7/23/2019 Diare Akut Pada Balita (IKM) http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-pada-balita-ikm 1/68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia, dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia dibawah 5 tahun. 1,2 Selain itu diare juga menjadi masalah kesehatan yang paling umum bagi para imigran dari negara- negara industri yang mengunjungi daerah-daerah berkembang, terutama di daerah tropis. Perkiraan konserati! menempatkan angka kematian global dari penyakit diare sekitar dua juta kematian pertahun "1,# juta-2,5 juta kematian$, merupakan peringkat ketiga diantara semua penyebab kematian penyakit menular di seluruh dunia. 1 Sebagai gambaran 1#% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare sedangkan di Indonesia hasil &iskesdas 2''# diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu (2% dibanding pneumonia 2(%, untuk golongan 1-( tahun penyebab kematian karena diare 25,2% dibanding pneumonia 15,5%. 1 Dari da!tar urutan penyebab kunjungan puskesmas) balai pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok * penyebab utama pasien dating berobat. +ngka kejadiannya berkisar 2''-('' diantara 1''' penduduk setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar ' juta kejadian setiap tahunya, sebagian besar "#'-'%$ dari penderita ini adalah anak di bawah umur 5 tahun " (' juta kematian$. /elompok ini setiap tahunnya mengalami lebih dari satu kali kejadian diare. Sebagian dari penderita "1-2%$ akan jatuh dalam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 5'-'% di antaranya dapat meninggal. 2 Dari pen0atatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta penderita penyakit diare yang berobat jalan ke sarana kesehatan pemerintah. umlah ini adalah sekitar 1' % dari jumlah penderita yang datang berobat untuk seluruh penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil surey rumah tangga "&/3$ 14#2 diantara penyakit utama, ternyata persentase penyakit diare yang berobat sangat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
termasuk di Indonesia, dan merupakan salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia dibawah 5 tahun.1,2 Selain itu diare
juga menjadi masalah kesehatan yang paling umum bagi para imigran dari negara-
negara industri yang mengunjungi daerah-daerah berkembang, terutama di daerah
tropis. Perkiraan konserati! menempatkan angka kematian global dari penyakit
diare sekitar dua juta kematian pertahun "1,# juta-2,5 juta kematian$, merupakan
peringkat ketiga diantara semua penyebab kematian penyakit menular di seluruh
dunia.1
Sebagai gambaran 1#% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare
sedangkan di Indonesia hasil &iskesdas 2''# diperoleh bahwa diare masih
merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu (2% dibanding
pneumonia 2(%, untuk golongan 1-( tahun penyebab kematian karena diare
25,2% dibanding pneumonia 15,5%.1 Dari da!tar urutan penyebab kunjungan
puskesmas) balai pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok *
penyebab utama pasien dating berobat. +ngka kejadiannya berkisar 2''-(''
diantara 1''' penduduk setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia
diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar ' juta kejadian setiap tahunya,
sebagian besar "#'-'%$ dari penderita ini adalah anak di bawah umur 5 tahun "
(' juta kematian$. /elompok ini setiap tahunnya mengalami lebih dari satu kalikejadian diare. Sebagian dari penderita "1-2%$ akan jatuh dalam dehidrasi dan
kalau tidak segera ditolong 5'-'% di antaranya dapat meninggal.2
Dari pen0atatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta penderita
penyakit diare yang berobat jalan ke sarana kesehatan pemerintah. umlah ini
adalah sekitar 1' % dari jumlah penderita yang datang berobat untuk seluruh
penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil surey rumah tangga "&/3$ 14#2
diantara penyakit utama, ternyata persentase penyakit diare yang berobat sangat
Pengertian holistik adalah memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososio-kultural pada ekosistemnya. Sebagai makhluk biologis manusia
adalah merupakan sistem organ, terbentuk dari jaringan serta sel-sel yang
kompleks !ungsionalnya.
Diagnostik holistik adalah kegiatan untuk mengidenti!ikasi dan
menentukan dasar dan penyebab penyakit "disease$, luka "injury$ serta kegawatan
yang diperoleh dari alasan kedatangan, keluhan personal, riwayat penyakit pasien,
pemeriksaan !isik, hasil pemeriksaan penunjang, penilaian risiko
internal)indiidual dan eksternal dalam kehidupan pasien serta keluarganya.
