruang rawat isolasi COVID 19 menjadi 40% dari seluruh
kapasitas TT di RSHS. Hal ini dijewantahkan melalui langkah-langkah
persiapan yang dilakukan di akhir tahun 2020 , sebagaimana berikut :
- Permohonan bantuan Tenaga SDM perawat dari relawan serta tenaga
nusantara sehat bantuan dari Kementerian Kesehatan
- Mobilisasi SDM dokter spesialis dan dokter PPDS dari Kelompok Staf
Medis lain selain yang secara definitf merawat COVID 19 ( Ilmu Penyakit
Dalam, ilmu Kesehatan Anak, Anestesiologi dan Obstetri dan Gineologi)
kepada KSM lain untuk ruang perawatan COVID 19 di RSHS
- Mobilisasi Sarana dan prasarana, serta alat kesehatan pendukung
ruangan rawat isolasi tambahan
- Penyekatan dan modifikasi ruangan rawat isolasi tambahan
- Penambahan ruang IGD Isolasi Covid 19
- Koordinasi lintas sektoral dengan Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung .
2. Direktorat Keuangan dan BMN
a. Penyempurnaan sistem aplikasi yang terintregrasi dengan ULP dan
direncanakan akhir tahun sudah terkoneksi dengan bagian PMD.
b. Melakukan koordinasi dan monitoring proses pengadaan secara rutin antara
di bagian PE, PEA, PMD, Akuntansi dan ULP.
c. Melakukan pengalihan program kegiatan atau dilakukan revisi anggaran.
d. Optimalisasi system perencanaan anggaran dengan membuat system aplikasi
terintergrasi ke Bagian PEA.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
44
e. Optimalisasi penagihan piutang Jamkesda dengan melakukan peningkatan
penagihan yang berkelanjutan ke setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat.
f. Peningkatan koordinasi dan pelaksanaan proses di KPKNL dengan purna
kerja/lembur sehingga percepatan piutang tak tertagih di KPKNL tidak
membebani dalam laporan keuangan.
g. Koordinasi dengan BPJS untuk percepatan proses verifikasi piutang JKN serta
di interen rumah sakit melakukan evaluasi terhadap tagihan susulan.
h. Meningkatkan koordinasi dengan unit pengkaji dan ULP/PPK terhadap serta
penerima barang/jasa dengan vendor.
i. Saat ini sedang dikembangkan bridging antara aplikasi SIMRS dengan
aplikasi SIMAK-BMN.
3. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
a. Saat ini menunggu penatapan dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kemenkes tentang susunan dan uraian jabatan serta unit instalasi sesuai
dengan SOTK baru RSHS;
b. Koordinasi terus menerus dengan Inst. Kesling, IPSRS dan ULP
c. Mengusulkan pelatihan pengadaan barang/jasa
d. Mengusulkan fasilitas IT on-line di ULP dan unit terkait
e. Mengoptimalkan anggota pokja yang memiliki sertifikat pengadaan
barang/jasa.
f. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dalam
penyelenggaraan pelayanan.
g. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan sesuai dengan standar.
h. Pengembangan informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan.
i. Meningkatkan koordinasi dengan semua unit terkait agar lebih efektif, terkait
penyelesaian pengaduan masyarakat;
4. Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian
a. Mengusulkan pengadaan pegawai melalui formasi CPNS dan tenaga
Oursourcing Pramubakti dan contac center sesuai dengan formasi CPNS
yang telah ditetapkan dan anggaran PNBP yang tersedia.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
45
b. Pemenuhan SDM khusus staf medis di KSM dipenuhi secara bersama RSHS
dan FKUP.
c. Bersama sama dengan unit kerja melakukan efisiensi SDM dengan
mengoptimalkan SDM yang tersedia.
d. Menata ulang penempatan SDM sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan
unit kerja melalui mutasi internal .
e. Melakukan review jabatan dengan unit kerja.
f. Rencana penunjukan Plt Sub Koordinator Hukum dan Organisasi
g. Melakukan Proses penyusunan kebijakan penyelenggaraan Pendidikan formal
bagi Pegawai di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
h. Selama pandemi covid-19 kegiatan Pelatihan dilakukan secara daring
i. Bagian Diklit memfasilitasi pelatihan inhouse training khusus skill dibuatkan
vidio tayangan.
j. Peserta didik (PPDS) baru masih dilakukan untuk masuk, dengan protokol
baru dan peserta didik wajib dilakukan pemeriksaan swab.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
46
BAB V
HASIL KERJA
A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA
Pencapaian target berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2020
Hasil kerja yang merupakan pencapaian tujuan dan sasaran dengan strategi yang
dilaksanakan dengan suatu pengukuran pencapaian sasaran sebagai berikut:
Tabel 5.1 Capaian Kinerja RSHS sampai dengan tahun 2020
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
TARGET TAHUN 2020
Realisasi Tahun 2019
Realisasi TW I 2020
Realisasi Sem I 2020
Realisasi TW III 2020
Realisasi Tahun 2020
I Perspektif Stakeholder
1
Terwujudnya Peningkatan kepuasan pelanggan
1. Indeks Kepuasan Masyarakat
skor 83 82,39 Dilaksanakan per semester
78,53 Dilaksanakan per semester
76,67
2
Terwujudnya Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2. Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit
% 50 1.191/
100.000 13.8 22,22 38,88 75
3. Angka Kematian
Neonatal Dini (AKND)
‰ 72 75,4 72 67 61 63
II Perspektif Prosees Bisnis Internal
3 Terwujudnya Peningkatan utilisasi fasilitas
4. Utilisasi ruangan operasi
% 70 - 60,30 36,40 46,58 43,77
4 Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif
5. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun
% 3 - 0 0 2 3
6. Penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik (RME)
% 100 - 50 75 75 100
5
Terwujudnya Penjamin proses yang bermutu
7. Persentase kejadian infeksi daerah operasi
% <2 - 2,02 1,85 1,27 1,42
8. Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
% 77 - 63,03 64,45 69,89 69,70
9. Waktu Tunggu
sebelum operasi elektif < 2 hari
skor 1,5 2 1,5 2 2 2
10. Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
% 84 82,97 86,69 84,98 94,15 89,73
11. Persentase
berkas layak % 78 - 84,36 82,28 85,55 87,51
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
47
klaim
12. Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit
% 50 - 42,47 35,66 38,31 45
13. Jumlah pasien
deteksi dini kanker
orang 100 - 32 35 42 223
14. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas pertahun
% 65 - 60 69,23 73,33 68,97
III Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
6
Memenuhi
Standar SPA
15. Persentase pemenuhan ketersediaan SPA
% 65 - 63,82 64,24 64,51 66,88
16. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
% 77 - 89 77 72,50 76,21
7 Meningkatkan employee engagement
17. Indeks Kepuasan Pegawai
% 80 - Dilaksanakan per semester
79 Dilaksanakan per semester
83
8 Membangun Lean Culture
18. Jumlah Lean Project yang terlaksana
4 - 2 3 3 4
IV Perspektif Finansial
9 Meningkatkan pendapatan
19. Pertumbuhan pendapatan pertahun
% 3 - 4,74 -16,95 6,37 1,91
10 Efisiensi Biaya Operasional
20. POBO % 85 110,82 157,99 88,34 85,34 84,25
I. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan
a. Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2020 ditargetkan skor 83, realisasi mencapai
skor 76,67 atau 92,37%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka
panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 88,13%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas kinerja
pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat
dikategorikan BAIK dengan perolehan Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar
76,67 berada dalam interval 76,61-88,30. Nilai IKM dihitung dengan
menggunakan “nilai rata rata tertimbang” masing masing unsur pelayanan. Dalam
penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yaitu 1)
Persyaratan, 2) Sistem, Mekanisme dan Prosedur, 3) Waktu Penyelesaian, 4)
Biaya/tarif, 5) Produk Spesifikasi jenis pelayanan, 6) Kompetensi pelaksana, 7)
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
48
Perilaku pelaksana, 8) Sarana dan prasarana 9) Penanganan pengaduan, saran
dan masukan yang dikaji. Setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang
sama. Dari hasil nilai yang diperoleh terdapat unsur-unsur yang memiliki nilai
terendah untuk dijadikan sebagai prioritas pembenahan. Berikut ini nilai IKM yang
diperoleh beserta prioritas yang harus dibenahi pada semester 2 Tahun 2020.
Mutu pelayanan yang diselenggarakan oleh RSHS mengalami penurunan dari
nilai sebelumnya yaitu semester 1 sebesar 78,53. Nilai yang diperoleh dari survey
Indeks Kepuasan Masyarakat Semester 2 Tahun 2020 mempunyai prioritas
perbaikan unit pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin yang harus segera
ditindaklanjuti oleh setiap unit pelayanan. Unsur nilai terendah dari seluruh unit
pelayanan diantaranya yaitu:
1. Kecepatan waktu pelayanan
2. Penanganan Pengaduan pengguna
3. Kemudahan Prosedur
Grafik 5.1 Rekapitulasi Prioritas Perbaikan Pelayanan
Selain memperoleh nilai IKM, melalui teknik wawancara terdapat pula saran dan
masukan responden tentang pelayanan di seluruh area RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung. Adapun saran dan masukan masyarakat sebagai pengguna layanan
tersebut dapat dijadikan dasar untuk rencana tindak lanjut seluruh unit terkait agar
mencapai target yang diinginkan. Berikut ini saran/pendapat dari responden IKM
RSHS :
0
5
10
15
Kesesuaianpersyaratanpelayanan
Kemudahanprosedur
Kecepatanwaktu
pelayanan
Kewajaranbiaya
Kesesuaianprodukstandar
pelayanan
Kompetensipetugas
Perilakupetugas
pelayanan
Kualitassarana danprasarana
Penangananpengaduanpengguna
Unsur Penilaian
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
49
Tabel 5.2 Saran Dan Masukan Responden
NO LOKASI Unit pelayanan Saran dan Masukan
1 Rawat Jalan Poliklinik Anak Antrian kadang tidak sesuai lebih mengutamakan yang kenal
2 Poliklinik Bedah Toilet kotor Obat mahal
3 Poliklinik Dalam - Pelayanan pertanyaan kurang direspon baik,
khusus pelayanan oleh yang sudah tua - Kurangnya informasi
4 Poliklinik Gigi - Informasi lebih ditingkatkan - Kurang sinkron informasi dari dokter dan
perawat
5 Poliklinik Obgyn
- Percepat lagi waktu pelayanan - Lebih ramah lagi susternya - ditambah lagi pegawainya - Disediakan ruang tunggu
6 Poliklinik Kulit dan Kelamin
- Percepat lagi waktu pelayanan - Obat diluar BPJS mahal
7 Poliklinik Orthopaedi
- Fasilitas untuk keluarga pasien kurang terakomodasi
- Pelayanan dipercepat lagi - Keramahan ditingkatkan - Kebersihan toilet ditingkatkan - Dipermudah administrasi dan pendaftarannya
8 Poliklinik DOTS Toilet kotor dan minta diperbaiki
9 Poliklinik Syaraf
10 Poliklinik THT
- Obat beli di luar RSHS - Dokter suka tidak ada - Perbaikan pelayanan pasien gawat di
utamakan
11 Poliklinik Eksekutif
12 Klinik Teratai - Pelayanan lebih dipercepat - Perlu dikembangkan
13 Instalasi Kedokteran Nuklir
Klinik Kedokteran Nuklir
- Dokter suka lama - Ruangan minta di perbaiki kenyamananya - Toilet kotor - Harga obat mahal - Parkir susah
14 Instalasi Hemodialisa
Klinik Hemodialisa Tingkatkan profesionalitas kesehatan
15 Rawat Inap Perawatan Bedah Perawat harus lebih sering mengontrol pasien
(Aglonema, Kana, Kemuning, Azalea)
16 Perawatan Medikal Lebih baik dan maju lagi
(Adenium, Fresia)
17 Perawatan Anak (Kenanga)
- Bel tidak berfungsi - Lemari banyak kecoa, CS tidak membersihkan
bekas pasien sebelumnya
18 Perawatan Obgyn (Alamanda) Kebersihan ditingkatkan lagi
19 High Care HCU Alamanda -
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
50
NO LOKASI Unit pelayanan Saran dan Masukan
20 HCU Parahyangan Fasilitas di ruang tunggu tidak ada air panas
21 MIC - Security diperbaiki - Toilet jangan gabung dengan lantai 2
22 IHC Di ruang tunggu dibuatkan tempat penyimpanan barang dan charge hp
23 ULB -
24 Intensif GICU (A, B, 2) Konsultasi minta cepat dilayani
25 CICU Sudah puas
26 PICU Disediakan kamar mandi untuk keluarga pasien
27 NICU -
28 Instalasi Gawat Darurat - Sarana prasarana ditingkatkan - Pasien dan pendamping perlu ketenangan
29 Penunjang Rehabilitasi Medis
- Buku RM dipercepat - Percepat dalam pendaftaran - Dokter lama, 2 jam blm beres konsultasi - Biaya cukup mahal - Obat di apotik kosong - Kamar mandi tidak bersih
30 Radiologi - Toilet kotor, pintu rusak, tidak ada sabun - Birokrasi sulit - Antrian diperbaiki lagi sistemnya
31 Klinik Radioterapi -
32 Radioterapi - Jadwal waktu tidak tepat - Tempat cuci tangan tidak ada
33 Patologi Anatomi Petugas tidak sopan perlu diberikan pembinaan
34 Patologi Klinik Pemeriksaan laboratorium mahal (Poliklinik DOTS)
35 IBS Tingkatkan kualitas pelayanan
Gambar 5.1 Kegiatan Pengambilan Sample Survey IKM
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
51
Tabel 5.3 Target dan Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Pelanggan
INPUT:
SDM Alat SPO Metoda Biaya
Surveyor Kuesioner Dokumen
Wawancara Rupiah
2 1.324
1 1.324
15.000.000
2 1.324
1 1.324
15.000.000
100% 100% 100% 100% 100%
OUTPUT Indeks Kepuasan Masyarakat
Skor 83 76,67 92,37%
II. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
b. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
Jumlah kematian ibu di RSHS tahun 2020 ditargetkan 50%, realisasi mencapai
75% atau 66,67%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang
menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 100%.
Jumlah kelahiran hidup di RSHS pada Tahun 2020 adalah 2.153 persalinan.
Jumlah kematian ibu pada tahun 2020 adalah 27 orang. Capaian Tahun 2020
menurun dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 (36 kematian ibu dari 3.021
kelahiran hidup).
Penyebab kasus kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Gagal
Nafas (11 kasus), dan Syok Hemorrhagik (4 kasus), Syok Septik (3 kasus),
Kegagalan Multi Ogran (3 kasus), Syok Kardiogenik (2 kasus), Henti Jantung
(2kasus), serta Mati Batang Otak (1 kasus). Diagnosis primer dari ibu yang
meninggal adalah Pendarahan (11 kasus), Eklampsia (3 kasus), Preeklampsia (2
kasus), Infeksi (5 kasus), dan lainnya (6 kasus).
Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi capaian kematian ibu di RSHS,
terdiri atas faktor internal dan Faktor eksternal. Faktor internal yaitu keterlambatan
penanganan untuk kasus perburukan di IGD OBGIN. Saat ini lokasi IGD OBGIN
berada di lt 2 IGD, sehingga pasien mengalami perburukan memerlukan waktu
untuk mencapai ruang resusitasi IGD (lokasi Lt 1).
