Top Banner
144

Direktur Utama - kemkes.go.id

Oct 22, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Direktur Utama - kemkes.go.id
Page 2: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUNAN TAHUN 2020

DISIAPKAN/DIBUAT OLEH DIREKSI :

1. dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes, MMRS.

Direktur Utama ………

2. Dr.Nucki Nurjamsi Hidajat,dr.,SpOT(K),M.Kes,FICS.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang ………

3. Yana Akhmad Supriatna, dr., Sp.PD-KP.MMRS.

Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian ………

4. drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc.

Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum ………

5. Drs. Sudarto, MM.

Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara ………

Page 3: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

i

KATA PENGANTAR

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan. Sejak diresmikan pada tahun 1923, RSHS telah berkembang menjadi rumah sakit besar di Jawa Barat yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk Propinsi Jawa Barat dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Sejak tahun 2014 ditetapkan sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional yang mengampu 7 (tujuh) rumah sakit rujukan regional. Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 dan berdasarkan SK Menkes RI No. 861/Menkes/VI/2005, RSHS merupakan institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Tahun 2020, merupakan tahun pertama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) melaksanakan program dan kegiatannya mengacu pada Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung, tahun 2020-2024. Laporan ini menggambarkan pencapaian kinerja RSHS dalam kurun waktu tahun 2020 (Januari-Desember) mengacu pada Penetapan Kinerja RSHS Tahun 2020 sebagai penjabaran dari RSB tersebut di atas. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan penilaian bagi Kementerian Kesehatan mengenai pencapaian kinerja RSHS dan umpan balik bagi unit-unit terkait di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan komitmennya dalam rangka mewujudkan visi RSHS sebagai ”Pembangunan Sumber Daya Manusia ”.

Bandung, Januari 2021 Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes,MMRS. NIP. 196212031988032001

Page 4: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020 mengaju pada tujuan, sasaran

dan indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung, dan indikator-indiaktor lainnya yang telah menjadi ketetapan indikator kinerja

BLU yang meliputi aspek keuangan dan pelayanan, Indikator Kinerja Individu (IKI), Key

Performance Indikator (KPI), Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta Perjanjian Kinerja

tahun 2020. Dalam pelaksanaannya program dan kegiatan tersebut, setelah melalui

hambatan-hambatan dalam pelaksanaan strategi juga dilakukan upaya tindak lanjut.

Laporan kinerja tahunan ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan

capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2020. Rencana kinerja tahun 2020 dan

penetapan kinerja 2020 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2020 yang

mengacu pada tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr.

Hasan Sadikin Tahun 2020–2024.

Laporan kinerja tahunan memiliki dua fungsi utama, kesatu, merupakan sarana untuk

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin kepada Direktur

Jenderal Pelayanan Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait

langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan

dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Secara keseluruhan Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin mendekati target yang telah

ditetapkan dalam Penetapan kinerja tahun 2020, hal ini dapat diketahui dari:

Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan melalui pencapaian survey Indeks

Kepuasan Masyarakat, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan

kualitas kinerja pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa RSUP Dr. Hasan Sadikin

dapat dikategorikan BAIK berada dalam interval 76,61-88,30 dengan perolehan Indeks

Kepuasan Masyarakat realisasi sebesar 76,67 dari target yang telah ditetapkan 83 atau

capaian 92,37%.

Page 5: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

iii

Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pencapaian

menurunnya jumlah angka Kematian Ibu di RS realisasi 75% dari target yang ditetapkan

sebesar 50% atau capaian sebesar 66,67%. Pencapaian angka Kematian Neonatal Dini

(AKND) realisasi sebesar 63,00‰ dari target yang ditetapkan 72‰ atau capaian

114,29%.

Terwujudnya peningkatan utilisasi fasilitasi melalui pencapaian utilisasi ruangan operasi

realisasi sebesar 43,77% dari target 70% atau capaian 62,53%.

Terwujudnya pengembangan proses inovatif melalui pencapaian jumlah penelitian yang

diterapkan pertahun realisasi sebanyak 3 penelitian dari target 3 penelitian atau

mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian penyelenggaraan Rekam

Medis Elektronik (RME) realisasi sebesar 100% dari target 100% atau capaian 100%.

Terwujudnya penjamin proses yang bermutu melalui pencapaian persentase kejadian

infeksi daerah operasi realisasi sebesar 1,42 dari target <2 atau capaian 140,85%.

Pencapaian persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ<60 menit realisasi

sebesar 69,70% dari target 77% atau capaian 90,52%. Pencapaian Waktu Tunggu

sebelum operasi elektif < 2 hari melebihi skor maksimal yaitu realisasi sebesar skor 2

dari target yang ditetapkan yaitu skor nya 1,5 atau capaian sebesar 133,33%.

Pencapaian Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)

realisasi sebesar 89,73% dari target 84% atau capaian 106,82%. Pencapaian

persentase berkas layak klaim realisasi sebesar 87,51% dari target 78% atau capaian

112,19%. Pencapaian persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5

menit realisasi sebesar 45% dari target 50% atau capaian 90%. Pencapaian jumlah

pasien deteksi dini kanker sebesar 223 orang dari target 100 orang atau capaian 223%.

Pencapaian persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas

pertahun realisasi sebesar 68.97% dari target 65% atau capaian 106.11%.

Terwujudnya memenuhi standar Sarana Prasarana Alat (SPA) melalui pencapaian

persentase pemenuhan ketersediaan SPA sebesar 66,88% dari target 65% atau

capaian 102,89%. Pencapaian kehandalan peralatan medis dan non medis (OEE)

realisasi sebesar 76,21% dari target 77% atau capaian 98,97%.

Page 6: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

iv

Terwujudnya peningkatan employee engagement melalui pencapaian Indeks Kepuasan

Pegawai realisasi sebesar 83 dari target 80 atau capaian 103,75%.

Terwujudnya pembangunan lean culture melalui pencapaian jumlah Lean Project yang

terlaksana realisasi sebanyak 4 project dari target 4 project atau capaian 100%.

Terwujudnya peningkatan pendapatan melalui pertumbuhan pendapatan pertahun

realisasi sebesar 1,91% dari target 3% atau capaian 63,67%.

Terwujudnya efisiensi biaya operasioanal melalui pencapaian POBO realisasi sebesar

84,25% dari target 85 atau capaian 99,12%.

Pelaksanaan Key Performance Indikator RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 rata-rata

sebesar 60%, bisa diasumsikan arah gerak strategi dalam memenuhi visi misi belum

sesuai dengan harapan. Hal tersebut sangat dipengaruhi karena adanya kondisi

pandemi COVID 19. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam proses

pengembangan layanan. Dampak yang dirasakan paling besar adalah penurunan

kunjungan di rawat jalan, berkurangnya jumlah pasien yang dirawat di rawat inap,

berkurangnya kunjungan di IGD, tidak tercapainya beberapa indikator mutu pelayanan

dan berkurangnya pendapatan yang berasal dari area pelayanan

Sedangkan hasil penilaian kinerja BLU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang

didasarkan pada penilaian atas Indikator kinerja terdiri dari aspek keuangan (30%) dan

aspek pelayanan (70%). Dan hasil yang dicapai adalah 68,97 dengan tingkat kinerja

tinggi ″A″ yang terdiri dari Aspek Keuangan 23,6 dan Aspek Pelayanan 45,37

Page 7: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….………………………. i IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………………….………………...…. Ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..………………………… v DAFTAR TABEL...................................................................….......................................................... vii DAFTAR GAMBAR………..………………………………………………………………………………… ix DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………………………………………… x BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..… B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………… C. Ruang Lingkup Laporan ……………………………………………………………….

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

1 3 3

A. Hambatan Tahun Lalu……………………………………………………………………. 5 B. Kelembagaan……………………………………………..……………........................... 6 C. Sumber Daya............................................................................................................ 17

1. Sumber Daya Manusia .................................................................................. 2. Sarana dan Prasarana .................................................................................... 3. Sumber Daya Anggaran .....................................................................................

17 20 23

BAB III: TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. Dasar Hukum…….…………………………………………………………………………. 24 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator.…………..………………………………………………. 26

BAB IV: STRATEGI PELAKSANAAN

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran................................................................ 28 B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi................................................................... 34 C. Upaya Tindak Lanjut................................................................................................ 39

BAB V: HASIL KERJA

A. Pencapaian Target Kinerja........................................................................................ 46 Meningkatnya Kepuasan Pelanggan.............................................................. 47 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat.............................................. 51

Meningkatnya Utilitas Fasilitas...................................................................... 56

Meningkatnya Pengembangan Proses Inovatif............................................. 57

Meningkatnya Penjamin Proses yang bermutu............................................. 61

B. Pencapaian Kinerja berdasarkan Penilain Kinerja Satker BLU................................ 74

I. Area Klinis 1. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway.............................................................. 76 2. Pengendalian Infeksi di RS............................................................................. 81 3. Capaian Indikator Medik................................................................................... 85 II. Area Manajerial 1. Utilisasi.............................................................................................................. 93 2. Kepuasan Pelanggan........................................................................................ 94 3. Ketepatan Waktu Pelayanan............................................................................ 95 4. SDM.................................................................................................................. 105

Page 8: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

vi

5. Sarana Prasarana............................................................................................. 106 6. Information Technology (IT)............................................................................. 108 7. Pendidikan........................................................................................................ 108

C. Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin…................................................ 109

D. Indikator Evaluasi JKN Tahun 2020........................................................... 110

E. Indikator Kinerja Individu Direktur Utama (IKI Dirut) dan Indikator Terpilih (IKT)

Tahun 2020................................................................................................

112

BAB VI: PENUTUP 115 Lampiran

Page 9: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tata Nilai RSHS-FKUP 2020-2024 8 Tabel 2.2 Komposisi SDM berdasarkan jenis tenaga (2020) 17 Tabel 2.3 Komposisi SDM berdasarkan jenjang pendidikan yang telah disesuaikan 17 Tabel 2.4 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan 17 Tabel 2.5 Sumber Daya Sarana dan Prasarana Tahun 2020 20 Tabel 2.6 Sumber Daya Anggaran 23 Tabel 5.1 Capaian kinerja RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sampai tahun 2020 46 Tabel 5.2 Saran dan masukan responden 48 Tabel 5.3 Target dan Realisasi index kepuasan masyarakat 51 Tabel 5.4 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat 54 Tabel 5.5 Target dan Realisasi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah kematian

ibu di rumah sakit 54

Tabel 5.6 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat 55 Tabel 5.7 Target dan Realisasi utilisasi ruangan operasi 56 Tabel 5.8 Target dan Realisasi Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif, Jumlah

Penelitian yang diharapkan pertahun 58

Tabel 5.9 Target dan Realisasi Rekam Medis Elektronik (RME) 60 Tabel 5.10 Target dan Realisasi Kejadian Infeksi Daerah Operasi 61 Tabel 5.11 Target dan Realisasi Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit 63 Tabel 5.12 Target dan Realisasi Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari 64 Tabel 5.13 Ketepatan Waktu Jam Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP 64 Tabel 5.14 Target dan Realisasi Presentase layak klaim 65 Tabel 5.15 Target dan Realisasi Persentase Respontime Rujukan Sisrute IGD RSUP dr.

Hasan Sadikin Bandung < 5 menit 66

Tabel 5.16 Target dan Realisasi Jumlah pasien deteksi dini kanker 67 Tabel 5.17 Target dan Realisasi Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis

prioritas pertahun 68

Tabel 5.18 Aspek Penilaian capaian pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana tahun 2020

69

Tabel 5.19 Target dan Realisasi Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA 70 Tabel 5.20 Target dan Realisasi Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE) 71 Tabel 5.21 Target dan Realisasi Kepuasan Pegawai 71 Tabel 5.22 Target dan Realisasi Jumlah Lean Project yang terlaksana 72 Tabel 5.23 Target dan Realisasi Pertumbuhan pendapatan pertahun 73 Tabel 5.24 Target dan Realisasi POBO 74 Tabel 5.25 Penilaian Kinerja Satker BLU Triwulan I tahun 2020 74 Tabel 5.26 Target dan Realisasi Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

Tahun tahun 2020 76

Tabel 5.27 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh 77 Tabel 5.28 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi 78 Tabel 5.29 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas 79 Tabel 5.30 Target dan Realisasi Tidak adanya kejadian salah sisi 81 Tabel 5.31 Target dan Realisasi Dekubitus 81 Tabel 5.32 Target dan Realisasi ISK 82 Tabel 5.33 Target dan Realisasi IDO 83 Tabel 5.34 Target dan Realisasi VAP 84 Tabel 5.35 Target dan Realisasi Phlebitis 84 Tabel 5.36 Target dan Realisasi NDR 85 Tabel 5.37 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD 86 Tabel 5.38 Target dan Realisasi Angka Kematian Ibu (AKI) 87

Page 10: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

viii

Tabel 5.39 Target dan Realisasi Medication error tahun 2020 90 Tabel 5.40 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Radiologi tahun 2020 92 Tabel 5.41 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium 92 Tabel 5.42 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR 93 Tabel 5.43 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan 95 Tabel 5.44 Target dan Realisasi Kecepatan respon terhadap komplain 95 Tabel 5.45 Target dan Realisasi ERT 2 96 Tabel 5.46 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun tahun 2020 97 Tabel 5.47 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun Tahun 2020 99 Tabel 5.48 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi Tahun 2020 102 Tabel 5.49 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020 103 Tabel 5.50 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020 104 Tabel 5.51 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam 105 Tabel 5.52 Target dan Realisasi Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20

jam/orang per tahun 106

Tabel 5.53 Target dan Realisasi Persentase tingkat keandalan Sarpras 106 Tabel 5.54 Target dan Realisasi Persentase tingkat Penilaian Proper 107 Tabel 5.55 Target dan Realisasi Level IT yang terintegrasi 108 Tabel 5.56 Target dan Realisasi Jumlah penelitian yang di publikasikan 108 Tabel 5.57 Target dan Realisasi Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran 109 Tabel 5.58 Indikator Kinerja Mutu Tahun 2020 109 Tabel 5.59 Indikator Evaluasi JKN Tahun tahun 2020 110 Tabel 5.60 Indikator Kinerja Individu Direktur Utama 113 Tabel 5.61 Indikator Kinerja Terpilih (IKT) 113 Tabel 5.62 Matrik Tindak Lanjut terhadap Kinerja yang belum tercapai pada Tahun 2020 114

Page 11: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar. 2.1 Struktur Organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 16 Gambar. 5.1 Kegiatan Pengambilan Sampel Survey Index Kepuasan Masyarakat 50

Page 12: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik. 5.1 Rekapitulasi Prioritas Perbaikan Pelayanan 45 Grafik. 5.2 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 51

Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 Berdasarkan asal rujukan 60

Grafik. 5.4 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari-Desember 2020 Berdasarkan Diagnosis 61 Grafik. 5.5 Perbandingan Jumlah Persalinan di RSHS Periode 2019-2020 62

Grafik 5.6 Angka Kematian ibu tahun 2020 63

Grafik. 5.7 Persentase Utilisasi Kamar Operasi Periode Januari-Desember 2020 64

Grafik. 5.8 Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) 65

Grafik. 5.9 Persentase Berkas Layak Klaim 66

Grafik.5.10 Persentase Respon Time Rujukan Sisute IGD 66

Grafik 5.11 Target dan realisasi Pasien deteksi dini kanker panyudara 67

Grafik 5.12 Target dan realisasi persentase kejadian pasien jatuh tahun 2020 68

Grafik 5.13 Target dan Realisasi persentase penerapan kesediaan 69

Grafik 5.14 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas tahun 2020 70

Grafik 5.15 Target dan Realisasi Tidak adanya kejadian salah sisi tahun 2020 73

Grafik 5.16 Standar dan realisasi Dekubitus tahun 2020 73

Grafik 5.17 Standar dan realisasi ISK tahun 2020 74

Grafik 5.18 Standar dan realisasi IDO tahun 2020 74

Grafik 5.19 Standard an realisasi VAP tahun 2020 75

Grafik 5.20 Target dan Realisasi Phlebitis tahun 2020 75

Grafik 5.21 Target dan Realisasi NDR 79

Grafik 5.22 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD tahun 2020 79

Grafik 5.23 Capaian kejadian Kematian Ibu tahun 2020 80

Grafik 5.24 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020 81

Garfik 5.25 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium 84

Grafik 5.26 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR 85

Grafik 5.27 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan 86

Grafik 5.28 Target dan Realisasi Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2020 96

Grafik 5.29 Target dan Realisasi ERT 2 tahun 2020 97

Grafik 5.30 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun 2020 98

Grafik 5.31 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSHS Tahun 2020 98

Grafik 5.32 Standar dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun 2020 100

Grafik 5.33 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi 103

Grafik 5.34 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020 104

Grafik 5.35 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020 104

Grafik 5.36 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam tahun 2020

106

Page 13: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya suatu tata pengelolaan/pemerintahan yang baik (good governance)

merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance

tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara

lain:

1. TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari KKN ;

2. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari KKN;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara

Republik Indonesia;

5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian

Negara;

6. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP);

7. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 Tentang

Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;

Page 14: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

2

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran

dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: PER-54/PB/2013 Tentang Pedoman

Penilaian Kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan

Kesehatan;

13. Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

14. Permen PAN dan RB No. 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Surat Edaran Direktur Jenderal BUK No. PR.03.02./I/1466/12 Tentang Laporan

Berkala Satuan Kerja (Laporan Semester dan Laporan Tahunan) Direktorat

Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

16. Permen PAN No.53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Peraturan tersebut di atas mensyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah

diwajibkan menyampaikan Laporan Berkala dengan tujuan terciptanya

pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Laporan berkala merupakan sistem pelaporan berorientasi pada proses dan hasil

yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah

yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif

terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. Terwujudnya transparansi

instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan

nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Laporan Tahun RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020 disusun sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

dalam kurun waktu Januari – Desember 2020.

Page 15: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

3

B. Maksud dan Tujuan

Laporan Tahun 2020 disusun dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan misi melalui pencapaian tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja RSHS Tahun 2020 dan juga

sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja RSHS di tahun yang akan datang.

C. Ruang Lingkup Laporan

Sistematika penulisan Laporan Berkala RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah

sebagai berikut:

Pendahuluan yang berisi : kata pengantar, Ikhtisar, daftar isi

BAB I, Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,

maksud dan tujuan penulisan laporan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan

organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta sistematika penulisan

pelaporan.

BAB II, Analisis Situasi Awal Tahun, Dalam bab ini diinventarisasi hambatan yang

dihadapi pada tahun yang lalu dan uraian tentang kelembagaan serta sumber daya

yang dimiliki oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 meliputi; sumber daya

manusia, sumber daya sarana prasarana, dan sumber dana.

BAB III, Tujuan dan Sasaran Kerja, dalam bab ini dijelaskan tentang dasar hukum

dan tujuan, sasaran serta indikator sehingga diikhtisarkan beberapa hal penting

dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi:

Gambaran singkat Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2020 -

2025 dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima)

tahun dan rencana kerja tahunan serta indikator dan targetnya yang ditetapkan

dalam perjanjian kinerja (penetapan kinerja) yang menggambarkan keterkaitan

dengan Renstra/Rencana Lima Tahunan.

Page 16: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

4

Bab IV, Strategi Pelaksanaan, dalam Bab ini diuraikan strategi pencapaian tujuan

dan sasaran-sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi, dan terobosan yang

dilakukan yang merupakan upaya tindak lanjut termasuk kerjasama dengan para

pemangku kepentingan.

Bab V, Hasil Kerja yang meliputi pencapaian target kinerja dan pendapatan,

Indikator BLU (Keuangan, Operasional Pelayanan, Mutu Manfaat), Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Key Performance Indicators sesuai RSB RSUP

Dr. Hasan Sadikin 2020-2025, Upaya RSHS dalam Promotif dan Preventif, Layanan

Unggulan, Realisasi Anggaran serta upaya Meraih hasil penilaian keuangan WTP

(Wajar Tanpa Pengecualian) dan kesiapan reformasi birokrasi serta komitmen

pimpinan terhadap zona integritas.

BAB VI Penutup, mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan

kegagalan, permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja RSHS serta

strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun 2020. Dalam bab ini

dijelaskan pula Nilai tingkat kesehatan, persentase capaian KPI, persentase

capaian SPM, persentase realisasi anggaran serta saran yang menggambarkan

masukan untuk perbaikan yang akan datang.

Lampiran

Page 17: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

5

BAB II

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

A. HAMBATAN TAHUN LALU

Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2020 RSUP Dr. Hasan Sadikin menghadapi

hambatan atau kendala, meliputi:

1. Peran DPJP baik untuk pelayanan Gawat Darurat maupun Rawat Jalan belum

optimal khususnya dalam keputusan klinis;

2. Pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya di unit-unit layanan belum terlaksana

secara optimal;

3. Pelaksanaan rujukan berjenjang belum terlaksana secara optimal, demikian pula

dengan pelaksanaan rujukan balik;

4. Efisiensi layanan belum dilaksanakan di tiap unit layanan;

5. Panjangnya waiting list pasien yang membutuhkan pelayanan rawat inap

khususnya waiting list operasi elektif;

6. Pengadaan sarana, prasarana dan peralatan dalam rangka meningkatkan

pelayanan radiologi, pelayanan jantung, intensive care, IGD, pelayanan anak,

bedah sentral, peralatan pelayanan dasar belum seluruhnya terealisasi sesuai

dengan rencana yang tercantum dalam e-planning;

7. Kerjasama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar unit baik di jajaran

pelayanan fungsional maupun di jajaran manajerial belum optimal;

8. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) belum sepenuhnya menunjang kebutuhan

jaringan di unit pelayanan;

9. Belum terlaksananya alokasi, distribusi dan analisis kebutuhan SDM berbasis

kompetensi, sehingga diperlukan manajemen SDM yang berbasis kompetensi di

tiap unit layanan;

10. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan belum dilaksanakan secara optimal;

Page 18: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

6

11. Inventarisasi dan pemeliharaan SPA yang sudah ada belum optimal dan belum

ditunjang dengan kemampuan teknisi internal yang terlatih untuk pemeliharaan;

12. Informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan kesehatan belum optimal ;

13. Biaya Operasional yang dikeluarkan oleh RSHS cukup besar, karena harus

menanggung sebagian biaya kegiatan peserta didik FK-FKG UNPAD;

14. Beberapa sarana, prasarana dan alat penting yang menunjang pelayanan

mengalami kerusakan;

15. Data dukung usulan kegiatan dari pihak luar RSHS dan dasar kebutuhan dari unit

kerja, sebagai syarat dalam penyusunan anggaran tahunan sering tidak lengkap,

sehingga sulit menentukan skala prioritas dari pagu anggaran yang terbatas;

16. Masih terjadinya usulan realisasi anggaran operasional yang tidak sesuai dengan

rencana program awal tahun dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), terkait

dengan kejadian dan kerusakan yang tidak terduga dan harus segera

ditindaklanjuti;

17. Realisasi pengeluaran atau realisasi pembayaran masih terkumpul pada akhir

tahun, sehingga realisasi kinerja keuangan belum sesuai antara rencana alokasi

dan realisasinya;

B. KELEMBAGAAN

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-Nilai

Dalam upaya mencapai visi misi di atas, RSHS menggunakan Lean Hospital

sebagai strategi untuk membangun budaya organisasi dengan cara

mengintegrasikan sistem yang terdiri pengembangan manusia, filosofi, teknik dan

pendekatan manajemen.

Implementasi RSB dalam bentuk program dan kegiatan mengacu kepada sasaran

strategis RSB Tahun 2020-2024 yang menghasilkan 20 KPI, masing-masing

Direktorat mempunyai KPI sesuai dengan domain dan tupoksinya masing-masing.

RSHS dalam hal ini sesuai dengan program dan kegiatannya memiliki 20 KPI.

Page 19: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

7

a. Tujuan RSB

- Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama

periode 5 tahunan dalam yang sejalan dengan program rencana Aksi

Program Ditjen Pelayanan Kesehatan

- Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu

kelembagaan UPT Vertikal.

- Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi UPT dan dalam

pencapaian visi yang telah ditentukan

- Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para

stakeholder inti UPT Vertikal.

b. Tujuan

Perencanaan Strategis memiliki tujuan :

- Sebagai sarana untuk memfasilitasi anggaran yang efektif.

- Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi

yang telah ditetapkan

- Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya

yang optimal

- Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek

- Sebagai sarana bagi manajemen untuk memahami strategi organisasi

- Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategis.

c. Nilai-nilai

Nilai-nilai utama (core values) yang dijadikan sebagai pedoman oleh seluruh

pegawai RSHS dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian adalah:

PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul,

Integritas).

