Top Banner
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582 Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba Operasi Pada PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) Medan 50 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 1959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut: a. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1959. b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I
34

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

Mar 02, 2019

Download

Documents

ngohuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

Pengaruh Pendapatan dan Biaya

Terhadap Laba Operasi Pada

PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero )

Medan

50

BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik

Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya

perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang

sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini

adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 1959 yang

selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT

Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat

disajikan sebagai berikut:

a. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA

dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi

perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun

1959.

b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I

Page 2: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

51

Pada tahun 1967-1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi

Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN

Serat.

c. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)

yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d IX.

d. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan

Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1971, Perusahaan Negara

Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama resmi

PT Perkebunan I s.d IX (Persero)

e. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,

semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali dan dilebur menjadi

PTPN I s.d XIV.

PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)

perusahaan perseroan, yaitu PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT

Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan proyek

pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada di luar sumut diserahkan

kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing propinsi.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun,

Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal 11 Maret 1996 dari

Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri

Page 3: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

52

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-

8332.HT.01.01.Thn.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No.

8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I

Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun

No.001/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.

Anggaran dasar perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari

Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH. Tanggal 26 September 2002, tetang tempat

kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar

Perusahaan (dari 425.000 lembar saham prioritas dan 550.000 lembar saham biasa

yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar saham). Akta

perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak

Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-

0652.HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.

PT. Perkebunan Nusantara IV mengelola 3 (tiga) budidaya perkebunan yang

berupa tanaman kelapa sawit, kakao dan teh yang dilengkapi dengan sarana

pengolahannya berupa pabrik kelapa sawit, pabrik pengeringan biji kakao dan

pabrik teh serta industri hilir (pabrik pengolahan minyak sawit dan pabrik

pengolahan inti sawit).

Kegiatan usaha perusahaan tersebut terletak di atas lahan seluas + 152 ribu

Ha, yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten

Page 4: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

53

Simalungun, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir,

Tapanuli Selatan dan Kota Madya Medan.

2. Struktur Organisasi

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh

Direktur di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat

Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Anggaran

Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3

(tiga) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11

dan 16 dari anggaran dasar Perseroan.

Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Mentri Negara BUMN RI

Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang penggantian

Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV,

sedangkan anggota Komisaris berdasarkan SK Mentri Negara Pendayagunaan

BUMN RI Nomor : KEP-156/M-PBMUN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang

Pemberhentian Dan Pengangkatan Angota-anggota Komisaris Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota

Komisaris, adalah :

Komisaris

Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution

Komisaris : Ir. M. Badrun

Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA

Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.

Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S

Page 5: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

54

Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-214/M-

MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan

Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan yang baru yaitu:

Komisaris

Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution

Komisaris : Drs. Djoened Ahmad, SH

Komisaris : H. Leo Djamaria D.

Komisaris : Hebron Sinaga, SH

Komisaris : Djamin Purba

Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Mentri Keuangan RI

Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pemberhentian Dan

Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota Direksi, adalah :

Direksi

Direksi Utama : Ir. H. Sugiat

Direksi Keuangan : Drs. Kimmer Damanik

Direksi Produksi : Ir. H. Soehardjo

Direksi SDM & Umum : Ir. H. Amin Siregar

Direksi Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong

Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-

246/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan

Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Direksi Perusahaan yang baru, yaitu :

Direksi

Direksi Utama : Ir. Dahlan Harahap

Direksi Produksi : Ir. Balaman Tarigan, MM

Direksi SDM & Umum : H. Rusdi Lubis, SH

Direksi Pemasaran : Washington Sipayung

Page 6: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

55

Sedangkan posisi Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap

berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30

April 2001. Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan manajemen

menetapkan beberapa direktorat (berdasarkan SK Direksi Nomor

04.13/Kpts/53/VIII/2001 tanggal 31 Agustus 2001 tentang Pedoman Organisasi

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut :

a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan, Teknik,

Pengkajian dan Pengembangan.

b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan

Administrasi pemasaran hasil.

c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi,

Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik.

d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris Perusahaan,

Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan

Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan.

e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang

tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada

Direktur Utama.

Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang

berkedudukan di Kantor Direksi.

Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh Kebun/Unit

dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Kooerdinator Daerah Kerja

Page 7: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

56

yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksaudkan untuk kelancaran

dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja dimaksud adalah :

a. Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Lihir, Lars,

Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima

serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok lihir, Pabrik Minyak Nabati Belawan dan

Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan.

b. Daerah kerja Selatan dan Timur (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi,

Marihat, Balimbing, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung Ulu,

Sidamanik, bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur.

c. Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu,

Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao, Air

Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II dan Sosa, serta Unit Pabrik

Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan).

Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh

seorang administrasi/kepala unit. Tugas dan wewenang koordinator daerah kerja

adalah:

a. Tugas-tugas:

1) Melakukan koordinasi kegiatan operasi kebun/unit yang berada di bawah

koordinasinya, dengan berpedoman kepada rencana kerja operasional yang

telah disetujui direksi.

Page 8: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

57

2) Melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja

operasional kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya, dengan

berpedoman kepada kebijakan yang ditetapkan direksi.

3) Membantu dan atau mewakili direksi dalam melakukan koordinasi dengan

pemerintah daerah dan instansi terkait untuk kelancaran terselenggaranya

tugas/pekerjaan perusahaan di daerah.

b. Wewenang:

1) Melakukan penilaian, antara lain mengenai norma dan standar kerja yang

diberlakukan di kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya serta

mengajukan usul penyempurnaannya.

2) Menyarankan kepada direksi untuk mengatasi hal-hal yang perlu segera

ditindaklanjuti guna kelancaran operasi kebun/unit di daerah kerjanya

dengan segera.

3) Melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya

untuk kelancaran tugas koordinasi.

Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan, manajemen

menetapkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27

Agustus 2003 tentang Pedoman Organisasi Dan Penetapan Kedudukan Kantor

Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan Surat Edaran No.

04.11/SE/33/IX/2003 tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan

Pedoman Organisasi PTPN – IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi

Pengelolaan Usaha Perusahaan dengan mengelompokkan Unit Usaha

Page 9: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

58

(Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha (GUU) dan 1 Unit Perbengkelan serta

membubarkan keberadaan Koordinator Daerah Kerja UBA, SETI dan SEBA.

Dengan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi, sebutan Kantor

Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara

IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan

berkedudukan di Jalan RA. Kartini No. 23 Medan, sehingga semua kegiatan dan

pengelolaan bagian juga berada di Medan.

SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di

Kantor Pusat dari 16 Bagian menjadi 13 Bagian, masing-masing sebagai berikut:

a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik,

pengelolaan, dan Perencanaan, pengkajian dan Pengembangan.

b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan

Pengadaan.

c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas bagian ; Keuangsan dan

Akuntansi.

d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber Daya

Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL).

e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang

Sekertaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan Pengawasan Intrn

(SPI) yang langsung bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

Page 10: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

59

Seluruh bidang tugas trersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang

berkedudukan di Kantor Pusat. Tugas Utama, Wewenng dan Tanggungjawab

Kepala Bagian adalah :

a. Tugas Utama :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dlam

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan bidangnya.

Tugas Utama Khusus untuk Bagian Sekertaris Perusahaan (Corporate

Secretary) : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi

(Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang

sekretariat, aspek legal (corporate law) dan kepatuhan (Compliance), aspek

manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (Corporate

Communication), hubungan masyarakat dan protokoler.

Tugas utama Khusus Untuk Bagian Satuan Pengawasan Intrn : Membantu dan

memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam

melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan perusahaan di bidang penggunaan

sumber daya operasional serta sistem dan prosedur unruk menciptakan

efektivitas dan efisiensi perusahaan.

b. Wewenang :

1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan operasional

dibidangnya.

2) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya, yang

tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.

Page 11: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

60

3) Melakukan penilaian, mengusulkan : promosi, mutasi, pengiriman pelatihan

intern maupun ekstern, dan tindakan disiplin bagi jajaran dibagiannya.

4) Menggunakan sumber daa di bagiannya sesuai dengan kegiatan dan

anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.