Faktor eksternal diakibatkan oleh belum optimalnya sistem rujukan antar rumah
sakit untuk kasus emergensi OBSTETRI. Pada sistem rujukan, untuk kasus
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
52
emergensi obstetri pasien dapat langsung dirujuk ke RSHS sebagai PPK3
sehingga mempercepat penanganan kasus tersebut. Begitu juga pada kasus
persalinan dengan COVID 19 yang datang terlambat ke RSHS, pasien sudah
dalam keadaan perburukan dikarenakan ruangan isolasi covid di rumah sakit -
rumah sakit PPK 2 dalam keadaan penuh.
Tindak lanjut terkait capaian ini adalah
Untuk Internal : Mengupayakan pemindahan lokasi emergensi OBGIN yang
berada di lantai 2 ke lt IGD 1. Untuk mempercepat alur dari mulai triase ke ruang
tindakan obgyn dan ruangan resusitasi apabila terjadi kegawatdaruratan
memudahkan transfer ke ruangan resusitasi.
Untuk eksternal : Telah dilakukan pertemuan yang melibatkan stakeholder terkait
seperti Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang
merupakan kabupaten penyumbang kematian ibu tertinggi di RSHS untuk
bersama-sama menganalisa penyebab dan menyusun rencana tindak lanjut di
tingkat masing-masing regional. Selain itu, telah diadakan pembinaan Bidan dan
Dokter Umum di fasilitas kesehatan jejaring mengenai kasus-kasus gawat darurat
obstetrik dan mengoptimalkan skrining ibu hamil risiko tinggi.
Grafik 5.2
Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020
5
0 0
2
0 1
2 3
1
7
1
5
0
2
4
6
8
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
53
Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020
Berdasarkan Asal Rujukan (N 27)
Grafik 5.4 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020
Berdasarkan Diagnosis Primer (N=27)
Grafik 5.5
Perbandingan Jumlah persalinan di RSHS pada Tahun 2019-2020
2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
00.5
11.5
22.5
2
5
1
3
1 1 2
1 1 2 2
1 1 1 1 1 1
0123456
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
54
Tabel 5.4 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
Sosialisasi kegiatan 1 1 100%
Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit
% 50 75 66,67%
Penyebab capaian kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Syok
Kardiogenik (3 kasus), Gagal Nafas (2 kasus), dan Syok Septik (1 kasus).
Diagnosis primer dari ibu yang meninggal adalah Kelainan jantung
(decompensation cordis dan hipertensi paru akibat penyakit jantung bawaan
berupa Atrial septal defect secundum) (2), Preeklamsia (2), dan eklamsia(2).
Tabel 5.5 Target dan Realisasi Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat, Jumlah Kematian Ibu di RS
Tahun
Jumlah Kematian
Ibu
Jumlah Kelahiran
Hidup
AKI
Target
2016 19 2106 867/100000 kelahiran hidup -
2017 22 2420 909/100000 kelahiran hidup 670/100.000 persalinan hidup
2018 21 3051 688/100000 kelahiran hidup 887/100.000 persalinan hidup
Semester I 2020
19 1497 1255/100.000 kelahiran hidup 800/100.000 persalinan hidup
Tahun 2020 6 763 786/100.000 kelahiran hidup 800/100.000 persalinan hidup
Grafik 5.6 Angka Kematian Ibu tahun 2020
c. Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)
Angka Kematian Bayi (AKB) dilihat sebagai berikut:
Januari Februari Maret April May June July AugustSeptemb
er
Standar 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
Capaian 0.022% 0.000% 0.000% 1.200% 0.000% 0.490% 0.690% 2.110% 0.630%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
55
Tabel 5.6 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
kali 1 1 100%
OUTPUT
Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)
‰ 72 63 114,28%
Capaian Angka Kematian Neonatal Dini (AKND) pada tahun 2020 ditargetkan
sebesar 72‰, realisasi mencapai 63‰ atau 114,28%. Progres capaian kinerja
tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar
88,88%.
Capaian Angka Kematian Neonatal Dini dalam RSB dilaporkan secara tahunan,
menunggu denominator mencapai 1000 kelahiran hidup agar capaian lebih valid
dengan jumlah populasi yang cukup. Capaian Januari sampai dengan Desember
2020 lebih baik bila dibandingkan dengan capaian Januari sampai dengan
Desember 2019 diakibatkan jumlah kasus rujukan bayi baru lahir yang mengalami
penurunan di RSHS terutama di masa pandemi.
Beberapa masalah yang terjadi di RSHS antara lain:
a. Pasien di IGD Neonatus tidak dapat masuk ruang rawat disebabkan ruang
rawat penuh,
b. Perlu Standarisasi sarana dan prasarana resusitasi dan stabilisasi pasca
resusitasi neonatus untuk Pelayanan Kegawatdaruratan Neonatal (IGD, OK
dan Ruang Bersalin)
c. Letak ruang rawat gabung jauh dari VK, OK dan ruang rawat neonatus
d. Ruang Perinatologi Level 2 (HCU) Jumlah bedsite monitor dan NIV hanya 8
dari kapasitas 45, Belum ada alat rontgen portable, partisi ruang menyusui
terlalu kecil, dan ratio jumlah perawat : Pasien terlalu besar 9 : 60-80, dan
Sebagian besar Perawat belum terkualifikasi Perawat HCU Neonatus
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
56
e. Jumlah bed Perawatan Neonatus Level 3 (NICU) tidak mencukupi. Ratio
Perawat : Pasien terlalu besar 4-6 : 11. Sebagian besar Perawat belum
terkualifikasi Perawat NICU
f. Sulitnya Sistem rujukan balik dengan Rumah Sakit Jejaring.
III. Meningkatnya Utilisasi Fasilitas
d. Utilisasi Ruangan Operasi
Utilisasi Ruangan Operasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.7 Target dan Realisasi utilisasi ruangan operasi
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUA
N
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Peningkatan Peningkatan utilisasi fasilitas
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Utilisasi Ruangan Operasi
% 70 43,77 62,53
Utilisasi kamar operasi pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 70%, realisasi
mencapai 43,77% atau 62,53%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap
jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 51,50%.
Utilisasi kamar operasi adalah waktu actual yang diperlukan untuk melakukan
tindakan operasi ditambah turn over (waktu perpindahan operasi) dibagi dengan
waktu yang tersedia, dimana turn over dirata-ratakan selama 15 menit.
Beberapa masalah yang terjadi dalam utilisasi ruangan operasi, antara lain:
a. adanya Pandemi Covid-19 dan adanya pembatasan berskala mikro yang
mengakibatkan penggunaan ruang rawat bedah (Kemuning) sebagai Gedung
Perawatan Covid, dan berkurangnya jumlah pasien yang dijadwalkan tindakan
operasi.
b. Triwulan 2 (Mei, Juni dan Juli) dengan berbagai kebijakan diantaranya pasien
yang akan dijadwalkan operasi elektif diwajibkan untuk melakukan test PCR
terlebih dahulu, dengan pembatasan jumlah swab maksimal 20 pasien per
hari
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
57
c. Bulan November diadakan kembali pembatasan jumlah operasi karena
beberapa ruang perawatan ditetapkan sebagai cluster sehingga masing2 sub
divisi bedah hanya bisa menjadwalkan 1 pasien poliklinik per hari. Hal ini
masih berlangsung sampai saat ini.
d. Operasi ODS belum bisa dilakukan karena pagu BPJS tidak mencukupi untuk
swab PCR. Sementara ini ODS hanya bisa untuk pasien umum dengan
pembiayaan swab PCR pribadi
e. Pembatalan operasi karena ketidaktersediaan ruang intensif post op (30 -
40% pembatalan operasi krn alasan tsb)
Upaya tindak lanjut di dalam menghadapi masalah tersbut diatas, antara lain:
a. Peningkatan kapasitas ruang rawat untuk pasien operasi elektif
b. Peningkatan kapasitas ruang tunggu swab PCR agar bisa lebih dari 20 pasien
per hari.
c. Mengoptimalisasi pre operatif meeting untuk operasi elektif agar pembatalan
operasi dapat diminimalisir.
d. Sosialisasi ulang kepada operator dan anestesi mengenai ketepatan jam
insisi.
Grafik 5.7 Persentase Utilisasi Kamar Operasi Periode Januari-Desember 2020
IV. Meningkatnya Pengembangan Proses Inovatif
e. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun
Jumlah penelitian yang diterapkan pertahun pada tahun 2020 ditargetkan
sebanyak 3 buah penelitian, realisasi mencapai 3 buah penelitian atau 100%.
63.98% 66.98%
49.96%
16.65% 24.73%
35.40%
50.15% 42.65%
50.20% 42.68% 45.58%
36.27%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
58
Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun
2024 terpenuhi sebesar 27,27%.
Persentase penelitian medis yang dipublikasikan secara internasional dan
nasional merupakan banyaknya riset/penelitian yang dilaksanakan oleh staf medis
di RSHS dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal
internasional bereputasi di bidangnya dan minimal target jumlah penelitian yang
diterapkan 3 penelitian di tahun 2020. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kontribusi RSHS di bidang ilmu pengetahuan melalui kegiatan
penelitian yang sesuai dengan Visi dan Misi RSHS. Target Terapan Penelitian di
tahun 2020 realisasi sebanyak 3 penelitian dari target 3 penelitian.
Tabel 5.8
Persentase Penelitian Yang Diterapkan Pertahun
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%)
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Terwujudnya pengembangan proses inovatif
INPUT : Jumlah Publikasi yang diterapkan pertahun
% 3
SDM : 1 Orang 1 1 50 Vivit Muslimah
Fusvitasari, SKM.
Alat : Laporan Dokumen
Set 1 1 -
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%)
KETERANGAN
SPO : Ada
Doc
Metoda : Laporan Semesteran
Frekuensi 2 x 1
Tahun 2 1 50 -
OUTPUT :
Jumlah Penelitian yang diterapkan
Penelitian 3 per Tahun 3 100 % Tercapai
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
59
Realisasi persentase penelitian medis yang dipublikasikan secara internasional
dan nasional merupakan banyaknya riset/penelitian yang dilaksanakan oleh staf
medis secara umum dari bulan Januari s.d. Desember 2020 sejumlah 162 Judul
Publikasi tingkat capian dalam persentase 77,15% (105 Judul Publikasi Nasional
dan 57 Judul Publikasi Internasional).
Penelitian yang diterapkan pertahun 3 Penelitian, adapun penelitian yang telah
diterapkan dari bulan januari sampai dengan desember 2020 sejumlah 3
penelitian dalam tingkat capaian persentase 100% (Tercapai), dengan nama
peneliti sebagai berikut:
1) Peneliti atas nama Dr. Ruswana Anwar, dr., Sp.OG(K)., M.Kes dengan judul
penelitian “Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen sebagai Terapi
Tambahan Covid-19” pelaksanaan pada tanggal 12 Agustus 2020 s.d. 12
Februari 2020.
2) Peneliti atas nama dr. Yovita Hartantri, Sp.PD-KPTI dengan judul penelitian
“An International Randomised Trial of Additional Treatment For COVID-
19 In Hospitalised Patients Who Are All Receving the Local Standard of
Care”.
f. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)
Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME) pada tahun 2020 ditargetkan
sebesar 100%, realisasi mencapai 100%. Progres capaian kinerja tahun 2020
terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 100%.
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dan disimpan dalam
bentuk digital 2. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu rawat jalan, rawat
inap, laboratorium, farmasi, IGD, dan Radiologi namun belum terintegrasi lengkap,
nilai hingga Tahun 2020 mencapai 100%
Permasalahan di dalam Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME), antara
lain:
a. Pada bulan Desember 2020, sudah dilakukan sosialisai dan uji coba
penggunaan EMR di beberapa unit pelayanan yang sudah tersedia fasilitas
hardware, diantaranya poliklinik eksekutif Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
60
Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi Medis, dan
Instalasi Kedokteran Nuklir
b. Berdasarkan hasil-hasil pengembangan Rekam Medik Elektronik tersebut di
RSHS, capaian Indikator Penyelenggaraan RME di RSHS untuk tahun 2020
adalah 100 mencapai target yang ditetapkan di TW IV tahun 2020, yaitu
Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu rawat jalan, rawat inap,
laboratorium, farmasi, IGD, dan Radiologi dan terintegrasi lengkap.
Rencana tindak lanjut untuk permasalahan yang dihadapi antara lain:
a. Menyelesaikan pengembangan asesmen yang lebih detail / spesifik untuk
setiap pelayanan serta penyelesaian integrasi yang menyeluruh di triwulan I
dan II tahun 2021.
b. Secara simultan Sosialisasi/pelatihan dan monitoring evaluasi penggunaan
EMR di unit-unit pelayanan oleh seluruh Profesional Pemberi Asuhan juga
akan dilakukan secara rutin. Hal ini sebagai program kerja dan rencana
kegiatan untuk mencapai target indikator tahun 2021 yang sudah ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan
c. Rata-rata Capaian implementasi pelayanan yang menggunakan EMR th
2020,
• Triwulan I : 45,59% • Triwulan II : 47,28% • Triwulan III 55,72% • Triwulan IV : 56,54%
Dengan gambaran baseline tersebut, dan mempertimbangkan target IKT tahun
2021, maka perlu dilakukan review kembali mengenai kamus indikator RSB
serta targetnya per tahun.
Tabel 5.9 Target dan Realisasi Rekam Medis Elektronik (RME)
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA
TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Sosialisasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Rekam Medis Elektronik (RME)
% 100 100 100%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
61
V. Meningkatnya Penjamin Proses yang bermutu
g. Persentase Kejadian Infeksi Daerah Operasi
Infeksi daerah operasi adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah
operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan 90 hari dengan implan pasca
bedah. Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Tahun 2020 yaitu
1,42%. Angka tersebut mencapai target yaitu <2 %. Progres capaian kinerja
tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar
70,42%.
Salah satu faktor penyebab capaian Indikator IDO adalah faktor kesehatan
pasien sendiri, karena memiliki penyakit penyerta. Untuk menindaklanjuti
penyebab tersebut adalah dengan:
a. Peningkatan Penerapan bundle Infeksi Daerah Operasi, Evaluasi
pelaksanaan bundle, Edukasi terhadap petugas kesehatan terhadap
pentingnya melakukan kebersihan tangan dan kestrelisasian alat dan ruangan
di ruang operasi.
b. Pembersihan area permukaan di kamar operasi
c. Sosialisasi SPO Perawatan Luka
d. Melakukan pemantauan pasien operasi
Tabel 5.10 Target dan Realisasi Kejadian Infeksi Daerah Operasi
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA
TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Terwujudnya Penjamin Proses yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Sosialisasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Kejadian Infeksi Daerah Operasi
% <2 1,42 140,85%
h. Persentase Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit adalah Pasien yang dilayani
mulai dari pendaftaran sampai dilayani dokter kurang dari 60 menit. Capaian
sampai dengan Tahun 2020 adalah 69,70% dari target 77% atau 90,52%. Progres
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
62
capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024
terpenuhi sebesar 77,44%.
Persentase pasien yang memenuhi WTRJ dibawah 60 menit pada tahun ini
mengalami perbaikan dibanding dua triwulan sebelumnya. Dan dalam tiga bulan
terakhir, capaian ini juga tampak membaik, namun belum mencapai target.
