Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582 Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba Operasi Pada PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) Medan 50 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 1959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut: a. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1959. b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I
34
Embed
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
Pengaruh Pendapatan dan Biaya
Terhadap Laba Operasi Pada
PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero )
Medan
50
BAB IV
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya
perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang
sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini
adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 1959 yang
selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT
Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat
disajikan sebagai berikut:
a. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA
dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi
perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun
1959.
b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
51
Pada tahun 1967-1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi
Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN
Serat.
c. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)
Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d IX.
d. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1971, Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama resmi
PT Perkebunan I s.d IX (Persero)
e. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,
semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali dan dilebur menjadi
PTPN I s.d XIV.
PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)
perusahaan perseroan, yaitu PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT
Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan proyek
pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada di luar sumut diserahkan
kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing propinsi.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun,
Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal 11 Maret 1996 dari
Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
52
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
8332.HT.01.01.Thn.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No.
8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I
Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun
No.001/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.
Anggaran dasar perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari
Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH. Tanggal 26 September 2002, tetang tempat
kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar
Perusahaan (dari 425.000 lembar saham prioritas dan 550.000 lembar saham biasa
yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar saham). Akta
perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-
0652.HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.
PT. Perkebunan Nusantara IV mengelola 3 (tiga) budidaya perkebunan yang
berupa tanaman kelapa sawit, kakao dan teh yang dilengkapi dengan sarana
pengolahannya berupa pabrik kelapa sawit, pabrik pengeringan biji kakao dan
pabrik teh serta industri hilir (pabrik pengolahan minyak sawit dan pabrik
pengolahan inti sawit).
Kegiatan usaha perusahaan tersebut terletak di atas lahan seluas + 152 ribu
Ha, yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
53
Simalungun, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir,
Tapanuli Selatan dan Kota Madya Medan.
2. Struktur Organisasi
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh
Direktur di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Anggaran
Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3
(tiga) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11
dan 16 dari anggaran dasar Perseroan.
Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Mentri Negara BUMN RI
Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang penggantian
Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV,
sedangkan anggota Komisaris berdasarkan SK Mentri Negara Pendayagunaan
BUMN RI Nomor : KEP-156/M-PBMUN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang
Pemberhentian Dan Pengangkatan Angota-anggota Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota
Komisaris, adalah :
Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Ir. M. Badrun
Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA
Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.
Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
54
Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-214/M-
MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan yang baru yaitu:
Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Drs. Djoened Ahmad, SH
Komisaris : H. Leo Djamaria D.
Komisaris : Hebron Sinaga, SH
Komisaris : Djamin Purba
Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Mentri Keuangan RI
Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pemberhentian Dan
Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota Direksi, adalah :
Direksi
Direksi Utama : Ir. H. Sugiat
Direksi Keuangan : Drs. Kimmer Damanik
Direksi Produksi : Ir. H. Soehardjo
Direksi SDM & Umum : Ir. H. Amin Siregar
Direksi Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong
Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-
246/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan
Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Direksi Perusahaan yang baru, yaitu :
Direksi
Direksi Utama : Ir. Dahlan Harahap
Direksi Produksi : Ir. Balaman Tarigan, MM
Direksi SDM & Umum : H. Rusdi Lubis, SH
Direksi Pemasaran : Washington Sipayung
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
55
Sedangkan posisi Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap
berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30
April 2001. Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan manajemen
menetapkan beberapa direktorat (berdasarkan SK Direksi Nomor
04.13/Kpts/53/VIII/2001 tanggal 31 Agustus 2001 tentang Pedoman Organisasi
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut :
a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan, Teknik,
Pengkajian dan Pengembangan.
b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan
Administrasi pemasaran hasil.
c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi,
Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik.
d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris Perusahaan,
Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan.
e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang
tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berkedudukan di Kantor Direksi.
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh Kebun/Unit
dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Kooerdinator Daerah Kerja
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
56
yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksaudkan untuk kelancaran
dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja dimaksud adalah :
a. Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Lihir, Lars,
Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima
serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok lihir, Pabrik Minyak Nabati Belawan dan
Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan.
b. Daerah kerja Selatan dan Timur (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi,
Marihat, Balimbing, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung Ulu,
Sidamanik, bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur.
c. Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu,
Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao, Air
Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II dan Sosa, serta Unit Pabrik
Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan).
Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh
seorang administrasi/kepala unit. Tugas dan wewenang koordinator daerah kerja
adalah:
a. Tugas-tugas:
1) Melakukan koordinasi kegiatan operasi kebun/unit yang berada di bawah
koordinasinya, dengan berpedoman kepada rencana kerja operasional yang
telah disetujui direksi.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
57
2) Melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja
operasional kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya, dengan
berpedoman kepada kebijakan yang ditetapkan direksi.
