Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol di dalam Darah Oleh : Dicky Panduwinata 102009105 Fakultas Kedokteran
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol
di dalam Darah
Oleh :
Dicky Panduwinata
102009105
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jln. Terusan Arjuna No. 2 Jakarta Barat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KOLESTEROL
Dicky panduwinata
ABSTRAK
Kadar kolesterol darah merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler
dan penyakit degeneratif. faktor-faktor determinan yang mempengaruhi kenaikan kadar
kolesterol antara lain obesitas, kebiasaan olahraga dan asupan makanan. Pada laki-laki
sampai usia sekitar 50 tahun memiliki risiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita
untuk mengalami aterosklerosis oleh kolesterol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui beberapa faktor determinan yang berhubungan dengan kadar kolesterol darah
penduduk laki-laki dewasa di kompleks Bina Marga kota Semarang. Sampel penelitian
berjumlah 32 orang.. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin responde, IMT, kebiasaan
merokok, adanya stress atau tidak. Analisis data menggunakan crosstab atau uji non
parametrik. Disarankan perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya mengurangi konsumsi
lemak jenuh yang tinggi, meningkatkan konsumsi serat dan lemak tidak jenuh, olahraga
sebagai upaya menurunkan dan menjaga kadar kolesterol agar tetap dalam batas normal.
Kata kunci: Kadar Kolesterol,IMT,Rokok,Stress,Jenis kelamin,
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kolesterol merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih , yang perlu
mendapatkan perhatian karena prevalensi kolesterol meningkat dari tahun ke tahun, baik
di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Kadar kolesterol tinggi
merupakan salah satu problema yang sangat serius karena merupakan salah satu faktor
resiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung pada seseorang masalah
lainya ialah pada seseorang yangtekanan darah tinggi dan perokok. Resiko penyakit
jantung koroner sesuai dengan peningkatan kadar kolesterol darah, jika ada faktor lain
(hipertensi dan perokok) maka resiko akan lebih besar. Jantung koroner merupakan jenis
penyakit jantung yang paling banyak diderita.Penyakitini menyerang pembuluh darah dan
dapat menyebabkan serangan jantung.Serangan jantung disebabkan oleh tersumbatnya
pembuluh arteri yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung penyakit-
penyakit dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung.Tetapi, penyakit yang paling
umum adalah penyakt kronis pada arteri koroner yang disebut aterosklerosis.Karena itu
sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung
koroner penyakit ini sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang dan bisa
menyebabkan kematian.Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner,
di mana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan
disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal makanan yang masuk
kedalam tubuh penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi
kaku Pada umumnya, penyakit kolesterol banyak diderita oleh orang gemuk saja,akan
tetapi tidak menutup kemungkinan kolesterol juga dapat diderita oleh orang kurus juga,
itu di sebabkan karena faktor makanan yang tidak terkontrol dengan baik sehingga terjadi
hal-hal yang tidak terduga sebelumnya Pada tahun 1948, flamingham heart study sebuah
penelitian ambisius yang di tangani oleh national heart institute (sekarang dikenal sebagai
national heart, lung, and blood institute) mengkaji penyebab penyakit jantung dinyatakan
bahwa kadar kolesterol merupakan faktor resiko kuat untuk perkembangan penyakit
jantung dan merupakan penyebab kematian yang paling sering didapatkan, di Indonesia
menduduki peringkat ke-3 Kolesterol banyak diderita oleh para lansia itu dikarenakan
karena faktor usia yang semakin lama badan akan semakin malas digerakkan, sehingga
kolesterol didalam tubuh akan menumpuk dihati, oleh sebab itu dibutuhkan gerak yang
seimbang antara pola makanan dan olahraga agar para lansia terhindar dari kolesterol
berlebih, terutama penyakit yang dapat membunuh manusia dalam sekejap yaitu penyakit
jantung dan lain lain.Didalam tubuh kita kolesterol sangat diperlukan akan tetapi jika
penggunaannya berlebih maka akan terjadi masalah, meskipun mereka mengubah gaya