Disamping wewang tersebut, Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate

Secretary) mempunyai wewenang lainnya yaitu : Menjawab pertanyaan investor,

stakeholder, dan Bapepam tentang kebijakan dn kinerja perusahaan.

Demikian juga halnya dengan Bagian Satuan Pengawasan Intrn wewenang

lainnya yaitu : Melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional, sistem dan

prosedur disemua unit kerja perusahaan dan memberi pendapat dan pertimbangan

berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil

Pemeriksaan kepada Direktur Utama.

c. Tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab kepada Direksi yang membawahi bidangnya.

2) Bertanggungjawab atas efektivitas dan efisiensi tugas Bagiannya.

3) Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya di Bagiannya.

Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit

Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi

oleh Manajer Grup yang bertangguungjawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan

untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam

Page 12: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

61

kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektif dan efisien, Grup Unit Usaha

dimaksud adalah :

a. Grup Unit Usaha-I (GU-I) yang terdiri atas Unit Usaha ; Bah Jambi,

Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan

Marihat (termasuk tanaman kelapa sawit dari Unit Usaha Bah Birung Ulu).

b. Grup Unit Usaha-II (GU-II) yang terdiri atas Unit Usaha; Gunung Bayu,

Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.

c. Grup Unit Usaha-III (GU-III) yang terdiri atas Unit Usaha; Pabatu, Adolina,

Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao dan Sawit

Langkat.

d. Grup Unit Usaha-IV (GU-IV) yang terdiri atas Unit Usaha; Pulu Raja,

Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa dan PKS Sosa.

e. Grup Unit Usaha-V (GU-V) yang terdiri atas Unit Usaha; Marjandi, Bah

Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birung Ulu.

f. Grup Unit Usaha-VI (GU-VI) yang merupakan GUU Rumah Sakit dan terdiri

atas Unit Usaha Rumah Sakit; Laras, Pabatu dan Balimbingan.

Untuk pelaksanaan tugas di masing-masing unit usaha dipimpin oleh seorang

manajer unit. Tugas utama, wewenang dan tangung jawab manajer unit grup unit

usaha, antara lain:

a. Tugas Utama

Page 13: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

62

1) Memimpin grup unit usaha untuk mencapai kinerja (hasil usaha) secara

efektif dan efisien sesuai dengan sasaran dan kebijakan yang digariskan

oleh direksi.

2) Mengkoordinir, membina, serta mengendalikan unit usaha yang ada di

dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit usaha dalam

kesatuan tujuan grup unit usaha secara efektif dan efisien.

b. Wewenang

1) Melakukan pengawasan dan memberikan koreksi terhadap kegiatan

operasional ke unit-unit usaha dalam rangka pencapaian sasaran unit

usaha/grup.

2) Memberikan keputusan dalam rangka efektivitas kepemimpinan dan

pelaksanaan tugas di grup unit usaha, yang sejalan dengan kebijakan direksi

dan atau pencapaian sasaran kinerja grup unit usaha.

3) Menilai kinerja manajer dan karyawan grup unit usaha.

4) Menetapkan kebijakan dalam rangka efektivitas pencapaian sasaran unit

usaha dan grup yang tidak bertentangan dengan kebijakan direksi.

c. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab kepada direksi

2) Bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran grup unit usaha

3) Bertanggung jawab terhadap terciptanya kerjasama, keserasian, keselarasan,

dan keharmonisan diantara unit usaha di dalam grupnya.

Page 14: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

63

4) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya dalam kesatuan unit

usaha di dalam grupnya.

Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok

salah satu grup unit usaha dan ditetapkan sebagai unit usaha perbengkelan

tersendiri yang merupakan unit jasa pelayanan keteknikan/perbengkelan bagi unit-

unit usaha di lingkup PTP Nusantara IV yang pengelolaannya berada di bawah/

bertanggung jawab kepada direksi.

Pabrik Minyak Nabati Belawan sebagai unit usaha fraksionasi minyak sawit,

berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam RPUPS pengesahan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2003 PTP Nusantara IV (Persero)

pada tanggal 07 Januari 2003, akan dilepas dan digabungkan ke PT Pamina

Adolina sebagai anak perusahaan PTP Nusantara IV (Persero) dan saat ini sedang

dalam proses penyelesaian.

3. Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Laba/rugi operasi pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berasal dari

penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan beban-beban operasi. Laba

pada perusahaan ini dapat dilihat jelas pada laporan laba rugi, di mana dari angka-

angka ini akan terlihat dengan jelas berapa besar pendapatan operasi yang didapat

perusahaan dan seberapa besar biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

pada tahun-tahun tersebut, yang kemudian akan dapat diperbandingkan berapa

Page 15: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

64

besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Adapun laba yang diperoleh adalah

hasil dari pendapatan operasi dikurangi dengan biaya operasi.

Berikut ini adalah daftar laba/rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004.

Page 16: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

65

B. Pembahasan

Page 17: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

66

1. Analisa Pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pendapatan operasi dikatakan sebagai penerimaan dari aktivitas operasionl

perusahaan, jadi untuk melihat sampai mana pendapatan operasi perusahaan dapat

dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-2 menjelaskan pertumbuhan

pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan tahun

1996 s/d 2004.

Tabel IV-2

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004

Tahun Pendapatan Operasi (Rp) Pertumbuhan

(%)

1996 460.391.451.132 -

1997 697.089.819.237 51,41

1998 1.492.662.121.154 114,13

1999 1.275.184.274.659 -14,57

2000 1.428.139.757.154 11,99

2001 1.443.075.617.879 1,05

2002 1.775.870.770.112 23,06

2003 2.074.391.633.911 16,81

2004 2.149.275.519.000 3,61

Jumlah 12.796.080.964.238 207,49

Rata-rata 1.421.786.773.804 23,05

Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Page 18: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

67

Gambar IV-3

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004

51,41

114,13

11,99

1,05

23,0616,81

3,61

-14,57-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Sumber: data diolah

Berdasarkan Tabel IV-2 dan Gambar IV-3 di atas, diketahui bahwa

pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun 1996 s/d

2004 terus mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut

disebabkan karena aktivitas operasional tidak stabil yang bersumber dari produksi

di perusahaan.

Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga

cendrung mengalami kenaikan. Di mana pertumbuhan pendapatan yang paling

tinggi terjadi pada tahun 1997, yaitu sebesar 114,13%. Sedangkan pertumbuhan

yang paling rendah terjadi pada tahun 1999, yaitu sebesar -14,57%.

Secara keseluruhan jumlah pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp

Page 19: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

68

12.796.080.964.238 dengan tingkat pertumbuhan 207,49%. Sedangkan rata-rata

pendapatan selama lima tahun sebesar Rp 1.421.786.773.804 dengan rata-rata

pertumbuhan 23.05%.

2. Analisa Biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Biaya operasi dikatakan sebagai Pengeluaran dari aktivitas operasional

perushaan, jadi untukmelihat sampai sejauhmana biaya operasi perusahaan dapat

dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-3 menjelaskan pertumbuhan biaya

operai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.

Tabel IV-3

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004

Tahun Biaya Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)

1996 43.072.747.344 -

1997 116.605.336.336 170,72

1998 159.319.563.344 36,63

1999 262.169.238.048 64,56

2000 245.250.145.520 -6,45

2001 226.370.811.893 -7,70

2002 358.049.550.965 58,17

2003 416.829.212.962 16,42

2004 458.995.204.000 10,12

Jumlah 2.286.661.810.412 342,45

Rata-rata 254.073.534.490 42,81

Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Page 20: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

69

Gambar IV-4

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004

170,72

36,63

64,56

-6,45 -7,70

58,17

16,4210,12

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel IV-3 dan gambar IV-4 di atas, diketahui bahwa biaya

operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 terus

mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut disebabkan

karena aktivitas operasional perusahaan.

Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga

cendrung mengalami kenaikan pertumbuhan biaya paling tinggi terjadi pada tahun

1996 sebesar 170,72%. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada

tahun 2002 sebesar -7,70 %.

Secara keseluruhan jumlah biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp

2.286.661.810.412 dengan tingkat pertumbuhan 342,45%. dengan rata-rata biaya

Page 21: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

70

selama setiap tahunnya Rp 254.073.534.490 dengan rata-rata pertumbuhan

42,81%.