Sesuai dengan arah yang digariskan dalam Sistem /esehatan 3asional 2''(,
maka dokter keluarga se0ara bertahap akan diperankan sebagai pelaku pelayanan
pertama "layanan primer$.
ujuan Diagnostik ?olistik=
1. Penyembuhan penyakit dengan pengobatan yang tepat2. ?ilangnya keluhan yang dirasakan pasien*. Pembatasan ke0a0atan lanjut(. Penyelesaian pemi0u dalam keluarga "masalah sosial dalam kehidupannya$
5. angka waktu pengobatan pendek . er0apainya per0epatan perbaikan !ungsi sosial#. erproteksi dari risiko yang ditemukan. erwujudnya partisipasi keluarga dalam penyelesaian masalah
Diagnosa se0ara holistik sangat penting dilakukan sebelum melakukan
terapi, tujuannya yakni=1. 8enentukan kedalaman letak penyakit2. 8enentukan kekuatan serangan pathogen penyakit*. 8enentukan kekuatan daya tahan tubuh yang meliputi kekuatan !ungsi
organ
(. 8enentukan urutan tata0ara terapi dan teknik terapi yang akan dipilihnya5. 8enentukan inter!al kunjungan terapi. "8odul Pelatihan dan Serti!ikasi
+SPA&I ateng 2'11$
Diagnostik ?olistik memiliki standar dasar pelaksanaan yaitu =
1. 8embentuk hubungan interpersonal antar petugas administrasi
"penerimaan, pen0atatan biodata$ dengan pasien2. 8embentuk hubungan interpersonal antara paramedis dengan pasien*. 8elakukan pemeriksaan saringan "riage$, data diisikan dengan lembaran
2.3 Prinsip pelaanan (e"#kteran (eluarga "i Laanan Primer a"alah)
1. Comprehensive care and holistic approach
2. Continuous care
*. Prevention first
(. Coordinative and collaborative care
5. Personal care as the integral part of his/her family
. Family, community, and environment consideration
#. Ethics and la aareness
. Cost effective care and !uality assurance
4. Can be audited and accountable care
Pendekatan menyeluruh "holistic approach", yaitu peduli bahwa pasien
adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari !isik, mental, sosial dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan !isik dan sosialnya.
<ntuk melakukan pendekatan diagnostik holistik, maka perlu kita melihat
dari beberapa aspek yaitu=
1. +spek Personal= /eluhan utama, harapan dan kekhawatiran2. +spek /linis= ;ila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan 0ukup dengan
diagnosis kerja dan diagnosis banding*. +spek Internal= /epribadian seseorang akan mempengaruhi perilaku.
/arakteristik pribadi amat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, kultur, etnis, dan lingkungan.(. +spek Aksternal= Psikososial dan ekonomi keluarga.5. Derajat Bungsi Sosial=
- Derajat 1= idak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri- Derajat 2= Pasien mengalami sedikit kesulitan- Derajat *= +da beberapa kesulitan, perawatan diri masih bisa dilakukan,
hanya dapat melakukan kerja ringan- Derajat (= ;anyak kesulitan, dapat melakukan akti!itas kerja, bergantung
pada keluarga- Derajat 5= idak dapat melakukan kegiatan
2.3 Diare
2.3.1 De&inisi
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya !rekuensi
de!ekasi lebih dari biasanya "C*7 perhari$ disertai perubahan konsistensi
tinja"menjadi 0air$, dengan atau tanpa darah dan atau lendir.2
/e0amatan dengan jumlah kasus 5.#5 orang, dengan kematian 1'' orang "B&
1,#(%$, sedangkan tahun 2'1' terjadi /; diare di ** ke0amatan dengan jumlah
penderita (2'( dengan kematian #* orang "B& 1,#( %$. (
;erdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare merupakan