hidup. Pola makan atau yang lain lain jika sudah terkena penyakit yang menyangkut
dengan kolesterol. Bila berat badan lebih maka penurunan berat badan adalah salah satu
cara untuk dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang, menurut .Salah
satu cara agar dapat menurunkan berat badan terhadap penderita kolesterolterutama pada
usia lanjut atau (lansia ) adalah dengan berolahraga. Dengan melakukan olahraga yang
teratur maka peredaran darah kedalam tubuh tidakmengalami penyumbatan sehingga
tidak mengalami kolesterol,salah satu olahraga yang sangat bermamfaat pada usia lanjut
dengan melakukan senam jantung sehat.Menurunkan kadar kolesterol tidak harus dengan
menggunakan obat obatan akan tetapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode
berolahraga, Olahraga dapat membantun mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar
kolesterol dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor resiko lain terkena
jantung dan stroke
1.2. Tujuan
Tujuan umum analisis ini adalah untuk memahami serta mempelajari faktor-faktor
yang berpengaruh dan mempunyai hubungan terhadap Kadar kolesterol terutama untuk
respondenyang mempunyai kadar kolesterol yang terlalu rendah dan terlalu tinggi
Tujuan Khusus analisis ini untuk mengetahui distribusi kadar kolesterol menurut
umur, kebiasaan merokok,stress,IMT,jenis kelamin serta mengidentifikasi faktor risiko
tersebut adakah berhubungan dengan kadar kolesterol
1.3. Manfaat
. Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk:
a. Memberi masukan kepada peneliti peneliti lain, tentang faktor faktor yang
mempengaruhi kadar kolesterol
b. Memberi pemahaman dan masukan kepada peneliti sendiri tentang penelitian ini
c. Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang faktor faktor yang mempengaruhi
kadar kolesterol serta faktor resiko.
BAB II
Tinjauan pustaka
2.1. tinjauan pustaka
Lipoprotein merupakan komplek makromolekular besar yang mentranspor lipid hidrofobik
(trigliserida, kolesterol, dan vitamin larut lemak) melalui cairan tubuh (plasma, cairan
interstitial, dan limfe) ke dan dari jaringan. Lipoprotein terdiri dari inti yang tersusun atas
lipid hidrofobik (trigliserida dan ester kolesterol), yang dikelilingi oleh lipid hidrofilik
(fosfolipid, kolesterol tidak teresterifikasi) dan protein yang berinteraksi dengan cairan tubuh.
Lipoprotein plasma dibagi menjadi 5 golongan berdasarkan densitas relatifnya, yaitu
kilomikron, very low-density lipoprotein (VLDL), intermediate-density lipoprotein (IDL),
low-density lipoprotein (LDL), dan high-density lipoprotein (HDL). Densitas lipoprotein
ditentukan oleh jumlah lipid per partikel. HDL merupakan lipoprotein yang paling kecil dan
padat, sementara kilomikron dan VLDL adalah lipoprotein paling besar dan tidak padat.
Kebanyakkan plasma trigliserida ditranspor oleh kilomikron atau VLDL, dan kebanyakkan
kolesterol plasma ditranspor oleh ester kolesterol dalam LDL dan HDL. LDL mentranspor
kolesterol ke sel-sel perifer untuk sintesis membran dan produksi hormon, dan ke hati untuk
produksi asam empedu. HDL membawa kembali kolesterol dari jaringanHiperkolesterolemia
merupakan meningkatnya kadar kolesterol dan/atau trigliserida. Kolesterol dan trigliserida
ditranspor dalam aliran darah membentuk kompleks bersama dengan fosfolipid dan protein
(apoprotein) dalam partikel yang disebut lipoprotein. Apoprotein berperan sebagai molekul
atau enzim pemberi sinyal dan memegang peran sangat pentung dalam mengendalikan
transpor lipid. Kadar kolesterol dalam darah dikendalikan oleh keseimbangan antara uptake
dalam darah, produksi kolesterol (aktivitas jalur biosintesis kolesterol), dan ekskresi dari
saluran pencernaan (asam empedu).4,5
Hiperkolestrolemia dibedakan menjadi hiperkolestrolemia poligenik dan
hiperkolestrolemia familial. Hiperkolestrolemia poligenik merupakan penyebab tersering
peningkatan konsentrasi kolesterol serum. Hiperkolesterolemia poligenik biasanya ditemukan
pada screening rutin dan tidak menimbulkan gejala. Hiperkolesterolemia poligenik lebih
sering terjadi pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan hiperkolesterolemia,
namun faktor gaya hidup juga jelas berperan.2,5
Hiperkolestrolemia familial adalah kelainan autosom dominan yang menyebabkan
kenaikan tinggi total kolesterol dan LDL. Hiperkolestrolemia familial dapat berbentuk
homozigot dan heterozigot. Bentuk homozigot lebih berat daripada bentuk heterozigot.