3. Analisa Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Laba perusahaan adalah laba yang tercipta dari adanya selisih pendapatan

operasi dengan biaya-biaya operasi, atau dikatakan di sini laba perusahan adalah

laba murni sebelum dipotong dengan pajak penghasiln atau laba kotor. Tabel IV-4

berikut menjelaskan pertumbuhan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.

Tabel IV-4

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004

Tahun Laba Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)

1996 171.707.163.342 -

1997 238.561.754.535 38,94

1998 792.673.339.616 232,27

1999 210.805.840.117 -73,41

2000 209.967.650.122 -0,40

2001 158.510.348.756 -24,51

2002 236.607.248.538 49,27

2003 179.559.397.709 -24,11

2004 258.206.910.000 43,80

Jumlah 2.456.599.652.735 241,86

Rata-rata 272.955.516.971 30,23

Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Page 22: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

71

Gambar IV-5

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004

38,94

232,27

-73,41

-0,40

-24,51

49,27

-24,11

43,80

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Sumber: data diolah

Berdasarkan Tabel IV-4 dan Gambar IV-5 di atas, diketahui bahwa laba

operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 cendrung

mengalami fluktuasi (naik turun), hal tersebut karena adanya peningkatan dan

penurunan laba operasi dari tahun ke tahun yang disebabkan perbedaan biaya dan

pendapatan yang tidak sesuai.

Jika dilihat pada persentase laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) tentunya juga mengalami fluktuasi. Di mana pertumbuhan laba yang

paling tinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 232,27%. Sedangkan penurunan laba

paling rendah terjadi pada tahun 1999 sebesar -73,41. Secara keseluruhan jumlah

laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar

Rp 2.456.599.652.735 dengan tingkat pertumbuhan 241,86%. Sedangkan rata-rata

Page 23: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

72

laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun sebesar Rp 272.955.516.971

dengan rata-rata pertumbuhan 30,23%.

4. Analisa Pengaruh Pendapatan Terhadap Laba PT. Perkebunan Nusantara

IV (Persero)

Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan

pertumbuhan antara realisasi pendapatan dan realisasi laba operasi dan juga

pertumbuhannya, perbandingan tersebut akan menggambarkan secara jelas

pengaruh pendapatan operasi jika dikaitkan dengan laba perusahaan. Untuk dapat

melihat gambaran secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV-5

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004

Tahun Pendapatan

Operasi (Rp) (%)

Laba Operasi

(Rp) (%)

1996 460.391.451.132 - 171.707.163.342 -

1997 697.089.819.237 51,41 238.561.754.535 38,94

1998 1.492.662.121.154 114,13 792.673.339.616 232,27

1999 1.275.184.274.659 -14,57 210.805.840.117 -73,41

2000 1.428.139.757.154 11,99 209.967.650.122 -0,40

2001 1.443.075.617.879 1,05 158.510.348.756 -24,51

2002 1.775.870.770.112 23,06 236.607.248.538 49,27

2003 2.074.391.633.911 16,81 179.559.397.709 -24,11

2004 2.149.275.519.000 3,61 258.206.910.000 43,80

Jumlah 12.796.080.964.238 207,49 2.456.599.652.735 241,86

Rata-

rata 1.421.786.773.804 23,05 272.955.516.971 30,23

Page 24: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

73

Sumber: data diolah

Berdasarkan Tabel IV-5 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan

pendapatan terhadap laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun

1996 s/d 2004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan untuk laba operasi

cenderung mengalami fluktuasi (naik-turun). Perbandingan tersebut dapat

diketahui di mana pada tahun 1998 pendapatan operasi mengalami peningktan

hanya sebesar 114,13% sedangkan laba operasi meningkat jauh lebih tinggi yaitu

sebesar 232,27% kemudian pada tahun 2001 pendapatan operasi juga mengalami

peningkatan sebesar 1,05% sedangkan laba operasi mengalami penurunan yang

cukup besar yaitu sebesar -24,51%.

Terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan antara pendapatan dan laba

perusahaan ini disebabkan karena pada tahun-tahun tersebut yaitu tahun 1998 dan

2003 adanya peningkatan biaya operasi. Hal ini merupakan indikasi adanya

inefisiensi penggunaan kinerja manajer operasi, di mana seharusnya peningkatan

pendapatan operasi diikuti atau berbanding lurus terhadap peningkatan laba

perusahaan.

Jadi untuk tahun 1998 dan tahun 2003 terdapat inefisiensi kinerja manajer

operasi terhadap antisipasi biaya-biaya, di mana peningkatan pendapatan tidak

diikuti oleh meningkatnya laba perusahaan. Sedangkan pada tahun yang lainnya

terjadi efisiensi kinerja manajer operasi yaitu peningkatan pendaptan operasi akan

meningkatkan laba perusahaan atau berpengaruh positif.

Page 25: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

74

Selanjutnya untuk lebih mengetahui apakah ada pengaruh, seberapa besar

pengaruh dan persentase pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero), maka akan dibahas dengan rumus Analisa

Regresi Linier Sederhana, Analisa Korelasi Product Moment, Analisa Uji

Determinasi dan Analisa Uji-t.

Sebelum masuk ke dalam pembahasan dengan memasukan beberapa rumus,

maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel

penolong, diantarannya untuk pendapatan dan laba dengan menggunakan angka

logaritma :

Tabel IV-6

Nilai-nilai Logaritma untuk Pendapatan dan Laba

Tahun Pendapatan (X) Laba (Y)

Rp Log Rp Log

1996 460.391.451.132 11,66 171.707.163.342 11,23

1997 697.089.819.237 11,84 238.561.754.535 11,38

1998 1.492.662.121.154 12,17 792.673.339.616 11,90

1999 1.275.184.274.659 12,11 210.805.840.117 11,32

2000 1.428.139.757.154 12,15 209.967.650.122 11,32

2001 1.443.075.617.879 12,16 158.510.348.756 11,20

2002 1.775.870.770.112 12,25 236.607.248.538 11,37

2003 2.074.391.633.911 12,32 179.559.397.709 11,25

2004 2.149.275.519.000 12,33 258.206.910.000 11,41

Σ 12.796.080.964.238 109 2.456.599.652.735 102

Sumber: data diolah

Page 26: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

75

Tabel IV-7

Tabulasi Data untuk Variabel X (Pendapatan) dan Variabel Y (Laba)

Tahun X Y X2 Y2 XY

1996 11,66 11,23 136,03 126,22 131,03

1997 11,84 11,38 140,26 129,45 134,75

1998 12,17 11,90 148,21 141,59 144,86

1999 12,11 11,32 146,54 128,23 137,08

2000 12,15 11,32 147,74 128,19 137,62

2001 12,16 11,20 147,85 125,44 136,18

2002 12,25 11,37 150,05 129,37 139,33

2003 12,32 11,25 151,71 126,66 138,62

2004 12,33 11,41 152,09 130,23 140,74

Total 109,00 102,40 1320,47 1165,38 1240,20

Sumber: data diolah

5. Analisa Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba PT. Perkebunan

Nusantara IV (Persero).

Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan

pertumbuhan antara pertumbuhan pendapatan dan biaya terhadap laba operasi

perusahaan. Untuk dapat melihat gambaran secara jelas dapat di lihat pada tabel

berikut :

Page 27: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

76

Tabel IV-8

Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan, Biaya dan Laba Operasi

Tahun Pendapatan % Biaya % Laba %

1996 460.391.451.132 0 43.072.747.344 0 171.707.163.342 0

1997 697.089.819.237 51,41 116.605.336.336 170,72 238.561.754.535 38,94

1998 1.492.662.121.154 114,13 159.319.563.344 36,63 782.061.385.249 227,82

1999 1.275.184.274.659 (14,57) 262.169.238.048 64,56 210.805.840.117 (73,04)

2000 1.428.139.757.154 11,99 245.250.145.520 (6,45) 209.967.650.122 (0,40)

2001 1.443.075.617.879 1,05 226.370.811.893 (7,70) 158.510.348.756 (24,51)