penyebab kematian peringkat ke-1* dengan proporsi *,5%. Sedangkan
berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-
* setelah ; dan Pneumonia.2
Pada tahun 2'1* Dinas kesehatan 8akassar melaporkan kasus Diare di *4
puskesmas se-/ota 8akassar sampai dengan desember 2'1* sebanyak 2.4'
kasus. +ngka kesakitan " $ncidence%ate/$%$ penyakit diare pada tahun 2'1*
sebesar 21,* per 1.''' penduduk, angka ini menurun dari tahun 2'12 sebesar 21,
per 1.''' penduduk dengan jumlah kasus 24.25.#
2.3.2.1 !rias Epi"emi#l#gi
a. Agent
/uman penyebab diare biasanya menyebar melalui !e0al oral antara lain
melalui makanan)minuman yang ter0emar tinja dan atau kontak langsung dengan
tinja penderita. Penyakit diare bisa disebabkan oleh karena in!eksi bakteri, irusatau parasit. Penyebab lainnya yaitu adanya malabsorbsi, kera0unan makanan atau
alergi terhadap makanan.#,
;eberapa perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan
meningkatkan risiko terjadinya diare, perilaku tersebut antara lain=#,
- idak memberikan +SI " +ir Susi Ibu $ se0ara penuh (- bulan pada
pertama kehidupan, bayi yang tidak diberi +SI beresiko untuk menderita
diare lebih besar dari pada bayi yang diberi +SI penuh dan kemungkinanmenderita dehidrasi berat juga lebih besar.
- 8enggunakan botol susu, penggunaan botol ini memudahkan
pertumbuhan kuman jika tidak di0u0i dengan bersih.- 8enyimpan makanan masak pada suhu kamar. ;ila makanan disimpan
beberapa jam pada suhu kamar, makanan akan ter0emar dan kuman akan
berkembang biak.- 8enggunakan air minum yang ter0emar. +ir mungkin sudah ter0emar dari
sumbernya atau pada saat disimpan di rumah, pen0emaran dirumah dapat
dan sebagainya "sering terjadi pada bayi dan umur dibawah 2 tahun$.*. Baktor 8alabsorpsi- 8alabsorbsi karbohidrat disakarida "intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa$ atau monosakarida "intoleransi glukosa, !ruktosadan galaktosa$
- 8alabsorbsi lemak - 8alabsorbsi protein(. Baktor makanan
8akanan basi, bera0un, alergi terhadap makanan.5. ain-lain- Imunode!isiensi- 9angguan psikologis "0emas dan takut$- Baktor-!aktor langsung "kurang kalori protein, kesehatan pribadi dan
lingkungan, sosioekonomi$.
2.2.* Pat#&isi#l#gi
+da 2 prinsip mekanisme terjadinya diare 0air, yaitu sekeretorik dan
osmotik. 8eskipun dapat melalui kedua mekanisme tersebut, diare sekretorik
lebih sering ditemukan pada in!eksi saluran 0erna, begitu pula kedua mekanisme
tersebut dapat terjadi bersamaan pada satu anak.*,11
1. Diare osmotik
8ukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dilalui oleh air dan
elektrolit dengan 0epat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara lumenusus dengan 0airan ekstrasel. +danya bahan yang tidak diserap, menyebabkan
bahan intraluminal pada usus halus bagian proksimal tersebut bersi!at hipertoni
dan menyebabkan hiperosmolaritas. +kibat perbedaan tekanan osmosis antara
lumen usus dan darah maka pada segmen usus jejunum yang bersi!at permeable,
air akan mengalir ke arah jejunum, sehingga akan banyak terkumpul air dalam
lumen usus. 3a akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan
terkumpul 0airan intraluminal yang besar dengan kadar 3a normal. Sebagian
"kasus berat$/ualitas nadi 3ormal 3ormal melemah emah, ke0il tidak