Adapun klinik dengan capaian WTRJ > 60 menit masih dipengaruhi beberapa hal
seperti dibawah ini:
Kedatangan pasien yang sering terlambat menyebabkan WTRJ memanjang
hingga di atas 60 menit. Hal ini menjadi penghambat utama indikator ini untuk
mencapai target yang disepakati.
Tindak lanjut untuk masalah tersbut diatas, antara lain:
a. Sejak bulan Agustus 2020, setiap pasien yang akan berobat di klinik IRJ
diwajibkan daftar online dan check in melalui APM, kecuali bagi 11 klinik/
instalasi khusus dapat mendaftar Pendaftaran secara online bagi pasien
lama dan pasien baru di Instalasi rawat jalan
b. Implementasi Alur kedatangan/ check in melalui APM ( anjungan
Pendaftaran mandiri bagi pasien online
c. Berkoordinasi dengan Ins.SIRS mengenai aplikasi rekam jejak rekam medis
dengan sistem yang baru bagi PU dan petugas distribusi dibawah Ins. rekam
medis
d. Koordinasi dengan koordinator pelayanan klinik
e. Menghimbau koordinator pelayanan KSM untuk mengingatkan residen/DPJP
agar pasien mendaftar secara online untuk kunjungan berikutnya sehingga
dapat menggunakan sarana APM saat Check In di Klinik
f. Monitoring dan evaluasi sistem alarm WTRJ untuk keterlambatan klinik yang
memulai pelayanan.
g. Mengirimkan hasil WTRJ klinik yang capaiannya di atas 60 menit ke KSM
terkait sebagai bahan umpan balik.
Pengaturan nomor kunjungan melalui APM dengan modifikasi dari SIRS lembar
kontrol berikut jam kedatangan di RSHS ( dalam Proses bersama Instalasi
SIRS)secara onsite.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
63
Tabel 5.11 Target dan Realisasi Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Terwujudnya Penjamin Proses yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit
menit 77 69,70 90,52%
i. Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari
Capaian waktu Tunggu sebelum Operasi Elektif < 2 hari pada tahun 2020
ditargetkan sebesar 1,5, realisasi mencapai 2 atau 133,33%. Progres capaian
kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar
100%.
Waktu tunggu Sebelum Operasi Elektif adalah rata-rata tenggat waktu sejak
pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi dan telah dijadwalkan di kamar
operasi sampai operasi dilaksanakan. Capaian Waktu sebelum operasi elektif < 2
hari sampai dengan tahun adalah 2 hari.
Grafik 5.8 Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) Standar IRI Dihitung Dari Masuk
Rawat dalam Persentase Periode Januari – Desember 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
64
Tabel 5.12 Target dan Realisasi Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Menjamin Proses Yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari
hari 1,5 2 133,33
j. Ketepatan waktu jam visite dokter penanggung jawab DPJP
Ketepatan Waktu Jam Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP adalah
waktu kunjungan DPJP untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi
tanggungjawabnya setiap hari pada hari kerja. Capaian Ketepatan Waktu Jam
Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP pada tahun 2020 ditargetkan
sebesar 84%, realisasi mencapai 89,73% atau 106,82%. Progres capaian kinerja
tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 104,33%..
Tabel 5.13 Target dan Realisasi ketepatan waktu jam visite dokter penanggung jawab
(DPJP)
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Menjamin Proses yang Bermutu
INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Ketepatan Waktu Jam visite dokter penanggungjawab Pelayanan (DPJP)
‰ 84 89,73 106,82%
k. Presentase berkas layak klaim
Berkas pasien Layak Klaim adalah jumlah berkas pasien BPJS , baik yang
berobat jalan di Poliklinik Rawat Jalan dan di Instalasi Gawat Darurat maupun
yang rawat inap, yang sudah melalui proses purifikasi dan dinyatakan layak klaim,
pada tahap awal pengklaiman.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
65
Capaian Persentase Berkas Layak Klaim pada tahun 2020 ditargetkan sebesar
78%, realisasi mencapai 87,51% atau 112,19%. Progres capaian kinerja tahun
2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 101,76%.
Adapun berkas yang dinyatakan layak klaim adalah berkas yang sudah memenuhi
persyaratan kelengkapan berkas sesuai dengan standar klaim BPJS (Lembar
Individual Pasien, SEP, Resume Medik,Billing RS, Persyaratan Penunjang).
Adapun pada Rawat Jalan (Lembar Individual Pasien, SEP, SBPK, Billing RS,
Berkas Penunjang), IGD (Lembar Individual Pasien, SEP, SBPK, lembar triage) ,
Rawat Inap (Lembar Individual Pasien, SEP, Billing RS, Resume Medis, Surat
Pengantar Rawat Inap, Pengantar Administrasi Pulang).
Grafik 5.9 Persentase Berkas Layak Klaim
Tabel 5.14 Target dan Realisasi Presentase layak klaim
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Menjamin Proses Yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Persentasi Berkas Layak Klaim
% 78 87,51 112,19%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
J A N F E B M A R E T A P R I L M E I J U N I J U L I A G U S T U S S E P T E M B E R O K T O B E R N O V E M B E R D E S E M B E R
Berkas Rawat Jalan Berkas Rawat Inap Persentase Berkas Layak Klaim
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
66
l. Presentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit
Presentasi rujukan sisrute IGD RSHS < 5 menit pada Tahun 2020 ditargetkan
50%, realisasi 45% atau sebesar 90%. Progres capaian kinerja tahun 2020
terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 56,25%.
Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time di IGD di
masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :
Mereview serta merevisi prosedur alur tatalaksana pasien gawat darurat
rencana operasi di masa Pandemi COVID 19
Meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD.
Grafik 5.10 Presentase Respon Time Rujukan Sisrute IGD Tahun 2020
Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time di IGD di
masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :
Mereviu serta merevisi prosedur alur tatalaksana pasien gawat darurat
rencana operasi di masa Pandemi COVID 19
Meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD.
Tabel 5.15 Target dan Realisasi Presentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 Menit
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Menjamin Proses Yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 Menit
% 50 45 90%
januari februari maret april mei juni
standar (menit) 120 120 120 120 120 120
capaian (menit) 57.64 58.76 52.19 56.69 48.24 53.97
0
20
40
60
80
100
120
140
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
67
m. Jumlah Pasien Deteksi Dini Kanker
Jumlah pasien deteksi dini kanker tahun 2020 ditargetkan 100 orang, capaian 223
orang atau sebesar 223%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka
menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 91,39%.
Deteksi dini kanker adalah proses penapisan penyakit kanker serviks dan kanker
payudara melalui tes IVA dan SADANIS pada pasien yang berkunjung ke klinik
rawat jalan ginekologi dan klinik rawat jalan bedah onkologi serta yang dilakukan
pada kegiatan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh RSHS. Capaian pada
Tahun terhitung masih rendah karena motivasi untuk melakukan deteksi dini
masih kurang, JKN belum dapat menjamin pembiayaan untuk deteksi. Kegiatan
kemasyarakatan untuk saat ini tidak dilakukan pada saat pandemic covid dan
Pemeriksaan Sadanis saat ini baru dilakukan kepada pasien yang sudah memiliki
keluhan pada payudara dan belum tercatat / dilaporkan.
Tabel 5.16 Target dan Realisasi Jumlah pasien deteksi dini kanker
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Menjamin Proses Yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Sosialisasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Jumlah pasien deteksi dini kanker
orang 100 223 223%
Grafik 5.11 Target dan Realisasi Pasien Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara RSUP dr. Hasan Sadikin
JanuariFebrua
riMaret April Mei Juni Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Target 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Capaian 6 1 32 0 1 2 11 4 27 42 46 50
0
10
20
30
40
50
60
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
68
n. Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas
pertahun
Capaian Persentase capaian indicator mutu di area pelayanan klinis prioritas
pertahun pada tahun 2020 ditargetkan 65%, realisasi 68,97% atau sebesar
106,11%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun
2024 terpenuhi sebesar 91,95%.
Indikator mutu area pelayanan klinis prioritas adalah pengukuran mutu yang dipilih
dan ditetapkan oleh pimpinan untuk mengevaluasi pelayanan klinis prioritas.
Setiap tahun rumah sakit harus memilih fokus perbaikan, proses dan hasil praktik
klinis dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit, diberikan dalam volume
besar atau cenderung menimbulkan masalah. Direktur rumah sakit bersama-sama
dengan para pimpinan/manajer pelayanan dan manajemen memilih dan
menetapkan pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan evaluasi.
Tabel 5.17 Target dan Realisasi Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis
prioritas pertahun
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Penjamin Proses yang Bermutu
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Penilaian kali 1 1 100%
OUTPUT
Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas pertahun
% 65 68,97 106,11%
o. Presentase pemenuhan ketersediaan SPA
Presentase pemenuhan ketersediaan SPA pada tahun 2020 ditargetkan 65%,
realisasi 66,88% atau sebesar 102,89%. Progres capaian kinerja tahun 2020
terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 76%.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
69
Presentase pemenuhan ketersediaan SPA adalah tingkat ketersediaan sarana
prasarana sesuai Permenkes no. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Tabel 5.18 Aspek Penilaian Capaian Pemenuhan Ketersediaan Sarana Prasarana
Tahun 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
70
Tabel 5.19 Target dan Realisasi Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Memenuhi Standar SPA
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Pemeliharaan kali 1 1 100%
OUTPUT
Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA
% 65 66,88 102,89%
p. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
Capaian kehandalan peralatan medis dan non medis pada tahun 2020 ditargetkan
77%, realisasi 76,21% atau sebesar 98,97%. Progres capaian kinerja tahun 2020
terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 94,09%.
Peralatan yang akan dilakukan penilaian adalah semua peralatan yang
berdampak pada pelayanan/pendapatan rumah sakit, meliputi:
- Instalasi Radiologi: MRI, MSCT Hitachi 128, MSCT Siemens Somatom
Definition Flash 128, X-Ray DR Caresteam DRX Evolution Plus, X-Ray
DRPanoramic Instrumentarium.
- Instalasi Radioterapi: Linac, Cobalt, TPS, Pesawat Simulator, Pesawat
Microselection
- Instalasi Binatu : Mesin cuci CO
- Instalasi CSSD: sterilisator steam
- Instalasi Kedokteran Nuklir: Camera Gamma
- Instalasi Bedah Sentral : mesin Anestesi, Mesin Laparaskopi
- Instalasi rawat Intensif : ventilator.
Penyebab rendahnya capaian nilai OEE, dikarenakan adanya kerusakan alat :
1. MSCT Hitachi kerusakan X-ray Tube sejak bulan Agustus 2020
2. Fluoroscopy kerusakan pada system bucky cassette sejak bulan Agustus
2020
3. CT 6 Slice rusak sejak Juli 2020
Upaya yang telah dilakukan adalah melakukan prioritas perbaikan alat
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
71
Tabel 5.20 Target dan Realisasi Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Memenuhi standar SPA INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Renovasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)
% 77 76,21 98,97
q. Indeks Kepuasan Pegawai
Capaian indeks kepuasan pegawai pada tahun 2020 ditargetkan 80%, realisasi
83% atau sebesar 103,75%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka
menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 94,32%.
Indikator kepuasan pegawai (IKP) adalah data dan informasi tentang tingkat
kepuasaan pelanggan internal yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat pelanggan internal selama bekerja di RSHS
dalam kurun waktu tertentu. Pelanggan internal adalah pegawai didalam
lingkungan RSHS baik ASN maupun BLU. Jumlah responenden 410 pegawai.
Capaian IKP tersebut pada Triwulan IV 2020 mencapai 83%, atau mencapai
98,75% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%.
Tabel 5.21 Target dan Realisasi Kepuasan Pegawai
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Meningkatkan Employee Engagement
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Survey kali 2 2 100%
OUTPUT
Indeks Kepuasan pegawai
orang 80 83 103.75
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
72
r. Jumlah Lean Project yang terlaksana
Capaian jumlah lean project yang terlaksana pada tahun 2020 ditargetkan 4
project, realisasi 4 project atau sebesar 100%. Progres capaian kinerja tahun
2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 50%.
Lean projek adalah projek (Kumpulan kegiatan yang memiliki tujuan dalam waktu
dan anggaran yang ditentukan) yang dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi
pada suatu proses bisnis atau unit di rumah sakit. Projek ini dilaksanakan oleh tim
yang terdiri dari lintas fungsi yang dipimpin oleh kepala unit atau pemilik proses
(process owner). Waktu untuk setiap projek diharapkan berada pada rentang 3-6
bulan.
Pada tahap awal, keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi diukur dengan
jumlah lean project yang dilaksanakan di RSHS per semester. Tujuannya adalah
untuk membiasakan pegawai dengan projek lean. Setelah terbiasa dengan
pendekatan lean (implementasi 2 tahun), indikatornya berubah menjadi berapa
besar penghematan yang dilakukan dalam rupiah.
Capaian Jumlah Lean Project yang terlaksana pada tahun 2020 mencapai 4 atau
100% dari target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 4.
Tabel 5.22 Target dan Realisasi Jumlah Lean Project yang terlaksana
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Membangun Lean Culture
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Renovasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Jumlah Lean Project yang terlaksana
Project 4 4 100
s. Pertumbuhan pendapatan pertahun
Capaian pendapatan pertahun pada tahun 2020 ditargetkan 3%, realisasi 1,91%
atau sebesar 63,67%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka
menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 38,2%.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
73
Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas
barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa,
jasa lembaga keuangan dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secra
langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan dari APBN.
Capaian pertumbuhan pendapatan pertahun pada Tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 1,91%, hal tersebut dikarenakan kasus covid 19 dimana ada
pembatasan secara mikro dalam pelayanan mengakibatkan penurunan jumlah
kunjungan sehingga pencapaian pendapatan menurun.
Hambatan/Kendala dan Permasalahan yang dihadapi, Penurunan Jumlah
kunjungan pasien, sehingga target layanan tidak tercapai, adanya pengalihan
anggaran khususnya anggaran belanja modal ke Tahun 2021, Persyaratan
Administrasi dan/ atau perijinan pelayanan yang belum disetujui.
Upaya Perbaikan Capaian pertumbiuhan pendapatan pertahun ini yang telah
direncanakan secara berkelanjutan adalah membuka Pelayanan Telemedicine
untuk memberikan pilihan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang relatif
aman dalam menghadapi pandemi. Fasilitas cashless untuk memberikan alternatif
kemudahan pembayaran kepada masyarakat.
Tabel 5.23 Target dan Realisasi Pertumbuhan pendapatan pertahun
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Meningkatkan pendapatan
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
Pertumbuhan pendapatan pertahun
% 3 1,91 63,67
t. POBO
Capaian POBO pada tahun 2020 ditargetkan 85%, realisasi 84,25% atau sebesar
99,12%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun
2024 terpenuhi sebesar 90,59%.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
74
Pendapatan PNBP merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh sebagai
imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa,
jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari
APBN (Rupiah Murni). Capaian POBO pada Tahun 2020 mencapai 88,34%.