Page 20: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

8

Tabel 2.1 Tata Nilai RSHS 2020-2024

Tata Nilai Definisi

Kepemimpinan nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya

Profesional nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan

Inovatif nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif

Unggul keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

d. Moto :

“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami (Your Health is Our Priority)”

2. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok diatas, RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana program dan anggaran; 2) Pengelolaan pelayanan medis; 3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis; 4) Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis; 5) Pengelolaan pelayanan keperawatan; 6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan; 7) Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang

pelayanan kesehatan; 8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara; 9) Pengelolaan sumber daya manusia; 10) Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; 11) Pelaksanaan kerja sama; 12) Pengelolaan sistem informasi; 13) Pelaksanaan urusan umum; dan 14) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Page 21: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

9

2. Kegiatan Pelayanan

Sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas A, RSHS mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Pelayanan

Spesialistik dan Subspesialistik di RSHS, yaitu:

1. Penyakit Dalam • Kardiovaskuler • Ginjal Hipertensi • Endokrinologi & Metabolisme • Gastroentero Hepatologi • Respirologi dan penyakit kritis

respirasi • Hemato Onkologi Medik • Reumatologi • Geriatri • Penyakit Tropik dan Infeksi

2. Obstetri & Ginekologi • Fetomaternal • Onkologi • Fertilitas dan Endokrinologi • Uroginekologi • Obstetri dan Ginekologi

Sosial

3. Kesehatan Anak • Respirologi • Infeksi dan Penyakit Tropis • Kardiologi • Hemato onkologi • ERIA ( Emergensi dan Rawat Intensif

Anak ) • Gastrohepatologi • Neonatologi • Neurologi • Gizi dan Penyakit Metabolik • Tumbuh Kembang dan Pediatrik Sosial • Endokrinologi • Alergi dan Imunologi • Nefrologi

4. Ilmu Bedah • Bedah Onkologi • Bedah Digestif • Bedah Urologi • Bedah Anak • Bedah Plastik • Bedah Toraks • Bedah Vaskuler

5. Bedah Saraf • Traumatologi • Vaskuler • Tumor • Degeneratif • Kongenital • Saraf Tulang Belakang • Infeksi • Bedah Saraf Fungsional

6. Ortopedi dan Traumatologi • Tulang Belakang (Spine) • Hand & Microsurgery • Dewasa & Rekonstruksi

(Adult & Recontruction) • Ankle & Foot • Ortopedi Anak • Ortopedi Onkologi • Sport Injury

Page 22: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

10

7. Bedah Mulut • Infeksi Oromaksilofasial • Dentoalveolar • Neoplasma Oromaksilofasial • Trauma Oromaksilofasial • Kongenital Oromaksilofasial • Bedah Ortognati Osteodistraksi • Saraf Oromaksilofasial • Kelenjar Ludah • Temporomandibular Joint • Implan Oromaksilofasial • Kiste Oromaksilofasial • Penanganan Khusus

Oromaksilofasial • Spesial Dental Care Densitry

8. Neurologi • Cerebrovaskular (CVD) • Nyeri dan Nyeri kepala • Epilepsy • Saraf tepi • Neurofisiologi Klinik • Infeksi susunan saraf • Saraf Anak • Neurogeriatri • Neurobehaviour/ Fungsi luhur • Neorooftalmologi, Vertigo,

Otologi • Neurorehabilitasi • Neurotraumatologi • Neuro intensif • Neuro Radiologi • Movement disorder • Neuro Emergensi • Neuro Imunologi

9. Anesthesiologi & Terapi Intensif • Neuroanestesi • Intensive Care • Anestesi Pediatrik • Anestesi Regional • Manajemen Nyeri (Pain

Management) • Anestesi Obstetri • Anestesi Thoraks dan Kardiovaskular

10. Kulit dan Kelamin • Dermatologi Non Infeksi dan

Geriatri • Dermatologi Anak • Dermatologi Kosmetik • Dermatologi Alergi &

Imunologi • Dermatologi Tumor & Bedah

kulit • Dermatologi mikologi &

infeksi virus • Dermatologi infeksi bakteri &

parasite • Dermatologi venereology

11. Kesehatan Gigi dan mulut

• Ilmu Penyakit Mulut • Periodontik • Orthodontik • Pedodontik • Prosthodontik

12. Kedokteran Jiwa • Psikiatri Anak dan Remaja • Psikogeriatri • Psikiatri Komunitas • Psikiatri Adiksi • Psikiatri Biologi • Psikiatri Forensik • Consultation Liaison

Psychiatry ( CLP )

Page 23: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

11

13. Radiologi • Radiologi Pediatrik • Neuroradiologi • Radiologi Traktus Respirasi • Radiologi Kardiovaskuler • Radiologi Gastrointestinal • Radiologi Urogenitalis • Radiologi Muskuloskeletal • Radiologi Breast and small parts • Radiologi Intervensional

14. Patologi Klinik • Hematoonkologi • Ginjal Hipertensi • Hepato gastroenterology • Imunoserologi dan alergi • Infeksi dan penyakit

tropic/mikrobiologi • Endokrin

15. Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher (THT-KL) • Laring Faring

• Otologi

• Rinologi - alergi

• Bronkos esofagologi

• Audiologi

• Onkologi bedah kepala leher

• Plastik rekonstruksi maxillo facial

• THT komunitas

16. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 17. Kardiologi 18. Patologi Anatomi 19. Urologi 20. Radiotherapi 21. Kedokteran Nuklir 22. Kedokteran Forensik dan Medikolegal 23. Farmakologi Klinik 24. Kesehatan Mata

Pelayanan spesialistik maupun subspesilistik tersebut diselenggarakan di : Instalasi

Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif,

Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu, Instalasi Hemodialisa,

Instalasi Radioterapi, Instalasi Tekhnologi Reproduksi Berbantu, dan Instalasi

Paviliun Parahyangan yang didukung oleh pelayanan penunjang lainnya, seperti :

Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Pemeliharaan

Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

(IKLRS), Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), Instalasi Binatu, Instalasi

Central Sterile Supply Department (CSSD), Instalasi Fasilitas Medik, Instalasi

Page 24: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

12

Rehabilitasi Medik, Instalasi Pemulasaran Jenazah, Instalasi Patologi Anatomi,

Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Radioterapi, Instalasi Kedokteran Nuklir, dan

Instalasi Radiodiagnostik

Selain pelayanan-pelayanan tersebut di atas, RSHS memiliki pelayanan-pelayanan

khusus seperti: Teknologi Reproduksi Berbantu (Klinik Aster), Klinik Teratai

(HIV/AIDS), Klinik DOTS, Klinik TB MDR, Klinik Terapi Rumatan Metadon, Klinik

Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL), Klinik Alergi, Klinik Lupus, Instalasi

Hemodialisis, Pelayanan Geriatri, Medical Check Up dan Pengujian Kesehatan

Pegawai, Klinik Asnawati (Pelayanan Kemoterapi), Lab. Biologi Molekuler, Klinik

Thalasemia, Klinik Osteoporosis, Klinik Mendengkur (Snoring Clinic), Klinik

Anestesi, Klinik Kosmetik/Anti Aging, Fetomaternal Diagnostik, Skrining Tiroid,

Pelayanan PKBRS, dan pelayanan Bank Darah.

RSHS sebagai rumah sakit rujukan tertier berupaya untuk dapat menyelenggarakan

pelayanan secara terpadu. Untuk itu, pada pelaksanaannya dibentuk berbagai tim,

diantaranya:

• Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)

• Tim Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA)

• Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

• Tim Pengelola Program Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS)

• Tim Penanggulangan Infeksi HIV / AIDS

• Tim TB MDR

• Tim Pelayanan Rumatan Metadon

• Tim Penerima Wajib Lapor Pelayanan Pecandu Narkotika

• Tim Penapisan Teknologi Kesehatan (HTA)

• Tim Monitoring dan Evaluasi Rekam Medis

• Tim Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan terhadap Perempuan & Anak

• Tim Kanker

• Tim Paliatif

• Tim Penguji Kesehatan

• Tim Medical Check Up (MCU)

• Tim Farmasi dan Terapi

• Tim Infeksi Khusus

• Tim Khusus Hemodialisa

• Tim Penanganan Khusus Bayi Kembar Siam

Page 25: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

13

• Tim Trauma

• Tim Nutrisi

• Tim Manajemen Nyeri

• Tim Kode Biru

• Tim Perawatan Luka Bakar dan Stoma

• Tim Pengelola Perawatan Home Care Berbasis Rumah Sakit

• Tim pengembangan stem cell (sel punca)

• Tim Penanggulangan Bencana

• Tim Clinical Pathway

• Tim Transplantasi Ginjal

• Tim Skrining Hipotiroid Kongenita;

• Tim Terapi Apheresis

• Tim Penanganan Hipertensi dan Penyakit Jantung dalam Kehamilan

Sejalan dengan tuntutan atau kebutuhan masyarakat yang semakin besar dan

mengacu pada keunggulan sumberdaya manusia yang dimiliki, ketersediaan sarana

dan prasarana yang memadai, serta keinginan yang kuat untuk memberikan

pelayanan yang prima kepada masyarakat, sehingga sesuai dengan Rencana

Strategis Bisnis RSHS ditetapkan pelayanan unggulan, sebagai berikut:

1. Pelayanan Kedokteran Nuklir

2. Pelayanan Jantung

3. Pelayanan Onkologi & Infeksi

4. Pelayanan Transplantasi Ginjal

5. Pelayanan Bedah Minimal Invasif

Pelayanan Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Sesuai dengan salah satu tujuan dari RSHS, yaitu meningkatnya cost recovery

rumah sakit untuk menuju kemandirian, telah ditetapkan beberapa unit pelayanan

yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bermakna terhadap pendapatan

(revenue) RSHS, yaitu:

1. Instalasi Bedah Sentral 2. Instalasi Rawat Inap Khusus Paviliun Parahyangan 3. Instalasi Farmasi 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instalasi Pelayanan Jantung 6. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik 7. Poliklinik Konsultasi Spesialis Anggrek

Page 26: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

14

8. Pelayanan Pemeriksaan Radiologi 9. Instalasi Radioterapi 10. Klinik Aster (Instalasi Teknologi Reproduksi Berbantu) 11. Pelayanan Rawat Inap lainnya. 12. Pelayanan Kedokteran Nuklir 13. Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi

Kapasitas tempat tidur (TT) yang tersedia adalah 969 terdiri dari 36 TT (3.72%) VIP,

6 TT (0.62%) VVIP, 144 TT (14.86%) Kls I, 160 TT (16.51%) Kls II, 416 TT (42.93%)

Kls III, 52 TT (5.37%) Intensif, 93 TT (9.60%) High Care Unit, sisanya adalah ruang

isolasi 33 TT (3.41%) dan non kelas 27 TT (2.79%). Terhitung pada tanggal 13 April

2020, ditetapkan SK Direktur Utama mengenai pengalihan fungsi ruang Rawat Inap

Gedung Kemuning dan Ruang Isolasi IGD menjadi Rawat Inap Khusus Covid-19

dengan kapasitas TT : RIKK 4 TT, Isolasi Kemuning Lt.I 24 TT, HCU Kemuning 6

TT, Kemuning Lt. II 24 TT, Kemuning Lt. III 24 TT, Kemuning Lt.IV 40 TT, Kemuning

Lt. V 0 TT, Isolasi IGD 5 TT.

3. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) No. 78 tahun 2019,

RSHS dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama dengan susunan

organisasi sebagai berikut:

a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang;

b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian;

c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara;

d. Direktorat Perencanaan, Organisasi, dan Umum; dan

e. Unit-unit Non Struktural

Susunan Direksi RSHS adalah sebagai berikut:

a. Direktur Utama dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK.(K),M.Kes,MMRS.

b. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Dr. Nucki Nursjamsi Hidajat, dr.,SpOT(K), M.Kes, FICS

c. Direktorat Sumber Daya Manusia,Pendidikan dan Penelitian Yana Akhmad Supriatna, dr., Sp.PD-KP.MMRS.

d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum

Page 27: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

15

drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc.

e. Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara Drs. Sudarto, MM.

Selain itu, dalam Permenkes terdapat penambahan lima komite baru yang

memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka

peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit, sehingga 8 komite

menjadi:

a. Komite Medik;

b. Komite Etik dan Hukum;

c. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien;

d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;

e. Komite Etik dan Penelitian;

f. Komite Keperawatan;

g. Komite Koordinasi Pendidikan; dan

h. Komite Tenaga Kesehatan lainnya;

Dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pengawasan

pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh Ketua Satuan

Pemeriksa Internal (SPI).

Struktur organisasi RSHS juga dilengkapi dengan Dewan Pengawas, terdiri dari

seorang ketua dan empat orang anggota. Untuk mendukung kelancaran tugas

Dewan Pengawas diangkat seorang Sekretaris Dewan Pengawas sehingga

susunan Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:

a. Ketua : dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B.,MARS

b. Anggota : - Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE

- drg. Farichah Hanum, MKes

- Dr. Drs. Bilmar Parhusip., M.Si.

- Dra. Elly Fariani, Ak., M.Sc.

c. Sekretaris : Yoice Novita Fitresnahandiyati, SH,LL.M

Page 28: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahun RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2019

16

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Page 29: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

17

C. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Tabel 2.2 Komposisi SDM berdasarkan jenis tenaga (Desember 2020) :

No. Jenis Tenaga Jumlah

1 DOKTER SPESIALIS 347

2 DOKTER GIGI SPESIALIS 17

3 DOKTER UMUM & BRIGADE SIAGA BENCANA 25

4 DOKTER GIGI 2

5 PERAWAT 1122

6 BIDAN 75

7 FUNGSIONAL KES LAINNYA 322

8 KESEHATAN LAINNYA (NON PNS) 201

9 FUNGSIONAL NON KES. 17

10 ADMINISTRASI 423

11 TENAGA STRATEGIS 243

J u m l a h 2.794

Tabel 2.3 Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Pendidikan yang telah disesuaikan:

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1 Dokter spesialis konsultan 217

2 Dokter spesialis 90

3 Dokter umum 27

4 Dokter gigi spesialis 17

5 Dokter gigi 2

6 S-3 42

7 S-2 141

8 S-1 496

9 D-4 74

10 D-3 1354

11 D-1 11

12 SLTA 281

13 SLTP 37

14 SD 5

J u m l a h 2.794

Tabel 2.4 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan :

No. Jenis Jabatan Jumlah

1 Eselon-2 5

2 Eselon-3 11

3 Eselon-4 21

4 Fungsional

4.1 Dokter Pendidik Klinis Utama (JFT) 45

4.2 Dokter Pendidik Klinis Madya (JFT) 70

4.3 Dokter Pendidik Klinis Muda (JFT) 47

4.4 Dokter Pendidik Klinis Pertama (JFT) 0

4.5 Perawat Ahli Madya (JFT) 55

4.6 Perawat Ahli Muda (JFT) 137

Page 30: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

18

4.7 Perawat Ahli Pertama (JFT) 72

4.8 Perawat Penyelia (JFT) 256

4.9 Perawat Terampil (JFT) 68

4.10 Perawat Mahir (JFT) 196

4.11 Perawat Pemula (JFT) 1

4.12 Perawat Gigi Ahli Madya (JFT) 2

4.13 Perawat Gigi Penyelia (JFT) 12

4.14 Perawat Gigi Mahir (JFT) 3

4.15 Bidan Ahli Madya (JFT) 3

4.16 Bidan Ahli Pertama (JFT) 4

4.17 Bidan Penyelia (JFT) 5

4.18 Bidan Terampil (JFT) 4

4.19 Bidan Mahir (JFT) 25

4.20 Dokter Ahli Madya (JFT) 5

4.21 Dokter Ahli Muda (JFT) 27

4.22 Dokter Ahli Pertama (JFT) 12

4.23 Dokter Gigi Ahli Utama (JFT) 1

4.24 Dokter Gigi Ahli Madya (JFT) 6

4.25 Dokter Gigi Ahli Muda (JFT) 3

4.26 Apoteker Ahli Madya (JFT) 15

4.27 Apoteker Ahli Muda (JFT) 6

4.28 Asisten Apoteker Penyelia (JFT) 7

4.29 Asisten Apoteker Terampil (JFT) 10

4.30 Asisten Apoteker Mahir (JFT) 11

4.31 Asisten Apoteker Pelaksana Pemula (JFT) 0

4.32 Fisikawan Medis Ahli Muda (JFT) 3

4.33 Fisikawan Medis Ahli Madya (JFT) 1

4.35 Fisioterapis Ahli Madya (JFT) 6

4.36 Fisioterapis Ahli Muda (JFT)

4.37 Fisioterapis Mahir (JFT) 2

4.38 Fisioterapis Penyelia (JFT) 2

4.39 Fisioterapis Terampil (JFT) 1

4.40 Nutrisionis Ahli Madya (JFT) 6

4.41 Nutrisionis Ahli Muda (JFT) 16

4.42 Nutrisionis Ahli Pertama (JFT) 5

4.43 Nutrisionis Mahir (JFT) 0

4.44 Nutrisionis Terampil (JFT) 0

4.45 Okupasi Terapis Mahir (JFT) 2

4.46 Okupasi Terapis Penyelia (JFT) 1

4.47 Ortotis Prostetis Terampil (JFT) 3

4.48 Pekerja Sosial Ahli Muda (JFT) 1

4.49 Pekerja Sosial Terampil (JFT)

4.50 Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Muda (JFT) 2

4.51 Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Pertama (JFT) 1

4.52 Perekam Medis Ahli Madya (JFT) 0

4.53 Perekam Medis Ahli Muda (JFT) 4

4.54 Perekam Medis Ahli Pertama (JFT) 4

4.55 Perekam Medis Mahir (JFT) 25

4.56 Perekam Medis Penyelia (JFT) 8

4.57 Perekam Medis Terampil (JFT) 8

4.58 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Madya (JFT) 8

4.59 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Muda (JFT) 17

4.60 Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama (JFT) 3

4.61 Pranata Laboratorium Kesehatan Mahir (JFT) 2

Page 31: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

19

4.62 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia (JFT) 22

4.63 Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil (JFT) 2

4.64 Psikologi Klinis Muda (JFT) 2

4.65 Radiografer Ahli Madya (JFT) 6

4.66 Radiografer Ahli Muda (JFT) 4

4.67 Radiografer Ahli Pertama (JFT) 2

4.68 Radiografer Penyelia (JFT) 4

4.69 Radiografer Mahir (JFT) 5

4.70 Radiografer Terampil (JFT) 1

4.71 Sanitarian Ahli Madya (JFT) 5

4.72 Sanitarian Ahli Muda (JFT) 3

4.72 Sanitarian Ahli Pertama (JFT) 1

4.73 Sanitarian Mahir (JFT) 1

4.74 Sanitarian Penyelia (JFT) 7

4.75 Teknisi Elektromedis Ahli Madya (JFT) 7

4.76 Teknisi Elektromedis Ahli Muda (JFT) 3

4.77 Teknisi Elektromedis Ahli Pertama (JFT) 1

4.78 Teknisi Elektromedis Mahir (JFT) 1

4.79 Terapis Wicara Mahir (JFT) 1

4.80 Terapis Wicara Penyelia (JFT) 1

4.81 Auditor Ahli Muda (JFT) 3

4.82 Analis Kepegawaian Ahli Muda (JFT) 4

4.83 Analis Kepegawaian Mahir (JFT) 2

4.84 Analis Kepegawaian Penyelia (JFT) 3

4.85 Analis Kepegawaian Terampil (JFT) 3

4.86 Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda (JFT) 1

4.87 Pustakawan Ahli Pertama (JFT) 1

4.88 Pranata Komputer Ahli Pertama (JFT) 1

4.89 Pranata Komputer Terampil (JFT) 1

4.90 Perencana Ahli Pertama (JFT) 1

4.91 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama (JFT) 1

4.92 Bidan Ahli Muda (JFT) 4

4.93 Asisten Penata Anestesi Penyelia (JFT) 2

4.94 Asisten Penata Anestesi Mahir (JFT) 2

4.95 Asisten Penata Anestesi Terampil (JFT) 3

4.96 Analis Kepegawaian Ahli Pertama (JFT) 1

4.97 Apoteker Ahli Pertama (JFT) 1

4.98 Arsiparis Ahli Madya (JFT) 1

4.99 Arsiparis Mahir (JFT) 1

4.100 Arsiparis Terampil (JFT) 1

4.101 Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Madya (JFT) 1

5 Staf (Non fungsional/struktural) 498

6 Pegawai Non PNS (BLU) 783

7 Staf Medis UNPAD 106

8 Tenaga Kontrak BLU 14

Jumlah pegawai (Desember 2020) 2.794

Page 32: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

20

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Tabel 2.5 Posisi Barang Milik Negara (BMN) RSHS

Tahun per 30 Desember - Tahun 2020

2,01,01 Tanah Persil - - - 2.381.708.969.000

3,01,01 Alat Besar Darat 2 1 9.105.000

3,01,02 Alat Besar Apung 39 39 62.626.000

3,01,03 Alat Bantu 107 107 28.745.909.456

3,02,01 Alat Angkutan Darat Bermotor 28 19 - 9 6.065.436.225

3,02,02 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 58 49 8 1 900.267.350

3,03,01 Alat Bengkel Bermesin 44 43 438.504.516

3,03,02 Alat Bengkel Tak Bermesin 497 494 221.024.420

3,03,03 Alat Ukur 340 340 1.135.759.966

3,04,01 Alat Pengolahan

87.798

1 -

- -

- -

1 -

3 -

- -

- 280 278 456.125.457

3,05,01 Alat Kantor 6.688 6.542 102 44 21.508.713.614

3,05,02 Alat Rumah Tangga 17.859 17.596 99 164 58.857.086.923

3,06,01 Alat Studio 467 467 - - 6.406.415.957

3,06,02 Alat Komunikasi 954 901 3.921.627.521

3,06,03 Peralatan Pemancar 16 16 6.517.879.457

3,07,01 Alat Kedokteran 20.282 19.774 145 363 653.709.802.591

3,07,02 Alat Kesehatan Umum 845 845 2.453.658.318

3,08,01 Unit Alat Laboratorium 3.076 2.946 47 83 50.880.716.741

3,08,02 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 769

2

6 47

- -

- -

- 1

1 -

- 45

-

768 2.087.588.442

3,08,03 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 30 29 37.682.893.971

3,08,04 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 120 75 1.642.434.100

3,08,05 Radiation Application&Non Destructive Testing Laboratory 1 1 58.991.000

3,08,06 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 127 126 983.227.500

3,08,07 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 29 29 842.225.000

3,08,08 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi&Instrumentasi 213 212 1.304.247.370

3,10,01 Komputer Unit 1.365 1.351 - 14 14.584.868.507

3,10,02 Peralatan Komputer 2.217 2.200 2 15 14.551.637.289

3,11,02 Alat Eksplorasi Geofisika 1 1 171.000

3,13,03 Pengolahan dan Pemurnian

-

- 1

- -

- 1

- -

- -

- -

2 2 1.310.318.185

3,15,01 Alat Deteksi 6 6

3,15,02 Alat Pelindung 35 35 242.707.500

3,15,03 Alat Sar 8 8 5.393.025

3,15,04 Alat Kerja Penerbangan 27 27 151.591.386

3,16,01 Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan 55 55 21.343.880.800

3,17,01 Unit Peralatan Proses/Produksi 344 344 1.854.080.520

3,19,01 Peralatan Olah Raga

858.000

- -

- -

- -

- -

- -

-

No URAIAN Qtt

KEADAAN/KONDISI

Nilai (Rp) BAIK

RUSAK

RINGAN

RUSAK

BERAT

A TANAH 87.798 - - - 2.381.708.969.000

B PERALATAN DAN MESIN 56.952 55.747 415 790 940.956.418.907

21 21 18.645.800 -

Page 33: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

21

4,01,01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 66 63 2 1 509.753.422.156

4,01,02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 1 - - 1 163.213.000

4,04,01 Tugu/Tanda Batas 40 36 - 4 408.939.430

5,01,01 Jalan 22.271 22.266

No URAIAN Qtt

KEADAAN/KONDISI

Nilai (Rp) BAIK

RUSAK

RINGAN

RUSAK

BERAT

C. GEDUNG DAN BANGUNAN 107 99 2 6 510.325.574.586

D. JALAN DAN JEMBATAN 22.271 22.266 4 1 4.460.503.500

E. IRIGASI 15 15 - - 2.199.736.470

- -

4 1 4.460.503.500

5,02,05 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Sumber Tanah 6 6 188.063.000

5,02,06 Bangunan Air Bersih/Air Baku 3 3 20.294.470

5,02,07 Bangunan Air Kotor 6 6 1.991.379.000

5,03,07 Instalasi Pertahanan 1 1 20.320.300

5,03,08 Instalasi Gas

- -

- -

F. JARINGAN 52 52 - - 4.316.273.309

- -

- -

- -

-

1 1 42.176.200

5,03,10 Instalasi Lain 2 1 35.833.600

5,04,02 Jaringan Listrik 47 47 4.196.208.209

5,04,03 Jaringan Telephone 1 1 21.735.000

929

6,01,01 Bahan Perpustakaan Tercetak 929 929 77.197.462

3,01,01 Alat Besar Darat - - - - -

3,02,01 Alat Angkutan Darat Bermotor 9 9 1.303.758.309

3,02,02 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 1 1 100.000

3,03,02 Alat Bengkel Tak Bermesin - -

-

- -

G. ASET TETAP LAINNYA 929 - - 77.197.462

- -

H. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN 479 - - 479 20.977.817.457

- -

- -

- -

- -

-

3,03,03 Alat Ukur - - -

3,04,01 Alat Pengolahan 2 2 148.000

3,05,01 Alat Kantor 43 43 17.299.000

3,05,02 Alat Rumah Tangga 161 161 1.826.985.537

3,06,01 Alat Studio - - -

3,06,02 47 47

3,07,01 173 173

3,08,01 17 17

3,08,02 - -

3,08,08 - -

3,10,01 14 14

3,10,02

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Alat Komunikasi 19.968.624

Alat Kedokteran 16.240.521.800

Unit Alat Laboratorium 1.393.476.928

Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir -

Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi -

Komputer Unit 114.125.904

Peralatan Komputer 55.078.105

Unit Peralatan Proses/Produksi -

Bangunan Gedung Tempat Kerja 6.355.250

Bangunan Gedung Tempat Tinggal

11 11

3,17,01 - -

4,01,01 1 1

4,01,02 - -

8,01,01 Aset Tak Berwujud 54 54 - - 5.184.047.371

- -

7,01,01 Gedung dan Bangunan - -

- -

- -

- -

- -

I . PATEN 54 54 - - 5.184.047.371

J. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN - - 129.471.513.047

K.