terabaPernapasan 3ormal 3ormal-0epat Dalam8ata 3ormal Sedikit 0owong Sangat 0owong+ir mata +da ;erkurang idak ada8ulut dan lidah ;asah /ering Sangat keringubitan kulit Segera kembali /embaliE2 detik /embaliC2detik appilary re!ill 3ormal 8emanjang 8emanjang, minimalAkstremitas ?angat Dingin Dingin,mottled, sianotik /en0ing 3ormal ;erkurang 8inimal
!a+el 3. Penentuan derajat dehidrasi menurut 88F& 2''*
1 2 */eadaan umum ;aik esu ) haus 9elisah, lemas, ngantuk 8ata idak 0ekung +gak 0ekung Sangat 0ekung8ulut ;iasa /ering Sangat keringPernapasan E*'7 ) menit *'-('7 ) menit C('7 ) meniturgor ;aik /urang elek
- Diare memburuk atau menetap setelah # hari, !eses harus dianalisa lebh
lanjut.- Pasien dengan tanda-tanda toksik "dehidrasi, disentri, demam M *.5 ,⁰
nyeri abdomen yang berat pada pasien usia di atas 5' tahun- Pasien usia lanjut- 8untah yang persisten- Perubahan status mental seperti lethargi, apatis, irritable.- erjadinya outbrea1 pada komunitas- Pada pasien yang immunocompromised .(. /onseling dan Adukasi
Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga untuk
membantu asupan 0airan. Adukasi juga diberikan untuk men0egah terjadinya9A dan men0egah penularannya.1
5. /riteria &ujukan 1
- anda dehidrasi berat- erjadi penurunan kesadaran- 3yeri perut yang signi!ikan- Pasien tidak dapat minum oralit- idak ada in!us set serta 0airan in!us di !asilitas pelayanan
2.3.11 Pen5egahan
Diare pada balita di daerah tropis biasanya disebabkan oleh in!eksi usus.
indakan pen0egahan terhadap diare yang dapat dilakukan antara lain=21
1. Pemberian air susu ibu "+SI$=21
- ;erikan air susu ibu selama (- bulan pertama kemudian berikan+SI
bersama makanan lain sampai kurang lebih anak berusia satu tahun.- <ntuk menyusu dengan nyaman dan aman, harusnya jangan beri0airan
tambahan seperti air, air gula atau susu bubuk, terutama dalam hari-hari
awal kehidupan anak, memulai pemberian +SI segera setelah bayi lahir,
menyusukan sesuai keperluan "peningkatan pengisapan meningkatkan
penyediaan susu$, keluarkan susu se0ara manual untuk men0egah
pembendungan payudara selama masa pemisahan dari bayi, jika ibu
bekerja diluar rumah dan tidak mungkin membawa bayinya, maka berikan
+SI sebelum meninggalkan rumah, sewaktu kembali dimalam hari dan
pada kesempatan dimana ibu berada bersama bayi, ibu seharusnya terus
/omplikasi ini lebih sering terjadi pada #higellosis dibanding penyebab
disentri lain. ?ipoglikemia sangat berperan dalam menimbulkan kematian
hipoglikemia terjadi karena gagalnya proses glukoneogenesis se0ara klasik
meni!estasi klinis hipoglikemia adalah kaki tangan berkeringat dingin, ta0hikardi
dan letargik. ?ipoglikemia berat dapat menimbulkan perubahan kesadaran dan
kejang. etapi gejala ini akan tersamar kalau ditemukan komplikasi lain jadi pada
tiap disentri dengan komplikasi harus diperiksa kadar glukosa darahnya.
Diagnosis ditegakkan melalui pengukuran kadar gula darah.21
2.3.12.2 Hip#natremia
/omplikasi ini juga banyak terjadi pada #higellosis dibanding penyebab
lain. ?iponatremia mun0ul akibat gangguan reabsorsi natrium di usus, kematian
pasien dengan hipogelikemia sering dibanding hiponatremia. 8ani!esrasi klinis
hiponatremia adalah hipotonia dan apati. /alau berat dapat menimbulkan kejang.
tetapi gejala ini juga akan tersamar kalau di temukan komplikasi lain, jadi pada
tiap disentri dengan komplikasi harus diperiksa kadar natrium darahnya.