Tabel 5.24 Target dan Realisasi POBO
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Efisiensi Biaya Operasional
INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
Koordinasi kali 1 1 100%
OUTPUT
POBO % 85 84,25 99,12
B. Pencapaian Kinerja berdasarkan Penilaian Kinerja Satker BLU
Skor Tingkat kesehatan/kinerja R SUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan baik
yang terdiri dari Area Klinis dan Area Manajerial. Rincian untuk masing masing aspek
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.25 Penilaian Kinerja Satker BLU tahun 2020
No
Kategori Indikator Area Klinis Standar
Capaian Tahun 2019
Capaian Triw I 2020
Capaian Sem I 2020
Capaian Triw III 2020
Capaian Tahun 2020
1
Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar
Pelayanan
Kepatuhan thd Clinical Pathway
5 CP/I/I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E
2 % kejadian pasien jatuh
≤ 3% 0,01 0,0001 0,0001 0 0,012
3 Penerapan keselamatan operasi
100% 99,75 99,86 99,87 100 99,89
4 Kepatuhan penggunaan FORNAS
≥ 80% 98,94 98,51 98,36 98,77 97,25
5 Tidak adanya kejadian salah sisi
0 0 0 0 0 0
6
Pengendalian Infeksi di RS
Dekubitus ≤ 1,5% 1,05 1,86 1,59 0,93 1,5
7 ISK ≤ 4,7% 0,26 0,11 0,25 0,39 0,26
8 IDO ≤ 2% 1,30 1,88 1,76 1,12 1,42
9 VAP ≤ 5,8% 0,62 0,45 0,32 0,82 0,54
10 Phlebitis ≤ 5% 0,05 0,03 0,03 0,04 0,04
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
75
11
Capaian Indikator Medik
NDR ≤ 24‰ 53,54 63,74 60,45 55,45 58,49
12 Kematian pasien di IGD
≤ 2,5% 1,77 1,83 1,87 2,08 1,89
13 AKI ≤ 25% 0,01 0,74 0,06 1,21 1,25
14 Medication Error < 5% 0,14 0,15 0,21 0,33 0,25
15 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
100% 100 100 100 100 100
16 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
100% 95,15 92,91 100 94,18 93,19
Jumlah Total Area Klinis
No
Kategori Indikator Area Klinis Standar Capaian Tahun 2019
Capaian Triw I 2020
Capaian Sem I 2020
Capaian Triw III 2020
Capaian Tahun 2020
17 Utilisasi BOR 70-80% 67,27 66,18 48,98 50,12 53,09
18
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan ≥ 85%
(Semester) 82,39
Dilaksanakan per semester 78,53
Dilaksanakan per semester 76,67
19 Kecepatan respon thd komplain
>75% 100 100 100 100 100
20
Ketepatan waktu pelayanan
ERT 2 ≤ 120 menit 40,69 54,46 44,42 52,55
21 Waktu tunggu rawat jalan
≤ 60 menit 55,85 57,25 55,95 50,94 69,70
22 Waktu tunggu operasi elektif
≤ 48 jam 37,57 37,92 38,80 46,07 52,08
23 Waktu tunggu pelayanan radiologi
≤ 3 jam 2,07 1,99 1,43 2,11 2,42
24 Waktu tunggu pelayanan laboratorium
≤ 2 jam 0,66 0,66 0,86 94,18 0,88
25 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
≤ 30 menit 33,85 37,51 34,56 27,30 32,25
26 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1x24 jam
>80% 96,47 95,80 95,11 95,62 95,10
27 SDM
% staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun
100% (tahun) 12,6 51 12,4 37 76,09
28
Sarana prasarana
% tingkat kehandalan Sarpras
100% (tahun) 93,73 97,2 94,4 72,5 76,21
29 Tingkat penilaian Proper
Biru (tahun) Tdk ada penilaian
proper
Tdk ada penilaian proper
Tdk ada penilaian proper
Tdk ada penilaian proper
Tdk ada penilaian proper
30 IT Level IT yang terintegrasi
Advanced (tahun)
Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2
31 Pendidikan* Jumlah penelitian yang dipublikasikan
>10 penelitian (tahun)
236 46 94 130 162
32 (*khusus RS Pendidikan)
Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran
1 : 5 1 : 3 1 : 4 1 : 4 1 : 4 1 : 3
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
76
Berikut ini diuraikan mengenai capaian masing-masing indikator untuk tingkat
kesehatan BLU, untuk Aspek Pelayanan sebagai berikut:
I. Area Klinis
1. Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
a. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.26 Target dan Realisasi Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway Tahun
tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
INPUT:
Pertemuan Kali 12 12 100%
OUTPUT:
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Skor 3 3 100%
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway mencapai standar bila ada 5 Clinical
Pathway yang diimplementasikan dalam rekam medik dan sudah dievaluasi.
Clinical Pathway yang diimplementasikan dalam rekam medik dan sudah dievaluasi
Tahun 2020, sebagai berikut:
No
Clinical Pathway yang telah diimplementasi, dievaluasi dan terintegrasi
dengan rekam medis
5 Area Prioritas
1 Karsinoma Ovarium Obstetri dan Ginekologi
2 Karsinoma Recti Ilmu Bedah, Divisi Bedah Digestif
3 Glioma Bedah Saraf
4 Karsinoma Buli Urologi
5 Karsinoma Sinonasal Ilmu Kesehatan THT-KL
Penetapan Lima Area Prioritas yang terbaru tetap didasarkan pada jenis layanan
terhadap pasien yang dapat diberlakukan, evaluasinya mencakup kesesuaian bagi
populasi pasien rumah sakit, disesuaikan dengan teknologi, obat-obatan dan
sumber daya yang lainnya yang tersedia di rumah sakit serta norma professional
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
77
yang diakui secara nasional, dinilai seberapa jauh pedoman tersebut secara ilmiah,
disetujui atau ditetapkan oleh Direktur Utama, diterapkan dan diukur konsistensi
penggunaan dan efektivitasnya, dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan yang
teerlatih untuk menerapkan pedoman atau alur klinis, dan direvisi jika terdapat
update dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK).
Penetapan Lima Clinical Pathway dan Area Prioritas klinis RSUP dr. Hasan Sadikin
bandung pada tahun 2020 dijadikan acuan dalam penilaian asuhan klinis dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien di RSHS.
Implementasi capaian kepatuhan terhadap Clinical pathway pada lima area
prioritas yang baru (tahun 2020) mulai diterapkan sejak bulan Maret 2020,
sehingga penilaian evaluasinya dilakukan sejak bulan berikutnya. Audit capaian ini
pun telah dilakukan oleh Komite Medik yang bertujuan untuk memperbaiki capaian
di bulan berikutnya.
Capaian Tahun 2020 adalah 98,62 %. Capaian ini telah mencapai standar yang
ditetapkan yaitu lebih dari 80%.
b. Persentase kejadian pasien jatuh
Persentase kejadian pasien jatuh dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.27 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
INPUT:
SDM Tim 1 1 100%
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Persentase Kejadian Pasien Jatuh
skor 2 2 100%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
78
Grafik 5.12 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh tahun 2020
Laporan Kejadian pasien jatuh selama tahun 2020 yang terlaporkan ke Komite Mutu
dan keselamatan Pasien yaitu 0,012%. Yaitu 4 kejadian dari 33.692 pasien rawat inap.
Capaian tersebut sudah mencapai standard yaitu < 3%, dengan skor 2.
Realisasi capaian tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan capaian tahun
2019 yaitu 0.0186% (10 kejadian dari 53.795 pasien rawat inap).
c. Penerapan keselamatan operasi
Penerapan keselamatan operasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.28 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
INPUT:
SDM Tim 1 1 100%
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Penerapan keselamatan operasi
skor 2 2 100%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe
rOktober November Desember
Standar 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
Capaian 0% 0% 0.00% 0.06% 0.06% 0.00% 0.03% 0.00% 0.00% 0.03% 0.00% 0.00%
0%
1%
1%
2%
2%
3%
3%
4%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
79
Grafik 5.13 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi Tahun 2020
Persentase Penerapan Keselamatan Operasi pada Tahun 2020 mencapai 99.93%
dengan skor 1.5 , yaitu 7.557 formulir checklist keselamatan operasi yang telah dinilai
lengkap dari 7.562 formulir. Capaian tahun 2020 telah mencapai standar 100%.
Capaian Tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu
99.78% (13.618 formulir checklist keselamatan operasi yang dinilai lengkap dari total
13.652 formulir)
Upaya terus menerus meliputi peningkatan kepatuhan dan kualitas kelengkapan
pengisian check list keselamatan operasi sebagai monitoring dan evaluasi laporan
secara berkala kepatuhan para petugas dan hasil pengumpulan data setiap bulan,
pelaksanaan briefing setiap pagi dan pada saat pertukaran shift, serta pengecekan
pengisian daftar tilik keselamatan operasi oleh petugas secara berlapis baik di kamar
operasi maupun pada saat pasien tiba di Ruang Pemulihan.
d. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)
Kepatuhan Penggunaan FORNAS dapat dilihat sebagai berikut:
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe
rOktober November Desember
Standar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 99.75% 99.87% 100.00% 100.00% 100.00% 99.84% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
80
Tabel 5.29 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
SPO Berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Kepatuhan Penggunaan FORNAS
skor 2 2 100%
Grafik 5.14 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas Tahun 2020
Penulisan resep sesuai Formularium Nasional pada Tahun 2020 telah mencapai
97.25%, dengan skor 2 sudah mencapai standar yang ditetapkan, dengan
perhitungan dari 608.414 resep yang dilayani di depo farmasi RSHS, 591.682
resep telah sesuai dengan Formularium Nasional. Capaian Tahun 2020 menurun
apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu sebesar 98,94%.
Upaya untuk meningkatkan kepatuhan penulisan resep mengacu pada
Formularium Nasional terus dilakukan dengan cara sosialisasi Formularium
Nasional terbaru, serta pendistribusian Formularium Nasional dalam bentuk
hardcopy dan softcopy ke seluruh ruangan, Klinik serta KSM.
i. Tidak adanya kejadian salah sisi
Tidak adanya kejadian salah sisi dapat dilihat sebagai berikut:
januari februari maret april mei juni juli agustusseptembe
roktober november desember
standar 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
capaian 98.73 98.56 98.2 97.86 97.92 98.25 98.44 98.18 98.39 97.23 96.62 93.97
84
86
88
90
92
94
96
98
100
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
81
januari februari maret april mei juni Juli agustusseptembe
roktober november desember
standar % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
capaian % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
Tabel 5.30 Target dan Realisasi Tidak Adanya Kejadian Salah Sisi Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
SPO Berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Tidak adanya kejadian salah sisi
skor 2 2 100%
Grafik 5.15 Target dan Realisasi Tidak Adanya Kejadian Salah Sisi Tahun 2020
Pada Tahun 2020, tidak ada kejadian operasi salah sisi dari 6.958 tindakan
operasi yang dilakukan, dengan skor 2. Upaya peningkatan implementasi
identifikasi pasien, penandaan area operasi, serta standar-standar patient safety
lainnya terus menerus dilakukan dengan harapan tidak pernah terjadinya kejadian
salah sisi baik sekarang maupun di kemudian hari.
2. Pengendalian Infeksi di RS
a. Dekubitus
Angka Dekubitus dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.31 Target dan Realisasi Dekubitus Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISA
SI
TINGKAT
CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100 %
OUTPUT:
Dekubitus skor 3 3 100%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
82
januari februari maret april mei juni juli agustusseptem
beroktober
november
desember
standar ‰ 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7
capaian ‰ 0.32 0 0 0.97 0.99 0 0 0 0 0.51 0.00 0
0
1
2
3
4
5
januari februari maret april mei juni juli agustusseptembe
roktober november desember
standar ‰ 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7
capaian ‰ 0.32 0 0 0.97 0.99 0 0 0 0 0.51 0.00 0
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
5
Angka dekubitus pada tahun 2020 yaitu 1.15 ‰ dengan skor 3, capaian ini sudah
mencapai standar ≤ 1.5‰ dengan rincian terdapat 20 kejadian dekubitus dari
17.341 jumlah hari tirah baring.
Capaian tahun 2020 ini sedikit menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2019
yaitu 1.058 ‰.
Grafik 5.16 Standar dan Realisasi Dekubitus Per Bulan tahun 2020
b. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Angka ISK dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.32 Target dan Realisasi ISK Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
ISK skor 2 2 100%
Angka kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada Tahun 2020 yaitu 0.264 ‰
dengan skor 2. Angka ini sudah memenuhi standar yang ditetapkan yaitu ≤ 4,7‰.
Capaian Tahun 2020 ini lebih baik bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019
yaitu 0.27 ‰.
Grafik 5.17 Standar dan Realisasi ISK Tahun 2020
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember
standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
capaian 3.39 0.92 1.04 0.00 3.02 0.00 1.92 0.68 0.00 0.00 0.65 0.74
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
83
c. IDO
Angka IDO dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.33 Target dan Realisasi IDO Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISA
SI
TINGKAT
CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
OUTPUT:
IDO Skor 2 2 100 %
Grafik 5.18 Standar dan Realisasi IDO tahun 2020
Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Tahun 2020 yaitu 1.424% dengan
skor 2. Angka ini masih di bawah Standar (Kemkes : ≤ 2 % & CDC : ≤ 1,9 %).
Capaian Tahun 2020 menurun dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu
1.30%.
d. Ventilator Associated Pneumonia (VAP )
Angka VAP dapat dilihat sebagai berikut:
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember
standar % 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
capaian % 1.94 4.12 0 2.67 1.41 0.96 2.47 0 1.33 1.8 1.08 0
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
84
Tabel 5.34 Target dan Realisasi VAP tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
VAP skor 2 2 100%
Grafik 5.19 Standar dan Realisasi tahun 2020
Angka kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Tahun 2020 yaitu
0.548‰ dengan skor 2. Angka ini sudah memenuhi standar yang ditetapkan yaitu
≤5.8‰. Terdapat 1 kasus VAP dari 1.199 jumlah hari pemakaian ETT/ventilator.
Capaian Tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019
yaitu 0.62 ‰.
e. Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
Angka Phlebitis dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.35 Target dan Realisasi Phlebitis Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:
kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Phlebitis skor 2 2 100%
Angka phlebitis pada Tahun 2020 yaitu 0.046 % dengan skor 2, sudah memenuhi
standar yang ditetapkan yaitu < 5%. Terdapat 20 kasus phlebitis dari 43.524 pasien
januari februari maret april mei juni Juli agustus september oktober november desember
standar ‰ 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8
capaian ‰ 1.3 0 0 0 0 0 2.31 0 0.00 2.75 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
85
yang terpasang kateter intra vena. Capaian Tahun 2020 lebih baik bila dibandingkan
dengan capaian Tahun 2019 yaitu 0.0498 %.
Grafik 5.20 Target dan Realisasi Phlebitis tahun 2020
3. Capaian Indikator Medik
a. NDR
NDR dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.32 Target dan Realisasi NDR Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR REALISASI
TINGKAT
CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Capaian Indikator Medik INPUT:
Pertemuan koordinasi
Kali 3 3 100 %
Sarana Usulan 2 2 75 %
OUTPUT:
NDR Skor 3 1 33.33
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe
rOktober November Desember
Standar 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
capaian (%) 0.05% 0.02% 0.02% 0.00% 0.11% 0.03% 0.12% 0.03% 0.00% 0.15% 0.06% 0.00%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
86
Grafik 5.21 Standar dan Realisasi NDR
Angka NDR RSHS pada Tahun 2020 mencapai 58.49 ‰ dengan skor 1. angka
ini masih belum mencapai standar BLU yaitu < 24‰. Capaian tahun 2020 juga
menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2019 yang mencapai 53.3 ‰.
