Top Banner
Diare Akut Disertai Darah, Mual, Muntah dan Nyeri Perut Steven Kristianto Yaputra 102013231 B8
29

Diare Akut Infeksius

Sep 16, 2015

Download

Documents

Lia Ubra

PPT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Diare Akut Infeksius Pada Dewasa

Diare Akut Disertai Darah, Mual, Muntah dan Nyeri PerutSteven Kristianto Yaputra102013231B8Skenario 4Seorang laki-laki, 25 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan BAB cair 5x sehari sejak 2 hr smrs. Selain itu pasien juga mengeluh BABnya disertai darah, mual, muntah-muntah dan nyeri perut. Rumusan Masalah Laki-laki 25 th dengan keluhan BAB cair 5x sehari sejak 2 hr smrs. BAB disertai darah, mual, muntah-muntah, nyeri perut. HipotesisLaki-laki tsb menderita diare akut karena bakteri enterovasif. AnamnesisIdentitas Keluhan utamaRPS Deskripsi diare : lama diare, konsistensi feses, frekuensi, volume, +/- lendir dan darah, warna, bau, amis/biasa.Keluhan lain : adanya mual, muntah, demam, batuk pilek, campak, kejang, penurunan BB, dll. RPD (Riwayat makan/minum sebelum/sesudah diare).RPK, Riwayat pengobatanRiwayat pribadi dan sosial (sumber air bersih, higiene keluarga dan jamban keluarga) BAB cair 5x sehari sejak 2 hr smrsBAB disertai darah, mual, muntah-muntah dan nyeri perut.2 hr yang lalu jajan dipinggir jalanPemeriksaan FisikKUTTVPF Abdomen Inspeksi PalpasiAuskultasi TD : 110/80 mmHgSuhu : 38CPernafasan : 18x/menitNadi : 88x/menitBising usus : meningkat Pemeriksaan PenunjangFeses :Makroskopis : warna, konsistensi, ada darah/lendir Mikroskopis : jumlah eritrosit dan leukosit, adanya amuba/kista amuba, telur cacing, lemak (fat body), dll.Darah :Hematologi lengkap (CBC)Elektrolit serum (Na, K, Cl)Analisa Gas Darah (pH, pO2, pCO2)

Laboratorium = -Diagnosis Gejala klinis keluhan abdominal (mulas, nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi).Pemeriksaan tinja rutinmakroskopis lendir dan/atau darah,mikroskopis leukosit PMN.Working DiagnosisDiare akut ec enteroinvasif (inflamatory) Shigella, Salmonella, E.coli (EIEC, EHEC),V.parahaemolitycus, C.difficile, dan C.jejuniEntamoeba HistolyticaN. americanus dan A. duodenaleDifferential DiagnosisDiare akut ec enterotoxic bakteri (non-inflamatory) Diare yang disebabkan oleh bakteri yang tidak merusak mukosa (V.cholerae, ETEC, C.perfringens)Diare akut ec enteroinvasif Diare akut ec enterotoksigenikKarakteristik tinja Darah, lendir, volume sedang, leukosit PMNDiare cair, volume banyak, tidak ada leukosit.Demam + - Nyeri perut+-Dehidrasi ++++Tenesmus +-Komplikasi toksikHipovolemik Penyebab Shigella, Salmonella, Entamoeba Histolytica, EIEC, Yersinia, V.parahaemolitycus, C.difficile, dan C.jejuniV.cholerae, ETEC, C.perfringensManifestasi KlinisMual, Muntah, Demam,Nyeri perut,Tenesmus, Diare disertai darah dan lendir.EtiologiPenyebab diare invasif Shigella Salmonella nontyphoidSalmonella typhiCampylobakter YersiniaEHEC

Shigella dysenteriae Disentri basiler (shigellosis)Masa inkubasi 1-2hr, Fecal-oralMenyerang usus,tidak ke organ lain (sirkulasi darah)Gejala awal demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah, 3-5 hr feses berdarah, lama gejala 7 hrShigellosis kronis (3-4mgg) dapat menyerupai kolitis ulseratifGejala nyeri abdomen relatif ringan, timbul tiba-tiba, demam, BAB berdarah, feses berlendir.Diagnosis : Tinja mula-mula lunak disertai carian, kemudian mengandung pus, lendir dan darahPemeriksaan feses : PMN dan eritrosit Salmonella nontyphoid Salmonella nontipoid adalah penyebab utama keracunan makanan di Amerika Serikat. Salmonella enteriditis dan Salmonella typhimuriumGejala awal : demam, menggigil, diare, mual, muntah, dan kejang abdomen. Lama gejala < 7hrPem. Feses : eritrosit dan leukosit Salmonella typhiPenyebab demam typhoidGejala : demam panjang, splenomegali, delirium, nyeri abdomen, dan manifestasi sistemik lainnya (bakterimia).Masa inkubasi 7-14 hariBentuk klasik : 4 mgg1st week demam tinggi, sakit kepala, nyeri abdomen, defekasi normal (50%)2nd week splenomegali dan timbul rash3rd week penurunan kesadaran dan peningkatan toksemia, perforasi4th week perbaikan klinisDiagnosis : isolasi organisme (kultur darah dan kultur feses)