Seyogyanya sekaligus diperiksa juga kadar kalium darah.21
2.3.12.3 'epsis
/omplikasi ini paling sering menyebabkan kematian dibandingkan
komplikasi lainnya. Data dari ID& menunjukkan 2,%dari 2*4 kasus
kematian akibat #higellosis meninggal karena sepsis. Pengertian sepsis saat ini
telah berubah. Sebelumnya sepsis dide!inisikan sebagai bakteriemia yang disertaigejala klinis, sekarang bakteriemia tidak lagi merupakan persyaratan diagnosis
sepsis. ika ditemukan mani!estasi umum in!eksi yang disertai gangguan !ungsi
organ multipel sudah 0ukup untu dikatagorikan sepsis, gangguan !ungsi organ
multipel dapat ditimbulkan mediator kimiawi, endotoksin, eksotoksin atau
septikemianya sendiri mani!estasi umum)ganguan !ungsi organ multipel ini dapat
berupa hiperpireksi, 0utis marmoratae "akibat distensi kapiler$, menggigil, gaduh
gelisah, proteinuria dan lain sebagainya. Nang paling menonjol terjadinya
bonam. ;ila kondisi saat datang dengan dehidrasi berat, prognosis dapat menjadi
dubia ad malam.14
BAB III
ME!DL-I DAN L(A'I '!UDI (A'U'
3.1 Met#"#l#gi 'tu"i (asus
Studi kasus ini menggunakan desain studi /ohort untuk mempelajari
hubungan antara !aktor risiko dan e!ek "penyakit atau masalah kesehatan$, dengan
memilih kelompok studi berdasarkan perbedaan !aktor risiko. /emudian
mengikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat berapa banyak subjek
dalam masing-masing kelompok yang mengalami e!ek penyakit atau masalah
kesehatan untuk melakukan penerapan pelayanan dokter layanan primer se0ara paripurna dan holistik terutama tentang penatalaksanaan diare akut pada balita
dengan pendekatan diagnostik holistik di Puskesmas 8inasa <pa pada tahun
2'15.
ara pengumpulan data dengan melakukan wawan0ara dan pengamatan
terhadap pasien dan atau keluarganya dengan 0ara melakukan home isit untuk
mengetahui se0ara holistik keadaan dari penderita.
Studi kasus dilakukan pertama kali saat penderita datang berobat di
puskesmas 8inasa <pa pada tanggal 4 Desember 2'15. Selanjutnya dilakukan
home isit untuk mengetahui se0ara holistik keadaan dari penderita.3.2.2 L#kasi 'tu"i (asus
Studi kasus bertempat di Puskesmas 8inasa <pa /ota 8akassar, Proinsi
Sulawesi Selatan.
3.3 -am+aran Umum L#kasi Penelitian
3.3.1 (ea"aan -e#gra&is
Filayah kerja Puskesmas 8inasa <pa terdiri dari kelurahan 9unung Sari
dengan 1 &F dan kelurahan /arunrung dengan 1 &F dengan batas-batas
sebagai berikut =
- a. Sebelah <tara = &F LI /elurahan /arunrung- b. Sebelah imur = /e0amatan Somba Gpu /abupaten 9owa- 0. Sebelah ;arat = &F II /elurahan 9unung Sari- d. Sebelah Selatan = /elurahan 8angasa
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas 8inasa <pa berada dalam
wilayah kelurahan 9unung Sari dengan luas 2.*#2 kmO dan kelurahan /arunrung
- D;D "disangkal$- y!hoid "$ pernah umur 1,5 tahun
Ri7aat Penakit (eluarga
- Dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita hal serupa, baik
saudara ibu ataupun bapak pasien.
Ri7aat '#sial Ek#n#mi
Pasien adalah seorang anak dari n. B dan 3y. & dengan pekerjaan bapak
sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai ibu rumah tangga dengan rata-
rata pendapatan &p. 1.'''.''',- )bulan. Sosial ekonomi keluarga ini
termasuk keluarga dengan sosial ekonomi menengah kebawah.Ri7aat (e+iasaan
- Diakui oleh 3y.& bahwa anaknya yaitu +n. ? memiliki pola
makan yang 0ukup yaitu * kali sehari, dan memiliki 2 botol susu yang
setiap hari di0u0i dengan air bersih menggunakan sabun 0u0i piring.- 3y.& juga memiliki kebiasaan jarang men0u0i tangan dengan
sabun sebelum menyuapi anaknya makan. etapi selalu menjaga
kebersihan peralatan makan se0ara benar, seperti men0u0i peralatan makan
dengan sabun dan air yang mengalir.- 3y.& juga mengakui keluarga sekitar masih kurang peduli terhadap
perilaku hidup bersih dan sehat.