Hiperkolesterolemia familial berhubungan dengan risiko tinggi terjadinya prematuritas arteri
koronaria.2,6
perifer ke hati untuk diekskresi. LDL diyakini sebagai lipoprotein aterogenik mayor.1-3
Faktor resiko
Faktor yang tidak dapat dikontrol
Jenis kelamin.
Jenis kelamin juga merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi. Sebelum
menopause, wanita cenderung memiliki kolesterol rendah dibanding laki-laki. Tetapi setelah
menopause, produksi kolesterol LDL pada wanita cenderung meningkat. Pada pria, kolesterol
akan mudah naik setelah umur 50 tahun. pada wanita, kolesterol akan mudah untuk naik
setelah menopause.8
Faktor yang dapat dikontrol
Merokok
Masyarakat awam sudah banyak mengetahui bahwa merokok bisa merusak paru-paru
karena asap yang diisap langsung masuk ke paru-paru, namun banyak orang tidak tahu bahwa
rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Beberapa situs
kesehatan disebutkan bahwa zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin,
dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk
(LDL) dalam darah.8
Pada kebanyakan orang yang merokok ditemukan bahwa kadar HDL-nya rendah.
Berarti pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati
menjadi terganggu, sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar LDL-nya. Pada orang
yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa
kembali ke jaringan tubuh.8
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam
satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40 persen di antaranya
beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon
monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat
proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini
bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.
Selain memperburuk profil lemak atau kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan
tekanan darah dan nadi.8
Merokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah
sehingga mudah menggumpal, mengganggu irama jantung dan kekurangan oksigen karena
karbon monoksida (CO). Bila orang tetap merokok setelah pemberian obat penghancur
bekuan darah, akibatnya dia bisa mengalami penyumbatan kembali. Kemungkinan itu dua
sampai empat kali lebih tinggi daripada pasien yang berhenti merokok. Masalah yang
menonjol pada kebiasaan merokok di Indonesia adalah pada jenis rokok yang dihisap, yakni
rokok kretek. Jenis rokok ini mempunyai kadar tar dan nikotin lebih tinggi tiga sampai lima
kali dibandingkan dengan rokok filter.9
Rokok juga bisa menimbulkan efek kecanduan pada orang-orang yang
mengonsumsinya, rokok memiliki efek yang sama dengan morfin, yaitu efek adiksi
(ketagihan) dan habituasi (ketergantungan).9
Stress
Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda
bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh. Kadar
adrenalin dalam aliran darah meningkat. penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik
tertinggi, gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah, tekanan
darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak,
kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.8
Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT merupakan suatu metode sederhana untuk memantau status gizi seseorang,
terutama yang berkaitan dengan peningkatan dan penurunan berat badan sehingga berat
badan normal dapat dipertahankan dan memungkinkan seseorang memiliki usia harapan
hidup yang lebih panjang. Seseorang dengan berat badan di bawah batas minimum
(underweight atau kekurusan) mempunyai resiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang
berada di atas batas maksimum (overweight atau kegemukan) mempunyai risiko tinggi
terhadap penyakit degeneratif.8
Tabel 1. Parameter IMT Tingkat Asia.8
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1. kerangka teori
Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional survey. Rancangan ini dipilih karena
dapat mengukur eksposur dan efek pada saat bersamaan. Selain itu, rancangan ini juga relatif
mudah dan tidak mahal untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan di sebuah Rumah Sakit di
Jakarta. Selain dilakukan survei, dilakukan juga pengukuran IMT dan kadar kolesterol darah.
Kriteria inklusi adalah pasien yang bersedia untuk mengisi survei dan diperiksa kadar
kolesterol darahnya. Kriteria ekslusi adalah pasien yang tidak bersedia untuk mengisi survei
dan diperiksa kadar kolesterol darahnya. Sampel didapatkan dengan metode simple random
sampling.8
Analisis data menggunakan program SPSS 16.0, meliputi gambaran karakteristik
responden, analisis bivariat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, dan besar risiko (Odds Ratio/OR) variabel bebas terhadap kasus.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Kadar Kolesterol Darah
Rokok IMT
Jenis Kelamin Stress
Rokok IMT
Jenis KelaminStress
Riwayat Keluarga
Riwayat Penyakit
UsiaSosial Ekonomi & Gaya Hidup
Kadar Kolesterol Darah
Kriteria Inklusi
Kriteria yang dibuat oleh peneliti untuk menentukan atau membatasi jumlah populasi.