Tingginya kebutuhan pasien perawatan intensif dan high care di RSUP. Dr.
Hasan Sadikin Bandung namun belum diimbangi oleh rasio kapasitas tempat
tidur intensif dengan ruang perawatan biasa serta terbatasnya SDM yang
terdapat di intensif diakibatkan oleh salah satunya mobilisasi untuk
pengembangan pelayanan COVID 19 (perluasan kapasitas TT COVID 19) turut
berkontribusi pada capaian indikator ini.
Upaya perbaikan dengan penyusunan kajian permohonan bantuan tenaga
kesehatan bantuan dengan kompetensi khusus intensif kepada BPSDM.
b. Kematian pasien di IGD
Kematian pasien di IGD dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.37 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Capaian Indikator Medik INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
Alat unit 35 35 100%
OUTPUT:
Kematian pasien di IGD
skor 2 2 100%
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar % 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
capaian % 66.48 64.06 60.51 67.73 41.86 60.45 56.3 62.06 48.01 56.70 59.74 54.71
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
87
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar % 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
capaian % 2.05 1.71 1.71 1.79 2.19 1.87 2.24 1.95 1.90 1.56 1.3 2.67
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Grafik 5.22 Standar dan Realisasi Kematian pasien IGD Tahun 2020
Angka kematian gawat darurat Tahun 2020 mencapai 1.89% dengan skor 2, sudah
mencapai target dan standar yang ditetapkan, yaitu ≤ 2.5%. Capaian Tahun 2020
ini menurun bila dibandingkan dengan capaian triwulan I tahun 2019 yaitu 1.77%.
Kenaikan angka kasus harian COVID 19 di Jawa Barat pada khususnya mulai
sejak bulan November turut menyumbang peningkatan Bed Occupancy Rate di
ruang rawat isolasi dan ruang rawat isolasi intensif di RSHS. Hingga akhirnya,
terdapat beberapa pasien COVID 19 yang tertahan di IGD hingga melebihi 3 kali
lipat kapasitas IGD isolasi yang seharusnya. Beberapa pasien yang memiliki gejala
berat dan kritis tidak dapat bertahan dan turut menyumbang kenaikan kematian
pasien di IGD.Namun ruangan intesif isolasi yang dituju tidak dapat menerima lagi
diakibatkan oleh telah terisi oleh pasien COVID 19 yang telah terlebih dahulu
datang.
Pasien yang dirujuk tanpa melalui sisrute dengan kondisi covid berat dan kritis pun
menjadi faktor penyumbang angka kematian di IGD.
Optimalisasi peran dokter spesialis jaga on site IGD serta dengan meningkatkan
pelayanan secara tim untuk kasus yang memerlukan penanganan multidisiplin.
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) dapat dilihat sebagai berikut:
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
88
Tabel 5.38 Target dan Realisasi Angka Kematian Ibu (AKI)
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Peningkatan Indikator kesehatan Jawa Barat
INPUT:
Kebijakan Berkas 1 1 100%
Alat unit 4 4 100%
Kejadian Kematian Ibu
% 2 2 100%
Kejadian kematian Ibu di RSHS pada Tahun 2020 adalah 1.254%, Capaian AKI
sudah mencapat standar RS BLU yaitu kurang dari 25%. Jumlah kelahiran hidup di
RSHS pada Tahun 2020 adalah 2.153 persalinan. Jumlah kematian ibu pada tahun
2020 adalah 27 orang. Sehingga didapatkanlah skor 2. Capaian Tahun 2020 menurun
dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu 1.191 % (36 kematian ibu dari 3.021
kelahiran hidup).
Grafik 5.23 Capaian Kejadian Kematian Ibu Tahun 2020
Penyebab capaian kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Gagal
Nafas ( 11 kasus), dan Syok Hemorrhagik (4 kasus), Syok Septik (3 kasus),
Kegagalan Multi Ogran (3 kasus), Syok Kardiogenik (2 kasus), Henti Jantung
(2kasus), serta Mati Batang Otak (1 kasus). Diagnosis primer dari ibu yang meninggal
Januari Februari Maret April May June July August September October November December
Standar 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
Capaian 0.022% 0.000% 0.000% 1.200% 0.000% 0.490% 0.690% 2.110% 0.630% 4.900% 0.840% 3.330%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
89
adalah Pendarahan Pasca Salin akibat Atonia Uteri (5 kasus), Eklampsia (3 kasus),
Pendarahan Pada Masa Kehamilan akibat Plasenta Previa (2 kasus), Preeklampsia (2
kasus), Infeksi Pneumonia akibat Virus (2 kasus), dan lainnya.
Tahun Jumlah
Kematian Ibu
Jumlah Kelahiran
Hidup AKI Target Keterangan
2016 19 2106 867/100.000 kelahiran hidup
- -
2017 22 2420 909/100.000 kelahiran hidup
670/100.000 kelahiran hidup
2018 21 3051 688/100.000 kelahiran hidup
887/100.000 kelahiran hidup
2019 36 3021 1191/100.000 kelahiran hidup
800/100.000 kelahiran hidup
2020 27 2153 1254/100.000 kelahiran hidup
Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi capaian kematian ibu di RSHS, terdiri
atas Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal yaitu belum optimalnya
komunikasi antara peserta didik PPDS dengan DPJP, tidak adanya alat kesehatan
penunjang berupa EKG, Monitor dan Defibrilator di IGD Obgyn, serta kesulitan pasien
dengan pneumonia dan sepsis mendapatkan ruang perawatan definitive di ICU.
Faktor eksternal diakibatkan oleh belum optimalnya sistem rujukan antar rumah sakit
sehingga didapatkan kasus rujukan terlambat dan rujukan yang sudah berkeliling ke
satu rumah sakit dan rumah sakit lainnya dan pemanfaatan rujukan sisrute belum
optimal. Selain itu pada kasus persalinan dengan COVID 19 diakibatkan oleh ruangan
RS rujukan rata-rata dalam keadaan penuh terisi maka pasien tersebut sudah dalam
keadaan yang perburukan.
Tindak lanjut terkait capaian ini adalah telah diadakannya pertemuan melibatkan
Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang merupakan
kabupaten penyumbang kematian ibu tertinggi di RSHS untuk bersama-sama
menganalisa penyebab dan menyusun rencana tindak lanjut di tingkat masing-masing
regional. Selain itu, telah diadakan pembinaan Bidan dan Dokter Umum di fasilitas
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
90
kesehatan jejaring mengenai kasus-kasus gawat darurat obstetrik dan
mengoptimalkan skrining ibu hamil risiko tinggi.
d. Medication Error
Tabel 5.39 Target dan Realisasi Medication Error Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISA
SI
TINGKAT
CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Capaian Indikator Medik INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Medication Error skor 2 2 100%
Capaian angka Kejadian Nyaris cedera Peresepan Obat (medication error) pada
Tahun 2020 mencapai 0.254%, sudah mencapai standar skor 2 (< 5%). Terdapat
938 resep yang teridentifikasi salah setelah diverifikasi dari 368.998 keseluruhan
resep yang ditulis oleh dokter. Capaian Tahun 2020 menurun bila dibandingkan
pada Tahun 2019 yaitu 0.140%.
Kejadian nyaris cedera peresepan obat (medication error) terdiri atas tipe
kejadian KNC untuk salah pasien, salah nama obat, salah dosis, salah rute
pemberian obat, salah waktu pemberian/jadwal, adanya duplikasi dan
interaksi/ketidakcampurkan obat yang mungkin terjadi.
Grafik 5.24 Target dan Realisasi Medication Error (dalam %) Tahun 2020
Rencana Tindak Lanjut untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah :
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September October November December
standar % 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
capaian % 0.142 0.176 0.128 0.202 0.481 0.286 0.38 0.3 0.316 0.316 0.253 0.213
0
1
2
3
4
5
6
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
91
1. sosialisasi kembali penulisan resep yang lengkap kepada dokter penulis resep
2. peningkatan kewaspadaan pada resep obat kemoterapi terutama menyangkut
regimen dan dosis obat pada tiap siklusnya. Pengkajian wajib dilakukan oleh
Apoteker Penanggungjawab Pelayanan
3. peningkatan pengkajian resep sehingga dapat mendeteksi dan mencegah
terjadinya kesalahan obat karena kesalahan penulisan resep. Dan
peningkatan konfirmasi dan informasi tentang penulisan resep kepada dokter
e. Waktu Lapor hasil tes kritis Radiologi
Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan
jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai
dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya diterima oleh dokter yang
mengirim, baik lisan maupun tulisan. Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil
pemeriksaan dengan kategori kritis, yang termasuk dalam kategori kritis yang
ditetapkan dengan kebijakan RS.
Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.40 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Capaian Indikator Medik INPUT:
Kebijakan berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi
skor 2 2 100%
Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi pada Tahun 2020 sudah memenuhi standar yaitu
100% dilaporkan < 60 menit, dengan skor 2.
Upaya peningkatan dengan membangun layanan PACS (Picture Archiving
Communication system dengan tujuan hasil pencitraan dapat disampaikan dalam waktu
yang diharapkan lebih cepat.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
92
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
capaian % 92.75 94.8 90.64 93.33 95.3 93.27 92.57 93.48 94.24 93.52 92.28 92.3
84
86
88
90
92
94
96
98
100
102
Grafik 5.25 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020
f. Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium
Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.41 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Capaian Indikator Medik INPUT:
SPO berkas 1 1 100%
OUTPUT:
Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium
skor 2 1.5 75%
Waktu Lapor hasil tes kritis laboratorium pada Tahun 2020 belum memenuhi standar
yaitu 100% dilaporkan < 30 menit, dengan capaian 93.19%, dengan skor 1,5.
capaian Tahun 2020 lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu
mencapai 95.15%.
Adapun hal ini terkait dengan kebijakan terkait inefisiensi pemeriksaan laboratorium di
IGD , pasien yang memerlukan pemeriksaan lanjutan dapat di lakukan di rawat inap.
Pada saat pasien IGD didaftarkan rawat inap. Petugas laboratorium menghubungi ke
IGD pasien telah diantarkan ke ruangan rawat, sehingga petugas menghubungi ulang
ke ruangan dan memperpanjang TAT pelaporan cito. Rencana Tidak lanjut
menyampaikan SMS blast pada DPJP pemohon formulir laboratorium.
Grafik 5.26 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes Laboratorium tahun 2020
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
capaian % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
93
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Capaian 66.68% 71.82% 60.06% 28.97% 27.32% 40.19% 44.61% 57.35% 64.21% 60.25% 67.93% 47.64%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Capaian 66.68% 71.82% 60.06% 28.97% 27.32% 40.19% 44.61% 57.35% 64.21% 60.25% 67.93% 47.64%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk
memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan
dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh
dokter yang mengirim, baik lisan maupun tulisan. Yang dimaksud dengan kritis adalah
hasil pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan
kebijakan RS.
II. Area Manajerial
1. Utilisasi
a. BOR
BOR dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.42 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Utilisasi INPUT:
-Kebijakan Berkas 1 1 100%
- SPO berkas 1 1 100%
- Alat set 12 12 100%
OUTPUT:
BOR skor 2 1 50%
Tabel 5.27 Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR tahun 2020
Rata-rata BOR pasien pada Tahun 2020 adalah 53.09% dengan skor 1. Angka ini
belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 70-80%.
januari februari maret april mei juni Juli AgustusSeptemb
erOctober
November
December
standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Capaian 66,68% 71,82% 60,06% 28,97% 27,32% 40,19% 44,61% 57,35% 64,21% 60,25% 67,93% 47,64%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
94
Sejak ditetapkan adanya pandemi COVID 19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020,
RSHS ditetapkan menjadi salah satu dari RS rujukan pelayanan pasien COVID 19
sehingga dinilai perlu menyiapkan ruangan dengan kapasitas yang memadai sesuai
dengan kebutuhan dimasa kunjungan ODP/PDP serta pasien terkonfirmasi COVID 19
meningkat, hal inilah yang mendorong adanya transisi perubahan kapasitas dan
alokasi Tempat Tidur untuk perawatan pasien COVID 19, selain itu juga disebabkan
oleh kerusakan sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang ada di ruang
perawatan serta keterbatasan SDM di ruang perawatan tersebut.
Perubahan kapasitas dan alokasi tempat tidur terjadi secara bertahap di Gedung
Kemuning seiring dengan meningkatnya kasus COVID 19 yang datang ke RSHS dan
perlu ditangani di ruang rawat isolasi yang terpisah dari pasien lain untuk meminimalisir
transmisi antar pasien dan pegawai. Gedung Kemuning disiapkan dan dialokasikan
untuk Ring 1 dengan perubahan kapasitas rawat dari 176 menjadi 128 tempat tidur.
Lantai 5 Gedung Kemuning, yang seyogyanya dipergunakan untuk merawat pasien
kelas 1, pada skenario perawatan COVID 19, tidak dipergunakan dan dialih fungsikan
menjadi ruangan staf tenaga kesehatan yang melayani pasien COVID 19.
Pada akhir tahun 2020, terdapat 3 area pelayanan yang dinyatakan sebagai klaster
yaitu Gedung Kenanga, Gedung Fresia dan HCU RIK Pav Parahyangan. Sebagai
dampak dinyatakannya ketiga area tersebut sebagai klaster, pelayanan rawat inap
dikurangi hingga 50% dari kapasitas TT untuk meminimalisir jumlah petugas yang
merupakan kontak erat dari kejadian klaster tersebut. Sehingga Bed Occupancy Rate
pada bulan Desember turun sekitar 20% dari bulan sebelumnya.
2. Kepuasan Pelanggan
a. Kepuasan pelanggan
Kepuasan Pelanggan dapat dilihat sebagai berikut:
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
95
Tabel 5.43 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepuasan Pelanggan INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
2 1
10.525.000
2 1
10.525.000
100 1
10.525.000
OUTPUT:
Kepuasan Pelanggan % 85 76,67 90,2
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil dari kegiatan survey kepuasan masyarakat
berupa angka (terdiri dari angka 1 s.d 4). Metode menggunakan skala likert. Pada
skala likert, responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka
terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
Untuk besaran sampel dan jumlah populasi menggunakan tabel sampel dari Krejcie
and Morgan. Jumlah responden sebanyak 384 orang, survey dilakukan pada Tahun
2020 diseluruh area pelayanan RSHS. Hasil pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020 adalah 76,67(Baik).
b. Kecepatan respon terhadap komplain
Kecepatan respon terhadap komplain dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.44 Target dan Realisasi Kecepatan respon terhadap komplain
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepuasan Pelanggan INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
OUTPUT:
Kecepatan respon terhadap komplain
skor 2 2 100%
3. Ketepatan Waktu Pelayanan
a. Emergency Response Time 2 (ERT 2)
ERT 2 dapat dilihat sebagai berikut:
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
96
Tabel 5.45 Target dan Realisasi ERT 2 Tahun tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN STANDAR
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:
- Kebijakan berkas 1 1 100%
-Alat usulan 1 1 100%
OUTPUT:
ERT 2 skor 3 3 100%
Emergency response time 2 Tahun 2020 mencapai 52.55 menit dengan skor 3 (<
120 menit). Capaian ini lebih menurun bila dibandingkan dengan capaian Tahun
2019 yaitu 40.69 menit, walaupun sudah mencapai standar BLU yang ditetapkan,
120 menit.