Ri7aat Peng#+atan
- Pasien belum pernah menjalani terapi sebelumnya.
Ri7aat Alergi
- +lergi obat atau makanan disangkal
- &iwayat alergi orang tua pasien disangkal
Ri7aat (ehamilan
- Selama hamil ibu pasien memeriksakan kehamilan ke bidan 1 kali
per tiga bulan. Ibu hamil +n. ? pada usia 25 tahun.- Ini adalah kehamilan kedua kalinya.- Selama hamil ibu tidak menderita hipertensi, diabetes melitus,
- ;y.? lahir 0ukup bulan "*4 8inggu$ di rumah ditolong oleh bidan.
Pasien merupakan anak kedua dari pasangan n. B dan 3y. &.- Pasien lahir spontan dan langsung menangis.- ;erat lahir *1'' gram, panjang lahir (4 0m dan lingkar kepala ibu
lupa. Farna air ketuban ibu juga tidak tahu.- Diakui ibu tidak terdapat penyulit saat persalinan.
Ri7aat Pem+erian Makanan
- bulan = +SI eksklusi!
- C bulan - 2 tahun = +SI 8P+SI "bubur saring dan makanan lunak$- C 2 tahun = Susu !ormula makanan pokok.
/esan = pemberian makanan sesuai dengan usia.
Ri7aat Perkem+angan
- 8otorik kasar =• <sia * bulan sudah bisa mengangkat kepala• <sia bulan sudah bisa merangkak • <sia 11 bulan sudah bisa berdiri namun masih suka terjatuh• <sia 12 bulan sudah dapat berjalan• <sia 1# bulan sudah dapat berlari• <sia 22 belajar makan sendiri- 8otorik halus =• <sia bulan sudah bisa menggapai benda
• <sia 1' memukulkan 2 benda "saling disentuhkan$• <sia 1 bulan membedakan beberapa benda• <sia 2' bulan menggambar garis di kertas atau pasir
- ;ahasa = sudah bisa mengo0eh dan bisa menyebutkan beberapa kata- Sosial = berespon terhadap orang yang baru dikenal, dan sudah bisa
tersenyum./esan = perkembangan sesuai usia
Ri7aat imunisasi
aksin <mur ' bulan 1 bulan 2 bulan ( bulan bulan 4 bulan 1 bulan
- Istirahat 0ukup- ;anyak minum air - u0i tangan sebelum makan dan sehabis bermain- ;otol susu dan peralatan makanan lainnya di 0u0i bersih
- 8akan makanan bergi6i untuk meningkatkan imunitas- 8inum obat se0ara teratur sesuai dengan anjuran dokter - Pemeriksaan penunjang yaitu darah rutin dan pemeriksaan !eses untuk
mengetahui penyebab diare akut pada anak dan untuk menentukan terapi
antibiotik yang sesuai dengan penyebab diare tersebut.
(arakteristik Rumah "an Lingkungan (esimpulanuas rumah = 1' 7 5 m2 /eluarga n. B tinggal di
rumah dengan kepemilikian
milik sendiri. n. B tinggal
dalam rumah yang sehat
dengan lingkungan rumah
yang padat dan entilasi yang
tidak memadai dan dihuni oleh
( Grang. Dengan penerangan
listrik (5' watt. +ir sumur
sebagai sarana air bersih
keluarga, tapi berkedekatan
dengan jamban.