Kriteria inklusi adalah kriteria yang memuat persyaratan tertentu yang harus dimiliki oleh
subjek/responden untuk dapat dipilih sebagai sampel. Misalnya pada kasus ini dibuat kriteria
inklusi: laki-laki dan perempuan 17-60 tahun merokok dan tidak merokok, bersedia
wawancara puskesmas x kecamatan grogol.9
Kriteria Eksklusi
Kriteria yang memuat hal-hal yang tidak dimiliki oleh subjek/responden atau subjek
yang memenuhi persyaratan sebagaimana pada kriteria inklusi yang karena sebab tertentu
tidak dapat dipilih sebagai responden/subjek, misalnya laki laki yang tidak bersedia
mengikuti penelitian, laki laki tesebut tidak dapat ditemui pada saat penelitian dilakukan.10
Sampling
Secara umum sampling terdiri dari 2 jenis yaitu: probability dan non probability. Pada
penelitian kali ini digunakan cara yang sederhana dan mudah dilakukan. Dilakukan dengan
teknik undian atau dengan tabel random. Populasi studi dianggap homogen, bila tidak
homogen dapat dilakukan cluster untuk tiap unit sampel.10
Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh data dengan instrumen yang ada
yaitu mengukur variabel. Pada penelitian kali ini menggunakan pengamatan/observasi serta
pengukuran langsung guna menghitung tinggi dan berat badan (IMT).
BAB IV
Hasil Penelitian
Nilai-nilai yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut dengan sampel 130 orang
adalah sebagai berikut: sampel yang merokok 23 orang, sampel yang tidak merokok 107,
sampel laki-laki 89, sampel perempuan 41, sampel dengan keadaan stress 72 orang, sampel
dengan keadaan tidak stress 58 orang, IMT dengan rata-rata 22,77 dan deviasi standar 3,82;
median 22,65 dengan nilai minimum 16,83 dan nilai maksimum 32,03; total kolesterol
dengan nilai rata-rata 237,16 dan deviasi standar 29,36; median 240,00 dengan nilai
minimum 167,00 dan nilai maksimum 309. Dari hasil analisis terlihat bahwa penyebaran data
sampel IMT dan total kolesterol dapat mewakili populasi.
a. Analisis univariat
Statistics
Jenis_Kelamin Stress Rokok IMT_3KAT Kolesterol_2KAT
N Valid 130 130 130 130 130
Missing 0 0 0 0 0
Mean .3154 .5538 .1769 1.1000 .9385
Median .0000 1.0000 .0000 1.0000 1.0000
Mode .00 1.00 .00 1.00 1.00
Std. Deviation .46647 .49902 .38308 .62070 .24125
Variance .218 .249 .147 .385 .058
Range 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00
Minimum .00 .00 .00 .00 .00
Maximum 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 89 68.5 68.5 68.5
Wanita 41 31.5 31.5 100.0
Total 130 100.0 100.0
Stress
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 58 44.6 44.6 44.6
Ya 72 55.4 55.4 100.0
Total 130 100.0 100.0
Rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 107 82.3 82.3 82.3
Ya 23 17.7 17.7 100.0
Total 130 100.0 100.0
IMT_3KAT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid UnderWeight 19 14.6 14.6 14.6
NormalWeight 79 60.8 60.8 75.4
OverWeight 32 24.6 24.6 100.0
Total 130 100.0 100.0
Kolesterol_2KAT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Normal 8 6.2 6.2 6.2
Hiperkolesterol 122 93.8 93.8 100.0
Total 130 100.0 100.0
b. analisa bivariat
1. Hubungan Rokok dengan Total Kolesterol
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .313a 1 .576
Continuity Correctionb .007 1 .936
Likelihood Ratio .287 1 .592
Fisher's Exact Test .631 .430
Linear-by-Linear Association .310 1 .578
N of Valid Casesb 130
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.42.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Rokok
(Tidak / Ya).624 .118 3.307
For cohort Kolesterol_2KAT
= Normal.645 .139 2.995
For cohort Kolesterol_2KAT
= Hiperkolesterol1.034 .904 1.182
N of Valid Cases 130
2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Total Kolesterol
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .169a 1 .681
Continuity Correctionb .000 1 .986
Likelihood Ratio .176 1 .675
Fisher's Exact Test 1.000 .511
Linear-by-Linear Association .167 1 .682
N of Valid Casesb 130
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.52.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for