3) Membantu dan atau mewakili direksi dalam melakukan koordinasi dengan
pemerintah daerah dan instansi terkait untuk kelancaran terselenggaranya
tugas/pekerjaan perusahaan di daerah.
b. Wewenang:
1) Melakukan penilaian, antara lain mengenai norma dan standar kerja yang
diberlakukan di kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya serta
mengajukan usul penyempurnaannya.
2) Menyarankan kepada direksi untuk mengatasi hal-hal yang perlu segera
ditindaklanjuti guna kelancaran operasi kebun/unit di daerah kerjanya
dengan segera.
3) Melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya
untuk kelancaran tugas koordinasi.
Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan, manajemen
menetapkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27
Agustus 2003 tentang Pedoman Organisasi Dan Penetapan Kedudukan Kantor
Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan Surat Edaran No.
04.11/SE/33/IX/2003 tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan
Pedoman Organisasi PTPN – IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi
Pengelolaan Usaha Perusahaan dengan mengelompokkan Unit Usaha
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
58
(Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha (GUU) dan 1 Unit Perbengkelan serta
membubarkan keberadaan Koordinator Daerah Kerja UBA, SETI dan SEBA.
Dengan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi, sebutan Kantor
Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara
IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan
berkedudukan di Jalan RA. Kartini No. 23 Medan, sehingga semua kegiatan dan
pengelolaan bagian juga berada di Medan.
SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di
Kantor Pusat dari 16 Bagian menjadi 13 Bagian, masing-masing sebagai berikut:
a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik,
pengelolaan, dan Perencanaan, pengkajian dan Pengembangan.
b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan
Pengadaan.
c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas bagian ; Keuangsan dan
Akuntansi.
d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber Daya
Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL).
e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang
Sekertaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan Pengawasan Intrn
(SPI) yang langsung bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
59
Seluruh bidang tugas trersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berkedudukan di Kantor Pusat. Tugas Utama, Wewenng dan Tanggungjawab
Kepala Bagian adalah :
a. Tugas Utama :
Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dlam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan bidangnya.
Tugas Utama Khusus untuk Bagian Sekertaris Perusahaan (Corporate
Secretary) : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi
(Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang
sekretariat, aspek legal (corporate law) dan kepatuhan (Compliance), aspek
manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (Corporate
Communication), hubungan masyarakat dan protokoler.
Tugas utama Khusus Untuk Bagian Satuan Pengawasan Intrn : Membantu dan
memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam
melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan perusahaan di bidang penggunaan
sumber daya operasional serta sistem dan prosedur unruk menciptakan
efektivitas dan efisiensi perusahaan.
b. Wewenang :
1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan operasional
dibidangnya.
2) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya, yang
tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
60
3) Melakukan penilaian, mengusulkan : promosi, mutasi, pengiriman pelatihan
intern maupun ekstern, dan tindakan disiplin bagi jajaran dibagiannya.
4) Menggunakan sumber daa di bagiannya sesuai dengan kegiatan dan
anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.
Disamping wewang tersebut, Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate
Secretary) mempunyai wewenang lainnya yaitu : Menjawab pertanyaan investor,
stakeholder, dan Bapepam tentang kebijakan dn kinerja perusahaan.
Demikian juga halnya dengan Bagian Satuan Pengawasan Intrn wewenang
lainnya yaitu : Melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional, sistem dan
prosedur disemua unit kerja perusahaan dan memberi pendapat dan pertimbangan
berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil
Pemeriksaan kepada Direktur Utama.
c. Tanggungjawab :
1) Bertanggungjawab kepada Direksi yang membawahi bidangnya.
2) Bertanggungjawab atas efektivitas dan efisiensi tugas Bagiannya.
3) Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya di Bagiannya.