umlah penghuni dalam satu rumah = ( oranguas halaman rumah = -idak bertingkatantai rumah dari = semenDinding rumah dari = tembok kombinasi papanamban keluarga = adaempat bermain = tidak adaPenerangan listrik = (5' watt
/etersediaan air bersih = adaempat pembuangan sampah = tidak ada
karena dapat membantu memberikansolusi terhadap permasalahan yang
saya hadapi
R
*. -r#7th Pertum+uhan4
Saya puas dengan kebebasan yang
diberikan keluarga saya untuk
mengembangkan kemampuan yang
saya miliki
R
(. A&&e5ti#n (asih 'aang4
Saya puas dengan kehangatan)kasih
sayang yang diberikan keluarga saya
R
5. Res#le (e+ersamaan4
Saya puas dengan waktu yang
disediakan keluarga untuk menjalin
kebersamaan
R
!#tal 'k#r <
!a+el 1*. Penilaian Bungsi Bisiologis "+P9+&$ keluarga penderita diareDari tabel +P9+& diatas total Skor adalah ini menunjukkan 0ungsi
keluarga kurang sehat.
0ungsi Pat#l#gis '9REEM4
+spek sumber daya patologi
- Sosial = Pasien dapat hidup bermasyarakat dengan baik.- ultural = /eluarga pasien per0ayaakan adanya hal-hal gaib.- &eligious = /eluarga pasien rajin melakukan sholat 5 waktu, juga sering
- Pasien sering bermain tanah)pasir di halaman rumahnya
$.2.2.$ Aspek 0akt#r Resik# Eksternal
/ondisi rumah yang kurang entilasi dan pen0ahayaan. Sumber air berdekatan dengan jamban "kurang bersih$. /eluarga kurang memperhatikan kebersihan lingkungan rumah.
$.2.2.* Aspek Psik#s#sial (eluarga
Di dalam keluarga terdapat !aktor-!aktor yang dapat menghambat dan
mendukung kesembuhan pasien. Di antara !aktor-!aktor yang dapat menghambat
kesembuhan pasien yaitu, kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang
diderita pasien sehingga tidak ada upaya pen0egahan !aktor pen0etus penyebab
diare pasien. Sedangkan !aktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu
adanya dukungan dan motiasi dari semua anggota keluarga baik se0ara moral
dan materi.
$.2.2.8 Aspek 0ungsi#nal
Sebelumnya +n. ? masih dapat menjalankan aktiitas biasa seperti
bermain bersama ibunya, saudarinya, dan anak tetangganya, akan tetapi dari hari
ke hari akti!itas !isik yang dilakukan +n. ? semakin berkurang dikarenakan sakit
yang dideritanya. ;ahkan sejak +n. ? men0ret sudah tidak mampu sama sekali
bermain, hanya tinggal dirumah untuk istirahat.
$.2.2.< Dera%at 0ungsi#nal
Derajat ( yaitu ;anyak kesulitan. ak melakukan akti!itas kerja,
Diagn#se (linis) Diare akut tanpa dehidrasi pada anak
Diagn#se Psik#s#sial) Grangtua pasien khawatir terhadap penyakit anaknya,
kebiasaan pasien yang sering bermain tanah.
$.2.< Penatalaksanaan
Penatalaksanaan se0ara kedokteran keluarga pada pasien ini meliputi
pen0egahan primer, pen0egahan sekunder "terapi untuk pasien dan keluarga
pasien$.
$.2.<.1 Pen5egahan Primer
Pen0egahan primer diperlukan agar orang sehat tidak terin!eksi penyakit
diare antara lain=
, 8enghindari !aktor pen0etus.
, 8enghindari bermain tanah)pasir untuk men0egah terjadinya diare.
, 8en0u0i tangan dengan sabun sehabis bermain, sebelum makan, sehabis
buang air ke0il maupun buang air besar.
, 8enjaga asupan makanan yang bergi6i
, 8emasak makanan dan minuman
, 8en0u0i bersih botol susu pasien
$.2.<.2 Pen5egahan 'ekun"er
1. Pengobatan !armakologi berupa=
- Gralit
- 0ipro!lo7a0in 15 mg)kg;; 27 sehari
- in0 syrup 171
- Para0etamol *71 0th
2. Pengobatan non !armakologis berupa=- 8engidenti!ikasi dan mengeliminasi !aktor penyebab diare- 8enghindari bermain tanah)pasir untuk men0egah terjadinya diare
erapi untuk keluarga hanya berupa terapi non !armakologi terutama yang
berkaitan dengan emosi, psikis dan proses pengobatan pasien. Dimana anggota
keluarga diberikan pemahaman agar bisa memberikan dukungan dan motiasi
kepada pasien untuk berobat se0ara teratur dan membantu memantau terapi
pasien serta pentingnya menjaga hygiene baik dari orang tua maupun pasien.