- - 129.471.513.047

-

- -

- -

ASET TAK BERWUJUD DALAM PENGERJAAN - - - - -

1 Aset Tak Berwujud Dalam Penyelesaiaan - - - - -

Page 34: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

22

Sumber daya sarana dan prasarana atau Barang Milik Negara (BMN) yang dimiliki

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagaimana pada dokumen Laporan Barang

Kuasa Pengguna Triwullan III Anggaran 2020. Barang Milik Negara (BMN)

Intrakomptabel RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung per 30 September Anggaran 2020

bernilai nominal sebesar Rp3.999.600.853.647,- dengan uraian per kelompok barang

sebagai berikut:

a. Tanah, dengan kode kelompok barang 131111, seluas 87.798 M2 dengan nilai

nominal sebesar Rp2.381.708.969.000,-

b. Peralatan dan Mesin, dengan kode kelompok barang 132111, sejumlah 56.878 unit

dengan nilai nominal sebesar Rp940.956.418.907,-

c. Gedung dan Bangunan, dengan kode kelompok barang 133111, sejumlah 107 unit

dengan nilai nominal sebesar Rp510.325.574.586,-

d. Jalan dan Jembatan, dengan kode kelompok barang 134111, 22.271m² lokasi

dengan nilai nominal sebesar Rp4.460.503.500,-

e. Irigasi, dengan kode kelompok barang 134112, sejumlah 15 unit dengan nilai nominal

sebesar Rp2.199.736.470,-

f. Jaringan, dengan kode kelompok barang 134113, sejumlah 52 unit dengan nilai

nominal sebesar Rp4.316.273.309,-

g. Konstruksi dalam pengerjaan gedung dan bangunan dengan kode kelompok 136111

sebesar Rp129.471.513.047,-

h. Aset tidak berwujud, dengan kode kelompok barang 162151, 162161, dan 162171,

dengan nilai nominal sebesar Rp5.184.047.371,-

i. Aset tetap yang tidak digunakan, dengan kode kelompok barang 166112, sejumlah

477 unit dengan nilai nominal sebesar Rp20.977.817.457,-

Page 35: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

23

3. Sumber Daya Anggaran

Tabel 2.6 Sumber Daya Anggaran

NO URAIAN PAGU (Rp) REALISASI % I Anggaran APBN (RM)

A. Belanja Pegawai 145.413.919.000 106.673.216.639 73,36

- Belanja Gaji Pokok PNS 92.159.977.000 74.225.474.800 80,54

- Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.314.000 1.049.412 79,86

- Belanja Tunjangan Suami/ Istri PNS 6.856.850.000 5.526.105.010 80,59

- Belanja Tunjangan Anak PNS 2.018.760.000 1.588.510.898 78,69

- Belanja Tunjangan Struktural PNS 506.660.000 344.440.000 67,98

- Belanja Tunjangan Fungsional PNS 9.856.230.000 8.582.648.300 87,08

- Belanja Tunjangan PPh PNS 1.049.599.000 279.902.619 26,67

- Belanja Tunjangan Beras PNS 4.974.924.000 3.503.462.340 70,42

- Belanja Uang Makan PNS 25.770.735.000 11.233.761.260 43,59

- Belanja Tunjangan Umum PNS 1.318.870.000 983.150.000 74,54

- Belanja Lembur 900.000.000 404.712.000 44,97

B. Belanja Modal 0 0 0,00

- Alat Kesehatan dan Pendidikan 0 0 0,00

- Gedung 0 0 0,00

- Fasilitas Perkantoran 0 0 0,00

- Kendaraan 0 0 0,00

C. Belanja Operasional 41.773.467.000 39.809.008.687 95,30

- Listrik, Air, dan Telepon - - -

- Belanja Barang Operasional Lainnya RM COVID - 19 4.136.327.000 4.100.971.433 99,15

- Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi Covid RM 37.637.140.000 35.708.037.254 94,87

- Pengamanan Pihak Ke-3 - - -

TOTAL I 187.187.386.000 146.482.225.326 78,25

II Anggaran PNBP-BLU

A. Belanja Barang 747.659.409.000 451.520.308.035 60,39

- Belanja Pegawai 297.495.667.000 175.097.138.812 58,86

- Belanja Barang 51.518.877.000 33.450.697.356 64,93

- Belanja Jasa 17.752.496.000 9.265.216.720 52,19

- Belanja Pemeliharaan 26.250.496.000 11.386.603.826 43,38

- Belanja Perjalanan 1.025.696.000 172.840.752 16,85

- Belanja Penye. Barang Jasa BLU 82.730.061.000 42.760.365.426 51,69

- Belanja Persediaan Konsumsi 262.553.486.000 177.055.974.299 67,44

- Belanja Persediaan Pemeliharaan 2.621.388.000 1.993.720.910 76,06

- Belanja Jasa BLU kepada BLU Lain 0

- BELANJA BARANG BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19 48.956.000 0 0,00

- BELANJA BARANG PERSEDIAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

5.040.604.000 330.502.334 6,56

- BELANJA JASA BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19 54.357.000 7.247.600 13,33

- BELANJA PEMELIHARAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

567.325.000 0 0

B. Belanja Modal 68.164.106.000 19.619.191.169 28,78

- 1. Peralatan dan Mesin 35.091.296.000 17.689.926.170 50,41

- 2. Peralatan dan Mesin Covid 19 5.118.211.000 317.795.326 6,21

- 3. Gedung dan Bangunan 27.731.851.000 1.481.501.673 5,34

- 4. Gedung dan Bangunan Covid 19 222.748.000 129.968.000 58,35

TOTAL II 815.823.515.000 471.139.499.204 57,75

TOTAL (I+II) 1.003.010.901.000 617.621.724.530 61,58

Page 36: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

24

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin selalu

berlandaskan ketentuan/peraturan yang berlaku yang meliputi :

1. Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).

2. Undang-Undang No. 1 tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).

3. Undang-Undang No.39 tahun 2008, tentang Kementerian Negara (Lembaran

Negara Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4916).

4. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 6 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855).

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 72 Tahun 2004 tentang Perubahan

Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

6. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

7. Peraturan presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

8. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang

Berkeadilan.

9. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun 2011.

10. Instruksi Presiden No. 14 Tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional Tahun 2011.

11. Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan

Barang dan Jasa.

Page 37: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

25

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan

BMN.

13. Keputusan Menteri Keuangan nomor 97/PMK.06/2007 tentang penggolongan dan

kodefikasi BMN.

14. Keputusan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

15. Keputusan Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang penatausahaan

BMN.entang Pengukuran dan Evaluasi Kerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

16. Peraturan Menteri Keuangan nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Kementerian

Negara /Lembaga.

17. Keputusan Menteri Kesehatan No. 239/Menkes/SK/II/2010 tentang Prosedur tetap

penatausahaan BMN Kementerian Kesehatan

18. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

19. Keputusan Menteri Kesehatan No. 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.

20. Permenkes No. 625/Menkes/SK/V/2010 tentang pedoman Penyusunan Sistem

Remunerasi.

21. Permenkes No. 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisa Beban

Kerja Di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

22. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator

Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.

23. Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2016 – 2020.

24. Rencana Bisnis Anggaran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020.

25. Kontrak Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020.

Page 38: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

26

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

Tujuan

Dalam rangka mengemban misi sebagaimana yang telah dirumuskan pada Rencana

Bisnis dan Anggaran (RBA) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020, maka

ditetapkan tujuan yang hendak dicapai adalah :

a. Tercapainya cost recovery rumah sakit menuju kemandirian.

Pencapaian tingkat cost recovery yang optimal mencerminkan keberlangsungan

atau keandalan financial, yang selanjutnya didorong menuju kemandirian

pembiayaan sebagaimana diamanatkan dalam pengelolaan keuangan Badan

Layanan Umum.

Sasaran yang ditetapkan pada tujuan tersebut adalah :

I. Perspektif Stakeholder

a. Terwujudnya peningkatan Kepuasan Pelanggan

Dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1) Indeks Kepuasan Masyarakat

b. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Dengan indikator sasaran sebagai berikut :

2) Jumlah Kematian Ibu di rumah sakit

3) Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)

c. Terwujudnya peningkatan Utilisasi Fasilitas

4) Utilisasi Ruangan Operasi

d. Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif

5) Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun

6) Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)

Page 39: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

27

e. Terwujudnya Penjamin proses yang bermutu

7) Persentase kejadian infeksi daerah operasi

8) Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

9) Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

10) Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

(DPJP)

11) Persentase berkas layak klaim

12) Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit

13) Jumlah pasien deteksi dini kanker

14) Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas

pertahun

f. Terwujudnya Pemenuhan Standar SPA

15) Persentase pemenuhan ketersediaan SPA

16) Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

g. Terwujudnya Peningkatan employee engagement

17) Indeks Kepuasan Pegawai

h. Terwujudnya Pembangunan Lean Culture

18) Jumlah Lean Project yang terlaksana

i. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan

19) Pertumbuhan pendapatan pertahun

j. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan

20) POBO

Page 40: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

28

BAB IV

STRATEGI PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Bab II dapat dicapai dengan

baik, diperlukan suatu strategi atau cara untuk mencapainya. Strategi atau cara

tersebut dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Adapun kebijakan dan

Program RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah ditetapkan pada masing – masing

sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1, Peningkatan Kepuasan Pelanggan, yang meliputi:

a. Indeks Kepuasan Masyarakat

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

1.1. Kebijakan

a. Terlaksananya Service Excellent dan Monev

1.2. Program

a. Perbaikan Prosedur Pelayanan

b. Perbaikan tanggung jawab dan kemampuan petugas dalam melakukan

pelayanan

c. Kenyamanan di lingkungan pelayanan

d. Penanganan pengaduan masyarakat

Sasaran 2. Peningkatan RSHS derajat Kesehatan masyarakat, yang meliputi:

a. Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

b. Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

2.1. Kebijakan

a. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di akhir periode RSB tahun 2020

mencapai 50% kematian ibu.

Page 41: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

29

b. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) Jawa Barat di akhir periode RSB

tahun 2020 mencapai 72‰.

2.2. Program

a. Program percepatan penanganan kasus maternal dengan gawat darurat

Obstetri

b. Pembentukan Tim untuk penanganan kasus kematian maternal dan kasus

maternal dengan gawat darurat Obstetri.

c. Program optimalisasi penurunan angka kematian Neonatal Dini

Sasaran 3, Peningkatan Utilisasi Fasilitas, meliputi:

a. Utilisasi Ruangan Operasi

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

3.1. Kebijakan

a. Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan insisi pada operasi elektif pertama

b. Pelaksanaan turn over time kurang dari 30 menit

c. Kesesuaian lama operasi dengan perkiraan lama operasi

d. Re-utilisasi kamar operasi

e. yang tidak terpakai

f. Meningkatkan utilisasi kamar operasi kamar yang utilisasinya rendah

3.2. Program

a. Penambahan Perawat Kamar Operasi dan Perawat Anestesi sesuai ABK

2020.

b. Penambahan beberapa peralatan medis sehingga tidak terjadi penundaan

operasi akibat alat sedang digunakan atau belum disterilkan.

c. Mengaktifkan peran PJ kamar.

d. Real time monitoring.

e. Melengkapi sarana dan prasarana yang tidak ada

Page 42: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

30

f. Pemanggilan pasien selanjutnya pada saat penjahitan luka operasi oleh

petugas nurse station.

g. Penggunaan SIRS dalam dokumentasi kegiatan di kamar operasi

Sasaran 4, Pengembangan Proses Inovatif, meliputi:

a. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun

b. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

4.1. Kebijakan

a. Jumlah penelitian yang diterapkan dan disahkan oleh direktur terkait.

b. Jumlah Pelayanan pasien yang menggunakan Rekam Medis Elektronik

(RME)

4.2. Program

a. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun

i. Penyusunan Prioritas Penelitian.

ii. Penguatan Penelitian

iii. Percepatan proses ijin penelitian

iv. Pelatihan Kapasitas Penelitian Staf

b. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)

i. Terbentuknya Tim Pengembangan Rekam Medis.

ii. Tersusunnya Rencana Pengembangan EMR di RSHS

iii. Tersusunnya Mock Up EMR

iv. Nomenklatur Master data EMR

v. Tersedianya data center

Sasaran 5, Menjamin proses yang bermutu, yang meliputi:

a. Persentase kejadian infeksi daerah operasi

b. Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

c. Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

Page 43: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

31

d. Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

(DPJP)

e. Persentase berkas layak klaim

f. Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit

g. Jumlah pasien deteksi dini kanker

h. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas

pertahun

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

5.1. Kebijakan

a. Pasien Rawat Inap yang dilakukan operasi klasifikasi Bersih & Bersih

Terkontaminasi

b. Infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah operasi dalam waktu 30

hari tanpa implan dan 90 hari dengan implant pasca bedah

c. Waktu tunggu Sebelum Operasi Elektif adalah rata-rata tenggat waktu

sejak pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi dan telah

dijadwalkan di kamar operasi sampai operasi dilaksanakan.

d. Jumlah SEP pasien yang berobat jalan di RSHS adalah jumlah SEP

pasien yang datang ke RSHS untuk berobat jalan

e. Persentase Response Time rujukan yang masuk Sisrute IGD RSHS ≤

5 menit

f. Jumlah pasien deteksi dini kanker di RSHS

g. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas per

tahun

5.2. Program

a. Optimalisasi audit Bundle IDO di area OK dan pelayanan bedah.

b. Penyelesaian Aplikasi Registrasi Online

c. Persentase ketepatan pasien rencana operasi masuk rawat inap H-1

d. Rancangan Kebijakan, Panduan dan SPO

e. Percepatan pengiriman berkas Klaim

f. Tersedia tenaga khusus menjawab sisrute yang terlatih

Page 44: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

32

g. Mendorong keluarga pasien untuk melakukan SADANIS & IVA test bagi

keluarga pasien onkologi (CA mammae dan atau CA serviks)

h. Penyusunan clinical pathway lymphedema.

Sasaran 6, Pemenuhan Standar SPA, yang meliputi:

a. Persentase pemenuhan ketersediaan SPA

b. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

6.1. Kebijakan

a. Pemenuhan ketersediaan Sarana Prasarana di rumah sakit

b. Pemeliharaan peralatan medis dan non medis

6.2. Program

a. Kontrak service peralatan di seluruh Instalasi

b. Pemeliharaan peralatan di seluruh Instalasi

c. Pelatihan pemeliharaan peralatan di seluruh instalasi.

Sasaran 7, Meningkatkan employee engagement, yang meliputi:

a. Indeks Kepuasan Pegawai

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

7.1. Kebijakan

a. Terlaksananya Penyempurnaan aplikasi E-remunerasi yang terintegrasi.

b. Terlaksananya Penyempurnaan aplikasi sistem informasi pegawai

(SIMPEG) dan aplikasi layanan kepegawaian RSHS.

c. Terlaksananya Mapping jenis pengembangan kompetensi yang dibutuhkan

(belum adanya standard kompetensi yang harus dimiliki untuk setiap jenis

jabatan).

d. Terlaksananya Pemeriksaan kesehatan bagi pegawai (MCU)

e. Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan

Page 45: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

33

7.2. Program

a. Menyediakan mesin fingerprint di area pelayanan (COT, Instalasi Rawat

Inap, Instalasi Rawat Jalan)

b. Workshop Penyempurnaan aplikasi sistem informasi pegawai (SIMPEG)

dan membangun aplikasi layanan kepegawaian RSHS.

c. Pendidikan dan pelatihan di dalam maupun keluar RSHS

d. Akreditasi Institusi Pelatihan Kesehatan

Sasaran 8, Membangun Lean Culture, yang meliputi:

a. Jumlah Lean Project yang terlaksana yang ditetapkan dalam rangka

mencapai sasaran tersebut adalah:

8.1. Kebijakan

Digitalilsasi proses di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

8.2. Program

a. Perencanaan Analisis kebutuhan

b. Desain & Development Program

c. Implementasi

d. Maintenance & Money

e. Program Sariksa di RSHS

f. Implementasi Kendali biaya di unit

Sasaran 9, Peningkatan Pendapatan, yang meliputi:

a. Pertumbuhan pendapatan pertahun

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

9.1. Kebijakan

Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

9.2. Program

a. Efisiensi penggunaan anggaran

Sasaran 10, Efisiensi Biaya Operasional, meliputi:

a. POBO

Page 46: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

34

Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut adalah:

10.1. Kebijakan

a. Penertiban Penata usahaan Penerimaan PNBP.

b. Peningkatan Efisiensi biaya di semua unit.

10.2. Program

a. Menertibkan pengelolaan Anggaran, Penerimaan dan pengeluaran

biaya serta pelaporan keuangan.

b. Analisis biaya operasional dalam rangka efisiensi biaya

c. Oprtimalisasi pengelolaan piutang.

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI

Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan strategi-

strategi yang telah ditetapkan, ditemukan hambatan-hambatan dari masing-masing

Direktorat/Unit Kerja, sebagai berikut:

1. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang

a. Situasi yang tidak menentu diakibatkan adanya Pandemi COVID 19 sejak

tanggal 1 Maret 2020, memaksa sistem pelayanan di RSHS menerapkan

beberapa perubahan dan kebijakan agar dapat menyesuaikan dengan

perubahan terkait dengan pelayanan kesehatan serta kondisi di internal rumah

sakit.

b. Dinamika Pelayanan di masa pandemic COVID 19 berlangsung sangat cepat

mengikuti perkembangan transmisi COVID 19 baik di internal maupun di

eksternal. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam proses

pengembangan layanan, baik layanan rawat jalan maupun sektor lainnya.

Dampak yang dirasakan paling besar adalah penurunan kunjungan di rawat

jalan, berkurangnya jumlah pasien yang dirawat di rawat inap, berkurangnya

kunjungan di IGD, tidak tercapainya beberapa indikator mutu pelayanan,

berkurangnya pendapatan yang berasal dari area pelayanan.

Page 47: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

35

c. Pelayanan intensif yang belum optimal diakibatkan oleh tingginya kebutuhan

pelayanan intensif yang belum diimbangi oleh jumlah kapasitas TT ICU yang

ideal di RSHS bila dibandingkan dengan TT ruang rawat inap biasa, penetapan

HCU RIK paviliun parahyangan sebagai area klaster pada minggu ke 3

Desember 2020, dan rasio SDM perawat dibandingkan dengan beban kerja.

Pada minggu ke 3 bulan September 2020, terjadi penjalaran transmisi COVID

19 yang dimulai sejak diketahui ada salah satu dokter PPDS yang terinfeksi

COVID 19, setelah dilakukan contact tracing terdapat beberapa perawat dan

Dokter Spesialis Anestesi yang turut terkonfirmasi COVID 19. Selain itu, pada

akhir tahun 2020 sebagai imbas peningkatan kapasitas TT ruang rawat isolasi

COVID 19, ruang perawatan GICU 2 menjadi salah satu ruangan ICU COVID

19. Sehingga pelayanan intensif saat ini bertumpu pada GICU 1 dan CICU

saja, sedangkan perawatan High Care hanya bertumpu pada HCU RIK Pav

parahyangan dan IHC saja. Hal ini diperberat pada saat penetapan HCU RIK

Pav. Parahyangan sebagai salah satu area klaster, sehingga semakin

berkurang kapasitas TT High Care bagi pasien-pasien yang membutuhkan

ruangan perawatan high care dan intensif. Hal ini berdampak pada angka NDR

yang tetap tinggi walaupun BOR RSHS relative lebih rendah bila dibandingkan

dengan tahun 2019.

d. Pada awal masa pandemi COVID 19, terdapat beberapa pasien yang tertunda

pelayanan nya di Instalasi Gawat Darurat hal ini muncul akibat adanya ketidak

sepahaman mengenai penanganan pasien gawat darurat dengan atau tanpa

gejala COVID 19 serta kewaspadaan dari staf pegawai. Sebagai upaya

pemecahan masalah dibuat beberapa pertemuan yang dihadiri oleh Instalasi

Gawat Darurat, Tim Trauma Terpadu, Tim penanganan infeksi khusus serta

komite PPI RS dan KSm yang terlibat untuk duduk bersama membahas

langkah solutif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pelayanan kasus

trauma di Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan tindakan atau operasi

segera di masa pandemic COVID 19 terus menerus diperbaiki dan dilakukan

langkah monitoring dan evaluasi serta inovasi yang mengedepankan asas

keamanan serta keselamatan baik bagi pasien maupun staf pegawai yang

Page 48: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

36

terlibat di RSHS. Inovasi tersebut berupa SPO tatalaksana pasien trauma di

masa Pandemi COVID 19 berdasarkan kriteria urgensi, emergensi dan life

saving , hal ini bertujuan agar pasien dapat dilayani sesuai dengan haknya di

masa pandemic COVID 19.

e. Untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan swab PCR yang merupakan salah

satu skrining dari COVID-19, maka Inovasi tersebut berupa pelatihan

pemeriksaan Swab dillingkungan RS yang diikuti oleh Dokter PPDS dari

Kelompok Staf Medis IKA, IPD, Forensik, Kulit dan Kelamin; Dokter umum

serta Perawat rawat inap dan IGD.

f. Pelayanan Operasi Elektif pada masa Pandemi COVID 19 termasuk yang

terdampak, tingginya daftar antrian pasien yang sudah mencapai 5000 pasien

serta adanya dinamika perubahan kebijakan pelayanan mengakibatkan

penjadwalan ulang pasien rencana operasi sehingga muncul beberapa

masalah terkait dengan keluhan pasien yang jadwal operasinya mundur. Telah

dilakukan pertemuan dengan Tim Jabar Quick Response yang membahas hal-

hal yang melatarbelakangi berbagai kendala yang muncul, serta upaya tindak

lanjut yang memang memerlukan koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral

dengan Pemerintah provinsi jawa barat, pemerintah kota/kabupaten di

lingkungan jawa barat, Dinas Kesehatan serta Rumah Sakit perujuk.

g. Dengan kapasitas tempat tidur rawat inap yang berkurang diakibatkan oleh

penggunaan 1 Gedung Perawatan Kemuning menjadi Gedung Isolasi pasien

COVID 19 berdampak pada semakin panjangnya antrian pasien yang dapat

dilayani di RSHS, yaitu pasien yang membutuhkan pelayanan pasien operasi

elektif, pasien yang masuk Pelayanan Rawat Inap di RSHS selama masa

pandemic COVID 19. Untuk mengatasi kendala ini maka dibuat berbagai

audiensi baik dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kota Bandung, Rumah Sakit

Jejaring dan Rumah sakit lainnya di lingkungan Provinsi Jawa Barat agar dapat

menangani kasus-kasus yang tidak perlu dirujuk serta merujuk sesuai dengan

langkah yang telah ditetapkan oleh RSHS agar pasien tersebut dapat dilayani

ketika sampai ke Rumah sakit.

Page 49: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

37

h. Kendala pada rencana pengembangan pelayanan klinik vaksin serta estetika

di awal tahun 2020 diakibatkan oleh dinamika yang terjadi di masa pandemic

COVID 19. Untuk mengatasi hal tersebut, melihat adanya peluang pada

rencana pelaksanaan vaksinasi COVID 19 di Indonesia, RSHS

memperturutkan 4 pegawainya terdiri atas 2 Dokter Umum dan 2 Perawat

untuk mengikuti pelatihan vaksinator COVID 19 dan membentuk Tim Persiapan

Pelayanan Vaksinasi COVID 19. Hal ini sebagai salah satu upaya memperoleh

publikasi dan memperkenalkan bahwa RSHS memiliki Klinik Vaksinasi yang

dapat melayani kebutuhan masyarakat akan vaksin. Realisasi Vaksinasi

COVID 19 ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2021.

i. Untuk mengoptimalkan layanan rawat jalan yang aman bagi pasien maupun

tenaga kesehatan di masa pandemi ini, maka RSHS memulai pelayanan

telemedicine bagi pasien berbayar dan asuransi. Agar dapat mengakomodasi

pelayanan telemedicine bagi pasien BPJS, maka telah diadakan pertemuan

audiensi dengan BPJS untuk membahas pelayanan ini serta tarif pelayanan

telemedicine.

j. Untuk mengoptimalkan pelayanan rujukan melalui sisrute, ketua tim Rujukan

menyusun perubahan indikator respon time sisrute 5 menit menjadi indikator

decision time 30 menit sisrute IGD , hal ini mendorong petugas sisrute dan

KSM untuk selalu berkesinambungan dalam kecepatan keputusan dalam

menjawab konsul dimulai dari notifikasi yang muncul dari rumah sakit perujuk

melalui sisrute.

k. Pada akhir desember 2020 , RSHS ditetapkan sebagai rumah sakit yang dapat

memberikan pelayanan vaksin covid bagi tenakes dengan itu RSHS telah

mempersiapkan skenario dengan menyiapkan 8 pos persiapan vaksin covid ,

lokasi pemberian dilakukan di klinik eksekutif gedung anggrek dan RIK

parahyangan dengan target sebanyak 480 tenakes / hari. Kemudian RSHS

ditunjuk sebagai pelaksana kick off pasien di provinsi jawa barat yang akan di

canangkan pada tanggal 14 januari 2021.

Page 50: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

38

2. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara

a. Sistem aplikasi anggaran belum terkoneksi secara terintegrasi ke Unit Layanan

Pengadaan (ULP), Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana yang melakukan

pembayaran dan Bagian Akuntansi dan BMN sebagai pembuat laporan

keuangan.

b. Pelaksanaan anggaran masih mempertimbangkan money by program sehingga

kegiatan/program yang membutuhkan anggaran untuk dilaksanakan segera

harus di alokasikan berdasarkan skala prioritas.

c. Perencanaan yang belum optimal sehingga menyulitkan dalam monitoring dan

evaluasi anggaran.

d. Realisasi pembayaran piutang Jamkesda masih belum tepat waktu.

e. Piutang umum nilainya masih tinggi karena adanya keterbatasan jumlah SDM di

KPKNL yang memproses piutang, sedangkan berkas piutang dari RSHS cukup

banyak.

f. Piutang pasien JKN belum tertagih secara maksimal, masih banyak hasil

verifikasi BPJS yang dikembalikan karena kurang lengkap dan perlu dikoreksi

serta masih terdapat tagihan susulan dari rumah sakit.

g. Berita Acara pembayaran ke Vendor masih ada yang terlambat, sehubungan

dengan kurangnya koordinasi antara penerima barang/jasa, Panitia Penerima

barang/jasa dan vendor.

h. Pencatatan persediaan masih dilakukan secara manual dalam aplikasi SIMAK-

BMN.

3. Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian

a. Jumlah kebutuhan SDM Cukup tinggi dan kebutuhan belum

mempertimbangkan pengembangan pelayanan dan kompetensi yang

dibutuhkan.

b. Penempatan SDM masih sebagian besar belum sesuai dengan kompetensinya,

dikarenakan tenaga pengganti belum tersedia.

c. Usul rencana pengadaan SDM dari BLU belum mendapat persetujuan dari

Kemenpan RB & PPK-BLU.

Page 51: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

39

d. Adanya ketidaksesuaian jabatan dengan kualifikasi pendidikan yang

dipersyaratkan dalam syarat jabatan.

e. Tidak dapat mengusulkan Sub Koordinator Hukum dan Organisasi dikarenakan

belum ada calon yang sesuai persyaratan standar kompetensi, Pejabat

Administrasi sebelumnya tidak mengikuti penyetaraan jabatan administrasi ke

Jabatan Fungsional

f. Belum adanya kebijakan terkait dengan Tugas Belajar dan Pemutihan Tugas

belajar dan ijin belajar bagi tenaga Non PNS.

g. Selama pandemi covid-19 pembatasan berbagai kegiatan PKL, In house

training dan on job training, sebagai akibatnya pemotongan anggaran oleh

rumah sakit.

4. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum

a. SOTK RSHS yang baru sudah di tetapkan, namun susunan dan uraian jabatan

serta unit instalasi masih menunggu penetapan dari Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatan Kemenkes;

b. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) belum sepenuhnya menunjang kebutuhan

jaringan di unit pelayanan;

c. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan belum dilaksanakan sesuai dengan

standar.

d. Inventarisasi dan pemeliharaan SPA yang sudah ada belum optimal dan belum

ditunjang dengan kemampuan teknisi internal yang terlatih untuk pemeliharaan

karena kurangnya pelatihan;

e. Koordinasi internal dan penyelesaian pengaduan masyarakat belum optimal ;

f. Belum optimalnya fungsi pemasaran;

g. Biaya Operasional yang dikeluarkan oleh RSHS cukup besar, karena harus

menanggung sebagian biaya kegiatan peserta didik FK-FKG UNPAD.