2002 1.775.870.770.112 23,06 358.049.550.965 58,17 236.607.248.538 49,27

2003 2.074.391.633.911 16,81 416.829.212.962 16,42 179.559.397.709 (24,11)

2004 2.149.275.519.000 3,61 458.995.204.000 10,12 258.206.910.000 43,80

Total 12.796.080.964.238 207 2.286.661.810.412 342 2.445.987.698.368 238

Sumber: data diolah

Berdasarkan Tabel IV-8 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan

pendapatan, biaya dan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun

1996 s/d 2004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun begitu juga dengan biaya sedangkan

laba operasi perusahaan cenderung mengalami penurunan. Terjadinya

ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya terhadap laba disebabkan

peningkatan biaya operasi.

Jadi untuk tahun 2000 dan 2003 terdapat inefisiensi kinerja manajer operasi

terhadap antisipasi biaya-biaya, dimana peningkatan pendapatan dan biaya tidak

diikuti dengan peningkatan laba perusahaan.

Page 28: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

77

Sebelum masuk kedalam pembahasan dengan memasukkan beberapa rumus,

maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel

penolong.

Tabel IV-9

Tabulasi untuk Variabel X1 (Pendapatan), X2 (Biaya) dan Y (Laba)

Tahun X1 X2 Y X12 X2

2 Y

2 X1X2 X1Y X2Y

1996 11,66 10,63 11,23 136,03 113,09 126,22 124,03 131,03 119,47

1997 11,84 11,07 11,38 140,26 122,47 129,45 131,07 134,75 125,91

1998 12,17 11,20 11,89 148,21 125,49 141,45 136,38 144,79 133,23

1999 12,11 11,42 11,32 146,54 130,38 128,23 138,23 137,08 129,30

2000 12,15 11,39 11,32 147,74 129,72 128,19 138,44 137,62 128,95

2001 12,16 11,35 11,20 147,85 128,93 125,44 138,07 136,18 127,17

2002 12,25 11,55 11,37 150,05 133,49 129,37 141,53 139,33 131,41

2003 12,32 11,62 11,25 151,71 135,02 126,66 143,12 138,62 130,77

2004 12,33 11,66 11,41 152,09 136,00 130,23 143,82 140,74 133,08

109,00 101,90 102,39 1320,47 1154,60 1165,24 1234,67 1240,13 1159,32

Sumber: data diolah

a. Analisa Regresi Linier Sederhana

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba

dapat digunakan rumus regresi linier dengan memasukkan data diats sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

Untuk mencari nilai a dan b1 dan b2 dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Page 29: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

78

a = Y – B1X1 – B1X1

b1 = 2

21

2

2

2

1

2121

2

2

)())((

))(())((

XXXX

XXYXYXX

b2 = 2

21

2

2

2

1

2112

2

1

)())((

))(())((

XXXX

XXYXYXX

Dari tabel diperoleh :

N = 9

1X = 109,00

2X = 101,90

Y = 102,39

YX1 = 1240,13

YX 2 = 1159,32

2

1X = 1320,47

2

2X = 1154,60

21 XX = 1234,67

b1 = 2

21

2

2

2

1

2121

2

2

)())((

))(())((

XXXX

XXYXYXX

= 2

67,234.160,154.147,320.1

67,234.132,159.113,240.160,154.1

= 01,410.522.167,614.524.1

62,377.431.110,854.431.1

Page 30: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

79

= 66,207.2

48,476

= 0,22

b2 = 2

21

2

2

2

1

2112

2

1

)())((

))(())((

XXXX

XXYXYXX

= 2

67,234.160,154.160,320.1

67,234.113,240.132,159.147,320.1

= 01,410.524.176,764.524.1

34,151.531.128,847.530.1

= 75,354

03,304

= – 0,86

a = Y – b1X1 – b2X2

a = 102,39 – (0,22*109) – (-0,86*101,90)

= 102,39 – (23,98 + 87,63)

= – 9,22

Dari perhitungan diatas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut :

Y = – 9,22 + 0,22X1 – 0,86X2

Dari rumus regresi di atas disimpulkan bahwa jika pendapatan meningkat

sebesar 1% maka peningkatan pendapatan tersebut akan meningkatkan laba

sebesar 0,22 dengan asumsi apabila terjadi penurunan biaya sebesar 0,86.

b. Analisa Korelasi Product Moment

Page 31: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

80

Korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antara pendapatan dan biaya terhadap laba. Karena pendapatan dan biaya

serta laba sangat besar untuk dimasukkan dalam tabel penolong menghitun

korelasi, maka penulis menggunakan angka logaritma untuk menyederhanakan

dengan tidak meninggalkan keakuratan data data yang dihitung. Jadi angka

logaritma tetap menggambarkan nilai dari pendapatan, biaya dan laba perusahaan

lebih sederhana.

Dari data yang ada tersebut, dapat dianalisa pengaruh antara variabel Y

untuk lebih jelasnya dapat dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut :

rx1,x2,y = ))(.)()(.(

)).((.

2222 yynxxn

yxxyn

= 22

39,10224,165.1967,234.192,691.1699

39,10267,234.137,047.149

= 71,483.1016,487.1001,410.524.119,227.527.1

86,417.12633,426.126

= 45,318,817.2

47,8

= 27,719.9

47,8

= 59,98

47,8

= 0,09

Page 32: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

81

Dari perhitungan di atas dapatlah diketahui bahwa koefisien korelasi

(rx1,x2,y) adalah sebesar 0,09. Melihat hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan

(korelasi) antara variabel X1 (pendapatan), X2 (biaya) dan Y (laba), berkorelasi

rendah.

Dan bila dilihat dalam rtabel untuk n-9 taraf signifikan 5% atau tingkat

kesalahan sebesar 5% (0,05) dan derajat kepercayaan atau tingkat kebenarannya

sebesar 95%, maka diperoleh nilai kritik sebesar 0,666. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa pengaruh positif pada taraf yang rendah antara pendapatan,

biaya dan laba perusahaan.

Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh antara variabel

bebas (X1, X2) yaitu pendapatan dan biaya dengan variabel terikat (Y) yaitu laba

adalah positif dan tergolong pada pengaruh yang rendah yaitu 0,09 berada pada

kisaran 0,000 – 0,1999 seperti tabel di bawah ini.

Tabel IV-10

Interprestasi Korelasi Product Moment

rxy Interprestasi

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,999 Kuat

0,400 – 0,599 Sedang

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2003, hal. 183)

c. Analisa Uji Determinasi

Page 33: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

82

Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh pendapatan dan biaya

terhadap laba perusahaan digunakan dengan menguji koefisien determinasi dengan

rumus dan perhitungan sebagai berikut:

D = rx1,x2,y X 100%

= (0,09)2 x 100%

= 0.0081 x 100%

= 0,81%

Nilai di atas menunjukkan bahwa pengaruh variabel X1 (pendapatan), X2

biaya terhadap Y (laba) sebesar 0,08% sedangkan sisanya sebesar 99,92% (100-

0,08) laba perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain yang

mempengaruhi tingkat laba perusahaan selain pendapatan dan biaya adalah

volume produksi.

d. Analisa Uji-t

Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh pendapatan, biaya

terhadap laba perusahaan dengan menggunakan uji-t, karena yang diteliti lebih

kecil dari 50 yaitu 9 tahun dengan perhitungan berikut:

t = 2)(1

2

r

nr

= 2

09,01

2909,0

= 99,0

65,209,0

Page 34: Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582

83

= 99,0

24,0

= 0,24

Dari hasil uji-t tersebut kemudian apakah uji-t besar atau kecil dari ttabel

maka dapat dicari ttabel di mana dengan anggapan dasar bahwa, n = 9 maka dk = 7

(dk= n – 2).

Jadi taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan derajat kepercayaan 0,5% maka

didapat ttabel sebesar 2,365. Sehingga thitung lebih kecil dari ttabel (0,24 < 2,365).

Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima berarti pengaruh pendapatan dan

biaya terhadap laba perusahaan adalah tidak signifikan. Dengan kata lain bahwa

pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) tidak berpengaruh signifikan walaupun hubungan antar variabel positif.