Campylobacter C. Jejuni dan C. Fetussering ditemukan pada pasien immunocompromisedMasa inkubasi selama 24 -72 jam 90% Diare dan demam 50-70% nyeri abdomen dan feses berdarahGejala lain demam, mual, muntah dan malaise.Masa berlangsungnya penyakit ini 7 hari. Pem. feses leukosit dan eritrosit. Kultur feses CampylobacterEnterohemoragik E Coli (Subtipe 0157)Diare berdarah akut Hemolytic Uremic Syndrom (HUS) (menurut CDC)6 hr stlh diare 5-10% pasien terkena HUS Faktor resiko HUS :Usia (khususnya pada anak-anak < 5 th) Penggunaan anti diare.Penggunaan antibiotikGejala awal : diare sedang hingga berat (hingga 10-12 kali perhari). Diare awal tidak berdarah tetapi berkembang menjadi berdarah. Urinalisa hematuria/proteinuria.Darah leukositosis, tanda anemia hemolitik mikroangiopatik (hematokrit < 30%), trombositopenia (20 mg/dL) diagnosa HUS.

EpidemiologiWHO : 4 milliar kasus diare akut /tahun dengan mortalitas 3-4 juta/tahun.Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli (ETEC, EIEC), dan Entamoeba histolytica. Faktor lain : Makanan atau minuman terkontaminasi,Berpergian, Penggunaan antibiotik, HIV/AIDS, dll PatofisiologiBakteri (Shigella) dr makanan lambung duodenum invasi usus besar sitotoksin inflamasi merusak mukosa usus produksi mukus berlebihan gangguan absorpsi air-elektrolit nekrosis dan ulserasi diare sekretorik eksudatif feses lendir dan darah. Pencegahan Menjaga higiene pribadi yang baik (cuci tangan sblm dan sesudah ke wc/mengolah makanan)Air minum harus bersih, air memasak harus disaring/direbus sebelum dikonsumsi. Vaksinasi (V.cholerae dan demam typhoid)PenatalaksanaanNon medikamentosa :Diet Tidak puasaHindari minuman yang mengandung pusHindari kafein dan alkohol (meningkatkan motilitas)Pilih makanan yang mudah dicernaHindari susu sapi pada saat diare PenatalaksanaanMedika mentosaPenatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas:Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatanMemberikan terapi simptomatikMemberikan terapi definitif

1. RehidrasiOral : oralit, jk skor 30x/menit1Klinis skorTurgor kulit menurun1Eksteremitas dingin1Sianosis 2Usia 50-60th-1Usia >60th-22. Memberikan terapi simptomatikObat anti diareAntimotilitas : loperamidPengeras tinja : atapulgite 3. Memberikan terapi definitifBila ditemukan tanda-tanda diare enterovasif : Antibiotik :1. Shigellosis, Salmonelosis, atau E.coli : Siprofloksasin 2x500mg/ levofloksasin 1x500mg selama 3-5hr.2. Giardiasis/amebiasis :Metronidazol 3x500mg selama 7-10hr.

KomplikasiKehilangan cairan dan kelainan elektrolitPada diare akut karena kolera shock hipovolemik yang cepat. Kehilangan elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik.Kasus EHEC HUS gagal ginjal, anemia hemolitik, trombositopeniaArtritis pasca infeksi (Campylobakter, Shigella, Salmonella, atau Yersinia spp)Prognosis Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal.

Kesimpulan Hipotesis diterimaDiare akut ec enteroinvasif disebabkan oleh bakteri yang dapat menginvasi usus, yaitu shigella, salmonella, EIEC, EHEC, Yersinia, Campylobacter, dan C.perfringens C. Diare invasif ditandai dengan adanya darah dan lendir pada feses serta dijumpai banyakanya leukosit PMN. Pada diare akut yang sebabkan oleh infeksi bakteri harus diberikan antimikroba. Prognosis diare akut infeksi bakteri baik, dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Dengan higiene dan sanitasi yang baik merupakan pencegahan untuk penularan diare infeksi bakteri.

Terima kasih