Pelayanan Operasi yang bersifat life saving, emergensi dan urgensi mengalami
perubahan alur di Masa Pandemi COVID 19, perubahan mencakup pemeriksaan
skrining COVID 19 pada pasien tersebut yang secara tidak langsung menambah
waktu yang diperlukan sebelum pasien tersebut dilakukan tatalaksana selanjutnya
di kamar operasi emergensi.
Grafik 5.28 Target dan Realisasi Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2020
Sejak bulan Juni, kunjungan gawat darurat secara berangsur-angsur meningkat,
walaupun belum mencapai angka kunjungan yang pada masa sebelum pandemi
COVID 19 berlangsung. Dengan meningkatnya beban pasien, yang belum dapat
diimbangi oleh kapasitas ruang operasi yang telah dimodifikasi serta staf SDM
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2020 3525 3216 3017 1627 1877 2071 2027 2499 2080 2283 2262 2073
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
97
menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada menurunnya capaian tahun
2020.
Permasalahan lainnya yang biasanya muncul adalah kurang pahamnya pihak yang
secara langsung berhadapan dengan pasien dalam hal ini yaitu PPDS, dan staf
tenaga kesehatan yang berada di Instalasi Gawat Darurat.
Grafik 29 Target dan Realisasi ERT 2 tahun 2020
Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time 2 di IGD di
masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaanSPO/ prosedur alur
tatalaksana pasien gawat darurat rencana operasi di masa Pandemi COVID.
Sosialisasi yang dilakukan kepada KSM yang terlibat melibatkan Instalasi
Gawai Darurat, Instalasi Bedah Sentral dan Tim Trauma terpadu
meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD
b. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Waktu Tunggu Rawat Jalan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.46 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan
INPUT:
-Kebijakan berkas 1 1 100%
- SPO berkas 1 1 100%
- Renovasi sarana unit 1 1 100%
-Alat kesehatan unit 5 5 100%
OUTPUT:
Waktu Tunggu Rawat Jalan
Skor 2 2 100%
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar (menit) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
capaian (menit) 57.64 58.76 52.19 56.69 48.24 53.97 51.77 61.97 58.41 35.69 40.03 55.28
0
20
40
60
80
100
120
140
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
98
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar (menit) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
capaian (menit) 58.67 58.16 54.94 46 58.5 55.95 59.34 53.47 43.55 45.88 45.22 41.51
0
10
20
30
40
50
60
70
Grafik 5.30 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun 2020
Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) pada Tahun 2020 mencapai skor 2 dengan
capaian 52.08 menit.Capaian ini telah berhasil memenuhi standar BLU yaitu kurang
dari 60 menit, dengan demikian Capaian Tahun 2020 ini lebih baik dibanding
dengan capaian Tahun 2019 yaitu 55.85 menit.
Grafik 5.31 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSHS Tahun 2020
Kunjungan rawat jalan pada TW 2 tahun 2020 menurun diakibatkan oleh munculnya
pandemic dan pembatasan sosial berskala besar di beberap daerah di Indonesia.
Namun sejak Indonesia menyatakan diri siap untuk masuk ke masa Adaptasi
Kesehatab Baru, kunjungan rawat jalan berangsur angsur meningkat, Naik turunnya
kunjungan sangat berpengaruh pada capaian WTRJ. Hal ini mungkin diakibatkan oleh
belum optimalnya penanganan optimalisasi capaian WTRJ yang telah dilakukan.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2020 55233 48976 45,393 23,583 18,922 33,678 42151 33962 41734 38258 48113 42489
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
99
Ada beberapa klinik yang menyumbang capaian WTRJ lebih dari 60 menit. Hal itu
dipengaruhi oleh : adanya pasien online yang datang terlambat, penyediaan berkas
rekam medis pasien online belum tersedia 100%, pengiriman rekam medis onsite >
60 menit yang terlapor dalam WA grup distribusi, pengiriman beberapa SEP pasien ke
klinik terkait masih ada yang diatas 60 menit.
Rencana Tindak Lanjut berdasarkan hasil analisa penyebab keterlambatan tersebut,
maka yang menjadi masalah terbesar adalah terkait penyediaan dan distribusi berkas
rekam medis pasien kepada klinik yang menjadi tujuan pasien tersebut.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka implementasi E-MR adalah salah satu upaya
penyelesaian yang memiliki daya ungkit terbesar untuk meningkatkan capaian
indikator ini. Dengan adanya E-MR diharapkan dapat memotong waktu yang
dibutuhkan sampai berkas rekam medis tersedia di klinik.
Perubahan mekanisme pendaftaran dan berkas rekam medis menjadi E-MR
merupakan perubahan sistem yang perlu didukung dengan perubahan perilaku dari
pengguna/user. Adanya inovasi layanan yang diikuti dengan kepatuhan pegawai akan
secara komprehensif meningkatkan capaian WTRJ dan juga kepuasan pasien rawat
jalan sebagai pelanggan/ konsumen jasa layanan publik di RSHS.
Selain itu, akan dibuat kajian mengenai perlu adanya suatu mekanisme yang
mengingatkan pasien agar datang tepat waktu, serta adanya suatu sistem
pembatalan otomatis apabila pasien datang melebih waktu toleransi yang telah
ditetapkan oleh Rumah Sakit.
c. Waktu Tunggu Operasi Elektif
Waktu Tunggu Operasi Elektif dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.47 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN STANDAR REALISA
SI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan
INPUT:
-Kebijakan berkas 1 1 100%
- Pertemuan koordinasi kali 3 3 100%
-Alat unit 6 6 100%
OUTPUT:
Waktu Tunggu Operasi Elektif
skor 2 2 100%
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
100
Grafik 5.32 Standar dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun 2020
Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif pada Tahun 2020 adalah 38.17 jam
sudah mencapai standar BLU Kesehatan yaitu kurang dari 48 jam, dengan skor 2.
Capaian Tahun 2020 ini lebih baik dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu
37.57 jam. Dinamika perubahan pelayanan yang muncul untuk menjawab
tantangan berbagai hal yang berkaitan dengan pandemic COVID 19, berpengaruh
erat pada capaian indikator, salah satunya Waktu Tunggu Operasi Elektif.
Ruang rawat inap pasca operasi pun awalnya hanya dialokasikan 125 kapasitas
tempat tidur, mengingat adanya pembatasan pelayanan di masa awal AKB akibat
masih berlangsungnya PSBB transisi di kota bandung. Hingga akhirnya ruangan
pasca operasi ditambah menjadi 173 kapasitas Tempat tidur agar dapat
mengakomodasi kebutuhan pasien yang membutuhkan pelayanan tindakan
operasi elektif. Modifikasi penggunaan kamar operasi di masa pandemic COVID 19
juga turut mempengaruhi menurunnya kapasitas operasi yang dilakukan per hari.
Hal ini diperberat dengan kurangnya SDM yang berkompetensi yang dibutuhkan di
Instalasi Bedah Sentral.
Pada awal pembukaan kembali operasi elektif di bulan Mei 2020, pasien perlu
dilakukan tindakan skrining preoperasi PCR swab terlebih dahulu dan kemudian
langsung dirawat pada 2 hari sebelum rencana tindakan. Pembatasan jenis operasi
tidak dilakukan di RSHS, mengingat panjangnya waiting list pasien yang
membutuhkan pelayanan operasi yang beragam, baik yang bersifat Aerosol
Generating Procedure maupun tidak. Disaat Rumah sakit lain membatasi, maka
cenderung makin banyak pasien yang datang dirujuk ke RSHS untuk mendapatkan
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar (jam) 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
capaian (jam) 55.82 26 26.37 46.06 53.07 38.82 37.21 31.82 42.72 40.87 29.27 42.08
0
10
20
30
40
50
60
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
101
tindakan tersebut. Berbagai faktor inilah yang sangat mempengaruhi capaian
indikator ini.
Pada akhir bulan November 2020, terdapat beberapa area pelayanan yang
dinyatakan sebagai klaster, beberapa diantaranya adalah Gedung Fresia dan
Kenanga. Kedua area ini merupakan area rawat inap yang memiliki kapasitas TT
dikhususkan untuk perawatan pasca operasi elektif.
Ketika dinyatakan klaster, maka kapasitas TT ruang perawatan operasi berkurang
hingga mencapai 50%. Hal ini turut mempengaruhi capaian Waktu Tunggu Operasi
Elektif ini
Perubahan yang terjadi diakibatkan sebagai dampak pelayanan di masa Pandemi
adalah suatu keniscayaan, namun yang terpenting adalah RSHS dapat mencari
cara untuk menyiasati berbagai tantangan tersebut, agar pelayanan kepada
masyarakat dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Upaya untuk mencapai target capaian tersebut untuk memperbaiki capaian Waktu
Tunggu Operasi Elektif tersebut diantaranya adalah:
Pertemuan Pre Operative penjadwalan operasi rutin, setiap minggu untuk
membahas kebutuhan pasien rencana operasi, evaluasi WTE, pelaksanaan
operasi selama satu minggu dan rencana operasi satu minggu ke depan,
yang diikuti oleh KSM, Divisi, Instalasi Bedah Sentral, Admission Center,
Instalasi Rawat Inap, CSSD, Farmasi dan unit terkait lainnya.
Monitoring dan evaluasi implementasi SPO alur penjadwalan operasi elektif
dan emergensi di masa Pandemi COVID 19 serta terus memperbaiki proses
di lapangan agar dapat berlangsung dengan baik.
Melakukan pendampingan unit kerja di lapangan, melakukan monitor dan
evaluasi berkelanjutan terhadap pelaksanaan alur tersebut
Peningkatan kapasitas pengambilan spesimen swab nasofaring dan
pemrosesan sampel PCR SARS CoV2 di RSHS
Peningkatan komunikasi antar unit terkait seperti DPJP KSM, Instalasi
Bedah Sentral, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, serta
Bidang/Bagian lain untuk membantu mengawal pelayanan yang terkait
dengan indikator Waktu Tunggu Operasi Elektif.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
102
d. Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.48 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan
INPUT:
- SPO berkas 1 1 100%
- Alat unit 6 6 100%
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
skor 2 2 100%
Waktu tunggu Pelayanan Radiologi berdasarkan rata-rata capaian pada Tahun 2020
mencapai 2.42 jam dengan skor 2, sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu
kurang dari 3 jam. Capaian Tahun 2020 menurun dibanding dengan capaian Tahun 2019
yaitu 2.07 jam.
Upaya perbaikan capaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi tersebut diantaranya
dengan :
Rapat koordinasi rutin untuk membahas baik indikator mutu rumah sakit maupun
indikator mutu unit sehingga adanya komunikasi antar petugas.
diimplementasikannya PACS pada pelayanan radiologi, sehingga dapat
mempersingkat turn over pasien sehingga pasien dapat lebih cepat dilayani. Hal ini
sangat berpengaruh pada capaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi pada tahun
2020
Surat Edaran mengenai mengenai kebijakan PACS dan Sosialisasi mulai tanggal
01 Oktober 2020 sudah tidak menggunakan film
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
103
Grafik 5.33 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
e. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium
Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.49 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUA
N
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:
- SPO berkas 1 1 100%
- Alat set 1 1 100%
OUTPUT:
Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium
skor 2 2 100%
Waktu tunggu hasil laboratorium pada Tahun 2020 yaitu 0.88 jam, sudah
mencapai target yang ditetapkan yaitu kurang dari 2 jam, dengan skor 2. Capaian
Tahun 2020 menurun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu 0.66
jam.
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar (jam) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
capaian (jam) 2.29 2.09 1.6 1.1 1.1 1.5 1.5 1.73 2.11 4.58 3.97 5.17
0
1
2
3
4
5
6
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
104
Grafik 5.34 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020
f. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.50 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA
TINGKAT
CAPAIAN
REALISAS
I
TINGKAT
CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:
-Kebijakan berkas 1 1 100%
-Pertemuan koordinasi kali 3 3 100%
-e prescribing program 100% 16% 16%
OUTPUT:
Waktu Tunggu
Pelayanan Resep
Obat Jadi
skor 2 1.5 93.75%
Grafik 5.35 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi
Tahun 2020
Januari Februari maret April Mei Juni Juli Agustus September October November December
Standar (jam) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Capaian (jam) 0.90 0.86 0.98 1.00 0.70 0.94 0.90 0.99 0.93 0.94 0.87 0.87
0
0.5
1
1.5
2
2.5
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December
standar (jmenit) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
capaian (menit) 31.46 37.33 44.47 30.63 26.94 31.21 27.42 28.49 28.54 28.04 31.5 35.95
0
51015
20253035404550
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
105
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi pada Tahun 2020 adalah 32.25
menit, capaian ini sudah dapat mencapai standar yaitu 30 menit. dengan skor 2.
Capaian Tahun 2020 sedikit membaik bila dibanding dengan capaian Tahun 2019
yaitu 32.94 menit.
g. Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam
Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 5.51 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN STANDAR REALISA
SI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ketepatan Waktu Pelayanan
INPUT:
-Kebijakan berkas 1 1 100
OUTPUT:
Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam
skor 3 3 100%
Grafik 5.36 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap
dalam 1 x 24 jam tahun 2020
Pengembalian rekam medik Tahun 2020 sudah mencapai 96.% dengan skor 3.
Standar BLU kesehatan adalah lebih dari 80%. Capaian ini sudah melampaui
standar yang ditetapkan BLU.
januari februari maret april mei juni Juli Agustus September
standar % 80 80 80 80 80 80 80 80 80
capaian % 96.36 95.86 97.18 95.43 97.26 95.87 96.11 97.82 96.08
0
20
40
60
80
100
120
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
106
4. SDM
a. Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per
tahun
Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.52 Target dan Realisasi Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20
jam/orang per tahun
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 SDM INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
OUTPUT:
% staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun
% 100 76,1 76,1
Pada Tahun 2020 telah dilaksanakan 29 pelatihan dengan jumlah peserta 662
orang dengan persentase Nakes 870 di area kritis yang mendapat pelatihan 20
jam/orang/tahun atau capaian 76.1%.
5. Sarana Prasarana
a. Persentase tingkat keandalan Sarpras
Persentase tingkat keandalan Sarpras dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.53 Target dan Realisasi Persentase tingkat keandalan Sarpras
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Sarana Prasarana INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
OUTPUT:
Persentase tingkat keandalan Sarpras
% 90 90,31 100,3
b. Tingkat Penilaian Proper
Untik tingkat penilaian proper, seluruh Indonesia sudah dua tahun tidak
dilibatkan dengan proper semenjak darurat limbah 2018. Pada prinsipnya
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
107
proper samadengan pemenuhan standar lingkungan. Standar lingkungan
RSHS secara umum sudah memenuhi syarat dilihat dari beberapa parameter
lingkungan yang diukur di laboratorium lingkungan. Jika RSHS dilibatkan
kembali untuk proper nilaianya Biru.
Tingkat penilaian proper dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.54 Target dan Realisasi Persentase tingkat Penilaian Proper
Sejak bulan Agustus 2019 diberlakukan pola tarif berdasarkan peraturan
Walikota Bandung Nomor 316 Tahun 2013:
a. volume sampah sebelumnya dihitung 6 m3 per kontainer setiap kali
pengangkutan sejak Agustus 2018 dihitung sesuai volume sampah yang
diangkut rerata volume pengangkutan sampah nonmedis bulan September
2016 sebesar 12,8 m3 per hari.
b. Besaran tarif ditambah 35% dari tarif per m3 sebesar Rp. 50.000.000,
sehingga tarif per m3 menjadi Rp. 67.500,-.