Jenis_Kelamin (Laki-laki /
Wanita)
1.410 .272 7.303
For cohort Kolesterol_2KAT
= Normal1.382 .291 6.557
For cohort Kolesterol_2KAT
= Hiperkolesterol.980 .897 1.072
N of Valid Cases 130
3. Hubungan Stress dengan Total Kolesterol
4. Hubungan IMT dengan Total Kolesterol
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Stress
(Tidak / Ya)1.259 .301 5.268
For cohort Kolesterol_2KAT
= Normal1.241 .324 4.751
For cohort Kolesterol_2KAT
= Hiperkolesterol.986 .901 1.078
N of Valid Cases 130
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .100a 1 .752
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .099 1 .752
Fisher's Exact Test 1.000 .515
Linear-by-Linear Association .099 1 .753
N of Valid Casesb 130
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.57.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 5.424a 2 .066
Likelihood Ratio 4.966 2 .083
Linear-by-Linear Association .221 1 .638
N of Valid Cases 130
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.17.
Bab V
Pembahasan
5.1 Analisa univariat
Diperlukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana. Cara
penyajiannya, misalnya dengan persentase atau table distribusi frekuensi, batang (bar),
diagram map, dan diagram pie.
Distribusi Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel, diketahui dari 130 responden yang berada pada kategori Laki-laki
berjumlah 68,5% dengan jumlah 58 orang sedangkan, yang wanita berjumlah 31,5% dengan
jumlah 41 orang.
Distribusi Stress
Berdasarkan Tabel diatas diketahui dari 130 responden yang berada pada kategori
Tidak stress berjumlah 44,6% dengan jumlah 58 orang sedangkan, yang stress berjumlah
55,4% dengan jumlah 72 orang.
Distribusi Rokok
Berdasarkan Tabel diatas diketahui dari 130 responden yang berada pada kategori
tidak merokok berjumlah 82,3% dengan jumlah 107 orang sedangkan, yang merokok
berjumlah 17,7% dengan jumlah 23 orang.
Distribusi IMT
Berdasarkan Tabel diatas diketahui dari 130 responden yang berada pada kategori
Under weight berjumlah 14,6% dengan jumlah 19 orang, untuk responden yang berada pada
kategori normal weight berjumlah 60,8% dengan jumlah 79 orang, sedangkan yang over
weight berjumlah 24,6% dengan jumlah 32 orang.
Distribusi Total Kolesterol
Berdasarkan Tabel diatas diketahui dari 130 responden yang berada pada kategori
kolesterol normal berjumlah 6.2% dengan jumlah 8 orang sedangkan, yang hiperkolesterol
berjumlah 93,8% dengan jumlah 122 orang.
5.2 Analisa Bivariat
Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan dua variable yaitu antara varibel bebas
dengan variable terkiat. Analisis data untuk melihat hubungan sangat erta kaitannya dengan
ualitas data variable bebas dan variable terikatnya atau nilai skala pengukuran data apakah
datanya dengan skala nominal, ordinal, interval, atau rasio.
Bab VI
Penutup
Kesimpulan
Dari hasil pengujian terlihat bahwa variabel indeks massa tubuh dan variabel total
kolesterol tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi Square karena terdapat 3 sel dengan
nilai expected kurang dari 5 dan melebihi 20%; tidak dapat diuji dengan uji Fisher karena sel
berbentuk 3x2. Oleh karena itu variabel ini diuji dengan menggunakan Likelihood Ratio.
Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks
massa tubuh seseorang dengan kadar total kolesterol dalam tubuh seseorang.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
a. Dilakukannya peningkatan kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan secara
khusus kepada pasien dengan kolesterol tinggi agar tidak menimbulkan
komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke
b. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan mengupayakan tenaga pelayanan kesehatan
di masyarakat semaksimal mungkin dalam usaha meningkatkan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar A. Pengantar epidemiologi. Ed 1. Jakarta: Binarupa Aksara, 2000.h. 2-3 ,19-26
2. Erny I. Warta RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. Kuala Kapuas: Tim Promosi Kesehatan,
2009.h.12.