C. UPAYA TINDAK LANJUT

Dalam upaya melaksanakan kegiatan dan untuk mengatasi masalah atau hambatan

yang ditemukan, maka dilakukan berbagai upaya terobosan-terobosan yang secara

optimal dapat dilaksanakan sebagai berikut:

Page 52: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

40

1. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang

a. Fase Pembatasan Pelayanan : sejak dinyatakan pandemi COVID 19 telah

menerpa Indonesia per tanggal 1 Maret 2020, RSHS telah menetapkan

Pembatasan dan Penundaan Pelayanan Pasien sesuai dengan Surat

Edaran no. PR.03.05/X.1.1.5/9193/2020 yang berlaku sejak tanggal 18

Maret 2020. Pada masa ini pasien yang dilayani adalah pasien gawat

darurat dan operasi elektif, serta pasien lainnya yang bersifat emergency

dan life saving.

b. Fase Adaptasi Kebiasaan Baru dimulai ketika pemerintah provinsi jawa barat

serta kota bandung mengumumkan akhir dari PSBB wilayah berdasarkan

penilaian bahwa transmisi COVID 19 berhasil dikendalikan dengan Rt

(effetive reproduction number) di bawah 1 layanan kembali, RSHS

menyiapkan sistem penapisan bagi pasien yang dilayani baik di gawat

darurat, rawat jalan, rawat inap serta pasien rencana operasi elektif.

c. Fase Pembatasan Kegiatan Berskala Mikro : Pada awal bulan Agustus

2020, dilakukan pemeriksaan skrining PCR pada 200 PPDS yang

diselenggarakan di gedung Fakultas Kedokteran UNPAD Jl. Eijkman,

ditemukan 24 kasus positif dengan positivity rate 6,6%. Hal ini dimungkinkan

karena adanya peningkatan kunjungan di semua sektor layanan , terutama

di instalasi rawat jalan yang mengakibatkan adanya kerumunan di beberapa

titik, serta PPDS yang memberi pelayanan di RSHS setelah berkegiatan di

RS jejaring di zona merah, serta belum optimalnya kepatuhan pegawai

dalam menerapkan protokol kesehatan baik di rumah sakit maupun di luar

rumah sakit.

d. Dilakukan beberapa modifikasi pelayanan serta optimalisasi protokol

kesehatan di tengah pasien pengunjung maupun pegawai dengan

pengaktifan patroli AKB. Modifikasi pelayanan tersebut mencakup :

- Reservasi Online di IRJ : Setelah dilakukan kajian, pasien rawat jalan

banyak berkerumun di lokasi pendaftaran Lantai 1 Gedung Anggrek,

berdasarkan hal tersebut maka dibuat kebijakan bahwa pasien yang

diterima adalah pasien yang mendaftar melalui aplikasi reservasi online

Page 53: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

41

bagi pasien baru dan pasien lama serta APM untuk memecah

kerumunan dan antrian pasien yang mengular ketika akan mendaftar ke

poliklinik yang dituju

- Pasien Onsite Rawat Jalan Hanya diperuntukan bagi kasus-kasus

tertentu seperti Hemodialisa, Radioterapi, Kemoterapi, Asnawati,

metadon, Hemofilia, Thalasemia, TB Dots, TB MDR,Nuklir dan Jiwa.

- Optimalisasi persiapan pelayanan telemedicine : pelayanan telemedicine

diharapkan dapat menjawab kendala pelayanan tatap muka yang dapat

meningkatkan kemungkinan terpaparnya tenaga kesehatan kita.

- Pembatasan jumlah Dokter yang mengikuti visite besar di Instalasi Rawat

Inap

- Pembatasan Staf Tenaga kesehatan yang berada di setiap kamar

operasi,

- Pemasangan Physical Barrier yang terbuat dari Akrilik baik di unit

pelayanan maupun di tempat makan bersama yang terdapat salah

satunya di Instalasi Bedah Sentral

- Usulan peningkatan jumlah baju jaga bagi PPDS maupun staf RSHS

yang setiap hari dicuci di Instalasi Binatu.

- Skrining Pasien melalui Skirining Formulir Covid 19 dan Skrining

pemeriksaan Swab pada operasi elektif.

- Skrining masal bagi pegawai RS

- Optimalisasi patroli AKB oleh Satuan Tugas yang dibentuk oleh RSHS

e. Sebagai langkah penanganan area klaster maka RSHS menetapkan

beberapa langkah sebagaimana berikut :

- Pengaturan jumlah pasien dan pembatasan penunggu pasien

- Pengaturan petugas Profesional Pemberi Asuhan dan dokter PPDS oleh

masing-masing KSM

- Melaksanakan swab PCR bagi seluruh pegawai dan pasien

immunocompromised, perawatan lama dan pasien dengan komorbid

yang berada di area klaster tersebut

Page 54: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

42

- Pemberian makanan bagi tenaga kesehatan dan penunggu pasien di

seluruh area klaster

- Pengaturan area jalur masuk, pengawasan, pengamanan dengan

memperhatikan 3M, 3K, dan 3T dan melakukan dekontaminasi ruangan

- Pemakaian APD disesuaikan dengan area perawatan, serta

direkomendasikan menggunakan obat kumur betadine di area perawatan

setiap 4 jam bagi Tenaga Kesehatan

- Menyediakan lokasi titik temu (dorp off) untuk pertukaran kebutuhan

pasien dan penunggu pasien

- Menghentikan penerimaan pasien baru bagi area klaster sampai tidak

dinyatakan kembali menjadi area klaster, selanjutnya Admission Center

akan mengatur pasien yang masuk ruangan rawat inap

- Membuka kembali layanan setelah pencabutan klaster dengan

memperhatikan protokol kesehatan.

f. Fase Pembatasan Pelayanan pada area yang dinyatakan Klaster : semakin

meningkatnya kasus harian COVID 19 baik di Indonesia pada umumnya

serta di Jawa Barat pada khususnya, termasuk di Kota Bandung tempat

RSHS berada. Kota Bandung merupakan salah satu area yang tercatat

sebagai salah satu daerah dengan transmisi lokal dan komunitas. Hal ini

ditenggarai menjadi salah satu penyebab utama munculnya klaster transmisi

COVID 19 di area pelayanan non COVID 19. Penetapan area klaster pada

tanggal 26 November 2020 yaitu Gedung perawatan Kenanga atas dasar

laporan PPI terdapat 9 kasus baru tenaga kesehatan terinfeksi COVID 19,

Gedung Fresia, Depo Farmasi Pusat dan Gedung Cardiac and Diagnostic

Center/Instalasi Pelayanan Jantung atas dasar laporan masing-masing area

tersebut terdapat 2 kasus pegawai terinfeksi COVID 19. Lalu tak lama dari

itu, pada tanggal 21 Desember 2020 HCU yang terletak di Gedung Rawat

Inap Khusus Paviliun Parahyangan dinyatakan sebagai klaster setelah 5

perawat terkonfirmasi COVID 19.

g. Fase Lonjakan Kebutuhan Kapasitas Pelayanan COVID 19 : peningkatan

kasus COVID 19 di Jawa Barat yang dimulai sejak akhir November 2020

Page 55: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

43

mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan pasien COVID 19 yang

ada di RSHS. Hal ini ditandai dengan Bed Occupancy Rate di ruang

perawatan COVID 19 (sejumlah 131 TT) selalu diatas 90% serta panjangnya

antrian pasien di IGD isolasi yang membutuhkan ruang perawatan isolasi di

RSHS. Dengan kenaikan jumlah pasien tersebut setelah dilakukan berbagai

macam koordinasi lintas sektoral, RSHS meningkatkan kapasitas TT ruang

perawatan isolasi menjadi 155 TT di minggu ke 2 Desember 2020 dan

menyiapkan rencana secara bertahap ke Skenario 3 dengan peningkatan

kapasitas TT ruang rawat isolasi COVID 19 menjadi 40% dari seluruh

kapasitas TT di RSHS. Hal ini dijewantahkan melalui langkah-langkah

persiapan yang dilakukan di akhir tahun 2020 , sebagaimana berikut :

- Permohonan bantuan Tenaga SDM perawat dari relawan serta tenaga

nusantara sehat bantuan dari Kementerian Kesehatan

- Mobilisasi SDM dokter spesialis dan dokter PPDS dari Kelompok Staf

Medis lain selain yang secara definitf merawat COVID 19 ( Ilmu Penyakit

Dalam, ilmu Kesehatan Anak, Anestesiologi dan Obstetri dan Gineologi)

kepada KSM lain untuk ruang perawatan COVID 19 di RSHS

- Mobilisasi Sarana dan prasarana, serta alat kesehatan pendukung

ruangan rawat isolasi tambahan

- Penyekatan dan modifikasi ruangan rawat isolasi tambahan

- Penambahan ruang IGD Isolasi Covid 19

- Koordinasi lintas sektoral dengan Kementerian Kesehatan, Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung .

2. Direktorat Keuangan dan BMN

a. Penyempurnaan sistem aplikasi yang terintregrasi dengan ULP dan

direncanakan akhir tahun sudah terkoneksi dengan bagian PMD.

b. Melakukan koordinasi dan monitoring proses pengadaan secara rutin antara

di bagian PE, PEA, PMD, Akuntansi dan ULP.

c. Melakukan pengalihan program kegiatan atau dilakukan revisi anggaran.

d. Optimalisasi system perencanaan anggaran dengan membuat system aplikasi

terintergrasi ke Bagian PEA.

Page 56: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

44

e. Optimalisasi penagihan piutang Jamkesda dengan melakukan peningkatan

penagihan yang berkelanjutan ke setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat.

f. Peningkatan koordinasi dan pelaksanaan proses di KPKNL dengan purna

kerja/lembur sehingga percepatan piutang tak tertagih di KPKNL tidak

membebani dalam laporan keuangan.

g. Koordinasi dengan BPJS untuk percepatan proses verifikasi piutang JKN serta

di interen rumah sakit melakukan evaluasi terhadap tagihan susulan.

h. Meningkatkan koordinasi dengan unit pengkaji dan ULP/PPK terhadap serta

penerima barang/jasa dengan vendor.

i. Saat ini sedang dikembangkan bridging antara aplikasi SIMRS dengan

aplikasi SIMAK-BMN.

3. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum

a. Saat ini menunggu penatapan dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kemenkes tentang susunan dan uraian jabatan serta unit instalasi sesuai

dengan SOTK baru RSHS;

b. Koordinasi terus menerus dengan Inst. Kesling, IPSRS dan ULP

c. Mengusulkan pelatihan pengadaan barang/jasa

d. Mengusulkan fasilitas IT on-line di ULP dan unit terkait

e. Mengoptimalkan anggota pokja yang memiliki sertifikat pengadaan

barang/jasa.

f. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dalam

penyelenggaraan pelayanan.

g. Kalibrasi dan pemeliharaan alat kesehatan sesuai dengan standar.

h. Pengembangan informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan.

i. Meningkatkan koordinasi dengan semua unit terkait agar lebih efektif, terkait

penyelesaian pengaduan masyarakat;

4. Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian

a. Mengusulkan pengadaan pegawai melalui formasi CPNS dan tenaga

Oursourcing Pramubakti dan contac center sesuai dengan formasi CPNS

yang telah ditetapkan dan anggaran PNBP yang tersedia.

Page 57: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

45

b. Pemenuhan SDM khusus staf medis di KSM dipenuhi secara bersama RSHS

dan FKUP.

c. Bersama sama dengan unit kerja melakukan efisiensi SDM dengan

mengoptimalkan SDM yang tersedia.

d. Menata ulang penempatan SDM sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan

unit kerja melalui mutasi internal .

e. Melakukan review jabatan dengan unit kerja.

f. Rencana penunjukan Plt Sub Koordinator Hukum dan Organisasi

g. Melakukan Proses penyusunan kebijakan penyelenggaraan Pendidikan formal

bagi Pegawai di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

h. Selama pandemi covid-19 kegiatan Pelatihan dilakukan secara daring

i. Bagian Diklit memfasilitasi pelatihan inhouse training khusus skill dibuatkan

vidio tayangan.

j. Peserta didik (PPDS) baru masih dilakukan untuk masuk, dengan protokol

baru dan peserta didik wajib dilakukan pemeriksaan swab.

Page 58: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

46

BAB V

HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA

Pencapaian target berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2020

Hasil kerja yang merupakan pencapaian tujuan dan sasaran dengan strategi yang

dilaksanakan dengan suatu pengukuran pencapaian sasaran sebagai berikut:

Tabel 5.1 Capaian Kinerja RSHS sampai dengan tahun 2020

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

TARGET TAHUN 2020

Realisasi Tahun 2019

Realisasi TW I 2020

Realisasi Sem I 2020

Realisasi TW III 2020

Realisasi Tahun 2020

I Perspektif Stakeholder

1

Terwujudnya Peningkatan kepuasan pelanggan

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

skor 83 82,39 Dilaksanakan per semester

78,53 Dilaksanakan per semester

76,67

2

Terwujudnya Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

2. Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

% 50 1.191/

100.000 13.8 22,22 38,88 75

3. Angka Kematian

Neonatal Dini (AKND)

‰ 72 75,4 72 67 61 63

II Perspektif Prosees Bisnis Internal

3 Terwujudnya Peningkatan utilisasi fasilitas

4. Utilisasi ruangan operasi

% 70 - 60,30 36,40 46,58 43,77

4 Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif

5. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun

% 3 - 0 0 2 3

6. Penyelenggaraan

Rekam Medis Elektronik (RME)

% 100 - 50 75 75 100

5

Terwujudnya Penjamin proses yang bermutu

7. Persentase kejadian infeksi daerah operasi

% <2 - 2,02 1,85 1,27 1,42

8. Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

% 77 - 63,03 64,45 69,89 69,70

9. Waktu Tunggu

sebelum operasi elektif < 2 hari

skor 1,5 2 1,5 2 2 2

10. Ketepatan waktu jam visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)

% 84 82,97 86,69 84,98 94,15 89,73

11. Persentase

berkas layak % 78 - 84,36 82,28 85,55 87,51

Page 59: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

47

klaim

12. Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit

% 50 - 42,47 35,66 38,31 45

13. Jumlah pasien

deteksi dini kanker

orang 100 - 32 35 42 223

14. Persentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas pertahun

% 65 - 60 69,23 73,33 68,97

III Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

6

Memenuhi

Standar SPA

15. Persentase pemenuhan ketersediaan SPA

% 65 - 63,82 64,24 64,51 66,88

16. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

% 77 - 89 77 72,50 76,21

7 Meningkatkan employee engagement

17. Indeks Kepuasan Pegawai

% 80 - Dilaksanakan per semester

79 Dilaksanakan per semester

83

8 Membangun Lean Culture

18. Jumlah Lean Project yang terlaksana

4 - 2 3 3 4

IV Perspektif Finansial

9 Meningkatkan pendapatan

19. Pertumbuhan pendapatan pertahun

% 3 - 4,74 -16,95 6,37 1,91

10 Efisiensi Biaya Operasional

20. POBO % 85 110,82 157,99 88,34 85,34 84,25

I. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan

a. Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2020 ditargetkan skor 83, realisasi mencapai

skor 76,67 atau 92,37%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka

panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 88,13%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas kinerja

pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat

dikategorikan BAIK dengan perolehan Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar

76,67 berada dalam interval 76,61-88,30. Nilai IKM dihitung dengan

menggunakan “nilai rata rata tertimbang” masing masing unsur pelayanan. Dalam

penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yaitu 1)

Persyaratan, 2) Sistem, Mekanisme dan Prosedur, 3) Waktu Penyelesaian, 4)

Biaya/tarif, 5) Produk Spesifikasi jenis pelayanan, 6) Kompetensi pelaksana, 7)

Page 60: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

48

Perilaku pelaksana, 8) Sarana dan prasarana 9) Penanganan pengaduan, saran

dan masukan yang dikaji. Setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang

sama. Dari hasil nilai yang diperoleh terdapat unsur-unsur yang memiliki nilai

terendah untuk dijadikan sebagai prioritas pembenahan. Berikut ini nilai IKM yang

diperoleh beserta prioritas yang harus dibenahi pada semester 2 Tahun 2020.

Mutu pelayanan yang diselenggarakan oleh RSHS mengalami penurunan dari

nilai sebelumnya yaitu semester 1 sebesar 78,53. Nilai yang diperoleh dari survey

Indeks Kepuasan Masyarakat Semester 2 Tahun 2020 mempunyai prioritas

perbaikan unit pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin yang harus segera

ditindaklanjuti oleh setiap unit pelayanan. Unsur nilai terendah dari seluruh unit

pelayanan diantaranya yaitu:

1. Kecepatan waktu pelayanan

2. Penanganan Pengaduan pengguna

3. Kemudahan Prosedur

Grafik 5.1 Rekapitulasi Prioritas Perbaikan Pelayanan

Selain memperoleh nilai IKM, melalui teknik wawancara terdapat pula saran dan

masukan responden tentang pelayanan di seluruh area RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung. Adapun saran dan masukan masyarakat sebagai pengguna layanan

tersebut dapat dijadikan dasar untuk rencana tindak lanjut seluruh unit terkait agar

mencapai target yang diinginkan. Berikut ini saran/pendapat dari responden IKM

RSHS :

0

5

10

15

Kesesuaianpersyaratanpelayanan

Kemudahanprosedur

Kecepatanwaktu

pelayanan

Kewajaranbiaya

Kesesuaianprodukstandar

pelayanan

Kompetensipetugas

Perilakupetugas

pelayanan

Kualitassarana danprasarana

Penangananpengaduanpengguna

Unsur Penilaian

Page 61: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

49

Tabel 5.2 Saran Dan Masukan Responden

NO LOKASI Unit pelayanan Saran dan Masukan

1 Rawat Jalan Poliklinik Anak Antrian kadang tidak sesuai lebih mengutamakan yang kenal

2 Poliklinik Bedah Toilet kotor Obat mahal

3 Poliklinik Dalam - Pelayanan pertanyaan kurang direspon baik,

khusus pelayanan oleh yang sudah tua - Kurangnya informasi

4 Poliklinik Gigi - Informasi lebih ditingkatkan - Kurang sinkron informasi dari dokter dan

perawat

5 Poliklinik Obgyn

- Percepat lagi waktu pelayanan - Lebih ramah lagi susternya - ditambah lagi pegawainya - Disediakan ruang tunggu

6 Poliklinik Kulit dan Kelamin

- Percepat lagi waktu pelayanan - Obat diluar BPJS mahal

7 Poliklinik Orthopaedi

- Fasilitas untuk keluarga pasien kurang terakomodasi

- Pelayanan dipercepat lagi - Keramahan ditingkatkan - Kebersihan toilet ditingkatkan - Dipermudah administrasi dan pendaftarannya

8 Poliklinik DOTS Toilet kotor dan minta diperbaiki

9 Poliklinik Syaraf

10 Poliklinik THT

- Obat beli di luar RSHS - Dokter suka tidak ada - Perbaikan pelayanan pasien gawat di

utamakan

11 Poliklinik Eksekutif

12 Klinik Teratai - Pelayanan lebih dipercepat - Perlu dikembangkan

13 Instalasi Kedokteran Nuklir

Klinik Kedokteran Nuklir

- Dokter suka lama - Ruangan minta di perbaiki kenyamananya - Toilet kotor - Harga obat mahal - Parkir susah

14 Instalasi Hemodialisa

Klinik Hemodialisa Tingkatkan profesionalitas kesehatan

15 Rawat Inap Perawatan Bedah Perawat harus lebih sering mengontrol pasien

(Aglonema, Kana, Kemuning, Azalea)

16 Perawatan Medikal Lebih baik dan maju lagi

(Adenium, Fresia)

17 Perawatan Anak (Kenanga)

- Bel tidak berfungsi - Lemari banyak kecoa, CS tidak membersihkan

bekas pasien sebelumnya

18 Perawatan Obgyn (Alamanda) Kebersihan ditingkatkan lagi

19 High Care HCU Alamanda -

Page 62: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

50

NO LOKASI Unit pelayanan Saran dan Masukan

20 HCU Parahyangan Fasilitas di ruang tunggu tidak ada air panas

21 MIC - Security diperbaiki - Toilet jangan gabung dengan lantai 2

22 IHC Di ruang tunggu dibuatkan tempat penyimpanan barang dan charge hp

23 ULB -

24 Intensif GICU (A, B, 2) Konsultasi minta cepat dilayani

25 CICU Sudah puas

26 PICU Disediakan kamar mandi untuk keluarga pasien

27 NICU -

28 Instalasi Gawat Darurat - Sarana prasarana ditingkatkan - Pasien dan pendamping perlu ketenangan

29 Penunjang Rehabilitasi Medis

- Buku RM dipercepat - Percepat dalam pendaftaran - Dokter lama, 2 jam blm beres konsultasi - Biaya cukup mahal - Obat di apotik kosong - Kamar mandi tidak bersih

30 Radiologi - Toilet kotor, pintu rusak, tidak ada sabun - Birokrasi sulit - Antrian diperbaiki lagi sistemnya

31 Klinik Radioterapi -

32 Radioterapi - Jadwal waktu tidak tepat - Tempat cuci tangan tidak ada

33 Patologi Anatomi Petugas tidak sopan perlu diberikan pembinaan

34 Patologi Klinik Pemeriksaan laboratorium mahal (Poliklinik DOTS)

35 IBS Tingkatkan kualitas pelayanan

Gambar 5.1 Kegiatan Pengambilan Sample Survey IKM

Page 63: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

51

Tabel 5.3 Target dan Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Pelanggan

INPUT:

SDM Alat SPO Metoda Biaya

Surveyor Kuesioner Dokumen

Wawancara Rupiah

2 1.324

1 1.324

15.000.000

2 1.324

1 1.324

15.000.000

100% 100% 100% 100% 100%

OUTPUT Indeks Kepuasan Masyarakat

Skor 83 76,67 92,37%

II. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

b. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit

Jumlah kematian ibu di RSHS tahun 2020 ditargetkan 50%, realisasi mencapai

75% atau 66,67%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang

menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 100%.

Jumlah kelahiran hidup di RSHS pada Tahun 2020 adalah 2.153 persalinan.

Jumlah kematian ibu pada tahun 2020 adalah 27 orang. Capaian Tahun 2020

menurun dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 (36 kematian ibu dari 3.021

kelahiran hidup).

Penyebab kasus kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Gagal

Nafas (11 kasus), dan Syok Hemorrhagik (4 kasus), Syok Septik (3 kasus),

Kegagalan Multi Ogran (3 kasus), Syok Kardiogenik (2 kasus), Henti Jantung

(2kasus), serta Mati Batang Otak (1 kasus). Diagnosis primer dari ibu yang

meninggal adalah Pendarahan (11 kasus), Eklampsia (3 kasus), Preeklampsia (2

kasus), Infeksi (5 kasus), dan lainnya (6 kasus).

Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi capaian kematian ibu di RSHS,

terdiri atas faktor internal dan Faktor eksternal. Faktor internal yaitu keterlambatan

penanganan untuk kasus perburukan di IGD OBGIN. Saat ini lokasi IGD OBGIN

berada di lt 2 IGD, sehingga pasien mengalami perburukan memerlukan waktu

untuk mencapai ruang resusitasi IGD (lokasi Lt 1).

Faktor eksternal diakibatkan oleh belum optimalnya sistem rujukan antar rumah

sakit untuk kasus emergensi OBSTETRI. Pada sistem rujukan, untuk kasus

Page 64: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

52

emergensi obstetri pasien dapat langsung dirujuk ke RSHS sebagai PPK3

sehingga mempercepat penanganan kasus tersebut. Begitu juga pada kasus

persalinan dengan COVID 19 yang datang terlambat ke RSHS, pasien sudah

dalam keadaan perburukan dikarenakan ruangan isolasi covid di rumah sakit -

rumah sakit PPK 2 dalam keadaan penuh.

Tindak lanjut terkait capaian ini adalah

Untuk Internal : Mengupayakan pemindahan lokasi emergensi OBGIN yang

berada di lantai 2 ke lt IGD 1. Untuk mempercepat alur dari mulai triase ke ruang

tindakan obgyn dan ruangan resusitasi apabila terjadi kegawatdaruratan

memudahkan transfer ke ruangan resusitasi.

Untuk eksternal : Telah dilakukan pertemuan yang melibatkan stakeholder terkait

seperti Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang

merupakan kabupaten penyumbang kematian ibu tertinggi di RSHS untuk

bersama-sama menganalisa penyebab dan menyusun rencana tindak lanjut di

tingkat masing-masing regional. Selain itu, telah diadakan pembinaan Bidan dan

Dokter Umum di fasilitas kesehatan jejaring mengenai kasus-kasus gawat darurat

obstetrik dan mengoptimalkan skrining ibu hamil risiko tinggi.

Grafik 5.2

Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020

5

0 0

2

0 1

2 3

1

7

1

5

0

2

4

6

8

Page 65: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

53

Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020

Berdasarkan Asal Rujukan (N 27)

Grafik 5.4 Jumlah Kematian Ibu Periode Januari – Desember 2020

Berdasarkan Diagnosis Primer (N=27)

Grafik 5.5

Perbandingan Jumlah persalinan di RSHS pada Tahun 2019-2020

2 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2

1 1 1 1 1 1 1 1 1

00.5

11.5

22.5

2

5

1

3

1 1 2

1 1 2 2

1 1 1 1 1 1

0123456

Page 66: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

54

Tabel 5.4 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

Sosialisasi kegiatan 1 1 100%

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

% 50 75 66,67%

Penyebab capaian kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Syok

Kardiogenik (3 kasus), Gagal Nafas (2 kasus), dan Syok Septik (1 kasus).

Diagnosis primer dari ibu yang meninggal adalah Kelainan jantung

(decompensation cordis dan hipertensi paru akibat penyakit jantung bawaan

berupa Atrial septal defect secundum) (2), Preeklamsia (2), dan eklamsia(2).

Tabel 5.5 Target dan Realisasi Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat, Jumlah Kematian Ibu di RS

Tahun

Jumlah Kematian

Ibu

Jumlah Kelahiran

Hidup

AKI

Target

2016 19 2106 867/100000 kelahiran hidup -

2017 22 2420 909/100000 kelahiran hidup 670/100.000 persalinan hidup

2018 21 3051 688/100000 kelahiran hidup 887/100.000 persalinan hidup

Semester I 2020

19 1497 1255/100.000 kelahiran hidup 800/100.000 persalinan hidup

Tahun 2020 6 763 786/100.000 kelahiran hidup 800/100.000 persalinan hidup

Grafik 5.6 Angka Kematian Ibu tahun 2020

c. Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)

Angka Kematian Bayi (AKB) dilihat sebagai berikut:

Januari Februari Maret April May June July AugustSeptemb

er

Standar 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%

Capaian 0.022% 0.000% 0.000% 1.200% 0.000% 0.490% 0.690% 2.110% 0.630%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

Page 67: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

55

Tabel 5.6 Target dan Realisasi peningkatan indikator kesehatan Jawa Barat

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

kali 1 1 100%

OUTPUT

Angka Kematian Neonatal Dini (AKND)

‰ 72 63 114,28%

Capaian Angka Kematian Neonatal Dini (AKND) pada tahun 2020 ditargetkan

sebesar 72‰, realisasi mencapai 63‰ atau 114,28%. Progres capaian kinerja

tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar

88,88%.