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit
Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi
oleh Manajer Grup yang bertangguungjawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan
untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
61
kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektif dan efisien, Grup Unit Usaha
dimaksud adalah :
a. Grup Unit Usaha-I (GU-I) yang terdiri atas Unit Usaha ; Bah Jambi,
Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan
Marihat (termasuk tanaman kelapa sawit dari Unit Usaha Bah Birung Ulu).
b. Grup Unit Usaha-II (GU-II) yang terdiri atas Unit Usaha; Gunung Bayu,
Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.
c. Grup Unit Usaha-III (GU-III) yang terdiri atas Unit Usaha; Pabatu, Adolina,
Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao dan Sawit
Langkat.
d. Grup Unit Usaha-IV (GU-IV) yang terdiri atas Unit Usaha; Pulu Raja,
Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa dan PKS Sosa.
e. Grup Unit Usaha-V (GU-V) yang terdiri atas Unit Usaha; Marjandi, Bah
Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birung Ulu.
f. Grup Unit Usaha-VI (GU-VI) yang merupakan GUU Rumah Sakit dan terdiri
atas Unit Usaha Rumah Sakit; Laras, Pabatu dan Balimbingan.
Untuk pelaksanaan tugas di masing-masing unit usaha dipimpin oleh seorang
manajer unit. Tugas utama, wewenang dan tangung jawab manajer unit grup unit
usaha, antara lain:
a. Tugas Utama
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
62
1) Memimpin grup unit usaha untuk mencapai kinerja (hasil usaha) secara
efektif dan efisien sesuai dengan sasaran dan kebijakan yang digariskan
oleh direksi.
2) Mengkoordinir, membina, serta mengendalikan unit usaha yang ada di
dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit usaha dalam
kesatuan tujuan grup unit usaha secara efektif dan efisien.
b. Wewenang
1) Melakukan pengawasan dan memberikan koreksi terhadap kegiatan
operasional ke unit-unit usaha dalam rangka pencapaian sasaran unit
usaha/grup.
2) Memberikan keputusan dalam rangka efektivitas kepemimpinan dan
pelaksanaan tugas di grup unit usaha, yang sejalan dengan kebijakan direksi
dan atau pencapaian sasaran kinerja grup unit usaha.
3) Menilai kinerja manajer dan karyawan grup unit usaha.
4) Menetapkan kebijakan dalam rangka efektivitas pencapaian sasaran unit
usaha dan grup yang tidak bertentangan dengan kebijakan direksi.
c. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab kepada direksi
2) Bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran grup unit usaha
3) Bertanggung jawab terhadap terciptanya kerjasama, keserasian, keselarasan,
dan keharmonisan diantara unit usaha di dalam grupnya.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
63
4) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya dalam kesatuan unit
usaha di dalam grupnya.
Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok
salah satu grup unit usaha dan ditetapkan sebagai unit usaha perbengkelan
tersendiri yang merupakan unit jasa pelayanan keteknikan/perbengkelan bagi unit-
unit usaha di lingkup PTP Nusantara IV yang pengelolaannya berada di bawah/
bertanggung jawab kepada direksi.
Pabrik Minyak Nabati Belawan sebagai unit usaha fraksionasi minyak sawit,
berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam RPUPS pengesahan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2003 PTP Nusantara IV (Persero)
pada tanggal 07 Januari 2003, akan dilepas dan digabungkan ke PT Pamina
Adolina sebagai anak perusahaan PTP Nusantara IV (Persero) dan saat ini sedang
dalam proses penyelesaian.
3. Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Laba/rugi operasi pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berasal dari
penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan beban-beban operasi. Laba
pada perusahaan ini dapat dilihat jelas pada laporan laba rugi, di mana dari angka-
angka ini akan terlihat dengan jelas berapa besar pendapatan operasi yang didapat
perusahaan dan seberapa besar biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
pada tahun-tahun tersebut, yang kemudian akan dapat diperbandingkan berapa
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
64
besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Adapun laba yang diperoleh adalah
hasil dari pendapatan operasi dikurangi dengan biaya operasi.
Berikut ini adalah daftar laba/rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
65
B. Pembahasan
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
66
1. Analisa Pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pendapatan operasi dikatakan sebagai penerimaan dari aktivitas operasionl
perusahaan, jadi untuk melihat sampai mana pendapatan operasi perusahaan dapat
dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-2 menjelaskan pertumbuhan
pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan tahun
1996 s/d 2004.
Tabel IV-2
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Pendapatan Operasi (Rp) Pertumbuhan
(%)
1996 460.391.451.132 -
1997 697.089.819.237 51,41
1998 1.492.662.121.154 114,13
1999 1.275.184.274.659 -14,57
2000 1.428.139.757.154 11,99
2001 1.443.075.617.879 1,05
2002 1.775.870.770.112 23,06
2003 2.074.391.633.911 16,81
2004 2.149.275.519.000 3,61
Jumlah 12.796.080.964.238 207,49
Rata-rata 1.421.786.773.804 23,05
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
67
Gambar IV-3
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004
51,41
114,13
11,99
1,05
23,0616,81
3,61
-14,57-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-2 dan Gambar IV-3 di atas, diketahui bahwa
pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun 1996 s/d
2004 terus mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut
disebabkan karena aktivitas operasional tidak stabil yang bersumber dari produksi
di perusahaan.
Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga
cendrung mengalami kenaikan. Di mana pertumbuhan pendapatan yang paling
tinggi terjadi pada tahun 1997, yaitu sebesar 114,13%. Sedangkan pertumbuhan
yang paling rendah terjadi pada tahun 1999, yaitu sebesar -14,57%.
Secara keseluruhan jumlah pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
68
12.796.080.964.238 dengan tingkat pertumbuhan 207,49%. Sedangkan rata-rata
pendapatan selama lima tahun sebesar Rp 1.421.786.773.804 dengan rata-rata
pertumbuhan 23.05%.
2. Analisa Biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Biaya operasi dikatakan sebagai Pengeluaran dari aktivitas operasional
perushaan, jadi untukmelihat sampai sejauhmana biaya operasi perusahaan dapat
dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-3 menjelaskan pertumbuhan biaya
operai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.
Tabel IV-3
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Biaya Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)
1996 43.072.747.344 -
1997 116.605.336.336 170,72
1998 159.319.563.344 36,63
1999 262.169.238.048 64,56
2000 245.250.145.520 -6,45
2001 226.370.811.893 -7,70
2002 358.049.550.965 58,17
2003 416.829.212.962 16,42
2004 458.995.204.000 10,12
Jumlah 2.286.661.810.412 342,45
Rata-rata 254.073.534.490 42,81
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
69
Gambar IV-4
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004
170,72
36,63
64,56
-6,45 -7,70
58,17
16,4210,12
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
180,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel IV-3 dan gambar IV-4 di atas, diketahui bahwa biaya
operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 terus
mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut disebabkan
karena aktivitas operasional perusahaan.
Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga
cendrung mengalami kenaikan pertumbuhan biaya paling tinggi terjadi pada tahun
1996 sebesar 170,72%. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada
tahun 2002 sebesar -7,70 %.
Secara keseluruhan jumlah biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp
2.286.661.810.412 dengan tingkat pertumbuhan 342,45%. dengan rata-rata biaya
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
70
selama setiap tahunnya Rp 254.073.534.490 dengan rata-rata pertumbuhan
42,81%.
3. Analisa Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Laba perusahaan adalah laba yang tercipta dari adanya selisih pendapatan
operasi dengan biaya-biaya operasi, atau dikatakan di sini laba perusahan adalah
laba murni sebelum dipotong dengan pajak penghasiln atau laba kotor. Tabel IV-4
berikut menjelaskan pertumbuhan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.
Tabel IV-4
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Laba Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)
1996 171.707.163.342 -
1997 238.561.754.535 38,94
1998 792.673.339.616 232,27
1999 210.805.840.117 -73,41
2000 209.967.650.122 -0,40
2001 158.510.348.756 -24,51
2002 236.607.248.538 49,27
2003 179.559.397.709 -24,11
2004 258.206.910.000 43,80
Jumlah 2.456.599.652.735 241,86
Rata-rata 272.955.516.971 30,23
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
71
Gambar IV-5
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004
38,94
232,27
-73,41
-0,40
-24,51
49,27
-24,11
43,80
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-4 dan Gambar IV-5 di atas, diketahui bahwa laba
operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 cendrung
mengalami fluktuasi (naik turun), hal tersebut karena adanya peningkatan dan
penurunan laba operasi dari tahun ke tahun yang disebabkan perbedaan biaya dan
pendapatan yang tidak sesuai.
Jika dilihat pada persentase laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) tentunya juga mengalami fluktuasi. Di mana pertumbuhan laba yang
paling tinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 232,27%. Sedangkan penurunan laba
paling rendah terjadi pada tahun 1999 sebesar -73,41. Secara keseluruhan jumlah
laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar
Rp 2.456.599.652.735 dengan tingkat pertumbuhan 241,86%. Sedangkan rata-rata
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
72
laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun sebesar Rp 272.955.516.971
dengan rata-rata pertumbuhan 30,23%.
4. Analisa Pengaruh Pendapatan Terhadap Laba PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero)
Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan
pertumbuhan antara realisasi pendapatan dan realisasi laba operasi dan juga
pertumbuhannya, perbandingan tersebut akan menggambarkan secara jelas
pengaruh pendapatan operasi jika dikaitkan dengan laba perusahaan. Untuk dapat
melihat gambaran secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV-5
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004