3. Soeharto, I. Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses
terjadinya serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2001
4. Anwar. TB, 2004. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Bagian Ilmu Gizi Fakultas
kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Soeharto, I, 2004. Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolestrol.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
6. Sumosardjuno. S. 2007. Aktif Bergerak Kurangi Risiko PJK. Diakses tanggal 11 Juli 2014.
http ;www.idi.or.id
7. Burnett, P.C. and Fanshame, J.P., 1997. Measuring School-related Stressors in
Adolescents. Journal of Youth and Adolescence, 26(4), 415-429. Available from:
http://proquest.umi.pqdweb/ [Accesed 11 July 2014].
8. Greenberg, J.S., 2004. Comprehensive Stress Management. 8th ed. New York:
McGraw-Hill.
9. Richo M. Hubungan merokok dengan risiko terjadinya hiperkolesterolemia pada
pasien kardiovaskular di rs panti wilasa citarum semarang tahun 2004 [diunduh 7 Juli
2014]; Diunduh dari: URL: http://eprints.undip.ac.id/6518/1/2258.pdf
10. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Lecture notes: kedokteran klinis. Ed 6. Jakarta:
Erlangga;2007.h 191-3.
11. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran sebuah pengantar. Jakarta: EGC; 2004.
12. Gostynski M, Gutzwiller F, Kuulasmaa K, et al. Analysis of the relationship between
total cholesterol, age, body mass index among males and females in the who monica
project. Int J Obes 2004; 28: 1082-90
Lampiran
Frequencies
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:12:57
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=ROKOK
JENISKELAMIN STRESS
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:02.527
Elapsed Time 00:00:02.731
[DataSet0]
Statistics
ROKOK JENIS KELAMIN STRESS
N Valid 130 130 130
Missing 0 0 0
Pie Chart
Frequency Table
ROKOK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 107 82.3 82.3 82.3
ya 23 17.7 17.7 100.0
Total 130 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki laki 89 68.5 68.5 68.5
wanita 41 31.5 31.5 100.0
Total 130 100.0 100.0
STRESS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 58 44.6 44.6 44.6
ya 72 55.4 55.4 100.0
Total 130 100.0 100.0
Frequencies
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:13:51
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=IMT
TOTALKOLESTEROL
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM
MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:03.728
Elapsed Time 00:00:01.966
[DataSet0]
Statistics
IMT
TOTAL
KOLESTEROL
N Valid 130 130
Missing 0 0
Mean 22.84 237.1615
Median 23.00 240.0000
Mode 23 200.00
Std. Deviation 3.825 29.36031
Minimum 17 167.00
Maximum 32 309.00
Histogram
Frequency Table
IMT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17 9 6.9 6.9 6.9
18 10 7.7 7.7 14.6
19 9 6.9 6.9 21.5
20 15 11.5 11.5 33.1
21 9 6.9 6.9 40.0
22 9 6.9 6.9 46.9
23 18 13.8 13.8 60.8
24 12 9.2 9.2 70.0
25 9 6.9 6.9 76.9
26 4 3.1 3.1 80.0
27 7 5.4 5.4 85.4
28 5 3.8 3.8 89.2
29 7 5.4 5.4 94.6
30 3 2.3 2.3 96.9
31 3 2.3 2.3 99.2
32 1 .8 .8 100.0
Total 130 100.0 100.0
TOTAL KOLESTEROL
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 167 1 .8 .8 .8
175 1 .8 .8 1.5
180 1 .8 .8 2.3
183 1 .8 .8 3.1
189 2 1.5 1.5 4.6
190 1 .8 .8 5.4
195 1 .8 .8 6.2
200 15 11.5 11.5 17.7
205 1 .8 .8 18.5
207 1 .8 .8 19.2
209 3 2.3 2.3 21.5
210 9 6.9 6.9 28.5
218 2 1.5 1.5 30.0
219 1 .8 .8 30.8
221 2 1.5 1.5 32.3
223 1 .8 .8 33.1
224 1 .8 .8 33.8
225 1 .8 .8 34.6
226 3 2.3 2.3 36.9
227 4 3.1 3.1 40.0
228 4 3.1 3.1 43.1
229 1 .8 .8 43.8
232 1 .8 .8 44.6
233 1 .8 .8 45.4
239 1 .8 .8 46.2
240 7 5.4 5.4 51.5
243 1 .8 .8 52.3
244 2 1.5 1.5 53.8
245 3 2.3 2.3 56.2
247 1 .8 .8 56.9
250 13 10.0 10.0 66.9
254 1 .8 .8 67.7
255 2 1.5 1.5 69.2
260 7 5.4 5.4 74.6
261 1 .8 .8 75.4
262 1 .8 .8 76.2
263 1 .8 .8 76.9
264 1 .8 .8 77.7
265 3 2.3 2.3 80.0
268 1 .8 .8 80.8
270 14 10.8 10.8 91.5
272 1 .8 .8 92.3
275 2 1.5 1.5 93.8
277 1 .8 .8 94.6
278 1 .8 .8 95.4