BAB 6
(E'IMPULAN DAN 'ARAN
*.1 (esimpulan
;erdasarkan hasil studi kasus diare akut pada anak yang dilakukan di
layanan primer "P<S/AS8+S$ mengenai penatalaksanaan penderita diare akut
tanpa dehidrasi pada anak dengan Pende1atan 3iagnosti1 4olisti1 , dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut=
1 ;erdasarkan anamnesis, pemeriksaan !isik, dan pemeriksaan penunjang
pasien didiagnosa menderita diare akut tanpa dehidrasi pada anak.
Diagnosis ?olistik "multiaksial$ =
a. +spek personal= ?arapan orang tua setelah berobat ke puskesmas adalah
agar pasien dapat sembuh. b. +spek klinik= Diare akut tanpa dehidrasi pada anak 0. +spek resiko internal= +spek risiko internal yang didapatkan pada pasien
yaitu jenis kelamin, usia, kebiasaan pasien, dan keadaan sosial.
d. +spek psikososial keluarga= /urangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien dan adanya dukungan dan motiasi dari
anggota keluarga baik se0ara moral dan materi.e. +spek Bungsional= semenjak sakit, pasien sudah tidak sama sekali bermain
hanya dirumah saja untuk istirahat dan tidur.Diagn#sa klinis = Diare akut tanpa dehidrasi pada anak.
Diagn#sis psik#s#sial= Grang tua pasien khawatir terhadap penyakit
anaknya, kebiasaan pasien yang sering bermain tanah.
2 Permasalahan yang didapat ditinjau dari beberapa !ungsi diantaranya =
ingkungan tempat tinggal n. B merupakan lingkungan yang padat
penduduk.* Baktor risiko terjadinya diare pada pasien termasuk !aktorusia, jenis
kelamin dan lingkungan.( Penatalaksanaan se0ara holistik pada pasien ini meliputi pen0egahan
primer dan pen0egahan sekunder.- Pen0egahan primer mulai dari menghindari !aktor pen0etus, menghindari
bermain tanah untuk men0egah terjadinya diare, men0u0i tangan dengan
sabun sehabis bermain, sebelum makan, sehabis buang air ke0il maupun
buang air besar, menjaga asupan makanan yang bergi6i, memasak
makanan dan minuman, men0u0i bersih botol susu pasien.- Pen0egahan sekunder berupa terapi !armakologis dan non !armakologi.
<ntuk terapi !armakologis diberikan oralit in0 Syrupdan Para0etamol.
erapi non-!armakologis berupa menjaga asupan makanan yang bergi6i
serta menghindarkan pasien dari kontak tanah.- erapi untuk keluarga hanya berupa terapi non!armakologi terutama yang
berkaitan dengan emosi, psikis dan proses pengobatan pasien, menerapkan
pola hidup bersih dan sehat. Dimana anggota keluarga diberikan
pemahaman agar bisa memberikan dukungan dan motiasi kepada pasien
untuk berobat se0ara teratur dan membantu memantau terapi pasien serta
pentingnya menjaga hygiene baik dari orangtua maupun pasien.*.2 'aran
Dari beberapa masalah yang dapat ditemukan pada +n. ? berupa penyakit
diare akut tanpa dehidrasi pada anak, li!estyle yang kurang baik maka disarankan
untuk=
1 8engidenti!ikasi !aktor-!aktor yang men0etukaskan timbulnya diare.2 8emberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit diare.* 8enjelaskan kepada keluarga pasien tentang perilaku hidup bersih dan
sehat. ?asil yang diharapkan keluarga dapat memahami sehingga dapat
mengupayakan pen0egahan untuk penyakit tersebut.( 8emberi edukasi pada pasien tentang penatalaksanaan anak saat diare5 8enganjurkan pasien meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan
memperhatikan dan memperbaiki makanan. 8enjelaskan kepada orangtua pasien agar selalu rajin kontrol kesehatan