Capaian Angka Kematian Neonatal Dini dalam RSB dilaporkan secara tahunan,

menunggu denominator mencapai 1000 kelahiran hidup agar capaian lebih valid

dengan jumlah populasi yang cukup. Capaian Januari sampai dengan Desember

2020 lebih baik bila dibandingkan dengan capaian Januari sampai dengan

Desember 2019 diakibatkan jumlah kasus rujukan bayi baru lahir yang mengalami

penurunan di RSHS terutama di masa pandemi.

Beberapa masalah yang terjadi di RSHS antara lain:

a. Pasien di IGD Neonatus tidak dapat masuk ruang rawat disebabkan ruang

rawat penuh,

b. Perlu Standarisasi sarana dan prasarana resusitasi dan stabilisasi pasca

resusitasi neonatus untuk Pelayanan Kegawatdaruratan Neonatal (IGD, OK

dan Ruang Bersalin)

c. Letak ruang rawat gabung jauh dari VK, OK dan ruang rawat neonatus

d. Ruang Perinatologi Level 2 (HCU) Jumlah bedsite monitor dan NIV hanya 8

dari kapasitas 45, Belum ada alat rontgen portable, partisi ruang menyusui

terlalu kecil, dan ratio jumlah perawat : Pasien terlalu besar 9 : 60-80, dan

Sebagian besar Perawat belum terkualifikasi Perawat HCU Neonatus

Page 68: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

56

e. Jumlah bed Perawatan Neonatus Level 3 (NICU) tidak mencukupi. Ratio

Perawat : Pasien terlalu besar 4-6 : 11. Sebagian besar Perawat belum

terkualifikasi Perawat NICU

f. Sulitnya Sistem rujukan balik dengan Rumah Sakit Jejaring.

III. Meningkatnya Utilisasi Fasilitas

d. Utilisasi Ruangan Operasi

Utilisasi Ruangan Operasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.7 Target dan Realisasi utilisasi ruangan operasi

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUA

N

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Peningkatan Peningkatan utilisasi fasilitas

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Utilisasi Ruangan Operasi

% 70 43,77 62,53

Utilisasi kamar operasi pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 70%, realisasi

mencapai 43,77% atau 62,53%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap

jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 51,50%.

Utilisasi kamar operasi adalah waktu actual yang diperlukan untuk melakukan

tindakan operasi ditambah turn over (waktu perpindahan operasi) dibagi dengan

waktu yang tersedia, dimana turn over dirata-ratakan selama 15 menit.

Beberapa masalah yang terjadi dalam utilisasi ruangan operasi, antara lain:

a. adanya Pandemi Covid-19 dan adanya pembatasan berskala mikro yang

mengakibatkan penggunaan ruang rawat bedah (Kemuning) sebagai Gedung

Perawatan Covid, dan berkurangnya jumlah pasien yang dijadwalkan tindakan

operasi.

b. Triwulan 2 (Mei, Juni dan Juli) dengan berbagai kebijakan diantaranya pasien

yang akan dijadwalkan operasi elektif diwajibkan untuk melakukan test PCR

terlebih dahulu, dengan pembatasan jumlah swab maksimal 20 pasien per

hari

Page 69: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

57

c. Bulan November diadakan kembali pembatasan jumlah operasi karena

beberapa ruang perawatan ditetapkan sebagai cluster sehingga masing2 sub

divisi bedah hanya bisa menjadwalkan 1 pasien poliklinik per hari. Hal ini

masih berlangsung sampai saat ini.

d. Operasi ODS belum bisa dilakukan karena pagu BPJS tidak mencukupi untuk

swab PCR. Sementara ini ODS hanya bisa untuk pasien umum dengan

pembiayaan swab PCR pribadi

e. Pembatalan operasi karena ketidaktersediaan ruang intensif post op (30 -

40% pembatalan operasi krn alasan tsb)

Upaya tindak lanjut di dalam menghadapi masalah tersbut diatas, antara lain:

a. Peningkatan kapasitas ruang rawat untuk pasien operasi elektif

b. Peningkatan kapasitas ruang tunggu swab PCR agar bisa lebih dari 20 pasien

per hari.

c. Mengoptimalisasi pre operatif meeting untuk operasi elektif agar pembatalan

operasi dapat diminimalisir.

d. Sosialisasi ulang kepada operator dan anestesi mengenai ketepatan jam

insisi.

Grafik 5.7 Persentase Utilisasi Kamar Operasi Periode Januari-Desember 2020

IV. Meningkatnya Pengembangan Proses Inovatif

e. Jumlah Penelitian yang diterapkan pertahun

Jumlah penelitian yang diterapkan pertahun pada tahun 2020 ditargetkan

sebanyak 3 buah penelitian, realisasi mencapai 3 buah penelitian atau 100%.

63.98% 66.98%

49.96%

16.65% 24.73%

35.40%

50.15% 42.65%

50.20% 42.68% 45.58%

36.27%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

Page 70: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

58

Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun

2024 terpenuhi sebesar 27,27%.

Persentase penelitian medis yang dipublikasikan secara internasional dan

nasional merupakan banyaknya riset/penelitian yang dilaksanakan oleh staf medis

di RSHS dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal

internasional bereputasi di bidangnya dan minimal target jumlah penelitian yang

diterapkan 3 penelitian di tahun 2020. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

meningkatkan kontribusi RSHS di bidang ilmu pengetahuan melalui kegiatan

penelitian yang sesuai dengan Visi dan Misi RSHS. Target Terapan Penelitian di

tahun 2020 realisasi sebanyak 3 penelitian dari target 3 penelitian.

Tabel 5.8

Persentase Penelitian Yang Diterapkan Pertahun

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%)

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Terwujudnya pengembangan proses inovatif

INPUT : Jumlah Publikasi yang diterapkan pertahun

% 3

SDM : 1 Orang 1 1 50 Vivit Muslimah

Fusvitasari, SKM.

Alat : Laporan Dokumen

Set 1 1 -

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%)

KETERANGAN

SPO : Ada

Doc

Metoda : Laporan Semesteran

Frekuensi 2 x 1

Tahun 2 1 50 -

OUTPUT :

Jumlah Penelitian yang diterapkan

Penelitian 3 per Tahun 3 100 % Tercapai

Page 71: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

59

Realisasi persentase penelitian medis yang dipublikasikan secara internasional

dan nasional merupakan banyaknya riset/penelitian yang dilaksanakan oleh staf

medis secara umum dari bulan Januari s.d. Desember 2020 sejumlah 162 Judul

Publikasi tingkat capian dalam persentase 77,15% (105 Judul Publikasi Nasional

dan 57 Judul Publikasi Internasional).

Penelitian yang diterapkan pertahun 3 Penelitian, adapun penelitian yang telah

diterapkan dari bulan januari sampai dengan desember 2020 sejumlah 3

penelitian dalam tingkat capaian persentase 100% (Tercapai), dengan nama

peneliti sebagai berikut:

1) Peneliti atas nama Dr. Ruswana Anwar, dr., Sp.OG(K)., M.Kes dengan judul

penelitian “Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen sebagai Terapi

Tambahan Covid-19” pelaksanaan pada tanggal 12 Agustus 2020 s.d. 12

Februari 2020.

2) Peneliti atas nama dr. Yovita Hartantri, Sp.PD-KPTI dengan judul penelitian

“An International Randomised Trial of Additional Treatment For COVID-

19 In Hospitalised Patients Who Are All Receving the Local Standard of

Care”.

f. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)

Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME) pada tahun 2020 ditargetkan

sebesar 100%, realisasi mencapai 100%. Progres capaian kinerja tahun 2020

terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 100%.

Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dan disimpan dalam

bentuk digital 2. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu rawat jalan, rawat

inap, laboratorium, farmasi, IGD, dan Radiologi namun belum terintegrasi lengkap,

nilai hingga Tahun 2020 mencapai 100%

Permasalahan di dalam Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME), antara

lain:

a. Pada bulan Desember 2020, sudah dilakukan sosialisai dan uji coba

penggunaan EMR di beberapa unit pelayanan yang sudah tersedia fasilitas

hardware, diantaranya poliklinik eksekutif Instalasi Rawat Jalan, Instalasi

Page 72: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

60

Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi Medis, dan

Instalasi Kedokteran Nuklir

b. Berdasarkan hasil-hasil pengembangan Rekam Medik Elektronik tersebut di

RSHS, capaian Indikator Penyelenggaraan RME di RSHS untuk tahun 2020

adalah 100 mencapai target yang ditetapkan di TW IV tahun 2020, yaitu

Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu rawat jalan, rawat inap,

laboratorium, farmasi, IGD, dan Radiologi dan terintegrasi lengkap.

Rencana tindak lanjut untuk permasalahan yang dihadapi antara lain:

a. Menyelesaikan pengembangan asesmen yang lebih detail / spesifik untuk

setiap pelayanan serta penyelesaian integrasi yang menyeluruh di triwulan I

dan II tahun 2021.

b. Secara simultan Sosialisasi/pelatihan dan monitoring evaluasi penggunaan

EMR di unit-unit pelayanan oleh seluruh Profesional Pemberi Asuhan juga

akan dilakukan secara rutin. Hal ini sebagai program kerja dan rencana

kegiatan untuk mencapai target indikator tahun 2021 yang sudah ditetapkan

oleh Kementerian Kesehatan

c. Rata-rata Capaian implementasi pelayanan yang menggunakan EMR th

2020,

• Triwulan I : 45,59% • Triwulan II : 47,28% • Triwulan III 55,72% • Triwulan IV : 56,54%

Dengan gambaran baseline tersebut, dan mempertimbangkan target IKT tahun

2021, maka perlu dilakukan review kembali mengenai kamus indikator RSB

serta targetnya per tahun.

Tabel 5.9 Target dan Realisasi Rekam Medis Elektronik (RME)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA

TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Terwujudnya Pengembangan Proses Inovatif

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Sosialisasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Rekam Medis Elektronik (RME)

% 100 100 100%

Page 73: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

61

V. Meningkatnya Penjamin Proses yang bermutu

g. Persentase Kejadian Infeksi Daerah Operasi

Infeksi daerah operasi adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah

operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan 90 hari dengan implan pasca

bedah. Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Tahun 2020 yaitu

1,42%. Angka tersebut mencapai target yaitu <2 %. Progres capaian kinerja

tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar

70,42%.

Salah satu faktor penyebab capaian Indikator IDO adalah faktor kesehatan

pasien sendiri, karena memiliki penyakit penyerta. Untuk menindaklanjuti

penyebab tersebut adalah dengan:

a. Peningkatan Penerapan bundle Infeksi Daerah Operasi, Evaluasi

pelaksanaan bundle, Edukasi terhadap petugas kesehatan terhadap

pentingnya melakukan kebersihan tangan dan kestrelisasian alat dan ruangan

di ruang operasi.

b. Pembersihan area permukaan di kamar operasi

c. Sosialisasi SPO Perawatan Luka

d. Melakukan pemantauan pasien operasi

Tabel 5.10 Target dan Realisasi Kejadian Infeksi Daerah Operasi

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA

TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Terwujudnya Penjamin Proses yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Sosialisasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Kejadian Infeksi Daerah Operasi

% <2 1,42 140,85%

h. Persentase Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit adalah Pasien yang dilayani

mulai dari pendaftaran sampai dilayani dokter kurang dari 60 menit. Capaian

sampai dengan Tahun 2020 adalah 69,70% dari target 77% atau 90,52%. Progres

Page 74: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

62

capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka panjang menengah tahun 2024

terpenuhi sebesar 77,44%.

Persentase pasien yang memenuhi WTRJ dibawah 60 menit pada tahun ini

mengalami perbaikan dibanding dua triwulan sebelumnya. Dan dalam tiga bulan

terakhir, capaian ini juga tampak membaik, namun belum mencapai target.

Adapun klinik dengan capaian WTRJ > 60 menit masih dipengaruhi beberapa hal

seperti dibawah ini:

Kedatangan pasien yang sering terlambat menyebabkan WTRJ memanjang

hingga di atas 60 menit. Hal ini menjadi penghambat utama indikator ini untuk

mencapai target yang disepakati.

Tindak lanjut untuk masalah tersbut diatas, antara lain:

a. Sejak bulan Agustus 2020, setiap pasien yang akan berobat di klinik IRJ

diwajibkan daftar online dan check in melalui APM, kecuali bagi 11 klinik/

instalasi khusus dapat mendaftar Pendaftaran secara online bagi pasien

lama dan pasien baru di Instalasi rawat jalan

b. Implementasi Alur kedatangan/ check in melalui APM ( anjungan

Pendaftaran mandiri bagi pasien online

c. Berkoordinasi dengan Ins.SIRS mengenai aplikasi rekam jejak rekam medis

dengan sistem yang baru bagi PU dan petugas distribusi dibawah Ins. rekam

medis

d. Koordinasi dengan koordinator pelayanan klinik

e. Menghimbau koordinator pelayanan KSM untuk mengingatkan residen/DPJP

agar pasien mendaftar secara online untuk kunjungan berikutnya sehingga

dapat menggunakan sarana APM saat Check In di Klinik

f. Monitoring dan evaluasi sistem alarm WTRJ untuk keterlambatan klinik yang

memulai pelayanan.

g. Mengirimkan hasil WTRJ klinik yang capaiannya di atas 60 menit ke KSM

terkait sebagai bahan umpan balik.

Pengaturan nomor kunjungan melalui APM dengan modifikasi dari SIRS lembar

kontrol berikut jam kedatangan di RSHS ( dalam Proses bersama Instalasi

SIRS)secara onsite.

Page 75: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

63

Tabel 5.11 Target dan Realisasi Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Terwujudnya Penjamin Proses yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Pasien yang memenuhi standar WTRJ <60 menit

menit 77 69,70 90,52%

i. Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

Capaian waktu Tunggu sebelum Operasi Elektif < 2 hari pada tahun 2020

ditargetkan sebesar 1,5, realisasi mencapai 2 atau 133,33%. Progres capaian

kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar

100%.

Waktu tunggu Sebelum Operasi Elektif adalah rata-rata tenggat waktu sejak

pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi dan telah dijadwalkan di kamar

operasi sampai operasi dilaksanakan. Capaian Waktu sebelum operasi elektif < 2

hari sampai dengan tahun adalah 2 hari.

Grafik 5.8 Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) Standar IRI Dihitung Dari Masuk

Rawat dalam Persentase Periode Januari – Desember 2020

Page 76: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

64

Tabel 5.12 Target dan Realisasi Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Menjamin Proses Yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Waktu Tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

hari 1,5 2 133,33

j. Ketepatan waktu jam visite dokter penanggung jawab DPJP

Ketepatan Waktu Jam Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP adalah

waktu kunjungan DPJP untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi

tanggungjawabnya setiap hari pada hari kerja. Capaian Ketepatan Waktu Jam

Visite Dokter Penanggungjawab Pelayanan/DPJP pada tahun 2020 ditargetkan

sebesar 84%, realisasi mencapai 89,73% atau 106,82%. Progres capaian kinerja

tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 104,33%..

Tabel 5.13 Target dan Realisasi ketepatan waktu jam visite dokter penanggung jawab

(DPJP)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Menjamin Proses yang Bermutu

INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Ketepatan Waktu Jam visite dokter penanggungjawab Pelayanan (DPJP)

‰ 84 89,73 106,82%

k. Presentase berkas layak klaim

Berkas pasien Layak Klaim adalah jumlah berkas pasien BPJS , baik yang

berobat jalan di Poliklinik Rawat Jalan dan di Instalasi Gawat Darurat maupun

yang rawat inap, yang sudah melalui proses purifikasi dan dinyatakan layak klaim,

pada tahap awal pengklaiman.

Page 77: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

65

Capaian Persentase Berkas Layak Klaim pada tahun 2020 ditargetkan sebesar

78%, realisasi mencapai 87,51% atau 112,19%. Progres capaian kinerja tahun

2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 101,76%.

Adapun berkas yang dinyatakan layak klaim adalah berkas yang sudah memenuhi

persyaratan kelengkapan berkas sesuai dengan standar klaim BPJS (Lembar

Individual Pasien, SEP, Resume Medik,Billing RS, Persyaratan Penunjang).

Adapun pada Rawat Jalan (Lembar Individual Pasien, SEP, SBPK, Billing RS,

Berkas Penunjang), IGD (Lembar Individual Pasien, SEP, SBPK, lembar triage) ,

Rawat Inap (Lembar Individual Pasien, SEP, Billing RS, Resume Medis, Surat

Pengantar Rawat Inap, Pengantar Administrasi Pulang).

Grafik 5.9 Persentase Berkas Layak Klaim

Tabel 5.14 Target dan Realisasi Presentase layak klaim

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Menjamin Proses Yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Persentasi Berkas Layak Klaim

% 78 87,51 112,19%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

J A N F E B M A R E T A P R I L M E I J U N I J U L I A G U S T U S S E P T E M B E R O K T O B E R N O V E M B E R D E S E M B E R

Berkas Rawat Jalan Berkas Rawat Inap Persentase Berkas Layak Klaim

Page 78: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

66

l. Presentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 menit

Presentasi rujukan sisrute IGD RSHS < 5 menit pada Tahun 2020 ditargetkan

50%, realisasi 45% atau sebesar 90%. Progres capaian kinerja tahun 2020

terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 56,25%.

Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time di IGD di

masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :

Mereview serta merevisi prosedur alur tatalaksana pasien gawat darurat

rencana operasi di masa Pandemi COVID 19

Meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD.

Grafik 5.10 Presentase Respon Time Rujukan Sisrute IGD Tahun 2020

Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time di IGD di

masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :

Mereviu serta merevisi prosedur alur tatalaksana pasien gawat darurat

rencana operasi di masa Pandemi COVID 19

Meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD.

Tabel 5.15 Target dan Realisasi Presentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 Menit

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Menjamin Proses Yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD RSHS < 5 Menit

% 50 45 90%

januari februari maret april mei juni

standar (menit) 120 120 120 120 120 120

capaian (menit) 57.64 58.76 52.19 56.69 48.24 53.97

0

20

40

60

80

100

120

140

Page 79: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

67

m. Jumlah Pasien Deteksi Dini Kanker

Jumlah pasien deteksi dini kanker tahun 2020 ditargetkan 100 orang, capaian 223

orang atau sebesar 223%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka

menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 91,39%.

Deteksi dini kanker adalah proses penapisan penyakit kanker serviks dan kanker

payudara melalui tes IVA dan SADANIS pada pasien yang berkunjung ke klinik

rawat jalan ginekologi dan klinik rawat jalan bedah onkologi serta yang dilakukan

pada kegiatan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh RSHS. Capaian pada

Tahun terhitung masih rendah karena motivasi untuk melakukan deteksi dini

masih kurang, JKN belum dapat menjamin pembiayaan untuk deteksi. Kegiatan

kemasyarakatan untuk saat ini tidak dilakukan pada saat pandemic covid dan

Pemeriksaan Sadanis saat ini baru dilakukan kepada pasien yang sudah memiliki

keluhan pada payudara dan belum tercatat / dilaporkan.

Tabel 5.16 Target dan Realisasi Jumlah pasien deteksi dini kanker

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Menjamin Proses Yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Sosialisasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Jumlah pasien deteksi dini kanker

orang 100 223 223%

Grafik 5.11 Target dan Realisasi Pasien Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara RSUP dr. Hasan Sadikin

JanuariFebrua

riMaret April Mei Juni Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Target 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Capaian 6 1 32 0 1 2 11 4 27 42 46 50

0

10

20

30

40

50

60

Page 80: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

68

n. Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas

pertahun

Capaian Persentase capaian indicator mutu di area pelayanan klinis prioritas

pertahun pada tahun 2020 ditargetkan 65%, realisasi 68,97% atau sebesar

106,11%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun

2024 terpenuhi sebesar 91,95%.

Indikator mutu area pelayanan klinis prioritas adalah pengukuran mutu yang dipilih

dan ditetapkan oleh pimpinan untuk mengevaluasi pelayanan klinis prioritas.

Setiap tahun rumah sakit harus memilih fokus perbaikan, proses dan hasil praktik

klinis dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit, diberikan dalam volume

besar atau cenderung menimbulkan masalah. Direktur rumah sakit bersama-sama

dengan para pimpinan/manajer pelayanan dan manajemen memilih dan

menetapkan pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan evaluasi.

Tabel 5.17 Target dan Realisasi Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis

prioritas pertahun

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Penjamin Proses yang Bermutu

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Penilaian kali 1 1 100%

OUTPUT

Presentase capaian indikator mutu di area pelayanan klinis prioritas pertahun

% 65 68,97 106,11%

o. Presentase pemenuhan ketersediaan SPA

Presentase pemenuhan ketersediaan SPA pada tahun 2020 ditargetkan 65%,

realisasi 66,88% atau sebesar 102,89%. Progres capaian kinerja tahun 2020

terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 76%.

Page 81: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

69

Presentase pemenuhan ketersediaan SPA adalah tingkat ketersediaan sarana

prasarana sesuai Permenkes no. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis

Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.

Tabel 5.18 Aspek Penilaian Capaian Pemenuhan Ketersediaan Sarana Prasarana

Tahun 2020

Page 82: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

70

Tabel 5.19 Target dan Realisasi Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Memenuhi Standar SPA

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Pemeliharaan kali 1 1 100%

OUTPUT

Presentase Pemenuhan ketersediaan SPA

% 65 66,88 102,89%

p. Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

Capaian kehandalan peralatan medis dan non medis pada tahun 2020 ditargetkan

77%, realisasi 76,21% atau sebesar 98,97%. Progres capaian kinerja tahun 2020

terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 94,09%.

Peralatan yang akan dilakukan penilaian adalah semua peralatan yang

berdampak pada pelayanan/pendapatan rumah sakit, meliputi:

- Instalasi Radiologi: MRI, MSCT Hitachi 128, MSCT Siemens Somatom

Definition Flash 128, X-Ray DR Caresteam DRX Evolution Plus, X-Ray

DRPanoramic Instrumentarium.

- Instalasi Radioterapi: Linac, Cobalt, TPS, Pesawat Simulator, Pesawat

Microselection

- Instalasi Binatu : Mesin cuci CO

- Instalasi CSSD: sterilisator steam

- Instalasi Kedokteran Nuklir: Camera Gamma

- Instalasi Bedah Sentral : mesin Anestesi, Mesin Laparaskopi

- Instalasi rawat Intensif : ventilator.

Penyebab rendahnya capaian nilai OEE, dikarenakan adanya kerusakan alat :

1. MSCT Hitachi kerusakan X-ray Tube sejak bulan Agustus 2020

2. Fluoroscopy kerusakan pada system bucky cassette sejak bulan Agustus

2020

3. CT 6 Slice rusak sejak Juli 2020

Upaya yang telah dilakukan adalah melakukan prioritas perbaikan alat

Page 83: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

71

Tabel 5.20 Target dan Realisasi Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Memenuhi standar SPA INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Renovasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Kehandalan Peralatan medis dan non medis (OEE)

% 77 76,21 98,97

q. Indeks Kepuasan Pegawai

Capaian indeks kepuasan pegawai pada tahun 2020 ditargetkan 80%, realisasi

83% atau sebesar 103,75%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka

menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 94,32%.

Indikator kepuasan pegawai (IKP) adalah data dan informasi tentang tingkat

kepuasaan pelanggan internal yang diperoleh dari hasil pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas pendapat pelanggan internal selama bekerja di RSHS

dalam kurun waktu tertentu. Pelanggan internal adalah pegawai didalam

lingkungan RSHS baik ASN maupun BLU. Jumlah responenden 410 pegawai.

Capaian IKP tersebut pada Triwulan IV 2020 mencapai 83%, atau mencapai

98,75% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%.

Tabel 5.21 Target dan Realisasi Kepuasan Pegawai

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Meningkatkan Employee Engagement

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Survey kali 2 2 100%

OUTPUT

Indeks Kepuasan pegawai

orang 80 83 103.75

Page 84: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

72

r. Jumlah Lean Project yang terlaksana

Capaian jumlah lean project yang terlaksana pada tahun 2020 ditargetkan 4

project, realisasi 4 project atau sebesar 100%. Progres capaian kinerja tahun

2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 50%.

Lean projek adalah projek (Kumpulan kegiatan yang memiliki tujuan dalam waktu

dan anggaran yang ditentukan) yang dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi

pada suatu proses bisnis atau unit di rumah sakit. Projek ini dilaksanakan oleh tim

yang terdiri dari lintas fungsi yang dipimpin oleh kepala unit atau pemilik proses

(process owner). Waktu untuk setiap projek diharapkan berada pada rentang 3-6

bulan.

Pada tahap awal, keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi diukur dengan

jumlah lean project yang dilaksanakan di RSHS per semester. Tujuannya adalah

untuk membiasakan pegawai dengan projek lean. Setelah terbiasa dengan

pendekatan lean (implementasi 2 tahun), indikatornya berubah menjadi berapa

besar penghematan yang dilakukan dalam rupiah.

Capaian Jumlah Lean Project yang terlaksana pada tahun 2020 mencapai 4 atau

100% dari target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 4.

Tabel 5.22 Target dan Realisasi Jumlah Lean Project yang terlaksana

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Membangun Lean Culture

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Renovasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Jumlah Lean Project yang terlaksana

Project 4 4 100

s. Pertumbuhan pendapatan pertahun

Capaian pendapatan pertahun pada tahun 2020 ditargetkan 3%, realisasi 1,91%

atau sebesar 63,67%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka

menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 38,2%.

Page 85: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

73

Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas

barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan

pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa,

jasa lembaga keuangan dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secra

langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan dari APBN.

Capaian pertumbuhan pendapatan pertahun pada Tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 1,91%, hal tersebut dikarenakan kasus covid 19 dimana ada

pembatasan secara mikro dalam pelayanan mengakibatkan penurunan jumlah

kunjungan sehingga pencapaian pendapatan menurun.

Hambatan/Kendala dan Permasalahan yang dihadapi, Penurunan Jumlah

kunjungan pasien, sehingga target layanan tidak tercapai, adanya pengalihan

anggaran khususnya anggaran belanja modal ke Tahun 2021, Persyaratan

Administrasi dan/ atau perijinan pelayanan yang belum disetujui.