Tingkat Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya Nilai Input
Kebersihan - SDM :
1 Pengawas Orang 16 15 94 1 orang
diperbantukan di
ULP 2 Mandor Orang 8 8 100
3 Pelaksana Orang 248 248 100
- Program Kerja :
1 Jasa Pemeliharaan Kebersihan Rp 9.501.121.500 9.501.121.500 100
2 Jasa Pembuangan limbah padat ;
- Nonmedis Rp 219.512.250 191.698.652 87,33
- Medis Rp 2.162.770.088 1.809.805.443 83,68
3 Jasa Pest Control Rp 152.000.000 0
belum ada
penagihan
4 Sanitasi Makanan Rp 10.736.747 11.000.000 102,45
5 Pemantauan Kualitas air bersih & air
minum Rp 48.425.438,25 33.385.500 68,94
Output :
1. Meningkatnya nilai kebersihan lingkungan Score 2 2 100
Outcome :
Meningkatnya budaya hidup bersih
2 Meningkatnya Input :
PROPER
LINGKUNGAN
- SDM Orang 16 15 94
- Program Kerja IKL
1. Pemantauan kualitas air limbah Rp 14.103.180 10.920.000 77,43
Outcome :
Terwujudnya Green Hospital
No Sasaran Indikator Kerja SatuanRencana Tingkat
CapaianRealisasi Ket.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
108
c. Nilai kontrak jasa pemusnahan limbah medis tahun 2020 di prediksi hanya
mengakomodasi 81,5% volume limbah medis.
6. Information Technology (IT)
a. Level IT yang terintegrasi
Level IT yang terintegrasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.55 Target dan Realisasi Level IT yang terintegrasi
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
1 Information Technology (IT)
INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
OUTPUT:
Level IT yang terintegrasi
skor 100 0,8 100
Level IT yang terintegrasi pada Tahun 2020 mencapai skor 0,8. dalam hal ini
RSHS telah mempunyai infrastruktur dan platform yang mengacu pada
integrasi instalasi rawat inap, penunjang diagnostik dengan back-office
(keuangan, SDM dll) sehingga seluruh sistem saling terhubung dan
memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
7. Pendidikan
a. Jumlah penelitian yang di publikasikan
Jumlah penelitian yang di publikasikan dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.56 Target dan Realisasi Jumlah penelitian yang di publikasikan
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
(%) KETERANGAN
1
Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
INPUT : Judul Publikasi
%
210 per Tahun (per Januari s.d. September 2020
: 157 Judul)
per Januari s/d
September 2020 : 130 Judul
82,53 %
1. Jumlah publikasi internasional : 48 Judul dan Jumlah Publikasi nasional : 82 judul, Total Judul Publikasi : 130 Judul
2. Jumlah Staf Medik Kemenkes 385 Orang
SDM : 1 Orang 1 1 50 Vivit Muslimah Fusvitasari, SKM.
Alat : Laporan Dokumen
Set 1 1 -
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
109
SPO : Ada Doc
Metoda : Laporan Semesteran
Frekuensi 2 x 1 Tahun
2 1 50 -
OUTPUT :
Jumlah Penelitian yang diterapkan
Buah 2 1.5 % Belum Tercapai
b. Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran
Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.57 Target dan Realisasi Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendidikan INPUT:
Surveyor Questioner Biaya
Orang Set Rp
OUTPUT:
Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran
skor 1:5 1:3 2
C. Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.58 Indikator Kinerja Mutu Tahun 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
110
D. Indikator Evaluasi JKN Tahun 2020
Sesuai program Kementerian Kesehatan dengan memberlakukan system
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) RSHS sejak tahun 2014 telah melaksanakan
JKN tersebut dalam pelayanan kesehatan dan telah dilakukan evaluasi terhadap
implementasi tersebut. Adapun hasil evaluasi Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 5.59 Indikator Evaluasi JKN Tahun tahun 2020
NO VARIABLE PENILAIAN HASIL
EVALUASI KRITERIA PENILAIAN
HASIL PENILAI
AN
BOBOT PENILAI
AN
TOTAL SKOR (5X6)
1 2 3 4 5 6 7
I SISTEM PENDAFTARAN
1 Kepesertaan/Customer Service 24 Jam
a. Ada Customer service RS bertugas secara shift 24 Jam
Ada - 1 buah Standar = 40 100 0,05 5
b. Ada bukti sertifikat internal RS pernah ikut pelatihan/sosialisasi tentang program BPJS
Ada -2 buah standar = 60
c. Ada jadwal jaga CS 24 jam beserta absensi
Ada - 3 buah standar = 100
2 Staf Pembuatan SEP
a. Ada SK/surat tugas staf ditempat pembuatan SEP
Ada - 1 buah Standar = nilai 25 100 0,05 5
b. Ada sertifikat internal RS pelatihan/sosialisasi program BPJS
Ada -2 buah standar = nilai 50
c. Sitem IT yang sudah bridging dengan sistem BPJS
Ada - 3 buah standar = nilai 75
- 4 buah standar = nilai 100
3 Waktu Pembuatan SEP
Waktu tunggu Pembuatan SEP Maksimal 3 menit
3 Menit -> 10 menit = nilai 25 100 0,1 10
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
111
- > 6 - 10 menit = nilai 50
- > 3 - 6 menit - nilai 75
- 3 menit = nilai 100
II SISTEM PELAYANAN
1 a. Waktu tunggu pelayanan di klinik rawat jalan
- Waktu tunggu pada poliklinik rawat jalan rata-rata maksimal 60 menit
59.83 Menit
> 120 menit = 25 100 0,02 2
> 90 - 120 menit = 50
> 60 - 90 menit = 75
60 menit = 100
b. Waktu tunggu pelayanan di Ruang Gawat Darurat
- Waktu tunggu pelayanan di Ruang Gawat Darurat rata-rata maksimal 5 menit
5 Menit > 15 menit = 25 100 0,02 2
> 10 - 15 menit = 50
> 50 - 100 menit = 75
5 menit = 100
c. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
- waktu tunggu pelayanan resep obat jadi rata-rata maksimal 30 menit
59.69 Menit
> 60 menit = 25 50 0,01 0,5
> 45 - 60 menit = 50
> 30 - 45 menit = 75
30 menit = 100
d. Waktu tunggu pelayanan resep racikan
- Waktu tunggu pelayanan resep obat racikan rata-rata maksimal 60 menit
20 Menit > 120 menit = 25 100 0,01 1
> 90 - 120 menit = 50
> 60 - 90 menit = 75
<60 menit = 100
e. Waktu tunggu pelayanan laboratorium
- Waktu tunggu pelayanan laboratorium rata-rata maksimal 140 menit
83,87 > 180 menit - 25 100 0,01 1
> 160 - 180 menit = 50
> 140 - 160 menit = 75
<140 menit = 100
f. Waktu tunggu pelayanan radiologi
- waktu tunggu pelayanan radiologi rata-rata maksimal 3 jam
1 Jam 36 Mnt
> 9 jam = 25 100 0,07 7
> 6 - 9 jam = 50
> 3 - 6 jam = 75
<3 jam = 100
2 Alur Pelayanan
- Ada denah alur pelayanan pasien JKN tergambar secara Simple dan dilakukan dalam 1 Atap pada pasien JKN rawat jalan
Ada - Alur rumit 100 0,07 7
melakukan pelayanan > 1 atap = 50
- Alur Simple
melakukan pelayanan 1 atap = 100
3 Kesesuaian penulisan resep sesuai dengan formularium Nasional
- Resep yang ditulis DPJP sesuai formularium Nasional
97,71% < 25% = 25 100 0,06 6
25 - 50 % = 50
> 50 - 75 % = 75
> 75 - 100 % = 100
4 Kepatuhan terhadap clinical pathway (CP)
- ada CP di RS dan diimplementasikan dalam rekam medik
Ada 5 CPW
- Tidak ada CP = 25 100 0,05 5
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
112
- Ada CP belum Implementasi dan belum terintegrasi dalam rekam medik RS = 50
- Ada CP sudah diimplementasi terintegrasi dalam Rekam Medik tetapi belum pernah dievaluasi = 75
- ada CP sudah diimplementasi terintegrasi dalam Rekam Medik tetapi sudah pernah dievaluasi = 100
5 Kepatuhan terhadap proses rujuk balik Ada
a. Ada data pasien yang dirujuk balik Belum sesuai
- Tidak ada data pasien rujuk balik = 50
75 0,06 4,5
b. Ada sistem/SPO pasien rujuk balik Pedoman - Ada data pasien yang dirujuk balik belum sesuai pedoman = 75
- Ada data pasien rujuk balik sudah sesuai pedoman = 100
6 Kelengkapan rekam medis
- Kelengkapan rekam medis dalam 24 jam pada pasien JKN pasca rawat inap
82% - 25 % Kelengkapan RM kembali ke bagian RM 24 jam = 25
100 0,08 8
- > 25 - 50% Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 50
- > 50 -75 % Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 75
- > 75 - 100% Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 100
III SISTEM PENAGIHAN
1 Ketepatan Verifikasi
- Berkas klaim yang disampaikan > 90% lengkap
11.506 Berkas
- < 30 % = 25 100 0,18 18
-96% - 30 - < 60% = 60
- 60 - < 90% = 75
- > 90% = 100
2 Kecepatan Klaim
- Pengajuan Klaim diajukan dibawah tanggal 10 setiap bulan
Tanggal 20 - Rata-rata tanggal > 20 tiap bulan = 25
50 0,12 6
- Rata-rata tanggal > 15 - 20 tiap bulan = 50
- Rata-rat tanggal > 10 - 15 tiap bulan = 75
- Rata-rata tanggal 10 tiap bulan = 100
IV PENANGANAN KOMPLAIN
1 Kecepatan respon terhadap komplain
a. Komplain kategori merah ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1 x 24 jam
2,00% - < 25 % ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 25
100 0,1 10
b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari
9,33% -25 - < 50% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 50
c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari
88,67%
- 50 - < 75% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 75
- 75 - 100% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 100
Total 98,00
E. Indikator Kinerja Individu Direktur Utama (IKI Dirut) dan Indikator Terpilih (IKT)
Tahun 2020
Sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan didalam program peningkatan
kesejahteraan pegawai dan sebagai RS PPK BLU, RSHS telah menjalankan sistem
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
113
NO INDIKATOR STANDARTARGET
TW I
HAPER
TW INilai C
TARGET
TW II
HAPER
TW IINilai C
TARGET
TW II I
HAPER
TW II INilai C
TARGET
TW IV
HAPER
TW IVNilai C KET
1 Rasio PNBP terhadap beban operasional 75 85% 87,91% 107,39 85 88,34 108,75 85% 85,34% 105,57 85% 84,25% 104,80
2
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan
Aplikasi BLU Integrated Online Sistem
/BIOS)
100 100% 120,00% 112,00 100 114,00 108,40 100% 105,57% 103 100,0% 100,00% 100,00
3Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
(RME)25 25% 50,00% 120,00 50 75 120,00 75% 75% 100 100% 100,00% 100,00
4Kepatuhan Waktu Visite Dokter
penanggungjawab pelayanan (DPJP) 80 81% 86,69% 104,71 82 82,21 101,15 80% 94,15% 109,56 84% 94,82% 109,73
5 Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 12,5 12,5% N/A N/A
Jumlah C 111,03 Jumlah C 109,58 Jumlah C 104,53 Jumlah C 103,63
Hasil Konversi 2,2 Hasil Konversi 2,2 Hasil Konversi 1,8 Hasil Konversi 1,50
Berubah indikator menjadi Kesiapsiagaan RS dalam menghadapi pandemi Covid 19
remunerasi yang berbasis kinerja. Evaluasi kinerja terkait remunerasi ini dilakukan
kepada setiap pegawai pada setiap bulan. Untuk tingkat rumah sakit salah satu
penilaian adalah Indikator Kinerja Individu Direktur Utama yang akan dijadikan dasar
dalam perhitungan sistem remunerasi. Adapun hasil evaluasi kinerja terhadap
indikator-indikator kinerja untuk Tahun sebagai berikut:
Tabel 5.60 Indikator Kinerja Individu Direktur Utama
Tabel 5.61 Indikator Kinerja Terpilih (IKT)
TW I TW II TW III TW IV
1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI
2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) ≥80% 98,50 98,41 98,40 95,94 97,81 TERCAPAI
3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% - 0,03 0,02 0,01 0,01 TERCAPAI
4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 99,79 99,88 99,88 100,00 99,89 TDK TERCAPAI
5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 2,02 1,04 1,62 0,96 1,41 TERCAPAI
6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0,43 - 0,77 1,00 0,55 TERCAPAI
7 Cuci Tangan (Hand Hygiene ) 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI
8 Waktu Lapor Hasil Test Kritis Laboratorium 100% 92,73 91,42 93,71 92,70 92,64 TDK TERCAPAI
9 Kematian Pasien di IGD ≤2,5% 1,82 2,33 2,05 1,84 2,01 TERCAPAI
10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI
11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI
12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 Menit 55,82 46,57 49,90 43,67 48,99 TERCAPAI
13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 Menit 57,26 60,22 57,24 44,20 54,73 TERCAPAI
14 Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) ≤48 Jam 36,06 42,43 32,24 37,41 37,04 TERCAPAI
15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 Jam 1,99 1,60 1,80 2,06 1,86 TERCAPAI
16 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤30 Menit 37,75 33,71 28,98 31,83 33,07 TDK TERCAPAI
17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam Waktu 24 Jam (PRM) >80% 95,79 94,43 95,12 90,68 94,00 TERCAPAI
18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) 65% 171,08 113,86 109,46 82,65 119,26 TERCAPAI
15JUMLAH IKI TERCAPAI
NO JUDUL INDIKATOR STANDARRATA RATA
HAPER
TERCAPAI /
TIDAK
TERCAPAI
HAPER
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
114
Tabel 5.62 Matrik Tindak Lanjut terhadap Kinerja yang belum tercapai pada Tahun 2020
INDIKATOR TARGET REALISASI
TAHUN 2020
TINGKAT CAPAIAN
KETERANGAN TAHUNAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
% 83 76,67 92,37%
Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit
% 50 75 66,67%
Utilisasi ruangan operasi % 70 43,77 62,53%
Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ
<60 menit % 77 69,70 90,52%
Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD
RSHS < 5 menit % 50 45 83,3%
Persentase capaian indikator mutu di area
pelayanan klinis prioritas pertahun
% 65 51,72 99.74%
Kehandalan Peralatan medis dan non medis
(OEE) % 77 76,21 98,97%
Pertumbuhan pendapatan pertahun
% 3 -18 700,00%
POBO ‰ 85 84,25 77,06
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
115
BAB VI
PENUTUP
Tingkat kesehatan/kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan sehat namun di
dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diperlukan upaya dan strategi yang
perlu dilakukan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan di RSUP Dr.Hasan
Sadikin:
1. Melengkapi Kebijakan, pedoman, panduan, dan SPO pelayanan secara menyeluruh.
2. Meningkatkan kerjasama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar unit baik
dijajaran pelayanan fungsional maupun di jajaran manajerial.
3. Melaksanakan manajemen SDM yang berbasis kompetensi di tiap unit layanan.
4. Meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien dan mutu
pelayanan prima.