280 1 .8 .8 96.2
281 2 1.5 1.5 97.7
290 1 .8 .8 98.5
296 1 .8 .8 99.2
309 1 .8 .8 100.0
Total 130 100.0 100.0
Crosstabs
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:17:27
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on
all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=STRESS BY
totalkolesterol_2kat
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.062
Elapsed Time 00:00:00.031
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
STRESS * total kolesterol 2
kategori130 100.0% 0 .0% 130 100.0%
STRESS * total kolesterol 2 kategori Crosstabulation
total kolesterol 2 kategori
Total0 1
STRESS tidak Count 4 54 58
Expected Count 3.6 54.4 58.0
ya Count 4 68 72
Expected Count 4.4 67.6 72.0
Total Count 8 122 130
Expected Count 8.0 122.0 130.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .100a 1 .752
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .099 1 .752
Fisher's Exact Test 1.000 .515
Linear-by-Linear Association .099 1 .753
N of Valid Casesb 130
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstabs
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:16:56
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on
all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=JENISKELAMIN BY
totalkolesterol_2kat
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.031
Elapsed Time 00:00:00.015
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
JENIS KELAMIN * total
kolesterol 2 kategori130 100.0% 0 .0% 130 100.0%
JENIS KELAMIN * total kolesterol 2 kategori Crosstabulation
total kolesterol 2 kategori
Total0 1
JENIS KELAMIN laki laki Count 6 83 89
Expected Count 5.5 83.5 89.0
wanita Count 2 39 41
Expected Count 2.5 38.5 41.0
Total Count 8 122 130
Expected Count 8.0 122.0 130.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .169a 1 .681
Continuity Correctionb .000 1 .986
Likelihood Ratio .176 1 .675
Fisher's Exact Test 1.000 .511
Linear-by-Linear Association .167 1 .682
N of Valid Casesb 130
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstabs
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:16:31
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on
all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=imt_3kat BY
totalkolesterol_2kat
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.031
Elapsed Time 00:00:00.015
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
imt 3 kategori * total
kolesterol 2 kategori130 100.0% 0 .0% 130 100.0%
imt 3 kategori * total kolesterol 2 kategori Crosstabulation
total kolesterol 2 kategori
Total0 1
imt 3 kategori 0 Count 3 16 19
Expected Count 1.2 17.8 19.0
1 Count 3 78 81
Expected Count 5.0 76.0 81.0
2 Count 2 28 30
Expected Count 1.8 28.2 30.0
Total Count 8 122 130
Expected Count 8.0 122.0 130.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.910a 2 .142
Likelihood Ratio 3.174 2 .205
Linear-by-Linear Association 1.005 1 .316
N of Valid Cases 130
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,17.
Crosstabs
Notes
Output Created 10-Jul-2014 18:14:58
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File130
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on
all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=ROKOK BY
totalkolesterol_2kat
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.093
Elapsed Time 00:00:00.062
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ROKOK * total kolesterol 2
kategori130 100.0% 0 .0% 130 100.0%
ROKOK * total kolesterol 2 kategori Crosstabulation
total kolesterol 2 kategori
Total0 1
ROKOK tidak Count 6 101 107
Expected Count 6.6 100.4 107.0
ya Count 2 21 23
Expected Count 1.4 21.6 23.0
Total Count 8 122 130
Expected Count 8.0 122.0 130.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .313a 1 .576
Continuity Correctionb .007 1 .936
Likelihood Ratio .287 1 .592
Fisher's Exact Test .631 .430
Linear-by-Linear Association .310 1 .578
N of Valid Casesb 130
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42.
b. Computed only for a 2x2 table