Upaya Perbaikan Capaian pertumbiuhan pendapatan pertahun ini yang telah

direncanakan secara berkelanjutan adalah membuka Pelayanan Telemedicine

untuk memberikan pilihan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang relatif

aman dalam menghadapi pandemi. Fasilitas cashless untuk memberikan alternatif

kemudahan pembayaran kepada masyarakat.

Tabel 5.23 Target dan Realisasi Pertumbuhan pendapatan pertahun

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Meningkatkan pendapatan

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

Pertumbuhan pendapatan pertahun

% 3 1,91 63,67

t. POBO

Capaian POBO pada tahun 2020 ditargetkan 85%, realisasi 84,25% atau sebesar

99,12%. Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun

2024 terpenuhi sebesar 90,59%.

Page 86: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

74

Pendapatan PNBP merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh sebagai

imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk

pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa,

jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara

langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari

APBN (Rupiah Murni). Capaian POBO pada Tahun 2020 mencapai 88,34%.

Tabel 5.24 Target dan Realisasi POBO

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Efisiensi Biaya Operasional

INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

Koordinasi kali 1 1 100%

OUTPUT

POBO % 85 84,25 99,12

B. Pencapaian Kinerja berdasarkan Penilaian Kinerja Satker BLU

Skor Tingkat kesehatan/kinerja R SUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan baik

yang terdiri dari Area Klinis dan Area Manajerial. Rincian untuk masing masing aspek

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.25 Penilaian Kinerja Satker BLU tahun 2020

No

Kategori Indikator Area Klinis Standar

Capaian Tahun 2019

Capaian Triw I 2020

Capaian Sem I 2020

Capaian Triw III 2020

Capaian Tahun 2020

1

Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar

Pelayanan

Kepatuhan thd Clinical Pathway

5 CP/I/I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E 5 CP I/E

2 % kejadian pasien jatuh

≤ 3% 0,01 0,0001 0,0001 0 0,012

3 Penerapan keselamatan operasi

100% 99,75 99,86 99,87 100 99,89

4 Kepatuhan penggunaan FORNAS

≥ 80% 98,94 98,51 98,36 98,77 97,25

5 Tidak adanya kejadian salah sisi

0 0 0 0 0 0

6

Pengendalian Infeksi di RS

Dekubitus ≤ 1,5% 1,05 1,86 1,59 0,93 1,5

7 ISK ≤ 4,7% 0,26 0,11 0,25 0,39 0,26

8 IDO ≤ 2% 1,30 1,88 1,76 1,12 1,42

9 VAP ≤ 5,8% 0,62 0,45 0,32 0,82 0,54

10 Phlebitis ≤ 5% 0,05 0,03 0,03 0,04 0,04

Page 87: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

75

11

Capaian Indikator Medik

NDR ≤ 24‰ 53,54 63,74 60,45 55,45 58,49

12 Kematian pasien di IGD

≤ 2,5% 1,77 1,83 1,87 2,08 1,89

13 AKI ≤ 25% 0,01 0,74 0,06 1,21 1,25

14 Medication Error < 5% 0,14 0,15 0,21 0,33 0,25

15 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi

100% 100 100 100 100 100

16 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium

100% 95,15 92,91 100 94,18 93,19

Jumlah Total Area Klinis

No

Kategori Indikator Area Klinis Standar Capaian Tahun 2019

Capaian Triw I 2020

Capaian Sem I 2020

Capaian Triw III 2020

Capaian Tahun 2020

17 Utilisasi BOR 70-80% 67,27 66,18 48,98 50,12 53,09

18

Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan ≥ 85%

(Semester) 82,39

Dilaksanakan per semester 78,53

Dilaksanakan per semester 76,67

19 Kecepatan respon thd komplain

>75% 100 100 100 100 100

20

Ketepatan waktu pelayanan

ERT 2 ≤ 120 menit 40,69 54,46 44,42 52,55

21 Waktu tunggu rawat jalan

≤ 60 menit 55,85 57,25 55,95 50,94 69,70

22 Waktu tunggu operasi elektif

≤ 48 jam 37,57 37,92 38,80 46,07 52,08

23 Waktu tunggu pelayanan radiologi

≤ 3 jam 2,07 1,99 1,43 2,11 2,42

24 Waktu tunggu pelayanan laboratorium

≤ 2 jam 0,66 0,66 0,86 94,18 0,88

25 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi

≤ 30 menit 33,85 37,51 34,56 27,30 32,25

26 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1x24 jam

>80% 96,47 95,80 95,11 95,62 95,10

27 SDM

% staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun

100% (tahun) 12,6 51 12,4 37 76,09

28

Sarana prasarana

% tingkat kehandalan Sarpras

100% (tahun) 93,73 97,2 94,4 72,5 76,21

29 Tingkat penilaian Proper

Biru (tahun) Tdk ada penilaian

proper

Tdk ada penilaian proper

Tdk ada penilaian proper

Tdk ada penilaian proper

Tdk ada penilaian proper

30 IT Level IT yang terintegrasi

Advanced (tahun)

Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2 Siloed 2

31 Pendidikan* Jumlah penelitian yang dipublikasikan

>10 penelitian (tahun)

236 46 94 130 162

32 (*khusus RS Pendidikan)

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

1 : 5 1 : 3 1 : 4 1 : 4 1 : 4 1 : 3

Page 88: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

76

Berikut ini diuraikan mengenai capaian masing-masing indikator untuk tingkat

kesehatan BLU, untuk Aspek Pelayanan sebagai berikut:

I. Area Klinis

1. Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

a. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.26 Target dan Realisasi Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway Tahun

tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

INPUT:

Pertemuan Kali 12 12 100%

OUTPUT:

Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

Skor 3 3 100%

Kepatuhan terhadap Clinical Pathway mencapai standar bila ada 5 Clinical

Pathway yang diimplementasikan dalam rekam medik dan sudah dievaluasi.

Clinical Pathway yang diimplementasikan dalam rekam medik dan sudah dievaluasi

Tahun 2020, sebagai berikut:

No

Clinical Pathway yang telah diimplementasi, dievaluasi dan terintegrasi

dengan rekam medis

5 Area Prioritas

1 Karsinoma Ovarium Obstetri dan Ginekologi

2 Karsinoma Recti Ilmu Bedah, Divisi Bedah Digestif

3 Glioma Bedah Saraf

4 Karsinoma Buli Urologi

5 Karsinoma Sinonasal Ilmu Kesehatan THT-KL

Penetapan Lima Area Prioritas yang terbaru tetap didasarkan pada jenis layanan

terhadap pasien yang dapat diberlakukan, evaluasinya mencakup kesesuaian bagi

populasi pasien rumah sakit, disesuaikan dengan teknologi, obat-obatan dan

sumber daya yang lainnya yang tersedia di rumah sakit serta norma professional

Page 89: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

77

yang diakui secara nasional, dinilai seberapa jauh pedoman tersebut secara ilmiah,

disetujui atau ditetapkan oleh Direktur Utama, diterapkan dan diukur konsistensi

penggunaan dan efektivitasnya, dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan yang

teerlatih untuk menerapkan pedoman atau alur klinis, dan direvisi jika terdapat

update dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK).

Penetapan Lima Clinical Pathway dan Area Prioritas klinis RSUP dr. Hasan Sadikin

bandung pada tahun 2020 dijadikan acuan dalam penilaian asuhan klinis dalam

meningkatkan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien di RSHS.

Implementasi capaian kepatuhan terhadap Clinical pathway pada lima area

prioritas yang baru (tahun 2020) mulai diterapkan sejak bulan Maret 2020,

sehingga penilaian evaluasinya dilakukan sejak bulan berikutnya. Audit capaian ini

pun telah dilakukan oleh Komite Medik yang bertujuan untuk memperbaiki capaian

di bulan berikutnya.

Capaian Tahun 2020 adalah 98,62 %. Capaian ini telah mencapai standar yang

ditetapkan yaitu lebih dari 80%.

b. Persentase kejadian pasien jatuh

Persentase kejadian pasien jatuh dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.27 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

INPUT:

SDM Tim 1 1 100%

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Persentase Kejadian Pasien Jatuh

skor 2 2 100%

Page 90: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

78

Grafik 5.12 Target dan Realisasi Persentase Kejadian Pasien Jatuh tahun 2020

Laporan Kejadian pasien jatuh selama tahun 2020 yang terlaporkan ke Komite Mutu

dan keselamatan Pasien yaitu 0,012%. Yaitu 4 kejadian dari 33.692 pasien rawat inap.

Capaian tersebut sudah mencapai standard yaitu < 3%, dengan skor 2.

Realisasi capaian tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan capaian tahun

2019 yaitu 0.0186% (10 kejadian dari 53.795 pasien rawat inap).

c. Penerapan keselamatan operasi

Penerapan keselamatan operasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.28 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

INPUT:

SDM Tim 1 1 100%

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Penerapan keselamatan operasi

skor 2 2 100%

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe

rOktober November Desember

Standar 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%

Capaian 0% 0% 0.00% 0.06% 0.06% 0.00% 0.03% 0.00% 0.00% 0.03% 0.00% 0.00%

0%

1%

1%

2%

2%

3%

3%

4%

Page 91: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

79

Grafik 5.13 Target dan Realisasi Persentase Penerapan keselamatan operasi Tahun 2020

Persentase Penerapan Keselamatan Operasi pada Tahun 2020 mencapai 99.93%

dengan skor 1.5 , yaitu 7.557 formulir checklist keselamatan operasi yang telah dinilai

lengkap dari 7.562 formulir. Capaian tahun 2020 telah mencapai standar 100%.

Capaian Tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu

99.78% (13.618 formulir checklist keselamatan operasi yang dinilai lengkap dari total

13.652 formulir)

Upaya terus menerus meliputi peningkatan kepatuhan dan kualitas kelengkapan

pengisian check list keselamatan operasi sebagai monitoring dan evaluasi laporan

secara berkala kepatuhan para petugas dan hasil pengumpulan data setiap bulan,

pelaksanaan briefing setiap pagi dan pada saat pertukaran shift, serta pengecekan

pengisian daftar tilik keselamatan operasi oleh petugas secara berlapis baik di kamar

operasi maupun pada saat pasien tiba di Ruang Pemulihan.

d. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)

Kepatuhan Penggunaan FORNAS dapat dilihat sebagai berikut:

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe

rOktober November Desember

Standar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Capaian 99.75% 99.87% 100.00% 100.00% 100.00% 99.84% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Page 92: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

80

Tabel 5.29 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

SPO Berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Kepatuhan Penggunaan FORNAS

skor 2 2 100%

Grafik 5.14 Target dan Realisasi Penggunaan Fornas Tahun 2020

Penulisan resep sesuai Formularium Nasional pada Tahun 2020 telah mencapai

97.25%, dengan skor 2 sudah mencapai standar yang ditetapkan, dengan

perhitungan dari 608.414 resep yang dilayani di depo farmasi RSHS, 591.682

resep telah sesuai dengan Formularium Nasional. Capaian Tahun 2020 menurun

apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu sebesar 98,94%.

Upaya untuk meningkatkan kepatuhan penulisan resep mengacu pada

Formularium Nasional terus dilakukan dengan cara sosialisasi Formularium

Nasional terbaru, serta pendistribusian Formularium Nasional dalam bentuk

hardcopy dan softcopy ke seluruh ruangan, Klinik serta KSM.

i. Tidak adanya kejadian salah sisi

Tidak adanya kejadian salah sisi dapat dilihat sebagai berikut:

januari februari maret april mei juni juli agustusseptembe

roktober november desember

standar 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

capaian 98.73 98.56 98.2 97.86 97.92 98.25 98.44 98.18 98.39 97.23 96.62 93.97

84

86

88

90

92

94

96

98

100

Page 93: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

81

januari februari maret april mei juni Juli agustusseptembe

roktober november desember

standar % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

capaian % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

00.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Tabel 5.30 Target dan Realisasi Tidak Adanya Kejadian Salah Sisi Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepatuhan dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan

INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

SPO Berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Tidak adanya kejadian salah sisi

skor 2 2 100%

Grafik 5.15 Target dan Realisasi Tidak Adanya Kejadian Salah Sisi Tahun 2020

Pada Tahun 2020, tidak ada kejadian operasi salah sisi dari 6.958 tindakan

operasi yang dilakukan, dengan skor 2. Upaya peningkatan implementasi

identifikasi pasien, penandaan area operasi, serta standar-standar patient safety

lainnya terus menerus dilakukan dengan harapan tidak pernah terjadinya kejadian

salah sisi baik sekarang maupun di kemudian hari.

2. Pengendalian Infeksi di RS

a. Dekubitus

Angka Dekubitus dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.31 Target dan Realisasi Dekubitus Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISA

SI

TINGKAT

CAPAIAN KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100 %

OUTPUT:

Dekubitus skor 3 3 100%

Page 94: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

82

januari februari maret april mei juni juli agustusseptem

beroktober

november

desember

standar ‰ 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7

capaian ‰ 0.32 0 0 0.97 0.99 0 0 0 0 0.51 0.00 0

0

1

2

3

4

5

januari februari maret april mei juni juli agustusseptembe

roktober november desember

standar ‰ 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7

capaian ‰ 0.32 0 0 0.97 0.99 0 0 0 0 0.51 0.00 0

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

5

Angka dekubitus pada tahun 2020 yaitu 1.15 ‰ dengan skor 3, capaian ini sudah

mencapai standar ≤ 1.5‰ dengan rincian terdapat 20 kejadian dekubitus dari

17.341 jumlah hari tirah baring.

Capaian tahun 2020 ini sedikit menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2019

yaitu 1.058 ‰.

Grafik 5.16 Standar dan Realisasi Dekubitus Per Bulan tahun 2020

b. Infeksi Saluran Kencing (ISK)

Angka ISK dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.32 Target dan Realisasi ISK Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

ISK skor 2 2 100%

Angka kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada Tahun 2020 yaitu 0.264 ‰

dengan skor 2. Angka ini sudah memenuhi standar yang ditetapkan yaitu ≤ 4,7‰.

Capaian Tahun 2020 ini lebih baik bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019

yaitu 0.27 ‰.

Grafik 5.17 Standar dan Realisasi ISK Tahun 2020

januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

capaian 3.39 0.92 1.04 0.00 3.02 0.00 1.92 0.68 0.00 0.00 0.65 0.74

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Page 95: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

83

c. IDO

Angka IDO dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.33 Target dan Realisasi IDO Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISA

SI

TINGKAT

CAPAIAN KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

OUTPUT:

IDO Skor 2 2 100 %

Grafik 5.18 Standar dan Realisasi IDO tahun 2020

Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Tahun 2020 yaitu 1.424% dengan

skor 2. Angka ini masih di bawah Standar (Kemkes : ≤ 2 % & CDC : ≤ 1,9 %).

Capaian Tahun 2020 menurun dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu

1.30%.

d. Ventilator Associated Pneumonia (VAP )

Angka VAP dapat dilihat sebagai berikut:

januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

standar % 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

capaian % 1.94 4.12 0 2.67 1.41 0.96 2.47 0 1.33 1.8 1.08 0

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Page 96: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

84

Tabel 5.34 Target dan Realisasi VAP tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

VAP skor 2 2 100%

Grafik 5.19 Standar dan Realisasi tahun 2020

Angka kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Tahun 2020 yaitu

0.548‰ dengan skor 2. Angka ini sudah memenuhi standar yang ditetapkan yaitu

≤5.8‰. Terdapat 1 kasus VAP dari 1.199 jumlah hari pemakaian ETT/ventilator.

Capaian Tahun 2020 lebih baik apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019

yaitu 0.62 ‰.

e. Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)

Angka Phlebitis dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.35 Target dan Realisasi Phlebitis Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengendalian Infeksi di RS INPUT:

kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Phlebitis skor 2 2 100%

Angka phlebitis pada Tahun 2020 yaitu 0.046 % dengan skor 2, sudah memenuhi

standar yang ditetapkan yaitu < 5%. Terdapat 20 kasus phlebitis dari 43.524 pasien

januari februari maret april mei juni Juli agustus september oktober november desember

standar ‰ 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8

capaian ‰ 1.3 0 0 0 0 0 2.31 0 0.00 2.75 0 0

0

1

2

3

4

5

6

7

Page 97: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

85

yang terpasang kateter intra vena. Capaian Tahun 2020 lebih baik bila dibandingkan

dengan capaian Tahun 2019 yaitu 0.0498 %.

Grafik 5.20 Target dan Realisasi Phlebitis tahun 2020

3. Capaian Indikator Medik

a. NDR

NDR dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.32 Target dan Realisasi NDR Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR REALISASI

TINGKAT

CAPAIAN KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Capaian Indikator Medik INPUT:

Pertemuan koordinasi

Kali 3 3 100 %

Sarana Usulan 2 2 75 %

OUTPUT:

NDR Skor 3 1 33.33

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptembe

rOktober November Desember

Standar 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%

capaian (%) 0.05% 0.02% 0.02% 0.00% 0.11% 0.03% 0.12% 0.03% 0.00% 0.15% 0.06% 0.00%

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

Page 98: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

86

Grafik 5.21 Standar dan Realisasi NDR

Angka NDR RSHS pada Tahun 2020 mencapai 58.49 ‰ dengan skor 1. angka

ini masih belum mencapai standar BLU yaitu < 24‰. Capaian tahun 2020 juga

menurun bila dibandingkan dengan Tahun 2019 yang mencapai 53.3 ‰.

Tingginya kebutuhan pasien perawatan intensif dan high care di RSUP. Dr.

Hasan Sadikin Bandung namun belum diimbangi oleh rasio kapasitas tempat

tidur intensif dengan ruang perawatan biasa serta terbatasnya SDM yang

terdapat di intensif diakibatkan oleh salah satunya mobilisasi untuk

pengembangan pelayanan COVID 19 (perluasan kapasitas TT COVID 19) turut

berkontribusi pada capaian indikator ini.

Upaya perbaikan dengan penyusunan kajian permohonan bantuan tenaga

kesehatan bantuan dengan kompetensi khusus intensif kepada BPSDM.

b. Kematian pasien di IGD

Kematian pasien di IGD dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.37 Target dan Realisasi Kematian pasien IGD Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Capaian Indikator Medik INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

Alat unit 35 35 100%

OUTPUT:

Kematian pasien di IGD

skor 2 2 100%

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar % 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

capaian % 66.48 64.06 60.51 67.73 41.86 60.45 56.3 62.06 48.01 56.70 59.74 54.71

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Page 99: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

87

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar % 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

capaian % 2.05 1.71 1.71 1.79 2.19 1.87 2.24 1.95 1.90 1.56 1.3 2.67

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Grafik 5.22 Standar dan Realisasi Kematian pasien IGD Tahun 2020

Angka kematian gawat darurat Tahun 2020 mencapai 1.89% dengan skor 2, sudah

mencapai target dan standar yang ditetapkan, yaitu ≤ 2.5%. Capaian Tahun 2020

ini menurun bila dibandingkan dengan capaian triwulan I tahun 2019 yaitu 1.77%.

Kenaikan angka kasus harian COVID 19 di Jawa Barat pada khususnya mulai

sejak bulan November turut menyumbang peningkatan Bed Occupancy Rate di

ruang rawat isolasi dan ruang rawat isolasi intensif di RSHS. Hingga akhirnya,

terdapat beberapa pasien COVID 19 yang tertahan di IGD hingga melebihi 3 kali

lipat kapasitas IGD isolasi yang seharusnya. Beberapa pasien yang memiliki gejala

berat dan kritis tidak dapat bertahan dan turut menyumbang kenaikan kematian

pasien di IGD.Namun ruangan intesif isolasi yang dituju tidak dapat menerima lagi

diakibatkan oleh telah terisi oleh pasien COVID 19 yang telah terlebih dahulu

datang.

Pasien yang dirujuk tanpa melalui sisrute dengan kondisi covid berat dan kritis pun

menjadi faktor penyumbang angka kematian di IGD.

Optimalisasi peran dokter spesialis jaga on site IGD serta dengan meningkatkan

pelayanan secara tim untuk kasus yang memerlukan penanganan multidisiplin.

c. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) dapat dilihat sebagai berikut:

Page 100: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

88

Tabel 5.38 Target dan Realisasi Angka Kematian Ibu (AKI)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Peningkatan Indikator kesehatan Jawa Barat

INPUT:

Kebijakan Berkas 1 1 100%

Alat unit 4 4 100%

Kejadian Kematian Ibu

% 2 2 100%

Kejadian kematian Ibu di RSHS pada Tahun 2020 adalah 1.254%, Capaian AKI

sudah mencapat standar RS BLU yaitu kurang dari 25%. Jumlah kelahiran hidup di

RSHS pada Tahun 2020 adalah 2.153 persalinan. Jumlah kematian ibu pada tahun

2020 adalah 27 orang. Sehingga didapatkanlah skor 2. Capaian Tahun 2020 menurun

dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu 1.191 % (36 kematian ibu dari 3.021

kelahiran hidup).

Grafik 5.23 Capaian Kejadian Kematian Ibu Tahun 2020

Penyebab capaian kematian ibu di RSHS pada tahun 2020 diakibatkan oleh Gagal

Nafas ( 11 kasus), dan Syok Hemorrhagik (4 kasus), Syok Septik (3 kasus),

Kegagalan Multi Ogran (3 kasus), Syok Kardiogenik (2 kasus), Henti Jantung

(2kasus), serta Mati Batang Otak (1 kasus). Diagnosis primer dari ibu yang meninggal

Januari Februari Maret April May June July August September October November December

Standar 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%

Capaian 0.022% 0.000% 0.000% 1.200% 0.000% 0.490% 0.690% 2.110% 0.630% 4.900% 0.840% 3.330%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

Page 101: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

89

adalah Pendarahan Pasca Salin akibat Atonia Uteri (5 kasus), Eklampsia (3 kasus),

Pendarahan Pada Masa Kehamilan akibat Plasenta Previa (2 kasus), Preeklampsia (2

kasus), Infeksi Pneumonia akibat Virus (2 kasus), dan lainnya.

Tahun Jumlah

Kematian Ibu

Jumlah Kelahiran

Hidup AKI Target Keterangan

2016 19 2106 867/100.000 kelahiran hidup

- -

2017 22 2420 909/100.000 kelahiran hidup

670/100.000 kelahiran hidup

2018 21 3051 688/100.000 kelahiran hidup

887/100.000 kelahiran hidup

2019 36 3021 1191/100.000 kelahiran hidup

800/100.000 kelahiran hidup

2020 27 2153 1254/100.000 kelahiran hidup

Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi capaian kematian ibu di RSHS, terdiri

atas Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal yaitu belum optimalnya

komunikasi antara peserta didik PPDS dengan DPJP, tidak adanya alat kesehatan

penunjang berupa EKG, Monitor dan Defibrilator di IGD Obgyn, serta kesulitan pasien

dengan pneumonia dan sepsis mendapatkan ruang perawatan definitive di ICU.

Faktor eksternal diakibatkan oleh belum optimalnya sistem rujukan antar rumah sakit

sehingga didapatkan kasus rujukan terlambat dan rujukan yang sudah berkeliling ke

satu rumah sakit dan rumah sakit lainnya dan pemanfaatan rujukan sisrute belum

optimal. Selain itu pada kasus persalinan dengan COVID 19 diakibatkan oleh ruangan

RS rujukan rata-rata dalam keadaan penuh terisi maka pasien tersebut sudah dalam

keadaan yang perburukan.

Tindak lanjut terkait capaian ini adalah telah diadakannya pertemuan melibatkan

Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang merupakan

kabupaten penyumbang kematian ibu tertinggi di RSHS untuk bersama-sama

menganalisa penyebab dan menyusun rencana tindak lanjut di tingkat masing-masing

regional. Selain itu, telah diadakan pembinaan Bidan dan Dokter Umum di fasilitas

Page 102: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

90

kesehatan jejaring mengenai kasus-kasus gawat darurat obstetrik dan

mengoptimalkan skrining ibu hamil risiko tinggi.

d. Medication Error

Tabel 5.39 Target dan Realisasi Medication Error Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISA

SI

TINGKAT

CAPAIAN KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Capaian Indikator Medik INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Medication Error skor 2 2 100%

Capaian angka Kejadian Nyaris cedera Peresepan Obat (medication error) pada

Tahun 2020 mencapai 0.254%, sudah mencapai standar skor 2 (< 5%). Terdapat

938 resep yang teridentifikasi salah setelah diverifikasi dari 368.998 keseluruhan

resep yang ditulis oleh dokter. Capaian Tahun 2020 menurun bila dibandingkan

pada Tahun 2019 yaitu 0.140%.

Kejadian nyaris cedera peresepan obat (medication error) terdiri atas tipe

kejadian KNC untuk salah pasien, salah nama obat, salah dosis, salah rute

pemberian obat, salah waktu pemberian/jadwal, adanya duplikasi dan

interaksi/ketidakcampurkan obat yang mungkin terjadi.

Grafik 5.24 Target dan Realisasi Medication Error (dalam %) Tahun 2020

Rencana Tindak Lanjut untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah :

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September October November December

standar % 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

capaian % 0.142 0.176 0.128 0.202 0.481 0.286 0.38 0.3 0.316 0.316 0.253 0.213

0

1

2

3

4

5

6

Page 103: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

91

1. sosialisasi kembali penulisan resep yang lengkap kepada dokter penulis resep

2. peningkatan kewaspadaan pada resep obat kemoterapi terutama menyangkut

regimen dan dosis obat pada tiap siklusnya. Pengkajian wajib dilakukan oleh

Apoteker Penanggungjawab Pelayanan

3. peningkatan pengkajian resep sehingga dapat mendeteksi dan mencegah

terjadinya kesalahan obat karena kesalahan penulisan resep. Dan

peningkatan konfirmasi dan informasi tentang penulisan resep kepada dokter

e. Waktu Lapor hasil tes kritis Radiologi

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan

jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai

dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya diterima oleh dokter yang

mengirim, baik lisan maupun tulisan. Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil

pemeriksaan dengan kategori kritis, yang termasuk dalam kategori kritis yang

ditetapkan dengan kebijakan RS.

Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.40 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Capaian Indikator Medik INPUT:

Kebijakan berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi

skor 2 2 100%

Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi pada Tahun 2020 sudah memenuhi standar yaitu

100% dilaporkan < 60 menit, dengan skor 2.

Upaya peningkatan dengan membangun layanan PACS (Picture Archiving

Communication system dengan tujuan hasil pencitraan dapat disampaikan dalam waktu

yang diharapkan lebih cepat.