5. Menetapkan indikator kinerja di setiap unit pelayanan sebagai dasar untuk penilaian
dan evaluasi.
6. Menentukan prioritas penggunaan anggaran secara optimal.
7. Meningkatkan fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dalam menunjang
kebutuhan jaringan di unit pelayanan.
8. Menyusun dan menetapkan panduan standarisasi alat kesehatan untuk melakukan
pengkajian pengadaan alat kesehatan di RSHS;
9. Inventarisasi SPA yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan optimal.
10. Meningkatkan kemampuan teknisi internal dengan mengadakan atau
mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan.
11. Mengoptimalkan informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan serta rujukan
berjenjang di RSUP dr.Hasan Sadikin.
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
116
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
117
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
118
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
119
Pagu dan Realisasi Anggaran
NO URAIAN PAGU (Rp) REALISASI % I Anggaran APBN (RM)
A. Belanja Pegawai 145.413.919.000 106.673.216.639 73,36
- Belanja Gaji Pokok PNS 92.159.977.000 74.225.474.800 80,54
- Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.314.000 1.049.412 79,86
- Belanja Tunjangan Suami/ Istri PNS 6.856.850.000 5.526.105.010 80,59
- Belanja Tunjangan Anak PNS 2.018.760.000 1.588.510.898 78,69
- Belanja Tunjangan Struktural PNS 506.660.000 344.440.000 67,98
- Belanja Tunjangan Fungsional PNS 9.856.230.000 8.582.648.300 87,08
- Belanja Tunjangan PPh PNS 1.049.599.000 279.902.619 26,67
- Belanja Tunjangan Beras PNS 4.974.924.000 3.503.462.340 70,42
- Belanja Uang Makan PNS 25.770.735.000 11.233.761.260 43,59
- Belanja Tunjangan Umum PNS 1.318.870.000 983.150.000 74,54
- Belanja Lembur 900.000.000 404.712.000 44,97
B. Belanja Modal 0 0 0,00
- Alat Kesehatan dan Pendidikan 0 0 0,00
- Gedung 0 0 0,00
- Fasilitas Perkantoran 0 0 0,00
- Kendaraan 0 0 0,00
C. Belanja Operasional 41.773.467.000 39.809.008.687 95,30
- Listrik, Air, dan Telepon - - -
- Belanja Barang Operasional Lainnya RM COVID - 19 4.136.327.000 4.100.971.433 99,15
- Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi Covid RM
37.637.140.000 35.708.037.254 94,87
- Pengamanan Pihak Ke-3 - - -
TOTAL I 187.187.386.000 146.482.225.326 78,25
II Anggaran PNBP-BLU
A. Belanja Barang 747.659.409.000 451.520.308.035 60,39
- Belanja Pegawai 297.495.667.000 175.097.138.812 58,86
- Belanja Barang 51.518.877.000 33.450.697.356 64,93
- Belanja Jasa 17.752.496.000 9.265.216.720 52,19
- Belanja Pemeliharaan 26.250.496.000 11.386.603.826 43,38
- Belanja Perjalanan 1.025.696.000 172.840.752 16,85
- Belanja Penye. Barang Jasa BLU 82.730.061.000 42.760.365.426 51,69
- Belanja Persediaan Konsumsi 262.553.486.000 177.055.974.299 67,44
- Belanja Persediaan Pemeliharaan 2.621.388.000 1.993.720.910 76,06
- Belanja Jasa BLU kepada BLU Lain 0
- BELANJA BARANG BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
48.956.000 0 0,00
- BELANJA BARANG PERSEDIAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
5.040.604.000 330.502.334 6,56
- BELANJA JASA BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
54.357.000 7.247.600 13,33
- BELANJA PEMELIHARAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19
567.325.000 0 0
B. Belanja Modal 68.164.106.000 19.619.191.169 28,78
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
120
- 1. Peralatan dan Mesin 35.091.296.000 17.689.926.170 50,41
- 2. Peralatan dan Mesin Covid 19 5.118.211.000 317.795.326 6,21
- 3. Gedung dan Bangunan 27.731.851.000 1.481.501.673 5,34
- 4. Gedung dan Bangunan Covid 19 222.748.000 129.968.000 58,35
TOTAL II 815.823.515.000 471.139.499.204 57,75
TOTAL (I+II) 1.003.010.901.000 617.621.724.530 61,58
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
121
Laporan Neraca per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
122
Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2020
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
123
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
124
Laporan Arus Kas
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
125
KINERJA RUMAH SAKIT
NO
INDIKATOR
TAHUN 2020 Rata-rata/per Tahun 2020
TW I 2020
SEM I 2020
TW III 2020
TW IV 2020
1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
149.602 225.785 117.874 128.860 1.905
2. Jumlah Kunjungan Gawat Darurat
9.758 15.333 6.606 6.618 78
3. Tingkat Hunian (BOR)
71,66 68,25 44,9 58,6 60,85
4. ALOS (dalam hari)
6 6 6 5 6
5. Jumlah Tindakan Bedah di Instalasi Bedah Sentral
3.729 5.222 2.381 2.202 27
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
126
160
168
180
186
219
226
227
251
273
1953
0 1000 2000
Radiotherapy session
spontaneous vertex…
impacted teeth
atherosclerotic…
Bronchopneumonia,…
other specified…
other pneumonia,…
Dengue fever…
other prophylactic…
Chemotherapy…
287
334
348
364
461
491
517
518
572
5235
0 2000 4000 6000
Malignant neoplasm…
Singleton, born in…
Very low birth weight
Impacted teeth
spontaneous vertex…
Atherosclerotic…
other specified…
Radiotherapy session
Other prophylactic…
Chemotherapy…
10 DIAGNOSIS TERBANYAK RAWAT JALAN
Tahun 2019 Tahun 2020
10 DIAGNOSIS TERBANYAK RAWAT INAP
Tahun 2019 Tahun 2020
322
360
388
419
454
470
472
513
588
696
0 200 400 600 800
Thyrotoxicosis
Maglinant neoplasm…
Gastro-Oesophageal…
Delivery by…
Intracranial space-…
Respiratory…
Essential primary…
Single spontaneous…
Malignant neoplasm…
Maglinant neoplasm…
149
158
168
185
189
205
234
265
293
314
0 100 200 300 400
delayed milestone
impacted teeth
Essential primary…
Other & unspecified…
sensorineural hearing…
intracranial space-…
respiratoryntubercul…
Non-insulin-…
Maglinant neoplasm…
Maglinant neoplasm…
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
127
Pencapaian Strategi Dan Langkah – Langkah Raih WTP
Strategi dan Langkah – Langkah Raih WTP
NO STRATEGI LANGKAH-LANGKAH PENCAPIAN
1
Membangun komitmen dan integritas Pimpinan,Para Pengelola dan Para pelaksana kegiatan
Membangun Budaya Organisasi “meraih WTP “ lingkungan RSUP Dr.Hasan Sadikin
1.Menyempurnakan SOP (Standar Prosedur Operasional) pengelolaan keuangan. 2.Menciptakansistem pengendalian keuangan RS dengan pemisahan fungsi pencatatan di bagian akuntansi ,fungsi penerimaan uang dan pengeluaran uang di Bagian Pembendaharaan serta evalusi anggaran di bagian PEA.
2 Penguatan perencanaan dan penganggaran
1. Penguatan penelaahan RKA-KL agar selaras dengan RPJMN,Renstra dan RBA (prioritas kegiatan , output, outcome, jadual pencapian)
2. Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) secara cermat ( Belanja Pegawai , Belanja Barang , Belanja Modal)
3. Penyiapan kelengkapan dan keakuratan Dokumen Pendukung Perencanaan (TOR, RAB)
1.Penyusunan RBA berdasarkan usulan unit kerja (button up) dan kemampuan sumber dana rumah sakit / pagu anggaran. 2.Penyusunan RBA dan RKA dilengkapi TOR dan RAB. 3.Pelaksanaan anggaran menggunakan monitor CPA atau catatanpenggunaan anggaran dengan menggunakan BAS yang sesuai.
3
Pembenahan Pengelolaan kas / Sistem Pembukuan / Akutansi
1. Reviu dan Penyempurnaan Kebijakan Akutansi Kementrian Kesehatan;
2. Melaksanakan peraturan yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan.
3. Meningkatan kualitas penyusunan perencanaan Kas;
4. Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran;
5. Pemeriksaan Kas Internal oleh KPA melalui SPI
6. Sistem Pembukuan secara bertahap diubah dari Cash Basis ke Accrual Basis;
1.SPI melakukan review atas laporan keuangan setiap semester dan akhir tahun. 2.Sistem pembukuan bendahara dari cash menuju berbasis akrual 3.Pemeriksaan kas oleh SPI setiap triwulandan akhir tahun
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
128
4
Perbaikan Penatausahaan pendapan BLU
1. Pendapatan PNBP masuk rekening Rumah Sakit
2. Melakukan kerjasama dengan bank pemerintah
1.Pendapatan PNBP masuk ke rekening penerimaan RS paling lambat 1x24 jam 2.Mandiri cash Mnagement (MCM) tahap sosialisasi dan uji coba 3.Proses pembuatan MOU dengan PT. Bank Mandiri
5
Peningkatan kualitas pengadaan barang / jasa
Pengadaan barang dan jasa selalu berpedoman pada Keppres dan menggunakan LPSE
1. Proses Pengadaan sudah menggunakan LPSE (layanan pengadaan secara elektronik)
6
Pembenahan Penata Usahaan
1. Pengisian data entry secara rutin ke dalam SIMAK BMN
2. Peningkatan Koordinasi antara Bagian Akuntansi dan bagian inventaris
1.Mengentry aset tetap yang di beli dan hibah jika ada kedalam SIMAK BMN secara periodik 2.Melakukan rekon internal setiap bulan antara bagian akutansi dan inventaris
7
Penguatan kapasitas SDM
Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan
1.Mengirim eselon III, IV dan petugas keuangan dan akutansi untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas SDM keuangan yang di selenggarakan kemenkeu dan kemenkes 2.Mengirim SDM ULP dan pokja pengadaan dan penerima untuk mengikuti pelatihan pengadaan barang / jasa
8
Sistem Pengendalian Internal
Melakukan koordinasi dengan SPI
1.Membuat perencanaan sistem pengendalianinternal di unit kerja masing –masing di bawah koordinasi SPI
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
129
9 Penguatan Monitoring dan Evaluasi
1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggran;
2. Melakukan perbaikan segera terhadap ketidak sesuian pelaksanaan kegiatan dan anggaran
3. 3.Melakukan pertemuan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran
1.Membuat laporan realisai penyerapan anggaran setiap tanggal3 awal bulan berikutnya 2.Melakukan usulan pergeseran MAK terhadap kegiatan yang melebihi pagu sebelumnya
10
Perbaiakan penyusunan dan penyampian laporan keuangan
Melakukan koordinasi dengan KPPN,DJPB, Bag Keuangan BUK dan Biro Keuangan Setjen Kemkes di dalam perancangan Teknologi informasi
1.Melakukan konsultasi ke KPPN, DJPB, Bagian keuangan BUK dan Biro keuangan setjen kemkes. 2.Tahap perancangan informasi Teknologi (IT)
11 Peningkatan kualitas pengawas
Melakukan koordinasi dengan SPI
1.Laporan keuangan di review oleh SPI dan Irjen setiap semester dan tahun 2.Laporan keuangan di audit oleh KAP 3.Laporan keuangan di audit oleh BPK
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
130
Laporan Perhitungan Kinerja BLU Bidang Layanan Kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER – 24/PB/2018
NO INDIKATOR STANDART
HASIL PERHITUNGAN
NILAI
1. Rasio Keuangan 30 23,6 a. Rasio Kas 2,25 881,58% 0,5 b. Rasio Lancar 2,75 1258,40% 2,75 c. Periode Penagihan Piutang 2,25 57,34 1,25 d. Perputaran Aset Tetap 2,25 15,74% 1,75 e. Imbalan Atas Aset tetap 2,25 1,63% 1 f. Imbalan ekuitas 2,25 1,91% 0,85 g. Perputaran Persediaan 2,25 26,16 1,75
h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional 2,75 84,89% 2,75
19 12,6
2. Jumlah Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. RBA Definitif - Jadwal Penyusunan 0,4 Ada 0,4
- Kelengkapan 1,6 Ada 1,6
b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
2 Ada
2
c. SP3B BLU 2 Ada 2
d. Tarif Layanan 1 Ada 1 e. Sistem Akuntansi 1 Ada 1 f. Persetujuan Rekening 0,5 Ada 0,5 g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 Ada 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 Ada 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 Ada 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 Ada 0,5 k. SOP Pengelolaan barang Inventaris 0,5 Ada 0,5 11 11
1. Layanan 70 45,37
a. Pertumbuhan Produktivitas
1. Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Jalan
2 0,82 0
2. Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Darurat
2 0,72 0
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
131
3. Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap
2 0,69 0
4. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2 0,73 0 5. Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2 0,82 0 6. Pertumbuhan Operasi 2 0,62 0 7. Pertumbuhan Rehabilitasi Medik 2 0,78 0
8. Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
2 0,93 1
9. Pertumbuhan Penelitian yang dipublikasikan 2 1,5 2 18 3
b. Efektivitas Pelayanan
1. Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan
2 90% 2
2. Pengembalian Rekam Medik 2 96% 2 3. Angka Pembatalan Operasi 2 4,77% 0,5 4. Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 0 2 5. Penulisan Resep sesuai Formularium 2 97,25 2
6. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium
2 0,69 2
7. Bed Occupancy Rate (BOR) 2 53,09% 1 14 11,5 c. Pertumbuhan Pembelajaran 1. Rata-rata jam Pelatihan / Karyawan 1 0,012 0,25
2. Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT
1 23,6% 0,25
3. Program Reward and Punishment 1 Ada Program dilaksanakan
1
3 1,5 2. Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat a. Mutu Pelayanan 1. Emergency Response Time Rate 2 52,55 0,5 2. Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 52,12 1,5 3. Length of Stay 2 5 2 4. Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 32,35 jam 0,5 5. Waktu Tunggu sebelum Operasi 2 38,17 jam 2 6. Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 3 jam 2 7. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 2,42 jam 2
14 10,5 b. Mutu Klinik 1. Angka Kematian di Gawat Darurat 2 1,89% 2 2. Angka Kematian > 48 jam 2 58,49% 1
Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020
132
3. Post Operative Death Rate 2 0,04% 2 4. Angka Infeksi Nosokomial Dekubitus 1 1,15‰ 1 Phleditis 1 0,046% 1 Infeksi saluran kemih (ISK) 1 0,26‰ 1 Infeksi Luka Operasi (ILO) 1 1,43% 1
5. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 1,2 1,5 12 10,5 c. Kepedulian Kepada Masyarakat
1. Pembinaan Kepada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sarana Kesehatan Lain
1 Ada dilaksanakan 1
2. Penyuluhan Kesehatan 1 Ada
dilaksanakan 1
3. Rasio Tempat Tidur Kelas III 2 42,93% 2 4 4 d. Kepuasan Pelanggan 1. Penanganan Pengaduan / Komplain 1 100 1 2. Kepuasan Pelanggan 1 76,67 0,77 2 1,77
e. Kepedulian Terhadap Lingkungan
1. Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri)
2
sudah dilakukan
sesuai peraturan 2
2. Proper Lingkungan 1 Biru 0,6
3 2,6