Page 104: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

92

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

capaian % 92.75 94.8 90.64 93.33 95.3 93.27 92.57 93.48 94.24 93.52 92.28 92.3

84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

Grafik 5.25 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis radiologi tahun 2020

f. Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium

Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.41 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Capaian Indikator Medik INPUT:

SPO berkas 1 1 100%

OUTPUT:

Waktu Lapor hasil tes kritis Laboratorium

skor 2 1.5 75%

Waktu Lapor hasil tes kritis laboratorium pada Tahun 2020 belum memenuhi standar

yaitu 100% dilaporkan < 30 menit, dengan capaian 93.19%, dengan skor 1,5.

capaian Tahun 2020 lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu

mencapai 95.15%.

Adapun hal ini terkait dengan kebijakan terkait inefisiensi pemeriksaan laboratorium di

IGD , pasien yang memerlukan pemeriksaan lanjutan dapat di lakukan di rawat inap.

Pada saat pasien IGD didaftarkan rawat inap. Petugas laboratorium menghubungi ke

IGD pasien telah diantarkan ke ruangan rawat, sehingga petugas menghubungi ulang

ke ruangan dan memperpanjang TAT pelaporan cito. Rencana Tidak lanjut

menyampaikan SMS blast pada DPJP pemohon formulir laboratorium.

Grafik 5.26 Target dan Realisasi Waktu Lapor hasil tes Laboratorium tahun 2020

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

capaian % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 105: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

93

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%

Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Capaian 66.68% 71.82% 60.06% 28.97% 27.32% 40.19% 44.61% 57.35% 64.21% 60.25% 67.93% 47.64%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%

Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Capaian 66.68% 71.82% 60.06% 28.97% 27.32% 40.19% 44.61% 57.35% 64.21% 60.25% 67.93% 47.64%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan

dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh

dokter yang mengirim, baik lisan maupun tulisan. Yang dimaksud dengan kritis adalah

hasil pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan

kebijakan RS.

II. Area Manajerial

1. Utilisasi

a. BOR

BOR dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.42 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Utilisasi INPUT:

-Kebijakan Berkas 1 1 100%

- SPO berkas 1 1 100%

- Alat set 12 12 100%

OUTPUT:

BOR skor 2 1 50%

Tabel 5.27 Standar dan Realisasi Kepatuhan Terhadap BOR tahun 2020

Rata-rata BOR pasien pada Tahun 2020 adalah 53.09% dengan skor 1. Angka ini

belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 70-80%.

januari februari maret april mei juni Juli AgustusSeptemb

erOctober

November

December

standar min 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%

Standar max 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Capaian 66,68% 71,82% 60,06% 28,97% 27,32% 40,19% 44,61% 57,35% 64,21% 60,25% 67,93% 47,64%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Page 106: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

94

Sejak ditetapkan adanya pandemi COVID 19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020,

RSHS ditetapkan menjadi salah satu dari RS rujukan pelayanan pasien COVID 19

sehingga dinilai perlu menyiapkan ruangan dengan kapasitas yang memadai sesuai

dengan kebutuhan dimasa kunjungan ODP/PDP serta pasien terkonfirmasi COVID 19

meningkat, hal inilah yang mendorong adanya transisi perubahan kapasitas dan

alokasi Tempat Tidur untuk perawatan pasien COVID 19, selain itu juga disebabkan

oleh kerusakan sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang ada di ruang

perawatan serta keterbatasan SDM di ruang perawatan tersebut.

Perubahan kapasitas dan alokasi tempat tidur terjadi secara bertahap di Gedung

Kemuning seiring dengan meningkatnya kasus COVID 19 yang datang ke RSHS dan

perlu ditangani di ruang rawat isolasi yang terpisah dari pasien lain untuk meminimalisir

transmisi antar pasien dan pegawai. Gedung Kemuning disiapkan dan dialokasikan

untuk Ring 1 dengan perubahan kapasitas rawat dari 176 menjadi 128 tempat tidur.

Lantai 5 Gedung Kemuning, yang seyogyanya dipergunakan untuk merawat pasien

kelas 1, pada skenario perawatan COVID 19, tidak dipergunakan dan dialih fungsikan

menjadi ruangan staf tenaga kesehatan yang melayani pasien COVID 19.

Pada akhir tahun 2020, terdapat 3 area pelayanan yang dinyatakan sebagai klaster

yaitu Gedung Kenanga, Gedung Fresia dan HCU RIK Pav Parahyangan. Sebagai

dampak dinyatakannya ketiga area tersebut sebagai klaster, pelayanan rawat inap

dikurangi hingga 50% dari kapasitas TT untuk meminimalisir jumlah petugas yang

merupakan kontak erat dari kejadian klaster tersebut. Sehingga Bed Occupancy Rate

pada bulan Desember turun sekitar 20% dari bulan sebelumnya.

2. Kepuasan Pelanggan

a. Kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelanggan dapat dilihat sebagai berikut:

Page 107: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

95

Tabel 5.43 Target dan Realisasi Kepatuhan Terhadap Kepuasan Pelanggan

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepuasan Pelanggan INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

2 1

10.525.000

2 1

10.525.000

100 1

10.525.000

OUTPUT:

Kepuasan Pelanggan % 85 76,67 90,2

Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil dari kegiatan survey kepuasan masyarakat

berupa angka (terdiri dari angka 1 s.d 4). Metode menggunakan skala likert. Pada

skala likert, responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka

terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

Untuk besaran sampel dan jumlah populasi menggunakan tabel sampel dari Krejcie

and Morgan. Jumlah responden sebanyak 384 orang, survey dilakukan pada Tahun

2020 diseluruh area pelayanan RSHS. Hasil pengukuran Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020 adalah 76,67(Baik).

b. Kecepatan respon terhadap komplain

Kecepatan respon terhadap komplain dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.44 Target dan Realisasi Kecepatan respon terhadap komplain

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kepuasan Pelanggan INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

OUTPUT:

Kecepatan respon terhadap komplain

skor 2 2 100%

3. Ketepatan Waktu Pelayanan

a. Emergency Response Time 2 (ERT 2)

ERT 2 dapat dilihat sebagai berikut:

Page 108: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

96

Tabel 5.45 Target dan Realisasi ERT 2 Tahun tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN STANDAR

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:

- Kebijakan berkas 1 1 100%

-Alat usulan 1 1 100%

OUTPUT:

ERT 2 skor 3 3 100%

Emergency response time 2 Tahun 2020 mencapai 52.55 menit dengan skor 3 (<

120 menit). Capaian ini lebih menurun bila dibandingkan dengan capaian Tahun

2019 yaitu 40.69 menit, walaupun sudah mencapai standar BLU yang ditetapkan,

120 menit.

Pelayanan Operasi yang bersifat life saving, emergensi dan urgensi mengalami

perubahan alur di Masa Pandemi COVID 19, perubahan mencakup pemeriksaan

skrining COVID 19 pada pasien tersebut yang secara tidak langsung menambah

waktu yang diperlukan sebelum pasien tersebut dilakukan tatalaksana selanjutnya

di kamar operasi emergensi.

Grafik 5.28 Target dan Realisasi Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2020

Sejak bulan Juni, kunjungan gawat darurat secara berangsur-angsur meningkat,

walaupun belum mencapai angka kunjungan yang pada masa sebelum pandemi

COVID 19 berlangsung. Dengan meningkatnya beban pasien, yang belum dapat

diimbangi oleh kapasitas ruang operasi yang telah dimodifikasi serta staf SDM

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2020 3525 3216 3017 1627 1877 2071 2027 2499 2080 2283 2262 2073

Page 109: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

97

menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada menurunnya capaian tahun

2020.

Permasalahan lainnya yang biasanya muncul adalah kurang pahamnya pihak yang

secara langsung berhadapan dengan pasien dalam hal ini yaitu PPDS, dan staf

tenaga kesehatan yang berada di Instalasi Gawat Darurat.

Grafik 29 Target dan Realisasi ERT 2 tahun 2020

Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki emergency response time 2 di IGD di

masa Pandemi COVID 19 ini, diantaranya adalah :

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaanSPO/ prosedur alur

tatalaksana pasien gawat darurat rencana operasi di masa Pandemi COVID.

Sosialisasi yang dilakukan kepada KSM yang terlibat melibatkan Instalasi

Gawai Darurat, Instalasi Bedah Sentral dan Tim Trauma terpadu

meningkatkan peran dokter spesialis jaga on site di IGD

b. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Waktu Tunggu Rawat Jalan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.46 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI

TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan

INPUT:

-Kebijakan berkas 1 1 100%

- SPO berkas 1 1 100%

- Renovasi sarana unit 1 1 100%

-Alat kesehatan unit 5 5 100%

OUTPUT:

Waktu Tunggu Rawat Jalan

Skor 2 2 100%

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar (menit) 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

capaian (menit) 57.64 58.76 52.19 56.69 48.24 53.97 51.77 61.97 58.41 35.69 40.03 55.28

0

20

40

60

80

100

120

140

Page 110: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

98

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar (menit) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

capaian (menit) 58.67 58.16 54.94 46 58.5 55.95 59.34 53.47 43.55 45.88 45.22 41.51

0

10

20

30

40

50

60

70

Grafik 5.30 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Tahun 2020

Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) pada Tahun 2020 mencapai skor 2 dengan

capaian 52.08 menit.Capaian ini telah berhasil memenuhi standar BLU yaitu kurang

dari 60 menit, dengan demikian Capaian Tahun 2020 ini lebih baik dibanding

dengan capaian Tahun 2019 yaitu 55.85 menit.

Grafik 5.31 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSHS Tahun 2020

Kunjungan rawat jalan pada TW 2 tahun 2020 menurun diakibatkan oleh munculnya

pandemic dan pembatasan sosial berskala besar di beberap daerah di Indonesia.

Namun sejak Indonesia menyatakan diri siap untuk masuk ke masa Adaptasi

Kesehatab Baru, kunjungan rawat jalan berangsur angsur meningkat, Naik turunnya

kunjungan sangat berpengaruh pada capaian WTRJ. Hal ini mungkin diakibatkan oleh

belum optimalnya penanganan optimalisasi capaian WTRJ yang telah dilakukan.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2020 55233 48976 45,393 23,583 18,922 33,678 42151 33962 41734 38258 48113 42489

Page 111: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

99

Ada beberapa klinik yang menyumbang capaian WTRJ lebih dari 60 menit. Hal itu

dipengaruhi oleh : adanya pasien online yang datang terlambat, penyediaan berkas

rekam medis pasien online belum tersedia 100%, pengiriman rekam medis onsite >

60 menit yang terlapor dalam WA grup distribusi, pengiriman beberapa SEP pasien ke

klinik terkait masih ada yang diatas 60 menit.

Rencana Tindak Lanjut berdasarkan hasil analisa penyebab keterlambatan tersebut,

maka yang menjadi masalah terbesar adalah terkait penyediaan dan distribusi berkas

rekam medis pasien kepada klinik yang menjadi tujuan pasien tersebut.

Mempertimbangkan hal tersebut, maka implementasi E-MR adalah salah satu upaya

penyelesaian yang memiliki daya ungkit terbesar untuk meningkatkan capaian

indikator ini. Dengan adanya E-MR diharapkan dapat memotong waktu yang

dibutuhkan sampai berkas rekam medis tersedia di klinik.

Perubahan mekanisme pendaftaran dan berkas rekam medis menjadi E-MR

merupakan perubahan sistem yang perlu didukung dengan perubahan perilaku dari

pengguna/user. Adanya inovasi layanan yang diikuti dengan kepatuhan pegawai akan

secara komprehensif meningkatkan capaian WTRJ dan juga kepuasan pasien rawat

jalan sebagai pelanggan/ konsumen jasa layanan publik di RSHS.

Selain itu, akan dibuat kajian mengenai perlu adanya suatu mekanisme yang

mengingatkan pasien agar datang tepat waktu, serta adanya suatu sistem

pembatalan otomatis apabila pasien datang melebih waktu toleransi yang telah

ditetapkan oleh Rumah Sakit.

c. Waktu Tunggu Operasi Elektif

Waktu Tunggu Operasi Elektif dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.47 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN STANDAR REALISA

SI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan

INPUT:

-Kebijakan berkas 1 1 100%

- Pertemuan koordinasi kali 3 3 100%

-Alat unit 6 6 100%

OUTPUT:

Waktu Tunggu Operasi Elektif

skor 2 2 100%

Page 112: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

100

Grafik 5.32 Standar dan Realisasi Waktu Tunggu Operasi Elektif Tahun 2020

Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif pada Tahun 2020 adalah 38.17 jam

sudah mencapai standar BLU Kesehatan yaitu kurang dari 48 jam, dengan skor 2.

Capaian Tahun 2020 ini lebih baik dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu

37.57 jam. Dinamika perubahan pelayanan yang muncul untuk menjawab

tantangan berbagai hal yang berkaitan dengan pandemic COVID 19, berpengaruh

erat pada capaian indikator, salah satunya Waktu Tunggu Operasi Elektif.

Ruang rawat inap pasca operasi pun awalnya hanya dialokasikan 125 kapasitas

tempat tidur, mengingat adanya pembatasan pelayanan di masa awal AKB akibat

masih berlangsungnya PSBB transisi di kota bandung. Hingga akhirnya ruangan

pasca operasi ditambah menjadi 173 kapasitas Tempat tidur agar dapat

mengakomodasi kebutuhan pasien yang membutuhkan pelayanan tindakan

operasi elektif. Modifikasi penggunaan kamar operasi di masa pandemic COVID 19

juga turut mempengaruhi menurunnya kapasitas operasi yang dilakukan per hari.

Hal ini diperberat dengan kurangnya SDM yang berkompetensi yang dibutuhkan di

Instalasi Bedah Sentral.

Pada awal pembukaan kembali operasi elektif di bulan Mei 2020, pasien perlu

dilakukan tindakan skrining preoperasi PCR swab terlebih dahulu dan kemudian

langsung dirawat pada 2 hari sebelum rencana tindakan. Pembatasan jenis operasi

tidak dilakukan di RSHS, mengingat panjangnya waiting list pasien yang

membutuhkan pelayanan operasi yang beragam, baik yang bersifat Aerosol

Generating Procedure maupun tidak. Disaat Rumah sakit lain membatasi, maka

cenderung makin banyak pasien yang datang dirujuk ke RSHS untuk mendapatkan

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar (jam) 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

capaian (jam) 55.82 26 26.37 46.06 53.07 38.82 37.21 31.82 42.72 40.87 29.27 42.08

0

10

20

30

40

50

60

Page 113: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

101

tindakan tersebut. Berbagai faktor inilah yang sangat mempengaruhi capaian

indikator ini.

Pada akhir bulan November 2020, terdapat beberapa area pelayanan yang

dinyatakan sebagai klaster, beberapa diantaranya adalah Gedung Fresia dan

Kenanga. Kedua area ini merupakan area rawat inap yang memiliki kapasitas TT

dikhususkan untuk perawatan pasca operasi elektif.

Ketika dinyatakan klaster, maka kapasitas TT ruang perawatan operasi berkurang

hingga mencapai 50%. Hal ini turut mempengaruhi capaian Waktu Tunggu Operasi

Elektif ini

Perubahan yang terjadi diakibatkan sebagai dampak pelayanan di masa Pandemi

adalah suatu keniscayaan, namun yang terpenting adalah RSHS dapat mencari

cara untuk menyiasati berbagai tantangan tersebut, agar pelayanan kepada

masyarakat dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Upaya untuk mencapai target capaian tersebut untuk memperbaiki capaian Waktu

Tunggu Operasi Elektif tersebut diantaranya adalah:

Pertemuan Pre Operative penjadwalan operasi rutin, setiap minggu untuk

membahas kebutuhan pasien rencana operasi, evaluasi WTE, pelaksanaan

operasi selama satu minggu dan rencana operasi satu minggu ke depan,

yang diikuti oleh KSM, Divisi, Instalasi Bedah Sentral, Admission Center,

Instalasi Rawat Inap, CSSD, Farmasi dan unit terkait lainnya.

Monitoring dan evaluasi implementasi SPO alur penjadwalan operasi elektif

dan emergensi di masa Pandemi COVID 19 serta terus memperbaiki proses

di lapangan agar dapat berlangsung dengan baik.

Melakukan pendampingan unit kerja di lapangan, melakukan monitor dan

evaluasi berkelanjutan terhadap pelaksanaan alur tersebut

Peningkatan kapasitas pengambilan spesimen swab nasofaring dan

pemrosesan sampel PCR SARS CoV2 di RSHS

Peningkatan komunikasi antar unit terkait seperti DPJP KSM, Instalasi

Bedah Sentral, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, serta

Bidang/Bagian lain untuk membantu mengawal pelayanan yang terkait

dengan indikator Waktu Tunggu Operasi Elektif.

Page 114: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

102

d. Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi

Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.48 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan

INPUT:

- SPO berkas 1 1 100%

- Alat unit 6 6 100%

Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi

skor 2 2 100%

Waktu tunggu Pelayanan Radiologi berdasarkan rata-rata capaian pada Tahun 2020

mencapai 2.42 jam dengan skor 2, sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu

kurang dari 3 jam. Capaian Tahun 2020 menurun dibanding dengan capaian Tahun 2019

yaitu 2.07 jam.

Upaya perbaikan capaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi tersebut diantaranya

dengan :

Rapat koordinasi rutin untuk membahas baik indikator mutu rumah sakit maupun

indikator mutu unit sehingga adanya komunikasi antar petugas.

diimplementasikannya PACS pada pelayanan radiologi, sehingga dapat

mempersingkat turn over pasien sehingga pasien dapat lebih cepat dilayani. Hal ini

sangat berpengaruh pada capaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi pada tahun

2020

Surat Edaran mengenai mengenai kebijakan PACS dan Sosialisasi mulai tanggal

01 Oktober 2020 sudah tidak menggunakan film

Page 115: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

103

Grafik 5.33 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi

e. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium

Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.49 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUA

N

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:

- SPO berkas 1 1 100%

- Alat set 1 1 100%

OUTPUT:

Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium

skor 2 2 100%

Waktu tunggu hasil laboratorium pada Tahun 2020 yaitu 0.88 jam, sudah

mencapai target yang ditetapkan yaitu kurang dari 2 jam, dengan skor 2. Capaian

Tahun 2020 menurun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yaitu 0.66

jam.

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar (jam) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

capaian (jam) 2.29 2.09 1.6 1.1 1.1 1.5 1.5 1.73 2.11 4.58 3.97 5.17

0

1

2

3

4

5

6

Page 116: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

104

Grafik 5.34 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Tahun 2020

f. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi

Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.50 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Tahun 2020

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

REALISAS

I

TINGKAT

CAPAIAN KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan INPUT:

-Kebijakan berkas 1 1 100%

-Pertemuan koordinasi kali 3 3 100%

-e prescribing program 100% 16% 16%

OUTPUT:

Waktu Tunggu

Pelayanan Resep

Obat Jadi

skor 2 1.5 93.75%

Grafik 5.35 Target dan Realisasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi

Tahun 2020

Januari Februari maret April Mei Juni Juli Agustus September October November December

Standar (jam) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Capaian (jam) 0.90 0.86 0.98 1.00 0.70 0.94 0.90 0.99 0.93 0.94 0.87 0.87

0

0.5

1

1.5

2

2.5

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September October November December

standar (jmenit) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

capaian (menit) 31.46 37.33 44.47 30.63 26.94 31.21 27.42 28.49 28.54 28.04 31.5 35.95

0

51015

20253035404550

Page 117: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

105

Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi pada Tahun 2020 adalah 32.25

menit, capaian ini sudah dapat mencapai standar yaitu 30 menit. dengan skor 2.

Capaian Tahun 2020 sedikit membaik bila dibanding dengan capaian Tahun 2019

yaitu 32.94 menit.

g. Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam

Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 5.51 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN STANDAR REALISA

SI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Ketepatan Waktu Pelayanan

INPUT:

-Kebijakan berkas 1 1 100

OUTPUT:

Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam 1 x 24 jam

skor 3 3 100%

Grafik 5.36 Target dan Realisasi Waktu Pengembalian Rekam Medis lengkap

dalam 1 x 24 jam tahun 2020

Pengembalian rekam medik Tahun 2020 sudah mencapai 96.% dengan skor 3.

Standar BLU kesehatan adalah lebih dari 80%. Capaian ini sudah melampaui

standar yang ditetapkan BLU.

januari februari maret april mei juni Juli Agustus September

standar % 80 80 80 80 80 80 80 80 80

capaian % 96.36 95.86 97.18 95.43 97.26 95.87 96.11 97.82 96.08

0

20

40

60

80

100

120

Page 118: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

106

4. SDM

a. Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per

tahun

Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.52 Target dan Realisasi Persentase Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20

jam/orang per tahun

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 SDM INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

OUTPUT:

% staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/orang per tahun

% 100 76,1 76,1

Pada Tahun 2020 telah dilaksanakan 29 pelatihan dengan jumlah peserta 662

orang dengan persentase Nakes 870 di area kritis yang mendapat pelatihan 20

jam/orang/tahun atau capaian 76.1%.

5. Sarana Prasarana

a. Persentase tingkat keandalan Sarpras

Persentase tingkat keandalan Sarpras dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.53 Target dan Realisasi Persentase tingkat keandalan Sarpras

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Sarana Prasarana INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

OUTPUT:

Persentase tingkat keandalan Sarpras

% 90 90,31 100,3

b. Tingkat Penilaian Proper

Untik tingkat penilaian proper, seluruh Indonesia sudah dua tahun tidak

dilibatkan dengan proper semenjak darurat limbah 2018. Pada prinsipnya

Page 119: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

107

proper samadengan pemenuhan standar lingkungan. Standar lingkungan

RSHS secara umum sudah memenuhi syarat dilihat dari beberapa parameter

lingkungan yang diukur di laboratorium lingkungan. Jika RSHS dilibatkan

kembali untuk proper nilaianya Biru.

Tingkat penilaian proper dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.54 Target dan Realisasi Persentase tingkat Penilaian Proper

Sejak bulan Agustus 2019 diberlakukan pola tarif berdasarkan peraturan

Walikota Bandung Nomor 316 Tahun 2013:

a. volume sampah sebelumnya dihitung 6 m3 per kontainer setiap kali

pengangkutan sejak Agustus 2018 dihitung sesuai volume sampah yang

diangkut rerata volume pengangkutan sampah nonmedis bulan September

2016 sebesar 12,8 m3 per hari.

b. Besaran tarif ditambah 35% dari tarif per m3 sebesar Rp. 50.000.000,

sehingga tarif per m3 menjadi Rp. 67.500,-.

Tingkat Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meningkatnya Nilai Input

Kebersihan - SDM :

1 Pengawas Orang 16 15 94 1 orang

diperbantukan di

ULP 2 Mandor Orang 8 8 100

3 Pelaksana Orang 248 248 100

- Program Kerja :

1 Jasa Pemeliharaan Kebersihan Rp 9.501.121.500 9.501.121.500 100

2 Jasa Pembuangan limbah padat ;

- Nonmedis Rp 219.512.250 191.698.652 87,33

- Medis Rp 2.162.770.088 1.809.805.443 83,68

3 Jasa Pest Control Rp 152.000.000 0

belum ada

penagihan

4 Sanitasi Makanan Rp 10.736.747 11.000.000 102,45

5 Pemantauan Kualitas air bersih & air

minum Rp 48.425.438,25 33.385.500 68,94

Output :

1. Meningkatnya nilai kebersihan lingkungan Score 2 2 100

Outcome :

Meningkatnya budaya hidup bersih

2 Meningkatnya Input :

PROPER

LINGKUNGAN

- SDM Orang 16 15 94

- Program Kerja IKL

1. Pemantauan kualitas air limbah Rp 14.103.180 10.920.000 77,43

Outcome :

Terwujudnya Green Hospital

No Sasaran Indikator Kerja SatuanRencana Tingkat

CapaianRealisasi Ket.

Page 120: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

108

c. Nilai kontrak jasa pemusnahan limbah medis tahun 2020 di prediksi hanya

mengakomodasi 81,5% volume limbah medis.

6. Information Technology (IT)

a. Level IT yang terintegrasi

Level IT yang terintegrasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.55 Target dan Realisasi Level IT yang terintegrasi

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

1 Information Technology (IT)

INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

OUTPUT:

Level IT yang terintegrasi

skor 100 0,8 100

Level IT yang terintegrasi pada Tahun 2020 mencapai skor 0,8. dalam hal ini

RSHS telah mempunyai infrastruktur dan platform yang mengacu pada

integrasi instalasi rawat inap, penunjang diagnostik dengan back-office

(keuangan, SDM dll) sehingga seluruh sistem saling terhubung dan

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.

7. Pendidikan

a. Jumlah penelitian yang di publikasikan

Jumlah penelitian yang di publikasikan dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.56 Target dan Realisasi Jumlah penelitian yang di publikasikan

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

(%) KETERANGAN

1

Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian

INPUT : Judul Publikasi

%

210 per Tahun (per Januari s.d. September 2020

: 157 Judul)

per Januari s/d

September 2020 : 130 Judul

82,53 %

1. Jumlah publikasi internasional : 48 Judul dan Jumlah Publikasi nasional : 82 judul, Total Judul Publikasi : 130 Judul

2. Jumlah Staf Medik Kemenkes 385 Orang

SDM : 1 Orang 1 1 50 Vivit Muslimah Fusvitasari, SKM.

Alat : Laporan Dokumen

Set 1 1 -

Page 121: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

109

SPO : Ada Doc

Metoda : Laporan Semesteran

Frekuensi 2 x 1 Tahun

2 1 50 -

OUTPUT :

Jumlah Penelitian yang diterapkan

Buah 2 1.5 % Belum Tercapai

b. Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.57 Target dan Realisasi Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN

REALISASI TINGKAT CAPAIAN

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendidikan INPUT:

Surveyor Questioner Biaya

Orang Set Rp

OUTPUT:

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

skor 1:5 1:3 2

C. Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin

Indikator Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Tahun 2020 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.58 Indikator Kinerja Mutu Tahun 2020

Page 122: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

110

D. Indikator Evaluasi JKN Tahun 2020

Sesuai program Kementerian Kesehatan dengan memberlakukan system

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) RSHS sejak tahun 2014 telah melaksanakan

JKN tersebut dalam pelayanan kesehatan dan telah dilakukan evaluasi terhadap

implementasi tersebut. Adapun hasil evaluasi Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.59 Indikator Evaluasi JKN Tahun tahun 2020

NO VARIABLE PENILAIAN HASIL

EVALUASI KRITERIA PENILAIAN

HASIL PENILAI

AN

BOBOT PENILAI

AN

TOTAL SKOR (5X6)

1 2 3 4 5 6 7

I SISTEM PENDAFTARAN

1 Kepesertaan/Customer Service 24 Jam

a. Ada Customer service RS bertugas secara shift 24 Jam

Ada - 1 buah Standar = 40 100 0,05 5

b. Ada bukti sertifikat internal RS pernah ikut pelatihan/sosialisasi tentang program BPJS

Ada -2 buah standar = 60

c. Ada jadwal jaga CS 24 jam beserta absensi

Ada - 3 buah standar = 100

2 Staf Pembuatan SEP

a. Ada SK/surat tugas staf ditempat pembuatan SEP

Ada - 1 buah Standar = nilai 25 100 0,05 5

b. Ada sertifikat internal RS pelatihan/sosialisasi program BPJS

Ada -2 buah standar = nilai 50

c. Sitem IT yang sudah bridging dengan sistem BPJS

Ada - 3 buah standar = nilai 75

- 4 buah standar = nilai 100

3 Waktu Pembuatan SEP

Waktu tunggu Pembuatan SEP Maksimal 3 menit

3 Menit -> 10 menit = nilai 25 100 0,1 10

Page 123: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

111

- > 6 - 10 menit = nilai 50

- > 3 - 6 menit - nilai 75

- 3 menit = nilai 100

II SISTEM PELAYANAN

1 a. Waktu tunggu pelayanan di klinik rawat jalan

- Waktu tunggu pada poliklinik rawat jalan rata-rata maksimal 60 menit

59.83 Menit

> 120 menit = 25 100 0,02 2

> 90 - 120 menit = 50

> 60 - 90 menit = 75

60 menit = 100

b. Waktu tunggu pelayanan di Ruang Gawat Darurat

- Waktu tunggu pelayanan di Ruang Gawat Darurat rata-rata maksimal 5 menit

5 Menit > 15 menit = 25 100 0,02 2

> 10 - 15 menit = 50

> 50 - 100 menit = 75

5 menit = 100

c. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi

- waktu tunggu pelayanan resep obat jadi rata-rata maksimal 30 menit

59.69 Menit

> 60 menit = 25 50 0,01 0,5

> 45 - 60 menit = 50

> 30 - 45 menit = 75

30 menit = 100

d. Waktu tunggu pelayanan resep racikan

- Waktu tunggu pelayanan resep obat racikan rata-rata maksimal 60 menit

20 Menit > 120 menit = 25 100 0,01 1

> 90 - 120 menit = 50

> 60 - 90 menit = 75

<60 menit = 100

e. Waktu tunggu pelayanan laboratorium

- Waktu tunggu pelayanan laboratorium rata-rata maksimal 140 menit

83,87 > 180 menit - 25 100 0,01 1

> 160 - 180 menit = 50

> 140 - 160 menit = 75

<140 menit = 100

f. Waktu tunggu pelayanan radiologi

- waktu tunggu pelayanan radiologi rata-rata maksimal 3 jam

1 Jam 36 Mnt

> 9 jam = 25 100 0,07 7

> 6 - 9 jam = 50

> 3 - 6 jam = 75

<3 jam = 100

2 Alur Pelayanan

- Ada denah alur pelayanan pasien JKN tergambar secara Simple dan dilakukan dalam 1 Atap pada pasien JKN rawat jalan

Ada - Alur rumit 100 0,07 7

melakukan pelayanan > 1 atap = 50

- Alur Simple

melakukan pelayanan 1 atap = 100

3 Kesesuaian penulisan resep sesuai dengan formularium Nasional

- Resep yang ditulis DPJP sesuai formularium Nasional

97,71% < 25% = 25 100 0,06 6

25 - 50 % = 50

> 50 - 75 % = 75

> 75 - 100 % = 100

4 Kepatuhan terhadap clinical pathway (CP)

- ada CP di RS dan diimplementasikan dalam rekam medik

Ada 5 CPW

- Tidak ada CP = 25 100 0,05 5

Page 124: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

112

- Ada CP belum Implementasi dan belum terintegrasi dalam rekam medik RS = 50

- Ada CP sudah diimplementasi terintegrasi dalam Rekam Medik tetapi belum pernah dievaluasi = 75

- ada CP sudah diimplementasi terintegrasi dalam Rekam Medik tetapi sudah pernah dievaluasi = 100

5 Kepatuhan terhadap proses rujuk balik Ada

a. Ada data pasien yang dirujuk balik Belum sesuai

- Tidak ada data pasien rujuk balik = 50

75 0,06 4,5

b. Ada sistem/SPO pasien rujuk balik Pedoman - Ada data pasien yang dirujuk balik belum sesuai pedoman = 75

- Ada data pasien rujuk balik sudah sesuai pedoman = 100

6 Kelengkapan rekam medis

- Kelengkapan rekam medis dalam 24 jam pada pasien JKN pasca rawat inap

82% - 25 % Kelengkapan RM kembali ke bagian RM 24 jam = 25

100 0,08 8

- > 25 - 50% Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 50

- > 50 -75 % Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 75

- > 75 - 100% Kelengkapan RM dan kembali ke bagian RM 24 jam = 100

III SISTEM PENAGIHAN

1 Ketepatan Verifikasi

- Berkas klaim yang disampaikan > 90% lengkap

11.506 Berkas

- < 30 % = 25 100 0,18 18

-96% - 30 - < 60% = 60

- 60 - < 90% = 75

- > 90% = 100

2 Kecepatan Klaim

- Pengajuan Klaim diajukan dibawah tanggal 10 setiap bulan

Tanggal 20 - Rata-rata tanggal > 20 tiap bulan = 25

50 0,12 6

- Rata-rata tanggal > 15 - 20 tiap bulan = 50

- Rata-rat tanggal > 10 - 15 tiap bulan = 75

- Rata-rata tanggal 10 tiap bulan = 100

IV PENANGANAN KOMPLAIN

1 Kecepatan respon terhadap komplain

a. Komplain kategori merah ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1 x 24 jam

2,00% - < 25 % ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 25

100 0,1 10

b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari

9,33% -25 - < 50% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 50

c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari

88,67%

- 50 - < 75% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 75

- 75 - 100% Ketepatan waktu menanggapi dan ditindaklanjuti = 100

Total 98,00

E. Indikator Kinerja Individu Direktur Utama (IKI Dirut) dan Indikator Terpilih (IKT)

Tahun 2020

Sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan didalam program peningkatan

kesejahteraan pegawai dan sebagai RS PPK BLU, RSHS telah menjalankan sistem

Page 125: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

113

NO INDIKATOR STANDARTARGET

TW I

HAPER

TW INilai C

TARGET

TW II

HAPER

TW IINilai C

TARGET

TW II I

HAPER

TW II INilai C

TARGET

TW IV

HAPER

TW IVNilai C KET

1 Rasio PNBP terhadap beban operasional 75 85% 87,91% 107,39 85 88,34 108,75 85% 85,34% 105,57 85% 84,25% 104,80

2

Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan

Aplikasi BLU Integrated Online Sistem

/BIOS)

100 100% 120,00% 112,00 100 114,00 108,40 100% 105,57% 103 100,0% 100,00% 100,00

3Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik

(RME)25 25% 50,00% 120,00 50 75 120,00 75% 75% 100 100% 100,00% 100,00

4Kepatuhan Waktu Visite Dokter

penanggungjawab pelayanan (DPJP) 80 81% 86,69% 104,71 82 82,21 101,15 80% 94,15% 109,56 84% 94,82% 109,73

5 Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 12,5 12,5% N/A N/A

Jumlah C 111,03 Jumlah C 109,58 Jumlah C 104,53 Jumlah C 103,63

Hasil Konversi 2,2 Hasil Konversi 2,2 Hasil Konversi 1,8 Hasil Konversi 1,50

Berubah indikator menjadi Kesiapsiagaan RS dalam menghadapi pandemi Covid 19

remunerasi yang berbasis kinerja. Evaluasi kinerja terkait remunerasi ini dilakukan

kepada setiap pegawai pada setiap bulan. Untuk tingkat rumah sakit salah satu

penilaian adalah Indikator Kinerja Individu Direktur Utama yang akan dijadikan dasar

dalam perhitungan sistem remunerasi. Adapun hasil evaluasi kinerja terhadap

indikator-indikator kinerja untuk Tahun sebagai berikut:

Tabel 5.60 Indikator Kinerja Individu Direktur Utama

Tabel 5.61 Indikator Kinerja Terpilih (IKT)

TW I TW II TW III TW IV

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI

2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) ≥80% 98,50 98,41 98,40 95,94 97,81 TERCAPAI

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% - 0,03 0,02 0,01 0,01 TERCAPAI

4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 99,79 99,88 99,88 100,00 99,89 TDK TERCAPAI

5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 2,02 1,04 1,62 0,96 1,41 TERCAPAI

6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0,43 - 0,77 1,00 0,55 TERCAPAI

7 Cuci Tangan (Hand Hygiene ) 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI

8 Waktu Lapor Hasil Test Kritis Laboratorium 100% 92,73 91,42 93,71 92,70 92,64 TDK TERCAPAI

9 Kematian Pasien di IGD ≤2,5% 1,82 2,33 2,05 1,84 2,01 TERCAPAI

10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI

11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 100,00 100,00 100,00 100,00 100 TERCAPAI

12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 Menit 55,82 46,57 49,90 43,67 48,99 TERCAPAI

13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 Menit 57,26 60,22 57,24 44,20 54,73 TERCAPAI

14 Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) ≤48 Jam 36,06 42,43 32,24 37,41 37,04 TERCAPAI

15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 Jam 1,99 1,60 1,80 2,06 1,86 TERCAPAI

16 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤30 Menit 37,75 33,71 28,98 31,83 33,07 TDK TERCAPAI

17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam Waktu 24 Jam (PRM) >80% 95,79 94,43 95,12 90,68 94,00 TERCAPAI

18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) 65% 171,08 113,86 109,46 82,65 119,26 TERCAPAI

15JUMLAH IKI TERCAPAI

NO JUDUL INDIKATOR STANDARRATA RATA

HAPER

TERCAPAI /

TIDAK

TERCAPAI

HAPER

Page 126: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

114

Tabel 5.62 Matrik Tindak Lanjut terhadap Kinerja yang belum tercapai pada Tahun 2020

INDIKATOR TARGET REALISASI

TAHUN 2020

TINGKAT CAPAIAN

KETERANGAN TAHUNAN

Indeks Kepuasan Masyarakat

% 83 76,67 92,37%

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

% 50 75 66,67%

Utilisasi ruangan operasi % 70 43,77 62,53%

Persentase pasien yang memenuhi standar WTRJ

<60 menit % 77 69,70 90,52%

Persentase Response Time Rujukan Sisrute IGD

RSHS < 5 menit % 50 45 83,3%

Persentase capaian indikator mutu di area

pelayanan klinis prioritas pertahun

% 65 51,72 99.74%

Kehandalan Peralatan medis dan non medis

(OEE) % 77 76,21 98,97%

Pertumbuhan pendapatan pertahun

% 3 -18 700,00%

POBO ‰ 85 84,25 77,06

Page 127: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

115

BAB VI

PENUTUP

Tingkat kesehatan/kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan sehat namun di

dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diperlukan upaya dan strategi yang

perlu dilakukan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan di RSUP Dr.Hasan

Sadikin:

1. Melengkapi Kebijakan, pedoman, panduan, dan SPO pelayanan secara menyeluruh.

2. Meningkatkan kerjasama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar unit baik

dijajaran pelayanan fungsional maupun di jajaran manajerial.

3. Melaksanakan manajemen SDM yang berbasis kompetensi di tiap unit layanan.

4. Meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien dan mutu

pelayanan prima.

5. Menetapkan indikator kinerja di setiap unit pelayanan sebagai dasar untuk penilaian

dan evaluasi.

6. Menentukan prioritas penggunaan anggaran secara optimal.

7. Meningkatkan fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dalam menunjang

kebutuhan jaringan di unit pelayanan.

8. Menyusun dan menetapkan panduan standarisasi alat kesehatan untuk melakukan

pengkajian pengadaan alat kesehatan di RSHS;

9. Inventarisasi SPA yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan optimal.

10. Meningkatkan kemampuan teknisi internal dengan mengadakan atau

mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan.

11. Mengoptimalkan informasi, sosialisasi dan promosi pelayanan serta rujukan

berjenjang di RSUP dr.Hasan Sadikin.

Page 128: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

116

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Page 129: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

117

Page 130: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

118

Page 131: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

119

Pagu dan Realisasi Anggaran

NO URAIAN PAGU (Rp) REALISASI % I Anggaran APBN (RM)

A. Belanja Pegawai 145.413.919.000 106.673.216.639 73,36

- Belanja Gaji Pokok PNS 92.159.977.000 74.225.474.800 80,54

- Belanja Pembulatan Gaji PNS 1.314.000 1.049.412 79,86

- Belanja Tunjangan Suami/ Istri PNS 6.856.850.000 5.526.105.010 80,59

- Belanja Tunjangan Anak PNS 2.018.760.000 1.588.510.898 78,69

- Belanja Tunjangan Struktural PNS 506.660.000 344.440.000 67,98

- Belanja Tunjangan Fungsional PNS 9.856.230.000 8.582.648.300 87,08

- Belanja Tunjangan PPh PNS 1.049.599.000 279.902.619 26,67

- Belanja Tunjangan Beras PNS 4.974.924.000 3.503.462.340 70,42

- Belanja Uang Makan PNS 25.770.735.000 11.233.761.260 43,59

- Belanja Tunjangan Umum PNS 1.318.870.000 983.150.000 74,54

- Belanja Lembur 900.000.000 404.712.000 44,97

B. Belanja Modal 0 0 0,00

- Alat Kesehatan dan Pendidikan 0 0 0,00

- Gedung 0 0 0,00

- Fasilitas Perkantoran 0 0 0,00

- Kendaraan 0 0 0,00

C. Belanja Operasional 41.773.467.000 39.809.008.687 95,30

- Listrik, Air, dan Telepon - - -

- Belanja Barang Operasional Lainnya RM COVID - 19 4.136.327.000 4.100.971.433 99,15

- Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi Covid RM

37.637.140.000 35.708.037.254 94,87

- Pengamanan Pihak Ke-3 - - -

TOTAL I 187.187.386.000 146.482.225.326 78,25

II Anggaran PNBP-BLU

A. Belanja Barang 747.659.409.000 451.520.308.035 60,39

- Belanja Pegawai 297.495.667.000 175.097.138.812 58,86

- Belanja Barang 51.518.877.000 33.450.697.356 64,93

- Belanja Jasa 17.752.496.000 9.265.216.720 52,19

- Belanja Pemeliharaan 26.250.496.000 11.386.603.826 43,38

- Belanja Perjalanan 1.025.696.000 172.840.752 16,85

- Belanja Penye. Barang Jasa BLU 82.730.061.000 42.760.365.426 51,69

- Belanja Persediaan Konsumsi 262.553.486.000 177.055.974.299 67,44

- Belanja Persediaan Pemeliharaan 2.621.388.000 1.993.720.910 76,06

- Belanja Jasa BLU kepada BLU Lain 0

- BELANJA BARANG BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

48.956.000 0 0,00

- BELANJA BARANG PERSEDIAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

5.040.604.000 330.502.334 6,56

- BELANJA JASA BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

54.357.000 7.247.600 13,33

- BELANJA PEMELIHARAAN BLU - PENANGANAN PANDEMI COVID-19

567.325.000 0 0

B. Belanja Modal 68.164.106.000 19.619.191.169 28,78

Page 132: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

120

- 1. Peralatan dan Mesin 35.091.296.000 17.689.926.170 50,41

- 2. Peralatan dan Mesin Covid 19 5.118.211.000 317.795.326 6,21

- 3. Gedung dan Bangunan 27.731.851.000 1.481.501.673 5,34

- 4. Gedung dan Bangunan Covid 19 222.748.000 129.968.000 58,35

TOTAL II 815.823.515.000 471.139.499.204 57,75

TOTAL (I+II) 1.003.010.901.000 617.621.724.530 61,58

Page 133: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

121

Laporan Neraca per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

Page 134: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

122

Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2020

Page 135: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

123

Page 136: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

124

Laporan Arus Kas

Page 137: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

125

KINERJA RUMAH SAKIT

NO

INDIKATOR

TAHUN 2020 Rata-rata/per Tahun 2020

TW I 2020

SEM I 2020

TW III 2020

TW IV 2020

1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

149.602 225.785 117.874 128.860 1.905

2. Jumlah Kunjungan Gawat Darurat

9.758 15.333 6.606 6.618 78

3. Tingkat Hunian (BOR)

71,66 68,25 44,9 58,6 60,85

4. ALOS (dalam hari)

6 6 6 5 6

5. Jumlah Tindakan Bedah di Instalasi Bedah Sentral

3.729 5.222 2.381 2.202 27

Page 138: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

126

160

168

180

186

219

226

227

251

273

1953

0 1000 2000

Radiotherapy session

spontaneous vertex…

impacted teeth

atherosclerotic…

Bronchopneumonia,…

other specified…

other pneumonia,…

Dengue fever…

other prophylactic…

Chemotherapy…

287

334

348

364

461

491

517

518

572

5235

0 2000 4000 6000

Malignant neoplasm…

Singleton, born in…

Very low birth weight

Impacted teeth

spontaneous vertex…

Atherosclerotic…

other specified…

Radiotherapy session

Other prophylactic…

Chemotherapy…

10 DIAGNOSIS TERBANYAK RAWAT JALAN

Tahun 2019 Tahun 2020

10 DIAGNOSIS TERBANYAK RAWAT INAP

Tahun 2019 Tahun 2020

322

360

388

419

454

470

472

513

588

696

0 200 400 600 800

Thyrotoxicosis

Maglinant neoplasm…

Gastro-Oesophageal…

Delivery by…

Intracranial space-…

Respiratory…

Essential primary…

Single spontaneous…

Malignant neoplasm…

Maglinant neoplasm…

149

158

168

185

189

205

234

265

293

314

0 100 200 300 400

delayed milestone

impacted teeth

Essential primary…

Other & unspecified…

sensorineural hearing…

intracranial space-…

respiratoryntubercul…

Non-insulin-…

Maglinant neoplasm…

Maglinant neoplasm…

Page 139: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

127

Pencapaian Strategi Dan Langkah – Langkah Raih WTP

Strategi dan Langkah – Langkah Raih WTP

NO STRATEGI LANGKAH-LANGKAH PENCAPIAN

1

Membangun komitmen dan integritas Pimpinan,Para Pengelola dan Para pelaksana kegiatan

Membangun Budaya Organisasi “meraih WTP “ lingkungan RSUP Dr.Hasan Sadikin

1.Menyempurnakan SOP (Standar Prosedur Operasional) pengelolaan keuangan. 2.Menciptakansistem pengendalian keuangan RS dengan pemisahan fungsi pencatatan di bagian akuntansi ,fungsi penerimaan uang dan pengeluaran uang di Bagian Pembendaharaan serta evalusi anggaran di bagian PEA.

2 Penguatan perencanaan dan penganggaran

1. Penguatan penelaahan RKA-KL agar selaras dengan RPJMN,Renstra dan RBA (prioritas kegiatan , output, outcome, jadual pencapian)

2. Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) secara cermat ( Belanja Pegawai , Belanja Barang , Belanja Modal)

3. Penyiapan kelengkapan dan keakuratan Dokumen Pendukung Perencanaan (TOR, RAB)

1.Penyusunan RBA berdasarkan usulan unit kerja (button up) dan kemampuan sumber dana rumah sakit / pagu anggaran. 2.Penyusunan RBA dan RKA dilengkapi TOR dan RAB. 3.Pelaksanaan anggaran menggunakan monitor CPA atau catatanpenggunaan anggaran dengan menggunakan BAS yang sesuai.

3

Pembenahan Pengelolaan kas / Sistem Pembukuan / Akutansi

1. Reviu dan Penyempurnaan Kebijakan Akutansi Kementrian Kesehatan;

2. Melaksanakan peraturan yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan.

3. Meningkatan kualitas penyusunan perencanaan Kas;

4. Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran;

5. Pemeriksaan Kas Internal oleh KPA melalui SPI

6. Sistem Pembukuan secara bertahap diubah dari Cash Basis ke Accrual Basis;

1.SPI melakukan review atas laporan keuangan setiap semester dan akhir tahun. 2.Sistem pembukuan bendahara dari cash menuju berbasis akrual 3.Pemeriksaan kas oleh SPI setiap triwulandan akhir tahun

Page 140: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

128

4

Perbaikan Penatausahaan pendapan BLU

1. Pendapatan PNBP masuk rekening Rumah Sakit

2. Melakukan kerjasama dengan bank pemerintah

1.Pendapatan PNBP masuk ke rekening penerimaan RS paling lambat 1x24 jam 2.Mandiri cash Mnagement (MCM) tahap sosialisasi dan uji coba 3.Proses pembuatan MOU dengan PT. Bank Mandiri

5

Peningkatan kualitas pengadaan barang / jasa

Pengadaan barang dan jasa selalu berpedoman pada Keppres dan menggunakan LPSE

1. Proses Pengadaan sudah menggunakan LPSE (layanan pengadaan secara elektronik)

6

Pembenahan Penata Usahaan

1. Pengisian data entry secara rutin ke dalam SIMAK BMN

2. Peningkatan Koordinasi antara Bagian Akuntansi dan bagian inventaris

1.Mengentry aset tetap yang di beli dan hibah jika ada kedalam SIMAK BMN secara periodik 2.Melakukan rekon internal setiap bulan antara bagian akutansi dan inventaris

7

Penguatan kapasitas SDM

Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan

1.Mengirim eselon III, IV dan petugas keuangan dan akutansi untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas SDM keuangan yang di selenggarakan kemenkeu dan kemenkes 2.Mengirim SDM ULP dan pokja pengadaan dan penerima untuk mengikuti pelatihan pengadaan barang / jasa

8

Sistem Pengendalian Internal

Melakukan koordinasi dengan SPI

1.Membuat perencanaan sistem pengendalianinternal di unit kerja masing –masing di bawah koordinasi SPI

Page 141: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

129

9 Penguatan Monitoring dan Evaluasi

1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggran;

2. Melakukan perbaikan segera terhadap ketidak sesuian pelaksanaan kegiatan dan anggaran

3. 3.Melakukan pertemuan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran

1.Membuat laporan realisai penyerapan anggaran setiap tanggal3 awal bulan berikutnya 2.Melakukan usulan pergeseran MAK terhadap kegiatan yang melebihi pagu sebelumnya

10

Perbaiakan penyusunan dan penyampian laporan keuangan

Melakukan koordinasi dengan KPPN,DJPB, Bag Keuangan BUK dan Biro Keuangan Setjen Kemkes di dalam perancangan Teknologi informasi

1.Melakukan konsultasi ke KPPN, DJPB, Bagian keuangan BUK dan Biro keuangan setjen kemkes. 2.Tahap perancangan informasi Teknologi (IT)

11 Peningkatan kualitas pengawas

Melakukan koordinasi dengan SPI

1.Laporan keuangan di review oleh SPI dan Irjen setiap semester dan tahun 2.Laporan keuangan di audit oleh KAP 3.Laporan keuangan di audit oleh BPK

Page 142: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

130

Laporan Perhitungan Kinerja BLU Bidang Layanan Kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER – 24/PB/2018

NO INDIKATOR STANDART

HASIL PERHITUNGAN

NILAI

1. Rasio Keuangan 30 23,6 a. Rasio Kas 2,25 881,58% 0,5 b. Rasio Lancar 2,75 1258,40% 2,75 c. Periode Penagihan Piutang 2,25 57,34 1,25 d. Perputaran Aset Tetap 2,25 15,74% 1,75 e. Imbalan Atas Aset tetap 2,25 1,63% 1 f. Imbalan ekuitas 2,25 1,91% 0,85 g. Perputaran Persediaan 2,25 26,16 1,75

h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional 2,75 84,89% 2,75

19 12,6

2. Jumlah Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

a. RBA Definitif - Jadwal Penyusunan 0,4 Ada 0,4

- Kelengkapan 1,6 Ada 1,6

b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

2 Ada

2

c. SP3B BLU 2 Ada 2

d. Tarif Layanan 1 Ada 1 e. Sistem Akuntansi 1 Ada 1 f. Persetujuan Rekening 0,5 Ada 0,5 g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 Ada 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 Ada 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 Ada 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 Ada 0,5 k. SOP Pengelolaan barang Inventaris 0,5 Ada 0,5 11 11

1. Layanan 70 45,37

a. Pertumbuhan Produktivitas

1. Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Jalan

2 0,82 0

2. Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Darurat

2 0,72 0

Page 143: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

131

3. Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap

2 0,69 0

4. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2 0,73 0 5. Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2 0,82 0 6. Pertumbuhan Operasi 2 0,62 0 7. Pertumbuhan Rehabilitasi Medik 2 0,78 0

8. Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran

2 0,93 1

9. Pertumbuhan Penelitian yang dipublikasikan 2 1,5 2 18 3

b. Efektivitas Pelayanan

1. Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan

2 90% 2

2. Pengembalian Rekam Medik 2 96% 2 3. Angka Pembatalan Operasi 2 4,77% 0,5 4. Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 0 2 5. Penulisan Resep sesuai Formularium 2 97,25 2

6. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

2 0,69 2

7. Bed Occupancy Rate (BOR) 2 53,09% 1 14 11,5 c. Pertumbuhan Pembelajaran 1. Rata-rata jam Pelatihan / Karyawan 1 0,012 0,25

2. Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT

1 23,6% 0,25

3. Program Reward and Punishment 1 Ada Program dilaksanakan

1

3 1,5 2. Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat a. Mutu Pelayanan 1. Emergency Response Time Rate 2 52,55 0,5 2. Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 52,12 1,5 3. Length of Stay 2 5 2 4. Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 32,35 jam 0,5 5. Waktu Tunggu sebelum Operasi 2 38,17 jam 2 6. Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 3 jam 2 7. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 2,42 jam 2

14 10,5 b. Mutu Klinik 1. Angka Kematian di Gawat Darurat 2 1,89% 2 2. Angka Kematian > 48 jam 2 58,49% 1

Page 144: Direktur Utama - kemkes.go.id

Laporan Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020

132

3. Post Operative Death Rate 2 0,04% 2 4. Angka Infeksi Nosokomial Dekubitus 1 1,15‰ 1 Phleditis 1 0,046% 1 Infeksi saluran kemih (ISK) 1 0,26‰ 1 Infeksi Luka Operasi (ILO) 1 1,43% 1

5. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 1,2 1,5 12 10,5 c. Kepedulian Kepada Masyarakat

1. Pembinaan Kepada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sarana Kesehatan Lain

1 Ada dilaksanakan 1

2. Penyuluhan Kesehatan 1 Ada

dilaksanakan 1

3. Rasio Tempat Tidur Kelas III 2 42,93% 2 4 4 d. Kepuasan Pelanggan 1. Penanganan Pengaduan / Komplain 1 100 1 2. Kepuasan Pelanggan 1 76,67 0,77 2 1,77

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan

1. Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri)

2

sudah dilakukan

sesuai peraturan 2

2. Proper Lingkungan 1 Biru 0,6

3 2,6